ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. A DENGAN AKUT MYELOID LEUKIMIA DI RUANG MELATI II RUMAH SAKIT Asuhan Keperawatan Pada An. A Dengan Akut Myeloid Leukimia Di Ruang Melati II Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. A DENGAN
AKUT MYELOID LEUKIMIA DI RUANG MELATI II RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Guna Melengkapi Tugas-tugas dan memenuhi
Syarat-syarat Untuk Menyelesaikan Program Studi Diploma III
Keperawatan

Di susun Oleh:
Fatahillah Sang Lubis
J200100031

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. A DENGAN AKUT MYELOID
LEUKIMIA
DI RUANG MELATI II RUMAH SAKIT UMUM

DAERAH Dr. MOEWARDI
(Fatahillah sang lubis, 2013, 49 halaman )
ABSTRAK
Latar Belakang: Akut mieloid leukimia terjadi pada anak-anak dibawah usia 15
tahun. Pada negara berkembang AML lebih tinggi pada anak kulit putih daripada
anak dengan kulit hitam.
Tujuan: Untuk mengetahui gambaran asuhan keperawatan pada pasien dengan
Akut myeloid leukimia meliputi pengkajian, intervensi, implementasi, dan
evaluasi keperawatan.
Hasil: Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam didapatkan hasil
stomatitis masih ada dan mukoka bibir masih kering, memerlukan bantuan dalam
memenuhi kebutuhan nutrisi, kualitas tidur masih sama.
Kesimpulan:

Observasi keadaan pasien, pemberian tindakan keperawatan

mandiri, pemberian edukasi kepada pasien dan keluarga serta kolaborasi dengan
tim kesehatan lain dalam pemberian terapi yang tepat dapat mengurangi masalah
yang muncul.
Kata Kunci: Akut Mieloid Leukimia, nyeri akut, kerusakan membran mukosa,

ketidakseimbangan nutrisi, imsomnia.

NURSING CARE FOR AN. A WITH ACUTE MYELOID LEUKEMIA
IN THE SECOND MELATI II ROOM AT GENERAL HOSPITAL OF Dr.
MOEWARDI
(Fatahillah Sang Lubis, 2013, 49 page)
ABSTRACT

Background: Acute myeloid leukemia occurs to children under age of 15 years.
In developing countries, Acute Myeloid Leukemia is higher of percentages of
White children than Black.

Social Function: To know the description of nursing care to the patients with
Acute Myeloid Leukemia which include the assessment, intervention,
implementation and evaluation of nursing.

Results: After nursing care for 3 times 24 hours showed that stomatitis still exists
and mucosal lips still dry. Moreover, needing help in fulfilling nutritional
requirements, and having in common in the quality of sleeping.


Conclusion: Observation of the patient's condition, providing the independent
nursing in actions, providing education to the patients and families and
collaborating with other health care team in giving appropriate therapy that can
reduce the appearance of problems.

Keywords: Acute Myeloid Leukemia, Acute Pain, Mucous Membrane Damage,
Nutritional Imbalance, Insomnia.

A. Latar Belakang
Menurut Kurnianda (2007), AML merupakan 32% dari seluruh kasus
leukimia. Penyakit ini di temukan pada anak-anak sebesar (15%) kasus.
Leukemia akut pada masa anak–anak merupakan 30 – 40% dari
keganansan. Insidens rata–rata 4 – 4,5 kasus/tahun/100.000 anak dibawah 15
tahun. Di Negara berkembang 83% ALL, 17% AML, lebih tinggi pada anak
kulit putih dibandingkan kulit hitam. Di Asia kejadian leukemia pada anak
lebih tinggi dari pada anak kulit putih. Di Jepang mencapai 4/100.000 anak,
dan diperkirakan tiap tahun terjadi 1000 kasus baru (Permono, 2012).
Berdasarkan data yang didapatkan dari rekammedik Rumah sakit
umum daerah Dr. Moewardi Surakarta, dari tahun 2012 sampai 2013 terdapat
12 pasien Akut Myeloid Leukemia.

Berdasarkan permasalahan di atas, penulis tertarik untuk mengambil
klien dengan Acute myeloid leukemia sebagai klien yang kaki kelola selama
3 hari untuk kami anggap menjadi karya tulis ilmiah.

B. Tinjauan Pustaka
Akut Myeloid Leukimia (AML) adalah kegagalan sumsum tulang
akibat di gantinya elemen normal sumsum tulang oleh blas (sel darah yang
masih muda) leukemik (Robbins, 2007).
Akut Myeloid Leukimia (AML) adalah suatu penyakit yang di tandai
dengan transformaasi neoplastik dan gangguan diferensi sel-sel progenitor

dari sel mieloid (sifat kemiripan dengan sumsum tulang belakang)
(Kurniandra, 2007).
Acute Lymphoblastic Leukimia (ALL) adalah suatu poliferasi ganas
dari limfoblast (Handayani dan Haribowo, 2008).

Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada hari Selasa, tanggal 30 April 2013 pukul 13.15
WIB di ruang Melati II RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
Data di peroleh dengan cara observasi, wawancara dengan keluarga, dan

status pasienIdentitas
a. Identitas Klien
Nama

: An. A

Umur

: 5 tahun 7 bulan

Jenis Kelamin

: Perempuan

Agama

: Islam

Suku


: Jawa

Status

: Belum Menikah

Alamat

: Ledok Argomulya Salatiga

No. Rm

: 01-16-66-76

Tanggal dirawat : 24 April 2013
Alamat

: Ledok Argomulya Salatiga

Hub dgn klien


: Ibu kandung

1. Alasan Masuk
Ibu anak mengatakan bahwa An. A mimisan dan gusi berdarah
lalau diperiksakan di RSU solotigo kemudian di rujuk ke Rumah sakit
umum daerah Dr. Moewardi Surakarta.
1) Data fokus
Data subjektif
a) Ny. S mengatakan An. A nyeri pada persendian kaki.
b) Terdapat stomatitis pada mulut An. A.
c) An. A makan lewat selang NGT.
d) Ny. S mengatakan An. A mual dan muntah.
e) Ny. S mengatakan An. A tidur hanya 3 – 6 jam saja per hari selama
di RS.
f) Ny. S mengaakan An. A sulit tidur dan rewel.
Data objektif
a) An. A terlihat tidak mau turun dari gendongan ibunya.
b) TTV : RR: 35x/mnt, N: 120x/mnt, S: 37°C.
c) Terpasang NGT pada An. A

d) Mukosa bibir kering dan terdapat stomatitis.
e) A: BB= 11 kg, TB= 92 cm, hasil Z-Score -2 SD
B: HB= 12.8 g/dl, Leukosit= 4.5 ribu/ul.
C: Mulut= mukosa kering, terdapat stomatitis, Mata= konjungtiva
tidak anemis, seklera tidak ikterik, pupil isokor.
D: Tidak mampu menelan makanan lewat mulut

2) Daftar masalah
a) Kerusakan membran mukosa oral
b) Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
c) imsomnia
Diagnosa Keperawatan
a. Kerusakan

membran

mukosa

oral


berhubungan

dengan

imunosupresan.
b. Resiko ketidakseimbnagan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan mual muntah.
c. Imsomnia berhubungan dengan lingkungan yang tidak familiar.

C. Pembahasan
1. Pengkajian Keperawatan
a. Data yang ada pada paada teori tetapi tidak ditemukan pada kasus An.
A yaitu:
1) Pasien tidak mengalami gangguan penglihatan karena pasien
masih dapat melihat orang yang datang dan dapat membedakan
orang tuanya. Dan yang di maksud mengalami ganguan
pengelihatan adalah terjadinya pengelihatan ganda atau kesulitan
dalam melihat (Price dan Wilson, 2006).
2) Pasien tidak merasakan atau tidak timbulnya keringat malam yang
muncul, pasien tidak mengeluhkan dan merasakan rasa kedinginan

atau kepanasan pada tubuhnya.

3) Pada pasien tidak ditemukannya data tentang adanya gout.
Pengertian gout adalah penyakit metabolik yang di sebabkan oleh
kelebihan kadar senyawa urat di dalam tubuh; baik karena
produksi berlebih, eliminasi yang kurang atau peningkatan asupan
purin (Esther, 2011).
Data yang ada pada kasus tetapi tidak ada pada teori yaitu tidak di
temukan pada kasus An. A karena semua data mengacu pada teori.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Diagnosa yang ada pada teori tapi tidak muncul pada kasus.
1) Kurangnya pengetahuan tentang penyakit berhubungan dengan
kurang terpajan pada sumber.
Kurangnya pengetahuan adalah keadaan dimana kekurangan
informasi kognitif mengenai perawatan penderita diabetes melitus
(Wilkinson & Nancy, 2012).
2) Intoleransi aktifitas berhubungan dengan Tidak keseimbangan
suplai dan kebutuhan oksigen.
Intoleransi aktifitas adalah ketidakcukupan energi fisiologi atau
psikologis untuk melanjutkan atau menyelesaikan aktivitas seharihari yang ingin atau harus dilakukan (Wilkinson & Nancy, 2012).

