Gede Putu Agus Jana Susilaa , I Nengah Suarmanayasab
Susila, Suarmanayasa-Pengembangan Strategi Organisasi Kemahasiswaan...
Pengembangan Strategi Organisasi Kemahasiswaan
Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha
Gede Putu Agus Jana Susilaa, I Nengah Suarmanayasab
abUniversitas
Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia
*(janos_undiksha@yahoo.com)
ABSTRAK
Mahasiswa merupakan insan yang memiliki berbagai dimensi yaitu sebagai bagian dari sivitas
akademika dan bagian dari generasi muda yang terlatih sebagai pelaku sejarah yang ikut
berperan dan menentukan sejarah perkembangan bangsa Indonesia. Tujuan penelitian ini
adalah: 1) Mengembangkan kegiatan kemahasiswaan sesuai dengan visi dan misi pendidikan
tinggi. 2) Mengembangkan penalaran dan keilmuan; penelusuran bakat, minat, dan
kemampuan; kesejahteraan; kepedulian sosial; dan kegiatan penunjang, berlandaskan pada
kaidah akademis, moral, dan etika ilmu pengetahuan serta kepentingan masyarakat. 3)
Mengembangkan dan meningkatkan kualitas program dan sarana penunjangnya. Pembinaan
dan pengembangan kemahasiswaan Fakultas Ekonomi tahun 2017 mengacu kepada Rencana
Strategis (Renstra) dan kebijakan kemahasiswaan Undiksha tahun 2015–2019, serta program
kemahasiswaan Fakultas Ekonomi tahun 2017. Strategi dasar pengembangan kemahasiswaan
Fakultas Ekonomi berasas edukasi dan partisipasi dengan arah menciptakan keunggulan dan
kemandirian mahasiswa dalam berorganisasi untuk mendorong keberhasilan studi. Sasaran
pengembangan kegiatan kemahasiswaan Fakultas Ekonomi tahun 2017 yakni terbentuknya
kepribadian mahasiswa FE Undiksha sebagai insan cita yang memiliki ciri-ciri: beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; tangguh, unggul dan mandiri; memiliki tingkat
kedewasaan yang serasi dengan norma yang berlaku; berdaya juang, berdedikasi danmemilki
jiwa kepeloporan yang tinggi; berfisik dan bermental yang prima; peka, peduli dan kritis
terhadap perubahan lingkungan.
Kata Kunci: Organisasi Kemahasiswaan, Fakultas Ekonomi Undiksha
Proses pendidikan yang berlangsung,
PENDAHULUAN
mempunyai ukuran standarisasi dalam
Kemajuan masyarakat modern
dewasa
ini,
dicapai
tanpa
pendidikan
tidak
mungkin
kehadiran
sebagai
menilai sejauh mana pengetahuan dan
dapat
keterampilan
ibstitusi
organisasi
(Tilaar,
yang
mahasiswa
2006).
Secara
tercapai
umum
menyelenggarakan pendidikan secara
perwujudannyaberupa nilai-nilai yang
formal.
diperoleh mahasiswa melalui proses
Kegiatan
pendidikan
yang
berlangsung menempatkan institusi ini
belajar
sebagai salah satu institusi social yang
Mahasiswa dalam kaitannya dengan
tetap
dunia pendidikan, merupakan salah
eksis
(Syaparuddin
sampai
&
Nasution,
sekarang
satu
2000).
858
mengajar
substansi
(Muhari,
yang
2002).
perlu
diperhatikan,
karena
merupakan
mahasiswa
bersyukur, karena landasan, tujuan
terhadap
dan arah penyelenggaraan pendidikan
penerjemah
dan
tinggi di Indonesia semakin menjadi
melaksanakan tugas mendalami ilmu
jelas, lebih kokoh, lebih lengkap, dan
pengetahuan tersebut (Harahap, 2006).
mempunyai kepastian hukum. Khusus
Mahasiswa secara umum merupakan
mengenai kualitas manusia Indonesia,
subjek yang memiliki potensi untuk
dalam UU Nomer 20 Tahun 2003, pasal
mengembangkan pola kehidupannya,
3 tentang Tujuan Pendidikan Nasional,
dan sekaligus menjadi objek dalam
dikemukakan
keseluruhan
nasional
dinamika
ilmu
pengetahuan,
bentuk
kreatifitasnya,
aktifitas
sehingga
dan
berfungsi
bermartabat
yang dimilikinya (Baharuddin & Makin,
mencerdaskan
2004).
bertujuan
mengembangkan
dalam
rangka
kehidupan
bangsa,
mengembangkan
potensi
peserta didik agar menjadi manusia
Sebagai landasan konstitusional,
Undang-Undang
“pendidikan
watak serta peradaban bangsa yang
diharapkan
mampu menunjukkan kualitas daya
Pembukaan
bahwa
yang beriman dan bertaqwa kepada
Dasar
1945 mengamanatkan upaya untuk
Tuhan
mencerdaskan
bangsa
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
1945
mandiri, dan menjadi warga negara
Indonesia.
kehidupan
Pasal
menegaskan
31
bahwa
UUD
yang
pemerintah
Yang
Maha
demokrasi
Esa,
serta
berakhlak
bertanggung
jawab”.
mengusahakan dan menyelenggarakan
Mahasiswa
satu sistem pendidikan nasional yang
merupakan
salah
dan
satu bagian dari sumberdaya manusia
ketakwaan serta ahlak mulia dalam
Indonesia dan sekaligus merupakan
rangka
kehidupan
aset bangsa yang kelak akan menjadi
bangsa yang diatur dengan undang-
generasi penerus dalam pembangun
undang.
bangsa.
meningkatkan
keimanan
mencerdaskan
Berdasarkan
amanat
UUD
Di
sisi
lain,
1945 itu telah ditetapkan Peraturan
merupakan
Pemerintah
1999
berbagai dimensi yaitu sebagai bagian
tentang Pendidikan Tinggi dan Undang-
dari sivitas akademika dan bagian dari
undang Nomor 20 tahun 2003 tentang
generasi muda yang terlatih sebagai
Sistem Pendidikan Nasional. Dengan
pelaku sejarah yang ikut berperan dan
demikian
Nomor
bangsa
60
tahun
Indonesia
menentukan
patut
859
insan
sejarah
yang
mahasiswa
memiliki
perkembangan
Susila, Suarmanayasa-Pengembangan Strategi Organisasi Kemahasiswaan...
bangsa
Indonesia.
Dalam
tangan. Demikian pula dalam menata
upaya
mewujudkan bangsa dan masyarakat
organisasi
Indonesia yang
maju, mandiri
dan
perguruan tinggi senantiasa berpegang
sejahtera
dan
sebagai
pada prinsip “ dari, oleh dan untuk
landasan menuju masyarakat adil dan
mahasiswa”. Sebagai unsur terpelajar
makmur
dari
lahir
batin
berdasarkan
Pancasila,
kemahasiswaan
generasi
muda,
di
mahasiswa
amat
diharapkan senantiasa peka terhadap
penting dan strategis. Pendidikan tinggi
masalah yang berkembang di tengah-
melalui
dan
tengah masyarakat dan diberi peluang
keilmuan dapat menghasilkan berbagai
untuk turut serta dalam pembangunan
pemikiran
untuk
nasional. Sebagai warga negara yang
martabat
telah dewasa mahasiswa memilki hak
peranan
pendidikan
kegiatan
dan
memajukan
tinggi
penelitian
konsepsi
harkat
dan
manusia serta budaya bangsa melalui
dan
kegiatan
warga
pengembangan
ilmu
kewajiban
yang
negara
sama
yang
dengan
lainnya.
pengetahuan dan teknologi dan karya
Berdasarkan
seni
tersebut diatas, maka pengembangan
yang
bermutu
sesuai
dengan
kemahasiswaan
kebutuhan pembangunan.
Mengingat
pokok-pokok
pikiran
merupakan
tugas
nasional yang pelaksanaannya menjadi
mahasiswa
merupakan aset nasional dan sumber
tanggung
daya insani yang strategis maka perlu
pemerintah,swasta
diberi peluang dan kesempatan seluas-
Secara
luasnya untuk mengaktualisasikan diri
kemahasiswaan
secara utuh dan bertanggung jawab.
diselenggarakan dengan strategi dan
Sebagai
pendekatan yang tepat yaitu dengan
sivitas
rangka
akademika
pengembangan
dalam
jawab
dan
seluruh
seperti
sekaligus
sarana, dan kelembagaan.
mitra
dosen
masyarakat.
seyogyanya
pengetahuan, teknologi dan seni dan
merupakan
antara
operasionalpengembangan
memperhatikan
ilmu
bersama
sasaran,
materi,
komponen
metode,
dalam proses belajar mengajar yang
dialogis.
Sedangkan
dalam
Masalah
proses
Umum
Pengembangan
Kemahasiswaan
pengembangan diri mahasiswa, para
kemahasiswaan
Pada umumnya, kebijakan yang
senantiasa menunjukkan sikap ulur
ada di berbagai perguruan tinggi saat
pembimbing
ini mencerminkan keadaan yang relatif
tangan dan sedikit mungkin campur
860
2. Mahasiswa
sama yaitu belum adanya keterpaduan
yang
berpartisipasi
antara kegiatan kurikuler dan kegiatan
dalam
ekstrakurikuler.
jelas
(Ormawa) intra perguruan tinggi
mendorong
jumlahnya relatif kecil, akan tetapi
kurang
Kondisi
kondusif
ini
untuk
organisasi
keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan
ketika
ekstrakurikuler yang bertujuan untuk
menyangkut
mengembangkan
masyarakat
potensi
dan
aktualisasi diri mahasiswa.
1. Secara kuantitatif, masih sangat
terjadi
yang
kepentingan
mahasiswa
dengan
cepat
menunjukkan
sikapnya
melalui
protes
cenderung
pada
Keterlibatan
pengembangan
peristiwa
luas,
sedikit mahasiswa yang berminat
program
mahasiswa
reaktif
dan
yang
sporadis.
mahasiswa
dalam
penalaran dan keilmuan; bakat,
aktivitas semacam ini, di satu sisi
minat,
bernilai
dan
kemampuan;
positif
karena
kesejahteraan; kepedulian sosial;
menunjukkan
dan kegiatan penunjang. Keadaan
dan kepedulian sosial yang tinggi.
ini antara lain dilatarbelakangi oleh
Tetapi
tingginya biaya perkuliahan yang
negatif
mengakibatkan mereka ingin cepat
mengekspresikan protes cenderung
selesai
mengabaikan
dan
pekerjaan
segera
untuk
mencari
kemahasiswaan
untuk
selain
yang
lain
bernilai
karena
dalam
kaidah-kaidah
perguruan tinggi.
3. Keterlibatan
dapat lebih banyak lagi melibatkan
maka
disisi
kepekaan
akademik yang dijunjung tinggi di
mendapatkan
penghasilan. Oleh karena itu untuk
mahasiswa,
tingkat
mereka
organisasi
ekstra
perguruan tinggi secara langsung
kegiatan
di
ditujukan
dalam
kampus
berdampak
mengembangkan
akan
pada
dapat
pengkotak-
kepribadian mahasiswa, sebaiknya
kotakan
juga
selanjutnya dapat mengakibatkan
ditujukan
untuk
yang
perpecahan dan konflik di kalangan
mengembangkan
keahlian/ketrampilan
mendukung
mahasiswa
mereka
mahasiswa. Keterlibatan semacam
yang
ini
untuk
jelas
bertentangan
memudahkan dalam mancari kerja
Kepmendikbud
dan menciptakan pekerjaan.
155/U/1998,
dengan
Nomor
tentang
Pedoman
Umum Organisasi Kemahasiswaan
861
Susila, Suarmanayasa-Pengembangan Strategi Organisasi Kemahasiswaan...
di PerguruanTinggi dan Keputusan
Dirjen Pendidikan Tinggi Nomor
TINJAUAN PUSTAKA
26/Dikti/Kep/2002,
Konsep Perilaku Organisasi
Pelarangan
tentang
Organisasi
Teori
Ekstra
atau
ilmu
perilaku
Kampus atau Partai Politik dalam
organisasi (organization behavior) pada
Kehidupan Kampus.
hakekatnya
mendasarkan
kajiannya
4. Kesalah pengertian semacam ini,
pada ilmu perilaku itu sendiri (akar
berdampak pada sikap mahasiswa
ilmu psikologi), yang dikembangkan
yang
untuk
dengan
pusat
mengabaikan wewenang pimpinan
tingkah
laku
perguruan tinggi untuk mengatur
organisasi. Dengan demikian, kerangka
Ormawa
dasar
merasa
di
berhak
kampus.
Kesalah
teori
perhatiannya
manusia
perilaku
pada
dalam
organisasi
ini
pengertian ini perlu segera diatasi
didukung oleh dua komponen pokok,
melalui
yakni
berbagai
difasilitasi
kegiatan
oleh
yang
individu-individu
berperilaku
pimpinan
dan
organisasi
yang
formal
sebagai wadah dari perilaku tersebut.
perguruan tinggi.
