BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu Belajar Siswa Kelas VIII SMP Kristen 04 Salatiga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan jenis metode

  penelitian kualitatif.Penelitian kualitatif menurut Kirk dan Miller dalam Moleong (2010:3) dapat diartikan sebagai budaya yang berasal dari ilmu pengetahuan sosial (IPS) yang bergantung bagi kehidupan manusia yang berhubungan dengan orang-orang juga lingkungan dalam bahasanya dan peristilahannya.

  Bersangkutan oleh jenis penelitian yang ada, dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif. Metode kualitatif merupakan penelitian yang membahas tentang data deskriptif yang berupa kalimat atau kata-kata secara lisan bagi setiap orang dan bagi perilaku yang dapat diamati, hal tersebut merupakan definisi kualitatif yang dikemukakan oleh Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2010:4)

  Metode penelitian kualitatif memiliki berbagai karakter yang berbeda dengan metode penelitian yang lainnya. Penelitian kualitatif ada sebelas karakter yaitu memiliki latar yang alamiah, orang ataumanusia menjadi instrumen, menggunakan metode penelitian kualitatif, analisis data dilakukan secara berurutan sesuai dengan fakta yang ada, adanya beberapa teori yang yang mendukung dari dasar, penelitian yang bersifat penelitian dahulu daripada hasil, harus ada batas pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, adanya karakter-karakter pengamatan yang ditentukan oleh peneliti, memiliki beberapa konsep secara pribadi untuk mendapatkan data, memiliki lebih mementingkan proses daripada hasil, dan yang terakhir yaitu hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti akan di diskusikan secara bersama-sama.

  Fokus dalam penelitian ini adalah fokus pada mutu belajar siswa kelas VIII SMP Kristen 04 Salatiga, dalam penelitian ini meneliti strategi guru untuk meningkatkan mutu belajar siswa. Penelitian ini dilakukan sampai ke batas deskripsi, oleh sebab itu penelitian akan mendiskripsikan tentang fakta-fakta yang ada dalam obyek yang diteliti oleh peneliti. Pendekatan dalam penelitian ini merupakan kualitatif fenomenologi yang bertujuan untuk menggali fenomena tentang strategi meningkatkan mutu belajar.

B. Unit Analisis dan Unit Pengamatan a. Unit Analisis

  Unit analisis menurut Moleong (2010:86) adalah suatu yang berkaitan dengan fokus/komponen yang diteliti. Unit analisis suatu penelitian dapat berupa individu, kelompok, organisasi, benda, wilayah dan waktu tertentu sesuai dengan fokus permasalahannya. Unit analisis dalam penelitian ini adalah berhubungan dengan peran kepala sekolah, guru serta siswa untuk meningkatkan mutu belajar.

b. Unit Pengamatan

  Menurut Gulo (2000:77) satuan pengamatan merupakan, satuan tempat yang diperoleh untuk mencari informasi dari unit analisis yang diteliti. Unit Pengamatan mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proporsional maupun pengetahuan yang langsung diperoleh dari data. Unit pengamatan dalam Penelitian ini adalah SMP Kristen 04 Salatiga yang didalamnya memuat kepala sekolah, guru serta siswa kelas VIII.

  Satuan pengamatan sebagai sumber data yang dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian ini dapat ditentukan dengan teknik

  purposive sampling dan snowball sampling. Dalam buku Sugiyono

  (2010:300) purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Mewawancarai pengurus, ketua dan anggota, karena mereka orang yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek/situasi sosial yang diteliti. Snowball sampling dalam buku Sugiyono (2010:300) adalah teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar. Snowball sampling dalam penelitian ini adalah peneliti memilih orang tertentu yang akan memberikan data yang diperlukan, selanjutnya berdasarkan data atau informasi yang diperoleh dari sampel sebelumnya, peneliti menetapkan sampel lain yang akan memberikan data lebih lengkap.

c. Objek Penelitian

  Objek dalam penelitian ini adalah SMP Kristen 04 Salatiga yang terletak di Jl. Tentara Pelajar No.4, Mangunsari, Sidomukti, Kota Salatiga, Jawa Tengah 50721. Pengamatan dalam penelitian ini yaitu kepala sekolah, guru dan siswa kelas VIII SMP Kristen 04 Salatiga.

C. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

  Penelitian ini menggunakan sumber data primer, sehingga dalam pengumpulan data penulis menggunakan data primer. Sugiyono (2010:308) mengatakan bahwa sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.

  Data primer diperoleh dari pengurus, ketua dan anggota KSU Sinar Cemerlang. Sumber data dalam penelitian ini yaitu pihak-pihak yang dinilai oleh penulis memiliki pengetahuan dan informasi tentang hal-hal yang diperlukan dalam penelitian ini.

