LEGALITAS PENYERANGAN AMERIKA SERIKAT TERHADAP ISLAMIC STATE DI SURIAH BERDASARKAN HUKUM INTERNASIONAL.
ABSTRAK
Tanggal 30 Juni 2014, Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB)
mengumumkan bahwa diperkirakan 1,2 juta warga Irak terpaksa
mengungsi dari rumah mereka. Pentagon mengumumkan Amerika Serikat
mengirimkan tambahan 300 tentara ke Irak. Pengungsian, penculikan,
pembunuhan, dan tidak adanya perlindungan untuk nyawa ribuan orang
tak bersalah di Suriah maupun Irak yang disebabkan oleh keberadaan
Islamic State ini mendapat perhatian khusus dari Amerika Serikat (AS).
Pada tanggal 8 Agustus 2014, Dua jet tempur F/A-18 AS melakukan
penyerangan melalui udara terhadap daerah yang dikuasai oleh Islamic
State. Presiden Barack Obama telah resmi menargetkan serangan udara
jika diperlukan untuk melindungi personel AS dari pejuang dengan Islamic
State. Didasari latar belakang permasalahan yang telah dijelaskan
sebelumnya, penulis bermaksud untuk melakukan penelitian dalam bentuk
skripsi yang diberi judul: “LEGALITAS PENYERANGAN AMERIKA
SERIKAT TERHADAP ISLAMIC STATE DI SURIAH BERDASARKAN
HUKUM INTERNASIONAL”.
Berdasarkan kasus posisi, maka permasalahan hukum yang akan
dibahas dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut : bagaimana legalitas
penyerangan Amerika Serikat terhadap Islamic State di Suriah
dihubungkan dengan Hukum Internasional? Bagaimana tindakan PBB
terkait dengan tindakan penyerangan yang dilakukan oleh Amerika Serikat
terhadap Islamic State di Suriah?
Kesimpulan penelitian adalah : dikaitkan dengan Resolusi majelis
Umum PBB No. 2625 tahun 1970 dan Pasal 2 Resolusi Majelis Umum
PBB nomor 3314 tahun 1974 tentang Definition of Aggression, maka
penyerangan Amerika Serikat terhadap Islamic State di Suriah dapat
dikatakan sebagai tindakan yang tidak memiliki legalitas menurut Hukum
Internasional. Serangan AS ke Islamic State di Suriah bila dikaitkan
dengan Hukum Internasional adalah tidak memiliki legalitas, dikarenakan
pada saat serangan AS ke Islamic State di Suriah terjadi, DK PBB belum
berperan secara optimal sebagai lembaga yang memiliki tujuan
menciptakan perdamaian dunia. Jadi, DK PBB harus lebih berperan
dengan cara bereaksi cepat dalam menangani sengketa di Suriah,
pertama mengupayakan jalan damai, kemudian pemberian sanksi-sanksi,
serta langkah terahir adalah segera memutuskan untuk melakukan
otorisasi. Rekomendasi yang dapat penulis sampaikan adalah : pihak AS
sebagai salah satu Negara anggota Dewan Keamanan PBB dan memiliki
hak veto, tetap harus menghormati keberadaan lembaga PBB; DK PBB
harus lebih tegas dalam menindak lanjuti bentuk agresi oleh Negara
manapun tanpa terkecuali yang mengganggu kedaulatan wilayah Negara
lain.
Kata Kunci : Agresi, Self Defence, Islamic State
iv
ABSTRACT
On 30 June 2014, the United Nations (UN) announced that an
estimated 1.2 million Iraqis have been displaced from their homes. The
Pentagon announced the United States to send an additional 300 soldiers
to Iraq. Displacement, kidnapping, murder, and the lack of protection for
the lives of thousands of innocent people in Syria and Iraq caused by the
existence of the Islamic State has received special attention from the
United States (US). On August 8, 2014, two fighter jets F / A-18 US
attacked by air to the area controlled by the Islamic State. President
Barack Obama has been authorized targeting air strikes if necessary to
protect US personnel from the fighters with the Islamic State. Based on
the background of the problems that have been described previously, the
author intends to conduct research in the form of a thesis entitled: "LEGAL
ATTACK THE UNITED STATES OF ISLAMIC STATE IN SYRIA UNDER
INTERNATIONAL LAW".
Based on the position of the case, the legal issues to be discussed
in this thesis is as follows: how the legality of the US attack against the
Islamic State in Syria is connected with International Law? How UN action
related to offensive actions undertaken by the United States against the
Islamic State in Syria?
Conclusions of research are: associated with UN General Assembly
Resolution No. 2625 1970 and Article 2 of the UN General Assembly
Resolution number 3314 of 1974 on Definition of Aggression, the US
attack against the Islamic State in Syria can be considered as measures
which do not have a legal according to international law. US attack on the
Islamic State in Syria does not have a legal due at the time of the US
invasion of the Islamic State in the Syrian case, the Security Council has
not given authorization. Recommendations that can convey the author are:
the United States as one of the member States of the UN Security Council
and have veto power, still have to respect the existence of UN agencies;
The UN Security Council should be more involved in peace efforts in the
case of the Islamic State, by the way more often diplomacy and
approaches involving the parties to the dispute; and actions sanctioned by
the UN Security Council should be given to any country without exception
disturbing the territorial sovereignty of other States and committed acts of
aggression.
