PPENDAPAT DOSEM PENDIDIKAN KEWIRAAN TENTANG PENGEMBANGAN KONSEP KETAHANAN NASIONAl Di IKIP BANDUNG.
PENDAPAT
OOSEM
PENDIDIKAN
KEWIRAAN
TENTANG PENGEMBANGAN KONSEP KETAHANAN NASIONAl
Dl IKIP
T
E
BANDUNG
S
I
S
Diajukan kepada Panitia Ujian Tesis
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bandung
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Ujian Program
S2 Pasca Sarjana Bidang Studi Pendidikan Umum
O
IDRUS
1 e h
:
AFFANPI
No. Pokok : 486 / G / XVI - 8
FAKULTAS
PASCA
SARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BANDUNG
19 8 7
DfSETUJUT DAN DISAHKAN OLEH PEMBTMPING
^L
^V-*dxy.
Prof. Dr. Soepardjo Adikusumo
Pembimbing
Dr.
Maman
Abdurachman
Pembimbing
FAKULTAS
I
II
FASCA SARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BANDUNG
19 8 6
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAI?
•
111
DAFTAR ISI
VI
DAFTAR TABEL
vm
BAB I PENDAHULUAN
BAB II
±
"
A. Latar Belakang Masalah
T.
B. Masalah Penelitian
5
C. Tujuan Penelitian
g
D. Kegunaan penelitian
g
E. Penjelasan Masalah
g
LANDASAN TEORETIS
_
1±
A. Wawasan Nusantara
j.1
B. Ketahanan Nasional
32
C. Pembinaan Konsep Ketahanan Nasional
39
D. Strategi Proses pengembangan Konsep Ketahanan
Nasional Melalui Pendidikan Kewiraan
BAB III PR03EDUR PENELITIAN
i+Q
53
A. Metode Penelitian
g?
B. Populasi dan Sampel
5^
C. Teknik pengumpulan Data
65
D. Teknik Analisis
gc
VI
BAB IV PENGOLAHAN, ANALISIS DATA PENELITIAN DAN PEM3AHASAN
MASALAH
BAB V
G?
A. Pengolahan dan Analisis Data
67.
B. Pembahasan Masalah
92
KESIMPULAN DAN SARAN - SARAN
103
A. Kesimpulan
IO3
B. Saran - saran
r
DAFTAR BACAAN
106
108
DAFTAR LAMPIRAN
PARADIGMA
(Lampiran A)
RIWAYAT HIDUP
(Lampiran B)
IZIN PENELITIAN DAN INSTRUMEN
(Lampiran C)
DAFTAR TABEL
HALAMAN
I.
STATUS KEPEGAWAIAN SAMPEL ..
m
II.
KEADAAN SAMPEL DILIHAT DARI GOLONGAN KEPANGKATAN.
67
III.
KONSEP INTI DARI MATAKULIAH PENDIDIKAN KEWIRAAN
68
IV.
KONSEP KETAHANAN NASIONAL DALAM MEMBINA 'KESADARAN
BELA NEGARA
V.
VI.
g8
HUBUNGAN KONSEP WAWASAN NUSANTARA
KETAHANAN NASIONAL
HUBUNGAN KONSEP
SISTEM
DENGAN
KONSEP
69
HANKAMNAS
DENGAN KONSEP
KETAHANAN NASIONAL
VII.
70
HUBUNGAN KONSEP BELA NEGARA DENGAN KONSEP KETAHANAN
NASIONAL .."
VIII.
71
HUBUNGAN KONSEP POLITIK STRATEGI
NASIONAL
DENGAN
KONSEP KETAHANAN NASIONAL
IX.
X.
HUBUNGAN KONSEP RAKYAT
KETAHANAN NASIONAL
TERLATIH
g2
DENGAN
KONSEP
72
HUBUNGAN KONSEP DWIFUNGSI ABRI DENGAN
KETAHANAN
NASIONAL
XI.
73
TUJUAN DALAM MENGAJARKAN KONSEP KETAHANAN NASIONAL
DALAM MATA KULIAH KEWIRAAN
XII.
73
KONSEP YANG MENJADI TITIK SENTRAL PEMBAHASAN UNTUK
MENINGKATKAN KESADARAN
KETAHANAN NASIONAL
MELALUI
^,
PENDIDIKAN KEWIRAAN
XIII.
PENEKANAN ASPEK DALAM MENGAJARKAN KONSEP KETAHANAN
NASIONAL MELALUI PENDIDIKAN KEWIRAAN
viii
74.
XIV.
METODE YANG DIGUIIAKAN DALAM MENGAJARKAN KETAHANAN
NASIONAL
75
XV.
KEGIATAN MAHASISWA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR
PADA MATAKULIAH PENDIDIKAN KEWIRAAN
75
XVI.
TANGGAPAN PADA MAHASISWA TERHADAP PENGAJARAN
KONSEP KETAHANAN
NASIONAL DALAM PENDIDIKAN
KEWIRAAN
XVII.
75
HAMBATAN DALAM MERUMUSKAN TUJUAN PENGAJARAN KONSEP
KETAHANAN NASIONAL
76
XVIII.
PROGRAM PENGAYAAN DALAM MENGAJARKAN KONSEP
KETAHANAN NASIONAL
XIX.
PEMILIHAN METHODS DALAM
MENGAJARKAN
KONSEP
KETAHANAN NASIONAL MELALUI PENDIDIKAN KEWIRAAN ... 77
XX.
PENGGUNAAN ALAT PERAGA / MEDIA DAL*..M MENGAJARKAN
KONSEP KETAHANAN NASIONAL .
/o
XXI.
PENGGUNAAN JENIS ALAT TES DAN SEGI YANG DIEVALUASIKAN TENTANG HASIL BELAJAR KONSEP KETAHANAN NASIONAL
DALAM PENDIDIKAN KEWIRAAN
XXII.
KESULITAN DALAM MENGATASI MAHASISWA
PENGAJARAN KONSEP KETAHANAN NASIONAL
IX
78
DALAM
79
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap negara pada dasarnya harus mampu menghadapi diri-
nya dari kondisi, posisi dan potensi wilayah masing-raasing.
Namun
tidak
posisinya
cukup
setiap
wilayah kondisinya memungkinkan
menguntungkan
untuk
ataupun mempunyai
memberikan kesejahteraan kepada
potensi
atau
yang
rakyat
yang
bermukim di wilayah itu sehingga harus dicukupi dari tempat
lain yang hampir selalu menyangkut kepentingan negara lain.
Oleh karena itu dibinanya hubungan
internasional
yang me
mungkinkan terbukanya peluang bagi setiap negara untuk men-
cukupi kebutuhannya dari negara lain melalui
Namun demikian tidak
jalan
damai.
jarang pula ditempuh dengan jalan ke-
kerasan. Maka masalah utama setiap negara,selain meningkatkan
kesejahteraan adalah mempertahankan
eksistensinya me-
liputi kemerdekaan,kedaulatan, kesatuan bangsa dan keutuhan
wilayahnya.
Dalam rangka mempertahankan eksistensi itu suatu
negara
dapat selamat dan lestari diperlukan persyaratan-persyaratan:
- Adanya suatu tujuan dan landasan perjuangan yang mampu
mempersatukan seluruh bangsa.
- Adanya kemampuan untuk melihat,mengenal, menyadari dan
gangguan-gangguan terhadap tujuan dan landasan per
juangan tersebut.
- Kemampuan dan tekad yang bulat untuk
ancaman-ancaman, hambatan-hambatan dan
mengatasi
gangguan-
gangguan tersebut.
- Adanya strategi nasional yang menunjukkan kerangka
dan arah gerak perjuangan menuju tujuan perjuangan
nasional.
- Mekanisme yang tepat untuk melaksanakan strategi
nasional tersebut senantiasa menilai ketapatan/
keserasian dengan situasi dan kondisi yang berubah
dengan tepat.
- Kepemimpinan nasional yang berwibawa, berdedikasi,
dan. mampu membangkitkan kegairahan dan partisipasi
bangsa dalam melaksanakan strategi nasional yang
telah digariskan. ( Departemen Pertahanan Keamanan
Lembaga Pertahanan Nasional, 1977 : ±±± ).
Hal - hal tersebut
Pancasila, landasan
harus berdasarkan landasan idiil
konstitusional Undang-Undang
Dasar
19Z+5 dan doktrin-doktrin pelaksanaan, diantaranya Wawasan
Nusantara dan Ketahanan Nasional,
dalam
mana
aspek
Pertahanan Keamanan Nasional merupakan bagian yang tidak
dapat dan tidak boleh dipisahkan.
Sedangkan
pengertian
Ketahanan
Nasional
diartikan
adalah :
Merupakan suatu kondisi dinamik suatu bangsa yang
berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional
di
dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman,
hambatan serta gangguan baik yang datang dari luar
maupun dari dalam, yang langsung maupun yang tidak
langsung membahayakan integritas, identitas dan kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan
mengejar tujuan perjuangan nasional. ( Pembinaan Ke
tahanan Nasional, Lemhanas, 198/f : 1 ).
Pada hakekatnya Ketahanan Nasional itu mempunyai
kondisi
dinamis, dimana
kedua kondisi
dinamis
dua
dimana
merupakan permasalahan pokok yaitu disatu pihak keuletan
dan ketangguhan, dan di lain pihak adalah adanya hakekat
3
tantangan, ancaman,
hambatan dan gangguan. Kedua masalah
ini mempunyai sasaran yang sama, di satu pihak keuletan
dan
ketangguhan
yang
akan
diterjemahkan
dalam bentuk
kemampuan serta dapat mengolah kekuatan nasional
secara
baik.
Sedangkan di lain pihak adanya hakekat tantangan, ancaman
hambatan dan gangguan yang juga dapat diterjemahkan dalara
bentuk kemampuan yang akan ditujukan untuk merongrong
kekuatan nasional. Dalam rangka usaha pembinaan Ketahanan
Nasional itu sendiri adanya segala usaha,
tindakan
dan
kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan penyusunan,
pembangunan, pengembangan, pengarahan, penggunaan
pengendalian demikian dalam
rangka pembinaan
serta
Ketahanan
Nasional, maka diwajibkan para mahasiswa memahami konsep-
konsep Ketahanan Nasional agar mempunyai wawasan yang
lebih luas dalam menghadapi tantangan, ancaman, hambatan,
gangguan
baik
dari
luar
maupun
dari
dalam agar bisa
mengatasi segala hal-hal yang tersebut di atas,
dalam Mata Kuliah Dasar Umum
para mahasiswa
maka di
diberikan
Pendidikan Kewiraan.
Tujuan dari Mata Kuliah Dasar Umum
melalui
Keputusan
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi mengeluarkan Keputusan
No : 0Zf8/Dj/Kep/1982
dan hasil rapat kerja Rektor
Universitas/lnstitut Negeri se Indonesia,
Pebruari I98O dan
tanggal 26-29
pertimbangan Konsersium Antar Bidang
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi. Pasal 1 ayat 3 secara
k
spesifik program Mata Kuliah Dasar Umum bertujuan meng-
hasilkan warga negara sarjana yang berkualifikasi sebagai
berikut :
1. Berjiwa Pancasila sehingga segala keputusan serta
tmdakannya mencerminkan
pengamalan
nilai - nilai
Pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang
tinggi, mendahulukan kepentingan nasional, dan
kemanusiaan sebagai sarjana Indonesia;
2. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bersikap dan
bertindak sesuai
dengan ajaran
agamanya, dan me
miliki tenggang rasa terhadap pemeluk agama;
3. Memiliki wawasan konprehensif dan pendekatan
integral di dalam menghadapi permasalahan kehidupan
baxk sosial, ekonomi, politik, pertahanan keamanan
maupun budaya;
4. Memiliki wawasan budaya yang luas tentang kehidupan
berperan serta meningkatkan kualitas maupun
lmgkungan alamiah dan secara bersama-sama berperan
di dalam pelestariannya;
Oleh karena itu kurikulum inti Mata Kuliah Dasar Umum
terdiri dari :
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Pancasila
3. Pendidikan Kev/iraan
l+. Ilmu Budaya Dasar
5. Ilmu Sosial Dasar
6. Ilmu Alamiah Dasar
Dengan demikian penulis akan mengkaji masalah Pendapat Dosen
Tentang pengembangan Konsep Ketahanan Nasional sebagai bahan
kajian dalam penulisan Tesis ini, sebab tujuan Pendidikan
'Kewiraan secara khusus adalah " pemahaman dan penghayatan
Wawasan 'Nusantara, Ketahanan Nasional, Kebijaksanaan
dan
5
Strategi Nasional,
khususnya dalam bidang Pertahanan
Keamanan Nasional dan Sistem Pertahanan Rakyat
dan
semesta
untuk mempertebal semangat yang dalam menjaga kelangsungan
hidup bangsa". (Kurikulum Inti MKDU. 1983 : 16). Maka
Pendidikan Kewiraan pada hakekatnya menanamkan jiwa juang
yang mengandung nilai-nilai yaitu :
1. Nasionalisme,
2. Patriotisme,
3. Heroisme (Kepahlawanan)
*f. Tidak mengenal menyerah pantang mundur,
5. Gotong royong/kebersamaan,
6. Tanpa pamrih,
7. Percaya pada diri sendiri.
Atas dasar pemikiran tersebut di atas, penulis raengambil
judul : '. PENDAPAT DOSEN PENDIDIKAN KEWIRAAN TENTANG
PENGEMBANGAN KONSEP KETAHANAN NASIONAL DI IKIP BANDUNG
ti
B. Masalah Penelitian
Studi ini berupaya melihat gambaran pendapat
dosen
Pendidikan Kewiraan dalam pengembangan konsep Ketahanan
Nasional kepada mahasiswa IKIP Bandung melalui Pendidikan
Kewiraan.
Pendidikan Kewiraan merupakan salah satu mata kuliah
program MKDU, yang dapat mengembangkan konsep
Nasional.
Ketahanan
Jika dipertajam lagi judul di atas, maka dapat dipertegas
dengan membatasi bidang yang diperkirakan kuat keterlibatan-
nya dalam masalah yang akan diteliti. Bidang yang akan diteliti dengan indikator konsep sebagai berikut :
1. Konsep Wawasan Nusantara dalam kaitannya dengan Ketahanan
Nasional.
2. Konsep politik Strategi Nasional dalam kaitannya dengan
Ketahanan Nasional.
3. Konsep Politik Strategi Nasional Hankamnas dalara kaitan
nya dengan Ketahanan Nasional.
/f. Sistem Hankamnas dalam kaitannya dengan Ketahanan Nasional
Berdasarkan analisis tentang bidang yang terdapat
dalam
Pendidikan Kewiraan dalam pembinaan konsep Ketahanan Nasional
dapat memberikan atau memperoleh
hasil penafsiran di dalam
penelitian dengan permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana pengembangan konsep Ketahanan Nasional sebagai
materi perkuliahan Pendidikan Kewiraan bagi mahasiswa IKIP
Bandung ?
2. Bagaimana pelaksanaan pengembangan konsep Ketahanan
Nasional melalui Pelaksanaan Matakuliah Pendidikan
Kewiraan di IKIP Bandung ?
3. Bagaimana meningkatkan efektivitas dalam mengembangkan
konsep Ketahanan Nasional melalui pelaksanaan Mata Kuliah
Pendidikan Kewiraan di IKIP Bandung ?
Berdasarkan pokok masalah di atas, penulis merumuskan
.pokok-pokok pertanyaan penelitian yang akan dijadikan pokok
pengembangan alat penelitian, seperti berikut :
1. Apakah yang menjadi inti pembahasan dalam matakuliah
Pendidikan Kewiraan di IKIP Bandung ?
2. Apakah konsep Ketahanan Nasional diperlukan dalam rangka
penanaman kesadaran bela negara melalui pelaksanaan Mata
Kuliah Pendidikan Kewiraan ?
3. Bagaimana pengembangan konsep Ketahanan Nasional sebagai
materi Pendidikan Kewiraan ?
4. Apakah yang menjadi sasaran dalam mengajarkan konsep
Ketahanan Nasional sebagai Materi Matakuliah Pendidikan
Kewiraan ?
5. Lebih banyak menekankan kepada aspek pengetahuan apakah
dalam mengajarkan konsep Ketahanan
Nasional
melalui
mata kuliah Pendidikan Kewiraan ?
6. Bagaimana pelaksanaan pengembangan
konsep
Ketahanan
Nasional melalui Pendidikan Kewiraan dilihat dari segi
aspek metodologi media/alat bantu mengajar dan partisipasi
mahasiswa dalam PBM ?
7. Apakah yang
pengembangan
menjadi
konsep
faktor
pendukung
Ketahanan
Nasional
pelaksanaan
melalui
Matakuliah pendidikan Kewiraan di IKIP Bandung ?
C. Tujuan penelitian
Sesuai
dengan latar
belakang
masalah
dan
perumusan
masalah maka tujuan penelitian adalah :
1. Untuk memperoleh gambaran mengenai pengembangan
Ketahanan
Nasional
dalam
mata
kuliah
konsep
Pendidikan
Kewiraan bagi mahasiswa IKIP Bandung.
2. Untuk memperoleh gambaran pelaksanaan pengembangan konsep
Ketahanan Nasional
kepada mahasiswa
IKIP Bandung melalui
Pendidikan Kewiraan.
3. Untuk memperoleh gambaran usaha - usaha apakah
yang
dilakukan untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan
pengembangan konsep Ketahanan Nasional kepada mahasiswa
IKIP Bandung melalui Pendidikan Kewiraan.
D. Kegunaan Penelitian
Secara teoritik studi ini bermanfaat bagi masukan suatu
generalisasi, asumsi dan hipotetik baru dalam program Mata
Kuliah Dasar Umum di perguruan
Tinggi. Sedangkan bagi ke-
pentingan praktis hasil studi ini dapat dipakai dalam usaha
lebih lanjut untuk
pembinaan konsep
kepada mahasiswa serta
bisa
menjadi
Ketahanan
pedoman
Nasional
bagi
para
pengajar Matakuliah Pendidikan Kewiraan yang bersangkutan.
E. Penjelasan Masalah
Walaupun dalam bab berikut akan dibahas beberapa konsep
dasar yang relevan dengan
permasalahan, namun pada bagian
9
ini perlu dijelaskan beberapa masalah yang sering digunakan
dalara pembahasan berikutnya.
Penelitian ini
berjudul »
pendapat
Dosen
Pendidikan
Kewiraan Dalam Pengembangan Konsep Ketahanan Nasional di IKIP
Bandung ". bermaksud untuk mendapat gambaran lengkap tentang
pengembangan Konsep Ketahanan Nasional IKIP Bandung.
Pendapat adalah suatu pertimbangan yang dilakukan
atas
dasar keakhlian. Opinion :"a formal statement by an expert
after careful study(= suatu pernyataan formal oleh seorang
ahli setelah melakukan studi yang cermat) ( Noach Webster,
Webster's Student Dictionary, hal 597, kol, 2, 1977).
Pendidikan secara
sederhana dapat
diartikan sebagai
usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai
nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.
dengan
Dengan
demikian bagaimana sederhananya peradaban suatu masyarakat,
di dalamnya terjadi atau berlangsung suatu proses pendidikan
Karena itulah sering dinyatakan pendidikan telah
panjang peradaban umat manusia. Pendidikan pada
ada
se-
hakekatnya
merupakan usaha manusia melestarikan hidupnya.
Kewiraan adalah suatu kondisi kejiwaan seseorang yang
mempunyai ciri-ciri : patriotik, berjiwa pemimpin, militan,
tekun, tangguh dan tahan uji.
