APLIKASI WEB DEVICE CONTROLLER BERBASIS DELPHI DAN PHP.
BERBASIS DELPHI DAN PHP
SKRIPSI
Diajukan Oleh :
ARMIKO TYAS ZACHRUDIN
NPM : 0634010148
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
(2)
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanallahu Wata’ala yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini dengan baik dan benar.
Penyusunan laporan tugas akhir ini merupakan prasyarat dalam mengambil tugas akhir. Adapun judul laporan tugas akhir ini adalah “Aplikasi Web Device Controller Berbasis Delphi dan PHP”.
Tak lupa pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Sang Penguasa Alam Semesta Allah Subhanallahu Wata’ala yang telah melimpahkan rahmat dan inayahnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan sampai tuntas.
2. Kedua orang tua tercinta dan tersayang yang telah memberikan bantuan doa, materiil, inmateriil dukungan, motivasi serta harapan-harapannya pada saat penulis menyelesaikan skripsi dan laporan ini. Yang penulis minta hanya doa restu hingga penulis bisa membuat sesuatu lebih baik dari laporan ini.
3. Bapak Prof. DR. Ir. Teguh Soedarto, MP. Selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
(3)
“Veteran” Jawa Timur.
5. Bapak Basuki Rahmat, Ssi, MT selaku ketua jurusan teknik informatika UPN “Veteran” Jawa Timur dan Dosen pembimbing I laporan dan program skripsi yang telah meluangkan banyak waktu, tenaga dan pikiran serta dengan sabar membimbing penulis dari awal hingga terselesainya laporan skripsi/Tugas Akhir (TA) ini.
6. Bapak Doddy Ridwandono, S.Kom selaku dosen pembimbing II laporan dan program skripsi yang telah meluangkan begitu banyak waktu, tenaga dan pikiran serta dengan sabar membimbing penulis dari awal hingga terselesainya laporan skripsi/Tugas Akhir (TA) ini.
7. Kedua adik kandungku (Syamsul Hidayat/Teknik Informatika 2008) dan adikku yang imut-imut Nur Hidayatillah Maulidiya (Menik) yang membantu, memberi dukungan dan memberi motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini
8. Saudara-saudara sepupu serta pak dhe & Pak Lek-ku dari Ayah dan Ibu.
9. Dosen-dosen Jurusan Teknik Informatika UPN “Veteran” Jawa Timur, yang telah memberikan ilmu, membuka pikiran dan merubah pola pikir kami
(4)
kristiyanto dan pak gondho yang membantu serta memotivasi dalam pengerjaan sistem
11.Seluruh teman jurusan teknik informatika dan sistem informasi yang selalu menemaniku, membantu serta memotivasi dalam pengerjaan laporan tugas akhir ini (Bayu, Arik, Diangga, AAN, Sandi, Nia, Citra, Botak, kacong dll).
12.Para sahabatku (M.Syaifudin, Imam Machalli, M.Asrori, M.Dzulkifli Azhar) yang telah membantu atas perancangan alat keras, ustadz M.Nidhlomuddin yang selalu menasehati serta memotivasi. Tidak lupa Bu Nyai dan Almarhum Pak Kyaiku : Alm. KH. M. Bisri dan Bu Nyai Hj. Mahnunah yang mendidik penulis dari kecil sampai sekarang untuk menjadi seorang muslim dan insan yang pantang menyerah.
Penulis sebagai manusia biasa pasti mempunyai keterbatasan dan banyak sekali kukurangan, terutama dalam pembuatan laporan tugas akhir ini. Untuk itu penulis sangat membutuhkan kritik dan saran yang membangun dalam memperbaiki penulisan laporan ini.
Surabaya, April 2011
(5)
v
Halaman COVER
ABSTRAK .... ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1.Latar Belakang ... 1
1.2.Rumusan Masalah... 3
1.3.Batasan Masalah ... 3
1.4.Tujuan Dan Manfaat ... 4
1.5.Metodologi... 5
1.6.Sistematika... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
2.1 ... WEB SERVER ... 8
2.1.1 Pengertian Web Server... ... 8
2.1.2 Teknologi Web Server... 11
2.2 Borland Delphi 7 ... ... 12
(6)
vi
Delphi 7 ... 14
2.2.3 Tampilan Borland IDE Delphi 7 ... 15
2.2.3.1 Menu Bar dan Tool Bar …... ... 17
2.2.3.2 Component Palette... 17
2.2.3.3 Form Designer ... 18 2.2.3.4...Code Editor ... 19
2.2.3.5...Object inspector... 20
2.2.3.6...File-file Delphi... 20
2.2.3.7...Reserve d Word ... 21
2.2.3.8...Aturan penulisan Delphi ... 23
2.2.3.9...Tipe data... 23
2.2.3.10...Tipe Integer ... 24
2.2.3.11...Tipe real... 25
2.2.3.12...Tipe character... 26
2.2.3.13...Tipe string ... 27
2.2.3.14...Tipe boolean... 27
2.3...Struktur internet ... 28
(7)
vii
e Device Controller ... 31
BAB III PERENCANAAN SISTEM... 43
3.1 Web Device Controller ... 43
3.2 Perancangan Hardware Web Device Controller ... 46
3.3 Perancangan Database... 60
3.4 Perancangan Web Controller ... 62
3.5 Perancangan Engine Device Controller ... 66
3.6 Prinsip Kerja Aplikasi ... 74
3.7...Urutan Proses Kerja Aplikasi Perangkat Keras... 74
3.8...Alur Jalan Sistem dari Web, Engine ke Hardware ... 76
BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM ... 80
4.1 Perangkat Lunak yang digunakan ... 80
4.2 Perangkat keras yang digunakan... 81
4.3 Implementasi data ... 81
4.3.1 Data Tabel table1 ... 82
4.3.2 Data Tabel Login ... 83
4.3.3 Data Tabel Status ... 84
4.4 Implementasi Aplikasi Web Device Controller ... 85
(8)
viii
4.4.3 Form Halaman User ... 87
4.5 Implementasi Aplikasi Engine Device Controller ... 90
4.5.1 Halaman Login Engine Device Controller... 90
4.5.2 Halaman Home Engine Device Controller ... 91
4.5.3 Halaman User Engine Device Controller... 93
4.5.4 Halaman About Engine Device Controller ... 95
4.5.5 Halaman Tabel ... 96
4.5.6 Halaman Laporan ... 98
BAB V UJI COBA DAN EVALUASI PROGRAM ... 99
5.1 Uji Coba ... 99
5.1.1 Lingkungan Uji Coba... 99
5.2 Implementasi Data ... 99
5.2.1 Data Tabel table1 ... 100
5.2.2 Data Tabel Login ... 101
5.2.3 Data Tabel Status ... 101
5.3 Implementasi Desain Antar Muka Pada Web Device Controller ... 102
5.3.1 Form Pendaftaran User ... 102
5.3.2 Form Login ... 103
5.3.3 Form Halaman User ... 104
5.4 Implementasi Desain Antar Muka pada Engine Device Controller... 104
5.4.1 Form Login ... 105
5.4.2 Halaman Utama... 105
(9)
ix
5.4.5 Menu Database... 109
5.4.6 Menu Print... 110
5.5 Hasil Koneksi Aplikasi dengan Hardware ... 111
BAB VI PENUTUP ... 122
6.1 Kesimpulan ... 122
6.2 Saran... 122
Daftar Pustaka... 124
DAFTAR GAMBAR
BAB II Gambar 2.1 Logo Server Apache... 10Gambar 2.2 Bagan Alur Kerja Sistem ... 12
Gambar 2.3 Tampilan Delphi 7.0... 16
Gambar 2.4 Menu Bar dan Tool Bar... 17
Gambar 2.5 Component Palette ... 18
Gambar 2.6 Form Designer... 18
Gambar 2.7 Code Editor ... 19
Gambar 2.8 Object Inspector ... 20
(10)
x
Gambar 2.11 Transistor... 34
Gambar 2.12 Jenis Resistor... 40
Gambar 2.13 Dioda ... 41
Gambar 2.14 IC (Integrated Circuit) 7805... 42
BAB III Gambar 3.1 Struktur Kerja Web Device Controller... 45
Gambar 3.2 Skema data PIN-OUT IC FT232BM ... 47
Gambar 3.3 skema rangkaian konverter... 48
Gambar 3.4 Skema Konverter RS 232... 52
Gambar 3.5 Skema Konverter RS 422... 54
Gambar 3.6 Skema Konverter RS 485... 55
Gambar 3.7 Skema 2 Dual Led Indikator ... 56
Gambar 3.8 Skema Single Led Indikator... 57
Gambar 3.9 Skema Blok Rangkaian Hardware Konverter ... 58
Gambar 3.10 Rangkaian Hardware Tester ... 59
Gambar 3.11 CDM Database On ... 61
Gambar 3.12 PDM Database On... 62
Gambar 3.13 Interface Sketsa Halaman Login ... 63
Gambar 3.14 Interface Sketsa Halaman Pendaftaran User ... 64
Gambar 3.15 Interface Sketsa Halaman User ... 65
(11)
xi
Gambar 3.18 Menu Operator non-Admin... 68
Gambar 3.19 Flowchart Menu Utama... 69
Gambar 3.20 Flowchart Menu Home... 70
Gambar 3.21 Flowchart Menu User... 71
Gambar 3.22 Flowchart Menu View Tabel... 72
Gambar 3.23 Flowchart Menu History ... 73
Gambar 3.24 Flowchart Kerja Aplikasi ... 78
BAB IV Gambar 4.1 Form Halaman Login ... 85
Gambar 4.2 Form Pendaftaran User... 86
Gambar 4.3 Form Halaman Login ... 87
Gambar 4.4 Status Engine Aktif ... 88
Gambar 4.5 Status Engine Non Aktif ... 88
Gambar 4.6 Pesan Engine Non Aktif... 89
Gambar 4.7 Set Waktu Off ... 90
Gambar 4.8 Halaman Login Engine Controller ... 90
Gambar 4.9 Halaman Home Admin... 92
Gambar 4.10 Halaman Home Operator ... 93
Gambar 4.11 Halaman Menu User Untuk Admin ... 94
Gambar 4.12 Halaman Menu User Untuk Operator ... 95
(12)
xii
Gambar 4.15 Halaman Tabel Record Login ... 97
Gambar 4.16 Halaman Preview Laporan ... 98
BAB V Gambar 5.1 Pendaftaran User ... 103
Gambar 5.2 Form Login... 103
Gambar 5.3 Halaman User... 104
Gambar 5.4 Halaman Login... 105
Gambar 5.5 Halaman Utama Admin... 106
Gambar 5.6 Halaman Operator Non Admin ... 106
Gambar 5.7 Pesan Aplikasi dan Hardware Tidak Terkoneksi ... 107
Gambar 5.8 Menu User (Khusus Admin) ... 108
Gambar 5.9 Menu About ... 109
Gambar 5.10 Menu View Table... 110
Gambar 5.11 Daftar History Status Devices ... 110
Gambar 5.12 Daftar History User yang Login... 111
Gambar 5.13 Status 4 Device ON ... 111
Gambar 5.14 Animasi 4 Buah Led Menyala (Hijau) ... 112
Gambar 5.15 4 buah Led di Hardware Menyala ... 112
Gambar 5.16 Status 4 device OFF ... 113
Gambar 5.17 Animasi 4 Buah Led Padam (Merah)... 114
(13)
xiii
Gambar 5.20 Animasi Led Device 1 Padam (OFF)... 116
Gambar 5.21 Status Device 1 Padam (OFF)... 117
Gambar 5.22 Status Device 1&2 Padam (OFF)... 118
Gambar 5.23 Animasi Led Device 1&2 Padam (OFF)... 118
Gambar 5.24 Status Device atau Led 1&2 Padam (OFF)... 119
Gambar 5.25 Status Device 1-3 OFF ... 120
Gambar 5.26 Animasi Lampu Led/Device 1-3 Padam (OFF) ... 120
Gambar 5.27 Status Device/Led 1-3 Padam (OFF) ... 121
DAFTAR TABEL BAB II Tabel 2.1 Macam-macam file Project Delphi ... 21
Tabel 2.2 Kata-kata baku yang digunakan pada Delphi ... 22
