BAB II METODE PENELITIAN - Analisis Rasio Keuangan Pada Hotel Mona Plaza Pekanbaru

BAB II METODE PENELITIAN Dalam penyusunan Tugas Akhir ini uraian dan pembahasan didasarkan dapa fakta aktual yang diperoleh dari penelitian langsung dari objek yang diteliti.

  1. Lokasi penelitian

  Hotel Mona Plaza Pekanbaru, Jl. H.R Soebrantas, KM 12, 5 (Jl. Raya Pekanbaru-Bangkinang) tepatnya di depan jalan masuk Kampus Universitas Riau, Simpang Panam, Kecamatan Tampan.

  2. Teknik Pengumpulan Data a.

  Penelitian lapangan (Field Reserch) merupakan penelitian yang dilakukan dengan mendatangi langsung pada objeknya yaitu Hotel Mona Plaza untuk memperoleh data primer yang dibutuhkan dalam judul penelitian. Adapun cara yang dilakukan adalah:

  1. Observasi yaitu: melakukan pengamatan langsung guna melihat dari dekat kejadian-kejadian sesuai dengan objek yang diteliti.

  2. Interview yaitu : dengan cara menanyakan secara langsung kepada pihak-pihak berwenang di perusahaan yakni pihak Hotel Mona Plaza Pekanbaru.

  3. Penelitian kepustakaan (library Reserch) merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara membaca referensi atau tulisan-tulisan yang bersumber dari literatur-literatur dan buku-buku bacaan yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan.

  3. Sumber Data a.

  Data Primer Data Primer yaitu : data yang penulis peroleh secara langsung dari objek penelitian yang belum diolah, seperti neraca keuangan, laporan laba rugi Hotel Mona Plaza Pekanbaru.

  b.

  Data sekunder Berupa data kepustakaan yang di dapat untuk menunjang data primer.

  4. Metode Analisis Data

  Dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan metode deduktif yaitu merupakan serangkaian kegiatan penelitian yang dilakukan dengan cara menyusun terlebih dahulu masalah-masalah pokok dan memberikan penjelasan sehingga diharapkan dapat menghasilkan gambaran yang jelas mengenai maslaah yang dibahas. Data yang dieproleh kemudian dianalisis berdasarkan teori-teori yang diterima pada masa perkuliahan.

A. Sejarah Singkat Hotel Mona Plaza

  Hotel Mona Plaza didirikan oleh Haji Mohammad Nazir, seorang pengusaha dari Sumatra Barat yang telah lama menetap di Pekanbaru. Nama Mona Plaza Hotel diambil dari nama pemilik hotel tersebut yaitu Haji Mohammad Nazir. Mona Plaza Hotel tepatnya berlokasi di Jl. HR Soebrantas km 12,5 (Jl. Raya Bangkinang) atau di depan kampus Universitas Riau (UR) Kecamatan Tampan. Ada beberapa titik komersial yang menjadi keuggulan Mona Plaza Hotel seperti lokasinya yang terletak di lingkungan mahasiswa, dekat dari pusat perbelanjaan, dekat rumah dengan sakit, dan mudah dijangkau oleh kendaraan umum.

  Awalnya Mona Plaza Hotel merupakan bangunan ruko 11 kapling. Untuk kemajuan dari usaha tersebut, ada sebuah pemikiran akan pentingnya sebuah hotel sebagai alternatif penunjang pesatnya perkembangan kota Pekanbaru khususnya di daerah kecamatan Tampan dengan harapan memiliki prospek kedepannya.

  Maka pada tahun 1989 dimulailah desain dan rancangan dari Mona Plaza Hotel termasuk izin dan kelayakan sebuah hotel yang akan berkembang ke depannya.

  Maka pada tanggal 24 Oktober 2003 dimulailah “Soft Opening” dari Mona Plaza Hotel yang pertama kali diresmikan oleh Walikota Pekanbaru Bpk.

  Herman Abdullah, dengan kapasitas hotel sebanyak 40 kamar. Pada awal Januari

  2004 dibuka keseluruhan kamar sebanyak 80 kamar, yang reservasinya ditempati oleh tamu-tamu yang mengadakan seminar dan rapat kerja.

  Mona Plaza Hotel terdiri dari 3 lantai. Lantai dasar merupakan ruangan penerimaan tamu, cofee shop, dan ruangan meeting berkapasitas 20 orang. Lantai satu terdiri dari 40 kamar dengan dua ruangan meeting. Lantai dua hanya memiliki 40 kamar, dan lantai tiga seluruhnya digunakan untuk kegiatan function atau meeting. Adapun jumlah tenaga kerja pada Mona Plaza Hotel adalah 53 orang.

  Mona Plaza Hotel terdiri dari empat jenis kamar, yang mana tarif penginapan dibedakan menurut jenis kamar tersebut. Adapun jenis-jenis kamar pada Mona Plaza Hotel antara lain adalah: 1.

  Standar Room, dengan tarif penginapan sebesar Rp 195.000 2. Deluxe Room, dengan tarif penginapan sebesar Rp 225.000 3. Suite Room, dengan tarif penginapan sebesar Rp 250.000

  Mona Plaza Hotel merupakan salah satu dari sekian banyak hotel bintang dua yang ada di Pekanbaru, yang mana menurut Endar dan Sulistrianingsih, salah satu syarat hotel bintang II adalah memiliki jumlah kamar 15, kamar mandi

  2 terletak di dalam, luas kamar standar adalah 20m .

B. Struktur Organisasi Mona Plaza Hotel

  Organisasi dapat berjalan baik jika didukung dengan adanya kerjasama yang baik antara atasan dan bawahan yang berkesinambungan dengan baik instansi pemerintahan, perusahaan, perusahaan swasta maupun lembaga. Adanya pembagian tugas dan wewenang dibutuhkan tanggung jawab yang besar untuk melaksanakan tugas yang diberikan agar aktivitas yang dilakukan dapat berjalan dengan baik.

  Hotel sebagai suatu perusahaan akomodasi yang bergerak di bidang jasa yang memberikan pelayanan penginapan, makan, dan minum serta pelayanan lainnya, sehingga tamu merasa bahwa tinggal di hotel seperti tinggal di rumah sendiri.

  Keberhasilan suatu hotel merupakan hasil dari keputusan dalam organisasi yang dilaksanakan dengan baik oleh semua bawahan tanpa merasa tekanan dari atasan sehingga timbul suasana kerja yang nyaman antara atasan dan bawahan saling berkaitan dan tersusun dalam suatu organisasi yang dituangkan dalam Struktur Organisasi.

  Struktur organisasi mempunyai peranan penting baik suatu instansi pemerintahan maupun lembaga lainnya. Karena tanpa adanya strutur organisasi yang sistematis dan baik maka akan sulit bagi suatu instansi ataupun perusahaan untuk menjalankan suatu aktivitas secara terarah dan teratur dalam pencapaian tujuannya.

  Manfaat lainnya yang terkandung dari struktur organisasi yang baik yaitu sebagai alat untuk memperjelas tugas dan tanggung jawab masing-masing orang yang menjadi anggota organisasi untuk duduki jabatan tersebut, serta agar dapat tercapai kerja sama korrdinasi antar sesama.

  Dalam strukutur organisasi selalu terdapat unsur-unsur sebagai berikut: 1. Adanya pimpinan dan sekelompok manusia yang dipimpin 2.

  Terdapat tujuan yang akan dicapai

3. Adanya wewenang dan tanggung jawab

  Unsur pimpinan mengambil keputusan dalam organisasi yaitu sebagai pejabat yang mempunyai tanggung jawab terhadap organisasi, menciptakan suatu keadaan atau kondisi kepada bawahan agar merasa terikat dan senang hatinya memberikan bantuan dalam mencapai tujuan organisasi. Adanya pembagian tugas antara tenaga kerja yang ada didalam perusahaan, dituangkan dalam suatu gambar yang disebut struktur organisasi, dimana kita dapat mengetahui siapa yang melakukan pekerjaan dan kepada siapa dia bertanggung jawab, sehingga terlihat jelas tugas dan tanggung jawab serta kedudukan masing-masing individu dalam organisasi.

  Menurut Siagian (1983:20) bahwa yang dimaksud dengan organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerjasama untuk mencapai suatu ikatan hirarki dimana selalu terdapat hubungan antara seseorang atau sekelompok orang yang disebut pimpinan dan juga bawahan.

  Jadi organisasi merupakan faktor yang sangat menentukan dalam aktifitas perusahaan karena didalamnya terdapat hubungan diantara orang-orang yang menjalankan aktifitas tersebut. Untuk itu perlu dibuat suatu bagan yang menggambarkan hubungan tersebut termasuk hubungan antara masing-masing kegiatan atau fungsi-fungsi yang dinamakan bagan organisasi atau struktur organisasi.

  Mona Plaza Hotel dalam menjalankan aktivitasnya membagi tugas dan wewenang kedalam beberapa departemen. Departemen-departemen tersebut antara lain yaitu: 1.

   Accounting Department 2. Marketing Department 3. Room Department 4. Food and Beverage Department 5. Personal Department 6. Security Department

  Departemen-departemen diatas memiliki tugas dan wewenang yang berbeda-beda. Untuk lebih jelas mengenai struktur organisasi pada Mona Plaza Hotel, dapat dilihat pada bagan berikut ini:

  Bagan atau gambar di atas memberikan penjelasan adanya pembagian tugas dan tanggung jawab yang berbeda-beda pada masing-masing departemen dan bagian-bagian pelaksana lainnya. Berikut penulis sajikan mengenai tugas dan tanggung jawab dari setiap departemen pada Mona Plaza Hotel Pekanbaru:

1. Manajer Unit

  Manajer unit merupakan pimpinan tertinggi yang terdapat pada Mona Plaza Hotel Pekanbaru, dimana manager unit membawahi seluruh departemen yang ada. Adapun tugas atau wewenang yang diemban oleh seorang manager unit adalah antara lain: a.

  Bertanggung jawab lansung kepada direktur utama.

  b.

  Mengusahakan dan meningkatkan efisiensi kepada tamu dan relasi hotel untuk mencapai kepuasan tamu dan keuntungan maksimal dari operasional hotel c. Merencanakan dan melaksanakan tahapan usaha yang nantinya dapat menyebabkan kenaikan volume bisnis dan keuntungan hotel d.

  Menentukan tujuan dan kebijaksanaan operasional perusahaan secara menyeluruh e.

  Mencari semua sumber yang memungkinkan untuk menjadi bahan penghasilan dan keuntungan bagi hotel f.

  Selalu melaksanakan teknik-teknik manajemen modern untuk mencapai sasaran keuntungan maksimal dan perkembangan perusahaan

  2. Accounting Department

  Accounting Department merupakan departemen yang menangani masalah- masalah keuangan dan pembukuan perusahaan. Tugas dan tanggung jawabnya antara lain: a.

  Mengelola keuangan perusahaan, baik pengeluaran maupun penerimaan b. Membuat laporan keuangan setiap periode tertentu c. Melaksanakan tugas penerimaan dan pengeluaran uang serta penerimaan tagihan

  3. Marketing Department

  Marketing Department merupakan departemen yang bertugas melaksanakan penjualan dan pemasaran seluruh produk yang dimiliki oleh hotel.

  Marketing department diawasi lansung oleh Marketing Executive. Adapun tugas dan tanaggung jawabnya antara lain: a.

  Bertanggung jawab lansung kepada manager marketing b. Membuat publikasi tentang hotel dan mencari hubungan dengan pihak luar c. Melaksanakan pemasaran hotel dan membuat perjanjian kerjasama dengan perusahaan-perusahaan lainnya

  4. Room Department

  Room Department merupakan departemen yang menangani masalah- masalah yang berhubungan dengan kamar tamu, gedung hotel, restaurant dan sebagainya. Room department ini dibagi atas 3 bagian dan diawasi oleh seorang supervisor yaitu front office, house keeper, dan engineering.

