PENGANTAR ANALISIS SPASIAL DENGAN ArcGIS
PENGANTAR ANALISIS SPASIAL DENGAN ArcGIS Oleh : Siti Latifah Samsuri Rahmawaty 2018
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT atas selesainya penulisan Buku Analisis spasial menggunakan ArcGIS. Buku ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan pembaca dalam mempelajari dan memahami analisis spasial. Buku ini membahas tentang Prinsip-prinsip analisis spasial dan penggunaan perangkat lunak ArcGIS dalam tahapan pembuatan peta-peta tematik serta aplikasinya.
Buku telah sesuai dan memenuhi persyaratan untuk menghasilkan kompetensi analisis spasial bagi yang memahami dan melaksanakan praktek kerja sebagaimana dituliskan dalam buku ini. Namun demikian buku ini akan diperkaya dengan perkembangan baru teknologi SIG.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan buku ini dan semoga buku ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan pihak-pihak yang membutuhkannya.
Medan, Pebruari 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Kata Pengantar ....................................................................................................................... ii Daftar Isi ................................................................................................................................... iii Daftar Tabel ............................................................................................................................. iv Daftar Gambar ........................................................................................................................ v Bab 1 Pendahuluan ............................................................................................................
1 Konsep Sistem Informasi Geografis .......................................................................
1 Pengantar Pemetaan ....................................................................................................
2 Perangkat Lunak ArcGIS ............................................................................................
4 Pengenalan Menu ArcGIS ...........................................................................................
5 Bab 2 Koreksi Geometrik ............................................................................................... 10
Bab 3 Membuat Data Spatial ......................................................................................... 12 Bab 4 Pengolahan dan Pembuatan Data Peta ........................................................ 23 Bab 5 Memasukkan Data GPS ........................................................................................ 41 Bab 6 Tata Letak dan Layout Peta .............................................................................. 52 Bab 7 Aplikasi di Bidang Kehutanan dengan Arc GIS........................................... 73 Bab 8 Penutup .................................................................................................................... 79 Daftar Pustaka ........................................................................................................................ 80 Lampiran (Penggunaan GPS) ........................................................................................... 82 Glossary ..................................................................................................................................... 83 Indeks ..................................................................................................................................... 84 Tentang Penulis ..................................................................................................................... 85
yang memfasilitasi fase entri data, analisis data dan presentasi data terutama ketika berkenaan dengan data yang memiliki georeferensi. Persiapan dan entri data merupakan tahapan awal dimana data tentang sesuatu dikumpulkan dan disiapkan untuk dimasukkan ke dalam sistem. Analisis data menjadi tahapan berikutnya dimana data yang dkumpulkan ditinjau dengan teliti. Tahapan akhir adalah tahapan dimana hasil analisis sebelumnya ditampilkan dengan cara yang tepat (de By, 2001).
Selanjutnya de By (2001) menyebutkan bahwa pengguna SIG membutuhan dukungan dari sistem untuk memasukkan data, melakukan analisis dengan berbagai cara dan menghasilkan presentasi (peta dan lainnya) dari data tersebut. Banyak fungsi untuk mendapatkannya seperti dukungan berbagai jenis sistem koordinat dan transformasi serta tentunya banyak pilihan parameter presentasi seperti skema warna, kumpulan simbol, media dan lain lain.
Data yang diolah dalam SIG adalah data yang memiliki nilai posisi yang dikatakan sebagai data spasial. Data spasial yang sudah memiliki georeferensi disebut sebagai data geospasial. Data yang sudah diolah dan diinterpretasi menghasilkan informasi yang bermanfaat sesuai kepentingan yang diinginkan. De By (2001) mengatakan bahwa geoinformation adalah tipe informasi yang melibatkan interpretasi dari data spasial.
Sistem mencakup manusia sebagai pengguna, komputer sebagai perangkat keras dan berbagai pilihan perangkat lunak. Beberapa perangkat lunak yang digunakan dalam sistem informasi geografis dan penginderaan jarak jauh yaitu Arcinfo, Arview, Er Mapper, dan Erdas. Analisis data penginderaan jarak jauh menjadi salah satu input bagi analisis SIG. Hasil akhir dari analisis SIG dipresentasikan dalam bentuk peta dan data tabular yang menjadi dasar analisis suatu fenomena atau masalah yang dikaji.
SIG mampu mengintegrasikan data dari berbagai sumber sehingga dapat memberikan efisiensi waktu, biaya dan tenaga. SIG juga memungkinkan adanya kegiatan monitoring yang dapat diandalkan dengan adanya pengelolaan basis data yang berkesinambungan dan dapat diperbaharui.
Teknologi SIG telah digunakan di berbagai bidang seperti bidang kehutanan, pertanian, lingkungan hidup hingga pemerintahan. SIG diharapkan dapat membantu menelaah permasalahan yang dihadapi dan memberikan alternatif solusi bagi permasalahan tersebut. Beberapa kegiatan yang telah memanfaatkan teknologi SIG yaitu inventarisasi hutan, perencanaan hutan, analisis kesesuaian lahan, analisis bencana, perencanaan wilayah, tata ruang wilayah dan lain lain.
Pengantar Pemetaan
Pemetaan telah dilakukan manusia dari ribuan tahun yang lalu dengan maksud memberikan informasi mengenai dunia nyata. Konsep dan desain peta telah berkembang sedemikian rupa sehingga dapat digunakan pada berbagai aplikasi. Kartografi sebagai ilmu dan seni pembuatan peta dimana penafsir menterjemahkan fenomena dunia nyata (data primer) kedalam representasi yang tepat.
