Romli Kembali Sebut Yusril.

'

~"m~C)~Y')

~o\~
/

~

/

RI PU BLIKA
~~

,..J

-

=' dt5;;:;;:8=;:;;;;;~(_)
RafJu 0 Kamis


e
~
, O...!.~,._O~f~~_'p,
1

17

2

3

18

4

5

?O

5

21

7
:22

a

~

23

0

10
24

JlImat
11

25


26

0

Sabtu

12

13
27

0

Minggu
14

28

8M" OJ"" OJ"' OAg, Os.. 00"


15
29

JAKARTA - Mantan direktur jenderal Administrasi
Hukum Umum (AHU), Romli
Atmasasmita,
mengatakan,
pemberlakuan
sistem administrasi badan hukum (sisminbakum) dan penunjukan
langsung PT Sarana Rekatama Dinamika (SRD) merupakan wewenang Yusril Ihza
Mahendra yang ketika itu
menjabat menteri kehakiman
clan hak asasi manusia. Yusril
setidaknya
mengeluarkan
dan menandatangani
lima
surat terkait sisminbakum.
"Lima surat tersebut ditandatangani Yusril, baik dalam kapasitasnya

sebagai
menteri maupun selaku pembina utama Koperasi Pengayoman," kata kuasa hukum
Romli, Juniver Girsang, pada
sidang pembacaan nota keberatan atau eksepsi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (18/5).
Lima surat tersebut, yaitu
surat keputusan pemberlakuan sisminbakum yang ditandatangani
pada 20 Oktober 2000, keputusan penunjukan pengelolaan
sisminbakum
pada Koperasi
Pengayoman
dan PT SRD
pada 10 Oktober 2000.
Kemudian,
Yusril juga
menandatangani
surat per-

'--------

janjian Koperasi Pengayoman dan PT SRD pada 8 N 0vember 2000. "Perjanjian

tersebut mengatur biaya akses dan pembagian hak atas
uang biaya akses yang diterima," kata Juniver.
Yusril, sebut J univer, juga
menandatangani
surat tata
cara pengajuan permohonan
pendirian dan pengesahan
akta perubahan
anggaran
dasar perseroan
terbatas.
Serta, surat tentang tata cara
penyampaian
laporan perubahan akta anggaran dasar
perseroan terbatas.
Juniver menuturkan, atas
lima surat tersebut, Romli
mengeluarkan
surat edaran
tentang sisminbakum pada 8

Februari 2001. "Dengan demikian, Romli bukan pelaku
tindak pidana yang sebenarnya, namun hanya dari atasfin sebagai orang yang karena jabatannya melaksanakan
perintah
dari atasannya,
Yusril Ihza Mahendra," tegas
Juniver.
Sementara itu, Romli menilai, seharusnya Yusril juga
bertanggung jawab dalam kasus ini. Dia menantang Kejaksaan menaikan stasus hukum Yusril. "Tanya itu ke
Jampidsus, Marwan Effendy,
berani enggak? Pasti,enggak,"
kata dia seusai persidangan.
Dengan tidak dinaikkannya status hukumnya, menurut Romli, justru memperlihatkan ketidakjelasan peran.
"Di mana peran saya? Apakah saya melakukan atau hanya turut melakukan?"
terang Romli.

-~-

30

ON" 00..


Romli Kembali
Sebut Yusril
Romli menilai
Yusriljuga bertanggung jawab
dalam kasus ini.

16

Pada sidang yang dipimpin Syamsudin
tersebut,
Romli juga mempertanyakan
kerugian negara,. Pasalnya,
dalam surat dakwaan tidak
ditemukan laporan hasil audit Badan Pengawas
Keuangan dan Pembangunan.
Dalam dakwaan Romli dinyatakan telah mengakibatkan kerugian negara sebesar
Rp 31 miliar. Dari dana tersebut, Romli disebut menerima Rp 5 juta dan 2 ribu dolar
AS atau sekitar Rp 24 juta.
"Pembuktian adanya kerugian negara dan penerimaan

dana sisminbakum
masih
memerlukan keterangan dari
BPKP," ujar Romli.
Kasus suap DPR

Di temp at terpisah, tersangka
penyuap
anggota
DPR, Hontjo Kurniawan,
kemarin (18/5), mulai diadili
di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Jaksa Penuntut
Umum (JPU) yang membacakan dakwaan, mendakwa
Hontjo telah memberikan
atau menjanjikan
sesuatu
~epada Abdul Hadi Djamal,
anggota Komisi V DPR.
"Pemberian atau menjanjikan sesuatu itu dengan
maksud supaya penyelenggara negara tersebut berbuat

atau tidak berbuat sesuatu,"
kata anggota JPU, Edi Hartoyo.
Dalam dakwaan primer,
Hontjo dijerat Pasal 5 ayat
(1) Undang-Undang (UU) No
31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana
Korupsi. _ nap/dri

31