Fauna Khas Nusantara

  Fauna Khas Nusantara

Burung Cendrawasih

  Habitat

  Habitat aslinya di hutan-hutan lebat yang umumnya terletak di daerah dataran rendah dan hanya dapat ditemukan di Indonesia bagian timur terutama pulau- pulau selat Torres, Papua Nugini, dan Australia timur. Kabarnya, Indonesia adalah negara dengan jumlah spesies cendrawasih terbanyak. Diduga terdapat sekira 30 jenis cendrawasih di Indonesia, 28 jenis diantaranya dapat ditemukan di Papua. Burung cenderawasih mati kawat (Seleucidis melanoleuca) adalah jenis yang menjadi maskot atau identitas Provinsi Papua. Selain menjadi maskot Papua, masyarakat di Papua juga sering menggunakan bulu cenderawasih sebagai pelengkap atau hiasan dalam pakaian adat mereka. Sebab keindahan bulunya, keberadaan burung cenderawasih ini kian lama kian terancam. Perburuan dan penangkapan liar untuk tujuan perdagangan serta kerusakan habitat hidup di alam bebas menjadi beberapa penyebab utama kian langkanya burung ini. Bahkan di akhir abad 19 dan awal abad 20, bulu cenderawasih marak diperdagangkan karena menjadi trend penghias topi wanita di Eropa. Tapi kini burung cantik yang eksotis ini dikategorikan sebagai jenis satwa yang dilindungi.

  Ciri Khas Cendrawasih

  Cendrawasih memiliki ciri khas bulunya yang indah yang dimiliki oleh burung jantannya. biasanya bulunya berwarna cerah dengan gabungan sebagian warna layaknya warna hitam, cokelat, kemerahan, oranye, kuning, putih, biru, dan hijau serta ungu. Ukuran burung cenderawasih beragam macam. dimulai dari yang memiliki ukuran 15 cm dengan berat 50 gram layaknya pada type cendrawasih raja ( cicinnurus regius ), sampai yang memiliki ukuran sebesar 110 cm cendrawasih paruh sabit hitam ( epimachus albertisi ) atau juga yang beratnya meraih 430 gram layaknya pada cendrawasih manukod jambul-bergulung ( manucodia comrii ). Keindahan bulu cendrawasih jantan dipakai untuk menarik perhatian lawan type. untuk merayu sang betina supaya bersedia diajak kawin, burung jantan dapat memamerkan bulunya dengan lakukan tarian-tarian indah. sembari bernyanyi diatas dahan, pejantan bergoyang dengan beragam gerakan ke beragam arah. apalagi kadang-kadang sampai bergantung terbalik bertumpu pada dahan. tetapi, setiap spesies cendrawasih pastinya mempunyai jenis tarian tersendiri.

  Manfaat

  1. Sebagai hiburan

  2. Menjaga ekosistem hutan

  3. Wisata edukasi

  4. Promosi nusantara

  Reproduksi

  Banyak jenis mempunyai ritual kawin yang rumit, dengan sistem kawin jenis- jenis Paradisaea adalah burung-burung jantan berkumpul untuk bersaing memperlihatkan keelokannya pada burung betina agar dapat kawin. Sementara jenis lain seperti jenis-jenis Cicinnurus dan Parotia memiliki tari perkawinan yang beraturan. Burung jantan pada jenis yang dimorfk seksual bersifat poligami. Banyak burung hibrida yang dideskripsikan sebagai jenis baru, dan beberapa spesies diragukan kevalidannya.

  Jumlah telurnya agak kurang pasti. Pada jenis besar, mungkin hampir selalu satu telur. Jenis kecil menghasilkan sebanyak 2-3 telur (Mackay 1990).

  Jumlah Populasi

  Hasil penelitian terakhir pada Maret 2012 yang dilakukan BKSDA Papua di salah satu lokasi habitat cenderawasih diketahui setiap satu kilometer persegi hanya ditemukan 2-3 ekor cenderawasih. Padahal, tahun 2000-2005 masih ditemukan 10-15 ekor. ”Ini tingkat degradasi yang sangat memprihatinkan,” kata Soh. Penurunan populasi cenderawasih itu antara lain karena pemekaran kabupaten baru, pembangunan akses jalan, permukiman penduduk, pembalakan hutan, dan perburuan serta penangkapan. Setiap pembukaan jalan, pembangunan perkantoran, permukiman penduduk, penambangan, dan pembalakan hutan selalu ada cenderawasih yang ditangkap, atau sarang cenderawasih bersama telur dan anak yang baru menetas hancur. Data WWF Papua menyebutkan, pada tahun 1900-1930-an penjualan cenderawasih mencapai 10.000-30.000 ekor per tahun. Tahun 1912, misalnya, penjualan mencapai 30.000 ekor dalam satu kali pengiriman kapal ke Jerman dan Inggris untuk kebutuhan fashion. Tahun 1904- 1908 jumlah cenderawasih yang masuk ke London 155.000 ekor, ke Perancis sekitar 1.200.000 ekor. Total penjualan burung cenderawasih selama 1820-1938 ke seluruh Eropa ditaksir kurang dari 3 juta ekor.

  Langkah-langkah Pelestarian Burung Cendrawasih

  1. Penangkaran di Lokasi Perlindungan

  2. Memberi Perawatan Terbaik

  3. Mengembangbiakkan

  4. Tidak Memburu

  5. Tidak Merusak Populasi

  6. Tidak Mencemari Lingkungan

  7. Melepaskan ke Alam

  8. Mencegah Stres

  9. Menanam Pohon

  10.Menyerahkan pada Lingkungan Margasatwa

  

Harimau Sumatera

Habitat

  Harimau sumatera atau Pantehra tigirs sumtrae hanya ditemukan di pulau Sumatera. Kucing besar ini mampu hidup di manapun, dari hutan dataran rendah sampai hutan pegunungan, dan tinggal di banyak tempat yang tak terlindungi.