Pengembangan adalah usaha, tindakan dan kegiatan
berhubungan dengan perencanaan, penyusunan,
yang
pengarahan,
pengendalian dan pengawasan segala sesuatu secara berdaya
10
guna dan berhasil guna
untuk raencapai
tujuan
yang
telah
ditentukan sebelumnya.
concept. A word or set of words that expresses a
general idea concerning the nature of something or the
relations between things, often
providing a category
for the classification of phenomena.
a means of ordering the vast
Concepts provide
diversity of
empirical
phenomena, are essential in the process of generalizing
and from the basis of language. However,
consepts are
not inherent in nature itself, waithing to be discovered
as it were : Concepts, including scientific concepts,
are mental constructs reflecting a certain point a person
uses have an important effect upon his perceptions of
reality. Scientific concepts form a part of scientific
THEORY. (GEORGE A. THE0D0RS0N, ACHILLES G. THE0D0RS0N, :
68).
Ketahanan adalah dari kata tahan itu terbentuklah
ketahanan yang berarti perihal tahan (kuat)
kata
ketangguhan
hati, ketabahan dalam menghadapi sesuatu.
Nasional adalah (bangsa yang telah menegara)
tersimpul
paham bahwa penduduk dari suatu wilayah tertentu yang telah
mempunyai pemerintahan nasional.
Ketahanan Nasional adalah merupakan suatu kondisi dinamik
suatu bangsa yang berisi keuletan dan
ketangguhan
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
yang
nasional di
dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman,
hambatan serta gangguan baik yang datang dari luar maupun
dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan integritas, identitas dan kelangsungan hidup bangsa
dan negara serta perjuangan mengejar tujuan perjuangan
nasional. (Brig. Jen. TNI Soemarno Soedarsono, 198^ : 1).
BAB
111
PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode penelitian
Metode yang dipergunakan"dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif.
Metode
ini
tujuan untuk melukiskan secara
karakteristik populasi.
dipergunakan
dengan
sistematis fakta
Dengan
atau
metode ini tidak
di-
maksudkan untuk mencari atau menjelaskan hubungan,tidak
menguji hipotesis atau membuat predikat. Dengan metode
deskriptif ini diharapkan dapat melahirkan
tentatif tentang penelitian ini,
Penelitian dengan
bukan
teori-teori
menguji teori.
menggunakan metode deskriptif ini
ialah dititik beratkan pada observasi.
tindak sebagai pengamat,
membuat
Penelitian ber
kategori
perilaku,
mengamati gejala dan mencatatnya.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. sebab
ada suatu peristiwa yang menarik
perhatian
peneliti
tetapi belum ada kerangka teoritis untuk menjelaskannya.
Dengan demikian dapatlah dikemukakan bahwa penelitian
dengan
metode
deskriptif
ini,
peneliti
terjun
ke
lapangan tanpa dibebani atau diarahkan oleh suatu teori.
Peneliti tidak bermaksud menguji teori. Peneliti bebas
mengamati objek yang diteliti, menjelajah dan menemukan
wawasan-wawasan baru sepanjang penelitian.
63
64
Jadi penelitian dengan menggunakan metode
deskriptif ialah
menjabarkan (abalisis), memadukan (sintesis),mengkalsifikasikan dan mengorganisasikan hasil-hasil penelitian.
B. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah seluruh
dosen
Pendidikan
Kewiraan IKIP Bandung,yang berjumlah 15 orang, yang tersebar
di seluruh Fakultas-fakultas di
lingkungan
IKIP
Bandung.
Daftar nama dan alamat mereka dapat diperoleh dari
Kantor
Bagian Administrasi IKIP Bandung.
Dalam penelitian ini tidak dilakukan pengambilan sampel,
akan tetapi seluruh populasi yang ada
dijadikan
sebagai
sampel yang disebut total sampel. Sebab
populasi yang ada
jumlahnya kecil dan terbatas.
pula
Demikian
sebenarnya
tidaklah ada suatu ketetapan yang mutlak berapa persen suatu
sajnpel harus diambil dari populasi. Ketiadaan ketetapan yang
mutlak itu tidak perlu menimbulkan keragu - raguan
dalam
penelitian ini. Dalam hubungan ini,Sutrisno (1980)menyatakan
bahwa salah satu usaha untuk menampung kesesatan yang mungkin
dialami,
karena kurang besarnya sampe,
adalah memberatkan
sarat-sarat yang lebih berat bagi penyelidik yang menggunakan
sampel kecil. Demikian pula,
Winarno (1975) menyatakan bahwa
adakalnya masalah penarikan sampel ditiadakan
sama
dengan memasukkan seluruh populasi sebagai sampel,
selama
jumlah
populasi
itu
diketahui
terbatas.
sekali
yakni
65
C. Teknik Pengumpulan Data
pengumpulan data
dilakukan
dengan menggunakan kusioner
yang disusun sendiri. Pengiriman kusioner dilakukan dengan
menggunakan surat pengantar yang memberikan
kesempatan
kepada responden untuk menjawab dengan tenggang waktu yang
dirasakan memadai, sekitar satu (1) atau (2) minggu sejak
kusioner dikirimkan responden diterima kembali.
Sebelum kusioner dikirimkan kepada respond, dicoba terlebih dahulu untuk menentukan tingkat keandalan atau
reliabilitasnya. Untuk itu telah dilakukan try out
kepada
dua puluh (20) orang dosen pendidikan Kewiraan yang diambil
dari dosen-dosen di luar perguruan IKIP Bandung.
Setelah
mempelajari jawaban dan pertanyaan responden, diadakan perbaikan terhadap kusioner, termasuk pengurangan dan
penambahan item, serta perbaikan susunan bahasa.
D» Teknik Analisis Data
penelitian yang bersifat deskriptif ini akan menggunakan
pengelolaan yang sederhana terhadap data-data yang terkumpul,
untuk mentes perumusan masalah
yang telah
dikemukakan
di
bagian muka (Bab I - pendahuluan). Untuk itu dipergunakan
persentasi {%) dan untuk selanjutnya dilakukan penafsiran
terhadap data-data yang diolahi satu demi satu.
Pengolahan data dengan cara persentase ialah mengkalkulasi-
kan,
mengkategorinya sesuatu dengan cara yang paling
sederhana, misalnya
mengelompkkan jawaban atas
sesuatu
66
pertanyaan dengan y_a atau tidak, mengelompokkan pendidikan
tertinggi
dengan
sarjana,
magister
atau
doktor,
dan
sebagainya. Dari pengelompokkan jawaban di atas selanjutnya
dilakukan penafsiran-penafsiran atau interprestasi atas data
tersebut. Demikianlah cara-cara yang akan dilakukan
dalam
pengolahan data nanti.
Rumus perhitungan prosentase adalah sebagai berikut :
prosentase = - X 100 %artinya membagi frekuensi jawaban
N
dengan jumlah sampel (N) dikalikan dengan 100 %.
beberapa butir pertanyaan tertentu tidak
Untuk
digunakan rumus
tersebut di atas, karena setiap responden diberikan kebebasan
untuk memberikan jawaban lebih dari jumlah sampel (N). Untuk
dipergunakan perhitungan dengan cara membagi frekuensi jawaban
setiap alternatif jawaban dengan
jumlah frekuensi
jawaban
dikalikan 100 %. Rumusnya adalah sebagai berikut :
prosentase =
•?
X 100 %.
Sedangkan potongan katagorisasi prosentase untuk menafsirkan
data digunakan patokan sebagai berikut :
A. 76 % - 100 % Sebagian besar
B. 51 % -
75 % Lebih dari setengah
C. 26 % -
50 % Sebahagian kecil
D.
0 % -
25 % Sedikit sekali.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bahasan ini penulis akan mencoba merumuskan be
berapa kesimpulan dan saran sebagai hasil
penelitian
dalam
rangka penulisan thesis ini, sebagai berikut ;
A. Kesimpulan
1. Dalam pelaksanaan pengembangan Konsep Ketahanan Nasional
bagi mahasiswa melalui Matakuliah
pendidikan Kewiraan
Nasional, menempatkan konsep Wawasan Nusantara
sebagai
konsep inti yang dibahas dan sekaligus
sebagai
pengembangan bagi konsep yang lainnya.
Hal
dasar
ini
sudah
menunjukkan bahwa dilihat dari aspek itu pengembangan
materi perkuliahan sesuai dengan
dasar
konseptual
pengembangan Konsep Ketahanan Nasional.
2. Untuk dapat mengembangkan Konsep Ketahanan Nasional me
lalui Matakuliah Pendidikan Kewiraan Nasional,khususnya
dalam pengembangan materi telah didukung
oleh
konsep
lainnya yang dilakukan secara terpadu (integrated) yang
meliputi
Konsep
Wawasan Nusantara,
sistem Hankamnas,
Bela Negara, politik Strategi Nasional, Rakyat terlatih
dan Konsep Dwi Fungsi ABRI.
Atas dukungan
itu
tujuan pengembangan Konsep Ketahanan Nasional
dari kandungan materi memiliki andalan
untuk mencapai tujuan tersebut.
.103
yang
maka
dilihat
tinggi
•104
3. Pengembangan konsep Ketahanan Nasional sebagai materi
matakuliah Pendidikan Kewiraan bertujuan
agar
maha
siswa memiliki kesadaran bela negara di samping cinta
tanah air dan rasa kebangsaan dalam kehidupan negara.
Hal ini telah disesuaikan dengan
gagasan
konseptual
dari sistim pertahanan nasional.
Untuk meningkatkan
efektivitas
pengembangan
Konsep
Ketahanan Nasional, khususnya dalam tujuan agar maha
siswa memiliki kesadaran untuk bela negara,cinta tanah
air, diperlukan Strategi belajar
banyak dapat menyentuh
mengajar yang lebih
perubahan
prilaku afektif.
Untuk itu dalam pengembangan program maupun
dalam
pelaksanaan program tidak didominir oleh pengembangan
aspek pengetahuan (kognitif).
4. Konsep Wawasan Nusantara menjadi dasar pembahasan dan
pengembangan konsep lainnya dalam pengembangan materi
untuk mengajarkan konsep
Matakuliah Pendidikan
Ketahanan
Nasional
Kewiraan Nasional.
dalam
Sedangkan
tujuannya lebih ditekankan kepada adanya pengembangan
pengetahuan tentang Wawasan Ketahanan Nasional.
jika dilihat relevansi
antara
dengan tujuan yang hendak
pengembangan
dicapai
Maka
konsep
sudah menunjukkan
secara konseptual "relevansi yang kuat" sehingga
me
mungkinkan pengembangan program berdasarkan pendekatan
sistem.
