per 34 pb 2015 tunjangan kinerja kementerian perdagangan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
NOMOR PER- 34 /PB/2015
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERDAGANGAN
DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN,
Menimbang

Mengingat

bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan dalam Peraturan
Presiden Nomor 135 Tahun 2015 tentang Tunjangan Kinerj a
Pegawai di lingkungan Kementerian Perdagangan, perlu
menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan
tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembayaran Tunjangan Kinerja
Pegawai di Lingkungan Kementerian Perdagangan.
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4286);
2004 tentang
Tahun
1
Nomor
2. Undang-Undang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4355);
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4400);
4. Peraturan Presiden Nomor 135 Tahun 2015 tenting
Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian
Perdagangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 262);
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/ PMK.05/2012
tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBAYARAN
TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN
KEMENTERIAN PERDAGANGAN

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Direktur Jenderal ini, yang dimaksud dengan:
1.

Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah
warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,
diangkat sebagai Pegawai Aparatur Sipil Negara secara tetap
oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki
jabatan pemerintahan.


2.

Pegawai di Lingkungan Kementerian Perdagangan adalah
PNS dan Pegawai Lainnya yang berdasarkan Keputusan .
Pejabtyngrwdikatlmsujbnd
bekerja secara penuh pada satuan organisasi di lingkungan
Kementerian Perdagangan.

3.

Pegawai Lainnya adalah pegawai yang diangkat pada
jabatan yang telah mendapat persetujuan dari menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi

4.

Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA
adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari Pengguna
Anggaran (PA) untuk melaksanakan sebagian kewenangan

dan tanggung jawab penggunaan anggaran pada
Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan.

5.

Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK
adalah pejabat yang melaksanakan kewenangan PA/KPA
untuk mengambil keputusan dan/atau tindakan yang dapat
mengakibatkan pengeluaran atas beban Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

6.

Pejabat Penanda Tangan Surat Perintah Membayar yang
selanjutnya disebut PPSPM adalah pejabat yang diberi
kewenangan oleh PA/KPA untuk melakukan pengujian atas
permintaan pembayaran dan menerbitkan perintah
pembayaran.

7.


Bendahara Pengeluaran adalah orang yang ditunjuk untuk
menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan,
dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan
Belanja Negara dalam pelaksanaan APBN pada
kantor/ Satker Kementerian Negara/ Lembaga.

8.

Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya
disebut DIPA adalah Dokumen Pelaksanaan Anggaran yang
digunakan sebagai acuan Pengguna Anggaran dalam
melaksanakan kegiatan pemerintahan sebagai pelaksanaan
APBN.

9.

Surat Permintaan Pembayaran Langsung yang selanjutnya
disebut SPP-LS adalah dokumen yang diterbitkan oleh PPK,
dalam rangka pembayaran tagihan kepada penerima hak/

Bendahara Pengeluaran.

10. Surat Perintah Membayar Langsung yang selanjutnya

2

1st

disebut SPM-LS adalah dokumen yang diterbitkan oleh
Pejabat Penanda Tangan Surat Perintah Membayar (PPSPM)
untuk mencairkan dana yang bersumber dari DIPA dalam
rangka pembayaran tagihan kepada penerima
hak/Bendahara Pengeluaran.
11. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak, yang
selanjutnya disebut SPTJM adalah Surat yang dibuat oleh
KPA yang memuat pernyataan bahwa seluruh pengeluaran
untuk pembayaran Tunjangan Kinerja Pegawai telah
dihitung dengan benar dan disertai kesanggupan untuk
mengembalikan kepada negara apabila terdapat kelebihan
pembayaran.

12. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara yang selanjutnya
disingkat KPPN adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal
Perbendaharaan yang memperoleh kuasa dari Bendahara
Umum Negara untuk melaksanakan sebagian fungsi Kuasa
Bendahara Umum Negara.
13. Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya disebut
SP2D adalah surat perintah yang diterbitkan oleh KPPN
selaku Kuasa Bendahara Umum Negara untuk pelaksanaan
pengeluaran atas beban APBN berdasarkan SPM.

BAB II
RUANG LINGKUP
Pasal 2
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini mengatur
petunjuk pelaksanaan pembayaran Tunjangan Kinerja di
Lingkungan Kementerian Perdagangan.

