PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN FISIKA SISWA KELAS IX MTSN 3 MEDAN.

(1)

INTAN PERMATA PUTRI, Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Pada Mata Pelajaran Fisika Siswa Kelas IX MTsN 3 Medan. Tesis: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan,2012

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan media pembelajaran interaktif yang layak digunakan, mudah dipelajari pebelajar dan dapat dipakai untuk pembelajaran individual, (2) untuk mengetahui keefektifan media pembelajaran interaktif yang dikembangkan pada mata pelajaran Fisika.

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang menggunakan model pengembangan produk Borg dan Gall yang dipadu dengan model pengembangan pembelajaran Dick dan Carey. Subyek uji coba terdiri dari dua ahli materi pelajaran Fisika, dua ahli desain pembelajaran, dua ahli rekayasa perangkat lunak, tiga orang siswa untuk uji perorangan, sembilan siswa untuk uji kelompok kecil, dan empat puluh siswa untuk uji lapangan. Data tentang kualitas produk pengembangan ini dikumpulkan dengan angket atau kuesioner. Data-data yang dikumpulkan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan; (1) uji ahli materi pelajaran Fisika berada pada kualifikasi sangat baik (92.08%), (2) uji ahli desain pembelajaran berada pada kualifikasi sangat baik (87.00%), (3) uji ahli rekayasa perangkat lunak berada pada kualifikasi sangat baik (92.10%), (4) uji coba perorangan berada pada kualifikasi sangat baik (93.10%), uji coba kelompok kecil berada pada kualifikasi sangat baik (96.78%), uji coba lapangan berada pada kualifikasi sangat baik (94.92%).

Produk akhir dari pengembangan media pembelajaran ini dilanjutkan dengan uji efektifitas produk. Penelitian dilakukan pada siswa kelas IX semester genap tahun pelajaran 2011-2012 di MTsN 3 Medan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Sampel penelitian sebanyak 80 siswa yang terdiri dari 40 siswa sebagai kelas eksperimen yang diberi perlakuan menggunakan media pembelajaran interaktif dan 40 siswa sebagai kelas kontrol yang menggunakan media pembelajaran power point sebagaimana yang berlangsung selama ini dalam proses pembelajaran.

Hasil pengujian hipotesis membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media pembelajaran interaktif dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media pembelajaran power point. Hal ini ditunjukkan dengan hasil pengolahan data diperoleh thitung = 7.73 pada taraf signifikansi α = 0.05 dengan dk 78 diperoleh ttabel = 1.994,

sehingga thitung > ttabel, efektifitas penggunaan media pembelajaran interaktif = 86.13%.

Disimpulkan bahwa hasil belajar kelompok siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media pembelajaran interaktif sebesar 86.13% sedangkan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media pembelajaran buku teks sebesar 71.00%.


(2)

INTAN PERMATA PUTRI, Development of Interactive Instructional Media in Physics. Thesis: Postgraduate Program of UNIMED. 2012.

This research is aimed to : (1) develop a good interactive Instructional media, easy to be learnt, and can be used for individual learning, (2) examine the effectiveness of the interactive instructional media in Physics.

This study is developmental research uses Borg & Gall’s model combined with Dick & Carey’s. The subjects of preliminary field testing are two experts in Physics, two experts in instructional design, two experts in media product, three students for one-to-one try out, nine students for small group try out, and fourty students for large group try out. The instruments employed in this study is a questionnaire and analyzed by using descriptive statistics.

The findings of the study are: (1) the quality of the developed instructional media viewed from the expert in Physics is excellent (92.08%), (2) the quality viewed from the expert in instructional design is excellent (87.00%), (3) the quality viewed from the expert in media product is excellent (92.10%), (4) in the one-to-one try out, of the two teachers observation, indicated that the product is excellent (93.10%), in the small group try-out, of three students observation, indicated that the product is excellent (96.78%), and in the large group try out, the fifty one students observation, indicated that the product is excellent (94.92%).

The final product of this interactive instructional media is continued with effectiveness exam. The study takes place in MTsN 3 Medan to the students of IX class, academic year 2011-2012. The method used in this study is quasi experiment. The samples are 80 students consisting 40 students as experiment class given interactive Instructional media while the others given power point as control class.