105
Untuk lebih efektifnya Pengembangan Konsep Ketahanan
Nasional
Nusantara.
dengan
berlandaskan
konsepsi
Wawasan
Mestinya tidak hanya ditekankan
pengembangan pengetahuan saja,
lebih ditekankan
kepada
Wawasan Nusantara sehingga
landasan bagi
pembinaan
kepada
akan tetapi
aspek
harus
pemahaman
lebih
kuat
kesadaran
Konsepsi
memberikan
bela
negara.
5. Pengembangan konsep Ketahanan Nasional melalui
laksanaan pendidikan Kev/iraan Nasional
siswa telah menerapkan beberapa
bagi
prinsip
pe
maha
mengejar
antara lain menggunakan "Multy Metoda dan Media",
evaluasi yang berkesinambungan(Continous evaluation)
yang dilaksanakan terhadap proses belajar dan hasil
belajar. Multy methoda, multy media/keragaman metoda
dan keragaman media, akan
lebih mendukung
efektifitas pelaksanaan pembinaan
Konsep
terhadap
Ketahanan
Nasional melalui Pendidikan Kewiraan. Apabila metode
dan media memperhatikan keragaman konsepsi mahasiswa
disamping karakteristik bahan kuliah.
6. Adanya usaha dikalangan para tenaga
pengajar
untuk
mengefektifkan pengembangan konsep Ketahanan Nasional
dalam pendidikan Kewiraan Nasional, Hal ini dilakukan
terbatas pada pembacaan buku literatur dan melakukan
kontak langsung dengan LEMHANAS.
Program pengajaran untuk meningkatkan kualitas tenaga
pengajar, akan lebih efektif dalam rangka pencapaian
106
tujuan kewiraan nasional dalam pengembangan konsep
Ketahanan Nasional. Jika para Dosen asisten memper-
siapkan "program pengayaan"
(enrichment program)
untuk para mahasiswa. Hal ini dapat
dibuat
bentuk modul atau paket belajar materinya
dalam
khusus
tentang Konsep Ketahanan Nasional.
7. Adanya pedoman pelaksanaan
program
perkuliahan
Kev/iraan Nasional, ternyata dirasakan telah banyak
menunjang dalam hal mengatasi kesulitan baik dalam
pengembangan program maupun dalam pelaksanaan proses
belajar mengajar termasuk
pengelolaan
mahasiswa.
Orientasi kepada Cara Belajar Mahasiswa Aktif melalui
pemilihan metode inqury, Discavery,
Problem Salving
akan lebih efektif jika diperhatikan aspek pengelolaan
mahasiswa.
B.
Saran -
1.
saran
Pengembangan konsep Ketahanan Nasional dengan mengguna
kan Wawasan Nusantara sebagai inti
pembahasan
materi perkuliahan, akan lebih efektif
dalam
jika dalam
me-
ngembangkannya dikaitkan dengan pengembangan kompetensi
guru misalnya bagaimana mengembangkan
konsep
tersebut
ditingkat persekolahan melalui mata pelajaran yang men
jadi spesialisasi setelah menjadi guru.
2.
Pengembangan konsep Ketahanan Nasional melalui pendidikan
kewiraan
bagi
efektif apabila
mahasiswa
IKIP
Bandung
akan
lebih
pengembangan materi perkuliahan tidak
107
hanya didukung secara terpadu dengan konsep Wawasan
Nusantara sistem Hankamnas,
Bela
Negara,
Strategi Nasional, Rakyat terlatih dan
Politik
Dwi
Fungsi
ABRI. Akan tetapi perlu dikorelasikan dengan konsep
konsep yang dibahas dalam Matakuliah
MKDU, lainnya
seperti Pendidikan Pancasila, dan Pendidikan Agama.
Disamping itu memasukan masalah-masalah aktual yang
terjadi dilingkungan masyarakat baik nasional,maupun
regional
dan
internasional
formal content ".
sebagai bahan "
in
DAFTAR PUSTAKA
Adi Sumardiman, dkk, Wawasan Nusantara, surya Indah, 1982.
Ali Moertopo, strategi politik Nasional, CSIS, 1974.
Astrid s. Susanto, pengantar sosiologi dan perubahan sosial,
Binacipta Anggota IKAPI, 1985.
Boulding, Kenneth, E., The image; dalam spradley, Jame, p.
(ed); culture and Cognition, Rules, Maps, and, plans,
Chandler publishing company, San Francisco, 1972.
Bunga Rampai Ketahanan Nasional, (Konsepsi &• Teori)
Utama, 19W.
Ripres
Bunga Rampai Wawasan Nusantara I, Lemhanas, Jakarta, 1981.
Buletin pendidikan Kewiraan, Dit. Jen. perguruan Tinggi dan
L emhanas, 1978.
Diktat Kuliah pendidikan Kewiraan / pokok - pokok
Kuliah
pendidikan Kewiraan, Wawasan Nusantara, Ketahanan '
Nasional, peparteraen pertahanan Kearaanan Lembaga per
tahanan Nasional, IKIP Bandung, 1977.
Doktrin pertahanan Keamanan Rakyat semesta, Lemhanas, DIK.
3B3/K/VII/1982.Doktrin Teritorial Nusantara, Staf G-5/TERHANKAM, 1970.
Faktor-Faktor Psikologi Dalara pemberian Kuliah Kewiraan,
Lemhanas, DIK.3H/KW/IX/198"^
Jarolimek John, social studies in Elementary Education,
Macmillian publishing, New York, 1971.
Kev/iraan Untuk Mahasiswa, Gramedia} 1985.
Kosasih Djahiri A., & Fatimah Ma'mun, (Co Autror),pengajaran
Studi sosial/ips ( Dasar - Dasar pengetahuan Metoaologi
Model Belajar Mengajar Ilmu pengetahuan Sosial, LPPP-IPS,
FKIS-IKIP Bandung, 19837T954.
Krech, David, Crutchfiled, Ballachey., individual in society,
Mc Graw-Hill International, 1982.
Kartasapoetra, G, S. Darmawan, Kev/iraan, Armico Bandung, 1982.
Kurikulum inti Mata Kuliah Dasar umum,
Direktorat jenderal
pendidikan Tinggi,Direktorat pembinaan Sarana Akademis Sub
Dit.pembinaan Kurikulum dan perlengkapan pengajaran, 1983.
Loomis p. Charles., social Systems, New York, I960.
108
109
Mochtar Kusumaatmadja, Hukum Masyarakat dan pembinaan Hukum
Nasional, Lembaga penelitian Hukum dan Kriminologi
Fakultas Hukum Universitas padjadjaran, 1976.
—•
» Pengambilan Kekayaan Alam Di Dasar Laut pan Tanah
Di Bawahnya (Seabed And Subsoil^" Dan Hukum Internasional,
Lembaga penelitian Hukum dan Kriminologi Fakultas Hukum
Universitas padjadjaran, 1969.
, pengaturan Hukum Masalah Lingkungan Hidup Manusia
Beberapa pikiran Dan Saran, Lembaga penelitian Hukum dan
Kriminologi Fakultas Hukum Universitas padjadjaran,1975.
, Fungsi dan perkembangan Hukum dalara pembangunan
Nasional, Lembaga penelitian Hukum dan Kriminologi
Fakultas Hukum Universitas padjadjaran, tanpa tahun.
Muhadjat Danusaputro St., Wawasan Nusantara (
politik dan Hukum), Alumni, 1979.
dalam
ilmu,
Numan Somantri, Gerakan pembaharuan Kurikulum Ilmu Pengetahuan
Sosial, IKIP Bandung, 1974.
, Metode pengajaran Civiec, IKIP Bandung, 1973.
Nasution. S., Metode Research, jemmars Bandung, 1977.
, Mengajar Dengan Sukses,jemmars Bandung, tanpa tahun,
, pidaktik Asas Asas Mengajar, jemars, Bandung, 1982.
t Asas Asas Kurikulum, Jemmars, Bandung, 1982.
, Berbagai pendekatan Dalam proses Belajar
Mengajar, Bina Aksara, Jakarta, 1982.
Oemar Hamalik, Teknik pengukuran dan
Evaluasi
dan
pendidikan,
Pustaka Martiana, Bandung, I986.
, sistem Pengelolaan Kelas : Manajemen pendidikan,
pustaka Martiana, Banaung, 1980.
Pembinaan Ketahanan Nasional, Lemhanas, DIK.131/E/II/1984.
pengantar Anatomi Konflik (Ikhtisar uraian),
116/IV/1982.
~
Lemhanas, DIK.
~~"
pengantar Dasar - Dasar Strategi Nasional, (Ikhtisar Uraian)
Lemhanas, DIK.101/KW/IX/1983.
11Q
peranan Aparatur Teritorial palam Menunjang KKN Mahasiswa pan
program AMD, Lemhanas, DIK.237/KW/III/19'857
Ringkasan ceramah UU No.20/82, HANKAMNEG. Lemhanas, DIK.205/
KW/ll/1985.
Sutrisno Hadi, Metodologi Research I, yayasan penerbitan
Fakultas psikologi Universitas Gadjah Mada yogyakarta,1982,
Talcot parson, Esei-Esei Sosiologi, Aksara persada, 1985.
Undang-Undang pasar 1945,Penghayatan pan pengamalan pancasila,
Garis-Garis Besar Haluan Negara, Team pembinaan penatar
Dan Bahan-Bahan penataran pegawai Republik Indonesia,1980.
Undang-Undang pokok Hankam,
politiea, 1982.
Winarno surakhmad, Metodologi pengajaran Nasional,
Bandung, 1979.
, pengantar interaksi
Bandung, 1982.
Mengajar - Belajar,
Wirandi, pengantar Tentang Sistem pan Analisis
jemmars,
Tarsito,
Sistem, P.T.
Karya Nusantara, Jakarta"! 1980.
