Analisis Pengaruh Penetapan Harga terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Toko Rumah Sepree Pasar Baru Bandung.

(1)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Seiring dengan perkembangan era globalisasi, maka keinginan dan kebutuhan manusia pun turut berkembang seakan tidak terbatas. Hal ini berdampak terhadap penciptaan produk dan jasa yang semakin bervariasi serta peningkatan persaingan antar toko. Oleh karena itu, toko harus mempersiapkan diri untuk menghadapi persaingan yang terjadi dari segala segi. Salah satu segi yang terpenting bagi kelangsungan hidup suatu toko adalah dengan penetapan harga yang sesuai agar dapat diterima oleh konsumen, sehingga dengan penetapan harga tersebut dapat menarik keputusan pembelian konsumen.

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan penetapan harga, bagaimana keputusan pembelian konsumen terhadap penetapan harga di toko, dan bagaimana pengaruh dimensi penetapan harga terhadap dimensi keputusan pembelian konsumen. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui pengaruh dimensi penetapan harga terhadap dimensi keputusan pembelian konsumen di Toko Rumah Sepree Pasar Baru Bandung.

Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner sebanyak 100 responden yang membeli di Toko Rumah Sepree. Karakteristik individu yang digunakan adalah karakteristik individu yang mudah diamati seperti jenis kelamin, usia, pekerjaan saat ini, frekuensi, dan pendapatan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis validitas, reliabilitas, dan regresi sederhana dan metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode survei.

Harga dari produk sangat mempengaruhi konsumen. Hal ini dikarenakan konsumen selektif dan peka terhadap pemilihan produk dan harga dari barang yang akan dibelinya.

Dalam penelitian ini penulis melakukan uji regresi sederhana dimensi penetapan harga terhadap dimensi keputusan pembelian konsumen. Hasil yang diperoleh untuk dimensi penetapan harga dan keputusan pembelian konsumen adalah 0,823 dengan á = ,05, yang artinya H1 ditolak karena á > 0,05. Dilihat dari á yang > 0,05, maka hipotesis akan ditolak, yang berarti tidak adanya hubungan antara dimensi penetapan harga yang mempengaruhi dimensi keputusan pembelian konsumen.

Dengan demikian, ternyata dimensi keputusan pembelian konsumen di Toko Rumah Sepree tidak dipengaruhi oleh dimensi penetapan harga yang dilakukan oleh pemilik toko seprei tersebut. Oleh karena itu, Toko Rumah Sepree harus memperbaiki dimensi yang tidak mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.


(2)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

ABSTRAK……….i

KATA PENGANTAR………ii

DAFTAR ISI………..v

DAFTAR GAMBAR……….x

DAFTAR TABEL………..xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian……….1

1.2 Identifikasi Masalah……….4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian……….5

1.4 Manfaat Penelitian………6

1.5 Kerangka Pemikiran……….7

1.6 Hipotesis………..10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran……….11

2.2 Bauran Pemasaran………..13

2.2.1 Pengertian Bauran Pemasaran………13

2.3 Produk………...18

2.3.1 Pengertian Produk………..18

2.3.2 Tingkatan Produk………...19

2.3.3 Klasifikasi Produk………..20


(3)

Universitas Kristen Maranatha

2.4.1 Pengertian Harga……….23

2.4.2 Pentingnya Harga………25

2.4.3 Peran Harga……… .26

2.5 Kebijakan Harga………. .28

2.6 Tujuan Penetapan Harga………. .29

2.7 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Penetapan Harga……….. .34

2.8 Metode Penetapan Harga……… .38

2.8.1 Metode Penetapan Harga Berdasarkan Permintaan…38 2.8.2 Metode Penetapan Harga Berdasarkan Biaya……… .40

2.8.3 Metode Penetapan Harga Berdasarkan Laba……….. 42

2.8.4 Metode Penetapan Harga Berdasarkan Persaingan….43 2.9 Sasaran Penetapan Harga……… ...45

2.10 Sembilan Strategi Harga Mutu……… ...46

2.11 Perilaku Konsumen……… 48

2.11.1 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Konsumen….. .48

2.11.2 Dorongan untuk Membeli……….. .52

2.11.3 Proses Keputusan Pembelian………..54

2.12 Pengaruh Penetapan Harga terhadap Keputusan Pembelian Konsumen……….. .63

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian……… 68

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan………. 68

3.1.2 Jenis Produk yang Dijual di Toko Rumah Sepree….. .69


(4)