Keywords: Aggression, Self Defence, Islamic State
v
Tanggal 30 Juni 2014, Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB)
mengumumkan bahwa diperkirakan 1,2 juta warga Irak terpaksa
mengungsi dari rumah mereka. Pentagon mengumumkan Amerika Serikat
mengirimkan tambahan 300 tentara ke Irak. Pengungsian, penculikan,
pembunuhan, dan tidak adanya perlindungan untuk nyawa ribuan orang
tak bersalah di Suriah maupun Irak yang disebabkan oleh keberadaan
Islamic State ini mendapat perhatian khusus dari Amerika Serikat (AS).
Pada tanggal 8 Agustus 2014, Dua jet tempur F/A-18 AS melakukan
penyerangan melalui udara terhadap daerah yang dikuasai oleh Islamic
State. Presiden Barack Obama telah resmi menargetkan serangan udara
jika diperlukan untuk melindungi personel AS dari pejuang dengan Islamic
State. Didasari latar belakang permasalahan yang telah dijelaskan
sebelumnya, penulis bermaksud untuk melakukan penelitian dalam bentuk
skripsi yang diberi judul: “LEGALITAS PENYERANGAN AMERIKA
SERIKAT TERHADAP ISLAMIC STATE DI SURIAH BERDASARKAN
HUKUM INTERNASIONAL”.
Berdasarkan kasus posisi, maka permasalahan hukum yang akan
dibahas dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut : bagaimana legalitas
penyerangan Amerika Serikat terhadap Islamic State di Suriah
dihubungkan dengan Hukum Internasional? Bagaimana tindakan PBB
terkait dengan tindakan penyerangan yang dilakukan oleh Amerika Serikat
terhadap Islamic State di Suriah?
Kesimpulan penelitian adalah : dikaitkan dengan Resolusi majelis
Umum PBB No. 2625 tahun 1970 dan Pasal 2 Resolusi Majelis Umum
PBB nomor 3314 tahun 1974 tentang Definition of Aggression, maka
penyerangan Amerika Serikat terhadap Islamic State di Suriah dapat
dikatakan sebagai tindakan yang tidak memiliki legalitas menurut Hukum
Internasional. Serangan AS ke Islamic State di Suriah bila dikaitkan
dengan Hukum Internasional adalah tidak memiliki legalitas, dikarenakan
pada saat serangan AS ke Islamic State di Suriah terjadi, DK PBB belum
berperan secara optimal sebagai lembaga yang memiliki tujuan
menciptakan perdamaian dunia. Jadi, DK PBB harus lebih berperan
dengan cara bereaksi cepat dalam menangani sengketa di Suriah,
pertama mengupayakan jalan damai, kemudian pemberian sanksi-sanksi,
serta langkah terahir adalah segera memutuskan untuk melakukan
otorisasi. Rekomendasi yang dapat penulis sampaikan adalah : pihak AS
sebagai salah satu Negara anggota Dewan Keamanan PBB dan memiliki
hak veto, tetap harus menghormati keberadaan lembaga PBB; DK PBB
harus lebih tegas dalam menindak lanjuti bentuk agresi oleh Negara
manapun tanpa terkecuali yang mengganggu kedaulatan wilayah Negara
lain.
Kata Kunci : Agresi, Self Defence, Islamic State
iv
ABSTRACT
On 30 June 2014, the United Nations (UN) announced that an
estimated 1.2 million Iraqis have been displaced from their homes. The
Pentagon announced the United States to send an additional 300 soldiers
to Iraq. Displacement, kidnapping, murder, and the lack of protection for
the lives of thousands of innocent people in Syria and Iraq caused by the
existence of the Islamic State has received special attention from the
United States (US). On August 8, 2014, two fighter jets F / A-18 US
attacked by air to the area controlled by the Islamic State. President
Barack Obama has been authorized targeting air strikes if necessary to
protect US personnel from the fighters with the Islamic State. Based on
the background of the problems that have been described previously, the
author intends to conduct research in the form of a thesis entitled: "LEGAL
ATTACK THE UNITED STATES OF ISLAMIC STATE IN SYRIA UNDER
INTERNATIONAL LAW".
Based on the position of the case, the legal issues to be discussed
in this thesis is as follows: how the legality of the US attack against the
Islamic State in Syria is connected with International Law? How UN action
related to offensive actions undertaken by the United States against the
Islamic State in Syria?
Conclusions of research are: associated with UN General Assembly
Resolution No. 2625 1970 and Article 2 of the UN General Assembly
Resolution number 3314 of 1974 on Definition of Aggression, the US
attack against the Islamic State in Syria can be considered as measures
which do not have a legal according to international law. US attack on the
Islamic State in Syria does not have a legal due at the time of the US
invasion of the Islamic State in the Syrian case, the Security Council has
not given authorization. Recommendations that can convey the author are:
the United States as one of the member States of the UN Security Council
and have veto power, still have to respect the existence of UN agencies;
The UN Security Council should be more involved in peace efforts in the
case of the Islamic State, by the way more often diplomacy and
approaches involving the parties to the dispute; and actions sanctioned by
the UN Security Council should be given to any country without exception
disturbing the territorial sovereignty of other States and committed acts of
aggression.
Keywords: Aggression, Self Defence, Islamic State
v