Womack James g., piscovering the structure of social studies,
Benziger Brother, New York, 1970.
OOSEM
PENDIDIKAN
KEWIRAAN
TENTANG PENGEMBANGAN KONSEP KETAHANAN NASIONAl
Dl IKIP
T
E
BANDUNG
S
I
S
Diajukan kepada Panitia Ujian Tesis
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bandung
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Ujian Program
S2 Pasca Sarjana Bidang Studi Pendidikan Umum
O
IDRUS
1 e h
:
AFFANPI
No. Pokok : 486 / G / XVI - 8
FAKULTAS
PASCA
SARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BANDUNG
19 8 7
DfSETUJUT DAN DISAHKAN OLEH PEMBTMPING
^L
^V-*dxy.
Prof. Dr. Soepardjo Adikusumo
Pembimbing
Dr.
Maman
Abdurachman
Pembimbing
FAKULTAS
I
II
FASCA SARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BANDUNG
19 8 6
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAI?
•
111
DAFTAR ISI
VI
DAFTAR TABEL
vm
BAB I PENDAHULUAN
BAB II
±
"
A. Latar Belakang Masalah
T.
B. Masalah Penelitian
5
C. Tujuan Penelitian
g
D. Kegunaan penelitian
g
E. Penjelasan Masalah
g
LANDASAN TEORETIS
_
1±
A. Wawasan Nusantara
j.1
B. Ketahanan Nasional
32
C. Pembinaan Konsep Ketahanan Nasional
39
D. Strategi Proses pengembangan Konsep Ketahanan
Nasional Melalui Pendidikan Kewiraan
BAB III PR03EDUR PENELITIAN
i+Q
53
A. Metode Penelitian
g?
B. Populasi dan Sampel
5^
C. Teknik pengumpulan Data
65
D. Teknik Analisis
gc
VI
BAB IV PENGOLAHAN, ANALISIS DATA PENELITIAN DAN PEM3AHASAN
MASALAH
BAB V
G?
A. Pengolahan dan Analisis Data
67.
B. Pembahasan Masalah
92
KESIMPULAN DAN SARAN - SARAN
103
A. Kesimpulan
IO3
B. Saran - saran
r
DAFTAR BACAAN
106
108
DAFTAR LAMPIRAN
PARADIGMA
(Lampiran A)
RIWAYAT HIDUP
(Lampiran B)
IZIN PENELITIAN DAN INSTRUMEN
(Lampiran C)
DAFTAR TABEL
HALAMAN
I.
STATUS KEPEGAWAIAN SAMPEL ..
m
II.
KEADAAN SAMPEL DILIHAT DARI GOLONGAN KEPANGKATAN.
67
III.
KONSEP INTI DARI MATAKULIAH PENDIDIKAN KEWIRAAN
68
IV.
KONSEP KETAHANAN NASIONAL DALAM MEMBINA 'KESADARAN
BELA NEGARA
V.
VI.
g8
HUBUNGAN KONSEP WAWASAN NUSANTARA
KETAHANAN NASIONAL
HUBUNGAN KONSEP
SISTEM
DENGAN
KONSEP
69
HANKAMNAS
DENGAN KONSEP
KETAHANAN NASIONAL
VII.
70
HUBUNGAN KONSEP BELA NEGARA DENGAN KONSEP KETAHANAN
NASIONAL .."
VIII.
71
HUBUNGAN KONSEP POLITIK STRATEGI
NASIONAL
DENGAN
KONSEP KETAHANAN NASIONAL
IX.
X.
HUBUNGAN KONSEP RAKYAT
KETAHANAN NASIONAL
TERLATIH
g2
DENGAN
KONSEP
72
HUBUNGAN KONSEP DWIFUNGSI ABRI DENGAN
KETAHANAN
NASIONAL
XI.
73
TUJUAN DALAM MENGAJARKAN KONSEP KETAHANAN NASIONAL
DALAM MATA KULIAH KEWIRAAN
XII.
73
KONSEP YANG MENJADI TITIK SENTRAL PEMBAHASAN UNTUK
MENINGKATKAN KESADARAN
KETAHANAN NASIONAL
MELALUI
^,
PENDIDIKAN KEWIRAAN
XIII.
PENEKANAN ASPEK DALAM MENGAJARKAN KONSEP KETAHANAN
NASIONAL MELALUI PENDIDIKAN KEWIRAAN
viii
74.
XIV.
METODE YANG DIGUIIAKAN DALAM MENGAJARKAN KETAHANAN
NASIONAL
75
XV.
KEGIATAN MAHASISWA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR
PADA MATAKULIAH PENDIDIKAN KEWIRAAN
75
XVI.
TANGGAPAN PADA MAHASISWA TERHADAP PENGAJARAN
KONSEP KETAHANAN
NASIONAL DALAM PENDIDIKAN
KEWIRAAN
XVII.
75
HAMBATAN DALAM MERUMUSKAN TUJUAN PENGAJARAN KONSEP
KETAHANAN NASIONAL
76
XVIII.
PROGRAM PENGAYAAN DALAM MENGAJARKAN KONSEP
KETAHANAN NASIONAL
XIX.
PEMILIHAN METHODS DALAM
MENGAJARKAN
KONSEP
KETAHANAN NASIONAL MELALUI PENDIDIKAN KEWIRAAN ... 77
XX.
PENGGUNAAN ALAT PERAGA / MEDIA DAL*..M MENGAJARKAN
KONSEP KETAHANAN NASIONAL .
/o
XXI.
PENGGUNAAN JENIS ALAT TES DAN SEGI YANG DIEVALUASIKAN TENTANG HASIL BELAJAR KONSEP KETAHANAN NASIONAL
DALAM PENDIDIKAN KEWIRAAN
XXII.
KESULITAN DALAM MENGATASI MAHASISWA
PENGAJARAN KONSEP KETAHANAN NASIONAL
IX
78
DALAM
79
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap negara pada dasarnya harus mampu menghadapi diri-
nya dari kondisi, posisi dan potensi wilayah masing-raasing.
Namun
tidak
posisinya
cukup
setiap
wilayah kondisinya memungkinkan
menguntungkan
untuk
ataupun mempunyai
memberikan kesejahteraan kepada
potensi
atau
yang
rakyat
yang
bermukim di wilayah itu sehingga harus dicukupi dari tempat
lain yang hampir selalu menyangkut kepentingan negara lain.
Oleh karena itu dibinanya hubungan
internasional
yang me
mungkinkan terbukanya peluang bagi setiap negara untuk men-
cukupi kebutuhannya dari negara lain melalui
Namun demikian tidak
jalan
damai.
jarang pula ditempuh dengan jalan ke-
kerasan. Maka masalah utama setiap negara,selain meningkatkan
kesejahteraan adalah mempertahankan
eksistensinya me-
liputi kemerdekaan,kedaulatan, kesatuan bangsa dan keutuhan
wilayahnya.
Dalam rangka mempertahankan eksistensi itu suatu
negara
dapat selamat dan lestari diperlukan persyaratan-persyaratan:
- Adanya suatu tujuan dan landasan perjuangan yang mampu
mempersatukan seluruh bangsa.
- Adanya kemampuan untuk melihat,mengenal, menyadari dan
gangguan-gangguan terhadap tujuan dan landasan per
juangan tersebut.
- Kemampuan dan tekad yang bulat untuk
ancaman-ancaman, hambatan-hambatan dan
mengatasi
gangguan-
gangguan tersebut.
- Adanya strategi nasional yang menunjukkan kerangka
dan arah gerak perjuangan menuju tujuan perjuangan
nasional.
- Mekanisme yang tepat untuk melaksanakan strategi
nasional tersebut senantiasa menilai ketapatan/
keserasian dengan situasi dan kondisi yang berubah
dengan tepat.
- Kepemimpinan nasional yang berwibawa, berdedikasi,
dan. mampu membangkitkan kegairahan dan partisipasi
bangsa dalam melaksanakan strategi nasional yang
telah digariskan. ( Departemen Pertahanan Keamanan
Lembaga Pertahanan Nasional, 1977 : ±±± ).
Hal - hal tersebut
Pancasila, landasan
harus berdasarkan landasan idiil
konstitusional Undang-Undang
Dasar
19Z+5 dan doktrin-doktrin pelaksanaan, diantaranya Wawasan
Nusantara dan Ketahanan Nasional,
dalam
mana
aspek
Pertahanan Keamanan Nasional merupakan bagian yang tidak
dapat dan tidak boleh dipisahkan.
Sedangkan
pengertian
Ketahanan
Nasional
diartikan
adalah :
Merupakan suatu kondisi dinamik suatu bangsa yang
berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional
di
dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman,
hambatan serta gangguan baik yang datang dari luar
maupun dari dalam, yang langsung maupun yang tidak
langsung membahayakan integritas, identitas dan kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan
mengejar tujuan perjuangan nasional. ( Pembinaan Ke
tahanan Nasional, Lemhanas, 198/f : 1 ).
Pada hakekatnya Ketahanan Nasional itu mempunyai
kondisi
dinamis, dimana
kedua kondisi
dinamis
dua
dimana
merupakan permasalahan pokok yaitu disatu pihak keuletan
dan ketangguhan, dan di lain pihak adalah adanya hakekat
3
tantangan, ancaman,
hambatan dan gangguan. Kedua masalah
ini mempunyai sasaran yang sama, di satu pihak keuletan
dan
ketangguhan
yang
akan
diterjemahkan
dalam bentuk
kemampuan serta dapat mengolah kekuatan nasional
secara
baik.
Sedangkan di lain pihak adanya hakekat tantangan, ancaman
hambatan dan gangguan yang juga dapat diterjemahkan dalara
bentuk kemampuan yang akan ditujukan untuk merongrong
kekuatan nasional. Dalam rangka usaha pembinaan Ketahanan
Nasional itu sendiri adanya segala usaha,
tindakan
dan
kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan penyusunan,
pembangunan, pengembangan, pengarahan, penggunaan
pengendalian demikian dalam
rangka pembinaan
serta
Ketahanan
Nasional, maka diwajibkan para mahasiswa memahami konsep-
konsep Ketahanan Nasional agar mempunyai wawasan yang
lebih luas dalam menghadapi tantangan, ancaman, hambatan,
gangguan
baik
dari
luar
maupun
dari
dalam agar bisa
mengatasi segala hal-hal yang tersebut di atas,
dalam Mata Kuliah Dasar Umum
para mahasiswa
maka di
diberikan
Pendidikan Kewiraan.
