ANALISIS KECELAKAAN DAN KESEHATAN KERJA DAN UPAYA PENCEGAHANNYA DI PT. XYZ SURABAYA DENGAN PENDEKATAN RISK ASSESMENT.

ANALISIS KECELAKAAN DAN KESEHATAN KERJ A DAN
UPAYA PENCEGAHANNYA DI PT. XYZ SURABAYA
DENGAN PENDEKATAN RISK ASSESMENT

SKRIPSI

Oleh :
KHOLID ABDURRACHMAN
0932215016

J URUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

i


KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah dipanjatkan atas kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat, taufik, hidayah, dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
Skripsi ini yang berjudul “Analisis Kecelakaan Dan Kesehatan Kerja Dan Upaya
Pencegahannya di PT. XYZ Surabaya dengan Pendekatan Risk Assesment”.
Adapun laporan Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar
Sarjana Teknik di jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Laporan ini dapat terselesaikan karena tidak lepas dari bimbingan pengarahan,
petunjuk, dan bantuan dari berbagai pihak yang membantu dalam penyusunannya. Oleh
karena itu, penulis tidak lupa untuk menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang
tak terhingga kepada :
1. Bapak Ir. Sutiyono, MT, sebagai Dekan Fakultas Teknologi Industri UPN
“Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. Ir. Minto Waluyo, MM, sebagai Ketua Jurusan Teknik Industri UPN
“Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Dr. Ir. Minto Waluyo, MM dan Ir. Handoyo, MMT, selaku dosen
pembimbing skripsi.
4. Dosen penguji atas waktu yang diluangkan kepada kami.
5. Pimpinan PT. XYZ untuk memberikan tempat penelitian saya.

6. Semua karyawan PT. XYZ Surabaya yang telah banyak membantu selama penulis
melaksanakan skripsi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ii
7. Keluargaku, terutama Ayah dan Ibu tercinta serta Ayik sayangku yang telah
memberikan dukungan, semangat, dan bantuan baik secara moril maupun materiil
dalam proses penyusunan laporan ini..
Rekan-rekan Angkatan 2009 yang telah mendukung dalam penyusunan laporan.
Dalam penulisan laporan ini penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
sempurna dan banyak kekurangannya. Oleh karena itu penulis mengharapkan masukan,
kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan dan kebaikan laporan ini.
Akhir kata semoga laporan Skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada
pembaca dan menambah wawasan kita bersama.

Surabaya,15 Juni 2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

iii

DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR ..........................................................................

i

DAFTAR ISI ........................................................................................

iii

DAFTAR TABEL ................................................................................

vi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................


vii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................

viii

ABSTRAKSI ........................................................................................

ix

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................

1

1.2 Perumusan Masalah ...............................................................


2

1.3 Batasan Masalah ....................................................................

2

1.4 Asumsi ..................................................................................

3

1.5 Tujuan Penelitian ...................................................................

3

1.6 Manfaat Penelitian .................................................................

3

1.7 Sistematika Penulisan ............................................................


4

BAB II

TINJ AUAN PUSTAKA

2.1 Risk Assessment ....................................................................

6

2.2 Tujuan Risk Assessment .........................................................

6

2.3 Metode Statistik yang Dipakai ..............................................

7

2.3.1 Uji Kecukupan Data......................................................


7

2.4.2 Uji Validitas................................................................

8

2.4.3 Uji Reliabilitas ............................................................

9

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

iv

2.4.3 Variabel – Variabel yang Digunakan dalam Pembuatan
Kuisioner ....................................................................

10


2.4 Langkah Penerapan Risk Assessment .....................................

12

2.4.1 Identifikasi Kecelakaan Kerja dan Hazards .................

12

2.4.1.1 Kecelakaan Kerja ..........................................

13

2.4.1.2 Hazards .........................................................

15

2.4.2 Pengukuran Implementasi Program k3 ........................

16


2.4.2.1 Penarikan Sample ..........................................

16

2.4.2.2 Perhitungan Tingkat Implementasi Program ..

19

2.4.3 Pengkategorian Hazards ..............................................

20

2.4.4 Analisa dan Pengembangan Solusi Alternatif ...............

25

2.5 Memutuskan Tindakan yang Akan diambil ...........................

28


2.5 Penelitian Terdahulu .............................................................

29

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................

32

3.2 Identifikasi Variabel ..............................................................

32

3.3 Langkah – Langkah Pemecahan Masalah ...............................

35


3.3.1 Metode Pengumpulan Data ..........................................

41

3.3.2 Metode Pengolahan Data..............................................

42

3.4 Perhitungan Implementasi Program K3 .................................

42

3.4.1 Penentuan Kategori Kecelakaan Kerja ........................

44

3.4.2 Penentuan Level / Tingkat Implementasi Program K3 .

45

3.4.3 Pengkategorian Hazards Dengan Pendekatan (RA) ......

45

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

v

3.4.4 Tindakan Pencegahan Dan Pengendalian ....................
BAB IV

46

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengumpulan Data .................................................................

47

4.1.1 Data Kecelakaan Kerja ................................................

47

4.1.1.1 Penentuan Kategori Kecelakaan Kerja ................

49

4.1.2 Data Kuisioner Penilaian Tingkat Implementasi
Program K3 ................................................................