  Hanya sekitar 400 ekor tinggal di cagar alam dan taman nasional, dan sisanya tersebar di daerah-daerah lain yang ditebang untuk pertanian, juga terdapat lebih kurang 250 ekor lagi yang dipelihara di kebun binatang di seluruh dunia. Harimau sumatera mengalami ancaman kehilangan habitat karena daerah sebarannya seperti blok-blok hutan dataran rendah, lahan gambut dan hutan hujan pegunungan terancam pembukaan hutan untuk lahan pertanian dan perkebunan komersial, juga perambahan oleh aktivitas pembalakan dan pembangunan jalan. Karena habitat yang semakin sempit dan berkurang, maka harimau terpaksa memasuki wilayah yang lebih dekat dengan manusia, dan seringkali mereka dibunuh dan ditangkap karena tersesat memasuki daerah pedesaan atau akibat perjumpaan yang tanpa sengaja dengan manusia.

  Ciri-ciri

  a. Ciri yang paling menonjol dari seekor harimau adalah belang yang dimilikinya. Belang yang dimiliki harimau membuat penampilannya tampak mencolok dibandingkan dengan hewan lainnya. Di saat yang sama, kelebihan/keindahan bulu harimau tersebut menggoda manusia untuk memilikinya, keserakahan manusia menuntun mereka untuk memburu harimau. Karena hal itulah, beberapa spesies harimau di Indonesia diketahui telah punah, seperti harimau Jawa dan Bali, sementara harimau Sumatera termasuk ke dalam jenis hewan langka. b. Harimau memiliki “mata palsu” yang berada di belakang telinga mereka.

  Mata palsu ini sebenarnya merupakan pola dari bulu yang terdapat di bagian belakang telinga mereka. Mata palsu bagi harimau berfungsi untuk mengelabui predator yang mungkin datang dari belakang. Bagi predator, mata palsu pada harimau akan membuat tubuh harimau lebih besar daripada sosok mereka yang sebenarnya.

  c. Belang yang ada di kening harimau memiliki pola khusus. Pola belang pada kening harimau menyerupai salah satu karakter huruf Cina, yaitu “wang” yang berarti “Raja”.

  d. Karakteristik Belang. Harimau Warna bulu harimau bervariasi antar spesies-nya, namun umumnya para ahli menggambarkan bahwa semakin ke utara letak habitatnya, maka warna bulu harimau semakin terang/cerah. Demikian sebaliknya, semakin ke selatan habitat harimau di Planet Bumi, maka semakin gelap warna bulunya. Hal tersebut disinyalir merupakan bentuk adaptasi harimau dengan lingkungannya.

  e. Kaki belakang harimau lebih panjang daripada kaki depannya. Namun, kaki depannya lebih kuat dibandingkan dengan kaki belakangnya, tula kaki depan harimau lebih kuat dan padat dengan tujuan untuk mendukung otot yang besar. Kekuatan yang besar pada kaki depan dibutuhkan harimau untuk melumpuhkan mangsanya.

  f. Suara raugan harimau sangat keras, bahkan terdengar hingga mencapai 3 km. Salah satu fungsi raungan harimau adalah untuk membuat tertarik lawan jenis.

  g. Bantalan kaki harimau sangat besar, hal tersebut dibutuhkan agar dapat mengintai mangsanya tanpa mengeluarkan suara, karena suara yang mungkin muncul dari langkah kaki harimau telah diredam oleh bantalan yang besar pada kaki harimau.

  h. Jumlah gigi Harimau relatif lebih sedikit dibandingkan dengan hewan karnivora lainnya, semisal anjing yang memiliki 42 gigi, sementara hariamu hanya 30 gigi. i. Harimau memiliki gigi taring terbesar di antara spesies kucing besar lainnya, yaitu dengan panjang sekitar 6.4 hingga 7.6 cm. j. Panjang ekor semua spesies harimau adalah berkisar 1 meter. Ekor harimau memegang peranan penting dalam proses komunikasi-visual sesama mereka. Selain itu, ekor harimau juga berperan sebagai alat keseimbangan saat harimau membelok ketika sedang berlari mengejar mangsanya.

  Manfaat

  Harimau diburu untuk diambil kulit, tulang, dan taringnya. Kulit harimau dijadikan hiasan, harga kulit ini sangat mahal. Sedangkan taring dan tulang hrimau digunakan untuk pengobatan.

  Upaya yang Dilakukan WWF

  WWF Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia, industri yang mengancam habitat harimau, organisasi konservasi lainnya serta masyarakat lokal untuk menyelamatkan Harimau Sumatera dari kepunahan. Pada tahun 2004, Pemerintah Indonesia mendeklarasikan kawasan penting, Tesso Nilo, sebagai Taman Nasional untuk memastikan masa depan yang aman bagi keberadaan Harimau Sumatera. Tahun 2010, pada KTT Harimau di St. Petersburg, Indonesia dan 12 negara lainnya yang melindungi harimau berkomitmen dalam sebuah tujuan konservasi spesies ambisius dan visioner yang pernah dibuat: TX2 – untuk menambah kelipatan jumlah harimau sampai pada akhir tahun 2022, tahun Harimau selanjutnya.

  Program Nasional Pemulihan Harimau Indonesia sekarang merupakan bagian dari tujuan global dan meliputi enam lansekap prioritas Harimau Sumatera ini: Ulumasen, Kampar-Kerumutan, Bukit Tigapuluh, Kerinci Seblat, Bukit Balai Rejang Selatan, dan Bukit Barisan Selatan. WWF saat ini tengah melakukan terobosan penelitian tentang Harimau Sumatera di Sumatera Tengah, menggunakan perangkap kamera untuk memperkirakan jumlah populasi, habitat dan distribusi untuk mengidentifkasi koridor satwa liar yang membutuhkan perlindungan. WWF juga menurunkan tim patroli anti- perburuan dan unit yang bekerja untuk mengurangi konfik manusia-harimau di masyarakat lokal.

  

Komodo

HABITAT

  Komodo sangat langka dan di alam liar ditemukan hanya di lima pulau, yaitu: Kepulauan Komodo, Rinca, Gili Montang dan Gili Dasami – semua berada dalam Taman Nasional Komodo – dan pulau Flores, di mana Komodo menjelajah dengan bebas. Habitat kadal bisa apa saja dari hutan tropis kering, sabana sampai sebuah hutan musim gugur. Tidak peduli di mana mereka tinggal, Komodo menyukai panas yang ekstrim. Hal ini biasanya sekitar 95 derajat Fahrenheit (35 derajat Celcius) dengan 70 persen kelembaban di pulau Indonesia. Pemerintah memutuskan untuk menyetop pembangunan di Pulau Komodo. Langkah ini untuk merawat kelestarian Pulau Komodo serta mempertahankan kelangsungan hidup komodo itu sendiri.