  Mengetahui jika jenis penelitian ini yaitu metode penelitian kualitatif-fenomenologi, peneliti menggunakan jenis metode penelitian kualitatif karena dalam penggunaannya yaitu untuk mencari informasi secara lisan, selain menggunakan data kualitatif peneliti juga menggunakan metode kuantitatif yang berfungsi sebagai sumber data pendukung. Triangulasi, sumber data dalam penelitian ini akan dicari dari SMP Kristen 04 Salatiga untuk mendapatkan data yang akan divalidasi.

  Berbagai cara atau teknik untuk mengumpulkan data yaitu ada observasi sekolah dan kelas, wawancara dengan objek penelitian juga dokumentasi. Berikut cara yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data dapat dijelaskan, antara lain:

a. Wawancara

  Instrumen wawancara ini digunakan oleh peneliti yang sudah disiapkan bagi objek yang akan diteliti untuk mendapatkan data penelitian, hal ini telah dikemukakan oleh Esterbag (2002) dalam Sugiyono (2010:318), mengatakan bahwa interviewing provide the researcher a

  means to again a deeper understanding of how the participant interpret a situation or phenomenon than can be gained through observation alon.

  Jadi dengan wawancara, peneliti dapat mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterprestasi kondisi dan fenomena yang telah terjadi, di mana hal ini tidak dapat ditemukan melalui observasi.

  Penelitian ini menggunakan wawancara semi terstruktur untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, di mana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya mengenai peran koperasi. Dengan wawancara semi terstruktur diharapkan penulis dapat mengetahui bagaimana strategi kepala sekolah, guru serta siswa kelas VIII meningkatkan mutu belajar disekolah.

  Penggunaan pedoman wawancara dalam penelitian dapat memberikan atau mendapatkan data secara lisan dalam suatu permasalahan yang peneliti lakukan. Konsep wawancara disusun sesuai dengan indikator yang sudah ditetapkanoleh peneliti sendiri. Pertanyaan- pertanyaan yang peneliti susun belumdapat menutup suatu permasalahan saat di lapangan, disesuaikan berdasarkan kondisi responden. Berbagai urutan pertanyaan tidak dilaksanakan pada saat itu juga, akan tetapi bisa dilakukan dilain waktu sesuai dengan kondisi responden. Meskipun daftar pertanyaan yang digunakan untuk wawancara tidak harus mengacu dengan pertanyaan atau tidak harus menjadi pedoman bagi peneliti.

b. Observasi

  Observasi dalam model penelitian kualitatif yaitu mengamati atau observasi dimanfaatkan dengan sebaik mungkin seperti yang dikemukakan oleh Guba dan Lincoln dalam Moleong (2010 :174)pertama, teknik pengamatan didasarkan atas pengalaman secara langsung; kedua, teknik pengamatan juga memungkinkan mengamati dan melihat sendiri kemudian kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan sebenarnya; ketiga, pengamatan yang memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proposional maupun pengetahuan yang langsung diperoleh dari data; keempat, sering terjadi yaitu adanya keraguan pada peneliti jangan-jangan pada data yang dijaringnya ada yang keliru; kelima, teknik pengamatan memungkinkan peneliti dapat memahami situasi-situasi yang rumit; keenam, dalam kasus-kasus tertentu di mana teknik komunikasi lainnya tidak dimungkinkan, pengamatan dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat.

  Nasution dalam Sugiyono (2010:64) mengemukakan bahwa observasi yaitu dasar dari semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.

  Menurut Patton dalam Sugiyono (2010:67), dinyatakan bahwa manfaat observasi adalah sebagai berikut:

  a.

   Dengan melakukan observasi di lapangan peneliti lebih mudah memahami

  keseluruhan data dalam situasi sosial, jadi akan dapat diperoleh pandangan yang menyeluruh.

  b.

   Dengan melakukan observasi akan memperoleh pengalaman langsung, sehingga

  peneliti dapat menggunakan pendekatan induktif, jadi tidak dipengaruhi oleh konsep dan pandangan yang sebelumnya. Pendekatan induktif membuka kemungkinan melakukan penemuan atau discovery.

  c.

   Dengan melakukan observasi, peneliti dapat melihat hal-hal yang tidak diamati orang

  lain, khususnya orang yang berada didalam lingkungan itu, karena telah dianggap “biasa” dan karena itu tidak akan terungkap dalam wawancara.

  d.

   Dengan melakukan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang tidak akan

  terungkapkan bagi responden pada saat wawancara karena bersifat sensitif atau ingin ditutupi karena dapat merugikan nama lembaga.

  e.

   Dengan melakukan observasi peneliti dapat menemukan hal-hal yang ada di luar

  persepsi responden, sehingga peneliti dapat memperoleh gambaran yang lebih komprehensif.

  f.