  5. Food and Beverage Department

  Food and Beverage Departemen merupakan departemen yang menangani masalah makanan dan minuman bagi para tamu. Food and Beverage Department mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain: a.

  Pengadaan makanan dan minuman mulai dari bahan mentah sampai siap dikonsumsi oleh para tamu b.

  Melayani pemesanan makanan dan minuman bagi para tamu hotel

  6. Personal Department

  Personal Department merupakan departemen yang mengelola bagian kepegawaian dan karyawan dalam perusahaan. Adapun tugas dan wewenang dari personal department antara lain: a.

  Mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah kepegawaian dan karyawan b.

  Menyusun peraturan dan tata tertib perusahaan yang berlaku bagi seluruh karyawan

7. Security Department

  Security department merupakan departemen yang menangani masalah keamanan hotel. Tugas dan tanggung jawab dari departemen ini antara lain adalah: a.

  Wajib menyelidiki setiap tamu yang datang b. Menjaga lingkungan hotel

  Seperti yang telah penulis jelaskan terdahulu, bahwa setiap departemen mempunyai sub bagian kerja masing-masing. Adapun sub bagian kerja masing- masing departemen tersebut antara lain adalah: 1.

   Accounting Department a.

  Chief Accounting Tugas dan tanggung jawabnya antara lain adalah: 1). mengerjakan buku kas masuk 2). mengerjakan kartu-kartu biaya b. General Cashier

  Tugas dan tanggung jawabnya antara lain adalah: 1). Mengantar tamu hotel ke kamar yang telah disiapkan 2). Mencatat hal-hal khusus yang terdapat pada kamar

  3). Memeriksa seluruh kamar di setiap floor c. House Man

  Adapun tugas dan tanggung jawabnya antara lain: 1). Bertanggung jawab khusus terhadap kebersihan kamar para tamu dan lingkungannya 2). Membersihkan alat-alat kerja dan menyimpan pada tempat yang telah ditetapkan 3). Memberikan pelayanan terhadap tamu dan mengantarkan segala keperluan tamu

2. Engineering Supervisor

  Adapun tugas dan tanggung jawabnya antara lain: 1). Bertanggung jawab lansung kepada manager unit 2). Mengontrol cara kerja dan aktivitas dalam engineering dalam hal technician dan driver 3). Engineering supervisor mengepalai :

  a. Technician Adapun tugas dan tanggung jawabnya antara lain:

  1). Merawat dan memperbaiki semua mesin di hotel

  2). Melakukan pergantian mesin apabila sudah diperlukan

  b. Electric Technician Adapun tugas dan tanggung jawabnya antara lain:

  1). Merawat, memperbaiki dan memperhatikan jaringan listrik yang terdapat di hotel 2). Mengganti peralatan listrik, baik bola lampu, wayar dan sebagainya apabila sudah diperlukan c. Building Technician Adapun tugas dan tanggung jawabnya antara lain:

  1). Merawat seluruh bagian gedung, baik bagian dalam ataupun luar 2). Memperbaiki gedung yang rusak dan melakukan renovasi gedung apabila diperlukan.

  d. Gardener Adapun tugas dan tanggung jawabnya antara lain:

  1). Melakukan pemupukan, pembibitan bunga dan tanaman 2). Membersihkan halaman dan tanaman yang berada di lingkungan hotel e. Driver Adapun tugas dan tanggung jawabnya antara lain:

  1). Mengatur dan menjemput karyawan jika ada keperluan karyawan

3. Food and Beverage Department a.

  Food and Beverage Supervisor Adapun tugas dan tanggung jawabnya antara lain: 1). Mengatur jadwal waitress 2). Menyusun daftar menu tamu 3). Bertanggung jawab atas operasional restaurant b. Cook

  Adapun tugas dan tanggung jawabnya antara lain: 1). Memasak orderan tamu dan karyawan c. Waitress

  Adapun tugas dan tanggung jawabnya antara lain: 1). Melayani tamu restaurant 2). Mengantar pesanan kepada tamu

  3). Melayani tamu saat sarapan 4). Membersihkan areal restaurant 5). Clear up (mengambil piring yang sudah kotor di kamar)

4. Security Restaurant

  Security memiliki tugas dan tanggung jawab masalah keamanan lingkungan hotel, yang mana pembagian kerja diatur menurut shift yang telah ditentukan. Security tersebut memiliki 3 shift dalam bekerja, yaitu:

  1). Shift I : pukul 07.00 WIB – 15.00 WIB 2). Shift II : pukul 15.00 WIB – 23.00 WIB 3). Shift III : pukul 23.00 WIB – 07.00 WIB 1.

  Aktivitas Mona Plaza Hotel Mona Plaza Hotel Pekanbaru merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa perhotelan yang sekarang ini masih bertahan di tengah-tengah kehidupan masyarakat Pekanbaru umumnya. Hotel yang beralamat di Jl. H.R. Soebrantas ini telah berdiri selama tujuh tahun lamanya dan merupakan cabang dari Hotel Mutiara Merdeka yang ada di Pekanbaru.

  Menawarkan jasa yang maksimal merupakan tujuan utama berdirinya Mona Plaza Hotel, antara lain adalah: a. Bidang Akomodasi Bidang akomodasi merupakan produk utama dan menjadi usaha pokok dari Mona Plaza Hotel. Bidang akomodasi ini antara lain berupa:

  • Penyediaan kamar bagi keperluan tamu yang menginap secara fisik
  • Keseluruhan dari bangunan hotel
  • Ukuran serta jumlah kamar
  • Fasilitas hotel

  Fasilitas merupakan produk dari hotel yang ditawarkan untuk memberikan kepuasan bagi tamu yang datang untuk menginap. Untuk memenuhi produk tersebut, hotel harus mempunyai penampilan yang memikat baik itu dari segi penampilan fisik maupun pelayanan terhadap tamu yang datang. Oleh karena itu, hotel harus memperhatikan suasana yang sesuai dengan selera dan keinginan pengunjung.