Tabel 2.3 format penyimpanan integer ... 25
Tabel 2.4 Tipe real ... 25
Tabel 2.5 Tipe string ... 27
Tabel 2.6 Tipe Boolean ... 27
(14)
xiv
Tabel 3.1 Letak pin I/O IC FT232BM ... 48
Tabel 3.2 Letak Pin Daya/Tegangan IC FT232FM ... 49
Tabel 3.3 Letak Pin Sinyal Input dan Output data IC FT232FM ... 49
Table 3.4 UART Konversi data Paralel-Serial dan Serial-Paralel ... 50
Tabel 3.5 EEPROM Interface ... 51
BAB IV Tabel 4.1 Tabel table1... 82
Tabel 4.2 Tabel Data login... 83
Tabel 4.3 Tabel Data Status ... 84
BAB V Tabel 5.1 Data Table1 ... 100
Tabel 5.2 Data Login ... 101
Tabel 5.3 Data Status ... 102
(15)
Penyusun : Armiko Tyas Zachrudin Pembimbing I : Basuki Rahmat,S.si,MT
Pembimbing II : Doddy Ridwandono,S.Kom
ABSTRAK
Daerah Surabaya merupakan daerah yang sangat strategis karena pusat dari perdagangan dan Industri. Hal ini terlihat dari perkembangan kota yang semakin maju. Perencanaan kota sudah mulai berkembang terlihat dengan banyaknya gedung yang baru dibangun. Perkembangan kota juga terlihat dari perkembangan penduduknya. Permasalahan yang sering muncul adalah konsumsi listrik di tiap perusahaan sering mengalami lonjakan beban daya akibat pembuangan listrik yang tidak terpakai. Untuk mengatasinya maka dengan adanya aplikasi ini nantinya dapat memanajemen penggunaan listrik sesuai kebutuhan dan tidak mengalami pemborosan listrik yang sia-sia
Pada penelitian Tugas Akhir ini, akan dilakukan pembuatan suatu aplikasi web device controller berbasis delphi dan php. Yang nantinya aplikasi ini dapat digunakan untuk memanajemen konsumsi listrik pada suatu perusahaan, universitas atau gedung-gedung tinggi didaerah surabaya agar konsumsi listrik tidak mengalami overload sehingga akan membuat biaya listrik menjadi bengkak atau tinggi. Dan dengan adanya aplikasi ini maka konsumsi listrik dapat terkendali dengan baik karena listrik yang tidak terpakai akan langsung di padamkan dan dapat menghindari tegangan arus pendek yang dapat mengakibatkan kebakaran.
Dengan adanya aplikasi ini akan mempermudah dan dapat membantu pihak yang biasanya konsumsi listriknya overload menjadi normal atau lebih hemat serta dapat mengontrol listrik rumah dengan leluasa dan mudah. Selain itu juga aplikasi ini dapat menghidupkan atau mematikan (remote) peralatan listrik dari jarak yang jauh.
.
(16)
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Perkembangan internet pada saat ini telah mencapai tingkat yang sangat membanggakan dan mengesankan. Hampir semua informasi dan berita didunia dapat dilihat di internet. Selain untuk melihat informasi kita bisa melakukan kegiatan lain di internet diantaranya adalah bersosialisasi dengan saudara atau teman-teman kita yang berada diluar daerah kita dan selain itu juga kita bisa memasarkan produk atau hasil kesenian atau pun yang lain-lainnya. Bahkan yang dahulunya kita membuat surat dengan menulis dikertas dan mengirimnya lewat pos namun sekarang kita bisa menulisnya dengan mengetik di keyboard yang bisa kita katakan dengan E-mail bahkan mengirimnya bisa lebih jauh cepat tanpa menunggu berhari-hari untuk menerimanya. Namun ada hal lain yang lebih membanggakan selain kegunaan internet diatas yang berupa penyampaian informasi, yaitu internet bisa kita gunakan untuk mengendalikan peralatan atau yang lainnya. Diantaranya adalah kita bisa mengendalikan peralatan industri dari jarak yang jauh. Sistem seperti ini sudah mulai diterapkan dan diaplikasikan oleh beberapa perusahaan modern diluar negeri. Salah satunya adalah perusahaan besar di Inggris yang telah menggunakan teknologi ini untuk menggerakkan banyak cabang industrinya meski jarak antara cabang-cabang industrinya itu ada yang mencapai ratusan kilometer.
Elektronika adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan
(17)
listrik dalam suatu alat seperti komputer, peralatan elektronik, termokopel, semikonduktor, dan lain sebagainya. Ilmu yang mempelajari tentang pembuatan alat-alat seperti ini merupakan cabang dari ilmu fisika, sementara bentuk desain dan pembuatan sirkuit elektroniknya adalah bagian dari teknik elektro, teknik komputer, dan ilmu/teknik elektronika dan instrumentasi. Dan hasil olah ilmu ini kita bisa membuat sebuah peralatan elektonika. Dengan menggunakan ilmu ini kita bisa menggabungkannya dengan teknologi berbasis internet yang nantinya kita bisa mengkontrolnya.
Dengan adanya Tugas Akhir ini penulis ingin membuat suatu Sistem Pengendali Device yang dikendalikan dari web (Web Device Controller) berbasis delphi dan php yang nantinya akan digunakan dirumah, kantor, atau tempat lainnya yang ada keterkaitannya dengan peralatan elektronika. Web device controller adalah sebuah aplikasi yang dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman Delphi dan digabungkan dengan bahasa pemrograman web service
yaitu PHP. Aplikasi ini dapat digunakan untuk mengkontrol sebuah device atau beberapa device dari jarak yang jauh dengan menggunakan teknologi internet saat ini yang dikoneksikan dengan perangkat keras yang dibuat untuk mengkoneksikan antara device atau peralatan elektronik rumah dengan aplikasi yang dibuat tanpa harus kita membuang waktu untuk pulang kerumah hanya karena untuk mematikan atau menghidupkan peralatan elektronika rumah kita.Dan dengan adanya aplikasi ini diharapkan kita bisa mempersingkat kerja atau pekerjaan kita lebih simpel dan praktis serta lebih efisien.
(18)
1.2Rumusan Masalah
Pada saat ini jumlah kebutuhan listrik sangatlah penting baik untuk rumah atau bahkan perusahaan. Namun terkadang efisiensi penggunaan listrik terkadang sering tidak sesuai dengan pemakaian akibatnya biaya untuk listrik diluar dugaan. Hal utama yang menyebabkan biaya listrik mahal adalah adanya perangkat atau piranti yang seharusnya tak terpakai dibiarkan menyala. Dengan Alasan ini yang menyebabkan penulis membuat atau menciptakan aplikasi ini agar seseorang bisa dengan mudah mengatur perangkat atau alat elektro yang mereka gunakan.
1.3Batasan Masalah
Batasan-batasan atau ruang lingkup permasalahan yang akan ditangani yaitu :
1. Sistem ini masih di ujicoba kan pada web server lokal
2. Aplikasi ini menggunakan port serial to USB yang terdapat pada printer
saat ini. Alat ini menggunakan konverter dari usb to serial atau serial to usb
3. Tidak menjelaskan hardwarekonverter serial usb
4. Sistem ini akan diuji cobakan menggunakan simulasi atau replika rumah yang dibuat serta device berupa lampu led yang beraneka ragam warna 5. Sistem atau Aplikasi ini tidak berfungsi sebagai pengatur suhu pada Alat
elektronika Kulkas dan AC
6. Hanya mengontrol device dengan 2 perintah yaitu ON dan OFF karena alat elektronika tidak mempunyai sistem resume
(19)
7. Penekanan tujuan skripsi ini pada fungsi web-nya dan untuk aplikasi
engine delphinya dibantu oleh teman kerja bapak
1.4Tujuan dan Manfaat
Tujuan untuk melaksanakan tugas akhir ini adalah untuk:
1. Membuat solusi terbaik untuk mengontrol alat elektronika dirumah 2. Memudahkan seseorang dalam pengkontrollan alat elektronika rumah
menggunakan teknologi berbasis internet. Sehingga dapat mengkontrol peralatan elektronika dari jarak jauh.
3. Menciptakan embrio teknologi terbaru dalam dunia informatika.
4. Membuat terapan teknologi baru pada sistem aplikasi kontrol peralatan.
Dengan Adanya tugas akhir ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :
1. Menambah wawasan dan mengasah kemampuan serta ilmu yang
didapat oleh mahasiswa selama melaksanakan kuliah.
2. Mempermudah dan mempercepat proses pengkontrollan alat
elektronika dengan meng- ON/OFF kan device yang dipilih tersebut. 3. Dapat menciptakan teknologi yang dapat berguna bagi diri sendiri dan
orang lain.
4. Menambah referensi koleksi buku untuk perpustakaan Universitas. 5. Dapat dijadikan sebagai acuan untuk mahasiswa lain khususnya
(20)
terobosan teknologi baru dan mengembangkan ilmu informatika untuk lebih berkembang dan maju.
6. Dapat dijadikan sebagai acuan untuk dapat mengembangkan teknologi sistem aplikasi pengendali alat menjadi lebih kompleks dan lebih baik lagi dari sebelumnya.
7. Menjadikan aplikasi kontrol ini sebagai landasan untuk membuat sistem yang lebih kompleks dan sempurna
1.5Metodologi
Langkah-langkah pengumpulan data sebagai dasar penyusunan skripsi : 1. Metoda Analisa
Menganalisa masalah-masalah yang akan disajikan dan mengumpulkan data atau informasi.
2. Metoda Literatur
Merupakan usaha untuk lebih memudahkan dalam melengkapi data dan memecahkan masalah yang merupakan sumber referensi bagi penulis dalam mengambil langkah pengamatan dan melengkapi data. 3. Metoda Observasi
Observasi merupakan aktivitas melakukan pengamatan dan analisa terhadap kondisi sebenarnya di lapangan kemudian akan diberikan solusinya.
4. Metoda Evaluasi
(21)
1.6Sistematika
Dalam laporan tugas akhir ini, pembahasan disajikan dalam Lima bab dengan sistematika pembahasan sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menerangkan tentang latar belakang permasalahan yang ada, batasan permasalahan, tujuan dan manfaat dari penulisan Skripsi ini, sampai pada metodologi.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini menjelaskan tentang teori-teori pemecahan masalah yang berhubungan dan digunakan untuk mendukung dalam pembuatan tugas akhir ini.
