MODUL PRAKTIKUM HORTIKULTURA and BUDIDAY

MODUL PRAKTIKUM
HORTIKULTURA & BUDIDAYA TANAMAN

Oleh :
Ipin Aripin, M.Pd.

Nama
NPM
Asisten

:
:
:

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN DASAR & MENENGAH
UNIVERSITAS MAJALENGKA
2017

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
PRAKTIKUM I

PEMBUNGAAN TANAMAN HORTIKULTURA
A Pendahuluan
Bunga merupakan salah satu sda yang berasal dan merupakan
bagian dari tanaman. Adanya bunga menjadikan tanaman tetap
berkembang biak menjadi berbagai macam bentuk dengan jenis atau
spesies yang berbeda-beda. Bunga merupakan organ atau bagian
terpenting dari tumbuhan agar selalu dapat berkembang biak. Bunga
merupakan salah satu alat perkembangbiakan generatif tanaman yang
melibatkan organ tanaman sebagai alat penyerbukan (Sunarto, 1997).
Menurut Darjanto dan satifah (1990) dari penelitian lebih lanjut
menunjukan bahwa :
1. Bunga dapat terletak di ujung batang atau cabang dan ketiak daun,
yang letaknya sama dengan tempat tunas yang akantumbuh
menjadicabang.
2. Bagian-bagian bunga (kelopak, tajuk, benang sari, putik) kadangkadang dapat menyerupai daun biasa dengan perbedaan sedikit
sampai besar sekali.
3. Pada ketiak daun kelopak atau daun tajuk kadang-kadang
dapatmembentuk sebuah kuncup.
4. Kadang-kadang bunga dapat membentuk biasa yang berdaun.
Proses penyerbukan antara benang sari dan putik terjadi bunga.

Bagian dari bunga yang terlibat dalam proses pembentukan biji adalah
benang sari (stamen) dan putik (pistil). Benang sari menghasilkan
serbuk sari yang masing-masing membentuk gamet. Dibagian bawah
putik terbentuk bakal biji (ovulum) yang mengadung telur. Pada waktu
penyerbukan yaitu jatuhnya serbuk sari kekepala putik, terbentuk
tabung tabung serbuk sari. Selanjutnya berlangsung pembuahan
antara sperma dengan telur dan akhirnya terbentuk biji
(Tjitrosomo,1985).
Menurut Nasir (2001) dilihat dari komponen penyusunnya bunga
dapat diklasifikasikan atas dua macam yaitu:
a. Bunga lengkap
Bunga lengkap adalah bunga yang mempunyai semua organ
bunga secara lengkap. Meliputi kelopak, mahkota, benang sari dan
putik. Contohnya adalah bunga tembakau, kedelai dan lain-lain.
b. Bunga tidak lengkap
Bunga tidak lengkap adalah bunga yang tidak memiliki satu atau
lebih komponen-komponen penyusun bunga. Cohtoh dari bunga ini
adalah jagung, semangka, pepaya dan lain-lain.
Ditinjau dari keberadaan alat kelamin yang dimilikinya suatu
bunga dapat dibedakan atas:

a. Bunga sempurna
Bunga sempurna adalah bunga yang memiliki alat kelamin jantan
(benang sari) dan betina (putik) dalam satu bunga.

1

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
b. Bunga tidak sempurna
Bunga tidak sempurna adalah bunga yang hanya memiliki benang
sari atau putik saja pada satu unit bunga (Nasir, 2001).
B Tujuan
- Mahasiswa dapat
hortikultura.

menentukan

C Alat dan Bahan
Alat
Lup
Buku gambar

Alat tulis
Kamera

Bunga
Bunga
Bunga
Bunga

tipe

perbungaan

tanaman

Bahan
pepaya jantan, betina & banci
bougenvilae
jagung
salak


D Langkah Kerja
1. Ambil dan amati bunga pepaya jantan, betina dan hemafrodit
2. Lakukan hal yang sama pada objek berikutnya.
3. Gunakan lup untuk memperjelas objek yang akan diamati
4. Gambar dan dokumentasikan objek yang diamati
5. Lakukan analisis terhadap proses pembungaan tanaman
hortikultura tersebut.
E Tabel Pengamatan
No
1

Gambar pengamatam
Bunga pepaya betina

Gambar asli

Keterangan:

2


Bunga pepaya jantan

2

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
No

Gambar pengamatam

Gambar asli

Keterangan:

3

Bunga pepaya
hemaprodit

Keterangan :


4

Bunga jantan jagung

Keterangan :

5

Bunga betina jagung

3

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
No

6

Gambar pengamatam
Keterangan:


Gambar asli

Bunga Sepatu

Keterangan:

7

Bunga bougenvilae

Keterangan:

8

Bunga salak

4

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
No


Gambar pengamatam

Gambar asli

Keterangan:

E Pembahasan & Kesimpulan
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................