   Melalui pengamatan di lapangan, peneliti tidak hanya mengumpulkan daya yang

  kaya, tetapi juga memperoleh kesan-kesan pribadi, dan merasakan suasana situasi sosial yang diteliti.

  Observasi dalam penelitian ini adalah mengobservasi langsung tentang strategi peningkatan mutu belajar siswa kelas VIII di SMP Kristen 04 Salatiga.

c. Dokumentasi

  Dokumentasi disini diartikan sebagai salah satu sumber yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data penelitian berupa fakta dan kenyataan jika peneliti sudah melakukan penelitian, juga dengan adanya dokumentasi akan mendapatkan data yang dapat dimanfaatkan untuk menguji bahkan meramalkan, hal ini seperti yang dikemukakan oleh Guba dan Licoln dalam Moleong (2010:217) alasan menggunakan dokumen dan record adalah: a.

  Dokumen digunakan karena merupakan sumber yang stabil, kaya, dan mendorong untuk mendapatkan data yang maksimal dengancara dokumentasi juga dokumen dari objek yang diteliti.

  b.

  Berguna sebagai bukti untuk suatu pengujian, salah satunya seperti bukti penelitian, bukti data yang sudah didapat dari objek penelitian.

  c.

  Dua-duanya sangat berguna dan sesuai dengan penelitian kualitatif karena sifatnya yang alami, inilah yang sangat diperlukan oleh peneliti untuk mendapatkan data dengan metodepenelitian kualitatif.

  d.

  Record tidak susah diperoleh, tetapi dokumen harus dicari dan ditemukan yaitu dengan cara langsung ke objek penelitian untuk mendapatkan data.

  e.

  Keduanya tidak reaktif sehingga sulit untuk menemukan teknik kajian isi.

  f.

  Hasil pengkajian penelitian akan memberikan kesempatan untuk memperluas pengetahuan terhadap sesuatu yang ditelitii.

  Dokumen merupakan tulisan-tulisan bagi setiap peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen dalam bentuk gambar, tulisan, dan karya-karya monumental dari seseorang. Dalam penelitian ini menggunakan dokumen berupa nilai siswa kelas VIII serta juga ditambah dengan foto-foto saat melakukan wawancara.

D. Instrumen Penelitian

  Penelitian kualitatif yang menjadi instrumen utama adalah peneliti sendiri atau anggota tim peneliti. Maka penulis sebagai instrumen yang utama harus dapat memahami metode penelitian kualitatif, mempunyai wawasan yang luas tentang bidang yang akan diteliti serta senantiasa siap menghadapi situasi dan kondisi objek penelitian. Menurut Nasution dalam Sugiyono (2010:60) menyatakan dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama. Alasannya ialah bahwa, segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan pedoman berupa wawancara, pedoman observasi diperkuat dengan dokumentasi.

a. Metode Verifikasi Data

  Kenyataan yang sebenarnya termasuk data-data yang sudah terkumpul dansudah divaliditas merupakan pengertian dari verifikasi data. Adapun berbagai macam cara yang ditempuh dalam melaksanakan verifikasi data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi. Data yang diperoleh dari hasil wawancara dan dokumentasi d apat dijadikan satu untuk memperjelas fakta- yang ada pada objek penelitian, sehingga penelitian ini menggunakan teknik triangulasi dalam menjamin kepastian data. Menurut Sugiyono (2010:330), teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dengan trianggulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kebenaran data, yaitu mengecek kebenaran atau fakta data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.

  Teknik pengumpulan data merupakan suatu langkah yang utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data. Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting(kondisi yang alamiah), sumber data primer,serta teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperanserta, wawancara secara mendalam dan dokumentasi hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono(2016:309).

Gambar 3.1 Bagan triangulasi sumber pengumpulan data b.

   Teknik Analisis Data

  Analisis data kualitatif menurut Bogdan dalam Sugiyono (2010:334) adalah analisis diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuanya dapat diinformasikan kepada semua orang.

  Teknik analisis data dalam metode penelitian kualitatif dilaksanakan ketika sebelum turun ke lapangan, selama data yang dibutuhkan oleh peneliti sudah terkumpul maka data bisa diolah dan disajikan dengan cara memilih data yang relevan, semua

  Kepala Sekolah Guru Siswa proses itu harus mengarah pada rumusan masalah juga penemuan bagi peneliti. Barulah ketika penelitian masuk pada tahap turun ke lapangan, penulis akan melakukan analisis data dengan menggunakan model Miles dan Huberman.

  Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2010:337), mengemukakan bahwaaktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data meliputi, data reduction, data display, data conclusion drawing/verification. Setelah peneliti melakukan pengumpulan data, maka peneliti perlu melakukan anticipatory sebelum melakukan reduksi data. Setelah data direduksi, langkah selanjutnya adalah mennyajikan data. Penyajian akan disajikan oleh peneliti dalam bentuk uraian singkat. Langkah terakhir dalam teknik ini adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.

  Data Collection Data Reduction Data Reduction Conclusions

Gambar 3.3 Komponen dalam Analisis Data (Interactive Model) menurut Miles dan

  Hubermandalam Sugiyono (2010:92) Cara-cara yang ditempuh oleh peneliti pada gambar 3.3 dapat dijelaskan seperti berikut:

  a) Pengumpulan Data (Data Collection)

  Data yang akan diolah harus dikumpulkan menjadi satu terlebih dahulu yang meliputi kelengkapan data yaitu data tentang strategi peningkatan mutu belajar di SMP Kristen 04 Salatiga. Data-data tersebut akan diperoleh melalui wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan sumber data diperoleh dari kepala sekolah, guru dan siswa kelas VIII.

  b) Reduksi Data ( Data Reduction)

  Menyeleksi data-data yang sudah terkumpul pada saat penelitian yaitu saat turun lapangan, yang menurut peneliti data tersebut sudah cukup untuk dianalisis merupakan salah satu data reduction. Memilih untuk meringkas hal yang penting pada suatu data penelitian yang berfungsi dan berperan penting untuk mendapatkan tema, hal tersebut dikemukakan oleh Sugiyono (2010:92).

  Berkaitan dengan penelitian, peneliti harus mendapatkan data sesuai dengan tujuan yang sudah dibuat. Data yang dianggap tidak penting oleh peneliti akan dibuang, sedangkan data yang dibutuhkan akan diolah. Data yang akan diolah seperti data hasil observasi dan wawancara pada objek penelitian , seperti wawancara yang dilakukan dengan siswa kelas

  VIII, seperti misalnya dalam pembukaan wawancara biasanya dilakukan melalui pendekatan persuasif oleh peneliti terhadap responden. Dengan adanya pendekatan ini, diharapkan responden mau memberikan keterangan atau data sebenarnya dan selengkapnya yang dibutuhkan peneliti. Hasil wawancara yang tidak berhubungan dengan penelitian (seperti contoh tersebut di atas) akan di reduksi atau dibuang .

  c) Menyajikan Data (Data Display)

  Selanjutnya setelah data di reduksi, langkah selanjutnya yaitumenyajikan data. Penelitian kualitatif penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono (2010:334) menyatakan The most frequent form of display data for qualitative

  

research data in the past has been narrative tex . Penyajian data dalam penelitian kualitatif

adalah teks yang bersifat naratif.

  d) Penarikan Simpulan (Conclusion)

  Setelah penyajian data sudah selesai langkah selanjutnya yaitu adanya penarikan kesimpulan. Dilakukan yang bertujuan untuk mencari data yang sudah peneliti lakukan.

  Simpulan pertama masih terdapat data yang bersifat sementara, maka diperlukan bukti-bukti untuk memperkuat dan dapat mendukung data.

  Simpulan yang ada pada jenis penelitian ini dapat menjawab tentang rumusan masalah yang sudah dibuat, tetapi kemungkinan data juga belum bisa menjawab rumusan masalah karena data masih bersifat sementara. Menurut Sugiyono (2010:99) mengatakan bahwa kesimpulan dalam penelitian kualitatif yaitu merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Pergaulan Teman Sebaya dan Lingkungan Keluarga terhadap Minat Ekstrakurikuler di Kalangan Siswa SMP N 2 Pabelan

0 0 24

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Dana Alokasi Umum dan Pendapatan Asli Daerah terhadap Belanja Daerah: Studi pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah

0 0 9

Welcome to Repositori Universitas Muria Kudus - Repositori Universitas Muria Kudus

0 0 24

BAB II LANDASAN TEORI - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Dana Alokasi Umum dan Pendapatan Asli Daerah terhadap Belanja Daerah: Studi pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah

0 0 23

A. Jenis dan Rancangan Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Dana Alokasi Umum dan Pendapatan Asli Daerah terhadap Belanja Daerah: Studi pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah

0 0 15

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Dana Alokasi Umum dan Pendapatan Asli Daerah terhadap Belanja Daerah: Studi pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah

0 0 33

Welcome to Repositori Universitas Muria Kudus - Repositori Universitas Muria Kudus

0 0 20

Welcome to Repositori Universitas Muria Kudus - Repositori Universitas Muria Kudus

0 0 19

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Mutu - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu Belajar Siswa Kelas VIII SMP Kristen 04 Salatiga

0 0 12

UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BERSERAGAM DALAM UPACARA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII SMP 5 KUDUS TAHUN PELAJARAN 20122013

2 2 14