29 03 2010 systems thinking diklatpim ii jkt

LOGO
LU

H

U N

G
W I
K

A N

AG
BH A K T I N

A

R A

SYSTEMS THINKING

ENDANG WIRJATMI TRILESTARI
KANTOR: LAN RI
JL. VETERAN NO. 10 JAKARTA
TELP. 021-3800188 Email: wirjatmi01@yahoo.com.
RUMAH:
JL. DANGDEUR INDAH NO. 16 SURIASUMANTRI-BANDUNG
TELP. 022-2020731-2002505
Jl. Pasar Minggu Raya No.2 JAKARTA
Telp. 021 7990418. HP. 0811223566

4/8/2010

1

Pokok Bahasan

1. Teori berpikir system
2. Membuat Story line-variable dan
leverage
3. Diagram Simpal Causal


4. Aplikasi Systems Thinking

4/8/2010

Endang Wirjatmi

2

LOGO
LU

H

U N

G
W I
K


A N

AG
BH A K T I N

A

R A

TEORI SYSTEMS THINKING

BAGIAN 1

4/8/2010

3

Latar belakang

Fenomena saat ini =

EVERYTHING CHANGING ..
Customer, competitor,
poleksosbudtek……….., so
4/8/2010

Endang Wirjatmi

4

DECIPLINE LEARNING
ORGANIZATION

“Spiritual”
foundation

Genuine
commitment
SHARED
VISION


PERSONAL
MASTERY
CREATIVE
ORIENTATION

TEAM
LEARNING

GENERATIVE
CONVERSATION

System from beliefs,
assumptions, feelings

4/8/2010

ORGANISATIONAL
LEARNING

SYSTEMS

PERSPECTIVE

SYSTEMS
THINKING

MENTAL
MODELS

Endang Wirjatmi

5

Use of OL Tools

SYSTEM DAN KOLEKSI
KOLEKSI
Suatu kumpulan bagian
atau variabel yang sama
sekali tidak mempunyai
hubungan.


SYSTEM
hubungan antar bagian/
variabel sistem, batas suatu
sistem, subsistem dalam
sistem, dan input serta output
sistem. Bagian/variabel
subsistem

sistem

lingkungan

hubungan

output

input

4/8/2010


Endang Wirjatmi

Batas sistem
dan lingkungan

7

SYSTEMS THINKING

Menurut McNamara (2003), secara mendasar systems
thinking merupakan suatu cara membantu orang untuk
memandang dunia, termasuk organisasinya dari
perspektif yang luas melibatkan struktur-struktur, polapola dan peristiwa-peristiwa daripada hanya melihat
peristiwa-peristiwanya saja.
Senge (1990) mendefinisikan systems thinking sebagai
suatu disiplin untuk melihat keseluruhan, mengenali
pola-pola dan saling keterkaitan, dan pembelajaran
bagaimana untuk menstrukturkan kesalingterkaitan ini
dengan cara yang lebih efektif dan efisien.

4/8/2010

Endang Wirjatmi

8

SYSTEMS THINKING
CARA PANDANG MENYELURUH
DENGAN MEMPERHATIKAN
KETERKAITAN VARIABEL/
KOMPONEN (hard dan soft,
measurement component, variable)
YANG MEMBENTUK JARINGAN
SEBAB AKIBAT DAN BERINTERAKSI
DALAM LINGKUNGAN YANG
KOMPLEKS dan DINAMIS

4/8/2010

Endang Wirjatmi


9

MENANGANI KERUMITAN
DINAMIS
SYSTEMS
THINKING
AS TOOLS

ARCHIMEDES:
“Berilah
ThemeGallery
is a Design Digital
saya pengungkit
yang
Content & …
Contents
cukup panjang,
dan
mall developed by

dengan Guild
satuDesign
tangan
Inc.akan
dapat memindahkan dunia”
“ Give me a long lever
enough …….,and single
handed I can move the
world “
4/8/2010

The real leverage
in most
management
situations lies in
understanding
dynamic
complexity, not
detail complexity.
Endang Wirjatmi

10

PENANGANAN KRISIS PEMERINTAH
KOREA
-

Collusive tie
between
politicians and
business
+

Government
interruption in
+ financ ial activity

+ import

+

-

+
national
competitiveness
+
+

-

+

surplus in foreign
currenc ies

export

+

transparancy
and advanced
tec hnology

+

+
foreign
currency
reserve

-

+

spec ulative
- national
complain of
invesment
credibility
+
labor
+
foreign +
+
+
financ ial
investment
+
+curruption
+
+
crisis
job
+
market
flexibility in
industrial +
kompetition labor market
restructuring
+
+
+
+
pain sharing +
Unemployment
+
grow th
+
between
restructuring of
level
of
first policy
+
financ ial
employer and
economic
institution
employee
activity
+
+
+
+

Lack of
democ rac y +

BIS ratio

interest rate

+bunckrupcy
+

11

Endang Wirjatmi Trilestari

-

Investment
Money flow
+

+
Value of
currenc y

+
loan

4/8/2010
Gambar: Cognitive map

Esensi Systems Thinking

ChangE !!!
PERGESERAN PARADIGMA BERPIKIR
REACTIVE

ANTICIPATIVE

SNAPSHOT/
POTRET SESAAT

DYNAMICS/
PROSES PERUBAHAN

LINIER/SEARAH

CAUSALITY

ANALISIS PARSIAL

KONTEKS

HIRARKI

JEJARING

STRUKUR

PROSES

4/8/2010

Endang Wirjatmi

12

Contoh fenomena rujak
cingur
1.Rasa
Enak

Kedatangan

2. Rasa
Asin
3. Rasa
manis

4/8/2010

Endang Wirjatmi

13

Contoh rujak cingur

Konsumen tidak puas
Struktur

Prosedur
tidak standar

Perilaku

Struktur & perilaku
(Sistemik)
Rasa rujak cingur
Berubah / tidak konsisten

Peralatan
tidak standar
4/8/2010

Endang Wirjatmi

14

ANTICIPATIVE

REACTIVE
Symptom correcting
process

Jenis
Tindakan
(Senge,1994)

Text

1.
-Apa yg terjadi
(kemampuan melihat)

Keberhasilan
13%

Kejadian

Reactive
2.
Proses-Bagaimana
(dibawah permukaan)

Kemampuan untuk
Mempengaruhi
(mengubah)

Anticipative

4/8/2010

3.
Struktur-Framework
(Dasar yang dalam)

Pola Perilaku

Struktur Sistemik
Model-Model Mental

Endang Wirjatmi

87%

15

SNAPSHOT

DYNAMICS

 Fenomena “kodok Rebus”

Jika anda menempatkan
seekor kondok ke dalam air
panas, maka kodok akan
segera mencoba melompat

Jika anda menempatkan kodok di air
suhu ruang dan secara perlahan
memanaskan dengan api  sesuatu
menarik terjadi
Ketika suhu naik dari 700F 800F kodok
tidak malakukan apapun
Ketika suhu meningkat  kodok sudah
lemas dan terebus ditempatnya

4/8/2010

Endang Wirjatmi

16

LINIER

CAUSALITY

Berpikir Linier = benda mati/ mesin tidak
memberikan reaksi
Berpikir causal = benda hidup akan memberikan
reaksi jika menerima suatu aksi

Mesin akan tidak memberi reaksi (penolakan)
Terhadap kebijakan kerja lembur

4/8/2010

Manusia akan memberi reaksi (penolakan)
Terhadap kebijakan kerja lembur

Endang Wirjatmi

17

Cara berpikir Otak =

Berpikir causality
Posisi
Keran

Tingkat
Permukaan Air
Yang Diinginkan

Aliran Air

Senjang Yang
Dinilai

Tingkat
Permukaan Air
saat ini

4/8/2010

Endang Wirjatmi

18

SUATU PENDEKATAN

PARADIGMA:

cara berpikir yg dpt mendeskripsikan keterkaitandinamik dan mempengaruhi perilaku sistem (dinamik,
operasional, kausalitas tertutup/sirkuler (close loop),

BAHASA:

Suatu alat utk mengubah &/ memperbesar cara berpikir yg
kompleks utk mengambil keputusan dinamis,(wujud
diagram: CLD, SFD, grafik,  digambarkan dg nyata dg
perangkat aturan yg tepat)

METODOLOGI:

seperangkat metode, prinsip-prinsip dg teknologi  utk
mengetahui struktur perilaku, keterkaitan diantara
komponen, dan perubahan bagian-bagian yang
mempengaruhi sistem secara keseluruhan.

STIA-LAN BDG

4/8/2010

wirjatmi01@yahoo.com

Endang Wirjatmi

19

KEGUNAAN SYSTEM THIKNING
UNTUK PEMIMPIN
MENGARAHKAN SELURUH
KEGIATAN ORG. PADA VISI

MENGEVALUASI
KEGIATAN/
KEBIJAKAN
YG TELAH
DILAKUKAN

OPERASIONAL
DIGUNAKAN UTK
MEMBUAT
SKENARIO/
PERENCANAAN
4/8/2010

Endang Wirjatmi

20

LOGO
LU

H

U N

G
W I
K

A N

AG
BH A K T I N

A

R A

Metodologi Pemodelan
Systems Thinking

2
1

Endang Wirjatmi

4/8/2010

Thinking is modeling

 All use models !

4/8/2010

Endang Wirjatmi

22

Tujuan Membuat Model
Systems Thinking

 Mendapatkan gambaran keseluruhan

sistem
 Mengidentifikasi akar masalah
 Untuk mendapatkan pemahaman variabel
pengungkit
 Dapat memahami dampak dari beberapa
alternatif solusi
Tujuan utama adalah pemahaman
(bukan model itu sendiri)
4/8/2010

Endang Wirjatmi

23

ELEMEN DASAR
MODEL ST
STORYLINE
(ALUR CERITA)
VARIABEL

MODEL
KETERKAITAN
LOOPING
4/8/2010

Endang Wirjatmi

24

LOGO
LU

H

U N

G
W I
K

A N

AG
BH A K T I N

A

R A

STORY LINE DALAM
Systems Thinking

2
5

Endang Wirjatmi

4/8/2010

STORY LINE
 Setiap peristiwa/kejadian merupakan suatu hubungan
sebab akibat yang menggambarkan suatu alur cerita
(story line). Alur cerita tersebut dapat diidentifikasi ke
dalam variabel yang saling berkaitan.
CONTOH

Dalam dunia bisnis, promosi merupakan usaha untuk
menarik banyak pelanggan, akan tetapi promosi
yang dilakukan secara berulang dalam bentuk yang
sama akan menimbulkan kejenuhan bagi pelanggan
(pembatas), sehingga mengurangi kinerja. (Limit to
growth)

4/8/2010

Endang Wirjatmi

26

Variabel
Variabel adalah kejadian/peristiwa yang saling
terkeit dan dapat diukur
1
hard variabel:
• populasi,
•besarnya
pendapatan
pajak,
•jumlah pemilih,

2
performance measure
variable:
• rata-rata pertumbuhan
penduduk,
• rasio kinerja terhadap
biaya,
• pangsa pasar,

CONTOH:
• PROMOSI
• PELANGGAN
4/8/2010

3
soft variable:
• motivasi pegawai,
• kepercayaan
masyarakat,
• reputasi pemimpin,
• kepatuhan wajib
pajak.

KEJENUHAN
Endang Wirjatmi

27

CONTOH KETERKAITAN
VARIABEL dan LOOPING
 VARIABEL DAN KETERKAITAN

Variabel pembatas

+
Promosi

Pelanggan

+

+

Pelanggan

Promosi

Kejenuhan

Promosi

Kejenuhan

 LOOPING
+

+
Promosi

Pelanggan

+

-

Promosi +
Ulang

Sumber: Bab VI, hal 77-96; Endang Wirjatmi; Systems Thinking

4/8/2010

Endang Wirjatmi

28

Kualitas dari model
ditentukan oleh

4/8/2010

1

2

3

Model yg dibuat dpt
menjelaskan
masalah yg ada.
Atau sejauhmana
model tsb dapat
menjelaskan yg
akan diketahui dan
dipecahkan?

Model dpt dipahami
oleh pengguna/
oleh pembaca
model tsb.
Sejauhmana
pengguna/orang
lain dpt memahami
model tsb?

Kualitas model tdk
ditentukan dari jml
variabel/tk ke-detailan dr varia-bel yg
ditemukan, ttp dari
hubungan dg
ukuran logis,
realistis, sistematis
dan humanistis.

Endang Wirjatmi

29

CATATAN:
Pemilihan Nama Variabel
1

Gunakan kata benda ketika memilih suatu nama
variabel. Hindarkan penggunaan kata kerja atau frasa
tindakan, karena tindakan/aksi akan disampaikan
dalam tanda panah.