5

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
PRAKTIKUM II
HIDROPONIK

A Pendahuluan
Hidroponik adalah suatu cara pembudidayaan tanaman tanpa
menggunakan tanah sebagai media pertumbuhan. Media tanah diganti
dengan arang sekam/pasir. Media yang digunakan bukan tanah,
nutrisi yang diperlukan tanaman berbentuk larutan. Tidak seperti
media tanah yang memiliki unsur hara yang berupa zat-zat penting
bagi tumbuhan. Hidroponik memiliki keunggulan yaitu tidak
memerlukan lahan yang luas.
Seiring pengembangan teknologi,
kombinasi
sistem
hidroponik
dengan
membran
mampu
mendayagunakan air, nutrisi, pestisida secara nyata lebih efisien
(minimalys system) dibandingkan dengan kultur tanah , terutama
untuk tanaman berumur pendek.
Contoh tanaman hidroponik yang sangat mudah untuk di tanam
dengan cara menanam hidroponik adalah jenis tanaman sayuran daun

seperti sawi, kangkung, pakcoy, kailan, seledri, kemangi, bayam, cabai
dan lain sebangainya.
Hal yang harus diperhatikan dalam cara menanam hidroponik
adalah media tanam dan nutrisi hidroponik atau pupuk hidroponik.
Pastikan media tanam cukup poros sehingga air dan nutrisi dapat di
serap oleh akar tanaman tapi juga cukup kokoh untuk menopang
tanaman hidroponik.
Tahapan cara menanam secara hidroponik.
1. Penyemaian Benih
Semai benih pada tray atau wadah semai, gunakan benih yang
tingkat germinasinya di atas 80%. Media semai yang baik dan umum
digunakan adalah rockwool. Rockwool sangat praktis karena memiliki
daya serap air yang tinggi dan steril. Media alternatif sebagai pengganti
tray adalah dengan menggunakan kapas yang sudah dibasahi yang.
Semai benih diatas kapas tersebut. Jika benih telah cukup umur
pindahkan ke media tanam.

Gambar. Penyemaian Benih
2. Penyiapan Media
Media tanam yang poros bisa campuran sekam bakar dan pasir
kerikil, atau campuran rockwool dan pasir kerikil atau sabut kelapa

6

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
dengan sekam. Tempatkan media tanam pada wadah yang diinginkan
seperti pot, kaleng bekas, atau bekas air mineral.
3. Pemberian Nutrisi
Pemberian nutrisi dalam cara menanam hidroponik sangat
penting bagi pertumbuhan tanaman. Anda bisa meracik sendiri atau
membeli nutrisi hidroponik di pasaran. Pemberian nutrisi bisa dengan
cara siram manual pagi dan sore hari, atau jika anda ingin lebih
praktis anda bisa mencoba cara menanam hidroponik dengan sistem
sumbu atau wick silahkan cek pada gambar. Sumbu (bisa dari kapas,
sumbu kompor atau kain bekas) akan mengalirkan nutrisi ke seluruh
bagian tanaman. Teknik wick ini adalah salah satu teknik hidroponik
sederhana. Nutrisi hidroponik bisa didapatkan dengan cara merendam
sabuk kelapa dalam botol kemudian diisi air hingga setengahnya.
Tutup rapat selama ±7-12 hari. Nutrisi yang dihasilkan berupa KCL.
4. Perawatan
Perawatan pada sistem hidropinik pada dasarnya tidak berbeda
jauh dengan perawatan pada penanaman sistem konvensional seperti
pemangkasan, pembersihan gulma dll.
5. Pembuatan Nutrisi
Dalam takaran 1 ember

a. 1 ember kotoran domba+ 1 ember kotoran ayam+1 ember limbah
sayuran (pelepah, bogol, daun pisang, daun bambo)
b. Aduk hingga rata/ menyatu
c. Masukan dalam drum/ wadah tertutup ± 7-14 hari
d. Tambahkan EMF4/ air gula. Takaran satu botol ditambah 5 sdm
gula
e. Tiga hari pertama di check.
Larutan EMF4, bisa dibuat secara manual dengan nama MOL
(mikroorganisme lokal) Proses pembuatannya:
a. Nasi basi, dikepal-kepal sebesar bola tennis. Simpan selama ± 4
hari/ sampai terlihat jamur tumbuh
b. Masukkan dalam botol ± 4-7 hari (Takaran satu botol ditambah 5
sdm gula)
c. Tambahkan air gula dan air.
B Tujuan
- Mahasiswa melakukan penanaman sayuran secara hidroponik.
C Alat dan Bahan
Alat
KIT Hidroponik

Bahan
Benih sawi
Benih selada
Benih kangkung
Kompos
Air
Pekatan AB Mix

7

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
D Langkah Kerja
1] Menyiapkan bibit tanaman sayuran (sawi, selada dan kangkung).
2] Menyiapkan media berupa talang air yang diberi sistem aliran
pompa air pada wadah yang tersirkulasi.
3] Menanam bibit pada media styrofoam dengan bantuan busa
sebagai penyangga.
4] Memelihara tanaman (perlu penambahan nutrisi).
5] Mengamati tanaman terhadap komponen pertumbuhan (tinggi
tanaman dan jumlah daun).
E Tabel Pengamatan
Minggu
Ke-

Sampel 1
Sampel 2
Sampel 3
Sampel 4
Tinggi J.Daun Tinggi J.Daun Tinggi J.Daun Tinggi J.Daun

Sampel 5
Tinggi J. Daun

1
2
3
4

E Pembahasan & Kesimpulan
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................