Jadi, perilaku organisasi adalah suatu
studi yang menyangkut aspek-aspek
Tujuan Pengembangan Kemahasiswaan
kegiatan
tingkah laku manusia dalam organisasi
kemahasiswaan sesuai dengan visi
atau suatu kelompok tertentu. Aspek
dan misi pendidikan tinggi.
pertama meliputi pengaruh organisasi
1. Mengembangkan
2. Mengembangkan
keilmuan;
minat,
penalaran
penelusuran
dan
dan
terhadap manusia, sedang aspek kedua
pengaruh
bakat,
manusia
organisasi.
kemampuan;
Pengertian
terhadap
ini
sesuai
kesejahteraan; kepedulian sosial;
dengan rumusan Kelly dalam bukunya
dan
Organizational
kegiatan
berlandaskan
penunjang,
pada
Behavior
yang
kaidah
menjelaskan bahwa perilaku organisasi
akademis, moral, dan etika ilmu
di dalamnya terdapat interaksi dan
pengetahuan
hubungan antara organisasi di satu
serta
kepentingan
pihak dan perilaku individu di lain
masyarakat.
3. Mengembangkan
meningkatkan
kualitas
pihak. Kesemuanya ini memiliki tujuan
dan
program
praktis
dan sarana penunjangnya.
862
yaitu
untuk
mengarahkan
perilaku manusia itu kepada upaya-
menjadi kajian dari ilmu manajemen
upaya pencapaian tujuan.
strategik (strategic management) Jadi,
meskipun faktor eksternal ini juga
memiliki pengaruh yang sangat besar
Ruang Lingkup Perilaku Organisasi
Perilaku
terhadap
Organisasi,
keberhasilan
organisasi
sesungguhnya terbentuk dari perilaku-
dalam mewujudkan visi dan misinya,
perilaku individu yang terdapat dalam
namun
organisasi tersebut. Oleh karena itu
konteks ilmu perilaku organisasi.
tidak
akan
dibahas
dalam
pengkajian masalah perilaku organisasi
Pendekatan dalam Perilaku Organisasi
jelas akan meliputi atau menyangkut
pembahasan
individu.
mengenai
Dengan
Dengan adanya interaksi atau
perilaku
demikian
dapat
hubungan
antar
individu
dalam
dilihat bahwa ruang lingkup kajian
organisasi, maka penelaahan terhadap
ilmu perilaku organisasi hanya terbatas
perilaku organisasi haruslah dilakukan
pada
suatu
melalui
organisasi. Dalam kaitan ini, aspek-
sumber
aspek
pendekatan
dimensi
yang
internal
menjadi
dari
unsur-unsur,
pendekatan-pendekatan
daya
manusia
(supportif),
kontingensi,
pendekatan
komponen atau sub sistem dari ilmu
produktivitas dan pendekatan sistem.
perilaku organisasi antara lain adalah:
Pendekatan
motivasi, kepemimpinan, stres dan atau
dimaksudkan
konflik,
masalah
pegawai agar berprestasi lebih baik,
sistem imbalan, hubungan komunikasi,
menjadi orang yang lebih bertanggung
pemecahan masalah dan pengambilan
jawab,
keputusan,
atau
menciptakan suasana dimana mereka
kepuasan,
dapat menyumbang sampai pada batas
pembinaan
kinerja
karir,
produktivitas
(performance),
dan
sumber
dan
daya
untuk
manusia
membantu
kemudian
berusaha
kemampuan
yang
organisasi (organizational development),
sehingga
mengarah
dan sebagainya.
peningkatan keefektifan pelaksanaan
pembinaan
dan
pengembangan
Sementara itu aspek-aspek yang
tugas.
Pendekatan
mereka
ini
miliki,
kepada
berarti
juga
eksternal
bahwa orang yang lebih baik akan
ekonomi,
mencapai hasil yang lebih baik pula,
politik, sosial, perkembangan teknologi,
sehingga pendekatan ini disebut pula
merupakan
organisasi
dimensi
seperti
kependudukan
faktor
dan
sebagainya,
dengan
863
pendekatan
suportif.
Susila, Suarmanayasa-Pengembangan Strategi Organisasi Kemahasiswaan...
Adapun
Sementara itu, pendekatan kontingensi
pendekatan
mengandung pengertian bahwa adanya
terutama
lingkungan yang berbeda menghendaki
sosial, dimana di dalamnya terdapat
praktek perilaku yang berbeda pula
seperangkat hubungan manusia yang
untuk
Disini
rumit yang berinteraksi dalam banyak
mengatakan
cara. Ini berarti, dalam mengambil
mencapai
pandangan
bahwa
keefektifan.
lamayang
prinsip-prinsip
diterapkan
sistem
keputusan
manajemen
dalam
sistem
para
manaer
harus
hal-hal
diluar
situasi
bersifat universal dan perilaku dapat
mengkaji
berlaku dalam situasi apapun, tidak
langsung
dapat diterima sepenuhnya. Disisi lain,
dampaknyaterhadap sistem yang lebih
pendekatan
besar, sehingga memerlukan analisis
produktivitas
untuk
menentukan
(cost –
dimaksudkan sebagai ukuran seberapa
biaya
efisien
analysis). Antara pendekatan sumber
suatu
menghasilkan
organisasi
dapat
keluaran
yang
daya
dan
manfaat
manusia
dengan
benefit
pendekatan
produktivitas diatas, memiliki kaitan
diinginkan.
yang
Jadi, produktivitas yang lebih
sangat
erat,
dimana
adanya
baik merupakan ukuran yang bernilai
dorongan pimpinan terhadap karyawan
tentang
untuk
seberapa
baik
penggunaan
melakukan
tugasnya
sebaik
sumber daya dalam masyarakat. Dalam
mungkin, secara langsung akan
hal ini perlu diingat bahwa konsep
mendorong
produktivitas
organisasi. Untuk dapat mendorong
tidak
hanya
diukur
tingkat
produktivitas
dalam kaitannya dengan masukan dan
karyawannya
keluaran ekonomis, tetapi masukan
diharapkan, seorang pimpinan harus
manusia dan sosial juga merupakan
dapat
hal yang penting. Dengan demikian,
karyawan yang bersifat pribadi dan
apabila perilaku organisasi yang lebih
internal. Atau dengan kata lain, disini
baik
terjadi hubungan
dapat
mempertinggi
kepuasan
kerja, maka akan dihasilkan keluaran
kearah
tujuan
mengetahui
antara
yang
kebutuhan
kebutuhan
dengan prestasi kerja.
manusia yang baik pula, dan pada
akhirnya
produktivitas
akan
pada
menghasilkan
derajat
METODE PENELITIAN
yang
Penelitian
diinginkan.
ini
merupakan
penelitian pengembangan, yang secara
keseluruhan
864
proses
penelitian
Bagan
dilakukan dengan 2 tahapan, yaitu (1)
3.1.Tahapan
pengembangan
tahap analisis kebutuhan melalui studi
strategi
pustaka dan studi empirik, dan (2)
kemahasiswaan
pengembangan strategi yang dilakukan
Ekonomi
dengan
Pendidikan Ganesha
uji
ahli
dan
focus
group
organisasi
Fakultas
Universitas
discussion. Untuk itu, maka penelitian
Penelitian pada tahap analisis
ini dirancang dalam bentuk penelitian
kebutuhan akan dilakukan di Fakultas
pengembangan
Ekonomi
dengan
tahapan
Universitas
Pendidikan
Ganesha pada tahun 2017. Informan
penelitian sebagai berikut.
yang dilibatkan pada tahap analisis
kebutuhan dan pengembangan model
dipilih secara purpossive (bertujuan)
sesuai dengan fokus penelitian.
ANALISIS KEBUTUHAN
Studi pustaka mengenai
pengembangan kemahasiswaan,
potensi kemahasiswaan dan kendala
pengembangan kemahasiswaan
Studi empirik mengenai
pengembangan kemahasiswaan,
potensi kemahasiswaan dan kendala
pengembangan kemahasiswaan
Prosedur
Pengembangan
Strategi
Organisasi
Kemahasiswaan
Fakultas
Ekonomi
Universitas Pendidikan
Ganesha
(1) Analisis Kebutuhan
Analisis
sebagai
kebutuhan
dilakukan
untuk
merancang
dasar
produk
strategi
kemahasiswaan
Universitas
organisasi
Fakultas
Pendidikan
Ekonomi
Ganesha.
Analisis kebutuhan dilakukan melalui
studi literatur dan studi lapangan/
Profile mengenai
pengembangan
kemahasiswaan, potensi
kemahasiswaan dan kendala
pengembangan
kemahasiswaan
Artikel ilmiah yang siap terbit di
jurnal nasional
empirik.
untuk
Studi literatur dilakukan
mengkaji
buku
teks,
jurnal
ilmiah, majalah ilmiah populer, kliping
surat kabar, hasil penelitian sejenis.
Studi
empirik
menganalisis
kemahasiswaan,
865
dilakukan
untuk
pengembangan
potensi
Susila, Suarmanayasa-Pengembangan Strategi Organisasi Kemahasiswaan...
kemahasiswaan
dan
dokumen,
kendala
melalui
wawancara
mendalam dan observasi. Untuk studi
pengembangan kemahasiswaan.
dokumen, instrumen penelitian yang
Strategi Organisasi
digunakan adalah pedoman dan format
Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi
studi/analisis dokumen. Untuk studi
Universitas Pendidikan Ganesha
melalui wawancara mendalam, peneliti
(2) Perancangan
studi
Hasil-hasil yang diperoleh dari
mengembangkan pedoman wawancara
literatur
secara
digunakan
dan
studi
sebagai
merancang
lapangan
bahan
strategi
kemahasiswaan
terstruktur
untuk
yang
tidak
(Spradley,
1980).
Sedangkan untuk observasi, peneliti
organisasi
Fakultas
mendalam
mengembangkan
Ekonomi
observasi
Universitas Pendidikan Ganesha. Pada
tidak
tahap
dilakukan
pembangunan industri, potensi daerah
organisasi
dan
ini
akan
pengembangan
strategi
kemahasiswaan
Fakultas
Universitas
Setelah
Pendidikan
draf
awal
terstruktur
pedoman
strategi
Ekonomi
kemiskinan
Ganesha.
penelitian
selesai,
dengan
penanggulangan
(Sugiono,
2010).
Untuk
pengembangan,
pengumpulan
maka
berkaitan
data
utama
untuk
dilakukan uji validitas pakar untuk
memperoleh informasi tentang strategi
mengetahui
organisasi
kemahasiswaan
Ekonomi
Universitas
kelemahan
organisasi
kemahasiswaan
Ekonomi
Universitas
strategi
Fakultas
Fakultas
Pendidikan
Pendidikan
Ganesha dilakukan melalui uji ahli dan
Ganesha yang dikembangkan. Sesuai
FGD. Instrumen uji ahli berupa format
dengan
validitas
masukan
dilakukan
Setelah
pakar,
penyempurnaan
itu
dilakukan
uji
maka
tidak
dan
pedoman
strategi.
wawancara
validitas
FGD yang dikembangkan sendiri oleh
terstruktur
untuk
peneliti.
dengan FGD.
(3) Teknik
model
Pengumpulan
Data
(4) Teknik Pengolahan dan Analisis
dan
Data
Instrumen Penelitian
Ada tiga teknik pengumpulan
Analisis data dalam penelitian
data utama yang digunakan dalam
ini dilakukan secara kualitatif, yaitu
analisis
mengkatagori dan mengklasifikasi data
kebutuhan
pengumpulan
data
ini,
yaitu
melalui
kajian
secara menyeluruh berdasarkan kaitan
866
logisnya, kemudian ditafsirkan dalam
berdasarkan
keseluruhan
No.106/62 sejak 17 Agustus 1962.
Peneliti
konteks
dalam
penelitian.
kegiatan
ini,
SK
Sejalan
akan
Menteri
dengan
PTIP
perubahan
berusaha memunculkan makna dari
kebijakan pemerintah pusat dalam hal
setiap data yang ada, sehingga tidak
ini Dirjen Dikti, kursus B1 berubah
hanya
nama
bersifat
deskriptif
melainkan
menjadi
Jurusan
Ekonomi
menyentuh dimensi transenden atau
sebagai bagian dari Fakultas Keguruan
menemukan makna dibalik data yang
(FKg)
tampak dalam proses penelitian. Untuk
berdasarkan
mencapai
hal
peneliti
62/1982. Terhitung mulai 12 Februari
berusaha
berpikir
“divergen
1983 FKg dilebur bersama FIP menjadi
(Lincoln,
FKIP Unversitas Udayana dan Jurusan
yang
kreatif
2009:
232),
itu,
tetapi
maka
secara
kritis”
sehingga
Universitas
Ekonomi
subjektivitas
SK
Udayana,
Presiden
berubah
menjadi
RI
No.
Jurusan
pemaknaan terhadap keseluruhan data
Pendidikan Dunia Usaha. Jurusan itu
dapat dieliminir.
berubah
menjadi
Program
Studi
Pendidikan Ekonomi di bawah Jurusan
Pendidikan IPS pada saat FKIP berubah
HASIL PENELITIAN
Bisnis
status menjadi Sekolah Tinggi dengan
(FEB) Universitas Pendidikan Ganesha
nama STKIP Singaraja, berdasarkan
secara
Surat Keputusan Presiden RI tahun
Fakultas
Ekonomi
historis
bercikal
dan
bakal
dari
1993.
kursus B1 Perniagaan yang dibuka
Pada tahun 2001 STKIP Singaraja
pada tahun 1957. Selanjutnya kursus
B1
tersebut
Universitas
diintegrasikan
Airlangga
ditingkatkan statusnya menyadi IKIP
ke
Negeri
Surabaya
Singaraja
dan
Jurusan
bersama dengan kursus B1 Bahasa
Pendidikan Ekonomi saat itu berada di
Indonesia dengan nama FKIP Unair
bawah
Fakultas
berdasarkan SK Menteri PTIP Nomor
(FPIPS).
