penulisan unsur serapan dan pemakaian ta (1)

MAKALAH BAHASA INDONESIA
(Penulisan Unsur Serapan & Pemakaian Tanda Baca)
Dosen : Shely Nasya Putri, M.Pd.

O
l
e
h
Supiyan Sauri 12312318
TI 13 ABCDEF

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN
INFORMATIKA & KOMPUTER TEKNOKRAT
BANDAR LAMPUNG
2015
Makalah Bahasa Indonesia Penulisan Unsur Serapan & Pemakaian Tanda Baca

A

KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum wr.wb
Alhamdulillahirabbil’alamin, Segala puji bagi Allah, atas Rahmat dan Karunia-Nya
Penyusun diberi kemampuan untuk menyelesaikan makalah tentang Penulisan Unsur
Serapan dan Pemakaian Tanda Baca ini sampai selesai.

Ucapan Salam dan Keselamatan kepada Rasulullah SAW, para Sahabat dan Sahabiah,
yang garis hidupnya telah memberikan teladan yang tak habis-habisnya untuk ditelaah.
Semoga kita cukup diberi keberuntungan hidup yang penuh Rahmat dengan meneladani para
teladan terbaik dari seluruh Umat tersebut.

Dalam makalah ini Penyusun akan membahas tentang Penulisan Unsur Serapan
dan Pemakaian Tanda Baca yang meliputi beberapa kasus yang harus diperhatikan dalam
penyesuaian ejaan kata serapan, pemakaian tanda baca titik, tanda baca koma, tanda baca titik
koma, tanda baca titik dua, tanda baca kurung, dan lain sebagainya.
Dalam penyusunan makalah ini Penyusun banyak memperoleh bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penyusun ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada teman –
teman yang sudah memberikan konstribusinya dalam penyelesaian makalah ini.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan. Oleh sebab itu, penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang

membangun. Dan semoga dengan terselesaikannya makalah Penulisan Unsur Serapan dan
Pemakaian Tanda Baca ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Bandar Lampung, Maret 2015

Penyusun

Makalah Bahasa Indonesia Penulisan Unsur Serapan & Pemakaian Tanda Baca

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................

i

DAFTAR ISI ...............................................................................................

ii


BAB I PENDAHULUAN ............................................................................

1

1. Latar Belakang Masalah ...................................................................

1

2. Rumusan Masalah ............................................................................

1

3. Tujuan Penulisan ..............................................................................

1

BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................

2


1. Penulisan Unsur Serapan ..................................................................

2

A. Penyesuaian Ejaan Kata Serapan ...........................................

2

2. Pemakaian Tanda Baca .....................................................................

3

A. Tanda Titik ...........................................................................

3

B. Tanda Koma .........................................................................

4


C. Tanda Titik Koma .................................................................

5

D. Tanda Titik Dua ....................................................................

6

E. Tanda Hubung ......................................................................

7

F.

Tanda Pisah ...........................................................................

7

G. Tanda Elipsis ........................................................................


8

H. Tanda Tanya .........................................................................

8

I.

Tanda Seru ............................................................................

8

J.

Tanda Kurung .......................................................................

9

K. Tanda Kurung Siku ...............................................................


9

L.

Tanda Petik ...........................................................................

10

M. Tanda Petik Tunggal .............................................................

10

N. Tanda Garis Miring ...............................................................

11

O. Tanda Apostrof .....................................................................

11


3. Contoh Wacana ................................................................................

11

BAB III PENUTUP ......................................................................................