The result of hypothesis test proof that the study results of the students taught show a significant difference between using interactive instructional media and the text book. ( Fcount = 7.73 > Ftable = 1.994). The effectiveness of the interactive instructional


(3)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kurikulum KTSP 2008 IPA di SMP dirancang sebagai pembelajaran yang berdimensi pada kompetensi, sebab IPA memiliki peran penting sebagai dasar pengetahuan untuk mengungkap kejadian alam. Pokok pembelajaran IPA dalam KTSP memiliki materi yang memuat objek, tingkat organisasi objek, tema atau persoalan. Aspek IPA fisika mengkaji berbagai aspek struktur yang membangun material.

Fisika merupakan ilmu yang termasuk rumpun IPA, dan dalam pelaksanaan proses pembelajaran fisika yang selama ini berlangsung menunjukkan bahwa sebagian besar siswa tampak kurang berminat, kurang bergairah dan cenderung tidak aktif. Hal ini ditunjukkan oleh sikap siswa yang kurang antusias ketika pembelajaran akan berlangsung, rendahnya respon umpan balik dari siswa terhadap pertanyaan dan penjelasan guru, kurangnya pemusatan perhatian siswa serta kurangnya media yang mendukung proses pembelajaran fisika. Kondisi ini penulis temukan juga ketika melaksanakan proses belajar mengajar. Tidak semua peserta didik menaruh perhatian dan keinginan untuk mempelajari mata pelajaran Fisika .

Menurut tes DISA tahun 2003 menunjukan siswa SMP Indonesia menduduki peringkat ke 38 dari 41 negara dalam pengetahuan sainsnya ( Defense Information System Agency, 2010 ). Salah satu pelajaran formal yang dipelajari di sekolah adalah fisika. Fisika sebagai salah satu bidang studi yang diikutsertakan dalam ujian nasional yang mengharuskan siswa memperoleh nilai 5,50 sebagai


(4)

standar minimum kelulusan yang ditetapkan oleh pemerintah. Tentu saja siswa diharapkan memperoleh nilai diatas standar kelulusan (5,50) siswa akan mendapatkan peringkat prestasi di kelas dan di sekolah serta dapat melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi melalui salah satu bidang studi yaitu fisika.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang diperoleh penulis di MTsN 3 Medan yang dilaksanakan melalui wawancara guru dan siswa. Hasil wawancara dengan guru bidang studi IPA fisika Bapak Drs. Irhamsyah (2012) diketahui bahwa nilai ulangan harian siswa kelas IX tahun pelajaran 2011-2012 masih rendah, begitu juga dengan nilai ujian semester yang diperoleh siswa yang masih dibawah KKM yaitu 75, hanya sedikit siswa yang memperoleh nilai yang baik. Rata- rata nilai ujian semester siswa yang hanya 68. Rendahnya hasil belajar fisika siswa disebabkan oleh kebiasaan belajar siswa yang hanya memusatkan pada perhatian guru, siswa tidak serius dalam belajar dan serta banyak bermain dikarenakan kurangnya keberadaan dan pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran fisika.

Berdasarkan hasil wawancara kepada beberapa siswa yang dilakukan pada november 2011 diketahui bahwa para siswa menganggap pelajaran fisika merupakan mata pelajaran yang sulit, tidak menarik dan membosankan dikarenakan kurangnya media yang mendukung pembelajaran fisika yang membantu pemahaman siswa. Oleh karena itu, diperlukan suatu sasaran yang tepat untuk mengatasi masalah-masalah yang ada dalam pembelajaran IPA Terpadu khususnya fisika. Sasaran yang dimaksud disini adalah penggunaan media pembelajaran IPA Terpadu dalam pembelajaran interaktif.


(5)

Zaifbio (2009), strategi pembelajaran interaktif menekankan pada diskusi dan sharing di antara peserta didik. Diskusi dan sharing memberi kesempatan peserta didik untuk bereaksi terhadap gagasan, pengalaman, pendekatan dan pengetahuan guru atau temannya dan untuk membangun cara alternatif untuk berfikir dan merasakan. Kelebihan strategi ini antara lain: (1) peserta didik dapat belajar dari temannya dan guru untuk membangun keterampilan sosial dan kemampuan-kemampuan, (2) mengorganisasikan pemikiran dan membangun argumen yang rasional. Strategi pembelajaran interaktif memungkinkan untuk menjangkau kelompok-kelompok dan metode-metode interaktif. Kekurangan dari strategi ini sangat bergantung pada kecakapan guru dalam menyusun dan mengembangkan dinamika kelompok.

Kehadiran media sangat dibutuhkan dalam pembelajaran sebagaimana yang dikemukakan oleh para peneliti sebelumnya. Kristianto (2010), era perkembangan teknologi informasi yang semakin meningkat, khususnya dalam teknologi komputer sangat berpengaruh dan berperan penting dalam dunia pendidikan. Terutama dalam media pembelajaran, yaitu sering disebut dengan komputer pembelajaran atau Computer Assisted Instructional (CAI). Pengunaan media tersebut sangat membantu sekali dalam proses belajar siswa secara mandiri. Aplikasi program yang disajikan meliputi teks, grafis, animasi, video, dan sound. Apliaksi program tersebut dapat menarik perhatian dalam proses belajar mengajar.

Salah satu media yang dapat digunakan untuk membantu kegiatan pembelajaran adalah macromedia flash. Macromedia flash dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang interaktif dan menarik yang dapat menimbulkan minat siswa sehingga media macromedia flash dapat mengoptimalkan dalam membantu minat dan meningkatkan pemahaman siswa serta merangsang pikiran


(6)

siswa terhadap materi pelajaran. Kehadiran media pembelajaran interaktif dalam proses belajar mengajar telah membuat suasana yang berbeda dalam kelas, karena materi yang dulunya diajarkan dengan ceramah dan hanya monoton dapat divariasi dengan menampilkan tayangan berupa integrasi teks, suara, gambar bergerak dan video. Hal ini tentunya akan membuat siswa menjadi tertarik dengan materi yang diajarkan. Sujito (2008), dalam uji coba lapangan media interaktif terbukti mampu meningkatkan antusiasme siswa untuk terus belajar. Hal ini diperkuat oleh pendapat Kristiningrum (2007), multimedia yang dibuat bermanfaat untuk meningkatkan motivasi belajar siswa melalui pengembangan dan penciptaan sarana belajar, sumber belajar, serta menunjukkan kemajuan teknologi yang semakin pesat. CD Pembelajaran yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai variasi sarana pembelajaran dan meningkatkan kreativitas serta memotivasi siswa untuk terus belajar supaya dapat memenuhi tuntutan perkembangan zaman.

Dari penjelasan tersebut, maka kehadiran media pembelajaran interaktif di sekolah saat ini merupakan hal yang berguna bagi proses pembelajaran. Pendapat keefektifan penggunaan media interaktif dalam proses pembelajaran di kelas juga dikemukakan oleh Dwiyono (2009), efektifitas pembelajaran terjadi karena siswa dapat melihat berbagai bentuk data baik gambar, teks, suara, gerak dan peragaan mengenai prosedur pelaksanaan tune up, sehingga memungkinkan siswa lebih menguasai materi pelajaran.

Perkembangan teknologi komputer terutama dalam bidang perangkat lunak mendukung dalam penerapannya sebagai media pembelajaran. Dengan komputer dapat disajikan media pembelajaran yang memuat materi pembelajaran secara tekstual, audio maupun visual. Salah satu perangkat lunak yang


(7)

mendukung dalam mengembangkan media interaktif adalah macromedia flash 8.0. Suciati (2003), macromedia flash merupakan sebuah program aplikasi standar authoring tool professional yang dikeluarkan oleh perusahaan internasional macromedia yang digunakan untuk membuat animasi vektor dan bitmap untuk keperluan pembangunan situs web lainnya. Dengan beberapa kemudahan itulah macromedia flash 8.0 mendukung dalam penerapannya sebagai pengembang media pembelajaran berbentuk media interaktif.

Macromedia flash mempunyai banyak keunggulan dibandingkan dengan software animasi lainnya diantaranya adalah program yang berorientasi objek, mampu mendesain gambar berbasis vektor, dapat dipergunakan sebagai software pembuat situs WEB, dan banyak keunggulan lainnya. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah banyak digunakan dalam proses belajar mengajar, dengan satu tujuan mutu pendidikan akan selangkah lebih maju seiring dengan kemajuan teknologi. Perkembangan teknologi multimedia telah menjanjikan potensi besar dalam merubah cara seseorang untuk belajar, untuk memperoleh informasi, menyesuaikan informasi dan sebagainya. Multimedia juga menyediakan peluang bagi pendidik untuk mengembangkan teknik pembelajaran sehingga menghasilkan hasil yang maksimal dalam proses pembelajaran. (Saroso, 2007).

Guru dalam menyampaikan materinya terkadang memerlukan suatu media pembelajaran untuk ditampilkan pada siswa. Misalnya, dalam mempelajari pokok bahasan Tata surya di SMP. Biasanya guru cenderung monoton menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi tersebut. Melihat kenyataan tersebut, perlu adanya pengembangan media pembelajaran interaktif untuk mata pelajaran fisika. Pengembangan media interaktif ini diharapkan dapat membantu


(8)

guru dalam menjelaskan berbagai bahasan materi, sehingga guru tidak lagi hanya bergantung pada buku pelajaran yang ada. Para siswa sebagai penerima pesan akan lebih mudah dalam memahami materi yang disampaikan. Penelitian ini merupakan upaya untuk mengembangkan media pembelajaran interaktif pada mata pelajaran fisika siswa kelas IX MTsN 3 Medan.

B. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:

1. Apa penyebab rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika ? 2. Mengapa siswa menganggap pelajaran fisika merupakan mata pelajaran

yang sulit, tidak menarik dan membosankan ?

3. Bagaimana strategi pembelajaran selama ini yang digunakan guru ?

4. Mengapa pemakaian multimedia dalam pembelajaran fisika di sekolah masih minim ?

5. Mengapa sulit memperoleh media pembelajaran yang efektif untuk pelajaran fisika di sekolah sehingga kegiatan pembelajaran kurang efektif? 6. Apakah guru bidang studi belum menggunakan media pembelajaran

interaktif pada mata pelajaran fisika ?

C. Pembatasan Masalah

Identifikasi masalah yang telah diuraikan menunjukkan perlunya pengembangan media pembelajaran interaktif untuk mengatasi masalah-masalah yang terindentifikasi. Mengingat keterbatasan yang ada pada peneliti, baik dari


(9)

segi kemampuan, waktu dan biaya maka pengembangan media pembelajaran interaktif ini dibatasi pada ruang lingkup yang dapat dijangkau oleh peneliti.

Adapun yang menjadi ruang lingkup dari penelitian pengembangan ini adalah : materi pelajaran yang dikembangkan hanya meliputi kompetensi dasar : mendeskripsikan karakteristik tata surya. Dengan materi pokok tata surya pada kelas IX MTs semester genap. Media pembelajaran yang dikembangkan hanya dalam bentuk media pembelajaran interaktif yang aplikasinya dibuat dengan Software Program Macromedia flash 8.0. Analisis kebutuhan hanya dilakukan di MTsN 3 Medan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah pengembangan media pembelajaran interaktif dengan menggunakan macromedia flash pada mata pelajaran fisika ?

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran interaktif macromedia flash pada mata pelajaran fisika?

E. Tujuan Pengembangan

Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk :

1. Menghasilkan media pembelajaran interaktif macromedia flash pada mata pelajaran fisika yang layak digunakan, mudah dipelajari.

2. Mengetahui hasil pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran interaktif macromedia flash pada mata pelajaran fisika.


(10)

F. Manfaat Pengembangan

Manfaat pengembangan ini secara praktis adalah sebagai berikut:

1. Dapat membantu pebelajar dalam memahami materi pelajaran fisika dengan pembelajaran yang interaktif, menarik, dan menyenangkan bagi setiap pebelajar yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar.

2. Sebagai salah satu alternatif dalam pemanfaatan media pembelajaran yang disesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sehingga pembelajaran dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja tanpa harus menuntut adanya kehadiran guru secara fisik.

Secara teoritis manfaat pengembangan ini adalah sebagai berikut:

1. Membangkitkan minat mahasiswa untuk melanjutkan penelitian tentang pengembangan dan termotivasi untuk mengembangkan media pembelajaran alternatif yang mudah, singkat, menyenangkan dan murah.

2. Diharapkan konsep pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran interaktif dapat direkomendasikan sebagai inovasi dalam dunia pendidikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas dan akhirnya pembelajaran akan menjadi lebih berkualitas.


(11)

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan, tujuan, hasil dan pembahasan penelitian pengembangan media pembelajaran interaktif yang dikemukakan sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1). Hasil validasi dari ahli materi, ahli desain pembelajaran, ahli rekayasa perangkat lunak, tanggapan uji perorangan, uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan terhadap media pembelajaran interaktif mata pelajaran Fisika yang dikembangkan menunjukkan bahwa seluruh aspek penilaian media pembelajaran interaktif mata pelajaran yang dikembangkan dengan menggunakan program Macromedia Flash Professional 8.0 secara keseluruhan termasuk dalam kategori “Sangat Baik”.

2). Pelaksanaan pembelajaran lebih efektif dengan menggunakan media pembelajaran interaktif macromedia flash pada mata pelajaran fisika

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan dan temuan pada penelitian pengembangan media pembelajaran interaktif yang telah teruji memiliki implikasi yang tinggi digunakan guru dalam proses pembelajaran. Adapun implikasi yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1). Media pembelajaran interaktif akan memberi sumbangan praktis terutama dalam pelaksanaan proses pembelajaran bagi guru dimana media pembelajaran interaktif ini memberikan kemudahan dalam menyelenggarakan pembelajaran


(12)

sehingga berdampak pada efektifitas proses pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian media pembelajaran interaktif dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi guru dalam penyampaian materi pelajaran Fisika dan bidang ilmu lain dengan pertimbangan dimana siswa memiliki ketertarikan dalam proses pembelajaran akan meningkatkan hasil belajarnya pula.

2). Penerapan media pembelajaran interaktif memerlukan kesiapan siswa untuk melaksanakan pembelajaran dengan media baru secara mandiri sehingga siswa akan dapat memperoleh hasil belajar yang maksimal, bila menerapkan media pembelajaran interaktif secara maksimal pula.

C. Saran

Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan serta implikasi hasil penelitian, berikut ini diajukan beberapa saran yaitu:

1. Mengingat selama ini proses pembelajaran masih menggunakan media pembelajaran powerpoint, maka disarankan agar media pembelajaran interaktif digunakan karena media pembelajaran interaktif mampu memberi umpan balik yang lebih baik bagi siswa.

2. Disarankan kepada guru agar memberi motivasi kepada siswa untuk belajar mandiri dengan menggunakan media pembelajaran interaktif, karena siswa akan mendapatkan informasi yang mereka inginkan melalui media pembelajaran interaktif ini dan mereka juga tidak perlu tergantung pada kehadiran guru dalam upaya meningkatkan hasil belajarnya.


(13)

3. Mengingat hasil kesimpulan dalam penelitian ini masih memungkinkan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang belum mampu terkontrol, maka masih perlu kiranya dilakukan penelitian lebih lanjut pada sampel yang lebih banyak dan luas.


(1)

guru dalam menjelaskan berbagai bahasan materi, sehingga guru tidak lagi hanya bergantung pada buku pelajaran yang ada. Para siswa sebagai penerima pesan akan lebih mudah dalam memahami materi yang disampaikan. Penelitian ini merupakan upaya untuk mengembangkan media pembelajaran interaktif pada mata pelajaran fisika siswa kelas IX MTsN 3 Medan.

B. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:

1. Apa penyebab rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika ? 2. Mengapa siswa menganggap pelajaran fisika merupakan mata pelajaran

yang sulit, tidak menarik dan membosankan ?

3. Bagaimana strategi pembelajaran selama ini yang digunakan guru ?

4. Mengapa pemakaian multimedia dalam pembelajaran fisika di sekolah masih minim ?

5. Mengapa sulit memperoleh media pembelajaran yang efektif untuk pelajaran fisika di sekolah sehingga kegiatan pembelajaran kurang efektif? 6. Apakah guru bidang studi belum menggunakan media pembelajaran

interaktif pada mata pelajaran fisika ?

C. Pembatasan Masalah

Identifikasi masalah yang telah diuraikan menunjukkan perlunya pengembangan media pembelajaran interaktif untuk mengatasi masalah-masalah yang terindentifikasi. Mengingat keterbatasan yang ada pada peneliti, baik dari


(2)

segi kemampuan, waktu dan biaya maka pengembangan media pembelajaran interaktif ini dibatasi pada ruang lingkup yang dapat dijangkau oleh peneliti.

Adapun yang menjadi ruang lingkup dari penelitian pengembangan ini adalah : materi pelajaran yang dikembangkan hanya meliputi kompetensi dasar : mendeskripsikan karakteristik tata surya. Dengan materi pokok tata surya pada kelas IX MTs semester genap. Media pembelajaran yang dikembangkan hanya dalam bentuk media pembelajaran interaktif yang aplikasinya dibuat dengan Software Program Macromedia flash 8.0. Analisis kebutuhan hanya dilakukan di MTsN 3 Medan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah pengembangan media pembelajaran interaktif dengan menggunakan macromedia flash pada mata pelajaran fisika ?

