PABRIK ISOPROPYL ALKOHOL DENGAN PROSES HIDRASI LANGSUNG.
PABRIK ISOPROPYL ALKOHOL DENGAN PROSES HIDRASI
LANGSUNG
PRA RENCANA PABRIK
Oleh :
NURRIA SRIKHANDHITA
NPM. 0931010055
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
PABRIK ISOPROPYL ALKOHOL DENGAN PROSES HIDRASI
LANGSUNG
PRA RENCANA PABRIK
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Per syaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Kimia
Program Studi Teknik Kimia
NURRIA SRIKHANDHITA
NPM. 0931010055
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
LEMBAR PENGESAHAN
PRA RENCANA PABRIK
PABRIK ISOPROPYL ALKOHOL DENGAN PROSES HIDRASI
LANGSUNG
Disusun Oleh
NURRIA SRIKHANDHITA
NPM. 0931010055
Telah dipertahankan di hadapan dan diterima oleh tim penguji pada tanggal
12 April 2013
Tim Penguji :
Dosen Pembimbing :
1.
Dr. Ir. Edi Muljadi, SU
NIP. 19551231 198503 1 002
Ir. Mu’tasim Billah, MS
NIP. 19600228 198803 2 001
2.
Ir. Bambang Wahyudi, MS
NIP. 19580711 198503 1 001
3.
Ir. Dwi Hery Astuti, MT
NIP. 19590520 198703 2 001
Mengetahui
Dekan Fakultas Teknologi Industri
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Ir. Sutiyono, MT
NIP. 19600713 198703 1 001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
PABRIK ISOPROPYL ALKOHOL DENGAN PROSES
HIDRASI LANGSUNG
PRA RENCANA PABRIK
Diajukan Sebagai Salah Satu Syar at Untuk
Memper oleh Gelar Sar jana Teknik
Pr ogr am Studi Teknik Kimia
Oleh :
NURRIA SRIKHANDHITA
0931010055
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
LEMBAR PENGESAHAN
PABRIK ISOPROPYL ALKOHOL DENGAN PROSES
HIDRASI LANGSUNG
Oleh :
NURRIA SRIKHANDHITA
0931010055
Sur abaya, 12 Apr il 2013
Disetujui untuk diajukan dalam Ujian Lisan
Dosen Pembimbing
Ir . Mu’tasim Billah, MS
NIP. 19600504 198703 1 001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ii
Kata Pengantar
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha esa dan
dengan segala rahmat serta karuniaNya sehingga penyusun telah dapat
menyelesaikan Tugas Akhir “Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan
Proses Hidrasi Langsung”, dimana Tugas Akhir ini merupakan tugas yang
diberikan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan
kesarjanaan di Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Tugas Akhir “Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses
Hidrasi Langsung” ini disusun berdasarkan pada beberapa sumber yang berasal
dari beberapa literature, data – data, dan internet.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih atas segala bantuan
baik berupa saran, sarana maupun prasarana sampai tersusunya Tugas Akhir ini
kepada :
1. Bapak Ir. Sutiyono,MT , selaku Dekan FTI UPN “Veteran” Jawa Timur
2. Ibu Ir. Retno Dewati,MT, selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia, FTI UPN
“Veteran” Jawa Timur
3. Bapak Ir. Mu’tasim Billah, MS , selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir
4. Dosen-dosen Jurusan Teknik Kimia, FTI UPN “Veteran” Jawa Timur
5. Seluruh Civitas Akademik Jurusan Teknik Kimia, FTI UPN “Veteran”
Jawa Timur
6. Kedua Orang tua , adik saya , keluarga saya dan babooku yang selalu
mendoakan saya.
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
iii
Kata Pengantar
7. Semua pihak yang telah membantu, memberikan bantuan, saran serta
dorongan dalam penyelesaian tugas akhir ini.
Saya menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, karena
itu segala kritik dan saran yang membangun saya harapkan dalam sempurnanya
tugas akhir ini.
Sebagai akhir kata, penyusun mengharapkan semoga Tugas Akhir yang
telah disusun ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi mahasiswa
Fakultas Teknologi Indusri Jurusan Teknik Kimia.
Surabaya, April 2013
Penyusun
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
viii
Daftar Isi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
i
KATA PENGANTAR
ii
INTISARI
iv
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR ISI
viii
BAB I
PENDAHULUAN
I-1
BAB II
SELEKSI DAN URAIAN PROSES
II-1
BAB III
NERACA MASSA
III-1
BAB IV
NERACA PANAS
IV-1
BAB V
SPESIFIKASI ALAT
V-1
BAB VI
PERENCANAAN ALAT UTAMA
VI-1
BAB VII
INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA
VII-1
BAB VIII
UTILITAS
VIII-1
BAB IX
LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK
IX-1
BAB X
ORGANISASI PERUSAHAAN
X-1
BAB XI
ANALISA EKONOMI
XI-1
BAB XII
KESIMPULAN DAN SARAN
XII-1
DAFTAR PUSTAKA
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
iv
Intisari
INTISARI
Perencanaan Pabrik Isopropyl Alkohol ini dimaksudkan untuk menambah jumlah
produksi Isopropyl Alkohol untuk mencukupi kebutuhan konsumen serta
merupakan lapangan pekerjaan.
Rencana lokasi pendirian pabrik ini di daerah Kec. Plaju, Palembang,
Sumatra Selatan dengan perencanaan sebagai berikut:
1. Kapasitas produksi
: 25.000 ton
2. Bentuk perusahaan
: Perseroan Terbatas
3. Sistem dan organisasi : Garis dan Staff
4. Sistem produksi
: Continue
5. Waktu operasi
: 330 hari/tahun
6. Bahan dasar
: Propylene
Air
7. Jumlah tenaga kerja
: 140 orang
Pra rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
v
Intisari
Analisa Ekonomi :
Massa konstruksi
: 2 tahun
Umur pabrik
: 10 tahun
Fixed Capital Investment (FCI)
: Rp 670,923,967,011
Working Capital Investment (WCI) : Rp. 139,414,537,079
Total Capital Investment (TCI)
: Rp 810,338,504,090
Biaya Bahan Baku
: Rp 549,745,133,672
Biaya Utilitas
: Rp. 6,546,196,227
Biaya Produksi Total
: Rp. 822,571,988,882
Hasil Penjualan Produk
: Rp 1,112,801,100,309.05
Internal Rate of Return
: 30%
Rate of Investment
: 25%
Pay Out Period
: 3.3 tahun
Break Even Point (BEP)
: 31.7%
Pra rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pendahuluan
I-1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Indonesia sebagai negara yang berkembang akan melaksanakan pembangunan
dan pengembangan di berbagai sektor, salah satunya adalah sektor industri. Dalam
pembangunan, sektor industri makin berperan strategis karena merupakan motor
penggerak dalam pembangunan suatu Negara. Sektor ini di harapkan disamping
sebagai penyerap tenaga kerja terbesar dan penghasil devisa, juga sebagai pemacu
pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Industri yang tengah dikembangkan di Indonesia yaitu industri kimia.Industri
kimia merupakan industri yang cukup besar kontribusinya dalam menghasilkan devisa
negara dan juga selama ini Indonesia banyak mengimport bahan kimia dari luar
negeri. Selain itu Indonesia kaya akan sumber daya alam yang merupakan bahan
dasar atau bahan baku dari industri kimia.
Salah satu bahan kimia yang masih diimpor adalah Isopropyl alcohol.
Isoprophyl alcohol adalah bentuk kedua dari Alkohol yang lebih sederhana.
Isoprophyl alcohol untuk pertama kali diperkenalkan oleh “Barthelot” pada tahun
1855, dimana reaksi pembentukannya didasarkan pada reaksi Propylene dengan asam
sulfat selanjutnya senyawa tersebut di Hidrolisa dengan menggunakan air dan
selanjutnya senyawa akan terbentuk Alkohol.
Pada tahun 1862 “ Friedel” menemukan Isoprophyl alkohol dengan cara
mereduksi Aceton dengan menggunakan Sodium Amalgam. Akan tetapi, baik
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pendahuluan
I-2
Barthelot maupun Friedel gagal untuk mengidentifikasi secara benar dari senyawa ini.
Baru kemudian pada tahun yang sama, “Kolbe” berhasil mengidentifikasikan secara
benar nama Isoprophyl alkohol.
Isoprophyl alcohol secara umum dianggap sebagai produk Petro kimia yang
pertama. Sebuah pabrik dengan skala Pilotplant telah dibangun oleh “ Melco chemical
company” pada tahun 1919. Tidak lama kemudian “Standart Oil Company” di New
Yersey mempatenkan produk Isoprophyl alkohol yang menggunakan bahan baku
propylene serta pemurnian “Bay Way” .
Walaupun proses pembuatan Isoprophyl alkohol ini mengalami banyak sekali
kemajuan, akan tetapi pada dasarnya masih menggunakan bahan yang sama yaitu
Propylene dan air.
I.2
Per kembangan Industri Kimia di Indonesia
Sampai saat ini Indonesia masih mengimport dari luar negri guna memenuhi
kebutuhan Isoprophyl alkohol, antara lain berasal dari Amerika Serikat, Jerman,
Belgia serta beberapa negara di Asia.
Bahan baku utama yang digunakan didalam produksi Isoprophyl alkohol ini
adalah gas Propylene dan air. Dimana bahan tersebut sampai saat ini dapat dipenuhi
oleh Pertamina Plaju dan sungai Gerong sedangkan air sangat melimpah.
Mengingat kebutuhan senyawa ini dari tahun ketahun semakin meningkat
maka dengan didirikannya pabrik ini akan menggurangi ketergantungan bahan ini dari
luar negri.
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pendahuluan
I-3
Disamping itu juga akan membuka kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar
yang pada akhirnya dapat menekan angka penganguran. Keterkaitan antara sektor
industri dengan sektor ekonomi lainnya diharapkan bisa dicapai subsitusi impor dan
pada akhirnya mampu berorientasi ekspor dengan pemenuhan kebutuhan didalam
negri lebih dahulu.
I.3
Manfaat Didirikannya Pabrik Isopropyl Alkohol
Manfaat lebih lanjut didirikan pabrik ini diharapkan dapat mendukung dan
mendorong pertumbuhan industri-industri kimia, menciptakan lapangan kerja,
mengurangi pengangguran dan memperkuat perekonomian di Indonesia.
Atas pertimbangan – pertimbangan tersebut, maka pendirian pabrik Isoprophyl
alkohol ini masih dapat dilaksanakan di Indonesia.
Tabel 1.1. Import Isoprophyl Alkohol di Indonesia tahun 2007 – 2011
Tahun
Volume ( Kg )
2007
38.806.382
2008
44.300.198
2009
43.578.736
2010
42.316.267
2011
43.470.067
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pendahuluan
I-4
I.4
Sifat dan Kegunaan
I.4.1
Sifat Bahan Baku dan Produk
1. Propylene
(Matheson, gas data book, 1961 ; Kirk Othmer,vol.3, 1964)
Sifat Fisika
a. Rumus molekul
: C3H6
b. Kenampakkan pada suhu kamar (32oC)
: gas tidak berwarna
c. Berat molekul (BM)
: 42,081 g/gmol
d. Boiling point (Tbp)
: -47,7oC
e. Density (20oC)
: 0,609 gr/cm³
f. Critical temperature (Tc)
: -91,8oC (-197,2oF)
g. Critical Presure (Pc)
: 45,6 atm (670,32 psi)
h. Spesific grafity, gas
: 1,49
i.
Viscositas, cP (-185oC)
: 0.0078
j.
Panas penguapan (-47,7 oC), cal/gr
: 104,62
k. Panas pembentukkan (25oC), cal/gr
l.
Panas pembakaran (25oC), cal/gr
m. Spesific Heat ratio,cp/cv
: 4,879
: 460,428
: 1.145
Sifat Kimia
a. larut dalam alkhohol dan eter, tetapi sedikit larut dalam air
b. bila terbakar berwarna kuning
2. Air
Sifat Fisika :
a. Rumus kimia
: H2O
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pendahuluan
I-5
b. Bentuk
: tidak berwarna
c. Berat molekul
: 18
d. Densitas
: 0,99708 gr/cm3
e. Titik didih
: 100 oC
f. Titik lebur
: 0 oC
g. Viskositas
: 0,8937 cp
h. Spesifik gravity
: 1,00
i.
pH
: 8,5 – 9,5
j.
