UPAYA MENGEMBANGKAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI PERMAINAN KONSTRUKTIF DI TK GALILEO DISKI TAHUN AJARAN 2012/2013.

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, yang merupakan salah satu syarat bagi
penulis untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Anak Usia Dini SI pada Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Proposal ini berjudul “UPAYA MENGEMBANGKAN KEMANDIRIAN ANAK
USIA 5-6 TAHUN MELALUI PERMAINAN KONSTRUKTIF DI TK GALILEO DISKI
TAHUN AJARAN 2012/2013.” Selama dalam proses penyelesaian proposal ini masih
banyak kendala yang dialami penulis. Namun berkat kesabaran dan bimbingan dosen
pembimbing Ibu Kamtini, S.Pd. M.Pd yang penuh perhatian akhirnya proposal ini penulis
selesaikan. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Dekan FIP UNIMED Bapak Drs. Nasrun, M.S
2. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S dan Bapak Drs. Aman Simaremare, M.S, selaku
Pembantu Dekan FIP UNIMED.
3. Ibu Kamtini, S.Pd. M.Pd selaku Pembimbing Skripsi yang telah memberikan
bimbingan, motivasi dan saran hingga selesainya skripsi ini.
4. Ibu Dra. Damaiwaty Ray, M.Pd, Ibu Dra. Nasriah, M.Pd, dan Dra.Sariana Marbun,
M.Pd selaku Dosen Penyelaras yang telah banyak memberikan masukan dan motivasi
demi kesempurnaan skripsi ini.
5. Kepala sekolah TK Galileo Diski, yakni miss Melly Yani Batubara, S.si dan miss

Roida Simbolon, S.Pak selaku guru TK-B1 yang telah membantu penulis selama
dalam penelitian.
6. Ibu Dra. Nasriah, M.Pd, selaku Ketua Prodi PAUD FIP UNIMED.

7. Seluruh civitas akademika FIP UNIMED, dosen dan pegawai yang tidak disebutkan
namanya dalam tulisan ini.
8. Penulis mengucapkan terimakasih kepada orangtua saya yang tersayang Ikuten
Tarigan dan Katarsada Br Surbakti serta S. Barus dan N. Keliat yang memberikan
dana, motivasi dan doa kepada penulis.
9. Demikian juga buat abang, kakak dan adik saya serta keponakan saya.
10. Khusus buat suami tercinta, Pdt. Resta Riswanto Barus dan anakku tersayang, Ibre
Kristy Charolita Barus.
11. Teman-teman PAUD Transfer 2010 khususnya Kak Sabtika Juliasti dan Haendryani
Munthe serta kepada adik-adik PAUD 2008 yang tidak saya sebutkan namanya satu
persatu
12. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu yang telah
banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan
dari Tuhan Yang maha Esa. Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran

dan kritik dari pembaca demi kesempurnaan proposal ini. Semoga proposal ini dapat diterima
dan bermanfaat bagi pembaca. Terima kasih.
Medan, 10 Agustus 2012
Penulis

Martha Lena Br. Tarigan
Nim. 1104313006

ABSTRAK

MARTHA LENA BR. TARIGAN, NIM :1104313006, ” UPAYA MENGEMBANGKAN
KEMANDIRIAN ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI PERMAINAN
KONSTRUKTIF DI TK GALILEO DISKI TAHUN AJARAN 2012/2013.”

Permasalahan dalam penelitian ini adalah kemandirian anak usia 5-6 tahun di TK
Galileo Diski dapat dikembangkan dengan permainan konstruktif. Oleh sebab itu, diupayakan
suatu tindakan, dimana tindakan tersebut bertujuan untuk mengetahui perkembangan
kemandirian anak kelas B di TK Galileo Diski pada kegiatan permainan konstruktif.
Jenis tindakan yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari beberapa tahap. Objek dalam penelitian tersebut

