MAKALAH KOMUNIKASI DATA ARSITEKTUR PROTO

MAKALAH
KOMUNIKASI DATA

ARSITEKTUR PROTOKOL

Disusun Oleh
Kelompok 1
NAMA

NIM

RIZKY

2014-65-005

ANA YUSNITA

2014-65-056

KIKI DWI OKTAVIANA SARI


2014-65-055

RONALDO F. ZOHAR

2014-65-032

VIKA A. I. SAMPE

2014-65-001

PUTRI S. SUSANTY

2014-65-040

PRISCHA CHRISTIANIE TIPA

2014-65-025

FAKULTAS MIPA - JURUSAN TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

UNIVERSITAS PAPUA
2015

ARSITEKTUR PROTOKOL || KELOMPOK 1

Page 1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada prinsip dasarnya, suatu komunikasi data merupakan proses
mengirimkan data dari satu komputer ke komputer yang lain untuk
terselenggaranya proses pengiriman paket data tersebut, terdapat beberapa
permasalahan yang sangat rumit diantaranya adalah harus adanya kesamaan
bahasa antara satu komputer dengan komputer yang lain agar dapat
berkomunikasi, selain itu adalah bagaimana paket data tersebut dapat dikirimkan
ke komputer yang tepat sesuai tujuannya, terlebih lagi bila hubungan komputer
tersebut tidak berada pada lokasi jaringan yang sama.
Protokol dapat dimisalkan sebagai 2 orang yang berasal dari bangsa yang
berbeda akan berdialog dan berkomunikasi, kemudian keduanya hanya dapat

mengerti dan berbicara dengan bahasa kebangsaannya masing-masing, sehingga
dapat dipastikan bahwa tujuan dialog dan komunikasi tersebut tidak akan tercapai.
Oleh karena itu, agar dialog tersebut agar dialog dan komunikasi dapat berjalan
dengan lancar maka masing-masing orang tersebut harus berdialog dengan
memakai jasa penerjemah atau protokol.
Demikian juga halnya dengan dua komputer dari pabrik yang berbeda
ketika akan berkomunikasi dengan caranya masing-masing juga tidak akan
terselenggara dialog yang baik. Sehingga agar komunikasi dapat berjalan dengan
lancar dan tercapainya dialog yang dimengerti oleh kedua komputer tersebut,
maka harus menggunakan suatu protokol yang dapat digunakan secara umum.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja karakteristik dan Fungsi Protokol?
2. Apa yang dimaksud Model OSI ?
3. Pengenalan Protokol : TCP / IP

ARSITEKTUR PROTOKOL || KELOMPOK 1

Page 2


C. Tujuan
1. Mengetahui Karakteristik dan Fungsi Protokol
2. Mengetahui Model OSI
3. Mengenal Protokol : TCP/IP
D. Manfaat
1. Untuk mengenal dan mengerti tentang Arsitektur Protokol, Model OSI dan
TCP/IP.

ARSITEKTUR PROTOKOL || KELOMPOK 1

Page 3

BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Dasar
Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan
terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih
titik komputer.
Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau
kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol

mendefinisikan koneksi perangkat keras. Protokol digunakan untuk
menentukan jenis layanan yang akan di lakukan oleh internet.
Protokol internet pertama kali dirancang pada awal tahun 1980-an tepatnya
pada tahun 1982. Akan tetapi protokol tersebut hanya digunakan untuk
beberapa node saja dan tidak diprediksikan akan tumbuh secara global seperti
saat ini. Baru pada awal tahun 1990-an mulai di sadari bahwa internet mulai
tumbuh ke seluruh dunia dengan pesat. Sehingga mulai banyak bermunculan
berbagai jenis protokol yang digunakan untuk beberapa kalangan tertentu.
Arsitektur protokol adalah struktur urutan dari hadware dan software yang
mendukung pertukaran data diantara sistem dan mendukung aplikasi
berdistribusi. Arsitektur protokol yang paling banyak digunakan adalah suite
protocol TCP/IP. Tidak diperlukan interface yang sama pada semua mesin,
asalkan setiap mesin dapat menggunakan protokol dengan benar. Daftar
protokol yang digunakan oleh sebuah sistem, satu protokol per layer, disebut
dengan protokol stack.
Berikut adalah gambar dari arsitektur protokol sederhana yang terdiri dari 3
layers (lapisan):

ARSITEKTUR PROTOKOL || KELOMPOK 1


Page 4

Dari gambar di atas, komunikasi dapat dibagi menjadi 3 lapisan yang berdiri
sendiri, yaitu :
1. Network Acces Layer
2. Transport layer
3. Aplication layer
1) Network Acces Layer, berfungsi sebagai :
 Pengiriman menyediakan alamat tujuan dari computer;
 Bergantung pada jenis jaringan yang digunakan (LAN, packet switched,
dan lain-lain.).
2) Transport Layer
 Pertukaran data lebih nyata;
 Tidak terikat pada jaringan yang sedang digunakan;
 Tidak terikat pada aplikasi.
3) Aplication Layer
 Mendukung untuk pemakaian aplikasi yang berbeda ;
 e.g. e-mail, file transfer.