50

4.1.2.1 Uji Validitas dan Reabilitas ...............................

51

4.2 Identifikasi dan Pengkategorian Hazards ..............................

53

4.3 Perhitungan Tingkat Kinerja Implementasi program K3.........

59

4.4 Penentuan Risk Level Implementasi Program K3 ..................

64

4.5 Pembahasan, Analisa dan Mengkaji Upaya pencegahan
dan pengendalian .................................................................

65

4.5.1 Kajian Kategori Kecelakaan Kerja ..............................

65

4.5.2 Kajian Identifikasi dan Pengkategorian Hazards .........

68

4.5.3 Kajian Perhitungan Tingkat Implementasi
Program K3 ..................................................................

70

4.6 Komparasi Hasil Kuisioner dan Tingkat Kecelakaan..............

73

4.7 Komparasi dengan Penelitian terdahulu .................................

75

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ...........................................................................

78

5.2 Saran .....................................................................................

79

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ix
ABSTRAKSI
Kecelakaan kerja merupakan suatu kejadian yang tidak terduga munculnya dan
tidak dapat dihindari, namun dapat dicegah melalui usaha preventif. Penelitian ini
memberikan gambaran mengenai keberhasilan tingkat implementasi program K3 dan
rekomendasi atau saran mengenai kekurangan yang perlu diperbaiki maupun
keberhasilan yang perlu dipertahankan dan lebih ditingkatkan. Dalam penelitian ini
dikembangkan model pengukuran keberhasilan implementasi program K3 yang
digabungkan dengan parameter jumlah kecelakaan kerja yang terjadi dan proses
implementasi program K3. Selain itu juga dilakukan identifikasi dan pengkategorian
terhadap hazards dengan pendekatan risk assessment.
Hasil penelitian ini menunjukkan kecelakaan kerja di PT. XYZ dikategorikan
kuning, karena adanya Luka berat atau parah atau sakit dengan perawatan intensif
(kehilangan hari kerja) dari peristiwa kecelakaan. Hasil perhitungan Risk level dari hazard
menunjukan jenis bahaya yg termasuk kategori 2 (high risk) yaitu: mengoperasikan
mesin mixing, kategori 3 (moderate risk) yaitu: mengangkat / menurunkan barang
manual, pengoperasian Forklift, pengoperasian alat bantu pengangkat beban,
membersihkan gudang dan bahaya kebakaran dan perbaikan mesin dan kategori 4 (low
risk) yaitu : Pencucian dengan cairan solvent. Hasil pencapaian Tingkat implementasi
program K3 di PT. XYZ sebesar 82 % sehingga termasuk kategori Kuning (hati –hati)
karena berada pada Range Achievement 60 % - 80%.
Kata kunci : kecelakaan dan keselamatan kerja, pendekatan resiko, hazards.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Proses industrialisasi masyarakat Indonesia makin cepat dengan berdirinya

perusahaan dan tempat kerja yang beraneka ragam. Perkembangan industri yang
pesat ini diiringi pula oleh adanya resiko bahaya yang lebih besar dan beraneka
ragam karena adanya alih teknologi dimana penggunaan mesin dan peralatan kerja
yang semakin kompleks untuk mendukung berjalannya proses produksi. Hal ini
dapat menimbulkan kemungkinan terjadinya suatu kecelakaan kerja.
PT. XYZ adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang cat atau yang
dikenal dengan istilah coating bertempat di Surabaya yang menghasilkan cat yaitu
cat metal atau industrial coating dan cat kayu atau wood coating. PT. XYZ
berproduksi dengan bahan baku resin sebagai bahan baku utama serta campuran
bahan baku lainnya untuk menghasilkan cat yang berkualitas . PT. XYZ mulai
berdiri tahun 1993 di Surabaya dan lokasi kegiatan industrinya ada di Surabaya.
Pengukuran kecelakaan kerja di PT. XYZ tergolong cukup tinggi, hal ini dapat
dilihat dalam penelitian PT. XYZ berupa data jumlah kecelakaan kerja selama
kurang lebih 1,5 tahun sebanyak 15 kasus kecelakaan . Kasus parah yang terjadi
yaitu seorang karyawan bagian produksi tersangkut mesin mixing yang
mengakibatkan tangan sebelah kanan mengalami patah tulang dan terdapat
beberapa luka akibat tergores mesin mixing tersebut.

1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

Atas

dasar

masalah

ini,

kami

melakukan

penelitian

dengan

mengidentifikasi potensi bahaya (hazard) yang timbul dan mengkategorikan
hazard dengan menggunakan metode Risk Assessment di PT. XYZ Surabaya,
sehingga dapat diketahui hazard (potensi bahaya) yang mempunyai nilai resiko
paling tinggi (high risk) sampai hazard yang mempunyai nilai resiko paling
rendah (low risk). Dengan demikian dapat dilakukan penanganan yang tepat
sebagai usaha untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dikemudian hari.

1.2

Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah

“Bagaimana menganalisa kecelakaan dan keselamatan kerja dengan pendekatan
risk assessment serta upaya pencegahannya di PT. XYZ Surabaya?”

1.3

Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Kecelakaan kerja yang terjadi pada Lantai produksi dan gudang di PT. XYZ.
2. Jenis kecelakaan yang dilakukan penelitian Kecelakaan yang bersifat ringan,
sedang dan berat.
3. Data kecelakaan kerja diambil pada bulan Jan 2011 sampai Mei 2012.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

1.4

Asumsi
Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Sistem Manajemen K3 (SMK3) yang diterapkan oleh PT. XYZ dan kondisi
fisik pabrik yang diukur tingkat implementasinya tidak mengalami perubahan
selama penelitian berlangsung.
2. Responden bersikap objective dalam memberikan penilaian terhadap
implementasi program K3.
3. Data yang diambil secara umum dianggap telah mewakili keadaan lingkungan
kerja di PT. XYZ Surabaya.

1.5

Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tugas akhir ini adalah sebagai

berikut :
1. Menganalisa kecelakaan dan kesehatan kerja karyawan di PT. XYZ Surabaya.
2. Mengkaji upaya pencegahan kecelakaan dan kesehatan kerja karyawan PT.
XYZ Surabaya.

1.6

Manfaat Penelitian
Manfaat yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui tingkat keselamatan kerja berdasarkan banyaknya kecelakaan
kerja untuk tiap karyawan di PT. XYZ, sehingga memberikan masukan bagi
manajemen untuk melakukan perbaikan program K3 dari penelitian yang
dilakukan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

2. Memperoleh pengetahuan mengenai implementasi teori dengan kondisi riil
dengan penggunaan pendekatan risk assessment, sehingga dapat berpikir
solutif mengenai permasalahan – permasalahan yang sedang terjadi serta
mencari upaya penanggulangannya.
3. Hasil analisa ini dapat digunakan sebagai pembendaharaan perpustakaan, agar
dapat berguna bagi mahasiswa dan menambah ilmu pengetahuan khususnya
dalam bidang kecelakaan dan kesehatan kerja.

1.7

Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini
adalah:

BAB I

PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan diuraikan latar belakang masalah, perumusan
masalah, batasan masalah, manfaat dan tujuan serta sitematika
penulisan.

BAB II

TINJ AUAN PUSTAKA
Dalam bab ini diuraikan dasar-dasar teori yang ada hubungannya
dengan analisa permasalaannya.

BAB III

METODE PENELITIAN
Dalam bab ini diuraikan metode-metode yang digunakan dalam
penelitian ini hingga pembahasannya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

BAB IV

ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisikan analisa dari pengumpulan dan pengolahan data
sampai pembahasan masalah.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini berisikan kesimpulan dari hasil pembahasan dimuka
dan saran-saran yang berupa alternatif pemecahan masalah yang
diharapkan dapat membantu perusahaan sesuai dengan tujuannya.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1

Risk Assessment
Di dalam suatu perusahaan, pengukuran bahaya harus diandang sebagai

suatu proses dan bukan suatu kegiatan sesaat. Proses ini mencakup
mengumpulkan, menganalisa dan mengumpulkan informasi ekonomi dan ilmiah
yang akan digunakan dalam penyusunan kebijakan, pembuatan keputusan dan
manajemen bahaya.
Kurniadi Heru Prabowo (2005) menyatakan risk assessment (analisa
resiko) merupakan tahap pengkalkulasian terhadap

Hazards (potensi bahaya)

yang dapat terjadi.

2.2.

Tujuan Risk Assessment
Pendekatan Risk Assessment Bertujuan untuk mereduksi ketidakpastian

dalam pengukuran resiko dan biasanya berkaitan dengan pengukuran tingkat
keparahan (severity) dan tingkat probabilitas (frequency/probability). Severity
adalah tingkat keparahan yang timbul dari peristiwa kecelakaan, baik berupa
kematian, cacat sebagian/seluruh bagian tubuh, luka yang menyebabkan tidak
mampu bekerja maupun tindakan pertolongan pertama (P3K). Sedangkan
frequency/probability adalah kemungkinan suatu keadaan/kondisi yang dapat
menyebabkan kejadian kecelakaan.

6
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

2.3

Metode Statistik yang Dipakai
Agar data-data yang dikumpulkan dapat memberi informasi yang tepat dan

berguna dalam analisa dan pengambialan keputusan lebih lanjut sehingga datadata tersebut perlu diolah. Untuk itu dibutuhkan tools yang tepat untuk membantu
dalam penyelesaiannya. Dalam pengambilan sampel penelitian harus hati-hati dan
memenuhi aturan dalam pemilihan sampel. Menurut Suharsini Arikunto
(1993,100-102) apabila subjek kurang dari 100, maka lebih baik merupakan
penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjek besar dapat diambil antara
10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih tergantung pada :
− Kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan dana.
− Sempitnya luas wilayah pengamatan dari setiap subjek, hal ini menyangkut
banyaknya sedikit data.
− Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti untuk penelitian yang
resikonya besar, maka sampelnya lebih besar, hasilnya akan lebih besar.