BAB III : PERENCANAAN SISTEM
Bab ini dijelaskan tentang tata cara perancangan sistem yang akan dibuat. Didalam bab ini juga akan dibahas tentang cara perancangan
hardware dan software untuk aplikasi web device controller yang didalamnya akan terdapat :Skema Rancangan Web Device Controller, Flowchart, perancangan hardware, Alur Kerja Sistem Hardware
Rangkaian Elektronika, perancangan software web device controller
dan alur kerja software engine yang dibuat.
BAB IV : IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini melakukan metode percobaan dan pengamatan terhadap sistem yang telah direncanakan.
(22)
BAB V : PENUTUP
Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran-saran sebagai hasil dari Skripsi ini.
(23)
8
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 WEB SERVER
2.1.1 Pengertian Web Server
Web Server merupakan software atau aplikasi yang memberikan layanan data yang berfungsi menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan browser web dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman - halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML. Web Server
ini merupakan sebuah inti atau bagian terpenting dari seluruh sistem. untuk menampilkan halaman Html kepada client, cara kerja web server adalah tergantung pada permintaan user atau client dan mengirimkan permintaan data kepada server dan meresponnya sesuai dengan permintaan yang diminta oleh user
atau client. Pada umumnya web server ini digunakan untuk mengeksekusi sebuah
file yang didalamnya dibangun oleh bahasa pemrograman web server yaitu PHP,
ASP, JSP dan masih banyak lagi bahasa pemrograman web server yang lainnya dan yang kemudian halaman tersebut ditampilkan kepada client berupa halaman
html yang ditampilkan kepada user atau client.
Web Server yang umum digunakan untuk menampilkan Web antara lain adalah sebagai berikut :
1. Apache Web Server – The Http Web Server
(24)
3. Microsoft Windows Server 2003 internet information services (IIS)
4. Lighttpd
5. Sun Java System Web Server
6. Xitami Web Server
7. Zeus Web Server
Server yang disebutkan diatas merupakan Web Server yang umum digunakan untuk menampilkan halaman web kepada user baik On Line maupun Off Line. Tapi pada umumnya untuk menampilkan sebuah web secara offline juga bisa menggunakan web server diatas akan tetapi harus tidak boleh terhubung atau tidak terkoneksi dengan internet. Server yang tidak on line atau off line saat ini juga sudah banyak tersedia di internet bahkan sudah satu paket dengan database-nya yaitu diantara lainnya adalah sebagai berikut:
1. App Server didalamnya terdapat : Apache Server, PhpMyAdmin, MySql
2. Xamp didalamnya juga terdapat hampir sama dengan apa yang ada pada AppServer atau pun pada Wamp Server
3. PHP Triad didalamnya terdapat Apache dan PhpMyAdmin
4. Dan lain sebagainya
Pada umumnya untuk kasus yang off line ini kita gunakan untuk mengetes
web atau aplikasi sistem informasi lainnya yang nantinya akan kita share atau kita publikasikan di internet. Karena sebelum di publikasikan kita harus mencoba dan
(25)
mengetes aplikasi tersebut secara off line untuk melihat hasilnya sebelum kita
publish di internet, apakah sistem yang kita buat mengalami masalah, kerusakan sistem, tampilan ataupun yang lainnya. Jika tidak mengalami kendala apapun maka sistem yang kita buat sudah layak untuk di publikasikan.
Selain untuk mengeksekusi aplikasi atau sistem informasi yang dibangun oleh bahasa web server seperti PHP, ASP, JSP ataupun yang lainnya. Web server
juga mampu untuk memanggil program atau aplikasi yang dibangun dari bahasa pemrograman desktop seperti Delphi dan Visual Basic yang ekstensinya berupa .EXE. Pada web server Apache untuk fungsi pemanggilan exe sendiri sudah tersedia pada Web Server Apache Versi 2.0 atau di atasnya, karena pada versi sebelumnya web server apache masih belum bisa mendukung. Dan kali ini server
yang akan digunakan adalah server apache karena dapat berjalan under windows
yang sesuai dengan penggunaan software Delphi sebagai bahasa pemrogramannya. File PHP akan disimpan di folder www untuk webserver Appserv, Wampserver dll. Sedangkan untuk Xammp silahkan file PHP-nya ditaruh di folder htdocs, supaya program tersebut dapat diakses oleh web browser dari tempat lain.
HTTP (Web) Server :
Gambar 2.1 Logo Server Apache
Alasan utama menggunakan web server apache karena Web Server Apache dalam modul Appserv ver. 2.5.9. Apache adalah aplikasi Web Server yang
(26)
tersedia secara gratis dan disebarkan dengan lisensi “open source” dan dapat beroperasi pada berbagai platform sistem operasi seperti Windows NT/9x, Netware, Linux, serta dengan beberapa keuntungan antara lain : mudah dikonfigurasi dan dapat digabung dengan modul lain seperti PHP. Web Server Apache digunakan untuk menjadikan PC sebagai komputer server. Apache
menyediakan sarana pengaturan direktori www sebagai tempat meletakkan program-program PHP yang dapat diakses oleh Web Browser.
2.1.2 Teknologi Web Server
common gateway interface adalah suatu protokol standar untuk menjembatani perangkat lunak aplikasi eksternal dengan suatu server, yang umumnya berupa server web. Protokol ini memberikan kemampuan bagi server
untuk menyampaikan permintaan dari penjelajah web klien kepada aplikasi
eksternal. Server web selanjutnya dapat mengembalikan keluaran dari aplikasi kepada penjelajah web tersebut. Penjelasan dari maksud diatas adalah user
memberi perintah pada sistem terintegrasi yaitu PHP dan dari aplikasi PHP ini akan disimpan oleh database dan selanjutnya akan dibaca oleh aplikasi yang dibuat dari Delphi dan oleh aplikasi ini akan diteruskan ke alat yang telah dibuat untuk melakukan eksekusi dari perintah masukkan yang dikirimkan lewat aplikasi Delphi. Seperti yang ditampilkan pada gambar 2.2:
(27)
Gambar 2.2 Bagan Alur Kerja Sistem
2.2 Borland Delphi 7
Didalam bab ini akan dijelaskan tentang pengontrollan alat jarak jauh dengan menggunakan web sebagai sarana user interface pengguna atau user
berbasis web. Dalam pembuatan aplikasi ini menggunakan delphi 7 sebagai pembuat aplikasi desktop, AppServ sebagai webserver untuk meletakkan aplikasi PHP ke dalamnya dan untuk menghubungkannya dengan aplikasi Delphi dan kemudian diteruskan ke hardware yang dibuat nanti. Proteus sebagai media desain tampilan rancangan hardware web device controller berupa rangkaian elektronika (Prototype hardware web device controller). Dreamweaver atau
(28)
Notepad ++ sebagai media untuk membuat tampilan user interface berupa web. Perangkat lunak yang disebutkan diatas merupakan perangkat lunak yang digunakan dalam Tugas Akhir kali ini. Salah satu dari software diatas yaitu
Borland Delphi adalah sebuah software pemrograman berbasis desktop yang nanti akan digunakan untuk membuat aplikasi berekstensi .EXE yang kemudian akan dihubungkan dengan hardware yang akan dibuat. Untuk keterangan lebih lanjut tentang Borland Delphi akan di jelaskan dibawah ini :
Borland Delphi 7 merupakan bahasa pemrograman berbasis windows. Dengan Delphi 7 kita dapat membuat berbagai macam aplikasi yang berjalan di sistem operasi Windows.Kita dapat membuat sebuah program dari yang sederhana sampai program yang berbasiskan client/server atau jaringan.Semuanya dapat dibuat dengan Borland Delphi 7.
Borland Delphi 7 adalah suatu perangkat yang handal untuk membuat aplikasi.Pada sisi yang lain,kita tidak perlu bersusah payah untuk membuat sebuah aplikasi yang hebat.Dengan perangkat dan alat bantu yang ada pada Borland Delphi 7, Kita dapat membuatnya dengan mudah.
Bahasa Pemrograman Borland Delphi 7 merupakan pengembangan dari bahasa Pascal.Oleh karena itu,Bagi kita yang sudah mengenal dan memahami bahasa pemrograman pascal,Kita akan dengan cepat mempelajari dan menguasai bahasa pemrograman Delphi.
Bagi yang belum memahami bahasa pascal sebelumnya dan baru mengenal Borland Delphi 7 jangan berkecil hati .Karena Borland Delphi 7 di
(29)
desain sedemikian sehingga memudahkan kita untuk membuat suatu aplikasi berbasis windows.Mudah dan boleh dibilang sangat mudah bagi seorang pemula sekalipun.
2.2.1 Kelebihan Borland Delphi 7
Borland Delphi 7 merupakan pilihan bagi sebagian kalangan programmer
untuk membuat aplikasi.Hal ini disebabkan kelebihan-kelebihan yang ada pada
Borland Delphi 7.Berikut ini sebagian kecil dari banyaknya kelebihan Borland Delphi 7.
1. Berbasiskan Object Oriented Programming.Setiap bagian yang ada pada program dipandang sebagai suatu objek yang mempunyai sifat-sifat yang dapat diubah dan diatur.
2. Suatu file EXE.Setelah kita merancang program dalam IDE Delphi 7,Delphi
akan mengkompilasinya menjadi sebuah executable tunggal.Program yang kita buat dapat langsung didistribusikan dan dijalankan pada komputer lain tanpa perlu menyertakan file DLL dari luar.Ini merupakan sebuah kelebihan yang sangat berarti.
3. Borland Delphi 7 hadir bersama Borland Kylix 3 yang berbasiskan
Linux,Sehingga memungkinkan kita untuk membuat aplikasi multi platform.
2.2.2 Kebutuhan sistem untuk mengoperasikan Borland Delphi 7
Untuk dapat melakukan instalasi dan menggunakan Borland Delphi 7
(30)
a. Prosesor
Prosesor Pentium 3 atau yang lebih tinggi. b. Sistem Operasi
Microsoft Windows XP service pack 2 atau 3 c. Memori
Membutuhkan Random Access Memory (RAM) 128 MB untuk edisi Architect,Enterprise dan professional,Kecuali untuk edisi Personal 32 MB.Disarankan 512 MB.
d. Ruang hard disk
Untuk edisi Architect membutuhkan 124 MB untuk instalasi
compact dan 520 MB untuk instalasi penuh untuk edisi
Enterprise membutuhkan 124 MB untuk instalasi compact 450 MB untuk instalasi penuh.Dan untuk edisi Personal
membutuhkan 75 MB untuk instalasi compact 160 MB untuk instalasi penuh.
e. CD ROM.
f. Monitor SVGA atau dengan resolusi lebih tinggi. g. Mouse.
