GEOFISIKA ( 18 Files )
SEMINAR NASIONAL JURUSAN FISIKA FMIPA UM 2015
Identifikasi Struktur Sesar Pada Reservoar Karbonat Menggunakan
Atribut Seismik Daerah Cekungan Jawa Timur
FITRIA YUNOV1), SUPRIYANTO2,*), WAHDANADIHAIDAR3)
Prodi Geofisika Reservoir Jurusan Fisika FMIPA UI. Kampus UI Depok 16424
1)E-mail: [email protected]
2)E-mail: [email protected]
2) HR Rasuna Said Kav 5 Bl X-7 Menara Kuningan, Karet Kuningan, Setia Budi
E-mail: [email protected]
1) Pascasarjana
TEL: 082284105544
ABSTRAK: Telah dilakukan analisis metode atribut seismik struktur untuk menentukan sesar
yang didukung menggunakan data seismik. Daerah penelitian ini berada didaerah Cekungan
Jawa Timur dengan formasi Tuban berumur Miosen. Objek penelitian dikategorikan batuan
karbonat jenis reef dan yang menarik untuk dianalisis pada reservoar karbonat yaitu berupa
zona sesar dikarenakan sulitnya untuk menginterpretasi struktur sesar pada reservoir karbonat.
Metode yang digunakan adalah atribut seismik, yaitu atribut spektral dekomposisi Continuous
Wavelet Transform (CWT) dan Atribut Similarity,. Hasil analisa dari atribut menunjukkan
atribut spektral dekomposisi CWT, dan Similarity terlihat jelas pada peta atribut. Sesar berarah
barat daya menuju timur laut.
Kata Kunci: Karbonat reef, Spektral Dekomposisi Continuous Wavelet Transform (CWT),
Atribut Similarity
PENDAHULUAN
Batuan karbonat memiliki kontribusi besar terhadap cadangan minyak dunia.
Sebagian besar total jumlah cadangan minyak dunia ada pada reservoar jenis batuan
karbonat. Batuan karbonat terbentuk pada kondisi lingkungan tertentu, seperti kondisi
suhu, sinar matahari dan kestabilan tektonik. Batuan karbonat rentan terhadap
patahan dan pelipatan dibandingkan dengan sandstone, maka akan memungkinkan
terbentuknya rekahan sebagai jalan untuk mengalirkan fluida reservoar (minyak, gas,
dan air). Salah satu analisis untuk mengetahui karakter karbonat di setiap daerah
adalah interpretasi seismik.
Interpretasi data seismik merupakan proses pengolahan data seismik lanjutan yang
berguna untuk mendapatkan berbagai informasi yang terkandung didalam data seismik
termasuk zona sesar. Penentuan sesar secara konvensional dilakukan dengan cara
melakukan interpretasi langsung pada data seismik karena sesar mayor sudah terlihat
pada penampang vertikal. Penentuan sesar dengan metode ini pada umumnya tidak
terlepas dari bias interpretasi dan kurang dapat mengevaluasi sesar secara lebih detail.
Oleh karena itu, diperlukan adanya suatu metode untuk mendeteksi adanya sesar.
Salah satu metode geofisika yang sudah lama berkembang adalah atribut seismik yang
membantu memetakan sesar dan struktur geologi
Lapangan X merupakan lapangan migas yang berada di Cekungan Jawa Timur,
formasi Tuban dan berumur Miosen. Berdasarkan data dari PT JOB PertaminaPetrochina East Java jenis reservoar pada lapangan penelitian merupakan batuan
karbonat berjenis reef berarah barat - timur. Litologi pada formasi ini kaya fosil dan
dicirikan oleh lapisan koral masif. Sesar pada sekitar lapisan karbonat tersebut menjadi
fokus pada penelitian ini.