Metode-metode statistik yang dibutuhkan dalam pengolahan data antara lain :

2.3.1

Uji Kecukupan Data
Untuk menghitung jumlah sampel yang diperlukan dalam penyebaran

kuisioner berikutnya, dilakukan uji kecukupan data dengan rumus sebagai berikut:
2
(
Z α 2 ) p.q
N≥

e2

dimana :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

N = Jumlah sample minimum
Z α/2 = Nilai distribusi normal baku
α = Taraf signifikansi (0.95)
e

= Tingkat kesalahan (0.05)

p

= Proporsi jumlah kuisioner yang dianggap benar

q

= Proporsi jumlah kuisioner yang dianggap salah

Kesimpulan dari perhitungan yang diperoleh yaitu :
a. Apabila N ≤ N’ (jumlah pengamatan teoritis lebih kecil atau sama dengan
pengamatan yang sebenarnya dilakukan), maka data tersebut dinyatakan telah
mencukupi untuk tingkat keyakinan dan derajat ketelitian yang diinginkan
tersebut, sehingga data tersebut dapat diolah.
b. Tetapi jika sebaliknya, dimana N > N’ (jumlah pengamatan teoritis lebih besar
dari jumlah pengamatan yang ada), maka data tersebut dinyatakan tidak
cukup. Dan agar data tersebut dapat, maka pengamatan dilakukan dengan cara
penelitian populasi.

2.3.2

Uji Validitas
Validitas didefinisikan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu

instrumen pengukur (test) dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau
instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat
tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberi hasil ukur yang sesuai dengan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Validitas dihitung dengan rumus
korelasi produk momen :
r=

{(N ∑ x

N (∑ xy ) − (∑ x ∑ y )
2

)(

− (∑ x ) N ∑ y 2 − (∑ y )
2

2

)}

1

2

dimana :
x = skor tiap-tiap variabel
y = skor tiap responden
N = jumlah responden
rxy = Korelasi Product Moment

∑X
∑X

= Sigma / jumlah X (sor butir)
2

∑Y
∑Y

= Sigma / jumlah X kuadrat
= Sigma / jumlah Y

2

∑ XY

= Sigma / jumlah Y kuadrat
= Sigma / jumlah perkalian antara X dan Y

Secara statistik, angka korelasi yang diperoleh harus dibandingkan dengan
angka kritik tabel korelasi nilai r.

2.3.3

Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Pengujian reliabilitas dengan internal
consistency, dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja kemudian

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Pengujian reliabilitas instrumen
dapat dilakukan dengan cara teknik belah dua dari Spearman Brown.
Spearman Brown :

rtot =

2rb
1 + rb

Dimana :
rtot = Koefesien reliabilitas seluruh item
rb = angka korelasi produk moment belahan pertama dan belahan kedua.

2.3.4

Var iabel – variabel yang digunakan dalam pembuatan kuisioner
Dalam penelitian ini adapun variabel – variabel yang digunakan dalam

pembuatan kuisioner yang dikutip (menurut Kurniadi H. Prabowo) yaitu :
Tabel 2.1 Kode dan variabel – variabel yang digunakan dalam kuisioner
No
1.

Kode

Var iabel Kuisioner Pr ogram K3

A

Penggunaan APD
Peralatan keselamatan kerja sudah terpenuhi
dan dalam kondisi baik
APD telah tersedia untuk setiap jenis
pekerjaan yang berbahaya dan sesuai standar
Semua peralatan APD telah digunakan
dengan benar
Pekerja mentaati penggunaan APD dilokasi
kerja
Petugas K3 selalu mengontrol distribusi
dan penggunaan APD

A1
A2
A3
A4
A5
2.

B
B1

Upaya pencegahan terjadi keadaan darurat
Pihak PT. XYZ Memiliki prosedur dalam
menghadapi keadaan darurat dengan baik

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

B2

B3
B4
B5
3.

C
C1
C2
C3

4.

D
D1
D2
D3

5.

E
E1
E2
E3

6.

F
F1
F2
F3

7.

G
G1
G2

Pekerja memahami respon yang harus
diambil dalam keadaan darurat sebelum tim
bantuan tiba
Latihan mengatasi keadaan bahaya sudah
disusun dan dilaksanakan dengan baik dan
rutin
Ada tim khusus yang membantu proses
pengendalian darurat
Proses pengawasan berlangsung secara rutin
dan terjadwal
Penyelidikan Kecelakaan
Data kecelakaan kerja tercatat dengan
lengkap
Pengawas melaporkan tentang semua jenis
kecelakaan yang terjadi dalam 24 jam
Pihak manajemen menindaklanjuti semua
laporan yang berkaitan dengan aspek K3
Hubungan koordinasi dengan pihak security
Pihak security mengontrol benda yang
dibawa pekerja saat memasuki area operasi
Security selalu siaga dalam menjaga
keamanan lingkungan sekitar pabrik
Security selalu siaga dalam mengawasi
keluar-masuknya orang atau kendaraan
Hubungan koordinasi dengan pihak teknik
Semua mesin berbahaya dalam keadaan
terlindungi dan bisa digunakan sesuai fungsi
dengan baik
Program pemeliharaan mesin secara
preventive sudah terjadwal
Adanya pemberitahuan dini tentang cara,
beban, dan peringatan penggunaan
Pelatihan
Pelatihan dan pembinaan operasional telah
diikuti oleh pekerja
Pelatihan dan pembinaan operasional telah
dilaksanakan secara berkelanjutan (continue)
Pelatihan dan pembinaan operasional telah
berjalan efektif
Inspeksi
Pihak Manajemen telah melakukan inspeksi
didaerah kerja secara rutin
Dukungan dan keikutsertaan manajemen
puncak dalam kegiatan inspeksi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

G3
G4
8.