8

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
PRAKTIKUM III
HIDROPONIK BAWANG
A Pendahuluan
Hidroponik adalah suatu cara pembudidayaan tanaman tanpa
menggunakan tanah sebagai media pertumbuhan. Media tanah diganti
dengan arang sekam/pasir. Media yang digunakan bukan tanah,
nutrisi yang diperlukan tanaman berbentuk larutan. Tidak seperti
media tanah yang memiliki unsur hara yang berupa zat-zat penting
bagi tumbuhan. Hidroponik memiliki keunggulan yaitu tidak
memerlukan lahan yang luas.
Seiring pengembangan teknologi,
kombinasi
sistem
hidroponik
dengan
membran
mampu
mendayagunakan air, nutrisi, pestisida secara nyata lebih efisien
(minimalys system) dibandingkan dengan kultur tanah , terutama
untuk tanaman berumur pendek.
Contoh tanaman hidroponik yang sangat mudah untuk di tanam
dengan cara menanam hidroponik adalah jenis tanaman sayuran daun
seperti sawi, kangkung, pakcoy, kailan, seledri, kemangi, bayam, cabai
dan lain sebangainya.
Hal yang harus diperhatikan dalam cara menanam hidroponik
adalah media tanam dan nutrisi hidroponik atau pupuk hidroponik.
Pastikan media tanam cukup poros sehingga air dan nutrisi dapat di
serap oleh akar tanaman tapi juga cukup kokoh untuk menopang
tanaman hidroponik.
B Tujuan
- Mahasiswa melakukan penanaman bawang secara hidroponik.
C Alat dan Bahan
Alat
Botol Plastik
Sekam Bakar
Tanah
Gunting/Cutter
Kain Flanel

Bahan
Benih bawang merah
Air
Nutrisi Hidroponik

D Langkah Kerja
1] Siapkan benih bawang merah, pilihlah yang sudah tua kering
dan mengkilap.
2] Bersihkan bawang merah lalu potong ujungnya sedikit dengan
gunting atau cutter.
3] Basahi media tanam yang akan digunakan.
4] Tanam bawang merah sampai tertutup tanah separuh umbi
bawang saja.

9

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
5] Simpan pada tempat yang teduh yang masih bisa terkena sinar
matahari.
E Tabel Pengamatan
Sampel 1
Sampel 2
Sampel 3
Minggu
Bny
Bny
Bny
Ke- Pj. daun
Pj. daun
Pj. daun
umbi
umbi
umbi

Sampel 4
Pj.
Bny
daun
umbi

Sampel 5
Pj.
Bny
daun
umbi

1
2
3
4

E Pembahasan & Kesimpulan
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................

10

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
PRAKTIKUM IV
PERBANYAKAN TANAMAN
Cangkok
A Pendahuluan
Teknik pencangkokan adalah untuk mendapatkan anakan atau
bibit untuk pembangunan bank klon, kebun benih klon, kebun
persilangan, karena dengan teknik ini bibit yang dihasilkan bersifat
dewasa sehingga lebih cepat berbunga atau berbuah. Pembuatan
cangkokan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1] Pemilihan cabang yang sehat dengan diameter rata-rata 2 – 4 cm.
Cabang dikerat dengan menggunakan pisau cangkok, kulit cabang
dikelupas dan bagian kambiumnya dibersihkan dengan cara
dikerik.
2] Menutup luka sayatan pada cabang dengan campuran media yang
telah disiapkan kemudian ditutup dengan polybag dan diikat
dengan tali rafia sehingga media cangkok stabil. Bagian
pembungkus cangkok dilubangi agar memudahkan masuknya air
atau keluarnya akar ketika cangkok telah berakar dengan baik
(Adinugraha et al., 2007).
B Tujuan
- Mahasiswa mampu melakukan cangkok tanaman hortikultura.
C Alat dan Bahan
Alat
Pisau / cutter
Tali plastik / rapia
Label
Polybag

Bahan
Tanaman mangga
Tanaman nangka
Tanaman rambuta
Tanah

D Langkah Kerja
1] Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam
praktikum.
2] Menentukan cabang tanaman yang akan diberi perlakuan cangkok,
diameter cabang kira-kira 2-4 cm dan pertumbuhan tanamanya
normal.
3] Mengerat kulit cabang tersebut selebar ±5 cm kemudian
membersihkan kambiumnya dengan cara dikerik hingga bersih.
4] Melapisi cabang yang sudah dikerat tersebut dengan segenggam
tanah.
5] Membungkus cangkokan tersebut dengan plastik dan diikat
dengan tali plastik supaya lebih stabil.
6] Melakukan pengamatan terhadap pertumbuhan cabang yang
dicangkok tersebut.

11

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman

Gambar ; Cangkok
E Tabel Pengamatan
No.

Nama Tanaman

Minggu-1

Perkembangan
Minggu-2 Minggu-3

Minggu-4

Ket :
√ = berhasil
(x) = tidak berhasil
E Pembahasan & Kesimpulan
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................