Penelitian dengan menggunakan atribut seismik sudah pernah dilakukan
oleh peneliti sebelumnya. Berdasarkan penelitian Jibrin dkk (2009), interpretasi
sesar dan struktur penyertanya dengan menggunakan atribut similarity dan
curvature terhadap data seismik 3-D berhasil mengidentifikasi struktur dengan
lebih detail dan dalam waktu yang lebih cepat dari data seismik yang sangat
ISBN 978-602-71279-1-9
FG-49
SEMINAR NASIONAL JURUSAN FISIKA FMIPA UM 2015
besar. Najmiah, dkk. (2013), Kenampakan adanya patahan dan bentuk bodi
reservoar kurang bisa terlihat jelas pada data seismik konvensional, oleh karena
itu perlu dilakukan analisis seismik atribut yang dapat memperlihatkan adanya
patahan dan bentuk bodi resevoar secara lebih jelas menggunakan atribut
variance.
Berdasarkan hal di atas pada penelitian ini difokuskan untuk mengidentifikasi dan
menginterpretasi struktur sesar pada zona reservoir karbonat dilakukan dengan
analisis atribut-atribut tersebut. Salah satu alasan yang menarik untuk dibahas pada
penelitian ini adalah mengidentifkasi dan menganalisis struktur sesar dengan metode
beberapa atribut seismik, yaitu Spektral Dekomposisi Continuous Wavelet Transform
(CWT), atribut Similarity,. Penelitian ini diharapkan dapat mengidentifikasi adanya
zona sesar yang berperan sebagai minyak dalam penyaluran dan pergerakkan minyak
selanjutnya pada suatu petroleum system.
METODE PENELITIAN
Data dan Perangkat yang digunakan
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer berupa data seismic,
data horizon, dan data geologi. Data seismic memiliki jumlah Inline = 259 (1200-1459)
dan Crossline = 199 (5241-5440) jarak spasi antar inline sebesar 10 m dan sampling
rate sebesar 2 ms. Data geologi meliputi informasi geologi regional daerah. terdapat
beberapa data mengenai kondisi umum regional cekungan Jawa Timur berupa kondisi
stratigrafi, tektonik, stratigrafi dan petroleum system.
Adapun perangkat yang digunakan adalah Opendetect 4.1 dan Petrel 2009
Tahap Penelitian
1.
2.
3.
4.
Pada penelitian ini terdapat langkah langkah sebagai berikut:
Data seismik dan peta struktur waktu di aplikasikan atribut seismik.
Melakukan interpretasi struktur sesar pada data seismik dan peta struktur waktu.
Konfirmasi struktur sesar dari data geologi.
Memetakan struktur patahan pada zona penelitian.
Data
Seismik
Data
Geologi
Gambar 11: Peta struktur
waktu zona B2
Atribut
Atribut
Spektral
Similarit
Dekomposi
y
Interpretasi
Struktur Patahan
Konfirmasi
Struktur
Patahan dari
data geologi
Pemetaan
Struktur Patahan
Gambar 1.1 Diagram Alir Penelitian
ISBN 978-602-71279-1-9
FG-50
SEMINAR NASIONAL JURUSAN FISIKA FMIPA UM 2015
1.
a.
Pengolahan Atribut Seismik
CWT
Pada data ini memiliki tiga variasi frekuensi low = 10 Hz, middle = 30 Hz dan high
= 50 Hz. Analisis spektrum frekuensi dapat dilihat dari gambar 1.7a dan 1.7b.
Aplikasi dekomposisi spektral pada seismik dan peta struktur waktu selesai
dilakukan. Data di save dalam format .segy dan diexport ke dalam format .segy.
Kemudian dilakukan export spektral dekomposisi CWT dari software OpendTect dan di
import ke dalam software petrel yang selanjutnya akan dilakukan interpretasi untuk
menentukan indikasi adanya zona sesar.
Gambar 1.2a Time
Frequency Spectrum
pada zona target
Gambar 1.2b Amplitude
Spectrum pada zona target
b. Atribut Similarity
Pengolahan data menggunakan atribut seismik similarity bertujuan untuk
mengetahui pola penyebaran patahan. Proses atribut similarity dilakukan di
software OpendTect 4.2. Konsep atribut similarity mencari kesamaan trace dari
bentuk batuan karbonat seperti parabola sehingga trace satu dengan yang lain
berbeda-beda.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Analisis Data Seismik
Pada area penelitian ini menggunakan data seismik Poststack 3D reservoir
karbonat untuk mengevaluasi hasil atribut seismik dalam karakterisasi zona sesar.
