Praktikum Rangkaian Listrik II
Osciloscope
Tujuan
Menggunakan osciloscope untuk pengukuran tegangan Menggunakan osciloscope untuk pengukuran fasa
Pendahuluan
Osciloscope dapat digunakan untuk mengukur tegangan. Hasil pengukuran disajikan dalam bentuk kurva di layar dengan sumbu x sebagai waktu dan sumbu y sebagai amplitudo. Sebagai contoh hasil pengukuran tegangan sinus dengan frekuensi 1 kHz dan amplitudo puncak 1 volt adalah sebagai berikut: Gambar 1. Hasil pengukuran tegangan V = 1.Sin(2. .1000t) volt = 1 0 volt
s
Dari kurva hasil pengukuran serta posisi tombol time/div dan volt/div dapat diketahui besarnya tegangan dan frekuensi sebagai berikut: V = KotakVertikal x Volt/Div = 1 div x 1 volt = 1 volt (tegangan puncak, V )
p
Nilai efektif untuk gelombang sinus dapat diperoleh dari nilai puncak (peak) sebagai berikut: V = V /
eff p
√2 = 1/√2 = 0,707 volt T = KotakHorisontal x Time/Div = 10 div x 0,1 ms = 1 ms f = 1/T = 1/1 ms = 1 khz
Pengukuran beda fasa dapat dilakukan dengan osciloscope dual trace, yaitu osciloscope yang mempunyai dua terminal input. Ada dua cara pengukuran fasa, pertama dengan mode dual, dan kedua dengan mode x-y. Berikut ini ditunjukkan hasil pengukuran dua sinyal yang berbeda fasa dengan mode dual.
Gambar 2. Pengkuran beda fasa dengan mode dual
Parameter Vin Vout
1 div x 1 volt/div = 1 volt 0.6 div x 1 volt/div = 0,6 volt Amplitudo puncak
(V ) (V )
p p
Periode 2,5 div x 2 ms = 5 ms 2,5 div x 2 ms = 5 ms Frequency 1/5 ms = 200 hz 1/5 ms = 200 hz
Dari gambar kurva diketahui Vout tertinggal dari Vinput, berbeda fasa sebesar:
ta
Beda fasa, dimana ta = 0,3 div x 2 ms = 0,6 ms
x 360
θ =
T , 6 ms
=
x 360 5 ms o
= 43,2 tertinggal terhadap tegangan input Sedangkan hasil pengukuran beda fasa dengan mode x-y dilukiskan pada
Gambar 3. Dari gambar tersebut tidak dapat diketahui apakah fasa tegangan output tertinggal atau mendahului dari tegangan input, tetapi besarnya dapat dihitung sebagai berikut:
- 1
Beda fasa, (Y /Y ) θ = sin max
= sin-1(2,4/3,15)
o
= 49,6 Gambar 3. Hasil pengukuran beda fasa dengan mode x-y
Percobaan I. Pengukuran Tegangan Alat yang Diperlukan
1. Osciloscope dual trace
2. Voltmerter
3. Generator gelombang sinus
4. Frequency counter
Langkah Percobaan 1. Buatlah rangkaian seperti dilukiskan pada Gambar 4
2. Aktifkan catu daya dan atur generator dengan amplitudo dan frekuensi seperti Tabel 1.
3. Catat hasil pengukuran osciloscope dan voltmeter untuk melengkapi Tabel 1.
4. Gambarkan satu dari hasil pengukuran osciloscope.
5. Analisa data hasil percobaan dan lengkapi Tabel 2.
Gambar 4. Rangkaian percobaan 1. Pengukuran tegangan dengan osciloscope dan voltmeter
Data Hasil Percobaan Tabel 1. Hasil percobaan pengukuran tegangan dengan osciloscope dan voltmeter
Pengukuran Osciloscope Frekuens
Pengukura i sinyal n
Horizontal (periode) Vertikal (nilai puncak) No sinus voltmeter Time/ Time Ampl.
DIV DIV Volt/Div (Hz) Div (detik) (Vpeak) Veff (volt) 1 100
0,1 2 500 0,5 3 1 kHz
1 4 5 kHz 5 5 10 kHz
10 Gambar 5. Bentuk gelombang contoh hasil pengukuran tegangan dengan osciloscope
Perhitungan hasil pengukuran
Nilai efektif dari pengukuran osciloscope Periode, T = H * (Time/Div) = ........... div * ........... s/div = ................ detik
Div
1
1 Frekuensi, f = = = .............. hertz T .......... ....
Tegangan puncak, V = ................ V
p Tegangan puncak .......... ....
Tegangan efektif, V = = = .............. volt
eff .......... ....
2 Selisih pengukuran dengan perhitungan
- (Hasil ukur Hasil Hitung)
%error =
x 100 % Hasil Hitung
= ───────────────── x 100 % = ......................