  Tenaga Ahli Bidang Regional Planning Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Bambang Susantono menerangkan, pemerintah akan mempertahankan desa tradional (traditional village) yang ada di Pulau Komodo.

  Di sana, interaksi antara penduduk setempat dan komodo akan dipertahankan untuk menarik wisatawan. Kepala Otoritas Taman Nasional Komodo (TNK) Sudiyono mengatakan jumlah populasi satwa komodo (varanus komodoensis) hingga tahun 2017 mencapai 3.012 ekor dan masih stabil dari ancaman kepunahan. "Tahun lalu jumlah populasi mencapai 3.012 dan kencenderungan naik, terutama yang ada di pulau kecil Gili Motang dan Nusa Kode yang dulunya populasinya sedikit namun sekarang mengalami kenaikan," kata Sudiyono saat dihubungi dari Kupang, Kamis (11/1).

  CIRI-CIRI

  Komodo adalah kadal terbesar yang hidup di dunia. Mereka diidentifkasi oleh ukuran besar mereka, kepala datar, kaki bengkok dan panjang, ekor tebal. Nama berasal dari rumor bahwa makhluk seperti naga hidup di pulau Komodo Indonesia. Masyarakat setempat menyebutnya “ora,” atau “buaya darat.” Ukuran rata-rata komodo jantan adalah 8 sampai 9 meter dan sekitar 100 kg, Betina tumbuh sampai 6 kaki (1,8 m). Komodo memiliki berbagai warna, termasuk biru, oranye, hijau dan abu-abu. Kulit mereka kasar dan tahan lama, diperkuat dengan lempeng tulang yang disebut osteoderms. Mereka memiliki cakar yang panjang dan besar, serta ekor yang berotot. Komodo memiliki penglihatan yang baik; mereka dapat melihat benda-benda sejauh 985 kaki (300 m), menurut Zoo Smithsonian. Mereka juga cepat. Mereka dapat berlari hingga 13 mph (20 kph) tetapi lebih memilih untuk berburu secara sembunyi-sembunyi – menunggu berjam-jam sampai mangsa melintasi jalan mereka.

  MANFAAT

  Kulitnya bisa digunakan sebagai seni untuk membuat kerajinan tetapi komodo janganlah di buru melainkan peliharalah karna komodo hampir punah.

  REPRODUKSI

  Komodo bereproduksi secara seksual. Mereka mencapai kematangan seksual pada usia sekitar 5 tahun dan berkembang biak selama bulan Juli sampai September. Periode mengerami telur adalah 8 bulan.

  Upaya Pelestarian Komodo Pemerintah memutuskan untuk menyetop pembangunan di Pulau Komodo.

  Langkah ini untuk merawat kelestarian Pulau Komodo serta mempertahankan kelangsungan hidup komodo itu sendiri. Tenaga Ahli Bidang Regional Planning Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Bambang Susantono menerangkan, pemerintah akan mempertahankan desa tradional (traditional village) yang ada di Pulau Komodo. Di sana, interaksi antara penduduk setempat dan komodo akan dipertahankan untuk menarik wisatawan.

  Burung Merak Biru Habitat Merak Biru Habitat burung merak Biru yaitu ada di hutan dan juga terdapat di hutan hujan yang banyak ditemukan di daerah India, Pakistan, Asia Tenggara, Sri Lanka dan juga ditemukan di daerah Afrika Tengah. Merak sangat gemar memakan biji-bijian, buah berry,. Bahkan burung merak suka memakan daun, bagian bunga,. Burung merak juga mau memakan serangga serta makhluk kecil yang lainnya. Cara hidup dari burung merak biru yaitu dengan berkelompok dan juga membentuk keluarga. Pada waktu malam hari burung ini tinggal di atas pepohonan dan kemudian pada saat hari sudah menunjukan waktu siang, burung merak biru akan lebih senang berkeliaran di wilayah tanah. Dan juga suka sekali bertengger di atas dahan pohon yang sudah gundul. Burung merak yang sedang bertengger akan terlihat sangat indah dan mempesona tampilannya. Terlebih lagi saat bulunya mekar, lebih indah lagi.

  Ciri-ciri Burung Merak Biru

  Merak biru atau disebut juga Merak india, yang punya nama ilmiah Pavo cristatus merupakan salah satu burung dari tiga jenis burung merak. Merak biru memiliki bulu berwarna biru gelap mengkilap. Untuk ukuran burung jantan usia dewasa besar, panjangnya bisa mencapai 230 cm. Terdapat penutup ekor yang cukup panjang berwarna hijau metalik. Bagian atas kepalanya ada jambul tegak biru membentuk seperti kipas. Burung betina ukurannya lebih kecil dari pada burung jantan. Bulu-bulunya tidak tampak mengkilap, berwarna coklat kehijauan dan ada garis- garis hitam tidak dihiasi bulu penutup ekor. Burung muda sama seperti betina. Hampir pada seluruh kebun binatang di Indonesia selalu menjadi primadona, dengan atraksi indah pada waktu memamerkan ekor kipasnya yang sangat besar. Merak jantan akan mengembangkan bulu-bulu penutup ekornya yang begitu indah guna menarik perhatian betinanya. Seperti halnya jenis bangsa burung- burung lainnya yang punya ritual khusus berupa tarian atau keelokan bulu pejantan. Tujuannya untuk mengawini betina di musim kawin. Burung merak biru, lebih familiar di Indonesia sebab dipelihara secara eksitu oleh kebun binatang serta taman satwa di nusantara.