Peta mewakili gambaran sebagian permukaan bumi yang disajikan pada bidang datar. Skala dan proyeksi menjadi dasar pembuatan peta. Hal ini terkait juga dengan bentuk permukaan bumi yang tidak datar. Peta yang ideal akan menampilkan jarak pada peta sesuai dengan jarak asli di permukaan bumi. Begitu pula dengan luas, sudut atau arah dan bentuk suatu unsur yang direpresentasikan di atas peta harus sesuai dengan keadaan sebenarnya.
Proyeksi peta dilakukan agar bentuk permukaan bumi dapat didatarkan. Proyeksi dikelompokkan berdasarkan bidang proyeksi, luas permukaan yang tetap, bentuk yang tetap dan jarak yang tetap.
Sistem koordinat diperlukan dalam pemetaan dan kegiatan survei. Sistem koordinat mengacu kepada Sistem Koordinat Nasional. Indonesia menggunakan koordinat Universal Transverse Mercator (UTM). Seluruh permukaan bumi dibagi kedalam zona dan jalur (Gambar 1.1).
Gambar 1.1. Pembagian permukaan bumi kedalam zona dan jaluro o o o Wilayah Indonesia (90 BT dan 11 LS LU) terbagi dalam 9 zona UTM.
- – 144 – 6 Zona tersebut dimulai dari zona 46 sampai zona 54. Penentuan posisi di Indonesia menggunakan sistem koordinat Datum Geodesi Nasional 95 (DGN95). Penggunaan DGN95 ini berdasarkan Surat Keputusan Ketua BAKOSURTANAL No. HK.02.04/II/KA/96 tanggal 12 Februari 1996 yang menyatakan bahwa setiap kegiatan Survei dan Pemetaan di wilayah Republik Indonesia harus menggunakan Datum Geodesi Nasional 1995. Datum Geodesi Nasional 1995 (DGN-95) menggunakan ellipsoid referensi WGS84.
Perangkat Lunak ArcGIS
Tahun 1969 Environmental Systems Research Institute (ESRI) di California didirikan. Perusahaan ini bergerak di bidang perangkat lunak sistem informasi geografi. Produk yang dikeluarkan adala Pengguna ArcGIS tersebar di seluruh dunia dan digunakan di berbagai bidang yang berbeda.
ArcGIS adala(SIG) yang meliputi ArcReader dan ArcGIS Desktop.
ArcReader digunakan untuk menampilkan peta yang dibuat menggunakan produk ArcGIS lainnya.ArcGIS Desktop memiliki tiga tingkat lisensi yaitu ArcView, ArcEditor dan ArcInfo. ArcView memungkinkan pengguna menampilkan data spasial, membuat peta ArcView dengan tambahan peralatan untuk memanipulasi berkas dan basis data. ArcInfo memiliki kemampuan seperti ArcEditor dengan tambahan fungsi manipulasi data, penyuntingan, dan analisis.
Berikut adalah spesifikasi komputer minimum untuk bisa menjalankan ArcGIS
10.1 For Desktop:
2.2 GHz minimum atau lebih tinggi; Rekomendasi : Hyper- CPU threading (HHT) atau Multi-core
Intel Pentium 4, Intel Core Duo, atau Xeon ; SSE2 (atau yang lebih Processor tinggi) Memory/RAM
2 GB atau yang lebih tinggi Display 24 bit Resolusi layar 1024 x 768 atau lebih tinggi pada ukuran normal (96dpi) Swap Space Tergantung OS yang digunakan, minimum 500 MB.
Untuk hasil instalasi dibuthkan ruang sebesar 2.4 GB. Pada Windows System directory (biasanya ada di C:\Windows\System32),
Hard Disk dibutuhkan tambahan 50 MB Jika menggunakan ArcGlobe dibutuhkan ruang yang lebih besar karena ArcGlobe akan membuat file cache saat di jalankan.
Minimum 256 MB RAM atau lebih tinggi. Usahakan yang mendukung NVIDIA, ATI dan INTEL chipset. Video/Graphics
Graphics accelerator 24-bit Adapter
OpenGL version 2.0 runtime dan Shader Model 3.0 atau yang lebih tinggi. Networking TCP/IP, Network Card , atau Microsoft Loopback Adapter Hardware dibutuhkan untuk License Manager.
ESRI memberikan uji coba (free trial) gratis ArcDesktop selama 60 hari yang dapat dimanfaatkan bagi siapa saja yang tertarik dengan sistem informasi geografi. Lakukan download dan install ArcDesktop dari website ESRI setelah terlebih dahulu memiliki account dan melakukan login.
Pengenalan Menu ArcGIS
Seperti halnya perangkat lunak yang lain, Program pada ArcGIS memiliki menu menu yang harus kita mengerti. Menu-menu ini akan memandu kita melakukan kegiatan sesuai dengan kebutuhan kita. Dalam pengenalan ArcGIS akan diketengahkan menu-menu yang ada yang disajikan pada Gambar 1.2 sd Gambar 1.7.
1.