13

1. Simpulan ..........................................................................................

13

2. Saran ................................................................................................

13

Daftar Pustaka

Makalah Bahasa Indonesia Penulisan Unsur Serapan & Pemakaian Tanda Baca


ii

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah
Bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa Indonesia yang digunakan sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia yang berlaku. Kaidah bahasa Indonesia di antaranya meliputi ejaan,
kaidah penggunaan dan penulisan huruf, penggunaan tanda baca, penulisan kata, penulisan
unsur serapan, serta pelafalan huruf. Ejaan yang berlaku di Indonesia sekarang dinamakan
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), yang selama ini penggunaannya sering tidak sesuai
dengan kaidah yang berlaku. Pemahaman tentang ejaan sangat penting karena dibuatnya
kaidah dalam berbahasa Indonesia tentunya untuk memberi batasan penggunaan bahasa.
Pada masa perkuliahan sangat sering melakukan pembuatan karya tulis baik itu
makalah, laporan-laporan, proposal, skripsi maupun thesis, yang membutuhkan kemampuan
penulisan bahasa yang baik dan benar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Ada beberapa
hal yang perlu dikemukakan, khususnya berbagai persoalan yang akan dibahas dalam
makalah ini. Hal-hal yang dimaksud adalah pemakaian huruf dan penulisan kata pada bahasa
Indonesia yang sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan.


2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana menggunakan penulisan unsur serapan yang sesuai dengan Ejaan
Yang Disempurnakan?
b. Bagaimana menggunakan tanda baca yang baik dan benar sesuai Ejaan Yang
Disempurnakan ?

3. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui cara cara penulisan unsur serapan maupun pemakaian tanda
baca sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan.
b. Mahasiswa dapat menerapkan dalam pembuatan laporan-laporan, makalah, karya
tulis, dan skripsi yang sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan.
c. Untuk masyarakat umum setidaknya mengetahui beberapa isi dari kaidah Ejaan
Yang Disempurnakan dengan membaca makalah ini.

Makalah Bahasa Indonesia Penulisan Unsur Serapan & Pemakaian Tanda Baca

1

BAB II

PEMBAHASAN

1. PENULISAN UNSUR SERAPAN
Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap unsur dari pelbagai bahasa
lain, baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing seperti Sansekerta, Arab, Portugis,
Belanda, atau Inggris. Dilihat dari taraf penyerapannya ada tiga macam kata serapan, yaitu:
(1) Kata asing yang sudah diserap sepenuhnya ke dalam bahasa Indonesia, misalnya: kab,
sirsak, iklan, perlu, hadir, badan, waktu, kamar, botol, sekolah, dan ember.
(2) Kata asing yang dipertahankan karena sifat keinternasionalannya, penulisan dan
pengucapan masih mengikuti cara asing. Misalnya shuttle cock, knock out, time out,
check in, built up, complete knock down, fitnes, chip, server, web, linux, microsoft
word, gigabyte, dan lain-lain.
(3) Kata asing yang berfungsi untuk memperkaya peristilahan, ditulis sesuai dengan
EYD.

Misalnya

komputer

(computer),

kalkulasi

(calculation),

matematika

(mathematic), infiltrasi (infil-trasio), influensa (influenza), bisnis (bussines), dan
karakter (character).
A. Penyesuaian Ejaan Kata Serapan
Penyesuaian ejaan unsur serapan dilakukan dengan kaidah yang sudah baku. Kurang
lebih terdapat 53 jenis yang perlu diperhatikan. Berikut ini beberapa kasus penulisan yang
perlu mendapat perhatian.
Kata Asing