Tugas
78/UP/III/1961 19 Desember 1961,
mencetak
terhitung
Januari
sedangkan tugas perluasan mandatnya
1962. Dalam waktu yang relatif singkat
adalah pembukaan program diploma
FKIP
dan
mulai
Unair
Universitas
tanggal
1
diintegrasikan
Udayana
ke
strata
Pendidikan
pokoknya
tenaga
non
867
adalah
kependidikan,
kependidikan
diperlukan masyarakat.
Denpasar,
IPS
yang
Susila, Suarmanayasa-Pengembangan Strategi Organisasi Kemahasiswaan...
Sejalan
perluasan
dengan
mandat
lokal tri hita karana yang merujuk pada
kebijakan
LPTK,
adanya
jurusan
keseimbangan
hubungan
Pendidikan Ekonomi Program S-1 telah
antara manusia dengan Tuhan, sesama
mengambil
manusia,
membuka
peran
aktif
program
D-III
dengan
Adapun
Akuntansi
dan
lingkungan
misi
Fakultas
hidup.
Ekonomi
(Juli, 1999), program D-III Manajemen
UNDIKSHA adalah:“menyelenggarakan
Perhotelan (Mei, 2002), program S-1
program akademik, vokasi dan profesi
Manajemen (Agustus 2011), dan S-1
di
Akuntansi
sebagai
bisnis, serta mengembangkan budaya
perluasan dari program D-3 Akuntansi.
wirausaha mandiri”. Pernyataan misi
Kelima
secara
(Agustus,
program
kerangka
2012)
itu
dibuka
pengembangan
dalam
jurusan
bidang
pendidikan
rinci
ekonomi
adalah:
Menyelenggarakan
1)
pendidikan
menghasilkan
SDM
dan
tinggi
menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
untuk
jenjang
(FEB) penghasil guru ekonomi dan
akademik, profesi, dan vokasi yang
tenaga ahli di bidang ekonomi-bisnis,
kompeten
serta calon wirausaha mandiri di masa
Menyelenggarakan
depan yang secara resmi dibuka 1
pengembangan
ilmu
Agustus 2012.
aplikasinya
bidang
dibidangnya;
di
2)
penelitian
untuk
ekonomi
dan
kependidikan
stuktur
ekonomi, akuntansi, manajemen, dan
dasar disiplin ilmu ekonomi dan hasil-
bisnis pariwisata; 3) menyelenggarakan
hasil studi kelayakan kebutuhan riel di
pelayanan kepada masyarakat melalui
masyarakat dunia usaha dalam lima
penerapan ilmu dan teknologi sesuai
tahun terakhir ini, maka Visi Fakultas
kebutuhan;
Ekonomi
kegiatan
Berdasarkan
analisis
Universitas
Pendidikan
4)
kerjasama
Ganesha adalah menjadi ”Terwujudnya
dengan
Fakultas
meningkatkan
yang
keunggulan
dan
pengembangan
Bisnis
dan
menjadi
Pendidikan
pisat
Menyelenggarakan
berbagai
kelembagaan
pihak
kualitas
untuk
kinerja
dan
rujukan
jalinan silahturahmi antar alumni; 5)
Ekonomi,
Menerapkan pola manajemen berbasis
Kewirausahaan”.Visi
ini
kinerja dengan mengembangkan sistem
sangat mendukung visi FE UNDIKSHA
administrasi
untuk menjadi world class university
informasi
dalam bidang pendidikan dan Ipteks
serasi.
berlandaskan Pancasila dan kearifan
868
berbasis
selaras,
teknologi
seimbang,
dan
Dengan
visi
dan
misi
komprehensif”,
itu,
sedangkan
misi
pengembangan fakultas akan mengacu
pendidikan
pada dua disiplin keilmuan dengan
“meningkatnya ketersediaan layanan
pola ilmiah pokok ilmu pendidikan dan
pendidikan,
ilmu ekonomi dari teori ke aplikasi.
keterjangkauan layanan pendidikan,
Masuknya
meningkatkan
ilmu
dua
dasar
konsorsium
dalam
sekaligus,
suatu
akan
di
layanan
bidang
pendidikan
didukung
mutu
dan
pendidikan,
relevansi
mewujudkan
dalam
memperoleh
pelayanan pendidikan, dan menjamin
kepastian
memperoleh
layanan
pendidikan”.
(entrepreneurship
yang
adalah:
memperluas
kesetaraan
program-program
kewirausahaan
education)
fakultas
memungkinkan
dikembangkannya
aplikasi
disiplin
nasional
Selanjutnya
dengan
Visi
tersebut
pengembangan staff, kurikulum dan
digunakan sebagai dasar merumuskan
perangkat
studi
visi
studi
Terwujudnya sistem pendidikan tinggi
non-
yang
baik
kompetensi
di
bidang
program-program
kependidikan
maupun
pendidikan
tinggi
menghasilkan
insan
yaitu:
yang
kependidikan. Inilah yang menjadi ciri
berkarakter, cerdas, dan terampil
khas dari kehadiran Fakultas Ekonomi
untuk membangun bangsa Indonesia
era perluasan mandat FEB UNDIKSHA
yang bermartabat dan berdaya saing
dan pembeda esensi misinya dengan
melalui pengembangan ilmu, teknologi,
Fakultas
dan
Ekonomi
yang
terlahir
seni
untuk
langsung dari universitas murni yang
kesejahteraan
umat
sudah ada.
berkelanjutan.
kemajuan
dan
manusia
yang
Sehubungan dengan perubahan
Insan
status kelembagaan dan hal tersebut
berkarakter
disusun
Strategis
bertaqwa kepada Tuhan YME, memiliki
Kementerian Pendidikan Nasional yang
integritas, jujur, toleran, bersemangat
antara lain memuat visi, dan misi
kebangsaan, serta menjunjung tinggi
Pendidikan Nasional. Visi Pendidikan
nilai dan norma universal; sedangkan
Nasional Indonesia Tahun 2012-2016
cerdas dalam hal ini dimaksudkan
adalah
layanan
adalah insan yang memiliki kecerdasan
nasional
untuk
komprehensif yang meliputi kecerdasan
Indonesia
cerdas
prima
Rencana
“terselenggaranya
pendidikan
membentuk
insan
intelektual,
869
Indonesia
adalah
yang
mereka
kecerdasan
yang
emosional,
Susila, Suarmanayasa-Pengembangan Strategi Organisasi Kemahasiswaan...
kecerdasan
sosial,
dapat
kecerdasan
memberikan
daya
dukung
spiritual, dan kecerdasan kinestetik. Di
terhadap
samping itu terampil dimaksudkan
mahasiswa dalam arti luas. Program
bahwa
pengembangan
lulusan
perguruan
tinggi
keberhasilan
studi
aktivitas
memiliki keterampilan baik yang secara
kemahasiswaan harus dirancang dalam
langsung terkait dengan bidang ilmu
rangka memberi kesempatan seluas-
yang dipelajari (hard skills) maupun
luasnya
keterampilan
potensi
yang
pelengkap
menjadikan
(soft
mereka
skills)
sebagai
bagi
upaya
pengembangan
diri
dan
mengaktualisasikannya
dalam
sumber daya manusia (human capital)
kehidupan sehari-hari. Kesempatan itu
yang unggul di bidangnya
berupa
pengembangan
dalam
Salah satu pilar yang harus
penalaran dan kemampuan akademik
dibangun dalam kelembagaan adalah
yang bermutu, pengembangan yang
perubahan dalam sistem pembinaan
dapat
kemahasiswaan yang harus dimulai
hidup
saat
agar
hidup
serta
semakin
aktivitas
pengembangan yang melatih berbagai
kemahasiswaan
tersebut
keterampilan
Tahun
pembinaan
2014.
kemahasiswaan
produktif
Keseluruhan
tujuan sebagaimana tertera dalam PP
15
yang
guna
memperkuat profesionalisme.
diarahkan untuk mencapai misi dan
nomor:
pengalaman
Keseluruhan
ini.
pembinaan
memintal
Sistem
aktivitas
tersebut
yang
berbagai
fasilitas
pengembangan
didukung
yang
dengan
ada
dan
berparadigma baru itu, harus tepat
kehidupan interaksi mutualistik yang
sasaran
prima
dan
jelas
menuju
pada
dengan
keunggulan mutu proses dan hasil
Pendeknya
didik melalui kegiatan intrakurikuler,
kemahasiswaan
kokurikuler,
upaya
dan
ekstra
kurikuler.
para
program
pembinanya.
pengembangan
diorientasikan
menggali,
menampung,
Dalam banyak kajian menunjukkan
menyalurkan,
bahwa baik buruk suatu lulusan tidak
seluruh potensi kemahasiswaan yang
hanya ditentukan oleh in take semata,
ada di lingkungan Fakultas Ekonomi
tetapi juga oleh kualitas interaksi dan
ke arah yang lebih baik. Sesuai dengan
nilai
edukatif
pembelajaran.
Pola
Atas
dasar
maka
(POLBANGMAWA)
pembinaan
selama
tersebut,
kemahasiswaan
sistem
dan
pada
Pengembangan
meningkatkan
Kemahasiswaan
bidang
pengembangan kemahasiswaan dapat
harus
870
dikategorikan
dalam
lima
(1)
penalaran
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
bidang
dan
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007
dan
tentang Rencana Pembangunan Jangka
kesejahteraan, (4)
Panjang Nasional 2005-2025; Undang-
kepedulian sosial, dan (5) kegiatan
Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang
penunjang. Kelima bidang itu menjadi
Pendidikan
bagian integral dari program utama
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
Fakultas Ekonomi.
tentang Standar Nasional Pendidikan;
utama,
yakni
keilmuan;
(2)
bakat,
kemampuan (3)
minat,
Tinggi;
Peraturan
Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun
2009
(1) Landasan
Fakultas
berasaskan
pada
ketaqwaan;
tentang
Ekonomi
keimanan
kebenaran
Dosen;
Peraturan
Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008
Pengembangan kemahasiswaan di
lingkungan
tentang
Pendanaan
Pendidikan;
Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun
dan
2014
hakiki;
tentang
Standar
Nasional
kependidikan,
Pendidikan Tinggi; Peraturan Presiden
kebebasan akademik dan kebebasan
Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka
mimbar
akademik;
keadilan,
Kualifikasi
demokrasi,
hak
manusia,
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
kebenaran
ilmiah;
kemajemukan
dan
azasi
kemitraan;
Nasional
Indonesia;
Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana
serta
edukasi, ilmiah dan religius; silih asah,
Strategis
Kementerian
Pendidikan
silih asih dan silih asuh. Peraturan
Nasional
Tahun
2010-2014,
perundang-undangan dan ketentuan-
sebagaimana
telah
ketentuan operasional yang menjadi
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
landasan hukum dalam melaksanakan
Nomor
kegiatan kemahasiswaan di lingkungan
Perubahan
Fakultas
Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun
Ekonomi
yakni
Undang-
44
Tahun
Atas
dengan
2010
tentang
Peraturan
Menteri
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
2010
Sistem Pendidikan Nasional; Undang-
Kementerian
Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Tahun 2010-2014; Peraturan Menteri
Sistem
Pembangunan
Pendidikan Nasional Nomor 29 Thaun
Nasional; Undang-Undang Nomor 32
2001 tentang Organisasi Tata Kerja
Tahun
Universitas
Daerah;
Perencanaan
2004
tentang
Pemerintahan
Undang-Undang
Nomor
tentang
diubah
Rencana
Strategis
Pendidikan
Nasional
Pendidikan
Ganesha;
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
14
871
Susila, Suarmanayasa-Pengembangan Strategi Organisasi Kemahasiswaan...
Nomor 43 Tahun 2008 tentang Statuta
profesional,
Universitas
yang mantap
Pendidikan
Peraturan
Menteri
Aparatur
Negara
Ganesha;
dan
sosial
menuju keunggulan
kompetitif. Kebijakan tersebut terfokus
Pendayagunaan
dan
kepribadian
pada
Reformasi
penguatan
kelembagaan,
2013
pengembangan
tentang Jabatan Fungsional Dosen dan
pengembangan
Angka Kreditnya sebagaimana telah
peningkatan penalaran dan keilmuan,
diubah
ketaqwaan, etika dan estetika, serta
Birokrasi
Nomor
17
dengan
Tahun
Peraturan
Menteri
minat
dan
bakat,
kepribadian,
Pendayagunaan Aparatur Negara dan
peningkatan
Reformasi Birokrasi Nomor 46 Tahun
sejalan dengan peningkatan ketahanan
2013
terhadap
tentang
Peraturan
Perubahan
Menteri
Aparatur
Negara
Birokrasi
norma
Pendayagunaan
dan
Nomor
Atas
17
ancaman
luhur,
alumni
2013
Undiksha.