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran interaktif macromedia flash pada mata pelajaran fisika?

E. Tujuan Pengembangan

Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk :

1. Menghasilkan media pembelajaran interaktif macromedia flash pada mata pelajaran fisika yang layak digunakan, mudah dipelajari.

2. Mengetahui hasil pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran interaktif macromedia flash pada mata pelajaran fisika.


(3)

F. Manfaat Pengembangan

Manfaat pengembangan ini secara praktis adalah sebagai berikut:

1. Dapat membantu pebelajar dalam memahami materi pelajaran fisika dengan pembelajaran yang interaktif, menarik, dan menyenangkan bagi setiap pebelajar yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar.

2. Sebagai salah satu alternatif dalam pemanfaatan media pembelajaran yang disesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sehingga pembelajaran dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja tanpa harus menuntut adanya kehadiran guru secara fisik.

Secara teoritis manfaat pengembangan ini adalah sebagai berikut:

1. Membangkitkan minat mahasiswa untuk melanjutkan penelitian tentang pengembangan dan termotivasi untuk mengembangkan media pembelajaran alternatif yang mudah, singkat, menyenangkan dan murah.

2. Diharapkan konsep pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran interaktif dapat direkomendasikan sebagai inovasi dalam dunia pendidikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas dan akhirnya pembelajaran akan menjadi lebih berkualitas.


(4)

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan, tujuan, hasil dan pembahasan penelitian pengembangan media pembelajaran interaktif yang dikemukakan sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1). Hasil validasi dari ahli materi, ahli desain pembelajaran, ahli rekayasa perangkat lunak, tanggapan uji perorangan, uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan terhadap media pembelajaran interaktif mata pelajaran Fisika yang dikembangkan menunjukkan bahwa seluruh aspek penilaian media pembelajaran interaktif mata pelajaran yang dikembangkan dengan menggunakan program

Macromedia Flash Professional 8.0 secara keseluruhan termasuk dalam kategori

“Sangat Baik”.

2). Pelaksanaan pembelajaran lebih efektif dengan menggunakan media pembelajaran interaktif macromedia flash pada mata pelajaran fisika

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan dan temuan pada penelitian pengembangan media pembelajaran interaktif yang telah teruji memiliki implikasi yang tinggi digunakan guru dalam proses pembelajaran. Adapun implikasi yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1). Media pembelajaran interaktif akan memberi sumbangan praktis terutama dalam pelaksanaan proses pembelajaran bagi guru dimana media pembelajaran interaktif ini memberikan kemudahan dalam menyelenggarakan pembelajaran


(5)

sehingga berdampak pada efektifitas proses pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian media pembelajaran interaktif dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi guru dalam penyampaian materi pelajaran Fisika dan bidang ilmu lain dengan pertimbangan dimana siswa memiliki ketertarikan dalam proses pembelajaran akan meningkatkan hasil belajarnya pula.

2). Penerapan media pembelajaran interaktif memerlukan kesiapan siswa untuk melaksanakan pembelajaran dengan media baru secara mandiri sehingga siswa akan dapat memperoleh hasil belajar yang maksimal, bila menerapkan media pembelajaran interaktif secara maksimal pula.

C. Saran

Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan serta implikasi hasil penelitian, berikut ini diajukan beberapa saran yaitu:

1. Mengingat selama ini proses pembelajaran masih menggunakan media pembelajaran powerpoint, maka disarankan agar media pembelajaran interaktif digunakan karena media pembelajaran interaktif mampu memberi umpan balik yang lebih baik bagi siswa.

2. Disarankan kepada guru agar memberi motivasi kepada siswa untuk belajar mandiri dengan menggunakan media pembelajaran interaktif, karena siswa akan mendapatkan informasi yang mereka inginkan melalui media pembelajaran interaktif ini dan mereka juga tidak perlu tergantung pada kehadiran guru dalam upaya meningkatkan hasil belajarnya.


(6)

3. Mengingat hasil kesimpulan dalam penelitian ini masih memungkinkan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang belum mampu terkontrol, maka masih perlu kiranya dilakukan penelitian lebih lanjut pada sampel yang lebih banyak dan luas.