Penulis tidak memasukkan kedua diagnosa keperawatan tersebut
kedalam diagnosa keperawatan dalam kasus nyata karena dalam pengkajian
tidak didapatkan tanda dan gejala kurangnya penegtahuan. Sedangkan
diagnosa intoleransi aktifitas tidak di temukan pada pasien.

b. Diagnosa yang tidak ada pada teori tetapi muncul pada dalam kasus.
1) Diagnosa 1
Kerusakan

membran

mukosa

oral

berhubungan

dengan

imunosupresan (Wilkinson & Nancy, 2012).
kerusakan membran mukosa oral adalah gangguan pada bibir atau
jaringan lunak di rongga mulut (Wilkinson & Nancy, 2012).
Penulis mengangkat diagnosa ini sebagai diagnosa pertama karena
jika pasien mengalami gangguan jaringan pada mulut berarti kebutuhan
metabolik pada tubuh akan berkurang. Data-data yang mendukung di angkat
diagnosa tersebut adalah: yang di tandai dengan mukosa bibir kering, lidah
tampak kotor, terdapat stomatitis dan Leukosit= 4.5 ribu/ul.
2) Diagnosa 2
Resiko ketidakseimbnagan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan Mual muntah (Wilkinson & Nancy, 2012).
Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan adalah asupan
nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik
(Wilkinson & Nancy, 2012).
Diagnosa ini penulis angkat karena paseien mengalami resiko ketidak
seimbangan nutrisi. Data yang di temukan adalah: Ny.S mengatakan An. A
makan lewat selang (sonde), yang di tandai dengan:
A: BB: 11 kg, TB: 92 cm, hasil Z-Score: -2 SD.
B: HB= 12.8 g/dl, Leukosit= 4.5 ribu/ul.

C: Mulut= mukosa kering, terdapat stomatitis, Mata= konjungtiva tidak
anemis, seklera tidak ikterik, pupil isokor.
D: anak mendapatkan diet dari rumah sakit yaitu diet sonde 1700 ml/4 jam.
3) Diagnosa 3
Imsomnia berhubungan dengan lingkungan yang tidak familiar
(Wilkinson & Nancy, 2012).
Insomnia adalah gangguan jumlah dan kualitas tidur yang
mengganggu fungsi (Wilkinson & Nancy, 2012).
Penulis mengangkat diagnosa ini sebagai diagnosa keempat karena
kekuragan pola istirahat dan tidur akan mengakibatkan anak keletihan pada
anak. Data-data yang ditemukan adalah: Ny. S mengatakan An. A tidur hanya
3-6 jam saja perhari selama di RS, Anak tampak gelisah dan terdenganr suara
bising di lingkungan sekitar.

SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam asuhan keperawatan
pada An. A dengan gangguan Akute Myeloid Leukemia, maka kesimpulan
yang didapatkan untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan sebagai
berikut:
1. Saat pengkajian keperawatan pada An. A, penulis menemukan data-data
yang pada dasarnya sama dengan data yang diteori. Adapun data-data yang

penulis temukan adalah terdapat stomatitis pada mulut, makan lewat
selang NGT, mual dan muntah dan kurangnya durasi tidur.
2. Setelah dilakukan analisa data ditemukan 3 diagnosa keperawatan yaitu:
Kerusakan membran mukosa oral berhubungan dengan imunosupresan,
Resiko

ketidakseimbnagan

nutrisi

kurang

dari

kebutuhan

tubuh

berhubungan dengan Mual muntah, Imsomnia berhubungan dengan
lingkungan yang tidak familiar.
3. Rencana keperawatan yang dirancang terdiri atas observasi keadaan
pasien, pemberian tindakan keperawatan mandiri, pemberian edukasi
kepada pasien dan keluarga serta kolaborasi dengan tim kesehatan lain
dalam pemberian terapi.
4. Proses implementasi yang dilakukan menyesuaikan dengan kebutuhan
pasien, adapun implementasi yang sudah dilakukan meliputi observasi
keadaan pasien, pemberian tindakan keperawatan mandiri, pemberian
edukasi kepada pasien dan keluarga serta kolaborasi dengan tim kesehatan
lain dalam pemberian terapi yang tepat dapat mengurangi masalah yang
muncul.
Pada evaluasi tentang hasil asuhan keperawatan selama 3 hari didapatkan
hasil bahwa tidak semua masalah keperawatan dapat teratasi. Adapun
masalah keperawatan yang belum teratasi yaitu kerusakan membran
mukosa oral, resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan dan
insomnia.
.