Dengan cara yang sama, dengan merubah frekuensi diperoleh data seperti disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Perbandingan pengukuran tegangan dengan osciloscope dan multimeter
Tegangan efektif Tegangan No Frekuensi Selisih puncak Osciloscope Voltmeter
1 100 Hz 2 500 Hz 3 1 kHz 4 5 kHz 5 10 kHz
Pengamatan data
Kesimpulan Percobaan II. Pengukuran Fasa Mode Dual Alat yang Diperlukan
1. Osciloscope dual trace
2. Multimerter
3. Generator gelombang sinus
4. Frequency counter
5. Kabel penghubung
6. Papan percobaan nomor:
Langkah Percobaan
Gambar 6. Pengukuran beda fasa tegangan input dan output pada rangkaian RC seri.
1. Buatlah rangkaian seperti dilukiskan pada Gambar 6 dengan nilai resistor seperti Tabel 3.
2. Siapkan generator sinus pada frekuesi 1 kHz dan amplitudo 2 V .
p
3. Siapkan osciloscope untuk pengukuran mode dual dan gunakan untuk pengukuran.
4. Gambarkan satu dari hasil pengukuran osciloscope.
5. Analisa data hasil percobaan dan lengkapi Tabel 4.
Data Hasil Percobaan
Tabel 3. Hasil pengukuran beda fasa pada rangkaian RC seri., dengan f = 1 kHz dan C = ......F t (detik)
Resisto
a
No r ( Horz. Div. Time/Div Waktu
Ω) 1 470 2 820 3 1200 4 1500 5 1800
Catatan: Periode = ............................... x ............................... s Gambar 7. Hasil pengukuan beda fasa dengan menggunakan mode-dual
Perhitungan Hasil Pengukuran
T = H x (Time/Div)
div = ................. * .................
= ...................... s
Resistor = 470 Ω
Sudut fasa hasil pengukuran
t = H x (Time/Div )
a div = ................ x .................
= .........................
t a
x 360 θ =
T s
= x 360
s = ...........................
˚
Sudut fasa secara teori
1
= tg -1 θ
2 fRC
1
- 1
= tg 2 .......... .......... .......... .......... .......... ..... = ...................
˚
Selisih pengukuran dengan perhitungan
- (Hasil ukur Hasil Hitung)
%error = x 100 %
Hasil Hitung
= x 100 %
= ......................
Dengan cara yang sama, dengan perubahan resistansi diperoleh data seperti disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Perbandingan hasil pengukuran dan perhitungan fasa
Fasa Resistor No
Error ( Pengukuran Perhitungan Ω)
1 470 2 820 3 1200 4 1500 5 1800
Pengamatan Data Kesimpulan Percobaan III. Pengukuran Fasa Mode x-y Alat yang Diperlukan
1. Osciloscope dual trace
2. Multimerter
3. Generator gelombang sinus
4. Frequency counter
5. Papan percobaan nomor:
Langkah Percobaan
Gambar 8. Pengukuran beda fasa tegangan input dan output pada rangkaian RC seri.
1. Buatlah rangkaian seperti dilukiskan pada Gambar 8 dengan nilai resistor seperti Tabel 5.
2. Siapkan generator sinus pada frekuesi 1 kHz dan amplitudo 2 Vp.
3. Siapkan osciloscope untuk pengukuran mode x-y.
4. Gambarkan contoh hasil pengukuran osciloscope.
5. Analisa data hasil percobaan dan lengkapi Tabel 6.
Data Hasil Percobaan
Tabel 6. Hasil pengukuran beda fasa pada rangkaian RC seri, dengan f = 1 kHz dan C = ...... F
Resistor No Y Y max ( Ω)
1 470 2 820 3 1200 4 1500 5 1800
Gambar 7. Hasil pengukuan beda fasa dengan menggunakan mode x-y
Perhitungan Hasil Pengukuran Resistor = 470 Ω
Sudut fasa hasil pengukuran 1 Y
Sin
θ =
Y max
- 1
= Sin ──── = ...................
Sudut fasa secara teori
1
= tg -1 θ
2 fRC
1
- 1
= tg
2
= ...................
˚
Selisih pengukuran dengan perhitungan (Hasil Hasil - ukur Hitung)
%error =
x 100 %
Hasil Hitung = x 100 %
= ......................
Dengan cara yang sama, dengan perubahan resistansi diperoleh data seperti disajikan pada Tabel 6. Tabel 6. Perbandingan hasil pengukuran dan perhitungan fasa
Fasa
Resistor NoError ( Pengukuran Perhitungan Ω)
1 470 2 820 3 1200 4 1500 5 1800
Pengamatan Data Kesimpulan