ARSITEKTUR PROTOKOL || KELOMPOK 1


Page 5

B. Karakteristik Dan Fungsi Protokol
1. Karakteristik Protokol
a. Langsung
Bila dua sistem menggunakan point-to-point link, entiti-entiti pada
sistem dapat dikatakan berkomunikasi secara langsung; yakni kontrol
informasi dan data melintas langsung diantara kedua entiti tanpa adanya
pengatur lain.
b. Langsung
Apabila sistem dihubungkan dengan switch jaringan komunikasi,
atau mempunyai konfigurasi multipoint, maka tidak akan terjadi
komunikasi protokol secara langsung.
c. Monolitis
Pada sistem monolitis, task-task komunikasi pada sebuah entiti
diperlakukan sebagai sebuah unit. Sehingga semua tugas dilakukan
secara mandiri oleh unit tersebut. Misalnya, pada dua unit yang saling
bertukar data, maka semua logic yang berhubungan dengan pertukaran
data dilakukan oleh masing-masing unit. Mulai dari koneksi ke jaringan,

pemisahan paket data menjadi lebih kecil, dan seterusnya. Sehingga
pertukaran data hanya akan terjadi jika entiti yang lain siap menerima
data, sebaliknya entiti pengirim data juga siap mengirimkan data.
d. Terstruktur
Pada sistem terstruktur, rangkaian protokol yang digunakan
mempunyai lapisan-lapisan atau hierarki. Sehingga tugas-tugas tertentu
hanya dikerjakan oleh entiti yang lebih rendah tingkatannya, sedangkan
entiti yang lebih tinggi tingkatannya hanya menerima service dari entiti
yang lebih rendah. Secara tidak langsung, entiti pada tingkat yang lebih
tinggi tergantung pada entiti yang lebih rendah untuk menukar data.
e. Simetris/tidak simetris
Sebuah protokol bersifat simetris jika dapat melakukan komunikasi
antara entiti sejenis. Sedangkan asimetri diterapkan pada protokol yang
mempunyai tingkatan lebih tinggi/lebih rendah, misalnya hubungan
“client” dan “server”.

ARSITEKTUR PROTOKOL || KELOMPOK 1

Page 6


f. Standar/non standar
Sebuah protokol non standar adalah protokol yang dibuat untuk
suatu situasi komunikasi tertentu. Umumnya dirancang untuk model
komputer khusus.
2. Fungsi-fungsi Protokol
a. Encapsulation
Setiap PDU (Protocol Data Unit) terdiri dari data dan information
control. Information control dikelompokkan dalam tiga ketegori:
Address, Error detecting code, dan Protokol control. Proses untuk
menambahkan data dan information control ke dalam sebuah PDU
disebut enkapsulasi (encapsulation).
b. Segmentasi dan Reassembling
Segmentasi merupakan pemecahan data menjadi blok-blok yang
berukuran sama. Alasan dilakukannya segmentasi, antara lain :
 Kemampuan jaringan komunikasi menerima ukuran blok.
 Efisiensi Error control.
 Efisiensi Flow control.
 Efisiensi buffer.
Kerugian dari segmentasi, antara lain :
 Overhead menjadi lebih besar.

 Terjadinya banyak interrupt akibat semakin banyaknya blok yang
masuk.
Kebalikan dari segmentasi adalah reassembling. Reassembling adalah
pengumpulan kembali sebuah data dari blok-blok yang sudah
disegmentasi.
c. Connection control
Kontrol koneksi berhubungan dengan metode yang digunakan untuk
melakukan pertukaran data antar entiti.

