EDITING 1 kebijakan dana desa mei pak sjam baru

(1)

1

KEMENTERIAN KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL

PERIMBANGAN KEUANGAN

KEBIJAKAN UMUM DANA DESA BERDASARKAN

UU NO.6/2014 TTG DESA DAN PP NO.60/2014


(2)

PETA SEBARAN DESA PER PROVINSI

Aceh 6474 Sumut 5389 Sumbar 880 Bengkulu 1341 Kepri 275 Jambi 1398 Riau 1592 Babel 309 Sumsel 2817 Lampung 2435 Kalbar 1908 Kalteng 1434 Kalsel 1864 Kaltim 833 Kaltara 447 Gorontalo 657 Sulut 1491 Sulteng 1838 Sulbar 576 Sulsel 2253 Sultra 1820 Malut 1064 Maluku 1191 Papua 5090 PaBar 1628

Jumlah Desa

Jumlah Desa


(3)

3

Dasar Hukum;

Latar Belakang;

Kebijakan Pengaturan Desa dan Dana Desa;

Hubungan Kewenangan Desa dan Pendanaan;

Sumber Keuangan Desa dan Pendapatan Desa;

Kebijakan Pengelolaan Keuangan Desa;

Kebijakan Penganggaran Dana Desa dalam Postur RAPBN;

Kebijakan Penganggaran Dana Desa dalam APBN 2015

Skenario Penganggaran Dana Desa;

Kebijakan Pengalokasian Dana Desa dalam APBN;

Kebijakan Pengalokasian Dana Desa;

Kebijakan Penyaluran Dana Desa;

Kebijakan Penggunaan Dana Desa;

Kebijakan Pelaporan Dana Desa;

Kebijakan Pemantauan dan Evaluasi;

OUTLINE POKOK BAHASAN


(4)

UU 6/2014

tentang

Desa

PP 43/2014

tentang

Peraturan

Pelaksanaan

UU 6/2014

Permendagri No. 111/2015 Tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa

Permendagri No. 112/2015 Tentang Pemilihan Kepala Desa

Permendagri No, 113/2015 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa

Permendagri No. 114/2015 Tentang Pedoman Pembangunan Desa

Pelaksanaan PP 60/2014

DASAR HUKUM

Permendes No.1/2015 Tentang. Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul. dan Kewenangan Lokal Berskala Desa;

Permendes No.2/2015 tentang Pedoman Tata Tertib dan Mekanisme Pengambilan

Keputusan Musyawarah Desa

Permendes No.3/2015 tentang Pendampingan Desa

Permendes No.4/2015 tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan, dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa

Permendes No.5/2015 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2015

PERMENDAGRI

PERMENDES-PDTT

Perubahan PP

PP 60/2014

tentang

Dana Desa

Bersumber dari

APBN

RPMK


(5)

UUD 1945 Pasal 18 menjamin keberadaan dan kelangsungan hidup Desa sebagai

kesatuan masyarakat hukum dan masyarakat hukum adat beserta hak-hak

tradisionalnya.

Keberadaan Desa di tetapkan melalui berbagai regulasi, antara lain:

UU No.19/1965 ttg Desa Praja sbg Bentuk Peralihan;

UU No.5/1979 ttg Pemerintahan Desa; dan

UU No.6/2014 ttg Desa.

Berdasarkan UU No.6/2014 Desa dan Desa Adat mempunyai perlakuan sama dalam

tata kelola :

Penyelenggaraan pemerintahan yang efektif;

Pelaksanaan pembangunan yang berdaya guna; serta

Pembinaan masyarakat dan pemerdayaan masyarakat.

Secara filosofis pengaturan tentang Desa bertujuan untuk:

Meningkatkan pelayanan publik bagi masyarakat Desa ;

Memajukan perekonomian masyarakat dan mengatasi kesenjangan

pembangunan antar desa; dan

Memperkuat masyarakat Desa sebagai subjek pembangunan.

LATAR BELAKANG


(6)

1) Kebijakan pengaturan tentang Desa mempunyai implikasi terhadap

Penganggaran Dana Desa;

2) Dalam rangka mencapai tujuan nya, UU N0.6/2014 menetapkan sumber-sumber

pendapatan desa yang secara keseluruhan digunakan untuk mendanai urusan

kewenangan Desa;

3) Pendapatan Desa yang bersumber dari APBN diberikan kepada Desa untuk

mengatur dan mengurus kewenangannya sesuai kebutuhan dan prioritas Desa;

4) Kebijakan Dana Desa diarahkan untuk mengoptimalkan penggunaan Dana Desa

sesuai kebutuhan dan prioritas Desa.

5) Untuk mewujudkan pengelolaan Dana Desa yang Tertib, Transparan, dan

Akuntabel, Pemerintah menerbitkan:

PP No.60/2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari APBN, yang di rubah dengan PP

No.../2015 tentang...

PMK No... /2015 tentang Tata Cara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan,

Pemantauan dan Evaluasi Dana Desa

KEBIJAKAN PENGATURAN DESA DAN

DANA DESA (1)


(7)

KEBIJAKAN PENGATURAN DESA DAN

DANA DESA (2)

1) Dana Desa (DD) merupakan dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan

kepada desa untuk mendanai urusan/kewenangan Desa;

2) DD dari APBN bersumber dari belanja pusat dengan mengefektifkan program K/L

yang berbasis desa;

3) DD pada Tahun 2015 dialokasikan dari semula sebesar Rp9,1T dari APBN menjadi

Rp20,8T dalam APBN-P;

4) Besaran DD dari APBN adalah 10

%

dari Dana Transfer ke Daerah;

5) Pemenuhan 10

%

dari Dana Transfer dilakukan secara bertahap, sesuai dengan

ROADMAP

tentang Pemenuhan Kebutuhan DD.


(8)

HUBUNGAN KEWENANGAN DESA

DAN PENDANAAN

HUBUNGAN KEWENANGAN DESA

DAN PENDANAAN

Kewenangan

berdasarkan hak asal usul

Kewenangan lokal berskala Desa

Kewenangan yg

ditugaskan Pemerintah, Pemda Provinsi atau Pemda Kab./Kota

Kewenangan lain yg ditugaskan Pemerintah, Pemda Provinsi atau

1

1

2

2

3

3

Kewenangan

Kewenangan

1. Pendapatan Asli Desa,

terdiri atas hasil usaha, hasil aset, swadaya dan partisipasi, gotong royong, dan lain-lain pendapatan asli Desa;

2. Alokasi APBN;

3. Bagian dari hasil Pajak Daerah dan Retribusi

Daerah Kab./Kota;

4. Alokasi Dana Desa yang merupakan bagian dari dana perimbangan yang diterima Kab./Kota;

5. Bantuan keuangan dari APBD Provinsi dan APBD Kab./Kota;

6. Hibah dan sumbangan

yang tidak mengikat dari pihak ketiga; dan

7. Lain-lain pendapatan Desa yang sah.

Hak asal-usul : merupakan warisan yg masih hidup dan prakarsa Desa atau prakarsa masyarakat Desa sesuai dengan perkembangan kehidupan masyarakat Kewenangan untuk mengatur dan

mengurus kepentingan masyarakat Desa yang telah dijalankan oleh Desa atau mampu dan efektif dijalankan oleh Desa atau yang muncul karena perkembangan Desa dan prakarsa masyarakat Desa

Cakupan Kewenangan

Cakupan Kewenangan

Penugasan meliputi penyelenggaraan

pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa.

Penugasan disertai biaya:

Pemerintah Pemda Prov

Pendanaan

Pendanaan

Diatur dan diurus oleh Desa

Pelaksanaan

Pelaksanaan

Diurus oleh Desa (berdasarkan penugasan dari Pemerintah, Pemda Provinsi atau Pemda Kab./Kota


(9)

SUMBER KEUANGAN DAN PENDAPATAN DESA (1)

9

Pendapatan Desa sebagaimana dimaksud pada Pasal 71 ayat (2) terdiri dari:

1. pendapatan asli Desa terdiri atas hasil usaha, hasil aset, swadaya dan partisipasi, gotong royong, dan lain-lain pendapatan asli Desa;

2. alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

3. bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi daerah kabupaten/kota;

4. alokasi dana Desa yang merupakan bagian dari dana perimbangan yang diterima kabupaten/kota;

5. bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah provinsi dan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kabupaten/kota;

6. hibah dan sumbangan yang tidak mengikat dari pihak ketiga; dan 7. lain-lain pendapatan Desa yang sah.


(10)

SUMBER KEUANGAN DAN PENDAPATAN DESA (2)

1. Penyelenggaraan pemerintahan; 2. Pembangunan;

3. Pemberdayaan masyarakat; 4. Kemasyarakatan.


(11)

11

Pendapatan asli Desa

Lain-lain

Pendapatan

yang sah

hibah dan

sumbangan

pihak ketiga

PENDAPATAN

DESA

1

5

6

7

bantuan

keuangan dari

APBD

Prov/Kab/Kota

3

2

4

Alokasi APBN :

• Dari realokasi anggaran pusat berbasis desa

• 10% dari dan diluar dana transfer ke daerah secara bertahap

Bagian dari PDRD

kabupaten/kota

Paling sedikit 10%

Alokasi Dana Desa (ADD)

Paling sedikit 10% dari dari

dana perimbangan yang diterima kab/kota dikurangi DAK

Pemerintah dapat menunda

dan/atau mengurangi dana perimbangan jika kab/kota tidak mengalokasikan ADD

SUMBER-SUMBER PENDAPATAN DESA


(12)

KEBIJAKAN

PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

Pengelolaan keuangan Desa

[Pasal 72, 73, dan 75]

:

a. Pengelolaan keuangan Desa mengikuti pola pengelolaan keuangan daerah;

b. Kepala Desa merupakan pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan Desa

dan melimpahkan sebagian kewenangan kepada perangkat Desa yang

ditunjuk;

c. Pendapatan, belanja dan pembiayaan Desa ditetapkan dalam APB Desa;

d. APB Desa ditetapkan dalam peraturan desa oleh Kepala Desa bersama Badan

Permusyaratan Desa;

Pertanggungjawaban pengelolaan keuangan desa oleh Kepala Desa kepada

[Pasal

27]

:

a. Bupati/walikota setiap akhir tahun anggaran dan pada akhir masa jabatan;

b. Badan Permusyawaratan Desa setiap akhir tahun anggaran.

Belanja Desa diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan yang

disepakati dalam Musyawarah Desa dan sesuai dengan prioritas Pemerintah

Daerah Kabupaten/Kota, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah

[Pasal 74]

.


(13)

13

KEBIJAKAN PENGANGGARAN DANA DESA

DALAM POSTUR RAPBN


(14)

Pool Dana Transfer ke Daerah

o Pemberdayaan Masyarakat Desa

o Pencapaian Swasembada Daging Sapi dan Peningkatan Penyediaan Pangan Hewani yang Aman, Sehat

o Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat

o Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman

Hortikultura Berkelanjutan

o Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada

o Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian

Alokasi dari PDN

Belanja Pusat K/L Berbasis Desa

Realokasi belanja Pusat berbasis desa

o Pengentasan kemiskinan/pemberdayaan masyarakat (PNPM)

o Infrastruktur Desa o Pertanian

Kewenangan Desa meliputi kewenangan dibidang penyelenggaraan pemerintahan Desa, pelaksanaan

pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa dan pemberdayaan masyarakat Desa (Pasal 18) terkait dengan (Pasal 19) :

a. kewenangan berdasarkan hak asal usul; dan b. kewenangan lokal berskala desa antara lain:

Dana Desa (earmarked)

KEBIJAKAN PENGANGGARAN DANA DESA

DALAM APBN 2015 (1)


(15)

Belanja pusat yang berbasis desa

harus direalokasi

untuk memenuhi

kebutuhan anggaran Dana Desa;

15

Besaran alokasi anggaran dari APBN yg peruntukannya langsung ke desa

ditentukan

10% dari dan diluar dana transfer ke daerah

(on top)

secara

bertahap;

Alokasi APBN bersumber

dari belanja pusat dengan mengefektifkan program

yang berbasis desa

secara merata dan berkeadilan.

Hasil

realokasi

anggaran 2015:

1. Program PNPM Mandiri Perdesaan (Kemendagri)

2. SPAM Perdesaan dan PPIP (Kemen PU)

Rp.9.066.200.000000

(pagu APBN 2015)

KEBIJAKAN PENGANGGARAN DANA DESA

DALAM APBN 2015 (2)


(16)

Setelah mendapat persetujuan DPR, anggaran Cadangan Dana Desa ditetapkan menjadi Pagu Alokasi Dana Desa sebagai bagian dari anggaran Transfer ke Daerah dan Desa.


(17)

17

DJPK menyusun:

a. Indikasi Kebutuhan Dana Desa; dan

b. Rencana Dana Pengeluaran Dana Desa

setelah berkoordinasi dengan DJA dan BKF.

DJPK menyusun:

a. Indikasi Kebutuhan Dana Desa; dan

b. Rencana Dana Pengeluaran Dana Desa

setelah berkoordinasi dengan DJA dan BKF.

UU No.6/2014

tentang Desa

UU No.6/2014

tentang Desa

Penjelasan Ps.72 ayat (2):

Dana Desa ditentukan 10% dari dan di luar dana transfer scra bertahap

RAPBN

(anggaran Cadangan Dana Desa)

APBN

(Pagu Dana Desa)

APBN

(Pagu Dana Desa)

DPR

Dilaksanakan berdasarkan ketentuan peraturan per-UU-an mengenai tata cara perencanaan, penelaahan, dan penetapan alokasi anggaran BA-BUN

Pagu Alokasi Transfer

ke Daerah dan Desa

Pagu Alokasi Transfer

ke Daerah dan Desa


(18)

VARIABEL DAN BOBOT DALAM FORMULA BASED UNTUK

PERHITUNGAN DANA DESA

VARIABEL

BOBOT

KETERANGAN Per

Kab/Kota DesaPer

Jumlah Penduduk 25% 25% Alokasi per Kab./Kota dan per Desa menggunakan Data

Dasar yang bersumber dari kementerian yang berwenang dan/atau lembaga yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang statistik.

Luas Wilayah 10% 10%

Angka Kemiskinan 35% 35%

Tingkat Kesulitan

Geografis (IKK)30% (IKG)30%

 Data IKK per kab/kota (indeks kemahalan konstruksi) yang

digunakan adalah data yang digunakan dalam penghitungan DAU (data tersedia setiap tahun dan telah mencerminkan kesulitan geografis);

 IKG (Indeks Kesulitan Geografis) per Desa ditetapkan oleh

kepala daerah, berdasarkan faktor: (1) ketersediaan prasarana pelayanan dasar; (2) kondisi infrastruktur; dan (3) transportasi / Aksesibilitas;

 Untuk Tahun 2015 Pemerintah menyediakan data IKG secara

nasional.

Jumlah Desa Berdasarkan Permendagri (74.093 Desa)


(19)

19

Alokasi DD per Kab./Kota = Jumlah Desa x Rata-rata Dana Desa per Provinsi

KEBIJAKAN PENGALOKASIAN DANA DESA (1)

(BERDASARKAN PP 60 TAHUN 2014)

Transfer ke Daerah dan Dana Desa Transfer ke Daerah dan Dana Desa

Dana Desa

Dana Desa

APBN

APBN

ALOKASI PER

KAB./KOTA

ALOKASI PER DESA

JUMLAH DESA

30% X PORSI JUMLAH PENDUDUK

50% X PORSI JUMLAH PENDUDUK ISKIN

20% X PORSI LUAS WILAYAH

X

INDEKS KEMAHALAN KONSTRUKSI

30% X PORSI JUMLAH PENDUDUK

50% X PORSI JUMLAH PENDUDUK ISKIN

20% X PORSI LUAS WILAYAH

X

TINGKAT KESULITAN GEOGRAFIS


(20)

KEBIJAKAN PENGALOKASIAN DANA DESA (2)

(BERDASARKAN UU APBNP 2015 DAN REVISI PP 60/2014)

Transfer ke Daerah dan Dana Desa Transfer ke Daerah dan Dana Desa

Dana Desa

Dana Desa

APBN

APBN

DANA DESA PER

KAB/KOTA

DANA DESA PER

KAB/KOTA

DANA DESA PER

DANA DESA PER

DESA

DESA

10 %

Formula

10 %

Formula

Alokasi Dasar

90%

90%

Alokasi Dasar

25% x Jumlah Penduduk Desa

25% x Jumlah Penduduk Desa

35% x Jumlah Penduduk Miskin Desa

35% x Jumlah Penduduk Miskin Desa

10% x Luas Wilayah Desa

10% x Luas Wilayah Desa

30% x IKK

30% x IKK

MENTERI KEUANGAN

BUPATI/WALIKOTA

25% x Jumlah Penduduk Desa

25% x Jumlah Penduduk Desa

35% x Jumlah Penduduk Miskin Desa

35% x Jumlah Penduduk Miskin Desa

10% x Luas Wilayah Desa

10% x Luas Wilayah Desa

30% x IKG

30% x IKG

90%

Alokasi Dasar

10 %

Formula

Keterangan:


(21)

PAGU

APBN

JUMLAH

DESA

ALOKASI

DASAR

PER DESA

(90%)

RATA2 DANA

DESA PER

DESA

(NASIONAL)

DANA DESA

TERTINGGI

DANA

DESA

TERENDAH

STANDAR

DEVIASI

Rp20,

766 T

74.093

Rp252,24

juta

Rp280,45 juta

Rp1.121,04

juta

Rp254,47

juta

21,93

(Permendagri

No.39/2015)

21


(22)

PEMERINTAH PUSAT

(Mekanisme Transfer

APBN)

PEMERINTAH KAB/KOTA

KPA DJPK Menerbitkan SPM

1

KPPN Jakarta II selaku Kuasa BUN

Menerbitkan SP2D

2

Bank Operasional Melaksanakan Transfer

DD ke Kab/Kota

(dari RKUN ke RKUD)

3

Pemerintah Kab/Kota Melaksanakan Transfer

DD ke Desa

(dari RKUD ke RKUDes)

4

REKENING

KAS DESA

5


(23)

23

Dilakukan oleh Menteri Keuangan c.q Dirjen PK

Persyaratan :

peraturan bupati/walikota mengenai tata cara pembagian dan penetapan besaran Dana Desa;

peraturan daerah mengenai APBD tahun berjalan; dan laporan realisasi APBD tahun anggaran sebelumnya.

Persyaratan :

Peraturan Desa mengenai APB Desa.

Laporan realisasi pengggunaan Dana Desa semester sebelumnya.

Persyaratan :

Peraturan Desa mengenai APB Desa.

Laporan realisasi pengggunaan Dana Desa semester sebelumnya.

Dilakukan oleh bupati/walikota Dilakukan oleh bupati/walikota

Periodisasi :

Tahap I : 40% Minggu II Bulan AprilTahap II : 40% Minggu II Bulan AgustusTahap III : 20% Minggu II Bulan Oktober

Periodisasi :

Tahap I : 40% Minggu II Bulan AprilTahap II : 40% Minggu II Bulan AgustusTahap III : 20% Minggu II Bulan Oktober

Periodisasi :

Tahap I : 40% 7 hari kerja setelah diterima di Kas DaerahTahap II : 40% 7 hari kerja setelah diterima di Kas Daerah Tahap III : 20% 7 hari kerja setelah diterima di Kas Daerah

Periodisasi :

Tahap I : 40% 7 hari kerja setelah diterima di Kas DaerahTahap II : 40% 7 hari kerja setelah diterima di Kas Daerah Tahap III : 20% 7 hari kerja setelah diterima di Kas Daerah

DARI RKUN

KE RKUD

DARI RKUN

KE RKUD

DARI RKUD

KE RK DESA

DARI RKUD

KE RK DESA

KEBIJAKAN PENYALURAN DANA DESA (2)

Tahapan Penyaluran


(24)

Dana Desa digunakan untuk membiayai penyelenggaraan

pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan masyarakat, dan

pembinaan kemasyarakatan.

Penggunaan Dana Desa

diprioritaskan

untuk pembangunan dan

pemberdayaan masyarakat Desa sesuai peraturan

perundang-undangan;

Penggunaan Dana Desa untuk kegiatan yang tidak termasuk prioritas

dapat dilakukan sepanjang kebutuhan kegiatan pembangunan dan

pemberdayaan masyarakat telah terpenuhi;

Penggunaan Dana Desa untuk kegiatan yang tidak prioritas harus

mendapatkan

persetujuan bupati/walikota;

Persetujuan bupati/walikota diberikan pada saat evaluasi Rancangan

Perdes tentang APBDesa;

Dana Desa digunakan untuk membiayai penyelenggaraan

pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan masyarakat, dan

pembinaan kemasyarakatan.

Penggunaan Dana Desa

diprioritaskan untuk pembangunan dan

pemberdayaan masyarakat Desa sesuai peraturan

perundang-undangan;

Penggunaan Dana Desa untuk kegiatan yang tidak termasuk prioritas

dapat dilakukan sepanjang kebutuhan kegiatan pembangunan dan

pemberdayaan masyarakat telah terpenuhi;

Penggunaan Dana Desa untuk kegiatan yang tidak prioritas harus

mendapatkan persetujuan bupati/walikota;

Persetujuan bupati/walikota diberikan pada saat evaluasi Rancangan

Perdes tentang APBDesa;


(25)

Kepala Desa bertanggung jawab atas penggunaan Dana Desa.

Kepala Desa menyampaikan laporan realisasi penggunaan Dana Desa

kepada bupati/walikota setiap semester, dengan ketentuan:

a. semester I paling lambat minggu keempat bulan Juli tahun

anggaran berjalan; dan

b. semester II paling lambat minggu keempat bulan Januari tahun

anggaran berikutnya.

Bupati/walikota menyampaikan laporan konsolidasi realisasi

penyaluran dan penggunaan Dana Desa kepada Menteri dengan

tembusan menteri yang menangani Desa, menteri teknis/pimpinan

lembaga pemerintah nonkementerian terkait, dan gubernur paling

lambat minggu keempat bulan Maret tahun anggaran berikutnya;

Penyampaian laporan konsolidasi realisasi penyaluran dan

penggunaan Dana Desa oleh Bupati/Walikota dilakukan setiap tahun.

25


(26)

Menetapkan:

Pengaturan penggunaan Dana Desa

(earmarking)

dimaksud

bertujuan untuk menjamin terpenuhinya sasaran-sasaran

26

PENETAPAN PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA

Menteri Desa, PDT,

dan Transmigrasi

Bappenas

Menteri

Keuangan

K/L teknis & Lembaga

Pemerintah nonkementerian

1.

Prioritas penggunaan Dana Desa

2. Pedoman umum pelaksanaan kegiatan

pembangunan dan pemberdayaan

masyarakat


(27)

PEMERINTAH

PUSAT

PEMERINTAH

KAB/KOTA

PEMERINTAH

DESA

PELAPORAN LAPORANJENIS BATAS WAKTU PENYAMPAIAN SANKSI

Desa ke

kab/kota Semester IISemester I Minggu IV bulan Juli TA berjalanMinggu IV bulan Januari TA berikutnya

Dalam hal laporan

tidak/terlambat disampaikan, maka Kepala Daerah/ Menteri Keuangan dapat menunda penyaluran s.d. diterimanya laporan tersebut.

Kab/kota ke

Pusat Tahunan Minggu ke IV bulan Maret TA berjalan

Realisasi

Pengguna

an

Realisasi

Pengguna

an

1

Realisasi

Penyaluran

Realisasi

Penyaluran

2

Realisasi

Penyaluran

dan

Konsolidasi

Penggunaan

Realisasi

Penyaluran

dan

Konsolidasi

Penggunaan

4

Konsolidasi

Realisasi

Penggunaa

n

Konsolidasi

Realisasi

Penggunaa

n

3

27


(28)

DJPK dan Ditjen PMD

melakukan pemantauan dan evaluasi atas

pengalokasian, penyaluran, dan penggunaan Dana Desa;

Pemantauan dilakukan terhadap:

a. penerbitan peraturan bupati/walikota mengenai tata cara

pembagian dan penetapan Dana Desa setiap Desa;

b. penyaluran Dana Desa dari RKUD ke Rekening Kas Desa; dan

c. laporan realisasi penyaluran dan konsolidasi penggunaan Dana

Desa.

Evaluasi dilakukan terhadap:

a. penghitungan pembagian besaran Dana Desa setiap Desa oleh

kabupaten/kota; dan

b. realisasi penggunaan Dana Desa.


(29)

PEMANTAUAN

29

PEMANTAUAN

Bupati/Walikota

Bupati/walikota melakukan pemantauan atas SiLPA

Dana Desa :

Dalam hal pemantauan ditemukan SiLPA Dana Desa

yang

tidak wajar

, bupati/walikota:

1. meminta penjelasan kepada kepala Desa

mengenai SiLPA Dana Desa

; dan

2. meminta aparat fungsional untuk melakukan

pemeriksaan.


(30)

Sanksi pelanggaran atas pengelolaan Dana

Desa, dapat berupa:

1. penundaan penyaluran; dan/atau

2. pemotongan penyaluran Dana Desa.

