PENGARUH SISTEM, KEGAIRAHAN DAN PENAMPILAN KERJA GURU PADA HASIL BELAJAR MURID SD PROYEK UJI COBA SUPERVISI DI KECAMATAN CIANJUR KOTA SEBAGAI DAERAH UJI COBA.

PENGARUH SISTEM, KEGAIRAHAN DAN PENAMPILAN KERJA GURU
PADA HASIL BELAJAR MURID SD PROYEK UJI COBA SUPERVISI
Dl KECAMATAN CIANJUR KOTA SEBAGAI DAERAH UJI COBA

TESIS

Diajukan kepada Panitia Ujian Tesis
Institut Keguruan dan llmu Pendidikan Bandung
Untuk memenuhi Sebagian dari Syarat Program Pasca Sarjana
Bidang Studi Administrasi Pendidikan

Oleh

:

M. N. SULAlMftN

347 / D / XV • 7

FAKULTAS PASCA SARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BANDUNG
1986

DISETUJII

DAN DISAHKAN

*

OLEH PEMBIMBING

i

PROF. DR. OTEJJfi^SUTISNA, M.Sc.Ed.
?EMBIMBING I

N V.

DR. MOHAMMU^FAKRY GAFFAR,'l^Ed
PEMBI^BING^rf


Desember 1986

Fakultas Pasca Sarjana
IKIP BANDUNG

DAFTAR ISI

halaman

Persetujuan dan pengesahan

i

Kata Pengqntar

ii

Daftar isi


v

BAB I PENDAHULUAN

1

A. Permasalahan .

1

1. Latar Belakang

1

2. Rumusan Masalah

9

B. Tujuan Penelitian


13

1. Tujuan Umum

13

2. Tujuan Khusus

13

3. Pentingnya Penelitian

14

BAB II STUDI KEPUSTAKAAN

16

A.Konsep-konsep yang relevan dengan system kerja guru


16

1. Pengertian Supervisi pendidikan

17

2. Fungsi dan Tujuan Supervisi Pendidikan...
3. Teknik-teknik Supervisi
4. Proses Administrasi Supervisi Pendidikan

23

5. Pengembangan Kurikulum

27

6. Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) dan Ketrampilan Proses

7. Kesimpulan


32

35

B. Motivasi sebagai penggugah kegairahan kerja
guru

37

C. Konsep yang bertalian erat dengan Penampilan
guru

v

46

D. Kasil Belajar Murid merupakan bagian dari produktivitas sekolah

52


E. Kesimpulan Teorttis

56

F. Hasil-hasil Penelitian sebelumnya

5*9

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

62

A. Populasi dan Sampel

62

B. Alat, Teknik dan Metode Penelitian

64


1. Alat dan Teknik Pehe$itian

64

2. Metode Penelitian

65

C. Anggapan Dasar dan Hipotesis

65

D. Pengujian Instrumen Penelitian

66

1. Instrumen Penelitian

' '6*6


2. Pengujian Instrumen Peaelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN

68
79

A. Hasil Uji Normalitas

71

1. Distribusi System Kerja Guru

71

2. Distribusi Kegairahan Ker;}a Guru

72

3. Distribusi Penampilan Kerja Guru


73

4. Distrbusi Hasil Belajar Murid

74

B. Pengujian Hipotesis

76

1. Analisis Regresi

76

2. Analisis Korelasi

91

C. Pembahasan


98

1. Gambaran Umum Sistem Kerja Guru Proyek Uji Coba

98

2. Persepsi Guru terhadap Sistim Kerja Guru

99

3. Gambaran Umum tentang Kegairahan Kerja Guru ....

99

4. Tingkat Kegairahan Kerja Guru menurut persepnyinyalOl

VI

5. Faktor penyebab timbulnya Kegairahan

kerja

6. Gambaran umum Penampilan kerja guru ..
7. Tingkat Penampilan kerja guru menurut

persepsi mereka sendiri

101
103

103

8. Gambaran umum Hasil belajar murid ....

104

9. Hubungan antar variabel penelitian....

104

10. Berhasilkah Proyek Uji Coba itu?

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN-SARAN

107

108

A. Rangkuman Hasil Pengolahan Data

108

B. Kesimpulan

11°

C. Diskusi Hasil Penelitian

111

D. Saran-saran

11®

DAFTAR KEPUSTAKAAN

119

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I,Instrumen Penelitian

121

Lampiran II, Instrumen Observasi/Wawancara
mengenai Hasil belajar murid ...

128

Lampiran III, Rekapitulasi Data rata-rata
skor tiap SD Penelitian

Lampiran IV, Tabel skor Pembantu mencari
Regresi dan Korelasi
Lampiran V,

Distribusi variabel dalam rangka

Uji Normalitas

129

135

136

Lampiran VI, Perhitungan Analisis Regresi da

lam rangka mencari hubungan fungsional

144

Lampiran VII, Perhitungan Analisis Korelasi

dalam rangka mencari derajat keterikatan dan daya determinasi.. 158

vii

DAFTAR

TABEL

Tabel
1. Keadaan juinlah SD

.

halaman

kecamatan Cianjur Kota

(populasi penelitian

62

2. SD obyek penelitian (sampel) ,

63

3. Distribusi Data Variabel-variabel Penelitian ....

75

4. ANAVA regresi X2 terhadap X1
5. ANAVA regresi X^ terhadap X1
6. ANAVA regresi X^ terhadap X2

77
79
81

,

7. ANAVA regresi Y atas X1
8. ANAVA regresi Y atas X2

^83
85

9. ANAVA regresi Y atas X^

87

10. Analisis regresi antar variabel

89

11. Analisis korelasi antar variabel

96

DAFTAR GAMBAR

Gambar

halaman

1. ORGANIGRAM KELOMPOK KERJA SAMA
2.

'SISTEM SEL

HUBUNGAN ANTAR VARIABEL

7
9

3. KERANGKA SATPEL

29

4. HIERARKI KEBUTUHAN versi

A. MASLOW

40

5. INTERAKSI DINAMIKA versi BL BOSTON

50

6.

GRAFIK POLIGON frekwensi data SISTEM KERJA GURU..

71

7.

GRAFIK POLIGON frekwensi data KEGAIARAN KERJA GU

RU
8.

72

GARFIK POLIGON frekwensi data PENAMPILAN KERJA

GURU

73

9. GRAFIK POLIGON frekwensi data HASIL BELAJAR MURID
10. KOEFISIEN KORELASI ANTAR VARIABEL

viii

74
95

BAB I

PENDAHULUAN
A. PERMASALAHAN
1. Latar Belakang

Tanggal 9 dan 10 Januari 1985, penulis bersama dengan
teman-teman dalam rombongan siswa jurusan Administrasi
Pendidikan Fakultas Pasca Sarjana IKIP Bandung, yang di-

pimpin oleh Bapak Profesor Dr. Oteng Sutisna dan Bapak
Profesor Dr.H.Engkoswara, melakukan peninjauan ke Proyek
Uji Coba Supervisi Pendidikan di lingkungan SD kecamatan
Cianjur Kota dalam rangka perkuliahan Internship Admnistrasi Pendidikan.

