PPENDAPAT DOSEM PENDIDIKAN KEWIRAAN TENTANG PENGEMBANGAN KONSEP KETAHANAN NASIONAl Di IKIP BANDUNG.

PENDAPAT

OOSEM

PENDIDIKAN

KEWIRAAN

TENTANG PENGEMBANGAN KONSEP KETAHANAN NASIONAl
Dl IKIP

T

E

BANDUNG

S

I


S

Diajukan kepada Panitia Ujian Tesis
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bandung
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Ujian Program
S2 Pasca Sarjana Bidang Studi Pendidikan Umum

O

IDRUS

1 e h

:

AFFANPI

No. Pokok : 486 / G / XVI - 8

FAKULTAS


PASCA

SARJANA

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BANDUNG
19 8 7

DfSETUJUT DAN DISAHKAN OLEH PEMBTMPING

^L

^V-*dxy.

Prof. Dr. Soepardjo Adikusumo
Pembimbing

Dr.


Maman

Abdurachman

Pembimbing

FAKULTAS

I

II

FASCA SARJANA

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BANDUNG
19 8 6

DAFTAR ISI


Halaman

KATA PENGANTAI?



111

DAFTAR ISI

VI

DAFTAR TABEL

vm

BAB I PENDAHULUAN

BAB II


±

"

A. Latar Belakang Masalah

T.

B. Masalah Penelitian

5

C. Tujuan Penelitian

g

D. Kegunaan penelitian

g


E. Penjelasan Masalah

g

LANDASAN TEORETIS

_



A. Wawasan Nusantara

j.1

B. Ketahanan Nasional

32

C. Pembinaan Konsep Ketahanan Nasional


39

D. Strategi Proses pengembangan Konsep Ketahanan

Nasional Melalui Pendidikan Kewiraan

BAB III PR03EDUR PENELITIAN

i+Q

53

A. Metode Penelitian

g?

B. Populasi dan Sampel

5^


C. Teknik pengumpulan Data

65

D. Teknik Analisis

gc

VI

BAB IV PENGOLAHAN, ANALISIS DATA PENELITIAN DAN PEM3AHASAN
MASALAH

BAB V

G?

A. Pengolahan dan Analisis Data

67.


B. Pembahasan Masalah

92

KESIMPULAN DAN SARAN - SARAN

103

A. Kesimpulan

IO3

B. Saran - saran

r

DAFTAR BACAAN

106


108

DAFTAR LAMPIRAN

PARADIGMA

(Lampiran A)

RIWAYAT HIDUP

(Lampiran B)

IZIN PENELITIAN DAN INSTRUMEN

(Lampiran C)

DAFTAR TABEL

HALAMAN


I.

STATUS KEPEGAWAIAN SAMPEL ..

m

II.

KEADAAN SAMPEL DILIHAT DARI GOLONGAN KEPANGKATAN.

67

III.

KONSEP INTI DARI MATAKULIAH PENDIDIKAN KEWIRAAN

68

IV.

KONSEP KETAHANAN NASIONAL DALAM MEMBINA 'KESADARAN
BELA NEGARA

V.

VI.

g8

HUBUNGAN KONSEP WAWASAN NUSANTARA
KETAHANAN NASIONAL
HUBUNGAN KONSEP

SISTEM

DENGAN

KONSEP
69

HANKAMNAS

DENGAN KONSEP

KETAHANAN NASIONAL

VII.

70

HUBUNGAN KONSEP BELA NEGARA DENGAN KONSEP KETAHANAN

NASIONAL .."
VIII.

71

HUBUNGAN KONSEP POLITIK STRATEGI

NASIONAL

DENGAN

KONSEP KETAHANAN NASIONAL
IX.

X.

HUBUNGAN KONSEP RAKYAT
KETAHANAN NASIONAL

TERLATIH

g2
DENGAN

KONSEP
72

HUBUNGAN KONSEP DWIFUNGSI ABRI DENGAN

KETAHANAN

NASIONAL

XI.

73

TUJUAN DALAM MENGAJARKAN KONSEP KETAHANAN NASIONAL

DALAM MATA KULIAH KEWIRAAN
XII.

73

KONSEP YANG MENJADI TITIK SENTRAL PEMBAHASAN UNTUK
MENINGKATKAN KESADARAN

KETAHANAN NASIONAL

MELALUI

^,

PENDIDIKAN KEWIRAAN
XIII.

PENEKANAN ASPEK DALAM MENGAJARKAN KONSEP KETAHANAN

NASIONAL MELALUI PENDIDIKAN KEWIRAAN
viii

74.

XIV.

METODE YANG DIGUIIAKAN DALAM MENGAJARKAN KETAHANAN
NASIONAL
75

XV.

KEGIATAN MAHASISWA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR
PADA MATAKULIAH PENDIDIKAN KEWIRAAN
75

XVI.

TANGGAPAN PADA MAHASISWA TERHADAP PENGAJARAN
KONSEP KETAHANAN

NASIONAL DALAM PENDIDIKAN

KEWIRAAN

XVII.

75

HAMBATAN DALAM MERUMUSKAN TUJUAN PENGAJARAN KONSEP
KETAHANAN NASIONAL
76

XVIII.