Jumlah Pesanan

Pendapatan Peningkatan Pendap atan

30

Endang Wirjatmi

wirjatmi01@yahoo.com
4/8/2010

CATATAN:
Pemilihan Nama Variabel
2

Gunakan variabel-variabel yang dapat
menggambarkan kuantitas yang dapat berubah
terhadap waktu.

Penghargaan

Kebahagiaan

Keadaan Pikiran

Endang Wirjatmi

wirjatmi01@yahoo.com
4/8/2010

Endang Wirjatmi

31

CATATAN:
Pemilihan Nama Variabel
3

Pilihlah suatu nama variabel yang memiliki
konotasi yang lebih positif.

Permintaan

Pertumbuhan

Endang Wirjatmi

Penyusutan

4/8/2010

Endang Wirjatmi

HP. 0811223566

32

CATATAN:
PEMILIHAN KETERKAITAN
VARIABEL

Kualitas

Endang Wirjatmi

4

4/8/2010

Jangan menggunakan suatu nama variabel
lebih dari satu.

+
Total Biaya

Jumlah Biaya

+

Total Biaya
+

Harga

Kualitas
Salah

Harga
Benar
33

Endang Wirjatmi

HP. 0811223566

Endang Wirjatmi

4/8/2010

CATATAN:
PEMILIHAN KETERKAITAN VARIABEL
5

Pembentukan Loop. Pikirkan kemungkinan
konsekuensi yg tdk diinginkan seperti hasil (outcome)
yg diharapkan utk setiap rangkaian tindakan yg
terlibat dalam diagram.

s
Tekanan Terhadap
Produksi

s
o

Endang Wirjatmi

Outp ut Produksi
Stres
Kualitas

HP. 0811223566
34

KETERKAITAN (1)

Kekuatan Promosi
melalui Perkataan
(TM) yg Positif
Penjualan
Pelanggan yang
Puas

Endang Wirjatmi

Keterkaitan mengindikasikan suatu hubungan
sebab akibat antara dua variabel, ditunjukkan
dengan tanda panah. Contoh:

4/8/2010



Penjualan
Pelanggan yang
Puas
Kekuatan Promosi
melalui Perkataan
(TM) yg Positif
35

KETERKAITAN
Secara umum terdapat dua jenis kemungkinan
keterkaitan antar dua variabel, yaitu:

 dua variabel yang bergerak dalam arah sama,
diberi tanda ”s” atau „+‟ atau huruf R +

/

 dua variabel yang bergerak dalam arah

berlawanan, diberi tanda ”o” atau „-„ atau huruf
B - /
 dua variabel yang bergerak dalam arah yang sama
atau berlawan secara tidak langsung ”delay”, diberi
+
tanda ”//”
Penjualan

4/8/2010

Produksi
Mobil

Endang Wirjatmi

36

CARA PENETUAN LOOP
Cara singkat untuk menentukan apakah suatu
loop seimbang (balance) atau penguatan
(reinforce) adalah dengan menghitung jumlah
“o” (-) dalam loop. Jumlah ganjil dari “o” (-)
mengindikasikan loop setimbang.
Perhatian: Setelah Anda memberi label loop (R
atau B), anda seharusnya membaca lagi loop
tersebut untuk memastikan bahwa cerita yang
dibuat sesuai dengan label tersebut.
4/8/2010

Endang Wirjatmi

37

Diagram Lup Balikan Positif
(Reinforcing Feed Back Loop Diagram)
Penjualan

Pola Perilaku

Pelanggan
Yang Puas

Cash Di Bank

Kekuatan
Promosi
Melalui Mulut
Yang Positif

Waktu
38

Endang Wirjatmi

4/8/2010

Diagram Balikan Negatif
(Balancing Feed Back Loop Diagram)

Temperatur
Badan
Penyesuaian
Pakaian

Gap
Temperatur

4/8/2010

Endang Wirjatmi

Suhu

Pola Perilaku

Suhu Yang
Diinginkan

Temperatur Waktu
Badan Yang
Diinginkan

39

Kinerja

Kinerja

Gambar Karakteristik Pola
Perilaku Sistem

Waktu

Waktu

b. Pencarian Tujuan (Goal-seeking)

Kinerja

Kinerja

a. Pertumbuhan Eksponential

Waktu

Waktu

c. Kurva S (sigmoid)

4/8/2010

d. Fluktuasi (Oscillation)

Endang Wirjatmi

40

LOGO
LU

H

U N

G
W I
K

A N

AG
BH A K T I N

A

R A

MODEL DASAR SYSTEMS
(Systems Archetype Basics)
By: Endang Wirjatmi Trilestari

Sumber: Endang Wirjatmi (2008) Systems
Thinking Bab VII, hal. 97-113
4/8/2010

DIKLATPIM II
2010
Endang Wirjatmi

41

8 (Delapan) POLA DASAR
DALAM SYSTEMS THINKING
Perbaikan yang gagal (Fixes That Fail)
2. Pemindahan beban (Shifting The Burden)
3. Sasaran yang berubah (Drifting Goal)
4. Persaingan (Escalation)
5. Pertumbuhan yang terbatas (Limit to
Success/Growth)
6. Pertumbuhan dengan keterbatasan investasi
(Growth and Under Investment)
7. Kesulitan Bersama (Tragedy of The Commons)
8. Sukses bagi yang sukses (Success to The
Successful
1.

4/8/2010

Endang Wirjatmi

42

Fixes That Fail/Perbaikan yang Gagal


Suatu solusi yang diambil memperlihatkan hasil
yang cepat, murah, namun konsekuensinya tidak
diharapkan, kemudian seiring dengan
berjalannya waktu akan memperbesar masalah
itu sendiri.
+
Gejala
Masalah
+
-

Perbaikan
(Fix)

B

Struktur sistem

R
+
Konsekuensi yang
tidak Diinginkan
4/8/2010

Endang Wirjatmi

43

SFD & Prilaku sistem Fixes That Fail
(Perbaikan yang Gagal)
Stock & Flow Diagram
Gejala_Masalah
Konsekuensi_yang_tidak_diinginkan

Perbaikan_cepat

Tingkat_perbaikan
Faktor_konsekuensi

Prilaku sistem
10

Gejala_Masalah

8

6

4

2

0
0

20

40

60

80

100

Time

4/8/2010

Endang Wirjatmi

44

Shifting the Burden
 Suatu masalah

“diselesaikan” dengan
menggunakan solusi dari
gejala(simptom) (B1) yang
sesungguhnya semakin
lama membuat masalah tsb
lebih buruk lagi berdampak
dan lebih sulit untuk
menyelesaikan masalah
yang fundamental (R1).
Dalam struktur “Addiction,”
“Shifting the Burden”. Efek
sampingnya menjadi sangat
besar.