Peninjauan tersebut, menyebabkan penulis memperoleh

berbagai kesan dan hal-hal yang menarik perhatian seki- t
tar Proyek Uji Coba Supervisi Pendidikan.
a. Kesan-kesan Penin.jauan:

1) Banyak orang berpendapat , bahwa diskusi sebagai me
tode belajar mengajar tidak dapat dipergtnakan di
SD, bahkan di SMP pun diskusi itu sulit dipraktekkan. Ternyata di SD Proyek Uji Coba Supervisi di Ci
anjur, telah dibuktikan bahwa SD pun mampu mempergu
hakan metode diskusi dan metode kerja kelompok.

2) Ide CBSA (cara belajar siswa aktif) dan keterampilan
proses telah lama dikembangkan terutama di forum-fo

rum penataran dan lokakarya (penlok), namun di dalam
kegiatan belajar mengajar yang rutin di sekolah ma -

sin jarang diterapkan. SD Proyek Uji Coba Suoervisi

telah berusaha membudayakan CBSA dan keterampilan
proses dalam kegiatan belajar mengajar yang menggan1

•tikan kebiasaan DDCH (duduk, dengar, catat dan hafalkan).

3) "Tut wuri handayani" yang tertera pada atribut dan
menghiasi dada para aparat Departemen P dan K, dalam
pengamalannya, konsep tersebut belum diterapkan dalam
proses belajar mengajar, namun SD Proyek Uji Coba te
lah berusaha menerapkannya dal?m kegiatan belajar mengajar.

4) Pada umumnya para pendidik sudah mengetahui bahwa si
kap atau kepemimpinan pendidik harus demokratls, na
mun kenyataannya adalah pseudo demokratis yang tampak

di mana sikap otoriter aman bersembunyi di balik si kap paternalistis. SD Proyek Uji Coba beruasaha menerapkan sikap demokratis dalam kehidupan sekolah.

5) Jika di dalam symposium IKIP, Bapak Profesor Dr.A.Sanusi berpendapat bahwa tanpa meningkatkan pelaksanaan

konsep keberanian (courage) maka mutu pendidikan akan
tetap rendah bahkan dapat merosot terus. Konsep kebe^

ranian ini di lingkungan LPTK/IKIP dianggap kritis,
padahal strategis sekali. SD Uji Coba telah merintis
penanaman, pertumbuhan dan pengembangan keberanian itu.

6) Sikap tahayul masih mempengaruhi orang-orang Indonesia
sehingga kadang-kadang innovasi pendidikan terhambat

olehnya. SD Proyek Uji Coba telah merintis penerapan sa
lah satu aspek ilmiah yakni pendekatan problem solving,
yang mengurangi sikap tahayul itu.

7) Di dalam pengelolaan kelas, kelas konvensional biasa-

nya mempergunakan pendekatan otoriter. SD Proyek Uji
coba telah merintis berbagai pendekatan, seperti be
havior modivication approach, socio emotional appro

ach, dan group process approach, sedangkan kelas dilengkapi dengan pajangan kelas hasil karya para murid.
8) Berdasarkan pengamatan sepintas lalu, ada suatu kecen
drungan bahwa lembaga-lembaga pendidikan lainnya, se

perti Dinas P dan K, SPG dan Departemen Pendidikan

Agana kurang berkontribusi dalam kegiatan pengembang-.
an Proyek Uji Coba Supervisi Pendidikan itu. Padahal
leabaga-lembaga tersebut besar kepentingannya terha
dap SD.

b.

Selain kesan-kesan tersebut di atas,

penulis mene-

mukan beberapa hal yang penting sekitar Proyek Uji Coba

Supervisi Pendidikan yang erat kaitannya dengan variabel
-variabel penelitian.

1) Tujuan dan sasaran Proyek Uji Coba Pendidikan di Cian
jur:

a) Tu.juan
Meningkatkan mutu pendidikan dengan melalui

bantuan dan pelayanan profesional kepada guru-guru
di sekolah dasar.

b)JSasaran

Meningkatnya kemampuan dan keterampilan pro

fesional guru-guru, yang diharapkan akan meningkat

kan rautu proses belajar mengajar, sebagai sasaran

antara guna pencapaian tujuan yakni meningkatnya
mutu pendidikan.

2) Strategi dan sasaran pokok

a) Perubahan sikap dan perilaku guru kelas dan binaan

lainnya, yang mampu segera menyadari atas segala
kekurangan akan dirinya dan dengan ihlas menerima
segala kekurangan serta kesalahan dirinya.
Secara aktif berusaha meningkatkan kemampuan dan
keterampilan dirinya.

Terwujudnya komunikasi profesional yang mantap dan
harmonis, yang didasari oleh jalinan interrelasi

kolegial dan profesional yang akrab, sehingga se nantiasa terjadi dialoog profesional yang produk tif dan efektif.

b) Strategi sehubungan dengan pelaksanaan kurikulum
(1) Prosedur pengembangan materi kurikulum yang te
lah ditetapkan dalam GBPP .harus diperhitungkan
efisiensi dan relevansinya terhadap kebutuhan
proses belajar anrk didik.

(2) Di dalam metode penyajian materi pelajaran,

terjadi perubahan sikap dan perilaku dari pro

ses duduk, dengar, catat dan hapalkan (DDCH)
ke arah terwujudnya:

(a) Cara belajar siswa aktif (CBSA) dan kete
rampilan proses,

(b) Flexibilitas cara kegiatan belajar: kegi
atan individual, kegiatan kelompok atau
kegiatan klasikal,

(c) Belajar antar murid (Tutor sebaya).
(3) Pemanfaatan alat peraga alami, barang fabri kat, dan buatan sendiri, serta penggunaan ling

kungan dan pengalaman anak dalam proses bela jar murid.

c) Materi pengembangan:
(1) Guru kelas
Sasaran perubahan sikap serta meningkatnya kemapuan dan keterampilan profesional guru:

(a) Pengelolaan pengajaran (instructional mana
gement).
Satpel versi SD Proyek Uji Coba memiliki
ciri-cirl khas yakni adnya tahap-tahap ke
giatan belajar mengajar dan kelengkapan

lembaran kerja murid, serta alternatif-alternatif kegiatan.

(b) Pengelolaan kelas (Classroom management),
dengan ciri-ciri:

Penataan ruangan dengan pajangan kelas

dan pengelompokkan murid atas kelompok-ke
lompok belajar dengan dasar penentuan kuantitatif dan kualitatif yang dipimpin
oleh ketuanya yang berfungsi selaku tutor

sebaya.

(c) Program pembinaan kesehatan dan kesegax
an jasmani.

(d) Program pembinaan sikap profesional, se

perti semangat pengabdian, keikhlasan
bekerja, kegairahan bekerja, keteiunan
dan kerajinan bekerja.

(2) Pembentuhan dan pengembangan guru pemimpin
bidang studi

Guru-guru pada tiap-tiap sekolah, se-

lain sebagai guru kelas, harus memilih salah
satu bidang studi yang sesuai dengan minat nya untuk ditekuni dan dipelajari secara men
dalam baik isi meupun metodologinya. Bidang

studi itu meliputi IPA, IPS, Matematika dan

Bahasa. Dengan demikian setiap- guru SD menri>
liki dwi fungsi yakni sebagai guru kelas dan

juga sebagai guru pemimpin bidang studi tertentu.

3) Organisasl supervisi pendidikan

Organisasi supervisi pendidikan di dalam Pro
yek uji coba itu meliputi berbagai jenis kelompok

kegiatan dan mempergunakan pendekatan sistim sel:

a) Kegiatan kelompok kerja sama:

(1) Kelompok Kerja Penilik TK/SD (KKPs),
(2) Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKs),

(3) Kelompok Kerja Guru (KKG), yang meliputi kelom
pok kerja guru kelas dan kelompok kerja guru
bidang studi, selangkan pimpinannya tertdiri
atas

(a) Kepala Dep. P dan K tingkat Kecamtan seba
gai pemnggung jawab,

(b) Penilik Sekolah TK/SD bertindak selaku su
pervisor kelompok itu,

(c) 5.-!- 7 Kepala Sekolah sebagai pengelola
teknis atau pimpinan fceknis kelompok itu.
GAMBAR

1

ORGANIGRAM KELOMPOK KERJA SAMA /SYSTEM SEL
Kandep P dan K Kab.

0

Kandep

P dan Kj

Seksi Pensar

Kandep P dan K
Kecamatan

rA.vj

KKKs|

Kandep P dan
•—

PKG

Kec.

t—

J PK

KKKs f

7

SD Imbas
SD Imbas

PKG » Pusat Kegiatan Guru yaitu suatu tempat
husus untuk kegiatan pengembangan dan layanan

kemampuan profesional guru SD, serta tempat

pertemuan guru-guru, kepala sekolah, dan peni
lik TK/SD. Di PKG juga tersedia perpustakaan,

alat pelajaran, media, bahan untuk pembuatan
alat peraga dan alat-alat untuk memperbanyak
bahan tulisan, seperti mesin stensil dan pho
to copy,

b) Jarlngan s.vstim sel

(1) Sekolah Dasar Pembina

SD Pembina merupakan pusat pengembangan

yang utama di tingkat kecamatan, yang harus ma

mapu mewujudkan konsep pengembangan dan pembaharuan secara kualitatif dan harus merupakan
sekolah percontohan.

(2) Pengelompokkan sekolah dan penetapan SD Inti
Pengelompokkan sekolah-sekolah secara
kuantitatif dengan memperhitungkan jarak jang_
kauan antar sekolah yakni yang terdekat agar

terpenuhi prinsip efisiensi dan efektivitas da
lam kegiatan bersama dalam KKG di PKG. Dikelom

pokkanlah SD-SD yang terdekat satu sama lain,

yang berjumlah antara 5 sampai 7 buah sekolah.
Satu SD dari kelompok itu yang terbaik
dijadikan SD Inti yang dijadikan basis , eum-

ber ian inti pengembangan dan pembaharuan un
tuk kelompoknya. SD lainnya adalah SD Imbas.

Kesan dan hal-hal yang menarik tersebut di atas mem-

berikan inspirasi kepada penulis untuk memilih judul tesis
yang akan disusun.

Judul tesis yang merupakan masalah pokok yang akan

dicari pemecahannya melalui penelitian ialah:

Pengaruh sistem, kegairahan dan peoampilan kerja guru pada
hasil belajar murid SD Projek Uji Coba Supervisi Pendidikan
di kecamatan Cianjur Kota sebagai daerah uji coba.
2. Rumusan masalah.

Masalah pokok yang merupakan judul tesis itu diubah
dalam bentuk bagan sebagai

berikut:

GAMBAR

Keterangan:

HUBUNGAN

2

ANTAR VARI4BEL

Sistem kerja guru Proyek Uji Coba Supervisi,

X2 = Kegairahan kerja guru Proyek Uji Coba,
X, = Penampilan kerja guru Proyek Uji Coba,
Y « Hasil belajar murid SD Proyek Uji Coba Supervi
si Pendidikan di Kecamatan Kota Cianjur.

Judul tesis itu, penulis jabarkan atas masalah-mas--

alah yang sepesifik operasional sebagai berikut:

a. Bagaimanakah gambaran umum Sistem kerja guru Proyek Uji
Supervisi Pendidikan di Kecamatan Cianjur Kota itu?

b. Bagaimanakah tingkat Sistem kerja guru SD Proyek Uji Co
ba itu menurut persepsi mereka sendiri*?

c. Bagaimanakah gambaran umum Kegairahan kerja guru SD Pro
yek Uji Coba itu*?

d. Bagaimanakah tingkat Kegairahan kerja guru SD Proyek Uji
Coba menurut persepsi mereka sendiri ?

e. Apakah yang menjadi faktor penyebab timbulnya Kegairahan
kerja guru SD Proyek Uji Coba Supervisi Pendidikan itu?
f. Bagaimanakah gambaran umum Penampilan kerja guru SD Proyeft Uji Coba itu?

g. Bagaimana tingkat Penampilan kerja guru SD Proyek Uji Co
ba menurut persepsi mereka sendiri ?

h. Bagaimanakah gambaran umum Hasil belajar murid SD Proyek
Uji Coba Supervisi Pendidikan di kecamatan Cianjur kota?
i. Bagaimanakah hubungan fungsional dan derajat keterikatan
(korelasi) antar variabel tersebut?

j. Berhasilkah Proyek Uji Coba itu mencapai tujuannya?
3.

Perincian variabel-variabel yang akan diteliti:

a. Sistem kerja guru SD Proyek Uji Coba (X^
Sistem kerja guru merupakan suatu keseluruhan dari
peng^turan dan ketentuan yanp harus dikerjakan oleh guru

SD Proyek Uji Coba Supervisi Pendidikan di dalam melaksa-

11

nakan tugasnya selaku pelaksana teknis Proyek Uji Co

ba

Supervisi Pendidikan di kecamatan Cianjur Kota.
Sistim kerja guru itu, penulis batasi atas kompo-

nen-komponen sebagai berikut:

1) Tata kerja guru di dalam struktur dan program ker
ja Proyek Uji Coba Supervisi Pendidikan,
2) Koordinasi, interaksi dan komunikasi di sekolah, di
PKG dan di dalam KKG,

3) Bimbingan dan pelayanan supervisi pendidikan,
4) Keamanan, keterbukaan dan ketertutupan,
5) Hadiah, sanksi, motivasi dan reinforcement.

b. Kegairahan kerja guru (X2)
Kegairahan kerja guru ialah perasaan senang

yang mendalam pada waktu mereka bekerja, yang meliputi
rasa bergairah karena:

1) Adanya imbalan,

2) Prosedur kerja yang dianggapnya memadai,
3) Adanya keakraban di dalam interaksi, komunikasi dan
koordinasi,

4) Hasil kerja yang memadai.

c. Penampilan kerja guru (X,)
Penampilan kerja guru erat sekali kaitannya de

ngan tugas pelaksanaan mereka yakni mengajar dan mendi
dik. Komponen-komponen Penampilan kerja guru itu meli
puti:

1) Pengelolaan instruksional (pengajaran),

2) Pengelolaan kelas (classroom management),
3) Kesehatan dan kesegaran j=»smani,

4) Sikap profesional:
a) Semangat pengabdian,

b) Daya kreatif, sikap innovatif, sikap ilmiah,
c) Hubungan kerjasama intern dan extern sekolah.
d. Hasil belajar murid (Y)

Hasil belnjar murid merupakan salah satu unsur

dari produktivitas sekolah. Hasil belajar murid itu
meliputi perubahan sikap, perilaku, dan prestasi be
lajar murid yang diwujudkan dalam nilai atau aagka
yang diperoleh sebagai g-ambaran prestasi akademis un
tuk selama periode tertentu yang meliputi ranah kogni
tif, afektif dan psychomotor. Hasil belajar murid itu

dapat dikelompokkan ke dalam komponen-komponen seba
gai berikut:

1) Hasil Evaluasi Belajar Tahap Akhir (EBTA) dan Nilai
Evaluasi Murni (NEM),
2) Nilai raport,
3) Aktivitas dan kreativitas,

4) Keberanian berinteraksi dan berkomunikasi,

5) Koordinatif dan kesanggupan bekerja mandiri.
e. Dari penjelasan dan uraian di atas, maka kesepuluh mas
alah tersebut di atas dapat dikelompokkan menjadi dua
masalah sebagai berikut:

1) Bagaiamana gambaran tingkat sistem kerja guru, kega

13

irahan kerja guru, penampilan kerja guru dan hasil
belajar murid SD Proyek Uji Coba Supervisi Pendidi
kan di kecamatan Cianjur Kota.