O2 terlarut
: 10 ppm
k. Silica maximum
: 0,02 ppm
3. Asam Sulfat (H2SO4)
Sifat Fisika :
a. Rumus molekul
: H2SO4
b. Berat molekul
: 98,08
c. Warna
: tidak berwarna
d. Sifat
:
korosif
terutama
pada
konsentrasi tinggi, dapat menimbulkan luka bakar bila berkontak dengan
kulit.
e. Specifik gravity
: 1,834 gr/cm3 pada suhu 180C
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pendahuluan
I-6
f. Melting point (titik cair)
: 10,450C
g. Boiling point (titik didih)
: 3400C
Sifat Kimia :
a. Larut dalam air pada segala perbandingan
b. Larut dalam alkohol 95%
c. Pada suhu kamar berbentuk lig dan mudah menguap.
d. Cp
: 0,3403 kkal/g0C untuk 98%
: 0,5012 kkal/g0C untuk 98%
e. Δ H0 f
: -193,91 kcal/gmol
Δ H0S
: -22,99 kcal/gmol
Spesifikasi Produk
4. Isoprophyl alkohol
Sifat fisika:
a. Rumus molekul
: C3H7OH
b. Berat molekul
: 60,09
c. Warna
: tidak berwarna
d. Bentuk
: cairan
e. Titik didih pada 780 mm Hg
: 80,3°C
f. Titik leleh
: 70,2°C
g. Titik embun
: 74,2°C
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pendahuluan
h. Spesifik gravity (20/20oC)
I-7
: 0,8169 (minimum)
: 0,8193 (maximum)
i. Spesifik heat pada 27oC
: 0,2627 cal/gr °C
j.
: 120 k cal/mole
Panas pembentukan
k. Surface tention (25oC)
: 0,0214 dyne/cm
Sifat kimia:
a. Larut dalam air, etanol,eter dan mudah terbakar
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Uraian Proses
II-1
BAB II
URAIAN DAN PROSES
II.1
Macam Proses
Untuk
memproduksi
Isopropyl
Alkohol
secara
komersial
dengan
menggunakan proses hidrasi secara langsung, pada dasarnya terdapat tiga proses yaitu
a. Hidrasi Langsung fase uap
b. Hidrasi Langsung fase cair-uap
c. Hidrasi Langsung fase cair
II.1.1 Hidrasi Langsung Fase Uap
Produksi Isopropyl Alkohol dengan menggunakan proses Hidrasi Katalis
langsung, mulai diperkenalkan pada permulaan tahun 1951 oleh ICI. Katalis yang
digunakan pada proses ini adalah WO3 – ZnO sebagai zat penyokong SiO2. Proses
terjadi pada temperatur dan tekanan yang tinggi yaitu pada 230oC – 290oC dan 200 –
250 atm. Pada tahun yang sama juga diperkenalkan oleh “ Veba – Chemie ” suatu
proses lain dalam memproduksi Isopropyl Alkohol.
Pada prose Veba Chemie ini Propylene – air diuapkan kemudian dilewatkan
pada suatu Bed katalis asam yaitu H3PO4 dengan bahan penyokongnya adalah SiO2.
kondisi operasi pada reaksi ini yaitu pada temperature 240 –260 o C dan tekanan 25 –
65 atm.
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Uraian Proses
II-2
Aliran gas dari reaktor kemudian didinginkan dan produk Isoprophyl alkohol
dipisahkan dengan menggunakan Scrubber. Untuk proses phase uap ini selektivitas
Isopropyl Alkohol mendekati 100 % dan jumlah Propylene yang tidak bereaksi
jumalahnya sangat rendah ( 4 – 5% ) yang kemudian direcycle. Oleh karena
menggunakan kondisi operasi pada tekanan serta temperatur yang tinggi dan adanya
recycle gas kereaktor maka pada proses ini diperlukan bahan dasar dengan kemurnian
yang tinggi dengan demikian maka biaya operasinya juga tinggi.
Gambar II.1 Flowsheet Uraian Proses Veba Chemie
II.1.2 Hidrasi langsung Fase Cair-uap
Untuk menghindari kerugian serta untuk menekan adanya biaya operasi yang
tinggi maka oleh “ Deutsche – Texco “ dikembangkan suatu program “ Trickle – Bed
“. Didalam proses ini air dan gas propylene dalam perbandingan molar antara 12 – 15
berbanding 1 dimasukkan dalam suatu reaktor Fixed bed lewat bagian atas yang
kemudian akan mengalir sedikit demi sedikit (Trickle) kebawah melalui Resin Ion
Exchange asam sulfat yang terdapat didalam reaktor.
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Uraian Proses
II-3
Reaksi yang terjadi antara phase cair dan phase gas berlangsung antara
temperatur 130 – 160 o C dan tekanan 60 – 100 atm. Selektivitas Isopropyl Alkohol
pada proses semacam ini berkisar antara 98 %. Didalam proses phase cair ini akan
dihasilkan produk samping yang berupa Diisopropyl Ether dan beberapa alkohol.
Gambar II.2 Flowsheet Uraian Proses Deutsce-Texco
II.1.3 Hidrasi langsung Fase Cair
Proses Hidrasi dalam Phase cair dikembangkan oleh Tokuyama – Soda dengan
menggunakan katalis cair asam lemah. Untuk menghindari kerugian pada proses
sebalumnya yaitu phase cair – uap dan phase uap, maka pada proses ini bahan baku
propylene, air, katalis serta recycle larutan terlebih dahulu dipanaskan dan kemudian
dilakukan penekanan didalam suatu reaktor. Katalis kemudian akan dipisahkan dan
kebutuhan akan katalis ini jumlahnya relative sangat kecil kondisi reaksi pada phase
ini yaitu pad tekanan 200 atm serta temperature
270oC . Selektifitas Isopropyl
Alkohol pada proses ini antara 80 – 99 % mol.
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Uraian Proses
II-4
Dengan menggunakan proses ini masalah utama dari perusahaan yaitu korosi
dan pencemaran dapat ditekan, dan kemurnian bahan baku Propylene yang digunakan
adalah 95% berat.
Gambar II.3 Flowsheet Uraian Proses Tokuyama-Soda
Berdasarkan pertimbangan tersebut diatas maka didalam perencanaan pabrik
ini dipilih proses Hidrasi Langsung pada fase cair – uap. Karena pada proses ini selain
beroperasi pada kondisi yang medium, persyaratan bahan baku juga tidak terlalu
tinggi walaupun Yield relative kecil bila dibandingkan dengan kedua proses (fase)
yang lain.
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Uraian Proses
II.2
II-5
Seleksi Proses
Tabel II.2. Perbandingan fase uap, cair dan uap-cair dalam proses hidrasi langsung.
FASE CAIRFASE UAP
FASE CAIR
UAP
Katalis
WO3
dan
ZnO Resin
ion Resin
ion
sebagai
exchange asam exchange asam
penyokong SiO2
kuat H2SO4
lemah
240-260 0C
130-160 0C
270 0C
25-65 atm
60-100 atm
200 atm
100%
98%
80-99%
Kondisi
operasi
- Suhu
- Tekanan
- Selektivitas
Berdasarkan perbandingan proses pada table 2.1, maka proses yang dipilih
dalam pembuatan Isopropil Alkohol adalah proses hidrasi langsung dalam fase cair.
Dengan pertimbanan sebagai berikut :
-Harga katalis lebih murah
- Biaya operasi lebih murah
- Suhu dan tekanan tidak terlalu tinggi.
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Uraian Proses
II.3
II-6
Uraian Proses
Reaksi yang digunakan dalam pembuatan Isopropyl Alkohol dengan proses
hidrasi langsung. Tahpan-tahapan proses pra rencana pabrik Isopropil Alkohol
adalah sebagai berikut :
1.
Tahap persiapan bahan baku.
Propylene yang merupakan umpan segar dari tangki penyimpan yang
bertekanan 50 atm dan bersuhu 30
0
C dipompa menuju heater guna
dipanaskan dengan memakai steam. Dengan demikian diperoleh propylene
yang bersuhu 160 0C yang siap dimasukkan ke dalam reaktor.
2.
Tahap reaksi.
Campuran propylene dengan air dimasukkan ke reactor pada tekanan
60 atm dan suhu 160 0C dimana didalam reactor juga terdapat resin ion
exchange asam kuat H2SO4 yang berfungsi untuk mempercepat terjadinya
reaksi.
Reaksi yang terjadi dalam reaktor adalah :
C3H6(l) + H2O (g)
C3H7OH9 (l)
C3H7OH(l)
[(CH3)2CH]2O (l) + H2O (l)
Reaktor yang digunakan adalah reactor jenis “ Fixed – bed “. Aliran
yang masuk kedalam reaktor terdiri dari uap propylene, diisopropil ether dan
air yang masuk secara Co – current. Reaksi pembentukan Isoprophyl alkohol
direaktor berlangsung pada temperatur 130 - 160° C dan tekanan 60 atm.
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Uraian Proses
II-7
Reaksi pembentukan Isoprophyl alkohol adalah reaksi Eksothermis.
Panas yang keluar dari reaksi ini kemudian di hilangkan dengan pendingin
sehingga temperatur didalam reaktor dapat dipertahankan pada 130 -160° C.
Produk yang keluar dari reaktor merupakan Isoprophyl alkohol,
dimasukkan pada flash drum dengan kondisi operasi pada temperatur 40°C
dan tekanan 1 atm. Flash drum ini berfungsi untuk memisahkan antara fase
uap dan fase cairan.
3.
Tahap pemisahan dan pemurnian.
Produk dari reactor lalu dimasukkan dalam flash drum untuk
memisahkan fase liquid dan fase gas. Dalam flash drum terjadi pemisahan
antara propylene, Isopropil Alkohol, H2O dan Diisopropyl Ether. Dimana
propylene menuju keatas sedangkan yang menuju kolom destilasi adalah
Isopropil Alkohol, H2O dan Diisopropyl Ether untuk dimurnikan lebih lanjut.
Isopropyl Alkohol yang dipasarkan berkadar 98% maka produk atas
kolom destilasi I kembali dialirkan ke kolom destilasi II untuk dimurnikan,
sedangkan produk bawah adalah diisopropyl ether yang merupakan hasil
samping yang disimpan dalam tangki penampung.
Kolom destilasi II ini beroperasi pada tekanan 1 atm dan feed masuk
dalam keadaan liquid jenuh. Produk atas dari kolom destilasi II merupakan
produk utama Isopropyl Alkohol dengan kemurnian 98% dan produk bawah
merupakan H2O yang dipompa menuju water proses untuk digunakan kembali
dalam reactor.