Kata Baku

Kata Asing

Kata Baku

acceleration

akselerasi

hydraulic

hidraulik

acceptor

akseptor

iatrogenic

iatrogenik

acculturation

akulturasi

iota

iota

aerodynamics

aerodinamika

materiaal

material

aquarium

akuarium

orthography

ortografi

athlete

atlet

orthopne

ortopne

barrier

barier

orthosthatic

ortostatik

carrier

karier

pharmachology

farmakologi

caustic

kaustik

physiology

fisiologi

cavalry

kavaleri

psycologhy

psikologi

Makalah Bahasa Indonesia Penulisan Unsur Serapan & Pemakaian Tanda Baca

2

charisma

karisma

quorum

kuorum

chronic

kronik

quality

kualitas

dystocia

distocia

scleritis

skleritis

exclusivme

ekslusif

trailer

trailer

fanatiek

fanatik

yeast

yeast

gorghum

gorgum

yoghuurt

yoghurt

haemmoglobhin

hemoglobin

zymology

zimologi

2. PEMAKAIAN TANDA BACA
A. Tanda Titik (.)
1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Contoh : Saya suka makan nasi.
Apabila dilanjutkan dengan kalimat baru, harus diberi jarak satu ketukan.
2. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang.
Contoh: Irawan S. Gatot
George W. Bush
Apabila nama itu ditulis lengkap, tanda titik tidak dipergunakan.
Contoh: Anthony Tumiwa
3. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan.
Contoh: Dr. (doktor), S.E. (sarjana ekonomi), Kol. (kolonel), Bpk. (bapak).
4. Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat
umum. Pada singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih hanya dipakai
satu tanda titik.
Contoh: dll. (dan lain-lain), dsb. (dan sebagainya), tgl. (tanggal).
5. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, dan detik yang menunjukan
waktu atau jangka waktu.
Contoh: Pukul 7.10.12 (Pukul 7 lewat 10 menit 12 detik)
6. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatanya.
Contoh: Kota kecil itu berpenduduk 51.156 orang.
7. Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatan
yang tidak menunjukan jumlah.
Contoh: Nama Ivan terdapat pada halaman 1210 dan dicetak tebal.
Nomor Giro 033983 telah saya berikan kepada Mamat.
Makalah Bahasa Indonesia Penulisan Unsur Serapan & Pemakaian Tanda Baca

3

8. Tanda titik tidak dipakai singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan
ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi maupun di
dalam akronim yang sudah diterima oleh masyarakat.
Contoh: DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)
SIM (Surat Izin Mengemudi)
PT (Perseroan Terbatas)
9. Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan lambang kimia, satuan ukuran,
takaran, timbangan, dan mata uang.
Contoh: Cu (tembaga), 53 cm, 1 (liter), Rp350,00.
10. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan,
atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya.
Contoh: Latar Belakang Pembentukan, Sistem Acara, Lihat Pula
B. Tanda Koma (,)
1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pembilangan.
Contoh: Saya menjual baju, celana, dan topi.
Penggunaan yang salah : Saya membeli udang, kepiting dan ikan.
2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat
setara berikutnya, yang didahului oleh kata seperti, tetapi, dan melainkan.
Contoh: Saya bergabung dengan Wikipedia, tetapi tidak aktif.
3. a. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat
apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya.
Contoh: Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.
Karena sibuk, ia lupa akan janjinya.
b. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk
kalimat apabila anak kalimat tersebut mengiringi induk kalimat.
Contoh: Sata tidak akan datang kalau hari hujan.
4. Tanda koma dipakai dibelakang kata atau ungkapan penghubung antara
kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena
itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.
Contoh: Oleh karena itu, kamu harus datang.
Jadi, saya tidak jadi datang.
5. Tanda koma dipakai di belakang kata-kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan,
yang terdapat pada awal kalimat.
Contoh: O, begitu.
Makalah Bahasa Indonesia Penulisan Unsur Serapan & Pemakaian Tanda Baca

4

Wah, bukan main.
6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain
dalam kalimat.
Contoh: Kata adik, ―Saya sedih sekali‖.
7. Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat,
(iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang
ditulis berurutan.
Contoh: Medan, 18 Juni 1984
8. Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunanya
dalam daftar pustaka.
Contoh: Lanin, Ivan, 1999. Cara Penggunaan Wikipedia. Jilid 5 dan 6. Jakarta:
PT Wikipedia Indonesia.
9. Tanda koma dipakai diantara bagian-bagian dalam catatan kaki.
Contoh: I. Gatot, Bahasa Indonesia untuk Wikipedia. (Bandung: UP
Indonesia, 1990), hlm. 22.
10. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang
mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau
marga.
Contoh: Ronto Jiang, S.E.
11. Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen
yang dinyatakan dengan angka.
Contoh: 33,5 m ; Rp10,50
12. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak
membatasi.
Contoh: Pengurus wikipedia favorit saya, Borgx, pandai sekali.
13. Tanda koma dipakai untuk menghindari salah baca di belakang keterangan
yang terdapat pada awal kalimat.
Contoh: Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap
yang bersungguh-sungguh.
14. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian
lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir
denagan tanda tanya atau tanda seru.
Contoh: ―Di mana Rex tinggal?‖ tanya Stepheen.
C. Tanda Titik Koma (;)
Makalah Bahasa Indonesia Penulisan Unsur Serapan & Pemakaian Tanda Baca