4/8/2010

Struktur Sistem
Solusi
Simptomatik

+

B1
+
-

Endang Wirjatmi

Simptom
Permasalahan

R1

Efek
Samping

B2
Solusi
Mendasar

+
-

45

CONTOH: KEMACETAN LL: MODEL SHIFTING THE BURDEN
Story line: Suatu masalah kemacetan lalu
lintas “diselesaikan” dg menggunakan solusi
dari gejala (pembuatan jalan baru-B1), tanpa
memperhatikan kualitas lingkungan (Mis:
keamanan, kebersihan) sehingga membuat
masalah tsb lebih buruk , yaitu
ketergantungan pada mobil dan lebih sulit
untuk menyelesaikan masalah yang
fundamental (R1). Dalam struktur “Addiction,”
“Shifting the Burden”. Efek sampingnya
menjadi sangat besar.
Jalan Baru +

Faktor_laju_pembuatan_jalan

Laju_pembuatan_jalan
Lalu_lintas

Kemacetan_lalu_lintas

Kualitas_lingkungan_keamanan

Ketergantungan_pada_kendaraan

faktor_kebergantungan_pd_kendaraan

2

15
2

+
Kemacetan
Lalu lintas

Ketergantungan
pd Mobil
R1

B2

2

2
1

2

1

1
51

0

1

2

Kemacetan_lalu_lintas
Lalu_lintas

1
25

50

75

100

125

Time

+
-

4/8/2010

1

2

10

0

Kualitas
Lingkungan

Kualitas_lingkungan

Struktur sistem

B1
--

Pembuatan_jalan

Endang Wirjatmi

46

Drifting Goal/ Sasaran Yang
Berubah
Struktur Drifting Goals terdiri dari dua
simpal penyeimbang yang berinteraksi
dalam suatu cara. Kenyataanya aktivitas
dari suatu simpal secara nyata
mengurangi keseimbangan simpal yang
lain dalam upaya mencapai tujuan.

Target
Gap
Konsumsi_produksi
Konsumsi_air_terbuang
Produksi
Konsumsi_Umum
Air_terbuang

Keperluan_umum

Aktual

Laju_produksi

-

Sasaran
(Goal)

B1

Tekanan untuk
memperbarui
sasaran

1
15.000

+
+ kesenjangan
(gap)

1
10.000

1
1
2

2

0

10

2

12

1

2

Aktual
Target

+

Kondisi
aktual

B2

Tindakan
koreksi

5.000

+

4/8/2010

20

30

40

Time

Endang Wirjatmi

47

Eskalasi

Aktivitas A +
+

Suatu situasi dimana kita
“ merasa bahwa sesuatu
berjalan dengan baik,
melebihi apa yang kita
inginkan. Akan tetapi kita
tidak berdaya untuk
menghentikannya. Struktur
ini terdiri dari 2 simpal
penyeimbang yang
berinteraksi dalam suatu
cara sehingga dapat
menciptakan suatu simpal
penguatan.

Dasil yg
Dicapai A

B1

Ancaman
Thd A
-

+
-

Hasil yg dicapai A
Relatif thd B

+

Hasil yg
dicapai B
+

B2

Ancaman
Thd B

Aktivitas B +

4/8/2010

Endang Wirjatmi

48

Eskalasi
“Story line: Persaingan senjata antara USA dan Sovyet.
Pada saat USA memperbesar biaya untuk senjata dan
memberikan kemenangan relatif USA thd Sovyet. Hal ini
juga menjadikan ancaman bagi USA. Demikian juga
Sovyet. Atau (A:USA) mengambil tindakan yang dirasakan
oleh pihak lain sebagai ancaman. Pihak (B: Sovyet)
merespon dengan cara yang sama, meningkatkan
ancaman pada A dan mengakibatkan lebih banyak tindakan
ancaman yang dilakukan oleh A. Loop yang memperkuat
dapat dilacak dengan mengikuti garis besar gambar-8 yang
dihasilkan oleh kedua balancing loop.

+
+
Biaya
pe rsenjataan
USA

B1

+
Ancaman
untuk USA

Efek_ancaman_bagi_USA
Kemenangan_Persenjataan_relatif_A_thd_B

Efek_ancaman_bagi_Sovyet

Sovyet
Biaya_senjata_Sovyet

Fraksi_biaya_Sovyet

100.000

2

+

Ke menangan
relatif senjata USA
terhadap Sovyet
-

Fraksi_biaya_USA

1

Senjata
Sovyet

Senjata USA

USA
Biaya_Senjata_USA

B2

+

Biaya senjata
Sovyet

1
2

50.000

1
2

USA
Sovyet

12
12

+
Ancaman
untuk Sovyet

0

1
0

2

12
20

40

60

80

100

Time

4/8/2010

Endang Wirjatmi

49

Limit to Growth/Success
Daya serap
pasar

Laju
pembangunan
ekonomi
+

Pembangunan_Ekonomi
Laju_pertumbuhan_ekonomi

Tekanan_laju_pertumbuhan_ekonomi

Laju_pertumbuhan_ekonomi

Usaha yang terus menerus dilakukan
biasanya mengarah pada kinerja
yang baik. Seiring waktu, sistem
memasuki suatu batas yang
menyebabkan kinerja melambat atau
bahkan menurun (B1), walaupun
usaha terus dilakukan. Hal ini karena
adanya pembatas.

R

+
Pembangunan
ekonomi
-

B

+
Tekanan laju
pembangunan
ekonomi

2,0

1,5
1,0

0,5
0,0

faktor_laju_pertumbuhan_ekonomi
Daya_serap_pasar

30

60

Pembangunan_Ekonom

4/8/2010

Endang Wirjatmi

50

Growth and Underinvestment
Prilaku sistem yang menggambarkan suatu pertumbuhan yang dipacu, namun tidak dapat
mengikuti pertumbuhan karena adanya pembatas sumber dayanya. Untuk membuat model
ini, diperlukan data tentang mesin pertumbuhan, faktor-faktor pembatasnya, standar
kinerja ada, investasi yang diinginkan dan kapasitas pembatas.
Penduduk