12

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
PRAKTIKUM V
PERBANYAKAN TANAMAN
STEK (Cuttage)
A Pendahuluan
Menurut Prastowo dkk. (2006), setek (cutting atau stuk) atau
potongan adalah menumbuhkan bagian atau potongan tanaman,
sehingga menjadi tanaman baru. Keuntungan bibit dari setek yaitu
tanaman buah-buahan tersebut akan mempunyai sifat yang persis
sama dengan induknya, terutama dalam hal bentuk buah, ukuran,
warna dan rasanya, tanaman asal setek ini bisa ditanam pada tempat
yang permukaan air tanahnya dangkal, karena tanaman asal setek
tidak mempunyai akar tunggang, perbanyakan tanaman buah dengan
setek merupakan cara perbanyakan yang praktis dan mudah
dilakukan, setek dapat dikerjakan dengan cepat, murah, mudah dan
tidak memerlukan teknik khusus seperti pada cara cangkok dan
okulasi. Sedangkan kerugian bibit dari setek yaitu perakaran dangkal
dan tidak ada akar tunggang, saat terjadi angin kencang tanaman
menjadi mudah roboh, apabila musim kemarau panjang, tanaman
menjadi tidak tahan kekeringan.
B Tujuan
- Mahasiswa dapat melakukan stek batang dan stek daun
C Alat dan Bahan
Alat
Gelas air
Pisau (Cutter)
Botol semprot

Bahan
Zamia
Singkong
Pepaya Jepang
Tanah
Kompos
Pasir
Polybag

D Langkah Kerja
Stek Batang
1] Menyiapkan bahan media tanam dan alat yang diperlukan.
2] Mencampur media tanam pasir : kompos : tanah perbandingan 1 : 1
: 1.
3] Memasukkan media tanam ke dalam gelas mineral dengan volume
2/3 bagian dari dasar gelas mineral.
4] Memilih bahan stek dengan perlakuan pemotongan bagian batang
yang agak muda dengan kemiringan 45o dan 180o ukuran + 10 cm.
5] Menjaga kelembaban tanah dengan melakukan penyiraman
menggunakan hand sprayer.

13

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
Stek Daun
1] Menyiapkan bahan media tanam dan alat yang diperlukan.
2] Membuat perlakuan media tanam menjadi beberapa komposisi
sebagai berikut:
a. Mencampur Pasir : Kompos : Tanah perbandingan 1 : 1 : 1
b. Mencampur Kompos : Tanah perbandingan 1 : 1
3] Memasukkan media tanam ke dalam gelas mineral dengan volume
2/3 bagian dari dasar gelas mineral.
4] Memilih bahan stek dengan memotong bagian daun dengan
kemiringan 180o.
5] Menjaga kelembaban tanah dengan melakukan penyiraman
menggunakan hand sprayer.

E Tabel Pengamatan
Bahan
Tanam

Perlakuan
Dipotong
1800

Batang
Dipotong
450

Daun

Media pasir:
kompos:
tanah
(1:1:1)
Media
kompos:
tanah (2:1)

Ulangan/
Kelompok
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3

14

Parameter Pengamatan
Panjang akar
Jumlah akar
(cm)

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
E Pembahasan & Kesimpulan
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................

15

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
PRAKTIKUM VI
PERBANYAKAN TANAMAN BUAH NAGA
A Pendahuluan
Di Indonesia buah naga baru populer sekitar tahun 2000, tidak
ada catatan juga siapa yang pertama kali memperkenalkan buah ini di
Indonesia. Tetapi diperkirakan buah naga masuk di Indonesia melalui
negara Thailand dan dibudidayakan oleh penghobi tanaman ini secara
sporadis.
Jenis buah naga yang banyak beredar di Indonesia hanya 2 jenis
saja yakni Hylocereus undatus dengan ciri kulitnya merah dengan
daging buah putih dan Hylocereus polyrhisus yang mempunyai warna
kulit merah dengan daging buah merah. Selain kedua jenis tersebut
sebenarnya ada 2 jenis lainya yakni Hylocereus costaricensis kulit
merah dengan daging buah merah pekat agak keunguan
dan Hylocereus megelanthus kulitnya berwarna kuning dengan daging
buah putih.
Budidaya buah naga sangat cocok dilakukan di daerah dengan
iklim tropis seperti di Indonesia. Tanaman ini banyak dibudidayakan di
daerah dengan ketinggian 0-300 meter di atas permukaan laut dengan
curah hujan 720 mm per tahun. Suhu ideal untuk budidaya buah naga
sekitar 26-36 derajat celsius.
(www.caratanam.com)
B Tujuan
- Mahasiswa mampu melakukan perbanyakan buah naga.
C Alat dan Bahan
Alat
Polybag / pot
Tiang
Label

Bahan
Tanaman buah naga
Pasir
Tanah
Pupuk Kandang
Kompos
Pupuk

D Langkah Kerja
1] Menyiapkan pot / polybag untuk buah naga
2] Siapkan tiang panjatan buah naga
3] Buat media tanam berupa pasir, tanah, pupuk kandang dan
kompos dengan perbandingan 2:1:3:1 tanah disiram dengan air
biarkan sehari semalam.
4] Tanam bibit buah naga, pilih batang yang besar dan sudah tua
yang bebas penyakit. Ideal tanaman bibit dengan panjang 30 cm.
5] Beri nutrisi berupa pupuk yang mengandung P dan K seperti
NPK.

16

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman

Gambar : Penanaman Bibit Buah Naga
E Tabel Pengamatan
No.