Universitas Kristen Maranatha

3.1.4 Kegiatan Usaha Toko Rumah Sepree……… .72

3.2 Metode Penelitian……… 72

3.2.1 Desain Penelitian……… 72

3.2.2 Metode Populasi dan Teknik Sampling……….. 73

3.2.3 Prosedur dan Pengumpulan Data……… 73

3.2.3.1 Jenis Data………... 73

3.2.3.2 Teknik Pengumpulan Data……….. 74

3.2.4 Teknik Analisis………...75

3.2.5 Operasional Variabel……….. 77

3.2.6 Uji Validitas……… 79

3.2.7 Uji Reliabilitas……… 81

3.2.8 Analisis Regresi……….. 83

3.2.9 Langkah Penelitian……….. 87

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden………. 91

4.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin……….. 92

4.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia……….. 92

4.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Status……... .93

4.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan….. 94

4.1.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Kunjungan……….. 95

4.1.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan…95 4.2 Pengolahan Data……….. 96


(5)

Universitas Kristen Maranatha

4.2.1 Uji Validitas……… 96

4.2.2 Uji Reliabilitas……… 98

4.3 Tanggapan Responden terhadap Dimensi Penetapan Harga di Toko Rumah Sepree……… 98

4.3.1 Harga di Toko Rumah Sepree………98

4.3.2 Kualitas Produk yang Dibeli di Toko Rumah Sepree……… 100

4.3.3 Kesesuaian Kualitas Produk di Toko Rumah Sepree dengan Harganya……….. 101

4.3.4 Kesesuaian Penetapan Harga di Toko Rumah Sepree dengan Kemampuan Konsumen………. 102

4.3.5 Kesesuaian Harga Produk dengan Keinginan Konsumen……....……….. 103

4.3.6 Kesesuaian Permintaan Konsumen dengan Harga Produknya.. ………. 104

4.3.7 Perbandingan Harga di Toko Rumah Sepree dengan Harga Pesaing……… 105

4.3.8 Pengaruh Harga Produk Pesaing dalam Melakukan Keputusan Pembelian……….. 106

4.4 Tanggapan Konsumen terhadap Dimensi Keputusan Pembelian di Toko Rumah Sepree……… ...107

4.4.1 Pengenalan Kebutuhan……… ...107

4.4.2 Pencarian Informasi……… 108

4.4.3 Penilaian Alternatif ……… 109


(6)

Universitas Kristen Maranatha 4.4.5 Perilaku Setelah Membeli………...110

4.5 Pengujian Hipotesis dan Pembahasan……… .111

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan……….. 116 5.2 Saran……… .119

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(7)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Penetapan

Harga……… 34

Gambar 2.2 Sembilan Strategi Harga Mutu……… .46 Gambar 2.3 Model of Buyer Behaviour……….. .53 Gambar 2.4 Tahap – tahap Proses Keputusan Pembelian………… 58 Gambar 2.5 Tahap – tahap antara Evaluasi Alternatif dan

Keputusan Pembelian………. .61 Gambar 2.6 Peran Penting Harga dalam Pertukaran Pemasaran…64 Gambar 3.1 Bagan Struktur Organisasi Toko Rumah Sepree…… 70


(8)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Table 3.2.5.1 Operasional Variabel………77

Tabel 4.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin……… 92

Tabel 4.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia……… 92

Tabel 4.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Status…………. 93

Tabel 4.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan……... 94

Tabel 4.1.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Kunjungan……… 95

Tabel 4.1.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan…… 95

Tabel 4.2.1 Uji Validitas……… 97

Tabel 4.3.1 Harga di Toko Rumah Sepree……… .98

Tabel 4.3.2 Kualitas Produk yang Dibeli di Toko Rumah Sepree….100 Tabel 4.3.3 Kesesuaian Kualitas Produk di Toko Rumah Sepree dengan Harganya……… .101

Tabel 4.3.4 Kesesuaian Penetapan Harga di Toko Rumah Sepree dengan Kemampuan Konsumen……… ..102

Tabel 4.3.5 Kesesuaian Harga Produk dengan Keinginan Konsumen………. ...103

Tabel 4.3.6 Kesesuaian Permintaan Konsumen dengan Harga Produknya……… ….104

Tabel 4.3.7 Perbandingan Harga di Toko Rumah Sepree dengan Harga Pesaing……… …..105

