NASKAH PUBLIKASI Identifikasi Kesalahan Dalam Menyelesaikan Soal - Soal Pemecahan Masalah Matematika Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Sawit Tahun 2012.

NASKAH PUBLIKASI
IDENTIFIKASI KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN
SOAL - SOAL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA
PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SAWIT
TAHUN 2012

Disusun Oleh :

VISTITA FEBRI KHARISMAWATI
A. 410 080 261

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012

IDENTIFIKASI KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN
SOAL - SOAL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA
PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SAWIT
TAHUN 2012
Oleh
s

1

,

, dan

Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UMS, titafebri90@yahoo.com
2
Staf Pengajar UMS Surakarta, srisutarni@yahoo.com
3
Staf Pengajar UMS Surakarta, masduki918@yahoo.co.id

Penelitian ini bertujuan mengkaji dan mendiskripsikan jenis-jenis kesalahan
dan mengetahui tingkat persentase kesalahan yang dilakukan siswa kelas VII. F
dalam menyelesaikan soal-soal pemecahan masalah matematika pada pokok bahasan
Bidang Datar Persegi dan Persegi Panjang. Dalam penelitian ini kesalahan yang
dilakukan siswa antara lain kesalahan dalam aspek pemahaman konsep, kesalahan
dalam aspek penerapan rumus, kesalahan dalam aspek penggunakan data dan
kesalahan dalam aspek perhitungan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif kualitatif dengan subyek penelitian siswa kelas VII.F SMP Negeri 3 Sawit

sebanyak 36 siswa. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tes,
wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini adalah
analisis deskriptif yaitu mengadakan penafsiran data berdasarkan perhitungan
persentase yang didapat dari perhitungan setiap butir soal. Teknik analisis yang
digunakan dalam penelitian adalah non statistika atau analisis kualitatif dengan
persentase. Dari hasil penelitian diperoleh maka didapat persentase tiap jenis
kesalahan yaitu: (1) Kesalahan dalam pemahaman konsep sebesar 22,22% tergolong
rendah, (2) Kesalahan dalam penerapan rumus sebesar 9,72% tergolong sangat
rendah, (3) Kesalahan dalam penggunaan data sebesar 3,47% tergolong sangat
rendah dan (4) Kesalahan dalam perhitungan sebesar 20,14% tergolong rendah.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jenis kesalahan terbesar presentasenya
adalah kesalahan dalam pemahaman konsep dan kesalahan dalam perhitungan.

Kata kunci : Identifikasi Kesalahan, Soal Pemecahan Masalah

PENDAHULUAN
Usaha untuk mencerdaskan bangsa, penembangan dan pendayagunaan tenaga
manusia dalam pembangunan membutuhkan manusia-manusia indonesia yang
terdidik dan terlatih dengan baik. Usaha pemerintah dalam mencerdaskan bangsa
lewat sektor pendidikan, dilakukan membangun berbagai saran fisik maupun non

fisik. Tujuan belajar bukan hanya sekedar mengetahui tetapi mengetahui dan
menerapkan apa yang diketahui itu. Salah satu manfaat melakukan penataan nalar
dalam pembelajaran matematika adalah membantu siswa meningkatkan kemampuan
matematika, yaitu dari yang hanya sekedar mengingat fakta, aturan, dan prosedur
kepada kemampuan pemahaman.
Peningkatan dan penyempurnaan dalam pembelajaran bertujuan agar siswa
memproleh hasil belajar yang baik atau prestasi belajar yang baik. Peningkatan
dalam suatu pembalajaran meliputi beberapa hal, diantaranya motivasi, minat, sikap,
kemandrian, keaktifan, kreatifitas, kemampuan dan lain sebagainya. Untuk itu
diperlukan metode-metode dan pendekatan-pendekatan pembelajaran yang tepat
sasaran guna meingkatkan hal-hal tersebut. Merupakan tugas guru-lah sebagai center
of class untuk dapat menemukan, menerapkan kemudian mengembangkannya.
Untuk dapat mencapai prestasi yang baik siswa dituntut dapat menyelesaikan
soal-soal kontekstual yang sering disebut soal pemecahan masalah dalam matematika
maupun konteks lain yang berkaitan, diantaranya kemampuan merancang,
menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh. Oleh karena itu,
menyelesaikan soal pemecahan masalah diperlukan kemampuan komunikasi.
Berdasarkan kenyataan yang ada prestasi belajar matematika masih rendah.
Hal ini ditunjukan oleh nilai rata-rata UAN matematika siswa SMP Negeri 3 Sawit
tahun 2010 yang berada dibawah nilai rata-rata UAN mapel yang lain. Nilai rata-rata

UAN matematika memang tidak sepenuhnya dipakai sebagai tolak ukur mutu
pengajaran matematika, tetapi nilai rata-rata UAN dapat memberikan informasi
mengenai keberhasilan proses belajar mengajar matematika. Rendahnya nilai ratarata UAN matematika ini menunjukkan bahwa prestasi belajar matematika siswa
rendah dan perlu adanya usaha untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dengan
mengetahui penyebabnya. Salah satu diantaranya yaitu dengan adanya kesalahan

yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal pemecahan masalah
matematika.
Kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal pemecahan masalah
matematika merupakan penyebab rendahnya prestasi belajar matematika siswa. Oleh
karena itu, kesalahan tersebut perlu segera diidentifikasi agar kesalahan-kesalahan
yang sama tidak terulang lagi.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi.
Penelitian ini adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang
apa yang dialami penelitian oleh subyek penelitian misal persepsi. Penelitian
kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendiskripsikan dan
menganalisa fenomena, peristiwa, aktifitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi,
pemikiran orang secara individual maupun kelompok (Nana Syaodih Sukmadinata,

2009). Penelitian kualitatif adalah sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya
tidak diperoleh melalui prosedur statistika atau bentuk hitungan lain (Anselm Strauss
dan Juliet Corbin, 2009: 4).
Subyek dalam penelitian ini adalah guru matematika kelas VII. F dan siswa
kelas VII. F SMP Negeri 3 Sawit. Siswa kelas tersebut berjumlah 36 siswa.
Penelitian ini menggunakan teknik first order understanding dan second order
understanding. First order understanding dimaksudkan peneliti memberikan
pertanyaan-pertanyaan kepada pihak yang diteliti atau informan penelitian tentang
hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan penelitian dan kemudian informan
memerikan interpretasi atas pertanyaan-petanyaan tersebut guna memberikan
penjelasan yang benar tentang permasalahan-permasalahan tersebut. Sedangkan
second order understanding, dalam hal ini peneliti memberikan interpretasi terhadap
interpretasi informan tersebut sampai memperoleh suatu makna yang baru dan benar
(ilmiah), tetapi tidak boleh bertentangan dengan interpretasi dari informan penelitian.
Untuk memperoleh data sebagai acuan pembuatan suatu penelitian harus
mendapatkan data yang akurat yang dapat dipertanggungjawabkan oleh semua pihak.
Sehingga teknik dalam pengambilan data harus obyektif. Teknik pengumpulan data

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode pokok yaitu metode
tes dan menggunakan metode bantu yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi.

Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif yaitu mengadakan
penafsiran data berdasarkan perhitungan persentase yang didapat dari perhitungan
setiap butir soal. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah non
statistika atau analisis kualitatif dengan persentase.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasrkan hasil pekerjaan siswa yang terkumpul sebagai sampel maka
diperoleh data tipe kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal
pemecahan masalah matematika pada pokok bahasan bangun datar persegi dan
persegi panjang ditinjau dari kesalahan dalam aspek pemahaman komsep, kesalahan
dalam aspek penerapan rumus, kesalahan dalam aspek penggunaan data dan
kesalahan dalam aspek perhitungan. Adapun data yang telah diperoleh dapat
disajikan dalam bentuk tabel 1 sebagai gambaran perhitungan kesulitan yang dialami
siswa sebagai berikut :
Tabel 1
Analisis Kesalahan Siswa Tiap Item Soal
Tipe
Kesalahan
I
II
III

IV

Nomor Soal

Σ
Σ
Σ
Σ
Σ
Σ
Σ
Σ

Total

1

2

3


4

17
19
5
31
3
33
5
31

3
33
4
32
0
36
7
29


3
33
3
33
2
34
14
22

9
27
2
34
0
36
3
33

Jenis kesalahan

Tipe I

: Kesalahan dalam pemahaman konsep

Tipe II

: Kesalahan dalam penerapan rumus

Tipe II

: Kesalahan dalam penggunaan data

Tipe IV

: Kesalahan dalam perhitungan

32
112
14
130

5
139
29
115

Untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam
menyelesaikan soal-soal pemecahan masalah matematika, maka digunakan:
Σ
Σ

Σ

100%

Keterangan:
P

= Prosentase yang dicari

Σ

= Total jumlah kesalahan dari tiap jenis kesalahan

ΣB

= Total jumlah ketidaksalahan dari tiap jenis kesalahan

Dari hasil perhitungan di atas diperoleh rata-rata persentase pada tiap aspek
kesalahan yang dialami siswa yaitu :
1.

Kesalahan tipe I (kesalahan dalam pemahaman konsep) yaitu sebesar
22.22% maka tergolong rendah

2.

Kesalahan tipe II (kesalahan dalam penerapan rumus) yaitu sebesar
9.72% maka tergolong sangat rendah

3.

Kesalahan tipe III (kesalahan dalam penggunaan data) yaitu sebesar
3.47% maka tergolong sangat rendah

4.

Kesalahan tipe IV (kesalahan dalam perhitungan) yaitu sebesar 20.14%
maka tergolong rendah

Setelah menganalisa data dalam penelitian, peneliti mendapatkan data berupa
nilai dan banyaknya siswa yang mengalami kesalahan dalam menyelesaikan soalsoal pemecahan masalah matematika pada pokok bahasan bangun datar persegi dan
persegi panjang. Permasalahan dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi tiap-tiap
aspek kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal pemecahan masalah
matematika pada pokok bahasan bangun datar persegi dan persegi panjang. Masingmasing aspek kesalahan siswa akan dibahas sebagai berikut :
a. Kesalahan Tipe I (Pemahaman Konsep)
Dalam contoh pekerjaan siswa, mereka tidak memahami apa yang dimaksud
dari soal. Mereka hanya membaca sekali dan tidak mengulang membaca lagi,
siswa langsung mengerjakan tanpa dipahami dulu maksud dari soal tersebut.
Kesalahan yang dialami siswa dalam pemahaman konsep tergolong rendah yaitu
sebesar 22.22%. Kesalahan tipe ini banyak dialami siswa pada soal nomor 1.
Berdasarkan hasil analisis jawaban siswa nomor 1 diperoleh bahwa kesalahan

siswa disebabkan karena kurang memahami soal, siswa membutuhkan lebih dari
satu kali membaca untuk memahami soal dan penemuan jawaban.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan, guru mengatakan bahwa :
“Biasanya mereka kurang teliti dalam memehami soal, kurangnya pemahaman,
logika anak dari yang abstrak ke kongkret itu sulit. Tidak mampu mencerna katakata, siswa belum paham sekali membaca tidak mau mengulang membaca lagi.”
Hal tersebut menunjukkan bahwa kesalahan dalam pemahaman konsep bisa
menyebabkan kesalahan dalam menyelesaikan soal.
b. Kesalahan Tipe II (Penerapan Rmus)
Dalam contoh pekerjaan siswa, mereka lupa atau tidak tahu rumus yang akan
digunakan untuk mengerjakan soal, siswa langsung mengerjakan soal tersebut.
Kesalahan yang dialami siswa dalam penerapan rumus tergolong sangat rendah
yaitu sebesar 9.72%. Kesalahan tipe ini banyak dialami siswa pada soal nomor
1,2,3. Berdasarkan hasil analisis jawaban siswa nomor 1,2,3 diperoleh bahwa
kesalahan siswa disebabkan karena salah dalam menerapkan rumus keliling dan
luas.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan, guru mengatakan bahwa :
“Biasanya mereka kadang lupa rumusnya. Sekalipun mereka ingat rumusnya,
belum tentu mereka bisa mengaplikasikan rumusnya kedalam soal. Sekalipun bisa
paling-paling setengah

jalan,

hanya beberapa orang siswa

yang bisa

mengaplikasikannnya dengan benar.”
c. Kesalahan Tipe III (Penggunaan Data)
Kesalahan penggunaan data dalam contoh pekerjaan siswa, mereka kurang
teliti dalam membaca dan melihat angka karena terburu-buru dalam mengerjakan
soal sehingga salah dalam memasukkan angka. Selain itu, anak juga tidak meneliti
kembali apakah datanya sudah benar atau belum. Kesalahan yang dialami siswa
dalam penerapan rumus tergolong sangat rendah yaitu sebesar 3.47%. Kesalahan
tipe ini banyak dialami siswa pada soal nomor 1 dan nomor 3. Berdasarkan hasil
analisis jawaban siswa nomor 1 dan nomor 3 diperoleh bahwa kesalahan siswa
disebabkan karena siswa kurang teliti dalam membaca dan memasukkan angka.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan, guru mengatakan bahwa :
“Kesalahan penggunaan data biasanya mereka kurang teliti dalam memasukkan

angka ke dalam rumus, kurang teliti dalam melihat dan membaca angka, hal ini
terjadi karena kurang siswa terburu-buru dalam mengerjakan soal.”
d. Kesalahan Tipe IV (Perhitungan)
Kesalahan dalam menghitungkan sering dijumpai dari hasil mengalikan
siswa. Kesalahan tersebut karena siswa mungkin kurang teliti dalam mengalikan,
mejumlahkan atau terburu-buru dalam menjawab soal. Selain itu siswa juga malas
untuk menghitung kembali, sehingga banyak terjadi kesalahan yang berakibat
pada rendahnya nilai. Kesalahan yang dialami yaitu sebesar 20.14. Kesalahan tipe
ini banyak dialami siswa pada soal nomor 3. Berdasarkan hasil jawaban siswa
nomor 3 diperoleh bahwa kesalahan siswa disebabkan karena kurang teliti dalam
mengalikan angka.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan, guru mengatakan bahwa :
“Kesalahan perhitungan itu kesalahan yang paling dasar dan sering dilakukan
siswa. Karena mereka kurang teliti dalam menjumlahkan atau mengalikan. Itu
sering terjadi karena siswa mungkin terburu-buru.”

PENUTUP
Kesimpulan penelitian :
Dari analisis data, diperoleh kesalahan yang dilakukan siswa dalam
menyelesaikan soal-soal pemecahan masalah matematika pada pokok bahasan
bangun datar persegi dan persegi panjang dapat dilihat dari 4 aspek kesalahan.
Prosentase keslahan yang dilakukan siswa secara keseluruhan pada tiap-tiap tipe
kesalahan adalah sebagai berikut :
1.

Kesalahan dalam pemahaman konsep sebesar 22.22% tergolong rendah.

2.

Kesalahan dalam penerapan rumus sebesar 9.72% tergolong sangat rendah.

3.

Kesalahan dalam penggunaan data sebesar 4.47% tergolong sangat rendah.

4.

Kesalahan dalam perhitungan sebesar 20.14% tergolong rendah.

DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. 2009. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta:
PT Rineka Cipta

“Definisi

Matematika”. Online, http://arinimath.blogspot.com/2008/02/definisimatematika.html. diakses pada tanggal 20 Maret 2012

GBHN Hasil TAP MPR No. II/MPR/1993. jakarta
“Pengertian Pembelajaran” http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran. diakses pada
tanggal 26 Juli 2012
Jihad, Asep & Abdul Haris. 2010. Evaluasi Pembelajaran. Multi Press: Jogjakarta
Karmawati. 2009. “Analisis kesalahan siswa kelas VI SD dalam menyelesaikan soalsoal pelajaran berdasrkan kompetensi yang sulit pada UASBN
tahunpelajaran 2007/2008 di Kecamatan Limboto.” Thesis. Yogyakarta:
Pasca Sarjana Universitas Negeri Yogyakarta.
Mahmud, H.2010. Psikologi Pendidikan. Bandung. CV Pustaka Setia
Maryadi dkk. 2010. Pedoman Penulisan Skripsi FKIP. Surakarta: BP-FKIP
“Pengertian Matematika”. Online, http://id.wikipedia.org/wiki/matematika. diakses
tanggal 19 Maret 2012
“Pengertian Matematika”. Online, http://www.maswins.com/2010/06/pengertianmatematika.html. diakses tanggal 20 Maret 2012
Rhomdoni. 2008.”Identifikasi kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal
matematika pokok bahasan bangun ruang sisi lengkung siswa kelas VIII
SMP N1 Kebonarum Klaten”. Skripsi: UMS (Tidak dipublikasikan)
Sobur, Alex. 2010. Psikolog Umum. Bandung: CV Pustaka Setia
Staruss Anselm & Corbin Julient. 2009. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif.
Yogyakarta Pustaka Pelajar
Suharsimi, Arikunto. 2009. Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: PT Bumi
Aksara
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metode penelitian pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakyarya
Sutama. 2011. Metode penelitian pendidikan. Surakarta: Fairus Media
Sutardo. 2007. “Usaha-usaha guru dalam mengatasi kesulitan belajar matematika
melalui pendekatan PMRI siswa kelas SDIT Muhammadiyah Surakarta”.
Skripsi: UMS (Tidak dipublikasikan)

Dokumen yang terkait

ANALISIS DENGAN PROSEDUR NEWMAN TERHADAP KESALAHAN PESERTA DIDIK KELAS VII DALAM MENYELESAIKAN SOAL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

1 55 344

ANALISIS KESALAHAN SISWA SMP KELAS VII DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PEMECAHAN MASALAH BERDASARKAN PROSEDUR NEWMAN

28 139 210

Program Studi Administrasi PendidikanSekolah Pascasarjana Universitas Kesalahan Dalam Menyelesaikan Soal Pemecahan Masalah Matematika (Study Kasus Pada Soal Ujian Nasional Materi Kelas VII SMP Negeri 3 Weru Tahun 2016).

0 7 19

PENDAHULUAN Kesalahan Dalam Menyelesaikan Soal Pemecahan Masalah Matematika (Study Kasus Pada Soal Ujian Nasional Materi Kelas VII SMP Negeri 3 Weru Tahun 2016).

0 2 6

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL BENTUK ALJABAR KELAS VII SMP Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Bentuk Aljabar Kelas VII SMP.

1 4 19

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL BENTUK ALJABAR KELAS VII SMP Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Bentuk Aljabar Kelas VII SMP.

0 1 17

NASKAH PUBLIKASI Analisis Kesalahan Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama dalam Menyelesaikan Soal Cerita (Penelitian di SMP Negeri 2 Sawit).

0 1 14

IDENTIFIKASI KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL - SOAL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA Identifikasi Kesalahan Dalam Menyelesaikan Soal - Soal Pemecahan Masalah Matematika Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Sawit Tahun 2012.

0 3 15

PENDAHULUAN Identifikasi Kesalahan Dalam Menyelesaikan Soal - Soal Pemecahan Masalah Matematika Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Sawit Tahun 2012.

0 4 8

IDENTIFIKASI KESALAHAN JAWABAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA DITINJAU DARI FASE PEMECAHAN MASALAH POLYA

0 0 15