UTS Manajemen Produksi dan Operasi
UTS MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI
Nama
: Laili Riziiq Ma’rufaa
Kelas
: Manajemen A-Sore
NIM/Semester
: 13 312 025/Tiga
UTS
: Manajemen Produksi dan Operasi
Dosen Pembimbing : Dr. M. Munir Rachman, M.Si.
1. Beberapa persoalan yang perlu diperhatikan antara lain adalah :
a. Bahwa ukuran-ukuran produktivitas merupakan angka-angka statistik
matematik. Sebagaimana halnyas tatistik matematik, angka-angka
produktivitas sangat mudah untuk dimanipulasi dan disalahgunakan
sehingga melahirkan informasi yang terdistorsi dan memihak pada
kepentingan-kepentingan tertentu.
b. Bahwa persamaan matematik di atas akan memberikan angka-angka
ukuran produktivitas yang bisa jadi sangat berbeda, bergantung pada
bagaimana ukuran keluaran-masukan dinyatakan. Apakah satuan keluaranmasukan akan dinyatakan dalam satuan kuantitas fisik yang nantinya akan
memberikan ukuran produktivitas operasional, ataukah dalam satuan unit
moneter yang memberikan ukuran produktivitas finansial?
c. Persoalan ketiga yang berkaitan dengan pengukuran produktivitas adalah
cakupan masukan yang diperhitungkan dalam menentukan angka
produktivitas. Apakah masukan yang digunakan dihitung secara parsial
sehingga angka produktivitas yang dihasilkan adalah produktivitas parsial
setiap jenis masukan? Ataukah keseluruhan masukan yang digunakan,
seperti tenaga kerja, modal, bahan baku, energi, dan kemampuan
manajemen, secara bersama-sama diperhitungkan sehingga menghasilkan
angka produktivitas total?
Contoh Kasus Kuantitatif :
UTS MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI
Kuantitatif yang menggunakan metode berupa : analisis isi, survey dan
kuasi eksperimental.
Survey
Survei LSI: Calon Menteri Harus Profesional dan Komunikatif
Masyarakat Indonesia menginginkan agar menteri-menteri dalam kabinet
SBY-Boediono mendatang adalah orang yang profesional dan cakap di bidangnya.
Hal ini terungkap dalam survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI)
pada tanggal 18-28 Juli 2012. Surve ini dilakukan kepada 1.270 responden yang
dipilih secara acak di seluruh Indonesia dan dilakukan dengan teknik wawancara.
Sebanyak 78,3 persen responden menginginkan menteri harus dijabat
orang yang komunikatif san profesional. 6,9 persen menginginkan harus mewakili
daerah di Indonesia secara seimbang. Hanya 4,1 persen menginginkan menteri
berasal dari Parpol. Ssebanyak 4,0 persen responden menginginkan menteri
berasal dari organisasi kemasyarakatan, 3,1 persen menginginkan harus mewakili
kelompok agama secara seimbang dan 3,5 persen tidak tahu atau tidak menjawab.
Peneliti CSIS, J Kristiadi menjelaskan, menteri yang bisa disebut cakap
dan profesional harus memiliki beberapa kriteria, yaitu ekspertis atau mengerti
persoalan, mampu berkomunikasi dengan baik dalam segala bidang, memiliki
etika dan harus punya tanggung jawab sosial. Selain itu calon menteri harus lebih
mengabdikan dirinya pada negara bukan pada kelompok atau partainya.
Contoh Kasus Kualitatif :
Kualitatif yang menggunakan metode berupa : analisis wacana, studi kasus
dan etnografi.
Analisi Wacana
Skema Benteng Barcelona di El Clasico
UTS MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI
Lini belakang adalah sektor paling disorot Barcelona di awal musim,
cedera plus faktor usia Carles Puyol jadi sasaran tembak, situasi bahkan
diperparah dengan sikap manajemen Barcelona yang menolak mendatangkan bek
baru di bursa transfer musim panas lalu.
Sembilan pekan La Liga Spanyol berlalu, angin segar berhembus karena
bek muda Marc Bartra bisa menjawab keraguan, Barcelona pun mencatat sebagai
tim paling sedikit kebobolan. Kabar menyenangkan terus berhembus ke Camp
Nou karena Puyol pulih sayangnya sekarang kondisi Gerard Pique diragukan
karena cedera.
Kesempatan Pique beraksi di Clasico masih terbuka namun Barca harus
menyiapkan beberapa skema seperti yang dilansir Marca di bawah ini. Pada
awalnya semua memberikan indikasi duet bek tengah Barcelona di Clasico tidak
akan berubah, persis seperti yang terlihat di San Siro saat Blaugrana meladeni
tantangan AC Milan. Akan tetapi performa kurang maksimal Mascherano
membuka lebar kembalinya Puyol sebagai starter. Mudahnya, andai Pique
dinyatakan pulih rasanya Tata Martino bakal memasang duet lawas Pique-Puyol.
Jika Pique tidak bisa bermain, Tata harus mencari solusi salah satunya
yang bisa dimunculkan adalah Puyol dan Bartra. Duet keduanya masih
menyajikan keseimbangan.
Nama pertama menghadirkan kekuatan berkat
kemampuan membaca pola serangan lawan, pengalaman dan pengaruh besar pada
tim, nama kedua lebih menggaransi keunggulan bola-bola atas.
Kemungkinan lainnya yang bakal diambil Tata ketika Pique harus absen
adalah duet antara Puyol dan Mascherano. Keduanya dikenal sebagai pemain
dengan kemampuan teknik di atas rata-rata, tetapi postur tubuh bisa jadi masalah
saat harus berurusan dengan set-piece mematikan Los Blancos.
2. Waralaba Mc Donald memperkirakan bahwa pada bulan Ramadhan 2009
terjadi peningkatan kedatangan pelanggan terutama pada jam berbuka
puasa.
Oleh karena itu manajemen mencoba untuk mengevaluasi
kemampuan dan waktu pelayanan karena fihak manajemen menginginkan
agar pelanggan memperoleh kepastian waktu pelayanan. Ternyata Mc
Donald mempunyai tingkat kedatangan pelanggan berdistribusi Poison 1,5
UTS MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI
menit per pelanggan dan tingkat pelayanan berdistribusi eksponensial,
mampu melayani setiap pelanggan selama 1 menit.
a. Berapa tingkat intensitas (kegunaan) pelayanan (p) ?
b. Berapa jumlah rata-rata pelanggan yang diharapkan dalam sistem dan
jumlah pelanggan yang diharapkan menunggu dalam antrian ?
c.
Berapa menit waktu yang diharapkan oleh setiap pelanggan selama
dalam sistem dan waktu yang diharapkan oleh setiap pelanggan untuk
menunggu dalam antrian?
d.
Berdasarkan perhitungan sdr. tsb di atas, mampukan setiap server
(petugas pelayanan) melayani pelanggan maximum selama 60 detik untuk
pesan burger seperti yang di iklankan Mc Donald ?
e. Jika Biaya Tenaga Kerja adalah Rp 5.000,00/jam dan bekerja selama 8
jam/hari; sedangkan biaya pelayanan per masing-masing pelanggan adalah
Rp 500,00/layanan ! Berapa rata-rata Biaya minimum pelayanannya?
f.
Berikan contoh-contoh aplikasi metode antrian ini dalam dunia usaha
dan industri (selain 4 contoh berikut!) dan jelaskan bagaimana
pelaksanaannya atau jalannya kegiatan jika di terapkan di (1) Pabrik Gula;
(2) Pabrik pengolahan mie Instant; (3) Pabrik Ice Cream; (4) Restaurant
fast food (pilih 2 diantara 4 ini!).
g.
Gambarkan, beri contoh aplikasinya dan jelaskan singkat modelmodel antrian (queeing)!
h. Sebutkan dan jelaskan karakteristik populasi kedatangan dan fasilitas
pelayanan serta asumsi aplikasi metode antrian ini baik untuk barang
maupun jasa (manusia dan kegiatannya)!
Mc Donald mempunyai tingkat kedatangan pelanggan berdistribusi
Posion 1,5 menit per pelanggan dan tingkat pelayanan berdistribusi
eksponensisal, mampu melayani setiap pelanggan selama 1 menit.
: jumlah rata-rata pelanggang yang datang persatuan waktu
: jumlah rata-rata pelanggan yang dilayani per satuan waktu
p : tingkat intensitas fasilitas pelayanan
L : jumlah rata-rata pelanggang yang diharapkan dalam sistem
Lq : jumlah pelanggan yang diharapkan menunggu dalam antrian
W : waktu yang diharapkan oleh pelanggan selama dalam sistem
Wq : waktu yang diharapkan pelanggan selama menunggu dalam antrian
UTS MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI
UTS MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI
UTS MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI
UTS MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI
f. Aplikasi metode antrian dalam Restaurant fast food (cepat
saji)
Model antrian yang terjadi di kasir McDonald’s Plaza Festival dan
mengetahui apakah model antrian yang diterapkan sudah efisien
dengan membandingankan hasil pengamatan dengan hasil simulasi.
Metode penelitian adalah metode deskriptif dari McDonald’s Plaza
Festival. Berdasarkan data penelitian dilakukan uji kesesuaian
tingkat kedatangan poisson dan tingkat pelayanan eksponensial.
Struktur antrian yang terjadi adalah Multi Channel-Single Phase,
Sistem multi channel-single phase terjadi ketika dua atau lebih
fasilitas pelayanan yang dialiri oleh antrian tunggal. Disiplin
antrian yang diterapkan adalah First Come First Served, yakni
yang datang lebih dahulu akan dilayani lebih dahulu. Jumlah
kedatangan pelanggan dalam sistem adalah tidak terbatas (infinite).
Notasi yang berlaku dalam model antrian kasir adalah (M/M/1):
(FIFO/~/~). Rata-rata penggunaan kasir 1 sebesar 83% dan kasir 2
sebesar 82% menunjukkan sudah optimal bila merujuk menurut
Russel dan Taylor dalam Resawati (2010) yaitu penggunaan mesin
yang optimal adalah 80% sampai 100%. Namun menurut penelitian
Parkan (1987) jumlah antrian yang panjang dapat memungkinkan
perilaku renege yakni menggambarkan situasi dimana pada
mulanya
customer
bersedia
mengantri
tetapi
kemudian
meninggalkan antrian sebelum dilayani dan balk (penolakan)
adalah fenomena dimana customer yang datang ke sisitem antrian
menolak untuk masuk ke sistem antrian karena harus mengantri,
pada pelanggan. Oleh karena itu, penulis memberikan saran untuk
mengoperasikan kasir 3 pada jam-jam sibuk yaitu pada jam 12.0013.00 dan 18.30-19.30.
UTS MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI
Aplikasi metode antrian dalam Pabrik Gula
Hasil identifikasi antrian yang terjadi di Pabrik Gula Sei Semayang
pada proses TMA (tebang muat angkut) tebu mulai dari kebun
sampai pabrik menunjukkan bahwa antrian hanya terjadi pada
proses bongkar tebu di pabrik. Model antrian yang terjadi pada
proses TMA tebu di Pabrik Gula adalah model satu tahap-banyak
pelayanan, dimana kedatangan truk melalui Pos 1 akan dilayani
dengan menggunakan delapan alat bongkar pada waktu yang
bersamaan. Alat bongkar tersebut adalah satu unit Hillo, satu unit
Tipper dan tiga unit Jumping Truck, masing-masing Jumping Truck
melayani dua truk. Disiplin antrian truk tebu di Pabrik Gula Sei
Semayang juga menerapkan FCFS (First Come First Served).
Berdasarkan hasil uji Goodness Of Fit distribusi data, maka dapat
diketahui bahwa distribusi antar kedatangan truk ke Pos 1 dan
waktu pelayanan alat bongkar tidak mengikuti distribusi teoritis,
oleh sebab itu analisa antrian harus dibangun simulasi antrian yang
sesuai dengan kondisi di lapangan. Hasil dari simulasi antrian
diperoleh jam antri alat bongkar terjadi pada pukul 07:00 19:59
WIB. Analisa antrian juga merekomendasikan untuk menambah
satu unit Hillo dan mengurangi satu unit tiang Jumpping Truck.
Batas toleransi kesibukan alat bongkar pada analisa ini adalah
70%.
g. Atas dasar sifat proses pelayanannya, dapat diklasifikasikan
fasilitas-fasilitas pelayanan dalam susunan saluran atau channel
(single atau multiple) dan phase (single atau multiple) yang akan
membentuk suatu struktur antrian yang berbeda-beda. Istilah
saluran atau channel menunjukkan jumlah jalur (tempat) untuk
memasuki sistem pelayanan, yang juga menunjukkan jumlah
fasilitas pelayanan. Istilah phase berarti jumlah station-station
pelayanan, di mana para pelanggan harus melaluinya sebelum
pelayanan dinyatakan lengkap. Ada 4 model struktur antrian dasar
yang umum terjadi dalam seluruh sistem antrian :
UTS MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI
1. Single Channel - Single Phase
Sistem ini adalah yang paling sederhana. Single channel berarti
bahwa hanya ada satu jalur untuk memasuki sistem pelayanan
atau ada satu fasilitas pelayanan. Single phase menunjukkan
bahwa hanya ada satu pelayanan. Setelah menerima pelayanan,
individu-individu keluar dari sistem. Contoh adalah seorang
tukang cukur dan seorang pelayan toko.
2. Single Channel - Multi Phase
Istilah multiphase menunjukkan ada dua atau lebih pelayanan
yang dilaksanakan secara berurutan (dalam phase-phase). Tiap
dua phase atau lebih dalam satu sistem mendapatkan satu kali
pelayanan. Sebagai contoh adalah pengamplasan cat mobil,
proses produksi dan sebagainya.
3. Multi Channel - Single Phase
Sistem Multi Channel – Single Phase terjadi kapan saja di mana
ada dua atau lebih fasilitas pelayanan dialiri oleh antrian
tunggal, sebagai contoh model ini adalah antrian pada teller
sebuah bank.
UTS MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI
4. Multi Chanel - Multi Phase
Sistem ini terjadi jika ada dua atau lebih fasilitas pelayanan
dengan pelayanannya lebih dari satu phase. Sebagai contoh
adalah pelayanan kepada pasien di rumah sakit dari
pendaftaran, diagnosa, tindakan medis sampai pembayaran.