5

1. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat
yang sejenis dan setara.
Contoh: Malam makin larut; kami belum selesai juga.
2. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan kalimat yang setara di
dalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.
Contoh: Ayah mengurus tanamanya dikebun; ibu sibuk bekerja di dapur; adik
menghafalkan nama-nama pahlawan nasional; saya sendiri sedang asyik
menulis laporan makalah bahasa Indonesia.
D. Tanda Titik Dua (:)
1. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti
rangkaian atau pemerian.
Contoh: Kita sekarang memerlukan perabotan rumah tangga: kursi, meja, dan
lemari.
Fakultas itu mempunyai dua jurusan: Ekonomi Umum dan Ekonomi
Perusahaan.
2. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan
pemerian.
Contoh: Ketua

: Supiyan Sauri

Wakil Ketua : Septian
Sekretaris

: Kurnia Sari

Bendahara

: Maharani

3. Tanda titik dua dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukan
pelaku dalam percakapan.
Contoh: Borgx : ―Jangan lupa perbaiki halaman bantuan Wikipedia!‖
Rex

: ―Siap, Boss!‖

4. Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halama, (ii) di antara
bab dan ayat dalam kitab suci, atau (iii) di antara judul dan anak judul suatu
karangan.
Contoh: Tempo, I (1971), 34:7
Surah Yasin:9
5. Tanda titik dua dipakai untuk menandakan nisbah (angka banding).
Contoh: Nisbah siswa laki-laki terhadap perempuan ialah 2:1
6. Tanda titik dua tidak dipakai kalau rangkaian atau pemerian itu merupakan
perlengkapan yang mengakhiri pernyataan.
Makalah Bahasa Indonesia Penulisan Unsur Serapan & Pemakaian Tanda Baca

6

Contoh: Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.
E. Tanda Hubung (-)
1. Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang.
Contoh: anak-anak, berulang-ulang, kemerah-merahan
Tanda ulang singkatan (seperti pangkat 2) hanya digunakan pada tulisan cepat
dan notula, dan tidak dipakai pada teks karangan.
2. Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian
tanggal.
Contoh: p-e-n-g-u-r-u-s, 8-4-1973
3. Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian-bagian
ungkapan.
Bandingkan: ber-evolusi dengan be-revolusi
Istri-perwira yang ramah dengan istri perwira-yang ramah
4. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (a) se- dengan kata berikutnya
yang dimulai dengan huruf kapital; (b) ke- dengan angka, (c) angka dengan an, (d) singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan (e) nama
jabatan rangkap.
Contoh: se-Indonesia, hadiah ke-2, tahun 50-an, ber-SMA, sinar-X
5. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan
unsur bahasa asing.
Contoh: di-charter, pen-tackle-a
F. Tanda Pisah ( -,– )
1. a. Tanda pisah em (—) membatasi penyisipan kata atau kalimat yang
memberikan penjelasan khusus di luar bangun kalimat.
Contoh: Wikipedia Indonesia—saya harapkan—akan menjadi Wikipedia
terbesar.
b. Tanda pisah em (—) menegaskan adanya posisi atau keterangan yang lain
sehingga kalimat menjadi lebih tegas.
Contoh:
Rangkaian penemuan ini—evolusi, teori kenisbian, dan kini juga pembelahan
atom—telah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta.
2. a. Tanda pisah en (–) dipakai di antara dua bilangan atau tanggal yang berarti
sampai dengan atau di antara dua nama kota yang berarti 'ke', atau 'sampai'.
Contoh: 1919–1921, Medan–Jakarta, 10–13 Desember 1999
Makalah Bahasa Indonesia Penulisan Unsur Serapan & Pemakaian Tanda Baca

