SISTEM ENKRIPSI INSTANT MESSAGING DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RSA PADA PLATFORM ANDROID.

(1)

RIZKY RIANDHY, 2014

Sistem Enkripsi Instant Messaging Dengan Menggunakan Algoritma Rsa Pada Platform Android Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

i

SISTEM ENKRIPSI INSTANT MESSAGING DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RSA PADA PLATFORM ANDROID

ABSTRAK

Instant Messaging atau yang lebih dikenal dengan Online Chat adalah suatu alat komunikasi jarak jauh yang memiliki kecepatan transmisi cepat yang dapat mengirimkan pesan teks, suara, video dan file dalam komunikasinya melalui Internet. Saat ini Instant Messaging menjadi alat komunikasi dengan jumlah pengguna yang banyak. Dengan semakin banyaknya pengguna Instant Messaging ini tak banyak orang yang tidak berkepentingan memanfaatkan kondisi ini untuk melakukan hal – hal yang tak seharusnya dilakukan seperti mencuri data/pesan yang dikirimkan melalui Instant Messaging yang saat ini mayoritas digunakan pada smartphone dengan platform Android. Cara untuk mengamankan pesan tersebut adalah dengan menggunakan kriptografi. Pada skripsi ini, dilakukan penelitian terhadap penerapan sistem enkripsi pada Instant Messaging dengan menggunakan algoritma RSA pada platform Android. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa sistem enkripsi yang diterapkan aman digunakan dibandingkan tidak menggunakan sistem enkripsi, sistem enkripsi yang dibangun dapat berjalan 100% hanya pada Android dengan OS 2.2 keatas, akurasi enkripsi dan dekripsi pada sistem enkripsi dapat 100% terjaga dengan baik, dan besarnya ukuran pesan yang terenkripsi pada penelitian ini tidak terpengaruh dengan panjang pesan aslinya yaitu tetap 349 bytes.


(2)

(3)

RIZKY RIANDHY, 2014

Sistem Enkripsi Instant Messaging Dengan Menggunakan Algoritma Rsa Pada Platform Android Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

iii

INSTANT MESSAGING SYSTEM ENCRYPTION USING RSA ALGORITHM ON ANDROID PLATFORM

ABSTRACT

Instant Messaging or better known as the Online Chat is a remote communication tool that has fast transmission speeds that can send text messages, voice, and video files in communication over the Internet. Instant Messaging is currently a means of communication with the number of users that much. With the increasing number of instant messaging users is not a lot of people who are not interested in taking advantage of this to do something not supposed to do such as stealing messages data sent via Instant Messaging that is currently used on the Android platform How to secure the message is with cryptographic. In this thesis, an examination of the application of the system in the Instant Messaging encryption using the RSA algorithm on the Android platform. The results of this study show that the encryption system implemented safely use than not use encryption system, the encryption system can run 100% only on Android OS 2.2 and above, the accuracy of encryption and decryption system can be 100% well preserved, and the magnitude the size of the encrypted message in this study is not affected by the length of the original message is still 349 bytes.


(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada tahun 1970-an muncul sebuah alat atau media komunikasi yang bernama Instant Messaging (IM) yang diawali dengan adanya teknologi Internet. Berawal dari munculnya teknologi Internet , Instant Messaging memanfaatkan teknologi Internet ini sebagai media komunikasi jalur pengiriman pesan. Instant Messaging atau yang lebih dikenal dengan Chatting ini menutupi beberapa kendala tersebut, Instant Messaging ini dapat dikatakan lebih murah biayanya dikarenakan hanya membayar layanan koneksi internet yang saat ini telah murah dan mudah didapatkan, Instant Messaging ini dapat dikatakan lebih cepat dan powerfull dibandingkan dengan alat komunikasi lainnya karena dia bersfiat real-time dengan syarat memiliki koneksi Internet yang cepat dan baik.

Saat ini banyak vendor yang menyediakan layanan Instant Messaging yang diberikan secara gratis kepada setiap orang. Berikut beberapa contoh layanan Instant Messaging : Yahoo! Messenger, Blackberry Messenger, AIM, Google Talk, Skype, ICQ, dan masih banyak contoh lainnya. Yang membedakan antar vendor satu yang lainnya adalah layanan yang diberikan serta ketersediaan layanan yang diberikan serta port yang digunakan. Menurut SANS Institute (SANS Institute, 2003) pengguna Instant Messaging berdasarkan IM-Client terbesar pada saat itu mencapai 264 juta pengguna, dengan rincian AOL Instant Messaging (AIM) 100 juta pengguna, AOL ICQ’s 122 juta pengguna dan Yahoo Messenger dengan 42 juta pengguna. Dan menurut Alex Taitague (Taitague, 2013) sebagai analis, saat ini perkembangan jumlah pengguna Instant Messaging hingga tahun 2013 mencapai 3,4 milyar pengguna.


(5)

2

RIZKY RIANDHY, 2014

Sistem Enkripsi Instant Messaging Dengan Menggunakan Algoritma Rsa Pada Platform Android Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan semakin banyaknya pengguna Instant Messaging ini tak banyak orang yang tidak berkepentingan memanfaatkan kondisi ini untuk melakukan hal – hal yang tak seharusnya dilakukan seperti mencuri data/pesan yang dikirimkan melalui Instant Messaging . Menurut Declan McCullagh (Declan, 2008) yang ditulis dalam website News.cnet.com beberapa Instant Messaging yang sering digunakan pada saat ini biasanya hanya mengamankan pada saat login dan data pada saat masuk ke dalam server saja (at rest), mereka tidak tahu apa yang terjadi proses perjalanan pesan/data tersebut dikirimkan dari satu ke perangkat lain (in motion) aman tidaknya. Dengan mengetahui kondisi tersebut, ini sangat rentan sekali dengan pencurian data/pesan, belum lagi ditambah dengan orang dalam yang memiliki akses pada server sehingga dapat melihat seluruh isi pesan klien atau dapat menjual informasi tersebut kepada orang tidak berkepentingan.

Menurut SANS Institute (SANS Institute, 2003), salah satu yang membahayakan dari Instant Messaging adalah pencurian percakapan yang tidak disadari oleh beberapa pengguna dan dapat dimanfaatkan oleh beberapa orang untuk kepentingan dan maksud tertentu. Kondisi pencurian data/pesan melalui Instant Messaging ini dapat merugikan beberapa kliennya yang mana data tersebut sangatlah penting untuk privacy nya. Untuk menghindari pencurian data/pesan seperti itu dibutuhkan lah suatu sistem enkripsi yang langsung di enkripsi ketika data/pesan tersebut dikirimkan. Pengamanan ini sering disebut dengan pengamanan secara in motion , pengamanan seperti sangat penting agar data/pesan tak dapat dibaca oleh sembarang orang. Beberapa studi kasus telah membuktikan bahwa beberapa Instant Messaging, salah satunya adalah Yahoo Messenger itu tidak aman. Ini dibuktikan dengan menggunakan cara atau metode Man-In-The-Middle yang kemudian di Capture dengan menggunakan aplikasi Wireshark. Hasil Capture tersebut terlihat bahwa pesan yang dikirimkan dapat mudah terbaca begitu saja tanpa terenkripsi. Maka dari itu dibutuhkan sistem enkripsi untuk mengamankan pesan tersebut.


(6)

Salah satu cara untuk mengamankan Instant Messaging tersebut adalah dengan menerapkan sistem enkripsi pada Instant Messaging tersebut dengan menggunakan algoritma RSA. Menurut Rinaldi Munir (Munir, 2006), algoritma RSA merupakan algoritma kriptografi kunci-publik yang paling popular yang dibuat oleh 3 peneliti dari MIT (Massachussets Institute of Technology} pada tahun 1976, yaitu Ron (R)ivest, Adi (S)hamir, dan Leonard (A)dleman. Keamanan algoritma RSA terletak pada sulitnya memfaktorkan bilangan yang besar menjadi faktor – faktor prima. Menurut Evgeny (Evgeny, 2009) dalam makalahnya yang berjudul The RSA Algorithm pun menjelaskan bahwa Algoritma RSA memiliki keamanan yang lebih tinggi dari algoritma simetris namun membutuhkan waktu yang lama dalam pengerjaan prosesnya. Menurut Linda (Linda, 2011) dalam penelitiannya algoritma RSA dianggap lebih efisien dalam masalah ambiguitas hasil dekripsi dalam artian tidak banyak biaya komputasi dibandingkan dengan algoritma Rabin, selain itu dibandingkan dengan algoritma Rabin dan ElGamal, Algoritma RSA ini algoritma yang tidak terlalu sederhana dan tidak terlalu rumit sehingga algoritma RSA ini merupakan algoritma yang pas jika hendak mengimplementasikan algoritma kriptografi kunci publik.

Mayoritas pengguna Instant Messaging ini adalah para pengguna smartphone yang salah satunya adalah platform Android. Menurut Lisa Eadicicco (Lisa, 2012) dalam website Digital Trends mengatakan bahwa platform android saat ini merupakan platform mobile terpopuler dengan presentase sebagai berikut Android telah mengklaim pasar hingga 68,3 %, Apple 18,8% dan sisanya ada pada Blackberry 4,% dan Windows phone 2,6%. Jadi dalam penelitian ini, sistem enkripsi ini diterapkan pada instant messaging dengan menggunakan algoritma RSA pada platform android. Hal tersebut dilakukan agar data/pesan yang dikirimkan melalui instant messaging ini dapat terenkripsi dengan aman sehingga tidak mudah terbaca orang lain khususnya untuk pengguna Android .


(7)

4

RIZKY RIANDHY, 2014

Sistem Enkripsi Instant Messaging Dengan Menggunakan Algoritma Rsa Pada Platform Android Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan adalah “Bagaimana menggunakan algoritma kriptografi RSA sebagai pengaman data berupa pesan pada Instant Messaging”, dengan rincian :

1. Bagaimana cara kerja perangkat lunak sistem enkripsi dengan menggunakan algoritma RSA bekerja mengamankan pesan pada Instant Messaging Yahoo Messenger yang diterapkan pada platform Android.

2. Bagaimana efektifitas dan akurasi sistem enkripsi Instant Messaging dengan menggunakan algoritma RSA pada platform Android.

3. Bagaimana perbandingan keamanan sebelum dan setelah diterapkan sistem enkripsi dengan menggunakan Algoritma RSA.

1.3. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah :

1. Memberikan gambaran cara kerja perangkat lunak sistem enkripsi dengan menggunakan algoritma RSA bekerja mengamankan pesan pada Instant Messaging Yahoo Messenger yang diterapkan pada platform Android.

2. Bagaimana efektifitas dan akurasi sistem enkripsi Instant Messaging dengan menggunakan algoritma RSA pada platform Android.

3. Memberikan perbandingan keamanan sebelum dan setelah diterapkan sistem enkripsi dengan menggunakan Algoritma RSA


(8)

1.4. Batasan Masalah

Batasan masalah yang akan dikaji pada penelitian ini adalah:

1. Perangkat lunak yang dibuat adalah Instant Messaging pada platform Android. 2. Instant Messaging yang digunakan adalah Yahoo Messenger sebagai Client-side. 3. Sistem Enkripsi menggunakan algoritma RSA.

4. Panjang bitlength yang digunakan 1024 bit.

1.5. Manfaat Penelitian

Dari pembuatan skripsi ini diharapkan adanya manfaat penelitian ini adalah agar Instant Messaging memiliki keamanan yang lebih baik.

1.6. Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

1.6.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka. Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan beberapa literature , browsing internet dan buku yang berkaitan dengan Instant Messaging, keamanan data, dan algoritma RSA.

1.6.2 Metode Pembuatan Perangkat Lunak

Metode analisis data yang digunakan dalam pembuatan perangkat lunak adalah waterfall, dengan rincian sebagai berikut :

1. Analisis

Analisis dalam penelitian ini dimulai dengan menentukan keperluan dan batasan untuk aplikasi Instant Messaging, pengumpulan materi dari algoritma RSA , pemrograman android, dan cara kerja Instant Messaging.


(9)

6

RIZKY RIANDHY, 2014

Sistem Enkripsi Instant Messaging Dengan Menggunakan Algoritma Rsa Pada Platform Android Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Desain

Tahap lanjutan dari hasil analisis yang dituangkan dalam bentuk tampilan antarmuka sehingga dapat dimengerti oleh pengguna.

3. Coding

Tahap melakukan penambahan kode pemrograman dalam hal ini android, sehingga dapat menjalan seluruh fungsi yang diharapkan dalam pembuatan perangkat lunak Instant Messaging sesuai dengan desain antarmuka yang telah dikerjakan dari tahap sebelumnya.

4. Testing

Tahap melakukan pengujian terhadap perangkat lunak yang telah dibuat agar dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan.

1.7. Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan skripsi ini, sistematika penulisan dibagi menjadi beberapa bab sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metode penelitian dan sistematika penulisan. Dalam hal ini menguraikan tentang masalah yang muncul dari penggunaan Instant Messaging dan bagaimana cara mengamankan data yang ada pada Instant Messaging.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini memaparkan beberapa teori yang mendukung dalam pembuatan perangkat lunak seperti teori Instant Messaging, Kriptografi, Kriptografi Kunci


(10)

Publik, Sistem Enkripsi, Platform Android, Algoritma RSA dan Gambaran Aplikasi Sistem Enkripsi Instant Messaging.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini merupakan penjabaran dari implementasi Algoritma RSA untuk Sistem Enkripsi Instant Messaging. Mencakup analisis, dan desain model sistem. BAB IV IMPLEMENTASI

Pada bab ini akan dibahas secara mendalam hal-hal yang akan menjawab apa yang sudah dirumuskan dalam rumusan masalah. Dalam hal ini mengenai implementasi pembuatan perangkat lunak Instant Messaging yang telah dilengkapi sistem enkripsi secara detil termasuk tampilan antar muka dan pengujian perangkat lunak yang telah dibuat.

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari BAB IV dan saran yang diajukan agar dapat menjadi bahan pertimbangan untuk rekomendasi penelitian selanjutnya.


(11)

RIZKY RIANDHY, 2014

Sistem Enkripsi Instant Messaging Dengan Menggunakan Algoritma Rsa Pada Platform Android Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

77 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah :

1. Cara kerja sistem enkripsi Instant Messaging diawali proses pembangkitan kunci pada saat pertama kali aplikasi diinstall yang kemudian disimpan dalam database, Sistem enkripsi bekerja ketika proses pengiriman pesan (enkripsi) dan penerimaan pesan (dekripsi). Sistem enkripsi dapat mengenali pesan permintaan kunci, pengiriman kunci, pesan terenkripsi, dan pesan tidak terenkripsi dengan menyisipkan kode pada pesan yang dikirimkan.

2. Berdasarkan penelitan ini sistem enkripsi yang dibangun dapat berjalan 100% hanya pada android dengan OS 2.2. Sistem enkripsi dapat menjalankan fungsinya dengan baik yaitu melakukan enkripsi dan dekripsi dengan tingkat akurasi 100% sehingga pesan dapat dibaca hanya pada pengguna yang dituju. Besarnya ukuran pesan yang terenkripsi tidak terpengaruh dengan panjangnya pesan aslinya, dalam penelitian ini panjangnya pesan yang terenkripsi tetap 349 bytes.