H
H1
H2
H3
H4
H5
H6

9.

I
I1
I2
I3

2.4

Adanya peringatan dan sanksi yang jelas
setiap kelalaian pekerja dalam bekerja
Adanya dokumentasi dan keterangan yang
dijadikan sebagai bahan monitoring
Pengendalian limbah dan bahaya kebakaran.
Telah terprogram sistem pembuangan yang
baik
Sistem pembuangan tertutup dengan baik
dan sesuai fungsi
Telah terprogram sistem pengolahan limbah
yang masih bisa diolah dengan baik
Sistem pengolahan limbah telah
dilaksanakan secara efektif
Telah terprogram sistem atau alat pemadam
kebakaran agar tidak meluas menjadi
kebakaran yang lebih besar.
Adanya tim khusus yang berpengalaman
guna mengatasi meluasnya efek kebakaran
Akses jalan masuk dan evakuasi
Jalan masuk dan evakuasi yang dilalui
pekerja dalam kondisi baik
Seluruh jalan dalam kondisi bersih dari
partikel berbahaya (kerikil, air, sisa cat dll)
Kondisi jalan cukup untuk manufer forklift
dan alat bantu lainnya.

Langkah Pener apan Risk Assessment
Langkah

- langkah atau tahapan dalam pendekatan risk assessment

adalah:

2.4.1

Identifikasi kecelakaan ker ja dan Hazards
Mondy, R.W. (2008), Keselamatan kerja adalah sebuah kondisi di mana

para karyawan terlindungi dari cedera yang disebabkan oleh berbagai kecelakaan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

yang berhubungan dengan pekerjaan. Kesehatan kerja adalah sebuah kondisi di
mana para karyawan terbebas dari berbagai penyakit fisik dan emosional yang
disebabkan oleh pekerjaan.

2.4.1.1 Kecelakaan Ker ja
Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa maupun kerugian
materi bagi pekerja dan pengusaha, tetapi juga dapat mengganggu proses produksi
secara menyeluruh, merusak lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak
pada masyarakat luas.
Dalam artikel Departemen Kesehatan Republik Indonesia, oleh Pusat
Kesehatan Kerja bahwa salah satu masalah yang hampir setiap hari terjadi di
tempat kerja adalah kecelakaan yang menimbulkan hal-hal yang tidak kita
inginkan, seperti kerusakan peralatan kerja, cedera tubuh, kecacatan bahkan
kematian. Apabila kematian menyangkut banyak nyawa, maka yang terjadi adalah
bencana.
Menurut International Labour Organization (ILO), setiap tahun terjadi 1,1
juta kematian yang disebabkan oleh karena penyakit atau kecelakaan akibat
hubungan pekerjaan. Sekitar 300.000 kematian terjadi dari 250 juta kecelakaan
dan sisanya adalah kematian karena penyakit akibat hubungan pekerjaan, dimana
diperkirakan terjadi 160 juta penyakit akibat hubungan pekerjaan baru setiap
tahunnya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

Hasil penelitian bahwa 80-85% kecelakaan disebabkan oleh faktor
manusia. Unsur-unsur tersebut menurut buku “Management Losses” Bab II
tentang “The Causes and Effects of Loss” antara lain :
1. Ketidakseimbangan fisik/kemampuan fisik tenaga kerja.
2. Ketidakseimbangan kemampuan psikologis naker.
3. Kurang pengetahuan.
4. Kurang trampil.
5. Stres mental.
6. Stres fisik.
7. Motivasi menurun (kurang termotivasi).

Menurut As fahl (1997), untuk menghitung Incidence rate, jumlah injury
dibagi dengan jumlah jam kerja selama periode yang diamati dan kemudian
dikalikan dengan sebuah faktor standar.
Rumus Incidence rate

Jml Injuries/illness termasuk kecelakaan fatal x 200

Total Injury/ illness Incidence rate = Total jam kerja karyawan selama periode yang diamati

Dalam perhitungan banyaknya hari kerja yang hilang, tanggal terjadinya
injury atau permulaan tejadinya illness tidak dihitung, walaupun pekerja
meninggalkan tugasnya pada sebagian besar waktu dalam hari itu dan sanggup
kembali lagi bekerja ke tugas regulernya dan mampu melakukan semua tugas

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

regulernya sepanjang waktu dalam hari itu. Setelah injury/ illness, tidak ada hari
kerja yang hilang yang dihitung. Ketika menghitung hari kerja yang hilang,
akhir pekan atau hari libur lainnya, tidak boleh dihitung jika pekerja memang
tidak harus bekerja pada hari tersebut.
Incidence rate standard yang dikenal secara luas adalah lost-workdayscases-incidence

(LWDI).

Karakteristik

LWDI

adalah

bahwa

LWDI

mempertimbangkan injury saja, bukan illness. Illness lebih sulit dilacak. Untuk
membuktikan keterkaitannya dengan pekerjaan untuk kejadian yang kronis yang
mana nubgkin mempunyai variasi sebab-sebab yang berkesinambungan. LWDI
yang didasarkan pada bukti nyata, dipertimbangkan sebagai ukuran yang lebih
tepat untuk keefektifan program keselamatan dan kesehatan kerja sebuah
perusahaan . ini menjadi alasan LWDI untuk hanya mempertimbangkan
banyaknya waktu yang hilang karena injuries.

2.4.1.2 Hazards
Rudi Suardi (2005) menyatakan bahwa Hazards adalah sesuatu yang
berpotensi menjadi penyebab kerusakan. Ini dapat mencakup substansi, proses
kerja, dan atau aspek lainnya dari lingkungan kerja.
Menurut A.M. Sugeng Budiono, dalam artikelnya “Hazards” yang sering
disebut potensi bahaya merupakan sumber resiko yang potensial mengakibatkan
kerugian baik material, lingkungan maupun manusia.
Hazards primer adalah Hazards yang bisa secara langsung dan segera
menyebabkan : (1) injury atau kematian; (2) kerusakan peralatan, kendaraan,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

struktur atau fasilitas; (3) degradasi kapabilitas fungsional (terhentinya operasi
dalam pabrik); (4) kerugian material. Berikut ini beberapa jenis / kategori
Hazards dalam industri :
1. Bahaya Fisik : kebisingan, radiasi, pencahayaan, suhu panas, suhu dingin.
2. Bahan Kimia : bahan–bahan berbahaya dan beracun, debu, uap kimia,
larutan kimia.
3. Bahaya Biologi : virus, bakteri, jamur, parasit.
4. Bahaya Mekanis : permesinan, peralatan.
5. Bahaya Ergonomi : ruang sempit dan terbatas, pengangkutan barang,
mendorong, menarik, pencahayaan tidak memadai, gerakan tubuh terbatas.
6. Bahaya Psikososial : pola gilir kerja, pengorganisasian kerja, long shift,
trauma.
7. Bahaya Tingkah Laku : ketidakpatuhan terhadap standar, kurang keahlian,
tugas baru atau tidak rutin.
8. Bahaya Lingkungan Sekitar : gelap, permukaan tidak rata, kemiringan,
kondisi permukaan berlumpur dan basah, cuaca, kebakaran.

2.4.2

Pengukuran Implementasi Pr ogram K3
Dalam pengukuran Implementasi program k3 langkah – langkah yang

dilakukan adalah:
2.4.2.1 Penar ikan Sampel
Penarikan sampel adalah suatu usaha pengambilan data statistik dari
sebagian anggota populasi. Penarikan sampel dilakukan apabila ukuran populasi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

yang terlalu besar sehingga dengan penarikan sampel kita dapat menghemat
waktu, biaya serta dapat menghindari percobaan yang bersifat merusak. Percobaan
ini dibedakan menjadi : penarikan sampel probabilitas dan penarikan sampel
nonprobabilitas.
1.

Sampel Probabilitas
Dalam penarikan sampel probabilitas setiap unsur populasi mempunyai

kesempatan

yang

sama

untuk

dipilih

menjadi

sampel.

Sampel

ini

mempertimbangkan kemungkinan perbedaan antara nilai populasi yang diteliti.
Adapun macam-macam sampel probabilitas disini antara lain :
a.

Pengambilan Sampel Acak Sederhana

Pengambilan sampel pada metode ini dilakukan sedemikian rupa sehingga tiap
satuan elementer dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih
menjadi sampel. Apabila besar populasi adalah P, sedang unsur dalam sampel atau
sample size adalah p, besar kesempatan bagi tiap satuan elementer untuk dapat
dipilih dalam sampel adalah P/p.
b. Pengambilan Sampel Sistematis
Pengambilan sampel sistematik adalah metode pengambilan sampel, dimana
hanya unsur-unsur selanjutnya dipilih secara acak, sedangkan unsur-unsur
selanjutnya dipilih secara sistematik menurut pola tertentu.
c. Pengambilan Sampel Acak Distrafikasi
Pada penarikan sampel acak distrafikasi ini penarikan sampel dilakukan dengan
membagi populasi yang diteliti kedalam strata yang seragam, dan dari setiap strata
dilakukan pengambilan sampel secara acak.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

d. Pengambilan Sampel Gugus Sederhana
Dalam pengmbilan sampel gugus sederhana ini, populasi digolongkan kedalam
gugus-gugus yang disebut cluster dan dari cluster ini akan dilakukan pengambilan
sampel. Jumlah gugus yang diambil harus acak, kemudian unsur-unsur penelitian
dalam gugus tersebut harus diteliti semua.
e. Pengambilan Sampel Gugus Bertahap
Dalam penarikan sampel gugus bertahap ini populasi dalam gugus-gugus yang
merupakan satuan dimana sampel akan diambil. Pengambilan sampel dilakukan
melewati tahap-tahap tertentu. Pada aplikasinya populasi dibagi gugus tingkat
pertama, kemudian dari gugus tingkat pertama ini dibagi lagi dalam gugus-gugus
tingkat kedua, dan dari gugus tingkat kedua ini kemudian masih dibagi lagi dalam
gugus-gugus tingkat selanjutnya.

