Manajemen Perubahan Implementasi Tata Ke (1)

SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI

PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT

!

Manajemen Perubahan Implementasi Tata Kelola
oleh Prof. Richardus Eko Indrajit - indrajit@post.harvard.edu

436, 18 November 2013

Artikel ini merupakan satu dari 999 bunga rampai pemikiran Prof. Richardus Eko Indrajit di bidang sistem dan
teknologi informasi. Untuk berlangganan, silahkan kirimkan permohonan anda melalui alamat email indrajit@rad.net.id.

!
!

!
!

!

!

Bagi organisasi yang ingin menerapkan standar tata kelola teknologi informasi, dibutuhkan suatu
strategi implementasi yang efektif. ISACA/ITGI melalui kerangkanya COBIT versi 5
memperkenalkan sebuah kerangka komprehensif yang terdiri dari 7 (tujuh) langkah.

EKOJI999 Nomor

!

!
!

Pertama, organisasi yang bersangkutan harus memamahi secara persis mengapa ingin menerapkan
tata kelola teknologi informasi yang baik. Ada banyak pemicunya yang membuat manajemen ingin
segera menerapkannya, seperti: adanya risiko besar hasil audit, tindak lanjut merger dan akuisisi,
implementasi aplikasi teknologi informasi yang gagal, keluhan layanan perusahaan dari pelanggan,
besarnya biaya pemeliharaan teknologi, seringnya terjadi permasalahan di bidang teknologi, dan
lain sebagainya. Dalam konteks inilah secara sadar organisasi memutuskan untuk menerapkan
standar tata kelola yang baik agar teknologi informasi benar-benar memberikan manfaat bagi

organisasi sebagaimana mestinya.

!

Kedua, organisasi melakukan kajian terhadap kondisi terkini/termutakhir organisasi yang
bersangkutan. Tujuannya adalah untuk mendentiļ¬kasikan berbagai fakta terkait dengan isu
maupun permasalahan yang ada. Contohnya adalah: frekuensi aplikasi atau infrastruktur sering
mengalami gangguan, banyaknya jumlah insiden yang terjadi setiap bulannya terkait dengan
HALAMAN 1 DARI 2



(C) COPYRIGHT BY RICHARDUS EKO INDRAJIT, 2013

SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI

PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT

implementasi teknologi informasi, kinerja layanan/dukungan teknologi yang buruk, sumber daya
manusia maupun pengguna yang berkualitas rendah, dan lain sebagainya.


!

Ketiga, organisasi mendeļ¬nisikan keadaan di masa mendatang yang diinginkannya - terkait dengan
manajemen tata kelola teknologi informasi. Misalnya adalah menginginkan agar: total investasi
teknologi informasi yang telah dikeluarkan jauh lebih kecil dibandingkan manfaat yang diperoleh,
seluruh pengguna atau user di perusahaan sangat handal dalam menggunakan teknologi,
infrastruktur teknologi informasi dapat menjangkau seluruh cabang perusahaan, kinerja layanan
help desk sangat prima, dan lain sebagainya.

!

Keempat, organisasi membuat perencanaan langkah-langkah yang akan diambil untuk
menjembatani antara keadaan saat ini dengan kondisi yang diinginkan. Program dimaksud
biasanya berupa peta pandu atau roadmap.

!
!
!


--- akhir dokumen ---

HALAMAN 2 DARI 2



(C) COPYRIGHT BY RICHARDUS EKO INDRAJIT, 2013