Angka
Peningkatan
dan
dan
untuk
tentang Jabatan Fungsional Dosen dan
Kreditnya;
erosi
yang
nilai-nilai
bahaya
obat
terlarang, serta dukungan kuat dari
Reformasi
Tahun
kesejahteraan
Peraturan
pengembangan
FE
Kebijakan Dan Program
Mutu
Pembinaan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Kemahaiswaan, sesuai RENSTRA FEB
No. 87 Tahun 2014 tentang Akreditasi
UNDIKSHA 2012-2016 adalah sebagai
Program Studi dan Perguruan Tinggi;
berikut:
Keputusan Jenderal Pendidikan Tinggi
(1) pembelajaran
Depdiknas
No.
berpusat
pada
peserta didik,
26/Dikti/Kep/2002
tentang pelarangan organisasi ekstra
(2) pembelajaran sepanjang hayat,
kampus
(3) pendidikan untuk semua,
atau
partai
politik
dalam
(4) pemberdayaan manusia seutuhnya,
Kehidupan kampus.
dan
(5) pendidikan
(2) Kebijakan Kemahasiswaan
Kebijakan
dalam
kemahasiswaan
(6) maju
berorientasi kepada
kemahasiswaan
mendukung
Perguruan
dan
pelaksanaan
Tinggi
guna
memperkaya
pembangunan
berkelanjutan
bidang
bersama
untuk
negeri
berpusat
pada
tercinta
peningkatan kualitas dan kuantitas
kegiatan
untuk
Pembelajaran
untuk
peserta didik merupakan paradigma
Tridharma
yang
memperoleh
sebagai
kompetensi
872
menempatkan
subyek
peserta
belajar
didik
sementara
pendidik sebagai fasilitator. Hal ini
terhadap
mendorong peserta didik untuk mampu
manusia
sebagai subyek pebelajar mandiri yang
difasilitasi
bertanggungjawab,
mengaktualisasikan
serta
kreatif-inovatif,
berkepribadian
yang
utuh.
dalam
kecerdasan
dimaksudkan
bahwa
proses
didik
bisa
dirinya
secara
berbagai
aspek
kecerdasan
emosional,
sosial,
kinestetik, spiritual dan ekologis. Hal
pembelajaran
yang
sebagai
Peserta
baik
intelektual,
Pembelajaran sepanjang hayat
didik
untuk
optimal
wirausaha
mandiri.
adalah
peserta
ini
berlangsung
memungkinkan
peserta
didik
seumur hidup. Pembelajaran sepanjang
berhasil menjadi pribadi yang mandiri
hayat mengandung dua maksud yaitu
(makhluk
pembelajaran
dari sistem sosial (makhluk sosial),
secara
yang
terbuka
multimakna.
diselenggarakan
dan
bertakwa
pembelajaran
Pembelajaran
individu),
dan
sebagai
elemen
mengamalkan
ajaran
Ketuhanan Yang maha Esa (makhluk
secara
terbuka dapat melalui jalur formal,
spiritual/makhluk
nonformal dan informal yang dapat
sebagai bagian tak terpisahkan dari
diakses
lingkungannya
oleh
peserta
didik,
tidak
Tuhan),
serta
(makhluk
sosial-
untuk
semua
asasi
manusia
ekologis).
dibatasi oleh waktu, usia, dan tempat,
Pendidikan
sedangkan pembelajaran multimakna
mengisyaratkan pada penyelenggaraan
mengakomodasi
pembelajaran yang berorientasi pada
dan hak setiap warga negara untuk
pembudayaan,
memperoleh pendidikan yang bermutu,
pemberdayaan,
pembentukan
pekerti
mulia,
budi
terbuka,
berkepribadian
atau
gender dan menjangkau ke segenap
akhlak
luhur,
hak
berkarakter unggul dengan berbagai
lapisan
kecakapan
hidup.
domisili
wirausaha
mandiri
Adapun
jiwa
demokratis,
masyarakat
di
tempat
berkesetaraan
tanpa
kendala
terpencil
atau
kendala ekonomi dan sosial. Paradigma
dimaksudkan
sebagai penciri pribadi utuh sosok
ini
profil lulusan FE UNDIKSHA.
pendidikan yang demokratis, merata,
Pemberdayaan
seutuhnya
dimaksudkan
terselenggaranya
berkeadilan dan berkesetaraan gender.
manusia
Paradigma
untuk
pembangunan
memperlakukan peserta didik sebagai
subyek
menjamin
menumbuhkan
dan merupakan penghargaan
873
pendidikan
untuk
berkelanjutan
pemahaman
tentang
Susila, Suarmanayasa-Pengembangan Strategi Organisasi Kemahasiswaan...
pentingnya
keberlajutan
keseimbangan
ekosistem,serta
meningkatnya
dan
prestasi
mahasiswa
nilai-
ditingkat regional, nasional, maupun
dan
internasional dalam berbagai cabang
natural. Manusia adalah bagian dari
keilmuan, meningkatnya daya tampung
sistem sosial yang harus bersinergi
dan kualitas layanan mahasiswa dan
dengan manusia lain dan merupakan
meningkatkan
bagian dari sistem alam yang harus
kesehatan,
bersinergi dengan alam beserta seluruh
kerjasama dengan pemberi beasiswa
isinya.
(Lembaga
nilai
tanggung
jawab
sosial
Paradigma
ini
untuk
berpikir
manusia
keberlanjutan
planet
mengajak
Swasta)
tentang
bumi
mutu
terbentuknya
pemerintah,
dalam
bertambahnya
dan
layanan
jaringan
BUMN,
dan
luar
jumlah
dan
negeri,
mahasiswa
penerima
beasiswa,
semesta. Hal ini sejalan dengan tugas
partisipasi
jumlah
kehidupan yang disimboliskan dalam
kegiatan
bentuk
Ekonomi. Terselenggaranya bimbingan
keberlanjutan
keseluruhan
perilaku
alam
pemelihara
atau
meningkatnya
alumni
pengembangan
dalam
Fakultas
pengelola semesta.
konseling karier mahasiswa minimal
(3) Tujuan
satu kali setahun, meningkatnya peran
Tujuan
BEMFE
kebijakan
kemahasiswaan
Fakultas
dan
HMJ
pengembangan
Ekonomi
kemahasiswaan
Undiksha adalah relativitas Organisasi
Fakultas
Mahasiswa
terkembangkannya
Kegiatan
(Ormawa)
Mahasiswa
dan
(UKM)
Unit
untuk
Ekonomi
dan
potensi-potensi
mahasiswa sesuai dengan minat dan
sesuai
bakatnya.
dengan AD/ART UNDIKSHA, tertatanya
kelembagaan dan lingkungan ormawa
UNDIKSHA,
(4) Strategi,
terbentuknya
dengan
ART
dan
Bidang
Pembinaan Kemahasiswaan
kepengurusan Ormawa dan UKM yang
sesuai
Sasaran,
a.
UNDIKSHA,
Strategi
Pembinaan dan pengembangan
tersusunnya model-model pembinaan
kepemimpinan ormawa pada tingkat
kemahasiswaan
Fakultas
jurusan, fakultas, tersusunnya sistem
tahun 2017 mengacu kepada Rencana
penelusuran minat bakat, penalaran
Strategis
dan keilmuan mahasiswa serta model-
kemahasiswaan Undiksha tahun 2015–
(Renstra)
dan
Ekonomi
kebijakan
2019, serta program kemahasiswaan
model pembinaan kegiatan ormawa,
874
Fakultas Ekonomi tahun 2017. Strategi
kesejahteraan
dasar pengembangan kemahasiswaan
manajemen dan partisipasi mahasiswa;
Fakultas Ekonomi berasas edukasi dan
6. Pemberian tanggung jawab (transfer
partisipasi dengan arah menciptakan
of responsibility) kepada mahasiswa,
keunggulan
pimpinan mahasiswa, dan sejak awal
dan
kemandirian
mahasiswa dalam berorganisasi untuk
mereka
mendorong
perencanaan,
keberhasilan
studi.
mahasiswa,
dilibatkan
sistem
dalam
kegiatan
penyusunan
program
Pendekatan yang dipergunakan yaitu:
sampai pada evaluasi program yang
1.
telah
Berdasarkan
mahasiswa,
pada
dalam
kemampuan
kebutuhan
arti
mahasiswa
dikembangkan
7.
Proses
pengambilan keputusan untuk setiap
setiap
senantiasa
dan
dilaksanakan;
dibangun
kegiatan
harus
berdasarkan
musyawarah
(democratic
dan
non-
berdasarkan berbagai kebutuhan yang
hierarchical
ada dan bersumber dalam komunitas
Kepemimpinan
mahasiswa sendiri; 2. Bertolak pada
dipegang bersama-sama, dalam arti
proses pendidikan dengan
semua kegiatan diatur secara kolektif,
menggali
potensi yang dimiliki dan apa yang
sehingga
dikembangkan
oleh
jawab
mahasiswa;
Berdasarkan
3.
komunitas
pada
dalam
Pengkondisian
baru
percaya
pengembangan
sehingga
setiap
mahasiswa percaya diri dan memiliki
sikap
mandiri
kegiatannya;
dalam
4.
setiap
bertanggung
kegiatan;
mahasiswa
1
tahun
9.
angkatan
untuk
potensi-potensi
mahasiswa.
Memperhatikan,
b. Sasaran Pembinaan
Sasaran pengembangan kegiatan
dan
aspek
pihak
melakukan
mempertimbangkan
mengutamakan
selama
8.
kemahasiswaan
semua
upaya menumbuhkembangkan sikap
diri,
relationship);
kemahasiswaan
lingkungan
Fakultas
Ekonomi
sosial dan lingkungan fisik komunitas
tahun
mahasiswa;
yang
kepribadian mahasiswa FE Undiksha
pada
sebagai insan cita yang memiliki ciri-
perubahan struktur dan sistem sosial,
ciri: beriman dan bertaqwa kepada
misalnya yang menyangkut hubungan
Tuhan
social mahasiswa, kegiatan akademik,
unggul dan mandiri; memiliki tingkat
5.
dilaksanakan
pengembangan
Pendekatan
berdasarkan
minat
dan
2017
Yang
yakni
Maha
terbentuknya
Esa;
tangguh,
kedewasaan yang serasi dengan norma
bakat,
875
Susila, Suarmanayasa-Pengembangan Strategi Organisasi Kemahasiswaan...
yang
berlaku;
berdedikasi
berdaya
juang,
danmemilki
jiwa
secara
dinamis
dan
demokratis,
tingginya semangat belajar secara terus
kepeloporan yang tinggi; berfisik dan
menerus,
bermental yang prima; peka, peduli
organisasi
dan
dinamis dan meningkatnya daya nalar,
kritis
terhadap
perubahan
terciptanya
kehidupan
kemahasiswaan
lingkungan. Kepribadian mahasiswa FE
olahraga,
Undiksha
kepada
khusus lainnya, yang pada akhirnya
keunggulan komparatif dan kompetitif
dapat memunculkan calon pemimpin
yang di dalamnya tampak pada sikap
kalangan mahasiswa
akan
berpikir
menuju
ilmiah,
terhadap
bersikap
profesi
diembannya,
kesenian
yang
maupun
minat
positif
keilmuan
menguasai
DAFTAR PUSTAKA
yang
Baharuddin
bidang
&
Makin,
M.
(2004).
keahlian baik kependidikan maupun
Pendidikan Humanistik. Jakarta:
non kependidikan, mengutamakan visi
AR-RUZZ Media
dan misi kependidikan dan keilmuan,
mempunyai
yang
tanggung
besar
jawab
terhadap
perkembangan
masalah
kependidikan
keilmuan,
peduli
Handoko, T. Hani. Manajemen, Edisi
moral
Kedua. BPFE: Yogyakarta. 2000.
dan
Harahap, S. (2006). Penegakan Moral
terhadap
perkembangan ilmu, teknologi dan seni
Akademik
dalam
Kampus. Jakarta: Raja Grafindo
bidang
keilmuan,
kependidikan
terbuka
terhadap
setiap
perkembangan
dalam
inovasi
dan
bidang
pendidikan
bersikap
dan
positif
dan
terhadap
memprediksi
dan
Luar
Muhari. (2002). Teknik Mengajar Secara
keilmuan,
Sistematis. Jakarta: Rineka Cipta
kelompok
sosial, ras, agama, budaya, dan politik,
mampu
Didalam
Syaparudin
perkembangan
&
Nasution,
Manajemen
I.
(2000).
Pembelajaran:
ilmu pengetahuan, teknologi, keimanan
Quantum Teaching. Jakarta: Raja
dan ketaqwaan.
Grafindo
Sasaran pengembangan tersebut
merupakan
wahana
untuk
Tilaar,
menyalurkan aspirasi, bakat dan minat
H.
(2006).
Pendidikan
mahasiswa untuk tumbuhnya aspirasi
Rineka Cipta.
876
Standarisasi
Nasional.
Jakarta:
Wexley, Kenneth. M. And Gary A. Yuki.
Perilaku Organisasi dan Psikologi
Personalia. Rineka Cipta: Jakarta
2005
Winardi. J., Motivasi dan Pemotivasian
dalam Manajemen. Rajawali Pers:
Jakarta, 2002
Winardi.