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
III-1
Neraca Massa
BAB III
NERACA MASSA
Kapasitas Produksi
= 25000 ton / tahun ( data BPS )
Operasi
= 330 hari / tahun
Basis Perhitungan
= 1 jam operasi
Produksi n- Butanol
= 2950 kg / jam
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
III-2
Neraca Massa
1. Reaktor
Komponen
Masuk (kg/jam)
aliran 1
Keluar (kg/jam)
aliran 2
aliran 3
C3H6
2941.1500
735.2875
C3H8
7.6700
7.6700
CO2
1.1800
1.1800
H2O
15125.9143
14198.5067
IPA
3031.4853
DIPE
101.7848
2950.0000
jumlah
15125.9143
18075.9143
18075.9143
2. Flash Drum
Komponen
Masuk (kg/jam)
Aliran 3
Keluar (kg/jam)
Aliran 4
Aliran 5
C3H6
735.2875
735.2875
C3H8
7.67
7.6700
CO2
1.18
1.1800
H2O
14198.50667
14198.50667
IPA
3031.485341
3031.485341
DIPE
101.7847982
101.7847982
17331.77681
jumlah
18075.9143
744.1375
18075.9143
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
III-3
Neraca Massa
3. DESTILASI I
Komponen
Masuk (kg/jam
Keluar (kg/jam)
Aliran 4
Aliran 6
Aliran 7
H2O
14198.5067
13559.5739
638.9328
IPA
3031.4853
3016.3279
15.1574
DIPE
101.7848
5.0892
96.6956
16580.9910
750.7858
Jumlah
17331.7768
17331.7768
4. DESTILASI II
Komponen
Masuk (kg/jam
Keluar (kg/jam)
Aliran 6
Aliran 9
Aliran 8
H2O
13559.5739
13356.1803
203.3936
IPA
3016.3279
60.3266
2956.0014
DIPE
5.0892
5.0638
0.0254
13421.5706
3159.4204
Jumlah
16580.9910
16580.9910
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
IV-1
Neraca Panas
BAB IV
NERACA PANAS
1. KOMPRESSOR PROPYLEN
NERACA PANAS
Masuk
Keluar
Komponen
kkal / jam
Komponen
kkal / jam
C3H6
5380.4679
C3H6
13249.5959
C3H8
15.4858
C3H8
38.1745
CO2
1.4108
CO2
3.4658
Ws
7893.8717
13291.2362
13291.2362
2. KOMPRESSOR AIR
NERACA PANAS
Masuk
Komponen
kkal / jam
H2O
33543.7836
Ws
171462.0271
Keluar
Komponen
H2O
205005.8107
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
kkal / jam
205005.8107
205005.8107
IV-2
Neraca Panas
3. HEATER PROPYLEN
Masuk
Komponen
Keluar
kkal/jam
Komponen
kkal/jam
C3H6
13249.5959
C3H6
169117.3421
C3H8
38.1745
C3H8
494.2629
CO2
3.4658
CO2
43.0428
Q steam
164593.0649
Q loss
8229.6532
177884.3011
177884.3011
4. REAKTOR
NERACA PANAS
Masuk (kkal/jam)
Pr opylene :
C3H6
C3H8
CO2
H 2O proses :
H2O
Δ H reaksi
169117.3421
494.2629
43.0428
918136.2632
Keluar (kkal/jam)
C3H7OH
C6H14O
171463.5474
5901.0732
H2O produk
C3H6 sisa
H2O sisa
C3H8
CO2
1090.2868
42279.3355
860752.7467
494.2629
43.0428
44805873.6830
Q terserap
Total
45893664.594
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
44811640.2986
45893664.594
IV-3
Neraca Panas
5. EXPANSI VALVE
NERACA PANAS
MASUK (kkal/jam)
C3H6 sisa
42279.3355
KELUAR (kkal/jam)
C3H6 sisa
91091.7098
C3H8
494.2629
C3H8
770.7186
CO2
43.0428
CO2
124.5085
H2O sisa
860752.7467
H2O sisa
1099937.5053
C3H7OH
171463.5474
C3H7OH
276876.7687
C6H14O
5901.0732
C6H14O
5964.6914
H2O
1090.2868
produk
Q ekspansi
397976.7383
Total
1480001.0337
5235.1314
H2O produk
1480001.0337
6. COOLER I
NERACA PANAS
MASUK (kkal/jam)
KELUAR (kkal/jam)
C 3H6
91091.7098
C3H6
4088.6528
C 3H8
770.7186
C3H8
47.1397
CO2
124.5085
CO2
4.2741
H2O sisa
312129.4696
H2O sisa
94433.8714
C 3H7OH
528844.0388
C3H7OH
16878.7487
C 6H14O
8958.3620
C6H14O
570.8232
H2O
produk
10091.8629
H2O produk
Q terserap
Total
952010.6701
119.6162
835867.5441
952010.6701
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
IV-4
Neraca Panas
7. HEATER DESTILASI
NERACA PANAS
MASUK (kkal/jam)
KELUAR (kkal/jam)
C 3H7OH
16922.7268
C 3H7OH
89996.9926
C 6H14O
570.8232
C 6H14O
3068.1126
H2O
94553.4876
H2O
475197.3775
Q supply
480226.7842
Q loss
24011.3392
Total
592273.8219
592273.8219
8. DESTILASI I
NERACA PANAS
MASUK (kkal/jam)
C 3H7O
89996.9926
C 6H14O
3068.1126
KELUAR (kkal/jam)
destilat
C3H7OH
448.4544
H2O
475197.3775
C6H14O
2904.6948
Q supply
820722.2385
H2O
21315.7078
bottom
Total
C3H7OH
89575.2878
C6H14O
153.4546
H2O
453947.8022
Q loss
41036.1119
Qcondesation
779603.2077
1388984.7212
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1388984.7212
IV-5
Neraca Panas
9. COOLER II
NERACA PANAS
MASUK (kkal/jam)
KELUAR (kkal/jam)
C3H7OH
89575.2878
C3H7OH
88999.6285
C6H14O
153.4546
C6H14O
152.4586
H2O
453947.8022
H2O
451212.9567
Q terserap
Total
543676.5446
3311.5008
543676.5446
10. COOLER III
NERACA PANAS
MASUK (kkal/jam)
KELUAR (kkal/jam)
C 3H7OH
448.4544
C3H7OH
56.1033
C 6H14O
2904.6948
C6H14O
359.1674
H2O
21315.7078
H2O
2835.2181
Q terserap
21418.3682
Total
24668.8569
24668.8569
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
IV-6
Neraca Panas
11. DESTILASI II
NERACA PANAS
MASUK (kkal/jam)
KELUAR (kkal/jam)
C 3H7OH
56.1033
C 6H14O
359.1674
C3H7OH
86257.3940
H2O
2835.2181
C6H14O
0.7538
Q supply
2950966.0753
destilat
H2O
6698.1538
bottom
Total
C3H7OH
1792.8684
C6H14O
152.8046
H2O
447457.2916
Q loss
147548.3038
Qcondesation
2264308.9941
2954216.5641
2954216.5641
12. COOLER IV
NERACA PANAS
MASUK (kkal/jam)
KELUAR (kkal/jam)
C 3H7OH
86257.3940
C3H7OH
10941.2587
C 6H14O
0.7538
C6H14O
0.0945
H2O
6698.1538
H2O
Q terserap
Total
92956.3016
902.5444
81112.4040
92956.3016
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
IV-7
Neraca Panas
13. COOLER V
NERACA PANAS
MASUK (kkal/jam)
KELUAR (kkal/jam)
C 3H7OH
1792.8684
C3H7OH
223.2910
C 6H14O
152.8046
C6H14O
18.8090
H2O
Total
447457.2916
H2O
59267.0832
Q terserap
389893.7814
449402.9646
449402.9646
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
V-1
Spesifikasi Peralatan
BAB V
SPESIFIKASI PERALATAN
1. TANGKI PENYIMPAN PROPYLEN
spesifikasi :
Fungsi
:
menampung gas propylene
Type
:
silinder horizontal dengan tutup dished ( hemispherical)
Kapasitas
:
82427.53
Tekanan
:
50
Diameter
:
37.44
ft
Panjang
:
74.9
ft
Tebal shell
:
4 1/2
in
Tebal tutup
:
2 2/3
in
Bahan konstruksi
:
Jumlah
:
cuft
atm
Carbon Steal SA-283 grade C ( brownell hal 253 )
5
buah
2. KOMPRESSOR PROPYLEN
Fungsi
: Untuk menaikkan tekanan sebelum masuk ke dalam reactor
Type
: rotary sliding vane
Power
: 43.7783 hp
Jumlah
: 1 buah
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
V-2
Spesifikasi Peralatan
3. KOMPRESSOR AIR
Fungsi
: Untuk menaikkan tekanan sebelum masuk ke dalam reactor
Type
: rotary sliding vane
Power
: 1.1198 hp
Jumlah
: 1 buah
4. HEATER GAS PROPYLEN
Fungsi
: memanaskan bahan sampai suhu 160 °C
Type
: 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger (fixed tube)
Tube :
Number and length : 70 16’0”
OD
: ¾ in
BWG
: 16
Pitch
: 1 in²
Passes
:2
Shell :
ID
: 12 in
Passes
:1
A
: 585.1878 ft²
Jumlah
: 1 buah
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
V-3
Spesifikasi Peralatan
5. EKSPANSI VALVE
Fungsi
: menurunkan tekanan setelah keluar reaktor dan menuju separator
Jenis
: centrifugal
Power
: 34.8549 hp
Jumlah
: 1 buah
6. COOLER
Fungsi
: menurunkan bahan sampai suhu 40 °C
Type
: 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger (fixed tube)
Tube :
Number and length : 480, 16’0”
OD
: ¾ in
BWG
: 16
Pitch
: 1 in²
Passes
:2
Shell :
ID
: 10.2 in
Passes
:1
Jumlah
: 1 buah
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
V-4
Spesifikasi Peralatan
7. FLASH DRUM
Fungsi
: memisahkan fase gas dan liquid
Type
: silinder vertical
Kapasitas
: 1685.4959 cuft
Diameter
: 7.4008 ft
Tinggi
: 18.5021 ft
Tebal shell
: 3/4 in
Tebal tutup
: 3/4 in
Banhan kontruksi : Carbon Stell SA - 283 grade C
Jumlah
: 1 buah
8. POMPA
Fungsi
: mengalirkan IPA, DIPE dan AIR menuju destilasi
Type
: Centrifugal pump
Bahan
: Commercial steel
Rate volumetric
: 83.1212 gpm
Total dynamic Head : 33.9702 ft lbf / lbm
Effisiensi motor
: 82%
Power
: 10.2283 hp
Jumlah
: 1 buah
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
V-5
Spesifikasi Peralatan
9. HEATER DESTILASI
Fungsi
: memanaskan bahan sampai suhu 88.44 °C
Type
: 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger (fixed tube)
Tube :
Number and length : 162 16’0”
OD
: ¾ in
BWG
: 16
Pitch
: 1 in²
Passes
:2
Shell :
ID
: 12 in
Passes
:1
A
: 507.7667 ft²
Jumlah
: 1 buah
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
V-6
Spesifikasi Peralatan
10. DESTILASI I
Fungsi
: memisahkan IPA, DIPE dan AIR berdasarkan titik didih
Type
: Sieve Tray Coloumn
T operasi
: 86.58 °C
P operasi
: 1 atm
Diameter
: 2.996 ft
Tebal shell
: 3 / 16 in
Tinggi tutup
: 0.25 ft
Tebal tutup
: 0.1490 in
Jumlah Tray
: 17 plate
Tebal tray
: 12 gage
Tray spacing
: 24 in
Feed plate
: masuk pada plate ke – 3
H total tower
: 12.2100 m
Jumlah
: 1 buah
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
V-7
Spesifikasi Peralatan
11. KONDENSOR
Fungsi
: mengkondensasikan bahan sampai suhu 35 °C
Type
: 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger (fixed tube)
Tube :
Number and length : 585 16’0”
OD
: ¾ in
BWG
: 16
Pitch
: 1 in²
Passes
:2
Shell :
ID
: 10.2 in
Passes
:1
A
: 1839.2956 ft²
Jumlah
: 1 buah
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
V-8
Spesifikasi Peralatan
12. AKUMULATOR
Fungsi
: Menampung sementara kondensat dari kondensor
Type
: silinder horizontal dengan tutup dished
Volume
: 9.5464 cuft
Tekanan
: 1 atm
Diameter
: 1.594 ft
Panjang
: 4.781 ft
Tebal shell
: 3/16 in
Tebal tutup
: 3/16 in
Bahan kontruksi : Carbon Steal SA-283 grade C
Jumlah
: 1 buah
13. POMPA
Fungsi
: mengalirkan bahan menuju destilasi
Type
: Centrifugal pump
Bahan
: Commercial steel
Rate volumetric
: 18.1617 gpm
Total dynamic Head :48.8670 ft lbf / lbm
Effisiensi motor
: 80%
Power
: 7 hp
Jumlah
: 1 buah
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
V-9
Spesifikasi Peralatan
14. REBOILER
Fungsi
: menguapkan bahan sampai suhu 87.086 °C
Type
: 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger (fixed tube)
Tube :
Number and length : 850 16’0”
OD
: ¾ in
BWG
: 16
Pitch
: 1 in²
Passes
:2
Shell :
ID
: 12 in
Passes
:1
A
: 2670.2791 ft²
Jumlah
: 1 buah
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
V-10
Spesifikasi Peralatan
15. POMPA
Fungsi
: mengalirkan bahan menuju tangki penampung DIPE
Type
: Centrifugal pump
Bahan
: Commercial steel
Rate volumetric
: 29.5148 gpm
Total dynamic Head : 42.6579 ft lbf / lbm
Effisiensi motor
: 81%
Power
: 4 hp
Jumlah
: 1 buah
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
V-11
Spesifikasi Peralatan
16. COOLER
Fungsi
: menurunkan bahan sampai suhu 35 °C ,menuju tangki DIPE
Type
: 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger (fixed tube)
Tube :
Number and length : 550 16’0”
OD
: ¾ in
BWG
: 16
Pitch
: 1 in²
Passes
:2
Shell :
ID
: 10.2 in
Passes
:1
A
: 2365.6071 ft²
Jumlah
: 1 buah
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
V-12
Spesifikasi Peralatan
17. TANGKI PENAMPUNG DIPE
Fungsi
: menampung produk DIPE
Type
: silinder tegak, tutup bawah datar dan tutup atas dished
Kapasitas
: 58174.9309 cuft
Diameter
: 33.22 ft
Panjang
: 66.44 ft
Tebal shell
:7/8 in
Tebal tutup
: 7/8 in
Bahan kontruksi
: Carbon Steal SA-283 grade C ( brownell hal 253 )
Jumlah
: 1 buah
18. COOLER
Fungsi
: mendinginkan suhu menuju destilasi II
Type
: 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger (fixed tube)
Tube :
Number and length : 1 16’0”
OD
: ¾ in
BWG
: 16
Pitch
: 1 in²
Passes
:2
Shell :
ID
: 10.2 in
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
V-13
Spesifikasi Peralatan
Passes
:1
A
: 0.2581 ft²
Jumlah
: 1 buah
19. DESTILASI II
Fungsi
: memurnikan IPA
Type
: Sieve Tray Coloumn
T operasi
: 88.40 °C
P operasi
: 1 atm
Diameter
: 2.685 ft
Tebal shell
: 3 / 16 in
Tinggi tutup
: 0.23 ft
Tebal tutup
: 0.1490 in
Jumlah Tray
: 17 plate
Tebal tray
: 12 gage
Tray spacing
: 24 in
Feed plate
: masuk pada plate ke – 2
H total tower
: 12.0837 m
Jumlah
: 1 buah
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
V-14
Spesifikasi Peralatan
20. KONDENSOR
Fungsi
: mengkondensasikan bahan sampai suhu 35 °C
Type
: 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger (fixed tube)
Tube :
Number and length : 401 16’0”
OD
: ¾ in
BWG
: 16
Pitch
: 1 in²
Passes
:2
Shell :
ID
: 10.2 in
Passes
:1
A
: 1261.8867 ft²
Jumlah
: 1 buah
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
V-15
Spesifikasi Peralatan
21. AKUMULATOR
Fungsi
: Menampung sementara kondensat dari kondensor
Type
: silinder horizontal dengan tutup dished
Volume
: 8.6920 cuft
Tekanan
: 1 atm
Diameter
: 1.77 ft
Panjang
: 3.54 ft
Tebal shell
: 3/16 in
Tebal tutup
: 3/16 in
Bahan kontruksi : Carbon Steal SA-283 grade C
Jumlah
: 1 buah
22. POMPA
Fungsi
: mengalirkan bahan menuju tangki IPA
Type
: Centrifugal pump
Bahan
: Commercial steel
Rate volumetric
: 16.7275 gpm
Total dynamic Head :46.0048 ft lbf / lbm
Effisiensi motor
: 85%
Power
: 6.3 hp
Jumlah
: 1 buah
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
V-16
Spesifikasi Peralatan
23. REBOILER
Fungsi
: menguapkan bahan sampai suhu 89.58 °C
Type
: 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger (fixed tube)
Tube :
Number and length : 576 16’0”
OD
: ¾ in
BWG
: 16
Pitch
: 1 in²
Passes
:2
Shell :
ID
: 12 in
Passes
:1
A
: 1810.5702 ft²
Jumlah
: 1 buah
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
V-17
Spesifikasi Peralatan
24. POMPA
Fungsi
: mengalirkan bahan menuju tangki penampung AIR
Type
: Centrifugal pump
Bahan
: Commercial steel
Rate volumetric
: 1.6441 gpm
Total dynamic Head : 32.5145 ft lbf / lbm
Effisiensi motor
: 81%
Power
: 2.5 hp
Jumlah
: 1 buah
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
V-18
Spesifikasi Peralatan
25. COOLER
Fungsi
: menurunkan bahan sampai suhu 35 °C ,menuju tangki AIR
Type
: 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger (fixed tube)
Tube :
Number and length : 156 16’0”
OD
: ¾ in
BWG
: 16
Pitch
: 1 in²
Passes
:2
Shell :
ID
: 10.2 in
Passes
:1
A
: 1770.3976 ft²
Jumlah
: 1 buah
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
V-19
Spesifikasi Peralatan
26. TANGKI PENAMPUNG AIR
Fungsi
: menampung AIR hasil destilasi
Type
: fixed conical
Kapasitas
: 1266.1574 cuft
Diameter
: 9.287 ft
Panjang
: 18.5748 ft
Tebal shell
: 3/16 in
Tebal tutup
: 3/16 in
Bahan kontruksi
: Carbon Steal SA-283 grade C ( brownell hal 253 )
Jumlah
: 1 buah
27. COOLER
Fungsi
: mendinginkan suhu menuju tangki penampung sementara IPA
Type
: 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger (fixed tube)
Tube :
Number and length : 522 16’0”
OD
: ¾ in
BWG
: 16
Pitch
: 1 in²
Passes
:2
Shell :
ID
: 10.2 in
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
V-20
Spesifikasi Peralatan
Passes
:1
A
: 1639.7332 ft²
Jumlah
: 1 buah
28. TANGKI PENAMPUNG IPA
Fungsi
: menampung IPA hasil destilasi
Type
: silinder tegak, tutup bawah datar dan tutup atas dished
Kapasitas
: 6007.9410 cuft
Diameter
: 15.6 ft
Panjang
: 31.1969 ft
Tebal shell
: 1/5 in
Tebal tutup
: 1/5 in
Bahan kontruksi
: Carbon Steal SA-283 grade C ( brownell hal 253 )
Jumlah
: 1 buah
29. POMPA
Fungsi
: mengalirkan bahan dari tangki penampung AIR sebagai
pendingin
Type
: Centrifugal pump
Bahan
: Commercial steel
Rate volumetric
: 1.6445 gpm
Total dynamic Head : 57.0845 ft lbf / lbm
Effisiensi motor
: 82%
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
V-21
Spesifikasi Peralatan
Power
: 2.5 hp
Jumlah
: 1 buah
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
VI-1
Perancangan Alat Utama
BAB VI
PERANCANGAN ALAT UTAMA
R-320
1. REAKTOR
Nama alat
: Reaktor
Fungsi
: untuk mereaksikan propylene dan air
Type
: Trickle bed reaktor
Shell :
Diameter
: 6.1168 ft
Tinggi
: 12.2335 ft
Tebal shell
: 3 in
Tebal tutup atas
: 1 ½ in
Tebal tutup bawah
: 1 ½ in
Bahan kontruksi
: Carbon Stell SA-283 grade C
Jumlah
: 1 buah
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
VII-1
Instrumentasi dan Keselamatan Kerja
BAB VII
INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJ A
VII.I. Instr umentasi
Dalam rangka pengoperasian pabrik, pemasangan alat – alat instrumentasi sangat
dibutuhkan dalam memperoleh hasil produksi yang optimal. Pemasangan alat –alat
instrumentasi disini bertujuan sebagai pengontrol jalannya proses produksi dari
peralatan – peralatan pada awal sampai akhir produksi, dimana dengan alat
insrumentasi tersebut, kegiatan maupun aktifitas tiap – tiap unit dapat dicatat kondisi
operasinya sehingga sesuai dengan kondisi operasi yang dikehendaki serta mampu
memberikan tanda – tanda apabila terjadinya penyimpangan selama proses produksi
berlangsung.
Pada uraian diatas dapat disederhanakan bahwa dengan adanya alat instrumentasi
maka :
1. Proses produksi dapat berjalan sesuai dengan kondisi – kondisi yang telah
ditentukan sehingga diperoleh hasil yang optimum.
2. Proses produksi berjalan sesuai dengan effisiensi yang telah ditentukan dan
kondisi proses tetap terjaga pada kondisi yang sama.
3. Membantu mempermudah pengoperasian alat.
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
VII-2
Instrumentasi dan Keselamatan Kerja
4. Bila terjadi penyimpangan selama proses produksi, maka dapat segera diketahui
sehingga dapat ditangani dengan segera.
Adapun variabel proses yang diukur dibagi menjadi 3 bagian :
1. Variabel yang berhubungan dengan energi, seperti temperatur, tekanan, dan
radiasi.
2. Variabel yang berhubungan dengan kuantitas dan rate, seperti pada kecepatan
aliran fluida, ketinggian liquida, dan ketebalan.
3. Variabel yang berhubungan dengan karakteristik fisik dan kimia, seperti densitas,
kandungan air.
Yang harus diperhatikan didalam pemilihan alat Instrumentasi adalah :
-
Lavel, Range, dan fungsi dari alat instrumentasi.
-
Ketelitian hasil pengukuran.
-
Konstruksi material.
-
Pengaruh yang ditimbulkan terhadap kondisi operasi proses yang berlangsung.
-
Mudah diperoleh dipasaran.
-
Mudah dipergunakan dan mudah diperbaiki jika rusak.
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
VII-3
Instrumentasi dan Keselamatan Kerja
Instrumentasi yang ada dipasaran dapat dibedakan dari jenis pengoperasian alat
instrumentasi tersebut, yaitu alat instrumentasi manual atau otomatis. Pada dasarnya
alat – alat kontrol yang otomatis lebih disukai dikarenakan pengontrolannya tidak
terlalu sulit, kontinyu, dan efektif, sehingga menghemat tenaga kerja dan waktu.
Akan tetapi mengingat faktor – faktor ekonomis dan investasi modal yang
ditanamkan pada alat instrumentasi berjenis otomatis ini, maka pada perancangan
pabrik ini sedianya akan menggunakan kedua jenis alat instrumentasi tersebut.
Adapun fungsi utama dari alat instrumentasi otomatis adalah :
-
Melakukan pengukuran.
-
Sebagai pembanding hasil pengukuran dengan kondisi yang harus dicapai.
-
Melakukan perhitungan.
-
Melakukan koreksi.
Alat instrumentasi otomatis ini dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Sensing / Primary element
Alat kontrol ini langsung merasakan adanya perubahan pada variabel yang diukur,
misalnya temperatur. Primary element merubah energi yang dirasakan dari medium
yang sedang dikontrol menjadi signal yang bisa dibaca (yaitu dengan tekanan fluida).
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
VII-4
Instrumentasi dan Keselamatan Kerja
2. Receiving Element / Element Pengontrol
Alat kontrol ini akan mengevaluasi signal yang didapat dari sensing element dan
diubah menjadi skala yang bisa dibaca, digambarkan dan dibaca oleh error detector.
Dengan demikian sumber energi bisa diatur sesuai dengan perubahan – perubahan
yang terjadi.
3. Tr ansmitting Element.
Alat kontrol ini berfungsi sebagai pembawa signal dari sensing element ke receiving
element.
Disamping ketiga jenis tersebut, masih terdapat peralatan pelengkap yang lain
yaitu : Error Element Detector, alat ini akan membandingkan besarnya harga terukur
pada variabel yang dikontrol dengan harga yang diinginkan dan apabila terdapat
perbedaan alat ini akan mengirimkan signal error. Amplifier akan digunakan sebagai
penguat signal yang dihasilkan oleh error detector jika signal yang dikeluarkan lemah.
Motor Operator Signal Error yang dihasilkan harus diubah sesuai dengan kondisi
yang diinginkan, yaitu dengan penambahan variabel manipulasi. Kebanyakan sistem
kontrol memerlukan operator atau motor untuk menjalankan Final Control Element.
Final Control Element adalah untuk mengoreksi harga variabel manipulasi.
Instrumentasi pada perencanaan pabrik ini :
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
VII-5
Instrumentasi dan Keselamatan Kerja
1. Flow Control (FC)
Mengontrol aliran setelah keluar pompa.
2. Flow Ratio Control (FRC)
Mengontrol ratio aliran yang bercabang setelah pompa.
3. Level Control (LC)
Mengontrol ketinggian bahan didalam tangki dapat juga digunakan sebagai (WC)
Weight Control.
4. Level Indicator (LI)
Mengindikasikan / informatif ketinggian bahan didalam tangki.
5. Pressure Control (PC)
Mengontrol tekanan pada aliran / alat.
6. Pressure Indicator (PI)
Mengindikasikan / informatif tekanan pada aliran / alat.
7. Temperatur Control (TC)
Mengontrol suhu pada aliran /
LANGSUNG
PRA RENCANA PABRIK
Oleh :
NURRIA SRIKHANDHITA
NPM. 0931010055
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
PABRIK ISOPROPYL ALKOHOL DENGAN PROSES HIDRASI
LANGSUNG
PRA RENCANA PABRIK
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Per syaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Kimia
Program Studi Teknik Kimia
NURRIA SRIKHANDHITA
NPM. 0931010055
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
LEMBAR PENGESAHAN
PRA RENCANA PABRIK
PABRIK ISOPROPYL ALKOHOL DENGAN PROSES HIDRASI
LANGSUNG
Disusun Oleh
NURRIA SRIKHANDHITA
NPM. 0931010055
Telah dipertahankan di hadapan dan diterima oleh tim penguji pada tanggal
12 April 2013
Tim Penguji :
Dosen Pembimbing :
1.
Dr. Ir. Edi Muljadi, SU
NIP. 19551231 198503 1 002
Ir. Mu’tasim Billah, MS
NIP. 19600228 198803 2 001
2.
Ir. Bambang Wahyudi, MS
NIP. 19580711 198503 1 001
3.
Ir. Dwi Hery Astuti, MT
NIP. 19590520 198703 2 001
Mengetahui
Dekan Fakultas Teknologi Industri
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Ir. Sutiyono, MT
NIP. 19600713 198703 1 001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
PABRIK ISOPROPYL ALKOHOL DENGAN PROSES
HIDRASI LANGSUNG
PRA RENCANA PABRIK
Diajukan Sebagai Salah Satu Syar at Untuk
Memper oleh Gelar Sar jana Teknik
Pr ogr am Studi Teknik Kimia
Oleh :
NURRIA SRIKHANDHITA
0931010055
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
LEMBAR PENGESAHAN
PABRIK ISOPROPYL ALKOHOL DENGAN PROSES
HIDRASI LANGSUNG
Oleh :
NURRIA SRIKHANDHITA
0931010055
Sur abaya, 12 Apr il 2013
Disetujui untuk diajukan dalam Ujian Lisan
Dosen Pembimbing
Ir . Mu’tasim Billah, MS
NIP. 19600504 198703 1 001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ii
Kata Pengantar
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha esa dan
dengan segala rahmat serta karuniaNya sehingga penyusun telah dapat
menyelesaikan Tugas Akhir “Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan
Proses Hidrasi Langsung”, dimana Tugas Akhir ini merupakan tugas yang
diberikan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan
kesarjanaan di Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Tugas Akhir “Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses
Hidrasi Langsung” ini disusun berdasarkan pada beberapa sumber yang berasal
dari beberapa literature, data – data, dan internet.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih atas segala bantuan
baik berupa saran, sarana maupun prasarana sampai tersusunya Tugas Akhir ini
kepada :
1. Bapak Ir. Sutiyono,MT , selaku Dekan FTI UPN “Veteran” Jawa Timur
2. Ibu Ir. Retno Dewati,MT, selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia, FTI UPN
“Veteran” Jawa Timur
3. Bapak Ir. Mu’tasim Billah, MS , selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir
4. Dosen-dosen Jurusan Teknik Kimia, FTI UPN “Veteran” Jawa Timur
5. Seluruh Civitas Akademik Jurusan Teknik Kimia, FTI UPN “Veteran”
Jawa Timur
6. Kedua Orang tua , adik saya , keluarga saya dan babooku yang selalu
mendoakan saya.
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
iii
Kata Pengantar
7. Semua pihak yang telah membantu, memberikan bantuan, saran serta
dorongan dalam penyelesaian tugas akhir ini.
Saya menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, karena
itu segala kritik dan saran yang membangun saya harapkan dalam sempurnanya
tugas akhir ini.
Sebagai akhir kata, penyusun mengharapkan semoga Tugas Akhir yang
telah disusun ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi mahasiswa
Fakultas Teknologi Indusri Jurusan Teknik Kimia.
Surabaya, April 2013
Penyusun
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
viii
Daftar Isi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
i
KATA PENGANTAR
ii
INTISARI
iv
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR ISI
viii
BAB I
PENDAHULUAN
I-1
BAB II
SELEKSI DAN URAIAN PROSES
II-1
BAB III
NERACA MASSA
III-1
BAB IV
NERACA PANAS
IV-1
BAB V
SPESIFIKASI ALAT
V-1
BAB VI
PERENCANAAN ALAT UTAMA
VI-1
BAB VII
INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA
VII-1
BAB VIII
UTILITAS
VIII-1
BAB IX
LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK
IX-1
BAB X
ORGANISASI PERUSAHAAN
X-1
BAB XI
ANALISA EKONOMI
XI-1
BAB XII
KESIMPULAN DAN SARAN
XII-1
DAFTAR PUSTAKA
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
iv
Intisari
INTISARI
Perencanaan Pabrik Isopropyl Alkohol ini dimaksudkan untuk menambah jumlah
produksi Isopropyl Alkohol untuk mencukupi kebutuhan konsumen serta
merupakan lapangan pekerjaan.
Rencana lokasi pendirian pabrik ini di daerah Kec. Plaju, Palembang,
Sumatra Selatan dengan perencanaan sebagai berikut:
1. Kapasitas produksi
: 25.000 ton
2. Bentuk perusahaan
: Perseroan Terbatas
3. Sistem dan organisasi : Garis dan Staff
4. Sistem produksi
: Continue
5. Waktu operasi
: 330 hari/tahun
6. Bahan dasar
: Propylene
Air
7. Jumlah tenaga kerja
: 140 orang
Pra rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
v
Intisari
Analisa Ekonomi :
Massa konstruksi
: 2 tahun
Umur pabrik
: 10 tahun
Fixed Capital Investment (FCI)
: Rp 670,923,967,011
Working Capital Investment (WCI) : Rp. 139,414,537,079
Total Capital Investment (TCI)
: Rp 810,338,504,090
Biaya Bahan Baku
: Rp 549,745,133,672
Biaya Utilitas
: Rp. 6,546,196,227
Biaya Produksi Total
: Rp. 822,571,988,882
Hasil Penjualan Produk
: Rp 1,112,801,100,309.05
Internal Rate of Return
: 30%
Rate of Investment
: 25%
Pay Out Period
: 3.3 tahun
Break Even Point (BEP)
: 31.7%
Pra rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pendahuluan
I-1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Indonesia sebagai negara yang berkembang akan melaksanakan pembangunan
dan pengembangan di berbagai sektor, salah satunya adalah sektor industri. Dalam
pembangunan, sektor industri makin berperan strategis karena merupakan motor
penggerak dalam pembangunan suatu Negara. Sektor ini di harapkan disamping
sebagai penyerap tenaga kerja terbesar dan penghasil devisa, juga sebagai pemacu
pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Industri yang tengah dikembangkan di Indonesia yaitu industri kimia.Industri
kimia merupakan industri yang cukup besar kontribusinya dalam menghasilkan devisa
negara dan juga selama ini Indonesia banyak mengimport bahan kimia dari luar
negeri. Selain itu Indonesia kaya akan sumber daya alam yang merupakan bahan
dasar atau bahan baku dari industri kimia.
Salah satu bahan kimia yang masih diimpor adalah Isopropyl alcohol.
Isoprophyl alcohol adalah bentuk kedua dari Alkohol yang lebih sederhana.
Isoprophyl alcohol untuk pertama kali diperkenalkan oleh “Barthelot” pada tahun
1855, dimana reaksi pembentukannya didasarkan pada reaksi Propylene dengan asam
sulfat selanjutnya senyawa tersebut di Hidrolisa dengan menggunakan air dan
selanjutnya senyawa akan terbentuk Alkohol.
Pada tahun 1862 “ Friedel” menemukan Isoprophyl alkohol dengan cara
mereduksi Aceton dengan menggunakan Sodium Amalgam. Akan tetapi, baik
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pendahuluan
I-2
Barthelot maupun Friedel gagal untuk mengidentifikasi secara benar dari senyawa ini.
Baru kemudian pada tahun yang sama, “Kolbe” berhasil mengidentifikasikan secara
benar nama Isoprophyl alkohol.
Isoprophyl alcohol secara umum dianggap sebagai produk Petro kimia yang
pertama. Sebuah pabrik dengan skala Pilotplant telah dibangun oleh “ Melco chemical
company” pada tahun 1919. Tidak lama kemudian “Standart Oil Company” di New
Yersey mempatenkan produk Isoprophyl alkohol yang menggunakan bahan baku
propylene serta pemurnian “Bay Way” .
Walaupun proses pembuatan Isoprophyl alkohol ini mengalami banyak sekali
kemajuan, akan tetapi pada dasarnya masih menggunakan bahan yang sama yaitu
Propylene dan air.
I.2
Per kembangan Industri Kimia di Indonesia
Sampai saat ini Indonesia masih mengimport dari luar negri guna memenuhi
kebutuhan Isoprophyl alkohol, antara lain berasal dari Amerika Serikat, Jerman,
Belgia serta beberapa negara di Asia.
Bahan baku utama yang digunakan didalam produksi Isoprophyl alkohol ini
adalah gas Propylene dan air. Dimana bahan tersebut sampai saat ini dapat dipenuhi
oleh Pertamina Plaju dan sungai Gerong sedangkan air sangat melimpah.
Mengingat kebutuhan senyawa ini dari tahun ketahun semakin meningkat
maka dengan didirikannya pabrik ini akan menggurangi ketergantungan bahan ini dari
luar negri.
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pendahuluan
I-3
Disamping itu juga akan membuka kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar
yang pada akhirnya dapat menekan angka penganguran. Keterkaitan antara sektor
industri dengan sektor ekonomi lainnya diharapkan bisa dicapai subsitusi impor dan
pada akhirnya mampu berorientasi ekspor dengan pemenuhan kebutuhan didalam
negri lebih dahulu.
I.3
Manfaat Didirikannya Pabrik Isopropyl Alkohol
Manfaat lebih lanjut didirikan pabrik ini diharapkan dapat mendukung dan
mendorong pertumbuhan industri-industri kimia, menciptakan lapangan kerja,
mengurangi pengangguran dan memperkuat perekonomian di Indonesia.
Atas pertimbangan – pertimbangan tersebut, maka pendirian pabrik Isoprophyl
alkohol ini masih dapat dilaksanakan di Indonesia.
Tabel 1.1. Import Isoprophyl Alkohol di Indonesia tahun 2007 – 2011
Tahun
Volume ( Kg )
2007
38.806.382
2008
44.300.198
2009
43.578.736
2010
42.316.267
2011
43.470.067
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pendahuluan
I-4
I.4
Sifat dan Kegunaan
I.4.1
Sifat Bahan Baku dan Produk
1. Propylene
(Matheson, gas data book, 1961 ; Kirk Othmer,vol.3, 1964)
Sifat Fisika
a. Rumus molekul
: C3H6
b. Kenampakkan pada suhu kamar (32oC)
: gas tidak berwarna
c. Berat molekul (BM)
: 42,081 g/gmol
d. Boiling point (Tbp)
: -47,7oC
e. Density (20oC)
: 0,609 gr/cm³
f. Critical temperature (Tc)
: -91,8oC (-197,2oF)
g. Critical Presure (Pc)
: 45,6 atm (670,32 psi)
h. Spesific grafity, gas
: 1,49
i.
Viscositas, cP (-185oC)
: 0.0078
j.
Panas penguapan (-47,7 oC), cal/gr
: 104,62
k. Panas pembentukkan (25oC), cal/gr
l.
Panas pembakaran (25oC), cal/gr
m. Spesific Heat ratio,cp/cv
: 4,879
: 460,428
: 1.145
Sifat Kimia
a. larut dalam alkhohol dan eter, tetapi sedikit larut dalam air
b. bila terbakar berwarna kuning
2. Air
Sifat Fisika :
a. Rumus kimia
: H2O
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pendahuluan
I-5
b. Bentuk
: tidak berwarna
c. Berat molekul
: 18
d. Densitas
: 0,99708 gr/cm3
e. Titik didih
: 100 oC
f. Titik lebur
: 0 oC
g. Viskositas
: 0,8937 cp
h. Spesifik gravity
: 1,00
i.
pH
: 8,5 – 9,5
j.
O2 terlarut
: 10 ppm
k. Silica maximum
: 0,02 ppm
3. Asam Sulfat (H2SO4)
Sifat Fisika :
a. Rumus molekul
: H2SO4
b. Berat molekul
: 98,08
c. Warna
: tidak berwarna
d. Sifat
:
korosif
terutama
pada
konsentrasi tinggi, dapat menimbulkan luka bakar bila berkontak dengan
kulit.
e. Specifik gravity
: 1,834 gr/cm3 pada suhu 180C
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pendahuluan
I-6
f. Melting point (titik cair)
: 10,450C
g. Boiling point (titik didih)
: 3400C
Sifat Kimia :
a. Larut dalam air pada segala perbandingan
b. Larut dalam alkohol 95%
c. Pada suhu kamar berbentuk lig dan mudah menguap.
d. Cp
: 0,3403 kkal/g0C untuk 98%
: 0,5012 kkal/g0C untuk 98%
e. Δ H0 f
: -193,91 kcal/gmol
Δ H0S
: -22,99 kcal/gmol
Spesifikasi Produk
4. Isoprophyl alkohol
Sifat fisika:
a. Rumus molekul
: C3H7OH
b. Berat molekul
: 60,09
c. Warna
: tidak berwarna
d. Bentuk
: cairan
e. Titik didih pada 780 mm Hg
: 80,3°C
f. Titik leleh
: 70,2°C
g. Titik embun
: 74,2°C
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pendahuluan
h. Spesifik gravity (20/20oC)
I-7
: 0,8169 (minimum)
: 0,8193 (maximum)
i. Spesifik heat pada 27oC
: 0,2627 cal/gr °C
j.
: 120 k cal/mole
Panas pembentukan
k. Surface tention (25oC)
: 0,0214 dyne/cm
Sifat kimia:
a. Larut dalam air, etanol,eter dan mudah terbakar
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Uraian Proses
II-1
BAB II
URAIAN DAN PROSES
II.1
Macam Proses
Untuk
memproduksi
Isopropyl
Alkohol
secara
komersial
dengan
menggunakan proses hidrasi secara langsung, pada dasarnya terdapat tiga proses yaitu
a. Hidrasi Langsung fase uap
b. Hidrasi Langsung fase cair-uap
c. Hidrasi Langsung fase cair
II.1.1 Hidrasi Langsung Fase Uap
Produksi Isopropyl Alkohol dengan menggunakan proses Hidrasi Katalis
langsung, mulai diperkenalkan pada permulaan tahun 1951 oleh ICI. Katalis yang
digunakan pada proses ini adalah WO3 – ZnO sebagai zat penyokong SiO2. Proses
terjadi pada temperatur dan tekanan yang tinggi yaitu pada 230oC – 290oC dan 200 –
250 atm. Pada tahun yang sama juga diperkenalkan oleh “ Veba – Chemie ” suatu
proses lain dalam memproduksi Isopropyl Alkohol.
Pada prose Veba Chemie ini Propylene – air diuapkan kemudian dilewatkan
pada suatu Bed katalis asam yaitu H3PO4 dengan bahan penyokongnya adalah SiO2.
kondisi operasi pada reaksi ini yaitu pada temperature 240 –260 o C dan tekanan 25 –
65 atm.
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Uraian Proses
II-2
Aliran gas dari reaktor kemudian didinginkan dan produk Isoprophyl alkohol
dipisahkan dengan menggunakan Scrubber. Untuk proses phase uap ini selektivitas
Isopropyl Alkohol mendekati 100 % dan jumlah Propylene yang tidak bereaksi
jumalahnya sangat rendah ( 4 – 5% ) yang kemudian direcycle. Oleh karena
menggunakan kondisi operasi pada tekanan serta temperatur yang tinggi dan adanya
recycle gas kereaktor maka pada proses ini diperlukan bahan dasar dengan kemurnian
yang tinggi dengan demikian maka biaya operasinya juga tinggi.
Gambar II.1 Flowsheet Uraian Proses Veba Chemie
II.1.2 Hidrasi langsung Fase Cair-uap
Untuk menghindari kerugian serta untuk menekan adanya biaya operasi yang
tinggi maka oleh “ Deutsche – Texco “ dikembangkan suatu program “ Trickle – Bed
“. Didalam proses ini air dan gas propylene dalam perbandingan molar antara 12 – 15
berbanding 1 dimasukkan dalam suatu reaktor Fixed bed lewat bagian atas yang
kemudian akan mengalir sedikit demi sedikit (Trickle) kebawah melalui Resin Ion
Exchange asam sulfat yang terdapat didalam reaktor.
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Uraian Proses
II-3
Reaksi yang terjadi antara phase cair dan phase gas berlangsung antara
temperatur 130 – 160 o C dan tekanan 60 – 100 atm. Selektivitas Isopropyl Alkohol
pada proses semacam ini berkisar antara 98 %. Didalam proses phase cair ini akan
dihasilkan produk samping yang berupa Diisopropyl Ether dan beberapa alkohol.
Gambar II.2 Flowsheet Uraian Proses Deutsce-Texco
II.1.3 Hidrasi langsung Fase Cair
Proses Hidrasi dalam Phase cair dikembangkan oleh Tokuyama – Soda dengan
menggunakan katalis cair asam lemah. Untuk menghindari kerugian pada proses
sebalumnya yaitu phase cair – uap dan phase uap, maka pada proses ini bahan baku
propylene, air, katalis serta recycle larutan terlebih dahulu dipanaskan dan kemudian
dilakukan penekanan didalam suatu reaktor. Katalis kemudian akan dipisahkan dan
kebutuhan akan katalis ini jumlahnya relative sangat kecil kondisi reaksi pada phase
ini yaitu pad tekanan 200 atm serta temperature
270oC . Selektifitas Isopropyl
Alkohol pada proses ini antara 80 – 99 % mol.
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Uraian Proses
II-4
Dengan menggunakan proses ini masalah utama dari perusahaan yaitu korosi
dan pencemaran dapat ditekan, dan kemurnian bahan baku Propylene yang digunakan
adalah 95% berat.
Gambar II.3 Flowsheet Uraian Proses Tokuyama-Soda
Berdasarkan pertimbangan tersebut diatas maka didalam perencanaan pabrik
ini dipilih proses Hidrasi Langsung pada fase cair – uap. Karena pada proses ini selain
beroperasi pada kondisi yang medium, persyaratan bahan baku juga tidak terlalu
tinggi walaupun Yield relative kecil bila dibandingkan dengan kedua proses (fase)
yang lain.
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Uraian Proses
II.2
II-5
Seleksi Proses
Tabel II.2. Perbandingan fase uap, cair dan uap-cair dalam proses hidrasi langsung.
FASE CAIRFASE UAP
FASE CAIR
UAP
Katalis
WO3
dan
ZnO Resin
ion Resin
ion
sebagai
exchange asam exchange asam
penyokong SiO2
kuat H2SO4
lemah
240-260 0C
130-160 0C
270 0C
25-65 atm
60-100 atm
200 atm
100%
98%
80-99%
Kondisi
operasi
- Suhu
- Tekanan
- Selektivitas
Berdasarkan perbandingan proses pada table 2.1, maka proses yang dipilih
dalam pembuatan Isopropil Alkohol adalah proses hidrasi langsung dalam fase cair.
Dengan pertimbanan sebagai berikut :
-Harga katalis lebih murah
- Biaya operasi lebih murah
- Suhu dan tekanan tidak terlalu tinggi.
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Uraian Proses
II.3
II-6
Uraian Proses
Reaksi yang digunakan dalam pembuatan Isopropyl Alkohol dengan proses
hidrasi langsung. Tahpan-tahapan proses pra rencana pabrik Isopropil Alkohol
adalah sebagai berikut :
1.
Tahap persiapan bahan baku.
Propylene yang merupakan umpan segar dari tangki penyimpan yang
bertekanan 50 atm dan bersuhu 30
0
C dipompa menuju heater guna
dipanaskan dengan memakai steam. Dengan demikian diperoleh propylene
yang bersuhu 160 0C yang siap dimasukkan ke dalam reaktor.
2.
Tahap reaksi.
Campuran propylene dengan air dimasukkan ke reactor pada tekanan
60 atm dan suhu 160 0C dimana didalam reactor juga terdapat resin ion
exchange asam kuat H2SO4 yang berfungsi untuk mempercepat terjadinya
reaksi.
Reaksi yang terjadi dalam reaktor adalah :
C3H6(l) + H2O (g)
C3H7OH9 (l)
C3H7OH(l)
[(CH3)2CH]2O (l) + H2O (l)
Reaktor yang digunakan adalah reactor jenis “ Fixed – bed “. Aliran
yang masuk kedalam reaktor terdiri dari uap propylene, diisopropil ether dan
air yang masuk secara Co – current. Reaksi pembentukan Isoprophyl alkohol
direaktor berlangsung pada temperatur 130 - 160° C dan tekanan 60 atm.
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Uraian Proses
II-7
Reaksi pembentukan Isoprophyl alkohol adalah reaksi Eksothermis.
Panas yang keluar dari reaksi ini kemudian di hilangkan dengan pendingin
sehingga temperatur didalam reaktor dapat dipertahankan pada 130 -160° C.
Produk yang keluar dari reaktor merupakan Isoprophyl alkohol,
dimasukkan pada flash drum dengan kondisi operasi pada temperatur 40°C
dan tekanan 1 atm. Flash drum ini berfungsi untuk memisahkan antara fase
uap dan fase cairan.
3.
Tahap pemisahan dan pemurnian.
Produk dari reactor lalu dimasukkan dalam flash drum untuk
memisahkan fase liquid dan fase gas. Dalam flash drum terjadi pemisahan
antara propylene, Isopropil Alkohol, H2O dan Diisopropyl Ether. Dimana
propylene menuju keatas sedangkan yang menuju kolom destilasi adalah
Isopropil Alkohol, H2O dan Diisopropyl Ether untuk dimurnikan lebih lanjut.
Isopropyl Alkohol yang dipasarkan berkadar 98% maka produk atas
kolom destilasi I kembali dialirkan ke kolom destilasi II untuk dimurnikan,
sedangkan produk bawah adalah diisopropyl ether yang merupakan hasil
samping yang disimpan dalam tangki penampung.
Kolom destilasi II ini beroperasi pada tekanan 1 atm dan feed masuk
dalam keadaan liquid jenuh. Produk atas dari kolom destilasi II merupakan
produk utama Isopropyl Alkohol dengan kemurnian 98% dan produk bawah
merupakan H2O yang dipompa menuju water proses untuk digunakan kembali
dalam reactor.
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
III-1
Neraca Massa
BAB III
NERACA MASSA
Kapasitas Produksi
= 25000 ton / tahun ( data BPS )
Operasi
= 330 hari / tahun
Basis Perhitungan
= 1 jam operasi
Produksi n- Butanol
= 2950 kg / jam
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
III-2
Neraca Massa
1. Reaktor
Komponen
Masuk (kg/jam)
aliran 1
Keluar (kg/jam)
aliran 2
aliran 3
C3H6
2941.1500
735.2875
C3H8
7.6700
7.6700
CO2
1.1800
1.1800
H2O
15125.9143
14198.5067
IPA
3031.4853
DIPE
101.7848
2950.0000
jumlah
15125.9143
18075.9143
18075.9143
2. Flash Drum
Komponen
Masuk (kg/jam)
Aliran 3
Keluar (kg/jam)
Aliran 4
Aliran 5
C3H6
735.2875
735.2875
C3H8
7.67
7.6700
CO2
1.18
1.1800
H2O
14198.50667
14198.50667
IPA
3031.485341
3031.485341
DIPE
101.7847982
101.7847982
17331.77681
jumlah
18075.9143
744.1375
18075.9143
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
III-3
Neraca Massa
3. DESTILASI I
Komponen
Masuk (kg/jam
Keluar (kg/jam)
Aliran 4
Aliran 6
Aliran 7
H2O
14198.5067
13559.5739
638.9328
IPA
3031.4853
3016.3279
15.1574
DIPE
101.7848
5.0892
96.6956
16580.9910
750.7858
Jumlah
17331.7768
17331.7768
4. DESTILASI II
Komponen
Masuk (kg/jam
Keluar (kg/jam)
Aliran 6
Aliran 9
Aliran 8
H2O
13559.5739
13356.1803
203.3936
IPA
3016.3279
60.3266
2956.0014
DIPE
5.0892
5.0638
0.0254
13421.5706
3159.4204
Jumlah
16580.9910
16580.9910
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
IV-1
Neraca Panas
BAB IV
NERACA PANAS
1. KOMPRESSOR PROPYLEN
NERACA PANAS
Masuk
Keluar
Komponen
kkal / jam
Komponen
kkal / jam
C3H6
5380.4679
C3H6
13249.5959
C3H8
15.4858
C3H8
38.1745
CO2
1.4108
CO2
3.4658
Ws
7893.8717
13291.2362
13291.2362
2. KOMPRESSOR AIR
NERACA PANAS
Masuk
Komponen
kkal / jam
H2O
33543.7836
Ws
171462.0271
Keluar
Komponen
H2O
205005.8107
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
kkal / jam
205005.8107
205005.8107
IV-2
Neraca Panas
3. HEATER PROPYLEN
Masuk
Komponen
Keluar
kkal/jam
Komponen
kkal/jam
C3H6
13249.5959
C3H6
169117.3421
C3H8
38.1745
C3H8
494.2629
CO2
3.4658
CO2
43.0428
Q steam
164593.0649
Q loss
8229.6532
177884.3011
177884.3011
4. REAKTOR
NERACA PANAS
Masuk (kkal/jam)
Pr opylene :
C3H6
C3H8
CO2
H 2O proses :
H2O
Δ H reaksi
169117.3421
494.2629
43.0428
918136.2632
Keluar (kkal/jam)
C3H7OH
C6H14O
171463.5474
5901.0732
H2O produk
C3H6 sisa
H2O sisa
C3H8
CO2
1090.2868
42279.3355
860752.7467
494.2629
43.0428
44805873.6830
Q terserap
Total
45893664.594
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
44811640.2986
45893664.594
IV-3
Neraca Panas
5. EXPANSI VALVE
NERACA PANAS
MASUK (kkal/jam)
C3H6 sisa
42279.3355
KELUAR (kkal/jam)
C3H6 sisa
91091.7098
C3H8
494.2629
C3H8
770.7186
CO2
43.0428
CO2
124.5085
H2O sisa
860752.7467
H2O sisa
1099937.5053
C3H7OH
171463.5474
C3H7OH
276876.7687
C6H14O
5901.0732
C6H14O
5964.6914
H2O
1090.2868
produk
Q ekspansi
397976.7383
Total
1480001.0337
5235.1314
H2O produk
1480001.0337
6. COOLER I
NERACA PANAS
MASUK (kkal/jam)
KELUAR (kkal/jam)
C 3H6
91091.7098
C3H6
4088.6528
C 3H8
770.7186
C3H8
47.1397
CO2
124.5085
CO2
4.2741
H2O sisa
312129.4696
H2O sisa
94433.8714
C 3H7OH
528844.0388
C3H7OH
16878.7487
C 6H14O
8958.3620
C6H14O
570.8232
H2O
produk
10091.8629
H2O produk
Q terserap
Total
952010.6701
119.6162
835867.5441
952010.6701
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
IV-4
Neraca Panas
7. HEATER DESTILASI
NERACA PANAS
MASUK (kkal/jam)
KELUAR (kkal/jam)
C 3H7OH
16922.7268
C 3H7OH
89996.9926
C 6H14O
570.8232
C 6H14O
3068.1126
H2O
94553.4876
H2O
475197.3775
Q supply
480226.7842
Q loss
24011.3392
Total
592273.8219
592273.8219
8. DESTILASI I
NERACA PANAS
MASUK (kkal/jam)
C 3H7O
89996.9926
C 6H14O
3068.1126
KELUAR (kkal/jam)
destilat
C3H7OH
448.4544
H2O
475197.3775
C6H14O
2904.6948
Q supply
820722.2385
H2O
21315.7078
bottom
Total
C3H7OH
89575.2878
C6H14O
153.4546
H2O
453947.8022
Q loss
41036.1119
Qcondesation
779603.2077
1388984.7212
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1388984.7212
IV-5
Neraca Panas
9. COOLER II
NERACA PANAS
MASUK (kkal/jam)
KELUAR (kkal/jam)
C3H7OH
89575.2878
C3H7OH
88999.6285
C6H14O
153.4546
C6H14O
152.4586
H2O
453947.8022
H2O
451212.9567
Q terserap
Total
543676.5446
3311.5008
543676.5446
10. COOLER III
NERACA PANAS
MASUK (kkal/jam)
KELUAR (kkal/jam)
C 3H7OH
448.4544
C3H7OH
56.1033
C 6H14O
2904.6948
C6H14O
359.1674
H2O
21315.7078
H2O
2835.2181
Q terserap
21418.3682
Total
24668.8569
24668.8569
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
IV-6
Neraca Panas
11. DESTILASI II
NERACA PANAS
MASUK (kkal/jam)
KELUAR (kkal/jam)
C 3H7OH
56.1033
C 6H14O
359.1674
C3H7OH
86257.3940
H2O
2835.2181
C6H14O
0.7538
Q supply
2950966.0753
destilat
H2O
6698.1538
bottom
Total
C3H7OH
1792.8684
C6H14O
152.8046
H2O
447457.2916
Q loss
147548.3038
Qcondesation
2264308.9941
2954216.5641
2954216.5641
12. COOLER IV
NERACA PANAS
MASUK (kkal/jam)
KELUAR (kkal/jam)
C 3H7OH
86257.3940
C3H7OH
10941.2587
C 6H14O
0.7538
C6H14O
0.0945
H2O
6698.1538
H2O
Q terserap
Total
92956.3016
902.5444
81112.4040
92956.3016
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
IV-7
Neraca Panas
13. COOLER V
NERACA PANAS
MASUK (kkal/jam)
KELUAR (kkal/jam)
C 3H7OH
1792.8684
C3H7OH
223.2910
C 6H14O
152.8046
C6H14O
18.8090
H2O
Total
447457.2916
H2O
59267.0832
Q terserap
389893.7814
449402.9646
449402.9646
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
V-1
Spesifikasi Peralatan
BAB V
SPESIFIKASI PERALATAN
1. TANGKI PENYIMPAN PROPYLEN
spesifikasi :
Fungsi
:
menampung gas propylene
Type
:
silinder horizontal dengan tutup dished ( hemispherical)
Kapasitas
:
82427.53
Tekanan
:
50
Diameter
:
37.44
ft
Panjang
:
74.9
ft
Tebal shell
:
4 1/2
in
Tebal tutup
:
2 2/3
in
Bahan konstruksi
:
Jumlah
:
cuft
atm
Carbon Steal SA-283 grade C ( brownell hal 253 )
5
buah
2. KOMPRESSOR PROPYLEN
Fungsi
: Untuk menaikkan tekanan sebelum masuk ke dalam reactor
Type
: rotary sliding vane
Power
: 43.7783 hp
Jumlah
: 1 buah
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
V-2
Spesifikasi Peralatan
3. KOMPRESSOR AIR
Fungsi
: Untuk menaikkan tekanan sebelum masuk ke dalam reactor
Type
: rotary sliding vane
Power
: 1.1198 hp
Jumlah
: 1 buah
4. HEATER GAS PROPYLEN
Fungsi
: memanaskan bahan sampai suhu 160 °C
Type
: 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger (fixed tube)
Tube :
Number and length : 70 16’0”
OD
: ¾ in
BWG
: 16
Pitch
: 1 in²
Passes
:2
Shell :
ID
: 12 in
Passes
:1
A
: 585.1878 ft²
Jumlah
: 1 buah
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
V-3
Spesifikasi Peralatan
5. EKSPANSI VALVE
Fungsi
: menurunkan tekanan setelah keluar reaktor dan menuju separator
Jenis
: centrifugal
Power
: 34.8549 hp
Jumlah
: 1 buah
6. COOLER
Fungsi
: menurunkan bahan sampai suhu 40 °C
Type
: 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger (fixed tube)
Tube :
Number and length : 480, 16’0”
OD
: ¾ in
BWG
: 16
Pitch
: 1 in²
Passes
:2
Shell :
ID
: 10.2 in
Passes
:1
Jumlah
: 1 buah
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
V-4
Spesifikasi Peralatan
7. FLASH DRUM
Fungsi
: memisahkan fase gas dan liquid
Type
: silinder vertical
Kapasitas
: 1685.4959 cuft
Diameter
: 7.4008 ft
Tinggi
: 18.5021 ft
Tebal shell
: 3/4 in
Tebal tutup
: 3/4 in
Banhan kontruksi : Carbon Stell SA - 283 grade C
Jumlah
: 1 buah
8. POMPA
Fungsi
: mengalirkan IPA, DIPE dan AIR menuju destilasi
Type
: Centrifugal pump
Bahan
: Commercial steel
Rate volumetric
: 83.1212 gpm
Total dynamic Head : 33.9702 ft lbf / lbm
Effisiensi motor
: 82%
Power
: 10.2283 hp
Jumlah
: 1 buah
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
V-5
Spesifikasi Peralatan
9. HEATER DESTILASI
Fungsi
: memanaskan bahan sampai suhu 88.44 °C
Type
: 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger (fixed tube)
Tube :
Number and length : 162 16’0”
OD
: ¾ in
BWG
: 16
Pitch
: 1 in²
Passes
:2
Shell :
ID
: 12 in
Passes
:1
A
: 507.7667 ft²
Jumlah
: 1 buah
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
V-6
Spesifikasi Peralatan
10. DESTILASI I
Fungsi
: memisahkan IPA, DIPE dan AIR berdasarkan titik didih
Type
: Sieve Tray Coloumn
T operasi
: 86.58 °C
P operasi
: 1 atm
Diameter
: 2.996 ft
Tebal shell
: 3 / 16 in
Tinggi tutup
: 0.25 ft
Tebal tutup
: 0.1490 in
Jumlah Tray
: 17 plate
Tebal tray
: 12 gage
Tray spacing
: 24 in
Feed plate
: masuk pada plate ke – 3
H total tower
: 12.2100 m
Jumlah
: 1 buah
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
V-7
Spesifikasi Peralatan
11. KONDENSOR
Fungsi
: mengkondensasikan bahan sampai suhu 35 °C
Type
: 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger (fixed tube)
Tube :
Number and length : 585 16’0”
OD
: ¾ in
BWG
: 16
Pitch
: 1 in²
Passes
:2
Shell :
ID
: 10.2 in
Passes
:1
A
: 1839.2956 ft²
Jumlah
: 1 buah
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
V-8
Spesifikasi Peralatan
12. AKUMULATOR
Fungsi
: Menampung sementara kondensat dari kondensor
Type
: silinder horizontal dengan tutup dished
Volume
: 9.5464 cuft
Tekanan
: 1 atm
Diameter
: 1.594 ft
Panjang
: 4.781 ft
Tebal shell
: 3/16 in
Tebal tutup
: 3/16 in
Bahan kontruksi : Carbon Steal SA-283 grade C
Jumlah
: 1 buah
13. POMPA
Fungsi
: mengalirkan bahan menuju destilasi
Type
: Centrifugal pump
Bahan
: Commercial steel
Rate volumetric
: 18.1617 gpm
Total dynamic Head :48.8670 ft lbf / lbm
Effisiensi motor
: 80%
Power
: 7 hp
Jumlah
: 1 buah
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
V-9
Spesifikasi Peralatan
14. REBOILER
Fungsi
: menguapkan bahan sampai suhu 87.086 °C
Type
: 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger (fixed tube)
Tube :
Number and length : 850 16’0”
OD
: ¾ in
BWG
: 16
Pitch
: 1 in²
Passes
:2
Shell :
ID
: 12 in
Passes
:1
A
: 2670.2791 ft²
Jumlah
: 1 buah
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
V-10
Spesifikasi Peralatan
15. POMPA
Fungsi
: mengalirkan bahan menuju tangki penampung DIPE
Type
: Centrifugal pump
Bahan
: Commercial steel
Rate volumetric
: 29.5148 gpm
Total dynamic Head : 42.6579 ft lbf / lbm
Effisiensi motor
: 81%
Power
: 4 hp
Jumlah
: 1 buah
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
V-11
Spesifikasi Peralatan
16. COOLER
Fungsi
: menurunkan bahan sampai suhu 35 °C ,menuju tangki DIPE
Type
: 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger (fixed tube)
Tube :
Number and length : 550 16’0”
OD
: ¾ in
BWG
: 16
Pitch
: 1 in²
Passes
:2
Shell :
ID
: 10.2 in
Passes