2.2.3 Tampilan Borland IDE Delphi 7
IDE atau Integrated Development Environment adalah tempat untuk membuat aplikasi mulai dari mendesain antarmuka, menulis kode program
(31)
(coding), menjalankan program (running), mendebug, mengkompilasi (compile), dan menyebarluaskan aplikasi yang dibuat (deploy). Tampilan interface dari Delphi dapat dilihat pada gambar 2.3 :
Gambar 2.3 Tampilan Delphi 7.0
Pada gambar 2.3 merupakan tampilan interface dari borland delphi 7 yang didalam tampilan gambar 2.3 terdapat beberapa menu standar bawaan dari borland delphi sendiri. Untuk memperjelas dari menu yang ada ditampilan borland delphi akan dibahas di sub-sub bab 2.2.3.1
(32)
2.2.3.1 Menu Bar dan Tool Bar
Pada gambar 2.4 merupakan tampilan interface dari menu bar dan tool bar
dari borland delphi versi 7. Pada menu bar terdapat beberapa macam fungsi dan perintah dari borland delphi.
Gambar 2.4 Menu Bar dan Tool Bar
Menu bar merupakan tempat menggulung (pull-down) menu – menu perintah. sebuah menu terdiri dari beberapa daftar perintah (menu command). Disebelah kiri masing – masing perintah terdapat sebuah ikon yang menggambarkan fungsinya.
Tool Bar adalah sekumpulan tombol yang dapat digunakan untuk melakukan suatu perintah. Fungsi Tool Bar sama dengan Menu Bar, namun keunggulannya adalah cepat diakses untuk menjalankan perintah tertentu.
2.2.3.2 Component Palette
Komponen palette merupakan menu module untuk membuat aplikasi didalam delphi. Modul atau komponen palette ini secara otomatis akan muncul atau tampil pada halaman kode editor pada gambar 2.7. pada halaman kode editor akan terlihat modul apa saja yang digunakan untuk membangun suatu aplikasi.
(33)
Gambar 2.5 Component Palette
Component Palette digunakan untuk mengumpulkan komponen Delphi yang dibagi menjadi beberapa kategori. secara garis besar komponen Delphi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu komponen visual dan komponen non visual. Komponen visual adalah komponen yang terlihat pada saat proses mendesain aplikasi maupun setelah aplikasi dijalankan. komponen non visual adalah komponen yang hanya terlihat pada saat proses mendesain aplikasi, namun tidak dapat terlihat pada saat aplikasi dijalankan.
2.2.3.3 Form Designer
form designer pada gambar 2.6 merupakan tempat untuk meletakkan file atau form untuk membuat atau membangun sebuah aplikasi dari delphi.
.
(34)
Form Designer atau Form adalah tempat meletakkan komponen – komponen yang diambil dari komponent Palette saat membuat desain antarmuka aplikasi. Ketika anda menjalankan Delphi secara umum maka akan tampil form
secara otomatis seperti pada gambar 2.6.
2.2.3.4 Code Editor
untuk melakukan penulisan pada borland delphi 7 maka user atau programmer
bisa melakukan penulisannya pada gambar 2.7 code editor.
Gambar 2.7 Code Editor
Code Editor pada gambar 2.7 adalah tempat untuk menuliskan kode – kode program. Didalam Code Editor telah ada beberapa baris yang dibuat Delphi secara otomatis. Ditempat inilah menyisipkan atau menuliskan kode – kode program secara lengkap.
(35)
2.2.3.5 Object inspector
Untuk melakukan pengeditan atau properti pada tiap-tiap form maka user
pengguna borland delphi dapat melakukannya pada object inspector seperti pada gambar 2.8
Gambar 2.8 Object Inspector
Object Inspector digunakan untuk mengubah properti komponen terpilih yang berada dalam di Form. Ada dua bagian utama pada Object Inspector, yaitu
properties dan event. pada setiap bagian tersebut terdapat dua buah kolom. Kolom disebelah kiri merupakan nama – nama properti atau event. sedangkan kolom disebelah kanan adalah nilai – nilai yang diisikan pada properti atau event yang bersangkutan.
2.2.3.6 File-file Delphi
Sebuah proyek adalah sekumpulan file yang diperlukan untuk membangun sebuah aplikasi. Beberapa file ini akan dibuat pada saat proses mendesain aplikasi,sedangkan beberapa lainnya dibuat saat proses kompilasi source code.
(36)
Sebuah proyek Delphi akan terdiri dari berberapa file. Ada file yang menyimpan program dan ada file lain yang menyimpan binari, gambar. Karena setiap aplikasi terdiri dari beberapa file. Sangat disarankan agar menyimpan sebuah aplikasi pada sebuah folder.Berbagai macam jenis file project yang dibuat saat membangun aplikasi menggunakan delphi akan dijelaskan pada tabel 2.1
Tabel 2.1 Macam-macam file Project Delphi
Jenis File Keterangan
.dpr File-file proyek
.dfm File-file form
.pas File-file unit
.dpk File-file paket
.res File-file Resource
.cfg File-file konfigurasi proyek .dof File-file pilihan proyek .dcu File unit yang terkompilasi .exe File yang dapat dijalankan
.dsk Pengaturan desktop
.~* File-file cadangan (backup)missal .~pas .~dpr
2.2.3.7 Reserved Word
Reserved Word adalah kata – kata baku yang digunakan dalam pemrograman dan sudah terintergrated dalam pascal dan juga mempunyai bentuk
(37)
serta kegunaan tertentu yang telah didefinisikan oleh Delphi. Kata-kata baku tersebut dijelaskan pada tabel 2.2.
Tabel 2.2 Kata-kata baku yang digunakan pada Delphi
And Except Label Resourcestring
Array Exports Library Set
As File Mod Shl
Asm Finalization nil Shr
begin Finally Not string
Case For Object Then
Class Function Of Threadvar
Const Goto Or To
constructor If Out Try
destructor Implementation Packed Type
dispinterface in Procedure unit
Div Inherited Program Until
Do Initialization Property Uses
Downto Inline Raise Var
Else Interface Record While
End Is Repeat With
(38)
Reserved word tidak boleh didefinisikan kembali oleh pemakai, sehingga tidak dapat digunakan sebagai pengenal (identifier). Dalam bahasa pemograman Delphi, beberapa Reserved Word dalam Delphi diantaranya sebagai berikut:
2.2.3.8 Aturan Penulisan Delphi
Beberapa aturan penting penulisan yang ditentukan oleh Delphi :
1. Bahasa Pascal menggunakan huruf (a,A..z,Z), angka (0..9), dan simbol khusus (+ - * / = ^ < > ( ) { } , . ; ‘ # $ ).
2. Tidak dibedakan penulisan menggunakan huruf kapital maupun huruf kecil.
3. Penulisan kode bisa dimulai dari kolom ke berapa saja dan bisa memanjang sampai kolom berapa pun.
4. Setiap akhir pernyataan diakhiri dengan tanda titik koma ( ; )
5. Akhir program atau unit ditandai dengan penulisan tanda titik ( . ).
6. Komentar program dapat ditulis dibelakang tanda double slash “ // “hingga akhir baris atau ditulis dengan tanda ( “ “ ).
2.2.3.9 Tipe Data
Ada enam jenis tipe data pada borland Delphi 7, yaitu : 1. Tipe sampel
(39)
1. Tipe ordinal terbagi menjadi : 1. Tipe Integer
2. Tipe Character
3. Tipe Boolean
4. Tipe Enumerated
5. Tipe Subrange
2.Tipe real.
2. Tipe String
3. Tipe Structured
4. Tipe Pointer
5. Tipe Procedural
6. Tipe Variant
2.2.3.10 Tipe Integer
Tipe integer digunakan untuk menyimpan semua bilangan bulat. Pada Tabel 2.3 menyajikan jangkauan dan format ukuran penyimpanan tipe integer pada aplikasi borland delphi.
(40)
Tabel 2.3 format penyimpanan integer
Type Jangkauan Format
shortint -128..127 Signed 8 bit
Smallint -32768..32767 Signed 16 bit
Longint -2147483648..21474483647 Signed 32 bit
Int64 -2^63..2^63-1 Signed 64 bit
Byte 0..255 Unsigned 8 bit
Word 0..65535 Unsigned 16 bit
Longword 0..4294967295 Unsgned 32 byte
2.2.3.11 Tipe Real
Pada tabel 2.4 dijelaskan macam-macam atau jenis-jenis tipe data real dari borland delphi yang sering digunakan. Selain itu pada tabel 2.4 juga dijelaskan jangkauan dan ukuran dari tipe data real borland delphi versi 7.
Tabel 2.4 Tipe real
Tipe Jangkauan Digit Penting
Ukuran (byte) Real48 2.9 x 10^-39 .. 1.7 x 10^38 11-12 6 Single 1.5 x 10^-45 .. 3.4 x 10^38 7-8 4 Double 5.0 x 10^-324 .. 1.7 x 10^308 15-16 8 Extended 3.6 x 10^-4951 .. 1.1 x 10^4932 19-20 10
(41)
Pada tabel 2.4 untuk ukuran dari tipe data real memiliki ukuran atau nilai yang berbeda-beda tergantung pada jangkauannya. Jika semakin besar nilai jangkauannya maka semakin besar nilai bit-nya.
2.2.3.12 Tipe Character
Tipe ini digunakan untuk menyimpan data alfanumeris misalnya ‘a’, ‘A’, ‘1’, ‘&’ dan sebagainya. Tipe Character terdiri dari dua jenis yaitu AnsiChar dan WideChar. AnsiChar berukuran 8 bit. WideChar berukuran 16 bit.Contoh Var
aksara : char;
Ada beberapa cara untuk memberi nilai pada 26oolean26 bertipe 26oolean26, yaitu:
1. Menuliskan diantara dua tanda perik tunggal. Contoh : Aksara := ‘A’ ;
2. Menuliskan tanda # diikuti dengan nomor ASCII karakter yang akan dituliskan. Contoh : Aksara := #65 ;
3. Menggunakan fungsi char ( ). Contoh :aksara := char ( 65 ) ;
Comp -2^63+1 .. 2^63 – 1 19-20 8
Currency
-922337203685477.5808 .. 922337203685477.5807
(42)
2.2.3.13 Tipe String
Sebuah String adalah urutan sekumpulan karakter (huruf). Delphi mendukung tipe String predefined seperti pada tabel 2.5.
Tabel 2.5 Tipe string
2.2.3.14 Tipe Boolean
Tipe boolean hanya dapat bernilai benar atau bernilai salah untuk lebih jelasnya ada di tabel 2.6 untuk jenis tipe data boolean.
