PENGEMBANGAN METODE TADABUR QURANI DALAM PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM UNTUK MENINGKATKAN KEIMANAN: Studi pada Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Tahun 2009/2010.

(1)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PERNYATAAN PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR/BAGAN DAFTAR LAMPIRAN

PEDOMAN TRANSLITERASI DAN SINGKATAN

ii iii iv viii x xii xiii xiv xv BAB I. PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah B.Rumusan Masalah C.Tujuan Penelitian D.Metode Penelitian

E.Lokasi dan Sampel Penelitian

1 1 16 17 18 18 BAB II KONSEP TADABUR ALQURAN DALAM PENDIDIKAN

ISLAM DI PTU A.Tadabur Al-quran

1. Al-Quran dan Fungsinya 2. Pemaknaan Tadabur Al-quran 3. Indikator Tadabur Al-quran 4. Urgensi Tadabur Al-quran 5. Metodologi Tadabur Al-quran

6. Tadabur Al-quran dan Peningkatan Keimanan

B.Tadabur Qurani dalam Konteks Pendidikan Umum/Nilai/PAI C.Pendidikan dan Pembelajaran Agama Islam

1. Sumber dan Dasar Pendidikan Islam 2. Tujuan Pendidikan Islam

3. Prinsip-prinsip Pembelajaran Agama Islam 4. Metode Khusus Pembelajaran Agama Islam

5. Metode sebagai Determinan Pembelajaran Agama Islam 6. Kedudukan dan Cara Menetapkan Metode PAI

7. Langkah-langkah Pembelajaran Agama Islam D. Penelitian Terdahulu yang Relevan

20 20 20 27 44 47 49 71 81 85 85 87 92 95 96 97 99 100


(2)

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A.Metode Pendekatan dan Jenis Penelitian B.Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian C.Definisi Operasional

D.Instrumen Penelitian E.Prosedur Penelitian

108 108 113 117 119 125

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA 130

A. Penyelenggaraan Tadabur Al-quran pada Pembelajaran Agama Islam di UPI

1. Profil dan Suasana Kehidupan Beragama UPI 2. Metode Pembelajaran Agama Islam di UPI 3. Tadabur Al-quran pada PAI di UPI

B. Metode Tadabur Qurani dalam Pembelajaran Agama Islam 1. Pengertian Metode Tadabur Qurani

2. Landasan-landasan Metode Tadabur Qurani 3.Ciri-ciri Metode Tadabur Qurani

4.Faktor yang Memengaruhi Penggunaan Metode Tadabur Qurani

5.Langkah-langkah Pembelajaran (Syntax)

6.Internalisasi Nilai melalui Metode Tadabur Qurani C. Implementai Metode Tadabur Qurani

1. Efektivitas Metode Tadabur Qurani

2. Kunggulan-Kelemahan Metode Tadabur Qurani

130 130 135 137 145 145 150 171 184 201 214 255 255 275 BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

B.Implikasi Hasil Penelitian

281 281 286 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN 291 303


(3)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Metode Penelitian 18

Tabel 3.1 Distribusi Anggota Populasi Penelitian 115

Tabel 3.2 Distribusi Anggota Sampel Penelitian 117

Tabel 4.1 Data Kemampuan Membaca Al-quran Peserta Kuliah PAI UPI 142 Tabel 4.2 Tingkat Kemampuan dan Standar Kelulusan Tes Baca Al-quran 143 Tabel 4.3 Penilaian Pakar PAI tentang Pengertian Metode Tadabur Qurani 149 Tabel 4.4 Penilaian Pakar PAI tentang Landasan Metode Tadabur Qurani 170 Tabel 4.5 Penilaian Pakar PAI tentang Ciri-ciri Metode Tadabur Qurani 183 Tabel 4.6 Penilaian Pakar PAI tentang Faktor Manusia dalam Penggunaan

Metode Tadabur Qurani

193 Tabel 4.7 Penilaian Pakar PAI tentang Faktor Tujuan dalam Penggunaan

Metode Tadabur Qurani

196 Tabel 4.8 Penilaian Pakar PAI tentang Faktor Mteri dalam Penggunaan

Metode Tadabur Qurani

198 Tabel 4.9 Penilaian Pakar PAI tentang Faktor Sarana Pembelajaran dalam

Penggunaan Metode Tadabur Qurani

200 Tabel 4.10 Penilaian Pakar PAI tentang Prosedur Pembelajaran dalam

Penggunaan Metode Tadabur Qurani

211 Tabel 4.11 Similarisasi Langkah dan Hirarki Tadabur Al-quran dengan

Internalisasi Nilai

224 Tabel 4.12 Penilaian Pakar PAI tentang Langkah-langkah Internalisasi Nilai

Melalui Metode Tadabur Qurani

253 Tabel 4.13 Nilai Prates Berdasarkan Karakteristik Responden 258 Tabel 4.14 Hasil Perhitungan Normalitas Distribusi Nilai Prates 263 Tabel 4.15 Deskripsi Statistik Nilai Pascates Berdasarkan Karakteristik

Responden

265 Tabel 4.16 Perbandingan Nilai Rerata Pascates Berdasarkan Perbedaan Waktu

Pembelajaran

268 Tabel 4.17 Hasil Perhitungan Distribusi Nilai Pascates 269 Tabel 4.18 Pengujian Nilai Rerata Prates dan Pascates untuk Setiap Kelompok

Subjek

271 Tabel 4.19 Pengujian Gain Score Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol

272 Tabel 4.20 Hasil Uji Empirik Implementasi Metode Tadabur Qurani 274 Tabel 4.21 Rekap Penilaian Mahasiswa tentang Keunggulan-Kelemanahan

Metode Tadabur Qurani

276 Tabel 4.22 Urutan Penilaian Positif (Keunggulan) Metode Tadabur Qurani 277


(4)

DAFTAR GAMBAR/BAGAN

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Pengembangan Metode Tadabur Qurani dalam PAI untuk Meningkatkan Keimanan

20

Gambar 2.2 Tiga Wilayah Nilai 26

Bagan 2.3 Medan Makna Tadabur Al-quran 34

Bagan 2.4 Konsep Dasar Tadabur Al-quran Serta Fungsinya 50 Bagan 2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran 96

Bagan 2.6 Langkah-langkah Dasar Pembelajaran 99

Gambar 3.1 Desain Pengembangan Metode Tadabur Qurani 109

Gambar 3.2 Desain Uji Empirik Metode Tadabur Qurani dalam PAI 110 Gambar 3.3 Perbandingan Nilai Rerata Prates Dilihat dari Karakter Dua

Kelompok Sampel

111

Gambar 3.4 Alur Proses Penelitian 129

Bagan 4.1 Faktor yang Memengaruhi Penggunaan Metode Tadabur Qurani 184 Bagan 4.2 Proses Pembelajaran dalam Pendidikan Islam 215 Bangan 4.3 Langkah-Langkah dan Prosedur Metode Tadabur Qurani 225

Bagan 4.4 Neurofisiologi Mendengarkan Al-quran 234

Bagan 4.5 Neurofisiologi Membaca Al-quran 235

Gambar 4.6 Jiwa yang Gelap Penuh Penyakit 239

Gambar 4.7 Jiwa yang Bersih Tak Berpenyakit 240

Bagan 4.8 Kerangka Pembahasan Uji Empirik Implementasi Metode Tadabur Qurani

255 Gambar 4.9 Perbandingan Nilai Rerata Prates Dilihat dari Karakter Fakultas 259 Gambar 4.10 Perbandingan Nilai Rerata Prates Dilihat dari Karakter Jurusan 260 Gambar 4.11 Perbandingan Nilai Rerata Prates Dilihat dari Karakter

Kemampuan Membaca Al-quran

260 Gambar 4.12 Perbandingan Nilai Rerata Prates Dilihat dari Karakter Dua

Kelompok Sampel

262 Gambar 4.13 Distribusi Nilai Prates Kelas Eksperimen dan Kontrol 264 Gambar 4.14 Perbandingan Nilai Rerata Pascates Dilihat dari Karakter

Fakultas

266 Gambar 4.15 Perbandingan Nilai Rerata Pascates Dilihat dari Karakter

Jurusan/Program Studi

267 Gambar 4.16 Perbandingan Nilai Rerata Pscates Dilihat dari Karakter

Kemampuan Membaca Al-quran

267 Gambar 4.17 Distribusi Nilai Pascates Kelas Eksperimen dan Kontrol 269 Gambar 4.18 Perbandingan Nilai Rerata Pascates Dilihat dari Kelompok

Eksperimen dan Kontrol

270 Gambar 4.19 Pegujian Gain Score Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol

272 Gambar 4.20 Hasil Uji Empirik Inplementasi Metode Tadabur Qurani 274


(5)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Keputusan Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia tentang Pengangkatan Pembimbing dan Judul Disertasi

303

Lampiran 2 Riwayat Hidup 305

Lampiran 3 Instrumen Skala Diferensiasi Semantik;

Penilaian Pakar PAI Tentang Metode Tadabur Qurani dalam Pembelajaran Agama Islam untuk Meningkatkan Keimanan Mahasiswa

307

Lampiran 4 Tabel Hasil Perhitungan Ketepatan Nilai Skala untuk Butir- butir Soal yang Memadai (Dari 100 Soal Uji coba)

311 Lampiran 5 Format Penilaian Pakar tentang Konstruk Intrumen Sikap

Keimanan

314 Lampiran 6 Data Uji Reliabilitas Antara Penilai untuk Pernyataan Sikap 315

Lampiran 7 Format Soal Prates Materi Keimanan 316

Lampiran 8 Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 317 Lampiran 9 Format Soal Pascates Materi Keimanan dan Penilaian

Mahasiswa tentang Metode Tadabur Qurani

319

Lampiran 10 Rekapitulasi Data Subjek Penelitian 320

Lampiran 11 Data Perhitungan Statistik (SPSS-17) untuk Pengujian Efektivitas Metode

330 Lampiran 12 Surat Keterangan Pelaksanaan Eksperimen dan

Pengumpulan Data

336

Lampiran 13 Daftar A (Tabel z) 337

Lampiran 14 Tabel F 338


(6)

BAB III

METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

A.METODE, PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN

Metode yang dimaksud di sini adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan untuk menjawab persoalan yang sedang dihadapi (Ary, 1982: 50). Dalam studi pendahuluan (tahap I) dan dalam menghasilkan konsep metode tadabur qurani dalam pembelajaran agama Islam (tahap II), peneliti menggunakan metodedeskriptifkarena metode ini dipandang sebagai ikhtiar yang paling tepat dalam permasalahan yang dihadapi saat ini. Sementara itu, implementasi dari metode tadabur qurani dalam pembelajaran agama Islam untuk meningkatkan keimanan (tahap III), peneliti menggunakan metode eksperimen model randomized control group pratest-posttest design (Sudjana, 2008: 131).

Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan gabunganantara pendekatan kualitatif dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kualitatif digunakan dalam studi pendahuluan (tahap I) dan digunakan dalam menghasilkan metode tadabur qurani dalam pembelajaran agama Islam (tahap II), sehingga data yang diperoleh bukan berupa angka-angka, melainkan berupa deskripsi-deskripsi. Sementara itu, untuk tujuan uji empirik mengenai implementasi metode tadabur qurani untuk meningkatkan keimanan (tahap III), peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan ini memandang kenyataan (realitas) sebagai sesuatu yang dimensi tunggal, fragmental, dan cenderung bersifat tetap (fixed).


(7)

Sebelum uji empirik, peneliti menyusun desain yang rinci dan mempersiapkan segala sesuatunya, kemudian terjun langsung melakukan uji empirik penggunaan metode tadabur qurani sambil melakukan observasi, pengukuran-pengukuran dengan instrumen yang objektif setelah diuji validitas dan reliabilitasnya. Sementara itu, pengolahan dan analisis data dilakukan secara statistik dengan bantuan program SPSS versi 17 sehingga penelitian pada tahap ini mengimplikasikan menggunakan pendekatan kuantitatif.

Penelitian ini merupakan upaya untuk mengembangkan metode tadabur qurani untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi dalam pembelajaran agama Islam saat ini, terutama dalam meningkatkan keimanan sebagai core tujuan pendidikan umum/nilai/PAI. Jadi, dilihat dari jenisnya tergolong pada penelitian terapan (aplied research). Namun, jika dilihat dari wujudnya tergolong pada jenis penelitian pengembangan (Research and Development).

Adapun desain pengembangannya adalah sebagai berikut.

Diadopsi dari Sukmadinata (2007:189) Gambar 3.1

DESAIN PENGEMBANGAN METODE TADABUR QURANI

1 STUDI PENDAHULUAN 2 PENGEM BANGAN 3 UJI LAPANGAN

STUDI PUS-TAKA SURVEY LAPANG-AN PENYUSUNAN DRAF M ETODE TADABUR QURANI & TRIANGGU-LASI PAKAR PAI

M ENGEM -BANGKAN M ETODE TADABUR QURANI & TRIANGGULASI

PAKAR PAI

UJI COBA TERBA-TAS LUAS PRA TES PERLA- KUAN PASCA TES


(8)

Khusus dalam mengembangkan metode tadabur qurani secara konseptual (tahap II), peneliti memilih jenis pendekatan tematik (maudhu’i) karena jenis ini dipandang sebagai cara yang paling cocok. Dengan pendekatan tematik, peneliti menganalisis ayat-ayat Al-quran dan bahan pustaka yang relevan. Hal ini sejalan dengan pendapat Abdullah (2004:263) mengatakan bahwa:

“Metode tematik (maudhu'i) adalah membahas ayat-ayat Al-quran sesuai dengan tema atau judul yang telah ditetapkan. Semua ayat yang berkaitan, dihimpun, kemudian dikaji secara mendalam dan tuntas dari berbagai aspek yang terkait dengannya seperti kosakata. Semua dijelaskan dengan rinci dan tuntas, serta didukung oleh dalil-dalil atau fakta yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, baik argumen itu berasal dari Al-quran, hadis, maupun pemikiran rasional.” Penelitian lapangan (tahap III) ditujukan untuk mengetahui efektivitas penggunaan metode tadabur qurani dan untuk mengungkap keunggulan serta kelemahan metode tadabur qurani, maka desainnya menggunakan metode “eksperimen sungguhan” yang pola rancangannya terkontrol sepenuhnya (rigorus

control) dengan kategori rancangan tes awal (prates) dan tes akhir (pascates) dengan menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol secara acak (random). Terkait dengan desain ini, Sudjana (2008: 131) menyebutnya sebagai

Randomized Control Group Pratest-Posttest Design yang secara sederhana diagram rancangannya divisualkan sebagai berikut.

R

T1E X T2E

T1K T2K

Diadopsi dari Sudjana, D. (2008: 131)

Gambar 3.2

DESAIN UJI EMPIRIK METODE TADABUR QURANI DALAM PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM


(9)

Keterangan: R = Random

T1E = Tes awal kelompok Eksperimen T1K = Tes awal kelompok Kontrol T2E = Tes akhir Eksperimen T2K = Tes akhir Eksperimen

X = Treatment Metode Tadabur Qurani

Sebelum ujicoba, sampel penelitian dibagi dua kelompok yang kondisinya dibuat sama (homogen). Adapun homogenitas kedua kelompok sampel penelitian adalah sebagai berikut.

Kelompok A: Jumlah sampel = 222, nilai rerata= 66,65, standar deviasi = 4,95, nilai minimal 52, dan nilai maksimal = 83.

Kelompok B: Jumlah sampel = 216, nilai rerata= 66,50, standar deviasi = 5,64, nilai minimal 51, dan nilai maksimal = 85.

Setelah dilakukan analisis perbandingan rerata hasil prates antara dua kelompok (A dan B) tersebut di atas dengan uji t, maka diperoleh hasil t = 0,284, P-value = 0,776 di mana P>0,5, maka dapat disimpulkan bahwa nilai rerata prates antara kedua kelompok tersebut tidak berbeda secara signifikan. Di bawah ini divisualisasikan perbandingan nilai rerata prates antara dua kelompok sampel tersebut adalah sebagai berikut.

Gambar 3.3

PERBANDINGAN NILAI RERATA PRATES DILIHAT DARI KARAKTER DUA KELOMPOK SAMPEL


(10)

Selanjutnya, untuk menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan pengundian atau random (R). Untuk kelompok eksperimen, sebelum melakukan treatment terlebih dahulu dilakukan tes awal atau prates (T1E) kemudian melakukan treatment (X), yakni metode tadabur qurani dalam pembelajaran agama Islam dalam materi keimanan setelah itu dilakukan tes akhir atau pos-tes (T2E). Dari kedua hasil tes (T1E dan T2E) tersebut dihitung selisih reratanya serta signifikansinya sekaligus dapat menunjukkan efektivitas metode tadabur qurani dalam pembelajaran agama Islam untuk meningkatkan keimanan mahasiswa. Namun sampai tahap ini efektivitas metode belum terkontrol karena peneliti belum membandingkannya dengan kelompok kontrol.

Adapun untuk kelompok kontrol setelah tes awal atau prates (T1K) tidak diberikan perlakuan metode tadabur qurani melainkan menggunakan metode konvensional (metode ceramah dan diskusi) untuk tujuan peningkatan keimanan. Selanjutnya, dilakukan tes akhir atau pascates (T2K). Dari kedua hasil tes (T1K dan T2K) tersebut dihitung selisih reratanya serta signifikansinya yang sekaligus dapat menunjukkan efektivitas metode konvensional dalam pembelajaran agama Islam untuk meningkatkan keimanan mahasiswa.

Selanjutnya, hasil tes akhir kelompok eksperimen (T2E).dan kelompok kontrol (T2K). dihitung selisih perbedaan reratanya (T2E - T2K) yang kita disebut perolehan eksperimen (gain). Di samping itu dihitung pula signifikansinya untuk agar lebih meyakinkan efektivitas metode tadabur qurani dibanding metode lainnya (konvensional) yang biasa digunakan oleh para dosen PAI di lingkungan UPI.


(11)

B.LOKASI, POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN

1. Lokasi Penelitian

Pada judul penelitian di muka, sesungguhnya sudah tergambarkan secara tersirat lokasi penelitian. Namun agar lebih jelas, terutama bagi para pembaca, perlu peneliti mempertegas dan merinci lebih dalam lagi.

Untuk studi pendahuluan (tahap I), lokasi penelitiannya di kampus UPI pusat, yakni Jalan Dr. Setiabudi No. 229 Bandung. Adapun untuk studi pengembangan metode tadabur qurani dalam pembelajaran agama Islam (tahap II), lokasi penelitiannya tidak memiliki "batasan ruang" atau lokasi penelitian secara kaku sebagaimana penelitian lapangan karena pada tahap ini merupakan penelitian konseptual. Untuk penelitian selanjutnya, berupa ujicoba terbatas peneliti menggunakan tiga kelas di Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STTT) di Jalan Jakarta No. 31 Bandung dan sekaligus digunakan untuk ujicoba instrumen.

Adapun untuk uji lapangan yang lebih luas (tahap III), peneliti menggunakan lokasi penelitian di kampus UPI kembali, yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung. Tegasnya dalam 12 rombongan kelas pembelajaran/perkuliahan PAI tersebar pada tiga fakultas. Penentuan lokasi penelitian ini berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut.

a. Universitas Pendidikan Indonesia termasuk PTU yang menyelenggarakan PAI secara sistematik dan terprogram.

b. Jumlah rombongan kelas PAI di Universitas Pendidikan Indonesia memadai untuk dipakai eksperimen karena banyak dan relatif homogen, yaitu 66 kelas


(12)

yang dibina oleh 25 dosen (Jadwal Kuliah PAI semester 1 Tahun 2009). Keadaan ini amat memungkinkan untuk dijadikan tempat eksperimen inplementasi metode tadabur qurani dalam pembelajaran agama Islam. c. Kampus Universitas Pendidikan Indonesia (pusat) merupakan lembaga

tempat peneliti mengembangkan karier sebagai tenaga edukatif dalam mata kuliah PAI, SPAI, dan Aqidah Islam.

d. Jarak tempuh antara tempat tinggal peneliti dengan lokasi penelitian (kampus UPI) relatif tidak jauh. Pemilihan lokasi ini dipandang sebagai langkah efisiensi biaya dan waktu yang digunakan untuk pelaksanaan penelitian ini. e. Di kampus UPI telah dilakukan penelitian-penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh peneliti dan para kolega, penelitian-penelitian tersebut terkait erat dengan penelitian ini.

f. Pemilihan lokasi pelaksanaan penelitian ini diharapkan sebagai ikhtiar dedikasi peneliti untuk pengembangan kampus UPI yang memiliki moto

“Kampus edukatf, ilmiah, dan religius” (Buku Informasi UPI tahun 2009). 2. Populasi dan Sampel Penelitian

Untuk pengembangan metode tadabur qurani dalam pembelajaran agama Islam (tahap II), populasinya adalah keseluruhan informasi berupa ayat-ayat Al-quran dan referensi yang terkait. Sementara itu, untuk penelitian lapangan (tahap III), populasinya adalah informasi tentang efektivitas serta keunggulan dan kelemahan metode tadabur qurani dalam pembelajaran agama Islam untuk


(13)

meningkatkan keimanan mahasiswa UPI yang mengikuti matakuliah PAI pada semester ganjil tahun 2009.

Adapun anggota populasi penelitian ini sebagai berikut. Tabel 3.1

DISTRIBUSI ANGGOTA POPULASI PENELITIAN

Fakultas Jurusan/Prodi Jumlah

Kelas

Jumlah mahasiswa

FIP Administrasi Pendidikan 2 50

PLS 2 87

PPB 2 102

Psikologi 3 120

PLB 3 123

PG PAUD 2 50

Teknologi Pendidikan 2 81

PGSD 4* 1689 **

Perpustakaan dan Informasi 1 33

FPIPS Pend. Geografi 2 96

IPAI 2 67

PKn 2 106

Pend. Sejarah 2 117

Manaj. Pemas. Pariwisata 2 99

Manaj. Industri Katering 2 63

Manaj. Resort& Leisure 2 92

Ilmu Pengetahuan Sosial 1 45

FPBS Pend. Bahasa Inggeris 3 133

Bahasa Inggeris 3 113

Pendidikan Bahasa Indonesia 3 145

Bahasa Indonesia 3 96

Pendidikan Bahasa Daerah 3 148

Pendidikan Bahasa Arab 2 77

Pendidikan Bahasa Jepang 2 147

Pendidikan Bahasa Jerman 3 70

Pendidikan Bahasa Perancis 2 68

Pendidikan Seni Rupa 2 149

Pendidikan Seni Tari 2 91

Pendidikan Seni Musik 2 109

3 Fak.*** 29 Jurusan/Prodi 66 4366

Sumber: Direktorat Akademik UPI, September 2009.

*) Jumlah kelas di kampus Induk Bumi Siliwangi **) Jumlah ini termasuk di kampus Daerah


(14)

Melihat jumlah anggota popolasi penelitian banyak serta beragam dan peneliti menilai tidak efisien jika data diambil dari seluruh anggota populasi, maka data diambil dari sampel. Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik stratifikasi, random, dan total. Stratifikasi maksudnya adalah diambil dari masing-masing fakultas diwakili oleh dua Jurusan/Program studi yang kelasnya paralel dengan memprioritaskan kelas yang berkarakter khusus, yaitu pada Program Studi IPAI dan Jurusan Pendidikan Bahasa Arab. Teknik random dipakai untuk mengundi rombongan kelas yang diajadikan sampel dari masing-masing fakultas. Sampel total maksudnya adalah mahasiswa yang mengontrak mata kuliah PAI (KU-100) pada masing-masing kelas hasil undian diikutsertakan seluruhnya secara total.

Adapun langkah-langkah operasional penentuan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Diambil dari masing-masing fakultas diwakili oleh dua jurusan/program studi. b. Mempertimbangkan jurusan/prodi yang memiliki karakteristik khusus yang secara teoretis dapat berpengaruh pada hasil pembelajaran agama Islam dengan menggunakan metode tadabur qurani. Oleh karena itu, Prodi Ilmu Pendidikan Agama Islam (IPAI) pada FPIPS dan Jurusan Pendidikan Bahasa Arab pada FPBS menjadi prioritas untuk dijadikan anggota sampel.

c. Diambil dari seluruh kelas terwakili klasifikasi seluruh waktu pelaksanaan pembel-ajaran agama Islam untuk mengontrol efektivitas metode tadabur qurani dilihat dari segi waktu pelaksanaan pembelajaran, yaitu (a) pagi hari


(15)

(07.00 s.d. 08.40 dan 08.50 s.d. 10.30), (b) tengah hari (13.10 s.d. 14.50) dan (c) sore hari (15.20 s.d. 17.00).

d. Untuk menentukan rombongan kelas mana yang dipilih dari kelas-kelas paralel pada masing-masing jurusan/prodi, ditentukan melalui undian atau random. e. Seluruh mahasiswa pada rombongan kelas yang terpilih (hasil random)

menjadi sampel penelitian (sampel total).

Berdasarkan langkah-langkah dan pertimbangan-pertimbangan di atas, maka anggota sampel penelitian ini sebagai berikut.

Tabel 3.2

DISTRIBUSI ANGGOTA SAMPEL PENELITIAN Fakul-

tas

Jurusan /Prodi Jumlah Kelas Kategori/ Kelas Jumlah Mahasiswa Ket. Waktu FIP Administrasi

Pendidikan 2

1 kls. Eksperimen 46 Pagi hari 1kls. Kontrol 37

Pendidikan Luar

Sekolah 2

1kls. Eksperimen 44 Siang hari 1kls. Kontrol 38

FPIPS Ilmu Pendidikan

Agama Islam 2

1kls. Eksperimen 23 Pagi hari 1kls. Kontrol 30

Pendidikan

Geografi 2

1kls. Eksperimen 43 Teng. hari 1kls. Kontrol 43

FPBS Pendidikan

Bahasa Arab 2

1kls. Eksperimen 28 Sore hari 1kls. Kontrol 32

Pendidikan

Bahasa Inggris 2

1kls. Eksperimen 36 Siang hari 1kls. Kontrol 38

3 Fak. 7 Jurusan/Prodi 12 Kelas

6 Kls. Eksperimen. 6 Kls. Kontrol.

438 Mah. C.DEFINISI OPERASIONAL

Sebelum menguraikan mengenai prosedur penelitian, terutama yang terkait dengan intrumen penelitian dan pengembangannya, dibutuhkan definisi


(16)

operasional untuk mempertegas, memberikan arah, dan menghindari kesalahpahaman. Beberapa istilah yang dipandang penting untuk didefinisikan yaitu 1) pengembangan, 2) metode tadabur qurani, 3) pembelajaran agama Islam, dan 4) meningkatkan keimanan.

1. Pengembangan, yakni suatu upaya, cara, dan proses yang dilakukan peneliti untuk menghasilkan rumusan akhir berupa produk metode tadabur qurani dalam pembelajaran agama Islam untuk meningkatkan keimanan mahasiswa. 2. Metode tadabur qurani,yaitu suatu “produk” tentang cara pembelajaran yang

sistematis dengan menggunakan prinsip-prinsip pembelajaran melalui membaca/mendengar, pemahaman, perenungan ayat-ayat Al-quran secara mendalam sehingga mahasiswa mampu menangkap nilai-nilai dibalik ayat-ayat Al-quran tersebut dan mengamalkannya. Unsur-unsur metode tadabur qurani, lebih menekankan pada studi konseptual pengertian metode tadabur qurani, landasan-landasannya, ciri-cirinya, faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaannya serta mendesain langkah-langkah operasional penggunaan metode tersebut.

3. Pembelajaran agama Islam, yaitu pelaksanaan perkuliahan Pendidikan Agama Islam (PAI) bagi mahasiswa (muslim) tingkat I pada topik "Keimanan" yang diselenggarakan di lingkungan UPI dengan kode KU 101 dan berbobot 2 SKS. Pelaksanaan perkuliahan yang dimaksudkan adalah untuk mencapai tujuan pembelajaran berdasarkan Kurikulum PAI UPI tahun 2008, yaitu untuk: (1) menghayati pengertian iman secara benar berdasarkan Al-quran dan Al-hadis, (2) merasakan sebagian ciri-ciri orang yang beriman, (3) menghayati nilai-nilai


(17)

iman dalam kehidupan sehari-hari, dan (4) menyiapkan diri untuk merealisasikan nilai-nilai keimanan dalam kehidupan sehari-hari.

4. Meningkatkan Keimaan, yaitu suatu upaya pembelajaran yang dilakukan oleh dosen PAI-UPI dalam mencapai tujuan pembelajaran pada topik "Keimanan". Adapun pokok-pokok materinya terdiri atas: (1) makna iman berdasarkan Al-quran, (2) ciri-ciri mukmin berdasarkan Al-Al-quran, 3) manfaat keimanan berdasarkan Al-quran, dan (4) merealisasikan nilai-nilai keimanan dalam amal dalam kehidupan. Adapun pencapaian tujuan pembelajaran yang dimaksud di atas adalah meningkatnya keimanan pada mahasiswa yang ditandai dengan bertambahnya atau meningkatnya rerata skor tes mahasiswa setelah proses pembelajaran pada topik keimanan tersebut.

D.INSTRUMEN PENELITIAN

Penetapkan instrumen penelitian diawali dengan analisis variabel penelitian, yakni mengkaji variabel-variabel serta sub-sub variabelnya dan mengembangkan indikator setiap subvariabel penelitian. Di samping itu, peneliti memperhatikan dan memegang teguh definisi operasional sebagaimana telah dijelaskan di atas. Setelah itu, peneliti memilih jenis instrumen yang relevan lalu menetapkan jenis instrumen yang digunakan. Instrumen penelitian ini terdiri atas lima macam. Keragamannya disesuaikan dengan tuntutan jenis dan karakteristik data yang harus diperoleh, yaitu sebagai berikut.

a. Peneliti sendiri, peneliti sebagai instrumen penelitian secara langsung untuk memperoleh data awal mengenai penyelenggaraan tadabur Al-quran pada


(18)

kalangan mahasiswa UPI dan untuk pengembangan metode tadabur qurani dalam pembelajaran agama Islam. Peneliti berfokus untuk bertanya dan men-jawab pertanyaan penelitian sebagaimana telah dituangkan pada Bab I.

b. Angket skala diferensiasi semantik 1, disiapkan untuk trianggulasi (penilaian) pakar PAI (lima orang) mengenai draf metode tadabur qurani dalam pembelajaran agama Islam yang telah dikembangkan oleh peneliti sendiri. Format angket skala diferensiasi semantik tersebut didesain dengan mengontraskan “kutub positif” dan “kutub negatif” dari masing-masing objek yang dinilai oleh para pakar PAI. Kutub positif berbobot nilai 1, 2, 3, 4 dan 5. Sedangkan kutub negatif berbobot nilai -1, -2, -3, -4, dan -5. Contoh instrumennya pada lampiran 3.

Adapun para responden (pakar PAI) untuk melakukan trianggulasi terhadap draf metode tadabur qurani adalah sebagai berikut.

1. Dr. H. Syahidin, M.Pd., lulusan S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa Arab IKIP Bandung, S-2 lulusan Prodi Pendidikan Umum/Nilai PPS IKIP Bandung, dan S-3 lulusan UIN Jakarta. Kini Beliau sebagai dosen tetap matakuliah PAI/SPAI, Ilmu Pendidikan Islam di UPI. Di samping itu, Beliau juga sebagai dosen luar biasa Pascasarjana UIN Bandung dan IAILM Suryalaya Tasikmalaya serta sebagai Ketua Umum DPP (Dewan Pimpinan Pusat) Asosiasi Dosen PAI Seluruh Indoneia (ADPISI).


(19)

2. Prof. Dr. H. Mahmud Syafei, M.A, M. Pd.I., lulusan S-1 Jurusan PAI UNISBA, S-2 dan S-3 UIN Jakarta, Dosen PAI/SPAI UPI, dan sebagai Ketua Umum DPW (Dewan Pimpinan Wilayah) ADPISI Jawa Barat.

3. Dr. H. Endis Fifdaus, M.A., lulusan S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa Arab IKIP Bandung, S-2 dan S-3 UIN Jakarta. Ia adalah sebagai dosen tetap PAI/SPAI, Kajian Keislaman, dan sebagai Ketua Prodi IPAI FPIPS UPI. 4. Drs. H. Aam Abdussalam, M.Pd., lulusan S-1 Pendidikan Bahasa Arab

IKIP Bandung, S-2 Prodi PU IKIP Bandung, kini sebagai kandidat Doktor Pendidikan Islam di UIN Bandung, Dosen Tetap PAI/SPAI, Tafsir/Ilmu Tafsir, dan mantan Koordinator PAI UPI.

5. Drs. H. Aceng Kosasih, M.Ag., lulusan S-1 IAIN Bandung, S-2 UIN Jakarta, koordinator PAI/SPAI UPI, dan sebagai Dosen PAI/SPAI UPI.

Nilai-nilai yang diperoleh dari para responden di atas ditabulasi dan diberi skor, serta hasilnya dikalikan 100%. Adapun yang dijadikan pedoman untuk menginterpretasikan data penelitian ini ditentukan patokan berikut.

Negatif Positif

-100% s.d -<75% = Buruk sekali 0% s.d. < 25% = Sedang

-75% s.d. -<50% = Buruk 35% s.d. < 50% = Cukup memadai -50% s.d. -<25% = Kurang sekali 50% s.d. < 75% = Memadai -25% s.d. 0 = Kurang 75% s.d. 100% = Sangat memadai c. Angket skala diferensiasi semantik 2, disiapkan untuk penilaian mahasiswa


(20)

dengan instrumen pascates. Instrumen ini dikembangkan oleh peneliti dan ditimbang oleh pakar. Langkah-langkah pengembangan dan pedoman interpretasinya sama dengan angket skala diferensiasi 1 di atas, tetapi materinya bersifat umum dan lebih sederhana karena ditujukan bagi mahasiswa peserta kuliah PAI yang dijadikan sampel penelitian.

d. Pedoman studi dokumenter, digunakan untuk memperoleh data mengenai hal-hal sebagai berikut.

1)Anggota populasai yang akan dijadikan sampel penelitian. Sumber data diperoleh dari Direktoran Akademik dan Kemahasiswaan UPI.

2)Sebaran kelas-kelas PAI di lingkungan UPI yang dijadikan sampel penelitian. Sumber data diperoleh dari Direktoran Akademik dan Kemahasiswaan UPI.

3)Kararteristik jurusan/fakultas dan waktu pembelajaran datanya diperoleh dari identitas peserta tes dan dari jadwal kuliah PAI FPIPS UPI pada semester ganjil tahun 2009.

4)Kemampuan mahasiswa (sampel penelitian) dalam membaca Al-quran datanya diperoleh dari Unit Kegiatan Mahasiswa BAQI Al-Furqan UPI. e. Tes sikap (model Likert), yakni sikap terhadap objek tanda-tanda orang

ber-iman untuk melihat tingkat keber-imanan mahasiswa sebelum dan sesudah pembelajaran PAI. Instrumen ini dibuat oleh peneliti sendiri (contoh alat tes pada lampiran 7). Karena instrumen ini dikembangkan oleh peneliti, maka berikut ini dijelaskan langkah-langkah pengembangannya.


(21)

1)Memperhatikan definisi operasional tentang peningkatan keimanan mahasiswa.

2)Mengkaji kurikulum MKDU-PAI UPI dan materi tentang keimanan pada perkuliahan tersebut kemudian mengembangkan kisi-kisinya yang berhu-bungan dengan tanda-tanda keimanan.

3)Menyusun 100 item (soal) draf sekala sikap berdasarkan kisi-kisi tanda-tanda keimanan untuk diujicobakan. Kemudian dilakukan uji kesahihan

(validitas) instrumen tes secara keseluruhan. Hal ini peneliti menggunakan

pendekatan rasional, yaitu dengan membandingkan antara kisi-kisi dengan butir soalnya.

4)Mengujicobakan intrumen tersebut pada bulan Juni 2009 terhadap 130 mahasiswa (tiga kelas) di Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STTT) Bandung yang mengikuti kuliah PAI. Materi, waktu, dan metode yang digunakan sama dengan yang akan digunakan dalam uji lapangan di UPI. 5)Menganalisis butir-butir hasil tes ujicoba untuk memilih butir-butir soal

yang sudah memadai, yang dapat diperbaiki, dan yang tidak dapat dipergu-nakan. Dari 100 butir soal tersebut diperoleh 20 butir soal yang memadai dilihat dari tingkat keterbacaannya, tingkat kesulitannya yang proporsional, serta yang memiliki konsistensi rentang skala (ketepatan ukur sehingga skala setiap item berharga 0-1-2-4 bagi pernyataan positif, dan berharga 4-3-2-1 bagi pernyataan negatif) dari instrumen yang dimaksud. Adapun data, proses dan hasil perhitungannya disertakan pada lampiran 4.


(22)

6) Menata kembali semua pertanyaan yang sudah “lolos” dari seleksi pada tahap-tahap tersebut di atas menjadi skala sikap yang akan ditimbang kembali oleh pakar evaluasi pendidikan.

7) Meminta penilaian tentang konstruk instrumen kepada lima pakar (evaluasi pendidikan) yang kompeten dalam bidang instrumen dan memiliki komitmen keagamaan yang kuat, yaitu:

a) Prof. Dr. H. Akdon M.Pd. (Guru Besar/Dosen FIP dan Sekolah Pascasarjana UPI,

b) Prof. Dr. H. Idrus Affandi, M.Pd. (Guru besar/Dosen/Dekan FPIPS dan Sekolah Pascasarjana UPI),

c) Dr. H. Nandang R., M.Pd. (Dosen PPB FIP/Sekolah Pascasarjana UPI, Kepala UPT Layanan Bimbingan Konseling UPI),

d) Dr. H. Nurhudaya, M.Pd. (Dosen Penelitian PPB FIP, Staf Ahli UPT LBK UPI), dan

e) Dr. H. Suroso, M.Pd. (Dosen Penelitian/Biologi FPMIPA/Sekolah Pascasarjana UPI).

8) Menganalisis secara statistik hasil penilaian para pakar (lihat lampiran 5), kemudian memperbaiki butir-butir soal yang masih perlu penghalusan dan menyusun kembali set soal sehingga menjadi 19 butir soal yang “lolos” seleksi untuk dijadikan instrumen final. Rekapitulasi datanya ada pada lampiran 7.


(23)

Adapun proses atau langkah-langkah perhitungan reliabilitas antarpenilai mengikuti rumus dan langkah-langkah Natawijdjaja (tt: 103) meliputi: (1) mentabulasi data yang diperoleh dari penimbang, (2) menskor dan menghitung poin-poin yang dibutuhkan oleh rumus perhitungan reliabilitas penilaian skala sikap, dan (3) memasukkan nilai-nilai (angka-angka) ke dalam rumus sebagaimana hasilnya direkam berikut ini.

0,1983 1)0,1825 -(5 0,1825 0,0816 -0,1825 ) 1 (

11 + = + =

− = p p e p V k V V V r 5529 , 0 0,1825 0,0816 -0,1825

33 = =

− = p e p V V V r 7358 , 2 5529 , 0 1 2 19 5529 , 0 1 2 2 2 33 33

33 =

− = − − = r n r tr

H0 : r = 0 artinya tidak ada kesesuaian antar penilai H1 : r ≠ 0 artinya terdapat kesesuaian antar penilai

Jika ditetapkan α=5% dengan derajat bebas = 95-1=94, maka dari tabel distribusi t diperoleh nilai t(95:0,05) sebesar 2,629. Oleh karena itu, nilai t > t(95:0,05) Hipotesis nol ditolak. Artinya, terdapat kesesuaian antarkelima penilai. Daftar distribusi t-tabel pada lampiran 14.

E. PROSEDUR PENELITIAN

Penelitian ini mengikuti prosedur penelitian ilmiah dan dibagi menjadi tiga tahap dengan langkah-langkah sebagaimana dideskripsikan berikut ini.

1. Tahap pertama

a. Penyusunan desain penelitian; Langkah ini dilakukan setelah survei lapangan (tahap I) untuk memperoleh informasi tentang kondisi objektif dalam penyelenggaraan tadabur Al-quran pada kalangan mahasiswa serta pelaksanaan


(24)

pembelajaran PAI di lingkungan UPI. Bersamaan dengan survey lapangan, peneliti melakukan studi pustaka (Al-quran, Hadis, Atsar, dan bahan pustaka lain yang relevan).

b. Persiapan pengembangan metode tadabur Qurani berupa studi pustaka terutama yang berhubungan dengan (a) konsep tadabur Al-quran, (b) teori-teori pendidikan dan pembelajaran agama Islam, serta (c) Al-quran dan beberapa tafsir, hadits, atsar shahabat, dan buku-buku referensi lain yang terkait.

c. Merancang draf metode tadabur Al-quran (deskriptif-konseptual) berdasarkan persiapan di atas, lalu disusunlah model hipotetikmetode tadabur qurani dalam pembelajaran agama Islam untuk meningkatkan keimanan mahasiswa.

Dalam mengembangkan metode tadabur qurani secara konseptual, peneliti memilih metode tematik (maudhu’i), yang langkah-langkahnya meramu pendapat Abdullah (2004:263; Shihab, 1993: 74; Al-Qattan, 1992; Ash-Shiddieqy, 1977:201; dan Rosihon, 2001: 159) yaitu sebagai berikut. 1) Menetapkan masalah (key concepts) atau judul yang akan dibahas, yakni

metode tadabur qurani dalam pembelajaran agama Islam. 2) Menyusun pertanyaan penelitian secara garis besar.

3) Menghimpun ayat-ayat tadabur serta ayat-ayat lain yang berkaitan. Langkah ini diperlukan agar mudah menafsirkan (memahami) ayat Al-quran dengan ayat-ayat Al-Al-quran.

4) Menyusun runtutan ayat sesuai dengan masa turunnya dan sebab-sebab turunya (asbâb al-nuzûl).


(25)

5) Berupaya memahami korelasi ayat-ayat tersebut dengan surah masing-masing.

6) Menyusun pembahasan dalam kerangka yang lebih detil dan lebih sempurna (outline).

7) Melengkapi pembahasan dengan hadis-hadis yang relevan dengan pokok bahasan. Hal ini diperlukan terutama jika tidak ditemukan ayat yang dapat dijadikan tafsir bagi ayat yang hendak ditafsirkan itu.

8) Melengkapi pembahasan dengan atsar sahabat karena mereka lebih mengetahui maksud-maksud ayat, mereka mendengar sendiri dari Rasul ρ dan mempersaksikan sebab-sebab nuzul-nya ayat, memahami suasana yang mengelilingi turunnya ayat, dan mengetahui bahasa Arab.

9) Melengkapi pembahasan dengan ijtihad/karya ulama/ilmuwan, yakni menganalisis karya-karya ulama/ilmuwan tentang hal-hal yang terkait dengan tadabur Al-quran dan metodologi pembelajaran agama Islam. 10) Memahami ayat dengan menggunakan ilmu bahasa Arab.

11) Mengkaji metode tadabur qurani dalam pembelajaran agama Islam tersebut secara keseluruhan.

d. Model hipotetik diujikan kepada para pakar PAI mengenai substansi materi dan kepraktisan metode. Di samping itu dilakukan pula diskusi dengan para kolega, sedangkan untuk memperbaiki tingkat keterbacaannya dibacakan kepada pakar bahasa Indonesia.


(26)

e. Perbaikan draf “Metode Tadabur Qurani dalam Pembelajaran Agama Islam untuk Meningkatkan Keimanan Mahasiswa”.

2. Tahap Kedua

a. Sebelum melakukan ujicoba terbatas terlebih dahulu membuat instrumen, ujicoba instrumen, dan pengembangannya.

b. Ujicoba metode tadabur qurani secara terbatas dilakukan untuk mendapatkan masukan kritis dari para mahasiswa.

c. Menganalisis hasil ujicoba terbatas untuk menyempurnakan atau merevisi metode tadabur qurani.

d. Diskusi terbatas dengan para kolega (pakar PAI) untuk menelaah berbagai aspek yang perlu dipertimbangkan dalam menerapkan metode tadabur qurani. 3. Tahap ketiga

a. Menentukan lokasi uji lapangan, mencari data populasi dari Direktorat Akademik UPI dan Jurusan MKDU UPI, dan menentukan sampel penelitian. b. Melakukan uji lapangan dan observasi partisipatif serta pengumpulan data

lainnya yang dianggap mendukung.

c. Mengolah dan menganalisis data hasil uji lapangan dengan menggunakan program SPSS-17 dan melibatkan pakar statistika.

d. Menyusun draf akhir hasil penelitian.

e. Menyusun artikel ilmiah untuk dipublikasikan dalam jurnal serta menyusun buku Metode Tadabur Qurani dalam Pembelajaran Agama Islam.


(27)

Adapun gambaran langkah-langkah yang ditempuh dalam mengembangkan metode tadabur qurani divisualkan dalam diagram alur (bagan) berikut.

Gambar 3.4

ALUR PROSES PENELITIAN

SURVEY LAPANGAN STUDI PUSTAKA:

STUDI PUSTAKA STUDI PUSTAKA

TRIANGGULASI SUBSTANSI M ATERI & KEPRAKTISAN M ETODE

(PAKAR PAI)

TRIANGGULASI KETERBACAAN (PAKAR BAHASA)

UJICOBA TERBATAS (DI STTT) PENYEM PURNAAN

M ETODE TADABUR QURANI DALAM PEM BELAJARAN AGAM A ISLAM

PENENTUAN LOKASI UJICOBA

ANALISIS HASIL UJICOBA TERBATAS

PENENTUAN LOKASI

UJI LAPANGAN (DI UPI)

(STUDI EKSPERIM EN-EM PIRIK)

PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS HASIL UJI LAPANGAN

HASIL PENELITIAN:

DISERTASI: PENGEM BANGAN M ETODE TADABUR QURANI DALAM PEM BEL-AJARAN AGAM A ISLAM UNTUK M ENINGKATKAN KEIM ANAN PUBIKASI : BUKU M ETODE TADABUR QURANI DALAM PEM BELAJARAN

AGAM A ISLAM DAN 2. ARTIKEL UNTUK SEM INAR DAN JURNAL

POPULASI SAM PEL

PENYUSUNAN DRAF

M ETODE TADABUR QURANI DALAM PEM BELAJARAN AGAM A ISLAM

(STUDI DESKRIPTIF-KONSEPTUAL) M ENYUSUN DESAIN

PENELITIAN

PENGEM BANGAN INSTRUM EN (TES)

PERBAIKAN

M ETODE TADABUR QURANI DALAM PEM BELAJARAN AGAM A ISLAM

PENGEM BANGAN

M ETODE TADABUR QURANI DALAM PEM BELAJARAN AGAM A ISLAM

2

1


(28)

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. KESIMPULAN

1. Tadabur Al-quran pada Pembelajaran Agama Islam Di UPI

Penyelenggaraan tadabur Al-quran di lingkungan UPI banyak dilakukan karena terkait dengan moto, visi, misi, dan tujuan UPI sehingga tercipta suasana kehidupan beragama (religius). Model pelaksanaannya beragam, yaitu (a) Tadarus (tilawah verbalistik), (b) Tilawah Al-quran dan terjemahnya, (c) Tilawah, terjemahan, penjelasan, dan diskusi, dan (e) Tilawah Al-quran yang terkait dengan pelaksanaan PAI.

Pelaksanaan tadabur Al-quran yang terkait dengan mata kuliah PAI di UPI dapat dikelompokkan pada tiga jalur, yaitu pada kuliah tatap muka, kuliah (kegiatan) terstruktur, dan kuliah (kegiatan) mandiri. Pada perkuliahan tatap muka, tadabur Al-quran diselenggarakan menjelang penyajian materi perkuliahan PAI dan atau pada saat penyajian materi perkuliahan, terutama tatkala menunjukkan dalil naqli (rujukan dalil Al-quran) yang terkait dengan tema yang sedang di bahasnya. Pada perkuliahan terstruktur, tadabur Al-quran diselenggarakan dengan program kegiatan tutorial PAI dan program kegiatan Baca quran Intensif (BAQI). Pada perkuliahan (kegiatan) mandiri, tadabur Al-quran diselenggarakan oleh Unit Pengembangan Tilawatul Quran (UPTQ) dan kegiatan lain secara sukarela. Dari keseluruhan model dan jenis penyelenggaraan tadabur Al-quran di atas, belum sampai pada kategori tadabur Al-quran dalam arti


(29)

yang sebenarnya atau belum memadai sebagai konsep tadabur Al-quran yang integral karena baru sampai tahap simâ’ah/tilâwah dan tafhîm. Saat ini tadabur Al-quran pada pelaksanaan PAI tidak termasuk materi dalam silabus PAI dan tidak pula termasuk salah satu metode pembelajaran.

2. Metode Tadabur Qurani dalam Pembelajaran Agama Islam.

Metode tadabur qurani dalam pembelajaran agama Islam telah berhasil dikembangkan dari konsep tadabur Al-quran dan dari metode/prinsip-prinsip pembelajaran agama Islam. Metode tadabur qurani telah tersusun secara sistematis dan dapat dijadikan rujukan teoretis-ilmiah pembelajaran agama Islam untuk meningkatkan keimanan.

Secara empirik, konsep metode tadabur qurani dalam pembelajaran agama Islam “sangat memadai” dan memenuhi syarat sebagai suatu metode pembelajaran agama Islam. Metode ini mencakup hal-hal sebagai berikut.

a. Pengetian: bersifat logis, bersistem, menggambarkan langkah-langkah kerja pembelajaran untuk mencapai tujuan dan memudahkan pelaksanaanya.

b. Landasan: memiliki landasan yang kokoh (religius, filosofis, yuridis-konstitusional, psikologis-pedagogis, dan sosiologis).

c. Ciri-ciri: memiliki ciri khas, yaitu menyentuh emosi, suasana pembelajaran khusyuk dan khidmat, merasakan terjadinya komunikasi ilahiah, dan menyatunya pikiran dan hati para peserta didik.

d. Faktor-faktor determinan: Sesuai dengan tingkat perkembangan umur dan tingkat kematangan psikologis keagamaan mahasiswa, sangat cocok untuk


(30)

tujuan pembelajaran ranah afektif, sangat cocok untuk pembelajaran agama Islam materi keimanan (akidah), penguasaan materi akan lebih baik jika mahasiswa memiliki kemampuan membaca Al-quran dan bahasa Arab, dan dapat digunakan kapan saja (pagi, siang, maupun sore hari).

e. Sarana pembelajaran: yang paling penting Al-quran dan terjemahannya, ia sederhana, murah, mudah mendapatkannya, dan berdampak positifnya mahasiswa semakin akrab dengan Al-quran.

f. Langkah-langkah pembelajaran: sesuai dengan langkah-langkah dan hirarki pembelajaran secara umum, prosedurnya simpel, sistematis dan berjenjang, masing-masing komponen menyatu dan berhubungan, komplementer dan berkelanjutan, dimulai dari yang mudah ke tingkat yang lebih sulit, serta proses pembelajaran bersumber dan berpegang pada sumber pokok ajaran Islam.

g. Karakteristik pembelajaran: tergolong pada strategi transinternalisasi nilai, terjadi komunikasi dialogis antara dosen dengan mahasiswa, lebih menekankan pada pendekatan rasional (berfikir Islami) dan emosional (menggugah perasaan), mudah mengingat langkah-langkah pokoknya, yakni ST-4 (Simâ’ah/tilâwah, Tafhîm, Tadzawwuq, Tashdîq, dan Tajawwub), baik dosen maupun mahasiswa dapat melakukan evaluasi/perbaikan sejak proses pembelajaran berlangsung hingga sesudahnya, dan keterampilan melakukan langkah-langkah belajar dapat dipraktikkan di luar kelas sehingga menghasilkan karakter Islami.


(31)

3. Implementasi Metode Tadabur Qurani

Metode tadabur qurani dalam pembelajaran agama Islam sangat efektif (ampuh) dalam meningkatkan keimanan mahasiswa UPI. (Gain Ekperimen-Kontrol t = 8,538, Sign. P-value 0, 0,00 (P<0,5).

Keunggulan-keunggulan metode tadabur qurani dalam pembelajaran agama Islam untuk meningkatkan keimanan menurut pandangan mahasiswa adalah: a) menarik, b) mudah diikuti, c) menyenangkan, d) mudah diingat, e) menggairah-kan, f) memberi semangat belajar agama Islam, g) mempermudah pemahaman materi keimanan, (h) mempermudah penghayatan materi keimanan, i) memper-mudah pengamalan nilai-nilai ajaran Islam, dan j) memper-mudah diduplikasikan.

Ada empat dampak penyerta (nurturent effect) sebagai keunggulan metode tadabur qurani, yaitu sebagai berikut.

a. Merangsang mahasiswa untuk menggunakan Al-quran sebagai petunjuk dalam kehidupan.

b. Mahasiswa terlatih konsentrasinya waktu pembelajaran dan berupaya sungguh-sungguh untuk membuka pikiran dan mata hatinya.

c. Penggunaan metode tadabur qurani lebih menarik bagi mereka yang memiliki kemampuan membaca Al-quran, kemampuan bahasa Arab, dan yang memiliki minat besar terhadap PAI.

d) Bagi guru/dosen yang memiliki kemampuan bahasa Arab, penguasaan tafsir/ hadis, pengetahuan komprehensif dan aktual, memiliki suara yang merdu dalam membaca Al-quran, dan keterampilan mengolah bahan informasi visual


(32)

dapat meningkatkan keberhasilan pembelajaran dengan menggunakan metode tadabbur qurani.

Adapun sisi kelemahan metode tadabur qurani dalam pembelajaran agama Islam sebagai berikut.

a) Membutuhkan durasi waktu yang cukup panjang.

b) Dosen/guru cenderung selalu harus berada dalam ruangan (tempat pembelajaran) dari mulai awal sampai akhir pembelajaran.

c) Pelaksanaan pembelajaran cenderung bersifat teacher centered (berpusat pada dosen/guru) pada kelas yang mahasiswanya belum mampu membaca Al-quran, bahasa Arab, dan atau kurang minat terhadap PAI. Akan tetapi, jika mahasiswanya mampu membaca Al-quran, bahasa Arab, dan atau memiliki minat terhadap PAI, maka pelaksanaan pembelajaran bersifat student centered. d) Diperlukan keterampilan menggunakan metode ini yang memadai, terutama

dalam mengondisikan suasana, memilih ayat-ayat Al-quran yang urgen dan tepat dengan kebutuhan mahasiswa, cara penyajian yang menarik, membuka pikiran, menyentuh hati (emosional), dan mendesain program aksi untuk pengamalan nilai-nilai Islami.

e) Untuk meningkatkan respons mahasiswa terhadap materi pembelajaran yang disajikan, perlu didukung oleh kete-rampilan dosen dalam menciptakan atau menyediakan sarana belajar yang menarik perhatian mahasiswa, dan sarana yang menarik dan lengkap itu memerlukan biaya besar.


(33)

B. IMPIKASI HASIL PENELITIAN

1. Implikasi Teoretis

Pengembangan metode tadabur qurani dalam pembelajaran agama Islam untuk mengingkatkan keimanan telah teruji keberhasilannya secara konseptual dan secara empirik. Hal ini merupakan keberhasilan dalam mendesain kerangka teori pendidikan dan pembelajaran agama Islam. Oleh karena itu, keseluruhan konsep metode tadabur qurani ini dapat dijadikan landasan yang memadai untuk mengembangkan teori pendidikan umum/nilai, terutama untuk pendidikan agama Islam (PAI). Di samping itu dapat pula digunakan untuk pengembangan atau perluasan bidang-bidang tilawah Al-quran, misalnya oleh Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ).

Teori dasar mengenai prosedur pembelajaran model Glesser yang sudah diakui oleh kalangan ilmuwan pendidikan, melalui kajian ini semakin kokoh kedudukannya. Secara khusus, hasil kajian ini menambahkan bahwa dalam kondisi awal (entering behavior) dipandang sebagai sesuatu yang amat penting untuk diperhatikan, terutama mengenai kemampuan dan kebiasaan membaca Al-quran mahasiswa serta tingkat penguasaan materi agama Islam yang sudah dan akan dipelajari. Demikian juga dalam evaluasi (performan assessment), dipandang sebagai sesuatu yang penting sekali terutama mengenai teknik pengembangan alat evaluasi yang sesuai dengan ranah afektif. Dalam hal prosedur pembelajaran

(intructional procedure) metode ini memiliki karakteristik: (a) sistematis, berjenjang, komplementer, berkelanjutan, masing-masing komponen menyatu dan berhubungan. (b) urutan langkah-langkah pembelajaran sederhana (simpel), (c)


(34)

keseluruhan proses pembelajaran bersumber dan berpegang pada prinsip-prinsip pokok ajaran Islam, (d) pendekatan rasionaldan emosional sesuai dengan karakter materi keimanan dan tujuan pembelajaran ranah afektif, (e) memperhatikan ketertarikan peserta didik pada materi pembelajaran, dan (f) terjadi komunikasi dialogis antara dosen-mahasiswa sehingga suasana lebih akrab.

Teori mengenai langkah-langkah internalisasi nilai Krathwohl dkk.(1980: 24-30) yang sudah diakui oleh kalangan ilmuwan pendidikan nilai, melalui pengembangan metode ini dapat mengokohkan teori yang sudah ada itu, bahkan dapat menambahkannya dengan langkah-langkah yang lebih rinci dan istilah "Islami". Dikatakan "lebih rinci" karena dari penelitian ini dapat merinci langkah langkahnya sampai pada hal-hal yang lebih detil. Dikatakan "Islami" karena tersingkap dari khazanah sumber ajaran Islam, peristilahan yang dipakai lebih akrab dengan budaya Islam (bahasa Arab), dan langkah-langkah metode tadabur qurani sesuai dengan dasar dan prinsip-prinsip pendidikan qurani.

2. Implikasi Praktis

Adapun implikasi praktis dari hasil penelitian pengembangan (R&D) ini adalah sebagai berikut.

Pertama. Metode tadabur qurani dapat digunakan secara praktis dalam pembelajaran agama Islam untuk meningkatkan keimanan bagi mahasiswa (orang deasa). Di samping itu, dapat pula digunakan untuk meningkatkan kualitas membaca Al-quran (tadarus, pengajian, dan majlis taklim) karena konsep tadabbur Al-quran merupakan peningkatan, perluasan dan pendalaman dari


(35)

qira`ah dan tilâwah Al-quran yang selama ini kaum muslimin mengenal dan melaksanakannya. Mudahnya penerapan metode tadabur qurani ini didukung oleh budaya masyarakat muslim Indonesia yang sudah biasa melaksanakan qira`ah dan tilawah quran. Dengan diterapkannya konsep tadabur, peran dan fungsi Al-quran dapat diperolehnya.

Kedua. Produk mengenai metode tadabur qurani ini telah tersusun sampai pada taraf kelengkapan dan kesempurnaan tertentu ini bersifat tentatif. Hal ini dapat dijadikan sebagai model pengembangan konsep-konsep lain yang bermanfaat bagi berbagai kepentingan dalam pendidikan Islam.

Ketiga. Metode tadabur qurani dalam pembelajaran agama Islam untuk meningkatkan keimanan mahasiswa UPI telah teruji secara empirik. Hal demikian itu berimplikasi praktis bahwa metode tadabur qurani ini dapat diterapkan dan didesiminasikan kepada berbagai lembaga.

3. Implikasi bagi Penelitian Lebih Lanjut

Adapun implikasi penelitian ini bagi penelitian lebih lanjut adalah sebagai berikut.

Pertama. Penelitian ini telah menghasilkan rumusan teoretis-praktis metode tadabur qurani yang bersifat tentatif. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan verifikasi, pengembangan, dan melengkapkan, bahkan dibutuhkan juga kritik ataupun pengguguran. Untuk itu, perlu dilakukan penelitian-penelitian serupa di lembaga lain, penelitian eksperimen untuk pencapaian materi/bahasan lainnya, seperti kesalehan sosial, materi akhlak, dan syari’ah.


(36)

Kedua. Penelitian ini dengan batas-batas tertentu telah berhasil mengembangkan metode tadabur qurani dan terdiuji secara empirik dapat digunakan dalam pembelajaran agama Islam. Dengan demikian, penelitian ini berhasil menambah khazanah metodologi pendidikan Islam (pendidikan nilai) yang digali dari Al-quran sebagai sumber ajaran Islam. Untuk memperkaya khazanah metode pendidikan Islam, perlu dikembangkan dan digali terus metode-metode lain melalui kajian-kajian ilmiah lainnya dari sumber-sumber ajaran Islam dan penelitian ini dapat dijadikan sebagai modelnya.

4. Rekomendasi

Adapun rekomendasi yang dapat diberikan penulis dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut.

Pertama. Kepada Prodi Pendidikan Umum/Nilai SPs UPI direkomendasikan untuk terus memperkaya khazanah metodologi pendidikan umum/pendidikan nilai/pendidikan agama Islam. Direkomendasikan pula untuk memberi arahan dan motivasi kepada para mahasiswanya dalam penulisan tesis atau disertasi agar mahasiswa menggali “mutiara-mutiara” metode pendidikan nilai dari Al-quran (sumber utama ajaran Islam). Di samping itu, metode tadabur qurani ini baik pula untuk didesiminasikan dalam berbagai kesempatan; seperti perkuliahan, diskusi, seminar, atau kegiatan-kegiatan ilmiah lainnya. Hal ini dipandang penting untuk mengokohkan moto UPI “Kampus ilmiah edukatif dan religius” dan visi UPI “Universitas Pelopor dan Unggul” (a leading and outstanding university) sehingga memiliki kebanggaan produk penelitian ilmiah seperti yang dilakukan di negara-negara lain. Peneliti merekomendasikan pula melalui Prodi PU/Nilai untuk


(37)

memfasilitasi "hak paten metode tadabur qurani" ini. Hal ini dipandang penting karena bercermin pada berbagai kasus dewasa ini, seperti banyak produk, hak cipta, dan temuan yang dicuri (diklaim) dan "dipatenkan" oleh negara lain.

Kedua. Kepada para kolega (Dosen PAI PTU), peneliti merekomendasikan untuk menerapkan metode ini dalam perkuliahan PAI, khususnya dalam materi keimanan atau akidah Islam. Hal ini dipandang penting karena di samping alasan efektivitas, penggunaan metode tadabur qurani memiliki kebaikan-kebaikan lain sesuai dengan karakter metode ini, dan memiliki nuturent effec positif untuk kepentingan pendidikan Islami.

Ketiga. Kepada pimpinan Asosiasi Dosen PAI Seluruh Indonesia (ADPISI), baik tingkat pusat (DPP), tingkat wilayah (DPW), maupun tingkat daerah (DPD) direkomendasikan untuk mendukung dalam mendesiminasikan metode tadabur qurani ini melalui pelatihan dosen PAI, seminar, dan penulisan jurnal ilmiah.


(38)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Baqi, Muhammad Fu`ad , (t.t.), Al-Mu'jam al-Mufahras Li Alfazh al-Qurân

al-Karîm, Dâr al-Hadîts.

Abdul Khaeruman, Badri, (2004), Memahami Pesan Al-Quran, Pustaka Setia, Bandung.

Abdulhak, Ishak, (200), Metodologi Pembelajaran Orang Dewasa, Bandung, Andira.

Abdullah, Abdurrahman Saleh, (2005), Teori-Teori Pendidikan Berdasarkan

Al-Quran, Terjemahan Arifin, Rineka Cipta, Jakarta.

Abdullah, Muzayyanah, (2009), Apa Itu Al-Quran?', PTS Islamika, Selangor. Abidu, Yunus Hasan, (2004); Tafsir Al-Quran; Sejarah Tafsir dan Metode Para

Mufasir, Gaya Media Pratama, Jakarta.

Abri, Muhammad Khalid, (2003), Memahami Sifat-Sifat Orang Beriman dan

Cara Membentuknya, Siar Semesta, Surabaya.

Abu Izzudin, Solihin, (2006), Zero to Hero; Mendahsyakan Pribadi Biasa

Menjadi Luar Biasa, Pro-U Media, Yogyakarta.

Abu Syuhbah, Syeikh Muhammad, (2003), Etika Membaca dan Mempelajari

Al-Quran Al-Karim, Terjemahan Taufuqurahman, Pustaka Setia, Bandung. Ad-Duwaisy, Ibrahim dan Al-Umar, Sulaiman, (2008), Zaman Boleh Berubah,

Iman Terus Bertambah, Penerjemah Ade dan Ahmad Syauqi, Wafa Press, Jakarta.

Adhim, Said Abdul. (2009), Nikmatnya Membaca Al-Quran, Alih Bahasa Mu-hammad Amin, Aqwam Media Profetika, Solo.

Adhim, Ifran Abdul, (2009), Agar Bacaan Quran Anda Tak Sia-Sia, Iltizam, Solo. Ahmad, Muhahammad Abdul Qadir, (2008), Metodologi Pengajaran Agama

Islam, Terjemahan Mustofa, Rineka Cipta, Jakarta.

Ahmad, Nurwadjah, (2007), Tafsir Ayat-ayat Pendidikan, Marja, Bandung. Ahmadi, Abu, 1986), Metodik Khusus Pendidikan Agama (MKPA), Armico,

Bandung.

Ahyadi, Abdul Aziz, (2005), Psikologi Agama; Kepribadian Muslim Pancasila, Sinar Baru Algensindo, Bandung.

Al-Ahdal, 'Abdullah Qadiri, (1997), Al-Imaan Hua al-Asas, Dar al-Qolam, Damaskus.

Al-'Am, Najib Khalid, (2002), Mendidik Cara Nabi, Terjemah M. Iqbal Haitami, Pustaka Hidayah, Bandung.

Al-Ashfahâni, Al-Râghib, (t.t.), Al-Mufradât Fî Gharîb Al-Qurân, Mushtafa Al-Bâbi Al-Halabi, Mesir.


(39)

Al-Asqalani, Ahmad bin Ali bin Hajar, (t.t), Fath al-Bari, (tahqiq: Ibn Baz), Dar al-Ma'rifah.

Al-Badr, Abdul Razaq bin Abdul Muhsin Al-Abbâ, (1994), Asbâbu Ziyâdati

al-Imâni Wa Nuqsonihi, Maktabah Dâr al-Qolam wan al-Kitab, Riyad.

---, (1996), Ziyâdatu al-Imâni Wa Nuqsonihi wa Hukmu al Istitsnâi Fîhi, Maktabah Daru al-Qalam wa al-Kitab, Riyad.

Al-Bayanuni, Ahmad Izzuddin, (2008), Menyelami Telaga Iman, Penerjemah Muhammad Muhaimin, Mitra Pustaka Yogyakarta.

Al-Hafidz, Abdul Aziz Abdul Rauf, (2008), Tujuh Belas Motivasi Berinteraksi

Dengan Al-Quran, Mesjid Raya Habiburrahman, Bandung.

Al-Hamd, Muhammad bin Ibrahim, (2002) Bersama Para Pendidik Muslim, Terjemahan Ahmad Syaikhu, Darul Haq, Jakarta.

Al-Hilali, Madjdi, (2008), Power of The Quran (Kekuatan Al-Quran dalam

Menambah Keimanan, Terjemahan Anas dan Nudiyanto, Maghfirah Pustaka, Jakarta.

---, (2010), Ada Quran di Hatiku; Rahasia Menyatukan Hati dengan

Al-Quran, Terjemahan Mujnih Suyuthi, Aslama Publishing, Solo.

Al-Hulaibi, Faishal Bin Su'ud, (2007), Menjaga Stamina Iman, Penerjemah Arif Mahmudi, Aqwam Jembatan Ilmu, Solo.

Ali, Sayuthi, (2002), Metodologi Penelitian Agama; Pendekatan Teori dan

Praktek, Rajawali Press, Jakarta.

Al-Kailani, Mahid Arsan, (1985), Tathawuru Mafhûmi Nadhariyah

al-Tarbiyyah al-Islâiyah, Dâr at-Turâts, Medinah.

Al-Khalidi, Shahal Abdul Fatah, (2002), Kunci Berinteraksi dengan Al-Qur’an, Terjemahan M. Misbah, Robbani Press,

Al-Laahim, Khalid bin Abdul Karim, (1425 H.), Mafâtîh Tadabbur Wa al-Najâh

Fî al-Hayâti, Maktabah Malik Al-Fahd, Riyadh.

---, (2008), Sukses Hidup Bersama Al-Quran, Terjemahan Aceng Abduk Qodir, Penus Religi, Bandung.

---, (2009), The Mystery of The Quran Secret Power, An-Naba, Solo.

Al-Lihaam, Muhammad Sa'id, (2008), Al-Mu’jam Mufahras Li Alfazh

al-Qurân al-Karîm, Dâr Al-Ma'rifah, Bairut-Libanon.

Al-Luhaidan, Abdullah bin Ibrahim, (2008), Dan Al-Quran Membuatku

Menangis, Terjemahan Abu Sa'd Abdullah, Mirqat Tebar Ilmu, Jakarta. Al-Maraghi, Ahmad Musthafa, (1986), Tafsir Al-Maraghi, Terjemahan M. Thalib,

Sumber Ilmu, Yogyakarta.

Al-Maududi, Abu Al-A'la, (1984), Pedoman Dasar untuk Memahami Al-Quran, Gunung Jati, Jakarta.


(40)

Al-Qaradhawi, Yusuf, (1996), Al-Imânu Wa Al-Hayâtu, Maktabah al-Wahbah, Kairo.

---, (1999), Berinteraksi Dengan Al-Quran, Gema Insani Press, Jakarta.

---, (200/), Menumbuhkan Cinta Kepada Al-Quran, Terjemahan Ali Imran, Mardhiyah Press, Jakarta.

---, (2006), Akidah Salaf dan Khalaf, Penerjemah Afif Munandar Riswanto, Pustaka Al-Kautsar, Jakarta Timur.

Al-Qattan, Manna Khalil, (1992), Studi Ilmu-Ilmu Al-Quran, Terjemahan Mudzakkir AS, Litera Antarnusa, Bogor.

Al-Qarni, 'Aidh bin Abdullah, (2005), Hidupkan Hatimu, Terjemahan Badrun Abubakar, Irsyad Baitu Salam, Bandung.

Al-Qurthubi, Muhammad bin Ahmad, (t.t), Al-Jami' li Ahkâm al-Qurân, (tahqîq: Ahmad al-Baraduni), Maktabah al-Riyadh, cet. II.

Al-Wai'y, Taufiq Yusuf, (2004), Iman Membangkitkan Kekuatan Terpendam, Penerjemah Syarifuddin, Al-I'tisam Cahaya Umat, Jakarta Timur.

Al-Washithy, Syikh Imaduddin Ahmad, (2008), Mengenal Allah Azza Wajalla

Menurut Al-Quran dan As-Sunnah, Terjemahan Bamu'allim, Pustaka As-Sunnah, Jakarta.

Alwasilah, A. Chaidar, (2008), Urgensi Mendisain Ulang Perkuliahan MKDU

Bahasa Indonesia di PT, Deputi Bidang Kordinasi Pendidikan, Agama, dan Aparatur Negara, Kenentrian Menkokesra, Jakarta.

---, (2006), Filsafat Bahasa dan Pendidikan, Rosda, Bandung.

Amal, Ichsanul, (1999), Pengembangan Pendidikan Agama Islam dan Kajian

Agama di Perguruan Tinggi Umum; Dalam Dinamika Pemikiran Islam di Perguruan Tinggi, (Editor Fuadudin dan Cik Hasan Bisri, Logos, Jakarta. Aminuddin, (2008), Semantik; Pengantar Studi Tentang Makna, Sinar Baru

Algesindo, Bandung.

An-Nahlawi, Abdurrahman, (1983), Ushûl al-Tarbiyyah al-Islâmiyah Wa

Asâlibiha, Dâr Al-Fikri, Damaskus, Suriah.

---, (1988), Al-Tarbiyyah al-Islâmiyyah Wa al-Musykilâtu al-Mu'ashirah, Maktabah Asamah, Riyad.

---, (1989), Prinsip-Prinsip dan Metoda Pendidikan Islam, Terjemahan Herry Noer Ali, Dipodegoro, Bandung.

Anonim, (t.t.), Al-Quran dan Terjemahannya, Departemen Agama Republik Indonesia.

Arifin, Gus, (2009), Membuka Pintu Rahmat dengan Membaca Al-Quran, Zikrul Media Intelektual, Jakarta.


(41)

Arifin, M. (1991), Ilmu Pendidikan Islam; Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis

Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner, Bumi Aksara, Jakarta.

Arikunto, Suharsimi, (1993), Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta.

Ary, Donald dkk., (t.t.) Pengantar Penelitian Pendidikan, Penterjemah Arief Furchan, Usaha Nasional, Surabaya.

Ash-Shiddieqy, Hasbi, (2001), Sejarah dan Pengantar Ilmu Tauhid, Pustaka Rizki Putra, Semarang.

---, (1977), Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Quran/Tafsir, Bulan Bintang, Jakarta. Ash-Shobuni, Muhammad Ali, (t.t.), Shofwah al-Tafâsir, (I, II, dan III), 'Alim

a-Kutub, Bairut.

Assayyid, Mahmud Ahmad, (1994), Mendidik Generasi Qur'ani, Terjemahan Zemool, Pustaka Mantiq, Solo.

As-Sa’di, Syaikh Abdurrahman Nashir, (2001), 70 Kaidah Penafsiran Al-Qur’an, Pustaka Firdaus, Jakarta.

As-Suaidi, Salman bin Umar, (2008), Mudahnya Memahami Al-Quran, Ter-jemahan Jamaludin, Darul Haq, Jakarta.

As-Suyuthi, Abdurrahman, (t.t.), Al-Itqan Fi 'Ulûm al-Qurân, Dâr al-Ma'rifah. Asyafah, Abas dkk. , (1995), Efektivitas PBM PAI dalam Membina Ketauhidan

Mahasiswa (Studi Analisis tentang Efektivitas PBM PAI dalam Mengen-taskan Syirik Khafi pada Mahasiswa IKIP Bandung Tahun 1994/1995),

Jurusan MKDU FPIPS IKIP Bandung.

---, (1989), Konsep Iman Berdasarkan Al-Quran (Kajian Medan Semantik), Jurusan MKDU FPIPS IKIP Bandung.

---, (1993), Latar Belakang Mahasiswa IKIP Bandung yang Mengikuti

MKDU-PAI Tahun 1992/1993, Jurusan MKDU FPIPS IKIP Bandung.

---, (1990), Aplikasi Metoda Latihan dan Pengalaman dalam Membentuk

Tingkahlaku Terpola, Jurusan MKDU IKIP Bandung.

---, (2008), Pengantar Ilmu Pendidikan Islam Teoretis, Yasindo Multi Aspek, Bandung.

Asy-Syalhub, Fuad bin Abdul Aziz, (2005), Mengajar EQ Cara Nabi; Konsep

Belajar Mengajar Cara Rasulullah Saw, Terjemahan Ikhwan Fauzi, MQS Publishing, Bandung,

Attaki, Hanan, (2008), Meditasi Al-Quran, Attaqie, Bandung.

Aziz, Amin, (2004), Memahami dan Mendalami Al-Quran (MMQ), PINBUK Press, Jakarta.


(42)

Az-Za’balawi, Sayyid Muhammad, (2007), Pendidikan Remaja antara Islam dan

Ilmu Jiwa, Gema Insani, Jakarta.

Az-Zindani Abdul Majid dkk., (2007), Samudera Iman; Rahasia Mengukur

Kedalaman Samudera Iman di Hati Kita dengan Nalar Spiritual dan Ilmiah atas Kemahakuasaan Allah Swt. , Penerjemah Pahruroji S., DIVA Press, Jogyakarta.

Bahar, Nashir Sulaiman dkk., (2009), SMS Tadabbur Al-Quran, Terjemahan Najib Junaidi, Pustaka Elba, Surabaya.

Bayrakli, Bayraktar, (2004), Prinsip dan Metode Pendidikan Islam, Insani Press, Depok.

Best John W., (1982), Metodologi Penelitian Pendidikan, Terjemahan Sanapiah Faisal dan Mulyadi, Usaha Nasional, Surabaya,

Bloom, Benjamin, S., (1971), Taxonomi of Educational Objective; The

Classifica-tion of EducaClassifica-tional Goal, New York, David McKay Company.

Chaer, Abdul, (2002), Pengantar Semantik Bahasa Indonesia, Rineka Cipta, Jakarta.

Cochran, W.G. and Cox Gertrude M., (1957), Eksperimental Design, second Edition, John Wiley & Sons Inc, New York.

Darmawan, A. dan Hidayat, M., (2008), Al-Quran The Ultimate Secret, UFUK Press, Jakarta.

Daulay, Haidar Putra, (2007), Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan

Nasional di Indonesia, Prenada Media Group, Jakarta.

Dhamiryah, Utsman Hijâh, 1993, Madkhal Lidirâsati al-'Aqîdah al-Islâmiyah, Maktabah Al-Sawâdi, Jeddah.

Dirjen Dikti, Kurikulum Inti MKDU, Jakarta 1983.

Djafri, Taufik, (2008), Bertemu Allah Tak Harus di Surga, Padma Press, Surabaya.

Djamarah dan Zain, (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta. Easyam , Assat, (1999), Pembinaan dan Pengembangan PAI dalam Menyongsong

Era Globalisasi; Dalam Dinamika Pemikiran Islam di Perguruan Tinggi, (Editor Fuadudin dan Cik Hasan Bisri, Logos, Jakarta.

Eldeeb, Ibrahim, (2009), Be A Living Quran (Petunjuk Praktis Penerapan

Ayat-Ayat Al-Quran dalam Kehidupan Sehari-hari), Terjemahan Faruq Zaini, Lentera Hati, Tanggerang.

Farid, Ahmad, (2008), Pohon Iman; Menyelami Iman Agar Tumbuh dan

Berkembang, Penerjemah Imtihan Asy-Syafi'I, Pustaka Arafah, Solo

Gintings, Abdurrakhman, (2008), Esensi Praktis Belajar & Membelajarkan, Humaniora, Bandung.


(43)

Ghuddah, Abdul Fattah, (2005), Empat Puluh Strategi Pembelajaran Rasulullah, Terjemahan Sumedi, Tiara Wacana, Yogyakarta.

Hamka, (1987), Tafsir Al-Azhar, Pustaka Panjimas, Jakarta.

Haris, Alan, (1978), Teaching Morality and Religion, London: George Allen & Unwin Ltd.

Henry, Nelson B. (1952), General Education The Fifty-First Year Book, The University of Chicago Press, Cicago.

Hidayat, Asep Ahmad, (2006), Filsafat Bahasa; Mengungkap Hakikat Bahasa,

Makna dan Tanda, Bandung, Rosda.

http://dien24.blogspot.com/2006/ll/manhai-tadabbur. html

Ibnu Abbas, (1992), Tanwîr al-Miqbâs Min Tafsîr Ibnu Abbas, Dar al-Kutub Al-'Ilmiyyah, Bairut.

Ibnu Katsir, Al-Hafidh Abi al-fidâ Isma'il, (1977), Mukhtashar Tafsîr Ibnu Katsir, Dar al-Ma'rifah, Bairut.

---, (t.t.), Tafsir al-Qurân al-Azhî, (tahqiq: Tim Dar al-Qalam), Dar al-Qalam. Ibnu Qoyyim, (1999), Terapi Penyakit dengan Al-Qur`an dan Sunnah, Pustaka

Amani, Jakarta.

Ibnu Qudamah, (2007), Minhâjul Qâshidîn; Jalan Orang-orang yang Mendapat

Petunjuk, Penerjemah Kathur Suhardi, Pustaka Al-Kautsar, Jakarta.

Ibnu Taimiyah, (1983), Kitâbu al-Îmâni, Dâru al-Kutubi al-Ilmâyah, Bairut-Libanon.

Ibrahim, Abdul 'Alim, (1968), Al-Muwajjah Al-Fanniy, Dar Al-Ma'arif, Kairo-Mesir.

Ibrahim, Muhammad, Asy-Syafi'i, (1989), At-Tarbiyyah al-Islâmiyyah Wa

Thuruqu Tadrîsihâ, Maktabah Al-Falah, Kuwait.

Ihsan, Hamdani dan Ihsan, Fuad, (1999), Filsafat Pendidikan Islam, Pustaka Setia, Bandung.

Irsyad, Abu, (2007), Cara Mudah Melihat Allah Di Dunia, Pustaka Aladdin, Jakarta.

Izutsu, Toshihiko, (1994), Konsep Kepercayaan dalam Teologi Islam; Analisis

Semantik Iman dan Islam, Penerjemah Fahri Husein, Tiara Wacana Yogya, Yogyakarta.

---, (2003), Relasi Tuhan dan Manusia; Pendekatan Semantik Terhadap

Al-Quran, Terjemahan Agus Fachri Husein dkk., Tiara Wacana Yogya, Yigyakarta.

Izzuddin, Sholikhin Abu, (2009), New Quantum Tarbiyah, Pro-U Media, Yogyakarta.


(44)

Jabbar, Syakir Abdul, (2001), Metode Ilmiah Bagi Suatu Akidah, Penerjemah Abd. Qodir Hamid, Dua Putra Press,

Jalal, Abdul Fattah, (1988), Azas-Azas Pendidikan Islam, Alih Bahasa Herry Noer Ali, Diponegoro, Bandung.

Joyce et.al., (2000), Models of Teaching; Six Edition, Allyn and Bacon, USA. Jumantoro, T.J. dan Amin, S.M., (2005), Kamus Ilmu Tasawuf, Amzah, Jakarta. Kabru, Abdul Muiz, (1993), Jiwa Keagamaan; Membentuk Manusia Seutuhnya,

Kalam Mulia, Jakarta.

Kadir, Muhammad Nidzam dan Zainuddin, Mohd Zamri, (2009), Tadabbur

Al-Quran; Beginilah Al-Quran Mengajar Kami, Telaga Biru SDN BHD, Kualalumpur.

Kosasih, Asyafah dan Syafi’i, (2009), Realita dan Ekspektasi terhadap Substansi

Materi PAI, Metode Perkuliahan PAI dan Bina Imtaqbagi Mahasiswa PTU di Jawa Barat, LPPM Universitas Pendidikan Indonesia.

Krathwohl, D.R., Bloom, B.S. et al., (1980), Taxonomy of Educational

Objectives, Hanbook II: Affective Domain, Loneman, New York.

Kusmana & Syamsuri (editor), 2004), Pengantar Kajian Al-Qur’an; Tema Pokok,

Sejaran dan Wacana Kajian, UIN Jakarta Press, Jakarta.

Langgulung, Hasan, (1980), Beberapa Pemikiran Tentang Pendidikan Islam, PT Al-Ma’arif, Bandung

Ma’luf, Luis (1986), Al-Munjid Fî al-Lughah Wa al-A'lâm, Dâr al-Masyriq, Bairut.

Majid, Abd., (2007), Pendidikan Berbasis Ketuhanan; Mereposisi Pendidikan

Agama Islam untuk Mewujudkan Tujuan Pendidikan Nasional, Pidato Pengukuhan Guru Besar Ilmu Pengkajian Islam Jurusan MKDU FPIPS UPI tanggal 21 November 2007.

Majid, Abdul, (2006), Perencanaan Pembelajaran; Mengembangkan Standar

Kompetensi Guru, Rosda, Bandung.

Majid, Abdul, dan Dian Andayani, (2005), Pendidikan Agama Islam Berbasis

Kompetensi, Rosda, Bandung.

Makhdlori, Muhammad, (2008), Mukjizat-Mukjizat Membaca Al-Quran, Diva Press, Jogjakarta.

Mastuhu, (1999), Strategi Kebijakan Pembinaan Pendidikan Agama Islam pada

PTU; Dalam Dinamika Pemikiran Islam di Perguruan Tinggi, (Editor Fuadudin dan Cik Hasan Bisri, Logos, Jakarta.

Mar’at, (1982), Sikap Manusia Perubahan Serta Pengukurannya, Ghalia Indo-nesia, Jakarta.

Moeliono, Anton M. dkk., (1990), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta.


(1)

Jabbar, Syakir Abdul, (2001), Metode Ilmiah Bagi Suatu Akidah, Penerjemah Abd. Qodir Hamid, Dua Putra Press,

Jalal, Abdul Fattah, (1988), Azas-Azas Pendidikan Islam, Alih Bahasa Herry Noer Ali, Diponegoro, Bandung.

Joyce et.al., (2000), Models of Teaching; Six Edition, Allyn and Bacon, USA. Jumantoro, T.J. dan Amin, S.M., (2005), Kamus Ilmu Tasawuf, Amzah, Jakarta. Kabru, Abdul Muiz, (1993), Jiwa Keagamaan; Membentuk Manusia Seutuhnya,

Kalam Mulia, Jakarta.

Kadir, Muhammad Nidzam dan Zainuddin, Mohd Zamri, (2009), Tadabbur

Al-Quran; Beginilah Al-Quran Mengajar Kami, Telaga Biru SDN BHD, Kualalumpur.

Kosasih, Asyafah dan Syafi’i, (2009), Realita dan Ekspektasi terhadap Substansi

Materi PAI, Metode Perkuliahan PAI dan Bina Imtaqbagi Mahasiswa PTU di Jawa Barat, LPPM Universitas Pendidikan Indonesia.

Krathwohl, D.R., Bloom, B.S. et al., (1980), Taxonomy of Educational

Objectives, Hanbook II: Affective Domain, Loneman, New York.

Kusmana & Syamsuri (editor), 2004), Pengantar Kajian Al-Qur’an; Tema Pokok,

Sejaran dan Wacana Kajian, UIN Jakarta Press, Jakarta.

Langgulung, Hasan, (1980), Beberapa Pemikiran Tentang Pendidikan Islam, PT Al-Ma’arif, Bandung

Ma’luf, Luis (1986), Al-Munjid Fî al-Lughah Wa al-A'lâm, Dâr al-Masyriq, Bairut.

Majid, Abd., (2007), Pendidikan Berbasis Ketuhanan; Mereposisi Pendidikan

Agama Islam untuk Mewujudkan Tujuan Pendidikan Nasional, Pidato Pengukuhan Guru Besar Ilmu Pengkajian Islam Jurusan MKDU FPIPS UPI tanggal 21 November 2007.

Majid, Abdul, (2006), Perencanaan Pembelajaran; Mengembangkan Standar

Kompetensi Guru, Rosda, Bandung.

Majid, Abdul, dan Dian Andayani, (2005), Pendidikan Agama Islam Berbasis

Kompetensi, Rosda, Bandung.

Makhdlori, Muhammad, (2008), Mukjizat-Mukjizat Membaca Al-Quran, Diva Press, Jogjakarta.

Mastuhu, (1999), Strategi Kebijakan Pembinaan Pendidikan Agama Islam pada

PTU; Dalam Dinamika Pemikiran Islam di Perguruan Tinggi, (Editor Fuadudin dan Cik Hasan Bisri, Logos, Jakarta.

Mar’at, (1982), Sikap Manusia Perubahan Serta Pengukurannya, Ghalia Indo-nesia, Jakarta.

Moeliono, Anton M. dkk., (1990), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta.


(2)

Mubarak, Saeful Islam, (2006), Risalah Shalat Malam dan Mabit, Syamil, Bandung.

---, (2007), Apa Cukup Dengan Khusyuk, Syamil, Bandung.

Mubarok, Achmad, (2001), Psikologi Qur’ani, Pustaka Firdaus, Jakarta.

Mudhar, Atho, (2007), Pendekatan Studi Islam dalam Teori dan Praktek, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Muhaimin, (1993), Pemikiran Pendidikan Islam; Kajian Filosofik dan Kerangka

Dasar Operasionalisasinya, Trigenda Karya, Badung.

---, (2005), Paradigma Pendidikan Islam; Upaya Mengefektifkan PAI di

Sekolah, Rosya, Bandung.

Muhsin, Djauhari, (1987), Kuliah Iman Yang Qurani; Suatu Pemahaman Baru, Pustaka, Bandung.

Muhyidin, Muhammad, (2004), Mengajar Anak Berakhlak Al-Quran, Rosyda, Bandung.

Mujib, Abdul dan Mudzakkir, Jusuf, (2006), Ilmu Pendidikan Islam, Kencana Prenada Media, Jakarta.

Mulyana, Rohmat dkk., 1999, Cakrawala Pendidikan Umum; Suatu Upaya

Mempertegas Body of Knowledge, Ikatan Mahasiswa dan Alumni PU PPS IKIP Bandung.

---, 2004, Mengaktualisasikan Pendidikan Nilai, Bandung, Alfa-beta.

Mulyasa, E., (2007), Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Remaja Rosda-karya, Bandung.

Munawwir, Ahmad Warson, (1984), Al-Munawwir; Kamus Arab-Indonesia, Pesantren Al-Munawwir, Krapyak-Yogyakarta.

Munthe Bermawi, (2009), Desain Pembelajaran, Kejasama Pustaka Insani Madani Kerjasama dengan CTSD UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Mursyi, Muhammad Munir, (1987), Al-Bahtsu At-Tarbawi Wa Kaifa Nafhamuhu, Dâr 'Alim Al-Kutub, Riyadh.

Najati, Muhammad Utsman, (2005), Psikologi dalam Al-Quran, Ali bahasa M. Zaka Al-Farisi, Pustaka Setia, Bandung.

---, (2005), Psikologi Nabi; Membangun Pesona Diri Dengan Ajaran-Ajaran

Nabi, Ali bahasa Hedi Fajar, Pustaka Hidayah, Bandung.

Nasih, Ahmad M. dan Kholidah, (2009), Metode dan Teknik Pembelajaran Pendi-

dikan Agama Islam, Refika Aditama, Bandung.

Nasution, Harun, (1986), Akal dan Wahyu dalam Islam, UI Press,Jakarta. Nasution, S. (1987), Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar,


(3)

---, (1987), Metode Research, Jemmars, Bandung.

Nata, Abuddin, (2005), Filsafat Pendidikan Islam, Gaya Media Pratama, Jakarta. ---, (2009), Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, Prenada Media

Group, Jakarta.

Natawidjaja, et.al., (2007), Rujukan Filsafat, Teori dan Praksis Ilmu Pendidikan, Universitas Prendidikan Indonesia Press, Bandung.

---, (tt), Penyusunan Instrumen Penelitian, Lembaga Penelitian IKIP Bandung. Nawawi, Hadari, (1993), Pendidikan dalam Islam, Al-Ikhlas, Surabaya.

Nizar, Samsul, (2001), Dasar-Dasar Pemikiran Pendidikan Islam, Gaya Media Pratama, Jakarta.

Pedak, Mustamir, (2009), Mukjizat Terapi Quran untuk Hidup Sukses;

Mengungkap Rahasia Pengaruh Bacaan Ayat-ayat Al-quran pada Gen Manusia untuk Meningkatkan Kualitas Hidup, Wahyu Media, Jakarta. Padeta, Mansoer, (2001), Semantik Leksikal, Rineka Cipta, Jakarta.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Depdiknas, Jakarta.

Phenix, Philp H., Realm of Meaning, A Philosophy of the Curriculum for General

Education, Me Grow-Hill Book Company, New York, 1984. Piaget, Jean, 1988, Antara Tindakan dan Pikiran, Jakarta, Gramedia.

Pradja, Juhaya, S., (2005), Mengembangkan Teori Pendidikan Quranik;

Pengantar Aplikasi Metode Pendidikan Qurani dalam Pembelajaran Agama di Sekolah (Syahidin), Pondok Pesantren Suryalaya, Tasikmalaya.

Pratiknya, Ahmad Watik, (1999), Beberapa Masukan dalam Rangka

Pengembangan PAI pada PTU; Dalam Dinamika Pemikiran Islam di Perguruan Tinggi, (Editor Fuadudin dan Cik Hasan Bisri, Logos, Jakarta. Purwanto, Yadi, (2007), Epistimologi Psikologi Islami, Refika Aditama, Bandung. Qattân, Mannâ` Khalil, (1992), Studi Ilmu-Ilmu Qur’an, Terjemahan Mudzakir

AS, Litera Antarnusa, Bogor.

Q-Anees, B. dan Hambali, A., (2008), Pendidikan Karakter Berbasis Al-Quran, Simbiosa Rekatama Media, Bandung.

Qosim, Tarmana Ahmad, (1994), Barometer Pribadi Insan Kamil; 79 Kriteria

Keimanan, Trigenda Karya, Bandung.

Quthb, Muhammad, (1984), Sistem Pendidikan Islam, Terjemahan Salman Harun, PT Al-Ma’arif, Bandung.

Ramayulis, (2005), Metodologi Pendidikan Islam, Kalam Mulia, Jakarta. ---, (2006), Ilmu Pendidikan Islam, Kalam Mulia, Jakarta.


(4)

Rauf, Abdul Aziz, (2006), Tarbiyah Syakhsiyah Qur'aniyah (Membangung

Kepribadian Qur 'ani), Markaz Al-Quran, Jakarta.

Ridha, Muhammad Rasyid, (1373 H), Tafsir al Manar Juz 1, Dâr al-Manar, Kairo. Rifqi, (2002), Perbandingan antara Metode Pengajaran Barat dengan Metode

Pengajaran Islam, Tesis pada UIN Sunan Gunung Jati, Bandung

Riyadh, Sa'd, (2007), Agar Anak Mencintai dan Hafal Al-Quran; Bagaimana

Mendidiknya, Terjemahan Hotib Ahmad, Irsyad Baitu Salam, Bandung. Sanjaya, Wina, (2006) Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses

Pendi-dikan, Kencana Predana Media Group, Jakarta.

Sauri, Sofyan, (2008), Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi, Yasindo Multi Aspek, Bandung.

---, (2006), Membangun Komunikasi dalam Keluarga (Kajian Nilai Religi,

Sosial dan Edukatif), Genesindo, Bandung.

Sekretariat Negara, (2006), Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang

SISDIKNAS, Wacana Intelektual.

Sensa, Muhammad Djarot, (2005), Komunikasi Qur'aniyah, Pustaka Islamika, Bandung.

Shaleh Qomaruddin, dkk., (1999), Asbabun Nuzul, Diponegoro, Bandung.

Shaleh, Abdul Rachman, (2005), Pendidikan Agama dan Pembangunan Watak

Bangsa, Rajawali Prerss, Jaarta.

Sholikhim, Muhammad, (2008), Hadirkan Allah di Hatimu, Tiga Serangkai, Solo. Soedarto, (1999), Tantangan, Kekuatan, dan Kelemahan Penyelenggaraan PAI di

PTU; Dalam Dinamika Pemikiran Islam di Perguruan Tinggi, (Editor Fuadudin dan Cik Hasan Bisri, Logos, Jakarta.

Soejono, Ag., (1980), Pendahuluan Ilmu Pendidikan Umum, CV Ilmu, Bandung. Shihab, M. Quraisy, (1993), “Membumikan” al-Quran; Fungsi dan Peran Wahyu

dalam Kehidupan Masyarakat, Mizan, Bandung.

---, (1994), Lentera Hati; Kisah dan Hikmah Kehidupan, Mizan, Bandung Sudjana dan Ibrahim, (1989), Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Sinar Baru,

Bandung.

Sudjana, Nana, (1991), Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah, Sinar Baru, Bandung.

Sudjana, D., (1993), Strategi Pembelajaran dalam Pendidikan Luar Sekolah, Nusantara Press, Bandung.

---, (1996), Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif dalam Pendidikan


(5)

---, (2008), Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah, Kerjasama Program Pacsasarjana UPI dengan Rosyadakarya, Bandung.

Sueb, Musa, (1996), Urgensi Keimanan dalam Abad Globalisasi, Pedoman Ilmu Jaya, Jakarta.

Sukmadinata, Nana Syaodih, (2007), Metoda Penelitian Pendidikan, Rosyda – PPs UPI, Bandung.

Suprijanto, (2007), Pendidikan Orang Dewasa; Dari Teori Hingga Aplikasi, Bumi Aksara, Jakarta

Surakhmad (1982), Pengantar Interaksi Mengajar Belajar, Tarsito, Bandung. Surya, Muhammad., (2004), Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran, Pustaka

Bani Quraisy, Bandung.

Suyanto, (1999), Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di PTU; Dalam

Dinamika Pemikiran Islam di Perguruan Tinggi, (Editor Fuadudin dan Cik Hasan Bisri, Logos, Jakarta.

Syadi, Khalid Abu, (2002), Perjalanan Mencari Keyakinan, Penerjemah Nandang Burhanuddin, Pustaka Al-Kautsar, Jakarta.

Syadid, Muhammad, (t.t.) Manhaj al-Qurân Fî al-Tarbiyyah, Dâr Tauzi' Wa al-Nasyri al-Islâmiyyati.

Syafrudin, Amang, (2004), Muslim Visioner, Pustaka Nauka, Depok.

Syah, Darwyn, dkk. (2007), Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama

Islam, Gaung Persada Press, Jakarta.

Syah, Muhibbin, (1995), Psikologi Pendidikan; Suatu Pendekatan Baru, Remaja Rosdakarya, Bandung.

Syahidin, (2001), Pengembangan Pendidikan Agama Islam Di Perguruan Tinggi

Umum; Studi Kasus di IKIP Bandung Tahun 1966-1999, Disertasi, Tidak dipublikasikan, PPs UIN Syarif Hudayatullah Jakarta.

---, (2005), Aplikasi Metode Pendidikan Qurani dalam Pembelajaran Agama

Islam di Sekolah, Pondok Pesantren Suryalaya, Tasikmalaya.

Syarief, Hidayat, (1999), Pengembangan Sumberdaya Manusia Berwawasan

Iptek dan Imtaq; Dalam Dinamika Pemikiran Islam di Perguruan Tinggi, (Editor Fuadudin dan Cik Hasan Bisri, Logos, Jakarta.

Syarifuddin, Ahmad, (2007), Mendidik Anak Membaca, Menulis dan Mencintai

Al-Quran, Gema Insani Press, Jakarta.

Syifa'i, dan Rafi'udin, (2003), Konsep Al-Quran Tentang Pendidikan Aqidah

dalam Menghadapi Tantangan Zaman, Aprindo, Jakarta.

Tafsir, Ahmad dkk. (2004), Cakrawala Pemikiran Pendidikan Islam, Mimbar Pustaka, Bandung.


(6)

Tafsir (editor), (1995), Tasawuf Jalan Menuju Tuhan, Latifah Press, Pondok Pesantren Suryalaya-Tasikmalaya.

Tafsir, Ahmad, (1991), Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Rosda, Bandung. ---, (1996), Metodologi Pengajaran Agama Islam, Rosda, Bandung.

---, (2006), Filsafat Pendidikan Islami; Integrasi Jasmani, Rohani dan Kalbu

Memanusiakan Manusia, Rosya, Bandung.

---, (2008), Pesan Moral Ajaran Islam, Maestro, Bandung.

---, (2008), Strategi Meningkatkan Mutu Pendidikan Agama Islam, Maestro, Bandung.

Taftazani, Shofjan, (2008), Kajian tentang Peran Tutorial Pendidikan Agama

Islamdalam Membina Nilai dan Prilaku Keimanan dan Ketakwaan Mahasiswa UPI, Disertasi, Tidak dipublikasikan, PPs UPI.

Tathimah, Muhammad Khair, (2004), Manhaj Islâm Fî Tarbiyyah ‘Aqîdah

al-Nâsyi, Dâr Al-Khair, Lubnan.

Thaha, Chabib, (1996) Kapita Selekta Pendidikan Islam, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Thalib, Muhammad, (2000), Praktek Rasulullah Saw. Mendidik Anak Bidang

Aqidah dan Ibadah, Irsyad Baitussalam, Bandung.

---, (2002), Fungsi dan Fadilah Membaca Al-Quran, Irsyad Baitussalam, Bandung.

Thoha, Chabib dkk., (2004), Metodologi Pengajaran Agama, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Tim Penulis UPI, (2009), Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Universitas Pendidikan Indonesia.

Trihendradi, C., (2009), Tujuh Langkah Mudah Melakukan Analisis Statistik

Menggunakan SPSS 17, Andi, Yogyakarta.

Ulum, Syamsul dan Supriyatno, Triyo, (2006) Tarbiyah Qur'aniyyah, UIN Malang Press, Malang.

Ulwan, Abdullah Nasih, 1995), Tarbiyah Ruhiyah; Petunjuk Praktis Mencapai

Derajat Taqwa, Terjemah Aziz Muslim, Rabbani Press, Jakarta.

Wassil, Jan Ahmad, (2001), Memahami Isi Kandungan Al-Qur'an, UI Press, Jakarta.

Wijaya, Aksin, (2009), Arah Baru Studi ‘Ulum Al-Quran; Memburu Pesan Tuhan

di Balik Fenomena Budaya, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.


Dokumen yang terkait

REFLECTIVE LEARNING SEBAGAI PENDEKATAN ALTERNATIF DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

0 0 10

KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 1 SENDANG TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

3 3 6

BAB I PENDAHULUAN - KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 1 SENDANG TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

3 3 15

BAB II KAJIAN PUSTAKA - KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 1 SENDANG TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

1 1 37

BAB III METODE PENELITIAN - KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 1 SENDANG TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

1 1 16

BAB IV HASIL PENELITIAN - KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 1 SENDANG TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

2 2 49

BAB V PEMBAHASAN - KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 1 SENDANG TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

2 2 26

PENERAPAN METODE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS BERPIKIR SISWA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA KELAS V SDN 125 PEKANBARU

0 1 6

NILAI-NILAI PENDIDIKAN TOLERANSI DALAM PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM Sri Mawarti Pengawas Sekolah di Kota Pekanbaru puslit.lppmuin-suska.ac.id Abstrak - NILAI-NILAI PENDIDIKAN TOLERANSI DALAM PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM

1 1 21

INTEGRASI LOGIKA SAINS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER MAHASISWA DI PERGURUAN TINGGI UMUM

0 0 9