Artikel konsep dasar model pembelajaran (1)

KONSEP DASAR MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
Irwan Arwenda (1501052)
Departemen kurikulum dan Teknologi pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan
Irwan.smkn2@yahoo.com

A. Pengertian
Agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan siswa mendapatkan hasil belajar yang
bagus, maka guru (pengajar) harus bisa mengeluarkan potensi siswa dengan baik, Tentu saja agar
proses pembelajaran bisa berjalan dengan lancer dan sesuai perkiraan atau rencana pengajar, oleh
karena itu berbagai metode, strategi pendekatan, serta teknik pembelajaran merupakan suatu hal
yang utama. Karena hal tersebut di buatlah rancangan Model pembelajaran. Apa itu model
pembelajaran ?, Menurut KBBI Model adalah pola (contoh, acuan, ragam, dan sebagainya) dari
sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan, Sedangkan Pembelajaran adalah proses, cara,
perbuatan menjadikan orang atau mahluk hidup belajar
Menurut Eggen dan Kauchak dalam Wardhani(2005), model pembelajaran adalah pedoman
berupa program atau petunjuk strategi mengajar yang dirancang untuk mencapai suatu
pembelajaran, yang memuat tanggung jawab guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi kegiatan pembelajaran.. Atau menurut Joyce dan Weil (Udin S.Winataputra, 2001)
mendefinisikan model sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam
melakukan suatu kegiatan. Jadi, model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang

melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
mencapai tujuan belajar tertentu. Jadi, model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
mencapai tujuan belajar tertentu.

B. Komponen Model-model pembelajaran
Joyce dan Weil (1986) mengemukakan beberapa key ideas yang perlu kita pahami sebagai
komponen suatu model pembelajaran :
1. Sintaks (Syntax) daripada model, yaitu langkah-langkah, fase-fase, atau urutan kegiatan
pembelajaran. Jadi sintaks itu adalah deskripsi model dalam action. Setiap model
mempunyai sintaks atau struktur model yang berbeda-beda
2. Prinsip Reaksi (Principle of Reaction) yaitu reaksi pembelajar atas aktivitas-aktivitas
pebelajar. Jadi prinsip reaksi itu akan membantu memilih reaksi-reaksi apa yang efektif
dilakukan pebelajar.

3. Sistem-Sosial (social system) Sistem sosial yang mencakup, 3 (tiga) pengertian utama
yaitu :
 deskripsi rnacam-macam peranan pembelajar dan pebelajar
 deskripsi hubungan hirarkis/ otoritas pembelajar dan pebelajar,
 deskripsi macam-macam kaidah untuk mendorong pebelajar.

Sistem sosial sebagai unsur model agaknya kurang berstruktur dibandingkan dengan
unsur sintaks.
4. Sistem Pendukung (Support System), Sistem pendukung ini sesungguhnya merupakan
kondisi yang dibutuhkan oleh suatu model. Jadi, bukanlah model itu sendiri. Sistem
pendukungnya bertolak dari pertanyaan-pertanyaan dukungan apa yang dibutuhkan oleh
suatu model agar tercipta lingkungan khusus. Dalam hubungan ini, sistem pendukung itu
berupa kemampuan/keterampilan dan fasilitas-fasilitas teknis. Sistem pendukung
diturunkan dari dua sumber yaitu kekhususan-kekhususan peranan pembelajar dan
tuntutan pebelajar.
Dalam proses pembelajaran umumnya membutuhkan transkrip atau deskripsi peristiwa
pembelajaran bagi pengguna model-model tertentu. Di samping itu dibutuhkan pula
analisis kesulitan pelajaran dan analisis kesulitan-kesulitan khusus penggunaan model.
Sebagaimana telah dikemukakan bahwa setiap model mempunyai kegunaan utama di
samping kegunaan-kegunaan lainnya yang dapat diterima.
5. dampak instuksional (Instructional effects)
Dalam hal ini beberapa model didesain untuk tujuan-tujuan yang amat spesifik dan
beberapa lainnya dapat dipergunakan secara umum. Penggunaan model manapun harus
dapat memberi efek belajar bagi pebelajar. Efek belajar ini dapat berupa direct atau
instructional effects atau berupa indirect. Instructional effects adalah pencapaian tujuan
sebagai akibat kegiatan-kegiatan instruksional. Biasanya beberapa pengetahuan Biasanya

beberapa pengetahuan/ketrampilan.
6. Dampak Pengiring (nurturant effect)
nurturant effect adalah efek-efek pengiring yang ditimbulkan model karena pebelajar
menghidupi (living in) sistem lingkungan belajar, misalnya kemampuan berpikir kreatif
sikap terbuka dan sebagainya. Seorang pembelajar memiliki model atau strategi
pembelajaran karena ingin mencapai instructional effects dan nurturant effects

Tujuan penggunaan model pembelajaran sebagai strategi bagaimana pembelajaran yang
dilaksanakan dapat membantu peserta didik mengembangkan dirinya baik berupa informasi,
gagasan, keterampilan nilai dan cara-cara berpikir dalam meningkatkan kapasitas berpikir secara
jernih, bijaksana dan membangun keterampilan sosial serta komitmen (Joice& Wells).