Tabel 2.6 Tipe Boolean
Pada tabel 2.6 menjelaskan tentang tipe boolean beserta format nilai byte-nya. Jangkauan atau nilainya yang mungkin hanya ada 2 yaitu TRUE atau FALSE
Tipe Panjang Maksimum Memori Yang Dibutuhkan ShortString 255 Characters 2 to 256 Bytes
AnsString -2 ^31 characters 4 Bytes sampai 2 GB Widestring -2 ^ 30 Characters 4 Bytes sampai 2 GB
Tipe Format
Boolean 1 byte
Byteword 1 byte
Wordbool 2 byte( 1 word )
(43)
2.3 Struktur Internet
Internet adalah sebuah sistem komunikasi global yang menghubungkan komputer dengan komputer dan jaringan komputer diseluruh dunia dengan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket data. Dengan adanya kehadiran internet semua informasi dapat dengan cepat menyebar dan meluas. Namun dibalik semua itu internet tak akan bisa berfungsi jika tidak terdapatnya sebuah perantara. Perantara yang dimaksud adalah sebuah TCP/IP dengan adanya TCP/IP ini kita bisa terkoneksi dengan seluruh jaringan didunia. Namun yang sering digunakan didunia saat ini adalah IP, TCP, UDP, DNS, PPP, SLIP, ICMP, POP3, IMAP, SMTP, HTTP, HTTPS, SSH, Telnet, FTP, LDAP, dan SSL. Beberapa layanan populer di internet yang menggunakan protokol di atas, ialah email/surat elektronik, Usenet, Newsgroup, berbagi berkas (File Sharing), WWW (World Wide Web), Gopher, akses sesi (Session Access), WAIS, finger, IRC,
MUD, dan MUSH. Di antara semua ini, email/surat elektronik dan World Wide Web lebih kerap digunakan, dan lebih banyak layanan yang dibangun berdasarkannya, seperti milis (Mailing List) dan Weblog. Internet memungkinkan adanya servis terkini (Real-time service), seperti web radio, dan webcast, yang dapat diakses di seluruh dunia. Yang akan saya bahas sekarang adalah WWW
(World Wide Web) dalam istilah bahasa Indonesia adalah JJJ (Jejaring Jagat Jembar) dimana www adalah suatu ruang informasi yang yang dipakai oleh pengenal global yang disebut Uniform Resource Identifier (URI) untuk mengidentifikasi sumber-sumber daya yang berguna. JJJ sering dianggap sama
(44)
dengan Internet secara keseluruhan, walaupun sebenarnya hanyalah bagian daripadanya.
Namun dibalik itu sebuah WWW tidak akan bisa berjalan dan berfungsi jika tidak adanya sebuah webserver karena tugas dari webserver adalah menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan browser web dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML. Server web yang terkenal diantaranya adalah Apache dan Microsoft Internet Information Service (IIS). Apache
merupakan server web antar-platform, sedangkan IIS hanya dapat beroperasi di sistem operasi Windows.
tanpa adanya webserver diatas sebuah WWW (World Wide Web) tidak akan pernah berjalan. Sebab, sebuah WWW dibangun oleh sebuah bahasa yang disebut dengan Hiperteks, sedangkan hiperteks sendiri adalah paradigma interface
pengguna untuk menampilkan dokumen yang berisi referensi-silang otomatis ke dokumen lainnya yang disebut hiperlink. Memilih hiperlink menyebabkan komputer menampilkan dokumen yang terhubungkan dalam waktu sangat singkat. Sebuah dokumen dapat dibuat secara statik atau dinamik. Oleh karena itu, sebuah sistem hiperteks yang dikonstruksi dengan baik dapat menangani, menggunakan atau melebihi banyak interface pengguna lainnya seperti menu dan baris perintah, dan dapat digunakan untuk mengakses kedua dokumen referensi-silang yang dikumpulkan secara statik dan aplikasi interaktif. Dokumen dan aplikasi terdapat secara lokal atau dari mana pun dia berada dengan bantuan jaringan komputer seperti internet. Setelah adanya hiperteks maka akan tercipta sebuah WWW yang
(45)
bisa diakses oleh semua orang didunia. untuk menampilkan sebuah WWW kepada
user ada lagi sebuah bahasa web yang disebut dengan HTML yang berfungsi sebagai Interface yang diberikan kepada user yang mengakses www tersebut.. pada gambar 2.9 merupakan gambaran dari struktur internet.
Gambar 2.9 Struktur Internet
Pada gambar 2.9 merupakan struktur sebuah jaringan internet yang terdiri dari beberapa alat pendukung komunikasi jaringan internet diantaranya adalah
(46)
jaringan gambar 2.9 adalah adanya sebuah ISP (Internet Service Provider) sebagai penyedia layanan koneksi jaringan internet.
2.4 Hardware Device Controller (Perangkat Keras Alat Pengendali)
Hardware Device Controller adalah semua perangkat keras dari rangkaian pengendali, yang dimana rangkaian ini terdiri dari gabungan beberapa komponen elektro yang ditata sedemikian rupa agar bisa menjadi suatu rangkaian yang dapat berfungsi sebagai pengendali alat. Hardware device controller ini nantinya akan digunakan sebagai pengendali alat atau pengendali peralatan elektronika rumah yang terhubung dengan internet berbasis LAN (Local Area Network). Hardware
ini nantinya akan dihubungkan dengan peralatan elektronika rumah yang dimana peralatan elekronika rumah tersebut terhubung dengan listrik dan internet. Kegunaan listrik itu sendiri sebagai daya untuk menghidupkan peralatan listrik, sedangkan internet adalah gunanya sebagai media yang digunakan oleh hardware device controller untuk melakukan tugas meng-ON dan OFF kan peralatan elektronika rumah. Macam-macam komponen penyusun hardware device controller untuk skala menengah dan untuk hardware penyusun replika komponen dibawah ada yg tidak dicantumkan. Komponen akan dijelaskan pengertian dan fungsinya sebagai berikut :
a. Relay : adalah komponen elektronika berupa saklar elektronik yang digerakkan oleh arus listrik. Secara prinsip, relay merupakan tuas saklar dengan lilitan kawat pada batang besi (solenoid)di dekatnya Ketika solenoid dialiri arus listrik, tuas akan tertarik
(47)
karena adanya gaya magnet yang terjadi pada solenoid sehingga kontak saklar akan menutup. Pada saat arus dihentikan, gaya magnet akan hilang, tuas akan kembali ke posisi semula dan kontak saklar kembali terbuka.Relay biasanya digunakan untuk menggerakkan arus/tegangan yang besar (misalnya peralatan listrik 4 ampere AC 220 V) dengan memakai arus/tegangan yang kecil (misalnya 0.1 ampere 12 Volt DC). Dalam pemakaiannya biasanya
relay yang digerakkan dengan arus DC dilengkapi dengan sebuah
dioda yang di-paralel dengan lilitannya dan dipasang terbalik yaitu
anoda pada tegangan (-) dan katoda pada tegangan (+). Ini bertujuan untuk mengantisipasi sentakan listrik yang terjadi pada saat relay berganti posisi dari on ke off agar tidak merusak komponen di sekitarnya. Komponen dari relay sendiri ada pada gambar 2.10.
Gambar 2.10 Relay
Penggunaan relay pada gambar 2.10 perlu memperhatikan tegangan pengontrolnya serta kekuatan relay men-switch
(48)
Misalnya relay 12VDC/4 A 220V, artinya tegangan yang diperlukan sebagai pengontrolnya adalah 12Volt DC dan mampu men-switch arus listrik (maksimal) sebesar 4 ampere pada tegangan 220 Volt. Sebaiknya relay difungsikan 80% saja dari kemampuan maksimalnya agar aman, lebih rendah lagi lebih aman.Relay jenis lain ada yang namanya reedswitch atau relay lidi.
Relay jenis ini berupa batang kontak terbuat dari besi pada tabung kaca kecil yang dililitin kawat. Pada saat lilitan kawat dialiri arus, kontak besi tersebut akan menjadi magnet dan saling menempel sehingga menjadi saklar yang on. Ketika arus pada lilitan dihentikan medan magnet hilang dan kontak kembali terbuka (off).
b. Transistor : adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya.
Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya. Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal. Tegangan atau arus yang dipasang di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang melalui 2 terminal lainnya. Transistor
adalah komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam
(49)
sumber listrik stabil, dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian2
digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori, dan komponen-komponen lainnya. Untuk penjelasan dari bentuk transistor ada pada gambar 2.11.
Gambar 2.11 Transistor
Transistor bipolar dinamakan demikian karena kanal konduksi utamanya menggunakan dua polaritas pembawa muatan: elektron
dan lubang, untuk membawa arus listrik. Dalam BJT, arus listrik utama harus melewati satu daerah/lapisan pembatas dinamakan
depletion zone dan ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran arus utama tersebut. FET (juga dinamakan transistor unipolar) hanya menggunakan satu jenis pembawa muatan (elektron atau hole, tergantung dari tipe FET). Dalam FET, arus listrik utama mengalir dalam satu kanal konduksi sempit dengan depletion zone di kedua sisinya (dibandingkan dengan transistor bipolar dimana daerah
(50)
Basis memotong arah arus listrik utama). Dan ketebalan dari daerah perbatasan ini dapat dirubah dengan perubahan tegangan yang diberikan, untuk mengubah ketebalan kanal konduksi tersebut. Secara umum, transistor dapat dibeda-bedakan berdasarkan banyak kategori: * Materi semikonduktor :
Germanium, Silikon, Gallium Arsenide * Kemasan fisik : Through Hole Metal, Through Hole Plastic, Surface Mount, IC, dan lain-lain
* Tipe : UJT ,BJT ,JFET ,IGFET (MOSFET), IGBT, HBT, MISFET, VMOSFET, MESFET, HEMT, SCR serta pengembangan dari transistor yaitu IC (Integrated Circuit) dan lain-lain. * Polaritas: NPN atau N-channel, PNP atau P-channel
* Maximum kapasitas daya: Low Power, Medium Power, High Power
* Maksimum frekuensi kerja: Low, Medium, atau High Frequency, RF transistor, Microwave, dan lain-lain
* Aplikasi: Amplifier, Saklar, General Purpose, Audio, Tegangan Tinggi, dan lain-lain
c. Resistor : Resistor adalah salah satu komponen elekronika yang berfungsi untuk menahan arus yang mengalir dalam suatu rangkaian/sistim elekronika.Resistor adalah komponen yang paling sering di gunakan dalam rangkaian-rangkaian elekronika. Karena
(51)
itu anda harus mampu mempelajari bagaimana menghitung nilai suatu resistor dan daya yang di gunakan apabila anda merancang suatu rangkaian yang menggunakan resistor. Dan anda harus mampu mengetahui rangkaian elekronika yang mengantung suatu
resistor yang rusak atau terbakar.Karakteristik Resistor Ada dua karakteristik resistor yang perlu di ketahui yaitu: 1.Nilai Resistansinya
2.Rating dayanya (Kemampuan untuk menahan arus yang mengalir pada resistor tersebut)Resistor mempunyai harga resistansi yang cukup banyak, mulai dari beberapa ohm di belakang koma sampai beberapa mega ohm didepan koma. Rating daya yang tertinggi dan yang mencapai beberapa ratus watt dan yang terendah sampai mencapai 0,1watt rating daya sangat penting , sebab ia menunjukkan daya maksimum yang bisa di sipasikan tanpa menimbulkan panas-panas yang berlebihan yang dapat mengakibatkan kerusakan pada resistor tersebut.Disipasi artinya bahwa daya sebesar I2R akan di buang kepadanya. Panas yang berlebihan dapat mengakibatkan terbakarnya resistor.Resistor
dapat dikelompokan berdasarkan besar toleransinya: • Pemakaian umum ±5% sampai ± 20%
• Presisi menengah ±1% sampai ±5% • Presisi ±0,2% sampai ±1%
(52)
• Ultrapresisi ±0,002% sampai1%
Contoh:Sebuah resistor mempunyai tanda 1 KΩ ± 5%. Berapa besarnya resistansi maksimum dan minimum?