3. Perbandingan sebelum menggunakan sistem enkripsi terlihat sekali perbedaannya bahwa pesan dan percakapan dapat terbaca dengan mudah ketika dilakukan skenario penyerangan menggunakan metode penyerangan Man-In-The-Middle. Berbeda sekali dengan setelah menggunakan sistem enkripsi, pesan dan percakapan tidak dapat terbaca dengan mudah, sistem enkripsi yang dibangun dapat mencegah entitas komunikasi yang melakukan penyangkalan, dan sistem enkripsi dapat menjamin


(12)

integritas data. Hasil ini sesuai dengan tujuan adanya kriptografi menurut Rinaldi Munir.

5.2 Saran

Untuk penelitian selanjutnya diharapkan penelitan dapat meneliti poin-point berikut :

1. Sistem enkripsi dengan algoritma dua kunci ini diharapkan dapat mendeteksi pembaharuan kunci yang digunakan.

2. Dengan terbatas penelitian ini, diharapkan penelitian selanjutnya dapat melakukan pengujian pembobolan pesan yang telah terenkripsi.

3. Pada penelitian ini pesan yang dienkripsi hanyalah pesan teks. Diharapkan pesan yang dapat dienkripsi tidak hanya pesan teks tapi dapat pesan gambar, audio, atau file.

Untuk pengembangan aplikasi ini diharapkan ada beberapa perubahan dan penambahan fitur sebagai berikut :

1. User Interface dan User Experience diharapkan lebih baik lagi dan dapat mengikuti tren desain aplikasi saat ini.

2. Diharapkan ada penambahan fitur seperti : ganti gambar profil, dapat menampilkan gambar setiap buddy, dapat mengirimkan gambar dan file.


(13)

79

RIZKY RIANDHY, 2014

Sistem Enkripsi Instant Messaging Dengan Menggunakan Algoritma Rsa Pada Platform Android Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

SANS Institute. (2003) SANS Institute InfoSec Reading Room. Understanding Instant Messaging (IM) and its security risks, 1(4), hlm. 1-13.

Pingdom. (2010) Amazing facts and figures about instant messaging infographic. [Online]. Tersedia : http://royal.pingdom.com/2010/04/23/amazing-facts-and-figures-about-instant-messaging-infographic/ [Diakses 8 Agustus 2013].

Taitague, Alex. (2013) Instant Messaging Market 2013-2017. [Online]. Tersedia : http://www.radicati.com/wp/wp-content/uploads/2013/09/Instant-Messaging-Market-2013-2017-Executive-Summary.pdf [Diakses 25 Juni 2014].

Munir, Rinaldi. (2006) Kriptografi. Bandung: Informatika.

Milanov, Evgeny. (2009) The RSA Algorithm. June 2009. hlm.1-11

Linda, Maureen.. ( 2011) Perbandingan Algoritma Kriptografi Kunci Publik RSA, Rabin, dan ElGamal. Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika. Institut Teknologi Bandung.

Eadicicco, Lisa. (2012) Android will remain most popular mobile platform through 2016, IDC says. [Online]. Tersedia : http://www.digitaltrends.com/mobile/android-most-popular-platform-2016/#!NrcnQ [Diakses 30 Oktober 2013].


(14)

Sopandi, Dede. (2010) Instalasi dan konfigurasi jaringan computer. Bandung : Informatika.

Sofana, Iwan. (2008) Membangun Jaringan Komputer. Bandung : Informatika.

Symantec. (2002) Symantec Enterprise Security. Securing Instant Messaging, 1(1), hlm. 1-40.

Kamir, Y. et al. (2012) Smart Computing Review. An Architecture for Securing a Private Instant Messenger, 2(1), hlm. 60-70.

Ariyus, Doni. (2008) Pengantar Ilmu Kriptografi. Yogyakarta : Andi offset.

Google Inc. (2012) Architecture Android. [Online]. Tersedia : http://developer.android.com/ [Diakses 24 Februari 2014].

Pressman, Roger. (2002) Software Engineering: A Practitioner Approach. New York: Mc Graw Hill.

Anderson, Ross J. (2008) Security Engineering: A Guide to Building Dependable Distributed Systems. Indiana: Wiley Publishing.

Ichwan,M. dan Hakiky, Fifin. (2011) Pengukuran Kinerja Goodreads Application Programming Interface (API) Pada Aplikasi Mobile Android. Teknik Informatika, Institut Teknologi Nasional Bandung.


(15)

81

RIZKY RIANDHY, 2014

Sistem Enkripsi Instant Messaging Dengan Menggunakan Algoritma Rsa Pada Platform Android Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Callegati et al. (2009) Security & Privacy, IEEE. Man-in-the-middle Attack to the HTTPS Protocol, hlm 78-81.

T. Koutny. (2010) 2010 Fifth International Conference on Internet and Web Applications and Services, IEEE. Detecting Unauthorized Modification of HTTP Communication with


(1)

7

RIZKY RIANDHY, 2014

Sistem Enkripsi Instant Messaging Dengan Menggunakan Algoritma Rsa Pada Platform Android Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Publik, Sistem Enkripsi, Platform Android, Algoritma RSA dan Gambaran Aplikasi Sistem Enkripsi Instant Messaging.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini merupakan penjabaran dari implementasi Algoritma RSA untuk

Sistem Enkripsi Instant Messaging. Mencakup analisis, dan desain model sistem.

BAB IV IMPLEMENTASI

Pada bab ini akan dibahas secara mendalam hal-hal yang akan menjawab apa yang sudah dirumuskan dalam rumusan masalah. Dalam hal ini mengenai implementasi pembuatan perangkat lunak Instant Messaging yang telah dilengkapi sistem enkripsi secara detil termasuk tampilan antar muka dan pengujian perangkat lunak yang telah dibuat.

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari BAB IV dan saran yang diajukan agar dapat menjadi bahan pertimbangan untuk rekomendasi penelitian selanjutnya.


(2)

RIZKY RIANDHY, 2014

Sistem Enkripsi Instant Messaging Dengan Menggunakan Algoritma Rsa Pada Platform Android Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

77 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah :

1. Cara kerja sistem enkripsi Instant Messaging diawali proses pembangkitan kunci pada saat pertama kali aplikasi diinstall yang kemudian disimpan dalam database, Sistem enkripsi bekerja ketika proses pengiriman pesan (enkripsi) dan penerimaan pesan (dekripsi). Sistem enkripsi dapat mengenali pesan permintaan kunci, pengiriman kunci, pesan terenkripsi, dan pesan tidak terenkripsi dengan menyisipkan kode pada pesan yang dikirimkan.

2. Berdasarkan penelitan ini sistem enkripsi yang dibangun dapat berjalan 100% hanya pada android dengan OS 2.2. Sistem enkripsi dapat menjalankan fungsinya dengan baik yaitu melakukan enkripsi dan dekripsi dengan tingkat akurasi 100% sehingga pesan dapat dibaca hanya pada pengguna yang dituju. Besarnya ukuran pesan yang terenkripsi tidak terpengaruh dengan panjangnya pesan aslinya, dalam penelitian ini panjangnya pesan yang terenkripsi tetap 349 bytes.

3. Perbandingan sebelum menggunakan sistem enkripsi terlihat sekali perbedaannya bahwa pesan dan percakapan dapat terbaca dengan mudah ketika dilakukan skenario penyerangan menggunakan metode penyerangan Man-In-The-Middle. Berbeda sekali dengan setelah menggunakan sistem enkripsi, pesan dan percakapan tidak dapat terbaca dengan mudah, sistem enkripsi yang dibangun dapat mencegah entitas komunikasi yang melakukan penyangkalan, dan sistem enkripsi dapat menjamin


(3)

78 integritas data. Hasil ini sesuai dengan tujuan adanya kriptografi menurut Rinaldi Munir.

5.2 Saran

Untuk penelitian selanjutnya diharapkan penelitan dapat meneliti poin-point berikut :

1. Sistem enkripsi dengan algoritma dua kunci ini diharapkan dapat mendeteksi pembaharuan kunci yang digunakan.

2. Dengan terbatas penelitian ini, diharapkan penelitian selanjutnya dapat melakukan pengujian pembobolan pesan yang telah terenkripsi.

3. Pada penelitian ini pesan yang dienkripsi hanyalah pesan teks. Diharapkan pesan yang dapat dienkripsi tidak hanya pesan teks tapi dapat pesan gambar, audio, atau file.

Untuk pengembangan aplikasi ini diharapkan ada beberapa perubahan dan penambahan fitur sebagai berikut :

1. User Interface dan User Experience diharapkan lebih baik lagi dan dapat mengikuti tren

desain aplikasi saat ini.

2. Diharapkan ada penambahan fitur seperti : ganti gambar profil, dapat menampilkan gambar setiap buddy, dapat mengirimkan gambar dan file.


(4)

RIZKY RIANDHY, 2014

Sistem Enkripsi Instant Messaging Dengan Menggunakan Algoritma Rsa Pada Platform Android Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

SANS Institute. (2003) SANS Institute InfoSec Reading Room. Understanding Instant

Messaging (IM) and its security risks, 1(4), hlm. 1-13.

Pingdom. (2010) Amazing facts and figures about instant messaging infographic. [Online]. Tersedia : http://royal.pingdom.com/2010/04/23/amazing-facts-and-figures-about-instant-messaging-infographic/ [Diakses 8 Agustus 2013].

Taitague, Alex. (2013) Instant Messaging Market 2013-2017. [Online]. Tersedia : http://www.radicati.com/wp/wp-content/uploads/2013/09/Instant-Messaging-Market-2013-2017-Executive-Summary.pdf [Diakses 25 Juni 2014].

Munir, Rinaldi. (2006) Kriptografi. Bandung: Informatika.

Milanov, Evgeny. (2009) The RSA Algorithm. June 2009. hlm.1-11

Linda, Maureen.. ( 2011) Perbandingan Algoritma Kriptografi Kunci Publik RSA, Rabin,

dan ElGamal. Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika. Institut

Teknologi Bandung.

Eadicicco, Lisa. (2012) Android will remain most popular mobile platform through 2016,

IDC says. [Online]. Tersedia :


(5)

80

RIZKY RIANDHY, 2014

Sistem Enkripsi Instant Messaging Dengan Menggunakan Algoritma Rsa Pada Platform Android Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sopandi, Dede. (2010) Instalasi dan konfigurasi jaringan computer. Bandung : Informatika.

Sofana, Iwan. (2008) Membangun Jaringan Komputer. Bandung : Informatika.

Symantec. (2002) Symantec Enterprise Security. Securing Instant Messaging, 1(1), hlm. 1-40.

Kamir, Y. et al. (2012) Smart Computing Review. An Architecture for Securing a Private

Instant Messenger, 2(1), hlm. 60-70.

Ariyus, Doni. (2008) Pengantar Ilmu Kriptografi. Yogyakarta : Andi offset.

Google Inc. (2012) Architecture Android. [Online]. Tersedia : http://developer.android.com/ [Diakses 24 Februari 2014].

Pressman, Roger. (2002) Software Engineering: A Practitioner Approach. New York: Mc Graw Hill.

Anderson, Ross J. (2008) Security Engineering: A Guide to Building Dependable Distributed

Systems. Indiana: Wiley Publishing.

Ichwan,M. dan Hakiky, Fifin. (2011) Pengukuran Kinerja Goodreads Application

Programming Interface (API) Pada Aplikasi Mobile Android. Teknik Informatika, Institut


(6)

RIZKY RIANDHY, 2014

Sistem Enkripsi Instant Messaging Dengan Menggunakan Algoritma Rsa Pada Platform Android Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Callegati et al. (2009) Security & Privacy, IEEE. Man-in-the-middle Attack to the HTTPS

Protocol, hlm 78-81.

T. Koutny. (2010) 2010 Fifth International Conference on Internet and Web Applications and Services, IEEE. Detecting Unauthorized Modification of HTTP Communication with