Tabel 4.3.8 Pengaruh Harga Produk Pesaing dalam Melakukan Keputusan Pembelian……… 106

Tabel 4.4.1 Pengenalan Kebutuhan……… 107

Tabel 4.4.2 Pencarian Informasi………. 108

Tabel 4.4.3 Penilaian Alternatif………. .109

Tabel 4.4.4 Keputusan Pembelian………. ..109


(9)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Penelitian

Dengan semakin berkembangnya jaman maka kebutuhan manusia pun turut berkembang. Tidak hanya kebutuhan sandang, pangan, dan papan saja tetapi berkembang menjadi kebutuhan sekunder dan tertier. Kebutuhan sekunder dapat dipenuhi apabila 3 kebutuhan pokok tersebut telah terpenuhi. Sedangkan kebutuhan tertier merupakan kebutuhan manusia akan rasa puas. Peningkatan kebutuhan dan keinginan manusia tersebut berdampak pada penciptaan peluang usaha baru. Salah satunya bisnis toko seprei.

Saat ini seprei merupakan salah satu produk yang digemari oleh berbagai kalangan khususnya anak – anak, remaja putri, dan ibu – ibu rumah tangga. Karena tersedianya dalam berbagai macam warna, corak, ukuran, dan desian yang lucu dan menarik. Bagi masyarakat seprei sudah merupakan kebutuhan atau gaya hidup atau barang

shopping karena warna, corak, dan desainnya mengikuti trend yang sedang in di masyarakat. Terbukti jika menjelang hari raya maka seprei


(10)

Universitas Kristen Maranatha 2

dapat dijadikan hadiah untuk menyambut perayaan tersebut. Sehingga toko seprei dapat dinilai sebagai bisnis yang cukup menggiurkan bagi para pengusaha atau pemilik modal. Seiring berjalannya waktu semakin banyak toko seprei yang bermunculan di kota – kota besar seperti Bandung, Jakarta, dll. Di Bandung ada di Pasar Baru, seperti toko Berkat Jaya, toko Surya Kencana, toko Friendship, toko Jaya Makmur, toko Rumah Seprei, dll. Di Jakarta banyak terdapat di daerah Tanah Abang, ITC, dll.

Dari data diatas dapat ditunjukkan bahwa toko seprei mendapatkan tempat yang baik di kalangan penggemarnya. Hal tersebut dapat menciptakan persaingan yang kompetitif. Toko seprei perlu mencari tahu terlebih dahulu produk atau jasa apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen agar konsumen merasa puas dengan produk yang dihasilkan dan ditawarkan toko tersebut. Kepuasan konsumen yang tercapai ditentukan oleh produk yang bermutu. Disamping itu kepercayaan konsumen harus mendapat perhatian khusus. Informasi ini dapat menjadi input bagi produsen sehingga produknya dapat terus beradaptasi dan berkembang dalam menghadapi perubahan keadaan.

Salah satu faktor penting yang menentukan berhasil atau tidaknya suatu toko dalam memasarkan, menjual, dan meningkatkan


(11)

Universitas Kristen Maranatha 3

volume penjualannya adalah melalui kegiatan pemasarannya. Karena proses pemasaran merupakan sistem keseluruhan dari kegiatan usaha dengan tujuan untuk perencanaan, penentuan harga, promosi, dan pendistribusian barang atau jasa. Proses pemasaran yang harus dilalui untuk suatu produk atau jasa dapat dikelola dengan baik dan tepat untuk keberhasilan suatu perusahaan.

Jalan yang dapat ditempuh oleh suatu toko dalam menghadapi persaingan yang kompetitif adalah melalui pelaksanaan harga jualnya. Pelaksanaan harga jual yang layak diperlukan oleh suatu toko untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Dengan adanya penetapan harga jual tersebut, diharapkan biaya – biaya yang dikeluarkan oleh suatu toko akan tertutupi oleh pelaksanaan harga jual yang layak. Karena pentingnya harga jual bagi suatu toko untuk memasarkan produk atau jasa yang dihasilkannya, maka diperlukan harga jual yang tepat agar produk dapat tersebar dan mencapai setiap konsumen, serta tujuan toko untuk memperoleh laba pun akan terpenuhi, sehingga kelangsungan hidup suatu toko akan dapat dipertahankan.

Harga jual memainkan peranan penting dalam proses bauran pemasaran karena harga jual terkait langsung dengan revenue


(12)

Universitas Kristen Maranatha 4

mempengaruhi permintaan konsumen. Konsumen merasa puas terhadap produk suatu toko dengan melihat terlebih dahulu harga dari suatu produk. Untuk itu, suatu toko harus benar – benar dalam menetapkan harga jual yang akan diterapkan agar mampu bersaing dalam pasar yang kompetitif.

Selain penetapan harga yang baik, faktor yang tak kalah pentingnya adalah kualitas produksi. Harga yang ditetapkan suatu toko harus benar-benar disesuaikan dengan kualitas produk yang ada. Apalagi dalam kondisi sekarang ini, dimana terjadi persaingan yang cukup ketat, sehingga pembeli menjadi sangat selektif dan kritis apabila harga suatu produk tidak sesuai dengan kualitas yang ada. Maka pentingnya kualitas produksi dalam mendukung penetapan harga terhadap keputusan pembelian konsumen tidak akan berarti.

Berdasarkan uraian tersebut diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “ Pengaruh Penetapan Harga terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Toko Rumah Seprei “.

1.2

Identifikasi Masalah

Persaingan yang semakin ketat dalam memperebutkan pasar yang ada, ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan yang bergerak di bidang yang sama, dimana semuanya bertujuan untuk


(13)

Universitas Kristen Maranatha 5

meraih keuntungan. Untuk itu suatu toko perlu melaksanakan harga jual yang tepat.

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas, maka penulis mencoba mengidentifikasikan beberapa masalah yang akan diteliti dan dibahas sebagai berikut :

1. Bagaimanakah penetapan harga yang dilaksanakan toko Rumah Seprei ?

2. Bagaimana keputusan pembelian konsumennya ?

3. Sejauh mana pengaruh penetapan harga terhadap keputusan pembelian konsumen pada toko Rumah Seprei ?

4. Apa penetapan harga yang tepat untuk diterapkan pada toko Rumah Seprei ?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud penelitian yang dilakukan penulis adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh Ujian Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

Tujuan dilakukannya penelitian mengenai masalah ini adalah :


(14)

Universitas Kristen Maranatha 6

1. Untuk mengetahui tujuan dari penetapan harga yang dilaksanakan oleh toko Rumah Seprei.

2. Untuk mengetahui keputusan pembelian konsumennya.

3. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penetapan harga terhadap keputusan pembelian konsumen.

4. Untuk mengetahui penetapan harga apa yang cocok diterapkan di toko Rumah Seprei.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

• Pihak penulis

Dapat menambah wawasan berpikir dan pengalaman dalam menganalisa suatu masalah dengan menggunakan teori – teori yang telah penulis dapat selama kuliah dengan praktek nyata dalam dunia kerja yang tentunya diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan yang dimiliki oleh penulis.

• Perusahaan

Sebagai bahan masukkan dalam pelaksanaan penetapan harga yang sebaiknya dilakukan oleh perusahaan dalam rangka memperebutkan pangsa pasar yang ada.


(15)

Universitas Kristen Maranatha 7

• Pihak lain

Sebagai informasi dan pengetahuan bagi pihak yang membutuhkan serta sebagai bahan bacaan yang akan menambah wawasan dan pengetahuan bagi yang membacanya.

1.5

Kerangka Pemikiran

Pelaksanaan penetapan harga merupakan salah satu unsur penting dalam bauran pemasaran, dimana dengan penetapan harga yang tepat diharapkan suatu toko dapat menarik minat beli konsumen dan menciptakan keputusan pembelian konsumen, serta produk yang dihasilkan pun dapat diterima dengan baik oleh konsumen, yang berakibat terhadap peningkatan profit suatu toko sehingga kelangsungan hidup suatu toko dapat terus berlangsung. Penggunaan penetapan menjadi indikator yang menyatakan nilai dari suatu produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu toko. Sebelum memusatkan perhatian pada penetapan harga, akan lebih baik apabila pemilik toko memahami terlebih dahulu mengenai harga dan tujuan dari penetapan harga. Sehingga diharapkan suatu toko dapat menentukan strategi yang tepat, yang akan diambil dalam melakukan penetapan harga bagi produk atau jasa yang ditawarkan.


