UJI FARMAKOLOGI EKSTRAK AKAR LANDEP (BARLERIA PRIONITIS LINN) ASAL INDONESIA SEBAGAI ANTIPARKINSON.
UJI FARMAKOLOGI EKSTRAK AKAR LANDEP (Barleria prionitis Linn) ASAL INDONESIA SEBAGAI ANTIPARKINSON
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Program Studi Kimia
Diajukan Oleh :
Oleh: Ari Ardianti
1005280
PROGRAM STUDI KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
(2)
UJI FARMAKOLOGI EKSTRAK AKAR LANDEP (Barleria prionitis Linn) ASAL INDONESIA SEBAGAI ANTIPARKINSON
Oleh Ari Ardianti
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
(3)
ARI ARDIANTI
UJI FARMAKOLOGI EKSTRAK AKAR LANDEP (Barleria prionitis Linn) ASAL INDONESIA SEBAGAI ANTIPARKINSON
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING : Pembimbing I
Dr. Ratnaningsih Eko Sardjono, M.Si NIP. 196904191992032002
Pembimbing II
Dr. Iqbal Musthapa, S.Pd., M.Si NIP. 197512232001121001
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Kimia
Dr.rer.nat. Ahmad Mudzakir, M.Si NIP. 196611211991031002
(4)
Ari Ardianti, 2014
Uji Farmakologi Ekstrak Akar Landep (Barleria Prionitis Linn) Asal Indonesia Sebagai Antiparkinson
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Batasan Masalah Penelitian ... 4
1.5 Manfaat Penelitian ... 4
1.6 Struktur Organisasi Skripsi ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1 Parkinson ... 6
2.2 Landep ... 8
2.3 Ekstraksi ... 12
2.4 Skrining Fitokimia ... 13
2.4.1 Alkaloid ... 13
2.4.2 Tanin ... 14
(5)
Ari Ardianti, 2014
Uji Farmakologi Ekstrak Akar Landep (Barleria Prionitis Linn) Asal Indonesia Sebagai Antiparkinson
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.4.4 Terpenoid ... 14
2.4.5 Flavonoid ... 16
2.5 Spektoskopi Fourier Transform Infra Red (FTIR) ... 16
2.6 Uji Farmakologi ... 17
2.6.1 Hewan Uji ... 17
2.6.2 Pengujian Toksisitas ... 18
2.6.3 Katalepsi ... 19
BAB III METODE PENELITIAN ... 22
3.1 Sampel dan Lokasi Penelitian ... 22
3.2 Alat dan Bahan Penelitian ... 22
3.2.1 Alat ... 22
3.2.2 Bahan ... 22
3.3 Metode Penelitian ... 23
3.3.1 Proses Ekstraksi ... 24
3.3.2 Skrining Fitokimia ... 24
3.3.3 Karakterisasi Gugus Fungsi ... 25
3.3.4 Uji Farmakologi Antiparkinson ... 25
3.3.4.1 Preparasi Hewan Uji ... 25
3.3.4.2 Preparasi Pemberian Dosis ... 26
3.3.4.3 Pengujian Toksisitas ... 27
3.3.4.4 Pengujian Katalepsi ... 27
3.3.4.5 Analisis Data ... 28
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 29
4.1 Hasil Ekstraksi Akar Landep ... 29
4.2 Hasil Skrining Fitokimia ... 30
(6)
Ari Ardianti, 2014
Uji Farmakologi Ekstrak Akar Landep (Barleria Prionitis Linn) Asal Indonesia Sebagai Antiparkinson
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.2 Hasil Uji Toksisitas Akut ... 32
4.1 Hasil Uji Katalepsi ... 33
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 39
5.1 Kesimpulan ... 39
5.2 Saran ... 36
DAFTAR PUSTAKA ... 40
(7)
Ari Ardianti, 2014
Uji Farmakologi Ekstrak Akar Landep (Barleria Prionitis Linn) Asal Indonesia Sebagai Antiparkinson
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Struktur Dopamin 6
Gambar 2.2. a. Struktur Levodopa 7
b. Struktur Amantadin 7
c. Struktur Karbidopa 7
d. Struktur Enthocapone 7
Gambar 2.3. Landep 8
Gambar 2.4. a. Daun Landep 9
b. Akar Landep 9
c. Batang Landep 9
Gambar 2.5. Struktur senyawa yang terkandung dalam landep 10 Gambar 2.6. Reaksi uji fitokimia alkaloid 14 Gambar 2.7. Reaksi uji fitokimia triterpenoid 15 Gambar 2.8. Reaksi uji fitokimia flavonoid 16
Gambar 2.9. Struktur Haloperidol 20
Gambar 3.1. Bagan Alir Penelitian 23
Gambar 3.2. Skema Pengujian Katalepsi 28
Gambar 4.1. Akar landep 29
Gambar 4.2. Ekstrak Kering Akar Landep 30
Gambar 4.3. Spektrum IR Akar Landep 31
Gambar 4.4. Pengujian toksisitas akut 33
Gambar 4.5. a. Pengelompokan Mencit 34
b. Induksi Haloperidol 34
c. Pengujian Katalepsi 34
Gambar 4.6. Grafik Uji Katalepsi Ekstrak Landep Dosis 36 200 mg/kg dan 400 mg/kg
(8)
Ari Ardianti, 2014
Uji Farmakologi Ekstrak Akar Landep (Barleria Prionitis Linn) Asal Indonesia Sebagai Antiparkinson
(9)
Ari Ardianti, 2014
Uji Farmakologi Ekstrak Akar Landep (Barleria Prionitis Linn) Asal Indonesia Sebagai Antiparkinson
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Klasifikasi ilmiah landep (Barleria prionitis) 8
Tabel 2.2. Klasifikasi Mencit 18
Tabel 2.3. Tingkat Toksisitas dosis suatu bahan 19 Tabel 4.1. Hasil uji Skrining Fitokimia ekstrak akar landep 30 Tabel 4.2. Hasil pengujian tingkat toksisitas akut 33
Tabel 4.3. Data Hasil uji katalepsi 35
Tabel 4.4. Hasil Uji One way ANOVA Uji Dunnet Ekstrak Akar 37 Landep Dosis 200 mg/kg Berat Badan dan Dosis 400 mg/kg Berat Badan Terhadap Pengujian Katalepsi.
(10)
Ari Ardianti, 2014
Uji Farmakologi Ekstrak Akar Landep (Barleria Prionitis Linn) Asal Indonesia Sebagai Antiparkinson
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Perhitungan Persentase Ekstrak dalam Akar landep. 43 Lampiran 2. Perhitungan pembuatan sediaan haloperidol. 44 Lampiran 3. Konversi Perhitungan dosis untuk berbagai jenis hewan 45
dan manusia.
Lampiran 4. Data berat badan mencit pada pengujian tingkat 46 toksisitas akut
Lampiran 5. Data berat badan mencit pada pengujian katalepsi 47
Lampiran 6. Prosedur pengujian katalepsi 48
Lampiran 7. Tes Kenormalan 49
Lampiran 8. Data hasil uji statistik 50
(11)
Ari Ardianti, 2014
Uji Farmakologi Ekstrak Akar Landep (Barleria Prionitis Linn) Asal Indonesia Sebagai Antiparkinson
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji secara farmakologis (praklinis) tentang aktivitas antiparkinson ekstrak akar landep asal Indonesia terhadap gejala parkinson berupa katalepsi pada mencit. Ekstrak akar landep diharapkan dapat menjadi obat herbal untuk menggantikan pengobatan parkinson menggunakan obat-obatan sintetis. Ekstraksi akar landep dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 70 %. Uji farmakologi akar landep meliputi uji toksisitas akut dan uji katalepsi. Uji toksisitas akut dilakukan pada dosis 2000 mg/kg berat badan dan dosis 4000 mg/kg berat badan. Sedangkan uji katalepsi dilakukan pada 5 kelompok perlakuan yaitu kontrol negatif (mencit yang diinduksi haloperidol dosis 5mg/kg berat badan) kontrol positif (mencit yang diinduksi l-dopa dosis 10 mg/kg berat badan), kontrol normal (mencit sehat), uji dosis 1 (mencit yang diinduksi ekstrak akar landep dosis 200 mg/kg berat badan) dan uji dosis 2 (mencit yang diinduksi ekstrak akar landep dosis 400 mg/kg berat badan). Hasil pengujian toksisitas akut menunjukan ekstrak akar landep ini tidak toksik sampai dengan dosis 4000 mg/kg. Hasil uji katalepsi menunjukan ekstrak akar landep dosis 200 mg/kg berat badan dan 400 mg/kg berat badan mampu menurunkan gejala katalepsi pada mencit. Hasil uji katalepsi diolah secara statistik menggunakan One way ANOVA metode Dunnet dengan program SPSS 22. Secara statistik terdapat pengaruh yang signifikan antara ekstrak dosis 200mg/kg dan 400mg/kg terhadap penurunan gejala katalepsi dengan p<0,05.
(12)
Ari Ardianti, 2014
Uji Farmakologi Ekstrak Akar Landep (Barleria Prionitis Linn) Asal Indonesia Sebagai Antiparkinson
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
This study examines pharmacologic (preclinical) antiparkinson activity from landep (Barleria prionotis Linn )root extract toward parkinson symptoms such as catalepsy in mice. Extract of landep root is expected to be a herbal medicine for the treatment of parkinson diseases and replace the use of synthetic drugs. Extraction of landep root used alcohol 70% as solvent. Pharmacology test of landep root extract consist of acute toxicity and catalepsy. Acute toxicity is performed at dose of 2000 mg / kg body weight and 4000 mg / kg body weight. While the catalepsy test is performed on 5 groups, consist of negative control (mice induced with haloperidol dose 5 mg/kg body weight), positive control (mice induced with l-dopa dose 10 mg/kg body weight), normal control (healthy mice), dose 1 (mice induced with exctract of landep root dose of 200 mg/kg body weight) and dose 2 (mice induced with extract of landep root dose of 400 mg/kg body weight). Result of acute toxicity from extract of landep root did not have toxic effect until dose 4000 mg/kg. Result of catalepsy test showed extract of landep root in dose 200 mg/kg body weight and 400 mg/kg body weight can lowered the symptoms of catalepsy in mice. Catalepsy test resulted statistically processed using One way ANOVA Dunnet method with SPSS 22. Extract with dose 200 mg/kg and 400 mg/kg can decrease symptoms of catalepsy significantly (p <0.05).
(13)
Ari Ardianti, 2014
Uji Farmakologi Ekstrak Akar Landep (Barleria Prionitis Linn) Asal Indonesia Sebagai Antiparkinson
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif karena terganggunya sistem saraf pusat akibat dari kehilangan neuron dopamin di substantia nigra. Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif dengan penderita terbanyak kedua setelah alzheimer. Diperkirakan 1% dari individu yang berumur di atas 65 tahun didiagnosa menderita penyakit ini dan angka ini bisa dua kali lipat pada tahun 2030 (Koppula et al., 2012).
Biaya pembuatan obat yang mahal dan proses perawatan yang lama membuat penyakit ini menjadi salah satu penyakit dengan biaya pengobatan termahal (Hanifah, 2012). Oleh karena itu, penyakit parkinson ini akan menjadi beban baik secara sosial maupun ekonomi yang serius bagi masyarakat di masa depan (Winter et al., 2010).
Sejauh ini untuk menangani penyakit parkinson digunakan obat-obatan sintetis seperti levodopa, carbidopa, apomorphine, amantadine, dan selegenine. Obat-obatan tersebut efektif dalam mengobati penyakit parkinson dan dapat meningkatkan kadar dopamin. Akan tetapi penggunaan jangka panjang dari obat-obatan sintetis ini dapat menimbulkan efek negatif yang merugikan seperti kerusakan fungsi hati, kerusakan ginjal, halusinasi, depresi dan dyskinesia yang disebabkan terbentuknya dopamin di berbagai organ (Patil et al., 2013) (Kuldeep, 2013). Oleh karena itu diperlukan obat alternatif dengan kadar resiko yang lebih rendah dibandingkan dengan obat sintetis ini. Ekstrak herbal menjadi perhatian khusus karena bahan nonsintetik dan telah lama digunakan dalam obat tradisional. Selain itu, dengan adanya kecenderungan masyarakat untuk kembali ke produk-produk alami (back to nature), penelitian berupa pengujian fitokimia dan uji aktivitas biologis pada ekstrak tumbuhan sangat perlu untuk dilakukan.
(14)
2
Ari Ardianti, 2014
Uji Farmakologi Ekstrak Akar Landep (Barleria Prionitis Linn) Asal Indonesia Sebagai Antiparkinson
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Identifikasi dan karakterisasi dari tanaman herbal untuk mengobati penyakit parkinson sebagai obat konvensional telah menjadi perhatian para peneliti (More et al., 2012). Meskipun baru beberapa tanaman dengan efek farmakologis yang telah diteliti aktivitas antiparkinsonnya, tetapi terdapat suatu prospek yang besar di bidang ini untuk dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai tanaman dan molekul bioaktif mereka.
Salah satu tanaman yang dianggap potensial untuk mengobati parkinson adalah landep (Barleria prionitis Linn). Landep merupakan tanaman yang berasal dari Asia tropik dan Afrika Selatan. Di Indonesia landep ditemukan di daerah yang beriklim kering, tumbuh liar, atau ditanam untuk pagar dari dataran rendah sampai 400 meter dpl. Tanaman ini tumbuh di beberapa daerah di Indonesia dengan nama yang berbeda yaitu jarong, kembang landep (Sunda), landep (Jawa), bunga landak (Sumatera), dan landhep (Madura). Landep telah dikenal memiliki banyak khasiat yang bermanfaat beberapa diantaranya antimikroba, antioksidant, antihelmintik, antidiabetes, antiinflamasi dan sitoprotektif (Shukla, P et al., 2011).
Banyak studi farmakologi dan fitokimia yang telah dilakukan pada tanaman ini. Berdasarkan hasil penelitian Gupta (2000) akar landep diketahui memiliki aktivitas antifertilitas karena ekstrak metanol akar landep dapat mengurangi spermatogenesis dari mencit jantan. Chavan (2010) menyebutkan bahwa ekstrak etanol dari seluruh bagian tumbuhan memiliki aktivitas antihelmintik hal ini terbukti dengan terhambat pertumbuhan cacing Pheretima posthuma setelah diberikan ekstrak tersebut. Ekstrak bunga landep juga memiliki aktivitas analgesik pada tikus (Jaiswal et al 2010), dan aktivitas antijamur terhadap Candida albicans (Aneja et al,. 2010). Selain itu ekstrak daun dan kalus landep dapat menghambat pertumbuhan bakteri gram positif (Shukla et al . 2011). Ekstrak alkohol dari daun landep juga dapat menurunkan glukosa darah dan meningkatkan level glikogen dalam hati pada tikus yang terkena diabetes (Dheer et al. 2010). Ekstrak landep juga diketahui tidak memiliki efek racun dan aman jika diberikan dengan dosis yang tinggi (Thaakur, 2011).
(15)
3
Ari Ardianti, 2014
Uji Farmakologi Ekstrak Akar Landep (Barleria Prionitis Linn) Asal Indonesia Sebagai Antiparkinson
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Di India tanaman ini digunakan secara tradisional untuk mengobati batuk, demam, infeksi saluran pernapasan, dan gangguan neurologis (Barnejee et al, 2012). Meskipun landep telah digunakan secara tradisional untuk mengobati gangguan neurologis tetapi masih belum banyak kajian secara ilmiah yang telah membuktikan aktivitas ekstrak landep ini terhadap gangguan neurologis terutama penyakit parkinson.
Ramya (2013) telah meneliti aktivitas efek neuroprotektif dari ekstrak akar landep dari pelarut yang berbeda yaitu air, alkohol, petroleum ether dan etil asetat terhadap mencit yang diinduksi MPTP (1-methyl,4-phenyl-1,2,3,6-tetrahydropyridine). Uji farmakologi yang dilakukan pada penelitian tersebut adalah aktivitas gerakan koordinasi menggunakan alat rotary rod , intensitas gerakan diukur sebagai lamanya waktu yang diperlukan mencit bertahan di atas batang rotary road (sampai hewan terjatuh ke bawah). Hasil dari penelitian menyebutkan ekstrak etanol akar landep memiliki aktivitas neuroprotektif yaitu antiparkinson terhadap mencit yang diinduksi oleh MPTP. Hal ini ditunjukan dengan mencit yang diberi ekstrak akar landep memiliki waktu bertahan diatas batang rotary road yang lebih lama dibandingkan dengan mencit yang hanya diinduksi MPTP (P<0.001) dan ekstrak etanol akar landep memiliki efek yang lebih signifikan dibandingkan dengan ekstrak dari pelarut yang lain.
Aktivitas antiparkinson pada tumbuhan landep berkaitan dengan kandungan metabolit sekunder yang terkandung dalam tanaman tersebut. Kandungan metabolit sekunder pada setiap tanaman berbeda-beda karena fungsi metabolit sekunder pada tanaman adalah untuk mempertahankan diri dari kondisi lingkungan. Oleh karena itu, penelitian mengenai toksisitas dan pengaruh ekstrak akar landep asal Indonesia terhadap gejala penyakit parkinson berupa katalepsi pada mencit perlu dilakukan. Diharapkan hasil penelitian ini bisa dijadikan salah satu solusi pengobatan penyakit parkinson.
(16)
4
Ari Ardianti, 2014
Uji Farmakologi Ekstrak Akar Landep (Barleria Prionitis Linn) Asal Indonesia Sebagai Antiparkinson
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan latar belakang yang sudah dikemukakan , rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Golongan metabolit sekunder apa saja yang terkandung dalam ekstrak akar landep asal Indonesia?
2. Bagaimana tingkat toksisitas akut ekstrak akar landep asal Indonesia? 3. Apakah ekstrak akar landep asal Indonesia mampu menurunkan gejala
penyakit parkinson berupa katalepsi pada mencit?
1.3 Tujuan
Tujuan utama dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:
a. Mengetahui golongan metabolit yang terkandung dalam ekstrak akar landep asal Indonesia.
b. Mengetahui tingkat toksisitas akut ekstrak akar landep asal Indonesia c. Mengetahui kemampuan ekstrak akar landep dalam menurunkan
gejala penyakit parkinson berupa katalepsi pada mencit
1.4 Batasan Masalah Penelitian
Untuk memfokuskan masalah penelitian, maka peneliti membatasi penelitian ini pada beberapa hal sebagai berikut:
1. Akar landep yang di gunakan dalam penelitian ini merupakan akar landep yang berasal dari kebun percobaan Manoko Lembang.
2. Pengujian farmakologi yang dilakukan pada penelitian ini adalah pengujian toksisitas akut dan pengujian katalepsi pada mencit.
3. Hewan uji yang digunakan adalah mencit (Mus muculus).
4. Dosis yang di gunakan pada penelitian ini adalah 4000 mg/kg dan 2000 mg/kg untuk uji toksisitas akut dan 400 mg/kg dan 200 mg/kg untuk uji katalepsi.
(17)
5
Ari Ardianti, 2014
Uji Farmakologi Ekstrak Akar Landep (Barleria Prionitis Linn) Asal Indonesia Sebagai Antiparkinson
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Manfaat penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak akar landep terhadap penurunan gejala penyakit parkinson sehingga dapat dijadikan obat herbal alternatif yang lebih aman dibandingkan obat-obatan sintetis.
(18)
6
Ari Ardianti, 2014
Uji Farmakologi Ekstrak Akar Landep (Barleria Prionitis Linn) Asal Indonesia Sebagai Antiparkinson
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1.6 Struktur Organisasi Skripsi
Skripsi ini terdiri dari lima bab yang meliputi bab I tentang pendahuluan, bab II tentang tunjauan pustaka, bab III tentang metode penelitian, bab IV tentang hasil dan pembahasan, serta bab V tentang keismpulan dan saran.
Bab I yang merupakan pendahuluan berisi tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, serta struktur organisasi skripsi. Latar belakang penelitian membahas tentang kerangka pemikiran penelitian yang dilakukan. Rumusan masalah mencangkup masalah-masalah yang dimunculkan pada penelitian. Tujuan penelitian berisi tentang tujuan untuk memecahkan masalah yang diangkat pada penelitian. Batasan masalah berisi tentang batas permasalahan yang dilakukan pada penelitian. Manfaat penelitian berisi tentang manfaat penelitian secara keseluruhan. serta struktur organisasi skripsi berisi tentang sistematika penulisan skripsi secara keseluruhan. Bab II merupakan tinjauan pustaka yang membahas mengenai teori-teori yang mendasari penelitian yang akan dilakukan serta penelusuran pustaka mengenai penelitian-penelitian terdahulu yang pernah dilakukan. Bab III berisi tentang metode penelitian yang dilakukan termasuk tahapan-tahapan penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan hasil penelitian dan menjawab masalah yang diangkat. Bab IV berisi tentang hasil penelitian beserta pembahasan mengenai hasil yang didapatkan selama penelitian dilakukan. Bab V berisi tentang kesimpulan penelitian dan saran untuk penelitian selanjutnya. Pada akhir skripsi ini terdapat daftar pustaka yang merupakan rujukan-rujukan dari jurnal ilmiah maupun buku untuk mendukung dasar-dasar penelitian.
(19)
Ari Ardianti, 2014
Uji Farmakologi Ekstrak Akar Landep (Barleria Prionitis Linn) Asal Indonesia Sebagai Antiparkinson
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Sampel dan Lokasi Penelitian
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah akar landep (Barleria prionitis) yang berasal dari Kebun Percobaan Manoko, Lembang. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Riset, Laboratorium Kimia Instrumen (LKI) Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia (FPMIPA UPI) dan Laboratorium Farmakologi Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran.
3.2 Alat dan Bahan Penelitian 3.1.2 Alat
Peralatan yang digunakan pada tahap ekstraksi meliputi alat-alat gelas, rotatory evaporator vaccum, pompa vakum, neraca analitik, corong Buchner, dan freeze dryer. Pada tahap karakterisasi, instrumen yang digunakan adalah spektrometer FTIR Shimadzu 8400. Sedangkan pada tahap uji farmakologi peralatan yang digunakan diantaranya sonde, suntikan, spet 3 mL, neraca Ohaus, labu ukur, lumpang, alu, botol vial, gelas ukur, kandang polypropylene.
3.1.2 Bahan
Pada penelitian ini bahan yang digunakan adalah akar landep. Sedangkan bahan kimia yang digunakan meliputi etanol teknis 70 %, H3PO4 p.a, Metanol p.a,
KI, HgCl2 p.a,HCl pekat, serbuk Mg p.a, CH3COOH glasial, H2SO4 pekat, FeCl3
p.a, aquades, kertas saring SIGMA. Sedangkan pada uji farmakologi bahan yang digunakan adalah mencit jantan dan betina usia tiga bulan dengan berat badan sebesar 20-30 gram sebanyak 30 ekor yang diperoleh dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB, pakan mencit berupa PC 551, Haloperidol, PGA (Poly Gtutamic Acid) 1% dan L-Dopa standar (3,4-Dihydrocxy-L-phenylalanine).
(20)
23
Ari Ardianti, 2014
Uji Farmakologi Ekstrak Akar Landep (Barleria Prionitis Linn) Asal Indonesia Sebagai Antiparkinson
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.3 Metode Penelitian
Penelitian ini dilakasanakan dalam beberapa tahap meliputi penyiapan sampel, skrining fitokimia, uji FTIR, uji farmakologi yaitu uji toksisitas dan uji katalepsi pada mencit. Bagan alir penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada gambar 3.1.
Di saring Dievaporasi Di freeze dryer
Di maserasi dengan etanol
Dikeringkan
Dihaluskan Akar Bunga Landep
Serbuk halus
Hasil Ekstraksi
Endapan Kering
Uji Farmakologi
Uji Katalepsi Uji Toksisitas Akut
Uji Statistik
Skrining Fitokimia Uji FTIR
Analisis Data
Kesimpulan
(21)
24
Ari Ardianti, 2014
Uji Farmakologi Ekstrak Akar Landep (Barleria Prionitis Linn) Asal Indonesia Sebagai Antiparkinson
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.3.1 Proses ekstraksi
Tahap awal penelitian ini dimulai dari pengambilan sampel akar landep dari Kebun Percobaan Manoko, Lembang. Akar landep yang akan digunakan dibersihkan terlebih dahulu lalu dikeringkan dengan bantuan sinar matahari sampai kering. Sampel yang telah kering kemudian dihaluskan dengan mesin penggiling sampai berbentuk serbuk. Serbuk akar landep tersebut kemudian di maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Sampel dimaserasi dalam pelarut selama 3 x 24 jam. Ekstrak akar landep hasil proses maserasi kemudian dihilangkan pelarutnya dengan menggunakan alat roratory evaporator vaccum. Ekstrak cair akar landep hasil proses evaporasi kemudian dikeringkan dengan menggunakan alat freeze dryer.
3.3.2 Skrining Fitokimia
Skrining fitokimia bertujuan untuk mengetahui golongan senyawa yang terdapat dalam ekstrak akar landep. Ekstrak yang diperoleh diidentifikasi komponen fitokimianya dengan menggunakan metode pereaksi warna. Senyawa yang diperiksa adalah senyawa golongan alkaloid, tanin, saponin, terpenoid, steroid dan flavonoid. Prosedur kerja yang dilakukan ialah sebagai berikut :
1. Pemeriksaan Alkaloid
Pemeriksaan alkaloid dilakukan dengan cara menimbang 0,5 gram ekstrak 1 mL kloroform dan beberapa tetes Pereaksi Wagner. Terbentuknya endapan cokelat menunjukan adanya alkaloid.
Pembuatan pereaksi Wagner yaitu 1 gram KI dilarutkan dalam 20 mL aquades sampai semuanya melarut.
2. Pemeriksaan Tanin
Pemeriksaan tanin dilakukan dengan cara menimbang ekstrak sebanyak 0,1 gram dan dilarutkan dalam 2 mL air, kemudian ditambahkan beberapa tetes FeCl3 1%. Timbulnya warna biru tua menunjukan adanya senyawa
(22)
25
Ari Ardianti, 2014
Uji Farmakologi Ekstrak Akar Landep (Barleria Prionitis Linn) Asal Indonesia Sebagai Antiparkinson
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Pemeriksaan Saponin
Pemeriksaan saponin dilakukan dengan cara melarutkan 0,1 gram ekstrak dalam 3 mL air, kemudian dikocok dengan kuat selama 10 menit. Timbulnya buih atau busa menunjukan adanya saponin.
4. Pemeriksaan Terpenoid dan Steroid
Pemeriksaan terpenoid dan steroid dilakukan dengan cara melarutkan 0,1 gram ekstrak dalam 1 mL air, kemudian ditambahkan 1mL CH3COOH
glasial dan H2SO4 pekat. Timbulnya warna merah menunjukan adanya
terpenoid sedangkan warna biru atau ungu menunjukan adanya steroid. 5. Pemeriksaan Flavonoid
Pemeriksaan flavonoid dilakukan dengan cara melarutkan 0,1 gram ekstrak dalam 3 mL air kemudian ditambahkan 0,1 gram serbuk Mg dan 1 mL HCl pekat. Timbulnya warna kuning menunjukan adanya flavonoid.
3.3.3 Karakterisasi Gugus Fungsi
Karakterisasi gugus fungsi senyawa yang terkandung dalam ekstrak dilakukan dengan spektroskopi FTIR untuk mengetahui gugus-gugus fungsi yang terdapat dalam senyawa ekstrak akar landep. Penentuan gugus-gugus fungsi inidilakukan dengan menggunakan spektroskopi FTIR (Fourier Transform Infra Red) Shimadzu 8400.
3.3.4 Uji Farmakologi Antiparkinson 3.3.4.1 Preparasi Hewan Uji
Mencit yang digunakan adalah mencit jantan dan betina usia tiga bulan dengan berat badan sebesat 20-30 gram. Mencit dijaga dalam kondisi standar 22
C, dalam kandang polypropylene dan ditempatkan selama kurang lebih satu minggu untuk beradaptasi dengan kondisi laboratorium. Mencit diberi makan PC551 dan air mineral. Untuk uji toksisitas akut mencit didistribusikan secara acak menjadi 2 kelompok yang berbeda dengan 5 ekor mencit dalam setiap kelompok. Sedangkan untuk pengujian katalepsi mencit didistribusikan secara
(23)
26
Ari Ardianti, 2014
Uji Farmakologi Ekstrak Akar Landep (Barleria Prionitis Linn) Asal Indonesia Sebagai Antiparkinson
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
acak menjadi 5 kelompok yang berbeda dengan 4 ekor mencit dalam setiap kelompok dengan kondisi yang sama pada seluruh percobaan.
3.3.4.2 Preparasi Pemberian dosis
Pada uji toksisitas dosis yang digunakan adalah dosis 2000 mg/kg dan 4000 mg/kg berat badan. Sedangkan pada uji katalepsi dosis yang digunakan adalah dosis 200 mg/kg dan 400 mg/kg berat badan.
1. Pembuatan sediaan dosis 4000 mg/kg berat badan :
Ekstrak akar landep sebanyak 4 gram dan PGA sebanyak 100 mg ditimbang, dan dicampur dengan menggunakan mortir sambil ditambah air sedikit demi sedikit lalu dimasukkan kedalam labu ukur 10 ml, kemudian ditambah air sampai tanda batas dan dihomogenkan.
2. Pembuatan sediaan dosis 2000 mg/kg berat badan :
Dosis ekstrak landep 4000 mg/kg diambil sebanyak 5 ml kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur labu ukur 10 ml dan diencerkan dengan air sampai tanda batas kemudian dihomogenkan.
3. Pembuatan sediaan dosis 400 mg/kg berat badan :
Ekstrak akar landep sebanyak 400 mg dan PGA sebanyak 100 mg ditimbang dan dicampur dengan menggunakan mortir sambil ditambah air sedikit demi sedikit lalu dimasukkan kedalam labu ukur 10 ml, kemudian ditambah air sampai tanda batas dan dihomogenkan.
4. Pembuatan sediaan dosis 200 mg/kg berat badan :
Dosis ekstrak landep 400 mg/kg diambil sebanyak 5 ml kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur labu ukur 10 ml dan diencerkan dengan menggunakan air.
5. Pembuatan sediaan haloperidol dosis 5 mg/kg berat badan :
Haloperidol sebanyak 5 mg dan PGA sebanyak 100 mg ditimbang dan dicampur dengan menggunakan mortir sambil ditambah air sedikit demi
(24)
27
Ari Ardianti, 2014
Uji Farmakologi Ekstrak Akar Landep (Barleria Prionitis Linn) Asal Indonesia Sebagai Antiparkinson
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sedikit lalu dimasukkan kedalam labu ukur 10 ml, kemudian ditambah air sampai tanda batas dan dihomogenkan.
6. Pembuatan sediaan PGA 1% :
PGA sebanyak 100 mg ditimbang dan digerus dalam mortir sambil di tambah air sedikit demi sedikit kemudian dimasukkan kedalam labu ukur 10 ml, dan ditambah air sampai tanda batas dan dihomogenkan.
7. Pembuatan sediaan L-DOPA dosis 10mg/kg berat badan :
L-dopa sebanyak 10 mg dan PGA sebanyak 100 mg ditimbang dicampur dengan menggunakan mortir sambil ditambah air sedikit demi sedikit lalu dimasukkan kedalam labu ukur 10 ml, kemudian ditambah air sampai tanda batas dan dihomogenkan.
3.3.4.3 Pengujian Toksisitas
Pengujian toksisitas akut dilakukan dengan cara membagi mencit kedalam 2 kelompok dan masing-masing kelopok berjumlah 5 ekor. Mencit terlebih dahulu tidak diberi pakan selama satu malam dan hanya diberi air. Masing-masing kelompok diberikan suspensi dosis ekstrak akar landep sebesar 4000 mg/kg berat badan dan 2000 mg/kg berat badan secara oral. Kemudian diamati keadaan mencit setelah 24 jam pemberian ekstrak apabila terdapat mencit yang mati, maka dapat dikatakan bahwa pada dosis yang diberikan pada kelompok tersebut merupakan dosis toksisitas akut dari ekstrak akar landep.
3.3.4.4 Pengujian Katalepsi
Pengujian katalepsi dilakukan dengan cara membagi mencit menjadi 5 kelompok yaitu kelompok kontrol normal (mencit sehat), kelompok kontrol negatif (mencit yang diinduksi haloperidol), kelompok kontrol positif (mencit yang diberi L-dopa 5 mg/kg), kelompok uji dosis 1 (mencit yang diberi ekstrak akar landep dosis 200 mg/kg) dan kelompok uji dosis 2 (mencit yang diberi ekstrak akar landep dosis 400 mg/kg). Pengamatan katalepsi dilakukan
(25)
28
Ari Ardianti, 2014
Uji Farmakologi Ekstrak Akar Landep (Barleria Prionitis Linn) Asal Indonesia Sebagai Antiparkinson
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berdasarkan metode Costall dan Olley (1971). Intensitas katalepsi diukur sebagai lamanya waktu mencit menggantung dengan kedua kaki depan memegang kawat berdiameter 0,5 cm dengan tinggi 15 cm tanpa melakukan pergerakan. Pengamatan katalepsi dilakukan setelah 30 menit pemberian suspensi haloperidol. Haloperidol (5 mg/kg berat badan) diberikan pada mencit dengan secara intraperitoneal 30 menit setelah pemberian suspensi pembawa (PGA 1%) atau ekstrak akar landep dosis 200 mg/kg, 400 mg/kg berat badan dan l-dopa dosis 10 mg yang diberikan secara intraperitoneal juga. Skema pengujian katalepsi ditunjukan pada gambar 3.2.