Setiap
sistem-sistem
ini
mempunyai
beberapa
fasilitas
pelayanan pada setiap tahap, sehingga lebih dari satu individu
dapat dilayani pada suatu waktu.
h. Karakteristik populasi kedatangan
Sumber input yang menghadirkan kedatangan pelanggan bagi
sebuah sistem pelayanan memiliki 3 karakteristik utama, yaitu :
1. Ukuran populasi kedatangan
Ukuran populasi dilihat sebagai tidak terbatas atau terbatas.
Apanila jumlah kedatangan atau pelanggan pada sebuah waktu
tertentu hanyalah sebagian kecil dari semua kedatangan yang
UTS MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI
potensial, maka populasi kedatangan disebut sebagai populasi
yang
tidak
terbatas.
Sebagian
besar
model
antrian
mengasumsikan populasi kedatangan tidak terbatas.
Contoh dari populasi yang tidak terbatas :
Mobil yang datang di sebuah tempat pencucian mobil.
Para pengunjung yang tiba di sebuah supermarket.
Mahasiswa yang mendaftarkan diri pada sebuah
universitas.
2. Perilaku kedatangan
Hampir semua model antrian berasumsi bahwa pelanggan yang
datang adalah pelanggan yang sabar. Pelanggan yang sabar
adalah pelanggan (mesin atau orang) yang menunggu dalam
antrian hingga mereka dilayani dan tidak berpindah garis
antrian. Pelanggan yang tidak sabar adalah pelanggan yang
keluar dari garis antrian sebelum mereka dilayani.
3. Pola kedatangan (distribusi statistik)
Pelanggan tiba di sebuah fasilitas pelayanan baik yang
memiliki jadwal tertentu atau yang datang secara acak.
Kedatangan dianggap sebagai kedatangan yang acak bila
kedatangan tersebut tidak terikat satu sama lain dan kejadian
kedatangan tersebut tidak dapat diramalkan secara tepat. Sering
dalam permasalahan antrian, banyaknya kedatangan pada setiap
unit
waktu
dapat
diperkirakan
oleh
sebuah
distribusi
probabilitas yang dikenal sebagai distribusi poisson.
Karakteristik fasilitas pelayanan
Karakteristik fasilitas pelayanan dapat dilihat dari tiga hal, yaitu
tata letak (lay out) secara fisik dari sistem antrian, disiplin antrian,
waktu pelayanan.
1. Tata letak
Tata letak fisik dari sistem antrian digambarkan dengan jumlah
saluran, juga disebut sebagai jumlah pelayan. Sistem antrian
jalur tunggal (single channel, single server) berarti bahwa
dalam sistem antrian tersebut hanya terdapat satu pemberi
UTS MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI
layanan serta satu jenis layanan yang diberikan. Sementara
sistem antrian jalur tunggal tahapan berganda (single channel
multi server) berarti dalam sistem antrian tersebut terdapat
lebih dari satu jenis layanan yang diberikan, tetapi dalam setiap
jenis layanan hanya terdapat satu pemberi layanan.
Sistem antrian jalur berganda satu tahap (multi channel single
server) adalah terdapat satu jenis layanan dalam sistem antrian
tersebut , namun terdapat lebih dari satu pemberi layanan.
Sedangkan sistem antrian jalur berganda dengan tahapan
berganda (multi channel, multi server) adalah sistem antrian
dimana terdapat lebih dari satu jenis layanan dan terdapat lebih
dari satu pemberi layanan dalam setiap jenis layanan.
2. Disiplin antrian
Ada dua klasifikasi yaitu prioritas dan first come first serve.
Disiplin
prioritas
preemptive
dan
dikelompokkan
non
preemptive.
menjadi
Disiplin
dua,
yaitu
preemptive
menggambarkan situasi dimana pelayan sedang melayani
seseorang,
kemudian
beralih
diprioritaskan
meskipun
sebelumnya.
Sementara
belum
melayani
selesai
disiplin
orang
yang
melayani
orang
non
preemptive
menggambarkan situasi dimana pelayan akan menyelesaikan
pelayanannya baru kemudian beralih melayani orang yang
diprioritaskan. Sedangkan disiplin first come first serve
menggambarkan bahwa orang yang lebih dahulu datang akan
dilayani terlebih dahulu. Dalam kenyataannya sering dijumpai
kombinasi dari kedua jenis disiplin antrian tersebut. Yaitu
prioritas dan first come first serve. Sebagai contoh, para
pembeli yang akan melakukan pembayaran di kasir untuk
pembelian kurang dari sepuluh jenis barang (dengan keranjang)
di super market disediakan counter tersendiri.
3. Waktu pelayanan
Karakteristik waktu pelayanan. Waktu yang dibutuhkan untuk
melayani bisa dikategorikan sebagai konstan dan acak. Waktu
UTS MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI
pelayanan konstan, jika waktu yang dibutuhkan untuk melayani
sama untuk setiap pelanggan. Sedangkan waktu pelayanan
acak, jika waktu yang dibutuhkan untuk melayani berbeda-beda
untuk
setiap
pelanggan.
Jika
waktu
pelayanan
diasumsikan mengikuti distribusi eksponensial.
acak,
Nama
: Laili Riziiq Ma’rufaa
Kelas
: Manajemen A-Sore
NIM/Semester
: 13 312 025/Tiga
UTS
: Manajemen Produksi dan Operasi
Dosen Pembimbing : Dr. M. Munir Rachman, M.Si.
1. Beberapa persoalan yang perlu diperhatikan antara lain adalah :
a. Bahwa ukuran-ukuran produktivitas merupakan angka-angka statistik
matematik. Sebagaimana halnyas tatistik matematik, angka-angka
produktivitas sangat mudah untuk dimanipulasi dan disalahgunakan
sehingga melahirkan informasi yang terdistorsi dan memihak pada
kepentingan-kepentingan tertentu.
b. Bahwa persamaan matematik di atas akan memberikan angka-angka
ukuran produktivitas yang bisa jadi sangat berbeda, bergantung pada
bagaimana ukuran keluaran-masukan dinyatakan. Apakah satuan keluaranmasukan akan dinyatakan dalam satuan kuantitas fisik yang nantinya akan
memberikan ukuran produktivitas operasional, ataukah dalam satuan unit
moneter yang memberikan ukuran produktivitas finansial?
c. Persoalan ketiga yang berkaitan dengan pengukuran produktivitas adalah
cakupan masukan yang diperhitungkan dalam menentukan angka
produktivitas. Apakah masukan yang digunakan dihitung secara parsial
sehingga angka produktivitas yang dihasilkan adalah produktivitas parsial
setiap jenis masukan? Ataukah keseluruhan masukan yang digunakan,
seperti tenaga kerja, modal, bahan baku, energi, dan kemampuan
manajemen, secara bersama-sama diperhitungkan sehingga menghasilkan
angka produktivitas total?
Contoh Kasus Kuantitatif :
UTS MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI
Kuantitatif yang menggunakan metode berupa : analisis isi, survey dan
kuasi eksperimental.
Survey
Survei LSI: Calon Menteri Harus Profesional dan Komunikatif
Masyarakat Indonesia menginginkan agar menteri-menteri dalam kabinet
SBY-Boediono mendatang adalah orang yang profesional dan cakap di bidangnya.
Hal ini terungkap dalam survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI)
pada tanggal 18-28 Juli 2012. Surve ini dilakukan kepada 1.270 responden yang
dipilih secara acak di seluruh Indonesia dan dilakukan dengan teknik wawancara.
Sebanyak 78,3 persen responden menginginkan menteri harus dijabat
orang yang komunikatif san profesional. 6,9 persen menginginkan harus mewakili
daerah di Indonesia secara seimbang. Hanya 4,1 persen menginginkan menteri
berasal dari Parpol. Ssebanyak 4,0 persen responden menginginkan menteri
berasal dari organisasi kemasyarakatan, 3,1 persen menginginkan harus mewakili
kelompok agama secara seimbang dan 3,5 persen tidak tahu atau tidak menjawab.
Peneliti CSIS, J Kristiadi menjelaskan, menteri yang bisa disebut cakap
dan profesional harus memiliki beberapa kriteria, yaitu ekspertis atau mengerti
persoalan, mampu berkomunikasi dengan baik dalam segala bidang, memiliki
etika dan harus punya tanggung jawab sosial. Selain itu calon menteri harus lebih
mengabdikan dirinya pada negara bukan pada kelompok atau partainya.
Contoh Kasus Kualitatif :
Kualitatif yang menggunakan metode berupa : analisis wacana, studi kasus
dan etnografi.
Analisi Wacana
Skema Benteng Barcelona di El Clasico
UTS MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI
Lini belakang adalah sektor paling disorot Barcelona di awal musim,
cedera plus faktor usia Carles Puyol jadi sasaran tembak, situasi bahkan
diperparah dengan sikap manajemen Barcelona yang menolak mendatangkan bek
baru di bursa transfer musim panas lalu.
Sembilan pekan La Liga Spanyol berlalu, angin segar berhembus karena
bek muda Marc Bartra bisa menjawab keraguan, Barcelona pun mencatat sebagai
tim paling sedikit kebobolan. Kabar menyenangkan terus berhembus ke Camp
Nou karena Puyol pulih sayangnya sekarang kondisi Gerard Pique diragukan
karena cedera.
Kesempatan Pique beraksi di Clasico masih terbuka namun Barca harus
menyiapkan beberapa skema seperti yang dilansir Marca di bawah ini. Pada
awalnya semua memberikan indikasi duet bek tengah Barcelona di Clasico tidak
akan berubah, persis seperti yang terlihat di San Siro saat Blaugrana meladeni
tantangan AC Milan. Akan tetapi performa kurang maksimal Mascherano
membuka lebar kembalinya Puyol sebagai starter. Mudahnya, andai Pique
dinyatakan pulih rasanya Tata Martino bakal memasang duet lawas Pique-Puyol.
Jika Pique tidak bisa bermain, Tata harus mencari solusi salah satunya
yang bisa dimunculkan adalah Puyol dan Bartra. Duet keduanya masih
menyajikan keseimbangan.
Nama pertama menghadirkan kekuatan berkat
kemampuan membaca pola serangan lawan, pengalaman dan pengaruh besar pada
tim, nama kedua lebih menggaransi keunggulan bola-bola atas.
Kemungkinan lainnya yang bakal diambil Tata ketika Pique harus absen
adalah duet antara Puyol dan Mascherano. Keduanya dikenal sebagai pemain
dengan kemampuan teknik di atas rata-rata, tetapi postur tubuh bisa jadi masalah
saat harus berurusan dengan set-piece mematikan Los Blancos.
2. Waralaba Mc Donald memperkirakan bahwa pada bulan Ramadhan 2009
terjadi peningkatan kedatangan pelanggan terutama pada jam berbuka
puasa.
Oleh karena itu manajemen mencoba untuk mengevaluasi
kemampuan dan waktu pelayanan karena fihak manajemen menginginkan
agar pelanggan memperoleh kepastian waktu pelayanan. Ternyata Mc
Donald mempunyai tingkat kedatangan pelanggan berdistribusi Poison 1,5
UTS MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI
menit per pelanggan dan tingkat pelayanan berdistribusi eksponensial,
mampu melayani setiap pelanggan selama 1 menit.
a. Berapa tingkat intensitas (kegunaan) pelayanan (p) ?
b. Berapa jumlah rata-rata pelanggan yang diharapkan dalam sistem dan
jumlah pelanggan yang diharapkan menunggu dalam antrian ?
c.
Berapa menit waktu yang diharapkan oleh setiap pelanggan selama
dalam sistem dan waktu yang diharapkan oleh setiap pelanggan untuk
menunggu dalam antrian?
d.
Berdasarkan perhitungan sdr. tsb di atas, mampukan setiap server
(petugas pelayanan) melayani pelanggan maximum selama 60 detik untuk
pesan burger seperti yang di iklankan Mc Donald ?
e. Jika Biaya Tenaga Kerja adalah Rp 5.000,00/jam dan bekerja selama 8
jam/hari; sedangkan biaya pelayanan per masing-masing pelanggan adalah
Rp 500,00/layanan ! Berapa rata-rata Biaya minimum pelayanannya?
f.
Berikan contoh-contoh aplikasi metode antrian ini dalam dunia usaha
dan industri (selain 4 contoh berikut!) dan jelaskan bagaimana
pelaksanaannya atau jalannya kegiatan jika di terapkan di (1) Pabrik Gula;
(2) Pabrik pengolahan mie Instant; (3) Pabrik Ice Cream; (4) Restaurant
fast food (pilih 2 diantara 4 ini!).
g.
Gambarkan, beri contoh aplikasinya dan jelaskan singkat modelmodel antrian (queeing)!
h. Sebutkan dan jelaskan karakteristik populasi kedatangan dan fasilitas
pelayanan serta asumsi aplikasi metode antrian ini baik untuk barang
maupun jasa (manusia dan kegiatannya)!
Mc Donald mempunyai tingkat kedatangan pelanggan berdistribusi
Posion 1,5 menit per pelanggan dan tingkat pelayanan berdistribusi
eksponensisal, mampu melayani setiap pelanggan selama 1 menit.
: jumlah rata-rata pelanggang yang datang persatuan waktu
: jumlah rata-rata pelanggan yang dilayani per satuan waktu
p : tingkat intensitas fasilitas pelayanan
L : jumlah rata-rata pelanggang yang diharapkan dalam sistem
Lq : jumlah pelanggan yang diharapkan menunggu dalam antrian
W : waktu yang diharapkan oleh pelanggan selama dalam sistem
Wq : waktu yang diharapkan pelanggan selama menunggu dalam antrian
UTS MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI
UTS MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI
UTS MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI
UTS MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI
f. Aplikasi metode antrian dalam Restaurant fast food (cepat
saji)
Model antrian yang terjadi di kasir McDonald’s Plaza Festival dan
mengetahui apakah model antrian yang diterapkan sudah efisien
dengan membandingankan hasil pengamatan dengan hasil simulasi.
Metode penelitian adalah metode deskriptif dari McDonald’s Plaza
Festival. Berdasarkan data penelitian dilakukan uji kesesuaian
tingkat kedatangan poisson dan tingkat pelayanan eksponensial.
Struktur antrian yang terjadi adalah Multi Channel-Single Phase,
Sistem multi channel-single phase terjadi ketika dua atau lebih
fasilitas pelayanan yang dialiri oleh antrian tunggal. Disiplin
antrian yang diterapkan adalah First Come First Served, yakni
yang datang lebih dahulu akan dilayani lebih dahulu. Jumlah
kedatangan pelanggan dalam sistem adalah tidak terbatas (infinite).
Notasi yang berlaku dalam model antrian kasir adalah (M/M/1):
(FIFO/~/~). Rata-rata penggunaan kasir 1 sebesar 83% dan kasir 2
sebesar 82% menunjukkan sudah optimal bila merujuk menurut
Russel dan Taylor dalam Resawati (2010) yaitu penggunaan mesin
yang optimal adalah 80% sampai 100%. Namun menurut penelitian
Parkan (1987) jumlah antrian yang panjang dapat memungkinkan
perilaku renege yakni menggambarkan situasi dimana pada
mulanya
customer
bersedia
mengantri
tetapi
kemudian
meninggalkan antrian sebelum dilayani dan balk (penolakan)
adalah fenomena dimana customer yang datang ke sisitem antrian
menolak untuk masuk ke sistem antrian karena harus mengantri,
pada pelanggan. Oleh karena itu, penulis memberikan saran untuk
mengoperasikan kasir 3 pada jam-jam sibuk yaitu pada jam 12.0013.00 dan 18.30-19.30.
UTS MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI
Aplikasi metode antrian dalam Pabrik Gula
Hasil identifikasi antrian yang terjadi di Pabrik Gula Sei Semayang
pada proses TMA (tebang muat angkut) tebu mulai dari kebun
sampai pabrik menunjukkan bahwa antrian hanya terjadi pada
proses bongkar tebu di pabrik. Model antrian yang terjadi pada
proses TMA tebu di Pabrik Gula adalah model satu tahap-banyak
pelayanan, dimana kedatangan truk melalui Pos 1 akan dilayani
dengan menggunakan delapan alat bongkar pada waktu yang
bersamaan. Alat bongkar tersebut adalah satu unit Hillo, satu unit
Tipper dan tiga unit Jumping Truck, masing-masing Jumping Truck
melayani dua truk. Disiplin antrian truk tebu di Pabrik Gula Sei
Semayang juga menerapkan FCFS (First Come First Served).
Berdasarkan hasil uji Goodness Of Fit distribusi data, maka dapat
diketahui bahwa distribusi antar kedatangan truk ke Pos 1 dan
waktu pelayanan alat bongkar tidak mengikuti distribusi teoritis,
oleh sebab itu analisa antrian harus dibangun simulasi antrian yang
sesuai dengan kondisi di lapangan. Hasil dari simulasi antrian
diperoleh jam antri alat bongkar terjadi pada pukul 07:00 19:59
WIB. Analisa antrian juga merekomendasikan untuk menambah
satu unit Hillo dan mengurangi satu unit tiang Jumpping Truck.
Batas toleransi kesibukan alat bongkar pada analisa ini adalah
70%.
g. Atas dasar sifat proses pelayanannya, dapat diklasifikasikan
fasilitas-fasilitas pelayanan dalam susunan saluran atau channel
(single atau multiple) dan phase (single atau multiple) yang akan
membentuk suatu struktur antrian yang berbeda-beda. Istilah
saluran atau channel menunjukkan jumlah jalur (tempat) untuk
memasuki sistem pelayanan, yang juga menunjukkan jumlah
fasilitas pelayanan. Istilah phase berarti jumlah station-station
pelayanan, di mana para pelanggan harus melaluinya sebelum
pelayanan dinyatakan lengkap. Ada 4 model struktur antrian dasar
yang umum terjadi dalam seluruh sistem antrian :
UTS MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI
1. Single Channel - Single Phase
Sistem ini adalah yang paling sederhana. Single channel berarti
bahwa hanya ada satu jalur untuk memasuki sistem pelayanan
atau ada satu fasilitas pelayanan. Single phase menunjukkan
bahwa hanya ada satu pelayanan. Setelah menerima pelayanan,
individu-individu keluar dari sistem. Contoh adalah seorang
tukang cukur dan seorang pelayan toko.
2. Single Channel - Multi Phase
Istilah multiphase menunjukkan ada dua atau lebih pelayanan
yang dilaksanakan secara berurutan (dalam phase-phase). Tiap
dua phase atau lebih dalam satu sistem mendapatkan satu kali
pelayanan. Sebagai contoh adalah pengamplasan cat mobil,
proses produksi dan sebagainya.
3. Multi Channel - Single Phase
Sistem Multi Channel – Single Phase terjadi kapan saja di mana
ada dua atau lebih fasilitas pelayanan dialiri oleh antrian
tunggal, sebagai contoh model ini adalah antrian pada teller
sebuah bank.
UTS MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI
4. Multi Chanel - Multi Phase
Sistem ini terjadi jika ada dua atau lebih fasilitas pelayanan
dengan pelayanannya lebih dari satu phase. Sebagai contoh
adalah pelayanan kepada pasien di rumah sakit dari
pendaftaran, diagnosa, tindakan medis sampai pembayaran.