Laju
pe rtumbuhan
pe nduduk

Pertumbuhan_penduduk

Fraksi_pertumbuhan
Faktor_penyesuaian

+

Dampak_keterbatasan_produksi

+

R

Standar_kinerja

Penyesuaian_pangan

Kebutuhan_modal

Penduduk

-

1

Produksi_pangan

+

-

B1

Dampak
k eterbatasan
produk si

Produk si
pangan
+

Laju_produksi

Ketersediaan_modal

Standar
k inerja
+

Modal

3.000
1

+

4/8/2010

2

2
2.000

Penduduk
Produksi_pangan

1
2
1

Modal
produk si

1

2

Ke butuhan
modal

B2

4.000

+

1.000 1 2
0

2

50

100

150

200

Time

Endang Wirjatmi

51

Tragedy of The Commons
+

R1

Total
Ke untungan A

Produk si
A
+
+

Sumberdaya

B1

+

Total
k euntungan
A dan B

+

+
-

Ke untungan
pe r individu

B2
Total
Ke untungan B

+
R2

+
Produk si
B

-

Fraksi_produksi_A
Keuntung an_Perusahaan_A

Tindakan rasional yang dilakukan oleh seseorang
untuk meningkatkan kinerja masing-masing bisa
menghasilkan kehancuran kinerja sistem secara
keseluruhan
dan
juga
menghancurkan
kemampuan individu2 tsb dalam menghasilkan
kinerja karena sistem telah rusak.
Contoh: Pengambilan ikan di laut. Masalah ini
dapat diidentifikasi melalui: sumberdaya yang
ada, total keuntungan individual pihak yang
mengkonsumsi,
jumlah
produksi,
total
keuntungan keseluruhan, keuntungan per individu

Produksi_perusahaan_A

60

3

3

3

Fraksi_tunda
Jumlah_Keuntung an_Total

Keuntung an_perproduksi_AB

50
40

Tambahan_produksi_B

Cadang an_SDA

1
30

Keuntung an_Perusahaan_B

20 2

2

2

2
2

3

Keuntungan_Perusahaan_A
Keuntungan_Perusahaan_B
Keuntungan_perproduksi_AB

Produksi_perusahaan_B

Fraksi_produksi_B

4/8/2010

10 1

1

1

1
2
3

0
Endang Wirjatmi
0
20

40

60

Time

1
80

3

1
100

52

Success to the Successful
Perilaku sistem yang menggambarkan dua kelompok
atau lebih yang saling memberikan keuntungan atas
usaha yang dilakukannya. Misal: kegiatan yang
menguntungkan
yang
dilakukan
oleh
“A”
memberikan peluang terhadap keuntungan “B”. Yang
kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin.

Fraksi_Usaha_A

Keuntungan_A
Usaha_A

Alokasi_A

Sumber_Daya_A
Modal_A
Faktor_SInergis

Peluang_Pasar
Kesenjangan

Modal_B

Sumber_Daya_B

Alokasi_B

Keuntungan_B

Usaha_B
Fraksi_Usaha_B

Keuntungan
Perusahaan B

2

Keuntungan
perusahaan A
+

2
2

1.050.000

-

2
2
2

+

Peluang
Pasar

R1
+
Modal B

R2

1.000.000 1 2

1

1

+

2

1

Keuntungan_A
Keuntungan_B

1

-

950.000

1
1

Modal A

0

5

10

15

20

25

1
30

Time

Struktur sistem
4/8/2010

Perilaku sistem
Endang Wirjatmi

53

CLD PENGANGKATAN
PNS HONORER
Jumlah
Penduduk
Tenaga
Honorer

Rasio PNS Penduduk

Kebutuhan
Pegawai

-



Pensiun
Kinerja Organisasi
Pemerintahan
Beban Kerja

R2

B2

B1

Tes Pegawai
dari Umum

Jumlah PNS

-

Disiplin

Rekrutmen R1
Kebijakan
Rekrutmen

-

Tingkat
Korupsi
-

B3
Motivasi

Budaya Kerja
Kualitas SDM
PNS
Pendidikan dan
Pelatihan PNS

4/8/2010

Endang Wirjatmi

54

Sub Model Pegawai Negeri Sipil

Sub Model Penduduk

Rate_Kelahiran_Bersih

Historis_Pegawai_Total
Penduduk
Histori_Kebijakan_Rekrutmen_PNS

Kebutuhan_PNS

Fraksi_Kelahiran_Bersih

Masa_Kerja

Jumlah_PNS
Rekrutmen_PNS

Pensiun_PNS
Histori_Gol_I

Kebijakan_Rekrutmen_PNS

Rasio_Pegawai_Penduduk_Standar
Kebutuhan_PNS
Gap_Jml_Pegawai
Pensiun_PNS

Jumlah_Pegawai_Ideal

Penduduk

Jumlah_PNS

Rasio_Pegawai_Penduduk

Sub Model Pengalaman Efektif Pegawai Negeri Sipil

Pengalaman_Efektif_PNS

Masa_Kerja
Fraksi_Pengurangan_lupa

Jumlah_PNS

Tahun_Bekerja_per_tahun

Rata2_Pengalaman

Jumlah_PNS

Rata2_Peng_Rekrutmen
Peng_krn_bekerja_PNS
Rekrutmen_PNS

Pengurangan_krn_lupa
Pengalaman_Efektif_PNS
Peng_krn_rekrutmen

Pengurangan_krn_pensiun

Prosentase_Rekrutmen_Honorer
Kualitas_Honorer
Rekrutmen_Honorer

Pensiun_PNS
Kualitas_Umum

Prosen_Rekrutmen
Rekrutmen_PNSAuxiliary_87
Efek_Rekrutmen_K_SDM_PNS

Rekrutmen_Tes_Umum

Standar_Kualitas

Rata2_Pengalaman

Sub Model Kualitas SDM Pegawai Negeri Sipil

Sub Kinerja Organisasi

Kualitas_SDM_PNS
Rata2_Pengal aman

Pengaruh_Produktivitas

Rata2_Pengal aman_Normal

Efek_Rekrutmen_K_SDM_PNS

T ingkat_Korupsi

Produktivitas

Fraksi _Penurunan_KSDM_PNS

Kinerj a_Organisasi

Efek_Pengalaman_thd_KSDM_PNS
Kualitas_SDM_PNS

Pengaruh_Diklat

Peningkatan_KSDMPNS

Pengaruh_Korupsi

Peningkatan_Kinerja_OrganisasiPenurunan_Ki nerja_Organis asi
Efek_Kualitas_SDM_thd_Ki nerja_Organis asi
Fraksi _Penurunan_Kinerja_Organisasi

Penurunan_KSDM_PNS

Gap_Kinerja_Organisasi
Pengaruh_Budaya_Kerja
Budaya_Kerja
Standar_Kinerja_Organisas i