Sampel Buah
Naga Ke-

Minggu-1

Tinggi
Minggu-2 Minggu-3

Minggu-4

E Pembahasan & Kesimpulan
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................

17

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
PRAKTIKUM VII
PERBANYAKAN TANAMAN
Menyambung (Grifting) dan Okulasi (Budding)
A Pendahuluan
Menurut Purnomosidhi dkk, (2002), menyambung adalah cara
perbanyakan tanaman dengan cara menyambung pucuk (batang atas)
yang berasal dari suatu tanaman induk pada tanaman lain (batang
bawah). Batang ataslah yang akan memberikan hasil sesuai dengan
sifat induk yang diinginkan. Batang bawah hanyalah sebagai tempat
untuk tumbuh dan mengambil makanan dari dalam tanah. Oleh sebab
itu kriteria pemilihan batang atas dan batang bawah berbeda.
Pengadaan batang bawah dan batang atas Batang bawah disiapkan
sesuai dengan kriteria batang bawah. Batang bawah diperoleh dari
semai. Pengadaan semai untuk batang bawah dapat dilihat pada bab
perbanyakan tanaman dengan biji. Batang atas dipilih sesuai dengan
kriteria batang atas. Kriteria batang atas: cukup tua, sudah berbuah
minimal 3 kali, berbuah lebat, buah manis, buah enak, buah besar,
dan sehat. Kriteria batang bawah: sistem perakaran kuat, tahan
terhadap hama dan penyakit, tahan terhadap kekurangan air, sesuai
dengan kondisi setempat.
B Tujuan
- Mahasiswa dapat melakukan okulasi dan menyambung tanaman
hortikultura
C Alat dan Bahan
Alat
Pisau
Tali plastik
Label

Bahan
Tanaman nangka
Tanaman mangga
Tanaman jambu
Tanah

D Langkah Kerja
1] Menyiapkan bahan tanam yang akan digunakan sebagai batang
bawah dan atas serta alat yang diperlukan.
2] Memilih batang atas sebesar batang bawah dan membuat
perlakuan sebagai berikut:
 Membuang daun pada batang atas.
 Menyisakan 2 daun atau lebih batang atas daun.
 Memotong batang bagian bawah 3-5 diatas leher bongol,
kemudian membuat sayatan celah berbentuk huruf V ke arah
bawah sepanjang 1-1,5 cm.
 Memotong dan membuat sayatan batang atas berbentuk baji
(lancip) sepanjang 1-15 cm.
 Menyisipkan batang atas (entres) ke dalam celah bawah (stock).

18

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman




Membalut sambungan dengan tali rafia atau plastik mulai dari
bawah ke atas.
Mengerudungi bidang sambungan dengan kantong platik
transparan dan letakkan di tempat teduh sekitar 3 minggu.
Sambungan yang tumbu akan muncul daun atau tunas baru.

Gambar : Tipe Menyambung

Gambar : Tipe Okulasi

Gambar : Okulasi

19

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
E Tabel Pengamatan
Cara Grafting
Perlakuan

Ulangan/

Kelompok Penyambungan

Daun

1

hilang

2

(dikupir)

3

Batang
Bawah

5

>2

6

Cara Budding
Ulangan/
Keberhasilan
Perlakuan
Kelompok Penyambungan
Daun

1

hilang

2

(dikupir)

3

>2

Batang Atas

4

Daun sisa

Daun sisa

Perubahan

Keberhasilan

Perubahan
Batang Atas

Batang Bawah

4
5
6

Keterangan:
 : Hasil penyambungan hidup
- : Hasil penyambungan mati
* : Pembengkakan pada sambungan
** : Tumbuhnya batang atas abnormal
***: Daun-daun menguning
E Pembahasan & Kesimpulan
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................

20

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
PRAKTIKUM VIII
PERBANYAKAN TANAMAN
Penyusuan
A Pendahuluan
Istilah penyusuan (approach grafting) merupakan cara
penyambungan di mana batang bawah dan batang atas masing-masing
tanaman masih berhubungan dengan perakarannya.
 Keuntungan dari teknik ini adalah tingkat keberhasilan tinggi,
tetapi pengerjaannya agak merepotkan, karena batang bawah harus
selalu didekatkan kepada cabang pohon induk yang kebanyakan
berbatang tinggi.
 Kerugian lainnya bahwa penyusuan hanya dapat dilakukan dalam
jumlah sedikit atau terbatas, tidak sebanyak sambungan atau
menempel dan akibat dari penyusuan bisa merusak tajuk pohon
induk.
Oleh karena itu penyusuan hanya dianjurkan terutama untuk
perbanyakan tanaman yang sulit dengan cara sambungan dan okulasi.
Tipe penyusuan:
 Susuan duduk untuk mendekatkan batang bawah dengan cabang
induknya dibuat parapara dari bambu. Batang bawah kemudian
ditaruh diatas para-para dan disusukan dengan cabang pohon
induk.
 Susuan gantung disebut demikian karena batang bawah yang akan
disusukan didekatkan dengan cabang pohon induk dengan posisi
menggantung. Dan polybag batang bawah kita ikatkan pada cabang
batang atas (Prastowo, 2006).
B Tujuan
- Mahasiswa memahami
hortikulutura.
C Alat dan Bahan
Alat
Pisau
Tali plastik
Label

teknik

penyusuan

pada

tanaman

Bahan
Tanaman nangka
Tanaman mangga
Tanaman jambu

D Langkah Kerja
1] Menyiapkan tanaman yang akan digunakan baik sebagai
batang bawah maupun batang atas.
2] Menyayat kulit batang kedua tanaman tersebut di satu sisi,
diameter batang yang dipilih berukuran ±2-4 cm.
3] Merekatkan kedua batang tersebut, mempertemukan kedua
sayatanya, kemudian mengikatnya dengan tali plastik.