  Akomodasi juga harus dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas lain untuk memenuhi kebutuhan para pengunjung selama dalam perjalanan. Kendaraan yang dimiliki oleh Mona Plaza Hotel sebagai bagian dari jasa akomodasi merupakan salah satu fasilitas yang diberikan pihak hotel kepada tamu yang datang.

  Kamar Mona Plaza Hotel terbagi menjadi 3 kelas, yaitu: standar room, deluxe room dan suite room yang masing-masing memiliki perbedaan dalam segi fasilitas maupun tarif yang ditetapkan. Kelas kamar tersebut merupakan pilihan bagi para konsumen sesuai dengan selera dan kondisi keuangan dari konsumen tersebut. Dan dalam penjualan jasa kamar, pihak hotel menerima kunjungan tamu dalam bentuk perorangan ataupun rombongan.

  b. Bidang Restaurant

  Bidang Restaurant ini terpisah dari bidang akomodasi. Bidang ini adalah bidang yang berfungsi menghasilkan dan menyiapkan makanan dan minuman, baik untuk keperluan restaurant maupun untuk keperluan tamu yang menginap dan sering disebut sebagai bidang food and beverage. Adapun makanan dan minuman yang tersedia merupakan masakan dari dalam negri.

  c. Bidang Opening Minor

  Bidang ini merupakan bidang usaha yang mengelola pelayanan lain di luar operasi kamar, yang merupakan usaha pihak hotel untuk memenuhi segala kebutuhan yang diperlukan oleh para tamu. Yang termasuk kedalam bidang ini adalah:

  Loundry service

  • Meeting room
  • Taxi -

  Telephone

C. Laporan Keuangan Perusahaan Laporan keuangan sangat dieprlukan bagi seorang analis sebagai media yang paling penting untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomis suatu perusahaan. Laporan keuangan inilah yang akan menjadi bahan sarana informasi (screen) bagi analis dalam mengambil suatu keputusan.

  Selain itu laporan keuangan dapat menjadi alat ukur dalam menilai kinerja manajer di suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu. Oleh karena itu laporan keuangan sangat diperlukan dalam suatu perusahaan.

1. Pengertian laporan keuangan

  Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Laporan keuangan pada dasarnya merupakan suatu refleksi dari sekian banyak transaksi yang terjadi di dalam perusahaan. Transaksi dan peristiwa yang bersifat keuangan dicatat serta dogolong-golongkan dan diringkaskan dengan cara setepat-tepatnya, dan kemudian diadakan penafsiran untuk berbagai tujuan. Menurut Sutrisno (2001:9) dalam bukunya yang berjudul Manajemen

  Keuangan, pengertian laporan keuangan adalah: “Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang meliputi dua laporan utama yakni 1. Neraca dan 2. Laporan laba-rugi.

  Laporan keuangan disusun dengan maksud untuk menyediakan informasi keuangan suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan...”

  Menurut ikatan Akuntasi Indonesia (1996:2) pengertian laporan keuangan yaitu, laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.

  Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi Neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan posisi keuangan, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

  Menurutn Weston (1996:20) dalam bukunya yang berjudul Manajemen Keuangan, pengertian laporan keuangan adalah: laporan keuangan terutama terdiri atas neraca dan perhitungan laba rugi yang berisi informasi tentang prestasi perusahaan di masa lampau dan dapat dipakai sebagai dasar untuk penetapan kebijaksanaan perusahaan di masa yang akan datang.

2. Tujuan laporan keuangan

  Penyajian laporan keuangan perusahaan dalam garis besarnya mempunyai maksud untuk memberikan informasi secara kuantitatif mengenai posisi keuangan dalam suatu perusahaan pada suatu periode tertentu serta guna memperoleh pengembalian tingkat investasi yang memuaskan atas dana yang telah diinvestasikan.

  Tujuan laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan (5) : “tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi perusahaan.

  Menurut prinsi Akuntansi Indonesia (1998) menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut: a. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban serta modal perusahaan.

  b. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan aktiva netto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari suatu kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba.

  c. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan di dalam menaksir potensi perusahaan dalam menaksirkan laba.

  d.

  Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva dan kewajiban perusahaan seperti aktivitas pembiayaan dan aktivasi.

  e.

  Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan. APB Statement No.4 (AICPA), menggambarkan tujuan laporan keuangan perusahaan dan membaginya menjadi: a. Tujuan umum: “menyajikan laporan keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan secara wajar sesuai prinsip akuntansi yang diterima”.

  b. Tujuan khusus memberikan informasi tentang kekayaan, kewajiban, kekayaan bersih, proyeksi laba, perubahan kekayaan dan kewajiban, serta informasi biaya yang relevan.

3. Jenis-Jenis Laporan Keuangan

  Laporan keuangan menurut Drs. Sutrisno MM, dalam bukunya yang berjudul Manajemen Keuangan mengemukakan bahwa laporan keuangan yang dikenal secara umum terdiri dari dua jenis, yaitu:

a. Neraca

  Neraca adalah laporan keuangan yang menggambarkan posisi harta, hutang, modal pada periode tertentu. Harta (aktiva) disajikan dalam kriteria harta lancar dan harta tidak lancar. Hutang (kewajiban) disajikan sebagai hutang jangka panjang dan hutang jangka pendek, tujuan neraca untuk menunjukkan posisi keuangan suatu perushaan pada suatu periode tertentu, baisanya pada waktu tutup buku dan ditentukan sisanya apda akhir tahun. Di dalam menyajikannya, neraca dapat dibagi dalam 3 bentuk:

  a). Bentuk vertikal (report form) Neraca dalam bentuk vertikal disajikan dalam satu halaman vertikal, di sebelah atas dicantumkan total aktiva dan di sebelah bawah disajikan pos kewajiban dan pos modal.