2) Sejauh mana hubungan fungsional, derajat keterikat
an dan daya determinatif antara sistem kerja guru,

kegairahan kerja guru, penampilan kerja guru dan
hasil belajar murid SD Proyek Uji Coba Supervisi
Pendidikan di kecamatan Cianjur Kota.
B. Tu.iuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk men

dapatkan gambaran perencanaan, pelaksanaan dan pembi
naan Proyek Uji Coba Supervisi Pendidikan, khususnya

gambaran dan hubungan variabel-variabel sistem kerja,
kegairahan kerja dan penampilan kerja guru terhadap
hasil belajar murid SD Proyek Uji Coba Supervisi Pen
didikan di kecamatan Cianjur Kota.
2.

Tu.iuan Khusus

Secara khusus penelitian ini, bertujuan untuk:

a. Mendapatkan gambaran umum tentang kedaaa dan tingkatan sistem kerja guru, kegairahan kerja guru, pe

nampilan kerja guru, dan hasil belajar murid SD
Proyek Uji Coba Supervisi di kecamatan Cianjur Ko
ta.

b. Bagaimana tingkat sistem kerja guru, kegairahan ker

ja guru, penampilan kerja guru menurut persepsi me-

/

reka

sendiri.

c. Mendapatkan pola hubungan fungsional antara sistem
kerja guru, kegairahan kerja guru,penampilan kerja
guru dan hasil belajar murid SD Proyek Uji Coba Su

pervisi Pendidikan di kecamatan Cianjur Kota.
d. Mendapat derajat ukuran keterikatan dan daya determinatif antara sistem kerja guru, kegairahan kerja

guru, penampilan kerfla guru dan hasil belajar murid

SD Proyek Uji Coba Supervisi Pendidikan di kecamatan
Cianjur Kota.
3. Pentingnya Penelitian

Seperti telah dikemukakan di atas, bahwa peneli
tian ini lebih bersifat pengujian hipotesis.
Dari gambaran bagaimana sistem kerja guru, kegairahan
kerja guru, penampilan kerja guru dan hasil belajar mu
rid dapat diketemukan bagaimana tingkat kwalitasnya, Da

ri gambaran bagaimana hubungan fungsional, derajat ke -

terikatan dan daya determinatifnya, maka dapat diketahu
hui sejauh mana pengaruh sistem kerja guru, kegairahan

kerja guru dan penampilan kerja guru terhadap hasil be
lajar murid SD Proyek Uji Coba Supervisi Pendidikan di
kecamatan Cianjur Kota.

Akhirnya dari penelitian tersebut dapat diungkapkan se

jauh mana keberhasilan usaha Proyek Uji Coba Supervisi
Pendidikan tersebut dalam memberikan bantuan dan layannan kemampuan dan keterampilan profesional kepada guru-

guru SD kecamatan Cianjur Kota, sehingga proses belajar
mengajar meningkat dan hasil belajar murid mencapai ha
sil y°hg diharapkan.

Hasil penelitian terhadap masalah-masalah yang

menyangkut hubungan-hubungan antar variabel seperti di.
mukakan di atas, mempunyai kegunaan teoritis dan praktis.

a. Segl teoritis

Secara tediritis penelitian ini mempunyai ke

gunaan dalam perkembangan ilmu Administrasi Supervi
si Pendidikan. Sejauh mana keberhasilan penerapan

teori-teori supervisi pendidikan di kecamatan Cian
jur Kota. Adakah teori baru yang dikembangkan, se -

hingga memperkaya khazanah teori di dalam supervisi
pendidikan sebagai ilmu.
b. Segi praktis

Adanya pengaruh dan kontribusi positif dari
sistem kerja guru, kegairahan kerja guru dan penam
pilan kerja guru terhadap hasil belajar murid akan
memberikan reinforcement positif bagi para pendidik
untuk meningkatkan prestasi kerjanya.

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

Populasi dan Sampel
1. Populasi

Anggota populasi penelitian variabel Systim Kerja
Guru, Kegairahan Kerja Guru dan Penampilan Kerja Guru me

liputi guru-guru SD Negeri Uji Coba Supervisi di Wilayah
Kecamatan Cianjur Kota yang berjumlah 497 orang. Sedangk

kan populasi penelitian Hasil Belajar Murid SD Uji Coba

Supervisi berjumlah 15 182 murid dari 7\ SD Uji Coba Su
pervisi.

TABEL 1
Keadaan Sekolah Dasar Kec. Cianjur
Kota Tahun 1985

SEKOLAH

71

KEPALA SEKOLAH

70

KELAS

GURU

MURID

478

497

15 182

(Hasil observasi langsung di kantor Dinas P dan K Ran

ting Kecamatan Cianjur, pada tg. 1 Agustus 1985).
Untuk pengumpulan data tersebut, Peneliti memper

gunakan Sampling Petala. Populasi terdiri atas SD Inti
dan SD Imbas. Dari populasi 71 SD, Peneliti memerlukan

sampel

25 SD atau 35 % dari populasi. Untuk sampel itu

3 SD Inti di Bagian Utara Kecamatan Cianjur,

2 SD Inti di Bagian Tengah Kecamatan Cianjur, dan

1 SD Inti di Bagian Selatan Kecamatan Cianjur. Perinciannya sebagai berikut:

a. Bagian Utara Kecamatan Cianjur:
62

T\BEL ?

63

SD, GURU DAN MURID OBYEK PENELITIAN
1

-

Guru (responc en) Murid;

[NTI I MB ASl
I

1) SD Selakopi I,
2) SD

!

1

6

II,

!

233

i

|

6

III

6

251

"IV

3

209

j

4

143

!

6

265

6

242

i
I

6

237

"II
"

!

6)

!

7) SD Buniwangi
8) SD Sayang Heulang
"

1 |
'

9) SD Lembur Tengah I

10)

g69

242
355

3) SD Bojongherang I j 1
4)

6

i

1

III

6

|
I

i
I

i

|

i

11) SD Ibu Jenab 1

1

593

"

II

6

520

13)

"

IV

6

326

6

289

6

328

15) SD Ibu Dewi

I

1

16)

"

III

6

211

17)
18)

n
"

IV
V

6

200

19)

"

VI

6

346

20)

"

VII

6

216

6

178

II

5

286

23) SD Pataruman

5

329

24) SD Nagrak
25) SD Karang Tengah

6

315 ,

5

286

142

6 850

6

c. Bagian Selatan Kecamataj

21) SD Cikaret I
22)

"

«

=

«= =

=

=

=

=

=

=

=

=

=

=

=

=

=

=

=

6

4===

=

>

185

Ci anjur
1

25 SD obyek penelitian
=« =

6

12)

14) SD Sayang

=

i

Cia njur

b. Bagian Tengah Kecamatan

i

19
======

Dengan cara tersebut di atas,

Peneliti menganggap

bahwa sampel tersebut mewakili seluruh populasi. Hal ini

juga pernah ditanyakan kepada para penilik TK/SD yang bi
asa melakukan teknis operasional supervisi. Jawabannya

sampel tersebut cukup memadai dan dapat mewakili seluruh
populasi.