21

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
4] Melakukan
tersebut.

pengamatan

terhadap

pertumbuhan

penyusuan

Gambar : Teknik Penyusuan
E Tabel Pengamatan
No.

Nama Tanaman

Minggu-1

Perkembangan
Minggu-2 Minggu-3

Minggu-4

Ket :
√ = berhasil
(x) = tidak berhasil
E Pembahasan & Kesimpulan
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................

22

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
PRAKTIKUM IX
KULTUR JARINGAN SEDERHANA
A Pendahuluan
Menurut Suryowinoto (1991), kultur jaringan dalam bahasa asing
disebut sebagai tissue culture, weefsel cultuusatau gewebe kultur.
Kultur adalah budidaya, jaringan adalah sekelompok sel yang
mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Maka, kultur jaringan
berarti membudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi tanaman
kecil yang mempunyai sifat seperti induknya.
Dapat disimpulkan bahwa kultur jaringan adalah suatu metode
untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti protoplasma, sel,
sekelompok sel, jaringan dan organ, serta menumbuhkannya dalam
kondisi aseptik. Sehingga bagian-bagian tersebut dapat memperbanyak
diri dan beregenerasi menjadi tanaman lengkap kembali.
Kultur
jaringan atau biakan jaringan sering juga disebut kultur in vitro yakni
teknik pemeliharaan jaringan atau bagian dari individu secara buatan
yang dilakukan di luar individu yang bersangkutan. In vitro berasal dari
bahasa Latin yang artinya "di dalam kaca". Jadi Kultur in vitro dapat
diartikan sebagai bagian jaringan yang dibiakkan di dalam tabung
inkubasi atau cawan petri dari kaca atau material tembus pandang
lainnya. Secara teoritis teknik kultur jaringan dapat dilakukan untuk
semua jaringan, baik dari tumbuhan, hewan, bahkan juga manusia,
karena berdasarkan teori Totipotensi Sel (Total Genetic Potential),
bahwa setiap sel memiliki potensi genetik seperti zigot yaitu mampu
memperbanyak diri dan berediferensiasi menjadi individu lengkap. Sel
dari suatu organisme multiseluler di mana pun letaknya, sebenarnya
sama dengan sel zigot karena berasal dari satu sel tersebut, setiap sel
berasal dari satu sel.
Usaha pengembangan kultur jaringan merupakan usaha
perbanyakan vegetatif tanaman yang dapat dikatakan masih baru.
Namun, saat ini sudah banyak sekali penemuan – penemuan tentang
ilmu pengetahuan kultur jaringan dalam bidang pertanian, biologi,
farmasi, kedokteran dan sebagainya. Di bidang farmasi, teknik kultur
jaringan sangat menguntungkan karena dapat menghasilkan metebolit
sekunder untuk keperluan obat – obatan dalam jumlah yang besar dan
dalam waktu yang singkat.
Pada prinsipnya kultur jaringan merupakan dua kegiatan utama.
Pertama, yaitu mengisolasi atau memisahkan bagian tanaman dari
tanaman induk. Kedua, yaitu menumbuhkan dan mengembangkan
bagian tanaman tersebut di dalam media yang kondisinya steril dan
mampu mendorong pertumbuhan bagian tanaman menjadi tanaman
yang sempurna.

23

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
B Tujuan
- Memahami konsep dasar kultur jaringan tumbuhan
- Dapat melakukan kultur jaringan skala rumahan/sederhana.
C Alat dan Bahan
Alat Pembuatan Media Kultur
1. Gelas becker/piala, untuk menuangkan atau mempersiapkan
bahan kimia dan air aquades dalam pembuatan media. Ukuran
gelas piala bervariasi, 100ml, 300ml, 1000ml, 2000ml.
2. Pipet, untuk mengambil cairan.
3. Timbangan, untuk menimbang bahan kimia yang diperlukan dalam
pembuatan media kultur.
4. Spatula, untuk mengambil bahan kimia yang diperlukan dalam
pembuatan media kultur.
5. Indicator pH/ lakmus, untuk mengukur pH media ketika membuat
media.
6. Sendok kaca, untuk mengaduk media saat persiapan dan saat
pemanasan.
7. Panci, uempat memasak media.
8. Kompor, untuk pemanas saat memasak media.
9. Autoklaf, untuk mensterilkan semua peralatan dan media kultur
yang dipakai dalam kegiatan kultur jaringan.
10. Botol kultur, tempat untuk mengkulturkan atau menanam eksplan.
11. Plastik dan karet tahan panas, untuk penutup pada botol kultur
dan sebagai pengikat plastik dengan botol kultur.
Alat Penyiapan Eksplan (Inisiasi)
1. Botol kultur, tempat untuk mengkulturkan atau menanam eksplan.
2. Scalpel, untuk pemotongan eksplan
3. Gunting, untuk memotong eksplan
Alat Penanaman (Inokulasi)
1. Laminar air flow/enkas, untuk menanam eksplan ke dalam botol
dalam kondisi steril atau melakukan sub kultur yang dilengkapi
dengan blower dan lampu UV.
2. Pinset, untuk mengambil eksplan.
3. Spatula, untuk mengambil eksplan.
4. Petridish, tempat untuk memotong-motong eksplan yang akan di
tanam dalam botol kultur.
5. Bunsen, untuk menggarang/membakar alat-alat kultur, seperti
alat-alat diseksi ketika melakukan penanaman sehingga peralatan
tersebut tetap steril.
Alat Inkubasi
1. Rak kultur, tempat untuk menyimpan botol-botol berisi eksplan
hasil inokulasi dan mengoptimalkan pemanfaatan ruangan yang
ada.