PROGRAM PENGAYAAN DALAM MENGAJARKAN KONSEP
KETAHANAN NASIONAL

XIX.

PEMILIHAN METHODS DALAM

MENGAJARKAN

KONSEP

KETAHANAN NASIONAL MELALUI PENDIDIKAN KEWIRAAN ... 77
XX.

PENGGUNAAN ALAT PERAGA / MEDIA DAL*..M MENGAJARKAN
KONSEP KETAHANAN NASIONAL .
/o

XXI.

PENGGUNAAN JENIS ALAT TES DAN SEGI YANG DIEVALUASIKAN TENTANG HASIL BELAJAR KONSEP KETAHANAN NASIONAL
DALAM PENDIDIKAN KEWIRAAN

XXII.

KESULITAN DALAM MENGATASI MAHASISWA
PENGAJARAN KONSEP KETAHANAN NASIONAL

IX

78

DALAM
79

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap negara pada dasarnya harus mampu menghadapi diri-

nya dari kondisi, posisi dan potensi wilayah masing-raasing.
Namun

tidak

posisinya
cukup

setiap

wilayah kondisinya memungkinkan

menguntungkan

untuk

ataupun mempunyai

memberikan kesejahteraan kepada

potensi

atau

yang

rakyat

yang

bermukim di wilayah itu sehingga harus dicukupi dari tempat
lain yang hampir selalu menyangkut kepentingan negara lain.

Oleh karena itu dibinanya hubungan

internasional

yang me

mungkinkan terbukanya peluang bagi setiap negara untuk men-

cukupi kebutuhannya dari negara lain melalui
Namun demikian tidak

jalan

damai.

jarang pula ditempuh dengan jalan ke-

kerasan. Maka masalah utama setiap negara,selain meningkatkan

kesejahteraan adalah mempertahankan

eksistensinya me-

liputi kemerdekaan,kedaulatan, kesatuan bangsa dan keutuhan
wilayahnya.

Dalam rangka mempertahankan eksistensi itu suatu

negara

dapat selamat dan lestari diperlukan persyaratan-persyaratan:
- Adanya suatu tujuan dan landasan perjuangan yang mampu
mempersatukan seluruh bangsa.

- Adanya kemampuan untuk melihat,mengenal, menyadari dan
gangguan-gangguan terhadap tujuan dan landasan per
juangan tersebut.

- Kemampuan dan tekad yang bulat untuk
ancaman-ancaman, hambatan-hambatan dan

mengatasi
gangguan-

gangguan tersebut.

- Adanya strategi nasional yang menunjukkan kerangka
dan arah gerak perjuangan menuju tujuan perjuangan
nasional.

- Mekanisme yang tepat untuk melaksanakan strategi
nasional tersebut senantiasa menilai ketapatan/
keserasian dengan situasi dan kondisi yang berubah
dengan tepat.

- Kepemimpinan nasional yang berwibawa, berdedikasi,
dan. mampu membangkitkan kegairahan dan partisipasi
bangsa dalam melaksanakan strategi nasional yang
telah digariskan. ( Departemen Pertahanan Keamanan

Lembaga Pertahanan Nasional, 1977 : ±±± ).
Hal - hal tersebut

Pancasila, landasan

harus berdasarkan landasan idiil

konstitusional Undang-Undang

Dasar

19Z+5 dan doktrin-doktrin pelaksanaan, diantaranya Wawasan
Nusantara dan Ketahanan Nasional,

dalam

mana

aspek

Pertahanan Keamanan Nasional merupakan bagian yang tidak
dapat dan tidak boleh dipisahkan.
Sedangkan

pengertian

Ketahanan

Nasional

diartikan

adalah :

Merupakan suatu kondisi dinamik suatu bangsa yang
berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional

di

dalam

menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman,
hambatan serta gangguan baik yang datang dari luar
maupun dari dalam, yang langsung maupun yang tidak
langsung membahayakan integritas, identitas dan kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan
mengejar tujuan perjuangan nasional. ( Pembinaan Ke
tahanan Nasional, Lemhanas, 198/f : 1 ).

Pada hakekatnya Ketahanan Nasional itu mempunyai
kondisi

dinamis, dimana

kedua kondisi

dinamis

dua

dimana

merupakan permasalahan pokok yaitu disatu pihak keuletan

dan ketangguhan, dan di lain pihak adalah adanya hakekat

3

tantangan, ancaman,

hambatan dan gangguan. Kedua masalah

ini mempunyai sasaran yang sama, di satu pihak keuletan
dan

ketangguhan

yang

akan

diterjemahkan

dalam bentuk

kemampuan serta dapat mengolah kekuatan nasional

secara

baik.

Sedangkan di lain pihak adanya hakekat tantangan, ancaman
hambatan dan gangguan yang juga dapat diterjemahkan dalara

bentuk kemampuan yang akan ditujukan untuk merongrong
kekuatan nasional. Dalam rangka usaha pembinaan Ketahanan
Nasional itu sendiri adanya segala usaha,

tindakan

dan

kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan penyusunan,
pembangunan, pengembangan, pengarahan, penggunaan
pengendalian demikian dalam

rangka pembinaan

serta

Ketahanan

Nasional, maka diwajibkan para mahasiswa memahami konsep-

konsep Ketahanan Nasional agar mempunyai wawasan yang
lebih luas dalam menghadapi tantangan, ancaman, hambatan,
gangguan

baik

dari

luar

maupun

dari

dalam agar bisa

mengatasi segala hal-hal yang tersebut di atas,
dalam Mata Kuliah Dasar Umum

para mahasiswa

maka di

diberikan

Pendidikan Kewiraan.

Tujuan dari Mata Kuliah Dasar Umum

melalui

Keputusan

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi mengeluarkan Keputusan

No : 0Zf8/Dj/Kep/1982

dan hasil rapat kerja Rektor

Universitas/lnstitut Negeri se Indonesia,
Pebruari I98O dan

tanggal 26-29

pertimbangan Konsersium Antar Bidang

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi. Pasal 1 ayat 3 secara

k

spesifik program Mata Kuliah Dasar Umum bertujuan meng-

hasilkan warga negara sarjana yang berkualifikasi sebagai
berikut :

1. Berjiwa Pancasila sehingga segala keputusan serta
tmdakannya mencerminkan

pengamalan

nilai - nilai

Pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang
tinggi, mendahulukan kepentingan nasional, dan
kemanusiaan sebagai sarjana Indonesia;
2. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bersikap dan
bertindak sesuai

dengan ajaran

agamanya, dan me

miliki tenggang rasa terhadap pemeluk agama;
3. Memiliki wawasan konprehensif dan pendekatan
integral di dalam menghadapi permasalahan kehidupan
baxk sosial, ekonomi, politik, pertahanan keamanan

maupun budaya;

4. Memiliki wawasan budaya yang luas tentang kehidupan
berperan serta meningkatkan kualitas maupun
lmgkungan alamiah dan secara bersama-sama berperan
di dalam pelestariannya;

Oleh karena itu kurikulum inti Mata Kuliah Dasar Umum
terdiri dari :

1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Pancasila
3. Pendidikan Kev/iraan

l+. Ilmu Budaya Dasar
5. Ilmu Sosial Dasar

6. Ilmu Alamiah Dasar

Dengan demikian penulis akan mengkaji masalah Pendapat Dosen

Tentang pengembangan Konsep Ketahanan Nasional sebagai bahan
kajian dalam penulisan Tesis ini, sebab tujuan Pendidikan

'Kewiraan secara khusus adalah " pemahaman dan penghayatan
Wawasan 'Nusantara, Ketahanan Nasional, Kebijaksanaan

dan

5

Strategi Nasional,

khususnya dalam bidang Pertahanan

Keamanan Nasional dan Sistem Pertahanan Rakyat

dan

semesta

untuk mempertebal semangat yang dalam menjaga kelangsungan
hidup bangsa". (Kurikulum Inti MKDU. 1983 : 16). Maka
Pendidikan Kewiraan pada hakekatnya menanamkan jiwa juang
yang mengandung nilai-nilai yaitu :
1. Nasionalisme,
2. Patriotisme,

3. Heroisme (Kepahlawanan)

*f. Tidak mengenal menyerah pantang mundur,
5. Gotong royong/kebersamaan,
6. Tanpa pamrih,
7. Percaya pada diri sendiri.

Atas dasar pemikiran tersebut di atas, penulis raengambil
judul : '. PENDAPAT DOSEN PENDIDIKAN KEWIRAAN TENTANG
PENGEMBANGAN KONSEP KETAHANAN NASIONAL DI IKIP BANDUNG

ti

B. Masalah Penelitian

Studi ini berupaya melihat gambaran pendapat

dosen

Pendidikan Kewiraan dalam pengembangan konsep Ketahanan
Nasional kepada mahasiswa IKIP Bandung melalui Pendidikan
Kewiraan.

Pendidikan Kewiraan merupakan salah satu mata kuliah
program MKDU, yang dapat mengembangkan konsep
Nasional.

Ketahanan

Jika dipertajam lagi judul di atas, maka dapat dipertegas
dengan membatasi bidang yang diperkirakan kuat keterlibatan-

nya dalam masalah yang akan diteliti. Bidang yang akan diteliti dengan indikator konsep sebagai berikut :

1. Konsep Wawasan Nusantara dalam kaitannya dengan Ketahanan
Nasional.

2. Konsep politik Strategi Nasional dalam kaitannya dengan
Ketahanan Nasional.

3. Konsep Politik Strategi Nasional Hankamnas dalara kaitan
nya dengan Ketahanan Nasional.

/f. Sistem Hankamnas dalam kaitannya dengan Ketahanan Nasional

Berdasarkan analisis tentang bidang yang terdapat

dalam

Pendidikan Kewiraan dalam pembinaan konsep Ketahanan Nasional

dapat memberikan atau memperoleh

hasil penafsiran di dalam

penelitian dengan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana pengembangan konsep Ketahanan Nasional sebagai
materi perkuliahan Pendidikan Kewiraan bagi mahasiswa IKIP
Bandung ?

2. Bagaimana pelaksanaan pengembangan konsep Ketahanan
Nasional melalui Pelaksanaan Matakuliah Pendidikan
Kewiraan di IKIP Bandung ?

3. Bagaimana meningkatkan efektivitas dalam mengembangkan
konsep Ketahanan Nasional melalui pelaksanaan Mata Kuliah
Pendidikan Kewiraan di IKIP Bandung ?

Berdasarkan pokok masalah di atas, penulis merumuskan

.pokok-pokok pertanyaan penelitian yang akan dijadikan pokok
pengembangan alat penelitian, seperti berikut :

1. Apakah yang menjadi inti pembahasan dalam matakuliah
Pendidikan Kewiraan di IKIP Bandung ?

2. Apakah konsep Ketahanan Nasional diperlukan dalam rangka
penanaman kesadaran bela negara melalui pelaksanaan Mata
Kuliah Pendidikan Kewiraan ?

3. Bagaimana pengembangan konsep Ketahanan Nasional sebagai
materi Pendidikan Kewiraan ?

4. Apakah yang menjadi sasaran dalam mengajarkan konsep
Ketahanan Nasional sebagai Materi Matakuliah Pendidikan
Kewiraan ?

5. Lebih banyak menekankan kepada aspek pengetahuan apakah
dalam mengajarkan konsep Ketahanan

Nasional

melalui

mata kuliah Pendidikan Kewiraan ?

6. Bagaimana pelaksanaan pengembangan

konsep

Ketahanan

Nasional melalui Pendidikan Kewiraan dilihat dari segi

aspek metodologi media/alat bantu mengajar dan partisipasi
mahasiswa dalam PBM ?

7. Apakah yang
pengembangan

menjadi
konsep

faktor

pendukung

Ketahanan

Nasional

pelaksanaan
melalui

Matakuliah pendidikan Kewiraan di IKIP Bandung ?

C. Tujuan penelitian

Sesuai

dengan latar

belakang

masalah

dan

perumusan

masalah maka tujuan penelitian adalah :

1. Untuk memperoleh gambaran mengenai pengembangan
Ketahanan

Nasional

dalam

mata

kuliah

konsep

Pendidikan

Kewiraan bagi mahasiswa IKIP Bandung.

2. Untuk memperoleh gambaran pelaksanaan pengembangan konsep
Ketahanan Nasional

kepada mahasiswa

IKIP Bandung melalui

Pendidikan Kewiraan.

3. Untuk memperoleh gambaran usaha - usaha apakah

yang

dilakukan untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan
pengembangan konsep Ketahanan Nasional kepada mahasiswa
IKIP Bandung melalui Pendidikan Kewiraan.

D. Kegunaan Penelitian

Secara teoritik studi ini bermanfaat bagi masukan suatu

generalisasi, asumsi dan hipotetik baru dalam program Mata
Kuliah Dasar Umum di perguruan

Tinggi. Sedangkan bagi ke-

pentingan praktis hasil studi ini dapat dipakai dalam usaha
lebih lanjut untuk

pembinaan konsep

kepada mahasiswa serta

bisa

menjadi

Ketahanan

pedoman

Nasional

bagi

para

pengajar Matakuliah Pendidikan Kewiraan yang bersangkutan.
E. Penjelasan Masalah

Walaupun dalam bab berikut akan dibahas beberapa konsep
dasar yang relevan dengan

permasalahan, namun pada bagian

9

ini perlu dijelaskan beberapa masalah yang sering digunakan
dalara pembahasan berikutnya.

Penelitian ini

berjudul »

pendapat

Dosen

Pendidikan

Kewiraan Dalam Pengembangan Konsep Ketahanan Nasional di IKIP

Bandung ". bermaksud untuk mendapat gambaran lengkap tentang
pengembangan Konsep Ketahanan Nasional IKIP Bandung.

Pendapat adalah suatu pertimbangan yang dilakukan

atas

dasar keakhlian. Opinion :"a formal statement by an expert
after careful study(= suatu pernyataan formal oleh seorang

ahli setelah melakukan studi yang cermat) ( Noach Webster,
Webster's Student Dictionary, hal 597, kol, 2, 1977).
Pendidikan secara

sederhana dapat

diartikan sebagai

usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai
nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.

dengan
Dengan

demikian bagaimana sederhananya peradaban suatu masyarakat,
di dalamnya terjadi atau berlangsung suatu proses pendidikan
Karena itulah sering dinyatakan pendidikan telah

panjang peradaban umat manusia. Pendidikan pada

ada

se-

hakekatnya

merupakan usaha manusia melestarikan hidupnya.

Kewiraan adalah suatu kondisi kejiwaan seseorang yang

mempunyai ciri-ciri : patriotik, berjiwa pemimpin, militan,
tekun, tangguh dan tahan uji.

Pengembangan adalah usaha, tindakan dan kegiatan
berhubungan dengan perencanaan, penyusunan,

yang

pengarahan,

pengendalian dan pengawasan segala sesuatu secara berdaya

10

guna dan berhasil guna

untuk raencapai

tujuan

yang

telah

ditentukan sebelumnya.

concept. A word or set of words that expresses a
general idea concerning the nature of something or the

relations between things, often

providing a category

for the classification of phenomena.
a means of ordering the vast

Concepts provide

diversity of

empirical

phenomena, are essential in the process of generalizing
and from the basis of language. However,

consepts are

not inherent in nature itself, waithing to be discovered

as it were : Concepts, including scientific concepts,
are mental constructs reflecting a certain point a person

uses have an important effect upon his perceptions of

reality. Scientific concepts form a part of scientific

THEORY. (GEORGE A. THE0D0RS0N, ACHILLES G. THE0D0RS0N, :
68).

Ketahanan adalah dari kata tahan itu terbentuklah

ketahanan yang berarti perihal tahan (kuat)

kata

ketangguhan

hati, ketabahan dalam menghadapi sesuatu.

Nasional adalah (bangsa yang telah menegara)

tersimpul

paham bahwa penduduk dari suatu wilayah tertentu yang telah
mempunyai pemerintahan nasional.

Ketahanan Nasional adalah merupakan suatu kondisi dinamik

suatu bangsa yang berisi keuletan dan

ketangguhan

mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan

yang

nasional di

dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman,
hambatan serta gangguan baik yang datang dari luar maupun
dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan integritas, identitas dan kelangsungan hidup bangsa
dan negara serta perjuangan mengejar tujuan perjuangan
nasional. (Brig. Jen. TNI Soemarno Soedarsono, 198^ : 1).

BAB

111

PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode penelitian

Metode yang dipergunakan"dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif.

Metode

ini

tujuan untuk melukiskan secara
karakteristik populasi.

dipergunakan

dengan

sistematis fakta

Dengan

atau

metode ini tidak

di-

maksudkan untuk mencari atau menjelaskan hubungan,tidak

menguji hipotesis atau membuat predikat. Dengan metode

deskriptif ini diharapkan dapat melahirkan
tentatif tentang penelitian ini,
Penelitian dengan

bukan

teori-teori

menguji teori.

menggunakan metode deskriptif ini

ialah dititik beratkan pada observasi.

tindak sebagai pengamat,

membuat

Penelitian ber

kategori

perilaku,

mengamati gejala dan mencatatnya.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. sebab
ada suatu peristiwa yang menarik

perhatian

peneliti

tetapi belum ada kerangka teoritis untuk menjelaskannya.

Dengan demikian dapatlah dikemukakan bahwa penelitian
dengan

metode

deskriptif

ini,

peneliti

terjun

ke

lapangan tanpa dibebani atau diarahkan oleh suatu teori.
Peneliti tidak bermaksud menguji teori. Peneliti bebas

mengamati objek yang diteliti, menjelajah dan menemukan
wawasan-wawasan baru sepanjang penelitian.

63

64

Jadi penelitian dengan menggunakan metode

deskriptif ialah

menjabarkan (abalisis), memadukan (sintesis),mengkalsifikasikan dan mengorganisasikan hasil-hasil penelitian.
B. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah seluruh

dosen

Pendidikan

Kewiraan IKIP Bandung,yang berjumlah 15 orang, yang tersebar
di seluruh Fakultas-fakultas di

lingkungan

IKIP

Bandung.

Daftar nama dan alamat mereka dapat diperoleh dari

Kantor

Bagian Administrasi IKIP Bandung.

Dalam penelitian ini tidak dilakukan pengambilan sampel,
akan tetapi seluruh populasi yang ada

dijadikan

sebagai

sampel yang disebut total sampel. Sebab

populasi yang ada

jumlahnya kecil dan terbatas.

pula

Demikian

sebenarnya

tidaklah ada suatu ketetapan yang mutlak berapa persen suatu

sajnpel harus diambil dari populasi. Ketiadaan ketetapan yang
mutlak itu tidak perlu menimbulkan keragu - raguan

dalam

penelitian ini. Dalam hubungan ini,Sutrisno (1980)menyatakan
bahwa salah satu usaha untuk menampung kesesatan yang mungkin

dialami,

karena kurang besarnya sampe,

adalah memberatkan

sarat-sarat yang lebih berat bagi penyelidik yang menggunakan

sampel kecil. Demikian pula,

Winarno (1975) menyatakan bahwa

adakalnya masalah penarikan sampel ditiadakan

sama

dengan memasukkan seluruh populasi sebagai sampel,
selama

jumlah

populasi

itu

diketahui

terbatas.

sekali
yakni

65

C. Teknik Pengumpulan Data

pengumpulan data

dilakukan

dengan menggunakan kusioner

yang disusun sendiri. Pengiriman kusioner dilakukan dengan
menggunakan surat pengantar yang memberikan

kesempatan

kepada responden untuk menjawab dengan tenggang waktu yang
dirasakan memadai, sekitar satu (1) atau (2) minggu sejak
kusioner dikirimkan responden diterima kembali.
Sebelum kusioner dikirimkan kepada respond, dicoba terlebih dahulu untuk menentukan tingkat keandalan atau

reliabilitasnya. Untuk itu telah dilakukan try out

kepada

dua puluh (20) orang dosen pendidikan Kewiraan yang diambil
dari dosen-dosen di luar perguruan IKIP Bandung.

Setelah

mempelajari jawaban dan pertanyaan responden, diadakan perbaikan terhadap kusioner, termasuk pengurangan dan

penambahan item, serta perbaikan susunan bahasa.
D» Teknik Analisis Data

penelitian yang bersifat deskriptif ini akan menggunakan

pengelolaan yang sederhana terhadap data-data yang terkumpul,
untuk mentes perumusan masalah

yang telah

dikemukakan

di

bagian muka (Bab I - pendahuluan). Untuk itu dipergunakan

persentasi {%) dan untuk selanjutnya dilakukan penafsiran
terhadap data-data yang diolahi satu demi satu.

Pengolahan data dengan cara persentase ialah mengkalkulasi-

kan,

mengkategorinya sesuatu dengan cara yang paling

sederhana, misalnya

mengelompkkan jawaban atas

sesuatu

66

pertanyaan dengan y_a atau tidak, mengelompokkan pendidikan
tertinggi

dengan

sarjana,

magister

atau

doktor,

dan

sebagainya. Dari pengelompokkan jawaban di atas selanjutnya
dilakukan penafsiran-penafsiran atau interprestasi atas data
tersebut. Demikianlah cara-cara yang akan dilakukan

dalam

pengolahan data nanti.

Rumus perhitungan prosentase adalah sebagai berikut :

prosentase = - X 100 %artinya membagi frekuensi jawaban
N

dengan jumlah sampel (N) dikalikan dengan 100 %.
beberapa butir pertanyaan tertentu tidak

Untuk

digunakan rumus

tersebut di atas, karena setiap responden diberikan kebebasan
untuk memberikan jawaban lebih dari jumlah sampel (N). Untuk

dipergunakan perhitungan dengan cara membagi frekuensi jawaban

setiap alternatif jawaban dengan

jumlah frekuensi

jawaban

dikalikan 100 %. Rumusnya adalah sebagai berikut :
prosentase =

•?

X 100 %.

Sedangkan potongan katagorisasi prosentase untuk menafsirkan
data digunakan patokan sebagai berikut :
A. 76 % - 100 % Sebagian besar

B. 51 % -

75 % Lebih dari setengah

C. 26 % -

50 % Sebahagian kecil

D.

0 % -

25 % Sedikit sekali.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bahasan ini penulis akan mencoba merumuskan be

berapa kesimpulan dan saran sebagai hasil

penelitian

dalam

rangka penulisan thesis ini, sebagai berikut ;
A. Kesimpulan

1. Dalam pelaksanaan pengembangan Konsep Ketahanan Nasional
bagi mahasiswa melalui Matakuliah

pendidikan Kewiraan

Nasional, menempatkan konsep Wawasan Nusantara

sebagai

konsep inti yang dibahas dan sekaligus

sebagai

pengembangan bagi konsep yang lainnya.

Hal

dasar

ini

sudah

menunjukkan bahwa dilihat dari aspek itu pengembangan
materi perkuliahan sesuai dengan

dasar

konseptual

pengembangan Konsep Ketahanan Nasional.

2. Untuk dapat mengembangkan Konsep Ketahanan Nasional me

lalui Matakuliah Pendidikan Kewiraan Nasional,khususnya
dalam pengembangan materi telah didukung

oleh

konsep

lainnya yang dilakukan secara terpadu (integrated) yang
meliputi

Konsep

Wawasan Nusantara,

sistem Hankamnas,

Bela Negara, politik Strategi Nasional, Rakyat terlatih
dan Konsep Dwi Fungsi ABRI.

Atas dukungan

itu

tujuan pengembangan Konsep Ketahanan Nasional

dari kandungan materi memiliki andalan
untuk mencapai tujuan tersebut.
.103

yang

maka
dilihat

tinggi

•104

3. Pengembangan konsep Ketahanan Nasional sebagai materi
matakuliah Pendidikan Kewiraan bertujuan

agar

maha

siswa memiliki kesadaran bela negara di samping cinta
tanah air dan rasa kebangsaan dalam kehidupan negara.

Hal ini telah disesuaikan dengan

gagasan

konseptual

dari sistim pertahanan nasional.

Untuk meningkatkan

efektivitas

pengembangan

Konsep

Ketahanan Nasional, khususnya dalam tujuan agar maha
siswa memiliki kesadaran untuk bela negara,cinta tanah

air, diperlukan Strategi belajar
banyak dapat menyentuh

mengajar yang lebih

perubahan

prilaku afektif.

Untuk itu dalam pengembangan program maupun

dalam

pelaksanaan program tidak didominir oleh pengembangan
aspek pengetahuan (kognitif).
4. Konsep Wawasan Nusantara menjadi dasar pembahasan dan
pengembangan konsep lainnya dalam pengembangan materi
untuk mengajarkan konsep

Matakuliah Pendidikan

Ketahanan

Nasional

Kewiraan Nasional.

dalam

Sedangkan

tujuannya lebih ditekankan kepada adanya pengembangan
pengetahuan tentang Wawasan Ketahanan Nasional.

jika dilihat relevansi

antara

dengan tujuan yang hendak

pengembangan

dicapai

Maka

konsep

sudah menunjukkan

secara konseptual "relevansi yang kuat" sehingga

me

mungkinkan pengembangan program berdasarkan pendekatan
sistem.

105

Untuk lebih efektifnya Pengembangan Konsep Ketahanan
Nasional

Nusantara.

dengan

berlandaskan

konsepsi

Wawasan

Mestinya tidak hanya ditekankan

pengembangan pengetahuan saja,
lebih ditekankan

kepada

Wawasan Nusantara sehingga
landasan bagi

pembinaan

kepada

akan tetapi

aspek

harus

pemahaman

lebih

kuat

kesadaran

Konsepsi

memberikan

bela

negara.

5. Pengembangan konsep Ketahanan Nasional melalui
laksanaan pendidikan Kev/iraan Nasional

siswa telah menerapkan beberapa

bagi

prinsip

pe
maha

mengejar

antara lain menggunakan "Multy Metoda dan Media",

evaluasi yang berkesinambungan(Continous evaluation)

yang dilaksanakan terhadap proses belajar dan hasil

belajar. Multy methoda, multy media/keragaman metoda
dan keragaman media, akan

lebih mendukung

efektifitas pelaksanaan pembinaan

Konsep

terhadap
Ketahanan

Nasional melalui Pendidikan Kewiraan. Apabila metode

dan media memperhatikan keragaman konsepsi mahasiswa
disamping karakteristik bahan kuliah.

6. Adanya usaha dikalangan para tenaga

pengajar

untuk

mengefektifkan pengembangan konsep Ketahanan Nasional
dalam pendidikan Kewiraan Nasional, Hal ini dilakukan

terbatas pada pembacaan buku literatur dan melakukan
kontak langsung dengan LEMHANAS.

Program pengajaran untuk meningkatkan kualitas tenaga

pengajar, akan lebih efektif dalam rangka pencapaian

106

tujuan kewiraan nasional dalam pengembangan konsep
Ketahanan Nasional. Jika para Dosen asisten memper-

siapkan "program pengayaan"

(enrichment program)

untuk para mahasiswa. Hal ini dapat

dibuat

bentuk modul atau paket belajar materinya

dalam
khusus

tentang Konsep Ketahanan Nasional.

7. Adanya pedoman pelaksanaan

program

perkuliahan

Kev/iraan Nasional, ternyata dirasakan telah banyak
menunjang dalam hal mengatasi kesulitan baik dalam
pengembangan program maupun dalam pelaksanaan proses

belajar mengajar termasuk

pengelolaan

mahasiswa.

Orientasi kepada Cara Belajar Mahasiswa Aktif melalui

pemilihan metode inqury, Discavery,

Problem Salving

akan lebih efektif jika diperhatikan aspek pengelolaan
mahasiswa.

B.

Saran -

1.

saran

Pengembangan konsep Ketahanan Nasional dengan mengguna
kan Wawasan Nusantara sebagai inti

pembahasan

materi perkuliahan, akan lebih efektif

dalam

jika dalam

me-

ngembangkannya dikaitkan dengan pengembangan kompetensi
guru misalnya bagaimana mengembangkan

konsep

tersebut

ditingkat persekolahan melalui mata pelajaran yang men
jadi spesialisasi setelah menjadi guru.

2.

Pengembangan konsep Ketahanan Nasional melalui pendidikan
kewiraan

bagi

efektif apabila

mahasiswa

IKIP

Bandung

akan

lebih

pengembangan materi perkuliahan tidak

107

hanya didukung secara terpadu dengan konsep Wawasan
Nusantara sistem Hankamnas,

Bela

Negara,

Strategi Nasional, Rakyat terlatih dan

Politik

Dwi

Fungsi

ABRI. Akan tetapi perlu dikorelasikan dengan konsep

konsep yang dibahas dalam Matakuliah

MKDU, lainnya

seperti Pendidikan Pancasila, dan Pendidikan Agama.
Disamping itu memasukan masalah-masalah aktual yang

terjadi dilingkungan masyarakat baik nasional,maupun
regional

dan

internasional

formal content ".

sebagai bahan "

in

DAFTAR PUSTAKA

Adi Sumardiman, dkk, Wawasan Nusantara, surya Indah, 1982.
Ali Moertopo, strategi politik Nasional, CSIS, 1974.

Astrid s. Susanto, pengantar sosiologi dan perubahan sosial,
Binacipta Anggota IKAPI, 1985.

Boulding, Kenneth, E., The image; dalam spradley, Jame, p.
(ed); culture and Cognition, Rules, Maps, and, plans,
Chandler publishing company, San Francisco, 1972.
Bunga Rampai Ketahanan Nasional, (Konsepsi &• Teori)
Utama, 19W.

Ripres

Bunga Rampai Wawasan Nusantara I, Lemhanas, Jakarta, 1981.

Buletin pendidikan Kewiraan, Dit. Jen. perguruan Tinggi dan
L emhanas, 1978.

Diktat Kuliah pendidikan Kewiraan / pokok - pokok

Kuliah

pendidikan Kewiraan, Wawasan Nusantara, Ketahanan '
Nasional, peparteraen pertahanan Kearaanan Lembaga per
tahanan Nasional, IKIP Bandung, 1977.
Doktrin pertahanan Keamanan Rakyat semesta, Lemhanas, DIK.

3B3/K/VII/1982.Doktrin Teritorial Nusantara, Staf G-5/TERHANKAM, 1970.
Faktor-Faktor Psikologi Dalara pemberian Kuliah Kewiraan,
Lemhanas, DIK.3H/KW/IX/198"^
Jarolimek John, social studies in Elementary Education,
Macmillian publishing, New York, 1971.

Kev/iraan Untuk Mahasiswa, Gramedia} 1985.
Kosasih Djahiri A., & Fatimah Ma'mun, (Co Autror),pengajaran

Studi sosial/ips ( Dasar - Dasar pengetahuan Metoaologi
Model Belajar Mengajar Ilmu pengetahuan Sosial, LPPP-IPS,

FKIS-IKIP Bandung, 19837T954.
Krech, David, Crutchfiled, Ballachey., individual in society,
Mc Graw-Hill International, 1982.

Kartasapoetra, G, S. Darmawan, Kev/iraan, Armico Bandung, 1982.
Kurikulum inti Mata Kuliah Dasar umum,
Direktorat jenderal
pendidikan Tinggi,Direktorat pembinaan Sarana Akademis Sub
Dit.pembinaan Kurikulum dan perlengkapan pengajaran, 1983.

Loomis p. Charles., social Systems, New York, I960.

108

109

Mochtar Kusumaatmadja, Hukum Masyarakat dan pembinaan Hukum
Nasional, Lembaga penelitian Hukum dan Kriminologi

Fakultas Hukum Universitas padjadjaran, 1976.
—•

» Pengambilan Kekayaan Alam Di Dasar Laut pan Tanah

Di Bawahnya (Seabed And Subsoil^" Dan Hukum Internasional,
Lembaga penelitian Hukum dan Kriminologi Fakultas Hukum
Universitas padjadjaran, 1969.
, pengaturan Hukum Masalah Lingkungan Hidup Manusia
Beberapa pikiran Dan Saran, Lembaga penelitian Hukum dan
Kriminologi Fakultas Hukum Universitas padjadjaran,1975.

, Fungsi dan perkembangan Hukum dalara pembangunan
Nasional, Lembaga penelitian Hukum dan Kriminologi
Fakultas Hukum Universitas padjadjaran, tanpa tahun.
Muhadjat Danusaputro St., Wawasan Nusantara (
politik dan Hukum), Alumni, 1979.

dalam

ilmu,

Numan Somantri, Gerakan pembaharuan Kurikulum Ilmu Pengetahuan
Sosial, IKIP Bandung, 1974.
, Metode pengajaran Civiec, IKIP Bandung, 1973.
Nasution. S., Metode Research, jemmars Bandung, 1977.
, Mengajar Dengan Sukses,jemmars Bandung, tanpa tahun,

, pidaktik Asas Asas Mengajar, jemars, Bandung, 1982.

t Asas Asas Kurikulum, Jemmars, Bandung, 1982.
, Berbagai pendekatan Dalam proses Belajar
Mengajar, Bina Aksara, Jakarta, 1982.
Oemar Hamalik, Teknik pengukuran dan

Evaluasi

dan

pendidikan,

Pustaka Martiana, Bandung, I986.
, sistem Pengelolaan Kelas : Manajemen pendidikan,
pustaka Martiana, Banaung, 1980.

Pembinaan Ketahanan Nasional, Lemhanas, DIK.131/E/II/1984.
pengantar Anatomi Konflik (Ikhtisar uraian),

116/IV/1982.

~

Lemhanas, DIK.

~~"

pengantar Dasar - Dasar Strategi Nasional, (Ikhtisar Uraian)
Lemhanas, DIK.101/KW/IX/1983.

11Q

peranan Aparatur Teritorial palam Menunjang KKN Mahasiswa pan

program AMD, Lemhanas, DIK.237/KW/III/19'857

Ringkasan ceramah UU No.20/82, HANKAMNEG. Lemhanas, DIK.205/
KW/ll/1985.
Sutrisno Hadi, Metodologi Research I, yayasan penerbitan
Fakultas psikologi Universitas Gadjah Mada yogyakarta,1982,

Talcot parson, Esei-Esei Sosiologi, Aksara persada, 1985.
Undang-Undang pasar 1945,Penghayatan pan pengamalan pancasila,
Garis-Garis Besar Haluan Negara, Team pembinaan penatar
Dan Bahan-Bahan penataran pegawai Republik Indonesia,1980.

Undang-Undang pokok Hankam,

politiea, 1982.

Winarno surakhmad, Metodologi pengajaran Nasional,
Bandung, 1979.
, pengantar interaksi
Bandung, 1982.

Mengajar - Belajar,

Wirandi, pengantar Tentang Sistem pan Analisis

jemmars,
Tarsito,

Sistem, P.T.

Karya Nusantara, Jakarta"! 1980.
Womack James g., piscovering the structure of social studies,
Benziger Brother, New York, 1970.