Penyelesaian:
~ 5% dari 1KΩ=50KΩ Harga resistor ini bernilai dari 950 Ω sampai 1051Ω Jadi harga maksimumnya adalah 1050Ω Dan harga minimumnya adalah 50Ω Untuk memilih resistor dalam pemakaian apapun di butuhkan berbagai macam pertimbangan yaitu: ukuran fisik, bentuknya, cara pemasangan dan penyambungannya pada rangkaian, harga resistansinya, disipasi dayanya, kemampuan menangani beban lebih, kehandalan, perubahan resistansi terhadap frekuensi dan tehadap tegangan yang jatuh padanya, ketahanan sebagai beban, pengaruh kondisi lingkungan dan umurnya. Jenis-Jenis resistor Dalam prakteknya
resistor hanya terbagi dua jenis yaitu:
1. Resistor tetap (Fixed resistor) Resistor jenis ini mempunyai nilai resistansi yang tetap (tidak berubah)
2.Resistor Variabel (variable Resistor) Resistor ini mempunyai nilai resistansi dapat berubah-ubah.
3.Resistor Non linier Adapun beberapa jenis resistor tetap antara lain:
(53)
Sesuai dengan namanya, resistor ini terbuat dari lilitan kawat, di mana kawatnya terbuat dari jenis nikel dan logam campuran untuk memperoleh nilai resistansi dengan koefisien temperature yang rendah, maka resistor ini dapat mempertahankan harga resistansi, toleransi, rating daya dan konfigurasi fisik yang lebih besar dibandingkan dengan tipe-tipe resistor yang lainnya. Daya yang tersedia untuk resistor jenis ini yaitu mulai dari 5 watt sampai beberatus watt, dan range niali resistansi mulai dari kurang dari satu ohm hingga beberatus ohm.
2. resistor Film Resistor ini juga terbagi ada beberapa jenis berdasarkan jenis bahan filmnya,yaitu:
• Resistor Film yang terbuat dari logam
• Resistor film yang terbuat dari karbon (resistor inilah yang paling sering digunakan dalam rangkaian elektronika).Resistor Film dari karbon tersedia di pasaran dengan nilai dari 1 Ω sampai 1000 MΩ. Rating dayanya dari 1/8 watt hingga 6 watt. Kode warna resistor. Karena tahanan karbon sangat kecil secara fisik, maka tahan di beri kode warna untuk menunjukan beberapa ohm besar resistor yang bersangkutan.Metode dasar dari sistim ini adalah dengan jalan menggunakan warna-warna untuk menunjukan nilai angka seperti yang dituliskan dalam tabel 2.7:
(54)
Tabel 2.7 Warna dan Nilai Pada Gelang Resistor
Nilai Warna
Gelang A Gelang B Gelang C Gelang D Gelang E
Hitam - 0 100 - -
Coklat 1 1 101 - 1,0%
Merah 2 2 102 - 0,1%
Orange 3 3 103 - 0,01%
Kuning 4 4 104 - 0,001%
Hijau 5 5 105 - -
Biru 6 6 106 - -
Ungu 7 7 107 - -
Abu-abu 8 8 108 - -
Putih 9 9 109 - -
Emas - - 10-1 5% -
Perak - - 10-2 10% -
Tanpa Warna
(55)
Nilai tegangan yang dimiliki oleh suatu resistor dapat diketahui dengan menjumlahkan nilai pada tiap-tiap gelang menjadi satu dengan menggunakan cara yang telah dijelaskan pada cara diatas. Gambar dari suatu resistor ditunjukkan oleh gambar 2.12
Gambar 2.12 Jenis Resistor
Fungsi utama resistor pada rangkaian hardware device controller
adalah sebagai tahanan arus agar arus yang masuk tidak melebihi dari arus yang semestinya digunakan.
d. Dioda : adalah sebuah komponen elektro yang dimana tugas utama dari diode ini adalah sebagai penyearah arus pada tegangan
inputan yang masuk pada rangkaian elektro agar tidak terjadi suatu arus bolak-balik yang dapat menyebabkan konsleting pada rangkaian elektro dan dapat berakibat merusak komponen elektro lainnya. Gambar dari komponen diode ditunjukkan pada gambar 2.13
(56)
Gambar 2.13 Dioda
Salah satu fungsi utama dari komponen dioda adalah untuk menyearahkan arus agar tidak terjadi arus balik atau tegangan balik pada rangkaian alat elektronika sehingga dapat merusak komponen elektronika yang ada di sekitarnya.
e. IC 7805 (Integrated Circuit 7805) : adalah komponen dari rangkaian elektro hardware device controller yang berfungsi sebagai pembatas input tegangan yang masuk dan nantinya akan menghasilkan tegangan output murni. Tegangan output yang dihasilkan pada IC ini tergantung pada IC yang dipakai. Untuk IC
ini tegangan yang dihasilkan sebesar 5 Volt DC. Tegangan yang dihasilkan oleh IC tergantung dengan kode yang tertera pada IC ini yaitu 7805, angka terakhir dari kode ini adalah tegangan output yang di hasilkan. Jika, ingin membatasi tegangan input dan untuk menghasilkan tegangan output sesuai dengan yang di inginkan harus menggunakan IC (Integrated Circuit) yang sesuai dengan tegangan yang dimaksud dan untuk mengetahui kemampuan membatasi tegangan yang dimiliki oleh IC (Integrated Circuit) itu sendiri hanya melihat kode angka terakhir dari IC (Integrated
(57)
Circuit) itu sendiri. Gambar dari IC (Integrated Circuit) ini ditunjukkan oleh gambar 2.14
(58)
BAB III
P E R ENCANAAN SISTEM
Didalam bab ini akan dijelaskan tentang tata cara perancangan sistem yang akan dibuat. Didalam bab ini juga akan dibahas tentang cara perancangan
hardware dan software untuk aplikasi web device controller yang didalamnya akan terdapat :Skema Rancangan Web Device Controller, Flowchart, perancangan
hardware, Alur Kerja Sistem Hardware Rangkaian Elektronika, perancangan
software web device controller dan alur kerja software yang dibuat.
3.1 Web Device Controller
Web adalah Website atau situs juga dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink). Bersifat statis apabila isi informasi website tetap, jarang berubah, dan isi informasinya searah hanya dari pemilik website. Bersifat dinamis apabila isi informasi website selalu berubah-ubah, dan isi informasinya interaktif dua arah berasal dari pemilik serta pengguna website. Contoh website statis adalah berisi profil perusahaan, sedangkan website dinamis adalah seperti Friendster, Multiply,
(59)
dll. Dalam sisi pengembangannya, website statis hanya bisa diupdate oleh pemiliknya saja, sedangkan website dinamis bisa diupdate oleh pengguna maupun pemilik.
DEVICE adalah Piranti atau alat yang dimana device ini dikendalikan oleh sistem yang mengaturnya. Dan didalam device juga terdapat fungsi inputan dan
outputan atau keluar masuknya perintah yang diberikan oleh sistem.
CONTROLLER adalah Perangkat pengendali masukan/keluaran. Perangkat ini diperlukan agar pemroses tidak perlu memperhatikan rincian-rincian spesifik antar muka perangkat.
Jadi, WEB DEVICE CONTROLLER Adalah sebuah aplikasi web yang berfungsi sebagai kontroller sebuah device atau beberapa buah device yang telah dijelaskan pada batasan masalah diatas. Didalam web ini kita bisa mengontrol beberapa device yang sudah tercantum sebelumnya dari jarak jauh tanpa kita harus datang ke lokasi device tersebut dengan menggunakan bantuan internet dengan cara memasukkan atau memberi inputan perintah. Namun kali ini penerapannya masih dalam lingkup lokal saja dengan menggunakan bantuan replika rumah yang telah dibuat. Hanya dengan adanya sebuah aplikasi web yang terkoneksi dengan
web server dan aplikasi engine pembaca database yang disertai dengan tugas untuk mengeksekusi perintah yang masuk ke dalam database. disertai dengan
hardware yang dibuat dan terkoneksi dengan device tersebut maka kita tidak akan merasa lagi repot dan bingung untuk mematikan dan menghidupkan device
(60)
device tersebut dengan sendirinya akan hidup atau mati tergantung dengan perintah yang kita berikan. Pada gambar 3.1 adalah struktur kerja dari web device controller.
Gambar 3.1 Struktur Kerja Web Device Controller
Pada gambar 3.1 dijelaskan bahwa user memberi inputan perintah ke aplikasi
web, dari aplikasi web akan tersimpan ke dalam database untuk disimpan. Data dari database akan dibaca oleh aplikasi delphi kemudian dari aplikasi ini akan memberi perintah menyala/padam atau dapat juga disebut dengan logika 1 dan 0. Logika 1 untuk perintah menyala dan logika 0 untuk perintah padam. Selain tugas sebagai pemberi inputan pada database aplikasi web ini juga berfungsi untuk menampilkan dan membaca data perintah atau data kegiatan terakhir yang masuk ke dalam database untuk ditampilkan kepada user.
(61)
3.2 Perancangan Hardware Web Device Controller
Sistem yang dibuat ini merupakan gabungan antara hardware yang terkendali dan terintegrasi dengan aplikasi Delphi serta web controller yang bertugas untuk memberi inputan perintah ke aplikasi engine dari delphi karena kedua sistem ini saling membutuhkan. Hardware terkendali maksudnya adalah didalam hardware tersebut terdapat beberapa komponen elektronika yang disusun sedemikian rupa sesuai dengan layout jalur yang sudah dibuat. Kemudian layout
tersebut akan dicetak pada sebuah PCB (Printed Circuit Board) yang sudah dilapisi tembaga dengan menggunakan sebuah rugos sebagai media yang digunakan menggambar dan menentukan letak-letak kaki komponen dan jalur jalannya rangkaian yang dibuat dan setelah digambar pada rangkaian PCB
(Printed Circuit Board) maka PCB (Printed Circuit Board) yang sudah digambar dengan rugos dicelupkan ke larutan FeriKlorida (FeCl3) atau bisa juga menggunakan PCB versi lubang. Setelah dilarutkan ke larutan FeCl3 PCB yang dilarutkan tadi siap digunakan untuk pemasangan komponen-komponen yang dibutuhkan pada aplikasi ini. Cara pemasangan komponen dilakukan satu-persatu dengan tujuan agar resiko kesalahan pemasangan pada kutub-kutub kaki tidak terjadi. Hal yang paling penting pada rangkaian ini adalah rangkaian konverter
port serial to usb karena rangkaian konverter port serial to usb ini berfungsi sebagai pintu keluar masuk perintah yang diberikan oleh aplikasi Delphi. serta berfungsi untuk mengkonversi alamat port serial ke usb. Jika tidak adanya rangkaian konverter port serial to usb ini maka sistem tidak akan bisa berjalan dan
(62)
berfungsi. Pada gambar 3.2 merupakan salah satu gambar komponen rangkaian pada alat konverter serial to usb. gambar data PIN-OUT dari IC converter FT232BM :
Gambar 3.2 Skema data PIN-OUT IC FT232BM
Pada gambar 3.3 merupakan gambar rangkaian konverter USB to RS232
yang fungsi dari konverter ini adalah untuk mengkonversi port USB ke Serial sehingga data yang dikirim lewat USB ini akan dikonversi ke serial dan akan masuk pada rangkaian untuk diterima dan dijalankan.