BAB III
PRINSIP DASAR PELAKSANAAN
Pasal 3

Pegawai yang mempunyai jabatan di lingkungan Kementerian
Perdagangan, selain diberikan penghasilan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan, diberikan Tunjangan Kinerj a
setiap bulan.
Pasal 4
(1) Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3,
tidak diberikan kepada:
a. Pegawai di Lingkungan Kementerian Perdagangan yang
tidak mempunyai jabatan tertentu;
b. Pegawai di Lingkungan Kementerian Perdagangan yang
diberhentikan untuk sementara atau dinonaktifkan;
c. Pegawai di Lingkungan Kementerian Perdagangan yang
diberhentikan dari jabatan organiknya dengan diberikan
-3

fit

uang tunggu dan belum diberhentikan sebagai Pegawai;
d. Pegawai di Lingkungan Kementerian Perdagangan yang
diperbantukan/dipekerjakan pada badan/instansi lain di

luar lingkungan Kementerian Perdagangan;
e. Pegawai di Lingkungan Kementerian Perdagangan yang
diberikan cuti di luar tanggungan negara atau dalam
bebas tugas untuk menjalani masa persiapan pensiun;
dan
f. Pegawai pada Badan Layanan Umum yang telah
mendapatkan remunerasi sebagaimana diatur dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 74 Tahun 2012.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Pegawai di Lingkungan
Kementerian Perdagangan yang tidak diberikan Tunjangan
Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan
Peraturan Menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang perdagangan.
(3) Kementerian Perdagangan bertanggung jawab terhadap
kebenaran pembayaran Tunjangan Kinerja.
Pasal 5
Alokasi dana pembayaran Tunjangan Kinerja Pegawai di

Lingkungan Kementerian Perdagangan disediakan dalam DIPA
Kementerian Perdagangan.
Pasal 6
(1) Tunjangan Kinerja diberikan sesuai dengan besaran
Tunj angan Kinerja Pegawai sebagaimana Lampiran
Peraturan Presiden Nomor 135 Tahun 2015 tentang
Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian
Perdagangan sebagai berikut:
No.

KELAS JABATAN

1.
2.
3.
4.
5.

17
16

15
14
13

6.

12

7.
8.
9.
10.
11.

11
10
9
8
7

12.

6
5

13.

T
TUNJANGAN KINERJA
PER KELAS JABATAN
Rp26.324.000,00
Rp20.695.000,00
Rp14.721.000,00
Rp11.670.000,00
Rp 8.562.000,00
Rp 7.271.000,00
Rp 5.183.000,00
Rp 4.551.000,00
Rp 3.781.000,00
Rp 3.319.000,00
Rp 2.928.000,00
Rp 2.702.000,00
Rp 2.493.000,00

4

14.
15.

4
3

Rp 2.216.000,00

16.

2

Rp 2.089.000,00

17.

1

Rp 1.968.000,00

Rp 2.350.000,00

(2) Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dibayarkan terhitung mulai bulan Mei 2015.
Pasal 7
(1)

Bagi Pegawai di Lingkungan Kementerian Perdagangan yang
diangkat sebagai pejabat fungsional dan mendapatkan
tunjangan profesi maka tunjangan kinerja dibayarkan
sebesar selisih antara tunjangan kinerja pada kelas
jabatannya dengan tunjangan profesi pada jenjangnya.
(2) Apabila tunjangan profesi yang diterima sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) lebih besar daripada tunjangan
kinerja pada kelas jabatannya maka yang dibayarkan
adalah tunjangan profesi pada jenjangnya.
Pasal 8
Pajak Penghasilan atas Tunjangan Kinerj a sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 di Lingkungan Kementerian
Perdagangan, dibebankan pada APBN pada tahun anggaran
bersangkutan.

BAB IV
TATA CARA PEMBAYARAN
Pasal 9
(1)

Pembayaran Tunjangan Kinerja di Lingkungan Kementerian
Perdagangan dilaksanakan oleh KPA melalui penerbitan
SPM-LS kepada rekening pegawai.
(2) Dalam hal pembayaran langsung ke rekening pegawai
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dapat
dilaksanakan, maka:
a. Pembayaran tunjangan kinerja dilaksanakan melalui
SPM-LS ke rekening Bendahara Pengeluaran.
b. Bendahara Pengeluaran melakukan pembayaran
Tunjangan Kinerja melalui transfer ke rekening
Pegawai.
Pasal 10
(1) PPK menyusun Daftar Pembayaran Tunjangan Kinerja
untuk kebutuhan setiap bulan.
(2) Berdasarkan Daftar Pembayaran Tunjangan Kinerja
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun Rekapitulasi
Daftar Pembayaran Tunjangan Kinerja.
(3) Daftar Pembayaran Tunjangan Kinerja sebagaimana
-5

dimaksud pada ayat (1) termasuk kebutuhan tunjangan
pajak yang ditanggung oleh Pemerintah sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan.
(4) Berdasarkan Rekapitulasi Daftar Pembayaran Tunjangan
Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2), PPK
mengajukan SPP-LS Pembayaran Tunjangan Kinerja kepada
PPSPM.
(5)