Setiap
sistem-sistem
ini
mempunyai
beberapa
fasilitas
pelayanan pada setiap tahap, sehingga lebih dari satu individu
dapat dilayani pada suatu waktu.
h. Karakteristik populasi kedatangan
Sumber input yang menghadirkan kedatangan pelanggan bagi
sebuah sistem pelayanan memiliki 3 karakteristik utama, yaitu :
1. Ukuran populasi kedatangan
Ukuran populasi dilihat sebagai tidak terbatas atau terbatas.
Apanila jumlah kedatangan atau pelanggan pada sebuah waktu
tertentu hanyalah sebagian kecil dari semua kedatangan yang
UTS MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI
potensial, maka populasi kedatangan disebut sebagai populasi
yang
tidak
terbatas.
Sebagian
besar
model
antrian
mengasumsikan populasi kedatangan tidak terbatas.
Contoh dari populasi yang tidak terbatas :
Mobil yang datang di sebuah tempat pencucian mobil.
Para pengunjung yang tiba di sebuah supermarket.
Mahasiswa yang mendaftarkan diri pada sebuah
universitas.
2. Perilaku kedatangan
Hampir semua model antrian berasumsi bahwa pelanggan yang
datang adalah pelanggan yang sabar. Pelanggan yang sabar
adalah pelanggan (mesin atau orang) yang menunggu dalam
antrian hingga mereka dilayani dan tidak berpindah garis
antrian. Pelanggan yang tidak sabar adalah pelanggan yang
keluar dari garis antrian sebelum mereka dilayani.
3. Pola kedatangan (distribusi statistik)
Pelanggan tiba di sebuah fasilitas pelayanan baik yang
memiliki jadwal tertentu atau yang datang secara acak.
Kedatangan dianggap sebagai kedatangan yang acak bila
kedatangan tersebut tidak terikat satu sama lain dan kejadian
kedatangan tersebut tidak dapat diramalkan secara tepat. Sering
dalam permasalahan antrian, banyaknya kedatangan pada setiap
unit
waktu
dapat
diperkirakan
oleh
sebuah
distribusi
probabilitas yang dikenal sebagai distribusi poisson.
Karakteristik fasilitas pelayanan
Karakteristik fasilitas pelayanan dapat dilihat dari tiga hal, yaitu
tata letak (lay out) secara fisik dari sistem antrian, disiplin antrian,
waktu pelayanan.
1. Tata letak
Tata letak fisik dari sistem antrian digambarkan dengan jumlah
saluran, juga disebut sebagai jumlah pelayan. Sistem antrian
jalur tunggal (single channel, single server) berarti bahwa
dalam sistem antrian tersebut hanya terdapat satu pemberi
UTS MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI
layanan serta satu jenis layanan yang diberikan. Sementara
sistem antrian jalur tunggal tahapan berganda (single channel
multi server) berarti dalam sistem antrian tersebut terdapat
lebih dari satu jenis layanan yang diberikan, tetapi dalam setiap
jenis layanan hanya terdapat satu pemberi layanan.
Sistem antrian jalur berganda satu tahap (multi channel single
server) adalah terdapat satu jenis layanan dalam sistem antrian
tersebut , namun terdapat lebih dari satu pemberi layanan.
Sedangkan sistem antrian jalur berganda dengan tahapan
berganda (multi channel, multi server) adalah sistem antrian
dimana terdapat lebih dari satu jenis layanan dan terdapat lebih
dari satu pemberi layanan dalam setiap jenis layanan.
2. Disiplin antrian
Ada dua klasifikasi yaitu prioritas dan first come first serve.
Disiplin
prioritas
preemptive
dan
dikelompokkan
non
preemptive.
menjadi
Disiplin
dua,
yaitu
preemptive
menggambarkan situasi dimana pelayan sedang melayani
seseorang,
kemudian
beralih
diprioritaskan
meskipun
sebelumnya.
Sementara
belum
melayani
selesai
disiplin
orang
yang
melayani
orang
non
preemptive
menggambarkan situasi dimana pelayan akan menyelesaikan
pelayanannya baru kemudian beralih melayani orang yang
diprioritaskan. Sedangkan disiplin first come first serve
menggambarkan bahwa orang yang lebih dahulu datang akan
dilayani terlebih dahulu. Dalam kenyataannya sering dijumpai
kombinasi dari kedua jenis disiplin antrian tersebut. Yaitu
prioritas dan first come first serve. Sebagai contoh, para
pembeli yang akan melakukan pembayaran di kasir untuk
pembelian kurang dari sepuluh jenis barang (dengan keranjang)
di super market disediakan counter tersendiri.
3. Waktu pelayanan
Karakteristik waktu pelayanan. Waktu yang dibutuhkan untuk
melayani bisa dikategorikan sebagai konstan dan acak. Waktu
UTS MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI
pelayanan konstan, jika waktu yang dibutuhkan untuk melayani
sama untuk setiap pelanggan. Sedangkan waktu pelayanan
acak, jika waktu yang dibutuhkan untuk melayani berbeda-beda
untuk
setiap
pelanggan.
Jika
waktu
pelayanan
diasumsikan mengikuti distribusi eksponensial.
acak,