2. Memulai ArcGIS Berikut ini adalah cara bagaimana memulai pekerjaan dengan ArcGis (Gambar 1. 2).
- Start menu Program ArcGIS ArcMap
Membuke Layar Baru ArcMap Membuka Map yang telah ada Membuka Template
Gambar 1.2. Memulai dengan Arc Gis 3.Menu ArcMap Menu pada Arc MAP disajikan pada Gambar 1.3
Memperbesar tampilan peta Memperkecil besar tampilan peta
Menggerakkan peta Menampilkan peta di tengah layar Memajukan/ memundurkan ukuran
Select / Block peta Aktifkan pointer mouse
Gambar 1.3. Menu pada Arc MAP 4.Menu File Menu File dalam Arc GIS dapat dilihat pada Gambar 1.4
Membuka lembar baru Membuka File peta yang telah ada Menyimpan File Peta
Menyimpan File Peta dan memberi nama file Menambahkan data frame pada peta
Mengatur halaman dan Pengaturan Print Melihat tampilan sebelum di cetak
Mencetak peta Memasukkan file peta yang di simpan sebagai Project
Mengirim bentuk peta sebagai file PDF, JPEG, dll
Gambar 1.4. Menu File dalam Arc GIS 5.Menu Edit
Memindahkan / memotong bagian peta Menggandakan bagian peta Menyalin kembali bagian peta yang digandakan Menghapus bagian peta Mencari suatu bagian dari peta Memilih / tidak memilih seluruh bagian peta Memperbesar pada bagian peta yang dipilih
Gambar 1.5. Menu Edit dalam Arc GISTampilan peta dengan keseluruhan data Tampilan peta dalam layout Memperbesar/memperkecil tampilan peta Memperbesar/memperkecil tampilan layout Menampilkan/menghilangkan menu-menu bar yang dibutuhkan Menampilkan/menghilangkan penggulung layar Menampilkan/menghilangkan penggaris layar Menampilkan/menghilangkan pemandu layar Menampilkan garis snap Mengolahan properties data frame
Gambar 1.6. Menu View dalam Arc GIS 7.Menu Insert
Memasukkan data frame peta Memberi judul peta Menuliskan teks pada peta Memberi garis tepi pada peta
Memberikan keterangan (legend) peta
Memasukkan arah mata angina Memasukkan skala batang Memasukkan skala nominal
Memasukkan gambar lain ke peta
Memasukkan objek lain ke pet
Gambar 1.7. Menu Insert dalam Arc GIS dapat dibaca dan diolah dalam SIG. Salah satu data yang dapat digunakan adalah data raster. Data raster biasanya diperoleh dengan cara scanning peta, hasil foto udara dan citra satelit. Namun demikian, dataset peta hasil scan biasanya tidak berisi informasi referensi spasial. baik yang tersimpan di dalam file atau disimpan sebagai suatu file yang terpisah.Untuk menggunakan beberapa dataset raster bersama dengan data spasial yang lain yang sudah ada, harus melakukan proses georeferencing kedalam sebuah sistem koordinat (koreksi geometrik). Suatu sistem koordinat peta adalah penggunaan sebuah proyeksi pada sebuah peta atau data (sebuah metoda dimana permukaan lengkung bumi digambarkan sebagai suatu permukaan datar).
Ketika melakukan georeference pada dataset raster, menggambarkan lokasi dengan menggunakan koordinat peta dan menempatkannya kedalam sebuah sistem koordinat. Georeferencing data raster menjadikan data raster tersebut mudah ditampilkan, ditelusuri dan dianalisa dengan data geografis yang lain.
Rektifikasi adalah sebuah proses transformasi data, dari data yang belum mempunyai koordinat geografis menjadi data yang akan mempunyai koordinat geografi (georeferensi). Data yang sudah direktifikasi selanjutnya dapat ditumpangsusunkan atau dioverlaykan dengan beberapa data lain yang sudah tereftifikasi lebih dulu seperti data raster/image (foto udara, citra satelit atau peta scan dengan data spasial) di dalam GIS. Georeferencing memberikan referensi geografis pada data grafik yang belum memiliki koordinat bumi. Praktek modul ini bertujuan agar peserta apat melakukan koreksi geometri atau memberi koordinat geografis pada peta tematik yang belum memiliki referensi keruangan. Beberapa tahapan yang harus dilakukan untuk mengoreksi koordinat peta adalah sebagai berikut.
- Sebelum memulai koreksi geometris, data atau peta yang memiliki koordinat geografis di “add” pada monitor display. Sebaiknya juga ditentukan sistem proyeksi apa yang akan digunakan sebelum koreksi geometris.
untuk memasukkan peta dalam bentuk JPEG atau hasil pemindaian yang akan dikoreksi (Gambar 2.1).
- Klik kanan di bagian kosong Menu Bar Pilih georeferencing
- Klik Add Control Point pada Menu Georeferencing Klik Input X and Y, Masukkan nilai koordinat X dan Y pada peta
- Klik OK
- Pemberian koordinat tersebut dilakukan paling sedikit di tiga titik yang mewakili area yang dikoreksi.
- Menyimpan hasil koreksi koordinat peta dengan Klik Rectify pada Menu
Georefencing Masukkan Lokasi (folder) tempat hasil koreksi akan disimpan.
- Jenis atau tipe data yang akan disimpan untuk Koreksi peta harus ditentukan, misalnya dalam bentuk ERDAS IMAGINE (*.img) Klik Save.
