S JEP 1104430 Chapter1

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian
Salah satu yang penting dalam mempelajari bahasa asing adalah penguasaan
kosakata. Karena kualitas berbahasa seseorang jelas bergantung kepada kuantitas
dan kualitas kosakata yang dimilikinya. Semakin kaya kosakata yang kita miliki
maka semakin besar pula kemungkinan kita terampil berbahasa. (Tarigan, 1985,
hlm. 2). Menurut pendapat penulis, di samping penguasaan kosakata, tata bahasa
atau gramatika adalah salah satu yang penting dalam mempelajari bahasa asing.
Karena sekaya apapun kosakata yang dimiliki seseorang, akan percuma bila tidak
tahu cara menggunakannya. Begitupun cara menggunakannya dibutuhkan suatu
keterampilan.
Keterampilan berbahasa itu sendiri memiliki empat komponen, yaitu: (1)
keterampilan menyimak (listening skills), (2) keterampilan berbicara (speaking
skills), (3) keterampilan membaca (reading skills), dan (4) keterampilan menulis
(writing skills). (Nida, 1957, hlm. 19, Harris, 1977, hlm. 9 dalam Tarigan, 2013,
hlm. 1)
Untuk menguasai keempat keterampilan berbahasa tersebut dalam bahasa

Jepang sebagai bahasa asing atau bahasa kedua tentunya tidak semudah
mempelajari bahasa ibu sendiri atau bahasa Indonesia yang digunakan sehari-hari.
Gaya belajar dan penggunaan media atau metode yang kurang tepat juga bisa
menjadi penyebab timbulnya kesulitan belajar bahasa Jepang.
Secara spesifik Japan Foundation (2004) dalam Danasasmita (2009)
melaporkan permasalahan pendidikan bahasa Jepang di Indonesia itu berkisar
pada hal-hal berikut: jumlah pembelajar dan pengajar yang tidak seimbang,
kemampuan bahasa Jepang pengajar masih rendah dan pembelajar bahasa Jepang
ini tidak memiliki kesempatan berbicara dalam bahasa Jepang. Hal lainnya adalah
kurangnya sarana pra sarana, buku ajar, metodologi bahasa Jepang yang dimiliki

Wulan Nurhayati, 2015
PENERAPAN TEKNIK READING ALOUD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA
TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

guru masih kurang, termasuk masih kurangnya informasi mengenai budaya
Jepang.

Sejalan dengan permasalahan tersebut, dalam studi pendahuluan yang
penulis laksanakan pada tanggal 10 Maret 2015 di kelas X Lintas Minat JP-7
SMA Negeri 16 Bandung, ada berbagai macam kesulitan yang dialami para
pembelajar. Diantaranya, kesulitan menulis dan menghapal hiragana dan katakana,
menghapal kosakata, memahami pola kalimat, dan permasalahan lainnya.
Berdasarkan hasil angket dan pengamatan, kesulitan tersebut timbul karena
metode maupun media yang digunakan tidak mendukung pembelajaran serta
kurangnya latihan dalam mempraktekkan bahasa Jepang. Padahal dilihat dari
minat siswa, 85 persen pembelajar di kelas tersebut menyatakan ketertarikannya
terhadap bahasa Jepang.
Linguis berkata bahwa “speaking is language”. Penguasaan kosa kata
maupun tata bahasa tidak cukup untuk dapat terampil berbahasa. Tetapi
prakteklah yang akan membuatnya sempurna. Berdasarkan hal tersebut, penulis
berpendapat bahwa praktek merupakan aspek penting yang dapat mendukung
keterampilan berbahasa seseorang. Dalam hal ini, kemampuan berbicaralah yang
akan menjadi fokus penelitian penulis.
Greene dan Petty (dalam Tarigan, 2013, hlm. 3-4) mengemukakan bahwa
berbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang berkembang pada kehidupan
anak, yang didahului oleh keterampilan menyimak, dan pada masa tersebutlah
kemampuan berbicara atau berujar dipelajari. Berbicara sudah barang tentu

berhubungan erat dengan perkembangan kosa kata yang diperoleh sang anak
melalui kegiatan menyimak dan membaca. Perlu kita sadari juga bahwa
keterampilan-keterampilan yang diperlukan bagi kegiatan berbicara yang efektif
banyak persamaannya dengan yang dibutuhkan bagi komunikasi efektif, dalam
keterampilan-keterampilan berbahasa yang lainnya itu.
Sebagai pembelajar bahasa Jepang yang nantinya akan terjun langsung di
dunia pendidikan bahasa Jepang, permasalahan tersebut di atas tentunya harus
menjadi perhatian penulis.

Wulan Nurhayati, 2015
PENERAPAN TEKNIK READING ALOUD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA
TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

Sebelumnya dalam dua penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Hutama
Rachmat Ramdhani (2014) dan Himmatul Mahmudiyyah (2009), reading aloud
dinyatakan berhasil dalam membantu proses pembelajaran siswa. Dalam
penelitian pertama yang berjudul “Efektivitas Metode Reading Aloud dalam

