t ptk 0705881 chapter5(1)

BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A.

Kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa :
Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara kedisiplinan dengan

semangat kerja widyaiswara. Hal ini memberikan pengertian bahwa semakin positif
kedisiplinan, akan diiringi dengan meningkatnya semangat kerja widyaiswara.
Demikian pula sebaliknya, semakin negatif kedisiplinan, akan diiringi dengan
menurunnya semangat kerja widyaiswara.
Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara kemampuan berbahasa
Inggris dengan semangat kerja widyaiswara. Hal ini memberikan pengertian bahwa
semakin positif kemampuan berbahasa Inggris, akan diiringi dengan meningkatnya
semangat kerja widyaiswara. Demikian pula sebaliknya, semakin negatif kemampuan
berbahasa Inggris, akan diiringi dengan menurunnya semangat kerja widyaiswara.
Terdapat pengaruh positif yang signifikan secara bersama-sama antara
kedisiplinan dan kemampuan berbahasa Inggris dengan semangat kerja widyaiswara.
Hal ini memberikan pengertian bahwa semakin positif baik kedisiplinan, dan
kemampuan berbahasa Inggris maka semakin tinggi pula semangat kerja

widyaiswara. Sebaliknya semakin negatif kedisiplinan dan kemampuan berbahasa
Inggris, maka semakin rendah pula semangat kerja widyaiswara.

87

B.

Implikasi.
Disiplin sangat penting untuk pertumbuhan organisasi, terutama untuk

memotivasi pegawai agar dapat mendisiplinkan diri dalam melaksanakan pekerjaan
baik secara perorangan maupun kelompok. Kurangnya pengetahuan tentang
peraturan, prosedur, dan kebijakan yang ada merupakan penyebab terbanyak tindakan
indisipliner. Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut pihak pimpinan sebaiknya
memberikan program orientasi kepada tenaga widyaiswara yang baru pada hari
pertama mereka bekerja, karena widyaiswara tidak dapat diharapkan bekerja dengan
baik dan patuh, apabila peraturan/prosedur atau kebijakan yang ada tidak diketahui,
tidak jelas, atau tidak dijalankan sebagaimana mestinya. Selain memberikan orientasi,
pimpinan harus menjelaskan secara rinci peraturan peraturan yang sering dilanggar,
berikut rasional dan konsekwensinya. Demikian pula peraturan/prosedur atau

kebijakan yang mengalami perubahan atau diperbaharui, sebaiknya diinformasikan
kepada staf melalui diskusi aktif.
Oleh sebab itu, kesalahan yang dilakukan setiap individu dapat diterima selama masih
dalam batas toleransi yang diperbolehkan dan ada usaha untuk memperbaikinya
karena setiap individu dapat belajar dari kesalahan tersebut. Tindakan terhadap setiap
pelanggaran disiplin sebaiknya dilaksanakan dengan cara yang bijaksana sesuai
dengan prinsip dan prosedur yang berlaku menurut tingkat pelanggaran dan
klasifikasinya.
Adanya sikap berbahasa (kesadaran akan norma bahasa) yang dinyatakan
dengan “thinking” (berpikir) sebagai pusat dari segala pertimbangan orang
88

berbahasa, maka muara dari dua hal tersebut adalah knowledge (pengetahuan).
Keterkaitan antara pengetahuan dan sikap ini akan tampak dalam perilaku. Sikap
hanya diartikan sebagai kecenderungan menyenangi atau tidak menyenangi sesuatu
dan masih harus diterjemahkan dalam perilaku tampak. Oleh karena itu tampak
bahwa diantara pengetahuan, sikap dan perilaku berbahasa secara teoritis terdapat
hubungan timbal balik. Satu analisa yang bisa dibuat untuk menjelaskan ini adalah
ketika kinerja seseorang semakin meningkat maka semakin dituntut untuk berbahasa
yang lebih baik. Dengan penguasaan bahasa Inggris, kita akan dapat menguasai iptek,

karena banyaknya karya ilmiah yang ditulis dalam bahasa itu. Menguasai bahasa
Inggris juga merupakan salah satu syarat untuk menjadi seorang widyaiswara. Untuk
memperoleh informasi IPTEK yang mutakhir harus selalu mengikuti perkembangan
mutakhir terutama pada bidang ilmu yang digelutinya melalui artikel atau makalah
yang ditulis oleh teman seprofesinya dari berbagai negara melalui internet.
C.

Saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi seperti diuraikan di atas, di bawah ini

diajukan beberapa saran untuk meningkatkan produktivitas lembaga, sehingga tujuan
organisasi dapat tercapai sesuai dengan rencana.

Peningkatan semangat kerja

widyaiswara harus menjadi prioritas bagian yang mendapat perhatian khusus. Oleh
sebab itu perlu dilakukan seperti :
1.

Peningkatan kedisiplinan yakni :

a.

Pemberian reward dan punisment kepada seluruh widyaiswara harus
dilakukan dengan memberikan penghargaan kepada widyaiswara yang
89

berprestasi dan memberikan teguran bagi widyaiswara yang tidak
disiplin dengan adil dan layak.
b.

Menciptakan

iklim

kerja

yang

kondusif


melalui

pemberian

kesempatan berprestasi kepada semua widyaiswara secara adil dan
merata.
2.

Memberikan kepuasan kerja kepada semua widyaiswara :
a.

Memberikan kesempatan untuk meningkatkan pendidikan dan
berprestasi kepada semua widyaiswara.

b.

Menempatkan widyaiswara pada posisi yang sesuai dengan bidang
keahliannya.

c.

3.

Memberikan fasilitas pendukung sesuai dengan kebutuhannya.

Menciptakan kerjasama yang baik antara pimpinan dan bawahan:
a.

Membina kerjasama dengan rekan kerja atau dengan
atasan.

4.

b.

Saling membantu diantara rekan sekerja.

c.

Turut aktif dalam kegiatan organisasi.


Meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris kepada semua widyaiswara :
a.

Mengikutsertakan semua widyaiswara mengikuti kursus bahasa
Inggris.

b.

Mengikutsertakan dalam kegiatan yang bersifat internasional seperti
seminar didalam maupun diluar negeri.

c.

Mengikutsertakan diklat jangka pendek diluar negeri.
90