Sistem Pengenalan Pengucapan Huruf Vokal Dengan Metode Pengukuran Sudut Bibir Pada Citra 2 Dimensi.

(1)

SISTEM PENGENALAN PENGUCAPAN HURUF VOKAL

DENGAN METODA PENGUKURAN SUDUT BIBIR PADA

CITRA 2 DIMENSI

Adhi Fajar Sakti Wahyudi (0722062)

Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Maranatha

Email: [email protected]

ABSTRAK

Teknologi pengenalan ucapan manusia secara visual telah dirintis sejak

lama dan sudah banyak berkembang. Kebutuhan akan teknologi pengenalan

ucapan ini diantara dapat diaplikasikan untuk membantu komunikasi antar

manusia yang khususnya memiliki keterbatasan dalam berbicara, sistem

keamanan yang berbasis pengenalan ucapan dan lain sebagainya. Penelitian terus

dilakukan untuk meningkatkan efektifitas serta kehandalan sistem itu sendiri.

Meskipun beberapa penelitian dengan beberapa metode sudah dilakukan, masih

ada ruang untuk penelitian dan peningkatan lebih lanjut terhadap metode

pengenalan yang sudah ada ataupun dengan metode yang lain.

Pada tugas akhir ini, teknik pengenalan ucapan yang akan dilakukan

adalah dengan metode pengukuran sudut bibir pada citra dua dimensi. Pengerjaan

tugas akhir ini diawali dengan pemrosesan citra untuk memisahkan obyek bibir

dengan bagian wajah sekitarnya. Pada proses ini citra asli RGB diubah menjadi

citra biner dengan obyek bibir bernilai biner 1 (putih) dan bagian wajah lainnya

bernilai biner 0 (hitam). Kemudian dilakukan proses pencarian titik-titik penting

obyek bibir diantaranya titik samping kiri, samping kanan, atas dan bawah dengan

titik tengah obyek bibir sebagai titik acuan pada proses pencarian titik-titik

tersebut. Selanjutnya dilakukan perhitungan sudut-sudut bibir secara matematis

dari titik-titik penting yang telah didapat sebelumnya. Selain itu dicari pula luas

area dan diameter dari obyek bibir. Sudut-sudut bibir, luas area, dan diameter

dijadikan parameter yang digunakan dalam proses pengenalan pengucapan huruf

vokal.

Untuk mengetahui tingkat akurasi dari perangkat lunak yang direalisasikan

dilakukan pengujian menggunakan 70 citra uji. Citra uji terdiri dari huruf vokal a,

i, u, e, o yang diucapkan masing-masing sebanyak dua kali oleh 7 orang. Hasil

pengujian menunjukkan persentase keberhasilan sistem mengenali huruf vokal

secara benar sebesar 90%.

Kata kunci : Huruf vokal, Citra 2 dimensi, Sudut bibir, Area bibir, Diameter

bibir


(2)

VOWEL PRONUNCIATION RECOGNITION SYSTEM USING

LIP ANGLE MEASUREMENT METHOD IN

2-DIMENSIONAL IMAGE

Adhi Fajar Sakti Wahyudi (0722062)

Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Maranatha

Email: [email protected]

ABSTRACT

Visual human speech recognition technology has been pioneered long time

and has a lot of growing. The need for this speech recognition technology can be

applied to help communication between people who specifically have limitations

in speaking, security system based on speech recognition and many others. The

research continues to improve the effectiveness and reliability of the system itself.

Although some research has been done by several methods, there is still room for

further research and improvement of the existing recognition method or by other

methods.

In this final project, speech recognition techniques that will be done is the

lip

’s

angle measurement method on two-dimensional images. Final project was

started with image processing to separate lips object with the surrounding parts of

face. In this process the original RGB image is converted into a binary image with

the lip object is binary value 1 (white) and other parts of face is binary value 0

(black). Then the process of finding important points of lip object was performed

to find such as left side point, right side, top and bottom with the midpoint of the

lip object as a reference point in the process of finding those points. Furthermore

calculations of lip

s angle was performed mathematically from the points that had

been obtained previously. Besides it also searched the area and diameter of the

lips object. Lip

s angle,

lip’s area, and lip’s

diameter used as parameters in vowels

speech recognition process.

To determine the level of accuracy, software testing is realized using 70

test image. Test images consisted of the vowels a, i, u, e, o each spoken twice by 7

people. The results show the percentage of success of the system to recognize

vowels correctly by 90%.

Keywords: Vowels, 2-dimensional image, lip

’s angle

, lip

’s

area, lip

’s

Diameter


(3)

DAFTAR ISI

ABSTRAK

... i

ABSTRACT

... ii

KATA

PENGANTAR

... iii

DAFTAR

ISI

... v

DAFTAR

TABEL

... vii

DAFTAR

GAMBAR

... viii

BAB

I

PENDAHULUAN

... 1

I.1

Latar Belakang. ... 1

I.2

Identifikasi Masalah. ... 2

I.3

Perumusan Masalah ... 2

I.4

Tujuan ... 2

I.5

Pembatasan Masalah ... 2

I.6

Sistematika Penulisan. ... 3

BAB II

LANDASAN TEORI

... 4

II.1

Komponen Bibir ... 4

II.2

Klasifikasi Bunyi Bahasa ... 4

II.3

Definisi Citra Digital ... 5

II.3.1

Jenis-Jenis Citra Digital ... 5

II.3.1.1

Citra Biner (Monokrom) ... 6

II.3.1.2

Citra

Grayscale

(Citra Keabuan) ... 6

II.3.1.3

Citra Warna (

True Color

) ... 6

II.4

Model Warna... 6

II.4.1

Model Warna RGB ... 6

II.4.2

Model Warna NTSC ... 7

II.5

Format

File

Citra ... 7

II.5.1

Format JPEG ... 7

II.6

Pengukuran Sudut ... 8

II.7

Lingkaran Dan Diameter ... 9


(4)

II.8

MATLAB ... 10

II.8.1

Ruang Kerja MATLAB ... 10

II.8.2

Operator Dalam MATLAB ... 11

II.8.3

Pengolahan Citra Digital Menggunakan MATLAB ... 12

II.8.4

Membaca Dan Menampilkan Citra ... 13

II.8.5

Konversi Citra ... 13

II.8.6

Pemfilteran Dan Segmentasi Citra ... 13

II.8.7

Region Properties ... 14

II.8.8

M-File Editor... 16

BAB III

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK

... 18

III.1

Arsitektur Perancangan ... 18

III.2

Pengukuran Sudut, Area Dan Diameter ... 19

III.3

Diagram Alir Pemrosesan Citra ... 20

III.4

Pembentukan

Range

... 25

III.5

Diagram Alir Pengenalan Huruf ... 28

III.6

Tampilan Program... 32

BAB IV

PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

... 33

IV.1

Proses Pengujian Perangkat Lunak ... 33

IV.2

Analisa Data ... 39

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

... 40

V.1

Kesimpulan ... 40

V.2

Saran... 40

DAFTAR PUSTAKA

... 41

LAMPIRAN A

... A-1


(5)

Daftar Tabel

Tabel 2.1 Operator Aritmatika ... 11

Tabel 2.2 Operator Relasional ... 12

Tabel 2.3 Operator Logika.. ... 12

Tabel 3.1

Range

Huruf Vokal ... 26

Tabel 3.2 Penamaan

File

Citra

Range

... 27

Tabel 3.3 Penamaan

File

Citra Uji... ... 31


(6)

Daftar Gambar

Gambar 2.1 Segitiga Siku-Siku... 8

Gambar 2.2 Windows Dalam MATLAB ... 11

Gambar 2.3 Proses Pencarian Centroid Dan Titik-Titik Penting ... 15

Gambar 2.4 M-File Editor Pada MATLAB ... 17

Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem Pengenalan Pengucapan Huruf Vokal ... 18

Gambar 3.2 Titik-Titik Penting, Sudut Bibir Dan Area Bibir ... 19

Gambar 3.3 Diagram Alir Pemrosesan Citra ... 20

Gambar 3.4 Ilustrasi Opening ... 21

Gambar 3.5 Sebelum dan Sesudah Proses Opening ... 22

Gambar 3.6 Sebelum dan Sesudah Proses bwareaopen ... 22

Gambar 3.7 Perhitungan Sudut ... 24

Gambar 3.8 Diagram Alir Pengenalan Huruf ... 28

Gambar 3.9 Tampilan Program... 32

Gambar 4.1 Tampilan Aplikasi Citra Uji Dikenali Sebagai Huruf Vokal Yang Benar

.. ... 33

Gambar 4.2 Tampilan Aplikasi Citra Uji Dikenali Sebagai Huruf Vokal Yang Salah

... 34


(7)

LAMPIRAN A


(8)

1.

Program Pemrosesan Citra

clc; clear; close all;

imtool close all;

%========================================================================== input1=imread('C:\Users\TOSHIBA\My

Documents\MATLAB\database\1r.jpg','jpg'); input2=imread('C:\Users\TOSHIBA\My

Documents\MATLAB\database\1a1.jpg','jpg'); fullscreen = get(0,'ScreenSize');

figure('units','normalized','outerposition',[0 0 1 1]); % Plot citra asli input 1

subplot(5, 2, 1); imshow(input1); title('Citra Bibir Diam'); % Plot citra asli input 2

subplot(5, 2, 2); imshow(input2); title('Citra Bibir Huruf Vokal');

%========================================================================== %Mengubah Citra Asli Menjadi Citra Biner

%Filter image 1

intsc1=rgb2ntsc(input1); z1=intsc1(:,:,3);

zn1=mean(z1(:));

vektor_z1=reshape(z1,size(z1,1)*size(z1,2),1);vektor_tes1=vektor_z1;

for l=1:length(vektor_tes1)

if vektor_tes1(l)>zn1 vektor_tes1(l)=1;

else

vektor_tes1(l)=0;

end;

end

vektor_tes1=reshape(vektor_tes1,200,300);

filteraverage1= fspecial ('average', [4 4]);

Ifilter1 = imfilter(vektor_tes1, filteraverage1, 'symmetric', 'conv'); Ibw1 = im2bw(Ifilter1);

%imfill

ifill1= imfill(Ibw1,'holes'); %Filter image 2

intsc2=rgb2ntsc(input2); z2=intsc2(:,:,3);

zn2=mean(z2(:));

vektor_z2=reshape(z2,size(z2,1)*size(z2,2),1);vektor_tes2=vektor_z2;

for l=1:length(vektor_tes2)

if vektor_tes2(l)>zn2 vektor_tes2(l)=1;


(9)

else

vektor_tes2(l)=0;

end;

end

vektor_tes2=reshape(vektor_tes2,200,300); filteraverage2= fspecial ('average', [4 4]);

Ifilter2 = imfilter(vektor_tes2, filteraverage2, 'symmetric', 'conv'); Ibw2 = im2bw(Ifilter2);

%imfill

ifill2= imfill(Ibw2,'holes');

%========================================================================== %Memperbaiki Citra Biner

%memperbaiki citra biner 1 SE1=strel('disk',17,0);

streldisk1=imopen(ifill1,SE1);

BinaryImage1 = bwareaopen(streldisk1, 6500); % Plot image BW

subplot(5, 2, 3); imshow(BinaryImage1); title('Citra Biner'); axis image;

%memperbaiki citra biner 2 SE2=strel('disk',17,0);

streldisk2=imopen(ifill2,SE2);

BinaryImage2 = bwareaopen(streldisk2, 6500); % Plot image BW

subplot(5, 2, 4); imshow(BinaryImage2); title('Citra Biner'); axis image;

%========================================================================== %Mencari Area, Centroid, Diameter dari Citra Biner

% mencari semua properti dari citra biner 1 dengan fungsi regionprops() objectMeasurements1 = regionprops(BinaryImage1, 'all');

objectArea1 = objectMeasurements1.Area; % Mencari nilai area.

objectCentroid1 = objectMeasurements1.Centroid; % Mencari centroid (titik tengah).

objectECD1 = sqrt(4 * objectArea1 / pi); % Menghitung ECD - Equivalent Circular Diameter.

%========================================================================== % mencari semua properti dari citra biner 2 dengan fungsi regionprops() objectMeasurements2 = regionprops(BinaryImage2, 'all');

objectArea2 = objectMeasurements2.Area; % Mencari area.

objectCentroid2 = objectMeasurements2.Centroid; % Mencari centroid. objectECD2 = sqrt(4 * objectArea2 / pi); % Menghitung ECD - Equivalent Circular Diameter.

%========================================================================== %Mencari Titik-Titik Penting

%mencari titik-titik penting image 1 subplot(5, 2, 5); imagesc(BinaryImage1);


(10)

title('Titik-Titik Penting Citra'); axis image;

centroidColumn1 = int32(objectCentroid1(1)); % nilai "X" centroidRow1 = int32(objectCentroid1(2)); % nilai "Y"

% Mengambil nilai baris atau kolom dan menggunakan perintah find untuk % mencari elemen pertama dan terakhir.

middleColumn1 = BinaryImage1(:, centroidColumn1); middleRow1 = BinaryImage1(centroidRow1, :);

topRowY1 = find(middleColumn1, 1, 'first'); % Find top. bottomRowY1 = find(middleColumn1, 1, 'last'); % Find bottom. leftColumnX1 = find(middleRow1, 1, 'first'); % Find left. rightColumnX1 = find(middleRow1, 1, 'last'); % Find right. top1 = ([centroidColumn1, topRowY1]);

bottom1 = ([centroidColumn1, bottomRowY1]); left1 = ([leftColumnX1, centroidRow1]); right1 = ([rightColumnX1, centroidRow1]); %memberi tanda pada titik-titik penting

line(centroidColumn1, centroidRow1, 'Marker', '*', 'MarkerEdgeColor', 'r') line(centroidColumn1, topRowY1, 'Marker', '*', 'MarkerEdgeColor', 'r') line(centroidColumn1, bottomRowY1, 'Marker', '*', 'MarkerEdgeColor', 'r') line(leftColumnX1, centroidRow1, 'Marker', '*', 'MarkerEdgeColor', 'r') line(rightColumnX1, centroidRow1, 'Marker', '*', 'MarkerEdgeColor', 'r') %========================================================================== %mencari titik-titik penting image 2

subplot(5, 2, 6); imagesc(BinaryImage2);

title('Titik-Titik Penting Citra'); axis image;

centroidColumn2 = int32(objectCentroid2(1)); % nilai "X" centroidRow2 = int32(objectCentroid2(2)); % nilai "Y"

% Mengambil nilai baris atau kolom dan menggunakan perintah find untuk % mencari elemen pertama dan terakhir.

middleColumn2 = BinaryImage2(:, centroidColumn2); middleRow2 = BinaryImage2(centroidRow2, :);

topRowY2 = find(middleColumn2, 1, 'first'); % Find top. bottomRowY2 = find(middleColumn2, 1, 'last'); % Find bottom. leftColumnX2 = find(middleRow2, 1, 'first'); % Find left. rightColumnX2 = find(middleRow2, 1, 'last'); % Find right. top2 = ([centroidColumn2, topRowY2]);

bottom2 = ([centroidColumn2, bottomRowY2]); left2 = ([leftColumnX2, centroidRow2]); right2 = ([rightColumnX2, centroidRow2]); %memberi tanda pada titik-titik penting

line(centroidColumn2, centroidRow2, 'Marker', '*', 'MarkerEdgeColor', 'r') line(centroidColumn2, topRowY2, 'Marker', '*', 'MarkerEdgeColor', 'r') line(centroidColumn2, bottomRowY2, 'Marker', '*', 'MarkerEdgeColor', 'r') line(leftColumnX2, centroidRow2, 'Marker', '*', 'MarkerEdgeColor', 'r') line(rightColumnX2, centroidRow2, 'Marker', '*', 'MarkerEdgeColor', 'r') %==========================================================================


(11)

%Menghitung Nilai Sudut

%Mencari sudut tinggi, lebar, beta1, beta2, beta3, beta4 pada image 1 im1tinggi1 = double(centroidRow1 - topRowY1);

im1tinggi2 = double(bottomRowY1 - centroidRow1); im1lebar1 = double(centroidColumn1 - leftColumnX1); im1lebar2 = double(rightColumnX1 - centroidColumn1); im1Tinggi = (im1tinggi1+im1tinggi2);

im1Lebar = (im1lebar1+im1lebar2);

im1sisi1 = sqrt((im1tinggi1^2)+(im1lebar1^2)); im1sisi2 = sqrt((im1tinggi1^2)+(im1lebar2^2)); im1sisi3 = sqrt((im1tinggi2^2)+(im1lebar2^2)); im1sisi4 = sqrt((im1tinggi2^2)+(im1lebar1^2)); im1skiri1 = (im1tinggi1/im1lebar1);

im1skiri2 = (im1tinggi2/im1lebar1); im1beta1a = atand(im1skiri1);

im1beta1b = atand(im1skiri2);

im1beta1 = (im1beta1a + im1beta1b); im1satas1 = (im1lebar1/im1tinggi1); im1satas2 = (im1lebar2/im1tinggi1); im1beta2a = atand(im1satas1);

im1beta2b = atand(im1satas2);

im1beta2 = (im1beta2a + im1beta2b); im1skanan1 = (im1tinggi1/im1lebar2); im1skanan2 = (im1tinggi2/im1lebar2); im1beta3a = atand(im1skanan1);

im1beta3b = atand(im1skanan2); im1beta3 = (im1beta3a + im1beta3b); im1sbawah1 = (im1lebar1/im1tinggi2); im1sbawah2 = (im1lebar2/im1tinggi2); im1beta4a = atand(im1sbawah1);

im1beta4b = atand(im1sbawah2); im1beta4 = (im1beta4a + im1beta4b); sudut_samping_image1 = im1beta1; sudut_atas_image1 = im1beta2; sudut_bawah_image1 = im1beta4; luas_area_image1 = objectArea1; diameter_image1 = objectECD1;

%========================================================================== %Mencari sudut tinggi, lebar, beta1, beta2, beta3, beta4 pada image 2

im2tinggi1 = double(centroidRow2 - topRowY2); im2tinggi2 = double(bottomRowY2 - centroidRow2); im2lebar1 = double(centroidColumn2 - leftColumnX2); im2lebar2 = double(rightColumnX2 - centroidColumn2); im2Tinggi = (im2tinggi1+im2tinggi2);

im2Lebar = (im2lebar1+im2lebar2);

im2sisi1 = sqrt((im2tinggi1^2)+(im2lebar1^2)); im2sisi2 = sqrt((im2tinggi1^2)+(im2lebar2^2)); im2sisi3 = sqrt((im2tinggi2^2)+(im2lebar2^2)); im2sisi4 = sqrt((im2tinggi2^2)+(im2lebar1^2));


(12)

im2skiri1 = (im2tinggi1/im2lebar1); im2skiri2 = (im2tinggi2/im2lebar1); im2beta1a = atand(im2skiri1);

im2beta1b = atand(im2skiri2);

im2beta1 = (im2beta1a + im2beta1b); im2satas1 = (im2lebar1/im2tinggi1); im2satas2 = (im2lebar2/im2tinggi1); im2beta2a = atand(im2satas1);

im2beta2b = atand(im2satas2);

im2beta2 = (im2beta2a + im2beta2b); im2skanan1 = (im2tinggi1/im2lebar2); im2skanan2 = (im2tinggi2/im2lebar2); im2beta3a = atand(im2skanan1);

im2beta3b = atand(im2skanan2); im2beta3 = (im2beta3a + im2beta3b); im2sbawah1 = (im2lebar1/im2tinggi2); im2sbawah2 = (im2lebar2/im2tinggi2); im2beta4a = atand(im2sbawah1);

im2beta4b = atand(im2sbawah2); im2beta4 = (im2beta4a + im2beta4b); sudut_samping_image2 = im2beta1; sudut_atas_image2 = im2beta2; sudut_bawah_image2 = im2beta4; luas_area_image2 = objectArea2; diameter_image2 = objectECD2;

%========================================================================== %Menghitung Selisih Nilai Sudut, Area, Diameter Citra Input 1 dan Citra %Input 2

%perbandingan image huruf vokal dengan diam(referensi) sudut_samping = (im2beta1-im1beta1)

sudut_atas = (im2beta2-im1beta2) sudut_bawah = (im2beta4-im1beta4) luas_area = (objectArea2/objectArea1) diameter = (objectECD2/objectECD1)

%==========================================================================

2.

Program Pengujian

%Program Pengenalan

%Membandingkan Input Dengan Range %range sudut ke-1

if (19.2151 < sudut_samping) && (sudut_samping < 49.9198) && (-45.6032 < sudut_atas) && (sudut_atas < -19.8896) && ...

(-45.8584 < sudut_bawah) && (sudut_bawah < -16.9490) && ...

(1.5421 < luas_area) && (luas_area < 1.9948) && ...

(1.2418 < diameter) && (diameter < 1.4124) hasil_uji1 = 'A';

elseif (-2.5991 < sudut_samping) && (sudut_samping < 10.6986) && (-14.6884 < sudut_atas) && (sudut_atas < 8.8099) && ...


(13)

(-12.7962 < sudut_bawah) && (sudut_bawah < 7.5086) && ...

(0.8796 < luas_area) && (luas_area < 1.4850) && ...

(0.9378 < diameter) && (diameter < 1.2187) hasil_uji1 = 'I';

elseif (12.8863 < sudut_samping) && (sudut_samping < 26.5768) && (-32.0118 < sudut_atas) && (sudut_atas < -9.1808) && ...

(-24.4186 < sudut_bawah) && (sudut_bawah < -5.9305) && ...

(0.6266 < luas_area) && (luas_area < 1.2705) && ...

(0.7916 < diameter) && (diameter < 1.1272) hasil_uji1 = 'U';

elseif (5.2320 < sudut_samping) && (sudut_samping < 16.3774) && (-18.0881 < sudut_atas) && (sudut_atas < -1.1416) && ...

(-20.5697 < sudut_bawah) && (sudut_bawah < -2.4154) && ...

(1.4365 < luas_area) && (luas_area < 2.2617) && ...

(1.1985 < diameter) && (diameter < 1.5040) hasil_uji1 = 'E';

elseif (24.5398 < sudut_samping) && (sudut_samping < 37.2053) && (-39.8648 < sudut_atas) && (sudut_atas < -18.0523) && ...

(-35.0197 < sudut_bawah) && (sudut_bawah < -19.2840) && ...

(1.0574 < luas_area) && (luas_area < 1.551) && ...

(1.0282 < diameter) && (diameter < 1.2273) hasil_uji1 = 'O';

else

hasil_uji1 = 'X';

end

%range sudut ke-2

if (-2.5991 < sudut_samping) && (sudut_samping < 10.6986) && (-14.6884 < sudut_atas) && (sudut_atas < 8.8099) && ...

(-12.7962 < sudut_bawah) && (sudut_bawah < 7.5086) && ...

(0.8796 < luas_area) && (luas_area < 1.4850) && ...

(0.9378 < diameter) && (diameter < 1.2187) hasil_uji2 = 'I';

elseif (12.8863 < sudut_samping) && (sudut_samping < 26.5768) && (-32.0118 < sudut_atas) && (sudut_atas < -9.1808) && ...

(-24.4186 < sudut_bawah) && (sudut_bawah < -5.9305) && ...

(0.6266 < luas_area) && (luas_area < 1.2705) && ...

(0.7916 < diameter) && (diameter < 1.1272) hasil_uji2 = 'U';

elseif (5.2320 < sudut_samping) && (sudut_samping < 16.3774) && (-18.0881 < sudut_atas) && (sudut_atas < -1.1416) && ...

(-20.5697 < sudut_bawah) && (sudut_bawah < -2.4154) && ...

(1.4365 < luas_area) && (luas_area < 2.2617) && ...

(1.1985 < diameter) && (diameter < 1.5040) hasil_uji2 = 'E';

elseif (24.5398 < sudut_samping) && (sudut_samping < 37.2053) && (-39.8648 < sudut_atas) && (sudut_atas < -18.0523) && ...

(-35.0197 < sudut_bawah) && (sudut_bawah < -19.2840) && ...

(1.0574 < luas_area) && (luas_area < 1.551) && ...

(1.0282 < diameter) && (diameter < 1.2273) hasil_uji2 = 'O';

elseif (19.2151 < sudut_samping) && (sudut_samping < 49.9198) && (-45.6032 < sudut_atas) && (sudut_atas < -19.8896) && ...

(-45.8584 < sudut_bawah) && (sudut_bawah < -16.9490) && ...

(1.5421 < luas_area) && (luas_area < 1.9948) && ...

(1.2418 < diameter) && (diameter < 1.4124) hasil_uji2 = 'A';

else

hasil_uji2 = 'X';


(14)

%range sudut ke-3

if (12.8863 < sudut_samping) && (sudut_samping < 26.5768) && (-32.0118 < sudut_atas) && (sudut_atas < -9.1808) && ...

(-24.4186< sudut_bawah) && (sudut_bawah < -5.9305) && ...

(0.6266 < luas_area) && (luas_area < 1.2705) && ...

(0.7916 < diameter) && (diameter < 1.1272) hasil_uji3 = 'U';

elseif (5.2320 < sudut_samping) && (sudut_samping < 16.3774) && (-18.0881 < sudut_atas) && (sudut_atas < -1.1416) && ...

(-20.5697 < sudut_bawah) && (sudut_bawah < -2.4154) && ...

(1.4365 < luas_area) && (luas_area < 2.2617) && ...

(1.1985 < diameter) && (diameter < 1.5040) hasil_uji3 = 'E';

elseif (24.5398 < sudut_samping) && (sudut_samping < 37.2053) && (-39.8648 < sudut_atas) && (sudut_atas < -18.0523) && ...

(-35.0197 < sudut_bawah) && (sudut_bawah < -19.2840) && ...

(1.0574 < luas_area) && (luas_area < 1.551) && ...

(1.0282 < diameter) && (diameter < 1.2273) hasil_uji3 = 'O';

elseif (19.2151 < sudut_samping) && (sudut_samping < 49.9198) && (-45.6032 < sudut_atas) && (sudut_atas < -19.8896) && ...

(-45.8584 < sudut_bawah) && (sudut_bawah < -16.9490) && ...

(1.5421 < luas_area) && (luas_area < 1.9948) && ...

(1.2418 < diameter) && (diameter < 1.4124) hasil_uji3 = 'A';

elseif (-2.5991 < sudut_samping) && (sudut_samping < 10.6986) && (-14.6884 < sudut_atas) && (sudut_atas < 8.8099) && ...

(-12.7962 < sudut_bawah) && (sudut_bawah < 7.5086) && ...

(0.8796 < luas_area) && (luas_area < 1.4850) && ...

(0.9378 < diameter) && (diameter < 1.2187) hasil_uji3 = 'I';

else

hasil_uji3 = 'X';

end

%range sudut ke-4

if (5.2320 < sudut_samping) && (sudut_samping < 16.3774) && (-18.0881 < sudut_atas) && (sudut_atas < -1.1416) && ...

(-20.5697 < sudut_bawah) && (sudut_bawah < -2.4154) && ...

(1.4365 < luas_area) && (luas_area < 2.2617) && ...

(1.1985 < diameter) && (diameter < 1.5040) hasil_uji4 = 'E';

elseif (24.5398 < sudut_samping) && (sudut_samping < 37.2053) && (-39.8648 < sudut_atas) && (sudut_atas < -18.0523) && ...

(-35.0197 < sudut_bawah) && (sudut_bawah < -19.2840) && ...

(1.0574 < luas_area) && (luas_area < 1.551) && ...

(1.0282 < diameter) && (diameter < 1.2273) hasil_uji4 = 'O';

elseif (19.2151 < sudut_samping) && (sudut_samping < 49.9198) && (-45.6032 < sudut_atas) && (sudut_atas < -19.8896) && ...

(-45.8584 < sudut_bawah) && (sudut_bawah < -16.9490) && ...

(1.5421 < luas_area) && (luas_area < 1.9948) && ...

(1.2418 < diameter) && (diameter < 1.4124) hasil_uji4 = 'A';

elseif (-2.5991 < sudut_samping) && (sudut_samping < 10.6986) && (-14.6884 < sudut_atas) && (sudut_atas < 8.8099) && ...

(-12.7962 < sudut_bawah) && (sudut_bawah < 7.5086) && ...

(0.8796 < luas_area) && (luas_area < 1.4850) && ...

(0.9378 < diameter) && (diameter < 1.2187) hasil_uji4 = 'I';


(15)

elseif (12.8863 < sudut_samping) && (sudut_samping < 26.5768) && (-32.0118 < sudut_atas) && (sudut_atas < -9.1808) && ...

(-24.4186 < sudut_bawah) && (sudut_bawah < -5.9305) && ...

(0.6266 < luas_area) && (luas_area < 1.2705) && ...

(0.7916 < diameter) && (diameter < 1.1272) hasil_uji4 = 'U';

else

hasil_uji4 = 'X';

end

%range sudut ke-5

if (24.5398 < sudut_samping) && (sudut_samping < 37.2053) && (-39.8648 < sudut_atas) && (sudut_atas < -18.0523) && ...

(-35.0197 < sudut_bawah) && (sudut_bawah < -19.2840) && ...

(1.0574 < luas_area) && (luas_area < 1.551) && ...

(1.0282 < diameter) && (diameter < 1.2273) hasil_uji5 = 'O';

elseif (19.2151 < sudut_samping) && (sudut_samping < 49.9198) && (-45.6032 < sudut_atas) && (sudut_atas < -19.8896) && ...

(-45.8584 < sudut_bawah) && (sudut_bawah < -16.9490) && ...

(1.5421 < luas_area) && (luas_area < 1.9948) && ...

(1.2418 < diameter) && (diameter < 1.4124) hasil_uji5 = 'A';

elseif (-2.5991 < sudut_samping) && (sudut_samping < 10.6986) && (-14.6884 < sudut_atas) && (sudut_atas < 8.8099) && ...

(-12.7962 < sudut_bawah) && (sudut_bawah < 7.5086) && ...

(0.8796 < luas_area) && (luas_area < 1.4850) && ...

(0.9378 < diameter) && (diameter < 1.2187) hasil_uji5 = 'I';

elseif (12.8863 < sudut_samping) && (sudut_samping < 26.5768) && (-32.0118 < sudut_atas) && (sudut_atas < -9.1808) && ...

(-24.4186 < sudut_bawah) && (sudut_bawah < -5.9305) && ...

(0.6266 < luas_area) && (luas_area < 1.2705) && ...

(0.7916 < diameter) && (diameter < 1.1272) hasil_uji5 = 'U';

elseif (5.2320 < sudut_samping) && (sudut_samping < 16.3774) && (-18.0881 < sudut_atas) && (sudut_atas < -1.1416) && ...

(-20.5697 < sudut_bawah) && (sudut_bawah < -2.4154) && ...

(1.4365 < luas_area) && (luas_area < 2.2617) && ...

(1.1985 < diameter) && (diameter < 1.5040) hasil_uji5 = 'E';

else

hasil_uji5 = 'X';

end

hasil_uji = [hasil_uji1; hasil_uji2; hasil_uji3; hasil_uji4; hasil_uji5]

% Untuk mencari tau dikenalinya sebagai apa saja n=1;

vokal(n) = hasil_uji(1);

for j =1 : length (hasil_uji) if hasil_uji(j) ~= vokal(n)

m=n+1; vokal(m)= hasil_uji(j); end;

end


(16)

% Mencari Nilai Tengah Range

MidSdtSamping_A= 19.2152 + (49.9197-19.2152)/2; MidSdtSamping_I= -2.599 + (10.6985-(-2.599))/2; MidSdtSamping_U= 12.8864 + (27.5171-12.8864)/2; MidSdtSamping_E= 5.2321 + (16.3773-5.2321)/2; MidSdtSamping_O= 24.5399 + (37.2052-24.5399)/2; MidSdtAtas_A= -45.6031 + ((-19.8897)-(-45.6031))/2; MidSdtAtas_I= -14.6883 + (8.8098-(-14.6883))/2; MidSdtAtas_U= -32.0117+ ((-9.1809)-(-32.0117))/2; MidSdtAtas_E= -18.088+ ((-1.1417)-(-18.088))/2; MidSdtAtas_O= -39.8647+ ((-18.0524)-(-39.8647))/2; MidSdtBawah_A= -45.8583+ ((-16.9491)- (-45.8583))/2; MidSdtBawah_I= -12.7961+ (7.5085-(-12.7961))/2; MidSdtBawah_U= -27.1501+ ((-5.9306)- (-27.1501))/2; MidSdtBawah_E= -20.5696+ ((-2.4155)-(-20.5696))/2; MidSdtBawah_O= -35.0196+ ((-19.2841)- (-35.0196))/2; MidArea_A= 1.5422+ (1.9947- 1.5422)/2;

MidArea_I= 0.8797+ (1.4849-0.8797)/2; MidArea_U= 0.6267+ (1.2704- 0.6267)/2; MidArea_E= 1.4366+ (2.2616-1.4366)/2; MidArea_O= 1.0575+ (1.55- 1.0575)/2;

MidDiameter_A= 1.2419+ (1.4123- 1.2419)/2; MidDiameter_I= 0.9379+ (1.2186-0.9379)/2; MidDiameter_U= 0.7917+ (1.1271- 0.7917)/2; MidDiameter_E= 1.1986+ (1.5039-1.1986)/2; MidDiameter_O= 1.0283+ (1.2272- 1.0283)/2;

Mid_A= [MidSdtSamping_A MidSdtAtas_A MidSdtBawah_A MidArea_A MidDiameter_A];

Mid_I= [MidSdtSamping_I MidSdtAtas_I MidSdtBawah_I MidArea_I MidDiameter_I];

Mid_U= [MidSdtSamping_U MidSdtAtas_U MidSdtBawah_U MidArea_U MidDiameter_U];

Mid_E= [MidSdtSamping_E MidSdtAtas_E MidSdtBawah_E MidArea_E MidDiameter_E];

Mid_O= [MidSdtSamping_O MidSdtAtas_O MidSdtBawah_O MidArea_O MidDiameter_O];

% Mencari Nilai Tengah Range Yang Paling Mendekati Nilai Input

for u = 1 : length(vokal) if vokal (u) == 'A'

NilaiRataArea(u)=abs(MidArea_A-luas_area);

NilaiRataDiameter(u)=abs(MidDiameter_A-diameter); elseif vokal (u) == 'I'

NilaiRataArea(u)=abs(MidArea_I-luas_area);

NilaiRataDiameter(u)=abs(MidDiameter_I-diameter); elseif vokal (u) == 'U'

NilaiRataArea(u)=abs(MidArea_U-luas_area);

NilaiRataDiameter(u)=abs(MidDiameter_U-diameter); elseif vokal (u) == 'E'

NilaiRataArea(u)=abs(MidArea_E-luas_area);

NilaiRataDiameter(u)=abs(MidDiameter_E-diameter); elseif vokal (u) == 'O'

NilaiRataArea(u)=abs(MidArea_O-luas_area);

NilaiRataDiameter(u)=abs(MidDiameter_O-diameter); else


(17)

NilaiRataArea(u)=0; NilaiRataDiameter(u)=0; end

end

NilaiArea_Terdekat = NilaiRataArea(1);indeks_Area=1;

NilaiDiameter_Terdekat = NilaiRataDiameter(1);indeks_Diameter=1;

for f = 1 : length(vokal)

if NilaiArea_Terdekat > NilaiRataArea(f)

NilaiArea_Terdekat = NilaiRataArea(f);indeks_Area=f; end;

if NilaiDiameter_Terdekat > NilaiRataDiameter(f)

NilaiDiameter_Terdekat = NilaiRataDiameter(f);indeks_Diameter=f; end;

end

% Mencari Nilai Yang Paling Banyak Keluar indeks_semua = [indeks_Area, indeks_Diameter]; indeks_terbanyak = mode(indeks_semua);

hasil_pengenalan = vokal(indeks_terbanyak)

% Menampilkan gambar hasil pengenalan huruf vokal

if hasil_pengenalan == 'A'

gambar_vokal=imread('C:\Users\TOSHIBA\My Documents\MATLAB\huruf\A.jpg','jpg');

subplot(5, 2, 10); imagesc(gambar_vokal); title('Hasil Pengenalan Huruf Vokal');

elseif hasil_pengenalan == 'I'

gambar_vokal=imread('C:\Users\TOSHIBA\My Documents\MATLAB\huruf\I.jpg','jpg');

subplot(5, 2, 10); imagesc(gambar_vokal); title('Hasil Pengenalan Huruf Vokal');

elseif hasil_pengenalan == 'U'

gambar_vokal=imread('C:\Users\TOSHIBA\My Documents\MATLAB\huruf\U.jpg','jpg');

subplot(5, 2, 10); imagesc(gambar_vokal); title('Hasil Pengenalan Huruf Vokal');

elseif hasil_pengenalan == 'E'

gambar_vokal=imread('C:\Users\TOSHIBA\My Documents\MATLAB\huruf\E.jpg','jpg');

subplot(5, 2, 10); imagesc(gambar_vokal); title('Hasil Pengenalan Huruf Vokal');

elseif hasil_pengenalan == 'O'

gambar_vokal=imread('C:\Users\TOSHIBA\My Documents\MATLAB\huruf\O.jpg','jpg');

subplot(5, 2, 10); imagesc(gambar_vokal); title('Hasil Pengenalan Huruf Vokal');

else

gambar_vokal=imread('C:\Users\TOSHIBA\My Documents\MATLAB\huruf\X.jpg','jpg');

subplot(5, 2, 10); imagesc(gambar_vokal); title('Hasil Pengenalan Huruf Vokal');


(18)

LAMPIRAN B

KUMPULAN CITRA


(19)

1.

Citra

Database Range

Orang Ke

Huruf

Citra ke

1

2

3

1

A

I

U

E

O

2

A

I

U

E

O

3

A


(20)

U

E

O

4

A

I

U

E

O

5

A

I

U

E


(21)

2. Citra Uji

Orang Ke

Huruf

Citra ke

1

2

1

A

I

U

E

O

2

A

I

U

E

O

3

A


(22)

U

E

O

4

A

I

U

E

O

5

A

I

U

E


(23)

6

A

I

U

E

O

7

A

I

U

E


(24)

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, identifikasi masalah,

perumusan masalah, tujuan, pembatasan masalah, dan sistematika penulisan dari

Tugas Akhir ini.

1.1

Latar Belakang Masalah

[4]

Penelitian mengenai teknologi pengenalan ucapan manusia secara visual

telah dirintis sejak awal 1900-an dan sudah banyak berkembang. Kebutuhan akan

teknologi pengenalan ucapan ini diantaranya dapat diaplikasikan untuk membantu

komunikasi antar manusia yang khususnya memiliki keterbatasan dalam

berbicara, sistem keamanan yang berbasis pengenalan ucapan dan lain sebagainya.

Komponen paling penting dalam sistem ini yaitu citra bibir. Pemrosesan pada

citra bibir ini dapat meningkatkan ketepatan pengenalan ucapan khususnya di

lingkungan berisik ataupun tanpa suara sama sekali untuk orang yang tak mampu

berbicara.

Penelitian tentang pengenalan ucapan secara visual ini terus dilakukan

untuk meningkatkan efektifitas serta kehandalan sistem itu sendiri. Beberapa

penelitian yang pernah dilakukan diantaranya, pengenalan pengucapan dengan

pengukuran panjang dan lebar bibir, pengenalan pengucapan dengan pengukuran

pada model bibir 3 dimensi, dan lain sebagainya. Dari penelitian-penelitian yang

sudah ada, tidak sepenuhnya memuaskan karena terdapat beberapa masalah

seperti tingkat kerumitan pengerjaan maupun keakuratan hasil pengenalan. Selain

itu kebanyakan pengenalan ucapan secara visual ini dikerjakan pada pengucapan

bahasa Inggris ataupun bahasa-bahasa lainnya. Tentunya terdapat banyak

perbedaan cara pengucapan huruf dalam bahasa asing dengan bahasa Indonesia

seperti yang akan dikerjakan pada Tugas Akhir ini. Untuk dapat mengenali

kata-kata dalam lingkup yang luas maka perlu penelitian terhadap penyusun kata-kata yakni

vokal. Dalam tata Bahasa Indonesia terdapat lima buah vokal yakni: /a/, /i/, /u/,

/e/, /o/. kelimanya memiliki cara pengucapan berbeda yang menghasilkan bentuk

bibir saat pengucapan vokal yang berbeda pula. Meskipun beberapa penelitian

dengan beberapa metode sudah dilakukan, masih ada ruang untuk penelitian dan


(25)

BAB I Pendahuluan

peningkatan lebih lanjut terhadap metode pengenalan yang sudah ada ataupun

dengan metode yang lain.

Pada Tugas Akhir ini penulis mencoba membuat sistem pengenalan

pengucapan secara visual pada lima vokal Bahasa Indonesia dengan metode

pengukuran sudut bibir pada citra dua dimensi.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, masalah utama yang akan diangkat pada

Tugas Akhir ini adalah bagaimana cara membuat sistem pengenalan pengucapan

huruf vokal dari masukan berupa citra bibir dua dimensi dengan metoda

pengukuran sudut menggunakan program MATLAB (

Matrix Laboratory

).

1.3 Perumusan masalah

Permasalahan yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini meliputi:

1.

Bagaimana cara membuat sistem pengenalan pengucapan huruf vokal

dari masukan berupa citra bibir 2 dimensi dengan metode pengukuran

sudut pada program MATLAB?

2.

Bagaimana tingkat keberhasilan sistem yang dirancang untuk mengenali

huruf vokal yang diucapkan?

1.4

Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dari Tugas Akhir ini adalah:

1.

Merealisasikan sistem pengenalan pengucapan huruf dari citra bibir 2

dimensi dengan metode pengukuran sudut bibir.

2.

Mengetahui tingkat keberhasilan dari sistem dalam mengenali huruf

vokal yang diucapkan.

1.5

Pembatasan Masalah

1.

Data percobaan dilakukan dengan pengambilan gambar dari 5 orang objek

dan masing-masing diambil datanya sebanyak 15 buah sebagai database,

serta 7 orang objek sebagai citra uji masing-masing 10 buah.


(26)

BAB I Pendahuluan

3.

Semua huruf dapat dikenali, tetapi dalam tugas akhir ini dibatasi hanya

huruf vokal bahasa Indonesia yaitu a, i, u, e, o, yang diucapkan dengan

mimik yang jelas.

4.

Pembuatan aplikasi menggunakan perangkat lunak MATLAB.

1.6 Sistematika Penulisan

Penyusunan laporan tugas akhir terdiri dari lima bab sebagai berikut :

Bab 1. Pendahuluan

Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, perumusan masalah,

identifikasi masalah, tujuan, pembatasan masalah, dan sistematika penulisan dari

Tugas Akhir ini.

Bab 2. Landasan Teori

Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori penunjang yang akan digunakan

untuk merancang sistem pengenalan pengucapan huruf vokal dengan metode

pengukuran sudut bibir pada citra dua dimensi, pengolahan citra digital,

pengukuran sudut, dan perangkat lunak MATLAB.

Bab 3. Perancangan Perangkat Lunak

Bab ini berisi penjelasan desain yang akan dilakukan dalam membuat perangkat

lunak untuk pengenalan pengucapan huruf vokal dengan metode pengukuran

sudut bibir.

Bab 4. Data Pengamatan dan Analisa

Bab ini berisi data pengamatan hasil pengujian program, perhitungan tingkat

keberhasilan metode yang digunakan dan analisa dari data hasil pengujian

program.

Bab 5. Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini berisi kesimpulan dari Tugas Akhir dan saran-saran yang perlu

dilakukan untuk pengembangan di masa mendatang.


(27)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan analisis dari Tugas Akhir

ini serta saran untuk pengembangan

“Sistem Pengenalan Pengucapan Huruf Vokal

Dengan Metode Pengukuran Sudut Bibir Pada Citra 2

Dimensi”.

5.1 Kesimpulan

1.

Pembuatan program untuk sistem pengenalan pengucapan huruf vokal

dengan metode pengukuran sudut bibir pada citra dua dimensi berhasil

direalisasikan menggunakan MATLAB 7.10.0

2.

Dari hasil pengamatan terhadap pengujian program untuk pengenalan

pengucapan huruf vokal didapatkan persentase keberhasilan sebesar 90%.

5.2 Saran

1.

Pengambilan citra bibir dapat dikembangkan dengan menerapkan sistem

pengolahan secara

real-time

untuk mendapatkan

Region of Interest

dari

citra bibir pada wajah.


(28)

DAFTAR PUSTAKA

1.

Prasetyo, Eko. 2011.

Pengolahan Citra Digital dan Aplikasinya

menggunakan Matlab. Yogyakarta: ANDI.

2.

Saeed, Usman. 2010.

Lip Analysis for Person Recognition. A doctoral

dissertation submitted to TELECOM ParisTech.

3.

Salleh, Siti Salwa., Rahmita Wirza Rahmat., Ramlan Mahmod. & Fatimah

Ahmad. 2009. 3D Lips Development and Measurement for Visual Speech

Synthesis.

European Journal of Scientific Research ISSN 1450-216X

Vol.35 No.2 pp.159-172.

4.

http://en.wikipedia.org/wiki/Lip diakses tanggal 11 Februari 2013.

5.

http://id.wikipedia.org/wiki/JPEG diakses tanggal 14 Februari 2013.

6.

http://id.wikipedia.org/wiki/Lingkaran diakses tanggal 14 Februari 2013.

7.

http://id.wikipedia.org/wiki/Trigonometri diakses tanggal 14 Februari

2013.

8.

http://kanghamdani.blogspot.com/2010/04/jenis-artikulasi-dan-klasifikasi-bunyi.html diakses tanggal 11 Februari 2013.

9.

http://www.mathworks.com/help/images/ref/strel.html diakses tanggal 13

februari 2013.


(1)

B-6

6 A

I

U

E

O

7 A

I

U

E


(2)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan, pembatasan masalah, dan sistematika penulisan dari Tugas Akhir ini.

1.1Latar Belakang Masalah[4]

Penelitian mengenai teknologi pengenalan ucapan manusia secara visual telah dirintis sejak awal 1900-an dan sudah banyak berkembang. Kebutuhan akan teknologi pengenalan ucapan ini diantaranya dapat diaplikasikan untuk membantu komunikasi antar manusia yang khususnya memiliki keterbatasan dalam berbicara, sistem keamanan yang berbasis pengenalan ucapan dan lain sebagainya. Komponen paling penting dalam sistem ini yaitu citra bibir. Pemrosesan pada citra bibir ini dapat meningkatkan ketepatan pengenalan ucapan khususnya di lingkungan berisik ataupun tanpa suara sama sekali untuk orang yang tak mampu berbicara.

Penelitian tentang pengenalan ucapan secara visual ini terus dilakukan untuk meningkatkan efektifitas serta kehandalan sistem itu sendiri. Beberapa penelitian yang pernah dilakukan diantaranya, pengenalan pengucapan dengan pengukuran panjang dan lebar bibir, pengenalan pengucapan dengan pengukuran pada model bibir 3 dimensi, dan lain sebagainya. Dari penelitian-penelitian yang sudah ada, tidak sepenuhnya memuaskan karena terdapat beberapa masalah seperti tingkat kerumitan pengerjaan maupun keakuratan hasil pengenalan. Selain itu kebanyakan pengenalan ucapan secara visual ini dikerjakan pada pengucapan bahasa Inggris ataupun bahasa-bahasa lainnya. Tentunya terdapat banyak perbedaan cara pengucapan huruf dalam bahasa asing dengan bahasa Indonesia seperti yang akan dikerjakan pada Tugas Akhir ini. Untuk dapat mengenali kata-kata dalam lingkup yang luas maka perlu penelitian terhadap penyusun kata-kata yakni vokal. Dalam tata Bahasa Indonesia terdapat lima buah vokal yakni: /a/, /i/, /u/, /e/, /o/. kelimanya memiliki cara pengucapan berbeda yang menghasilkan bentuk bibir saat pengucapan vokal yang berbeda pula. Meskipun beberapa penelitian dengan beberapa metode sudah dilakukan, masih ada ruang untuk penelitian dan


(3)

BAB I Pendahuluan

2

Universitas Kristen Maranatha

peningkatan lebih lanjut terhadap metode pengenalan yang sudah ada ataupun dengan metode yang lain.

Pada Tugas Akhir ini penulis mencoba membuat sistem pengenalan pengucapan secara visual pada lima vokal Bahasa Indonesia dengan metode pengukuran sudut bibir pada citra dua dimensi.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, masalah utama yang akan diangkat pada Tugas Akhir ini adalah bagaimana cara membuat sistem pengenalan pengucapan huruf vokal dari masukan berupa citra bibir dua dimensi dengan metoda pengukuran sudut menggunakan program MATLAB (Matrix Laboratory).

1.3 Perumusan masalah

Permasalahan yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini meliputi:

1. Bagaimana cara membuat sistem pengenalan pengucapan huruf vokal dari masukan berupa citra bibir 2 dimensi dengan metode pengukuran sudut pada program MATLAB?

2. Bagaimana tingkat keberhasilan sistem yang dirancang untuk mengenali huruf vokal yang diucapkan?

1.4Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dari Tugas Akhir ini adalah:

1. Merealisasikan sistem pengenalan pengucapan huruf dari citra bibir 2 dimensi dengan metode pengukuran sudut bibir.

2. Mengetahui tingkat keberhasilan dari sistem dalam mengenali huruf vokal yang diucapkan.

1.5Pembatasan Masalah

1. Data percobaan dilakukan dengan pengambilan gambar dari 5 orang objek dan masing-masing diambil datanya sebanyak 15 buah sebagai database, serta 7 orang objek sebagai citra uji masing-masing 10 buah.


(4)

BAB I Pendahuluan

3 3. Semua huruf dapat dikenali, tetapi dalam tugas akhir ini dibatasi hanya huruf vokal bahasa Indonesia yaitu a, i, u, e, o, yang diucapkan dengan mimik yang jelas.

4. Pembuatan aplikasi menggunakan perangkat lunak MATLAB.

1.6 Sistematika Penulisan

Penyusunan laporan tugas akhir terdiri dari lima bab sebagai berikut :  Bab 1. Pendahuluan

Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, perumusan masalah, identifikasi masalah, tujuan, pembatasan masalah, dan sistematika penulisan dari Tugas Akhir ini.

 Bab 2. Landasan Teori

Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori penunjang yang akan digunakan untuk merancang sistem pengenalan pengucapan huruf vokal dengan metode pengukuran sudut bibir pada citra dua dimensi, pengolahan citra digital, pengukuran sudut, dan perangkat lunak MATLAB.

 Bab 3. Perancangan Perangkat Lunak

Bab ini berisi penjelasan desain yang akan dilakukan dalam membuat perangkat lunak untuk pengenalan pengucapan huruf vokal dengan metode pengukuran sudut bibir.

 Bab 4. Data Pengamatan dan Analisa

Bab ini berisi data pengamatan hasil pengujian program, perhitungan tingkat keberhasilan metode yang digunakan dan analisa dari data hasil pengujian program.

 Bab 5. Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini berisi kesimpulan dari Tugas Akhir dan saran-saran yang perlu dilakukan untuk pengembangan di masa mendatang.


(5)

40 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan analisis dari Tugas Akhir ini serta saran untuk pengembangan “Sistem Pengenalan Pengucapan Huruf Vokal Dengan Metode Pengukuran Sudut Bibir Pada Citra 2 Dimensi”.

5.1 Kesimpulan

1. Pembuatan program untuk sistem pengenalan pengucapan huruf vokal dengan metode pengukuran sudut bibir pada citra dua dimensi berhasil direalisasikan menggunakan MATLAB 7.10.0

2. Dari hasil pengamatan terhadap pengujian program untuk pengenalan pengucapan huruf vokal didapatkan persentase keberhasilan sebesar 90%.

5.2 Saran

1. Pengambilan citra bibir dapat dikembangkan dengan menerapkan sistem pengolahan secara real-time untuk mendapatkan Region of Interest dari citra bibir pada wajah.


(6)

41 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Prasetyo, Eko. 2011. Pengolahan Citra Digital dan Aplikasinya

menggunakan Matlab. Yogyakarta: ANDI.

2. Saeed, Usman. 2010. Lip Analysis for Person Recognition. A doctoral

dissertation submitted to TELECOM ParisTech.

3. Salleh, Siti Salwa., Rahmita Wirza Rahmat., Ramlan Mahmod. & Fatimah

Ahmad. 2009. 3D Lips Development and Measurement for Visual Speech

Synthesis. European Journal of Scientific Research ISSN 1450-216X Vol.35 No.2 pp.159-172.

4. http://en.wikipedia.org/wiki/Lip diakses tanggal 11 Februari 2013. 5. http://id.wikipedia.org/wiki/JPEG diakses tanggal 14 Februari 2013. 6. http://id.wikipedia.org/wiki/Lingkaran diakses tanggal 14 Februari 2013. 7. http://id.wikipedia.org/wiki/Trigonometri diakses tanggal 14 Februari

2013.

8. http://kanghamdani.blogspot.com/2010/04/jenis-artikulasi-dan-klasifikasi-bunyi.html diakses tanggal 11 Februari 2013.

9. http://www.mathworks.com/help/images/ref/strel.html diakses tanggal 13 februari 2013.