Proses digitasi secara umum dibagi dalam dua macam yaitu (1) Digitasi menggunakan digitizer dan (2) Digitasi onscreen di layar monitor. Dalam proses digitasi menggunakan digitizer memerlukan sebuah meja digitasi atau digitizer. Adapun digitasi onscreen paling sering dilakukan karena lebih mudah dilakukan, tidak memerlukan tambahan peralatan lainnya, dan lebih mudah untuk dikoreksi apabila terjadi kesalahan. Peta yang dapat didigitasi onscreen adalah peta yang telah direktifikasi. Oleh karena itu, peta yang sudah direktifikasi dipanggil ke dalam ArcMap dengan cara File> Add Data di toolbar menu. Pe ta dalam bentuk “img” dipanggil (Gambar 3.1 sampai dengan Gambar 3.16).
Gambar 3.1. Cara memanggil file rektifikaiLangkah
- – langkah untuk melakukan digitasi onscreen adalah sebagai berikut berikut ini :
1. Mengidentifikasi terlebih dahulu objek-objek yang akan didigitasi, yaitu titik, garis dan polygon.
2. Setelah objek teridentifikasi, langkah selanjutnya membuat shapefile untuk masing-masing kategori objek melalui ArcCatalog.
3. Membuka ArcCatalog melalui klik menu ArcCatalog di menu toolbar.
Gambar 3.2. Membuka ArcCatalog di menu toolbar4. Jika ArcCatalog terbuka, pilih folder dimana shapefile yang akan dibuat ingin disimpan. Misalnya, data hasil digitasi akan disimpan d i folder “data gis” di drive D.
5. Klik kanan jendela bagian kanan ArcCatalog sehingga muncul beberapa pilihan, kemudian klik New > pilih Shapefile.
Gambar 3.3. Beberapa pilihan pada ArcCatalogK emudian akan muncul jendela “Create New Shapefile”. Isikan nama shape file
dropdown list Feature Type.
Isikan nama shapefile Tentukan jenis feature-nya
Gambar 3.4. Memberi nama shapefile dan menentukan jenis featureMisalkan, jika akan mendigitasi ob jek jalan, maka isikan “Jalan” dalam text box Name, kemudian pilih Polyline di dropdown list Feature Type sebagai jenis feature-nya.
Feature Type atau jenis feature merupakan gambaran objek-objek pada dunia nyata ke
dalam bentuk geometri sederhana. Objek yang memanjang seperti jalan, pipa air, jaringan telekomunikasi, jaringan listrik, dan lain-lain diilustrasikan dalam betuk garis (Line/Polyline), untuk objek-objek yang memiliki luasan dan berbentuk area seperti sawah, kolam, rumah, batas desa, dan lain-lain direpresentasikan dalam bentuk
Polygon. Adapun untuk objek-objek yang berbentuk titik-titik seperti lokasi tower,
lokasi tiang listrik, lokasi sumur bor, dan lain lain dipresentasikan dalam bentuk Point.Sebelum memulai digitasi sistem koordinat yang digunakan harus didefinisikan terlebih dahulu. Untuk menentukan sistem koordinat shapefile yang akan dibuat, klik
Edit, hingga
muncul jendela “Spatial Reference Properties” seperti tampak pada Gambar 3.5.
Gambar 3.5. Menentukan sistem koordinat shapefile yang akan dibuatKlik tombol Select , sehingga muncul jendela “Browse for Coordinate System”.. Pilih pilihan Projected Coordinate Systems misalnya untuk suatu daerah Sumatera Utara menggunakan UTM (Universal Transverse Mercator) zone 47N, dengan datum WGS 1984. maka pilih Utm, kemudian pilih Wgs 1984, setelah itu pilih WGS 1984 UTM Zone
47N.prj
Gambar 3.6. Memilih Projected Coordinate Systems untuk suatu daerah menggunakanUTM Setelah shapefile berhasil dibuat, akan tampak di jendela display Arc Catalog. Setelah identitas shapefile dibuat, selanjutnya dilaksanakan kegiatan digitasi. Kembali ke ArcMap, kemudian tambahkan atau panggil shapefile-shapefile yang akan digitasi, mengunakan tombol Add Data.
Untuk memulai digitasi, pilih menu Editor > Start Editing
Gambar 3.7. Memulai digitasi Kemudian akan muncul jendela seperti gambar di bawah ini. Dalam jendela tersebut akan muncul nama-nama layer yang akan di edit yang berada dalam satu folder yang sama. Klik tombol Start Editing untuk memulai digitasi. Gambar 3.8. Klik tombol Start Editing untuk memulai digitasiDalam kegiatan digitasi penggunaan tool snapping akan sering dilakukan. Snapping adalah suatu tool yang sangat berguna untuk mendeteksi titik (Vertex), ujung garis (End), atau tepi(Edge) dari vektor shapefile. Tool ini sangat bermanfaat untuk menghubungkan atau menghimpitkan antar garis atau titik dalam proses digitasi, sehingga bisa mereduksi kesalahan dalam digitasi berupa garis yang tidak nyambung atau berhimpit. Untuk mengaktifkan snapping pilih menu File> View >Toolbar > Editor
Snapping
. Selanjutnya akan muncul jendela “Snapping Environment”. Berilah tanda
check pada masing-masing layer sesuai pilihan-pilihan snapping yang diinginkan
Selanjutnya untuk memulai digitasi, pada Menu utama pilih View > Toolbars > Editor, kemudian pilihlah layer yang akan didigitasi di dropdown list Target. Misalnya layer jalan. Pada dropdown list Task pastikan memilih Create New Feature. Kemudian pilih tombol Sketch Tool, seperti terlihat pada Gambar 3.9.
Dropdown list Contruction tool Sketch Tool
Layer yang didigitasi
Gambar 3.9. Memulai digitasiUntuk memulai digitasi arahkan mouse ke objek “medan” dalam gambar, klik pada
sebuah titik permulaan, kemudian ikuti sepanjang jalan tersebut dengan mouse, klik pada tiap-tiap belokan (setiap klik akan menghasilkan vertex), sehingga tergambar garis hasil digitasi tersebut. Setelah selesai mendigitasi garis maka dilanjutkan dengan mendigitasi Polygon. Detail- detal yang berupa area dan memiliki luas didigitas satu per satu dan disimpan setelah selesai. Demikian juga setelah selesai mendigitasi garis dan poligon maka dilanjutkan dengan mendigitasi titik-titik landmark. Detail-detal yang berupa lokasi atau titik didigitasi satu per satu dan disimpan setelah selesai.
Gambar 3.10. Mendigitasi titik-titik landmarkUntuk mendigitasi layer-layer yang lain, ganti nama layer pada menu Target di toolbar
menu Editor. Untuk menghentikan digitasi, cukup double click pada titik akhir digitasi..
Hasil digitasi harus disimpan sehingga memudahkan untuk memanggil lagi. Untuk menyimpan hasil digitasi, klik menu Editor > Save Edits. Untuk menghentikan digitasi pilih Stop Editing.
Gambar 3.11. Menyimpan hasil digitasiAnnotasi Sederhana
Jika akan memberikan annotasi dengan teks untuk memberikan tanda Kecamatan Jantho pada image dibawah ini.
Cara termudah menggambar obyek di ArcMap adalah menggunakan sistem annotasi dan toolbar drawing. Tombol Draw sama seperti yang terdapat di produk Microsoft dan memberikan pilihan dalam membuat bentuk, titik, garis dan teks di peta . Tombol ini terletak dibawah kiri tampilan ArcGIS.
Gambar 3.12. Menggunakan sistem annotasi dan toolbar drawingBerlatih dengan beberapa annotasi dipeta, meskipun tidak terdapat layer sesungguhnya tetapi hanya bentuk obyek dasar di peta. Dari panel Draw, klik tombol teks. Ketik Kecamatan Jantho pada peta. akan berlatih untuk memberikan annotasi pada beberapa nama kota dipeta.
Untuk memperindah tampilan, dapat mengubah beberapa teks warna, ukuran maupun stylenya. Caranya: pertama, dengan memilih keterangan teks lalu ubahlah warna, style dan atau ukuran teks. Hal ini bisa dilakukan dengan bantuan drawing tools yang dibawah tampilan ArcGIS.
Gambar 3.13. Memperindah tampilan Untuk titik, dapat menandakan dengan memasukkan symbol. Untuk melakukannya, klik tombol Marker dan tambahkan point. dapat memilih point yang diinginkan dan merubah warna maupun simbolnya. Caranya ialah dengan mengklik kanan pada point yang ada, lalu ubahlah tampilan point dengan mengklik Change Symbol. Pada bagan tersebut, dapat merubah warna, ukuran maupun bentuk dari point yang ada.
Gambar 3.14. Merubah warna dan simbolApabila dirasa perlu bentuk yang lain dari yang telah ada pada bagan pilihan bentuk Symbol Selector, dapat mengklik More Symbols dan mendapatkan beberapa pilihan selain yang sudah tersaji sebelumnya di Symbol Selector.
Gambar 3.15. Cara merubah bentuk yang lain dari yang telah ada pada bagan pilihan Pastikan tidak lupa untuk selalu menyimpan hasil latihan. Simpanlah map document latihan ini dengan mengklik Save pada File tools yang terletak dipojok kiri atas tampilan ArcGIS. Setelah itu pilih folder penyimpanan di c:\BasicArcGIS\Data\filename.mxd
Gambar 3.16. Menyimpan hasil latihanSebagai catatan, anotasi sederhana yang dilakukan sebelumnya adalah diperuntukkan untuk keindahan grafik bukan untuk pembuatan data spatial. Sehingga teks dan features (seperti titik dan garis) hanya bagian dari layout bukan informasi spasial. data digital dalam database sebuah sistem informasi geografis. Sistem informasi geografis, dunia nyata digambarkan berdasarkan posisi ruang (space) dan klasifikasi, atibut data, dan hubungan antar item data. Tingkat ketelitian dan kedetailan peta digital bergantung pada skala dan dasar acuan geografis. Data yang validitasnya tinggi merupakan kunci kualitas output analisis dalam SIG.
Data yang digunakan berasal dari data skunder yang sudah dimiliki maupun data primer yang langsung diukur di lapangan. Data hasil pengukuran lapangan dapat digunakan untuk memperbarui (updating) ataupun menambah informasi baru. Penyusunan data base harus dilakukan sedemikian rupa sehingga memudahkan pemanggilan kembali dan analisis data spasial. Tahapan-tahapan yang harus dikerjakan dalam analisis dan pembuatan data sebagai berikut (Gambar 4.1 sd Gambar 4.30).
Dari Menu F ile → klik Open atau klik , muncul dialogbox OpenFile, (Gambar 4.1).
Gambar 4.1. Membuka dataPilih File data peta yang ingin dibuka (misalnya : registrasi) → klik Open
Dari Menu F
ile → klik Add Data atau klik , muncul dialogbox Add Data
Gambar 4.2. Menambahkan Data FramePilih File data peta yang ingin dibuka (misal : tutupanlahan2011) → klik Add 3.
Membuat shapefile baru
Data shapefile dikelola dalam ArcCatalog, oleh karenannya untuk memulai pembuatan shapefile baru dimulai dari “Klik tools ArcCatalog ”
Gambar 4.3. Memulai pembuatan shapefile baru- Tentukan direktori lokasi File yang ingin di simpan
- Klik Kanan pada Folder yang akan dibentuk Shapefile New Shapefile
- Isi nama shapefile pada dialog Name Pilih Jenis layer yang anda inginkan
- Untuk menentukan proyeksi klik tab Edit. Klik select
- Pilih Projected Coordinate System
- Pilih Utm
- Pilih WGS 1984 lalu Add
- Klik Ok
- Klik Ok Shapefile yang telah dibuat Addkan pada ArcMap klik Star Editing klik tool Pensil Kerjakan Penambahan Shepefile Stop Editing.
4.
ArcGis
- – ArcMap memiliki kemampuan Meng-Edit File-file berformat data vektor seperti Coverages, Shapefiles, dan Geodatabases. Semua fungsi-fungsi editing terdapat dalam toolbar berikut: Edit Tool Sketsa Tool Task List Layer Control Attribute
Editor Menu ommands
Gambar 4.12. Fungsi-fungsi editing terdapat dalam toolbar- Edit Commands : Menu yang berisi perintah editing untuk memulai, mengakhiri, dan menyimpan hasil editing.
- Edit Tool: Tool yang digunakan untuk memilih fitur yang akan di-edit
- Sketsa Tool: Tool Utama ini untuk mengedit fitur spasial, yang memungkinkan kita untuk melakukan digitasi fitur yang baru, maupun memodifikasi shapefile yang telah ada.
- Task List: Tempat yang menunjukkan bagian dari fitur class yang sedang di-edit.
- Layer Control: Bagian yang mengatur pilihan layer yang akan di-edit.
- Kotak Attribute: Bagian yang memungkinkan untuk meng-edit nilai attribute dari fitur yang dipilih.
Proses digitasi Point (titik) Add Shapefile point yang telah dibuat dari ArcMAP
- Klik File Add Data atau Klik
- Klik Editor Start Editing . Editor toolbar telah aktif dan siap untuk memulai editing.
- Klik tombol panah kebawah dari Menu Task List dan Klik Create New Feature.
- Klik tombol panah kebawah Target Layer Control dan Klik suatu layer Point.
- Klik Sketsa tool Klik pada peta untuk menghasilkan suatu titik.
- Menyimpan Hasil Editing: Klik Editor Menu dan Klik Save Edits. Proses edit yang telah dilakukan telah tersimpan dalam database-nya.
- Mengakhiri Editing : Klik Menu Editor dan Klik Stop Editing. Pilih Yes untuk mengakhiri dengan menyimpan hasil editing, atau Pilih No untuk mengakhiri tanpa menyimpan
Menambah Field pada Table atau membuat keterangan Point
- Klik kanan Field pada Table of Contents Open Attribute Table Klik Option AddFile Isikan nama field pada Name Type Field
Properties
- Klik OK
Mengisi keterangan pada Field yang telah dibuat:
- Klik tanda edit Tool Klik pada salah satu Point yang telah dibuat supaya tidak keliru dalam mengisi keterangan Point pada Table.
- Editor Start Editing Double click pada tempat yang akan di-isikan recordnya.
- Setelah diisi data atributnya Klik Editor Stop Editing Lakukan langkah yang sama untuk mengisi keterangan pada baris berikutnya hingga selesai.
- Mengakhiri Klik Editor Menu dan Klik Stop Editing. Klik Yes untuk mengakhiri dengan menyimpan.
Merubah/memodifikasi tampilan jenis point
- Klik kanan pada Field di dalam Table of Contents Properties Pilih menu
Symbology pada layer Properties
- Double Klik pada jenis symbol Point
- Pilih model dan warna yang diinginkan Klik OK
Membuat point atau vertex dengan Sistem Koordinat Peta (Absolute X, Y)
- Klik Sketsa tool
- Klik kanan dibagian mana saja dari peta dan Klik Absolute X, Y.
- Masukkan nilai koordinat yang diinginkan, kemudian tekan Enter Proses Digitasi Polyline Add Shapefile polyline yang telah dibuat dari ArcMAP, Kemudian ikuti langkah-langkah seperti Proses Digitasi pada Point Klik File Add Data atau Klik lakukan proses digi
- Klik pada peta untuk digitasi membentuk Line Setelah selesai, Klik kanan pada peta dan Klik Finish Sketch atau Double Klik pada titik terakhir dari Line
Edit Line
Membuat Line baru dengan melanjutkan line yang telah ada
- Klik
Editor menu Snapping
Gambar 4.20. Edit garisKlik Sketsa tool Lanjutkan proses digitasi
Gambar 4.21. Penggunaan Sketsa toolProses Digitasi Polygon
Add Shapefile polygon yang telah dibuat dari ArcMAP, Kemudian ikuti langkah- langkah seperti Proses Digitasi pada Point dan palyline
- Klik File Add Data atau Klik , Lakukan Proses Digitasi Klik pada peta untuk mendigitasi membentuk Poligon
- Aktifkan Polygon yang mau diperluas Area nya
- Klik tombol Reshape Feature
- Mulai digit dari dalam Polygon dan akhiri dengan double Klik di dalam Polygon juga
- Klik Editor Menu dan Klik Save Edits (kalau mau menyimpan) Memotong/membelah Polygon Aktifkan Polygon yang mau dipotong
- Klik tombol Cut Polygon Feature Dimulai dari luar Polygon dan diakhiri dengan double Klik diluar Polygon yang dipotong
Membuat Poligon baru bersebelahan dengan polygon yang sudah ada dengan batas dua polygon berimpit sama.
- Klik tombol panah ke bawah dari Menu Task List dan Klik Auto-Complete
polygon
- Mulai digit dari dalam Polygon dan akhiri dengan double Klik didalam Polygon yang sama.
Polygon yang sama
Pengabungan dua polygon atau lebih menjadi satu polygon
- Blok Polygon yang mau digabung Klik Editor menu Merge Klik OK Membuat Id/Keterangan Polygon pada Table sama dengan yang dilakukan pada Point dan Line 6.
Proses Peng-Edit-an
- Memulai Editing: Klik Editor Menu and Klik Start Editing. Editor toolbar telah aktif dan siap untuk memulai editing.
- Menyimpan Hasil Editing: Klik the Editor Menu dan Klik Save Edits. Proses edit yang telah dilakukan telah tersimpan dalam database-nya.
- Mengakhiri Editing : Klik Editor Menu dan Klik Stop Editing. Klik Yes untuk mengakhiri dengan menyimpan hasil editing, atau Klik No untuk mengakhiri tanpa menyimpan
Mencari Record
Klik kanan File pada Table of Contents Open Attribute Table Option Select by
Attributes
Gambar 4.29. Prosses mencari recordMengkopi Layer
Klik kanan File dalam Table of Contents Save As Isi nama filenya Save Membuat dua label pada peta dapat kerjakan dengan menambah layer yang sama
Record pada Field dalam Table Field dalam Table Logika Matematika Command untuk mencari Record atau menimpakan layer dengan layer yang sama dan memberikan label yang berbeda, kemudian mentransparansikannya.
Mentransparansikan Layer
Gambar 4.30. Proses Mengkopi LayerController Transparansi format “txt”, maupun dbf. GPS merupakan alat untuk merekam posisi geografis suatu obyek di permukaan bumi. GPS yang umumnya digunakan dikelompokkan ke dalam GPS navigasi, mapping dan geodetic. GPS yang digunakan dalam panduan ini adalah GPS navigasi Garmin Type 60 CS. Adapun tahapan-tahapan yang dilalui untuk memasukkan data GPS ke dalam sistem informasi geografis dengan ArcGIS sebagai berikut.
Menjalankan pemasangan DNR Garmin dengan Klik dnrgarminsetup.exe dari CD
Gambar 5.1. Menjalankan pemasangan DNR GarminGambar 5.2. Lisence Agriment pada DNR GarminKemudian pilih I accept the terms in license agreement. Klik Next
Gambar 5.3. the terms in license agreement pada DNR GarminGambar 5.4. Proses instal pada DNR Garmin selesaiUntuk mendownload data koordinat dari Receiver Garmin GPS 60, klik toolbar DNR Garmin Open Garmin GPS. Akan muncul windows MN DNR Garmin / ArcView.
Gambar 5.5. Mendownload data koordinat dari Receiver GarminSetting port yang akan digunakan, pilih port-nya USB. Kalau sudah tersambung akan muncul tulisan Connected di kolom sebelah kiri pojok. Dan disitu tertulis tersambungnya ke GPS 60i Software version 2.10 VERBMAP None beserta Lat dan Long-nya.
Gambar 5.6. Menyambungkan data koordinat dari Receiver Garmin ke ArvGIS/Arc viewSebelum mendownload file koordinat dari GPS, system proyeksinya harus didefinisikan terlebih dahulu dengan meng-klik File - Set Projection.
Gambar 5.7. Set Projection untuk mendefinikan system proyeksiSetelah muncul DNR Garmin Properties, pada lembaran Projection tandai pilihan ESRI, kemudian Datum/Projections-nya pilih GCS_WGS_1984. Klik OK.
Gambar 5.8. Set Datum/Projections-nya dengan memilih GCS_WGS_1984Setelah selesai mendefinisikan system proyeksi Garmin, maka untuk mengunduh (download) titik koordinat “klik” toolbar Waypoint - Download.
Gambar 5.9. Mengunduh (download) titik koordinatSecara default program ini akan memunculkan seluruh titik-titik yang tersimpan dalam GPS Garmin.
Gambar 5.10. Memunculkan seluruh titik-titik yang tersimpan dalam GPS GarminUntuk menghapus titik yang tidak diperlukan, pilih satu baris pada tabel yang akan dihapus, untuk menambah pilihan klik baris satunya lagi sambil menekan tombol shift. Setelah dipilih, simpan titik koordinatnya. Salah satunya dalam bentuk shapefile (shp) atau dalam bentuk database (dbf). Klik toolbar File Arcview Shapefile
Gambar 5.11. Menyimpan titik koordinat Simpan shapefile-nya di folder kerja yang digunakan. Klik Save. Misalnya dengan nama “titiklapangan”. Selain itu koordinat titik dari GPS juga dapat disimpan dalam bentuk “txt” misalnya “titiklapangan.txt”.
- Add data atau Klik ArcMAP, untuk memanggil data “titiklapangan.txt” atau “titiklapangan.dbf” dari data folder.