Gap_KSDM_PNS
Jumlah_diklat_di berikan

Pengaruh_Dis iplin

Efek_Maksimum_1_kali_diklat
Standar_Kuali tas_SDM_PNS
Disipl in

Sub Model Beban Kerja SDM Standar Terbaik

Jumlah_PNS
Jam_Efektif_Pertahun
Efektivitas_Unit_Standar_Terbaik
Beban_Kerja_Standar

Beban_Kerja_Standar
Gap_Pegawai

Jumlah_Asumsi_PNS
Jam_Efektif_Pertahun Jumlah_PNS

EU

Total_Kebutuhan_Pegawai_dari_Beban_Kerja
Asumsi_Beban_Kerja

LOGO
LU

H

U N

G
W I
K

A N

AG
BH A K T I N

A

R A

KASUS PENINGKATAN INDEK
PENDIDIKAN PEMERINTAH DAERAH

SYSTEMS THINKING

STORY LINE PERSOALAN
INDEKS PENDIDIKAN PEMDA








Human Development Indeks (HDI) merupakan suatu indikator pembangunan disetiap pemerintah
Daerah. HDI tersebut mempunyai 3 (tiga) dimensi utama yaitu: Daya Beli, Indek Kesehatan dan Indek
Pendidikan. Keberhasilan pendidikan yang diukur dengan indek pendidikan, pada umumnya dilakukan
dengan hanya memperhatikan angka kelahiran yang memberikan pengaruh pada jumlah murid, jumlah
guru, kualitas guru, jumlah sekolah, dana dari pemerintah yang digunakan untuk membiayai
pendidikan itu. Padahal ukuran-ukuran tersebut tidak cukup menggambarkan permasalahan yang ada.
Berbagai komponen yang mempengaruhi indek pendidikan kurang diperhatikan.
Sesungguhnya potensi anak usia sekolah itu akan selalu bertambah seiring dengan tingkat kelahiran
dan populasi penduduk yang dikurangi oleh tingkat kematian.
Sementara itu Potensi Anak Usia Sekolah merupakan landasan untuk menghitung kebutuhan guru dan
kebutuhan sekolah yang akan digambarkan melalui jumlah guru dan jumlah sekolah.
Jumlah guru dan jumlah sekolah saling memberi penguatan terhadap murid, dan kualitas guru
meberikan penguatan terhadap kualitas pendidikan.
Besarnya jumlah murid dalam suatu Kota/Kabupaten berpengaruh terhadap peran pemerintah dan
masyarakat dalam mendanai pendidikan.
Kualitas pendidikan saling memberikan pengaruh secara positif terhadap pembiayaan pendidikan.
Disamping itu juga memberikan pengaruh pada daya tarik pendidikan. Apabila daya tarik pendidikan
ini baik, maka dalam jangka panjang dapat merubah budaya untuk bersekolah, karena secara
signifikan dapat meningkatkan motif untuk bersekolah. Tinggi rendahnya motif bersekolah memberikan
pengaruh secara positif pada potensi anak sekolah. Disamping itu juga memberikan penagruh pada
adanya migrasi yang pada akhirnya mempengaruhi populasi di suatu Kota/Kabupaten.

CAUSAL LOOP DIAGRAM KINERJA
PELAYANAN PENDIDIKAN
S
Potensi Usia
S
S
Sekolah
R1 Populasi
Kelahiran
B1 Kematian
S
O
S
O
S
S
S
Kebutuhan
Kebutuhan
Motif
sekolah
guru
O
Bersekolah
Migrasi
O B3
B2
S
S
R4
B4
S
S
R6
Guru
Sekolah
R2
Budaya
S
S
Bersekolah
S
Peran
Pemerintah
Murid
S
S
Swadaya S
S
R5
Masyarakat
Daya Tarik
Pendidikan
S
S
Kualitas
O
R3
S
Pendidikan
S
B5
Dana
Pembiayaan
S
S

Gambar Causal Loop Diagram Kinerja Pelayanan Pendidikan

63

Endang Wirjatmi

4/8/2010

CONTOH BCS DG
SYSTEMS THINKING

LOGO
LU

H

U N

G
W I
K

A N

AG
BH A K T I N

A

R A

Inspiring your mind

Endang Wirjatmi: Jl. Dangdeur Indah No. 16 Bandung.
Telp. 022-2020731-2002505 HP. 0811223566
Jl. Pasar Minggu Raya No 2 Duren Tiga-Jakarta
Selatan. Tp. 021 7990418

4/8/2010

65

LOGO

Pengembangan Strategi
Suatu Unit Bisnis
Telekomunikasi

Pendahuluan

 Sebuah Unit Bisnis dari sebuah Perusahaan
Telekomunikasi beroperasi di sebuah kota kecil.
 Operasi unit bisnis perusahaan ini meliputi
penggantian, pemeliharaan, dan pemasangan
sambungan dan koneksivitas telekomunikasi di
kota tersebut.
 Proses ini juga melibatkan perancangan dan
perencanaan sambungan telekomunikasi sama
halnya dengan pekerjaan jasa perbaikan dan
pemeliharaan. Semua kegiatan dalam industri
ini dikenal sebagai „job‟.

Permasalahan
 Meskipun Unit Bisnis Perusahaan Telekomunikasi ini
telah berpengalaman dalam pekerjaan, sementara itu
dalam pasar telekomunikasi ini untuk semua jasa
layanan yang ditawarkan Unit Bisnis ini secara
keseluruhan mengalami pertumbuhan, akan tetapi
pangsa pasar (market share) Unit Bisnis ini ternyata
mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir.
 Disamping itu, harga aktual dari Unit Bisnis ini
mengalami penurunan, bahkan harga yang ditawarkan
lebih rendah dari harga rata-rata industri ini.

Behaviour Over Time (BOT) for the TBU strategy case
Total Market

Average job
completion time

Average price per job

Market Share

tahun

System Overview

 Pengembangan suatu systems map dan
causal loop diagram untuk menjelaskan
perilaku variabel-variabel kunci yang
ditampilkan
dalam
grafik
Perilaku
Terhadap Waktu (BOT).

