IMPLEMENTASI PRINSIP ITIKAD BAIK DALAM PENGGUNAAN LAMBANG NEGARA SEBAGAI MEREK DAGANG DIHUBUNGKAN DENGAN PENDAFTARAN MEREK BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK.

IMPLEMENTASI PRINSIP ITIKAD BAIK DALAM PENGGUNAAN LAMBANG
NEGARA YANG DIDAFTARKAN SEBAGAI MEREK DAGANG DIHUBUNGKAN
DENGAN PENDAFTARAN MEREK BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR
15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK

Saktian Pristianto
110110090154

ABSTRAK
Lambang negara merupakan wujud inspirasi semangat dari suatu bangsa.
Karena makna sakral tersebut, maka oleh negara diletakkan dalam ranah hukum,
sehingga lambang negara dilarang digunakan dalam kondisi yang tidak sesuai
dengan peraturan yang berlaku. Pemakaian lambang negara tanpa ijin yang
didaftarkan sebagai merek dagang dan digunakan untuk menghasilkan nilai
ekonomis sangat merugikan negara pemilik lambang negara tersebut. Pemakaian
lambang negara sebagai merek dagang merupakan pelanggaran prinsip itikad baik
yang terdapat dalam undang-undang dan TRIPs. Sebagai anggota yang meratifikasi
TRIPs, Indonesia harus menegakan peraturan yang terdapat didalamnya. Indonesia
sebagai negara yang menghormati dan menghargai identitas negara lain berarti juga
harus melindungi hal-hal yang berkenaan dengan identitas suatu negara, khususnya
lambang negara.

Metode penelitian yang digunakan yaitu pendekatan yuridis normatif, yang
dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka mengenai merek dan lambang
negara. Analisis data dilakukan melalui metode normatif kualitatif yang bertujuan
menggambarkan permasalahan dalam perlindungan terhadap pemegang hak dari
lambang negara yang digunakan sebagai merek dagang oleh suatu perusahaan,
serta menggambarkan peraturan yang berlaku untuk kemudian dilakukan analisis
dalam rangka menemukan pemecahan masalahnya.
Pemegang hak atas lambang negara perlu memperoleh perlindungan hukum
agar tidak lagi digunakan sebagai merek dagang. Salah satu konsekuensi
diratifikasinya TRIPs Agreement maka Indonesia harus menyesuaikan peraturanperaturan di bidang hak kekayaan intelektualnya dengan TRIPs. Perlindungan
terhadap lambang negara sebagai merek dagang juga berarti penegakan terhadap
prinsip itikad baik yang sebagai salah satu syarat mutlak dalam penerimaan
pendaftaran merek. Apabila sebuah merek dagang memiliki persamaan dengan
sebuah lambang negara maka sertifikat merek dagang tersebut harus dibatalkan
Daftar Umum Merek.

iv

Dokumen yang terkait

KRITERIA UNSUR MILIK UMUM DALAM PENDAFTARAN MEREK BERDASARKAN PASAL 5 HURUF C UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK.

0 3 11

SKRIPSI KRITERIA UNSUR MILIK UMUM DALAM PENDAFTARAN MEREK BERDASARKAN PASAL 5 HURUF C UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK.

0 4 14

PENDAHULUAN KRITERIA UNSUR MILIK UMUM DALAM PENDAFTARAN MEREK BERDASARKAN PASAL 5 HURUF C UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK.

0 3 20

Penepapan Prinsip Itikad Baik Terhadap Indikasi Geografis Kopi Arabika Toraja Indonesia Yang Didaftarkan Sebagai Merek Dagang Toarco Toraja Oleh Key Coffee (Perusahaan Jepang) Berdasarkan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek Dan Peraturan Pemer

0 0 19

IMPLIKASI GLOBAL PENDAFTARAN INTERNASIONAL MEREK BERDASARKAN PROTOKOL MADRID 1989 TERHADAP UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK.

0 0 2

Perlindungan Terhadap Pemegang Merek Sejenis yang Terdaftar atas Pendaftaran Kembali Merek oleh Pihak Lain Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek.

0 2 2

PERLINDUNGAN MEREK TERKENAL TIDAK TERDAFTAR DALAM PERSPEKTIF STELSEL PENDAFTARAN MEREK DIHUBUNGKAN DENGAN PRINSIP ITIKAD BAIK BERDASARKAN UU NO.15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK.

0 0 4

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA KORPORASI DALAM TINDAK PIDANA MEREK BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK.

0 0 1

Penerapan Asas Itikad Baik Dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek Dalam Kerangka Persaingan Usaha Yang Sehat.

0 0 13

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PENDAFTARAN MEREK DAGANG YANG BERSIFAT KETERANGAN BARANG (DESCRIPTIVE TRADEMARK) BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK.

0 2 11