S KOR 1104933 Chapter1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha sadar untuk merubah dan memperbaiki aspek
kehidupan yang meliputi kognitif, afektif dan psikomotor manusia sebagai mahluk
terdidik. Dengan pendidikan manusia belajar untuk memanfaatkan potensi yang
ada sebagai mahluk tuhan yang sempurna dengan dilengkapi akal dan hawa nafsu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pendidikan “adalah proses pengubahan
sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dengan usaha mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan”. Dari penjelasan diatas dapat
disimpulkan pendidikan adalah upaya pendewasaan melalui proses pembelajaran.
Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses humanisasi (upaya
memanusiakan manusia). Karl Japers (dalam Rasyidin dkk. 2010, hlm. 20)
mengemukakan bahwa “to be a man is to become a man”. Berdasarkan
penjelasan di atas pendidikan adalah upaya untuk memperbaiki diri atau
memanusiakan manusia menjadi lebih baik dalam berbagai aspek kehidupan.
Pendidikan sendiri berasal dari manusia yang apa adanya (aktualitas) dengan
mempertimbangkan kemungkinan apa yang ada dalam dirinya (potensialitas), dan
diarahkan

menuju


manusia

yang

dicita-citakan

(idealitas).

Hal

ini

menggambarkan bahwa manusia akan mencapai apa yang dicita-citakan oleh
setiap individu, apabila mereka berhasil untuk menggali dan mengembangkan
potensi yang ada dalam dirinya.
Pendidikan memiliki tingkatan atau jenjang dari mulai pendidikan anak usia
dini (PAUD/TK), sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah
atas dan pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi adalah adalah jenjang pendidikan
setelah pendidikan menengah atas yang mencakup program pendidikan diploma,

sarjana, magister, doktor, dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan
tinggi. Sarjana adalah gelar akademik yang diberikan kepada lulusan program
pendidikan sarjana (S-1). Menurut sumber Wikipedia “untuk mendapatkan gelar
sarjana secara normatif dibutuhkan waktu selama 4 tahun sampai 6 tahun, tetapi
ada juga yang menyelesaikannya dalam 3,5 tahun ataupun lebih dari 6 tahun”. Hal
tersebut tergantung dari kebijakan dari perguruan tinggi yang ditetapkan. Karya
Aditya Maulana Fazry, 2015
KETEPATAN MENYELESAIKAN STUDI S1 DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN KEPELATIHAN DI TINJAU
DARI JALUR MASUK (SNMPTN DAN SBMPTN)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

ilmiah yang diwajibkan dan merupakan persyaratan untuk memperolah gelar
sarjana dinamakan dengan skripsi. Sedangkan Universitas Pendidikan Indonesia
(UPI) dalam pedoman akademik UPI (2011, hlm. 42) tentang batas waktu studi
menyatakan bahwa lama studi untuk S1 maksimum adalah 7 tahun dan mahasiswa
yang melebihi batas maksimum masa studinya dinyatakan drop out (DO) atau
mengundurkan diri dengan keputusan rektor dan dilampiri dengan transkip nilai
mata kuliah yang telah lulus.

Diketahui bahwa UPI yang memilik slogan pelopor dan unggul selalu
membuka pendaftaran mahasiswa baru baik dari jalur SNMPTN, SBMPTN, dan
SM-UPI. Penerimaan Mahasiswa Baru harus memenuhi prinsip adil, akuntabel,
transparan, dan tidak diskriminatif dengan tidak membedakan jenis kelamin,
agama, suku, kedudukan sosial, dan tingkat kemampuan ekonomi calon mahasiwa
serta tetap memperhatikan potensi calon mahasiswa dan kekhususan perguruan
tinggi. Perguruan tinggi sebagai penyelenggara pendidikan setelah pendidikan
menengah atas menerima calon mahasiswa yang berprestasi akademik tinggi dan
diprediksi akan berhasil menyelesaikan studi di perguruan tinggi dengan baik.
Siswa yang berprestasi tinggi dan secara konsisten menunjukan prestasinya, layak
untuk mendapatkan kesempatan masuk perguruan tinggi negri melalui Seleksi
Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negri (SNMPTN).
Berdasarkan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi, Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi Peraturan Menteri Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 2015
tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana pada Perguruan Tinggi
Negeri menyatakan bahwa “pola penerimaan mahasiswa baru program sarjana
pada perguruan tinggi dilakukan melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan
Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri

(SBMPTN) dan Penerimaan mahasiswa baru secara mandiri”. SNMPTN
dilakukan oleh masing-masing PTN menggunakan sistem nasional terpadu
berdasarkan hasil penelusuran prestasi sekolah dan prestasi akademik siswa baik
dalam bentuk rapor maupun portofolio akademik yang lain.

Aditya Maulana Fazry, 2015
KETEPATAN MENYELESAIKAN STUDI S1 DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN KEPELATIHAN DI TINJAU
DARI JALUR MASUK (SNMPTN DAN SBMPTN)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) adalah salah
satu bentuk jalur seleksi penerimaan mahasiswa untuk memasuki perguruan tinggi
negeri yang dilaksanakan serentak seluruh Indonesia, selain Seleksi Mandiri (SM)
serta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). SNMPTN
diselenggarakan pertama kali oleh Ditjen Dikti tahun 2008 atas jawaban terhadap
kisruh yang terjadi di forum rektor PTN se-Indonesia terkait penyelenggaraan
SPMB oleh Perhimpunan SPMB Nusantara. Pada awalnya, SNMPTN terdiri dari
dua jalur yaitu SNMPTN undangan (seperti PMDK) melalui nilai rapot dan

SNMPTN tulis melalui ujian tulis. Pada tahun 2013, SNMPTN tulis diubah nama
menjadi Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). dan
SNMPTN Undangan kemudian berganti nama menjadi SNMPTN (tidak pakai
undangan) dengan kriteria seleksi penerimaan berdasarkan nilai rapor, nilai Ujian
Nasional, dan prestasi akademis lainnya.
Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau disingkat SBMPTN
merupakan seleksi bersama dalam penerimaan mahasiswa baru di lingkungan
perguruan tinggi negeri menggunakan pola ujian tertulis secara nasional yang
selama ini telah dilakukan menunjukkan berbagai keuntungan dan keunggulan,
baik bagi calon mahasiswa, PTN, maupun bagi kepentingan nasional.
UPI sendiri sebagai salah satu PTN yang banyak diminati oleh calon
mahasiswa dari berbagai daerah memiliki berbagai fakultas sebagai berikut:
1) Fakultas Ilmu Pendidikan
2) Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
3) Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra
4) Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
5) Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
6) Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
7) Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
8) Fakultas Pendidikan Seni dan Desain.

Berdasarkan sumber mengenai profil fakultas dan jurusan yang terdapat
dalam Web fpok.upi.edu Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan memiliki 3
departemen dan 5 program studi sebagai berikut:

Aditya Maulana Fazry, 2015
KETEPATAN MENYELESAIKAN STUDI S1 DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN KEPELATIHAN DI TINJAU
DARI JALUR MASUK (SNMPTN DAN SBMPTN)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

1) Departemen Pendidikan Olahraga (POR), yang menaungi Prodi
Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan rekreasi (PJKR)/S1 dan Prodi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani (PGSD Penjas) S1.
2) Departemen Pendidikan Kepelatihan (PEL), yang menaungi Prodi
Pendidikan Kepelatihan Olahraga (PKO)/S1.
3) Departemen Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi (PKR), yang menaungi
Prodi Ilmu Keolahragaan (IKOR)/S1.
4) Program Studi Keperawatan D3.
Departemen Pendidikan Kepelatihan bertanggung jawab dalam membina

dan mengembangkan keilmuan dan praktik pendidikan kepelatihan olahraga,
termasuk program vokasional kepelatihan olahraga bagi mantan atlet. Mahasiswa
olahraga sebagaian besar adalah sebagai atlet baik tingkat nasional maupun
regional. Hal ini dapat dilihat dari seleksi masuk perguruan tinggi yaitu dengan
adanya tes fisik sebagai acuan awal penerimaan mahasiswa selain dalam bidang
akademik lainnya. Dengan hal tersebut terlihat bahwa untuk menjadi mahasiwa di
fakultas olahraga tidak cukup hanya mempunyai nilai yang tinggi tetapi harus di
imbangi dengan skill atau kemampuan lebih dalam bidang olahraga. Sebagian
besar penerimaan mahasiswa olahraga khusunya pendidikan kepelatihan dipilih
berdasarkan prestasi yang diraih oleh calon mahasiswa. Prestasi yang dimaksud
adalah dalam bidang olahraga jika yang dipilih langsung oleh fakultas yang
bersangkutan atau biasa disebut dengan mahasiswa jalur undangan atau jalur
SNMPTN, tetapi ada juga mahasiswa jalur SNMPTN yang dilihat dari nilai rapor
atau nilai akademiknya.
Prestasi adalah hasil dari usaha yang didapat. Prestasi dapat dicapai karena
adanya keterampilan yang dimiliki oleh individu yang dikembangkan dengan baik
sehingga membuahkan hasil. Prestasi dibagi kedalam 2 bagian yaitu prestasi
akademik dan prestasi non akademik. Prestasi akademik adalah prestasi dalam
bidang


pendidikan.

Sedangkan

prestasi

non

akademik

adalah

prestasi

keterampilan diluar pendidikan. Mahasiswa olahraga sebagian besar adalah
mahasiswa yang berprestasi, khususnya pretasi non akademik yaitu dalam bidang
olahraga. Seperti diketahui FPOK UPI memiliki banyak prestasi yang
mengharumkan nama besar UPI khususnya dalam bidang olahraga, karena
memiliki banyak mahasiswa yang memiliki potensi atau keterampilan dalam
setiap cabang olahraga yang ditekuninya.

Aditya Maulana Fazry, 2015
KETEPATAN MENYELESAIKAN STUDI S1 DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN KEPELATIHAN DI TINJAU
DARI JALUR MASUK (SNMPTN DAN SBMPTN)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

Prestasi tidak merubah keadaan status sosial dalam pendidikan, pada
dasarnya mahasiswa memiliki peran yang sama didalam mengeyam dunia
pendidikan, karena belum tentu mahasiswa undangan dapat menyelesaikan
pendidikannya lebih cepat dibandingkan dengan mahasiswa jalur masuk lainya.
Apalagi yang tercatat sebagai atlet aktif pasti harus dapat membagi waktu untuk
perkuliahan dan karirnya. Begitupun sebaliknya mahasiswa jalur masuk umum
belum tentu dapat menyelesaikan pendidikannya lebih cepat dibandingkan dengan
mahasiswa undangan. Setiap mahasiswa memiliki kesempatan yang sama dalam
menyelesaikan pendidikannya masing-masing, hanya bagaimana cara mereka
mengatur waktu agar mereka dapat menyelesaikan pendidikannya tepat waktu
atau bahkan lebih cepat sebagai faktor pembeda. Hal ini merupakan tujuan akhir
dari pendidikan tingkat tinggi. Yaitu dengan meyelesaikan studi tepat waktu,
bahkan lebih cepat dan mendapatkan hasil yang baik berupa nilai yang

memuaskan serta dapat mengembangkan atau mengaplikasikan ilmu yang didapat
mahasiswa dari hasil belajar sebagai bentuk pengabdian pada masyarakat
merupakan salah satu bentuk dari prestasi mahasiswa dalam bidang akademik.
Seperti diketahui apa yang terjadi dalam lingkungan sebenarnya. Bahwa
mahasiswa jalur masuk SNMPTN adalah mahasiswa yang memiliki kemampuan
keterampilan dalam bidang oahraga. Sedangkan mahasiswa jalur masuk SBMPTN
merupakan mahasiswa yang diterima melalui tes tulis serta tes fisik. Kedua jalur
masuk ini memiliki perbedaan dalam administrasi pembayaran, untuk mahasiswa
jalur masuk SBMPTN harus mengeluarkan biaya lebih dibandingkan dengan
mahasiswa jalur masuk SNMPTN. Hal ini merupakan salah satu faktor yang
membedakan antara kedua jalur masuk diatas yang dapat menimbulkan motivasi
belajar berbeda pada diri mahasiswa dikarenakan perbedaan biaya perkuliahan.
Tetapi pada dasarnya untuk menyelesaikan studi SI tepat waktu atau lebih
cepat memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi dan menjadikan landasan
pembuatan latar belakang dari pembahasan masalah ini antara lain, seperti fakor
internal dan eksternal peserta didik, waktu, lingkungan status kemahasiswaan
sebagai atlet atau non atlet. Baik dari segi cabang olahraga ataupun prestasi
akademiknya, hal ini dapat dilihat atau diketahui dari jalur masuk mahasiswa
tersebut. Bahkan jika kita melihat dari apa yang terjadi dalam kehidupan nyata.
Aditya Maulana Fazry, 2015

KETEPATAN MENYELESAIKAN STUDI S1 DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN KEPELATIHAN DI TINJAU
DARI JALUR MASUK (SNMPTN DAN SBMPTN)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

Bukan hanya faktor status kemahasiswaan yang berpengaruh terhadap kelulusan
mahasiswa, ada banyak hal yang dapat mempengaruhi mahasiswa dalam proses
menyelesaikan studinya. Seperti keaktifan mahasiswa yang secara tidak langsung
sangat berpengaruh terhadap proses menyelesaikan studi karena merupakan dari
bagian proses pembelajaran dalam lingkungan.
Keberhasilan dinilai bukan dari hasil, tetapi melalui proses yang baik karena
proses yang baik akan menghasilkan hasil yang lebih baik. Begitupun dalam
perkuliahan jika kita ingin mendapatkan hasil yang baik berupa Index Prestasi
(IP) atau Index Prestasi Kumulatif (IPK) yang tinggi sebagai suatu hasil maka kita
harus bersungguh-sungguh dalam proses menuju hasil tersebut. Faktor lain yang
berpengaruh adalah mahasiswa olahraga yang aktif sebagai atlet, tanpa
mengesampingkan hal itu atlet pasti memiliki banyak kesibukan yang dapat
berpengaruh terhadap waktu belajar dalam perkuliahan. Tetapi keunggulan dari
seseorang yang tetap terjaga kesehatannya atau biasa melakukan aktifitas olahraga
adalah cenderung memiliki daya tangkap yang kuat serta respos yang baik ketika
adanya stimulus. Semua hal ini kembali kepada individu mahasiswa itu sendiri,
sebagai penentu kesuksesan untuk dirinya. Dari pembahasan diatas menarik
penulis untuk melakukan penelitian tentang ketepatan menyelesaikan studi S1 di
Departemen Pendidikan Kepelatihan ditinjau dari jalur masuk dan prestasi.
B.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah

penelitian yang diajukan adalah sebagai berikut:
1) Apakah terdapat perbedaan persentase antara mahasiswa jalur masuk
SNMPTN dengan SBMPTN terhadap ketepatan menyelesaikan studi S1 di
departemen pendidikan kepelatihan?
C.

Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut:
1) Untuk mengetahui lamanya menyelesaikan studi S1 di departemen pendidikan
kepelatihan ditinjau dari jalur masuk.

Aditya Maulana Fazry, 2015
KETEPATAN MENYELESAIKAN STUDI S1 DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN KEPELATIHAN DI TINJAU
DARI JALUR MASUK (SNMPTN DAN SBMPTN)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7

D.

Manfaat Penelitian/Signifikansi Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah dan tujuan penelitian, maka penulis

berharap hasil penelitian ini dapat bermanfaat serta digunakan sebagai berikut:
1) Secara teoritis dapat menjadi sebuah informasi dan sumbangan ilmu bagi
lembaga/intansi yang terkait.
2) Secara praktis penulis berharap dari hasil penelitian ini dapat dijadikan
referensi atau acuan bagi para pembina dalam bidang pendidikan agar dapat
mengembangkan sumber daya manusia yang lebih baik.
E.

Sruktur Organisasi Skripsi
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai skripsi ini, penulis

sajikan uraian dan sistematika skripsi yang sudah ditetapkan berdasarkan
Keputusan Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Nomer 4892/UN40/HK/2013
tentang “Pedoman Penulian Karya Tulis Ilmiah di Universitas Pendidikan
Indonesia tahun 2013” sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan, Pendahuluan penelitian disajikan pada bagian pertama
isi skripsi yang didalamnya merupakan uraian dari Latar Belakang Penelitian,
Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat/Signifikansi Penelitian, dan
Struktur Organisasi Skripsi.
BAB II Kajian Pustaka dan Anggapan Dasar Penelitian. Dalam bab ini
berisi tentang, Kajian Pustaka yang menjadi dasar penelitian dan Anggapan Dasar
Penelitian.
BAB III Menguraikan mengenai Metode Penelitian. Dalam bab ini berisi
tentang Desain Penelitian, Partisipan, Populasi dan Sampel, Instrumen Penelitian,
Prosedur Penelitian, dan Analisis Data.
BAB IV Menguraikan mengenai Temuan dan Pembahasan. Bab ini berisi
tentang pengolahan/Analisis Data yang dapat dilakukan berdasarkan Prosedur
Penelitian Kuantitatif dan Pembahasan/Analisis Temuan.
BAB V Menguraikan mengenai Kesimpulan dan Saran. Bab ini berisi
mengenai hasil Kesimpulan Penelitian dan Saran yang diajukan untuk pihak
terkait.

Aditya Maulana Fazry, 2015
KETEPATAN MENYELESAIKAN STUDI S1 DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN KEPELATIHAN DI TINJAU
DARI JALUR MASUK (SNMPTN DAN SBMPTN)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu