ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN TENAGA EDUKATIF FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI - UNIVERSITAS PADJADJARAN.

ANALISIS

KEBUTUHAN

PENGEMBANGAN

TENAGA

EDUKATIF

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI - UNIVERSITAS PADJADJARAN

T E S

I S

Diajukan Kepada Panitia Ujian Tesis

Institut Keguruan Dan llmu Pendidikan Bandung
Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Program Pasca Sarjana
Bidang Studi Administrasi Pendidikan


Oleh

:

Sri Wendari A. Hartono
596/A/XVIII-IO

FAKULTAS

INSTITUT

PASCA

KEGURUAN

DAN

SARJANA


ILMU

BANDUNG
19 8

9

PENDIDIKAN

Tanda

Perse tujuan

Proi.

Pembimbing

DB- Oteng Sutisna Msc.
PenDlufting I


^X

FaKultas Pasca Sarjana

Instltm Keguruan Dan Ilmi PendldlKan
Bandung
19 8

9

ABSTEAKSI
Penelitian ini berjudul

"Anal is is Kebutuhan Pengembangan Tenaga

Edukatif Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran",
merupakan

judul


pula masalah pokok penelitian. sebagai landasan teori

penelitian

ini

melibatkan

perencanaan sumberdaya manusia dan pengembangan

adalah teori perilaku manusia, fungsi

personil

ini
dari

yang

personil,


dan konsep kebutuhan secara umum maupun konsep kebutuhan tenaga eduka
tif. Diharapkan dengan hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi,

khususnya bagi Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas

Padjadjaran

dalam pengelolaan sumberdaya manusianya.

Metoda
yang

penelitian

menggunakan

edukatif


Fakultas

kualitatif
enrolmen

yang digunakan adalah

formula khusus untuk

deskriptif

menghitung

kebutuhan

Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

dianalisis secara induktif. Hasilnya terdapat
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas


analitis,

Padjadjaran

tenaga

dan

data

pertumbuhan
rata-rata

sebesar 5, 89 * per tahun, sedangkan rata-rata pertumbuhan tenaga
sebesar 1, 13 '/•

katif

per tahun untuk periode tahun


1983/1984

edu
sampai

dengan tahun 1988/1989. Prospek enrolmen untuk periode tahun 1988/1989
sampai
periode

tahun

1993/1994 berdasarkan kecenderungan yang

terjadi

sebelumnya, maka pertumbuhan enrolmennya sebesar 5, 81

pada
'/.


dan

pertumbuhan tenaga edukatif sebesar 5,41 t pertahun.
Adapun

masing-masing

besarnya satuan kredit semester tiap mata

laboratorium akan membawa pengaruh

kuliah

terhadap

kebutuhan

tenaga edukatifnya, dan dari analisis data didapat jumlah tenaga


vi

dari

edu-

katif yang ada melebihi kebutuhan pada dua laboratorium, hal ini

tam-

paknya dapat dipahami karena pada dua laboratorium itu yaitu laborato
rium

bedah mulut dan koservasi yang memiliki dua klinik yang

berbeda

tempatnya sehingga terdapat pembagian tugas kerja dibandingkan labora
torium lain yang bekerja pada satu klinik.


Untuk memacu para tenaga edukatif agar lebih meningkatkan kuali-

fikasinya,

program

lembaga

mendorong, mengusahakan

mereka

pendidikan lanjutan berupa pendidikan

untuk mengikuti

pascasarjana,

dan spesialisasi I disamping program latihan atau seminar,

penelitian mandiri/kelompok,

nya

yang

lainnya.

doktor,

lokakarya,

pengabdian pada masyarakat dan lain-lain-

diselenggarakan baik oleh lembaga

sendiri

maupun

Agak disayangkan bahwa be1urn terdapatnya suatu pola

lembaga
pengem

bangan yang diacu.

Sampai

tahun

1988 jumlah doktor yang ada

adalah

satu

orang,

magister 13 orang, dan spesialis 15 orang, yang sedang menempuh pendi
dikan

program

spesialis

doktor sebanyak delapan orang, magister 14

empat orang yang diharapkan tahun 1991/1992

orang

dan

telah selesai

mengikuti program tersebut, sesuai dengan target yang telah ditetapkai*
oleh

lembaga

kurang lebih 40 * dari seluruh

tenaga edukatif

telah

memperoleh program pendidikan tersebut.

Sesuai

dengan

permasalahan penelitian dan hasil

yang

didapat

maka dirasa perlu adanya penelitian lebih lanjut dengan penilaian

dan

perhitungan yang lebih teliti dengan memperhatikan tidak saja enrolmen
tetapi juga perkembangan kurikulum, kualifikasi tenaga edukatif, perubahan beban mengajar,

serta tugafrtugas institusionil lainnya.

vii

o >

/KIP

D A

F T A

R

I S

I

Halaman

KATA PENGANTAR

ii i

UCAPAN TERIMA KASIH

iv

ABSTRAKSI

V

DAFTAR ISI

vi

DAFTAH GAMBAH/TABEL

BAB

vii

], PENDAHQLUAN

1
'.

A. Latar Belakang
B.

1

Rumusan Masalah Penelitian

10

C. Asumsi-asumsi Dan Pertanyaan-pertanyaan Penelitian ...
1.

Asumsi-asumsi Penelitian

12

2. Pertanyaan Penelitian

BAB

12

12

D. Tujuan Penelitian

13

E. Pentingnya Penelitian

14

F.

14

Alur Berf ikir Penel itian

II. TIKJAUAN PUSTAEA

•i7

A. Teori Dan Konsep Yang Relevan Dengan Permasalahan Pe nel itian
1.

B.

Teori

17
Ilmu-Ilmu Perilaku

17

2. Fungsi Personil dan Perencanaan Sumber Daya Manusia
3. Kebutuhan Tenaga Edukatif
a. Konsep Umum Kebutuhan

23
27
27

b. Konsep Kebutuhan Tenaga Edukatif
4. Pengembangan Kompetensi Tenaga Edukatif
a. Pengembangan Kompetensi Dan Profesional
b. Program Pengembangan

30
44
46
48

Hasil

Penelitian Terdahulu

viii

55

BAB III. PROSEDUe PENELITIAN

56

A. Data Yang Diperlukan

56

B. Populasi Penelitian

57

C. Metode Penelitian Dan Teknik Pengumpulan Data

58

D. Pedoman Pengolahan Data

60

E. Formula Pengolahan Data Kuantitatif

62

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN DISIUSI
A. Hasil
B.

BAB

Penelitian

65

Diskusi Hasil Penelitian

V. KES1MPULAN DAN MCMENDASI

DAFTAR

79

66

A. Kesimpulan

86

B.

89

Rekomendasi

FUSTAKA

LAMPIRAN

65

93

: 1. Riwayat Hidup

97

2. Perhitungan Data Kuantitatif

98

3. Jural ah Mahasiswa Baru, Lulusan Dokter Gigi dan jumlah mahasiswa tahun 1959 s/d 1987

99

4. Jumlah Satuan Kredit Semester (SKS)

100

ix

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL

DAFTAH

GAMBAR :

1. Alur Berf ikir Penelitian

16

2. Hirarhi Kebutuhan Dari Mas low

18

3. Hubungan Kerja Antar Kelompok Perencanaan

35

4. Model Proses Pengembangan Personi1

49

5. Desain Format Pengembangan Personil

50

6. Elemen-elemen Perencanaan Pengembangan Personil

,

53

7. Kerangka Penelitian

DAFTAR

62

TABEL :

1. Ringkasan Tugas Pokok, Wewenang, dan Tanggung Jawab Jabatan Te
naga Pengajar Perguruan Tinggi

42

2. Jabatan dan Jenjang Kepangkatan Tenaga Akademis

43

3. Jenis laboratorium, beban kredit, dan jumlah tenaga edukatifnya

66

4. Jumlah Kebutuhan Tenaga Edukatif dari Masing-masing Laboratori
um tahun 1987/1988

67

5. Tenaga Edukatif yang sedang Mengikuti Pendidikan S2/S3/Sp I ...

73

6. Tenaga Edukatif yang telah Mengikuti Program Pendidikan S2/S3/74

Sp I

7. Penyebaran Jabatan Tenaga Edukatif FKG Unpad s/d Oktober
1987

tahun
75

BAB

I

PENDnHQLUAN
A.

Latar Belakang

Seperti kita ketahui,

tuan

yang utuh,

bahwa sistem pendidikan adalah suatu kesa-

terdiri dari unsur-unsur pendidikan yang satu

yang lain saling berkaitan erat dan tidak

H. Santoso S. Hamijoyo,

dapat

dipisahkan.

dengan
Menurut

situasi pendidikan adalah "suatu proses

kala semua komponen pendidikannya beroperasi",

mana-

dan komponen.pendidikan

yang umumnya terdapat pada setiap organisasi adalah :

1) Personil

pendidikan yang terdiri dari peserta didik,

tenaga

inti

kependidikan dan tenaga penunjang kependidikan.
2) Sarana dan prasarana pendidikan : yang
media pendidikan,

meliputi

kurikulum,

buku,

serta bangunan dan perlengkapannya.

(Yayat.R , 1987 : 18).

Melalui

komponen-komponen

dituntut untuk dapat membentuk

inilah suatu

organisasi

pendidikan

pribadi individu, masyarakat dan bang-

sa. Oleh karena itu tidaklah mengherankan apabila hampir setiap negara

menaruh perhatian yang besar terhadap upaya pembangunan dan pendidikan
warganya,

disamping

itu terdapatnya

peningkatan

pentingnya pendidikan pada hampir semua orang,
kwensinya

permintaan

merupakan

salah

bermaksud

untuk memperbaiki kualitas hidupnya.

kesadaran

tentan^

sehingga sebagal konse-

akan pendidikanpun meningkat.

Pendidikan

Juga

satu sektor yang menjadi perhatian

masyarakat

yang

Pendidikan

dipandang

sangat esensiel sebagai pelaku perubahan dan perkembangan dalam

1

manu-

sia

dan masyarakat, sehingga masyarakat juga menuntut

pada

lembaga pendidikan memberikan responnya agar menampilkan
suai

dengan

harapan-harapan dan kebutuhankebutuhan

lembaga-

dirinya

masyarakat

se
yang

diletakkan pada lembaga pendidikan tersebut.

Salah
syarakat,

satu lembaga pendidikan yang menjadi tumpuan harapan

bangsa dan negara dalam menyiapkan dan membangun tunas-tunas

bangsa yaltu perguruan tinggi. Berdasarkan Tri Dharraa Perguruan
gi,

ma

Ting

perguruan tinggi berperan aktif dalam pembangunan nasional

bangsa

Indonesia. Di bidang pendidikan, salah satu tujuannya berupaya menciptakan integritas manusia Indonesia, dimana para sarjana dan
wan

cendekia-

akan merupakan subjek maupun objek pembangunan yang sangat

tuhkan

dalam

pembangunan masyarakat Indonesia seutuhnya.

dibu-

Di

bidang

penelitian dapat berperan dalam penelitian ilmu dan teknologi,

maupun

di bidang sosial budaya yang diarahkan pada kebutuhan pembangunan yang
tepat guna dan berhasil guna. Sedang di bidang pengabdian

masyarakat

dapat berperan dalam perencanaan maupun pelaksanaan pembangunan
rasian

antara pendekatan kesejahteraan masyarakat dan

kese-

keamanan

guna

meningkatkan ketahanan nasional.

Pentingnya peranan

perguruan tinggi dalam pembangunan

tidak diragukan lagi, oleh karena itu perguruan tinggi

sebagai

salah

pendidikan nasional bertanggung

jawab

satu

subsistem

untuk

mampu menghasilkan manusia-manusia yang

dari

sistem

nasional

berkualitas,

memiliki

ilmu dan teknologi, dan juga mampu menjawab persoalan-persoalan masya
rakat dimana

Potensi

ia berada.

sumber

daya manusia yang ada

dalam

perguruan

tinggi

perlu dikembangkan,
but

ingin

khususnya tenaga edukatifnya, bila lembaga

terse

ilmu

berkembang sesuai dengan gerak langkah kemajuan

dan

teknologi dan bila mutu pendidikan benar-benar menjadi perhatian

guruan

tinggi. Jadi jelaslah adanya keterkaitan

antara

per

pengembangan

sumberdaya manusia dan mutu pendidikan pada perguruan tinggi, seberapa
jauh

keterkaitannya tergantung dari kondisi

tinggi.

masing-masing

Setiap perguruan tinggi mempunyai kebijakan dan

ngembangan

perguruan

program

sumber daya manusia (tenaga edukatif) tersendiri, dan

lain pihak upaya pengembangan secara mandiri (self development)

pe

di-

untuk

tiap individu bervariasi.

Pengembangan sumber daya manusia pada suatu lembaga

nisasi

merupakan salah satu fungsi administrasi personil,

pelaksanaannya
administrasi

tidak

dapat

dilepaskan

dari

Jalinan

atau

orga-

yang

dalam

fungsi-fungsi

lainnya secara keseluruhan dalam rangka mencapai

tujuan

dari lembaga tersebut.

Menurut

Castetter,

1981 adapun fungsi-fungsi administrasi

yang

saling berkaitan itu adalah perencanaan sumberdaya manusia, rekrutmen,
seleksi,

induksi,

penilaian,

pemgembangan,

kompensasi,

bargaining,

keamanan, kontinuitas dan informasi. Sangat disayangkan bahwa
fungsi

fungsi-

administrasi tersebut belum sepenuhnya dilaksanakan di

lemba-

ga-lembaga pendidikan termasuk perguruan tinggi.

Pengembangan

yang

penting

dalam menjawab persoalan mutu pendidikan di perguruan tinggi,

dengan

harapan
suatu

bahwa

sumberdaya manusia merupakan faktor

dari tenaga edukatif yang bermutulah

akan

dihasilkan

kondisi proses be1ajar-mengaJar yang produktif. Untuk

mencapai

kondisi

tersebut

diperlukan banyak faktor yang

menunjangnya.

satunya adalah motivasi yang dipunyai oleh tenaga edukatif

ri,

tanpa adanya motivasi,

akan

pengembangan formal maupun

terjadi. Berbicara tentang motivasi,

Salah

itu

sendi-

mandiri

memang merupakan

tidak

hal

yang

sangat kompleks karena sangat sedikit aturan atau hukum dalam pelaksanaannya. Hal

yang

berlainan, motif seseorang belum tentu mempunyai

orang

yang

diluar

yang profesional akan bidang ilmu tertentu yang

tentu

sendiri,
dalam

terhadap

salah satunya adalah kebutuhan lembaga pendidikan akan tena

edukatif

belum

efek

lainnya. Motivasi inipun dipengaruhi oleh faktor-faktor

individu,
ga

ini karena motivasi berhubungan dengan individu-individu

sesuai dengan minat dan motif dari tenaga

mungkin

edukatif

itu

disamping itu fasilitas untuk mencapai pendidikan profesional

bidang ilmu tertentupun belum memadai. Adapun
akan diteliti adalah

tenaga edukatif dari

tenaga

Fakultas

eduaktif

Kedokteran

Gigi Universitas Padjadjaran Bandung. Fakultas Kedokteran Gigi didirikan

pada tanggal 1 September 1959, dengan tujuan menghasilkan

gigi yang bermoral Pancasila,

dokter

mentaati UUD 1945 serta harus : 1) memi-

liki

keyakinan bahwa kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian

gral

dari

kesehatan
promotif,

kesehatan secara keseluruhan,

2) mampu

gigi dan mulut yang terdapat di Indonesia
preventif,

kuratif,

dengan

masalah

tindakan

dan rehabilitatif untuk perorangan

pun masyarakat dengan mengingat sistem rujukan,

dalam

mengelola

3) mampu bekerja

satu tim untuk melaksanakan pelayanan kesehatan,

4)

inte

mau
sama

menghayati

etika kedokteran gigi dalam melaksanakan profesinya dengan penuh

rasa

tanggung Jawab, 5) peka terhadap perubahan dan perkembangan masyarakat

serta 1ingkungan demi peningktatan dan kelancaran pelayanan kesehatan,
6)

menyadari pentingnya pengembangan ilmu kedokteran gigi

dan

mulut

sesuai dengan kemajuan teknologi, dan 7) memahami prinsip

pengelolaan

kesehatan

tahun

telah

dan

pengetahuan mengenai kepemimpinan. Sampai

menghasilkan

nesia.

653

dokter

gigi,

yang tersebar di seluruh Indo

Kebutuhan akan dokter gigi dirasakan langsung oleh

sendiri,

1988

masyarakat

karena kesehatan gigi merupakan bagian yang tidak dapat dipi-

sahkan dari kesehatan secara keseluruhan.

Berdasarkan data yang didapat dari Kanwil Depkes kebutuhan
ter

gigi

di Jawa Barat sampai dengan tahun

1987/1988

Orang dan telah terpenuhi sebanyak 133 orang (96,38 x),
kurang

3,62

'/. (5 orang). Rata-rata setiap

tahun

dok

sebanyak
berarti

dapat

138
hanya

ditempatkan

sebanyak 33 orang dokter gigi dan kekurangan dokter gigi sampai dengan
ahir Pelita IV adalah sebanyak 36 orang (Kanwil Depkes Jabar,

Januari

1988).

Secara
Repelita

V,

keseluruhan

kebutuhan nyata dokter

gigi

yaitu bahwa disetiap Puskesmas terdapat

sampai
seorang

akhir
dokter

gigi yang bisa melayani-sebanyak 30.000 s/d 32.000 jiwa. Khususnya
Jawa

Barat

saat ini,

tahun 1989 satu Puskesmas baru

dapat

46.250 Jiwa dimana satu dokter gigi melayani tiga Puskesmas,

di

melayani
khususnya

didaerah Pedesaan yng pada akhir Repelita V diharapkan dapat melayani
sekitar

42.000

Jiwa,

perhitungan ini berdasarkan

proyeksi

penduduk

pada akhir Repelita V dengan rata-rata kenaikan penduduk sebesar

2,34

x pertahun. Adapun kebutuhan dokter gigi oleh pihak swasta sampai saat
ini

belum ada datanya,

menurut Peraturan Menteri Kesehatan

Nomor

:

920/

Men.Kes/Pen/XII/86 tentang upaya Pelayanan Kesehatan

Bidang medik,

Swasta

di

pembinaan dan pengawasannya menjadi tanggung jawab Dirjen

Kesehatan Masyarakat. Diketahui banyak kendala dalam penempatan dokter

gigi,

khususnya bagi dokter gigi perempuan. Kendala-kendala

antara

lain : sarana transportasi yang jauh dari memadai,

yang sulit,
an

peralatan kerja yang sangat sederhana,

yang tidak sesuai dengan keinginan. Tampaknya

kendala di atas ada faktor lain yang

tersebut
komunikasi

penolakan penempat
disamping

besar pengaruhnya,

kendala-

yaitu

faktor

budaya.

Menurut Soepardjo Adikusumo (1989 : 35), masih adanya nilai anak
dalam

budaya

Indonesia

dalam

referensi

majemuk,

referensi

pluralitas dengan orientasi sentripetal dari orang tua,

nilai

akibatnya anak

sangat tergantung pada orang tua dan sulit untuk mengembangkan dirinya.
Berbagai kebijakan telah diputuskan untuk mengatasi masalah penempatan
ini dengan hasil yang tetap belum dapat mengatasi masalah tersebut.
Fakultas Kedokteran Gigi sebagai pencetak dokter-dokter gigi seseyogianya

mampu

mengatasi

kendala budaya tersebut dengan misi yang

berorientasi pada masyarakat dan masa depan.

Sesuai

dengan PP Nomor 27 Tahun 1981 Tentang Penataan

pada Universitas/Institut Negri,

maka Fakultas Kedokteran Gigi terdiri

dari empat Jurusan dan 10 Laboratorium yang merupakan unsur

dari

cabang

ilmu, dengan tenaga edukatif tetap

ditambah 71 orang tenaga edukatif

Fakultas

honorer,

dan

sebanyak

pelaksana

120

delapan orang

orang
tenaga

edukatif tidak tetap disertai tenaga administratif sebanyak 69 orang.

Kuallfikasi

tenaga profesional akademik S2, S3,

dan spesialis

seba-

nyak

27 orang

dengan

perincian :

doktor satu orang,

spesialis

13

orang, magister 13 orang, yang sedang mengambil program doktor delapan
orang, magister 13 orang dan spesialis tujuh orang. Fakultas Kedoteran

Gigi Universitas Padjadjaran pada saat ini terdiri dari empat
yaitu : (1) Jurusan Kedokteran Gigi Rehabilitasi,
ratorium Orthodonsia dan Prostodonsia,
yang

Oral

yang meliputi

Labo

(2) Jurusan Kedokteran Kuratif,

me1iputi Laboratorium Bedah Mulut, Periodonsia, Konservasi

Medicine,

Laboratorium

(3) Jurusan Kedokteran Gigi Masyarakat,

yang meliputi

Gigi,

Ke

yang meliputi Laboratorium Radiologi dan Teknolo

Dasar Kedokteran Gigi. Tidak dilakukan penjurusan

Kedokteran

dan

Kesehatan Masyarakat dan Pedodonsia dan (4) Jurusan

dokteran Gigi Dasar,
gi

jurusan

penjurusan hanya untuk tenaga

bagi

mahasiswa

edukatif,

mahasiswa

Fakultas Kedokteran Gigi diharuskan mengikuti seluruh mata kuliah dari
seluruh

laboratorium.

Program pendidikan

Fakultas

Universitas Padjadjaran adalah sistim kredit semester

kan sejak tahun 1981 dalam dua tahap pendidikan,

Kedokteran

Gigi

yang dilaksana-

yaitu (1) tahap

pen

didikan Sarjana Kedokteran Gigi (SKG) dengan beban kredit 150 SKS
masa

studi 8 s/d 14 semester, dan (2) tahap Pendidikan Profesi

(PKG)

dengan beban kredit 19 SKS dan masa studi 2 s/d 4 semester. Tahap

berada disemester IX - X,

membuat

yang menggunakan sistem kepaniteraan

skripsi pada semester VIII yang merupakan salah

satu

dan

PKG

dengan

syarat

untuk bisa mengikuti tahap PKG ini. Kemajuan yang pesat dari ilmu dan

teknologi, khususnya dalam bidang kedokteran dan kedokteran gigi meng-

aklbatkan

tic

perlunya konsep dan tehnik yang baru dalam bidang

diagnos

perawatan, rekonstruksi dan rehabilitasi, oleh karena itu

perlu

peningkatan kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan khususnya dokter
gigi

yang memadai untuk menangani masalah kesehatan gigi

dan mulut.

Dalam tatanan Sistem Kesehatan Nasional pelayanan medik/dental,

teru-

tama yang mencakup upaya penyembuhan dan pemulihan, dilaksanakan melalui tingkat pelayanan dasar dan tingkat pelayanan spesialistik

dengan

sistem rujukan. Sesuai dengan Rencana Pelita V bidang kesehatan 1989/-

1990 - 1993/1994,
lita

sasaran program upaya kesehatan rujukan

V dimana salah satu sasarannya adalah setiap rumah

kelas

C mampu memberi pelayanan bidang bedah mulut

prostettk-ortodontik,
ta

V

mata,

Bidang Kesehatan,

kesehatan

anestesi,

umum

rehabilitasi

dan mikrobiologi biakan (Repeli-

Desember 1988). Dilihat

dari

sasaran

tersebut jelas perlu adanya program pendidikan dokter

Dirjen Dikti Depdikbud Republik Indonesia No.

tentang

sakit

dan

spesialis untuk menunjang sistem kesehatan nasional,
SK

dalam Repe-

Penunjukkan Universitas Indonesia,

maka

upaya
gigi

dikeluarkan

141/DIKTI/Kep./1984

Universitas

Padjadjaran,

Universitas Gajah Mada dan Universitas Airlangga sebagai penyelenggara

program

pendidikan

pendidikan

dokter gigi spesialis I. Sebagai

unit

pelaksana

pasca sarjana Fakultas Kedokteran Gigi Universitas

Padja

djaran, maka SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 021/U/1982

ten

tang

unit

pendidikan

pelaksana

strata II non gelar yang menjadi

dasar

program tersebut, dengan dikoordinasi oleh

hukum

Fakultas

Pasca

Sarjana Universitas Padjadjaran. Sampai saat ini tiga kajian spesialis

I telah dibuka yaitu bedah mulut,

prostodonsia, dan ortodonsia,

tahun ini akan segera dibuka bidang kajian periodonsia yang akan

kuti oleh bidang kajian lainnya pada tahun-tahun mendatang.

dalam

dii-

Sementara

itu dengan
pendidikan,

adanya

dugaan

penurunan mutu pendidikan disegala jenjang

maka tenaga edukatif sebagai salah satu faktor

pendidikan dituntut untuk makin meningkatkan kemampuannya,
hal

konseptual,

penunjang
baik

teknis maupun human sehingga mutu pendidikan

dalam
peserta

didik dapat ditingkatkan pula. Karakteristik tenaga edukatif dikategorikan ke dalam tiga kelompok sesuai dengan lampiran I Keputusan Mente-

ri

Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara No. 59/Menpan/1987

berkewenangan penuh,

berkewenangan ditugaskan,

dan berkewenangan

bantu.

Untuk mencapai peningkatan kualitas tenaga edukatif

menuju

ke

tingkat kewenangan tertentu,

yaitu

dilakukan

yang

melalui

:

mem

ada

berbagai

program kegiatan baik formal maupun informal. Program peningkatan mutu
tenaga edukatif tersebut antara lain melalui program pendidikan pascaluar

negeri;

program penataran di dalam maupun di luar lembaga,

penelitian

mandiri

maupun

kelompok,

lokakarya,

seminar

lokal,

regional

sarjana,

ilmiah,

doktor, dan spesialis baik di dalam maupun di

penulisan

pengabdian kepada

masyarakat,

maupun internasional,
buku,

penyediaan

diktat, dan peningkatan peran

edukatif dalam berbagai kegiatan institusionil

Adanya
adalah

perlu

saran

komunikasi

serta

lainnya.

pertambahan jumlah dan peningkatan mutu tenaga

untuk memenuhi kebutuhan nyata dari

perhitungan

lembaga,

dan penilaian yang cermat

tenaga

dari

oleh

edukatif

karena

kebutuhan

itu

tenaga

edukatif itu. Maka diperlukan data yang relevan untuk menunjang perhi

tungan tadi, dan segala aspek yang bisa mempengaruhi kebutuhan

tenaga

edukatif, hal ini diperlukan pula untuk menganalisis prospek kebutuhan

tenaga

edukatif untuk masa datang. Dengan penelitian

ini

diharapkan

mendapatkan sejumlah temuan yang bisa diteruskan dan digunakan sebagai
bahan

pertimbangan

dalam pengelolaan tenaga

edukatif

khususnya

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran. Penelitian ini

di
ber-

mula dari pengumpulan data dan mengevaluasi kebutuhan tenaga edukatif,
kemudian memproyeksikan kebutuhan tenaga edukatif untuk beberapa waktu
mendatang,

dilanjutkan dengan

mengevaluasi kebijakan dan

ngembangan

yang telah dilakukan,

yang akan menjadi dasar

usaha
bagi

pe
usaha

pengembangan di waktu mendatang.

B.

Humusan Masalah Penelitian

Sebagaimana telah disebutkan terdahulu bahwa masalah pokok

yang

dibahas dalam penelitian ini adalah anal is is kebutuhan dan pengembang

an tenaga edukatif di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
an.

Masalah

kebutuhan akan prospek pengembangan

beberapa variabel yang mempengaruhinya,

sonil,

yang dalam hal

ini tenaga

edukatif yang dibutuhkan dan

dengan bidang ilmu yang diminati oleh

tersebut

maupun

berdasarkan

yaitu pertambahan jumlah

kebutuhan akan peningkatan kemampuan konseptual,

sesuai

dikaji

Padjadjar

adanya

teknis dan human yang

tenaga-tenaga

yang dibutuhkan oleh lembaga. Akan

edukatif

dianalisis

kebutuhan lembaga akan tenaga edukatif yang profesional dalam
bidang ilmu tertentu yang disesuaikan dengan fasilitas yang ada
mencapainya,
ga

edukatif.

kemampuan
edukatif

per

pula

bidanguntuk

juga penyesuaian antara kebutuhan lembaga dan minat tena
Selanjutnya yang dianalisis adalah

aspek

secara profesional dalam pelaksanaan tugas
di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas

pengembangan

sebagai

Padjadjaran.

tenaga
Dasar

11

untuk menganalisis adalah

data

pengembangan

secara formal

(program

lembaga) maupun program in-service tenaga edukatif dalam periode bebe

rapa

tahun yang lalu dan kemungkinan pengembangannya untuk masa

akan datang. Variabel yang dianalisis dibatasi hanya pada

yang

yang

aspek-aspek

dikembangkan dan metode-metode yang direncanakan dan

dikembang-

kan.

Sejalan dengan uraian di atas dan pemerian yang disajikan
latar belakang permasalahan,

maka

masalah pokok penelitian ini

dalam
dapat

dirumuskan sebagai berikut :

a. Berapa

banyak kebutuhan tenaga edukatif selama periode tahun

sampai
tahun

dengan

tahun 1988, dan prospek kebutuhan

tenaga

edukatif

1988/1989 sampai tahun 1993/1994 dilihat dari dinamika

tambahan

jumlah

mahasiswa (enrolmen) dan

besarnya

1983

beban

perstudi

mahasiswa ?

b. Berapa

banyak kebutuhan tenaga edukatif dalam

tertentu

yang

diselaraskan dengan motivasi

bidang-bidang

minat

dan

tenaga eduaktif itu sendiri dan bagaimana fasilitas untuk

ilmu

kemampuan
mencapai

keahlian dalam bidang-bidang ilmu tersebut ?.

c. Bagaimana

pelaksanaan

pengembangan tenaga edukatif

selama

tahun

1983 sampai tahun 1988 dan prospek pengembangan untuk periode tahun

1988 sampai tahun 1991/1992 bila dilihat dari program pengembangan
nya,

aspek-aspek yang dikembangkan,

dan metode-yang diterapkan

?.

12

C. Asumsi-asumsi dan Pertanyaan-pertanyaan Penelitian
1. Asumsi-asumsi penelitian

Penelitian ini berdasarkan pada beberapa asumsi sebagai berikut :
a) bahwa

kebutuhan

mengikuti

tenaga eduaktif akan bergerak

berbagai

perubahan dan

tuntutan

secara

yang

dinamis

mempengaruhi

kebutuhan,

b) prospek kebutuhan tenaga eduaktif mencerminkan

perubahan

gambaran

adanya

dan adanya tuntutan yang terjadi pada variabel

yang

mempengaruhi kebutuhan,

c) kebutuhan

pengembangan akan terus meningkat sesuai dengan

tutan untuk berkembang yang datangnya dari diri sendiri

tun

ataupun

dari lingkungan,

d) tantangan untuk mencapai keberhasilan lembaga dan individu dalam

rangka pencapaian tujuan dan proses pendidikan yang
akan

terus berubah dan bertambah,

suatu

program

2.

oleh karena itu perlu

pengembangan kemampuan tenaga

dengan tugas profesional yang

dikehendaki

edukatif

adanya

sesuai

dilakukan sehari-hari.

Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan

aspek-aspek penelitian dan

asumsi-asumsi

penelitian,

maka beberapa pertanyaan penelitian dirumuskan sebagai berikut :

a) apa

pengaruh pertumbuhan jumlah mahasiswa yang

masuk

Fakultas

Kedokteran Gigi Unpad terhadap pertambahan jumlah tenaga

eduka

tif,

b) apa

pengaruh besarnya satuan kredit tiap mata kuliah

sing-mas ing laboratorium terhadap tenaga edukatif,

dari

ma-

13

c) apa pengaruh fasilitas klinik untuk praktikum mahasiswa terhadap
tenaga
d) sejauh

tenaga

edukatif,
mana terdapat keselarasan antara kebutuhan lembaga

edukatif

motivasi,
e) sejauh

minat,

yang ahli dalam bidang

ilmu

tertentu

akan

dengan

dan kemampuan tenaga edukatif itu sendiri,

mana keterlibatan motivasi,

minat dan

kemampuan

tenaga

edukatif dalam perencanaan pengembangan mereka,

f) sejauh

mana

ketidak seimbangan antara

kebutuhan

pengembangan

dengan fasilitas dalam usaha mencapainya,

g) kualifikasi apa

yang dituntut bagi tenaga edukatif dalam

upaya

peningkatan efektivitas personil,
h) aspek-aspek

apa yang akan dikembangkan dan metode

pengembangan

apa yang diterapkan dalam pengembangan tenaga edukatif ini,
i) kebijakan

dan usaha

apa yang telah dilakukan

dalam

mengatasi

kebutuhan dan pengembangan tenaga edukatif,

j) bagaimana

prospek pengembangan tenaga edukatif

untuk masa yang

akan datang.

D. Tujuan Penelitian

Penelitian
mendeskripsikan

individu

ini bertujuan untuk mengeksplorasi
dan

(tenaga

menjelaskan kebutuhan-kebutuhan

edukatif) akan pengembangan

untuk

lembaga

melalui

produktivitas

tujuan

dan proses pendidikan. Penelitian ini tidak dimaksudkan
tapi berdasarkan fakta-fakta yang

maupun

program

maupun

suatu hipotesis,

in-service

memahami,

formal

menguji

program

baik

yaitu

pencapaian
untuk

ditemukan

14

diharapkan
menjadi
untuk

dan

dapat menangkap berbagai implikasi yang bisa

suatu

hipotesis. Juga dari fakta-fakta yang

dikembangkan

didapat

mengevaluasi berbagai konsep yang berkenaan dengan

pengembangan sumberdaya manusia dalam suatu

dicoba

perencanaan

lembaga

pendidikan,

khususnya Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Bandung.

E. Pentingnya Penelitian
Dilihat

dari

aspek kontribusinya terhadap

pengembangan

administrasi pendidikan, melalui penelitian ini mungkin dapat
kan

konsep-konsep yang dapat memperkaya ilmu administrasi

ilmu

ditemu

pendidikan

khususnya manajemen personil.

Penelitian

pengembangan
berkaitan

ini dipusatkan kepada dua aspek yaitu kebutuhan

tenaga edukatif. Hal ini penting untuk

diteliti

erat dengan perencanaan sumberdaya manusia,

strategi

pengembangan tenaga edukatif

tujuan dan proses pendidikan di

untuk

karena

prioritas

mencapai

dan

dan

produktivitas

Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas

Padjadjaran Bandung.

F.

Alur BerfiKir Penelitian

Alur

dalam

tenaga
salah

ditempuh

penelitian ini, berdasarkan permasalahan penelitian dan

penelitian
berikut

berfikir penelitian merupakan Jalan fikiran yang

maka dapat dilukiskan sebagaimana tampak dalam

ini. Alur berfikir penelitian ini menunjukan bahwa
edukatif

dalam melaksanakan

tugas

profesionalnya

satu faktor penunjang produktivitas dalam mencapai

tujuan

gambar

1

kemampuan
merupakan
tujuan

dan

15

proses pendidikan. Tenaga edukatif yangmemiliki kemampuan konseptual,
teknis dan human sangat dibutuhkan dalam peningkatan efektivitas

per

sonil untuk mencapai produktivitas lembaga maupun individu.
Oleh
dalam
itu.

karena

itu diperlukan adanya suatu

program

pengembangan

rangka peningkatan kemampuan dan kualitas para tenaga

edukatif

Dalam program pengembangan itu perhatian dipusatkan pada

aspek-

aspek yang dikembangkan dan metode pengembangan yang diterapkan,
seyogyanya
mampuan

disesuaikan dan diselaraskan dengan motif,

yang

kebutuhan

Kedokteran

harus dimiliki oleh tenaga

eduaktif

tenaga edukatif pada suatu lembaga,

Gigi

Universitas Padjadjaran

minat,

dan

tersebut.

dalam hal

dipengaruhi

yang
ke

Jumlah

ini

Fakultas

oleh

berbagai

variabel kebutuhan seperti : (i) jumlah mahasiswa yang ada

(enrolmen)

(2) beban studi mahasiswa. Hasil perhitungan kebutuhan tenaga edukatif
dengan kedua variabel di atas menghasilkan jumlah kebutuhan

kebutuhan

tanpa

memperhitungkan kualifikasinya. Tapi kebutuhan ini tidak

dalam

jumlah (kuantitas) tetapi juga dalam kualitasnya.

Oleh

itu harus ada keseimbangan antara tenaga yang ada dan yang

ngan tenaga edukatif.

karena

dibutuhkan

baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Untuk mengatasi hal

but diperlukan kebijakan institusionil yaitu dengan program

hanya

terse

pengemba

16

GAHBAR 1 : ALU!

BAS/EEG

leupian

->-

i Lotoga
ifiialitatif :

loupon

Prop's penger

tenaga edukatif

kualitatif:
->-

PESBfiAKAS

Pwpek karir

i Individu

JuBlaii deleter

PEBF.LITIA8

PEGSPEI

LEMBAGA

i tuantitatif:

->-

BEIFIJIE

duewaikaa de

ngan:

bangan tenaga
->-

katif rang

1. ajpdc aipek

'Qualified1

yangdiler

kuantitatif:
Pertartahan

• Ktivaii

jtilah taaga

i iinat

edukatif

i keuuas

latjebelausg

Tenaja Edu

edukatif :

banitan.

I. Ktait pe ngotangan

PEKiSALARAB

Dengan adanya tenaga edukatif yang "qualified" diharapkan
mendidik

mahasiswa

terjun di masyarakat.
kembang

menjadi dokter gigi yang bermutu dan

siap

Ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus

memaksa para dokter gigi untuk terus

meningkatkan

mampu
untuk
ber

kemampuan

baik teknikal maupun human dalam rangka kesehatan gigi dan mulut kepa
da masyarakat luas.

BAB III
PfiOSEHffi PEHELITIAH

A.

Data yang dlperluKan

Seperti telah diutarakan sebelumnya bahwa tujuan dari penelitian
ini

adalah

untuk mendapatkan suatu gambaran

tentang

kebutuhan

dan

pengembangan dari tenaga edukatif Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Padjadjaran Bandung,
secara

dengan segala variabel yang mempengaruhinya

kuantitatif maupun kualitatif serta kebijakan apa yang

ngaruhi pengembangan dari tenaga edukatif

Adapun

data

baik

mempe

itu.

yang dikumpulkan dari setiap

aspek

dan

variabel

penelitian adalah sebagai berikut :

1) aspek

kebutuhan,

yaitu kebutuhan akan tenaga edukatif 1983

sampai

dengan 1987 yang meliputi data :
a) dinamika
jumlah
outs,

tenaga edukatif — > meliputi data tentang mahasiswa :
seluruh

mahasiswa,

jumalah lulusan,

jumlah rata-rata per kelas,

Jumlah

rata-rata

Jumlah

jumlah total sks

besar kelompok, Jumlah kelas

klinik untuk praktikum mahasiswa,

yang
per

atau

drop

minggu,

fasilitas

jumlah jam wajib tenaga eduka

tif.

b) tenaga

edukatif yang keluar dari Fakultas meliputi data :

pindah kerja,

mengundurkan diri,

2) aspek pengembangan,
yang

dikembangkan,

meninggal dan pensiun.

mencakup variabel dan data tentang
metode pengembangan,

ngembangan.

56

yang

aspek-aspek

dan penerapan program

pe

57

Untuk memperoleh gambaran tentang aspek-aspek dan variabel pene
litian

tersebut,

Kegiatan dimulai dengan persiapan pengumpulan

diikuti dengan pengolahan data dan penafsiran data untuk
dalam
dan

data,

didiskusikan

usaha untuk mendapatkan kesimpulan penelitian. Pengolahan
analisis

data dilakukan dalam dua bagian

yaitu

data

pengolahan

analisis data kuantitatif dengan menggunakan suatu formula

dan

matematik,

sedangkan pengolahan data kualitatif dianalisis secara induktif.

B. Populasi Penelitian

Dalam

penelitian

ini yang dijadikan

populasi

adalah

seluruh

karakteristik yang berhubungan dengan kebutuhan dan pengembangan tena

ga edukatif Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Bandung.

Adapun karakteristik dari populasi yang ingin diketahui dalam
tian

ini

adalah :

1) Kebutuhan

akan pertambahan tenaga edukatif untuk

sampai

tahun 1987/1988 dengan semua

akademis
maupun

peneli

dengan

yang ada pada periode waktu tersebut
kualitatif,

tahun

1983/1984

karakteristik

secara

tenaga

kuantitatif

dan berbagai kebijakan institusional dalam

bi

dang ketenagaan,

2) Prospek kebutuhan tenaga edukatif Fakultas Kedokteran Gigi Unversitas Padjadjaran Bandung tahun 1988/1989 sampai dengan tahun

1993/-

1994,

3) Usaha/program pengambangan yang telah dilaksanakan dari tahun

1983

sampai dengan tahun 1988, disertai berbagai kebijakan institusionil
dalam pengembangan dan prospek pengembangannya hingga tahun
1992.

1991/-

58

C. Metode Penelitian dan TehnlK Pengumpulan Data
1. Metode Penelitian

Penelitian dilaksanakan untuk mendeskripsikan kebutuhan

bangan
bukan

tenaga

edukatif Fakultas Kedokteran

jadi

untuk menguji suatu hipotesis. Sedang metode yang

adalah metode deskriptif analitis,

kan

Gigi,

dapat

untuk

diramalkan

jelaslah
digunakan

yang dengan metode ini

memperoleh data dan fenomena menurut

pengem

keadaan

berbagai kecenderungannya untuk masa

diharap

sekarang

yang

akan

datang, khususnya sampai dengan tahun 1993/1994 berdasarkan keadaan
tahun

1963

sampai

dengan tahun 1988. Metode ini

tergolong

penelitian kualitatif, senada dengan karakteristik penelitian

pada

kua

litatif yang diajukan oleh Bogdan dan Biklen (1962:27-29), yaitu :

1) penelitian

kualitatif mempunyai "setting" yang natural

sebagai

sumber data langsung dan penelitinya sebagai instrumen kunci,
2) penelitian kualitatif adalah deskriptif,

3) peneliti kualitatif lebih menaruh perhatian pada proses daripada
hasil atau produknya,

4) peneliti kualitatif cenderung menganalisis datanya secara induktif,

5) "meaning" adalah pusat perhatian dari penelitian kualitatif ini.
Penelitian dengan metode deskriptif sesuai dengan tujuan peneli
tian

ini dan berbagai jenis informasi yang dibutuhkan,

formasi
beberapa

yang

dibutuhkan adalah tentang

tahun lalu dan kondisi saat ini.

kondisi

adapun

tenaga

Selanjutnya

kondisi yang bagaimana yang diinginkan untuk masa datang.

in-

edukatif

dirumuskan

59

Maka diperlukan langkah-langkah untuk mencapainya yaitu :
1) membuat analisis tentang kondisi sekarang,
2) menetapkan tujuan dan harapan apa yang ingin dicapai untuk

masa

datang,

3) menentukan langkah apa untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan atas dasar analisis langkah pertama dan kedua tadi.

2. Tehnik Pengumpuian Data

Tehnik pengumpuian data merupakan langkah dalam penelitian

sangat menentukan bagi langkah-langkah selanjutnya,

tehnik

yang

pengum

puian data yang digunakan adalah :
a) studi dokumentasi,

b) observasi,

dan

c) wawancara.

a) Studi Dokumentasi.

Tehnik ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang
teristik

tifnya,

baik jumlah mahasiswa yang masuk maupun tenaga

dengan segala dinamikanya yaitu menyangkut

mahasiswa yang masuk,
an,

jumlah

jumlah mahasiswa per kelas,

yang drop-outs,

seluruh tenaga edukatif,

eduka-

Jumlah

jumlah

lulus-

serta

Jumlah

beban sks mahasiswa,

jumlah tenaga edukatif di setiap

ratorium,

beban mengajar tenaga edukatif,

akademik

tenaga edukatif,

fasilitas,

berhenti,

labo

kualifikasi

dan jumlah tenaga edukatif

ninggalkan fakultas (pindah tempat kerja,
meninggal).

hal

karak

yang

pensiun,

me
dan

60

b] Observasi.

Dilakukan untuk mengamati secara nyata tentang proses
nistrasi

dan

situasi,

kondisi dalam proses

admi

pengembangan

baik

secara formal maupun informal.

c) Wawancara.

Digunakan
kualitatif,

untuk

mendapatkan data baik

kuantitatif

yaitu tentang kebijakan-kebijakan masalah

dan pengembangan tenaga edukatif,

maupun

kebutuhan

serta tentang usaha-usaha

apa

saja yang sudah dilaksanakan dan apa yang diharapkan untuk

masa

yang akan datang. Wawancara ini dilakukan baik terstruktur

mau

pun tidak terstruktur.

D. Pedoman Pengolahan Data

Seperti telah diutarakan sebelumnya bahwa data yang
melalui

dikumpulkan

penelitian ini adalah data kuantitatif dan kualitatif.

pengolahan kedua jenis data inipun dibedakan,
lisis

secara matematik,

suatu

strategi spesifik yang

(1984

:

215-229) dalam

data kuantitatif

sedangkan data kualitatif dianalisis

buku

diketengahkan oleh Miles dan
mereka "Qualitative Data

Untuk
dianadengan

Huberman

Analysis,

A

Sourcebook of New Methods" :

taktik

1) menghitung untuk melihat apa yang ada (counting)
2) mencatat pola dan tema (noting patterns and themes)
3) melihat hal-hal yang masuk akal

4) pengelompokan

(clustering),

(plausibility)

membantu

untuk

terkaitan maupun tidak antara dua kejadian

melihat

ke-

61

5) membuat metafor (making Metaphors) : merupakan suatu cara
untuk

mencapai

pengintegrasian data

dari

bermacam-macam

data yang ada

6) pemecahan

variabel-variabel

(splitting

variables)

yang

kadang-kadang memang diperlukan

7) diperlukan pula taktik untuk melihat sesuatu dan
nya

secara lebih abstrak, dengan cara

khusus

hubungan

menggolongkan

ke dalam yang umum (subsuming particulars into

yang
the

general )

8) factoring

9) mencatat

adakah hubungan antara variabel-variabel

(noting

relations between variables)

10) dan menemukan variabel

intervening

11) ahirnya bagaimana kita membuat data yang
itu masuk akal dan dimengerti,

saling

bertalian

maka dibuat suatu

rangkaian

bukti-bukti yang logik

12) dan membuat teori atau konsep saling berkaitan.

Pengolahan data dibagi'dalam dua tahap, tahap pertama menganalisis

data

untuk periode 1983 sampai dengan 1988,

sedang

tahap

kedua

mengestimasikan kecenderungannya untuk masa yang akan datang berdasar
kan analisis tahap pertama tadi. Untuk mendapat gambaran secara

luruhan

dari

penelitian ini maka dibuat

suatu

kerangka

seperti terlihat pada gambar 7 : KERANGKA PENELITIAN

kese

penelitian

berikut.

62

LATAR BELAKANG
MASALAH

T
VARIABEL/
r>

PERMASALAHAN

—>- PROSEDUR PENELITIAN

ASPEK

->

PENELITIAN

T
ASUMSI &
PERTANYAAN

HASIL

PENELITIAN

PENGUMPULAN DATA

T
TUJUAN

T
PENGOLAHAN

DATA

KEGUNAAN

L>-

KESIMPULAN

- <

DISKUSI

Gambar 7

- <

HASIL PENELITIAN

- <

TEORI

KERANGKA PENELITIAN

E. Formula Pengolahan data Kuantitatif

Untuk mengolah data kuantitatif,

digunakan suatu formula matema-

tik. Formula ini khusus digunakan dalam rangka memproyeksikan kebutuh
an

akan tenaga edukatif Fakultas Kedokteran Gigi

dJ aran.

Adapun formula yang digunakan sebagai berikut :
1. Kebutuhan tenaga edukatif
E

x

B.

KB*

%"%

Universitas

Padja-

63

dimana : KBt

= jumlah Kebutuhan tenaga edukatif pada tahun t

E

= jumlah seluruh mahasiswa/enrolmen keseluruhan

Bs

= jumlah satuan Kredit semester per minggu untuk

BK
Bg,

= jumlah mahasiswa rata-rata per Kelas
= Jumlah jam wajib mengajar bagi tenaga edukatif

mahasiswa

dalam satuan Kredit semester

Rumus di atas diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang diambil

dari

formula yang diajukan oleh Hector

Correa

seperti

yang

telah dijelaskan sebelumnya. Untuk dapat menentukan jumlah kebutuh
an

tenaga

edukatif (KB) pada suatu lembaga

pendidikan,

terlebih

dulu harus diketahui :

1) jumlak sks per minggu untuk mahasiswa
2) jumlah mahasiswa secara keseluruhan
3) jumlah mahasiswa rata-rata per kelas

4) jam wajib mengajar dalam satuan kredit semester.

Jam wajib mengajar tenaga edukatif per orang di tentukan sebesar

5 SKS per minggu per semester menurut ketentuan sebanyak 2-8 SKS,

sesuai

dengan distribusi ketentuan tugas-tugas

Dirjen Dikti,

institusional

(SK

1983 : NO. 48/Dj/Kep/1983) untuk bidang pendidikan.

Jam wajib mengajar ini digunakan untuk perhitungan,
kondisi yang sebenarnya,

bukan

khususnya untuk periode tahun 1983/1984

1986/1989 dan untuk prospek kebutuhan beberapa tahun mendatang.

2. Pertambahan jumlah tenaga edukatif

l

KBn

=

=

n

=

1

(KBti - KBti-,)

E
i

pada
-

64

dimana : KBtt
^

- pertambahan jumlah kebutuhan tenaga eduKatif
tahun Ke n

KBtl
= Jumlah Kebutuhan tenaga eduKatif pada tahun t
KBti-1 = jumlah Kebutuhan tenaga eduKatif tahun
sebelumnya.

Formula

ini

dikembangkan dengan notasi bahasa

formula W.J. Boumol (1961),

Indonesia

dari

seperti berikut ini :

* Q = Qj + %

dimana :

* Q = pertambahan jumlah,

Qi
Qq

= jumlah setelah pertambahan,
= jumlah sebelumnya. (Sudarwan Danim, 1986 : 73).

3. Pertambahan jumlah enrolmen
i

= n

A E,, = E
i