B. Alat. Teknik dan Metode Penelitian

Metode penelitian yang dipergunakan ialah metode

deskriptif analitis atau metode survai yakni metode de
ngan mengumpulkan informasi dari responden sebagai data
yang akan diolah dengan mempergunakan statistik.
1. Alat dan teknik penelitian yang dipergunakan melipu
ti:

a. Angket dan kuestioner

Dengan alat dan teknik ini dimaksudkan untuk

mengumpulkan data melalui pertanyaan yang tertutup
angket dalam bentuk check list mengenai sistem ker
ja guru, kegairahan kerja guru, penampilan kerja
guru dan perubahan sikap serta perilaku murid-murid SD Proyek Uji Coba melalui persepsi guru, undiolah dengan statistik.
b.

Komunikasi langsung

Komunikasi langsung secara dialog dengan guru,

Kepala Sekolah dan penilik SD Proyek Uji Coba mengeani masalah-masalah yang erat kaitannya dengan
komponen-komponen variabel penelitian.

c. Observasi yakni pengamatan untuk mengumpulkan data

mengenai penampilan kerja guru dan hasil belajar
murid.

d. Dokumenter, yakni penelaahan dokumentasi tentang

program Proyek, raport dan NEM EBTA Nasional.

65<

2. Metode Penelitian

Untuk pengajian hipotesa akan dipergunakan metode
statistik inferensial yaitu:

a. Analisis regresi,untuk mengetahui hubungan fungsic
nal atas variabel penelitian. Untuk ini dipergunakan
multiple regression dan single regression.

b. Analisis korelasi. untuk mengetahui derajat keteri _

tan dan daya determinatif dari setiap variabel.
Setelah dianalisa dengan menggunakan statistik,
kemudian dibahas dan dirumuskan implikasinya baik seca

ra teoritis praktis meupun untuk penelitian yang lebin
lanjut.

C. Xngapan Dasar dan Hipotesis

Anggapan dasar yang menjadi ttitik tolak atau lan
dasan berfikir dalam penelitian ini ialah:

1. Sistim kerja guru, kegairahan kerja guru dan penampilan
kerja guru adalah berkaitan erat dengan persepsi guru.
2. Penampilan kerja. guru merupakan fungsi produktivitas se
kolah dan merupakan usaha menampilkan kemampuan profesi
onalnya dalam proses mengajarnya. Hal inipun dilihat da
ri segi persepsi guru.

3. Dalam proses belajar mengajar, peranan guru sangat me
nentukan

terhadap keberhasilan sekolah dalam meningkat

kan produktivitasnya.

4. Sistim kerja guru, kegairahan kerja guru dan penampilan

kerja guru akan berkembang ke arah positif, jika menda.
pat layanan dan bantuan atau supervisi yang baik.

66

Hipotesis sebagai jawaban sementara dari masalahmasalah dalam penelitian ini, dapat dikemukakan sebagai be
rikut:

1. Adanya pola hubungan liniair dan positif antara sistim
kerja guru, kegairahan kerja guru, penampilan kerja gu
ru, dengan hasil belajar murid SD Proyek Uji Coba Super
visi di Kecamatan Cianjur Kota.

2. Derajat keterikatan dan daya determinatif antara varia
bel sistim kerja guru, kegairahan kerja guru, penampilr

an kerja guru dan.hasil belajar murid SD Proyek Uji Co
ba Supervisi di Kecamatan Kota Cianjur, cukup berarti
dan signifikan.

D. Pengujlan Instrumen Penelitian
1. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini salah satu teknik pengumpalan data yang digunakan ialah teknik angket atau kuesio ner dalam bentuk check list atau jawaban tertutup untuk

pengumpulan da4a mengenai variabel Bistim Kerja Guru, Ke
gairahan Kerja Guru dan Penampilan Kerja Guru. (Lampiran
I

)

a. Sistim Kerja Guru meliputi meliputi 20 item/aspek
yang merupakan ciri utama dari pedoman pelaksanaan
Uji Coba Supervisi di Cianjur.

Penilaiannya berdasarkan rentangan empat, yakni:
A - sangat setuju

- dihargai 4

B « setuju

- dihargai 3

C » ragu-ragu

- dihargai 2

67

D « Tidak Setuju - dihargai 1

b. Kegairahan Kerja Guru yang meliputi 15 aspek yang
menimbulkan dorongan dan minat untuk melaksanakan
tugasnya dengan baik.
Penilaiannya meliputi:

A « Sangat setuju - dihargai 4
B « Setuju

- dihargai 3

C • Ragu-ragu

- dihargai 2

D « Tidak Setuju

- dihargai 1

c. Penampilan Kerja Guru yang meliputi 20 aspek kegia
tan pelaksanaan Uji Coba Supervisi. penilaiannya me
liputi:

A • sangat memuaskan - dihargai 4

B » cukup memuaskan

- dihargai 3

C » memuaskan

- dihargai 2

D » kurang memuaskan - dihargai 1

d. Untuk pengumpulan data variabel "Basil Belajar Mu
rid dipergunakan instrumen observasi/wawancara (Lam
piran no. B ). Variabel ini terdiri atas 3 aspek: .
1) nilai rapor rata-rata kelas I,II,III,IV,IV dan VI
2) Nilai rata-rata EBTA tahun 1985
3) Dinamika rata-rata yang meliputi:

a) dinamika individual (inisiatif, kreativitas,
keberanian, dan kemandirian)
b) dinamika kelompok (kemampuan berdiskusi, kepem

mimpian diskusi, kerja sama kelompok)
c) dinamika kelas (kerja sama kelas, kemampuan se

minar kelas dan keterbukaan)
Penilaian meliputi:

8,30 - 10 dihargai A = 4 sangat baik
7,30 - 8,20

B - 3 baik

6,30 - 7,20 •
-5,30 r '6,20

C - 2 cukup
D = 1 sedang

.kurang dari 5,30

E - 0 kurang

2. Pengujian Instrumen Penelitian

Untuk menentukan baik tidaknya Instrumen peneliti
an, Peneliti menempuh tiga cara:

a. Berkonsultasi kepada Pembimbing. Setelah berkansultasi sebanyak lima kali, maka pada tanggal 9 Agustus
1985, instrumen penelitian itu mendapat persetujuan
untuk dipergunakan.

b. Pada tanggal 10 Agustus 1985, Peneliti menkonsultasi
kan instrumen penelitian itu kepada Kepala Departe men P dan K Kecamatan Kota Cianjur selaku penanggung

jawab teknis pelaksanaan Uji Coba Supervisi di Wilayahnya. laberpendapat bahwa instrumen itu cukup baik
karena sesuai dengan instrumen pengendalian dan eva

luasi yang biasa dilakukan oleh para Penilik TK/SD
di Kecamatan Cianjur Kota.

c. Pada tanggal 12 Agustus 1985, Instrumen Penelitian
itu diuji cobakan kepada 10 orang mahasiswa STKIP Ci_

anjur yang pekerjaannya sebagai guru SD di Bianjur
Kota. Hasilnya memnerikan gambaran sebagai berikut:

1) Rata-rata hasil pengisian mereka berdasarkan per

sepsi mereka terhadap instrumen pertama "Sistim

oy

Kerja Guru" (Xf) ialah setuju ata B - 3.
2) Rata-rata hasil pengisian mereka untuk Instrumen

"Kegairahan Kerja uuru (X2) ialah B - Setuju - 3
3) Rata-rata pengisian Instrumen ketiga (X^) ialah
memuaskan •

C

-

2

4) Rata-rata hasil belajar murid mereka ialah 7 • C.
Dari ketiga cara tersebut di atas yang telah ditem

puh, maka Peneliti berpendapat bahwa instrumen itu sudah cukup memadai untuk dipergunakan di dalam penelitian.