J.,
Teori
Organisasi
dan
Pengorganisasian. Rajawali Pers:
Jakarta, 2003
877
Pengembangan Strategi Organisasi Kemahasiswaan
Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha
Gede Putu Agus Jana Susilaa, I Nengah Suarmanayasab
abUniversitas
Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia
*(janos_undiksha@yahoo.com)
ABSTRAK
Mahasiswa merupakan insan yang memiliki berbagai dimensi yaitu sebagai bagian dari sivitas
akademika dan bagian dari generasi muda yang terlatih sebagai pelaku sejarah yang ikut
berperan dan menentukan sejarah perkembangan bangsa Indonesia. Tujuan penelitian ini
adalah: 1) Mengembangkan kegiatan kemahasiswaan sesuai dengan visi dan misi pendidikan
tinggi. 2) Mengembangkan penalaran dan keilmuan; penelusuran bakat, minat, dan
kemampuan; kesejahteraan; kepedulian sosial; dan kegiatan penunjang, berlandaskan pada
kaidah akademis, moral, dan etika ilmu pengetahuan serta kepentingan masyarakat. 3)
Mengembangkan dan meningkatkan kualitas program dan sarana penunjangnya. Pembinaan
dan pengembangan kemahasiswaan Fakultas Ekonomi tahun 2017 mengacu kepada Rencana
Strategis (Renstra) dan kebijakan kemahasiswaan Undiksha tahun 2015–2019, serta program
kemahasiswaan Fakultas Ekonomi tahun 2017. Strategi dasar pengembangan kemahasiswaan
Fakultas Ekonomi berasas edukasi dan partisipasi dengan arah menciptakan keunggulan dan
kemandirian mahasiswa dalam berorganisasi untuk mendorong keberhasilan studi. Sasaran
pengembangan kegiatan kemahasiswaan Fakultas Ekonomi tahun 2017 yakni terbentuknya
kepribadian mahasiswa FE Undiksha sebagai insan cita yang memiliki ciri-ciri: beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; tangguh, unggul dan mandiri; memiliki tingkat
kedewasaan yang serasi dengan norma yang berlaku; berdaya juang, berdedikasi danmemilki
jiwa kepeloporan yang tinggi; berfisik dan bermental yang prima; peka, peduli dan kritis
terhadap perubahan lingkungan.
Kata Kunci: Organisasi Kemahasiswaan, Fakultas Ekonomi Undiksha
Proses pendidikan yang berlangsung,
PENDAHULUAN
mempunyai ukuran standarisasi dalam
Kemajuan masyarakat modern
dewasa
ini,
dicapai
tanpa
pendidikan
tidak
mungkin
kehadiran
sebagai
menilai sejauh mana pengetahuan dan
dapat
keterampilan
ibstitusi
organisasi
(Tilaar,
yang
mahasiswa
2006).
Secara
tercapai
umum
menyelenggarakan pendidikan secara
perwujudannyaberupa nilai-nilai yang
formal.
diperoleh mahasiswa melalui proses
Kegiatan
pendidikan
yang
berlangsung menempatkan institusi ini
belajar
sebagai salah satu institusi social yang
Mahasiswa dalam kaitannya dengan
tetap
dunia pendidikan, merupakan salah
eksis
(Syaparuddin
sampai
&
Nasution,
sekarang
satu
2000).
858
mengajar
substansi
(Muhari,
yang
2002).
perlu
diperhatikan,
karena
merupakan
mahasiswa
bersyukur, karena landasan, tujuan
terhadap
dan arah penyelenggaraan pendidikan
penerjemah
dan
tinggi di Indonesia semakin menjadi
melaksanakan tugas mendalami ilmu
jelas, lebih kokoh, lebih lengkap, dan
pengetahuan tersebut (Harahap, 2006).
mempunyai kepastian hukum. Khusus
Mahasiswa secara umum merupakan
mengenai kualitas manusia Indonesia,
subjek yang memiliki potensi untuk
dalam UU Nomer 20 Tahun 2003, pasal
mengembangkan pola kehidupannya,
3 tentang Tujuan Pendidikan Nasional,
dan sekaligus menjadi objek dalam
dikemukakan
keseluruhan
nasional
dinamika
ilmu
pengetahuan,
bentuk
kreatifitasnya,
aktifitas
sehingga
dan
berfungsi
bermartabat
yang dimilikinya (Baharuddin & Makin,
mencerdaskan
2004).
bertujuan
mengembangkan
dalam
rangka
kehidupan
bangsa,
mengembangkan
potensi
peserta didik agar menjadi manusia
Sebagai landasan konstitusional,
Undang-Undang
“pendidikan
watak serta peradaban bangsa yang
diharapkan
mampu menunjukkan kualitas daya
Pembukaan
bahwa
yang beriman dan bertaqwa kepada
Dasar
1945 mengamanatkan upaya untuk
Tuhan
mencerdaskan
bangsa
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
1945
mandiri, dan menjadi warga negara
Indonesia.
kehidupan
Pasal
menegaskan
31
bahwa
UUD
yang
pemerintah
Yang
Maha
demokrasi
Esa,
serta
berakhlak
bertanggung
jawab”.
mengusahakan dan menyelenggarakan
Mahasiswa
satu sistem pendidikan nasional yang
merupakan
salah
dan
satu bagian dari sumberdaya manusia
ketakwaan serta ahlak mulia dalam
Indonesia dan sekaligus merupakan
rangka
kehidupan
aset bangsa yang kelak akan menjadi
bangsa yang diatur dengan undang-
generasi penerus dalam pembangun
undang.
bangsa.
meningkatkan
keimanan
mencerdaskan
Berdasarkan
amanat
UUD
Di
sisi
lain,
1945 itu telah ditetapkan Peraturan
merupakan
Pemerintah
1999
berbagai dimensi yaitu sebagai bagian
tentang Pendidikan Tinggi dan Undang-
dari sivitas akademika dan bagian dari
undang Nomor 20 tahun 2003 tentang
generasi muda yang terlatih sebagai
Sistem Pendidikan Nasional. Dengan
pelaku sejarah yang ikut berperan dan
demikian
Nomor
bangsa
60
tahun
Indonesia
menentukan
patut
859
insan
sejarah
yang
mahasiswa
memiliki
perkembangan
Susila, Suarmanayasa-Pengembangan Strategi Organisasi Kemahasiswaan...
bangsa
Indonesia.
Dalam
tangan. Demikian pula dalam menata
upaya
mewujudkan bangsa dan masyarakat
organisasi
Indonesia yang
maju, mandiri
dan
perguruan tinggi senantiasa berpegang
sejahtera
dan
sebagai
pada prinsip “ dari, oleh dan untuk
landasan menuju masyarakat adil dan
mahasiswa”. Sebagai unsur terpelajar
makmur
dari
lahir
batin
berdasarkan
Pancasila,
kemahasiswaan
generasi
muda,
di
mahasiswa
amat
diharapkan senantiasa peka terhadap
penting dan strategis. Pendidikan tinggi
masalah yang berkembang di tengah-
melalui
dan
tengah masyarakat dan diberi peluang
keilmuan dapat menghasilkan berbagai
untuk turut serta dalam pembangunan
pemikiran
untuk
nasional. Sebagai warga negara yang
martabat
telah dewasa mahasiswa memilki hak
peranan
pendidikan
kegiatan
dan
memajukan
tinggi
penelitian
konsepsi
harkat
dan
manusia serta budaya bangsa melalui
dan
kegiatan
warga
pengembangan
ilmu
kewajiban
yang
negara
sama
yang
dengan
lainnya.
pengetahuan dan teknologi dan karya
Berdasarkan
seni
tersebut diatas, maka pengembangan
yang
bermutu
sesuai
dengan
kemahasiswaan
kebutuhan pembangunan.
Mengingat
pokok-pokok
pikiran
merupakan
tugas
nasional yang pelaksanaannya menjadi
mahasiswa
merupakan aset nasional dan sumber
tanggung
daya insani yang strategis maka perlu
pemerintah,swasta
diberi peluang dan kesempatan seluas-
Secara
luasnya untuk mengaktualisasikan diri
kemahasiswaan
secara utuh dan bertanggung jawab.
diselenggarakan dengan strategi dan
Sebagai
pendekatan yang tepat yaitu dengan
sivitas
rangka
akademika
pengembangan
dalam
jawab
dan
seluruh
seperti
sekaligus
sarana, dan kelembagaan.
mitra
dosen
masyarakat.
seyogyanya
pengetahuan, teknologi dan seni dan
merupakan
antara
operasionalpengembangan
memperhatikan
ilmu
bersama
sasaran,
materi,
komponen
metode,
dalam proses belajar mengajar yang
dialogis.
Sedangkan
dalam
Masalah
proses
Umum
Pengembangan
Kemahasiswaan
pengembangan diri mahasiswa, para
kemahasiswaan
Pada umumnya, kebijakan yang
senantiasa menunjukkan sikap ulur
ada di berbagai perguruan tinggi saat
pembimbing
ini mencerminkan keadaan yang relatif
tangan dan sedikit mungkin campur
860
2. Mahasiswa
sama yaitu belum adanya keterpaduan
yang
berpartisipasi
antara kegiatan kurikuler dan kegiatan
dalam
ekstrakurikuler.
jelas
(Ormawa) intra perguruan tinggi
mendorong
jumlahnya relatif kecil, akan tetapi
kurang
Kondisi
kondusif
ini
untuk
organisasi
keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan
ketika
ekstrakurikuler yang bertujuan untuk
menyangkut
mengembangkan
masyarakat
potensi
dan
aktualisasi diri mahasiswa.
1. Secara kuantitatif, masih sangat
terjadi
yang
kepentingan
mahasiswa
dengan
cepat
menunjukkan
sikapnya
melalui
protes
cenderung
pada
Keterlibatan
pengembangan
peristiwa
luas,
sedikit mahasiswa yang berminat
program
mahasiswa
reaktif
dan
yang
sporadis.
mahasiswa
dalam
penalaran dan keilmuan; bakat,
aktivitas semacam ini, di satu sisi
minat,
bernilai
dan
kemampuan;
positif
karena
kesejahteraan; kepedulian sosial;
menunjukkan
dan kegiatan penunjang. Keadaan
dan kepedulian sosial yang tinggi.
ini antara lain dilatarbelakangi oleh
Tetapi
tingginya biaya perkuliahan yang
negatif
mengakibatkan mereka ingin cepat
mengekspresikan protes cenderung
selesai
mengabaikan
dan
pekerjaan
segera
untuk
mencari
kemahasiswaan
untuk
selain
yang
lain
bernilai
karena
dalam
kaidah-kaidah
perguruan tinggi.
3. Keterlibatan
dapat lebih banyak lagi melibatkan
maka
disisi
kepekaan
akademik yang dijunjung tinggi di
mendapatkan
penghasilan. Oleh karena itu untuk
mahasiswa,
tingkat
mereka
organisasi
ekstra
perguruan tinggi secara langsung
kegiatan
di
ditujukan
dalam
kampus
berdampak
mengembangkan
akan
pada
dapat
pengkotak-
kepribadian mahasiswa, sebaiknya
kotakan
juga
selanjutnya dapat mengakibatkan
ditujukan
untuk
yang
perpecahan dan konflik di kalangan
mengembangkan
keahlian/ketrampilan
mendukung
mahasiswa
mereka
mahasiswa. Keterlibatan semacam
yang
ini
untuk
jelas
bertentangan
memudahkan dalam mancari kerja
Kepmendikbud
dan menciptakan pekerjaan.
155/U/1998,
dengan
Nomor
tentang
Pedoman
Umum Organisasi Kemahasiswaan
861
Susila, Suarmanayasa-Pengembangan Strategi Organisasi Kemahasiswaan...
di PerguruanTinggi dan Keputusan
Dirjen Pendidikan Tinggi Nomor
TINJAUAN PUSTAKA
26/Dikti/Kep/2002,
Konsep Perilaku Organisasi
Pelarangan
tentang
Organisasi
Teori
Ekstra
atau
ilmu
perilaku
Kampus atau Partai Politik dalam
organisasi (organization behavior) pada
Kehidupan Kampus.
hakekatnya
mendasarkan
kajiannya
4. Kesalah pengertian semacam ini,
pada ilmu perilaku itu sendiri (akar
berdampak pada sikap mahasiswa
ilmu psikologi), yang dikembangkan
yang
untuk
dengan
pusat
mengabaikan wewenang pimpinan
tingkah
laku
perguruan tinggi untuk mengatur
organisasi. Dengan demikian, kerangka
Ormawa
dasar
merasa
di
berhak
kampus.
Kesalah
teori
perhatiannya
manusia
perilaku
pada
dalam
organisasi
ini
pengertian ini perlu segera diatasi
didukung oleh dua komponen pokok,
melalui
yakni
berbagai
difasilitasi
kegiatan
oleh
yang
individu-individu
berperilaku
pimpinan
dan
organisasi
yang
formal
sebagai wadah dari perilaku tersebut.
perguruan tinggi.