ARSITEKTUR PROTOKOL || KELOMPOK 1

Page 7

d. Ordered delivery
Apabila dua buah entiti pada host yang berlainan berkomunikasi,
maka ada kemungkinan paket-paket data tidak tiba secara bersamaan
akibat melintasi jalur-jalur yang berlainan. Agar entiti penerima dapat
menerima data dengan benar, maka tiap-tiap paket data diberi tanda
secara urut.
e. Flow control

Flow control merupakan suatu fungsi yang ditujukan untuk
membatasi jumlah atau rate data yang dikirim oleh suatu entiti yang
mentransmisi. Bentuk flow control yang paling sederhana adalah
prosedur stop-andwait.
f. Error control
Error control diperlukan untuk menjaga informasi dan data dari
kerusakan. Biasanya error control terdiri dari error detection dan
transmisi ulang. Untuk error detection, disisipkan kode pendeteksi
kesalahan pada paket yang ditransmisikan. Jika dideteksi adanya
kesalahan pengiriman oleh receiver, maka paket data tersebut dibuang
dan dikirimkan permintaan untuk melakukan transmisi ulang paket data
yang dibuang tersebut.
g. Addressing
Konsep pengalamatan meliputi hal-hal sebagai berikut:
a) Addressing level (tingkatan pengalamatan), menunjuk pada tempat
dimana suatu entiti berada. Umumnya, alamat semacam ini disebut
deng an network-level addressing. Contohnya dalam arsitektir TCP/IP
disebut dengan alamat IP (IP Address) atau dalam OSI disebut
Network Service Access Point (NSAP).
b) Addressing scope (jangkauan pengalamatan).
c) Connection identifiers (identifikasi koneksi), konsep ini muncul pada
transfer data yang lebih berorientasi koneksi. Pada tranfer data
berorientasi koneksi, kadang hanya dipergunakan sebuah nama
koneksi selama fase transfer data. Keuntungan penggunaan
identifikasi koneksi antara lain :
 Mengurangi overhead.
 Dapat menentukan rute yang jelas (routing).
ARSITEKTUR PROTOKOL || KELOMPOK 1

Page 8

 Efektif untuk koneksi yang lebih dari satu secara simultan.
 Sekal suatu koneksi dijalankan, ujung sistem mampu
mempertahankan informasi kondisi yang berkaitan dengan
koneksi tersebut.
d) Addressing mode (mode pengalamatan). Berhubungan dengan rujukan
pada sistem tunggal (unicast address) atau port.
h. Multiplexing
Multiplexing selain digunakan pada konsep pengalamatan yang
menunjukkan koneksi dari koneksi multiple ke sistem tunggal atau dari
sistem tunggal ke port, juga berhubungan dengan pemetaan koneksi dari
satu level ke level yang lain.
i. Transmission services
Sebuah protokol dapat menyediakan berbagai jenis layanan
tambahan kepada entiti-entiti yang menggunakannya. Contohnya :
a) Prioritas: pesan-pesan tertentu, misalnya control massage, diperlukan
untuk mendapatkan delay minimum.
b) Mutu layanan: golongan data tertentu membutuhkan laju penyelesaian
minimum atau batas penundaan maksimum.
c) Security: kemungkinan dimintanya mekanisme pengamanan atau
pembatasan akses

ARSITEKTUR PROTOKOL || KELOMPOK 1

Page 9

C. Model OSI (Open System Interconnection)
Pengertian model OSI (Open System Interconnection) adalah suatu
model konseptual yang terdiri atas tujuh layer, yang masing-masing layer
tersebut mempunyai fungsi yang berbeda. OSI dikembangkan oleh badan
Internasional yaitu ISO (International Organization for Standardization) pada
tahun 1977. Model ini juga dikenal dengan model tujuh lapis OSI (OSI seven
layer model).
Setiap lapisan berfungsi untuk melakukan fungsi-fungsi spesifik untuk
mendukung lapisan diatasnya dan sekaligus juga menawarkan layanan untuk
lapisan yang ada di bawahnya. Tiga lapisan terbawah akan fokus pada
melewatkan trafik melalui jaringan kepada suatu sistem yang terakhir. Empat
lapisan teratas akan bermain pada sistem terakhir untuk menyelesaikan proses
komunikasinya.
Pembagian tersebut memiliki kelebihan sebagai berikut:
1. Membuat komunikasi jaringan ke bagian yang lebih sederhana.
2. Membuat standard untuk komponen jaringan yang memungkinkan
pengembangan dan dukungan multiple-vendor.
3. Memungkinkan hardware dan software jaringan yang berbeda untuk
berkomunikasi satu dengan yang lain.
4. Mencegah efek perubahan dalam sebuah layer mempengaruhi layer yang
lain, sehingga dapat perkembangan lebih cepat.
Model OSI di buat untuk mengatasi berbagai kendala Internetworking
akibat perbedaan arsitektur dan protokol jaringan. Dahulu, komunikasi
antarkomputer dari vendor yang berbeda sangat sulit dilakukan. Masingmasing vendor menggunakan protokol dan format data yang berbeda-beda.
Sehingga International Organization for Standardization (ISO) membuat suatu
arsitektur komunikasi yang di kenal sebagai Open System Interconection (OSI)
model yang mendefinisikan standar untuk menghubungkan komputerkomputer dari vendor yang berbeda.
a. Definisi masing-masing Layer pada model OSI
1. Application layer Lapisan aplikasi
Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas
jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan
ARSITEKTUR PROTOKOL || KELOMPOK 1