(16)

Universitas Kristen Maranatha 8

Dalam bauran pemasaran, harga merupakan elemen yang penting bagi perusahaan karena harga merupakan satu-satunya elemen dalam bauran pemasaran yang bersifat pendapatan, sedangkan elemen bauran pemasaran lainnya bersifat biaya.

Dalam memasarkan produk atau jasa yang dihasilkan, suatu toko harus memperhatikan bagaimana harga dapat ditetapkan dengan tepat, agar penerapannya dapat sesuai dengan jenis produk atau jasa yang ditawarkan, promosinya dan penempatan produknya.

Harga memegang peranan penting dalam menarik minat konsumen untuk melakukan keputusan pembelian suatu produk atau jasa. Untuk itu kebijakan penetapan harga merupakan keputusan penting yang dilakukan oleh suatu toko.

Pihak toko dituntut jeli dalam melakukan penetapan harga terhadap keputusan pembelian konsumen, kerena apabila suatu toko sudah tepat dalam melakukan penetapan harganya, maka konsumen akan memberikan respon balik yang baik, yaitu konsumen akan tertarik untuk melakukan pembelian dan pembelian berulang. Semakin besar keputusan pembelian konsumen maka besar pula permintaan konsumen terhadap produk atau jasa.


(17)

Universitas Kristen Maranatha 9

Kebijakan penetapan harga adalah keputusan – keputusan mengenai harga yang ditetapkan oleh manajemen suatu toko. Keputusan dalam penentuan harga ini dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu :

1. Faktor yang dapat dikendalikan, yaitu bauran pemasaran dan non pemasaran.

2. Faktor yang tidak dapat dikendalikan / diluar jangkauan kemampuan suatu toko, yaitu lingkungan makro dan lingkungan mikro.

Faktor – faktor yang dapat dikendalikan terdiri dari bauran pemasaran dimana di dalamnya terdiri dari produk, harga, tempat, dan promosi. Sedangkan yang terdapat dalam non pemasaran yaitu sumber daya manusia, keuangan, dan produksi. Dan untuk faktor yang tidak dapat dikendalikan terdiri dari keadaan perekonomian, teknologi, politik – hukum, sosial budaya, intern perusahaan, dan ekstern perusahaan. Faktor – faktor tersebut membantu suatu toko dalam menghadapi permasalahan yang ada sehingga kelangsungan hidup keputusan pembelian tetap terjaga.

Sesuai dengan kerangka pemikiran diatas, dapat dilihat bahwa terdapat dua variabel yaitu penetapan harga sebagai variabel bebas dan keputusan pembelian sebagai variabel terikat. Konsumen mempunyai keinginan serta kemampuan untuk membeli produk yang


(18)

Universitas Kristen Maranatha 10

ditawarkan sutu toko karena adanya dorongan dalam dirinya. Keputusan pembelian merupakan suatu variabel yang tidak dapat diukur dalam konsumen besar maka kecenderungan konsumen untuk melakukan pembelian juga besar. Sebaliknya jika keputusan pembelian konsumen akan suatu produk kecil, maka kemungkinan konsumen untuk melakukan pembelian pun kecil.

1.6

Hipotesis

Dari kerangka pemikiran diatas maka dapat ditarik suatu hipotesa sebagai berikut :

“ Pelaksanaan Pnetapan Harga Memiliki Pengaruh Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen “.

H0 : Penetapan harga tidak berpengaruh terhadap keputusan

pembelian konsumen.

H1 : Penetapan harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian


(19)

Universitas Kristen Maranatha 116

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah meneliti dan membahas secara keseluruhan mengenai pengaruh penetapan harga terhadap keputusan pembelian konsumen di Toko Rumah Sepree, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Tujuan dari penetapan harga yang dilakukan oleh Toko Rumah Sepree adalah supaya Toko Rumah Sepree dapat menjaga kelangsungan hidupnya karena keinginan konsumen yang berubah – ubah. Kualitas produk yang dijual oleh Toko Rumah Sepree juga merupakan kualitas yang baik karena diimpor dari Cina. Jadi produk Toko Rumah Sepree memimpin mutu di pasar.