Gambar 1.3a merupakan penampang inline 1370 sebelum dilakukan interpretasi sesar.
Daerah penelitian pada formasi tuban karbonat yang terbentuk oleh perkembangan
karbonat (reef). onlap terbentuk dari reflektor kuat yang berada sekitar tubuh batuan
karbonat. Terminasi reflektor kuat ini menjadi batas kontak litologi antara tubuh
batuan karbonat (reef).
ISBN 978-602-71279-1-9
FG-51
SEMINAR NASIONAL JURUSAN FISIKA FMIPA UM 2015
Gambar 1.3b merupakan penampang 1370 yang telah dilakukan interpretasi sesar.
Terdapat beberapa jenis sesar geser yang terlihat. Jenis sesar geser yang terlihat antara
F1 - F2 adalah sesar geser berjenis flower structure negatif karena reflektor yang
memiliki satu kesamaan waktu antara dua sesar terlihat turun daripada reflektor pada
kanan dan kiri. Sedangkan jenis sesar geser antara F1 F2 dan F3 - F4 merupakan
sesar geser jenis flower structure positif karena reflektor yang memiliki satu kesamaan
waktu antara dua sesar terlihat naik daripada reflektor pada kanan dan kiri.
F1
F2
F3
F4
Flower
structure
(-)
a
Flower
structure
(+)
b
Gambar 1.3 Hasil Interpretasi Struktur pada Penampang Seismik original di Inline
1370
Gambar 1.4a merupakan penampang crossline 5241 sebelum dilakukan interpretasi
sesar. Terlihat adanya beberapa sesar pada penampang crossline ini. Gambar 1.4b
merupakan penampang crossline 5241 yang telah dilakukan interpretasi sesar. Jenis
sesar yang terlihat pada penampang crossline juga sama yaitu sesar geser. Jenis sesar
geser yang terlihat anatar F1-F2 dan F3-F4 adalah flower structure negatif. Sedangkan
flower structure positif terlihat pada sesar geser antara F3-F4.
F2
F4
F1
F3
a
b
Flower
structure (-)
Flower
structure (+)
Gambar 1.4 Hasil Interpretasi Struktur pada Penampang Seismik original di crossline
5241
ISBN 978-602-71279-1-9
FG-52
SEMINAR NASIONAL JURUSAN FISIKA FMIPA UM 2015
Hasil Analisis Dekomposisi spektral Continuous Wavelet Transform CWT)
Pada gambar 1.5a, b, c merupakan hasil dari running spectral dekomposisi pada
frekuensi 50 Hz , 30 Hz, dan 10 Hz. Pada gambar 1.5a yang tidak menunjukkan adanya
patahan yang jelas, pada gambar 1.5b adanya patahan yang mulai terlihat pada
penampang seismik berarah timur laut-barat daya, sedangkan pada gambar 1.5c
memperlihatkan adanya patahan yang lebih jelas dari pada kedua frekuensi
sebelumnya yaitu pada frekuensi 10 Hz sesuai dengan gambar patahan pada
penampang seismik pada gambar 1.5d
F1
F1 F2
F2
F3
F3
F4
F4
a
F1
b
F2
F1
F2
F3
F3
F4
c
F4
d
Gambar 1.5 Penampang Seismik pada Inline 1370 dengan Dekomposisi Spektral
Berbasis Transformasi Wavelet Kontinyu (CWT) dengan 3 variasi,a. low frekuensi = 10
Hz, b. middle frekuensi = 30 Hz, c. high frekuensi = 50 Hz
ISBN 978-602-71279-1-9
FG-53
SEMINAR NASIONAL JURUSAN FISIKA FMIPA UM 2015
F2
F1
F3
F4
Gambar 1.6 Penampang Seismik pada Xline 5241 dengan Atribut Spektral Dekomposisi
CWT
Dari hasil analisis struktur pada 10 Hz menunjukkan spektral Amplitude tinggi
seperti pada warna kuning hitam memiliki frekuensi tinggi sedangkan warna biru
menunjukan Amplitude rendah. Dikarenakan adanya anomali frekuensi, karena prinsip
dekomposisi spektral adalah mencari anomali di frekuensi rendah, ketika
mendekomposisikan frekuensi maka di frekuensi 10 Hz terlihat adanya lapisan