(63)
Gambar 3.3 skema rangkaian konverter
Sedangkan untuk keterangan tiap fungsi pada kaki IC FT232BM akan dijelaskan pada tabel 3.1
Tabel 3.1 Letak pin I/O IC FT232BM
Pada tabel 3.1 dijelaskan tentang port untuk keluar masuk data. Sesuai dengan pada kolom tipe yaitu I/O, I/O sendiri mengandung arti sebagai berikut :
a. I mempunyai kata Input data atau tempat masuk data ke port serial usb.
b. O mempunyai kata output data atau tempat keluarnya data dari port serial.
Untuk tabel 3.2 akan dijelaskan tentang letak pin daya/tegangan IC FT232BM.
(64)
Tabel 3.2 Letak Pin Daya/Tegangan IC FT232BM
Pada Tabel 3.2 dijelaskan tentang sumber daya atau tegangan pada usb bus. Untuk keterangan pada kolom tipe akan dijelaskan sebagai berikut :
a. PWR mempunyai arti untuk power atau daya (tegangan) masuk ke alat konverter. Untuk fungsi dari masing-masing PWR memiliki fungsi yang berbeda-beda karena tiap pin kaki pada IC mempunyai tugas yang berbeda sesuai dengan program yang berada didalam IC itu sendiri.
b. Output mempunyai arti untuk tegangan keluar
(65)
Pada Tabel 3.3 dijelaskan tentang tegangan sinyal keluar masuk data dari alat konverter ke aplikasi. Tiap pin mempunyai fungsi yang berbeda dengan pin
yang lainnya tapi hampir mempunyai kemiripan fungsi. Misalkan fungsi input
pada pin 4 dengan fungsi input pada pin 27. Untuk pin 4 mempunyai fungsi untuk dapat digunakan (inputan) oleh device lain untuk me-reset ic ft232bm jika tidak diperlukan lagi. Sedangkan pada pin 27 mempunyai fungsi inputan tegangan 6 Mhz ke crystal oscillator cell. Tapi pada intinya pada setiap pin yang memiliki tipe sama bukan berarti fungsinya sama persis dengan fungsi pin yang lain. Sebab tiap pin pada ic memiliki fungsi masing-masing yang berbeda sesuai dengan perintah pada program yang berada didalam IC itu sendiri. Untuk mengetahui fungsi dari tiap-tiap pin silahkan lihat Tabel 3.3
(66)
Pada tabel 3.4 memiliki fungsi untuk mengubah atau mengkonversi data dari
Paralel-Serial dan Serial-Paralel.
Tabel 3.5 EEPROM Interface
Meskipun FT232BM akan bekerja tanpa EEPROM opsional, eksternal 93C46 93C56 atau 93C66) EEPROM dapat digunakan untuk menyesuaikan USB VID,
PID, Serial Number, String Deskripsi Produk dan Power Descriptor nilai
FT232BM untuk aplikasi OEM. EPROM ini juga diperlukan untuk aplikasi di mana beberapa FT232BM akan tersambung ke PC tunggal sebagai driver
bergantung pada nomor seri yang unik untuk setiap perangkat untuk mengikat
virtual COM port yang unik untuk setiap perangkat tunggal. Parameter lain yang dikendalikan oleh EEPROM termasuk Remote Wake Up, isochronous Transfer Mode, Soft Pull Down di Power-Off dan mode USB 2.0 descriptor.
EEPROM harus menjadi 16 bit konfigurasi seperti microchip 93LC46B atau mampu setara sebuah 1Mb / s clock rate pada VCC = 4.4v ke 5.25v. EEPROM ini diprogram-di tabel atas USB menggunakan sebuah utilitas yang tersedia dari situs web FTDI's (http://www.ftdichip.com). Hal ini memungkinkan bagian kosong yang disolder ke PCB dan diprogram sebagai bagian dari proses manufaktur dan
(67)
pengujian. Jika tidak ada EEPROM yang dihubungkan (atau EEPROM kosong), maka FT232BM akan menggunakan built-indefault VID, PID Deskripsi Produk dan Nilai Power Descriptor. Dalam hal ini, perangkat tidak akan memiliki nomor seri sebagai bagian dari deskriptor USB. Untuk skema rangkaian konverter ada 3 macam bagian jenis konverter dan akan dijelaskan pada gambar 3.4
(68)
Gambar 3.4 mengilustrasikan bagaimana menghubungkan antarmuka UART
dari FT232BM ke TTL - RS232 Level Converter IC untuk membuat USB – konverter >RS232 menggunakan populer "213" rangkaian konverter TTL ke level RS232. Perangkat ini memiliki 4 pemancar dan 5 penerima dalam paket 28 SSOP LD dan fitur yang konverter tegangan built-in untuk mengubah VCC (nominal) 5v ke +/- 9 volts dibutuhkan RS232. Fitur penting dari perangkat ini adalah SHDN # pin yang daya dapat menurunkan perangkat ke modus diam saat ini selama USB
menangguhkan rendah Perangkat yang digunakan dalam contoh adalah
SP213EHCA Sipex yang mampu komunikasi RS232 sampai dengan 500k baud. Jika baud rate yang lebih rendah dapat diterima, maka alternatif beberapa pin yang kompatibel yang tersedia seperti Sipex SP213ECA, Maxim MAX213CAI
dan Analog Devices ADM213E yang baik untuk komunikasi sampai dengan
115.200 baud. Jika baud rate yang lebih tinggi yang diinginkan, gunakan bagian
Maxim MAX3245CAI yang mampu komunikasi RS232 di
rates hingga 1M baud. The MAX3245 tidak pin kompatibel dengan perangkat seri 213, juga itu pin SHDN aktif tinggi sehingga terhubung ini untuk PWREN # bukannya TIDUR #.
(69)
Gambar 3.5 Skema Konverter RS 422
Gambar 3.5 mengilustrasikan bagaimana menghubungkan antar muka UART
dari FT232BM ke TTL – RS 422 Level Converter IC untuk membuat USB - konverter RS422. Ada banyak perangkat konverter tingkat tersebut tersedia - contoh ini menggunakan Sipex SP491 perangkat yang memungkinkan pada kedua pemancar dan penerima. Karena pemancar memungkinkan aktif, terhubung ke TIDUR # pin. Penerima memungkinkan aktif rendah dan dihubungkan ke PWREN
# pin. Ini memastikan bahwa baik pemancar dan penerima akan diaktifkan ketika perangkat aktif dan dinonaktifkan bila perangkat berada dalam modus USB suspend. Jika desain USB powered BUS, mungkin perlu untuk menggunakan level
logika P-Channel MOSFET (dikontrol oleh PWREN #) di baris VCC dari SP491
(70)
500uA terpenuhi. The SP491 yang baik untuk mengirim dan menerima data dengan kecepatan sampai dengan 5M Baud - dalam hal ini laju maksimum adalah terbatas pada 3M Baud oleh FT232BM.
Gambar 3.6 Skema Konverter RS 485
Gambar 3.6 mengilustrasikan bagaimana menghubungkan antar muka UART
dari FT232BM keTTL-RS485 Level Converter IC untuk membuat USB =>
converter RS485. Contoh ini menggunakan perangkat Sipex SP491 tetapi ada bagian serupa yang tersedia dari Perangkat Maxim dan Analog antara lain. The SP491 adalah perangkat RS485 dalam paket 8pin kompak SOP.Ini yang terpisah memungkinkan pada kedua pemancar dan penerima. Dengan RS485, pemancar hanya diaktifkan bila karakter sedang dikirim dari UART. Pin TXDEN pada
FT232BM disediakan untuk persis tujuan dan pemancar memungkinkan ditransfer ke TXDEN. Penerima memungkinkan aktif rendah, sehingga kabel ke PWREN #
pin untuk menonaktifkan penerima bila dalam modus USB suspend. RS485 adalah jaringan multi-drop - banyak perangkat yaitu dapat berkomunikasi dengan satu
(71)
sama lain melalui kabel dua kawat tunggal koneksi.Kabel RS485 mengharuskan untuk berakhir pada setiap ujung kabel. Sebuah link disediakan untuk memungkinkan kabel akan dihentikan jika perangkat secara fisik diposisikan di kedua ujung kabel.Pada contoh ini, data yang ditransmisikan oleh FT232BM juga diterima oleh perangkat yang transmisi.Ini adalah fitur umum dari RS485 dan membutuhkan perangkat lunak aplikasi untuk menghapus data yang dikirimkan dari diterima arus data. Dengan FT232BM itu adalah mungkin untuk melakukan hal ini sepenuhnya pada hardware - hanya memodifikasi skema sehingga
RXD dari FT232BM adalah logika OR dari penerima output SP481 dengan
TXDEN menggunakan gerbang logika HC32 atau sejenisnya.
Gambar 3.7 Skema 2 Dual Led Indikator
FT232BM memiliki dua pin IO didedikasikan untuk mengendalikan indikator status LED, satu untuk data yang dikirimkan yang lain untuk menerima data. Ketika data sedang dikirim / diterima masing-masing drive pin dari tri-negara
(72)
yang rendah dalam rangka untuk memberikan indikasi pada LED transfer data. Sebuah timer satu-shot digital digunakan sehingga bahkan sebagian kecil
transfer data yang dapat dilihat oleh pengguna akhir. Gambar 3.7 menunjukkan
guration kerahasiaan menggunakan dua LED individu - satu untuk data yang ditransmisikan yang lain untuk data yang diterima.
Gambar 3.8 Skema Single Led Indikator
Dalam Gambar 3.8, yang mengirimkan dan menerima indikator LED kawat-or'd bersama-sama memberikan indikator LED tunggal yang mengindikasikan adanya kegiatan mengirimkan atau menerima data.Kemungkinan lain (tidak ditampilkan di sini) adalah dengan menggunakan pin 3 umum anoda triwarna LED
berdasarkan rangkaian pada Gambar 3.7 memiliki LED tunggal yang dapat menampilkan aktivitas dalam berbagai warna tergantung pada rasio mengirimkan aktivitas dibandingkan untuk menerima aktivitas.
Sedangkan untuk skema blok diagram dari rangkaian konverter serial-usb
(73)
Gambar 3.9 Skema Blok Rangkaian Hardware Konverter
(Untuk Aplikasi Cek status port kendali Web Device Controller) untuk membuat sebuah aplikasi kita tidak harus membuat langsung rangkaian interface -nya. Dan untuk melakukan pengetesan apakah port status dan port data berfungsi maka kita menggunakan modul tester port atau modul cek status port. Modul
tester ada 2 jenis. Yang pertama adalah modul tester output dan yang kedua menggunakan modul tester input. Karena dalam pembuatan aplikasi terapan ada 3 jenis operasi I/O, yaitu :
1. Operasi Input
(74)
3. Operasi Input/Output
Apabila aplikasi terapan menggunakan mode operasi input maka dapat menggunakan tester input, jika mode operasi menggunakan mode output, maka kita gunakan model tester output. Apabila gabungan keduanya, kita gunakan modul tester input dan output. Dan rancangan dari hardware testernya akan dijelaskan pada gambar 3.10
Gambar 3.10 Rangkaian Hardware Tester
Pada rangkaian gambar 3.10 dijelaskan bahwa rangkaian menggunakan beberapa resistor dan lampu led sebagai contoh alat untuk mengetahui tegangan masuk dari PC atau laptop. Rangkaian tersebut juga terdapat sebuah tegangan masuk 5 Volt yang berfungsi sebagai daya atau sumber tegangan untuk alat
testernya. Jika rangkaian tidak menggunakan resistor sebagai hambatan maka sah-sah saja tapi umur dari lampu led tidak akan bertahan lama, sebab tegangan
(75)
yang masuk langsung menuju ke alat atau lampu lednya tanpa perantara pengaman sedikitpun.