2.

Sampel Nonprobabilitas
Yang termasuk metode penarikan sampel nonprobabilitas adalah purposive

sampling, yaitu metode penarikan sampel dimana sampel dipilih berdasar
pertimbangan peneliti bahwa unit atau unsur penarikan sampel tersebut akan dapat
membantu menjawab pertanyaan riset yang sedang dikerjakan.
Pada penarikan jenis sampel nonprobabilitas ini, unsur dari suatu
populasi memiliki peluang yang berbeda untuk terpilih menjadi sampel, hanya
orang-orang yang dianggap ahli.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

2.4.2.2.Perhitungan Tingkat Implementasi Pr ogram
Kurniadi H. Prabowo (2005) menyatakan penilaian tingkat implementasi
dilakukan dengan membandingkan setiap pertanyaan dalam checklist dengan
standar implementasi yang digunakan sebagai acuan oleh pihak manajemen untuk
menerapkan program K3. Nilai tertinggi diberikan jika implementasi memenuhi
semua standar yang ditentukan dan sebaliknya nilai terendah diberikan jika
implementasi sama sekali tidak memenuhi standar.
Perhitungan tingkat implementasi program, dilakukan dengan menghitung
rata–rata dari nilai yang diberikan oleh responden, kemudian menghitung rata–
rata nilai dari masing–masing kategori penilaian. Untuk mengetahui suatu
kategori penilaian termasuk dalam kriteria pencapaian: merah, kuning atau hijau
maka nilai rata–rata tersebut harus dinormalisasikan dengan Rumus Normalisasi
De Boer (Triekens et.al.,2000) sebagai berikut :
Achivement kategori penilaian=

(nilai aktual - skala minimum)
x100%
(skala maksimum - skala minimum)

Tabel 2.2. Checklist identifikasi bahaya dan penilaian r esiko
No
.

Kegiatan

Identifikasi
Bahaya

Identifikasi
Konsekuensi

Penilaian Resiko
Severity

Prob.

Risk
Level

Pencapaian tingkat implementasi dinyatakan dalam tiga kategori yaitu
kategori merah, kuning, dan hijau. Dimana penetuan kategori pencapaian tingkat
implementasi ini merujuk pada konsep Traffic Light System dalam pengukuran
kinerja. Traffic Light System menunjukkan apakah score dari suatu indikator

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

kinerja memerlukan suatu perbaikan atau tidak. Sedangkan kisaran nilai indikator
kinerja untuk kategori merah, kuning, dan hijau mengacu pada Peraturan Menteri
Tenaga Kerja Nomor : PER.05/MEN/1996. Indikator dari Traffic Light System ini
direpresentasikan dengan beberapa warna sebagai berikut :
1. Warna hijau : Achievement dari suatu indikator kinerja sudah tercapai. Kisaran
nilai indikator kinerja untuk kategori ini adalah 85%-100%.
2. Warna kuning : Achievement dari suatu indikator kinerja belum tercapai,
meskipun nilainya sudah mendekati target. Jadi pihak manajemen harus
berhati–hati dengan adanya berbagai macam kemungkinan. Kisaran nilai
indikator kinerja untuk kategori ini adalah 60%-84%.
3. Warna merah : Achievement dari suatu indikator kinerja benar–benar dibawah
target yang telah ditetapkan dan memerlukan perbaikan dengan segera.
Kisaran nilai indikator kinerja untuk kategori ini adalah 0%-59%.

2.4.3 Pengkategor ian hazar d.
Kurniadi H Prabowo (2005) menyatakan banyaknya kejadian kecelakaan
merupakan salah satu indikator keberhasilan program K3. Pengkategorian
kecelakaan kerja dapat digolongkan menjadi 3 kategori, yaitu kecelakaan ringan,
sedang dan berat. seperti ditunjukkan dalam tabel 2.3. berikut :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

Tabel 2.3. Kategori Kecelakaan Ker ja

Sumber Ref : Dedy Oktrianto Effendi, J ur nal FTI ITS Surabaya 2008

- Akibat dari dampak lingkungan :
1. Dampak yang ditimbulkan dapat menyebabkan kerusakan terhadap
lingkungan dan dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan
masyarakat.
2. Dampak yang ditimbulkan terbatas dan mungkin pulih dalam jangka
waktu tertentu dan memerlukan kontrol untuk menghilangkan potensi dan
frekuensi dari dampak yang mungkin terjadi.
3. Dampak yang ditimbulkan kecil dan dapat pulih dalam jangka waktu yang
singkat.
4. Tidak ada dampak terhadap lingkungan, tidak ada pengaruh terhadap
kesehatan dan keselamatan kerja.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

Jangka waktu pemulihan :
1. Pemulihan memerlukan waktu lebih dari 3 bulan.
2. Pemulihan memerlukan waktu lebih dari 1 bulan dan kurang dari 3 bulan.
3. Pulih dalam waktu antara 1 minggu sampai 1 bulan.
4. Pulih dalam waktu kurang dari 1 minggu.
Penentuan level tingkat implementasi program K3 dilakukan dengan
memetakan tingkat implementasi dan tingkat kecelakaan kerja kedalam Tabel
Tingkat Implementasi Kecelakaan. Tabel tersebut memetakan pengukuran
dalam 6 level implementasi, level 1 menunjukkan tingkat tertinggi dan level 6
merupakan level terendah. Peta tingkat implementasi tingkat kecelakaan dapat