adalah anak kelas B TK Galileo Diski berjumlah 25 orang, yang terdiri dari 11 anak laki-laki
dan 14 anak perempuan. Penelitian ini dilaksanakan di TK Galileo Diski dengan persetujuan
kepala sekolah dan yang menjadi subjek adalah permainan konstruktif dengan menyusun stik
warna menjadi bentuk segitiga dan persegi empat. Pelaksanaan PTK dilakukan selama 2
bulan mulai Juli sampai dengan Agustus. Dengan alat pengumpul data yang digunakan oleh
peneliti adalah lembar observasi. Adapun indikator yang dibuat yaitu Kemampuan fisik,
Aspek pengembangan percaya diri, Bertanggung jawab, disiplin, Pandai bergaul, Saling
berbagi dan Mengendalikan emosi. Tingkat perubahan kemandirian anak dalam permainan
konstruktif pada Siklus I pertemuan 1 menunjukkan kemandirian anak belum berkembang
dengan skor rata-rata 1,47 dan pertemuan 2 kemandirian anak cukup berkembang dengan
skor rata-rata 2,31. Pada siklus II pertemuan 1 kemandirian anak berkembang dengan skor
rata-rata 2,68 dan pertemuan 2 kemandirian anak sangat berkembang dengan skor rata-rata
3,30.
Dari hasil temuan penelitian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa permainan
konstruktif dapat meningkatkan perkembangan kemandirian anak usia 5-6 tahun dengan
kegiatan menyusun stik warna menjadi bentuk segitiga dan persegi empat di TK Galileo
Diski. Permainan konstruktif juga dapat meningkatkan kemampuan dan hasil belajar anak.
Permasalahan yang paling banyak ditemukan dalam penelitian tersebut adalah peneliti masih
harus memberi bimbingan pada anak dalam melatih motorik halusnya karena anak baru
memasuki sekolah di awal ajaran baru, peneliti masih merasa sulit mengetahui cara

melakukan pendekatan dengan anak, peneliti belum sepenuhnya mampu membimbing dan
mengarahkan setiap anak dalam melakukan kegiatan. Walaupun belum semua langkahlangkah dalam permainan konstruktif diterapkan oleh peneliti namun sudah menunjukkan
hasil yang baik. Oleh sebab itu, apabila penerapan permainan konstruktif dilakukan lebih baik
dari peneliti maka dapat diyakini perkembangan kemandirian anak akan lebih baik lagi.

DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN .........................................................................
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .....................................................................

i

ABSTRAK ....................................................................................................

ii

KATA PENGANTAR ...................................................................................

iii


DAFTAR ISI .................................................................................................

v

DAFTAR TABEL .......................................................................................

vii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................

viii

DAFTAR GRAFIK .... ...................................................................................

ix

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................

x


BAB I :PENDAHULUAN ............................................................................

1

1.1 Latar Belakang Masalah ..............................................................

1

1.2 Identifikasi Masalah .....................................................................

7

1.3 Pembatasan Masalah ....................................................................

7

1.4 Perumusan Masalah .....................................................................

8


1.5 Tujuan Penelitian .........................................................................

8

1.6 Manfaat Penelitian .......................................................................

8

BAB II :KAJIAN PUSTAKA ............................................. .........................

9

2.1 Kerangka Teoretis ........................................................ .............

9

a. Kemandirian . ...................................... .............................

9


b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian .. ..........

12

c. Perkembangan Kemandirian .......................... ..................

13

d. Pengertian Permainan Konstruktif .....................................

16

e. Tingkatan Permainan Konstruktif .......................................

18

f. Jenis-jenis Permainan Konstruktif ......................................

19


g. Pengaruh Permainan Konstruktif bagi Kemandirian Anak

Usia Dini ............................... ..........................................
h. Tahap-Tahap Permainan Konstruktif .................................

20
22

2.2 Kerangka Konseptual ............................................................. ..

23

2.3 Hipotesis Penelitian ...................................................................

24

BAB III :METODE PENELITIAN .................................................. ..........

25


3.1 Jenis Penelitian .........................................................................

25

3.2 Subjek dan Objek Penelitian .....................................................

25

3.3 Operasional Variabel Penelitian ................................................

25

3.4 Desain Penelitian........................................................................

26

3.5 Prosedur Penelitian ....................................................................

27


3.6 Teknik Pengumpulan Data ........................................................

33

3.7 Teknik Analisis Data .................................................................

33

3.8 Lokasi dan Jadwal Penelitian ....................................................

36

BAB IV :HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................