Meningkatkan Kemampuan Membaca Hiragana (Penelitian Eksperimen Kuasi
Terhadap Siswa Kelas X SMAN 22 Bandung)” berdasarkan perhitungan statistik
dengan membandingkan nilai t

tabel,

diperoleh nilai yang signifikan. Dengan kata

lain metode reading aloud ini berhasil meningkatkan hasil belajar siswa.
Selanjutnya,

pada

penelitian

kedua

yang

ditulis


oleh

Himmatul

Mahmudiyah (2009) dalam skripsi yang berjudul “Pengaruh Belajar dengan
Reading Aloud (Bersuara Keras) Terhadap Pemerolehan Kemampuan Berbicara
Bahasa Arab Santriwati di Pondok Pesantren Darussalam Gontor Putri 1
Sambirejo Mantingan Ngawi” berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh
ternyata belajar dengan reading aloud sangat berpengaruh sekali terhadap
pemerolehan kemampuan berbicara bahasa Arab santriwati di Pondok Pesantren
Darussalam Gontor Putri 1.
Oleh karena itu, penulis akan mencoba menerapkan teknik reading aloud
dalam pembelajaran berbicara bahasa Jepang. Teknik reading aloud yang dalam
penelitian terdahulu juga digunakan dalam pembelajaran bahasa asing merupakan
teknik yang dapat membantu meningkatkan kemampuan berbicara siswa tingkat
dasar karena di dalamnya terdapat langkah-langkah pembelajaran yang
mendukung. Siswa diajak untuk menyimak, membaca, dan berbicara. Dengan
demikian teknik reading aloud ini memenuhi tiga dari keempat komponen
keterampilan berbahasa.

Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut di atas, penulis akan mencoba
melakukan penelitian kuasi

eksperimen

dengan judul

sebagai

berikut:

“PENERAPAN TEKNIK READING ALOUD DALAM MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BERBICARA SISWA TINGKAT DASAR (Studi Kuasi
Eksperimen terhadap Kelas X Lintas Minat JP-7)”

Wulan Nurhayati, 2015
PENERAPAN TEKNIK READING ALOUD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA
TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


4

1.2 Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, penulis merumuskan masalah
penelitian sebagai berikut:
1) Bagaimanakah kemampuan berbicara bahasa Jepang siswa kelas X
Lintas Minat JP-7 sebelum dilakukan eksperimen?
2) Adakah peningkatan kemampuan berbicara bahasa Jepang siswa kelas X
Lintas Minat JP-7 setelah dilakukan eksperimen?
3) Bagaimanakah respon siswa terhadap penerapan teknik reading aloud?

1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah penelitian tersebut di atas, penelitian ini
bertujuan untuk:
1) Mengetahui sejauh mana kemampuan berbicara bahasa Jepang siswa
kelas X Lintas Minat JP-7 sebelum dilakukan eksperimen.
2) Mengetahui ada tidaknya peningkatan kemampuan berbicara bahasa
Jepang pada siswa kelas X Lintas Minat JP-7 setelah dilakukan
eksperimen.
3) Mengetahui respon siswa terhadap penerapan teknik reading aloud.


1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini bermanfaat sebagai sarana dalam mencari tahu penyebab
kesulitan belajar bahasa Jepang, khususnya dalam praktek berbicara. Serta
bermanfaat untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan kemampuan siswa
dalam berbicara bahasa Jepang, sebelum dan setelah dilakukan eksperimen.
Karena penelitian ini bersifat eksperimental, penelitian ini juga bermanfaat untuk
mengetahui baik tidaknya suatu teknik yang diterapkan. Dalam penelitian ini yang
akan diujicobakan adalah teknik reading aloud.
Wulan Nurhayati, 2015
PENERAPAN TEKNIK READING ALOUD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA
TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

1.4.2 Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1) Bagi Peneliti

Menambah wawasan dan pengetahuan tentang penggunaan Teknik
Reading Aloud untuk selanjutnya dapat digunakan dalam pembelajaran
bahasa Jepang.
2) Bagi Pengajar
Memberikan informasi tambahan mengenai teknik pembelajaran yang
dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa Jepang agar suasana
pembelajaran tidak monoton dan membosankan.
3) Bagi Pembelajar
Meningkatkan motivasi belajar dengan memberikan pengetahuan
tentang cara belajar yang menyenangkan.

1.5 Sistematika Penulisan
Dalam penelitian ini terdapat 5 bab. Bab I adalah pendahuluan yang di
dalamnya akan diuraikan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah
penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Selanjutnya
pada bab II berisi kajian pustaka. Pada bab ini akan diuraikan tinjauan tentang
peningkatan kemampuan siswa melalui penerapan teknik reading aloud, berupa
pengertian secara umum serta tinjauan terdahulu dan teori-teori yang melandasi
penelitian ini.
Selanjutnya bab III berisi tentang metode penelitian. Di dalamnya akan

diuraikan mengenai metode dan desain penelitian, populasi dan sampel penelitian,
instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. Bab
selanjutnya yaitu bab IV berisi analisis data pembahasan. Pada bab ini isinya
berupa laporan kegiatan penelitian, analisis data yang menguraikan tentang
peningkatan kemampuan siswa melalui penerapan teknik reading aloud pada
pembelajaran bahasa Jepang di kelas X Lintas Minat JP-7, dan pembahasan
mengenai penelitian keseluruhannya.
Wulan Nurhayati, 2015
PENERAPAN TEKNIK READING ALOUD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA
TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

Kemudian yang terakhir adalah bab V yang berisi simpulan, implikasi dan
rekomendasi. Pada bab ini diuraikan kesimpulan-kesimpulan dari analisis yang
telah dilakukan oleh penulis, serta implikasi, dan rekomendasi untuk penelitian
berikutnya.

Wulan Nurhayati, 2015

PENERAPAN TEKNIK READING ALOUD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA
TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu