STUDI FARMAKOLOGI ANTIPARKINSON EKSTRAK DAGING BIJI KARABENGUK (MUCUNA PRURIENS LINN VAR. UTILIS) PADA MENCIT (MUS MUCULUS).

(1)

Estika Herachandra, 2013

Studi Farmakologi Antiparkinson Ekstrak Daging Karangbengut Mucuna Prorens.Var Utilis terhadap Menut Mus Muculus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

STUDI FARMAKOLOGI ANTIPARKINSON EKSTRAK DAGING BIJI KARABENGUK (Mucuna pruriens Linn var.Utilis) PADA MENCIT (Mus

muculus) SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Program Studi Kimia

Konsentrasi Bidang Kimia Hayati

oleh

Estika Herachandra 0909048

PROGRAM STUDI KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

STUDI FARMAKOLOGI ANTIPARKINSON EKSTRAK DAGING BIJI

KARABENGUK (Mucuna pruriens var.Utilis) TERHADAP MENCIT (Mus

muculus)

Oleh

Estika Herachandra

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sains pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

©Estika Herachandra

Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotokopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Estika Herachandra, 2013

Studi Farmakologi Antiparkinson Ekstrak Daging Karangbengut Mucuna Prorens.Var Utilis terhadap Menut Mus Muculus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ESTIKA HERACHANDRA

STUDI FARMAKOLOGI ANTIPARKINSON EKSTRAK DAGING BIJI KARABENGUK (Mucuna pruriens Linn var.Utilis) PADA MENCIT (Mus

muculus)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING: Pembimbing I

Dr.Ratnaningsih Eko Sardjono, M.Si NIP. 19690419992032002

Pembimbing II

Dr. Iqbal Mutapha, M.Si NIP.197512232001121001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Kimia

Dr.rer.nat.Ahmad Mudzakir, M.Si NIP.196611211991031002


(4)

PERNYATAAN

“Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “STUDI

FARMAKOLOGI ANTIPARKINSON EKSTRAK DAGING BIJI

KARABENGUK (Mucuna pruriens Linn var.Utilis) PADA MENCIT (Mus muculus)” ini dan seluruh isinya adalah benar-benar karya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini, atau ada klain dari pihak lain terhadap karya saya ini.”

Bandung, Juli 2013 Yang membuat pernyataan

Estika Herachandra NIM.0909048


(5)

Estika Herachandra, 2013

Studi Farmakologi Antiparkinson Ekstrak Daging Karangbengut Mucuna Prorens.Var Utilis terhadap Menut Mus Muculus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Alhamdulillahirabbil‘alamin, rasa syukur atas limpahan rahmat dan karunia Allah SWT dalam penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam terlimpah atas Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan kaum muslim seluruhnya hingga akhir zaman. Skripsi yang berjudul “STUDI FARMAKOLOGI ANTIPARKINSON EKSTRAK DAGING BIJI KARABENGUK (Mucuna pruriens Linn var.Utilis) PADA MENCIT (Mus muculus)” disusun untuk memenuhi salah satu syarat ujian sidang Sarjana Sains Program Studi Kimia Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI Bandung.

Disadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena sesungguhnya kebenaran dan kesempurnaan berasal dari Allah SWT. Sedangkan atas kesalahan, mohon keikhlasan untuk memaafkan. Jika ada suatu kebenaran yang tersampaikan semoga kita mampu untuk merealisasikannya menjadi suatu perbuatan nyata sehingga kita dapat merasakan manfaat darinya.

Terimakasih atas bantuan, partisipasi, dan doa dari berbagai pihak yang turut menyertai proses penyelesaian skripsi ini. Jazakumullah khairan katsira.


(6)

UCAPAN TERIMA KASIH

Proses penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bantuan, dorongan, bimbingan, doa dan saran dari berbagai pihak. Setelah ungkapan kesyukuran kepada Allah SWT atas kasih sayang-Nya, ucapan terima kasih dan penghargaan disampaikan kepada : 1. Kedua orang tuaku tercinta yang telah melimpahkan kasih sayang dan segalanya

untukku.

2. Bapak Dr. rer. nat. Ahmad Mudzakir, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

3. Ibu Dr. Ratnaningsih Eko S., M.Si., selaku Ketua Program Studi Kimia Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI dan dosen Pembimbing I, Bapak Dr. Iqbal Musthapa, M.Si., sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk mengarahkan dan memberikan saran dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Bapak Yaya Sonjaya M.Si selaku pembimbing akademik yang telah memberikan motivasi serta saran selama perkuliahan.

5. Bapak, Ibu Dosen dan Laboran Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI yang telah membekali ilmu sesuai selama proses perkuliahan.

6. Pendampingku Irvan Nur Ardiansyah yang selalu memotivasiku dan selalu memberikan dukungan moral dan material.

7. Sahabat-sahabat tercinta, “Keluarga besar DEFOSTO” Kimia C 2009, khususnya KBK Hayati (Farhan, Bagas, Rut, Fitriyani, Yunita, Citra, dan Viensa) yang menemani dan berbagi selama kuliah serta “Keluarga KKN Ciwidey” yang tetap memberikan dukungan selama ini.

8. Temanku Anisa dari prodi matematika 2009 yang membantuku dalam penyelesaian skripsi.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu dan menyertai selama studi di UPI serta yang telah memberikan andil dalam proses penyusunan skripsi ini.

Semoga semua amal baik yang telah diberikan mendapat balasan yang lebih baik dari Allah SWT. Jazakumullah khairan katsira. Amin.


(7)

iv

Estika Herachandra, 2013

Studi Farmakologi Antiparkinson Ekstrak Daging Karangbengut Mucuna Prorens.Var Utilis terhadap Menut Mus Muculus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ABSTRAK

Penelitian yang berjudul “Studi Farmakologi Antiparkinson Ekstrak Daging

Biji Karabenguk (Mucuna pruriens Linn var. Utilis) Pada Mencit (Mus muculus)” ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daging biji

Karabenguk asal Bantul, Yogyakarta terhadap gejala katalepsi (kekakuan/rigiditas) dan transfer latency (daya ingat) pada mencit (Mus muculus) yang diinduksi haloperidol. Ekstrak daging biji karabenguk diharapkan dapat menggantikan pengobatan parkinson menggunakan L-dopa sintetis. Uji farmakologi dilakukan pada mencit yang diinduksi haloperidol dosis 5 mg/kg berat badan pada mencit berbobot 25-30 g, pada dosis ekstrak daging biji karabenguk 200 mg/kg dan 400 mg/kg berat badan. Hasil uji farmakologi diolah secara statistik menggunakan uji normalitas dan one way

ANOVA uji Dunnet dengan program SPSS 20. Hasil uji farmakologi menunjukan pada ekstrak daging biji karabenguk dosis 200 mg/kg dan 400 mg/kg berat badan mampu menurunkan katalepsi dan meningkatkan daya ingat. Secara statistik terdapat pengaruh secara signifikan pada esktrak daging biji karabenguk dosis 200 mg/kg dan dosis 400 mg/kg berat badan terhadap penurunan katalepsi dengan nilai P<0,05 dan terdapat pengaruh secara signifikan juga terhadap peningkatan transfer latency pada dosis ekstrak daging biji karabenguk dosis 200 mg/kg berat badan dengan nilai P<0,05. Kata kunci : L-dopa, Karabenguk, Parkinson, katalepsi, transfer latency.


(8)

v

Estika Herachandra, 2013

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

LEMBAR HAK CIPTA

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN i

KATA PENGANTAR ……….... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ……….. iii

ABSTRAK ……….. iv

DAFTAR ISI ………... v

DAFTAR GAMBAR ……….. vii

DAFTAR TABEL ………... ix

BAB I PENDAHULUAN ……….. 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ………...……... 1

1.2 Rumusan Masalah ……….…….. 3

1.3 Tujuan Penelitian ………...…….. 4

1.4 Manfaat Penelitian ……….…….. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……….…... 5

2.1 Tinjauan Botani Kacang Karabenguk.………….……… 5

2.2 Kandungan Fisikokimia Tumbuhan Karabenguk ... 7

2.3 Ekstraksi Biji Karabenguk ...…....………... 10

2.4 Penentuan Kadar L-Dopa…..………... 11


(9)

vi

Estika Herachandra, 2013

Studi Farmakologi Antiparkinson Ekstrak Daging Karangbengut Mucuna Prorens.Var Utilis terhadap Menut Mus Muculus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……….. 18

3.1 Sampel dan Lokasi Penelitian ………. 18

3.2 Alat dan Bahan Penelitian ………... 18

3.2.1 Alat ………..………..………..…… 18

3.2.2 Bahan ………..………. 18

3.3 Metodologi Penelitian ………. 19

3.3.1 Tahap Pra Uji Farmakologi Antiparkinson...…….…….. 20

3.3.2 Uji Farmakologi Antiparkinson ... 21

3.3.2.1 Preparasi Pemberian Dosis ... 21

3.3.2.2 Preparasi Hewan Uji ... 21

3.3.3.3 Pengujian Katalepsi ... 22

3.3.2.4 Pengujian Transfer Latency ... 22

3.3.4 Analisa Data ... 23 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ………. 24

4.1 Tahap Pra Uji Farmakologi Antiparkinson ... 24

4.1.1 Ekstraksi Kacang Karabenguk ... 24

4.1.2 Penentuan Kadar L-Dopa ... 25

4.2 Hasil Uji Farmakologi Antiparkinson ... 28

4.2.1 Hasil Uji Katalepsi ... 28

4.2.2 Hasil Pengujian Transfer Latency ... 31

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 36 5.1 Kesimpulan ... 36

5.2 Saran ... 36

DAFTAR PUSTAKA ………..………. 37


(10)

vii

Estika Herachandra, 2013

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Tanaman Karabenguk 6

Gambar 2.2 Beberapa Senyawa yang Terkandung Dalam Biji Karabenguk

9

Gambar 2.3 Mencit (Mus muculus) 12

Gambar 2.4 Haloperidol 13

Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian 19

Gambar 3.2 Skema Pengujian Katalepsi 22

Gambar 3.3 Skema Pengujian Transfer Latency 23

Gambar 4.1 a. Daging Kering Biji Karabenguk b. Serbuk Daging Biji Karabenguk

24

Gambar 4.2 Struktur L-Dopa 25

Gambar 4.3 Ekstrak Kering Daging Biji Karabenguk 25

Gambar 4.4 Kromatogram Standar L-Dopa 26

Gambar 4.5 Kromatogram Ekstrak Daging Biji Karabenguk 26

Gambar 4.6 Kurva Standar L-Dopa 27

Gambar 4.7 a. Kelompok Mencit.

b. Pemberian Ekstrak Secara Oral.

c. Pemberian Haloperidol Secara Intraperitoneal. d. Uji Katalepsi Mencit.

28

Gambar 4.8 Grafik Rata-Rata Katalepsi Kelompok Ekstrak Dosis 200 mg/kg Berat Badan

29


(11)

viii

Estika Herachandra, 2013

Studi Farmakologi Antiparkinson Ekstrak Daging Karangbengut Mucuna Prorens.Var Utilis terhadap Menut Mus Muculus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dosis 400 mg/kg Berat Badan Gambar 4.10 a. Kelompok Mencit.

b. Pemberian Ekstrak Secara Oral.

c. Pemberian Haloperidol Secara Intraperitoneal. d. Uji Transfer Latency.

32

Gambar 4.11 Grafik Rata-Rata Transfer Latency Kelompok Dosis 200 mg/kg Berat Badan

33

Gambar 4.12 Grafik Rata-Rata Transfer Latency Kelompok Dosis 400 mg/kg Berat Badan

33


(12)

ix

Estika Herachandra, 2013

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Urutan Taksonomi Tanaman Katabenguk 5

Tabel 2.2 Klasifikasi Mencit (Mus muculus) 12

Tabel 4.1 One Way ANOVA Uji Dunnet Ekstrak Dosis 200 mg/kg dan Dosis 400 mg/kg Berat Badan Terhadap Pengujian Katalepsi

31

Tabel 4.2 One Way ANOVA Uji Dunnet Ekstrak Dosis 200 mg/kg dan Dosis 400 mg/kg Berat Badan Terhadap Pengujian Transfer Latency


(13)

1 Estika Herachandra, 2013

Studi Farmakologi Antiparkinson Ekstrak Daging Karangbengut Mucuna Prorens.Var Utilis terhadap Menut Mus Muculus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Karabenguk atau dengan nama Latin Mucuna pruriens (L.) DC. var. Utilis

adalah salah satu tanaman asli daerah tropis, yang termasuk ke dalam famili Fabaceae (polong-polongan). Karabenguk dapat tumbuh pada daerah dengan ketinggian 3-18 m dpl dan merupakan tanaman merambat (Wulijarni-Soetjipto dan Maligalig, 1996) berdaun trifoliate dengan bunga ungu dan kacang yang ditutupi dengan rambut. Karabenguk atau Mucuna pruriensLinn populer di India sebagai tanaman obat.

Keberadaan Karabenguk ternyata tidak hanya ada di India, tetapi banyak juga ditemui di daerah Yogyakarta dan sekitarnya. Sebenarnya tanaman ini bisa ditemukan di seluruh Indonesia dengan nama yang berbeda seperti biji babi atau biji kowas (Sunda), kekara juleh (Maluku) atau bhengok (Madura). Di sebagian wilayah Jawa biji Karabenguk dimanfaatkan sebagai bahan tempe (tempe benguk) (Gandjar, 1977 ). Di India akar, daun, dan biji tanaman Karabenguk biasanya digunakan dalam pengobatan impotensi, gigitan ular, kanker, diabetes, dan gejala tremor yang sering dialami oleh penderita Pakinson.

Penyakit Parkinson adalah penyakit neurodegeneratif pada syaraf akibat rendahnya kadar dopamin dalam otak. Selain itu, penderita Parkinson dapat mengalami kepikunan atau menurunnya daya ingat. Penyakit Parkinson juga merupakan penyakit neurodegeneratif tersering kedua setelah demensia Alzheimer. Penyakit parkinson meyerang sekitar 1 diantara 250 orang yang pada umumnya berusia diatas 40 tahun dan 1 dari 100 orang yang berusia diatas 65 tahun. Parkinson menunjukan 4 gejala utama motorik yaitu tremor saat istirahat, kekakuan (rigiditas), bradikinesia (berkurang atau lambatnya suatu gerakan), dan instabilitas postural. Selain itu pada penyakit Parkinson juga terdapat gejala non


(14)

2

Estika Herachandra, 2013

motorik yaitu gangguan sensoris, gangguan neurobehavioral (depresi, ansietas, dan psikosis) dan penderita Parkinson dapat mengalami kepikunan atau menurunnya daya ingat (Fahn dan Ford, 2003). Sejauh ini untuk mengatasi penyakit Parkinson digunakan L-dopa sintetis.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Misra dan Wegner (2007) biji Karabenguk berasal dari Lucknow, India mengandung L-Dopa sebesar 7-10% di samping itu biji Karabenguk diketahui mengandung protein sebesar 20-29%, lipid sebesar 6-7%, serat sebesar 8-10%, dan karbohidrat sebesar 50-60%. Derrida (1997) menyebutkan bahwa biji Karabenguk tua asal Lucknow, India mengandung sekitar 3,1-6,1% L-Dopa dan 5-hydroxytryptamine (serotonin), nikotin, DMT-n-oksida, bufotenin, 5-Meo-DMT-n-oksida dan betacarboline. Sementara itu, daunnya mengandung sekitar 0,5% L-Dopa, 0,006% dimethyltryptamine (DMT), 0,0035% 5-Meo-DMT dan DMT-n-oksida 0,003%. Ojowundu,et.al.(2010) mengemukakan bahwa pada daun terdapat alkaloid sebesar 0,141%, flavonoid sebesar 0,20%, saponin sebesar 1,979%, tanin sebesar 0,778% dan siano-glikosida sebesar 0,91%. Selain itu terdapat protein kasar sebesar 2,60%, karbohidrat sebesar 2,11%, serat kasar sebesar 0,42%, uap sebesar 0,632%, abu sebesar 0,01% dan lemak kasar sebesar 0,009%.

Kandungan L-dopa asal Indonesia, khususnya dari Bantul, Yogyakarta telah diteliti oleh Ramdhani (2011). Hasil penelitiannya menunjukan bahwa biji Karabenguk asal Bantul mempunyai kadar air yang terkandung dalam daging biji dan kulit biji berturut-turut sebanyak 10,8% dan 9,14% serta kadar abu dalam daging dan kulit biji berturut-turut sebanyak 3,04% dan 2,85%. Kadar cemaran logam yang terkandung dalam daging dan kulit biji memiliki banyak kesamaan yaitu kadmium < 0,003 g/kg, timah < 0,8 g/kg, raksa < 0,005 g/kg dan arsen < 0,003 g/kg tetapi untuk kadar timbal dalam kulit lebih besar dibanding daging yaitu 1,66 g/kg sedangan pada daging biji hanya mengandung < 0,048 g/kg. Untuk cemaran mikroba yang terkandung dalam daging dan kulit biji berada di bawah batas aman. Kadar L-Dopa yang terkandung dalam daging biji lebih besar yaitu 7,56% sedangkan pada kulit biji hanya mengandung 3,89%.


(15)

3

Estika Herachandra, 2013

Studi Farmakologi Antiparkinson Ekstrak Daging Karangbengut Mucuna Prorens.Var Utilis terhadap Menut Mus Muculus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan data penelitian sebelumnya tentang uji fitokimia, terdapatnya kandungan L-dopa dalam biji Karabenguk asal Bantul, maka biji Karabenguk berpotensi untuk mengobati berbagai gejala penyakit Parkinson, diantaranya katalepsi (rigiditas/kekauan) dan meningkatkan transfer latency (daya ingat). Walaupun sudah dikenal penggunaanya untuk mengurangi gejala tremor pada penderita Parkinson, tetapi bukti-bukti ilmiah tentang khasiatnya sebagai antiparkinson belum banyak dilaporkan. Pada penelitian ini dikaji penggunaan ekstrak daging biji Karabenguk asal Bantul untuk mengurangi gejala Parkinson, yaitu katalepsi dan penurunan daya ingat melalui studi farmakologi (pra-klinis) pada mencit (Mus muculus).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh ekstrak daging biji Karabenguk pada dosis 200 mg/kg dan dosis 400 mg/kg terhadap gejala penyakit Parkinson berupa katalepsi pada mencit?

2. Bagaimana pengaruh ekstrak daging biji Karabenguk pada dosis 200 mg/kg dan dosis 400 mg/kg berat badan terhadap gejala penyakit Parkinson berupa transfer latency pada mencit?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui pengaruh ekstrak daging biji Karabenguk yang berasal dari Bantul, Yogyakarta terhadap gejala penyakit Parkinson yaitu pengujian katalepsi pada mencit.

2. Mengetahui pengaruh ekstrak daging biji Karabenguk yang berasal dari Bantul, Yogyakarta terhadap gejala penyakit Parkinson yaitu pengujian transfer latency pada mecit.


(16)

4

Estika Herachandra, 2013

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian dosis 200 mg/kg dan 400 mg/kg ekstrak daging biji Karabenguk terhadap gejala penyakit Parkinson, sehingga ekstrak daging biji Karabenguk asal Bantul, Yogyakarta dapat dijadikan alternatif pegobatan herbal pada penderita Parkinson.

1.5 Glosarium

a. Parkinson : Penyakit neurodegenaratif pada usia >50 tahun memiliki gejala tremor, kaku otot dan penurunan daya ingat.

b. Katalepsi : Pengujian gangguan gerak berupa penilaian terhadap kekakuan otot.

c. Transfer Latency : Pengujian daya ingat menggunakan labirin. d. PGA : Poly Glutamic Acid.

e. Haloperidol : Obat antipsikosis untuk penderita skizoprenia (dapat menimbulkan ganguan gerak).


(17)

19 Estika Herachandra, 2013

Studi Farmakologi Antiparkinson Ekstrak Daging Karangbengut Mucuna Prorens.Var Utilis terhadap Menut Mus Muculus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Sampel dan Lokasi Penelitian

Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji Karabenguk (Mucuna pruriens var. utilis (L.) DC) yang berasal dari Bantul, Yogyakarta.

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Riset (LKR), Laboratorium Kimia Organik dan Bahan Alam (LKOB), Laboratorium Kimia Instrumen (LKI), Laboratorium Kimia MIPA-B Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia (FPMIPA UPI) dan Laboratorium Farmakologi Farmasi UNPAD (Universitas Padjajaran).

3.2. Alat dan Bahan Penelitian

3.2.1. Alat

Peralatan yang digunakan pada tahap ekstraksi dalam penelitian ini meliputi alat-alat gelas, maserator, penguap berputar vakum (vaccum rotary evaporator), pompa vakum, corong Buchner, ultrasonic vibrator dan Freeze drier. Sedangkan alat instrumen yang digunakan untuk karakterisasi adalah HPLC Shimadzu. Sedangkan untuk pengujian hayati menggunakan sondel, spet 3 ml, kandang polypropylene.

3.2.2. Bahan

Pada penelitian ini, bahan utama yang digunakan adalah biji Karabenguk yang telah dibersikan, dipisahkan kulit dan dagingnya, yang diuji adalah daging biji Karabenguk yang dikeringkan dan digrinding. Sedangkan bahan kimia yang digunakan meliputi etanol teknis 98%, asam sitrat teknis, aquabides, H3PO4 p.a,


(18)

20

Metanol p.a., aquades, kertas saring, dan L-dopa standar (3,4- Dihydrocxy-L-phenylalanine) SIGMA. Sedangkan untuk pengujian hayati menggunakan mencit jantan dan betina dengan berat badan sebesar 30-35 g usia tiga bulan sebanyak 21 ekor diperoleh dari Sekolah Tinggi Ilmu Hayati (SITH) ITB, pakan mencit berupa PC 551, Haloperidol, dan suspensi pembawa PGA (Poly Gtutamic Acid) 1%.

3.3. Metodologi Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan beberapa tahapan. Tahapan tersebut ditunjukan pada bagan alir penelitian (Gambar 3.1)

Tahap Pra Uji Farmakologi Antiparkinson

Tahap Uji Farmakologi Antiparkinson


(19)

21

Estika Herachandra, 2013

Studi Farmakologi Antiparkinson Ekstrak Daging Karangbengut Mucuna Prorens.Var Utilis terhadap Menut Mus Muculus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian

3.3.1 Tahap Pra Uji Farmakologi Antiparkinson

Tahap awal penelitian dimulai dari pengambilan sampel biji Karabenguk dari daerah Bantul, Yogyakarta. Biji Karabenguk dikupas dan pisahkan antara kulit dan dagingnya terlebih dahulu. Setelah itu, daging sebagai sampel dikeringkan dengan sinar matahari sampai kering. Sampel yang telah kering kemudian dihaluskan dengan mesin penggiling sampai berbentuk serbuk. Kemudian sampel biji Karabenguk yang diperoleh ditimbang untuk mengetahui berat dalam kondisi yang telah dikeringkan.

Biji Karabenguk (Mucuna pruriens) diekstraksi menggunakan pelarut etanol dan air dengan perbandingan 1:1 dan penambahan asam sitrat sampai pH larutan 3. Teknik ekstraksi yang digunakan ialah ekstraksi cair-padat dengan metode maserasi. Sampel direndam dalam pelarutselama 3 x 24 jam.

Untuk mengetahui kadar L-dopa yang terkandung dalam sampel dilakukan analis menggunakan metode KCKT (Kromatograpi Cair Kinerja Tinggi) atau HPLC (High Perfomance Liquid Chromatography). Prosedur kerja yang dilakukan ialah sebagai berikut :

1. Pembuatan Fasa Gerak

Sebanyak 293,8 ml aquabides, 5,87 ml metanol dan ditambahkan H3PO4

hingga pH larutan 2 kemudian dihomogenkan dengan bantuan ultrasonic vibrator selama 5 menit.

2. Pembuatan Deret Larutan Standar

Larutan induk dibuat terlebih dahulu dengan cara ditimbang sebanyak 12,5 mg L-Dopa standar lalu dilarutkan dalam 25 mL fasa gerak dan didapat larutan induk 500 ppm. Dari larutan induk 500 ppm, dibuat larutan deret standar dengan konsentrasi 25 ppm, 50 ppm, 75 ppm, 100 ppm, 125 ppm dan 150 ppm.


(20)

22

3. Pembuatan Larutan Sampel

Sampel ekstrak ditimbang sebanyak 12,5 mg dan dilarutkan dalam 10 mL fasa gerak. Kemudian dihomogenkan dengan bantuan ultrasonik selama 10 menit. Kemudian dimasukan ke dalam labu 25 mL dan ditandabataskan dengan fasa gerak.

3. Pengukuran Standar dan Sampel

Pengukuran deret standar dan sampel dilakukan dengan alat HPLC Shimadzu dengan parameter pengujian yaitu λ = 280 nm, laju alir 1 mL/menit dan perbandingan pelarut H2O:Metanol:H3PO4 yaitu 975,5:19,5:1.

3.3.2 Uji Farmakologi Antiparkinson

3.3.2.1 Preparasi Pemberian Dosis

Dosis dibuat dengan acuan pada pengujian antiparkinson yaitu katalepsi dan transfer latency. Mencit yang akan diuji ditimbang, diperoleh berat mencit 30-35 g.

1. Pembuatan Larutan PGA (Poly Glutamic acid)1 %

Dibuat 400 ml larutan PGA 1%, timbang 4 g dilarutkan dalam 400 ml aquades.

2. Pembuatan Dosis Haloperidol 5mg/kg

Timbang 15 mg haloperidol, dilarutkan dalam 100 ml PGA 1%. 3. Pembuatan Dosis Ekstrak Daging Biji Karabenguk 400 mg/kg

Timbang 4,8 g ekstrak daging biji Karabenguk dilarutkan dalam 200 ml PGA 1%.

4. Pembuatan Dosis Ekstrak Daging Biji Karabenguk 200 mg/kg

Dibuat 100 ml dosis ekstrak daging biji Karabenguk 200 mg/kg. 50 ml dosis ekstrak daging biji Karabenguk dosis 400mg/kg diencerkan dengan 50 ml PGA 1%.


(21)

23

Estika Herachandra, 2013

Studi Farmakologi Antiparkinson Ekstrak Daging Karangbengut Mucuna Prorens.Var Utilis terhadap Menut Mus Muculus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3.3.2.2 Preparasi Hewan Uji

Mencit yang digunakan untuk pengujian adalah mencit jantan dan betina hasil perkawinan antara tikus yang berkerabat dekat. Berat mencit yang digunakan adalah 30-35 g. Tikus dijaga pada kondisi standar yaitu pada suhu kamar  22°C, dalam kandang polypropylene. Mencit diberi makan PC551 dan air mineral. Mencit ditempatkan selama kurang lebih satu minggu di kandang polypropylene

untuk beradaptasi dengan kondisi laboratorium. Mencit didistribusikan secara acak menjadi 4 kelompok yang berbeda dengan 3 ekor mencit dalam setiap kelompok, dengan kondisi yang sama pada seluruh percobaan.

3.3.2.3 Pengujian Katalepsi

HAL (5 mg/kg berat badan) diberikan pada mencit secara intraperitoneal 30 menit setelah pemberian suspensi pembawa (PGA 1%) atau ekstrak daging biji Karabenguk pada dosis 200 mg/kg dan 400 mg/kg berat badan secara oral. Pengamatan katalepsi dilakukan berdasarkan metode Costall dan Olley (1971) yang dimodifikasi. Intensitas katalepsi diukur sebagai lamanya waktu mencit tahan berdiri dengan kedua kaki depan memegang kawat berdiameter 0,5 cm dan kedua kaki belakang berpijak di atas alas kaki (jarak mencit berdiri dari kawat setinggi 5 cm). Mencit dikategorikan katalepsi bila tetap berdiri selama lebih dari 20 detik. Pengamatan dilakukan setiap interval waktu 30 menit selama 120 menit.


(22)

24

3.3.2.4 Pengujian Transfer Latency

HAL (5 mg/kg berat badan) diberikan pada mencit secara intraperitoneal 30 menit setelah pemberian suspensi pembawa (PGA 1%) atau ekstrak daging biji Karabenguk pada dosis 200 mg/kg dan 400 mg/kg berat badan secara oral. Pengujian dilakukan 24 jam setelah pemberian HAL dan ekstrak etanol daging biji Karabenguk.

Pengujian transfer latency dilakukan pada labirin yang dimodifikasi. Metode yang digunakan berdasarkan metode Marklund (1974) yang dimodifikasi.

Transfer latency adalah pengukuran memori spasial jangka panjang dengan menggunakan labirin dengan pengukuran waktu yang diperlukan mencit untuk bergerak dari pintu masuk menuju ujung pintu labirin. Labirin berukuran 100 cm x 50 cm dengan atap terbuka. Labirin memiliki ketinggian 15cm dari lantai. Mencit ditempatkan secara individual pada ujung pintu masuk. Jika mencit tidak bergerak menuju ujung pintu labirin dalam waktu 90 detik, secara hati-hati mencit didorong menuju ujung pintu dan dicatat waktunya sebagai 90 detik. Untuk beradaptasi dengan labirin, maka mencit dibiarkan mengeksplorasi labirin selama 20 detik setelah mencapai ujung pintu labirin.


(23)

25

Estika Herachandra, 2013

Studi Farmakologi Antiparkinson Ekstrak Daging Karangbengut Mucuna Prorens.Var Utilis terhadap Menut Mus Muculus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3.3.4 Analisis Data

Analisis data yang digunakan adalah uji non parametric ANOVA Dunnet’s menggunakan software SPSS 20. Grafik menggunakan software excel 2009.


(24)

38 Estika Herachandra, 2013

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Terdapat pengaruh secara signifikan pada esktrak daging biji karabenguk dosis 200 mg/kg dan dosis 400 mg/kg berat badan terhadap penurunan katalepsi (rigiditas/kekakuan).

2. Terdapat pengaruh secara signifikan pada ekstrak daging biji karabenguk dosis 200 mg/kg berat badan terhadap peningkatan tranfer latency (daya ingat) pada mencit.

5.2 Saran

Perlu dilakukannya uji farmakologi antiparkinson lebih lanjut yaitu pengujian toksisitas daging biji Karabenguk, pengujian farmakologi dengan berbagai variabel dosis dan berbagai pengujian lainnya seperti pengujian actometer (tremor) serta pengujian secara in-vitro.


(25)

39

Estika Herachandra, 2013

Studi Farmakologi Antiparkinson Ekstrak Daging Karangbengut Mucuna Prorens.Var Utilis terhadap Menut Mus Muculus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad,Parwez MD.,Arshad,Hussain.,Kalam, Najmi Abul.,et all. (2013). “Effect

Of The Aquaous Extract Of Mentha Arvensis On Haloperidol Induced

Catalepsy in Albino Mice”. Journal Of Clinical and Diagnostic Research.India.

Aiming Qi, Ellis, R.H., Keatinge, J.D.H., Wheeler, T.R., Tarawali, S.A. and Summerfield, R.J. (1999). “Differences in the effects of temperature and photoperiod on progress to flowering among diverse Mucuna spp. Journal of Agronomy and Crop Science. 182, 249–258.

Anonim. (2009). Dopamine. [Online]. Tersedia: http://www.news-medical.net/health/What-is-Dopamine%28Indonesian%29.aspx

[Desember 25.2012]

Anonim. (2011). Definition of TD. TD Center. [Online]. Tersedia: http://Tardivedyneskinesiacenter./tardivedyneskinesiaandparkinson desease.html [Desember 25,2012]

Anonim. (2011). Mucuna pruriens. [online]. Tersedia: http://indonesia.tropicalforages.info/key/Forages/Media/Html/Mucuna_ pruriens_%28Bahasa_Indonesia%29.htm

Barbeau, A. (1969). L-Dopa Therapy in Parkinson's Disease: A Critical Review of Nine Years' Experience. Canad med: Canada.

Crane, G. E. (1968). “Tardive dyskinesias in patients treated with major

neuroleptics: a review of the literature”. American Journal of Psychiatry. 124, 8,40-48.

Dhanasekaran., Sivarman., Kumar, Ratheesh., et all. (2010).”Effect Of Etanolic


(26)

40

Induced Tardive dyskinesia In Rats”.International Journal of

Pharmaceutical Sciences Review and Research. Vol 3. India.

Dureshahwar,Khan.,Mubashir,Mohammed., Une, Hemandt D., et.all.(2012).

“Nootropic activity of n-butanolic fraction of methanolic extract of leaves of Ziziphus mauritiana Lam. in mice”.Pelagia Research Library.India.

Eranti VS, Gangadhar BN, Jankiramaiah N. Haloperidol induced extra-pyramidal reaction: lack of the preventive effect of vitamin E.

Psychopharmacology 1998; 140:418-20.

Fahn, S. dan Ford. (2003). “Medical Treatment of Parkinson’s Disease and its Complications in Neurological Therapeutics Principles and Practice.”

Martin Dunitz United Kingdom. vol 2 part 2.

Gandhare, Bhushan.(2012). “Protective Effect Of Luffa Acutangula Extract On Haloperidol Induced Catalepy In Rats”. International Journal Of Experimental Pharmacology. India.

Goetz CG, Koller WC, Poewe W, et al. (2002).” Management of Parkinson’s disease: an evidence-based review”. Mov Disord 17:Suppl 4:S1-S166. Goetz CG, Poewe W, Rascol O, Sampaio C.( 2001). “Evidence-based medical

review update: pharmacological and surgical treatments of Parkinson’s disease”. Mov Disord :20:523-39.

Harborne, J.B., (1987). Metode Fitokimia 2. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Hasegawa, Takashi. (2011). “Quantitative Determination of L-DOPA in Dietary Supplements Containing Mucuna pruriens by High Performance Liquid chromatography Quantitative Determination of L-DOPA in Dietary Supplements Containing Mucuna pruriens by High Performance Liquid Chromatography”. Mamoru chiba. 60. Jepang.

Hornykiewicz O. (2002).“Dopamine miracle: from brain homogenate to dopamine replacement”. Mov Disord: 17:501-8.


(27)

41

Estika Herachandra, 2013

Studi Farmakologi Antiparkinson Ekstrak Daging Karangbengut Mucuna Prorens.Var Utilis terhadap Menut Mus Muculus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hussain, G., Manyam, B.V. (1997). Mucuna pruriens proves more effective than L-DOPA in Parkinson’s disease animal model. Phytother Res, 11,419-423.

Kane, J.M. dan Smith. (1982). Tardive dyskinesia: prevalence and risk factors. Arch. Gen.

Kristiani, A.N., Aminah, N.S., Tanjung, M., dan Kurniadi, B. (2008). Buku Ajar FITOKIMIA. Surabaya: Airlangga University Press.

Kulkarni SK, Naidu PS. Tardive dyskinesia: An update. Drugs of Today 2001; 37:97-119.

Kumar, Sokindra., Maheshwari, Kamal Kishore., Singh, Vijender. (2009). Effect of Magnifera indica fruit extract on Cognitive deficits in Mice. Journal of Enviromental Biology. 30(4) 563-566. India.

LeWitt, P.A., Taylor. (2008). “Protection against Parkinson’s disease progression:

clinical experience”.Neurotherapeutics. 5, 210-25.

Mackay AVP, Iversen LL, Rosser M, Spokes E, Brid E, Arregui A, et al. Increased brain dopamine receptor in schizopherenia. Arch Gen Psychiatry 1982; 39:991-97.

Manyam, B.V., Dhanasekaran, M., Hare, T. (2004). “Neuroprotective effects of antiparkinson drug Mucuna pruriens.” Phytother Res. 18, 706-712.

Marklund, S., Marklund, G.,(1974).” Involvement of superoxide anion radical in the autoxidation of pyrogallol and a convenient assay of superoxide

dismutase”. Eur.J.Biochem. 47, 469-474.

Marsh, L. (2005). ”Psychosis in Parkinson’s Disease”. Primary Psychiatry. 12(7),56-62.


(28)

42

Misra, Laxminarain.,Wagner, Hildebert. (2007).” Extraction of bioactive

principles from Mucuna pruriens seeds”.Indian Journal of Biochemistry and Biophysics. Vol.44, pp.56-60.India.

Mohan, M.R. dan Kala, B.K. (2010). “Chemical Composition and Nutritional

Evaluation of Lesser Known Pulse of the Genus, Mucuna”. Advances in Bioresearch. 1(2), 105-106.

Mugendi, J.B. Njagi, E.N.M., Mwasaru, M.A., et.all. (2010).” Effect of

processing technique on the nutritional composition and anti-nutrient content of mucuna bean(Mucuna pruriens L.). African Journal of Food Science. Vol 4(4),pp 156-166. Afrika.

Naidu, S., Singh,A., Kulkarni, S.K.,( 1982). “Quercetin, a bioflavanoid, attenuates haloperidol-induced orofacial dyskinesia”. Psychiatry. 9, 473-481.

Naidu, S., Singh,A., Kulkarni, S.K.,(2003). “Quercetin, a bioflavanoid, attenuates

haloperidol-induced orofacial dyskinesia”. Neuropharmacology, 44:1100-1106. Psychiatry.1982,39, 473-481.

Plantamor (2011). Karabenguk (Mucuna pruriens varutilis). [Online]. Tersedia: http://www.plantamor.com/index.php?plant=871 [03 Oktober 2011]

Riskana, T. 1999. “Pengaruh kafein terhadap peningkatan kadar asam urat pada darah mencit”. Tugas Akhir tidak diterbitkan. Program S1 Fakultas Malang: Kedoteran.Unibra.

Seeman P, Corbett R, Nam D, Van Tol HH. Dopamine and serotonin receptors: Amino acid sequences, and their clinical roles in neuroleptic Parkinsonism. Jpn J Pharmacol 1996; 71: 187-204.

Smith, J.B. dan Soetanto. 1987. “Pemeliharaan, pembiakan, dan penggunaan


(29)

43

Estika Herachandra, 2013

Studi Farmakologi Antiparkinson Ekstrak Daging Karangbengut Mucuna Prorens.Var Utilis terhadap Menut Mus Muculus

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Teixeira, A.A., Rich, E.C., dan Szabo, N.J. (2003). “Water Extraction of L-Dopa

from Mucuna Bean” . Tropical and Subtropical Agroecosystem. 1, 159-171.

The Parkinson Study Group. (2004). “Levodopa and the progression of

Parkinson’s disease”. N Engl J Med: 351:2498-508.

Upadhyay, V. (2012). “Application of High Performance Liquid Chromatography to the Determination and Validation of Levodopa in Mucuna Pruriens L”.

International Journal for Pharmaceutical Research Scholars (IJPRS). V-1, I-4.2277-7873.

Vaidya, R.A., Sheth, A.R., Aloorkar, S.D., Rege, N.R., Bagadia, V.N., Devi, P.K., Shah, L.P., (1978).The inhibitory effect of the cowhage plant-Mucuna pruriens-and Ldopa on hlorpromazine-induced hyperprolactinaemia in

man”. Neurol India. 26(4),177-8.

Van Rossum, J. M. (1967). “The significance of Dopaminereceptor blockade for

the action of neuroleptic drugs. In Neuro-Psycho-Pharmacology”.

Proceedings of the Fifth International Congress of the Collegiium Internationale Neuro-Psychopharmacologicum, Washington, 1966, pp. 321-329. International Congress Series No. 129. Excerpta Medica: Amsterdam.

Yahr M, Duvoisin RC, Schear MJ, Barrett RE, Hoehn MM.(1969). “Treatment of parkinsonism with levodopa”. Arch Neurol: 21:343-54.


(1)

38

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

1. Terdapat pengaruh secara signifikan pada esktrak daging biji karabenguk dosis 200 mg/kg dan dosis 400 mg/kg berat badan terhadap penurunan katalepsi (rigiditas/kekakuan).

2. Terdapat pengaruh secara signifikan pada ekstrak daging biji karabenguk dosis 200 mg/kg berat badan terhadap peningkatan tranfer latency (daya ingat) pada mencit.

5.2 Saran

Perlu dilakukannya uji farmakologi antiparkinson lebih lanjut yaitu pengujian toksisitas daging biji Karabenguk, pengujian farmakologi dengan berbagai variabel dosis dan berbagai pengujian lainnya seperti pengujian actometer (tremor) serta pengujian secara in-vitro.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad,Parwez MD.,Arshad,Hussain.,Kalam, Najmi Abul.,et all. (2013). “Effect Of The Aquaous Extract Of Mentha Arvensis On Haloperidol Induced

Catalepsy in Albino Mice”. Journal Of Clinical and Diagnostic

Research.India.

Aiming Qi, Ellis, R.H., Keatinge, J.D.H., Wheeler, T.R., Tarawali, S.A. and Summerfield, R.J. (1999). “Differences in the effects of temperature and photoperiod on progress to flowering among diverse Mucuna spp. Journal of Agronomy and Crop Science. 182, 249–258.

Anonim. (2009). Dopamine. [Online]. Tersedia: http://www.news-medical.net/health/What-is-Dopamine%28Indonesian%29.aspx

[Desember 25.2012]

Anonim. (2011). Definition of TD. TD Center. [Online]. Tersedia: http://Tardivedyneskinesiacenter./tardivedyneskinesiaandparkinson desease.html [Desember 25,2012]

Anonim. (2011). Mucuna pruriens. [online]. Tersedia: http://indonesia.tropicalforages.info/key/Forages/Media/Html/Mucuna_ pruriens_%28Bahasa_Indonesia%29.htm

Barbeau, A. (1969). L-Dopa Therapy in Parkinson's Disease: A Critical Review of Nine Years' Experience. Canad med: Canada.

Crane, G. E. (1968). “Tardive dyskinesias in patients treated with major

neuroleptics: a review of the literature”. American Journal of

Psychiatry. 124, 8,40-48.

Dhanasekaran., Sivarman., Kumar, Ratheesh., et all. (2010).”Effect Of Etanolic Seed Extract Of Mucuna Pruriens (L.) DC.Var.Utilis on Haloperidol


(3)

Induced Tardive dyskinesia In Rats”.International Journal of Pharmaceutical Sciences Review and Research. Vol 3. India.

Dureshahwar,Khan.,Mubashir,Mohammed., Une, Hemandt D., et.all.(2012).

“Nootropic activity of n-butanolic fraction of methanolic extract of

leaves of Ziziphus mauritiana Lam. in mice”.Pelagia Research Library.India.

Eranti VS, Gangadhar BN, Jankiramaiah N. Haloperidol induced extra-pyramidal reaction: lack of the preventive effect of vitamin E. Psychopharmacology 1998; 140:418-20.

Fahn, S. dan Ford. (2003). “Medical Treatment of Parkinson’s Disease and its Complications in Neurological Therapeutics Principles and Practice.” Martin Dunitz United Kingdom. vol 2 part 2.

Gandhare, Bhushan.(2012). “Protective Effect Of Luffa Acutangula Extract On

Haloperidol Induced Catalepy In Rats”. International Journal Of

Experimental Pharmacology. India.

Goetz CG, Koller WC, Poewe W, et al. (2002).” Management of Parkinson’s disease: an evidence-based review”. Mov Disord 17:Suppl 4:S1-S166. Goetz CG, Poewe W, Rascol O, Sampaio C.( 2001). “Evidence-based medical

review update: pharmacological and surgical treatments of Parkinson’s disease”. Mov Disord :20:523-39.

Harborne, J.B., (1987). Metode Fitokimia 2. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Hasegawa, Takashi. (2011). “Quantitative Determination of L-DOPA in Dietary

Supplements Containing Mucuna pruriens by High Performance Liquid chromatography Quantitative Determination of L-DOPA in Dietary Supplements Containing Mucuna pruriens by High Performance Liquid Chromatography”. Mamoru chiba. 60. Jepang.

Hornykiewicz O. (2002).“Dopamine miracle: from brain homogenate to dopamine replacement”. Mov Disord: 17:501-8.


(4)

Hussain, G., Manyam, B.V. (1997). Mucuna pruriens proves more effective than L-DOPA in Parkinson’s disease animal model. Phytother Res, 11,419-423.

Kane, J.M. dan Smith. (1982). Tardive dyskinesia: prevalence and risk factors. Arch. Gen.

Kristiani, A.N., Aminah, N.S., Tanjung, M., dan Kurniadi, B. (2008). Buku Ajar FITOKIMIA. Surabaya: Airlangga University Press.

Kulkarni SK, Naidu PS. Tardive dyskinesia: An update. Drugs of Today 2001; 37:97-119.

Kumar, Sokindra., Maheshwari, Kamal Kishore., Singh, Vijender. (2009). Effect of Magnifera indica fruit extract on Cognitive deficits in Mice. Journal of Enviromental Biology. 30(4) 563-566. India.

LeWitt, P.A., Taylor. (2008). “Protection against Parkinson’s disease progression:

clinical experience”.Neurotherapeutics. 5, 210-25.

Mackay AVP, Iversen LL, Rosser M, Spokes E, Brid E, Arregui A, et al. Increased brain dopamine receptor in schizopherenia. Arch Gen Psychiatry 1982; 39:991-97.

Manyam, B.V., Dhanasekaran, M., Hare, T. (2004). “Neuroprotective effects of antiparkinson drug Mucuna pruriens.” Phytother Res. 18, 706-712.

Marklund, S., Marklund, G.,(1974).” Involvement of superoxide anion radical in

the autoxidation of pyrogallol and a convenient assay of superoxide

dismutase”. Eur.J.Biochem. 47, 469-474.

Marsh, L. (2005). ”Psychosis in Parkinson’s Disease”. Primary Psychiatry.


(5)

Misra, Laxminarain.,Wagner, Hildebert. (2007).” Extraction of bioactive principles from Mucuna pruriens seeds”.Indian Journal of Biochemistry and Biophysics. Vol.44, pp.56-60.India.

Mohan, M.R. dan Kala, B.K. (2010). “Chemical Composition and Nutritional Evaluation of Lesser Known Pulse of the Genus, Mucuna”. Advances in Bioresearch. 1(2), 105-106.

Mugendi, J.B. Njagi, E.N.M., Mwasaru, M.A., et.all. (2010).” Effect of processing technique on the nutritional composition and anti-nutrient content of mucuna bean(Mucuna pruriens L.). African Journal of Food Science. Vol 4(4),pp 156-166. Afrika.

Naidu, S., Singh,A., Kulkarni, S.K.,( 1982). “Quercetin, a bioflavanoid, attenuates haloperidol-induced orofacial dyskinesia”. Psychiatry. 9, 473-481. Naidu, S., Singh,A., Kulkarni, S.K.,(2003). “Quercetin, a bioflavanoid, attenuates

haloperidol-induced orofacial dyskinesia”. Neuropharmacology, 44:1100-1106. Psychiatry.1982,39, 473-481.

Plantamor (2011). Karabenguk (Mucuna pruriens varutilis). [Online]. Tersedia: http://www.plantamor.com/index.php?plant=871 [03 Oktober 2011]

Riskana, T. 1999. “Pengaruh kafein terhadap peningkatan kadar asam urat pada

darah mencit”. Tugas Akhir tidak diterbitkan. Program S1 Fakultas

Malang: Kedoteran.Unibra.

Seeman P, Corbett R, Nam D, Van Tol HH. Dopamine and serotonin receptors: Amino acid sequences, and their clinical roles in neuroleptic Parkinsonism. Jpn J Pharmacol 1996; 71: 187-204.

Smith, J.B. dan Soetanto. 1987. “Pemeliharaan, pembiakan, dan penggunaan hewan coba di daerah tropis”.UI Press


(6)

Teixeira, A.A., Rich, E.C., dan Szabo, N.J. (2003). “Water Extraction of L-Dopa

from Mucuna Bean” . Tropical and Subtropical Agroecosystem. 1,

159-171.

The Parkinson Study Group. (2004). “Levodopa and the progression of

Parkinson’s disease”. N Engl J Med: 351:2498-508.

Upadhyay, V. (2012). “Application of High Performance Liquid Chromatography to the Determination and Validation of Levodopa in Mucuna Pruriens L”. International Journal for Pharmaceutical Research Scholars (IJPRS). V-1, I-4. 2277-7873.

Vaidya, R.A., Sheth, A.R., Aloorkar, S.D., Rege, N.R., Bagadia, V.N., Devi, P.K., Shah, L.P., (1978).The inhibitory effect of the cowhage plant-Mucuna pruriens-and Ldopa on hlorpromazine-induced hyperprolactinaemia in

man”. Neurol India. 26(4),177-8.

Van Rossum, J. M. (1967). “The significance of Dopaminereceptor blockade for the action of neuroleptic drugs. In Neuro-Psycho-Pharmacology”. Proceedings of the Fifth International Congress of the Collegiium Internationale Neuro-Psychopharmacologicum, Washington, 1966, pp. 321-329. International Congress Series No. 129. Excerpta Medica: Amsterdam.

Yahr M, Duvoisin RC, Schear MJ, Barrett RE, Hoehn MM.(1969). “Treatment of parkinsonism with levodopa”. Arch Neurol: 21:343-54.