Gambar 3.2. Skema Pengujian Katalepsi
3.3.5 Analisis Data
Data hasil uji pengujian katalepsi pada mecit kemudian diolah secara statistik menggunakan one way ANOVA metode Dunnet. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan bantuan software SPSS 22. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk melihat signifikasi dari data hasil pengujian katalepsi.
(26)
Ari Ardianti, 2014
Uji Farmakologi Ekstrak Akar Landep (Barleria Prionitis Linn) Asal Indonesia Sebagai Antiparkinson
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dapat dirumuskan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Golongan metabolit sekunder yang terkandung dalam ekstrak akar landep asal Indonesia adalah alkaloid, tanin, saponin, steroid dan flavonoid.
2. Ekstrak akar landep asal Indonesia memiliki tingkat toksisitas akut diatas dosis 4000 mg/kg yang menunjukkan bahwa ekstrak akar landep tidak toksik sampai dosis 4000 mg/kg.
3. Ekstrak akar landep asal Indonesia mampu menurunkan gejala penyakit parkinson berupa katalepsi pada mencit.
5.2 Saran
Sesuai hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Pengujian kandungan senyawa aktif antiparkinson pada ekstrak akar landep asal Indonesia.
2. Optimasi dosis.
(27)
Ari Ardianti, 2014
Uji Farmakologi Ekstrak Akar Landep (Barleria Prionitis Linn) Asal Indonesia Sebagai Antiparkinson
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Parwez M. D., Arshad H., Kalam N. A., Anshu M., Hasin, Akhtar M. D., dan Shadma W. (2013). “ Effect of Aqueous Extract of Mentha Arvensis on Haloperidol Induced Catalepsy in Albino Mice”. Journal of Clinical and Diagnostic Research. India.
Ata ,A., Kalhari, K. S. , dan Samarasekera, R. . (2008). ”Chemical constituents of Barleria prionitis and their enzyme inhibitory and free radical scavenging activities”. Elsevier Phytochemistry Letters 2 . 37–40
Athar Ata , Stephanie A. Van Den Bosch, Drew J. Harwanik, dan Grant E. Pidwinski. (2007). “Glutathione S-transferase- and acetylcholinesterase-inhibiting natural products from medicinally important plants”.
Phytochemistry Lett. 2: 37-40.
Amoo S. O., Finnie J. F. dan Staden J. V.(2009). “ In vitro pharmacological evaluation of three Barleria species”. Journal of Ethnopharmacology. 121: 274-277.
Banerjee, D., Maji, A. K., Mahapatra, S., dan Banerji, P. (2012). “Barleria prionitis Linn. : A Review of its Traditional Uses, Phytochemistry, Pharmacology and Toxicity”. Research Journal of Phytochemistry. 6 : 31-41.
Chen, J. L., Blanc P., Stoddart C. A., M. Bogan., dan Rozhon E. J. (1998). “New iridoids from the medical plant Barleria prionitis with potent activity against respiratory syncytial virus. Journal of Natural Product. 61: 1295-1297.
Dorsey E. R., Constantinescu R, Thompson J. P., (2007). “ Projected number of people with Parkinson disease in the most populous nations, 2005 through 2030” . Neurology. 68: 384-6.
Fieser,L. F., dan Williamson, K. L. (1992). Organic Experiment Sevent Edition. D.C. Heath and Company :Lexington, Masachusetts Toronto.
Ganga, Raju S. V., Naidu K. C., Chakradhar V., dan Prasad R. Y. (2002). “Anthraquinones from Barleria prionitis. Indian drugs. 39 : 400-401.
(28)
41
Ari Ardianti, 2014
Uji Farmakologi Ekstrak Akar Landep (Barleria Prionitis Linn) Asal Indonesia Sebagai Antiparkinson
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hanifah, M. (2013). Pengaruh Ekstrak Biji Korobenguk Hasil Soxhletasi Terhadap Gejala Parkinson. Skripsi Sarjana pada FPMIPA UPI Bandung : tidak diterbitkan.
Harborne, J. B. (1987). Metode Fitokimia 2. Bandung : Institut Teknologi Bandung.
Harmita, Radji M., (2006). Buku Ajar Analisis Hayati. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Heracandra E. (2013). Studi farmakologi Antiparkinson Ekstrak Daging Biji Karabenguk (Mucuna pruriens Linn. var. Utilis) pada Mencit (Mus muculus). Skripsi Sarjana pada FPMIPA UPI Bandung : tidak diterbitkan. Jankovic, J. (2008). “ Parkinson’s disease : clinical features and diagnosis”. J.
Neurol Neurosurg Psychiatry. 79 : 368-376.
Kim, T., Cho, K., Jung ,W., dan Lee, M. S .(2012). “Herbal Medicines for Parkinson’s Disease: A Systematic Review of Randomized Controlled Trials”. Plos One. Vol 7 issue 5.
Kirtikar, K.R. and Basu, B.D. In: Indian Medicinal Plants, Vol I, 2nd ed, International Book Distributors, Dehradun, India, 1995; pp. 790-791.
Kosmulalage, K. S., Zahid S., Udenigwe C. C., “Akhtar S., Ata A., dan Samarasekera R. (2007). Gluthatione S-transferase, acetylcholinesterase inhibitory andantibacterial activities of chemical constituents of Barleria prionitis”. Naturforch. 62 : 580-586.
Koppula, S., Kumar, H., More, S. V., Lim, H. W., Hong, S. M. dan Choi ,D. K. (2012).“Recent Updates in Redox Regulation and Free Radical Scavenging Effects by Herbal Products in Experimental Models of Parkinson’s Disease”. Molecule. 17 : 11391-11420.
Kristianti, A. N., Aminah, N. S. Tanjung, M., dan Kurniadi, B. (2008). Buku Ajar Fitokimia. Surabaya: Airlangga University Press.
Loomis, T. A.(1978). Essential of Toxicology 3rd ed. Philadelpia : Lea & Febriger.
Manjusha, V. K.dan Surender S. (2013). “Gastroprotective Activity of Methanol LeavesExtract of Barleria prionitis Linn. on Ethanol and Indomethacin Induced Ulcer in Rats”. British Journal of Pharmaceutical Research. 3: 817-829.
(29)
42
Ari Ardianti, 2014
Uji Farmakologi Ekstrak Akar Landep (Barleria Prionitis Linn) Asal Indonesia Sebagai Antiparkinson
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Marliana, S. D., Venty S., dan Suyono. (2005). “Skrining Fitokimia dan Analisis Kromatografi Lapis Tipis Komponen Kimia Buah Labu Siam (Sechium edule Jacq. Swartz.) dalam Ekstrak Etanol. Biofarmasi. 3: 26-31.
Morais ,L. C. S. L., Barbosa-Filho ,J. M., Almeida R. N. (2003). “Plants and Bioactive Compounds for the Treatment of Parkinson’s Disease”.
Arquivos Brasileiros de Fitomedicina Científica. 1: 3.
More ,S. V., Kumar, H., Kang ,S. M., Song ,S. Y., Lee ,K., dan Choi,D. K . (2013). “Advances in Neuroprotective Ingredients of Medicinal Herbs by Using Cellular and Animal Models of Parkinson’s Disease”. Hidawi. Patil, S. A., Onkar A., Shripad N., Surwase, dan Jyoti P. J. (2013). “Biological
source of L-DOPA : An Alternative approach”. Advances in Parkinson’s Disease. 2: 81-8.
Ramya K., Thaakur, S. R . (2013). “ Assesment of Anti-Parkinsonian Activity of Different Extracts of Barleria prionities Root”. RJPBCS. Vol 2 issue 4. Rumonda N., Satmoko W., Efizal., Mooduto L., Herawaty T., Novianti A.,
Wahyu S., dan Tumino. (2008). “Taksonomi Koleksi Tanaman Obat Kebun Tanaman Obat Citeureup. Jakarta : Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia.
Sandhu, Kuldeep S., dan Avtar C. Rana. (2014).”Evaluation of Antiparkinson’s Activity of Nigella sativa (Kalonji) seeds in Chlorpromazine Induced Experimental Animal Model”. Int J Pharm Pharm Sci. 3: 884-888.
Sihombing. (2011). “ Perubahan Nilai Hematologi, Biokimia Darah, Bobot Organ dan Bobot Badan Tikus Putih pada Umur Berbeda”. Jurnal Veteriner. 12: 58-64.
Singh B., Chandan B. K., Prabhakar, A., Tenaja S. C., Singh J. et al. (2005).“Chemistry and Hepatoprptective activity of an active fraction from Barleria prionitis Linn. In Experimental Animals”. Phytotherapy Research. 19: 391-404.
Shukla P., Singh A., Gawri S., Alexander A. dan Sonwane S. (2011). In vitro propogation of Barleria prionitis Linn. and its antibacterial activity. International Jour. of Pharma Professional’s Research. 2: 198.
Supratman, U. (2010). Eludasi Struktur Senyawa Organik : Metode Spektroskopi untuk Penentuan Struktur Senyawa Organik. Bandung: Widya Padjadjaran.
Taneja S. C. dan Tiwari H. P. (1975). “Structures of two new iridoids from Barleria prionitis Linn. Tetrahedron Lett. 16 : 1995-1998.
(30)
43
Ari Ardianti, 2014
Uji Farmakologi Ekstrak Akar Landep (Barleria Prionitis Linn) Asal Indonesia Sebagai Antiparkinson
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Thaakur, S.R.(2011). “History of Parkinsonism”. Institute of Pharmaceutical Technology, Tirupati.
(1)
Ari Ardianti, 2014
Uji Farmakologi Ekstrak Akar Landep (Barleria Prionitis Linn) Asal Indonesia Sebagai Antiparkinson
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berdasarkan metode Costall dan Olley (1971). Intensitas katalepsi diukur sebagai lamanya waktu mencit menggantung dengan kedua kaki depan memegang kawat berdiameter 0,5 cm dengan tinggi 15 cm tanpa melakukan pergerakan. Pengamatan katalepsi dilakukan setelah 30 menit pemberian suspensi haloperidol. Haloperidol (5 mg/kg berat badan) diberikan pada mencit dengan secara intraperitoneal 30 menit setelah pemberian suspensi pembawa (PGA 1%) atau ekstrak akar landep dosis 200 mg/kg, 400 mg/kg berat badan dan l-dopa dosis 10 mg yang diberikan secara intraperitoneal juga. Skema pengujian katalepsi ditunjukan pada gambar 3.2.
Gambar 3.2. Skema Pengujian Katalepsi
3.3.5 Analisis Data
Data hasil uji pengujian katalepsi pada mecit kemudian diolah secara statistik menggunakan one way ANOVA metode Dunnet. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan bantuan software SPSS 22. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk melihat signifikasi dari data hasil pengujian katalepsi.
(2)
Ari Ardianti, 2014
Uji Farmakologi Ekstrak Akar Landep (Barleria Prionitis Linn) Asal Indonesia Sebagai Antiparkinson
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dapat dirumuskan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Golongan metabolit sekunder yang terkandung dalam ekstrak akar landep asal Indonesia adalah alkaloid, tanin, saponin, steroid dan flavonoid.
2. Ekstrak akar landep asal Indonesia memiliki tingkat toksisitas akut diatas dosis 4000 mg/kg yang menunjukkan bahwa ekstrak akar landep tidak toksik sampai dosis 4000 mg/kg.
3. Ekstrak akar landep asal Indonesia mampu menurunkan gejala penyakit parkinson berupa katalepsi pada mencit.
5.2 Saran
Sesuai hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Pengujian kandungan senyawa aktif antiparkinson pada ekstrak akar landep asal Indonesia.
2. Optimasi dosis.
(3)
Ari Ardianti, 2014
Uji Farmakologi Ekstrak Akar Landep (Barleria Prionitis Linn) Asal Indonesia Sebagai Antiparkinson
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Parwez M. D., Arshad H., Kalam N. A., Anshu M., Hasin, Akhtar M. D.,
dan Shadma W. (2013). “ Effect of Aqueous Extract of Mentha Arvensis
on Haloperidol Induced Catalepsy in Albino Mice”. Journal of Clinical and Diagnostic Research. India.
Ata ,A., Kalhari, K. S. , dan Samarasekera, R. . (2008). ”Chemical constituents of Barleria prionitis and their enzyme inhibitory and free radical scavenging
activities”. Elsevier Phytochemistry Letters 2 . 37–40
Athar Ata , Stephanie A. Van Den Bosch, Drew J. Harwanik, dan Grant E. Pidwinski. (2007).“Glutathione S-transferase- and
acetylcholinesterase-inhibiting natural products from medicinally important plants”. Phytochemistry Lett. 2: 37-40.
Amoo S. O., Finnie J. F. dan Staden J. V.(2009). “ In vitro pharmacological evaluation of three Barleria species”. Journal of Ethnopharmacology. 121:
274-277.
Banerjee, D., Maji, A. K., Mahapatra, S., dan Banerji, P. (2012). “Barleria prionitis Linn. : A Review of its Traditional Uses, Phytochemistry, Pharmacology and Toxicity”. Research Journal of Phytochemistry. 6 :
31-41.
Chen, J. L., Blanc P., Stoddart C. A., M. Bogan., dan Rozhon E. J. (1998). “New iridoids from the medical plant Barleria prionitis with potent activity against respiratory syncytial virus. Journal of Natural Product. 61: 1295-1297.
Dorsey E. R., Constantinescu R, Thompson J. P., (2007). “ Projected number of people with Parkinson disease in the most populous nations, 2005 through
2030” . Neurology. 68: 384-6.
Fieser,L. F., dan Williamson, K. L. (1992). Organic Experiment Sevent Edition. D.C. Heath and Company :Lexington, Masachusetts Toronto.
Ganga, Raju S. V., Naidu K. C., Chakradhar V., dan Prasad R. Y. (2002).
“Anthraquinones from Barleria prionitis. Indian drugs. 39 : 400-401. Gritter, Roy. (1991). Pengantar Kromatografi terbitan ke dua. Bandung: ITB.
(4)
Ari Ardianti, 2014
Uji Farmakologi Ekstrak Akar Landep (Barleria Prionitis Linn) Asal Indonesia Sebagai Antiparkinson
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hanifah, M. (2013). Pengaruh Ekstrak Biji Korobenguk Hasil Soxhletasi
Terhadap Gejala Parkinson. Skripsi Sarjana pada FPMIPA UPI Bandung :
tidak diterbitkan.
Harborne, J. B. (1987). Metode Fitokimia 2. Bandung : Institut Teknologi Bandung.
Harmita, Radji M., (2006). Buku Ajar Analisis Hayati. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Heracandra E. (2013). Studi farmakologi Antiparkinson Ekstrak Daging Biji
Karabenguk (Mucuna pruriens Linn. var. Utilis) pada Mencit (Mus muculus). Skripsi Sarjana pada FPMIPA UPI Bandung : tidak diterbitkan.
Jankovic, J. (2008). “ Parkinson’s disease : clinical features and diagnosis”. J. Neurol Neurosurg Psychiatry. 79 : 368-376.
Kim, T., Cho, K., Jung ,W., dan Lee, M. S .(2012). “Herbal Medicines for
Parkinson’s Disease: A Systematic Review of Randomized Controlled Trials”. Plos One. Vol 7 issue 5.
Kirtikar, K.R. and Basu, B.D. In: Indian Medicinal Plants, Vol I, 2nd ed, International Book Distributors, Dehradun, India, 1995; pp. 790-791. Kosmulalage, K. S., Zahid S., Udenigwe C. C., “Akhtar S., Ata A., dan
Samarasekera R. (2007). Gluthatione S-transferase, acetylcholinesterase inhibitory andantibacterial activities of chemical constituents of Barleria
prionitis”. Naturforch. 62 : 580-586.
Koppula, S., Kumar, H., More, S. V., Lim, H. W., Hong, S. M. dan Choi ,D. K.
(2012).“Recent Updates in Redox Regulation and Free Radical
Scavenging Effects by Herbal Products in Experimental Models of
Parkinson’s Disease”. Molecule. 17 : 11391-11420.
Kristianti, A. N., Aminah, N. S. Tanjung, M., dan Kurniadi, B. (2008). Buku Ajar
Fitokimia. Surabaya: Airlangga University Press.
Loomis, T. A.(1978). Essential of Toxicology 3rd ed. Philadelpia : Lea &
Febriger.
Manjusha, V. K.dan Surender S. (2013). “Gastroprotective Activity of Methanol LeavesExtract of Barleria prionitis Linn. on Ethanol and Indomethacin
Induced Ulcer in Rats”. British Journal of Pharmaceutical Research. 3:
(5)
Ari Ardianti, 2014
Uji Farmakologi Ekstrak Akar Landep (Barleria Prionitis Linn) Asal Indonesia Sebagai Antiparkinson
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Marliana, S. D., Venty S., dan Suyono. (2005). “Skrining Fitokimia dan Analisis Kromatografi Lapis Tipis Komponen Kimia Buah Labu Siam (Sechium
edule Jacq. Swartz.) dalam Ekstrak Etanol. Biofarmasi. 3: 26-31.
Morais ,L. C. S. L., Barbosa-Filho ,J. M., Almeida R. N. (2003). “Plants and Bioactive Compounds for the Treatment of Parkinson’s Disease”.
Arquivos Brasileiros de Fitomedicina Científica. 1: 3.
More ,S. V., Kumar, H., Kang ,S. M., Song ,S. Y., Lee ,K., dan Choi,D. K .
(2013). “Advances in Neuroprotective Ingredients of Medicinal Herbs by
Using Cellular and Animal Models of Parkinson’s Disease”. Hidawi.
Patil, S. A., Onkar A., Shripad N., Surwase, dan Jyoti P. J. (2013). “Biological source of L-DOPA : An Alternative approach”. Advances in Parkinson’s
Disease. 2: 81-8.
Ramya K., Thaakur, S. R . (2013). “ Assesment of Anti-Parkinsonian Activity of Different Extracts of Barleria prionities Root”. RJPBCS. Vol 2 issue 4.
Rumonda N., Satmoko W., Efizal., Mooduto L., Herawaty T., Novianti A., Wahyu S., dan Tumino. (2008). “Taksonomi Koleksi Tanaman Obat Kebun Tanaman Obat Citeureup. Jakarta : Badan Pengawas Obat dan
Makanan Republik Indonesia.
Sandhu, Kuldeep S., dan Avtar C. Rana. (2014).”Evaluation of Antiparkinson’s Activity of Nigella sativa (Kalonji) seeds in Chlorpromazine Induced
Experimental Animal Model”. Int J Pharm Pharm Sci. 3: 884-888.
Sihombing. (2011). “ Perubahan Nilai Hematologi, Biokimia Darah, Bobot Organ dan Bobot Badan Tikus Putih pada Umur Berbeda”. Jurnal Veteriner. 12:
58-64.
Singh B., Chandan B. K., Prabhakar, A., Tenaja S. C., Singh J. et al.
(2005).“Chemistry and Hepatoprptective activity of an active fraction from Barleria prionitis Linn. In Experimental Animals”. Phytotherapy Research. 19: 391-404.
Shukla P., Singh A., Gawri S., Alexander A. dan Sonwane S. (2011). In vitro propogation of Barleria prionitis Linn. and its antibacterial activity.
International Jour. of Pharma Professional’s Research. 2: 198.
Supratman, U. (2010). Eludasi Struktur Senyawa Organik : Metode Spektroskopi
untuk Penentuan Struktur Senyawa Organik. Bandung: Widya
Padjadjaran.
Taneja S. C. dan Tiwari H. P. (1975). “Structures of two new iridoids from Barleria prionitis Linn. Tetrahedron Lett. 16 : 1995-1998.
(6)
Ari Ardianti, 2014
Uji Farmakologi Ekstrak Akar Landep (Barleria Prionitis Linn) Asal Indonesia Sebagai Antiparkinson
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Thaakur, S.R.(2011). “History of Parkinsonism”. Institute of Pharmaceutical Technology, Tirupati.