Pengembangan usaha ekowisata di Suaka Margasatwa Cikepuh dan sekitarnya

PENGEMBANGAN USAEA EKOWISATA
DI S U A M MARGASATWA C I m P U N
DAN SEKITARNYA

Vitriana Yulalita Manvitawati

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2008

PERNYATAAN MENGENAI TESlS DAN
SUMBER WFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Pengembangan Usaha Ekowisata
Di Suaka Margasatwa Cikepuh clan Sekitarnya adalah merupakan hasil karya saya
dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun
kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip

dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalarn teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir tesis


ini.

Vitriana Yulalita Marwitawati

E051054095

ABSTRACT
VITRIANA WLALITA MARWITAWATI. Ecotourism Bussiness
Development a t Cikepuh Wildlife Reserve a n d It's Surrounding Area.
Under the supervisions of E.K.S. HARDTI MUNTASIB and HARDJANTO.
Sukabumi Regency has three nearby sites located on one shoreline south
of the regency. These thee sites have various potentiais and managed rrnder
different authorities. Ecotourism bussiness has not well developed due to
unintegrated management of the three ecotourism sites. Thus strategy on
ecotourism bussiness is needed in order to improve such bussiness. This research
was conducted on May-July 2007 at Cikepuh Wildlife Reserve (CWR),
Pangumbahan Beach and Ujung Genteng Bay. The research used descriptive and
SWOT (Strength, Weaknesesses, Opportunities, Threats) analyses.
CWR and its surrounding areas (CWRSA) have potentials such as scenery,

landscape, (traditional) community activities, art and culture, which had been
supported by Xrastmctures. These potentials, packed into various ecotourism
programs, would produce interesting products however, there are some
weaknesses such as low accesibility, lack of educated and skilled human resources
to fulfill job competency, low variation of souvenirs and lack of understanding of
ecotourism by the local people. Local government has not conducted any
promotion optimally although one private sector had conducted promotion
activities through internet albeit under budget constrains. Natural resources of the
three sites are facing disturbances from natural causes, the area development and
mass tourism activities. On the other hand, lack of law enforcement has
contributed to the production of an unhealthy bussiness development situation.
SWOT analysis resulted in position on first quadrant, while the externalinternal matrix showed the position on fifth quadrant. Therefore, the proposed
strategy is using the strengths to obtain maximum opportunities. The strategy was
directed to broaden the bussiness by developing products and services, while
maintaining the stability of the existing condition to avoid profit decline. The
main strategy should be implemented by prioriting on the use of natural resources
potentials; creating variation of ecotourism packages; improving the community's
active participation by developing community's activities and traditional culture,
and food product; and promoting ecotourism concepts and packages to the
visitors. The second priority strategy were implemented by overcoming the

identified weaknesses and threats and The third priority strategy was consider
threats which have the potential disturb the development of ecotourism bussiness
by developing collaboration among stakeholders.
Ecotourism bussiness development plan was composed in accordance to
the strategies resulted from the analysis. There are two scenarios on CWRSA
management, which are the current separated management and the integrated
management unit. The integrated form of management resulted in efficiency of
financial implementation and management. The profit of guide bussiness aspect
managed by the integrated management gave 7,5 times profit higher than
separated management that coordinated in one manager which makes distributions
for the further development sasy, including distribution for sea turtle ecology
research as a form of management profit re-investment to the nature. The

community empowerment activities, trainings, and capital support for the
community could also be allocated from the profit. While In the separated
management, the profit was distributed on personals doing the guide bussiness.
Detail ecotourism bussiness calculation and study on the implementation
measures, and further research on ecotourism and interpretation development in
the areas are needed.
Keywords : ecotourism, wildlife reserve, developing bussiness, strategy


VITRIANA YLJLALITA MARWITAWATI. Pengembangan Usaha Ekowisata di
Suaka Margasatwa Cikepuh dan Sekitarnya. Dibimbing oleh E.K.S. HARINI
MUNTASIB dan HARDJANTO.
Kabupaten Sukabumi memiliki 3 lokasi yang berdekatan di satu garis pantai
selatan kabupaten ini, yaitu Suaka Margasatwa (SM) Cikepuh, Pantai
Pangumbahan dan Pantai Ujung Genteng. Ketiganya memiliki keunggulan
potensi serta pengelolaan yang berbeda.
Pengelolaan yang masih terkotak kotak menyebabkan tidak sinergisnya upaya pengembangan, sehingga justru
menimbulkan ancaman terhadap sumberdaya dam yang menjadi potensinya.
Pengembangan usaha ekowisata dilakukan untuk meningkatkan secara optimal
dan lestari manfaat ekonomi, ekologi dan sosial. Maka perlu dilakukan penelitian
untuk mengidentifikasi kondisi dan menyusun strategi pengembangan usaha
ekowisata.
Tujuan penelitian adalah 1) melakukan identifikasi kondisi pengusahaan
ekowisata yang sudah berjalan pada saat ini dari aspek produk, sumberdaya
manusia (SDM), pemasaran dan keuangan serta telaah peraturan perundangan dan
2) melakukan penyusunan rencana pengembangan usaha ekowisata.
Penelitian dilaksanakan di SM Cikepuh, Pantai Pangumbahan dan Pantai
Ujung Genteng selama Bulan Mei sampai dengan Juli 2007.

Data primer diperoleh melalui wawancara dan pengamatan langsung di
lapangan. Sampel diperoleh dengan penarikan contoh acak (random sampling),
yaitu dilakukan terhadap staf pengelola kawasan, pengusaha sarana wisata dan
karyawan pengusaha sarana. Accidental sampling dilakukan kepada pengunjung,
masyarakat dan masyarakat pemilii usaha pendukung. Sedangkan quota
sampling dilakukan terhadap masyarakat dengan kategori terlibat langsung,
terlibat tidak langsung dan tidak terlibat. Data sekunder diperoleh dari kantor
pemerintahan daerah, kantor pemerintahan desa, laporan penelitian terdahulu,
literatur, publikasi ilmiah dan internet. Analisis data akan dilakukan dengan
analisis deskriptif dan analisis SWOT (Strength, Weaknesesses, Opportunities,
Threats). Sintesis dilakukan untuk menyusun rencana pengembangan usaha
ekowisata.
SM Cikepuh dan sekitarnya mempunyai SDA yang potensial untuk
dikembangkan menjadi produk ekowisata yang potensial. SDM masih sangat
terbatas dan perlu peningkatan keterampilan serta pembinaan agar mampu
memberikan pelayanan yang memuaskan sesuai kompetensi bidang tugasnya.
Pemasaran belum dilakukan secara optimal oleh pihak pemerintah dan instansi
terkait, akan tetapi dilakukan oleh pihak pemandu Ujung Genteng secara mandiri.
Pengusahaan memberikan keuntungan bagi usaha penginapan, usaha transportasi
lokal, pemanduan atraksi penyu, pemanduan di SM Cikepuh, dan usaha

pendukung wisata laimya yang dilakukan masyarakat sekitar. Kondisi SDA
masih mengalami gangguan dari aktivitas wisata maupun pembangunan yang
semakin mendekati pantai peneluran. Pengunjung tertarik untuk melihat penyu
bertelur, mempunyai persepsi yang baik tentang ekowisata mempunyai waktu
kunjungan yang cukup lama serta banyak yang kembali berkunjung. Perlu
penegasan status dan penegakan hukum penggunaan lahan di kawasan Pantai

Ujung denteng, penataan blok di SM Cikepuh, pembentukan dasar hukum
pengusahaan ekowisata penyu di Pantai Pangumbahan.
Hasil analisis SWOT mendapatkan posisi kondisi usaha ekowisata SM
Cikepuh dan sekitamya adalah pada kuadran pertama, sedangkan posisi pada
matrik internal ekstemal adalah kuadran kelima. Maka strategi yang perlu
dilakukan adalah strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan
peluang sebesar - besamya. Strategi ini mengarahkan untuk memperluas usaha
dengan meningkatkan jenis produk serta jasa. Hal ini dibarengi menjaga stabilitzs
kondisi yang sudah ada supaya tidak mengurangi keuntungan yang telah dicapai.
Strategi tersebut diterapkan dengan memprioritaskan pemanfaatan potensi SDA,
menciptakan variasi - variasi paket ekowisata, mengembangkan produk pangan
dengan bahan baku ikan yang mudah didapat dan disukai pengunjung, aktivitas
dan budaya tradisional masyarakat dan meningkatkan pemahaman untuk

partisipas; aktif sebagai mitra, memperkenalkan koGep ekowisata dan paket
paket nya kepada k o m d t a s pengunjung yang strategis bagi promosi. Se-bag&
prioritas kedua adalah mengatasi kelemahan dan ancaman yang juga telah berhasil
diidentiiikasi, mengupayakan peningkatan dukungan terhadap populasi penyu dan
mengurangi gangguan akibat teknis pelaksanan wisata yang tidak tepat,
meningkatkan aksesibilitas di kawasan zona pemanfaatan intensif. untuk
memudahkan dan menjaring pengunjung lebih banyak, pelatihan ketrampilan
SDM di berbagai bidang pelayanan, diversifikasi produk berorientasi pasar sesuai
dengan potensi yang dimiliki, penataan zonasi, memperkaya variasi paket
kunjungan yang tidak mengganggu kelestarian di SM Cikepuh. serta mendukung
terbentuknya dasar hukum dan penataan pengembangan produk dan
keprofesionalan Adapun prioritas ketiga adalah tetap memperhatikan potensi
ancaman yang dapat mengganggu jalannya pengembangan usaha ekowisata yaitu
dengan mengembangkan kerjasama stakeholder
Berdasarkan hasil analisis tersebut maka disusunlah rencana
pengembangan usaha ekowisata, sesuai dengan strategi yang perlu diterapkan.
Pengelola SM Cikepuh dengan dua skenario pengelolaan utarna yaitu pengelolaan
terpisah yang sarna dengan kondisi pengelolaan semula dan pengelolaan terpadu
dalam satu unit pengelolaan baru.
Bentuk pengelolaan terpadu temyata

memberikan efisiensi pelaksanaan clan pengelolaan keuangan sehingga dari aspek
keuntungan usaha pemanduan yang dihitung pada kedua altematif tersebut,
pengelolaan terpadu mendapatkan hasil perhitungan keuntungan yang mencapai
7,5 kali lipat dari keuntungan pemanduan pengelolaan terpisah.
Pada
pengelolaan terpisah, penerimaan keuntungan tersebar pada personil pelaku usaha
pemanduan. Sedangkan pada pengelolaan terpadu penerimaan terkoordinir pada
satu pengelola dan mudah bagi pendistribusian untuk pengembangan pengembangan selanjutnya termasuk bagi kepentingan penelitian ekologi penyu
sebagai bentuk pengembalian (re-investasi) keuntungan pengelolaan ke dam.
Demikian pula pemberdayaan masyarakat sekitar, pelatihan maupun pemberian
bantuan modal dapat dialokasikan dari penerimaan keuntungan.
Perlu
penghitungan usaha ekowisata lebih detil disertai pengkajian langkah - langkah
penerapannya dan penelitim lebih lanjut mengenai pengembangan ekowisata
beserta interpretasinya di kawasm ini.

-

O Hak cipta mili IPB, tahun 2007


Hak cipta dihdungi Undang -undang

I. Dilarang mengutip sebagian atau sluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan
atau menyebut sumber.
a. pen&tipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan
karya ilmiah, penyusunan laporan, penttlisan kritik atau tinjauan suatu
masalah.
b. Pengutipan tidak merugikan kepeniinganyang wajar bagi IPB
2. Dilarang mengumumkan dun memperbanyak sebagian atau seluruh kaiya
tulis dlam bentuk apapun tanpa izin IPB.

PENGEMBANGAN USAHA EKOWISATA
DI SUAKA MARGASATWA CIKEPUH
DAN SEKITARNYA

Vitriana Yulalita Marwitawati

Tesis
sebagai salah satu syarat mtuk memperoleh
gelar Magister Sains pada

Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2008

Judd Tesis

: Pengembangan Usaha Ekowisata di Suaka Margasatwa--

Cikepuh dan Sekitarnya
Nama

: Vitriana Yulalita Marwitawati

NIM

: E051054095


Disetujui :
Komisi Pembiibing,

Prof. Dr. 11. Hardianto, MS
Anggota

Prof. Dr. E.K.S. Harini Muntasib, MS
Ketua

Diketahui :

Ketua Program Studi
Ilmu Pengetahan Kehutanan

Dr. Ir. Rinekso Soekmadi, MSc.
Tanggal Ujian : 19 Desember 2007

Khairil A. Notodiputro,MS
Tanggal Lulus :

^i 8 JAN

"3'%fdadaL$mu
a a r a n j si9a mem2ef(tiarinya kmena Z f f a 6 itu takwa
%enun~utnya, itu idadok
Zn4ufan3

- ufan3nya,

%fiaKasnY

itu tas&iK

a itujihbd

%en3ajarkmnaa2ada
X m f i b i k a n n y a &ada

d o r m y y ~tidaktaKu itu se&XaL
aKfhya, itu men&RatQn

&ri

kVa&

ZEffaL"

(aT
3Y&f&u

.,

%kG~2dm

f&u

k a y a ini aXu 2ersemdaG&

&~r~&m,

$+&S&Z&,

dagi sumi

9'9)

dm anak- anadRu

dm dukunjannya
tercinta, atns~en3ertia,~en3orfianm
>,

tufus s e f m a menuntu sehsuinza masa stu&ku .

yay

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karuniaNya sehingga penulisan tesis dengan judul Pengembangan Usaha Ekowisata di
SM Cikepuh dan Sekitarnya berhasil diselesaikan. Tesis merupakan salah satu
prasyarat untuk memperoleh gelar Magister di Sekolah Pasca Sarjana, Program
Magister Profesi Konservasi Keanekaragaman Hayati pada Departemen
Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Ekowisata Fakultas Kehutanan Institut
Pertanian Bogor.
Penyusunan tesis ini dapat terlaksana atas bantuan berbagai pihak, oleh karena itu
penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ibu Prof. Dr. E.K.S. Harini Muntasib, MS. selaku ketua komisi pembimbing
2. Bapak Prof. Dr. Ir. Hardjanto, MS. selaku anggota komisi pembimbing
3. Bapak Ir. Ikin Zainal Mutaqin selaku Kepala Balai Konservasi Sumber Daya
Alam Jawa Barat I tahun 2006 - 2007

4. Bapak Ir. Tubagus Unu Nitibaskara selaku Kepala Balai Besar Konservasi Jawa
Barat

5. S e l d tenaga lapangan Resort SM Cikepuh, BBKSDA Jawa Barat
6. Pihak

- pihak terkait lain yang turut mendukung terselesaikannya penulisan

tesis ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis sadar akan kerkurangan dalam penulisan ini. Saran dan kritik
perbaikan sangat di harapkan guna penyempurnaan laporan ini.

Semoga

penelitian ini dapat bermanfaat.

Bogor, Januari 2008

Vitriana Yulalita Marwitawati

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Yogyakarta pada tanggal 30 Mei 1974 dari pasangan
Margono dan Widjanti Judhaningsih. Penulis merupakan anak sulung dari tiga
bersaudara. Penulis menikah pada tahun 1999 dengan Defi Dradjat dan dikaruniai
seorang putri.

Tahun 1992 penulis lulus dari SMA Negeri 1 Malang dan menempuh
pendidikan sarjana di

Universitas Brawijaya, Fakultas Perikanan.

Penulis

memilii Jurusan Manajemen Sumberdaya Perikanan, Program Studi Manajemen
Sumberdaya Perairan dan menamatkan pendidikan pada tahun 1997. Sejak tahun
1999 penulis diterima sebagai tenaga fungsional Departemen Kehutanan Republik
Indonesia dan pada saat ini bertugas di Balai Sumber Daya Alam Jawa Barat I di
Bandung. Kesempatan menempuh jenjang pendidikan pascasarjana diperoleh dari
tugas belajar dan beasiswa pendidikan pascasarjana yang diberikan oleh
Departemen Kehutanan Republik Indonesia pada tahun 2006, melalui Program
Magister Profesi Keanekaragaman Hayati di Departemen Konservasi Sumberdaya
Hutan dan Ekowisata Institut Pertanian Bogor.

Halaman

DAFTAR GAMBAR..................................................................................................

xvi

I . PENDAHULUAN .....................................................................................................
1
1.1. Latar Belakang................................................................................................... 1
1.2. Perutnusan Masalah
. . ...........................................................................................3
1.3. Kerangka Pemikiran ........................................................................................... 5
1.4. Tujuan Penelitian
............................................................................................... 8
.
.
1.5. Manfaat Penelltian............................................................................................. 8
9
I1. TMJAUAN PUSTAKA ...........................................................................................
2
Suaka Margasahva ............................................................................................ 9
2.2. Ekowisata .........................................................................................................
11
A . Interpretasi dalam Ekowisata ...................................................................... 13
B . Sahva Sebagai Obyek Ekowisata ................................................................ 1 4
2.3. Pengembangan Ekowisata............................................................................. 1 6
2.4. Pengusahaan Ekowisata.................................................................................... 17
2.5. Aspek Penting Usaha ........................................................................................18
2.6. Produk Ekowisata..............................................................................................19
2.7. Pemasaran ........................................................................................................22
2.8. Sumberdaya Manusia (SDM) ......................................................................
23
2.9. Permintaan (Demand) dan Penawaran (Supply) ............................................. 24
2.10. Penyu Hijau (Chelonia mydas) ........................................................................ 25
A .Bioekologi Penyu ........................................................................................ 25
B . Habitat Penyu ..............................................................................................
25
26
C.Perilaku Penyu .............................................................................................
D.Status Perlindungan ................................................................................. 27
E .Populasi Penyu ............................................................................................. 27

111. METODOLOGI PENELITIAN ................................................................................
3.1. Waktu dan Tempat .............................................................................................
..
A . Lokasi Peneltttan ...........................................................................................
B. Waktu Penelitian ..........................................................................................
3.2. Teknik Sampling................................................................................................
A . Informan Kunci .............................................................................................
B. Masyarakat....................................................................................................
C. Pengunjung ....................................................................................................
D. Pengusaha Sarana Pendukung Ekowisata .....................................................

3.3. Teknik Pengumpulan Data.................................................................................
A.Aspek Kinerja usaha......................................................................................
B. Aspek Pengunjung.........................................................................................
C.Aspek Kelestarian Alam................................................................................
D.Aspek Peraturan Perundangan.......................................................................
...
3.4. Tahapan Penelltian.............................................................................................
A. Tahap Pemilihan Responden.......................................................................
B. Tahap Pengumpulan Data.............................................................................
C. Pengolahan Data dan Penyusunan Rencana Pengembangan........................
IV.KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN.............................................................
4.1. Suaka Margasatwa Cikepuh...............................................................................
A. Hidrologi
........................................................................................................
B . Flora...............................................................................................................
D.Ijin Masuk Kawasan .....................................................................................
4.2. .Pantai Pangumbahan ..........................................................................................
A . Kondisi Fisik Pantai Pangumbahan..............................................................
B. Sejarah Pengelolaan Pantai Pangumbahan..................................................
C.Pengelolaan Abaksi ......................................................................................
4.3. Ujung Genteng .................................................................................................
A Letak Lokasi.................................................................................................
B.Kondisi Vegetasi .........................................................................................
.. ......................................................................................................
4.4. Aksesib~l~tas
A .Aksesibilitas Pantai Citirem ........................................................................
B. Aksesibilitas Pantai Pangumbahan..............................................................
4.5. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat...............................................................
A .Jumlah Penduduk ........................................................................................
B.Pendidikan ...................................................................................................
C. Mata Pencaharian........................................................................................

.

V . HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................................
5.1. Obyek Daya Tarik Wisata Alam .......................................................................
A. Obyek Daya Tarik Wisata Alam ..................................................................
B. Seni Budaya..................................................................................................
C. Aktivitas tradisional Masyarakat..................................................................
5.2. Kineria
" Usaha .....................................................................................................
A. Produk ..........................................................................................................
B. Jasa Sarana Wisata........................................................................................
C. Sumber Daya Manusia (SDM) Ekowisata....................................................
D. Pemasaran ....................................................................................................
E . Keuangan ......................................................................................................

5.3. Kelestarian Sumberdaya Alam (SDA) ...............................................................
A . Gangguan Terhadap Habitat dan Satwa.......................................................
B . Gangguan Vegetasi di Hutan Tanjung Ujung Genteng ...............................
C. Gangguan Pembagunan Ilegal......................................................................
5.4. Pengunjung ..........................................................................................................
A .Jumlah Pengunjung .......................................................................................
B . Segmentasi Pengunjung .................................................................................
C. Preferensi Pengunjung ...................................................................................
D.Kebutuhm Pengunjung.................................................................................
E .Kemampuan Membayar .................................................................................
F. Persepsi Pengunjung .....................................................................................
5.5. Peraturan Perundangan ........................................................................................
A . Peraturan Daerah...........................................................................................
B.Peraturan Perundangan Kehutanan ...............................................................
5.6. Analisis SWOT ..................................................................................................
VI.PENGEMBANGAN USAHA EKO WISATA..........................................................
6.1 Skenario Pengelolaan..........................................................................................
A . Pengeloiaan Bersama dalam Satu Unit.........................................................
B . Pengelolaan Terpisah....................................................................................
6.2. Peningkatan Keuntungan Usaha.........................................................................
A .Prediksi Peningkatan Jumlah Pengunjung ....................................................
B.Peningkatan Keuntungan .............................................................................
C.Keuntungan dari Program Pelepasliaran Tukik ............................................
VII . KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................................
7.1. Kesimpt~lan........................................................................................................
7.2. Saran..................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................

DAFTAR TABEL
Halaman
Daftar Informan Kunci ..................................................................................... 30
Jenis data yang diperlukan dalarn penelitian ..................................................... 34
Matrik SWOT .................................................................................................... 4 0
Altematif kendaraan umum untuk mencapai Pantai Ujung Genteng................. 5 3
56
Jumlah Penduduk Desa Gunung Batu ................................................................
Pendidikan Penduduk Desa Gunung Batu ................................................. 5 6
Mata Pencaharian Penduduk Desa Gunung Batu ...............................................5 7
Pendapat masyarakat ................................................................................... 79
Tabulasi silang antara profesi dan keterlibatan responden ............................... 8 1
Fasilitas wisata di SM Cikepuh dan sekitarnya ................................................ 8 9
Jasa pelayanan yang tersedia bagi pengunjung ................................................91
SDM penginapan .............................................................................................. 93
SDM ojek wisata .............................................................................................. 94
SDM petugas pendamping di SM Cikepuh .................................................... 96
Data promosi penginapan di Ujung Genteng................................................. 101
Data promosi yang diterima pengunjung ........................................................102
104
Data keuntungan penginapan ..........................................................................
Pendapatan keuntungan ojek per bulan ............................................................105
Pendapatan Pendamping SM.Cikepuh .............................................................107
Prediksi pendapatan pegawai lapangan pangumbahan dari kunjungan ........... 107
Data perkiraan jumlah pengunjung ............................................................... 117
Data karakteristik responden pengunjung SM.Cikepuh dan sekitarnya ......... 118
Hasil tabulasi silang antara daerah asal tempat tinggal pengunjung dengan
lokasi kunjungan ...................................................................................... 120
Preferensi responden pengunjung ............................................................. 121 .
Tabulasi silang lokasi pengunjung dan tujuan kunjungannya ......................... 122
Tingkat lama kunjungan .................................................................................. 123
Kebutuhan Pengunjung....................................................................................
125
Nilai Pengeluaran pengunjung......................................................................... 126
Sikap dan persepsi pengunjung ..................................................................... 127
Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) ....................................................... 131
Matriks External Factor Evaluation (EFE) ....................................................... 132
Matrik SWOT ((Strengths. Weakness. Opportunities. Threats)...................... 138

DAFTAR GAMBAR
Halaman
1 Kerangka pemikiran pengembangan usaha ekowisata...........................................
2 Jumlah penyu bertelur di Pantai Citirem tahun 1991-1 996..................................
3 Jumlah Penyu Hijau yang bertelur di Pantai Pangumbahan tahun 1965 .2003....
4 Matrik space.........................................................................................................
5 Peta lokasi
penelitian ............................................................................................
.
.
6 Panta~Cit~rem
.......................................................................................................
7 Jejak penyu di Pantai Pangumbahan......................................................................
8 Peta kondisi jalan dan aksesibilitas di lokasi penelitian ........................................
9 Peta Obyek Daya Tarik Wisata Alam SM Cikepuh dan Sekitarnya ......................
10 Peselancar di Ombak Tujuh ....................................................................................
1 1 Pantai Batu Keris...................................................................................................
12 Matahari tenggelam di Muara Cipanarikan...........................................................
13 Kondisi dan aktifitas pengunjung di Pantai Perbatasan Pangumbahan ..................
14 Kondisi dan aktifitas pengunjung di Pantai Perbatasan Pangumbahan ..................
15 Kondisi dan aktifitas pengunjung di Pantai Muara Cibuaya -Kelapa Condong......
16 Kondisi dan aktifitas pengunjung di Pantai Muara Cibuaya -Kelapa Condong.....
17 Kondisi dan aktifitas pengunjung di Pantai Muara Cibuaya -Kelapa Condong.....
18 Kondisi Hutan Tanjung Ujung Genteng .................................................................
19 Aktifitas pengunjung di pantai ................................................................................
20 Pengunjung datang dengan angkutan masal ..........................................................
2 1 Dermaga lama.........................................................................................................
. ..........................................................................
22 Keindahan panorama Curug C~mtl
23 Panorama sungai dan Curug Cikaso.......................................................................
24 Panorama sungai dan Curug Cikaso.......................................................................
25 Curug Cigangsa.......................................................................................................
26 Sungai Cigangsa.....................................................................................................
27 Pintu masuk Gua Ubing ...........................................................................................
28 Obyek - obyek di dalam gua....................................................................................
29 Obyek - obyek di dalam gua....................................................................................
30 Curug Sodong.........................................................................................................
3 1 Cumg Ngelai ............................................................................................................
32 Panorama
. . Curug Susun ............................................................................................
33 Sungal C~karang
.......................................................................................................
34 Muara Cikarang.......................................................................................................
35 Kesenian dalam perayaan Hari Nelayan ..................................................................
36 Perahu hias nelayan ..................................................................................................
37 Penyadap nira ...........................................................................................................
38 Proses pemasakan gula kelapa .................................................................................
39 Hasil tangkap nelayan ..............................................................................................

40 Hasil tangkap nelayan ..............................................................................................
41 Aktifitas nelayan yang unik .....................................................................................
42 Aktifitas nelayan yang unik.....................................................................................
43 Penyu hijau (Chelonia mydas) kembali ke laut setelah selesai bertelur..................
44 Aktifitas pengunjung................................................................................................
45 Tukik yang baru menetas dilepaskan kembali ke laut.............................................
46 Jalan pantai berpasir................................................................................................
47 Jalan tanah dan pondok ............................................................................................
48 Penginapan...............................................................................................................
49 Penginapan...............................................................................................................
..
50 Fasilitas MCK di Pantai C ~ t ~ r e..............................................................................
m
5 1 Jalan sungai..............................................................................................................
52 Penjual ikan di TPI...................................................................................................
53 Cinderamata yang dijajakan bersama jajanan warung.............................................
54 Banir pohon besar yang hangus...............................................................................
. . ................................................................
55 Prosentase pengunjung selama penel~tran
56 Prosentase kunjungan berdasarkan lama tinggal ......................................................
57 Tingkat lama tinggal pengunjung............................................................................
58 Prosentase pengunjung berdasarkan jumlah kunjungan ..........................................
59 Grafik analisis SWOT..............................................................................................
60 Matrik Internal dan Eksternal..................................................................................
61 Keuntungan rata -rata per bulan masing - masing pelaku usaha pada tahun 2007...

BAB I
PENDMLUAN

1.1. Latar Belakang
Jawa Barat merupakan provinsi dengan kondisi alam yang indah dengan
berbagai tipe lansekap yang memberikan variasi potensi bagi pengembangan
ekowisata.

Keberadaan kawasan konservasi di Provinsi Jawa Barat telah

memberikan dukungan terhadap keberlanjutan fungsi ekologis dan kehidupan
jenis-jenis satwa langka sehingga menciptakan atraksi-atraksi ekowisata yang
menjadi daya tarik unik. Salah satu kawasan konservasi yang terletak di
Kabupaten Sukabumi, memiliki daya tarik ekowisata yang unik yaitu habitat
bertelurnya Penyu hijau (Chelonia mydas).
Kabupaten Sukabumi merniliki 3 lokasi yang berdekatan di satu garis
pantai selatan kabupaten ini. Ketiga lokasi tersebut adalah Suaka Margasatwa
(SM) Cikepuh, Pantai Pangumbahan dan Ujung Genteng. Ketiga lokasi tersebut
memiliki keunggulan masing -masing. Ketiganya dikelola oleh pihak pengelola
yang berbeda pula.
SM Cikepuh yang berada dibawah pengelolaan Balai Besar Konservasi
Sumber Daya Alam

(BBKSDA) Jawa Barat I, ditetapkan sebagai suaka

margasatwa karena me~pFtkantempat hidup dan perkembangbiakan Penyu hijau

(Chelonia mydas), yang merupakan jenis satwa langka. SM Cikepuh memiliki
delapan lokasi peneluran yang didarati penyu sepanjang tahun. Terjaganya habitat
dan sebagai tempat berkembang biak Penyu hijau, menjadikan SM Cikepuh
memiliki keunikan tersendii.

Berbagai penelitian menyebutkan intensitas

pendaratan penyu yang tinggi dan berlangsung sepanjang tahun di kawasan ini.
Kondisi tersebut menjadikan atraksi ini sangat mudah ditemui pada malam hari,
sehingga Penyu hijau yang langka menjadi daya tarik unggulan ekowisata yang
sangat khas. Selain itu kondisi flora faunanya yang masih bagus dapat menjadi
tempat mempelajari ekosistem maupun wisata minat khusus lainnya.
Berbatasan dengan SM Cikepuh, terdapat Pantai Pangumbahan yang
diusahakan pengunduhan telur penyunya sejak Zaman Belanda. Saat ini kontrak
pengelolaan pantai ini dimiliki oleh CV. Daya Bhakti. Apabila melihti; dari

sejarahnya, Pantai Pangumbahan merupakan cikal bakal munculnya atraksi
melihat penyu bertelur bagi wisatawan. Atraksi penyu di pantai ini pulalah yang
telah menjadi daya tarik bagi wisatawan, terutama yang baru pertama kali datang
ke kawasan ini.
SM Cikepuh dan Pantai Pangumbahan telah dapat menyediakan atraksi
ekowisata yang menjadi daya tarik unik di Kabupaten Sukabumi.

Sarana

prasarana pendukung wisata sudah bermunculan di Pantai Ujung Genteng, yang
berdekatan dengan kedua lokasi tersebut.

Selain itu,

Ujung Genteng juga

mempunyai beberapa lokasi pantai yang mempunyai ombak yang baik bagi
olahraga selancar.

Selain berbagai variasi karakteristik pantai terdapat pula

berbagai Obyek Daya Tarik Wisata Alam (ODTWA) yang indah di sekitar pantai
ini, seperti sejumlah air terjun, sungai dan gua serta adanya kegiatan budaya "hari
nelayan" yang diselenggarakan setiap tahun. Pantai Ujung Genteng dikelola oleh
pengusaha swasta dan pemilik modal yang mengusahakan sarana wisata secara
komersial.
Letak ketiga kawasan ini relatif dekat dari kota besar seperti Jakarta,
Bandung dan Bogor.

Kondisi tersebut menjadikannya sangat strategis untuk

menjadi altematif kunjungan bagi pengunjung potensial yang berada di kota
sekitarnya, maupun wisatawan mancanegara yang masuk melalui bandara udara
internasional yang ada di Jakarta.

Oleh karenanya ketiga lokasi ini telah

mempunyai kekuatan untuk menarik pasar wisata dan mempunyai potensi yang
sangat besar untuk berkembang menjadi kawasan wisata unggulan di Kabupaten
Sukabumi.
Pengelolaan yang masih terkotak

- kotak

menyebabkan tidak serasinya

cara pandang dan tidak sinergisnya upaya pengembangan yang dilakukan masing

- masing pihak pengelola. Hal ini membuat ketiga lokasi ini kurang dapat saling
memberi kekuatan dan menutupi kekurangan demi kemajuan perkembangan
wisata di kawasan ini.

Kondisi alami serta fungsi ekologis yang menjadi

keunggulan dalam obyek-obyeknya seakan justru terancam oleh perkembangan
wisata itu sendiri.

Berbagai kekurangan pengelolaan dan degradasi habitat

semestinya dapat diatasi dengan adanya pengelolaan dan pengembangan dengan
satu visi bersama agar fungsi ekologis dapat terjaga dan sisi ekonomis bagi

pengelola maupun kesempatan berusaha bagi masyarakat sekitar dapat
berkembang dengan baik dan lestari.
Kesamaan pandang dan aksi terhadap pengembangan wisata di kawasan
ini tentu hams juga turut menjaga sehingga tidak terjadi degradasi alam dan
gangguan yang menyebabkan penyu tidak naik untuk bertelur lagi. Apabila penyu
tidak naik dan bertelur lagi tentunya daya tarik ekowisata yang menjadi unggulan
kawasan ini juga akan hilang. Oleh karena itu pemanfaatan secara lestari meldui
ekowisata sangat potensial untuk dikembangkan, namun tentu saja dengan caracara yang baik tanpa merusak kelestarian dam. Selain ity pengunjung dapat
merasa puas dengan kegiatan ekowisata yang diikutinya.
Pengembangan usaha ekowisata dapat dilakukan melalui pengembangan
unsur-unsur penting usaha yaitu produk, sumberdaya manusia, keuangan dan
pemasaran yang sudah dimiliki saat ini. Pengembangan usaha memerlukan proses
perencanaan untuk mencapai tujuannya secara efisien. Oleh karena itu, perlu
dilakukan suatu penelitian untuk mengidentifikasi kondisi saat ini, sehingga dapat
memberikan masukan terlladap penyusunan rencana pengembangan usaha
ekowisata di SM Cikepuh dan sekitarnya.
1.2. Perurnusan Masalah

SM Cikepuh, Pantai Pangumbahan dan Ujung Genteng merupakan satu
rangkaian obyek-obyek wisata di Pantai Selatan Kabupaten Sukaburni. Ketiganya
memiliki keunggulan serta memiliki potensi pasar yang baik. Namun hingga saat
ini kondisi pengelolaan masih sendiri - sendiri, belum ada kesamaan pandang dan
sehingga adanya kelebihan dan kekurangan tidak dapat diatasi bersama dengan
sinergis, sehingga secara ekologis dan ekonomis belum terkelola dengan optimal.
Pada penelitian ini ketiga lokasi tersebut diasumsikan dalam satu

unit

pengelolaan.
Pengusahaan wisata di SM Cikepuh dan sekitarnya, pada saat ini belum
mempunyai arah dan dilakukan secara masing-masing oleh berbagai pihak. SM
Cikepuh dikelola oleh BBKSDA Jawa Barat I.

BBKSDA mngemban misi

konservasi yaitu menjamin keberadaan kelestarian dari potensi sumberdaya alam
dan,ekosistem dari kemungkinan bahaya kerusakan dan penuninan kuantitas atau
kualitas untuk pemanfaatan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan rakyat secara

berkesinambungan. Selama ini misi konservasi sangat kuat dalam melakukan
upaya perlindungan, sementara itu pemanfaatan dalam bentuk wisata terbatas
belum diusahakan dengan baik dan terpadu karena berbagai hambatan. Kondisi
SM Cikepuh sangat berpotensi untuk dikembangkan mengingat keterpaduan
dengan kawasan di sekitarnya.

Keterpaduan dengan kawasan sekitar yang

mempunyai berbagai kelebihan, dapat membantu pengembangan usaha di
kawasan ini secara sinergis sesuai dengan peruntukannya. Pantai Pangumbahan
yang dikelola CV. Daya Bhakti, memfokuskan kegiatan usahanya kepada
pengunduhan telur penyu.

Selama ini CV. Daya Bhakti tidak mengusahakan

atraksi ini sebagai kegiatan usaha wisata yang profesional.

Melihat minat

pengunjung serta sejarah munculnya atraksi melihat penyu bertelur yang sudah
ada sejak Zaman Belanda, nampaknya pengembangan usaha wisata yang
professional dan terpadu dapat menjadi satu kegiatan yang mempunyai nilai
keuntungan tinggi.

Pengembangan usaha wisata yang terpadu dan terarah

sekaligus membantu pengembangan usaha sektor terkait di lingkungannya dengan
tidak mengganggu misi pelestarian dam dan populasi penyu yang mendarat.
Ujung Genteng dikelola pemerintah daerah, pengusaha swasta dan masyarakat
secara terpisah. Kawasan Ujung Genteng merupakan tempat investasi berbagai
bidang usaha yang terkait dengan wisata.

Wisatawan yang datang akan

menghabiskan waktu dan uang mereka untuk tinggal dan mengunjungi ODTWA
yang ada. Akan tetapi, segala investasi yang telah dibangun tersebut tidak akan
mendapatkan hasil yang optimal tanpa adanya upaya menjaga kualitas
sumberdaya darn yang baik bagi kualitas wisata yang diharapkan pengunjung.
Kerusakan ODTWA akan dengan sendirinya menjadikan Ujung Genteng tidak
lagi didatangi pengunjung.
Oleh karena ketiga kawasan tersebut saling berkaitan untuk memiliki satu
keterpaduan yang saling mendukung suatu pengembangan usaha yang lestari,
maka dibutuhkan satu arahan untuk memadukan kepentingan ekologis, ekonomis
dan sosial yang dapat membawa ketiga kawasan tersebut mendapatkan suatu
pengembangan usaha yang optimal dan efisien sehingga dapat berkembang
bersama - sama dan saling mendukung. Pengembangan usaha wisata secara
lestari melalui ekowisata sangat potensial untuk dikembangkan di kawasan ini.

Pengusahaan ekowisata

hams mampu mendorong kelestarian d a m yang

berpengaruh terhadap kualitas atraksinya sekaligus memberikan manfaat ekonomi
bagi masyarakat sekitar. Dengan banyaknya

pihak yang terlibat dalam

pengelolaan, maka dibutuhkan suatu acuan untuk bersama - sama mengusahakan
agar ekowisata di kawasan ini berkembang dengan baik. Pengembangan usaha
ekowisata yang tidak terarah dan terencana dengan baik

akan dapat

mengakibatkan tidak terkendalinya kemsakan lingkungan di kawasan obyek
ekowisata. Hal ini akan menurunkan kualitas atraksi wisata yang berakibat pada
ketidakpuasan wisatawan. Maka perlu disusun satu rencana pengembangan usaha
ekowisata untuk menyatukan arah. Rencana pengembangan usaha ekowisata
diperlukan untuk mempermudah mencapai tujuan bersama, yaitu pengembangan
usaha ekowisata secara efisien sekaligus menghindari tejadinya berbagai dampak
negatif.
Perencanaan pengembangan yang baik berpijak pada kondisi aktual.
Informasi mengenai kondisi dan permasalahan usaha ekowisata yang telah ada
pada saat ini, dapat diperoleh dengan melakukan penelitian yang mencermati
aspek-aspek penting usaha. Kemudian, analisis dan sintesis dilakukan untuk
mengetahui posisi kondisi usaha ekowisata serta strategi dan rencana yang dapat
dilakukan dalam pengembangannya.
1.3. Kerangka Pemikiran
Pengusahaan wisata di SM Cikepuh dan sekitarnya, pada saat ini belum
mempunyai arah dan dilakukan secara terpisah oleh berbagai pihak. SM Cikepuh
dikelola oleh BBKSDA Jawa Barat I dengan misi konservasi, Pantai
Pangurnbahan diielola oleh CV. Daya Bhakti yang fokus pada usaha
pengunduhan telur penyu, sedangkan Ujung Genteng dikelola secara luas oleh
pemerintah daerah, pengusaha sarana wisata dan masyarakat sekitar yang
mengusahakan berbagai sarana penunjang wisata dan berbagai ODTWA lain.

Pengembangan usaha yang terpadu dan terarah akan menciptakan sinergitas antara
masing-masing pengelola Pengembangan usaha wisata secara lestari melalui
ekowisata sangat potensial untuk dikembangkan di kawasan ini. Pengusahaan
ekowisata

akan

mengarahkan

kepada

kepentingan

pengusahaan

yang

menguntungkan dan lestari.
Pengembangan usaha ekowisata yang terarah membutuhkan kesamaan
langkah dan persepsi para pihak pengelola yang terlibat pengusahaan wisata di
kawasan ini. Oleh karena itu perlu dibuat sebuah acuan rencana untuk mencapai
tujuan pengembangan usaha ekowisata secara efektif dan efisien.

Rencana

pengembangan usaha ekowisata tersebut dibuat berdasarkan penelitian mengenai
kondisi usaha yang telah ada pada saat ini dengan langkah : (1) Identifikasi
kondisi, (2) Analisis SWOT, (3) Sintesis untuk menyusun rencana pengembangan.
Infomasi mengenai kondisi dan permasalahan usaha ekowisata yang telah
ada pada saat ini, dapat diperoleh dengan melakukan penelitian yang mencermati
aspek-aspek penting usaha ekowisata. yaitu (1) Aspek kinerja usaha, yang
diwaikan lagi menjadi unsur (a) Produk, (b) SDM, (c) pemasaran dan (d)
keuangan.

Aspek penting lainnya adalah (2) aspek kondisi kelestarian

surnberdaya dam, (3) aspek pengunjung dan (4) aspek peraturan perundangan.
Aspek -aspek tersebut akan dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif
dan pengelompokan kondisi yang berhasii diidentifikasi.
Analisis SWOT digunakan untuk mengetahui posisi kondisi usaha
ekowisata saat ini, serta strategi rencana pengembangan usaha ekowisata yang
optimal dengan memperhatikan faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman yang dimiliki.
Sintesis dilakukan untuk memberikan pembahasan atas kondisi saat ini
terintegrasi dengan strategi yang didapatkan dari hasil analisis SWOT. Hasil
sintesis tersebut, akan berupa rincian rencana pengembangan usaha ekowisata.
Berikut adalah bagan alir kerangka pemikiran pengembangan usaha
ekowisata di SM Cikepuh dan sekitarnya, disajikan pada Gambar I.

I

Ekowisata di SM Cikepuh dan sekitarnya

1

Perlu arah pengembangan dan kesarnaan persepsi para
pihak pengelola agar tercapai usaha ekowisata yang lebih
baik dalarn bentuk satu acuan perencanaan

1
Perlu identifikasi kondisi dan pernasalahan yyan ada
sebagai dasar perencanaan

Karakteristik

Analisis Kinerja usaha

C
Analisis SWOT pengembangan usaha ekowisata

I

Sintesis

4
Rencana Pengembangan Usaha Ekowisata
Ganlbar 1 Kerangka pemikiran pengembangan usaha ekowisata.

I

1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah menyusun pengembangan usaha
ekowisata di SM Cikepuh dan sekitarnya. Secara terperinci adalah :
Melakukan identifikasi kondisi pengusahaan ekowisata yang sudah bejalan
pa& saat ini dari aspek produk, sumberdaya manusia (SDM), pemasaran dan
keuangan serta telaah peraturan perundangan yang ada sebagai penunjang
pengembangan usaha, melalui pendekatan demand dan suppZy.
Melakukan penyusunan rencana pengembangan usaha ekowisata

1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini diarapkan dapat memberikan bahan masukan dan saran
terhadap pengembangan usaha ekowisata di SM Cikepuh d m sekitarnya.

BAB I1
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Suaka Margasatwa
Menurut Undang-undang nomor 5 tahun 1990 suaka margasatwa adalah
kawasan suaka alam yang memiliki ciri khas berupa keanekaragaman dan atau
keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnya dilakukan pembinaan
terhadap habitatnya. Berdasarkan Peraturan Pemerintah no. 68 tahun 1998, suatu
kawasan ditetapkan sebagai kawa