  b). Bentuk Skontro (Account Form) Neraca dalam bentuk skontro aktiva disajikan di sebelah kiri dan kewajiban serta modal ditempatkan disebelah kanan sehingga penyajiannya berbentuk sebelah menyebelah (bentuk T).

  c). Bentuk yang menyajikan posisi keuangan Neraca dalam bentuk posisi keuangan ini tidak disajikan dalam bentuk sebelumnya yang berpedoman pada persamaan akuntansi. Dalam bentuk ini pertama-tama dicantumkan aktiva lancar dikurangi hutang lancar dan pengurangannya dapat diketahuisebagai modal kerjanya. Modal kerja ditambah aktiva tetap dan lainnya kemudian dikurangi hutang jangka panjang maka hasilnya akan diperoleh modal pemilik.

b. Laporan laba-rugi

  Laporan laba-rugi adalah laporan keuangan yang menggambarkan hasil yang diterima perusahaan selama satu periode tertentu serta biaya- biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan hasil tersebut. Laporan laba- rugi dapat disusul ke dalam dua bentuk yaitu: a.

  Bentuk single step Laporan laba rugi dalam bentuk ini yaitu menggabungkan semua penghasilan menjadi satu kelompok dan menggabungkan semua biaya ke dalam suatu kelompok, sehingga untuk menghitung laba-rugi bersihnya hanya memerlukan satu langka yaitu mengurangi jumlah total pendapatan terhadap jumlah biaya- biaya yang dikeluarkan.

  b.

  Bentuk multiple step Laporan laba rugi dalam bentuk ini dilakukan melalui pengelompokan yang lebih teliti sesuai dengan prinsip akuntansi yang dipergunakan secara umum. Adapun neraca dan laporan laba rugi pada Hotel Mona Plaza Pekanbaru dapat dilihat dalam Tabel 2.1 :

Tabel 2.1 HOTEL MONA PLAZA PEKANBARU BALANCE SHEET

  31 Desember 2012

ACTIVA 2013 PASSIVA 2013

cu rrent Asset: current liabilities

cash and cash equivalent 492.630.426 hutang usaha 863.722.730

Bank 687.071.552 hutang lainnya 446.375.970

piutang usaha 892.458.406 jumlah hutang lancar 1.310.098.700

Efek 703.696.052

Persediaan 614.507.437 hutang jangka panjang 6.000.000.000

Biaya dibayar dimuka 510.053.210 Total hutang 7.310.098.700

jumlah aktiva lancar 3.900.417.083 aktiva tetap Equity

Tanah 6.962.225.000 modal disetor 3.270.200.000

Bangunan 4.894.131.670 Capital stock 5.800.000.000

Kendaraan 43.695.790 laba di tahan (1.267.972.881)

  7.802.227.119 akumulasi penyusutan (714.326.125) Total equity Total aktiva tetap 11.185.680.550 Aset lainnya Aset lain-lain 37.413.200 Amortization (11.230.500) Total aset lain-lain 26.182.700

Jumlah aktiva 15.112.325.820 jumlah passiva 15.112.325.820

  Sumber: balance sheet Hotel Mona Plaza Pekanbaru, 2013

Tabel 2.2 HOTEL MONA PLAZA PEKANBARU BALANCE SHEET

  31 Desember 2013

ACTIVA 2013 PASSIVA 2013

cu rrent Asset: current liabilities cash and cash

equivalent 565.972.202 hutang usaha 896.746.647

Bank 738.446.713 hutang lainnya 460.078.334

Efek 872.499.120 jumlah hutang lancar 1.356.824.981

piutang usaha 287.445.703 hutang jangka

Persediaan 688.136.005 panjang 7.500.000.000

Biaya dibayar dimuka 490.233.000 Total hutang 8.856.824.981

jumlah aktiva lancar 3.642.682.743 aktiva tetap Tanah 7.097.445.000 Equity

Bangunan 5.323.603.364 modal disetor 2.590.233.000

Kendaraan 69.704.503 Capital stock 5.255.479.503

akumulasi penyusutan (788.109.227) laba di tahan (1.331.681.603)

Total aktiva tetap 11.702.643.640 Total equity 6.514.030.900

Aset lainnya Aset lain-lain 39.100.000 Amortization (13.570.500) Total aset lainnya 25.529.500

Jumlah aktiva 15.370.855.880 jumlah passiva 15.370.855.880

  Sumber: balance sheet Hotel Mona Plaza Pekanbaru, 2014

Tabel 2.3 HOTEL MONA PLAZA Income Statement 31 Desember 2012

  Uraian Tahun Revenue Room

  3.123.278.116 Food and beverage sales 2.390.957.358 Telephone and fax sales 190.265.884 Laundry and valet 52.064.785 Other operational 210.070.243 Interest earned

  2.100.630 Total Revenue 5.968.737.016 Operating Cost Food and beverage sales 1.222.930.788 Telephone and fax sales 137.208.444 Laundry and valet 30.794.735 Other operational 24.359.230 salaries and wedges 1.563.273.115 department expenses 200.051.336 non department expenses 105.741.239 repair and maintenance 55.652.000 energy expences 229.427.000 Total operating cost 3.569.437.887 Gross operating profit 2.399.299.129 Non operating cost Depreciation

  940.735.640 Amortization 9.246.750

  Total non operating cost 949.982.390 Earning before interest and tax 1.449.316.739 Interest

  950.137.016 Earning before tax 499.179.723 Tax

  49.821.250 Earning after tax 449.358.473

  Sumber: income sheet hotel Mona Plaza, 2013

Tabel 2.4 HOTEL MONA PLAZA Income Statement

31 Desember 2013 Uraian Tahun Revenue

  Room 3.201.573.094 Food and beverage sales 2.463.884.117

  Telephone and fax sales 211.437.561 Laundry and valet 60.562.895 Other operational 240.674.775 Interest earned