  Populasi Burung Merak Biru

  Populasi burung merak hijau kini semakin merosot. Saat ini, jumlahnya pun nggak lebih dari 800 ekor. Populasi Merak Biru ini berada di hutan terbuka dengan padang rumput seperti di India, Pakistan, Sri Lanka, Nepal dan juga Bhutan. Di Bangladesh dulunya species ini pernah dijumpai, namun sekarang kemungkinan besar sudah dikatakan punah. Burung merak Biru jantan merupakan poligami spesies, memiliki pasangan yang lebih dari satu. Saat musim kawin, burung jantan pamer bulu ekornya di depan burung betina. Bulu-bulu penutup ekor dibuka seperti kipas dengan bintik berbentuk mata berwarna biru. Burung betina umumnya menetaskan tiga hingga enam butir telur. Bencana kebakaran hutan di beberapa daerah di Tanah Air beberapa waktu silam, berbuntut masalah baru. Buktinya, baru-baru ini tercatat, habitat burung merak jenis Java Green hampir mengalami kepunahan. Padahal burung tadi termasuk kategori hewan langka dan dilindungi keberadaannya. Saat ini, jumlahnya pun tak lebih dari 1.000 ekor. Demikian menurut hasil pengamatan pemerhati burung merak yang juga dokter hewan, Nabari Tarigan, di Surabaya. Menurut Nabari, pemicu kepunahan burung merak adalah sejak kasus kebakaran hutan di beberapa daerah di Indonesia. Lantaran itulah, pemerintah harus segera bertindak cepat melestarikan burung merak. Sebab dari jumlah yang tersisa tadi, hewan tadi hanya berada di Pulau Jawa dan Sumatra.

  Upaya Melestarikan Burung Merak

  Untuk melestarikan burung merak, menurut Nabari, perlu segera dilakukan upaya penangkaran. Sayang, untuk mendapatkan burung merak jantan -yang biasa diambil bulunya- cukup sulit. Sebab, sudah sangat langka. Burung merak dari hasil penangkaran atau tetasn sendiri umumnya mudah menjadi jinak dan dapat berkembang biak dengan baik. Burung merak hasil pengangkaran juga dapat menghasilkan turunan yg sehat dan lebih berkualitas daripada burung merak asli hutan.

  Manfaat burung merak

  Keberadaan burung merak di dunia tentu tidak sekedar ada saja namun juga memiliki manfaat bagi makhluk hidup lainnya. berikut ini adalah beberapa manfaat dari burung merak.

  a. Sebagai makanan

  b. Sebagai penyeimbang ekosistem

  c. Bulunya dapat digunakan sebagai berbagai seni

  

Bekantan

  Habitat Bekantan

  Bekantan yang merupakan satu dari dua spesies anggota Genus Nasalis ini sebenarnya terdiri atas dua subspesies yaitu Nasalis larvatus larvatus dan Nasalis larvatus orientalis, hewan ini terdapat dihampir seluruh bagian pulau kalimantan. Bekantan tersebar dan endemik di hutan bakau, rawa dan hutan pantai di pulau Borneo (Kalimantan, Sabah, Serawak dan Brunai). Spesies ini menghabiskan sebagian waktunya di atas pohon dan hidup dalam kelompok-kelompok yang berjumlah antara 10 sampai 32 monyet. Sistem sosial bekantan pada dasarnya adalah One-male group, yaitu satu kelompok terdiri dari satu jantan dewasa, beberapa betina dewasa dan anak-anaknya. Selain itu juga terdapat kelompok all-male, yang terdiri dari beberapa bekantan jantan. Jantan yang menginjak remaja akan keluar dari kelompok one-male dan bergabung dengan kelompok all-male. Hal itu dimungkinkan sebagai strategi bekantan untuk menghindari terjadinya inbreeding. Bekantan juga dapat berenang dengan baik, kadang- kadang terlihat berenang dari satu pulau ke pulau lain. Untuk menunjang kemampuan berenangnya, pada sela-sela jari kaki bekantan terdapat selaputnya. Selain mahir berenang bekantan juga bisa menyelam dalam beberapa detik, sehingga pada hidungnya juga dilengkapi semacam katup.

  Manfaat Bekantan

  1. Sebagai Seed Disperser dalam Meregenerasi Tanaman

  2. Sebagai Sumber Pembelajaran

  3. Sebagai Lokasi Pariwisata

  Ciri - Ciri Bekantan

  Hidung Besar dan juga panjang pada bekantan (Nasalis larvatus) hanya dimiliki namun ini karena disebabkan oleh seleksi alam. Kera betina lebih memilih jantan dengan hidung yang besar sebagai pasangannya. Karena hidungnya inilah bekantan dikenal sebagai monyet belanda. Bekantan yang jantan memiliki ukuran lebih besar dari yang betina, ukuran nya dapat mencapai 75cm dengan berat mencapai 24 kg. Kera bekantan betina berukuran sekitar 60 cm dengan berat 12 kg. Spesies ini juga memiliki perut yang besar ( buncit ). Perut yang buncit ini sebagai akibat dari kebiasaan nya mengkonsumsi makanannya selain buah - buahan dan juga biji - bijian mereka juga memakan dedaunan yang akan menghasilkan banyak gas pada waktu di cerna. Bekantan (Nasalis Larvatus) hidup secara berkelompok. Masing - masing kelompok dipimpin oleh seekor bekantan jantan yang besar dan juga kuat . Biasanya dalam satu kelompok berjumlah sekitar 10 sampai 30 ekor. Satwa yang dilindungi ini lebih banyak menghabiskan waktu di atas pohon, Walaupun demikian bekantan juga mampu berenang dan juga menyelam dengan sangat baik , terkadang terlihat berenang menyeberang sungai atau bahkan berenang dari satu pulau ke pulau yang lain. Seekor bekantan betina mempunyai masa kehamilan sekitar 166 hari atau 5-6 bulan dan hanya akan melahirkan 1 ekor anak dalam sekali masa kehamilan. Dan anak - anak bekantan ini akan bersama dengan induknya hingga menginjak dewasa ( berumur berkisar 4-5 tahun ).

  Jumlah Populasi

  Primata endemik di pulau Kalimantan ini memiliki peran penting dalam mempertahankan keutuhan ekosistem khususnya daerah lahan basah. Jumlah populasi bekantan diperkirakan pada tahun 1986 McKinnon menaksirkan jumlah populasi bekantan hanya 250.000 individu, 25.000 populasi diantaranya berada di kawasan konservasi. Menurut Ketua organisasi pecinta lingkungan Sahabat Bekantan Indonesia (SBI), Amalia Rezeki, berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan pada tahun 1987, jumlah populasi Bekantan di Pulau Kalimantan masih cukup banyak, yakni mencapai 250 ribu ekor dengan 25 ribu ekor diantaranya berada di kawasan konservasi.

  Upaya Melestarikan Bekantan

  Melakukan Evakuasi yaitu bekantan dievakuasi ke habitat yang lebih aman, contohnya: Untuk menyelamatkan bekantan, Departemen Kehutanan mengambil langkah tegas. Pada akhir tahun 1998 sekitar 150 ekor bekantan dievakuasi ke Pulau Jawa (Kebun Binatang Surabaya) dan ke pulau-pulau di Sungai Barito (Pulau Bakut, Pulau Kembang, Pulau Tempurung). Pemulihan Habitat Bekantan Terhadap pemulihan habitat dilakukan terhadap kawasan-kawasan terdegradasi atau terganggu fungsi ekosistemnya, untuk pengembalian peranan fungsi jasa bio-eko-hidrologis, dilakukan dengan cara : (a) rehabilitasi, dan atau (b) reklamasi habitat Sedangkan peningkatan kualitas kawasan hijau dilakukan dengan pengembangan tumbuhan rambai.

  Mengharmonisasikan Perilaku Lingkungan Sosial Dapat dilakukan dengan cara memberikan penyuluhan, pelatihan, dan atau menunjukkan contoh-contoh aktivitas yang berwawasan pelestarian lingkungan.

  

Anoa

Ciri-ciri dan Habitat Anoa

  1. Jenis spesies hewan anoa dibedakan menjadi 2 (dua) Hewan anoa berdasarkan ketinggian tempat tinggalnya dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu pegunungan dan dataran rendah. Berikut ini penjelasan secara singkat terkait perbedaan diantara keduanya.

   Anoa pengunungan adalah anoa yang tinggal di wilayah pegunungan dengan warna tubuh lebih hitam dan bulu tebal.  Anoa dataran rendah adalah anoa yang tinggal di wilayah dengan dataran rendah dengan warna tubuh tidak lebih hitam dari anoa pegunungan dan memiliki sedikit bulu pada tubuhnya.

  2. Habitat di hutan tropika dataran dan savana Hewan anoa mudah ditemukan di hutan tropika dataran dan savana. Seperti yang telah kita ketahui bersama, Indonesia memiliki beberapa wilayah dengan karakteristik tertentu seperti hutan tropika dataran dan savana. Kalau dilihat dari karakternya, hutan tropika dataran adalah hutan yang memiliki pohon dengan tinggi lebih rendah dan daunnya akan berguguran di musim kemarau serta homogen pepohonan yang ada disana. Sedangkan savana adalah padang rumput yang diselingi pohon dengan daerah beriklim curah hujan yang sedikit.

  3. Tipe pemakan herbivora Ciri-ciri hewan anoa menurut tipe pemakannya adalah herbivora. Herbivora adalah hewan yang mengkonsumsi rumput dan dedaunan sebagai sumber energi mereka. Adapun contoh hewan herbivora selain anoa yang perlu anda ketahui.

  4. Morfologi tubuh anoa berdasarkan bagian-bagian tubuhnya Hewan anoa memiliki tubuh yang hampir sama dengan kerbau. Tinggi pundak dari anoa pegunungan dan anoa dataran rendah sangat berbeda. Pada anoa pegunungan, tinggi pundak antara 80-100 cm sedangkan anoa dataran rendah memiliki tubuh dengan tinggi pundak 60-75 cm. Adapun bentuk kepala keduanya mirip dengan kepala sapi sedangkan kaki dan kuku hewan anoa menyerupai banteng. Tanduk pada hewan anoa memiliki penampakan yang tidak bulat di bagian dasar melainkan segitiga seperti kerbau. Ukuran badan anoa pegunungan lebih kecil dibandingkan dengan anoa dataran rendah.

  5. Sistem pencernaan ruminansia Sistem pencernaan hewan anoa mirip dengan hewan ruminansia. Proses makanan bisa dicerna oleh hewan ruminansia diawali dari masuknya makanan ke dalam mulut hewan anoa tanpa dikunyah. Lalu masuk ke dalam rumen dan retikulum difermentasi bakteri anaerob. Makanan akan berbentuk bolus akan dimuntahkan dan dimasukkan kembali ke mulut dan dikunyah. Kemudian makanan yang sudah dikunyah masuk ke omasum melalui rumen dan retikulum di omasum dan dicerna secara mekanik. Selanjutnya makanan masuk ke abomasum melalui proses kimia karena bantuan enzim dan bakteri.

  6. Sistem pernapasan seperti hewan mamalia lainnya Sistem pernapasan pada hewan anoa sama dengan sistem pernapasan hewan mamalia. Saat udara masuk ke dalam tubuh maka otot diafragma berkontraksi dan rongga dada mengembang agar udara masuk melalui hidung dan menuju paru-paru. Selanjutnya dada akan melepaskan udara dengan melepaskan otot diafragma dan otot tulang rusuk.

  7. Sistem reproduksi hewan anoa secara seksual Sistem reproduksi anoa dilakukan dengan cara seksual dimana terjadinya pertemuan sel sperma jantan dan sel telur betina sehingga terjadi pembuahan.

  Periode masa kehamilan anoa terjadi mulai dari 276 hari sampai 315 hari sehingga dalam setahun anoa bisa melahirkan hanya 1 ekor anak. Periode melahirkan anoa terjadi pada bulan Agustus sampai Oktober. Adapun ciri-ciri bayi hewan anoa baru lahir memiliki bulu berwarna cokelat keemasan hingga kekuningan dan seiring masa pertumbuhannya kulit bayi anoa berubah menjadi gelap. Ciri-ciri hewan vivipar yang perlu anda ketahui.

  Populasi Anoa

  Populasi fauna endemik Pulau Sulawesi, anoa, saat ini dikhawatirkan kian susut akibat perambahan hutan dan perburuan di Sulawesi Tenggara, habitat terbesarnya. Satwa liar kategori langka itu kini diperkirakan berjumlah kurang dari 1.000 ekor saja. Koordinator Teknis Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Tenggara Mila Rabiati mengatakan, saat ini sudah sangat sulit menemukan populasi anoa di enam wilayah hutan yang menjadi habitat hidupnya di Sultra, yakni Tanjung Amolengo, Tanjung Peropa, Buton Utara, Tanjung Batikolo, Lambusango, dan Mangolo. Data terakhir yang menjadi pegangan BKSDA Sultra tentang perkiraan populasi anoa diperoleh dari hasil penelitian Abdul Haris Mustari, ahli satwa liar dari Institut Pertanian Bogor. Data tahun 1995 itu memperkirakan jumlah anoa di enam habitat di atas, dengan asumsi wilayah jelajah 76,25 hektar per ekor, maksimal tersisa 2.060 ekor.

  Manfaat

  1. Sebagai bahan mantel

  2. Sebagai bahan kerajinan kulit

  3. Sebagai pembuatan obat gosok

  4. Sebagai bahan hiasan dan pajangan

  5. Untuk dikonsumsi

  6. Mengobati sakit perut pada anak

  

Badak Bercula Satu Kecil

Habitat Badak Bercula Satu Kecil

  Binatang ini dulu menyebar dari assam dan benggala ( area tinggal mereka dapat saling melengkapi pada badak sumatra dan india di area tsb ) ke arah timur hingga myanmar, thailand, kamboja, laos, vietnam, dan ke arah selatan di wilayah semenanjung malaya, dan pulau sumatra, jawa dan kalimantan. badak jawa hidup di rimba hujan dataran rendah, rumput tinggi dan area tidur alang- alang yang banyak dng sungai, dataran banjir besar atau tempat basah dng banyak kubangan lumpur. meskipun dlm histori badak jawa suka tempat rendah, subspesies di vietnam terdorong menuju tanah yang lebih tinggi ( di atas 2. 000 m ), yang dikarenakan oleh masalah dan perburuan oleh manusia. Badak jawa sering kali disebut dengan badak bercula satu kecil ( rhinoceros sondaicus ) yaitu anggota dari famili rhinocerotidae serta satu dari lima badak yang mana tetap ada. badak ini masuk ke genus yang sama juga dengan badak india serta mempunyai kulit bermosaik yang mana mirip baju baja. badak ini mempunyai panjang antara 3,1 sampai 3,2 m serta tinggi antara 1,4 sampai 1,7 m. badak ini lebih kecil dari pada badak india serta lebih dekat atau hampir sama besar tubuhnya dengan badak hitam. ukuran culanya umumnya kurang dari 20 cm, lebih kecil dari pada cula spesies badak yang lain.

  Populasi Badak Bercula Satu

  Perkiraan yang sangat optimistis memperkirakan bahwasanya lebih sedikit dari 100 badak jawa tetap ada di alam bebas. mereka di anggap sebagai suatu mamalia yang sangat terancam ; meskipun tetap ada badak sumatra yang area hidupnya tak dilindungi layaknya badak jawa, dan sebagian pelindung alam berasumsi mereka mempunyai risiko yang semakin besar. badak jawa diketahui tetap hidup di dua area, taman nasional ujung kulon di ujung barat pulau jawa dan taman nasional cat tien yang terdapat lebih kurang 150 km sebelah utara kota ho chi minh.

  Ciri-ciri Badak Bercula Satu

  Badak Jawa memiliki ciri lebih kecil daripada sepupunya, badak india, serta memiliki besar badan yang nyaris sama juga dengan badak hitam. Panjang badan Badak Jawa (terhitung dari kepalanya) dapat semakin lebih 3, 1 hingga 3, 2 m serta tingginya dapat meraih pada 1, 4 hingga 1, 7 m. Badak dewasa dilaporkan memiliki berat pada 900 hingga 2. 300 kg. Riset dalam usaha mengumpulkan pengukuran akurat badak Jawa tidak pernah ditangani serta tidak cuma prioritas. Tidak ada ketidaksamaan besar pada jenis kelamin, tetapi badak Jawa betina ukuran badannya dapat makin besar. Badak di Vietnam lebih kecil daripada di Jawa menurut riset bukti melalui foto serta pengukuran jejak kaki mereka.

  Penyebab Kepunahan

  Faktor utama berkurangnya populasi badak Jawa adalah perburuan untuk culanya, masalah yang juga menyerang semua spesies badak. Cula badak menjadi komoditas perdagangan di Tiongkok selama 2.000 tahun yang digunakan sebagai obat untuk pengobatan tradisional Tiongkok. Secara historis kulitnya digunakan untuk membuat baju baja tentara Tiongkok dan suku lokal di Vietnam percaya bahwa kulitnya dapat digunakan sebagai penangkal racun untuk bisa ular.[26] Karena tempat hidup badak mencakupi banyak daerah kemiskinan, sulit untuk penduduk tidak membunuh binatang ini yang dapat dijual dengan harga tinggi.

  Manfaat Cula Badak Bagi Manusia

  Badak merupakan salah satu hewan yang berasal dari Afrika dan Asia yang memiliki satu atau dua cula. Cula tersebut terletak pada bagian tengah dahi. Badak bercula yang merupakan hewan herbivora ini ternyata cukup berbahaya karena sering menyerang manusia. Namun cula badak sendiri dianggap cukup berharga karena mengandung berbagai manfaat. Bahan yang membentuk cula badak adalah keratin. Kandungan tersebut yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Berdasarkan pengetahuan orang awam atas manfaat cula badak, tak heran jika kemudian banyak pemburu yang memburu badak karena akan memanfaatkan culanya. Pihak pemerintah di berbagai negara sudah berupaya untuk mencegah terjadinya perburuan tersebut.

  1. Sebagai obat tradisional Manfaat cula badak sebagai obat tradisional yaitu menjadi obat kanker dan obat kuat cukup dipercayai oleh masyarakat. Sayangnya anggapan tersebut belum dapat dibuktikan secara medis.

  2. Alat perlindungan bagi badak sendiri Jika sebagai obat hanya anggapan masyarakat saja, maka manfaat asli cula badak adalah bagi badak itu sendiri yaitu sebagai alat perlindungan. Cula badak yang dipotong paksa dari badak yang masih hidup sebenarnya tak akan langsung membuat seekor badak mati.

  3. Menghilangkan racun dalam tubuh

  Orang zaman dahulu mempercayai cula badak dapat mengatasi racun dalam tubuh manusia. hal tersebut ternyata juga tak dapat dibuktikan secara ilmiah. Cula badak sendiri merupakan pengembangan jaringan epidermis yang terbuat dari keratin. Keratin sendiri merupakan manfaat protein yang diproduksi oleh folikel keratin. Jenis keratin tersebut menyerupai pembentuk rambut serta kuku pada manusia.

  Upaya Pelestarian Badak

  Mengurangi perburuan liar di Afrika sudah memasuki peperangan serius. Polisi hutan atau rangers di taman nasional sudah dibekali senjata api. Baik polisi hutan maupun pemburu liar memiliki resiko kematian yang tinggi. Melindunsungi Badak dari para pemburu liar dengan melakukan penangkaran di Taman Nasional Halimun di Gunung Salak, Jawa Barat, yang dulu juga merupakan habitat badak Jawa. Jika habitat kedua ditemukan, maka badak yang sehat, baik, dan memenuhi kriteria di Ujung Kulon akan dikirim ke wilayah yang baru. Habitat ini juga akan menjamin keamanan populasinya.

  

Orang Utan

Habitat Orangutan

  Orang utan adalah makhluk hidup yang termasuk anggota primata dan merupakan salah satu jenis kera besar yang masih hidup sampai saat ini. Istilah orang utan itu sendiri sebenarnya berasal dari Bahasa Melayu yakni berarti manusia yang hidup di dalam hutan. Primata ini diklasifkasikan menjadi dua sub-spesies yaitu orang utan Kalimantan (Pongo pygmaeus) dan orang utan Sumatera (Pongo abelii). Meskipun sangat serupa, kedua spesies ini memiliki beberapa perbedaan. Perbedaan-perbedaan ini akan kami sajikan dalam tulisan eksklusif ini. Primata ini sudah termasuk ke dalam kategori Critically Endangered atau sudah

  Orangutan Borneo lebih banyak ditemukan di hutan dataran rendah (di bawah 500 m diatas permukaan laut) dibandingkan di dataran tinggi. Hutan dan lahan gambut merupakan pusat dari daerah jelajah orangutan, karena lebih banyak menghasilkan tanaman berbuah besar dibandingkan dengan hutan Dipterocarpaceae yang kering dan banyak mempunyai pohon-pohon tinggi berkayu besar, seperti keruing. Orangutan borneo sangat rentan dengan gangguan-gangguan di habitatnya, meskipun P.p. morio menunjukkan toleransi yang relatif tak terduga mengenai degradasi habitat di bagian utara Pulau Borneo.

  Populasi

  Pada tahun 2004, ilmuan memperkirakan bahwa total populasi orangutan di Pulau Borneo, baik di wilayah Indonesia maupun Malaysia terdapat sekitar 54 ribu individu. Diantara ketiga sub-spesies orangutan Borneo tersebut, P.p. pygmaeus merupakan sub-spesies yang paling sedikit dan terancam kepunahan, dengan estimasi jumlah populasi sebesar 3,000 hingga 4,500 individu di Kalimantan Barat dan sedikit di Sarawak, atau kurang dari 8% dari jumlah total populasi orangutan Borneo.

  Ciri-ciri Orangutan

   Orangutan Borneo adalah bagian dari keluarga besar kera dan merupakan mamalia arboreal terbesar.  Satwa ini memiliki rambut panjang dan kusut berwarna merah gelap kecoklatan, dengan warna pada bagian wajah mulai dari merah muda, merah, hingga hitam.

   Berat orangutan Borneo jantan dewasa bisa mencapai 50 hingga 90 kg dan tinggi badan 1,25 hingga 1,5 m. Sementara jantan betina memiliki berat 30 - 50 kg dan tinggi 1 m.  Bagian tubuh seperti lengan yang panjang tidak hanya berfungsi untuk meraih makanan seperti buah-buahan, tetapi juga untuk berayun dari satu pohon ke pohon lainnya, menggunakan jangkauan dan kaki untuk pegangan yang kuat.

   Pelipis seperti bantal yang dimiliki oleh orangutan Borneo jantan dewasa membuat wajah satwa ini terlihat lebih besar. Akan tetapi, tidak semua orangutan Borneo jantan dewasa memiliki pelipis seperti bantal.  Jakun yang dimiliki dapat digelembungkan untuk menghasilkan suara keras, yang digunakan untuk memanggil dan memberitahu keberadaan mereka.

  Penyebab Orangutan Punah

   Deforestasi  Deforestasi adalah pengurangan hutan secara besar-besaran. Hutan ini dibabat, antara lain untuk dijadikan lahan penanaman sawit, lahan transmigrasi untuk dijadikan pemukiman warga, serta kebakaran hutan dan juga ilegal logging. Akibatnya, hutan yang menjadi rumah bagi orangutan pun semakin habis dan mengancam kelangsungan hidup hewan ini.

   Perdagangan Hewan Ilegal  Bayi orangutan kerap diculik dari induknya untuk dijual lagi sebagai hewan peliharaan. penculikan bayi orangutan ini umumnya melibatkan pembunuhan induknya, sehingga setiap satu bayi orangutan yang diculik, satu induk dewasa mati.

   Perburuan Liar

   Orangutan banyak diburu manusia, karena memasuki wilayah perkebunan warga atau perusahaan dan mencuri makanannya sehingga dianggap hama oleh manusia. Selain itu, orangutan diburu untuk diambil tengkoraknya untuk dijual dengan harga tinggi.

  Manfaat Orangutan bagi Manusia

  1. Sebagai Seed Disperser dalam Meregenerasi Tanaman

  2. Sebagai Sumber Pembelajaran

  3. Sebagai Lokasi Pariwisata

  Upaya pelestarian Orangutan

  WWF bekerjasama dengan berbagai pihak seperti pemerintah Indonesia, organisasi dan masyarakat lokal, untuk menyelamatkan dan mengurangi kerusakan habitat orangutan. Tiga komponen WWF dalam melaksanakan kegiatan konservasi orangutan di Heart of Borneo adalah:

   Memfaslitasi terciptanya sebuah jaringan dari kawasan-kawasan lindung sebagai sebuah kawasan perlindungan untuk spesies kunci, seperti orangutanMenghubungkan kawasan-kawasan lindung tersebut dengan ‘koridor satwa’ yang dikelola secara teliti, memastikan orangutan dan spesies lain dapat bergerak dengan leluasa di dalamnya.

   Memastikan semua kawasan lain di dalam maupun di perbatasan Heart of Borneo yang statusnya tidak dilindungi dapat dipertahankan sama seperti kawasan hutan dengan cara dikelola secara berkelanjutan. Lebih dari 70% populasi orangutan Borneo diperkirakan berada di luar kawasan-kawasan yang dilindungi, dengan mayoritas berada di dalam kawasan konsesi.