Gambar 5.12. memanggil data “titiklapangan.txt” atau “titiklapangan.dbf” dari data folder
- Klik kanan pada data yang telah
“lia_jamanis” Add Display XY Data
Gambar 5.13. Mendisplay XY Data- Setelah data terdisplay pada jendela display, perlu didefinisikan sistem proyeksinya. Untuk mendefinisikan system proyeksi, klik tab Edit.. Klik
select . Pilih Projected Coordinate System, Pilih UTM, Pilih WGS 1984 dan pilih Northern Hemisphere, pilih WGS 1984 Zona 47N, Klik OK.
Gambar 5.14. Memilih Projected Coordinate System- Pemilihan system koordinat akan muncul lagi pada display “Display XY Data”.
Terdapat deskripsi system koordinat yang diinputkan, jika sudah sesuai maka klik Ok,
- Selanjutnya even layer “titiklapangan” akan tertera di TOC, klik kanan pada
“titiklapangan”, dan pilih “zoom to layer”, sehingga seluruh titik lapangan akan tampil dalam satu display.
- Gambar 5.14. Menampilkanseluruh titik lapangan akan tampil dalam satu display
Layer “titiklapangan” selanjutnya disimpan dengan mengeksport event layer
- tersebut menjadi Shapefile.
- Klik kanan pada layer koordidat.txt events dan pilih Data Export Data
- - Simpan file (dokumen hasi kerja) tersebut ke dalam folder kerja. Misalnya beri
yang menarik tentang penyajian peta, grafik dan tabel memerlukan tata letak yang
proporsional dan sesuai dengan standar. Melalui fasilitas layout (tata letak) dapat
diatur data yang akan digunakan sebagai output dari proses atau analisis GIS yang
digunakan serta bagaimana data tersebut akan ditampilkan.Tata letak peta merupakan teknik menampikan peta, bagan, tabel dan data grafis (asli maupun import) dalam sebuah tampilan dengan skala tertentu. Tata cara penyajian mengikuti aturan atau standar peta yang ditetapkan oleh Badan Informasi Geospasial dalam SNI Peta Tematik. Tata letak membatasi data yang akan digunakan serta bagaimana tampilannya. Sifat tata letak dalam Sistem Informasi Geografis adalah dinamis, karena bisa membuat grafis yang berhubungan langsung dengan data. Misalnya jika data pada peta berubah, maka layout secara otomatis ikut berubah. Tahapan-tahapan dalam mengatur tata letak penyajian peta sebagai berikut (Gambar 1 sd Gambar 6.35).
Buka file view peta yang akan disajikan dan diatur tata letaknya. Tampilan view pulau Samosir dan sekitarnya akan diatur tata letaknya
Gambar 6.1. File view peta yang akan disajikan dan diatur tata letaknya Berdasarkan data view di atas, ditampilkan dalam bentuk layout view. Menu View layout view
Gambar 6.2. Bentuk layout view Selanjutnya akan muncul tampilan seperti di bawah ini
Gambar 6.3. bentuk layout view Pulau SamosirBack Memperbesar tampilan peta pada Layout
Menggerakkan peta pada Layout Memperkecil tampilan peta pada Lauout Tampilan Layout 100%
Gambar 6.4. Icon pada layout view- Ukuran kertas ditentukan sesuai dengan keperluan pencetakan peta. Memilih
ukuran kertas untuk layout peta
Klik File Klik Page and print setup
Gambar 6.5. Menu untuk memilih ukuran kertas untuk layout peta Selanjutnya Pilih Paper pilih ukuran kertas yang diinginkan, Misalnya ukuran A4
Gambar 6.6. Menu untuk memilih ukuran kertas seperti A4 Posisi kertas dapat dirubah sesuai dengan tata letak yang diinginkan.Merubah posisi kertas
- Klik Orientation pilih Portrait atau Landscape - Klik OK
Langkah selanjutnya adalah menampilan Legenda Peta yang menjelaskan
peta yang akan dicetak. Memunculkan Legenda
Klik Insert Klik Legend
Gambar 6.8. Memunculkan Legenda Pada kotak dialog ”legend wizard” pilih Layer yang akan dimunculkan sebagai legend Klik Next Gambar 6.9.
Kotak dialog ”legend wizard” Setelah memilih legend yang akan ditampilkan selanjutnya mengatur Format Penulisan Judul Legend
Gambar 6.10. Mengatur Format Penulisan Judul Legend Mengatur Frame (Bingkai) untuk Legend Klik Next
Gambar 6.11. Mengatur Frame (Bingkai) Mengatur Format Area Legend Klik Next Klik Next
Gambar 6.12. Mengatur Format Area LegendKlik Finish untuk menampilkan hasil pengaturan / layout
Gambar 6.13. Menampilkan hasil pengaturan / layout Standar peta juga memuat arah mata angin. Selanjutnya menampilkan Mata
Angin
Gambar 6.14. Menampilkan Mata Angin- Pilih bentuk yang diinginkan Klik OK
- Pilih Insert pilih North Arrow
Untuk menunjukkan besarnya ukuran peta maka perlu menampilkan skala
peta, melalui penampilan Skala Batang
- Klik Insert Klik Scale Bar
- Pilih model Scale Bar Klik OK
Selain skala batang, dapat juga ditampilkan Skala Angka - Klik Insert Klik Scale Text
Gambar 6.18. Memilih model skala angka- Pilih model Scale Bar Klik OK