MERAH KUNING HIJAU

TINGKAT KECELAKAAN

TINGKAT IMPLEMENTASI
HIJAU

KUNING

MERAH

Level 1 (aman &
nyaman)

Level 2 (cukup
aman)

Level 4 (rawan)

Level 2 (cukup
Level 3 (hati-hati)
aman)

Level 4 (rawan)

Level 5
(berbahaya)

Level 5
(berbahaya)
Level 6 (sangat
berbahaya)

TINGKATKAN PENGONTROLAN DAN
KESESUAIAN PROSEDUR
(SUPERVISI)

dilihat dalam gambar dibawah ini:

PERBAIKI PROGRAM IMPLEMENTASI (PROSES)
Gambar 2.1. Peta Tingkat Implementasi – Tingkat Kecelakaan
Sumber Ref : Dedy Oktrianto Effendi, J ur nal FTI ITS Surabaya 2008

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

Tabel 2.4. Matriks Risk Assessment

Pr obability

Sever ity

Catastr opic
5
Kecelakaan
mengakibatkan
kematian atau
kerugian > US $
100K
Fatal
4
Kecelakaan
mengakibatkan cacat
sebagian/seluruh
tubuh atau kerugian
US $25K - US $
100K
Mayor
3
Kecelakaan
mengakibatkan luka
dan hari hilang
>3x24 jam atau
kerugian US $10K US $ 25K
Minor
2
Kecelakaan
mengakibatkan luka
dan
hari
hilang
5m), Manual material handling, Tidak
mematuhi work instruction dan standar operating procedure. Kelompok
sumber bahaya (Hazards) dengan rangking 4, antara lain: Pijakan kaki
(grade) tidak kokoh, pengunci grade lepas, Bahaya arus lictrik,
Permukaan lantai licin, Kondisi tangga terlalu tinggi, Suhu dan
kelembaban udar

Dokumen yang terkait

Analisis Penerapan Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Pendekatan SMK3 dan Risk Assessment Di PT. Kreasi Kotak Megah.

11 166 139

ANALISIS POTENSI KECELAKAAN AKIBAT KERJA DENGAN PROSEDUR HAZARD IDENTIFICATION, RISK ASSESMENT, ANALISIS POTENSI KECELAKAAN AKIBAT KERJA DENGAN PROSEDUR HAZARD IDENTIFICATION, RISK ASSESMENT, AND DETERMAINING CONTROL (HIRADC) DI PT ANEKA ADHILOGAM KARYA.

0 7 17

ANALISIS POTENSI KECELAKAAN AKIBAT KERJA DENGAN PROSEDUR HAZARD IDENTIFICATION, RISK ASSESMENT, ANALISIS POTENSI KECELAKAAN AKIBAT KERJA DENGAN PROSEDUR HAZARD IDENTIFICATION, RISK ASSESMENT, AND DETERMAINING CONTROL (HIRADC) DI PT ANEKA ADHILOGAM KARY

0 9 16

PENDAHULUAN ANALISIS POTENSI KECELAKAAN AKIBAT KERJA DENGAN PROSEDUR HAZARD IDENTIFICATION, RISK ASSESMENT, AND DETERMAINING CONTROL (HIRADC) DI PT ANEKA ADHILOGAM KARYA.

0 9 6

PENERAPANHAZARD IDENTIFICATION, RISK ASSESMENT Penerapan Hazard Identification, Risk Assesment And Determining Control (HIRADC) Dalam Upaya Mengurangi Kecelakaan Kerja Di PT Wijaya Karya Beton Tbk PPB Majalengka.

0 5 17

PENERAPAN HAZARD IDENTIFICATION, RISK ASSESMENT Penerapan Hazard Identification, Risk Assesment And Determining Control (HIRADC) Dalam Upaya Mengurangi Kecelakaan Kerja Di PT Wijaya Karya Beton Tbk PPB Majalengka.

0 11 16

PENGUKURAN TINGKAT KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) UNTUK MENGKATEGORIKAN HAZARD DENGAN PENDEKATAN RISK ASSESSMENT DI PT. BAMBANG DJAJA SURABAYA.

5 16 126

ANALISIS KECELAKAAN DAN KESEHATAN KERJA DAN UPAYA PENCEGAHANNYA DI BAGIAN FLOORING DENGAN PENDEKATAN RISK ASSESMENT PT. DHARMA SATYA NUSANTARA SURABAYA.

1 14 99

PENGUKURAN TINGKAT KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) UNTUK MENGKATEGORIKAN HAZARD DENGAN PENDEKATAN RISK ASSESSMENT DI PT. BAMBANG DJAJA SURABAYA

1 4 19

ANALISIS KECELAKAAN DAN KESEHATAN KERJA DAN UPAYA PENCEGAHANNYA DI BAGIAN FLOORING DENGAN PENDEKATAN RISK ASSESMENT PT. DHARMA SATYA NUSANTARA SURABAYA

0 0 16