2. Uji validitas secara statistik dengan menggunakan uji Kaiser – Meyer – Olkin ( KMO ) measure of adequacy dan Barlett Test of spericity yaitu sebesar 0,784. Untuk indikator penetapan harga ( variabel X ), sudah berada pada komponen 1 dan valid. Sisanya dibuang karena kurang baik dan tidak valid. Untuk indikator keputusan pembelian konsumen ( variabel Y ), semua indikator


(20)

Universitas Kristen Maranatha 117

digunakan karena semuanya berada pada komponen 2 dan valid. Hasil uji reliabilitas untuk penetapan harga adalah sebesar 0,9091 dan untuk keputusan pembelian konsumen adalah sebesar 0,8966. ( cronbach alpha harus lebih besar dari 0,70, meskipun angka 0,60 masih dapat diterima ( Sekaran, 2003 )).

Konsumen menganggap seprei sebagai kebutuhan sekunder, walaupun dalam keadaan tidak sedang membutuhkan tapi selalu tertarik untuk membeli.

Konsumen malas untuk bertanya- tanya kepada orang lain, toko lain, bahkan pegawai toko untuk mencari informasi tambahan. Konsumen tidak punya banyak waktu untuk mengelilingi seluruh toko dan bertanya-tanya untuk mengevaluasi produk yan akan dibeli. Jika sudah cocok akan langsung membeli walaupun harganya mahal.

Konsumen akan membeli lagi produk dari Toko Rumah Sepree karena sudah pernah mengkonsumsi sehingga dapat mengetahui bagaimana kualitasnya.

Konsumen merasa puas dengan kualitas yang ada, permintaan yang sesuai dengan keinginan, dan berbagai macam produk yang ditawarkan.


(21)

Universitas Kristen Maranatha 118

3. Hasil hipotesis menyatakan bahwa dimensi penetapan harga tidak berpengaruh terhadap dimensi keputusan pembelian konsumen.

K arena nilai á yang diperoleh adalah sebesar 0,823. K riteria

penerimaan : H1 diterima apabila á < 0,05. Hal ini disebabkan harga di Toko Rumah Sepree cukup mahal dan tidak lebih murah dari pesaing karena kualitasnya baik dan diimpor dari Cina. Sedangkan pesaing produknya kualitas lokal. Toko Rumah Sepree juga sangat mementingkan permintaan konsumen supaya kepuasan konsumen tetap terjaga. Juga berlaku tawar – menawar harga. Seprei juga dianggap sebagai kebutuhan sekunder, walaupun dalam keadaan tidak sedang membutuhkan tapi selalu tertarik untuk membeli karena selalu up to date.

4. Toko Rumah Sepree sudah cocok menerapkan penetapan harga berdasarkan permintaan dan persaingan. Berdasarkan permintaan karena Toko Rumah Sepree memberi harga sesuai dengan pesanan yang diminta oleh konsumen, dalam arti jika konsumen memesan dalam jumlah banyak maka harganya juga lebih mahal. Harganya juga sesuai dengan kemampuan konsumen dan adanya kemauan untuk membeli. Seprei juga merupakan barang sekunder / barang shopping, jadi walaupun sedang tidak membutuhkan tapi selalu ingin membeli. Berdasarkan persaingan karena di Toko Rumah


(22)

Universitas Kristen Maranatha 119

Sepree berlaku tawar- menawar harga, jadi harga awal masih bisa dikurangi atas dasar negosiasi berdasarkan penjual dan pembeli.

5.2 Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan penulis adalah sebagai berikut :

1. Toko Rumah Sepree diharapkan dapat terus memberikan rasa puas kepada konsumen, karena hal ini merupakan kelebihan dari Toko Rumah Sepree yang selalu menyediakan fasilitas yang berbeda dari toko lain.

2. Tingkat persaingan di Pasar Baru sangat tinggi, diharapkan Toko Rumah Sepree dapat menjual berbagai produk yang lebih murah supaya masyarakat menengah ke bawah dapat membeli.

3. Penetapan harga di Toko Rumah Sepree harus ditinjau kembali. Karena saat ini tingkat persaingan semakin tinggi, sehingga penetapan harganya harus lebih baik tanpa mengurangi kualitas produk.


(23)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Alma, H. Buchari, Prof, DR, Manajemen Pemasaran dan Manajemen Pemasaran Jasa, Cetakan ke-6, Bandung, Penerbit Alfa Beta, 2004 ( Revisi ).

Djaslim Saladin, Drs, Manajemen Pemasaran ( Analisa, Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengendalian ), Bandung, Penerbit Linda Karya, 2002.

Djaslim Saladin, SE, Intisari Pemasaran dan Unsur – Unsur Pemasaran, Bandung, Penerbit Linda Karya, 2003.