3.3Perancangan Database
Dalam aplikasi ini menggunakan 1 buah database ms. Access yang didalamnya terdapat 3 buah tabel. Tabel pertama yaitu Table1 dimana tabel ini berfungsi untuk merekam atau me-record inputan yang berasal dari web dan kemudian akan dibaca oleh engine setelah itu akan di eksekusi oleh hardware
yang telah dibuat. Yang kedua adalah tabel Login dimana fungsi dari tabel ini adalah untuk me-record user yang telah mendaftar. Tabel yang ketiga dan terakhir dari database ini adalah tabel Status yang berfungsi untuk menampilkan hasil aktifitas dari engine controller. Jika status dari engine ini sedang Off atau tidak aktif maka inputan yang berasal dari web tidak akan pernah bisa di inputkan apalagi di eksekusi. Pada gambar 3.11 merupakan desain CDM dari database :
(76)
Gambar 3.11 CDM Database On
Maksud dari CDM pada gambar 3.11 adalah Tabel-tabel yang telah ada memiliki keterkaitan atau saling bergantung. Untuk tabel Admin dan Anggota menjadi satu namun untuk menjalankan engine memiliki perbedaan yaitu dimana Admin bisa mengakses halaman tabel database termasuk untuk mengedit atau menghapus anggota. Sedangkan untuk user atau operator biasa tidak dapat
(77)
mengakses halaman tabel pada engine maupun data dari admin. Pada gambar 3.12 merupakan hasil konversi desain database dari CDM ke PDM.
Gambar 3.12 PDM Database On
3.4Perancangan Web Controller
Setelah adanya rancangan hardware maka langkah selanjutnya adalah membuat rancangan untuk web kontrollernya. Karena tugas utama dari web
(78)
engine pembaca yang nantinya akan dibuat dari delphi dan perintah yang masuk ke database dan nantinya akan dibaca oleh aplikasi ini dan akan diteruskan ke alat atau hardware yang telah dibuat untuk di eksekusi. Pada gambar 3.13 merupakan Rancangan interface dari web kontroller untuk halaman login
Gambar 3.13 Interface Sketsa Halaman Login
Halaman login pada gambar 3.13 merupakan halaman utama dari aplikasi
web device kontroller ini untuk masuk ke halaman user untuk memberi perintah ke engine device kontroller ini agar mengeksekusi perintah yang diberikan. Jika
user belum terdaftar maka user diperintahkan untuk mengisi halaman pendaftaran. Pada gambar 3.14 merupakan sketsa untuk halaman pendaftaran dari web.
WEB DEVICE CONTROLLER
Gambar
Login Panel
Mendaftar Username :
Password :
Masuk
User Login
(79)
Gambar 3.14 Interface Sketsa Halaman Pendaftaran User
Halaman pendaftaran ini merupakan halaman untuk pendaftaran user baru yang nantinya akan digunakan untuk masuk ke halaman user yang didalam halaman
user ini nanti akan terdapat panel atau tombol yang berfungsi untuk memberi inputan yang diteruskan ke engine. Namun pendaftaran ini bisa saja gagal jika
user tidak memasukkan no. ktp atau alamat yang benar. Sebab, data user
pengguna web sepenuhnya dapat terlihat di engine device kontroller dan bisa saja admin yang menjaga engine kontroller ini menghapus data user yang berusaha
No. KTP :
WEB DEVICE CONTROLLER
Gambar
Login Panel
Username : Password :
Simpan
PendaftaranUser
Nama : Alamat :
(1)
DAFTAR PUSTAKA
- Nugroho, Bunafit. 2008. Aplikasi E-Learning dengan PHP dan Editor Dreamweaver. Universitas Atma Jaya : Yogyakarta
- Nugrho, Bunafit. 2007. Latihan Membuat Aplikasi Web PHP dan MySQL dengan Dreamweaver MX (6, 7, 2004) dan 8. Gava Media : Yogyakarta
- Irawan. 2008. 7 Jam Belajar Interaktif JavaScript untuk orang awam. Maxikom: Palembang
- Kurniawan, Rulianto. 2007. 54 Trik Tersembunyi PHP. Maxikom: Palembang
- Hakim, Lukmanul. 2008. Membongkar Trik Rahasia Para Master PHP. Lokomedia: Yogyakarta
- PAS (Panduan Aplikatif & Solusi) Aplikasi Cerdas Menggunakan Delphi. Wahana Komputer dan Andi: Semarang dan Yogyakarta
- Anonim. Script Masukkan Data Dengan PHP dan Ms.Access. diakses Desember 2010, dari http://www.saikiwae.com/t489.html
- INSERT INTO Statement (Microsoft Access SQL). Diakses 24 September 2010 dari http://msdn.microsoft.com/en-us/library/bb208861%28v=office.12%29.aspx
(2)
- http://www.ftdchip.com/Support/Utilities.htm diakses tanggal 9 Februari 2011
- Menyimpan data ke Database & Menampilkan data dengan PHP. Diakses tanggal 10 Februari 2011 dari http://www.myphptutorials.com/tutorials/10/menyimpan-data-ke-database-menampilkan-data-dengan-php
- Script PHP untuk Menampilkan Data Dalam tabel dengan warna baris selang-seling. Diakses 10 Februari 2011 dari http://blog.rosihanari.net/script-php-untuk-menampilkan-data-dalam-tabel-dengan-warna-baris-selang-seling
- AriantoTito. Menampilkan Isi database di Browser dengan PHP. Diakses tanggal 10 Februari 2010 dari http://ariantotito.wordpress.com/2009/07/18/menampilkan-isi-database-di-browser-dengan-php/
- Forum : User login & Log Out System. Diakses tanggal 18 Februari 2010 dari
http://www.myphptutorials.com/app/webroot/userfiles/files/forum-user-registration.zip
- Rosihanari. Pemrosesan Form dengan komponen combo box. Diakses tanggal 18 februari 2010. Dari http://blog.rosihanari.net/pemrosesan-form-dengan-komponen-combo-box
- Rosihanari. Beberapa Tombol submit dalam satu form. Diakses tanggal 18 Februari 2010. Dari http://blog.rosihanari.net/beberapa-tombol-submit-dalam-satu-form
(3)
6.1. Kesimpulan
Setelah melakukan uji coba pada web device controller ini, maka dapat diambil kesimpulan yaitu:
1. Teknologi web dapat terintegrasikan dengan perangkat hardware 2. Perangkat keras atau hardware dapat dikendalikan atau dikontrol
oleh teknologi web
3. Dengan menggunakan database sistem aplikasi ini dapat secara mudah dan teratur untuk mengatasi tabrakan sistem atau perintah yang sebelumnya tanpa menggunakan database sistem ini terjadi tabrakan inputan perintah yang dapat mempengaruhi kinerja sistem 4. Dalam pembuatan sistem ini masih menggunakan teknologi atau
hardware konverter dari usb ke serial
5. Hardware yang diintegrasikan ternyata bisa berjalan lancar yang
sebelumnya terjadi tabrakan sistem
6.2. Saran
Berdasarkan pengalaman dalam pembuatan aplikasi web device controller ini, terdapat beberapa saran yang diberikan oleh penyusun terkait dengan pengembangan sistem ini. Saran-saran tersebut di antaranya adalah:
(4)
1. Sistem ini dapat digunakan untuk mengatur kelistrikan gedung pada universitas atau pada perusahaan jika sistem ini dikembangkan lebih kompleks lagi
2. Sistem ini dapat dikembangkan dengan metode yang lebih komplek dan lebih akurat lagi seperti menggunakan teknologi dial up pada jaringan pesawat telepon atau bahkan via sms gateway
3. Sebaiknya sistem ini untuk ke depannya menggunakan database open source agar lebih mudah atau tidak terkena biaya lisensi.
4. Untuk kedepannya diharapkan ada sistem laporan dari device yang rusak atau bermasalah (Feed Back) dari status alat. Sehingga listrik yang terpakai bisa menjadi benar-benar hemat.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
- Nugroho, Bunafit. 2008. Aplikasi E-Learning dengan PHP dan Editor Dreamweaver. Universitas Atma Jaya : Yogyakarta
- Nugrho, Bunafit. 2007. Latihan Membuat Aplikasi Web PHP dan MySQL dengan Dreamweaver MX (6, 7, 2004) dan 8. Gava Media : Yogyakarta
- Irawan. 2008. 7 Jam Belajar Interaktif JavaScript untuk orang awam. Maxikom: Palembang
- Kurniawan, Rulianto. 2007. 54 Trik Tersembunyi PHP. Maxikom: Palembang
- Hakim, Lukmanul. 2008. Membongkar Trik Rahasia Para Master PHP. Lokomedia: Yogyakarta
- PAS (Panduan Aplikatif & Solusi) Aplikasi Cerdas Menggunakan Delphi. Wahana Komputer dan Andi: Semarang dan Yogyakarta
- Anonim. Script Masukkan Data Dengan PHP dan Ms.Access. diakses Desember 2010, dari http://www.saikiwae.com/t489.html
- INSERT INTO Statement (Microsoft Access SQL). Diakses 24 September 2010 dari http://msdn.microsoft.com/en-us/library/bb208861%28v=office.12%29.aspx
(6)
- http://www.ftdchip.com/Support/Utilities.htm diakses tanggal 9 Februari 2011
- Menyimpan data ke Database & Menampilkan data dengan PHP. Diakses tanggal 10 Februari 2011 dari http://www.myphptutorials.com/tutorials/10/menyimpan-data-ke-database-menampilkan-data-dengan-php
- Script PHP untuk Menampilkan Data Dalam tabel dengan warna baris selang-seling. Diakses 10 Februari 2011 dari http://blog.rosihanari.net/script-php-untuk-menampilkan-data-dalam-tabel-dengan-warna-baris-selang-seling
- AriantoTito. Menampilkan Isi database di Browser dengan PHP. Diakses tanggal 10 Februari 2010 dari http://ariantotito.wordpress.com/2009/07/18/menampilkan-isi-database-di-browser-dengan-php/
- Forum : User login & Log Out System. Diakses tanggal 18 Februari 2010 dari
http://www.myphptutorials.com/app/webroot/userfiles/files/forum-user-registration.zip
- Rosihanari. Pemrosesan Form dengan komponen combo box. Diakses tanggal 18 februari 2010. Dari http://blog.rosihanari.net/pemrosesan-form-dengan-komponen-combo-box
- Rosihanari. Beberapa Tombol submit dalam satu form. Diakses tanggal 18 Februari 2010. Dari http://blog.rosihanari.net/beberapa-tombol-submit-dalam-satu-form