Systems (high level) map main sectors

Market Sector

Human Resources
Sector

Operation Sector

Finance Sector

Causal Loop Diagram Model
Market
Share

O

Market Growth
Rate

Price

B1

Total
Market

R1

Ave time in job
backlog

Revenue

O
Potential
Market

Job in
backlog
O

Job in
process
Job
Starts

Jobs
completion
O
O

Job Arrivals
Staff
Capacity

R2
Desired ops
staff

B2
O

Gap in staff
numbers

Operating net O
cash flow
N PV
O
Discount
Rate

Ave time to
complete jobs

Relative job
time ratio
O

B4

B2
R3
Staff
hiring

Perceive
quality
O

Ave processing
time
Other
O
delays

Productivity per
person
Operations
Staff
O

O

O

Industry job
completion time
Staff
leaving

Cost

Main Feedback Loop
Loop B1
(Quality –
Market)

Market Share – Potential Market – Job Arrival – Job in Backlog –
Av. Time in Job Backlog – Av. Time to Complete Job – Relative
Job Time ratio - Perceive Quality – Market Share

Loop R1
(Quality –
Price)

Market Share – Potential Market – Job Arrival – Job in Backlog – Av.
Time in Job Backlog – Av. Time to Complete Job – Relative Job Time
ratio - Perceive Quality – Price - Market Share

Loop R2
(Staff –
Quality)

Market Share – Potential Market – Job Arrival – Desired Op. Staff –
Gap in Staff No. – Staff Hiring – Operation Staff – Staff Capacity –
Job Start – Av. Time in Job Backlog – Av. Time to Complete Job –
Relative Job Time ratio - Perceive Quality – Market Share

Loop B2
(Staff –
Price)

Market Share – Potential Market – Job Arrival – Desired Op. Staff –
Gap in Staff No. – Staff Hiring – Operation Staff – Staff Capacity –
Job Start – Av. Time in Job Backlog – Av. Time to Complete Job –
Relative Job Time ratio - Perceive Quality – Price – Market Share

Loop B3,
B4, dan
R3
(Staffing)

Gap in Staff No – Staff Hiring – Operation Staff – Gap in Staff No.
Operation Staff – Staff Leaving – Operation Staff
Gap in Staff No. – Staff Hiring – Staff Leaving – Operation Staff –
Gap in Staff No.

Stock and Flow Diagram Model

MARKET SECTOR

target_market_share
quality_effect_on_market_share

Potential_market_share

price_effect_on_market_share

market_growth_rate

potential_market

Relative_job_time_ratio

Total_market
change_in_market_size

Relative_price_ratio industry_price_per_job

quality_effect_on_price

Market_share
price_per_job

Job_arrivals

OPERATION SECTOR
Ave_backlog_time

Job_in_proses

Job_in_backlog
Job_arrivals

Operation_staff

Job_start

staff_capacity

potential_market

Job_completion

other_delay
ave_completion_time

ave_process_time
productivity_per_person
Relative_job_time_ratio
work_intensity productive_hours_per_person
standard_processing_time_per_job

hour_available_per_person

industry_job_completion_time

HUMAN RESOURCES SECTOR

Staff_Replacement_Delay

Time_in_Organization
Job_arrivals

Job_arrivals_smoothing_time
Staff_Replacement

Ave_job_arrivals

Staff_Keluar

Hiring_delay
Operation_staff

Desired_ops_staff

Perekrutan_Staff

Gap_in_staff_numbers
productivity_per_person

FINANCE SECTOR
Material_Cost_per_unit
Ave_salary

Job_start
Material_cost

Operation_staff

Other_overheads

Ave_contractor_jobs_cost

eqip_charge_per_person
Labour_cost

Contractor_cost

equipment_rentals

Operating_cost
Job_completion
Gross_margin

Taxes

Tax_rate

Cash
Revenues

Cash_outflow
Discount_rate

Net_cash_flow
price_per_job

Net_present_value

PENGUJIAN DAN
VALIDASI MODEL
 Uji model selanjutnya adalah menyangkut validitas
(kredibilitas) model. Tujuannya adalah mengetahui
apakah model secara aktual dapat menggambarkan dan
menghasilkan perilaku yang sama dengan apa yang
diharapkan dari sistem nyatanya.

 Validasi model ditentukan oleh dua jenis uji :
 Uji Struktur Model : Apakah struktur model yang
dibangun dapat merupakan suatu penjelasan dari
permasalahan nyatanya?
 Uji Perilaku Model : Apakah pola dinamika yang
dihasilkan model sama dengan pola dinamika
nyatanya?

PENGUJIAN DAN VALIDASI
MODEL
 Uji struktur model ini biasanya melibatkan pakar dan praktisi
yang memahami permasalahan untuk menguji struktur
model yang telah dibangun apakah telah sesuai dengan
teori dan kondisi yang ada di lapangan.

 Uji perilaku model dirancang untuk membandingkan
perilaku komponen model yang dibangun dengan perilaku
dalam dunia nyatanya.

 Dalam uji perilaku ini lebih pada membandingkan pola
perilaku model dengan sistem nyatanya dan bukan
membandingkan nilai-nilainya satu persatu.

Base Case Behaviour
40

10

Gross_margin

Market_share

35

30

25

5

0
20

15

-5
0

15

30

45

60

0

15

30

month

60

month

5.0

11,000

4.5
10,500

price_per_job

ave_completion_time

45

4.0

3.5

10,000

9,500
3.0

9,000

2.5
0

15

30

month

45

60

0

15

30

month

45

60

Base Case Behaviour
1,000,000

1.05

Relative_price_ratio

Net_present_value

800,000

600,000

400,000

1.00

0.95

200,000

0.90

0
0

15

30

45

0

60

15

45

60

1.8

Relative_job_time_ratio

40,000

30,000

Net_cash_flow

30

month

Time

20,000

10,000

1.7
1.6
1.5
1.4
1.3
1.2

0
0

15

30

month

45

60

0

15

30

month

45

60

Analisis Sensitivitas

 Analisis sensitivitas digunakan untuk
menentukan seberapa sensitif sebuah
model yang dibangun
terhadap
perubahan nilai parameter dan /atau
strukturnya.

Analisis Sensitivitas :
Mengubah Nilai Parameter
100

35

90
30

2

80

1

1

60 2
1

12

1
2

2
3

3

market_share

1
70

Job_arrivals
Job_completion
Operation_staff

25

50
40 3

3

3

45

60

20

3

30

15
0

15

30

0

15

30

month

60

month

5.0

11,000

4.5
10,500

price_per_job

ave_completion_time

45

4.0

3.5

10,000

9,500
3.0

9,000

2.5
0

15

30

month

45

60

0

15

30

month

45

60

Analisis Sensitivitas :
Mengubah Nilai Parameter
10

1,000,000

Net_present_value

Gross_margin

800,000

5

600,000

400,000

0
200,000

0
0

15

30

45

0

60

15

30

45

60

month

month

relative_job_time_ratio

Net_cash_flow

40,000

20,000

0

1.8

1.6

1.4

-20,000
1.2
0

15

30

month

45

60

0

10

20

30

month

40

50

60

Analisis Sensitivitas :
Mengubah Struktur
a. Merancang Ulang Rate ‘Job Arrival

a. Merancang Ulang Rate ‘Job Arrival
1.05

1,000,000

1

800,000

2
1.00

1
600,000

2
1

12
1

2

400,000

2

1
2

Net_present_value

1

1

1

1

2

Net_present_value_1

2

2

0.95

Relative_price_ratio
Relative_price_ratio_1

2

12
200,000

01
0

2

0.90
15

30

45

0

60

15

30

45

60

month

Time
1.8
40,000

1.7
1.6

20,000 1 2

1

2

1

2

1

2

2

1
1

0

2

Net_cash_flow
Net_cash_flow_1

1.5
1

2
1.4

2
2

1.3
-20,000

2
1.2
0

15

30

month

45

60

12
0

1
15

1
30

month

1
45

1

60

Relative_job_time_ratio
relative_job_time_ratio_1

Analisis Sensitivitas :
Mengubah Struktur
b. Merancang Ulang Kebijakan Perekrutan Pegawai
40

10

35
51 2
1

30
1
25

12

12

12

1

15

30

45

2

1

1

2

2

2

Market_share

1

market_share_1

2

0

1

2

2

1

Gross_margin
Gross_margin_1

20

-5

15
0

60

0

15

30

45

60

month

month
11,000

5.0

4.5

10,500

4.0
2
3.5

3.0

1

2

12

1

2

1

2
1

1

30

45

2

ave_completion_time

10,000

1
12

ave_completion_time_1

1

2

1

2

2

1
2

9,500

1
2

9,000

2.5
0

15

month

60

0

15

30

month

45

60

price_per_job
price_per_job_1

Analisis Sensitivitas :
Mengubah Struktur
b. Merancang Ulang Kebijakan Perekrutan Pegawai
1.05

1,000,000
1

930,466.28

800,000
2

1
600,000

1.00

2
1

12
1

2

400,000

2

Net_present_value

1

2

1

Net_present_value_1

1

1

2

1

2

0.95

2

Relative_price_ratio
Relative_price_ratio_1

2

12
200,000

01
0

2

0.90
15

30

45

0

60

15

30

45

60

month

Time
1.8
40,000

1.7

20,000 1 2

1

1

1
2

2

2

1.6

1

2
1.5

2
1

0

2

Net_cash_flow
Net_cash_flow_1

1.4

1
2

1.3
2

-20,000

1.2
0

15

30

month

45

60

1

2

1

1

1
12
0

15

30

month

45

60

2

Relative_job_time_ratio
relative_job_time_ratio_1

Analisis Sensitivitas :
Mengubah Struktur
c. Merancang Ulang Tanggapan terhadap Intensitas Kerja
40

10

22.94

5.04

35

1
1
52

30

2
1

25

12

12

2

12

12

1

30

45

60

1

1

1

2

2

2

Market_share

1

market_share_1

2

0

Gross_margin
Gross_margin_1

20

-5

15
0

15

0

15

30

45

60

month

month
11,000

5.0

4.5

10,500

4.0
1
1

3.5
1
3.0

1

1

2

2

2

ave_completion_time

10,000
12

ave_completion_time_1

1
12

12

9,500

2

2
12

1

12
9,000

2.5
0

15

30

month

45

60

0

15

30

month

45

60

price_per_job
price_per_job_1

Analisis Sensitivitas:
Mengubah Struktur

c. Merancang Ulang Tanggapan terhadap Intensitas Kerja
1.05

1,000,000

1,103,674

1
800,000
2

1.00

1

600,000

2

12
1

2

400,000

2

1

1

2

1

Net_present_value_1

1
2

1

0.95

2

2

Relative_price_ratio
Relative_price_ratio_1

1

2

200,000

01
0

Net_present_value

2

0.90
15

30

45

0

60

15

30

45

60

month

Time
1.8
40,000

1.7
1

20,000 2

1.6

1

1

1

1

2

2

2

2
1

0

1

1.5

2

Net_cash_flow
Net_cash_flow_1

2

1

1

1.4

2

2
1

1.3
2

-20,000

1

1.2
0

15

30

month

45

60

12
0

15

30

month

45

60

Relative_job_time_ratio
relative_job_time_ratio_1

Pengembangan Strategi

25

1,500,000

20

1
1

1,000,000
1
2

10
3

3

Gross_margin

3

3

500,000
1

52

1

13

1

23

2

2

3

1

15

30

45

3

2

2

3

Net_present_value
Net_present_value_1
Net_present_value_2

2

3
01
0

60

2
15

month

30

45

60

Time
80,000

11,000

3

60,000

10,500

10,000

1

2

2

0
0

2

1

Gross_margin_1
Gross_margin_2

3

1

15

1
1

3
2

1
23

1
2

9,500

2
3

13
2

1
2

3

price_per_job

1

40,000

price_per_job_1

2

price_per_job_2
20,000 2

1

13

1

1

23

2

2

2

30

45

60

3

0

9,000
0

15

30

month

45

60

0

15

month

3

Net_cash_flow
Net_cash_flow_1
Net_cash_flow_2

1.00

50
13

0.99
1
2

2

0.98

45

3

3

2

1

2

1

0.97
13

2

2

0.96

3

1
3

Relative_price_ratio
Relative_price_ratio_1
Relative_price_ratio_2

13

2
1

2
40 1

23
2

2

2
3

1

3

1
2

1

3

1

Operation_staff
Operation_staff_1
Operation_staff_2

1
3

0.95
2
35

0.94
0

15

30

45

0

60

10

20

30

40

50

60

month

month
75

1.6
2

6

1.5
3

70 2

2

2
2
1

1.3

1

3

2
2
3

1.2

1

5

1

1

1.4

1

5

3

Relative_job_time_ratio

65

relative_job_time_ratio_1

6

Relative_job_time_ratio_2
60

2

1

345

5

1

1

2
4

2
4

36

3

2
4

3
6

2

4
3
4
5
6

1

1.1
13
0

55
15

30

month

45

60

0

1

15

30

month

45

60

Job_arrivals
Job_completion
Job_arrivals_1
Job_completion_1
Job_arrivals_2
Job_completion_2

LOGO
LU

H

U N

G
W I
K

A N

AG
BH A K T I N

A

R A

Inspiring your mind

Endang Wirjatmi: Jl. Dangdeur Indah No. 16 Bandung.
Telp. 022-2020731-2002505 HP. 0811223566

4/8/2010

95