7

b. Tanda pisah en (–) tidak dipakai bersama perkataan dari dan antara, atau
bersama tanda kurang (−).
Contoh: dari halaman 45 sampai 65, bukan dari halaman 45–65
antara tahun 1492 dan 1499, bukan antara tahun 1492–1499
−4 sampai −6 °C, bukan −4–−6 °C
G. Tanda Elipsis (...)
1. Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus-putus, misalnya untuk
menuliskan naskah drama.
Contoh: Kalau begitu ... ya, marilah kita bergerak.
2. Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada
bagian yang dihilangkan, misalnya dalam kutipan langsung.
Contoh: Sebab-sebab kemerosotan ... akan diteliti lebih lanjut.
Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, perlu dipakai empat
buah titik; tiga buah untuk menandai penghilangan teks dan satu untuk
menandai akhir kalimat.
Contoh: Dalam tulisan, tanda baca harus digunakan dengan hati-hati ....
H. Tanda Tanya (?)
1. Tanda tanya dipakai pada akhir tanya.
Contoh: Kapan ia berangkat?
Saudara tahu, bukan?
Penggunaan kalimat tanya tidak lazim dalam tulisan ilmiah.
2. Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat
yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Contoh: Ia dilahirkan pada tahun 1683 (?).
Uangnya sebanyak 10 juta rupiah (?) hilang.
I. Tanda Seru (!)
Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau
perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa
emosi yang kuat.
Contoh: Alangkah mengerikannya peristiwa itu!
Bersihkan meja itu sekarang juga!
Sampai hati ia membuang anaknya!
Merdeka!

Makalah Bahasa Indonesia Penulisan Unsur Serapan & Pemakaian Tanda Baca

8

Oleh karena itu, penggunaan tanda seru umumnya tidak digunakan di dalam
tulisan ilmiah atau ensiklopedia. Hindari penggunaannya kecuali dalam
kutipan atau transkripsi drama.
J. Tanda Kurung ((...))
1. Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan.
Contoh: Bagian Keuangan menyusun anggaran tahunan kantor yang kemudian
dibahas dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) secara berkala.
2. Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian
integral pokok pembicaraan.
Contoh: Satelit Palapa (pernyataan sumpah yang dikemukakan Gajah Mada)
membentuk sistem satelit domestik di Indonesia.
3. Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks
dapat dihilangkan.
Contoh: Kata cocaine diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kokain(a)
Pembalap itu berasal dari (kota) Medan.
4. Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan
keterangan.
Contoh: Bauran Pemasaran menyangkut masalah (a) produk, (b) harga, (c)
tempat, dan (c) promosi.
Hindari penggunaan dua pasang atau lebih tanda kurung yang berturut-turut.
Ganti tanda kurung dengan koma, atau tulis ulang kalimatnya.
Contoh: Tidak tepat: Nikifor Grigoriev (c. 1885–1919) (dikenal juga sebagai
Matviy Hryhoriyiv) merupakan seorang pemimpin Ukraina.
Tepat: Nikifor Grigoriev (c. 1885–1919), dikenal juga sebagai Matviy
Hryhoriyiv, merupakan seorang pemimpin Ukraina.
K. Tanda Kurung Siku ([...])
1. Tanda kurung siku mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi
atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda
itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di
dalam naskah asli.
Contoh: Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik.
2. Tanda kurung siku mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah
bertanda kurung.