Tujuan dari Mata Kuliah Dasar Umum
melalui
Keputusan
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi mengeluarkan Keputusan
No : 0Zf8/Dj/Kep/1982
dan hasil rapat kerja Rektor
Universitas/lnstitut Negeri se Indonesia,
Pebruari I98O dan
tanggal 26-29
pertimbangan Konsersium Antar Bidang
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi. Pasal 1 ayat 3 secara
k
spesifik program Mata Kuliah Dasar Umum bertujuan meng-
hasilkan warga negara sarjana yang berkualifikasi sebagai
berikut :
1. Berjiwa Pancasila sehingga segala keputusan serta
tmdakannya mencerminkan
pengamalan
nilai - nilai
Pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang
tinggi, mendahulukan kepentingan nasional, dan
kemanusiaan sebagai sarjana Indonesia;
2. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bersikap dan
bertindak sesuai
dengan ajaran
agamanya, dan me
miliki tenggang rasa terhadap pemeluk agama;
3. Memiliki wawasan konprehensif dan pendekatan
integral di dalam menghadapi permasalahan kehidupan
baxk sosial, ekonomi, politik, pertahanan keamanan
maupun budaya;
4. Memiliki wawasan budaya yang luas tentang kehidupan
berperan serta meningkatkan kualitas maupun
lmgkungan alamiah dan secara bersama-sama berperan
di dalam pelestariannya;
Oleh karena itu kurikulum inti Mata Kuliah Dasar Umum
terdiri dari :
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Pancasila
3. Pendidikan Kev/iraan
l+. Ilmu Budaya Dasar
5. Ilmu Sosial Dasar
6. Ilmu Alamiah Dasar
Dengan demikian penulis akan mengkaji masalah Pendapat Dosen
Tentang pengembangan Konsep Ketahanan Nasional sebagai bahan
kajian dalam penulisan Tesis ini, sebab tujuan Pendidikan
'Kewiraan secara khusus adalah " pemahaman dan penghayatan
Wawasan 'Nusantara, Ketahanan Nasional, Kebijaksanaan
dan
5
Strategi Nasional,
khususnya dalam bidang Pertahanan
Keamanan Nasional dan Sistem Pertahanan Rakyat
dan
semesta
untuk mempertebal semangat yang dalam menjaga kelangsungan
hidup bangsa". (Kurikulum Inti MKDU. 1983 : 16). Maka
Pendidikan Kewiraan pada hakekatnya menanamkan jiwa juang
yang mengandung nilai-nilai yaitu :
1. Nasionalisme,
2. Patriotisme,
3. Heroisme (Kepahlawanan)
*f. Tidak mengenal menyerah pantang mundur,
5. Gotong royong/kebersamaan,
6. Tanpa pamrih,
7. Percaya pada diri sendiri.
Atas dasar pemikiran tersebut di atas, penulis raengambil
judul : '. PENDAPAT DOSEN PENDIDIKAN KEWIRAAN TENTANG
PENGEMBANGAN KONSEP KETAHANAN NASIONAL DI IKIP BANDUNG
ti
B. Masalah Penelitian
Studi ini berupaya melihat gambaran pendapat
dosen
Pendidikan Kewiraan dalam pengembangan konsep Ketahanan
Nasional kepada mahasiswa IKIP Bandung melalui Pendidikan
Kewiraan.
Pendidikan Kewiraan merupakan salah satu mata kuliah
program MKDU, yang dapat mengembangkan konsep
Nasional.
Ketahanan
Jika dipertajam lagi judul di atas, maka dapat dipertegas
dengan membatasi bidang yang diperkirakan kuat keterlibatan-
nya dalam masalah yang akan diteliti. Bidang yang akan diteliti dengan indikator konsep sebagai berikut :
1. Konsep Wawasan Nusantara dalam kaitannya dengan Ketahanan
Nasional.
2. Konsep politik Strategi Nasional dalam kaitannya dengan
Ketahanan Nasional.
3. Konsep Politik Strategi Nasional Hankamnas dalara kaitan
nya dengan Ketahanan Nasional.
/f. Sistem Hankamnas dalam kaitannya dengan Ketahanan Nasional
Berdasarkan analisis tentang bidang yang terdapat
dalam
Pendidikan Kewiraan dalam pembinaan konsep Ketahanan Nasional
dapat memberikan atau memperoleh
hasil penafsiran di dalam
penelitian dengan permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana pengembangan konsep Ketahanan Nasional sebagai
materi perkuliahan Pendidikan Kewiraan bagi mahasiswa IKIP
Bandung ?
2. Bagaimana pelaksanaan pengembangan konsep Ketahanan
Nasional melalui Pelaksanaan Matakuliah Pendidikan
Kewiraan di IKIP Bandung ?
3. Bagaimana meningkatkan efektivitas dalam mengembangkan
konsep Ketahanan Nasional melalui pelaksanaan Mata Kuliah
Pendidikan Kewiraan di IKIP Bandung ?
Berdasarkan pokok masalah di atas, penulis merumuskan
.pokok-pokok pertanyaan penelitian yang akan dijadikan pokok
pengembangan alat penelitian, seperti berikut :
1. Apakah yang menjadi inti pembahasan dalam matakuliah
Pendidikan Kewiraan di IKIP Bandung ?
2. Apakah konsep Ketahanan Nasional diperlukan dalam rangka
penanaman kesadaran bela negara melalui pelaksanaan Mata
Kuliah Pendidikan Kewiraan ?
3. Bagaimana pengembangan konsep Ketahanan Nasional sebagai
materi Pendidikan Kewiraan ?
4. Apakah yang menjadi sasaran dalam mengajarkan konsep
Ketahanan Nasional sebagai Materi Matakuliah Pendidikan
Kewiraan ?
5. Lebih banyak menekankan kepada aspek pengetahuan apakah
dalam mengajarkan konsep Ketahanan
Nasional
melalui
mata kuliah Pendidikan Kewiraan ?
6. Bagaimana pelaksanaan pengembangan
konsep
Ketahanan
Nasional melalui Pendidikan Kewiraan dilihat dari segi
aspek metodologi media/alat bantu mengajar dan partisipasi
mahasiswa dalam PBM ?
7. Apakah yang
pengembangan
menjadi
konsep
faktor
pendukung
Ketahanan
Nasional
pelaksanaan
melalui
Matakuliah pendidikan Kewiraan di IKIP Bandung ?
C. Tujuan penelitian
Sesuai
dengan latar
belakang
masalah
dan
perumusan
masalah maka tujuan penelitian adalah :
1. Untuk memperoleh gambaran mengenai pengembangan
Ketahanan
Nasional
dalam
mata
kuliah
konsep
Pendidikan
Kewiraan bagi mahasiswa IKIP Bandung.
2. Untuk memperoleh gambaran pelaksanaan pengembangan konsep
Ketahanan Nasional
kepada mahasiswa
IKIP Bandung melalui
Pendidikan Kewiraan.
3. Untuk memperoleh gambaran usaha - usaha apakah
yang
dilakukan untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan
pengembangan konsep Ketahanan Nasional kepada mahasiswa
IKIP Bandung melalui Pendidikan Kewiraan.
D. Kegunaan Penelitian
Secara teoritik studi ini bermanfaat bagi masukan suatu
generalisasi, asumsi dan hipotetik baru dalam program Mata
Kuliah Dasar Umum di perguruan
Tinggi. Sedangkan bagi ke-
pentingan praktis hasil studi ini dapat dipakai dalam usaha
lebih lanjut untuk
pembinaan konsep
kepada mahasiswa serta
bisa
menjadi
Ketahanan
pedoman
Nasional
bagi
para
pengajar Matakuliah Pendidikan Kewiraan yang bersangkutan.
E. Penjelasan Masalah
Walaupun dalam bab berikut akan dibahas beberapa konsep
dasar yang relevan dengan
permasalahan, namun pada bagian
9
ini perlu dijelaskan beberapa masalah yang sering digunakan
dalara pembahasan berikutnya.
Penelitian ini
berjudul »
pendapat
Dosen
Pendidikan
Kewiraan Dalam Pengembangan Konsep Ketahanan Nasional di IKIP
Bandung ". bermaksud untuk mendapat gambaran lengkap tentang
pengembangan Konsep Ketahanan Nasional IKIP Bandung.
Pendapat adalah suatu pertimbangan yang dilakukan
atas
dasar keakhlian. Opinion :"a formal statement by an expert
after careful study(= suatu pernyataan formal oleh seorang
ahli setelah melakukan studi yang cermat) ( Noach Webster,
Webster's Student Dictionary, hal 597, kol, 2, 1977).
Pendidikan secara
sederhana dapat
diartikan sebagai
usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai
nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.
dengan
Dengan
demikian bagaimana sederhananya peradaban suatu masyarakat,
di dalamnya terjadi atau berlangsung suatu proses pendidikan
Karena itulah sering dinyatakan pendidikan telah
panjang peradaban umat manusia. Pendidikan pada
ada
se-
hakekatnya
merupakan usaha manusia melestarikan hidupnya.
Kewiraan adalah suatu kondisi kejiwaan seseorang yang
mempunyai ciri-ciri : patriotik, berjiwa pemimpin, militan,
tekun, tangguh dan tahan uji.
Pengembangan adalah usaha, tindakan dan kegiatan
berhubungan dengan perencanaan, penyusunan,
yang
pengarahan,
pengendalian dan pengawasan segala sesuatu secara berdaya
10
guna dan berhasil guna
untuk raencapai
tujuan
yang
telah
ditentukan sebelumnya.
concept. A word or set of words that expresses a
general idea concerning the nature of something or the
relations between things, often
providing a category
for the classification of phenomena.
a means of ordering the vast
Concepts provide
diversity of
empirical
phenomena, are essential in the process of generalizing
and from the basis of language. However,
consepts are
not inherent in nature itself, waithing to be discovered
as it were : Concepts, including scientific concepts,
are mental constructs reflecting a certain point a person
uses have an important effect upon his perceptions of
reality. Scientific concepts form a part of scientific
THEORY. (GEORGE A. THE0D0RS0N, ACHILLES G. THE0D0RS0N, :
68).
Ketahanan adalah dari kata tahan itu terbentuklah
ketahanan yang berarti perihal tahan (kuat)
kata
ketangguhan
hati, ketabahan dalam menghadapi sesuatu.
Nasional adalah (bangsa yang telah menegara)
tersimpul
paham bahwa penduduk dari suatu wilayah tertentu yang telah
mempunyai pemerintahan nasional.
Ketahanan Nasional adalah merupakan suatu kondisi dinamik
suatu bangsa yang berisi keuletan dan
ketangguhan
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
yang
nasional di
dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman,
hambatan serta gangguan baik yang datang dari luar maupun
dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan integritas, identitas dan kelangsungan hidup bangsa
dan negara serta perjuangan mengejar tujuan perjuangan
nasional. (Brig. Jen. TNI Soemarno Soedarsono, 198^ : 1).
BAB
111
PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode penelitian
Metode yang dipergunakan"dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif.
Metode
ini
tujuan untuk melukiskan secara
karakteristik populasi.
dipergunakan
dengan
sistematis fakta
Dengan
atau
metode ini tidak
di-
maksudkan untuk mencari atau menjelaskan hubungan,tidak
menguji hipotesis atau membuat predikat. Dengan metode
deskriptif ini diharapkan dapat melahirkan
tentatif tentang penelitian ini,
Penelitian dengan
bukan
teori-teori
menguji teori.
menggunakan metode deskriptif ini
ialah dititik beratkan pada observasi.
tindak sebagai pengamat,
membuat
Penelitian ber
kategori
perilaku,
mengamati gejala dan mencatatnya.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. sebab
ada suatu peristiwa yang menarik
perhatian
peneliti
tetapi belum ada kerangka teoritis untuk menjelaskannya.
Dengan demikian dapatlah dikemukakan bahwa penelitian
dengan
metode
deskriptif
ini,
peneliti
terjun
ke
lapangan tanpa dibebani atau diarahkan oleh suatu teori.
Peneliti tidak bermaksud menguji teori. Peneliti bebas
mengamati objek yang diteliti, menjelajah dan menemukan
wawasan-wawasan baru sepanjang penelitian.
63
64
Jadi penelitian dengan menggunakan metode
deskriptif ialah
menjabarkan (abalisis), memadukan (sintesis),mengkalsifikasikan dan mengorganisasikan hasil-hasil penelitian.
B. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah seluruh
dosen
Pendidikan
Kewiraan IKIP Bandung,yang berjumlah 15 orang, yang tersebar
di seluruh Fakultas-fakultas di
lingkungan
IKIP
Bandung.
Daftar nama dan alamat mereka dapat diperoleh dari
Kantor
Bagian Administrasi IKIP Bandung.
Dalam penelitian ini tidak dilakukan pengambilan sampel,
akan tetapi seluruh populasi yang ada
dijadikan
sebagai
sampel yang disebut total sampel. Sebab
populasi yang ada
jumlahnya kecil dan terbatas.
pula
Demikian
sebenarnya
tidaklah ada suatu ketetapan yang mutlak berapa persen suatu
sajnpel harus diambil dari populasi. Ketiadaan ketetapan yang
mutlak itu tidak perlu menimbulkan keragu - raguan
dalam
penelitian ini. Dalam hubungan ini,Sutrisno (1980)menyatakan
bahwa salah satu usaha untuk menampung kesesatan yang mungkin
dialami,
karena kurang besarnya sampe,
adalah memberatkan
sarat-sarat yang lebih berat bagi penyelidik yang menggunakan
sampel kecil. Demikian pula,
Winarno (1975) menyatakan bahwa
adakalnya masalah penarikan sampel ditiadakan
sama
dengan memasukkan seluruh populasi sebagai sampel,
selama
jumlah
populasi
itu
diketahui
terbatas.
sekali
yakni
65
C. Teknik Pengumpulan Data
pengumpulan data
dilakukan
dengan menggunakan kusioner
yang disusun sendiri. Pengiriman kusioner dilakukan dengan
menggunakan surat pengantar yang memberikan
kesempatan
kepada responden untuk menjawab dengan tenggang waktu yang
dirasakan memadai, sekitar satu (1) atau (2) minggu sejak
kusioner dikirimkan responden diterima kembali.
Sebelum kusioner dikirimkan kepada respond, dicoba terlebih dahulu untuk menentukan tingkat keandalan atau
reliabilitasnya. Untuk itu telah dilakukan try out
kepada
dua puluh (20) orang dosen pendidikan Kewiraan yang diambil
dari dosen-dosen di luar perguruan IKIP Bandung.
Setelah
mempelajari jawaban dan pertanyaan responden, diadakan perbaikan terhadap kusioner, termasuk pengurangan dan
penambahan item, serta perbaikan susunan bahasa.
D» Teknik Analisis Data
penelitian yang bersifat deskriptif ini akan menggunakan
pengelolaan yang sederhana terhadap data-data yang terkumpul,
untuk mentes perumusan masalah
yang telah
dikemukakan
di
bagian muka (Bab I - pendahuluan). Untuk itu dipergunakan
persentasi {%) dan untuk selanjutnya dilakukan penafsiran
terhadap data-data yang diolahi satu demi satu.
Pengolahan data dengan cara persentase ialah mengkalkulasi-
kan,
mengkategorinya sesuatu dengan cara yang paling
sederhana, misalnya
mengelompkkan jawaban atas
sesuatu
66
pertanyaan dengan y_a atau tidak, mengelompokkan pendidikan
tertinggi
dengan
sarjana,
magister
atau
doktor,
dan
sebagainya. Dari pengelompokkan jawaban di atas selanjutnya
dilakukan penafsiran-penafsiran atau interprestasi atas data
tersebut. Demikianlah cara-cara yang akan dilakukan
dalam
pengolahan data nanti.
Rumus perhitungan prosentase adalah sebagai berikut :
prosentase = - X 100 %artinya membagi frekuensi jawaban
N
dengan jumlah sampel (N) dikalikan dengan 100 %.
beberapa butir pertanyaan tertentu tidak
Untuk
digunakan rumus
tersebut di atas, karena setiap responden diberikan kebebasan
untuk memberikan jawaban lebih dari jumlah sampel (N). Untuk
dipergunakan perhitungan dengan cara membagi frekuensi jawaban
setiap alternatif jawaban dengan
jumlah frekuensi
jawaban
dikalikan 100 %. Rumusnya adalah sebagai berikut :
prosentase =
•?
X 100 %.
Sedangkan potongan katagorisasi prosentase untuk menafsirkan
data digunakan patokan sebagai berikut :
A. 76 % - 100 % Sebagian besar
B. 51 % -
75 % Lebih dari setengah
C. 26 % -
50 % Sebahagian kecil
D.
0 % -
25 % Sedikit sekali.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bahasan ini penulis akan mencoba merumuskan be
berapa kesimpulan dan saran sebagai hasil
penelitian
dalam
rangka penulisan thesis ini, sebagai berikut ;
A. Kesimpulan
1. Dalam pelaksanaan pengembangan Konsep Ketahanan Nasional
bagi mahasiswa melalui Matakuliah
pendidikan Kewiraan
Nasional, menempatkan konsep Wawasan Nusantara
sebagai
konsep inti yang dibahas dan sekaligus
sebagai
pengembangan bagi konsep yang lainnya.
Hal
dasar
ini
sudah
menunjukkan bahwa dilihat dari aspek itu pengembangan
materi perkuliahan sesuai dengan
dasar
konseptual
pengembangan Konsep Ketahanan Nasional.
2. Untuk dapat mengembangkan Konsep Ketahanan Nasional me
lalui Matakuliah Pendidikan Kewiraan Nasional,khususnya
dalam pengembangan materi telah didukung
oleh
konsep
lainnya yang dilakukan secara terpadu (integrated) yang
meliputi
Konsep
Wawasan Nusantara,
sistem Hankamnas,
Bela Negara, politik Strategi Nasional, Rakyat terlatih
dan Konsep Dwi Fungsi ABRI.
Atas dukungan
itu
tujuan pengembangan Konsep Ketahanan Nasional
dari kandungan materi memiliki andalan
untuk mencapai tujuan tersebut.
.103
yang
maka
dilihat
tinggi
•104
3. Pengembangan konsep Ketahanan Nasional sebagai materi
matakuliah Pendidikan Kewiraan bertujuan
agar
maha
siswa memiliki kesadaran bela negara di samping cinta
tanah air dan rasa kebangsaan dalam kehidupan negara.
Hal ini telah disesuaikan dengan
gagasan
konseptual
dari sistim pertahanan nasional.
Untuk meningkatkan
efektivitas
pengembangan
Konsep
Ketahanan Nasional, khususnya dalam tujuan agar maha
siswa memiliki kesadaran untuk bela negara,cinta tanah
air, diperlukan Strategi belajar
banyak dapat menyentuh
mengajar yang lebih
perubahan
prilaku afektif.
Untuk itu dalam pengembangan program maupun
dalam
pelaksanaan program tidak didominir oleh pengembangan
aspek pengetahuan (kognitif).
4. Konsep Wawasan Nusantara menjadi dasar pembahasan dan
pengembangan konsep lainnya dalam pengembangan materi
untuk mengajarkan konsep
Matakuliah Pendidikan
Ketahanan
Nasional
Kewiraan Nasional.
dalam
Sedangkan
tujuannya lebih ditekankan kepada adanya pengembangan
pengetahuan tentang Wawasan Ketahanan Nasional.
jika dilihat relevansi
antara
dengan tujuan yang hendak
pengembangan
dicapai
Maka
konsep
sudah menunjukkan
secara konseptual "relevansi yang kuat" sehingga
me
mungkinkan pengembangan program berdasarkan pendekatan
sistem.