  2.108.270 Total Revenue 6.180.240.712 Operating Cost Food and beverage sales 1.278.568.077 Telephone and fax sales 161.663.631 Laundry and valet 37.365.635 Other operational 5.559.145 salaries and wedges 1.845.381.010 department expenses 119.276.876 non department expenses 110.341.478 repair and maintenance 58.674.324 energy expences 236.782.891 Total operating cost 3.616.830.178 Gross operating profit 2.563.410.534 Non operating Cost Depreciation

  910.742.236 Amortization 8.243.513

  Total non operating Cost 918.985.749 Earning before interest and tax 1.644.424.785 Interest

  950.137.016 Earning before tax 694.287.769 Tax

  53.095.217 Earning after tax 641.192.000

  Sumber: Income Sheet Hotel Mona Plaza, 2014

D. Rasio Keuangan Perusahaan

  Rasio keuangan merupakan alat yang digunakan untuk menganalisis kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Pada dasarnya untuk menghitung rasio keuangan perusahaan diperlukan angka-angka yang ada dalam kolom neraca dan kolom laporan laba-rugi atau kombinasi antara keduanya. Seorang manajer keuangan harus menyadari bahwa rasio ekuangan pada dasarnya tidak memiliki nilai uang yang sebenarnya tetapi merupakan perbandingan dua angka yang memiliki nilai.

1. Pengertian rasio keuangan

  Menurut Harahap (2001:297) dalam bukunya yang berjudul Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan, pengertian rasio keuangan adalah: “Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang memiliki hubungan yang relevan dan signifikan. Misalnya antara hutang dan modal, antara kas dan total aktiva, antara harga pokok penjualan dengan total penjualan dan sebagainya.” Adapun cara yang digunakan dalam menganalisis rasio keuangan perusahaan dapat menggunakan dua cara yaitu:

a. Time analysis approach

  Yaitu suatu cara untuk menganalisis dengan cara membandingkan rasio-rasio keuangan perusahaan dari suatu periode dengan periode lainnya.

b. Cross sectional approach

  Yaitu suatu cara untuk menganalisis dengan cara membandingkan rasio-rasio keuangan perusahaan yang sejenis pada periode yang sama ataupun membandingkannya dengan rata-rata industri yang ada.

2. Jenis-jenis rasio keuangan

  Menurut Syahyunan (2004:84) dalam buku Manajemen Keuangan membagi jenis rasio keuangan yang secara umum dipergunakan dalam suatu perusahaan ada 4 (empat) jenis rasio diantaranya: Rasio Likuiditas, Rasio Leverage, Rasio aktivitas, dan rasio Profitabilitas.

  a. Rasio Likuiditas (Liquidity Rasio) Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu. Rasio ini dibagi atas:

1. Rasio Lancar (current ratio)

  Rasio lancar digunakan untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban-kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Rasio ini dihitung dengan rumus sebagai berikut:

  Rasio Lancar = Aktiva lancar Hutang lancar

  Perhitungan rasio lancar pada Hotel Mona Plaza Pekanbaru dalam rentang waktu 2 tahun terakhir adalah:

  Rasio lancar tahun 2012 = 3.900.417.083 1.310.098.700

  = 2.98 atau 297.7 % Rasio lancar tahun 2013 = Rasio cepat = Aktiva lancar- (persediaan + biaya dibayar dimuka)

  Hutang lancar Perhitungan rasio capat Hotel Mona Plaza Pekanbaru dalam kurun waktu 2 tahun terakhir adalah sebagai berikut :

  Rasio cepat tahun 2012 = 3.642.682.743 1.356.824.981

  = 2.69 atau 268.4%

2. Rasio cepat (Quick ratio)

  Rasio cepat digunakan untuk menghitung kemampuan perusahaan dalammembayar kewajiban-kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva yang paling lancar.

  3.900.417.083 – (614.507.437+510.053.210) 1.310.098.700

  = 2.11 atau 211.88 % Rasio cepat tahun 2013 = 3.642.682.743 – (688.136.005+490.233.000)

  1.356.824.981 = 1.81 atau 181.62 %

3. Rasio Kas (Cash Ratio)

  Rasio kas digunakan untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban-kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan kas yang tersedia dan yang segera dapat diuangkan. Rasio kas = Kas + Efek

  Hutang Lancar Perhitungan rasio kas pada Hotel Mona Plaza Pekanbaru dalam kurun waktu 2 tahun yakni: Rasio kas tahun 2012 = 492.630.426 + 703.696.052

  1.310.098.700 = 0,91 atau 91,31%

  Rasio kas tahun 2013 = 565.972.202 +872.499.120 1.356.824.981

  = 1,06 atau 106,01%

4. Modal Kerja Bersih (Net Working Capital)

  Modal kerja bersih digunakan untuk menghitung seberapa besar kelebihan aktiva lancar dan hutang lancar.

  Modal kerja bersih = Aktiva Lancar- Hutang Lancar Perhitungan modal kerja bersih pada Hotel Mona Plaza Pekanbaru adalah sebagai berikut:

  Modal Kerja Bersih tahun 2012 = 3.900.417.083 - 1.310.098.700 = Rp. 2.590.318.383

  Modal Kerja Bersih tahun 2013 = 3.642.682.743 – 1.356.824.981 = Rp. 2.285.857.762

  b. Rasio Leverage (Leverage ratio) Rasio leverage juga sering disebut dengan rasio solvabilitas. Rasio ini digunakan untuk emngetahui kemampuan perusahaan dalam melunasi seluruh kewajiban-kewajibannya (hutangnya), atau dengan kata lain rasio ini digunakan untuk mengetahui apakah operasional perusahaan lebih banyak di danai oleh hutang atau modal sendiri. Rasio ini dibagi atas:

1. Rasio hutang atas Aktiva (Debt Ratio)

  Rasio hutang atas aktiva digunakan untuk mengatur jumlah aktiva perusahaan yang dibiayai oleh hutang atau modal sendiri. Rasio ini di hitung dengan rumus sebagai berikut:

  Rasio hutang atas aktiva = Total Hutang Total aktiva Perhitungan rasio hutang atas aktiva pada Hotel Mona Plaza Pekanbaru dalam 2 tahun terakhir adalah sebagai berikut: Rasio hutang aktiva pada tahun 2012 = 7.310.098.700

  15.112.325.820 = 0.48 atau 48.37 %

  Rasio hutang aktiva pada tahun 2013 = 8.856.824.981 15.370.855.880

  = 0.58 atau 57.62 %

  2. Rasio hutang atas Modal (Debt To Equity Ratio) Rasio hutang atas modal digunakan untuk mengetahui jumlah perbandingan antara hutang dan ekuitas di dalam perusahaan. Dan dapat mengetahui kemampuan modal sendiri dalam memenuhi seluruh kewajiban- kewajiban yang ada dalam perusahaan. Rasio ini dihitung dengan rumus sebagai berikut: Rasio hutang atas modal = Total hutang

  Total modal Perhitungan rasio hutang atas modal pada Hotel Mona Plaza pekanbaru adalah sebagai berikut: Rasio hutang atas modal tahun 2012 = 7.310.098.700

  7.802.227.119 = 1.24 atau 124.62% Rasio hutang atas modal tahun 2013 = 8.856.824.981 6.514.030.900

  = 1.36 atau 135.96 %

3. Jaminan atas beban bunga (time interest earned)

  Jaminan atas beban bunga digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi beban tepatnya berupa bunga. Rasio ini di hitung dengan rumus sebagai berikut: Jaminan atas beban bunga = laba sebelum bunga dan pajak

  Beban bunga Perhitungan Jaminan atas beban bunga pada Hotel Mona Plaza pekanbaru adalah sebagai berikut: Jaminan atas beban bunga HMP tahun 2012 = 1.449.316.739

  950.137.016 = 1,52 atau 152,53%

  Jaminan atas beban bunga HMP tahun 2013 = 1.644.424.785 950.137.016

  = 1,73 atau 173,07 %

  c. Rasio Aktivitas (Activity ratio) Rasio aktivitas digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat efektivitas manajemen dalam menggunakan aktiva yang dimiliki perusahaan dalam kegiatan operasional perusahaan. Rasio ini dibagi atas:

  1. Rata-rata hari pengumpulan hutang (Average collection periode)

  Rata-rata pengumpulan hutang dipergunakan untuk menghitung berapa kali dana yang tertanam dalam piutang perusahaan berputar dalam setahun .

  Rasio ini di hitung dengan rumus sebagai berikut: Rata-rata hari pengumpulan hutang = jumlah piutang × 360

  Penjualan Perhitungan hari rata-rata pengumpulan piutang pada Hotel Mona Plaza Pekanbaru selama 2 tahun adalah sebagai berikut: Rata-rata hari pengumpulan hutang tahun 2012 = 892.458.406 ×360

  5.968.737.016 = 53,82 hari

  Rata-rata hari pengumpulan hutang tahun 2013 = 287.445.703 × 360 6.180.240.712

  = 16,74 hari

2. Perputaran aktiva tetap (fixed asset turn-over)

  Perputaran aktiva tetap digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen dalam menggunakan dana yang tertanam pada aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan untuk menghasilkan tingkat penjualan. Rasio ini dihitung dengan rumus sebagai berikut: Perputaran aktiva tetap = penjualan

  Total aktiva tetap Perhitungan total aktiva tetap pada hotel Mona Plaza Pekanbaru selama dua tahun adalah sebagai berikut: Perputaran aktiva tetap tahun 2012 = 5.968.737.016

  11.185.680.550 = 0, 53 kali

  Perputaran aktiva tetap tahun 2013 = 6.180.240.712 11.702.643.640 = 0, 52 kali

3. Perputaran total Aktiva (total Assets turn-Over)

  Perputaran total aktiva digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen dalam menggunakan dana yang tertanam pada seluruh aktiva yang dimiliki oleh perusahaan untuk menghasilkan tingkat penjualan. Rasio ini di hitung dengan rumus sebagai berikut: Perputaran total aktiva = Penjualan Total Aktiva

  Perhitungan perputaran total aktiva pada Hotel Mona Plaza pekanbaru dalam waktu 2 tahun terakhir adalah: Perputaran total aktiva tahun 2012 = 5.968.737.016

  15.112.325.820 = 0, 39 kali

  Perputaran total aktiva tahun 2013 = 6.180.240.712 15.370.855.880 = 0, 40 kali

  d. Rasio Profitabilitas (Profitability ratio) Rasio profitabilitas digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau seberapa efektif pengelolaan manajemen terhadap sumber-sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Rasio ini dibagi atas :

1. Marjin Laba Kotor (Gross profit Margin)

  Marjin laba kotor digunakan untuk mengukur efisiensi pengendalian terhadap harga pokok (biaya produksi), mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk berproduksi secara efisien. Rasio ini dihitung dengan rumus sebagai berikut:

  Marjin Laba Kotor = Laba Kotor Penjualan

  Perhitungan marjin laba kotor pada Hotel Mona Plaza Pekanbaru adalah sebagai berikut: Marjin laba kotor tahun 2012 = 2.399.299.129

  5.968.737.016 = 0,40 atau 40,19%

  Marjin laba kotor tahun 2013 = 2.563.410.534 6.180.240.712

  = 0,41 atau 41,47%

2. Marjin Laba usaha (operating profit margin)

  Marjin laba usaha digunakan untuk mengukur tingkat laba operasi yang dihasilkan oleh perusahaan dibandingkan dengan volume penjualan. Rasio ini dihitung dengan rumus sebagai berikut:

  Marjin laba usaha = laba usaha Penjualan

  Perhitungan marjin laba usaha pada Hotel Mona Plaza Pekanbaru adalah sebagai berikut:

  Marjin laba usaha tahun 2012 = 1.449.316.739 5.968.737.016

  = 0,24 atau 24,28% Marjin laba usaha tahun 2013 = 1.644.424.785

  6.180.240.712 = 0,26 atau 26,60%

3. Marjin laba bersih (net profit margin)

  Marjin laba bersih digunakan untuk mengukur laba bersih sesudah pajak yang dihasilkan oleh perusahaan dibandingkan dengan volume penjualan. Rasio ini dihitung dengan rumus sebagai berikut: Marjin laba bersih = laba bersih

  Penjualan Berikut ini perhitungan marjin laba bersih Hotel Mona Plaza dalam 2 tahun: Marjin laba bersih tahun 2012 = 449.358.473

  5.968.737.016 = 0,07 atau 7,52%

  Marjin laba bersih tahun 2013 = 641.192.000 6.180.240.712 = 0,10 atau 10,37%

  4. Tingkat Pengembalian atas Investasi (Return on Investment) ROI

  Tingkat pengembalian atas investasi digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih sesudah pajak dari total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Rasio ini di hitung dengan rumus sebagai berikut: Tingkat pengembalian atas investasi = Laba bersih

  Total aktiva Perhitungan tingkat pengemabalian atas investasi pada Hotel Mona Plaza Pekanbaru selama dua tahun terakhir adalah sebagai berikut: Tingkat pengembalian investasi tahun 2012 = 449.358.473

  15.112.325.820 = 0,02 atau 2,97 %

  Tingkat pengembalian investasi tahun 2013 = 641.192.000

  15.370.855.880 = 0,04 atau 4,17%

5. Tingkat Pengembalian Atas Modal (Return On Equity) ROE

  Tingkat pengembalian atas modal digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba yang tersedia bagi pemiliki perusahaan (pemegang saham). Rasio ini dihitung dengan rumus sebagai berikut: Tingkat pengembalian atas modal = Laba Bersih Total Modal

  Perhitungan tingkat pengembalian atas modal pada hotel Mona Plaza pekanbaru selama 2 tahun adalah sebgaai berikut: Tingkat pengembalian atas modal tahun 2012 = 449.358.473

  7.802.227.119 = 0,05 atau 5,75 %

  Tingkat pengembalian atas modal tahun 2013 = 641.192.000 6.514.030.900

  = 0,10 atau 10,84%

Tabel 2.5 HOTEL MONA PLAZA PEKANBARU RASIO KEUANGAN TAHUN 2012-2013 Rasio-Rasio

  

Keuangan Tahun 2012 Tahun 2013 Naik (Turun)

a. R.Likuiditas

  1. Rasio Lancar (29,3 %)

  297,7 % 268,4 %

  2. Rasio cepat (30,26 %)

  211,88 % 181,62 %

  3. Rasio Kas 14,7 %

  91,31 % 106,01 %

  4. Modal Kerja bersih (Rp. 304.460.621)

  Rp. 2.590.318.383 Rp. 2.285.857.762

  b. Rasio Leverage

  1. Rasio hutang atas aktiva 48,37 % 57,62 % 9,25 %

  2. Rasio hutang atas modal 11,34 %

  124,62 % 135,96 %

  3. Jaminan atas beban bunga 20,57 %

  152,53 % 173,1 %

  c. R. Aktivitas 1. rata-rata hari pengumpulan hutang

  (37,08 hari)

  53,82 hari 16,74 hari

  2. Perputaran aktiva tetap (0,01 kali)

  0,53 kali 0,52 kali

  3. Perputaran total aktiva 0,39 kali 0,40 kali 0,01 kali d. R. Profitabilitas 1. marjin laba kotor 40,19 % 41,47 % 1,28 % 2. marjin Laba Usaha 24,28 % 26,6 % 2,32 %

3. Marjin Laba bersih

  2,85 %

  7,52 % 10,37 %

  4. Tingkat Pengembalian Investasi 2,97 % 4,17 % 1,2 %

  5. Tingkat pengembalian atas modal 5,75 % 10,84 % 5,09 %

Dokumen yang terkait

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Mixing - Perancangan Dan Simulasi Mesin Mixer Kapasitas 6,9 Liter Putaran 280 Rpm Menggunakan Ansys Fluent 14.0 Dan Pengujian

0 2 34

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelapisan Permukaan Logam - Analisa Kekerasan Dan Struktur Mikro Pada Daerah Interface Hasil Proses Cladding Material Stainless Steel Terhadap Baja Karbon Menengah

0 0 31

19.0 within Motivasi Kerja 10.5 26.3 63.2 100.0 Total Count 3 14 13 30 Expected Count 3.0 14.0 13.0 30.0 within Motivasi Kerja 10.0 46.7 43.3 100.0 - Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Motivasi Kerja Penyuluh Pertanian di Kabupaten Karo

0 0 39

II. TINJAUAN PUSTAKA - Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Motivasi Kerja Penyuluh Pertanian di Kabupaten Karo

0 0 22

1.1.Latar Belakang - Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Motivasi Kerja Penyuluh Pertanian di Kabupaten Karo

0 0 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemecahan Saham (Stock Split) - Analisis Dampakstock Split Terhadap Harga Saham Dan Volume Perdagangan Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bei (Sektor manufaktur, pertambangan, finansial dan agrikulturdari tahun 2010-2013)

0 2 17

Pembuatan Game Tetris Dengan Kendali Pengenalan Perintah Suara Pada Smartphone Android

0 0 25

BAB 2 LANDASAN TEORI - Pembuatan Game Tetris Dengan Kendali Pengenalan Perintah Suara Pada Smartphone Android

0 0 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepatuhan 2.1.1 Pengertian Kepatuhan - Gambaran Kepatuhan Pola Makan Penderita Hipertensi yang Berobat di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan Tahun 2015

0 0 24

2.1.1 Pengertian Kosmetik - Pemeriksaan Cemaran Timbal (Pb) pada Sediaan Lipstik yang beredar di Pasar Ramai Medan secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 15