1. Administrasi negara merupakan lembaga

UJIAN KOMPETENSI DASAR 2
PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI NEGARA

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh
Nilai Mata Kuliah Pengantar Ilmu Pengantar Administrasi Negara

Disusun Oleh :
PETRA LUGAS NUSWANTORO
D1112012

PROGRAM STUDI NON REG ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013

SOAL
1.

Administrasi negara merupakan lembaga yang memegang monopoli
kekuasaan pemaksa (coersive power) yang sah. Kelaskan apa maksudnya ?


2.

Bolehkah lembaga non negara (masyarakat sipil) menggunakan coersive
power ? Jelaskan pendapatmu !

3.

Administrasi negara diidentikkan dengan orientasi sikap ke luar atau kepada
kepentingan publik. Bagaimana pendapatmu tentang pernyataa ini ?
Jelaskan !

4.

Organisasi publik atau secara spesifik birokrasi pemerintah dalam paradigma
Administrasi Negara Lama atau Klasik dipandang sebagai locus ilmu
administrasi negara. Jelaskan :
a. Apa yang dimaksud dengan birokrasi !
b. Mengapa birokrasi disebut sebagai tipe organisasi yang rasional
dan apa ciri-citi birokrasi rasional ?


5.

Aparat birokrasi dibedakan menjadi elected dan appointed. Apa maksudnya
dan berikan contohnya ?

JAWAB
1. Administrasi negara memegang monopoli kekuasaan pemaksa (coersive
power) yang sah.
Maksudnya dalam penerapan admistrasi negara memiliki otoritas
istimewa untuk mempengaruhi orang atau badan lain untuk menjalankan
perintah atau melakukan sesuatu yang tidak bisa mereka tolak agar sesuatu hal
terjadi dengan cara disengaja, yang memiliki pengendalian dan pengawasan
melalui suatu sistem yang dijalankan secara disiplin sesuai dengan aturan dan
peraturan yang telah ditentukan secara pasti bersifat legal, yang berfungsi
menjaga dari kekacauan dan terdapat dampak konsekwensi yang timbul
apabila melanggar atau hukuman pada target akibat ketidakpatuhannya tetapi
tidak ada kontribusi karena memang sudah menjadi keseharusan.
Sri Yuliani dalam buku Pengantar Ilmu Administrasi Negara 2004:38
menjelaskan sebagai berikut :

“Mempunyai
kewenangan
untuk
memaksakan
kehendaknya pada masyarakat untuk menciptakan
Kepatuhan
terhadap
Hukum,
Kekuasaan
untuk
melaksanakan Paksaan dipahami sebagai (coercive power),
Administrasi Negara juga merupakan penjelamaan dari hal
tersebut dan diwujudkan dalam lembaga-lembaga negara
seperti kepolisian, Kehakiman, Militer, dll”
Menurut March dalam On Leadership 2005:52-53 menjelaskan
kekuasaan pemaksa sah
”Tanpa kekuasaan, individu akan anarkis, pemimpin
tidak bergigi, sanksi tidak dipatuhi, dan sebab itu
ketiadaan kekuasaan kerap dianggap situasi chaos
(kekacauan). Ketiadaan kekuasaan dalam organisasi

membuat organisasi kehilangan konsep pengendalian dan
berujung pada ketidaktercapaian tujuan organisasi,
bahkan chaos dalam organisasi”.

Sedangkan menurut Fairholm dalam Organizational Power Politics
2009:5 mendefinisikan sebagai berikut
“... kemampuan individu untuk mencapai tujuannya
saat berhubungan dengan orang lain, bahkan ketika
dihadapkan pada penolakan mereka.”
Gareth Morgan dalam karya penelitiannya Images of Organization,
mendefinisikan kekuasaan sebagai
“... medium lewat mana konflik kepentingan
diselesaikan ... kekuasaan mempengaruhi siapa dapat apa,
kapan dan bagaimana ... kekuasaan melibatkan
kemampuan mempengaruhi orang lain untuk melakukan
sesuatu yang kita kehendaki.”
2. Lembaga non Negara (masyarakat sipi) menggunakan coersive power.
Menurut saya tidak boleh atau tidak pas, karena lembaga non negara
tidak ada suatu kewajiban yang sifatnya tidak bisa menghindari atau bisa
lepas.