BAB V

KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN- SARAN
A. Rangkuman Hasil Pengolahan Data

Sebagaimana telah dikemukakan pada bab terdahulu
bahwa tujuan penelitian ialah untuk mendapatkan gambaran
tentang interaksi fungsional dan derajat keterikatan anta
ra variabel-variabel system kerja guru, kegairahan kerja

guru, penampilan kerja guru dan hasil belajar murid SD
Proyek Uji Coba Supervisi Pendidikan di Cianjur.
Hasil pengolahan data yang diperoleh dapat dirang
kumkan sebagai berikut:

1. Secara keseluruhan, skor rata-rata jawaban guru terha

dap system kerja guru Proyek Uji Coba Supervisi Pendi
dikan di Cianjur adalah 2,95 atau 73,75 % dari skor
ideal. Ini berarti bahwa sytem kerja guru Proyek Uji

Coba menurut persepsi guru, adalah cukup. Kegairahan -

Kerja mereka rata-rata 2,9 atau 72,5 % dari skor ideal
yang berarti tarafnya cukup. Sedangkan,Penampilan ker

ja mereka adalah rata-rata 2,54 .atau 63,5" % dari skor
ideal, yang-berarti hanya bertaraf-sedang.
Hasil belajar murid-murid mereka berdasarkan angka ra

por, EBTA dan dinamikanya di dalam proses belajar meng

ajar memiliki rata-rata 2,2 atau 55 % dari skor ideal
secara kualitatifv termasuk sedang.

2. Hubungan fungsional antar variabel:
108

109

a. Hubungan fungsional kegairahan kerja terhadap system
kerja guru adalah :
Y - 2,3 + 0,27 X

Ternyata hubungan fungsional ini berpola linier, po
sitif dan signifikan.

b. Hubungan funfesional penampilan kerja guru terhadap
system kerja guru adalah:
Y - 1,04 ♦

0,51 X

menunjukkan bahwa pola hubungannya linier, positif
dan signifikan.

c. Hubungan fungsional hasil belajar murid terhadap
system kerja guru adalah:

Y » 1,19♦

0,38 X

menunjukkan bahwa pola hubungannya linier, positif
dan signifikan.

d. Hubungan fungsional penampilan kerja guru terhadap
kegairahan kerja guru adalah:
Y « -0,89 + 1,2 X

menunjukkan pola hubungannya linier, positif dan si£
nifikan.

ee.Hubungan fungsional hasil belajar murid terhadap ke
gairahan kerja guru adalah:
Y = 53,97 ♦

0,13 X

menunjukkan pola hubungan linier, positif dan signi
fikan.

f. Hubungan fungsional hasil belajar murid terhadap pe-

110

nampilan kerja guru adalah:
Y - 10,17 ♦

0,17 X

ternyata menunjukkan hubungan pola linier, positif dan
signifikan.

3 ,Derajat keterikatanantar variabel yaitu sjrstem kerja guru,
kegairahan kerja guru, penampilan kerja guru, dan hasil
belajar murid SD Proyek Uji Coba Supervisi Pendidikan di
cianjur, menunjukkan bahwa:

a. Pengaruh atau kontribusi system kerja guru terhadap ke
gairahan kerja guru adalah r - 0,48. Daya determinasi
nya 22,9 %.

b. Korelasi antara system kerja guru terhadap penampilan

kerja guru adalah 0,46. Daya determinasinya 19,18 %.
c. Korelasi antara kegairahan kerja guru terhadap penam

pilan kerja guru 0,75. Daya determinasinya 55,3 %.
d. Korelasi antara system kerja guru terhadap hasil bela

jar murid adalah 0,39. Daya determinasinya 15,3 %.
e. Korelasi antara kegairahan kerja guru terhadap hasil

belajar adalah 0,37. Daya determinasinya 13,4 %.
f. Korelasi antara penampilan kerja guru terhadap hasil

belajar murid adalah 0,44. Daya determinasinya 19,8 %.
B. Kesimpulan

Berdasarkan data yang diperoleh, hasil pengolahan,

dan analisis, sefcta pengujian hipotesis, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai beikut:

111

1. System kerja guru dan kegairahan guru menurut persepsi gu
ru-guru, dapat digolongkan secara kualitatif ke dalam taraf
cukup, sedangkan penampilan kerja guru secara kualitatif da
pat digolongkan ke dalam sedang. Demikian pula hasil belaja
jar murid berkualitatif sedang.

2. Pengaruh atau kontribusi system kerja guru terhadap kegai rahan guru, penampilan kerja guru dan hasil belajr murid-mu

nya di SD Proyek Uji Coba Supervisi Pendidikan cukup

dan

berarti. Peningkatan kualitas kegairahan kerja guru, penam

pilan kerja guru dan hasil belajar murid dapat ditaksir de
ngan peningkatan system kerja guru.

3. Pengaruh atau kontribusi kegairahan kerja guru terhadap pe

nampilan kerja guru dan hasil belajar murid-muridnya di SD
Proyek Uji Coba Supervisi Pendidikan cukup besar dan berar
ti. Peningkatan kualitas penampilan kerja guru dan hasil be
lajar murid dapat ditaksir dengan peningkatan kegairahan
kerja guru.

4. Pengaruh atau kontribusi penampilan kerja guru terhadap ha
sil belajar muridnya cukup besar dan berarti.

Peningkatan kualitas hasil belajar murid dapat ditaksir de
ngan peningkatan penampilan kerja guru-gurunya.
C. Diskusi hasil Penelitian
1. System Kerja

System kerja yang dimaksud dalam penulisan ini»:
ialah bagian utama dari managemen administrasi, yang me-

112

liputiberbagai hal yang ada kaitannya dengan tuntunan dan bimbingan

a. Tata kerja di dalam struktur dan program kerja
Proyek Uji Coba Supervisi Pendidikan di Cianjur.
b. Koordinasi, inssraksi gan komunikasi di sekolah,
di Pusat Kegiaman Guru (PKG), Kelompok Kerka Guru

(KKG), Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKPs) dan
Keloppok Kerja Penilik TK/SD (KKPs).
c. Bimbingan dan Pelayanan suepervisi pendidikan,
d. Keamanan, keterbukaan dan ketertutupan kerja guru
e. Hadiah, sanksi, motivasi dan reinforcement.

Konsep sistem kerja guru mengandung arti bah
wa pendekatan yang dipergunakan ialah pendekatan sys
tern. Pendekatan ini ddalah suatu cara yang tepat di
pergunakan untuk memecahkanmasalah-masalah yang cu kup rumit.

Dengan pendekatan system seseorang akan menelaah se
suatu problem secara totalitas, baik dalam arti rami
fikasi masalah yang dlhadapi, maupun dalam menentuka
kan alternatif-alternatif pemecahannya.

Sondang P. Siagian dalam bukunya Organisasi,

Kepemimpinan dan Perilaku Administrasi, (1983,:94),
"Dalam operasionalnya, pendekatan system itu biasa nya didasarkan atas sepuluh prinsip dasar:

1. Bagian-bagian daripada organisasi merupakan
subsystem.

2. Holisme (pendekatan terhadap sesuatu dengan
melihatnya dalsm keseluruhan), sinergisme (tin

113

dakan kooperatifdari badan-badan yang nampaknya ter

pisah), organisme ( doktrin yang mengatakan bahwa
proses hidup dan kehidupan merupakan manifestasi da
ripada suatu kegiatan yang yang hanya mungkin kare

na bergeraknya organisasi sebagai suatu system), d-dan gestalt (secara integral).
3.

Sifat keterbukaan,

4. Model "masukan (input), tranformasi, keluaran (out
put}".
5. Pengenalan batas-batas suatu system,

6. Entropi (suatu cara perhitungan yang matang atau ka
kulasi yang tepat dan cermat tentang apa yang mung

kin dan apa yang tidak mungkin).
7. Penjabaran internal (struktur organisasi berserta

pembagian tugas dan penugasan)

8. Keberlangsungan, keseimbangan yang dinamis dan hom|
ostatis (terpeliharanya ekuilibrium yangb relatif

stabil antara berbagai komponen organisasi),

9. Umpan balik, dan

10. Hierarki (pendekatan none-step-downH danwone-step-

up*yang member! petunjuk tentang berbagai hal seper
ti:

1. Apa wewenang yang dimiliki oleh siapa,

2. Siapa yang bertanggung jawab untuk melaksana
kan apa,

3. Siapa yang menerima perintah, instruksi dan
seeenisnya dari siapa,

44 Siapa yang bertanggung jawab, kepada siapa,
5. Jalur komunikasi yang bagaimana, terbuka bagi
siapa,

6. Siapa harts mengkoordinasikan siapa dan dalam
hal apa, dan

7. Siapa yang menjadi pemrakasa dalam memecahkan
masalah apa."

Ditinjau dari segi teoritis administrai/managemen,

apakah system kerja guru Proyek Uji coba supervisi pendidik
an di Cianjur sudah bertasaf baik?
Dari hasil penelitian, bahwa menurut

persepsi guru-guru SD

di Cianjur, kualitas system kerja gnru proyek uji coba itu,

sukup baik. Demikian pula dengan tolok ukur kriteria teori
tis administrasi/management, kwalitas system kerja guru itu

cukup baik.
Kegairahan kerja guru

Pada Bab II, telah dibahas faktor- faktor yang me-

nyebabkan terwujudnya kegaiaran kerja guru. Berturut-turut
telah dibahas teori motivasi Abraham Maslow, teori motiva
si kesehatan Frederiek Herzbergdan teori motivasi prestasi

Mc Clelland yang pada dasarnya membahas berbagai kebutuhan

yang meliputi kebutuhan material dan non mierial. Jika kebutuhan-kabutuhan itu terpenuhi akan membangkitkan semanga

ngat dan kagairahan kerja para karyawan yang memberikan pe
ngaruh yang kuat kepada penampilan kerja mereka, sehingga
produktivitas akan meningkat.

Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata persepsi

guru SD terhadap kegairahan kerja mereka bertaraf cukup.
Di sisi lain, diperoleh data bahwa mereka tidak mendapat
imbalan materi (honorarium atau insrntif). Jika dij-injau

dari segi teoritis, bahwa munculnya semangat dan kegairah
an kerja guru itu, manakala kebutuhan mereka terpenuhi. Me
nurut Maslow, kebutuhan-kebutuhan yang tingkatnya tinggi
akan muncul jika secara hierarkis yang bawahnya sudah ter_

penuhi. Imbalan materi (finansial) untuk memenuhi kebutuh-

aan pangan, sandang dan papan, jadi termasuk kebutuhan physiologis atau kebutuhan yang terbawah. Ditinjau dari segi
itu mereka tidak mungkin bergairah bekerja, kecuali mere-

bekerja dengan paksaan. Praduga ini terdengar dari bisikbisik para peninjau sebagai respons tertutup terhadap ke-

115

terangan yang diberikan oleh pimpinan pelaksana Proyek Uji

Coba kepada para peninjau yang sempat berkunjung ke Cian

jur, bahwa guru-guru pelaksana uji coba itu tidak mendapat
honorarium dan instentif.

Karena kehyataannya, berdasarkan persepsi guru yang
rupakan pengakuan mereka sendiri bahwa mereka bergairah

bekerja pada taraf cukup, maka itulah yang penulis pegang

sebagai kesimpulan, sehingga penulis memprediksi, apalagi
jika mereka diberi honorarium atau insentif, pasta semanga

ngat dan kegairahan kerja mereka akan meningkat.Dan untuk
sementara tidak membenarkan teori Maslow mengenai hierarki
kebutuhan.

3. Penampilan kerja guru

Pada umumnjia dapat dikatakan bahwa ada tiga jenis pri
laku yang tetfdapat dalam sutau organisasi.

Yang pertama adalah prilaku nyata yang ditunjukkan oleh pa*
ra anggota organisasi dalam kehidupan orgaxisasinya.
Yang kedua perilaku yang dituntuk oleh organisasi yang bersangkuian dari para anggotanya.

Yang ketiga adalah perilaku yang ideal yang pada hakekatnya
tercermin dalam suasana kerjasama yang serasi dan intim.

Perilaku nyata biasanya sangat di^engaruhi olrh tuju
an cita-cita serta harapan seseorang. Sebaliknya perilaku

yang dituntut oleh organisasi galibnya diwarnai oleh kepen
tingan organisasi #ang bersangkutan. Penciptaan perilaku
yang ideal didasarkan kepada pandangan bahwa kepentingan in

116

dividu dqn kepentingan organisasi tidak harus pada jalur
"tabrakan" melainkan dapat diselaraskan.

Perilaku yang dibahas dalam penulisan ini ialah pe

rilaku yang pertama yakni perilaku nyata individual.
Pendekatan kesisteman dapat memainkan peranan yang amat

penting dalam mengarahkan perilaku seseorang atau kelom
pok prganisasi sehingga berubah sifatnya dari egosenrtis
menjadi kelompok sentris. Peranan itu dimainkan teruata-

ma dengan penekanan kepada pentingnya kebersamaan dalam
usaha pencapaian tujuan organisasiyang mencakup juga
pencapaian tujuan-tujuan yang sifatnya ihdividual.
Perilaku njiata itu erat kaitannya dengan sikap

atau perasaan seseorang yakni semangat dan gairah kerja
yang dapat ditumbuhkan dan dikembangkan melalui memoti
vasi sebagaimana yang telah dibahas terdahulu dan juga
melalui lima pendekatan, yaitu:
a. Supervisi yang baik,

b. Tantangan tugas,
c. Kejelasan tugas,

d. Isi tugas, dan

e. Si8tem perangsang.

(Sondang P.Siagian Prof.Dr.„ 1982, :99)
Ditinjau dari segi teoritis Administrasi/manageT
ment, maka hasil penelitian terhadap penampilan kerja gu

ru Proyek Uji Coba Supervisi Pendidikan bertaraf cukup
adalah wajar.

n

4. Hasil Belajar Murid

Sebagaimana telah dibahas di atas, bahwa hasil bela

jar murid adalah sebagian dari produktivitas pendidikan di
sekolah.

Hasil belajar murid sebagai variabel yang ditelitl

meliputi dua segi ialah:

«*ngka keberhasilan belajar yang diperoleh dari rata-rata
angka rapor dan NEM EBTA dan

Sikap murid di dalam proses belajar mengajar yang meliputi
inisiatif, kreatifitas, keberanian, dinamika dan sikap ilmiah yang tampak di dalam proses keterampilan proses atau
CBSA?

adalah sedang.

Dari kedua unsur variabel yang diteliti itu, unsur

yang pertama kurang menunjukkan pengembangan yang diharapk

kaij seiangkan unsur yang kedua ternyata menunjukkan peru

bahan yang drastis, dari sikap pasif ke aktif, dari kegiat
an belajar "duduk, dengar, catat dan hafal (DDCH)« berubah

menjadi'cBSA (cara belajar siswa aktif", dari sikap,pemalu
menjadi pemberani untuk mencari kebenaran di dalam diskusi

Perubahan sikap inilah yang dikagumi oleh pers dan pengunjung ke daerah uji coba tersebut.

Mengapa angka keberhasilan belajar murid SD Proyek

Uji Coba tersebut kurang menunjukkan prestasi yang lebih
jika dibandingkan dengan angka prestasi murid-murid SD yang
bukan uji coba? Untuk ini penelitian yang lebih Ianjut.

118

D.

Saran-saran

1. Hasil penelitian ini, lebih banyak hanya didasarkan

pada data yang terkumpul melalui teknik, angket, ob
servasi dan wawancara serta pengkajian dokumenter,
dan analisisnya lebih banyak melihat hubungan regre
si dan korelasional. Oleh karena itu disarankan agar

bagi peneliti lainnya, perlu pula mengadakan peneli
tian eksperimen atau studi evaluatif mengenai masa'•-.

lah-masalah system kerja, penampilan kerja dan hasil
belajar murid.

2. Perlu juga penggunaan teknik-teknik pengumpulan data
yang lebih efektif, seperti observasi langsung, wawanvara yang sistematis dan terstruktur, atau teknik
tes.

3. Masalah-maslah yang muncul yang belum terungkapkan
dan memerlukan penelitian yang lebih Ianjut, antara
lain:

a. Bagaimanakah efektivitas system kerja guru atau
system management Proyek Uji Coba Supervisi itu
menurut persepsi yang buhan guru, seperti murid,
orang tua siswa,

para pejqbat pimpinan lembaga

pendidikan di Cianjur.

b. Bagaimana pengaruh Uji Coba

itu bagi sekolah-se

kolah lanjutan tempat alumni SD Uji Coba melanjut
kan studinya atau masyrakat tempay tinggalnya.
c. Mengapa prestasi angka belajar murid SD Uji Coba
kurang menunjukkan peningkatan.

119

DAFTAR

KEPUSTAKAAN

Adams, & Dickey. 1953. Basic Prinsiples of Supervision,
American Book Company.

Anwar, M.Idochi. 1982, "Pengaruh Iklim Organisasi Sekolah
dan Kepuasan Guru terhadap Performans Guru SMEA di

Kotamadya Bandung."(Tesis FPS IKIP Bandung).

Bolton,BL. 1973. Selection and Evaluation of Teacher,Mc C
Cutchan, Publishing Corporation, Berkeley, Califar

nia.

Departemen P dan K, 1975. Kurikulum SD 1975,Buku III D, P
Pedoman Administrasi dan Supervisi, Jakarta.

. 1980. System Pelaksanaan Pola Pembaharuan Tenaga

Kependidikan, (jilid II), Jakarta.

. 1984. Cara Belajar Siswa Aktif: Konsep Dasar,Jakarta.

Djailani, AR. 1984. "Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah ter
hadap kemampuan mengajar Guru SMA di Kotamadya Ban
da Aceh". (Tesis EPS IKIP), Bandung.

Engkoswara, 1983. " Kompetensi Keluaran Jurusan Administra

si Pendidikan dan Implikasinya kepada Lapangan Ker
ja" (Brosur), Malino.

Gilmore, J.V. 1974. The Productive Personality, Albion Pub
lishing Co., San Fransiscc.

Harris, Chester" W. 1960. Encyclopaedia of Educational Re seach,Mc Milan

Company, New York,

Hendyat Sutopo, & Wasty Sumarto. 1983- Pengantar Operasioft
nal Administrasi Pendidikan,Ushha Nasional, Suraba
ya.

Kimball Wiles, 1961. Supervision for better School, Pren
tice Hall, Inc. Englewood, New York.
Lucio,

WH. & Neil John D.Mc.

1979. Supervision in Thought

and Action,Mc Graw Hill, Book Company, New York.

Deeper, Rob. 1969. (edit), Supervision Emerging Profession
Assosiation,for"Supervision and,Curriculum Development, NEA, Washingtpn DC.

120

Mitchel,

T.R. 1978. People in Organizations Understanding
their Behavior, International Student Edidtion,

Mukyat,

1983. Manajemen Kepegawainn, Alumni, Bandung.

Maslow,

AH. 1975. The Farther Reaches of Human Nature, The
Viking Press, New York.

Nasutiom, S. 1982. Jenrmars, Bandung.

Nawawi, Hadari.

1982. Administrasi Pendidikan,Gunung Agung

Jakarta.

Nitisemito,

Alex.

S. 1978. Management suatu Dasar dan Pengar

tar, Jakrta.

Oteng Sutiasna, 1983. Administrasi Pendidikan, Dasar dan Teo
ritis, Angkasa, Bandung.

Rusli Lutan, 1982. n Pengaruh Kepemimipnan Tutor, sikap dan
Motif berprestasi Warga Belajar Prestasi Belajar Pro

gram Kerja Paket A" (Tesis FPS IKIP Bandung).

Semiawan, Conny. 1985. Pendekatan Keterampilan Proses,Grame
dia,

Jakarta.

Sutermeister, R.A. 1976. A People and Prductivity,
edition, Mc Graw Hill Inc.

third

Siagian, P. 1983a. Organisasi Kepemimpinan dan Perilaku Ad
ministrasi,

Gunung Agung Jakarta.

• 1983b. Filsafat Administrasi, Gunung, Agung, Jakarta
Sudjan? , 1982. Metode Statistik, Tarsito, Bandung.
. 1983. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi,Tarsito
Bandung.

Suhartiah, P &
Matahinu P. 1982. Supervisi Pendidikan, Usa
ha Nasional, Surabaya.

Tanyong, Wahyudi Agus. 1981. " Penataran Supervisi Pendidik
an bagi para Penilik, Kepala Sekolah dan Guru SD K:1

bupaten Cianjur", (brosur BP3K), Jakarta,

Undap, Andy PP. 1984. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motiva
si Kerja terhadap Penampilan Kerja Guru SPG di Mena

do dan Minahasa ", (Tesis FPS IKIP) Bandung.