C. Model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yaitu:

a. Rasional teoretis logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya. Model
pembelajaran mempunyai teori berfikir yang masuk akal. Maksudnya para pencipta atau
pengembang membuat teori dengan mempertimbangkan teorinya dengan kenyataan
sebenarnya serta tidak secara fiktif dalam menciptakan dan mengembangankannya.
b. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran yang
akan dicapai). Model pembelajaran mempunyai tujuan yang jelas tentang apa yang akan

dicapai, termasuk di dalamnya apa dan bagaimana siswa belajar dengan baik serta cara
memecahkan suatu masalah pembelajaran.
c. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan
berhasil. Model pembelajaran mempunyai tingkah laku mengajar yang diperlukan
sehingga apa yang menjadi cita-cita mengajar selama ini dapat berhasil dalam
pelaksanaannya.
d. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai. Model
pembelajaran mempunyai lingkungan belajar yang kondusif serta nyaman, sehingga
suasana belajar dapat menjadi salah satu aspek penunjang apa yang selama ini menjadi
tujuan pembelajaran. (Trianto, 2010).

Prinsip-prinsip pembelajaran
prinsip-prinsip pembelajaran adalah bagian terpenting yang wajib diketahui para pengajar
sehingga mereka bisa memahami lebih dalam prinsip tersebut dan seorang pengajar bisa
membuat acuan yang tepat dalam pembelajarannya. Dengan begitu pembelajaran yang dilakukan
akan jauh lebih efektif serta bisa mencapai target tujuan. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai
apa saja prinsip-prinsip pembelajaran tersebut, sebaiknya simak ulasan berikut :
 Prinsip keaktifan
Pada hakikatnya belajar itu merupakan proses aktif yang mana seseorang melakukan kegiatan
untuk mengubah perilaku dan pemikiran menjadi lebih baik.

 Prinsip berpengalaman atau keterlibatan secara langsung
Jadi prinsip ini erat kaitannya dengan prinsip aktivitas di mana masing-masing individu haruslah
terlibat langsung untuk merasakan atau mengalaminya. Adapun sebenarnya di setiap kegiatan
pembelajaran itu haruslah melibatkan diri kita secara langsung.
 Prinsip pengulangan
prinsip pengulangan di sini memang sangatlah penting yang mana teori yang bisa kita jadikan
petunjuk dapat kita cermati dari dalil yang di kemukakan Edward L Thorndike mengenai law of
learning.
 Prinsip tantangan

Penerapan bahan belajar yang kita kemas dengan lebih menantang seperti halnya mengandung
permasalahan yang harus dipecahkan, maka para siswa pun juga akan tertantang untuk terus
mempelajarinya.
 Prinsip penguat dan balikan
Kita tahu bahwa seorang siswa akan lebih semangat jika mereka mengetahui serta mendapatkan
nilai yang baik. Terlebih lagi jika hasil yang didapat sangat memuaskan sehingga itu bisa
menjadi titik balik yang akan sangat berpengaruh untuk kelanjutannya.
 Prinsip perbedaan individual
Proses belajar masing-masing individu memang tidaklah sama baik secara fisik maupun psikis.
Untuk itulah di dalam proses pembelajaran mengandung penerapan bahwa masing-masing siswa

haruslah dibantu agar lebih memahami kelemahan serta kekuatan yang ada pada dirinya dan
kemudian bisa mendapatkan perlakuan yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan masingmasing.
 Prinsip motivasi dan perhatian
Dalam sebuah proses pembelajaran, di sini perhatian sangatlah berperan penting sebagai awalan
dalam memicu kegiatan belajar. Sementara motivasi memiliki keterkaitan dengan minat siswa,
sehingga mereka yang mempunyai minat tinggi terhadap mata pelajaran tertentu juga bisa
menimbulkan motivasi yang lebih tinggi lagi dalam

D. Fungsi Model pembelajaran
Fungsi model pembelajaran tidak hanya untuk mengubah perilaku siswa sesuai dengan yang
diharapkan, tetapi juga berfungsi untuk mengembangkan berbagai berbagai aspek yang
bersangkutan dengan proses pembelajaran. Selain itu model pembelajaran bermanfaat untuk
menyusun rencana pendidikan siswa, akrena memungkinkan kegiatan sesuai dengan kebutuhan
siswa.
Beberapa fungsi penting yang seharusnya dimiliki suatu model pembelajaran menurut Joyne &
Weil (1980) adalah sbb :
 Bimbingan, maksudnya suatu model pembelajaran berfungsi menjadi acuan bagi guru
dan siswa mengenai apa yang seharusnya dilakukan,memiliki desian instruksional yang
komprehensif, dan mampu membawa guru dan siswa kearah tujuan pembelajaran.
 Mengembangkan kurikulum, maksudnya model pembelajaran selanjutnya berfungsi

untuk dapat membantu mengembangkan kurikulum pada setiap kelas atau tahapan
pendidikan.

 Spesifikasi alat pelajaran, maksudnya model pembelajaran berfungsi merinci semua alat
pembelajaran yang akan digunakan guru dalam upaya membawa siswa kepada
perubahan-perubahan perilaku yang dikehendaki.
 Memberikan perbaikan terhadap pembelajaran. Maksudnya model pembelajaran dapat
membantu meningkatkan aktivitas proses belajar mengajar sekaligus meningkatkan hasil
belajar siswa.

Daftar Pustaka
Ismail. (2003). Media Pembelajaran (Model-model Pembelajaran). Jakarta: Proyek Peningkatan
Mutu SLTP.
Joyce, Bruce & Marsha Weil (1986).Models of Teaching, New Yersey : Prentice-Hall, Inc.
Informasi pendidikan (2014) prinsip-prinsip pembelajaran [online] diakses
http://www.informasi-pendidikan.com/2014/01/prinsip-prinsip-pembelajaran.html

melalui

Wikipedia (2016). Model pembelajaran [online] diakses melalui : https://id.wikipedia.org/wiki/

Model_pembelajaran