Jadi, perilaku organisasi adalah suatu
studi yang menyangkut aspek-aspek
Tujuan Pengembangan Kemahasiswaan
kegiatan
tingkah laku manusia dalam organisasi
kemahasiswaan sesuai dengan visi
atau suatu kelompok tertentu. Aspek
dan misi pendidikan tinggi.
pertama meliputi pengaruh organisasi
1. Mengembangkan
2. Mengembangkan
keilmuan;
minat,
penalaran
penelusuran
dan
dan
terhadap manusia, sedang aspek kedua
pengaruh
bakat,
manusia
organisasi.
kemampuan;
Pengertian
terhadap
ini
sesuai
kesejahteraan; kepedulian sosial;
dengan rumusan Kelly dalam bukunya
dan
Organizational
kegiatan
berlandaskan
penunjang,
pada
Behavior
yang
kaidah
menjelaskan bahwa perilaku organisasi
akademis, moral, dan etika ilmu
di dalamnya terdapat interaksi dan
pengetahuan
hubungan antara organisasi di satu
serta
kepentingan
pihak dan perilaku individu di lain
masyarakat.
3. Mengembangkan
meningkatkan
kualitas
pihak. Kesemuanya ini memiliki tujuan
dan
program
praktis
dan sarana penunjangnya.
862
yaitu
untuk
mengarahkan
perilaku manusia itu kepada upaya-
menjadi kajian dari ilmu manajemen
upaya pencapaian tujuan.
strategik (strategic management) Jadi,
meskipun faktor eksternal ini juga
memiliki pengaruh yang sangat besar
Ruang Lingkup Perilaku Organisasi
Perilaku
terhadap
Organisasi,
keberhasilan
organisasi
sesungguhnya terbentuk dari perilaku-
dalam mewujudkan visi dan misinya,
perilaku individu yang terdapat dalam
namun
organisasi tersebut. Oleh karena itu
konteks ilmu perilaku organisasi.
tidak
akan
dibahas
dalam
pengkajian masalah perilaku organisasi
Pendekatan dalam Perilaku Organisasi
jelas akan meliputi atau menyangkut
pembahasan
individu.
mengenai
Dengan
Dengan adanya interaksi atau
perilaku
demikian
dapat
hubungan
antar
individu
dalam
dilihat bahwa ruang lingkup kajian
organisasi, maka penelaahan terhadap
ilmu perilaku organisasi hanya terbatas
perilaku organisasi haruslah dilakukan
pada
suatu
melalui
organisasi. Dalam kaitan ini, aspek-
sumber
aspek
pendekatan
dimensi
yang
internal
menjadi
dari
unsur-unsur,
pendekatan-pendekatan
daya
manusia
(supportif),
kontingensi,
pendekatan
komponen atau sub sistem dari ilmu
produktivitas dan pendekatan sistem.
perilaku organisasi antara lain adalah:
Pendekatan
motivasi, kepemimpinan, stres dan atau
dimaksudkan
konflik,
masalah
pegawai agar berprestasi lebih baik,
sistem imbalan, hubungan komunikasi,
menjadi orang yang lebih bertanggung
pemecahan masalah dan pengambilan
jawab,
keputusan,
atau
menciptakan suasana dimana mereka
kepuasan,
dapat menyumbang sampai pada batas
pembinaan
kinerja
karir,
produktivitas
(performance),
dan
sumber
dan
daya
untuk
manusia
membantu
kemudian
berusaha
kemampuan
yang
organisasi (organizational development),
sehingga
mengarah
dan sebagainya.
peningkatan keefektifan pelaksanaan
pembinaan
dan
pengembangan
Sementara itu aspek-aspek yang
tugas.
Pendekatan
mereka
ini
miliki,
kepada
berarti
juga
eksternal
bahwa orang yang lebih baik akan
ekonomi,
mencapai hasil yang lebih baik pula,
politik, sosial, perkembangan teknologi,
sehingga pendekatan ini disebut pula
merupakan
organisasi
dimensi
seperti
kependudukan
faktor
dan
sebagainya,
dengan
863
pendekatan
suportif.
Susila, Suarmanayasa-Pengembangan Strategi Organisasi Kemahasiswaan...
Adapun
Sementara itu, pendekatan kontingensi
pendekatan
mengandung pengertian bahwa adanya
terutama
lingkungan yang berbeda menghendaki
sosial, dimana di dalamnya terdapat
praktek perilaku yang berbeda pula
seperangkat hubungan manusia yang
untuk
Disini
rumit yang berinteraksi dalam banyak
mengatakan
cara. Ini berarti, dalam mengambil
mencapai
pandangan
bahwa
keefektifan.
lamayang
prinsip-prinsip
diterapkan
sistem
keputusan
manajemen
dalam
sistem
para
manaer
harus
hal-hal
diluar
situasi
bersifat universal dan perilaku dapat
mengkaji
berlaku dalam situasi apapun, tidak
langsung
dapat diterima sepenuhnya. Disisi lain,
dampaknyaterhadap sistem yang lebih
pendekatan
besar, sehingga memerlukan analisis
produktivitas
untuk
menentukan
(cost –
dimaksudkan sebagai ukuran seberapa
biaya
efisien
analysis). Antara pendekatan sumber
suatu
menghasilkan
organisasi
dapat
keluaran
yang
daya
dan
manfaat
manusia
dengan
benefit
pendekatan
produktivitas diatas, memiliki kaitan
diinginkan.
yang
Jadi, produktivitas yang lebih
sangat
erat,
dimana
adanya
baik merupakan ukuran yang bernilai
dorongan pimpinan terhadap karyawan
tentang
untuk
seberapa
baik
penggunaan
melakukan
tugasnya
sebaik
sumber daya dalam masyarakat. Dalam
mungkin, secara langsung akan
hal ini perlu diingat bahwa konsep
mendorong
produktivitas
organisasi. Untuk dapat mendorong
tidak
hanya
diukur
tingkat
produktivitas
dalam kaitannya dengan masukan dan
karyawannya
keluaran ekonomis, tetapi masukan
diharapkan, seorang pimpinan harus
manusia dan sosial juga merupakan
dapat
hal yang penting. Dengan demikian,
karyawan yang bersifat pribadi dan
apabila perilaku organisasi yang lebih
internal. Atau dengan kata lain, disini
baik
terjadi hubungan
dapat
mempertinggi
kepuasan
kerja, maka akan dihasilkan keluaran
kearah
tujuan
mengetahui
antara
yang
kebutuhan
kebutuhan
dengan prestasi kerja.
manusia yang baik pula, dan pada
akhirnya
produktivitas
akan
pada
menghasilkan
derajat
METODE PENELITIAN
yang
Penelitian
diinginkan.
ini
merupakan
penelitian pengembangan, yang secara
keseluruhan
864
proses
penelitian
Bagan
dilakukan dengan 2 tahapan, yaitu (1)
3.1.Tahapan
pengembangan
tahap analisis kebutuhan melalui studi
strategi
pustaka dan studi empirik, dan (2)
kemahasiswaan
pengembangan strategi yang dilakukan
Ekonomi
dengan
Pendidikan Ganesha
uji
ahli
dan
focus
group
organisasi
Fakultas
Universitas
discussion. Untuk itu, maka penelitian
Penelitian pada tahap analisis
ini dirancang dalam bentuk penelitian
kebutuhan akan dilakukan di Fakultas
pengembangan
Ekonomi
dengan
tahapan
Universitas
Pendidikan
Ganesha pada tahun 2017. Informan
penelitian sebagai berikut.
yang dilibatkan pada tahap analisis
kebutuhan dan pengembangan model
dipilih secara purpossive (bertujuan)
sesuai dengan fokus penelitian.
ANALISIS KEBUTUHAN
Studi pustaka mengenai
pengembangan kemahasiswaan,
potensi kemahasiswaan dan kendala
pengembangan kemahasiswaan
Studi empirik mengenai
pengembangan kemahasiswaan,
potensi kemahasiswaan dan kendala
pengembangan kemahasiswaan
Prosedur
Pengembangan
Strategi
Organisasi
Kemahasiswaan
Fakultas
Ekonomi
Universitas Pendidikan
Ganesha
(1) Analisis Kebutuhan
Analisis
sebagai
kebutuhan
dilakukan
untuk
merancang
dasar
produk
strategi
kemahasiswaan
Universitas
organisasi
Fakultas
Pendidikan
Ekonomi
Ganesha.
Analisis kebutuhan dilakukan melalui
studi literatur dan studi lapangan/
Profile mengenai
pengembangan
kemahasiswaan, potensi
kemahasiswaan dan kendala
pengembangan
kemahasiswaan
Artikel ilmiah yang siap terbit di
jurnal nasional
empirik.
untuk
Studi literatur dilakukan
mengkaji
buku
teks,
jurnal
ilmiah, majalah ilmiah populer, kliping
surat kabar, hasil penelitian sejenis.
Studi
empirik
menganalisis
kemahasiswaan,
865
dilakukan
untuk
pengembangan
potensi
Susila, Suarmanayasa-Pengembangan Strategi Organisasi Kemahasiswaan...
kemahasiswaan
dan
dokumen,
kendala
melalui
wawancara
mendalam dan observasi. Untuk studi
pengembangan kemahasiswaan.
dokumen, instrumen penelitian yang
Strategi Organisasi
digunakan adalah pedoman dan format
Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi
studi/analisis dokumen. Untuk studi
Universitas Pendidikan Ganesha
melalui wawancara mendalam, peneliti
(2) Perancangan
studi
Hasil-hasil yang diperoleh dari
mengembangkan pedoman wawancara
literatur
secara
digunakan
dan
studi
sebagai
merancang
lapangan
bahan
strategi
kemahasiswaan
terstruktur
untuk
yang
tidak
(Spradley,
1980).
Sedangkan untuk observasi, peneliti
organisasi
Fakultas
mendalam
mengembangkan
Ekonomi
observasi
Universitas Pendidikan Ganesha. Pada
tidak
tahap
dilakukan
pembangunan industri, potensi daerah
organisasi
dan
ini
akan
pengembangan
strategi
kemahasiswaan
Fakultas
Universitas
Setelah
Pendidikan
draf
awal
terstruktur
pedoman
strategi
Ekonomi
kemiskinan
Ganesha.
penelitian
selesai,
dengan
penanggulangan
(Sugiono,
2010).
Untuk
pengembangan,
pengumpulan
maka
berkaitan
data
utama
untuk
dilakukan uji validitas pakar untuk
memperoleh informasi tentang strategi
mengetahui
organisasi
kemahasiswaan
Ekonomi
Universitas
kelemahan
organisasi
kemahasiswaan
Ekonomi
Universitas
strategi
Fakultas
Fakultas
Pendidikan
Pendidikan
Ganesha dilakukan melalui uji ahli dan
Ganesha yang dikembangkan. Sesuai
FGD. Instrumen uji ahli berupa format
dengan
validitas
masukan
dilakukan
Setelah
pakar,
penyempurnaan
itu
dilakukan
uji
maka
tidak
dan
pedoman
strategi.
wawancara
validitas
FGD yang dikembangkan sendiri oleh
terstruktur
untuk
peneliti.
dengan FGD.
(3) Teknik
model
Pengumpulan
Data
(4) Teknik Pengolahan dan Analisis
dan
Data
Instrumen Penelitian
Ada tiga teknik pengumpulan
Analisis data dalam penelitian
data utama yang digunakan dalam
ini dilakukan secara kualitatif, yaitu
analisis
mengkatagori dan mengklasifikasi data
kebutuhan
pengumpulan
data
ini,
yaitu
melalui
kajian
secara menyeluruh berdasarkan kaitan
866
logisnya, kemudian ditafsirkan dalam
berdasarkan
keseluruhan
No.106/62 sejak 17 Agustus 1962.
Peneliti
konteks
dalam
penelitian.
kegiatan
ini,
SK
Sejalan
akan
Menteri
dengan
PTIP
perubahan
berusaha memunculkan makna dari
kebijakan pemerintah pusat dalam hal
setiap data yang ada, sehingga tidak
ini Dirjen Dikti, kursus B1 berubah
hanya
nama
bersifat
deskriptif
melainkan
menjadi
Jurusan
Ekonomi
menyentuh dimensi transenden atau
sebagai bagian dari Fakultas Keguruan
menemukan makna dibalik data yang
(FKg)
tampak dalam proses penelitian. Untuk
berdasarkan
mencapai
hal
peneliti
62/1982. Terhitung mulai 12 Februari
berusaha
berpikir
“divergen
1983 FKg dilebur bersama FIP menjadi
(Lincoln,
FKIP Unversitas Udayana dan Jurusan
yang
kreatif
2009:
232),
itu,
tetapi
maka
secara
kritis”
sehingga
Universitas
Ekonomi
subjektivitas
SK
Udayana,
Presiden
berubah
menjadi
RI
No.
Jurusan
pemaknaan terhadap keseluruhan data
Pendidikan Dunia Usaha. Jurusan itu
dapat dieliminir.
berubah
menjadi
Program
Studi
Pendidikan Ekonomi di bawah Jurusan
Pendidikan IPS pada saat FKIP berubah
HASIL PENELITIAN
Bisnis
status menjadi Sekolah Tinggi dengan
(FEB) Universitas Pendidikan Ganesha
nama STKIP Singaraja, berdasarkan
secara
Surat Keputusan Presiden RI tahun
Fakultas
Ekonomi
historis
bercikal
dan
bakal
dari
1993.
kursus B1 Perniagaan yang dibuka
Pada tahun 2001 STKIP Singaraja
pada tahun 1957. Selanjutnya kursus
B1
tersebut
Universitas
diintegrasikan
Airlangga
ditingkatkan statusnya menyadi IKIP
ke
Negeri
Surabaya
Singaraja
dan
Jurusan
bersama dengan kursus B1 Bahasa
Pendidikan Ekonomi saat itu berada di
Indonesia dengan nama FKIP Unair
bawah
Fakultas
berdasarkan SK Menteri PTIP Nomor
(FPIPS).