Joseph, P. Guiltinan and Gordon, W. Paul, Marketing Management, Edisi ke-5, New Baker : Field – Mc. Graw Hill, 1994.

Kotler Phillip, Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, Jilid I, Jakarta, Prentice Hall, 2000.

Kotler Phillip, Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, Jilid II, Jakarta, Prentice Hall, 2002.

Kotler Phillip, Gary Amstrong, Prinsip – Prinsip Pemasaran, Edisi ke-7, 1997.

Kotler and Amstrong, Marketing Manajement, International Edition, Penerbit Pearson Prentice Hall, 2003.

Lamb, Hair, McDaniel, Pemasaran, Jilid II, Penerbit Erlangga, 2000.

Lupiyoadi, Rambat, Manajemen Pemasaran Jasa, 2001.


(24)

Universitas Kristen Maranatha

Sekaran, Uma, Research Method For Business : A Skill-Building Approaches, 2000.

Stanton, William J, Prinsip – Prinsip Pemasaran, 1994.

Subagyo, P. Joko, SH, Metodologi Penelitian dan Praktek, Cetakan Pertama, Jakarta, Penerbit Rineka Cipta, 1991.

Sugiyono, Dr, Metodologi Penelitian Administrasi, Cetakan ke-3, Bandung, Penerbit Alfa Beta, 1994.

Suliyanto, Analisis Data dalam Aplikasi pemasaran, 2005.

Swastha Bashu, DH, MBA, Azas – Azsa Marketing, Edisi 3, Penerbit Yogyakarta Liberty, 1998.

Tjiptono Fandy, Strategi Pemasaran, Cetakan ke-4, Yogyakarta, Penerbit Andi, 2000.


(1)

Universitas Kristen Maranatha 116

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah meneliti dan membahas secara keseluruhan mengenai pengaruh penetapan harga terhadap keputusan pembelian konsumen di Toko Rumah Sepree, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Tujuan dari penetapan harga yang dilakukan oleh Toko Rumah Sepree adalah supaya Toko Rumah Sepree dapat menjaga kelangsungan hidupnya karena keinginan konsumen yang berubah – ubah. Kualitas produk yang dijual oleh Toko Rumah Sepree juga merupakan kualitas yang baik karena diimpor dari Cina. Jadi produk Toko Rumah Sepree memimpin mutu di pasar.

2. Uji validitas secara statistik dengan menggunakan uji Kaiser – Meyer – Olkin ( KMO ) measure of adequacy dan Barlett Test of spericity yaitu sebesar 0,784. Untuk indikator penetapan harga ( variabel X ), sudah berada pada komponen 1 dan valid. Sisanya dibuang karena kurang baik dan tidak valid. Untuk indikator keputusan pembelian konsumen ( variabel Y ), semua indikator


(2)

Universitas Kristen Maranatha 117

digunakan karena semuanya berada pada komponen 2 dan valid. Hasil uji reliabilitas untuk penetapan harga adalah sebesar 0,9091 dan untuk keputusan pembelian konsumen adalah sebesar 0,8966. ( cronbach alpha harus lebih besar dari 0,70, meskipun angka 0,60 masih dapat diterima ( Sekaran, 2003 )).

Konsumen menganggap seprei sebagai kebutuhan sekunder, walaupun dalam keadaan tidak sedang membutuhkan tapi selalu tertarik untuk membeli.

Konsumen malas untuk bertanya- tanya kepada orang lain, toko lain, bahkan pegawai toko untuk mencari informasi tambahan. Konsumen tidak punya banyak waktu untuk mengelilingi seluruh toko dan bertanya-tanya untuk mengevaluasi produk yan akan dibeli. Jika sudah cocok akan langsung membeli walaupun harganya mahal.

Konsumen akan membeli lagi produk dari Toko Rumah Sepree karena sudah pernah mengkonsumsi sehingga dapat mengetahui bagaimana kualitasnya.

Konsumen merasa puas dengan kualitas yang ada, permintaan yang sesuai dengan keinginan, dan berbagai macam produk yang ditawarkan.


(3)

Universitas Kristen Maranatha 118

3. Hasil hipotesis menyatakan bahwa dimensi penetapan harga tidak berpengaruh terhadap dimensi keputusan pembelian konsumen.