Page 10

kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam
lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS
2. Presentation layer
Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan
oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui
jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak
redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam
Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network
Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).
3. Session layer
Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat,
dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan
resolusi nama.
4. Transport layer
Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta
memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun
kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga
membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses
(acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket
yang hilang di tengah jalan.
5. Network layer
Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header
untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui
internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.
6. Data-link layer
Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan
menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini
terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras
(seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan
menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge,
repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi
level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control
(LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
7. Physical layer
ARSITEKTUR PROTOKOL || KELOMPOK 1

Page 11

Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode
pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet
atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini
juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat
berinteraksi dengan media kabel atau radio.
b. Kelebihan dan Kekurangan OSI Layer
1. Kelebihan pada model OSI layer
a) Memberikan bahasa dan referensi yang sama antar sesama
professional;
b) Jaringan membagi tugas jaringan ke dalam layer-layer logis demi
kemudahan dalam pemahaman;
c) Memberikan keleluasaan fitur-fitur khusus pada level-level yang
berbeda;
d) Memudahkan dalam troubleshooting;
e) Mendorong standard interoperability antar jaringan dan peranti;
f) Memberikan modularity dalam fiturfitur jaringan (developer dapat
mengubah fitur-fitur tanpa mengubah dengan cara pendekatan
keseluruhan).
2. Kekurangan pada model OSI layer:
a) Layer-layer OSI adalah teoritis dan dalam penerapannay belum tentu
melakukan fungsi yang sesungguhnya;
b) Implementasi suatu protocol tertentu bisa tidak mewakili setiap layer
OSI (atau bisa tersebar di beberapa layer).

ARSITEKTUR PROTOKOL || KELOMPOK 1

Page 12

D. Model TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)
TCP/IP adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas
internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain
di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena
memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini
juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut
diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi.
Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack.
Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal
1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputerkomputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN).
TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen
terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat
digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang
sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan
hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama
lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini
cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft
Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen.
a. Keunggulan TCP/IP adalah sebagai berikut:
1) Open Protocol Standard, yaitu tersedia secara bebas dan dikembangkan
independen terhadap komputer hardware ataupun sistem operasi apapun.
Karena didukung secara meluas, TCP/IP sangat ideal untuk menyatukan
bermacam hardware dan software, walaupun tidak berkomunikasi lewat
internet.
2) Independen dari physical network hardware. Ini menyebabkan TCP/IP
dapat mengintegrasikan bermacam network, baik melalui ethernet, token
ring, dial-up, X.25/AX.25 dan media transmisi fisik lainnya.
3) Skema pengalamatan yang umum menyebabkan device yang
menggunakan TCP/IP dapat menghubungi alamat device-device lain di
seluruh network, bahkan Internet sekalipun.
4) High level protocol standar, yang dapat melayani user secara luas.

ARSITEKTUR PROTOKOL || KELOMPOK 1

Page 13

b. Cara Kerja TCP/IP
1) Untuk memindahkan data antara dua komputer yang berbeda dalam suatu
jaringan yang terdiri dari banyak komputer, dibutuhkan alamat tujuan
dan perantara untukmemindahkan sinyal elektronik pembentuk data
secara aman dan langsung.
2) Internet menggunakan protokol untuk menjamin sampainya data secara
aman di tempat tujuan.
3) Saat seorang pengguna Internet mengirim sekelompok teks ke mesin lain,
TCP/IP mulai bekerja. TCP membagi teks tersebut menjadi paket-paket
data kecil, menambahkan beberapa informasi (dapat dianggap sebagai
pengiriman barang), sehingga computer penerima memastikan bahwa
paket yang diterimanya tidak mengalami kerusakan sepanjang
pengiriman. IP menambahkan label yang berisikan informasi alamat pada
paket tersebut.
4) Deretan paket-paket TCP/IP berjalan menuju tujuan yang sama dengan
menggunakan berbagai jalur yang berbeda. Sebuah perangkat khusus
yang disebut router dipasang di titik persimpangan antar jaringan dan
memutuskan jalur mana yang paling efisien yang menjadi langkah
berikut dari sebuah paket. Router membantu mengatur arus lalu lintas di
Internet dengan membagi beban, sehingga menghindari kelebihan beban
pada suatu bagian dari sistem yang ada.
5) Saat paket-paket TCP/IP tiba di tempat tujuannya, komputer akan
membuka label alamat IP lalu menggunakan daftar pengiriman yang ada
pada paket TCP untuk memeriksa apakah ada kerusakan paket yang
terjadi selama pengiriman, dan menyusun kembali paket-paket tsb
menjadi susunan teks seperti aslinya. Saat komputer penerima
menemukan paket yang rusak, komputer tsb akan meminta komputer
pengirim untuk mengirim salinan baru dari paket yang rusak.
6) Sebuah perangkat khusus yang disebut gateway memungkinkan beragam
tipe jaringan yang ada di horison elektronik untuk berkomunikasi dengan
Internet menggunakan TCP/IP. Gateway menerjemahkan protokol asli
jaringan komputer tersebut menjadi TCP/IP dan sebaliknya.
7) Bagi seorang pemakai, Internet hadir seperti jaringan global raksasa yang
tidak terbatas, yang langsung merespon jika diminta. Komputer, gateway,
router, dan protokol yang membuat ilusi ini bekerja.

ARSITEKTUR PROTOKOL || KELOMPOK 1

Page 14

Berdasarkan standart protokol yang dikembangkan, dan selanjutnya
dipilah kedalam tugas masing-masing dalam komunikasi, maka TCP/IP dapat
dipisah menjadi :
a) Aplication layer berisi logika yang diperlukan untuk mendukung program
aplikasi yang digunakan oleh user.
b) Host to host layer memiliki fungsi untuk menjamin bahwa semua data
yang tiba di program aplikasi tujuan adalah sama dengan yang dikirim
oleh aplikasi sistem user. Protokol yang dipergunakan untuk melengkapi
tugas ini adalah TCP.
c) Internet layer memiliki ruang lingkup mengenai prosedur yang diperlukan
bila kedua sistem saling berkomunikasi terletak pada sistem jaringan yang
berbeda. Internet protokol dipergunakan untuk melengkapi beberapa
fungsi route lewat jaringan yang berbeda. Protokol ini tidak saja
diimplementasikan kepada komunikasi kedua sistem yang berbeda tetapi
juga untuk routing. Routing adalah proses yang menghubungkan dua
jaringan yang memiliki fungsi utama untuk mengalirkan data dari suatu
jaringan ke jaringan yang lain diantar sistem sumber ke sistem tujuan.
d) Network Access layer memiliki ruang lingkup pada pertukaran data
diantara ujung sistem yang tersambung kepada suatu sistem jaringan.
Komputer pengirim akan melengkapi alamat (address) dari komputer
tujuan, sehingga jaringan dapat memberikan route kepada data agar
sampai ke tujuan yang benar.
e) Physical layer meliputi interface hardware diantara peralatan transmisi

data dan media jaringan. Layer ini memiliki perhatian khusus pada media
transmisi, sinyal, kecepatan data, dan hal-hal yang berhubungan dengan
jaringan transmisi.

ARSITEKTUR PROTOKOL || KELOMPOK 1

Page 15

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah menyelesaikan penulisan makalah ini, penulis dapat
menyimpulkan beberapa hal, antara lain: pemahaman terhadap teori dasar
tentang komunikasi data, khususnya pada arsitektur protokol dan secara umum
protocol mempunyai fungsi untuk menghubungkan sisi dan penerima dalam
berkomunikasi serta bertukar informasi.

ARSITEKTUR PROTOKOL || KELOMPOK 1

Page 16

Daftar Pustaka
Sugeng Winarto. 2010. Jaringan Komputer Dengan TCP/IP. Bandung; Modula.
http://pendtiumrenitha.blogspot.com/2013/04/arsitektur-protokol-tcpip-danaplikasi.html (diakses tanggal 5 Maret 2015)
http://fikri-ichie.blogspot.com/2013/05/protocol-dan-arsitektur-protokol.html
(diakses tanggal 5 Maret 2015)
http://jokopurn.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/32571/Bab2.pdf
(diakses tanggal 5 Maret 2015)
http://biggerlink.blogspot.com/2013/02/arsitektur-dan-protokol-jaringantcpip.html (diakses tanggal 5 Maret 2015)
http://asiyahlee.blogspot.com/2013/04/arsitektur-dan-protokol.html
(diakses tanggal 5 Maret 2015)

ARSITEKTUR PROTOKOL || KELOMPOK 1

Page 17