TUNJANGAN PROFESI GURU SEBAGAI BENTUK REMUNERASI AKIBAT DIHAPUSKANNYA TUNJANGAN KINERJA BAGI GURU PASCA DIBERLAKUKAN PERATURAN PRESIDEN NOMOR 88 TAHUN 2013 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUN.

TUNJANGAN PROFESI GURU SEBAGAI BENTUK REMUNERASI
AKIBAT DIHAPUSKANNYA TUNJANGAN KINERJA BAGI GURU PASCA
DIBERLAKUKAN PERATURAN PRESIDEN NOMOR 88 TAHUN 2013
TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Monica Yuliarini
110110080369
ABSTRAK
Guru dan dosen yang berstatus Pegawai Aparatur Sipil Negara
merupakan salah satu pelayan publik kepada masyarakat di bidang
pendidikan. Dalam rangka meningkatkan kualifikasi, kompetensi, dan kinerja
pada profesi guru dan dosen pemerintah kemudian mengulirkan sistem
sertifikasi, di dalam undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan
dosen sertifikasi didefinisikan sebagai proses pemberian sertifikat pendidik
untuk guru dan dosen. Guru yang telah memperoleh sertifikasi berhak
memperoleh tunjangan profesi sebagaimana ditegaskan dalam subtansi
pasal 16 undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen.
Dengan dikeluarkannya peraturan presiden nomor 88 tahun 2013 tentang
tunjangan kinerja pegawai di lingkungan kementerian pendidikan dan
kebudayaan maka profesi guru hanya mendapatkan tunjangan profesi
sebagaimana tercantum di dalam subtansi pasal 3 Peraturan presiden nomor

88 tahun 2013 tentang tunjangan kinerja pegawai di lingkungan kementerian
pendidikan dan kebudayaan.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis, yaitu
menggambarkan dan memaparkan secara jelas mengenai peraturan
perundang-undangan yang berlaku dikaitkan dengan teori-teori hukum dan
praktik pelaksanaan hukum positif yang menyangkut permasalahan yang
akan dibahas.
Berdasarkan hasil penelitian, Bahwa pasal 3 point f peraturan presiden
nomor 88 tahun 2013 tentang tunjangan kinerja pegawai di lingkungan
kementerian pendidikan dan kebudayaan bertentangan dengan hak-hak guru
sebagaimana disebutkan dalam Pasal 14 ayat 1 point a undang-undang
nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, penjelasan umum Peraturan
Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 tentang guru dan pasal 21 undang-undang
nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Guru harus memperoleh
penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum sehingga memiliki
kesempatan untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya. Pemerintah
dalam hal ini seharusnya melakukan evaluasi dan revisi terhadap kebijakan
mengenai pemberian gaji, dan tunjangan bagi kesejahteraan guru agar
sesuai dengan kebutuhan hidup minimum.
iv