SANKSI


(31)

PENUNDAAN PENYALURAN

31

Menteri Keuangan

Menteri c.q. Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan

dapat menunda penyaluran Dana Desa, terhadap:

Bupati/walikota tidak menyampaikan perbub/perwali

mengenai tatacara penghitungan dan penetapan Dana

Desa untuk setiap Desa

Bupati/walikota tidak melakukan perubahan peraturan

Bupati/walikota apabila terdapat penghitungan rincian

Dana Desa setiap Desa yang tidak sesuai peraturan

perundang-undangan;


(32)

PENUNDAAN PENYALURAN

Bupati/Walikota

Bupati/walikota menunda penyaluran Dana Desa,

dalam hal :

Kepala Desa tidak menyampaikan Peraturan Desa

mengenai APB Desa;

Kepala Desa tidak menyampaikan laporan realisasi

penggunaan Dana Desa semester sebelumnya; dan

Terdapat usulan dari aparat pengawas fungsional

daerah.


(33)

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

KETERANGAN

• Menganggarkan Dana Desa dalam APBD Berdasarkan Perpres mengenai Rincian

Dana Desa

• Menyusun perbup/perwali mengenai pembagian Dana Desa

ke setiap Desa • Perbup/perwali menjadi persyaratan penyaluran Dana Desa tahap pertama;

• Menyalurkan Dana Desa dari RKUD ke RKU Desa sesuai

ketentuan Dilakukan paling lambat 7 hari setelah diterima di RKUD.

• Membuat dan menyampaikan laporan realisasi penyaluran

dan konsolidasi penggunaan Dana Desa Laporan tahunan disampaikan paling lambat akhir Maret tahun anggaran berikutnya.

• Melakukan Pendampingan

• Menyusun Pedoman Teknis Penggunaan Dana Desa • Melakukan Monitoring SiLPA Dana Desa

• Menyusun Perbub/perwali mengenai pengadaan barang dan

jasa di desa Mengacu pada Perka LKPP No.13/2013

33

PERAN PUSAT DAN DAERAH DALAM


(34)

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

KETERANGAN

• Menyusun APB Desa APB Desa menjadi syarat penyaluran

Dana Desa tahap I dari RKUD ke RKU Desa

• Menganggarkan Dana Desa dalam APB Desa Sesuai dengan besaran alokasi dalam

perbup/perwali

• Menggunakan Dana Desa sesuai ketentuan Dana desa diprioritaskan untuk

mendanai kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat

• Membuat dan menyampaikan laporan realisasi penggunaan

Dana Desa ke kab./kota Laporan bersifat semesteran

PERAN PUSAT DAN DAERAH DALAM

PENGELOLAAN DANA DESA (2)


(35)

35

Persiapan Penyaluran Dana Desa TA 2015

NO

URAIAN

KETERANGAN

1 Perubahan Anggaran Dana Desa per

Kabupaten/Kota  Telah ditetapkan dalam UU mengenai Perubahan APBN TA 2015

 Telah diterbitkan Perpres 36/2015 tentang Rincian

APBNP TA 2015 2. Revisi PP 60 Tahun 2014 dan PMK mengenai

Tatacara Penganggaran, Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Monitoring dan Evauasi Dana Desa

 Draf RPP Perubahan PP 60 Tahun 2014 sudah

diparaf oleh empat menteri (Mendagri dalam

proses) untuk selanjurnya disampaikan ke presiden untuk penetapan.

 RPMK sudah di Biro Hukum Kemenkeu, penetapan

menunggu penetapan Revisi PP 60 Tahun 2014 3. Penyusunan dan penyampaian

Perbup/perwali mengenai tata cara

penghitungan dan penetapan rincian Dana Desa ke setiap desa kepada Kementerian Keuangan untuk dasar penyaluran Dana Desa dari Pusat ke Kabupaten/Kota (RKUN ke RKUD Kab./Kota)

 Baru 15 dari 434 daerah penerima DD yang

menyampaikan perbub/perwali

 Dalam rangka percepatan penyusunan

perbub/perwali, telah dilakukan Workshop

Penghitungan Dana Desa dengan mengundang 434 darah penerima dana desa.

4. Penyusunan dan penyampaian APBDesa kepada Bupati/Walikota untuk dasar

penyaluran Dana Desa dari Kabupaten/Kota ke Desa (RKUD Kab/Kota ke RKUDesa)

 Bupati/Walikota perlu segera memfasilitasi aparat

desa untuk segera menyusun APBDesa, dan pembukaan rekening kas umum desa.