  Penelitian WWF menunjukkan bahwa orangutan Borneo mampu bertahan hidup di kawasan hutan konsensi, apabila dampak penebangan dikurangi melalui implementasi Pengelolaan Hutan Berkelanjutan, penebangan dilakukan secara selektif, keutuhan pohon-pohon berbuah tetap dijaga , serta aktivitas perburuan dikontrol secara ketat.

  

Jalak Bali

Habitat

  

Jalak Bali memiliki nama latin leucopsar rothschildi, yaitu sejenis burung

pengicau yang memiliki ukuran sedang, dengan panjang kurang lebih

25cm, dari suku sturnidae. ia turut dikenali sebagai curik dari pada jalak.

jalak bali mempunyai tanda-tanda spesial, diantaranya mempunyai bulu

yang putih di semua tubuhnya jika pada ujung ekor serta sayapnya yang

berwarna hitam. sisi pipi yang tidak ditumbuhi bulu, berwarna biru cerah

serta kaki yang berwarna keabu-abuan. burung jantan serta betina sama.

Endemik indonesia, jalak bali cuma ditemukan di hutan pada bagian barat

pulau bali. burung jalak bali ini merupakan satu-satunya spesies endemik

yang ada di bali serta pada th. 1991 dinobatkan sebagai simbol fauna

provinsi bali. keberadaan hewan/burung endemik ini dilindungi oleh

undang-undang.

Ciri-ciri dan karakteristik jalak bali

  

jalak bali mempunyai fsik yang amat unik. ukuran tubuhnya termasuk

dalam kategori sedang berkisaran antara 22 hinggan 26 cm waktu

dewasa. mempunyai bulu putih di semua tubuhnya, jika pada ujung ekor

serta sayapnya berwarna hitam. mata berwarna cokelat tua, area di

sekitar kelopak mata tidak berbulu dengan berwarna biru tua. sisi bagian

pipi yang tidak ditumbuhi bulu, memiliki warna biru cerah serta kaki yang

berwarna keabu-abuan. namun di bagian belakang kepala ada bulu surai

yang berwarna putih. jalak bali memiliki kaki berwarna abu-abu dengan 4

jari jemari ( 1 ke belakang serta 3 ke depan ). paruh runcing dengan

panjang antara 2 – 5 cm, dengan wujud yang khas di mana di bagian

atasnya ada peninggian yang memipih tegak. warna abu-abu agak

kehitaman dengan ujung berwarna kuning kecokelat-cokelatan. sukar

membedakan ukuran badan burung jalak bali jantan dengan betina, tetapi

secara umum yang jantan agak semakin besar serta mempunyai kuncir

yang lebih panjang. jalak bali adalah type burung omnivora.

Penyebab Kepunahan

  

Ada beberapa faktor yang menjadi hambatan atau bahkan ancaman bagi

perkembangan burung Jalak Bali, diantaranya yaitu: a. Predator

  b. Faktor alam

  c. Perburuan

Manfaat

  1. Mendatangkan Pikiran Positif

  2. Meningkatkan Harga Diri Seseorang

  3. Membuat Anda Merasa Lebih Hidup

  4. Mengurangi Stres

  5. Menjalin Hubungan Antarmanusia

  6. Membuat Anda Lebih Aktif Bergerak

Upaya Pelestarian Dasar Hukum dan Keputusan tentang Perlindungan Jalak Bali

  

Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) merupakan satwa yang secara hidupan

liar (dihabitat aslinya) populasinya amat langka dan teranccam

kepunahan. Faktor-faktor yang membuat Jalak Bali semakin terancam

adalah:

Penghambilan kayu hutan yang membuat habitat bagi burung Jalak Bali

semakin berkurang.

Perburuan yang menyebabkan burung ini semakin berkurang jumlahnya

dialam liar.

Sebagai satwa liar yang dilindungi oleh undang-undang melalui Surat

Keputusan Menteri Pertanian Nomor 421/Kpts/Um/8/1970 tanggal 26

Agustus 1970.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang

Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa, Jalak Bali merupakan satwa yang

dilarang diperdagangkan kecuali hasil penangkaran dari generasi ketiga

(indukan bukan dari alam liar).

Dalam konvensi perdagangan internasional bagi jasad liar CITES

(Convention on Internasional Trade in Endangered of wild fauna and fora)

Jalak Bali terdaftar dalam Appendix I, yaitu kelompok yang terancam

kepunahan dan dilarang untuk diperdagangkan, oleh Pemerintah Daerah

Provinsi Bali dijadikan sebagai Fauna Symbol Profnsi Bali.

Dengan ditetapkannya burung Jalak Bali sebagai satwa liar yang

dilindungi sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor

421/Kpts/Um/8/1970 tanggal 26 Agustus 1970, maka jika terjadi

pelanggaran terhadap burung Jalak Bali, sanksi-sanksi yang akan

dikenakan kepada si pelanggar sudah diatur dalam Undang-Undang No. 5

Tahun 1990.

Dokumen yang terkait

PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR - Perancangan Buku Kuliner Sebagai Bagian Dari Promosi Wisata Kuliner Khas Solo

0 1 143

PENGARUH METODE PELATIHAN DAN MATERI PELATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan tetap PT Perkebunan Nusantara X Pabrik Gula Pesantren Baru Kediri)

0 0 10

Level Kognitif Lingkup Materi Teater Daerah Setempat Teater Nusantara Teater Tradisional dan Modern Mancanegara di Asia Teater Tradisional dan Modern Mancanegara di Luar Asia

0 2 6

Bab III - Bab 3 Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara

17 228 88

Bab 7 Wawasan Nusantara dalam Konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia

2 9 28

Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merk Honda di PT. Nusantara Surya Sakti Pontianak Abstrak - Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merk Honda di PT. Nusantara Surya Sakti Pontianak

0 0 7

Jurnal Manajemen MOTIVASI - 735 Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merk Honda Di PT. Nusantara Surya Sakti Pontianak Abstrak - Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merk Honda Di PT. Nusantara

0 1 5

Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pelaksana Di Kantor Direksi PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero) Pontianak

0 2 7

View of Peran Organisasi Kepemudaan Dalam Meningkatkan Pemahaman Wawasan Nusantara Di Kalangan Pemuda Indonesia

0 0 9

Metode Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi kesulitan belajar baca tulis Al-Qur’an siswa di SMA Nusantara Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 107