Pengajuan SPP LS sebagaimana dimaksud ayat (4) dilampiri
dengan:
a. Daftar Pembayaran Tunjangan Kinerja; dan
b. Rekapitulasi Daftar Pembayaran Tunjangan Kinerja.
Pasal 11
Atas dasar SPP-LS sebagaimana dimaksud pada Pasal 10
ayat (4), PPSPM menerbitkan SPM-LS Pembayaran
Tunjangan Kinerja.
SPM-LS diterbitkan untuk kebutuhan pembayaran
Tunjangan Kinerja bulan berkenaan.
Dalam hal terjadi keterlambatan dalam pembayaran
Tunjangan Kinerja, SPM-LS dapat diajukan ke KPPN untuk
beberapa bulan sekaligus.
Pasal 12

SPM-LS Pembayaran Tunjangan Kinerja melalui rekening
pegawai sebagaimana dimaksud pada Pasal 9 ayat (1)
disampaikan ke KPPN mitra kerja dengan dilampiri
dokumen sebagai berikut:
a. SPTJM dari KPA yang dibuat sesuai dengan format
sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan
Direktur Jenderal Perbendaharaan ini;
b. Rekapitulasi Daftar Pembayaran Tunjangan Kinerja yang
memuat kebutuhan pembayaran untuk seluruh Pegawai
yang berhak menerima tunjangan serta telah
memperhitungkan kewajiban pajak, yang dibuat sesuai
dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran
II Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini;
c. Daftar Nominatif Pembayaran Tunjangan Kinerja; dan
d. Surat Setoran Pajak (SSP).
(2) SPM-LS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan
dengan memperhitungkan potongan Pajak Penghasilan.
(1)

Pasal 13
(1) SPM-LS Pembayaran Tunjangan Kinerja melalui Bendahara
Pengeluaran sebagaimana dimaksud pada Pasal 9 ayat (2)
disampaikan ke KPPN mitra kerja dengan dilampiri
dokumen sebagai berikut:
a. SPTJM dari KPA yang dibuat sesuai dengan format
sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan
Direktur Jenderal Perbendaharaan ini; dan
b. Rekapitulasi Daftar Pembayaran Tunjangan Kinerja yang
memuat kebutuhan pembayaran untuk seluruh Pegawai

-6

yang berhak menerima tunjangan serta telah
memperhitungkan kewajiban pajak, yang dibuat sesuai
dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran II
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini.
(2) SPM-LS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan
tanpa potongan Pajak Penghasilan.
(3) Bendahara Pengeluaran sebagai wajib potong/wajib pungut
segera menyetorkan Pajak Penghasilan ke Kas Negara
sesuai perhitungan pajak yang seharusnya dipungut oleh
Bendahara Pengeluaran mengacu pada tata cara
pemungutan dan penyetoran pajak.
Pasal 14
(1) Dalam hal terdapat sisa dana penyaluran pembayaran
Tunjangan Kinerja yang dibayarkan melalui Bendahara
Pengeluaran sebagaimana dimaksud pada Pasal 9 ayat (2),
disetor ke Kas Negara pada akhir tahun anggaran.
(2) Penyetoran ke Kas Negara sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) menggunakan Bukti Penerimaan Negara (BPN).
Pasal 15
Tata cara pengajuan SPM dan penerbitan SP2D dilakukan sesuai
ketentuan yang mengatur tentang tata cara pembayaran dalam
rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
BAB V
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 16
(1)

Kekurangan Tunjangan Kinerja pada Kementerian
Perdagangan sejak diberlakukannya peraturan ini,
dibayarkan dengan memperhitungan Tunjangan Kinerja
yang selama ini telah diterima.

(2) Pembayaran Kekurangan Tunjangan Kinerja sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diajukan dengan SPM-LS tersendiri
dengan dilampiri Rekapitulasi Daftar Kekurangan
Pembayaran Tunjangan Kinerja.

(3)

Rekapitulasi Daftar Kekurangan Pembayaran Tunjangan
Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang memuat
kebutuhan pembayaran untuk seluruh pegawai yang
berhak menerima tunjangan serta telah memperhitungkan
kewajiban pajak, dengan format sebagaimana tercantum
dalam Lampiran III Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan ini.

Pasal 17
KPA wajib menyusun laporan keuangan dana pembayaran
Tunjangan Kinerja sesuai dengan ketentuan perundangundangan yang mengatur mengenai sistem akuntansi dan
pelaporan keuangan instansi.

-7

BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 18
Pada saat Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini mulai
berlaku, ketentuan mengenai pembayaran Tunjangan Kinerja di
lingkungan Kementerian Perdagangan sebagaimana diatur dalam
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER53/ PB/2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembayaran
Tunjangan Kinerja Pegawai Pada 27 (Dua Puluh Tujuh)
Kementerian Negara/Lembaga, dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
Pasal 19
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini mulai berlaku
pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 8 Desember 2015
.043IREK:FUR JENDERAL PERBENDAHARAAN,

HARJOWIRYONO

LAMPIRAN I
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
NOMOR PER- 34 /PB/ 2015 TENTANG PETUNJUK
PELAKSANAAN PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA
PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERDAGANGAN


SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK
Yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama •
(1)
2. NIP
(2)
3. Jabatan selaku Kuasa Pengguna Anggaran
(3)
dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya bertanggung jawab
penuh atas pencairan dan penggunaan dana pembayaran Tunjangan Kinerja
Pegawai sebesar Rp (4) ( ( 5 ) rupiah) termasuk
bertanggung jawab terhadap kebenaran perhitungan dan penyaluran kepada yang
berhak menerima.
Apabila di kemudian hari, atas pencairan dan penggunaan dana Tunjangan
Kinerja Pegawai tersebut di atas mengakibatkan terjadinya kerugian Negara maka
saya bersedia dituntut penggantian kerugian Negara tersebut sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Bukti-bukti pengeluaran terkait dengan pembayaran Tunjangan Kinerja
Pegawai disimpan sesuai ketentuan pada satuan kerja kami, untuk kelengkapan
administrasi dan keperluan pemeriksaan aparat pengawas fungsional.
Demikian pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya.

(6)
,
Kuasa Pengguna Anggaran,
(7)

(
NIP.

(8)
(9)

20....

)

PETUNJUK PENGISIAN
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK

No
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)

Keterangan
Diisi dengan nama lengkap KPA
Diisi dengan NIP KPA
Diisi dengan jabatan struktural KPA
Diisi jumlah rupiah penarikan dana dengan angka
Diisi jumlah rupiah penarikan dana dengan huruf
Diisi dengan tempat, tanggal, bulan, dan tahun
Diisi dengan nama Satuan Kerja
Diisi dengan nama lengkap KPA
Diisi dengan NIP KPA

DIREKTUR JENDERAL,PERBENDAHARAAN,

4 OIREKTUR
ifit.m?tr, 4,

MARWA HARJOWIRYONO
rkontA,c.!>)-

CO

N.)

.4

4

Jumlah
Penerima

(11 )

Z3

Uraian Kela s
J abat an
1. 2. 3.

J u mlah

Tenquiad luq uiod

4,

--

I--•

(....) IQ ■--, C-A) N.) W CJ

t,..)

,--,

Tu nj an gan
Kinerj aper
Kela sJ ab atan

01

(.4 N..) 1--• C4 N.)

No .

dst

U1

z

(.0 N.) W C., IQ ■-4

H
Jumlah Tunj an gan
Paj ak
J u mlah

U)

t:c

4

z

z
z

z
M

z

4, CO IQ

N.-

ts.)

.--,

N,

N

IQ

1-.4

■.-.
0



Pot o nganPaj ak
J umlah N et to

CD

z

ca,

CD

UR

2Iil,L)1221ICI

CD

1-4 t...4
CS, VI

1/4.0

PETUNJUK PENGISIAN
REKAPITULASI DAFTAR PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI

No

Keterangan

(1)
(2)

Diisi dengan nama Kementerian Negara/Lembaga

(3)
(4)

Diisi dengan uraian kelas jabatan sesuai peringkatnya

(5)
(6)

Diisi dengan tunjangan kinerja per kelas jabatan

(7)
(8)

Diisi dengan jumlah pajak per kelas jabatan

Diisi dengan Unit Organisasi
Diisi jumlah pegawai/ personil
Diisi dengan jumlah tunjangan (4 x 5)
Diisi dengan jumlah tunjangan bruto (6+7)

(9)
(10)

Diisi dengan jumla

(11)

Diisi dengan jumlah seluruh pegawai penerima tunjangan

(12)

Diisi dengan jumlah seluruh tunjangan

(13)

Diisi dengan jumlah seluruh pajak

(14)

Diisi dengan jumlah tunjangan bruto seluruh tunjangan

(15)

Diisi dengan jumlah seluruh potongan pajak

(16)

Diisi dengan jumlah netto seluruh tunjangan

(17)

Diisi

potongan pajak (=7)
Diisi dengan jumlah tunjangan netto (8-9)

dengan

nama dan

NIP

Pejabat

Pembuat

Komitmen

dan

Bendahara

Pengeluaran



IREK JENDERAL PERBENDAHARAAN,

tr4
OIREKTUR
DANDER

1/,
HARJOWIRYONO

- 13 -

1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5.

0 Z

>

• w
• >

> ci)

'7J
CTi

z

z

c-

Er Z
H
Z

Z z
0 0

3 —3 -0 'd
tri
tri
Z
c- -3 >

.11

1. 2. 3. 4. 5.

NVONVDVM12d NVINaIN3 INHN
C

(2 1 )

(.71 4, CO NJ —,. CT A CO NJ —,

(r)

z

0
A co NJ —L

1. 2. 3. 4. 5.

J uml ah K ek uran ganT unjan gan
P ajak
J uml ah B ruto
P oton gan P ajak
J uml ah N ett o
(16 )
(17 )
(1 8 )
(19 )
(20 )

J uml ah Tunjan gan Di ba yark an
P ajak
J uml ah B rut o
Poton gan P ajak
J uml ah N etto
(11 )
(12 )
(13 )
(14 )
(1 5 )

cn A ca N —

3. 4. 5.

J uml ah T unjan gan S eh arusn ya
P ajak
J uml ah B ruto
P oton gan P ajak
J uml ah N etto
OD --.I 0)

(4 )

1.
2

.

Tunjan gan
K in erja
per K el as
J ab atan

cp A (...) NJ —,

J uml ah
P eneri m a

CJI 4, (...., NJ —, V1 A (.4 N—.

0

SD
C
vim
ES (%) 6

CO

REKAPIT ULASI D A FTA R KEKURANGAN PEMBA YAR AN TU NJANG AN KINE RJA PEGA WAI

(22 )
(23 )
(24 )
(25 )
(26 )

(27 )
(28 )
(2 9)
(30)
(3 1 )

(32 )
(33 )
(34 )
(35 )
(3 6 )

-

50- co

zz
3
)

uaLuTpo>i le nq w ed leq e fed

PETUNJUK PENGISIAN
REKAPITULASI DAFTAR KEKURANGAN PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI
No

Keterangan

(1)
(2)

Diisi dengan nama Kementerian Negara/Lembaga

(3)
(4)

Diisi dengan uraian kelas jabatan sesuai peringkatnya

(5)
(6)

Diisi dengan tunjangan kinerja per kelas jabatan

(7)
(8)

Diisi dengan jumlah pajak per kelas jabatan

Diisi dengan Unit Organisasi
Diisi jumlah pegawai/personil
Diisi dengan jumlah tunjangan (4 x 5)
Diisi dengan jumlah tunjangan bruto (6+7)

(9)
(10)

Diisi dengan potongan pajak (7)

(11)
(12)

Diisi dengan jumlah tunjangan yang sudah dibayarkan
Diisi dengan jumlah pajak

(13)

Diisi dengan jumlah tunjangan bruto (11+12)

(14)

Diisi dengan jumlah potongan pajak

(15)

Diisi dengan jumlah tunjangan netto (13-14)

(16)

Diisi dengan jumlah kekurangan tunjangan (6-11)

(17)

Diisi dengan jumlah pajak

(18)

Diisi dengan jumlah tunjangan bruto (16+17)

(19)

Diisi dengan jumlah potongan pajak

(20)

Diisi dengan jumlah tunjangan netto (18-19)

(21)

Diisi dengan jumlah seluruh pegawai penerima tunjangan

Diisi dengan jumlah tunjangan netto (8-9)

(22) s.d. (26)

Diisi dengan jumlah seluruh angka pada masing-masing baris yang sesuai
di atasnya

(27) s.d. (31)

Diisi dengan jumlah seluruh angka pada masing-masing baris yang sesuai
di atasnya

(32) s.d. (36)

Diisi dengan jumlah seluruh angka pada masing-masing baris yang sesuai
di atasnya

(37)

Diisi dengan nama dan NIP Pejabat Pembuat Komitmen dan Bendahara
Pengeluaran

- kt."

' --_!`-4

.4•//t IREKTUR

4_,J ERAL PERBENDAHARAAN,

• i 9PREK-ruq

vs 1 J ENDEITAL

k

MAR—W AN HARJOWIRYONO
.,,,..1;45.
........1
... ......____;vo ,
-

15

-

i\f