105
Untuk lebih efektifnya Pengembangan Konsep Ketahanan
Nasional
Nusantara.
dengan
berlandaskan
konsepsi
Wawasan
Mestinya tidak hanya ditekankan
pengembangan pengetahuan saja,
lebih ditekankan
kepada
Wawasan Nusantara sehingga
landasan bagi
pembinaan
kepada
akan tetapi
aspek
harus
pemahaman
lebih
kuat
kesadaran
Konsepsi
memberikan
bela
negara.
5. Pengembangan konsep Ketahanan Nasional melalui
laksanaan pendidikan Kev/iraan Nasional
siswa telah menerapkan beberapa
bagi
prinsip
pe
maha
mengejar
antara lain menggunakan "Multy Metoda dan Media",
evaluasi yang berkesinambungan(Continous evaluation)
yang dilaksanakan terhadap proses belajar dan hasil
belajar. Multy methoda, multy media/keragaman metoda
dan keragaman media, akan
lebih mendukung
efektifitas pelaksanaan pembinaan
Konsep
terhadap
Ketahanan
Nasional melalui Pendidikan Kewiraan. Apabila metode
dan media memperhatikan keragaman konsepsi mahasiswa
disamping karakteristik bahan kuliah.
6. Adanya usaha dikalangan para tenaga
pengajar
untuk
mengefektifkan pengembangan konsep Ketahanan Nasional
dalam pendidikan Kewiraan Nasional, Hal ini dilakukan
terbatas pada pembacaan buku literatur dan melakukan
kontak langsung dengan LEMHANAS.
Program pengajaran untuk meningkatkan kualitas tenaga
pengajar, akan lebih efektif dalam rangka pencapaian
106
tujuan kewiraan nasional dalam pengembangan konsep
Ketahanan Nasional. Jika para Dosen asisten memper-
siapkan "program pengayaan"
(enrichment program)
untuk para mahasiswa. Hal ini dapat
dibuat
bentuk modul atau paket belajar materinya
dalam
khusus
tentang Konsep Ketahanan Nasional.
7. Adanya pedoman pelaksanaan
program
perkuliahan
Kev/iraan Nasional, ternyata dirasakan telah banyak
menunjang dalam hal mengatasi kesulitan baik dalam
pengembangan program maupun dalam pelaksanaan proses
belajar mengajar termasuk
pengelolaan
mahasiswa.
Orientasi kepada Cara Belajar Mahasiswa Aktif melalui
pemilihan metode inqury, Discavery,
Problem Salving
akan lebih efektif jika diperhatikan aspek pengelolaan
mahasiswa.
B.
Saran -
1.
saran
Pengembangan konsep Ketahanan Nasional dengan mengguna
kan Wawasan Nusantara sebagai inti
pembahasan
materi perkuliahan, akan lebih efektif
dalam
jika dalam
me-
ngembangkannya dikaitkan dengan pengembangan kompetensi
guru misalnya bagaimana mengembangkan
konsep
tersebut
ditingkat persekolahan melalui mata pelajaran yang men
jadi spesialisasi setelah menjadi guru.
2.
Pengembangan konsep Ketahanan Nasional melalui pendidikan
kewiraan
bagi
efektif apabila
mahasiswa
IKIP
Bandung
akan
lebih
pengembangan materi perkuliahan tidak
107
hanya didukung secara terpadu dengan konsep Wawasan
Nusantara sistem Hankamnas,
Bela
Negara,
Strategi Nasional, Rakyat terlatih dan
Politik
Dwi
Fungsi
ABRI. Akan tetapi perlu dikorelasikan dengan konsep
konsep yang dibahas dalam Matakuliah
MKDU, lainnya
seperti Pendidikan Pancasila, dan Pendidikan Agama.
Disamping itu memasukan masalah-masalah aktual yang
terjadi dilingkungan masyarakat baik nasional,maupun
regional
dan
internasional
formal content ".
sebagai bahan "
in
DAFTAR PUSTAKA
Adi Sumardiman, dkk, Wawasan Nusantara, surya Indah, 1982.
Ali Moertopo, strategi politik Nasional, CSIS, 1974.
Astrid s. Susanto, pengantar sosiologi dan perubahan sosial,
Binacipta Anggota IKAPI, 1985.
Boulding, Kenneth, E., The image; dalam spradley, Jame, p.
(ed); culture and Cognition, Rules, Maps, and, plans,
Chandler publishing company, San Francisco, 1972.
Bunga Rampai Ketahanan Nasional, (Konsepsi &• Teori)
Utama, 19W.
Ripres
Bunga Rampai Wawasan Nusantara I, Lemhanas, Jakarta, 1981.
Buletin pendidikan Kewiraan, Dit. Jen. perguruan Tinggi dan
L emhanas, 1978.
Diktat Kuliah pendidikan Kewiraan / pokok - pokok
Kuliah
pendidikan Kewiraan, Wawasan Nusantara, Ketahanan '
Nasional, peparteraen pertahanan Kearaanan Lembaga per
tahanan Nasional, IKIP Bandung, 1977.
Doktrin pertahanan Keamanan Rakyat semesta, Lemhanas, DIK.
3B3/K/VII/1982.Doktrin Teritorial Nusantara, Staf G-5/TERHANKAM, 1970.
Faktor-Faktor Psikologi Dalara pemberian Kuliah Kewiraan,
Lemhanas, DIK.3H/KW/IX/198"^
Jarolimek John, social studies in Elementary Education,
Macmillian publishing, New York, 1971.
Kev/iraan Untuk Mahasiswa, Gramedia} 1985.
Kosasih Djahiri A., & Fatimah Ma'mun, (Co Autror),pengajaran
Studi sosial/ips ( Dasar - Dasar pengetahuan Metoaologi
Model Belajar Mengajar Ilmu pengetahuan Sosial, LPPP-IPS,
FKIS-IKIP Bandung, 19837T954.
Krech, David, Crutchfiled, Ballachey., individual in society,
Mc Graw-Hill International, 1982.
Kartasapoetra, G, S. Darmawan, Kev/iraan, Armico Bandung, 1982.
Kurikulum inti Mata Kuliah Dasar umum,
Direktorat jenderal
pendidikan Tinggi,Direktorat pembinaan Sarana Akademis Sub
Dit.pembinaan Kurikulum dan perlengkapan pengajaran, 1983.
Loomis p. Charles., social Systems, New York, I960.
108
109
Mochtar Kusumaatmadja, Hukum Masyarakat dan pembinaan Hukum
Nasional, Lembaga penelitian Hukum dan Kriminologi
Fakultas Hukum Universitas padjadjaran, 1976.
—•
» Pengambilan Kekayaan Alam Di Dasar Laut pan Tanah
Di Bawahnya (Seabed And Subsoil^" Dan Hukum Internasional,
Lembaga penelitian Hukum dan Kriminologi Fakultas Hukum
Universitas padjadjaran, 1969.
, pengaturan Hukum Masalah Lingkungan Hidup Manusia
Beberapa pikiran Dan Saran, Lembaga penelitian Hukum dan
Kriminologi Fakultas Hukum Universitas padjadjaran,1975.
, Fungsi dan perkembangan Hukum dalara pembangunan
Nasional, Lembaga penelitian Hukum dan Kriminologi
Fakultas Hukum Universitas padjadjaran, tanpa tahun.
Muhadjat Danusaputro St., Wawasan Nusantara (
politik dan Hukum), Alumni, 1979.
dalam
ilmu,
Numan Somantri, Gerakan pembaharuan Kurikulum Ilmu Pengetahuan
Sosial, IKIP Bandung, 1974.
, Metode pengajaran Civiec, IKIP Bandung, 1973.
Nasution. S., Metode Research, jemmars Bandung, 1977.
, Mengajar Dengan Sukses,jemmars Bandung, tanpa tahun,
, pidaktik Asas Asas Mengajar, jemars, Bandung, 1982.
t Asas Asas Kurikulum, Jemmars, Bandung, 1982.
, Berbagai pendekatan Dalam proses Belajar
Mengajar, Bina Aksara, Jakarta, 1982.
Oemar Hamalik, Teknik pengukuran dan
Evaluasi
dan
pendidikan,
Pustaka Martiana, Bandung, I986.
, sistem Pengelolaan Kelas : Manajemen pendidikan,
pustaka Martiana, Banaung, 1980.
Pembinaan Ketahanan Nasional, Lemhanas, DIK.131/E/II/1984.
pengantar Anatomi Konflik (Ikhtisar uraian),
116/IV/1982.
~
Lemhanas, DIK.
~~"
pengantar Dasar - Dasar Strategi Nasional, (Ikhtisar Uraian)
Lemhanas, DIK.101/KW/IX/1983.
11Q
peranan Aparatur Teritorial palam Menunjang KKN Mahasiswa pan
program AMD, Lemhanas, DIK.237/KW/III/19'857
Ringkasan ceramah UU No.20/82, HANKAMNEG. Lemhanas, DIK.205/
KW/ll/1985.
Sutrisno Hadi, Metodologi Research I, yayasan penerbitan
Fakultas psikologi Universitas Gadjah Mada yogyakarta,1982,
Talcot parson, Esei-Esei Sosiologi, Aksara persada, 1985.
Undang-Undang pasar 1945,Penghayatan pan pengamalan pancasila,
Garis-Garis Besar Haluan Negara, Team pembinaan penatar
Dan Bahan-Bahan penataran pegawai Republik Indonesia,1980.
Undang-Undang pokok Hankam,
politiea, 1982.
Winarno surakhmad, Metodologi pengajaran Nasional,
Bandung, 1979.
, pengantar interaksi
Bandung, 1982.
Mengajar - Belajar,
Wirandi, pengantar Tentang Sistem pan Analisis
jemmars,
Tarsito,
Sistem, P.T.
Karya Nusantara, Jakarta"! 1980.
Womack James g., piscovering the structure of social studies,
Benziger Brother, New York, 1970.