Makalah Bahasa Indonesia Penulisan Unsur Serapan & Pemakaian Tanda Baca

9

Contoh: Persamaan kedua proses ini (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab
II [lihat halaman 35–38]) perlu dibentangkan di sini.
L. Tanda Petik (“...”)
1. Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan
naskah atau bahan tertulis lain.
Contoh: "Saya belum siap," kata Mira, "tunggu sebentar!"
Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, "Bahasa negara ialah Bahasa
Indonesia."
2. Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam
kalimat.
Contoh: Bacalah "Bola Lampu" dalam buku Dari Suatu Masa, dari Suatu
Tempat.
Karangan Andi Hakim Nasoetion yang berjudul "Rapor dan Nilai
Prestasi di SMA" diterbitkan dalam Tempo.
Sajak "Berdiri Aku" terdapat pada halaman 5 buku itu.
3. Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang
mempunyai arti khusus.
Contoh: Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara "coba dan ralat" saja.
Ia bercelana panjang yang di kalangan remaja dikenal dengan nama
"cutbrai".
4. Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung.
Contoh: Kata Tono, "Saya juga minta satu."
5. Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang
tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti
khusus pada ujung kalimat atau bagian kalimat.
Contoh: Karena warna kulitnya, Budi mendapat julukan "Si Hitam".
Bang Komar sering disebut "pahlawan"; ia sendiri tidak tahu
sebabnya.
M. Tanda Petik Tunggal („...‟)
1. Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
Contoh: Tanya Basri, "Kau dengar bunyi 'kring-kring' tadi?"
2. Tanda petik tunggal mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau
ungkapan asing.
Contoh: feed-back 'balikan'
Makalah Bahasa Indonesia Penulisan Unsur Serapan & Pemakaian Tanda Baca

10

N. Tanda Garis Miring (/)
1. Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan
penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Contoh: No. 7/PK/1973, Jalan Kramat III/10, tahun anggaran 1985/1986
2. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata tiap, per atau sebagai tanda
bagi dalam pecahan dan rumus matematika.
Contoh: harganya Rp125,00/lembar (harganya Rp125,00 tiap lembar)
kecepatannya 20 m/s (kecepatannya 20 meter per detik)
Tanda garis miring sebaiknya tidak dipakai untuk menuliskan tanda aritmetika
dasar dalam prosa. Gunakan tanda bagi ÷ .
Contoh: 10 ÷ 2 = 5.
Di dalam rumus matematika yang lebih rumit, tanda garis miring atau garis
pembagi dapat dipakai.
Contoh: \textstyle\frac{x^n}{n!}.
3. Tanda garis miring sebaiknya tidak dipakai sebagai pengganti kata atau.
O. Tanda Penyingkat (Apostrof)(„)
Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka
tahun.
Contoh: Ali 'kan kusurati. ('kan = akan)
Malam 'lah tiba. ('lah = telah)
1 Januari '88 ('88 = 1988)
Sebaiknya bentuk ini tidak dipakai dalam teks prosa biasa.

3. CONTOH WACANA
200 Pesawat Aeromodelling Pecahkan Rekor Muri (Liputan6.com, Yogyakarta).
Sebanyak 200 pesawat akan pecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) di
Pantai Selatan Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. 200 pesawat aeromodeling ini akan
terbang bersamaan dalam puncak acara Jogja Air Show (JAS) 2015.
Ridho, salah satu panitia mengatakan, JAS ke-10 ini adalah penyelenggaraan lomba
dirgantara terbesar yang ada di Indonesia. 7 Cabang olahraga yang dilombakan sejak Jumat
13 Maret 2015.
Sementara pada hari ini, acara dimulai pukul 07.00 hingg 16.00 WIB di Pantai Depok,
Pantai Parangtritis dan Pantai Parangkusumo. Pantai Depok ada akan ada lomba Gantole,

Makalah Bahasa Indonesia Penulisan Unsur Serapan & Pemakaian Tanda Baca

11

Terjun Payung, Aeromodelling dan way/trike. Sementara di Pantai Parangtritis digelar
kejuaraan Paralayang dan di Pantai Parangkusumo ada kejuaraan Paramotor.
"Aeromodelling akan menerbangkan 200 pesawat mulai dari kecil sampai besar akan
sama sama terbang. Pemecahan rekornya itu," ujar Ridho di Yogyakarta, Minggu
(15/3/2015).
Ridho mengatakan, ada berbagai acara di hari ini mulai dari flypass way/trike, lomba
foto dirgantara, demo akrolight, penerbangan dragon banner, flypass paramotor, pembuatan
rekor Muri RC Aeromodelling grob aerobatic, tarian upacara seremoni terbang layang, pitts
aerobatic, aeromodelling, gantole aerobatic, paramotor aerobatic, terjun payung, joy flight
flyapass dan paramotor.
Acara ini diharapkan dapat menarik minta wisatawan yang datang ke Yogyakarta.
Sebab, tidak hanya lomba, pengunjung dapat melihat atraksi udara dari para pilot yang ikut
dalam JAS 2015. Pengunjung juga akan melihat akrobatik pesawat Jupiter di udara.
"Ini akan jadi tontonan udara yang menarik bagi wisata. Apalagi hari minggu ini di
Parangtritis pemecahan rekor MURI," ujar dia.
Selain acara pemecahan rekor dalam JAS 2015 ini juga ada Joy Flight yang dibatasi
dengan 30 orang. Pengunjung dapat mendaftarkan diri untuk bisa menikmati terbang di langit
Parangtritis dalam Joy Flight ini.
"30 Joy Flight bagi yang bangga dengan ketinggian. Paralayang karena terbangnya
tandem maksimal berat pengunjung 70 kg. Kalo way/trike 100 kg beratnya," ujarnya.

Komentar :
Dari artikel diatas yang di tandai dengan background warna hijau membuktikan
bahwa masih ada kesalah-kesalah dalam menulis sebuah kabar berita, meskipun hanya
sedikit. Banyak orang menganggap dalam penulisan tanda koma (,) yang digunakan untuk
menyebutkan unsur-unsur dalam suatu pembilang. Misalnya: paramotor aerobatic, terjun
payung, joy flight flyapass dan paramotor. Seharusnya: paramotor aerobatic, terjun payung,
joy flight flyapass, dan paramotor.
Artikel diatas ada juga yang seharusnya memakai tanda penghubung, tetapi tidak
memakai tanda penghubung. Misalnya: sama sama. Seharusnya : sama-sama. Ada juga kata
yang berlebihan mungkin kesalahan dalam mengetik dan terburu-buru. Misalnya : Pantai
Depok ada akan ada lomba Gantole. Seharusnya : Pantai Depok akan ada lomba Gantole.
Ada penulisan kalimat yang kurang tepat. Misalnya: Ridho, salah satu panitia
mengatakan. Seharusnya: Ridho adalah salah satu panitia mengatakan.
Makalah Bahasa Indonesia Penulisan Unsur Serapan & Pemakaian Tanda Baca

12

BAB III
PENUTUP

1. Simpulan
a. Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa asing atau bahasa daerah.
Dilihat dari taraf penyerapannya, penulisan unsur serapan ada tiga, yaitu: kata
asing, kata asing yang dipertahankan karena sifat keinternasionalannya, dan kata
asing yang berfungsi untuk memperkaya.
b. Penggunaan tanda baca sangat berarti dalam bahasa tulisan, terutama dalam
penulisan karya ilmiah sangat penting untuk diperhatikan. Banyak pengguna
bahasa yang kurang mengindahkan kaidah tanda baca, sehingga tulisan yang
disusunnya tidak mencapai sasaran. Adanya penggunaan tanda baca yang tepat
dapat membantu pembaca memahami tulisan dengan tepat.
2. Saran
Sudah menjadi kewajiban kita bersama untuk selalu mengingatkan kepada
masyarakan untuk dapat menggunakan kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar,
karena bagaimanapun bahasa memiliki peran penting dalam proses pembangunan karakter
masyarakat dalam bangsa ini.

Daftar Pustaka
 Hs, Widjono. 2012. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembang Kepribadian di

Perguruan Tinggi, Jakarta: Grasindo.
 Depdikbub. (1987). Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan

dan Pedoman Umum Pembentukkan Istilah. Jakarta: Departemen Pendidkan dan
Kebudayaan.

Makalah Bahasa Indonesia Penulisan Unsur Serapan & Pemakaian Tanda Baca

13