Lembaga non negara dapat berupa perusahaan swasta (perdagangan)
dan lembaga sosial. Lembaga non negara yang berupa perusahaan swasta
(perdagangan) tidak boleh memaksakan kehendaknya kepada masyarakat
untuk memilih kepadanya, adanya sifat bebas dan subyektivitas juga
terdapat banyak pilihan yang dimiliki masyarakat. Apabila dipaksa, maka
akan mengambil pilihan ke lain. Lembaga lainnya merupakan lembaga
yang lebih banyak condong bergerak di bidang pelayanan, kemudahan
atau bantuan kepada masyarakat yang memang benar membutuhkan.
Misalnya LBH, LSM, sehingga lebih cocok bersifat sukarela daripada
kekuasaan.
3. Administrasi negara diidentikkan dengan orientasi sikap ke luar atau
kepada kepentingan publik.
Pendapat saya kenapa dikatakan berorientasi ke luar atau kepentingan
publik, karena kegiatan administrasi negara berhubungan dengan orang
(masyarakat) banyak, baik dari penetapan/menerapkan suatu kebijakan
atau keputusan atau secara efektif didayagunakan dalam memberikan

pelayanan untuk masyarakat yang ada di bawahnya. Adanya estimasi dana
yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan. Selain itu itu juga bersikap
sebagai pemecah masalah yang ada di masyarakat.

4. a.

Yang

dimaksud

birokrasi

adalah

penyelenggaraan

kegiataan

administrasi (negara) yang melibatkan pegawai-pegawai (pemerintahan)
yang mengurusi atau mengatur kelengkapan kewajiban masyarakatdalm
administrasi.
Jay M Shafritz dan E. W Russel merumuskan birokrasi sebagai :









Semua Kantor Pemerintah
Semua kantor yang melaksanakan fungsi publik yang dijalankan oleh
pemerintah.
Semua Pegawai Pemerintah
Semua pegawai pemerintah dari tingkatan terendah hingga tertinggi,
yang dipilih maupun yang diangkat.
Karakteristik Negatif
Segala sesuatu yang menunjukkan karakterisitik negatif birokrasi
seperti korupsi, kaku, prosedural, berbelit-belit dan inefisiensi.
Karakteristik Struktural menurut Max Weber
Birokrasi identik dengan karakteristik struktural yang dikemukakan
oleh Max Weber, seperti adanya pembidangan tugas yang jelas,
prinsip hierarki, spesialisasi dan formalisme
Max Turner dan David Hulme (1997) mendefinisikan birokrasi sama


dengan administrasi negara yaitu
“dengan
melihat
aspek-aspek
unik
dalam
administrasi negara seperti keterkaitan administrasi
negara dengan pemerintah atau negara, keterkaitan
dengan hukum, dan adanya aspek akuntabilitas public”
Sri Yuliani dalam Pengantar Ilmu Administrasi Negara menurut
Maximilliam Weber menerangkan definisi birokrasi sebagai berikut :
“Birokrasi berasal dari kata bureaucracy, suatu
organisasi yang memiliki rantai komando berbentuk
piramida, dimana lebih banyak orang berada ditingkat
bawah daripada tingkat atas, biasanya ditemui pada
instansi administrasi”

b.


Birokrasi disebut sebagai tipe rasional karena birokrasi mencoba
membagi kapasistas kepemimpinan, adanya pembagian tugas, adanya
pengawasan dan pengendalian, juga adanya seleksi dalam rekrutmen serta
dipahami oleh seluruh anggota birokrasi. Dalam tindakan birokrasi
memiliki tujuan / ukuran yang jelas dan bisa dipelajari orang lain secara
umum dan objektif.

Ciri-ciri pokok dari struktur birokrasi menurut Weber adalah sbb:
1. “Kegiatan sehari-hari yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan-tujuan
organisasi didistribusikan melalui cara yang telah ditentukan, dan
dianggap sebagai tugas-tugas resmi.” Pembagian tugas secara tegas
memungkinkan untuk mempekerjakan hanya ahli-ahli dengan kekhususan
tertentu pada jabatan-jabatan tertentu dan membuat mereka bertanggung
jawab atas pelaksanaan tugas masing-masing secara efektif.
2. “pengorganisasian kantor mengikuti prinsip hirarkis; yaitu bahwa unit
yang lebih rendah dalam sebuah kantor berada dibawah pengawasan dan
pembinaan unti yang lebih tinggi.” Setiap pejabat yang berada dalam
hierarkhi administrasi ini dipercayai oleh atasan-atasannya untuk
bertanggung jawab atas semua keputusan dan tindakan yang dilakukan
oleh bawahannya maupun dirinya sendiri.

3. Pelaksanaan tugas diatur oleh suatu “system peraturan-peraturan abstrak
yang konsisten…[dan] mencakup juga penetapan aturan-aturan ini
didalam kasus-kasus tertentu.” Sistem pedoman-pedoman ini dirancang
untuk menjamin adanya keseragaman dalam pelaksanaan setiap tugas
(terlepas dari berapapun banyaknya pegawai yang terlibat didalamnya) dan
untuk mengorganisasikan tugas-tugas yang beraneka ragam.
4. “seorang pejabat yang ideal melaksanakan tugas-tugasnya…[dengan]
semangat ‘sine ira et studio’(formal dan tidak bersifat pribadi), tanpa
perasaan-perasaan dendam atau napsu dan oleh karena itu tanpa perasaan
kasih saying atau antusiasme.” Agar pedoman-pedoman yang rasional bias
mempengaruhi jalannya pelaksanaan tugas tanpa dicampuri hal-hal yang
bersifat pendirian pribadi, maka didalam organisasi (terutama dalam
menghadapi klien-klien) seseorang harus menampilkan pendekatan yang
tidak mempunyai ikatan.
5. Pekerjaan dalam suatu organisasi birokratis didasarkan pada kualifikasi
teknis dan dilindungi dari kemungkinan pemecatan oleh sepihak.
“pekerjaan dalam suatu organisasi birokratis mencakup dari suatu jenjang
karir serta terdapat suatu ‘sistem kenaikan pangkat’ yang didasarkan atas
senioritas atau prestasi maupun gabungan antara keduanya.”
6. “Pengamalan, secara universal cenderung mengungkapkan bahwa tipe

organisasi administrative yang murni berciri birokratis…dilihat dari sudut
pandang yang semata-mata bersifat teknis, mampu mencapai tingkat
efisiensi yang tinggi.”
5. Birokrasi dibedakan menjadi elected dan appointed

Elected adalah pegawai atau karyawan birokrasi yang cara
mendapatkannya melalui pemilihan.
Contohnya : Presiden, Menteri, Gubernur, Bupati dan Lurah.
Appointed adalah pegawai atau karyawan dari birokrasi yang
pengangkatannya dilakukan oleh pejabat yang berwenang, karena
kariernya akan ditentukan oleh pejabat yang diatasnya dalam hirarki
organisasi
Contohnya PNS, Pegawai Sekda

DAFTAR PUSTAKA

Gilbert W. Fairholm. 2009. Organizational Power Politics: Tactics in
Organizational Leadership, 2nd EditionSanta Barbara:
Praeger.
Gareth Morgan. 2006. Images of Organization Thousand Oaks, California: Sage
Publications.
James G. March and Thierry Weil. 2005. On Leadership Malden : Blackwell
Publishing.
Yuliani Sri, Dra, M.Si. 2004. Pengantar Ilmu Administrasi Negara. Surakarta:
FISIP Universitas Sebelas Maret.