(36)

Terima Kasih

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN

GEDUNG RADIUS PRAWIRO

JAKARTA PUSAT 10710


(1)

PENUNDAAN PENYALURAN

Menteri Keuangan

Menteri c.q. Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan

dapat menunda penyaluran Dana Desa, terhadap:

Bupati/walikota tidak menyampaikan perbub/perwali

mengenai tatacara penghitungan dan penetapan Dana

Desa untuk setiap Desa

Bupati/walikota tidak melakukan perubahan peraturan

Bupati/walikota apabila terdapat penghitungan rincian

Dana Desa setiap Desa yang tidak sesuai peraturan


(2)

PENUNDAAN PENYALURAN

Bupati/Walikota

Bupati/walikota menunda penyaluran Dana Desa,

dalam hal :

Kepala Desa tidak menyampaikan Peraturan Desa

mengenai APB Desa;

Kepala Desa tidak menyampaikan laporan realisasi

penggunaan Dana Desa semester sebelumnya; dan

Terdapat usulan dari aparat pengawas fungsional

daerah.


(3)

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

KETERANGAN

Menganggarkan Dana Desa dalam APBD

Berdasarkan Perpres mengenai Rincian

Dana Desa

Menyusun perbup/perwali mengenai pembagian Dana Desa

ke setiap Desa

Perbup/perwali menjadi persyaratan

penyaluran Dana Desa tahap pertama;

Menyalurkan Dana Desa dari RKUD ke RKU Desa sesuai

ketentuan

Dilakukan paling lambat 7 hari setelah

diterima di RKUD.

Membuat dan menyampaikan laporan realisasi penyaluran

dan konsolidasi penggunaan Dana Desa

Laporan tahunan disampaikan paling

lambat akhir Maret tahun anggaran

berikutnya.

Melakukan Pendampingan

Menyusun Pedoman Teknis Penggunaan Dana Desa

PERAN PUSAT DAN DAERAH DALAM

PENGELOLAAN DANA DESA (1)


(4)

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

KETERANGAN

Menyusun APB Desa

APB Desa menjadi syarat penyaluran

Dana Desa tahap I dari RKUD ke RKU

Desa

Menganggarkan Dana Desa dalam APB Desa

Sesuai dengan besaran alokasi dalam

perbup/perwali

Menggunakan Dana Desa sesuai ketentuan

Dana desa diprioritaskan untuk

mendanai kegiatan pembangunan dan

pemberdayaan masyarakat

Membuat dan menyampaikan laporan realisasi penggunaan

Dana Desa ke kab./kota

Laporan bersifat semesteran

PERAN PUSAT DAN DAERAH DALAM

PENGELOLAAN DANA DESA (2)


(5)

Persiapan Penyaluran Dana Desa TA 2015

NO

URAIAN

KETERANGAN

1 Perubahan Anggaran Dana Desa per

Kabupaten/Kota  Telah ditetapkan dalam UU mengenai Perubahan APBN TA 2015

 Telah diterbitkan Perpres 36/2015 tentang Rincian

APBNP TA 2015 2. Revisi PP 60 Tahun 2014 dan PMK mengenai

Tatacara Penganggaran, Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Monitoring dan Evauasi Dana Desa

 Draf RPP Perubahan PP 60 Tahun 2014 sudah

diparaf oleh empat menteri (Mendagri dalam

proses) untuk selanjurnya disampaikan ke presiden untuk penetapan.

 RPMK sudah di Biro Hukum Kemenkeu, penetapan

menunggu penetapan Revisi PP 60 Tahun 2014 3. Penyusunan dan penyampaian

Perbup/perwali mengenai tata cara

penghitungan dan penetapan rincian Dana Desa ke setiap desa kepada Kementerian Keuangan untuk dasar penyaluran Dana Desa dari Pusat ke Kabupaten/Kota (RKUN ke RKUD Kab./Kota)

 Baru 15 dari 434 daerah penerima DD yang

menyampaikan perbub/perwali

 Dalam rangka percepatan penyusunan

perbub/perwali, telah dilakukan Workshop

Penghitungan Dana Desa dengan mengundang 434 darah penerima dana desa.


(6)

Terima Kasih

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN

GEDUNG RADIUS PRAWIRO

JAKARTA PUSAT 10710