K arena nilai á yang diperoleh adalah sebesar 0,823. K riteria

penerimaan : H1 diterima apabila á < 0,05. Hal ini disebabkan

harga di Toko Rumah Sepree cukup mahal dan tidak lebih murah dari pesaing karena kualitasnya baik dan diimpor dari Cina. Sedangkan pesaing produknya kualitas lokal. Toko Rumah Sepree juga sangat mementingkan permintaan konsumen supaya kepuasan konsumen tetap terjaga. Juga berlaku tawar – menawar harga. Seprei juga dianggap sebagai kebutuhan sekunder, walaupun dalam keadaan tidak sedang membutuhkan tapi selalu tertarik untuk membeli karena selalu up to date.

4. Toko Rumah Sepree sudah cocok menerapkan penetapan harga berdasarkan permintaan dan persaingan. Berdasarkan permintaan karena Toko Rumah Sepree memberi harga sesuai dengan pesanan yang diminta oleh konsumen, dalam arti jika konsumen memesan dalam jumlah banyak maka harganya juga lebih mahal. Harganya juga sesuai dengan kemampuan konsumen dan adanya kemauan untuk membeli. Seprei juga merupakan barang sekunder / barang shopping, jadi walaupun sedang tidak membutuhkan tapi selalu ingin membeli. Berdasarkan persaingan karena di Toko Rumah


(4)

Universitas Kristen Maranatha 119

Sepree berlaku tawar- menawar harga, jadi harga awal masih bisa dikurangi atas dasar negosiasi berdasarkan penjual dan pembeli.

5.2 Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan penulis adalah sebagai berikut :

1. Toko Rumah Sepree diharapkan dapat terus memberikan rasa puas kepada konsumen, karena hal ini merupakan kelebihan dari Toko Rumah Sepree yang selalu menyediakan fasilitas yang berbeda dari toko lain.

2. Tingkat persaingan di Pasar Baru sangat tinggi, diharapkan Toko Rumah Sepree dapat menjual berbagai produk yang lebih murah supaya masyarakat menengah ke bawah dapat membeli.

3. Penetapan harga di Toko Rumah Sepree harus ditinjau kembali. Karena saat ini tingkat persaingan semakin tinggi, sehingga penetapan harganya harus lebih baik tanpa mengurangi kualitas produk.


(5)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Alma, H. Buchari, Prof, DR, Manajemen Pemasaran dan Manajemen Pemasaran Jasa, Cetakan ke-6, Bandung, Penerbit Alfa Beta, 2004 ( Revisi ).

Djaslim Saladin, Drs, Manajemen Pemasaran ( Analisa, Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengendalian ), Bandung, Penerbit Linda Karya, 2002.

Djaslim Saladin, SE, Intisari Pemasaran dan Unsur – Unsur Pemasaran, Bandung, Penerbit Linda Karya, 2003.

Joseph, P. Guiltinan and Gordon, W. Paul, Marketing Management, Edisi ke-5, New Baker : Field – Mc. Graw Hill, 1994.

Kotler Phillip, Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, Jilid I, Jakarta, Prentice Hall, 2000.

Kotler Phillip, Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, Jilid II, Jakarta, Prentice Hall, 2002.

Kotler Phillip, Gary Amstrong, Prinsip – Prinsip Pemasaran, Edisi ke-7, 1997.

Kotler and Amstrong, Marketing Manajement, International Edition, Penerbit Pearson Prentice Hall, 2003.

Lamb, Hair, McDaniel, Pemasaran, Jilid II, Penerbit Erlangga, 2000.

Lupiyoadi, Rambat, Manajemen Pemasaran Jasa, 2001.


(6)

Universitas Kristen Maranatha Sekaran, Uma, Research Method For Business : A Skill-Building Approaches, 2000.

Stanton, William J, Prinsip – Prinsip Pemasaran, 1994.

Subagyo, P. Joko, SH, Metodologi Penelitian dan Praktek, Cetakan Pertama, Jakarta, Penerbit Rineka Cipta, 1991.

Sugiyono, Dr, Metodologi Penelitian Administrasi, Cetakan ke-3, Bandung, Penerbit Alfa Beta, 1994.

Suliyanto, Analisis Data dalam Aplikasi pemasaran, 2005.

Swastha Bashu, DH, MBA, Azas – Azsa Marketing, Edisi 3, Penerbit Yogyakarta Liberty, 1998.

Tjiptono Fandy, Strategi Pemasaran, Cetakan ke-4, Yogyakarta, Penerbit Andi, 2000.