24

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
2. Air conditioner (AC), untuk menjaga suhu ruangan agar tetap stabil
sesuai
dengan
kondisi
suhu
untuk
kultur
jaringan.
Lampu, untuk memberikan penerangan dan cahaya bagi
pertumbuhan tanaman.
3. Timer listrik, untuk mengatur waktu penyinaran pada tanaman
kultur.
4. Termometer suhu ruangan, untuk mengetahui suhu ruangan.
Alat Aklimatisasi
1. Ember, untuk tempat plantlet yang telah dikeluarkan dari botol
yang akan dicuci.
2. Gelas becker/piala, tempat perendaman plantlet dengan fungisida
dan bakterisida/ alcohol 70%.
3. Pinset, untuk mengeluarkan plantlet dari botol kultur.
4. Timbangan, untuk menimbang fungisida dan bakterisida.
5. Pengaduk kaca, untuk mengaduk larutan fungisida dan
bakterisida.
6. Pot try, tempat menanam plantlet.
7. Kertas koran, sebagai alas untuk mengeringkan tanaman yang
sudah di rendam.
Persiapan Bahan
Bahan untuk Pembuatan Media
• Media MS jadi, bahan kimia untuk pembuatan media, Hyponex
• Gula
• Agar
• Air
Bahan untuk Sterilisasi Eksplan
 Eksplan
 Air
 Fungisida
 Bakterisida
 HgCl2
 Klorox/pemutih pakaian
 Alkohol
Bahan untuk Penanaman (Inokulasi)
 Alkohol
 Air steril
 Betadin
 Eksplan
Bahan untuk Aklimatisasi
• Tanaman
• Air
• Fungisida
• Bakterisida
• Media (mos, pakis, arang, sterofom)
(http://www.eshaflora.com/)

25

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
D Langkah Kerja
1. Akar wortel yang tidak cacat dicuci dalam air mengalir untuk
menghilangkan kotoran pada permukaan akar.
2. Potong kedua bagian ujungnya, buat potongan akar menjadi
ukuran 6-10 cm lalu masukkan ke dalam erlenmeyer.
3. Di dalam laminar air flow, rendam potongan akar tersebut dengan
larutan alkohol 70% selama 5 menit sambil dikocok.
4. Buang larutan alkohol dan bilas dengan akuades steril. Kemudian
masukkan larutan sunclin atau bayclin 20%. Rendam selama 15-25
menit sambil dikocok.
5. Buang larutan sunclin/bayclin, kemudian bilas dengan akuades
steril 3-5 kali.
6. Dengan menggunakan pinset, angkat potongan akar dan simpan di
atas cawan petri yang diberi alas kertas saring steril.
7. Potong melintang akar setebal 3-5 mm, kemudian buat potongan
eksplan ± 5 x 5 mm. Pastikan jaringan kambium (bagian dalam
akar) menjadi bagian potongan eksplan.
8. Pindahkan/tanam eksplan tersebut pada media induksi kalus yang
sudah
disiapkan. Setiap botol kultur berisi 4 potongan eksplan.
9. Tutup botol dengan rapat dan simpan diruang inkubasi dalam
keadaan gelap.
10. Amati perkembangannya setiap minggu, selama 4-6 minggu.

Gambar : Proses Kuljar

Gambar : Eksplan

26

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
E Tabel Pengamatan
No.

Sample

1

Perkembangan Minggu Ke2
3
4
5

6

E Pembahasan & Kesimpulan
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................

27

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
PRAKTIKUM X
MEMBUAT ZPT DARI BAWANG MERAH
A Tujuan
- Mahasiswa mengetahuan cara pembuatan zpt alami dari bawang
merah.
B Alat dan Bahan
Alat
Blender
Ulekan
Saringan

Bahan
Bawang merah
Air

C Langkah Kerja
1] Siapkan 10 siung bawang merah / sesuai kebutuhan
2] Haluskan dengan cara di blender/diulek
3] Saring untuk memisahkan ampasnya
D Cara Penggunaan
1] Penyemaian benih
Rendam dalam 100 cc larutan campuran bawang merah dengan
1 liter air hangat selama 3-5 jam, lalu tiriskan dan siap disemai.
2] Penyetekan (stek batang)
Rendam batang yang di stek dalam 1 liter air bersih yang telah
dicampur dengan 200 cc larutan bawang merah selama 3-5 jam,
tiriskan kemudian tanam
3] Pencangkokan
Oleskan campuran larutan air bawang dengan perbandingan 1
liter air 200 cc larutan bawang pada bagian yang dicangkok
kemudian bungkus dengan media sabut kelapa/tanah.
4] Bibit Tanaman
Rendam bibit tanaman dalam 1 liter air bersih yang dicampur
100 cc larutan bawang merah selama 10 menit
(Sumber : kabartani.com)
E Pembahasan & Kesimpulan
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................