:1
A
: 2365.6071 ft²
Jumlah
: 1 buah
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
V-12
Spesifikasi Peralatan
17. TANGKI PENAMPUNG DIPE
Fungsi
: menampung produk DIPE
Type
: silinder tegak, tutup bawah datar dan tutup atas dished
Kapasitas
: 58174.9309 cuft
Diameter
: 33.22 ft
Panjang
: 66.44 ft
Tebal shell
:7/8 in
Tebal tutup
: 7/8 in
Bahan kontruksi
: Carbon Steal SA-283 grade C ( brownell hal 253 )
Jumlah
: 1 buah
18. COOLER
Fungsi
: mendinginkan suhu menuju destilasi II
Type
: 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger (fixed tube)
Tube :
Number and length : 1 16’0”
OD
: ¾ in
BWG
: 16
Pitch
: 1 in²
Passes
:2
Shell :
ID
: 10.2 in
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
V-13
Spesifikasi Peralatan
Passes
:1
A
: 0.2581 ft²
Jumlah
: 1 buah
19. DESTILASI II
Fungsi
: memurnikan IPA
Type
: Sieve Tray Coloumn
T operasi
: 88.40 °C
P operasi
: 1 atm
Diameter
: 2.685 ft
Tebal shell
: 3 / 16 in
Tinggi tutup
: 0.23 ft
Tebal tutup
: 0.1490 in
Jumlah Tray
: 17 plate
Tebal tray
: 12 gage
Tray spacing
: 24 in
Feed plate
: masuk pada plate ke – 2
H total tower
: 12.0837 m
Jumlah
: 1 buah
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
V-14
Spesifikasi Peralatan
20. KONDENSOR
Fungsi
: mengkondensasikan bahan sampai suhu 35 °C
Type
: 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger (fixed tube)
Tube :
Number and length : 401 16’0”
OD
: ¾ in
BWG
: 16
Pitch
: 1 in²
Passes
:2
Shell :
ID
: 10.2 in
Passes
:1
A
: 1261.8867 ft²
Jumlah
: 1 buah
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
V-15
Spesifikasi Peralatan
21. AKUMULATOR
Fungsi
: Menampung sementara kondensat dari kondensor
Type
: silinder horizontal dengan tutup dished
Volume
: 8.6920 cuft
Tekanan
: 1 atm
Diameter
: 1.77 ft
Panjang
: 3.54 ft
Tebal shell
: 3/16 in
Tebal tutup
: 3/16 in
Bahan kontruksi : Carbon Steal SA-283 grade C
Jumlah
: 1 buah
22. POMPA
Fungsi
: mengalirkan bahan menuju tangki IPA
Type
: Centrifugal pump
Bahan
: Commercial steel
Rate volumetric
: 16.7275 gpm
Total dynamic Head :46.0048 ft lbf / lbm
Effisiensi motor
: 85%
Power
: 6.3 hp
Jumlah
: 1 buah
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
V-16
Spesifikasi Peralatan
23. REBOILER
Fungsi
: menguapkan bahan sampai suhu 89.58 °C
Type
: 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger (fixed tube)
Tube :
Number and length : 576 16’0”
OD
: ¾ in
BWG
: 16
Pitch
: 1 in²
Passes
:2
Shell :
ID
: 12 in
Passes
:1
A
: 1810.5702 ft²
Jumlah
: 1 buah
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
V-17
Spesifikasi Peralatan
24. POMPA
Fungsi
: mengalirkan bahan menuju tangki penampung AIR
Type
: Centrifugal pump
Bahan
: Commercial steel
Rate volumetric
: 1.6441 gpm
Total dynamic Head : 32.5145 ft lbf / lbm
Effisiensi motor
: 81%
Power
: 2.5 hp
Jumlah
: 1 buah
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
V-18
Spesifikasi Peralatan
25. COOLER
Fungsi
: menurunkan bahan sampai suhu 35 °C ,menuju tangki AIR
Type
: 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger (fixed tube)
Tube :
Number and length : 156 16’0”
OD
: ¾ in
BWG
: 16
Pitch
: 1 in²
Passes
:2
Shell :
ID
: 10.2 in
Passes
:1
A
: 1770.3976 ft²
Jumlah
: 1 buah
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
V-19
Spesifikasi Peralatan
26. TANGKI PENAMPUNG AIR
Fungsi
: menampung AIR hasil destilasi
Type
: fixed conical
Kapasitas
: 1266.1574 cuft
Diameter
: 9.287 ft
Panjang
: 18.5748 ft
Tebal shell
: 3/16 in
Tebal tutup
: 3/16 in
Bahan kontruksi
: Carbon Steal SA-283 grade C ( brownell hal 253 )
Jumlah
: 1 buah
27. COOLER
Fungsi
: mendinginkan suhu menuju tangki penampung sementara IPA
Type
: 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger (fixed tube)
Tube :
Number and length : 522 16’0”
OD
: ¾ in
BWG
: 16
Pitch
: 1 in²
Passes
:2
Shell :
ID
: 10.2 in
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
V-20
Spesifikasi Peralatan
Passes
:1
A
: 1639.7332 ft²
Jumlah
: 1 buah
28. TANGKI PENAMPUNG IPA
Fungsi
: menampung IPA hasil destilasi
Type
: silinder tegak, tutup bawah datar dan tutup atas dished
Kapasitas
: 6007.9410 cuft
Diameter
: 15.6 ft
Panjang
: 31.1969 ft
Tebal shell
: 1/5 in
Tebal tutup
: 1/5 in
Bahan kontruksi
: Carbon Steal SA-283 grade C ( brownell hal 253 )
Jumlah
: 1 buah
29. POMPA
Fungsi
: mengalirkan bahan dari tangki penampung AIR sebagai
pendingin
Type
: Centrifugal pump
Bahan
: Commercial steel
Rate volumetric
: 1.6445 gpm
Total dynamic Head : 57.0845 ft lbf / lbm
Effisiensi motor
: 82%
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
V-21
Spesifikasi Peralatan
Power
: 2.5 hp
Jumlah
: 1 buah
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
VI-1
Perancangan Alat Utama
BAB VI
PERANCANGAN ALAT UTAMA
R-320
1. REAKTOR
Nama alat
: Reaktor
Fungsi
: untuk mereaksikan propylene dan air
Type
: Trickle bed reaktor
Shell :
Diameter
: 6.1168 ft
Tinggi
: 12.2335 ft
Tebal shell
: 3 in
Tebal tutup atas
: 1 ½ in
Tebal tutup bawah
: 1 ½ in
Bahan kontruksi
: Carbon Stell SA-283 grade C
Jumlah
: 1 buah
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
VII-1
Instrumentasi dan Keselamatan Kerja
BAB VII
INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJ A
VII.I. Instr umentasi
Dalam rangka pengoperasian pabrik, pemasangan alat – alat instrumentasi sangat
dibutuhkan dalam memperoleh hasil produksi yang optimal. Pemasangan alat –alat
instrumentasi disini bertujuan sebagai pengontrol jalannya proses produksi dari
peralatan – peralatan pada awal sampai akhir produksi, dimana dengan alat
insrumentasi tersebut, kegiatan maupun aktifitas tiap – tiap unit dapat dicatat kondisi
operasinya sehingga sesuai dengan kondisi operasi yang dikehendaki serta mampu
memberikan tanda – tanda apabila terjadinya penyimpangan selama proses produksi
berlangsung.
Pada uraian diatas dapat disederhanakan bahwa dengan adanya alat instrumentasi
maka :
1. Proses produksi dapat berjalan sesuai dengan kondisi – kondisi yang telah
ditentukan sehingga diperoleh hasil yang optimum.
2. Proses produksi berjalan sesuai dengan effisiensi yang telah ditentukan dan
kondisi proses tetap terjaga pada kondisi yang sama.
3. Membantu mempermudah pengoperasian alat.
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
VII-2
Instrumentasi dan Keselamatan Kerja
4. Bila terjadi penyimpangan selama proses produksi, maka dapat segera diketahui
sehingga dapat ditangani dengan segera.
Adapun variabel proses yang diukur dibagi menjadi 3 bagian :
1. Variabel yang berhubungan dengan energi, seperti temperatur, tekanan, dan
radiasi.
2. Variabel yang berhubungan dengan kuantitas dan rate, seperti pada kecepatan
aliran fluida, ketinggian liquida, dan ketebalan.
3. Variabel yang berhubungan dengan karakteristik fisik dan kimia, seperti densitas,
kandungan air.
Yang harus diperhatikan didalam pemilihan alat Instrumentasi adalah :
-
Lavel, Range, dan fungsi dari alat instrumentasi.
-
Ketelitian hasil pengukuran.
-
Konstruksi material.
-
Pengaruh yang ditimbulkan terhadap kondisi operasi proses yang berlangsung.
-
Mudah diperoleh dipasaran.
-
Mudah dipergunakan dan mudah diperbaiki jika rusak.
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
VII-3
Instrumentasi dan Keselamatan Kerja
Instrumentasi yang ada dipasaran dapat dibedakan dari jenis pengoperasian alat
instrumentasi tersebut, yaitu alat instrumentasi manual atau otomatis. Pada dasarnya
alat – alat kontrol yang otomatis lebih disukai dikarenakan pengontrolannya tidak
terlalu sulit, kontinyu, dan efektif, sehingga menghemat tenaga kerja dan waktu.
Akan tetapi mengingat faktor – faktor ekonomis dan investasi modal yang
ditanamkan pada alat instrumentasi berjenis otomatis ini, maka pada perancangan
pabrik ini sedianya akan menggunakan kedua jenis alat instrumentasi tersebut.
Adapun fungsi utama dari alat instrumentasi otomatis adalah :
-
Melakukan pengukuran.
-
Sebagai pembanding hasil pengukuran dengan kondisi yang harus dicapai.
-
Melakukan perhitungan.
-
Melakukan koreksi.
Alat instrumentasi otomatis ini dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Sensing / Primary element
Alat kontrol ini langsung merasakan adanya perubahan pada variabel yang diukur,
misalnya temperatur. Primary element merubah energi yang dirasakan dari medium
yang sedang dikontrol menjadi signal yang bisa dibaca (yaitu dengan tekanan fluida).
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
VII-4
Instrumentasi dan Keselamatan Kerja
2. Receiving Element / Element Pengontrol
Alat kontrol ini akan mengevaluasi signal yang didapat dari sensing element dan
diubah menjadi skala yang bisa dibaca, digambarkan dan dibaca oleh error detector.
Dengan demikian sumber energi bisa diatur sesuai dengan perubahan – perubahan
yang terjadi.
3. Tr ansmitting Element.
Alat kontrol ini berfungsi sebagai pembawa signal dari sensing element ke receiving
element.
Disamping ketiga jenis tersebut, masih terdapat peralatan pelengkap yang lain
yaitu : Error Element Detector, alat ini akan membandingkan besarnya harga terukur
pada variabel yang dikontrol dengan harga yang diinginkan dan apabila terdapat
perbedaan alat ini akan mengirimkan signal error. Amplifier akan digunakan sebagai
penguat signal yang dihasilkan oleh error detector jika signal yang dikeluarkan lemah.
Motor Operator Signal Error yang dihasilkan harus diubah sesuai dengan kondisi
yang diinginkan, yaitu dengan penambahan variabel manipulasi. Kebanyakan sistem
kontrol memerlukan operator atau motor untuk menjalankan Final Control Element.
Final Control Element adalah untuk mengoreksi harga variabel manipulasi.
Instrumentasi pada perencanaan pabrik ini :
Pra Rencana Pabrik Isopropyl Alkohol dengan Proses Hidrasi Langsung
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
VII-5
Instrumentasi dan Keselamatan Kerja
1. Flow Control (FC)
Mengontrol aliran setelah keluar pompa.
2. Flow Ratio Control (FRC)
Mengontrol ratio aliran yang bercabang setelah pompa.
3. Level Control (LC)
Mengontrol ketinggian bahan didalam tangki dapat juga digunakan sebagai (WC)
Weight Control.
4. Level Indicator (LI)
Mengindikasikan / informatif ketinggian bahan didalam tangki.
5. Pressure Control (PC)
Mengontrol tekanan pada aliran / alat.
6. Pressure Indicator (PI)
Mengindikasikan / informatif tekanan pada aliran / alat.
7. Temperatur Control (TC)
Mengontrol suhu pada aliran /