Tugas
78/UP/III/1961 19 Desember 1961,
mencetak
terhitung
Januari
sedangkan tugas perluasan mandatnya
1962. Dalam waktu yang relatif singkat
adalah pembukaan program diploma
FKIP
dan
mulai
Unair
Universitas
tanggal
1
diintegrasikan
Udayana
ke
strata
Pendidikan
pokoknya
tenaga
non
867
adalah
kependidikan,
kependidikan
diperlukan masyarakat.
Denpasar,
IPS
yang
Susila, Suarmanayasa-Pengembangan Strategi Organisasi Kemahasiswaan...
Sejalan
perluasan
dengan
mandat
lokal tri hita karana yang merujuk pada
kebijakan
LPTK,
adanya
jurusan
keseimbangan
hubungan
Pendidikan Ekonomi Program S-1 telah
antara manusia dengan Tuhan, sesama
mengambil
manusia,
membuka
peran
aktif
program
D-III
dengan
Adapun
Akuntansi
dan
lingkungan
misi
Fakultas
hidup.
Ekonomi
(Juli, 1999), program D-III Manajemen
UNDIKSHA adalah:“menyelenggarakan
Perhotelan (Mei, 2002), program S-1
program akademik, vokasi dan profesi
Manajemen (Agustus 2011), dan S-1
di
Akuntansi
sebagai
bisnis, serta mengembangkan budaya
perluasan dari program D-3 Akuntansi.
wirausaha mandiri”. Pernyataan misi
Kelima
secara
(Agustus,
program
kerangka
2012)
itu
dibuka
pengembangan
dalam
jurusan
bidang
pendidikan
rinci
ekonomi
adalah:
Menyelenggarakan
1)
pendidikan
menghasilkan
SDM
dan
tinggi
menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
untuk
jenjang
(FEB) penghasil guru ekonomi dan
akademik, profesi, dan vokasi yang
tenaga ahli di bidang ekonomi-bisnis,
kompeten
serta calon wirausaha mandiri di masa
Menyelenggarakan
depan yang secara resmi dibuka 1
pengembangan
ilmu
Agustus 2012.
aplikasinya
bidang
dibidangnya;
di
2)
penelitian
untuk
ekonomi
dan
kependidikan
stuktur
ekonomi, akuntansi, manajemen, dan
dasar disiplin ilmu ekonomi dan hasil-
bisnis pariwisata; 3) menyelenggarakan
hasil studi kelayakan kebutuhan riel di
pelayanan kepada masyarakat melalui
masyarakat dunia usaha dalam lima
penerapan ilmu dan teknologi sesuai
tahun terakhir ini, maka Visi Fakultas
kebutuhan;
Ekonomi
kegiatan
Berdasarkan
analisis
Universitas
Pendidikan
4)
kerjasama
Ganesha adalah menjadi ”Terwujudnya
dengan
Fakultas
meningkatkan
yang
keunggulan
dan
pengembangan
Bisnis
dan
menjadi
Pendidikan
pisat
Menyelenggarakan
berbagai
kelembagaan
pihak
kualitas
untuk
kinerja
dan
rujukan
jalinan silahturahmi antar alumni; 5)
Ekonomi,
Menerapkan pola manajemen berbasis
Kewirausahaan”.Visi
ini
kinerja dengan mengembangkan sistem
sangat mendukung visi FE UNDIKSHA
administrasi
untuk menjadi world class university
informasi
dalam bidang pendidikan dan Ipteks
serasi.
berlandaskan Pancasila dan kearifan
868
berbasis
selaras,
teknologi
seimbang,
dan
Dengan
visi
dan
misi
komprehensif”,
itu,
sedangkan
misi
pengembangan fakultas akan mengacu
pendidikan
pada dua disiplin keilmuan dengan
“meningkatnya ketersediaan layanan
pola ilmiah pokok ilmu pendidikan dan
pendidikan,
ilmu ekonomi dari teori ke aplikasi.
keterjangkauan layanan pendidikan,
Masuknya
meningkatkan
ilmu
dua
dasar
konsorsium
dalam
sekaligus,
suatu
akan
di
layanan
bidang
pendidikan
didukung
mutu
dan
pendidikan,
relevansi
mewujudkan
dalam
memperoleh
pelayanan pendidikan, dan menjamin
kepastian
memperoleh
layanan
pendidikan”.
(entrepreneurship
yang
adalah:
memperluas
kesetaraan
program-program
kewirausahaan
education)
fakultas
memungkinkan
dikembangkannya
aplikasi
disiplin
nasional
Selanjutnya
dengan
Visi
tersebut
pengembangan staff, kurikulum dan
digunakan sebagai dasar merumuskan
perangkat
studi
visi
studi
Terwujudnya sistem pendidikan tinggi
non-
yang
baik
kompetensi
di
bidang
program-program
kependidikan
maupun
pendidikan
tinggi
menghasilkan
insan
yaitu:
yang
kependidikan. Inilah yang menjadi ciri
berkarakter, cerdas, dan terampil
khas dari kehadiran Fakultas Ekonomi
untuk membangun bangsa Indonesia
era perluasan mandat FEB UNDIKSHA
yang bermartabat dan berdaya saing
dan pembeda esensi misinya dengan
melalui pengembangan ilmu, teknologi,
Fakultas
dan
Ekonomi
yang
terlahir
seni
untuk
langsung dari universitas murni yang
kesejahteraan
umat
sudah ada.
berkelanjutan.
kemajuan
dan
manusia
yang
Sehubungan dengan perubahan
Insan
status kelembagaan dan hal tersebut
berkarakter
disusun
Strategis
bertaqwa kepada Tuhan YME, memiliki
Kementerian Pendidikan Nasional yang
integritas, jujur, toleran, bersemangat
antara lain memuat visi, dan misi
kebangsaan, serta menjunjung tinggi
Pendidikan Nasional. Visi Pendidikan
nilai dan norma universal; sedangkan
Nasional Indonesia Tahun 2012-2016
cerdas dalam hal ini dimaksudkan
adalah
layanan
adalah insan yang memiliki kecerdasan
nasional
untuk
komprehensif yang meliputi kecerdasan
Indonesia
cerdas
prima
Rencana
“terselenggaranya
pendidikan
membentuk
insan
intelektual,
869
Indonesia
adalah
yang
mereka
kecerdasan
yang
emosional,
Susila, Suarmanayasa-Pengembangan Strategi Organisasi Kemahasiswaan...
kecerdasan
sosial,
dapat
kecerdasan
memberikan
daya
dukung
spiritual, dan kecerdasan kinestetik. Di
terhadap
samping itu terampil dimaksudkan
mahasiswa dalam arti luas. Program
bahwa
pengembangan
lulusan
perguruan
tinggi
keberhasilan
studi
aktivitas
memiliki keterampilan baik yang secara
kemahasiswaan harus dirancang dalam
langsung terkait dengan bidang ilmu
rangka memberi kesempatan seluas-
yang dipelajari (hard skills) maupun
luasnya
keterampilan
potensi
yang
pelengkap
menjadikan
(soft
mereka
skills)
sebagai
bagi
upaya
pengembangan
diri
dan
mengaktualisasikannya
dalam
sumber daya manusia (human capital)
kehidupan sehari-hari. Kesempatan itu
yang unggul di bidangnya
berupa
pengembangan
dalam
Salah satu pilar yang harus
penalaran dan kemampuan akademik
dibangun dalam kelembagaan adalah
yang bermutu, pengembangan yang
perubahan dalam sistem pembinaan
dapat
kemahasiswaan yang harus dimulai
hidup
saat
agar
hidup
serta
semakin
aktivitas
pengembangan yang melatih berbagai
kemahasiswaan
tersebut
keterampilan
Tahun
pembinaan
2014.
kemahasiswaan
produktif
Keseluruhan
tujuan sebagaimana tertera dalam PP
15
yang
guna
memperkuat profesionalisme.
diarahkan untuk mencapai misi dan
nomor:
pengalaman
Keseluruhan
ini.
pembinaan
memintal
Sistem
aktivitas
tersebut
yang
berbagai
fasilitas
pengembangan
didukung
yang
dengan
ada
dan
berparadigma baru itu, harus tepat
kehidupan interaksi mutualistik yang
sasaran
prima
dan
jelas
menuju
pada
dengan
keunggulan mutu proses dan hasil
Pendeknya
didik melalui kegiatan intrakurikuler,
kemahasiswaan
kokurikuler,
upaya
dan
ekstra
kurikuler.
para
program
pembinanya.
pengembangan
diorientasikan
menggali,
menampung,
Dalam banyak kajian menunjukkan
menyalurkan,
bahwa baik buruk suatu lulusan tidak
seluruh potensi kemahasiswaan yang
hanya ditentukan oleh in take semata,
ada di lingkungan Fakultas Ekonomi
tetapi juga oleh kualitas interaksi dan
ke arah yang lebih baik. Sesuai dengan
nilai
edukatif
pembelajaran.
Pola
Atas
dasar
maka
(POLBANGMAWA)
pembinaan
selama
tersebut,
kemahasiswaan
sistem
dan
pada
Pengembangan
meningkatkan
Kemahasiswaan
bidang
pengembangan kemahasiswaan dapat
harus
870
dikategorikan
dalam
lima
(1)
penalaran
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
bidang
dan
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007
dan
tentang Rencana Pembangunan Jangka
kesejahteraan, (4)
Panjang Nasional 2005-2025; Undang-
kepedulian sosial, dan (5) kegiatan
Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang
penunjang. Kelima bidang itu menjadi
Pendidikan
bagian integral dari program utama
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
Fakultas Ekonomi.
tentang Standar Nasional Pendidikan;
utama,
yakni
keilmuan;
(2)
bakat,
kemampuan (3)
minat,
Tinggi;
Peraturan
Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun
2009
(1) Landasan
Fakultas
berasaskan
pada
ketaqwaan;
tentang
Ekonomi
keimanan
kebenaran
Dosen;
Peraturan
Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008
Pengembangan kemahasiswaan di
lingkungan
tentang
Pendanaan
Pendidikan;
Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun
dan
2014
hakiki;
tentang
Standar
Nasional
kependidikan,
Pendidikan Tinggi; Peraturan Presiden
kebebasan akademik dan kebebasan
Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka
mimbar
akademik;
keadilan,
Kualifikasi
demokrasi,
hak
manusia,
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
kebenaran
ilmiah;
kemajemukan
dan
azasi
kemitraan;
Nasional
Indonesia;
Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana
serta
edukasi, ilmiah dan religius; silih asah,
Strategis
Kementerian
Pendidikan
silih asih dan silih asuh. Peraturan
Nasional
Tahun
2010-2014,
perundang-undangan dan ketentuan-
sebagaimana
telah
ketentuan operasional yang menjadi
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
landasan hukum dalam melaksanakan
Nomor
kegiatan kemahasiswaan di lingkungan
Perubahan
Fakultas
Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun
Ekonomi
yakni
Undang-
44
Tahun
Atas
dengan
2010
tentang
Peraturan
Menteri
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
2010
Sistem Pendidikan Nasional; Undang-
Kementerian
Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Tahun 2010-2014; Peraturan Menteri
Sistem
Pembangunan
Pendidikan Nasional Nomor 29 Thaun
Nasional; Undang-Undang Nomor 32
2001 tentang Organisasi Tata Kerja
Tahun
Universitas
Daerah;
Perencanaan
2004
tentang
Pemerintahan
Undang-Undang
Nomor
tentang
diubah
Rencana
Strategis
Pendidikan
Nasional
Pendidikan
Ganesha;
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
14
871
Susila, Suarmanayasa-Pengembangan Strategi Organisasi Kemahasiswaan...
Nomor 43 Tahun 2008 tentang Statuta
profesional,
Universitas
yang mantap
Pendidikan
Peraturan
Menteri
Aparatur
Negara
Ganesha;
dan
sosial
menuju keunggulan
kompetitif. Kebijakan tersebut terfokus
Pendayagunaan
dan
kepribadian
pada
Reformasi
penguatan
kelembagaan,
2013
pengembangan
tentang Jabatan Fungsional Dosen dan
pengembangan
Angka Kreditnya sebagaimana telah
peningkatan penalaran dan keilmuan,
diubah
ketaqwaan, etika dan estetika, serta
Birokrasi
Nomor
17
dengan
Tahun
Peraturan
Menteri
minat
dan
bakat,
kepribadian,
Pendayagunaan Aparatur Negara dan
peningkatan
Reformasi Birokrasi Nomor 46 Tahun
sejalan dengan peningkatan ketahanan
2013
terhadap
tentang
Peraturan
Perubahan
Menteri
Aparatur
Negara
Birokrasi
norma
Pendayagunaan
dan
Nomor
Atas
17
ancaman
luhur,
alumni
2013
Undiksha.
Angka
Peningkatan
dan
dan
untuk
tentang Jabatan Fungsional Dosen dan
Kreditnya;
erosi
yang
nilai-nilai
bahaya
obat
terlarang, serta dukungan kuat dari
Reformasi
Tahun
kesejahteraan
Peraturan
pengembangan
FE
Kebijakan Dan Program
Mutu
Pembinaan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Kemahaiswaan, sesuai RENSTRA FEB
No. 87 Tahun 2014 tentang Akreditasi
UNDIKSHA 2012-2016 adalah sebagai
Program Studi dan Perguruan Tinggi;
berikut:
Keputusan Jenderal Pendidikan Tinggi
(1) pembelajaran
Depdiknas
No.
berpusat
pada
peserta didik,
26/Dikti/Kep/2002
tentang pelarangan organisasi ekstra
(2) pembelajaran sepanjang hayat,
kampus
(3) pendidikan untuk semua,
atau
partai
politik
dalam
(4) pemberdayaan manusia seutuhnya,
Kehidupan kampus.
dan
(5) pendidikan
(2) Kebijakan Kemahasiswaan
Kebijakan
dalam
kemahasiswaan
(6) maju
berorientasi kepada
kemahasiswaan
mendukung
Perguruan
dan
pelaksanaan
Tinggi
guna
memperkaya
pembangunan
berkelanjutan
bidang
bersama
untuk
negeri
berpusat
pada
tercinta
peningkatan kualitas dan kuantitas
kegiatan
untuk
Pembelajaran
untuk
peserta didik merupakan paradigma
Tridharma
yang
memperoleh
sebagai
kompetensi
872
menempatkan
subyek
peserta
belajar
didik
sementara
pendidik sebagai fasilitator. Hal ini
terhadap
mendorong peserta didik untuk mampu
manusia
sebagai subyek pebelajar mandiri yang
difasilitasi
bertanggungjawab,
mengaktualisasikan
serta
kreatif-inovatif,
berkepribadian
yang
utuh.
dalam
kecerdasan
dimaksudkan
bahwa
proses
didik
bisa
dirinya
secara
berbagai
aspek
kecerdasan
emosional,
sosial,
kinestetik, spiritual dan ekologis. Hal
pembelajaran
yang
sebagai
Peserta
baik
intelektual,
Pembelajaran sepanjang hayat
didik
untuk
optimal
wirausaha
mandiri.
adalah
peserta
ini
berlangsung
memungkinkan
peserta
didik
seumur hidup. Pembelajaran sepanjang
berhasil menjadi pribadi yang mandiri
hayat mengandung dua maksud yaitu
(makhluk
pembelajaran
dari sistem sosial (makhluk sosial),
secara
yang
terbuka
multimakna.
diselenggarakan
dan
bertakwa
pembelajaran
Pembelajaran
individu),
dan
sebagai
elemen
mengamalkan
ajaran
Ketuhanan Yang maha Esa (makhluk
secara
terbuka dapat melalui jalur formal,
spiritual/makhluk
nonformal dan informal yang dapat
sebagai bagian tak terpisahkan dari
diakses
lingkungannya
oleh
peserta
didik,
tidak
Tuhan),
serta
(makhluk
sosial-
untuk
semua
asasi
manusia
ekologis).
dibatasi oleh waktu, usia, dan tempat,
Pendidikan
sedangkan pembelajaran multimakna
mengisyaratkan pada penyelenggaraan
mengakomodasi
pembelajaran yang berorientasi pada
dan hak setiap warga negara untuk
pembudayaan,
memperoleh pendidikan yang bermutu,
pemberdayaan,
pembentukan
pekerti
mulia,
budi
terbuka,
berkepribadian
atau
gender dan menjangkau ke segenap
akhlak
luhur,
hak
berkarakter unggul dengan berbagai
lapisan
kecakapan
hidup.
domisili
wirausaha
mandiri
Adapun
jiwa
demokratis,
masyarakat
di
tempat
berkesetaraan
tanpa
kendala
terpencil
atau
kendala ekonomi dan sosial. Paradigma
dimaksudkan
sebagai penciri pribadi utuh sosok
ini
profil lulusan FE UNDIKSHA.
pendidikan yang demokratis, merata,
Pemberdayaan
seutuhnya
dimaksudkan
terselenggaranya
berkeadilan dan berkesetaraan gender.
manusia
Paradigma
untuk
pembangunan
memperlakukan peserta didik sebagai
subyek
menjamin
menumbuhkan
dan merupakan penghargaan
873
pendidikan
untuk
berkelanjutan
pemahaman
tentang
Susila, Suarmanayasa-Pengembangan Strategi Organisasi Kemahasiswaan...
pentingnya
keberlajutan
keseimbangan
ekosistem,serta
meningkatnya
dan
prestasi
mahasiswa
nilai-
ditingkat regional, nasional, maupun
dan
internasional dalam berbagai cabang
natural. Manusia adalah bagian dari
keilmuan, meningkatnya daya tampung
sistem sosial yang harus bersinergi
dan kualitas layanan mahasiswa dan
dengan manusia lain dan merupakan
meningkatkan
bagian dari sistem alam yang harus
kesehatan,
bersinergi dengan alam beserta seluruh
kerjasama dengan pemberi beasiswa
isinya.
(Lembaga
nilai
tanggung
jawab
sosial
Paradigma
ini
untuk
berpikir
manusia
keberlanjutan
planet
mengajak
Swasta)
tentang
bumi
mutu
terbentuknya
pemerintah,
dalam
bertambahnya
dan
layanan
jaringan
BUMN,
dan
luar
jumlah
dan
negeri,
mahasiswa
penerima
beasiswa,
semesta. Hal ini sejalan dengan tugas
partisipasi
jumlah
kehidupan yang disimboliskan dalam
kegiatan
bentuk
Ekonomi. Terselenggaranya bimbingan
keberlanjutan
keseluruhan
perilaku
alam
pemelihara
atau
meningkatnya
alumni
pengembangan
dalam
Fakultas
pengelola semesta.
konseling karier mahasiswa minimal
(3) Tujuan
satu kali setahun, meningkatnya peran
Tujuan
BEMFE
kebijakan
kemahasiswaan
Fakultas
dan
HMJ
pengembangan
Ekonomi
kemahasiswaan
Undiksha adalah relativitas Organisasi
Fakultas
Mahasiswa
terkembangkannya
Kegiatan
(Ormawa)
Mahasiswa
dan
(UKM)
Unit
untuk
Ekonomi
dan
potensi-potensi
mahasiswa sesuai dengan minat dan
sesuai
bakatnya.
dengan AD/ART UNDIKSHA, tertatanya
kelembagaan dan lingkungan ormawa
UNDIKSHA,
(4) Strategi,
terbentuknya
dengan
ART
dan
Bidang
Pembinaan Kemahasiswaan
kepengurusan Ormawa dan UKM yang
sesuai
Sasaran,
a.
UNDIKSHA,
Strategi
Pembinaan dan pengembangan
tersusunnya model-model pembinaan
kepemimpinan ormawa pada tingkat
kemahasiswaan
Fakultas
jurusan, fakultas, tersusunnya sistem
tahun 2017 mengacu kepada Rencana
penelusuran minat bakat, penalaran
Strategis
dan keilmuan mahasiswa serta model-
kemahasiswaan Undiksha tahun 2015–
(Renstra)
dan
Ekonomi
kebijakan
2019, serta program kemahasiswaan
model pembinaan kegiatan ormawa,
874
Fakultas Ekonomi tahun 2017. Strategi
kesejahteraan
dasar pengembangan kemahasiswaan
manajemen dan partisipasi mahasiswa;
Fakultas Ekonomi berasas edukasi dan
6. Pemberian tanggung jawab (transfer
partisipasi dengan arah menciptakan
of responsibility) kepada mahasiswa,
keunggulan
pimpinan mahasiswa, dan sejak awal
dan
kemandirian
mahasiswa dalam berorganisasi untuk
mereka
mendorong
perencanaan,
keberhasilan
studi.
mahasiswa,
dilibatkan
sistem
dalam
kegiatan
penyusunan
program
Pendekatan yang dipergunakan yaitu:
sampai pada evaluasi program yang
1.
telah
Berdasarkan
mahasiswa,
pada
dalam
kemampuan
kebutuhan
arti
mahasiswa
dikembangkan
7.
Proses
pengambilan keputusan untuk setiap
setiap
senantiasa
dan
dilaksanakan;
dibangun
kegiatan
harus
berdasarkan
musyawarah
(democratic
dan
non-
berdasarkan berbagai kebutuhan yang
hierarchical
ada dan bersumber dalam komunitas
Kepemimpinan
mahasiswa sendiri; 2. Bertolak pada
dipegang bersama-sama, dalam arti
proses pendidikan dengan
semua kegiatan diatur secara kolektif,
menggali
potensi yang dimiliki dan apa yang
sehingga
dikembangkan
oleh
jawab
mahasiswa;
Berdasarkan
3.
komunitas
pada
dalam
Pengkondisian
baru
percaya
pengembangan
sehingga
setiap
mahasiswa percaya diri dan memiliki
sikap
mandiri
kegiatannya;
dalam
4.
setiap
bertanggung
kegiatan;
mahasiswa
1
tahun
9.
angkatan
untuk
potensi-potensi
mahasiswa.
Memperhatikan,
b. Sasaran Pembinaan
Sasaran pengembangan kegiatan
dan
aspek
pihak
melakukan
mempertimbangkan
mengutamakan
selama
8.
kemahasiswaan
semua
upaya menumbuhkembangkan sikap
diri,
relationship);
kemahasiswaan
lingkungan
Fakultas
Ekonomi
sosial dan lingkungan fisik komunitas
tahun
mahasiswa;
yang
kepribadian mahasiswa FE Undiksha
pada
sebagai insan cita yang memiliki ciri-
perubahan struktur dan sistem sosial,
ciri: beriman dan bertaqwa kepada
misalnya yang menyangkut hubungan
Tuhan
social mahasiswa, kegiatan akademik,
unggul dan mandiri; memiliki tingkat
5.
dilaksanakan
pengembangan
Pendekatan
berdasarkan
minat
dan
2017
Yang
yakni
Maha
terbentuknya
Esa;
tangguh,
kedewasaan yang serasi dengan norma
bakat,
875
Susila, Suarmanayasa-Pengembangan Strategi Organisasi Kemahasiswaan...
yang
berlaku;
berdedikasi
berdaya
juang,
danmemilki
jiwa
secara
dinamis
dan
demokratis,
tingginya semangat belajar secara terus
kepeloporan yang tinggi; berfisik dan
menerus,
bermental yang prima; peka, peduli
organisasi
dan
dinamis dan meningkatnya daya nalar,
kritis
terhadap
perubahan
terciptanya
kehidupan
kemahasiswaan
lingkungan. Kepribadian mahasiswa FE
olahraga,
Undiksha
kepada
khusus lainnya, yang pada akhirnya
keunggulan komparatif dan kompetitif
dapat memunculkan calon pemimpin
yang di dalamnya tampak pada sikap
kalangan mahasiswa
akan
berpikir
menuju
ilmiah,
terhadap
bersikap
profesi
diembannya,
kesenian
yang
maupun
minat
positif
keilmuan
menguasai
DAFTAR PUSTAKA
yang
Baharuddin
bidang
&
Makin,
M.
(2004).
keahlian baik kependidikan maupun
Pendidikan Humanistik. Jakarta:
non kependidikan, mengutamakan visi
AR-RUZZ Media
dan misi kependidikan dan keilmuan,
mempunyai
yang
tanggung
besar
jawab
terhadap
perkembangan
masalah
kependidikan
keilmuan,
peduli
Handoko, T. Hani. Manajemen, Edisi
moral
Kedua. BPFE: Yogyakarta. 2000.
dan
Harahap, S. (2006). Penegakan Moral
terhadap
perkembangan ilmu, teknologi dan seni
Akademik
dalam
Kampus. Jakarta: Raja Grafindo
bidang
keilmuan,
kependidikan
terbuka
terhadap
setiap
perkembangan
dalam
inovasi
dan
bidang
pendidikan
bersikap
dan
positif
dan
terhadap
memprediksi
dan
Luar
Muhari. (2002). Teknik Mengajar Secara
keilmuan,
Sistematis. Jakarta: Rineka Cipta
kelompok
sosial, ras, agama, budaya, dan politik,
mampu
Didalam
Syaparudin
perkembangan
&
Nasution,
Manajemen
I.
(2000).
Pembelajaran:
ilmu pengetahuan, teknologi, keimanan
Quantum Teaching. Jakarta: Raja
dan ketaqwaan.
Grafindo
Sasaran pengembangan tersebut
merupakan
wahana
untuk
Tilaar,
menyalurkan aspirasi, bakat dan minat
H.
(2006).
Pendidikan
mahasiswa untuk tumbuhnya aspirasi
Rineka Cipta.
876
Standarisasi
Nasional.
Jakarta:
Wexley, Kenneth. M. And Gary A. Yuki.
Perilaku Organisasi dan Psikologi
Personalia. Rineka Cipta: Jakarta
2005
Winardi. J., Motivasi dan Pemotivasian
dalam Manajemen. Rajawali Pers:
Jakarta, 2002
Winardi.
J.,
Teori
Organisasi
dan
Pengorganisasian. Rajawali Pers:
Jakarta, 2003
877