B. Saran
1. Bagi perawat
Sebagai perawat harus memberikan pelayanan yang baik kepada pasien,
sesuai norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku, perawat harus
memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dengan benar,
melakukan pengkajian yang teliti pada pasien untuk menentukan
ketepatan diagnosa, menentukan prioritas masalah, perawat harusnya
mendokumentasikan hasil tindakan pada status pasien setelah selesai
melakukan tindakan keperawatan.
2. Bagi pembaca
Pembaca disarankan banyak mencari informasi tentang penyakit yang
dialami, harus menjaga pola hidup sehat dengan makan makanan sehat
sesuai

kebutuhan,

melakukan

olah

raga

yang

teratur,

selalu

memeriksakan keadaan kesehatan ke pusat pelayanan kesehatan terdekat
seperti puskesmas yang tertur untuk mengetahui status kesehatan.
3. Memperbanyak koleksi buku-buku tentang asuhan keperawatan pada
AML dengan pengarang buku-buku yang berkualitas. Sehingga akan
memperbanyak

litelatur

bagi

pembaca

untuk

meningkatkan

pengetahuannya tentang perawatan pasien AML (Akut Myeloid
Leukimia).

.

DAFTAR PUSTAKA

Allen, K Eileen & Marotz, Lynn R. (2010). Profil Perkembangan Anak: Pra
Kelahiran hingga Usia 12 Tahun. Jakarta: PT. Indeks.
Bakta, I Made. (2013). Hematologi Klinik Ringkas. Jakarta: EGC.
Carpenito, L.J. (2004). Buku Saku Diagnosa Keperawatan (10th ed.). Jakarta:
EGC.
Handayani,W., & Haribowo, A.S. (2008). .Asuhan Keperawatan pada Klien
dengan Gangguan Sistem Hematologi. Jakarta: Salemba Medika.
Kurnianda, Johan. (2007). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Pusat
Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.
Kusuma, Hardhi & Nurarif, Amin Huda. (2012). Handbook for Health
Student: Nursing, Midwife, Pharmacy, Docter. Yogyakarta:
Mediaction Publishing.
Permono, Bambang. (2012). Buku Ajar Hematologi – Onkologi Anak (4th
ed.). Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Robbins. (2007). Buku Ajar Patologi. EGC.
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak. (2007). Buku Kuliah 1: ilmu kesehatan
anak (11th ed.). Jakarta: Infomedika.
Suriadi & Yuliani, Rita. (2006). Asuhan Keperawatan pada Aanak. Jakarta:
Penebar Swadaya.
Wilkinson, Judith M., & Ahern, N.R. (2012). Buku Saku: Diagnosa
Keperawatan (9th ed) (Esty Wahyuningsih & Dwi Wdiarti,
Penerjemah.). Jakarta: EGC.

Dokumen yang terkait

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. Z DENGAN GANGGUAN SISTEM VASKULER : HEMANGIOMA DI RUANG MELATI II Asuhan Keperawatan Pada An. Z Dengan Gangguan Sistem Vaskuler : Hemangioma Di Ruang Melati II Rumah Sakit Dr. Moewardi.

0 1 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. Z DENGAN GANGGUAN SISTEM VASKULER : HEMANGIOMA DI RUANG MELATI II Asuhan Keperawatan Pada An. Z Dengan Gangguan Sistem Vaskuler : Hemangioma Di Ruang Melati II Rumah Sakit Dr. Moewardi.

7 18 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. R DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN ASMA DI RUANG MELATI II Asuhan Keperawatan Pada An. R Dengan Gangguan Sistem Pernafasan Asma Di Ruang Melati II Rumah Sakit Dr. Moewardi.

0 1 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. R DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN ASMA DI RUANG MELATI II Asuhan Keperawatan Pada An. R Dengan Gangguan Sistem Pernafasan Asma Di Ruang Melati II Rumah Sakit Dr. Moewardi.

0 3 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. A DENGAN LEUKIMIA LIMFOBLASTIK AKUT DI RUANG MELATI II Asuhan Keperawatan Pada An. A Dengan Leukimia Limfoblastik Akut Di Ruang Melati II Rumah Sakit Dr. Moewardi.

0 2 16

ASUH Asuhan Keperawatan Pada An. A Dengan Leukimia Limfoblastik Akut Di Ruang Melati II Rumah Sakit Dr. Moewardi.

0 3 14

KARYA TULIS ILMIAH Asuhan Keperawatan Pada An. A Dengan Akut Myeloid Leukimia Di Ruang Melati II Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta.

0 1 14

PENDAHULUAN Asuhan Keperawatan Pada An. A Dengan Akut Myeloid Leukimia Di Ruang Melati II Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta.

0 2 4

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. N DENGAN DEMAM TIFOID DI RUANG MELATI 2 RUMAH SAKIT Dr. MOEWARDI Asuhan Keperawatan Pada An. N Dengan Demam Tifoid Di Ruang Melati 2 Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta.

0 1 13

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. T. DENGAN GANGGUAN GASTRO ENTERITIS AKUT DI RUANG MELATI II RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA.

0 2 5