28

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
PRAKTIKUM XI
OBSERVASI SENTRA HORTIKULTURA
A Tujuan
-

Mahasiswa mengetahui sentra komoditi unggul dan hortikultur
di wilayah 3 Cirebon
Mahasiswa mengetahui teknik budidaya tanaman hortikultur di
wilayah 3 Cirebon.

B Objek yang dituju
- Sentra perkebunan sayuran
- Sentra perkebunan jambu
- Sentra perkebunan mangga
- Sentra perkebunan pepaya
- Sentra pembibitan tanaman
C Alat dan Bahan
Alat
Alat tulis
Kamera
Handycam
Vaskulum

Bahan
Pedoman observasi

D Langkah Kerja
1. Tentukan objek yang akan dikunjungi
2. Lakukan pengumpulan data dari objek observasi berupa :
deskripsi objek, identifikasi tanaman, teknik budidaya, panen
dan pasca panen, pengemasan, pemasaran, dll
3. Buat dalam sebuah laporan kuliah lapangan
E Tabel Pengamatan
No.

Tempat Observasi / Kulap

Deskripsi Data yang Ditemukan

29

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
No.

Tempat Observasi / Kulap

Deskripsi Data yang Ditemukan

E Pembahasan & Kesimpulan
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................

30

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
PROJEK MAHASISWA
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Nama Projek
Membuat verticultur
Membuat vertical garden
Identifikasi bisnis tanaman hortikultura
Membuat buku hortikultura
Membuat poster hortikultura
Mini riset hortikultura
Kamus Mini Hortikultura dan Botani

31

Keterangan
Kelompok
Kelompok
Kelompok
Kelompok
Individu
Kelompok
Kelas

Modul Praktikum Hortikultur & Budidaya Tanaman
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, E. S. 2016. Modul Praktikum Teknologi Perbanyakan Tanaman
Generatif dan Vegetatif. Universitas Malikussaleh
Nasir, M. 2001. Pengantar Pemuliaan Tanaman. Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta
Prastowo, N. H., J. M. Roshetko, G. E. S. Maurung, E. Nugraha, J. M.
Tukan, F. Harum. 2006. Teknik Pembibitan dan Perbanyakan
Vegetatif Tanaman Buah. Bogor: World Agroforestry Centre
(ICRAF) dan Winrock Internasional.
Purnomosidhi, Suparman, J. M. Roshetko, dan Mulawarman.2002.
Perbanyakan dan Budidaya Tanaman Buah-Buahan dengan
Penekanan pada Durian, Mangga, Jeruk, Melinjo, dan
Saw:Pedoman Lapang. Bogor: International Centre for Research
in Agroforestry (ICRAF) dan Winrock Internasional.
Pitoyo, T. 2014. Laporan Praktikum Pembiakan Tanaman. Universitas
Negeri Jember
Tim Dosen Pemuliaan Tanaman. 2015. Modul Pemuliaan Tanaman.
UNSOED. Purwokerto
Zulkarnain. 2014. Dasar-dasar Hortikulutura. Jakarta : Bumi Aksara.
https://eshaflora.com/2016/10/26/alat-dan-bahan-untuk-kulturjaringan/
http://belajarberkebun.com/cara-menanam-bawang-merah-secarahidroponik.html
https://kabartani.com/membuat-zat-pengatur-tumbuh-zpt-daribawang-merah.html

32

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

IMPLEMENTASI LOAD BALANCING DAN FAIL OVER UNTUK MENDUKUNG PRAKTIKUM JARKOM 2

6 80 14

ANTARA IDEALISME DAN KENYATAAN: KEBIJAKAN PENDIDIKAN TIONGHOA PERANAKAN DI SURABAYA PADA MASA PENDUDUKAN JEPANG TAHUN 1942-1945 Between Idealism and Reality: Education Policy of Chinese in Surabaya in the Japanese Era at 1942-1945)

1 29 9

Improving the Eighth Year Students' Tense Achievement and Active Participation by Giving Positive Reinforcement at SMPN 1 Silo in the 2013/2014 Academic Year

7 202 3

Improving the VIII-B Students' listening comprehension ability through note taking and partial dictation techniques at SMPN 3 Jember in the 2006/2007 Academic Year -

0 63 87

The Correlation between students vocabulary master and reading comprehension

16 145 49

An analysis of moral values through the rewards and punishments on the script of The chronicles of Narnia : The Lion, the witch, and the wardrobe

1 59 47

Improping student's reading comprehension of descriptive text through textual teaching and learning (CTL)

8 140 133

The correlation between listening skill and pronunciation accuracy : a case study in the firt year of smk vocation higt school pupita bangsa ciputat school year 2005-2006

9 128 37

Transmission of Greek and Arabic Veteri

0 1 22