37

4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian .................................................

37

4.2 Pembahasan .................................................................................

56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... ..

59

A. Kesimpulan ...................................................................................... ...

59

B. Saran ................................................................................................. ...

60

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................

61

LAMPIRAN ...................................................................................................

62

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Kriteria Penilaian ......................................................................

34

Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Hasil Observasi.............................................

35

Tabel 3.3 Kriteria Keputusan .....................................................................

35

Tabel 3.4 Jadwal Penelitian ......................................................................

36

Tabel 4.1 Hasil Observasi Pengembangan Kemandirian Anak Siklus I
Pertemuan 1.................................................................................

43

Tabel 4.2 Hasil Observasi Pengembangan Kemandirian Anak Siklus I
Pertemuan 2....................................................................................

45

Tabel 4.3 Perkembangan Kemandirian Anak selama Siklus I.......................

53

Tabel 4.4 Kriteria Keputusan pada Siklus I...................................................

54

Tabel 4.5 Persentase Perubahan Rata-rata Kemandirian Anak pada
Siklus I Pertemuan 2.........................................................................

56

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Desain Penelitian Tindakan Kelas menurut Arikunto ..............................25
Gambar 2 Kegiatan dalam Permainan Konstruktif pada siklus I.............................. 42
Gambar 3 Kegiatan dalam Permainan Konstruktif pada Siklus II.............................52
Gambar 4 Anak menunjukkan hasil karya pada siklus I............................................93
Gambar 5 Anak menunjukkan hasil karya pada siklus II...........................................93

DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Persentase Perubahan Kemandirian Anak pada Siklus I....................

46

Grafik 4.2 Persentase Perubahan Kemandirian Anak pada Siklus II....................

55

Grafik 4.3 Perubahan Kemandirian Anak dalam Permainan Konstruktif
pada Siklus I dan Siklus II..................................................................... 57

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 RKH Penelitian Tindakan Kelas ...............................................
Lampiran 2 RKH Penelitian Tindakan Kelas................................................

63
71

Lampiran 3 Lembar Observasi Kemandirian Anak Siklus I .........................

78

Lampiran 4 Lembar Obserasi Kemandirian Anak Siklus II..........................

84

Lampiran 5 Panduan Observasi Kemandirian Anak.......................................

88

Lampiran 6 Lembar Observasi Proses Belajar Mengajar Siklus I..................

90

Lampiran 7 Lembar Observasi Proses Belajar Mengajar Siklus II..................

91

Lampiran 8 Nama-nama Anak TK Galileo Diski.............................................

92

Lampiran 9 Dokumentasi ................................................................................

93

Lampiran 10 Tabel Hasil Daftar Ceklist peristiwa pada Tahap Observasi
Siklus I Pertemuan 1.................................................................... 94
Lampiran 11 Tabel Hasil Daftar Ceklist peristiwa pada Tahap Observasi
Siklus I Pertemuan 1....................................................................

97

Lampiran 12 Tabel Hasil Daftar Ceklist peristiwa pada Tahap Observasi
Siklus I Pertemuan 1.....................................................................

100

Lampiran 13 Tabel Hasil Daftar Ceklist peristiwa pada Tahap Observasi
Siklus I Pertemuan 1...................................................................

103

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Para ahli psikologi mengatakan bahwa Usia Dini (0-8 tahun) sangat menentukan bagi
anak dalam mengembangkan pontensinya. Partini (2010:2) menyatakan usia ini sering
disebut “usia emas” (the golden age) yang hanya datang sekali dan tidak dapat diulangi lagi.
Perkembangan intelektual anak terjadi sangat pesat pada tahun-tahun awal kehidupan anak.
Sekitar 50% variabilitas kecerdasan orang dewasa sudah terjadi ketika anak berusia 4 tahun.
Peningkatan 30% berikutnya terjadi pada usia 8 tahun, dan 20% sisanya pada pertengahan
atau akhir dasawarsa kedua.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional Pasal 1
ayat 14 mengatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya
pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang
dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani anak agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan
lebih lanjut. Saat ini perkembangan dan pembinaan pontensi anak usia dini tengah
mendapatkan perhatian serius dari sejumlah pihak khususnya pemerintah. Karena disadari
bahwa anak usia dinilah yang akan menjadi penerus generasi yang akan datang. Untuk
mewujudkan generasi penerus yang unggul dan tangguh serta mampu bersaing menghadapi
kehidupannya di masa yang akan datang diperlukan upaya pengembangan dan pembinaan
anak yang sesuai dengan masa pertumbuhan dan perkembangannya.
Di Indonesia saat ini perhatian pada pendidikan anak usia dini cukup penting, hal ini
dapat dilihat dengan adanya Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini yang
memfokuskan perhatiannya pada anak 0 tahun sampai 6 tahun. Usia TK merupakan salah

satu rentang umur yang ada pada anak usia dini, yaitu 4 sampai 6 tahun. Dewi (2005:2)
menyatakan pengetahuan yang harus dimiliki oleh calon pendidik anak usia dini adalah
dengan mengenal perkembangan anak, yakni perkembangan motorik, perkembangan
kognitif, perkembangan bahasa, dan perkembangan sosial emosional anak. Anak yang
mengalami masa bahagia ketika terpenuhinya segala kebutuhan fisik, maupun psikis di awal
perkembangannya diramalkan dapat melaksanakan tugas-tugas perkembangan selanjutnya.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor 27 tahun 1990, tentang Pendidikan
Prasekolah, Bab 1, Pasal 1, butir (1) mengatakan pertumbuhan dan pengembangan jasmani
dan rohani anak didik di luar lingkungan keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar, yang
diselenggarakan di jalur pendidikan sekolah atau di jalur pendidikan luar sekolah. Anak Usia
Dini belajar tentang dunia sekitarnya melalui kegiatan mendengar, melihat, membicarakan
serta membuat sesuatu. Asalkan diberi kesempatan, anak di bawah enam tahun giat dan ingin
tahu tentang

berbagai hal. Mereka sangat tertarik untuk belajar melalui penyelidikan

terhadap lingkungan mereka. Mereka senang sekali mencari sesuatu yang baru.
Untuk memperoleh informasi baru serta memperoleh pengalaman, anak mempunyai
dorongan yang kuat untuk menjelajah dan meneliti lingkungannya. Dengan melakukan
sesuatu hal, seperti permainan yang dapat memberi pengalaman baru bagi anak. Anak juga
mempunyai dorongan untuk mencoba kemampuan dan keterampilannya terhadap sesuatu.
Kegiatan untuk melakukan sesuatu ini tidak hanya memberikan kesenangan bagi anak tetapi
juga memberi pemahaman tentang suatu benda. Rasa ingin tahu anak tentang lingkungannya
sangat kuat, maka permainan dapat membantu anak untuk memahami lingkungannya.
Salah satu tujuan orang tua memasukkan anaknya ke Pendidikan Anak Usia Dini
adalah untuk meningkatkan kemandirian anak. Akan tetapi, orang tua atau pengasuh suka
melarang anak melakukan sesuatu hal. Banyak alasan atas larangan itu, misalnya karena
kuatir benda yang dipegang anak akan jatuh. Akibatnya, anak jadi penakut dan tak mampu

mengontrol diri sendiri. Maka biarkan anak melakukan hal yang diinginkannya, tetapi harus
tetap diawasi. Anak terlambat mandiri karena orang tua yang cenderung terlalu protektif.
Anak yang tidak kunjung mandiri akan bersikap manja. Dalam kegiatan pembelajaran anak
selalu merasa tidak mampu mandiri ketika sedang melakukan permainan konstruktif,
sehingga ia akan meminta bantuan pada pendidiknya. Ini tidak sesuai dengan harapan orang
tua yang ingin anaknya mampu memiliki kemandirian setelah memasuki Pendidikan Anak
Usia Dini.

Pada faktanya semua usaha untuk membuat anak menjadi mandiri sangatlah penting
agar anak dapat mencapai tahapan kedewasaan sesuai dengan

usianya. Orang tua dan

pendidik diharapkan dapat saling bekerjasama untuk membantu anak dalam usia yang masih
sangat dini dimana mereka tetap saja membutuhkan kemandirian sebagai kebutuhan fisik
mereka. Anak-anak dapat memperoleh kebiasaan dengan apa mereka melakukan permainan,
apa yang mereka senangi untuk dimakan, dan kapan waktu mereka untuk tidur. Anak yang
sudah siap memperoleh pengalaman akan dihadapkan pada banyak situasi yang merupakan
tantangan tidak hanya untuk anak melainkan untuk pendidik dan orangtua.
Kenyataan menunjukkan bahwa banyak anak memperlihatkan perilaku yang tidak
mandiri, walaupun mereka sudah berada di Taman Kanak-Kanak bahkan ada yang sudah
Sekolah Dasar. Hal ini dapat kita lihat dalam beberapa kasus yang terjadi jika kita
berhadapan dengan anak-anak di Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar kelas awal.
Dimana sebagian anak yang menangis ketika berangkat ke sekolah, meminta ditemani di
kelas, mengerjakan pekerjaan rumah selalu minta ditemani orang tua atau pengasuhnya,
ketika berada di sekolah sampai jam pulang tiba harus ditemani dan masih banyak lagi yang
lainnya. Serta masih ada anak yang memiliki konsep diri yang negatif karena kurang

tersentuh oleh strategi yang digunakan guru dalam proses pembelajaran, sehingga anak yang
pendiam dan tertutup menjadi tidak tersentuh.

Permainan konstruktif merupakan salah satu kegiatan tepat bagi anak untuk dapat
mandiri dan bersosialisasi dengan orang lain membuat suatu bentuk dengan imajinasi yang
telah ia lihat sehari-hari, seperti atap rumah dengan bentuk segitiga. Banyak sekali jenis
permainan konstruktif yang dapat dipilih dalam kegiatan permainan konstruktif. Akan tetapi,
pendidik juga harus memilih jenis permainan yang tepat bagi anak sesuai dengan usianya.
Pendidik harus selalu memberi motivasi pada anak dengan memberikan contoh bagi anak
berupa demonstrasi agar anak lebih mudah memahami tugas yang diberikan. Pendidik dapat
memberi bantuan pada anak yang belum memahami cara membuat bentuk geometri, tetapi
harus ada motivasi yang diberikan pada anak bahwa ia dapat membuat bentuk geometri
sendiri.
Pendidik anak usia dini di TK Galileo melakukan permainan konstruktif dengan
pemberian tugas pada anak serta waktu untuk melakukan kegiatan permainan konstruktif
sudah ditentukan sebelumnya. Sehingga anak merasa tidak mampu membuat bentuk geometri
dan kurang percaya diri menyelesaikan bentuk geometri tersebut. Pendidik juga senantiasa
memberikan bantuan pada anak dalam mengikuti permainan konstruktif. Permainan
konstruktif seharusnya dilakukan dengan waktu yang cukup serta memilih kegiatan yang
sangat disukai oleh anak. Hasil penelitian Azizah menunjukkan bahwa kemandirian anak
dapat dikembangkan dengan permainan konstruktif pada siklus II yang mencapai 83.00%
(http://etd.eprints.ums.ac.id).

Kondisi ideal di lapangan belum sepenuhnya tercipta atau tercapai dalam praktek
pendidikan. Ini terjadi karena masih banyak penekanan pada aspek kognitif dan peraihan

prestasi akademik saja dan belum pada aspek pengembangan, aspek sosial dan kemandirian
serta kreativitas. Dampak dari kemandirian seorang anak akan terlihat dalam sikap dan
kesiapannya dalam menghadapi masa depan dan sangat berpengaruh dalam hubungannya
dengan masyarakat serta berinteraksi dengan lingkungan. Dalam melatih kemandirian anak
dalam permainan konstruktif tidak ada salahnya pendidik memberikan penghargaan kepada
anak atas semua usaha yang telah dilakukannya. Kemandirian erat kaitannya dengan disiplin,
dengan mengajarkan disiplin kepada anak sejak dini, berarti pendidik telah melatih anak
untuk bisa mandiri di masa yang akan datang. Kunci kemandirian sebenarnya ada ditangan
orang tua dan guru. Disiplin yang konsisten dan bantuan dari orang tua serta guru untuk
mengerjakan sesuatu sendiri pada masa yang akan datang akan menjadi bagian yang penting
dari diri anak. Anak-anak yang tidak mandiri cenderung tidak percaya diri. Akibatnya
perkembangan kemandirian mengkhawatirkan karena anak akan bergantung pada orang lain.
Kemandirian anak melalui permainan konstruktif penting karena di dalam kurikulum
Taman Kanak-Kanak aspek kemandirian termasuk ke dalam salah satu ruang lingkup
kurikulum Taman Kanak-Kanak dan termasuk ke dalam salah satu bidang pengembangan di
Taman Kanak-Kanak. Meningkatkan kemandirian anak usia dini dengan permainan
konstruktif sangat penting sebagai cara untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional. Maka
hal ini mendorong penulis melakukan penelitian tentang: “UPAYA MENGEMBANGKAN
KEMANDIRIAN

ANAK

USIA

5-6

TAHUN

MELALUI

PERMAINAN

KONSTRUKTIF DI TK GALILEO DISKI TAHUN AJARAN 2012/2013”.

1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah maka penulis dapat mengidentifikasi
permasalahan dalam penelitian ini, yakni sebagai berikut:

1. Orang tua sebagai pengasuh belum sepenuhnya menekankan kemandirian pada anak
karena kesibukan bekerja.
2. Pendidik selalu membantu anak mengerjakan tugas permainan konstruktif.
3. Pendidik lebih mengutamakan kemampuan akademik anak.
4. Salah satu permainan yang dapat mengembangkan kemandirian anak adalah membuat
bentuk geometri dengan stik spon warna.
5. Anak cenderung tidak percaya diri melakukan kegiatan permainan konstruktif.

1.3. Pembatasan Masalah
Melihat banyaknya masalah yang ada tentu memerlukan pemecahan masalah yang
beragam pula. Maka dalam sebuah penelitian diperlukan pembatasan masalah agar masalah
dapat diteliti dengan luas dan mendalam. Maka berdasarkan masalah di atas penulis
membatasi masalah dalam penelitian ini, yakni mengenai “Upaya Mengembangkan
Kemandirian Anak Usia 5-6 Tahun melalui Permainan Konstruktif di TK Galileo Diski”.

1.4. Rumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Apakah melalui permainan konstruktif kemandirian anak dapat dikembangkan?

1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan pendidikan penelitian ini adalah:
“Untuk meningkatkan Pengembangan Kemandirian Anak Usia 5-6 Tahun melalui Permainan
Konstruktif di TK Galileo Diski”.

1.6. Manfaat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini manfaatnya adalah:
a. Peneliti

: sebagai tambahan wawasan mengenai pengembangan kemandirian
melalui permainan konstruktif.

b. Anak

: proses permainan konstruktif akan menjadi menyenangkan dan perkembangan
kemandirian anak akan meningkat.

c. Pendidik : sebagai salah satu alternatif bagi pendidik dalam mengembangkan kemandirian
anak, yakni melalui permainan konstruktif.
d. Sekolah : meningkatkan mutu sekolah melalui peningkatan pengembangan kemandirian
anak melalui permainan konstruktif.
e. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang bermaksud mengadakan penelitian pada
permasalahan yang sama atau berhubungan dengan kemandirian anak.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan temuan penelitian tentang siklus I dan siklus II dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Tingkat perubahan kemandirian anak dalam permainan konstruktif

pada Siklus I

pertemuan 1 menunjukkan kemandirian anak belum berkembang dengan skor rata-rata
1,47 dan pertemuan 2 kemandirian anak cukup berkembang dengan skor rata-rata 2,31
Pada siklus II pertemuan 1 kemandirian anak berkembang dengan skor rata-rata 2,68 dan
pertemuan 2 kemandirian anak sangat berkembang dengan skor rata-rata 3,30.
2. Permainan konstruktif dapat dijadikan sebagai kegiatan untuk mengembangkan
kemandirian anak usia 5-6 tahun di TK Galileo Diski.
3. Peningkatan persentase kemandirian anak dari siklus I dan siklus II. Perkembangan
kemandirian anak pada kategori sangat berkembang berjumlah 13 anak, kategori
berkembang berjumlah 11 anak dan kategori belum berkembang berjumlah 1 anak.
4. Permainan konstruktif juga dapat meningkatkan perkembangan motorik halus anak. Hal ini
terlihat dari analisis pada siklus II dengan gambaran data yang mencapai ketuntasan
melakukan kegiatan 24 anak atau 96% dari jumlah keseluruhan anak (dengan nilai ≥60)
dan yang belum mencapai ketuntasan 1 anak atau 4% ( dengan nilai ≤60).
5. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah Kemandirian anak usia 5-6 tahun
dapat dikembangkan dengan permainan konstruktif. Dengan kegiatan membuat bentuk
segitiga dan persegi empat dengan stik warna berdasarkan rancangan di TK Galileo Diski.

B. Saran
Hasil

penelitian

ini

menunjukkan

bahwa

permainan

konstruktif

dapat

mengembangkan kemandirian anak, untuk itu disarankan:
1.

Permaianan konstruktif dapat dijadikan solusi untuk mengembangkan kemandirian anak
yang berdampak pada perkembangan motorik halus anak.

2.

Bagi pihak sekolah dapat menggunakan permainan konstruktif untuk mengembangkan
tingkat kemandirian anak.

3.

Kegiatan permainan konstruktif belum mampu secara sempurna diterapkan olh peneliti
namun perkembangan kemandirian anak sudah berkembang.

4.

Bagi peneliti sendiri kiranya hasil penelitian tindakan kelas ini dapat dijadikan sebagai
suatu pengetahuan untuk menambah wawasan dalam mendidik anak khususnya TK.

DAFTAR PUSTAKA
Afiatus Sholihatul F. 2011. Kemandirian Anak Usia Dini. Arti Kemandirian Anak
Usia Dini, (Online), dalam (blog.elearning.unesa.ac.id), diakes 24 Juni 2012.
Ahmadi, Abu dan Sholeh, Munawar. 2005.Psikologi Perkembangan.Jakarta:
Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
Aksara.
Ciptarja, Benny. 2008. How to Teach Your Baby Talk. Yogyakarta: Andi. Offset.
Dewi, Rosmala. 2005. Berbagai Masalah Anak Taman Kanak-kanak. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
Elizabeth, B. Hurlock. 2002. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.
Fakhruddin, Asef Umar. 2010. Sukses menjadi Guru TK-PAUD. Jakarta: Bening.
Hartati, Sofia. 2005. Perkembangan Belajar pada Anak Usia Dini. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

sebagai

Munandar, Utami. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta:
Rineka Cipta.
Mutiah, Diana. 2010. Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana.
Partini. 2010. Pengantar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Grafindo
Litera Media.
Rumengan, Jemmy. 2010. Metodologi Penelitian dengan SPSS. Batam: Uniba
Press
Samsudin. 2008. Pembelajaran Motorik di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Prenada
Media Group.
Sdit Ar Rahma Makassar. 2010. Manfaat Permainan Konstruktif Pada Anak.
Pengertian Bermain, dalam (http://sdit-arrahmah-mks.blogspot.com), diakses
24 Juni 2012.
Sujiono, Yuliani Nurani dan Sujiono, Bambang. 2010. Bermain Kreatif Berbasis
Kecerdasan Jamak. Jakarta: Indeks.
1

2

Tri Nur Azizah. 2011. Upaya Peningkatan Kemandirian Anak melalui Permainan
Konstruktif Kelompok B di TK Islam Al-Anis Kartasura Tahun Pelajaran
2010/2011. Abstrak, dalam (http://etd.eprints.ums.ac.id, diakses 7 Juni 2012.
.
Yamin, Martinis. dan Sanan, Jamilah, S. 2010. Panduan Pendidikan Anak Usia
Dini. Jakarta: GP Press.
Yus, Anita. 2005. Penilaian Perkembangan Belajar Anak Taman Kanak-kanak.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Zainal, A. 2009. Penelitian Tindakan Kelas.Bandung. Yrama Widya.