karbonat yang diinterpretasi dengan garis warna merah yang memanjang dari arah
barat menuju timur. Zona sesar juga terlihat dengan jelas yang ditandai dengan garis
berarah timur laut. Seperti yang terlihat pada gambar 1.7
Gambar 1.7 Peta Atribut Spekral Dekomposisi dengan frekuensi 10 Hz
Hasil Analisis Atribut Similarity
Atribut similarity digunakan untuk kesamaan antar trace. Hasil interpretasi similarity
menunjukkan adanya sesar geser yang terlihat jelas. Jenis sesar geser berupa flower
structure karena diantara dua sesar terdapat reflector turun. arah dari sesar geser
timur laut dan barat daya. Hal tersebut sesuai dengan gambar 1.8a dan 1.8b
ISBN 978-602-71279-1-9
FG-54
SEMINAR NASIONAL JURUSAN FISIKA FMIPA UM 2015
F1 F2
F3
F4
F
F2
1
F
3
F
4
a
b
Gambar 1.8 Penampang Seismik pada Inline 1370 dan Xline 5241 dengan Atribut
Similarity
Gambar 1.9 Peta Atribut Similarity
Gambar 1.9 peta atribut menunjukan hasil atribut seismik similarity pada horizon top
tuban. warna putih menunjukkan adanya ketidaksamaan antara trace satu dengan
trace lain. Hal ini dissimilarity sangat efektif untuk menggambarkan pola patahan.
Pada horizon top tuban, pola patahan dapat digambarkan dengan baik, sesar yang
terlihat mengarah timur laut-barat daya.
KESIMPULAN
1. Dekomposisi Spektral CWT dapat memperlihatkan adanya patahan pada reservoar
karbonat lebih jelas di frekuensi 10 Hz
2. Atribut similarity dapat memperlihatkan zona sesar dengan jelas
koheren yang rendah
pada nilai
3. Jenis sesar yang terlihat merupakan jenis sesar geser flower structure.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu
dalam proses pelaksanaan penelitian ini.
ISBN 978-602-71279-1-9
FG-55
SEMINAR NASIONAL JURUSAN FISIKA FMIPA UM 2015
DAFTAR RUJUKAN
Jibrin, B.W., et.al, 2009, Application of Volumetric Seismik Attributes to Delineate Fault
Geometry: Examples From The Outer Fold And Trust Belt, Deepwater Niger Delta
(Join Development Zone), dGB Earth Sciences.
Satyana, A. H., dan Purwaningsih, M. E. 2003. Geochemistry Of The East Java Basin:
New Observation On Oil Grouping, Genetic Gas Type And Trends Of Hydrocarbon
Habitats. 29th Annual Convention Proceeding, IndonesianPetroleum Association
Sribudiyani., Muchsin, N., Ryacudu, R., Kunto, T., Astono, P., Prasetya, I., Sapiie, B.,
Asikin, S., Harsolumakso, A. H., dan Yulianto, I. 2003. The Collision OfThe East
Java Microplate And Its Implication For Hydrocarbon Occurrences
ISBN 978-602-71279-1-9
FG-56
Identifikasi Struktur Sesar Pada Reservoar Karbonat Menggunakan
Atribut Seismik Daerah Cekungan Jawa Timur
FITRIA YUNOV1), SUPRIYANTO2,*), WAHDANADIHAIDAR3)
Prodi Geofisika Reservoir Jurusan Fisika FMIPA UI. Kampus UI Depok 16424
1)E-mail: [email protected]
2)E-mail: [email protected]
2) HR Rasuna Said Kav 5 Bl X-7 Menara Kuningan, Karet Kuningan, Setia Budi
E-mail: [email protected]
1) Pascasarjana
TEL: 082284105544
ABSTRAK: Telah dilakukan analisis metode atribut seismik struktur untuk menentukan sesar
yang didukung menggunakan data seismik. Daerah penelitian ini berada didaerah Cekungan
Jawa Timur dengan formasi Tuban berumur Miosen. Objek penelitian dikategorikan batuan
karbonat jenis reef dan yang menarik untuk dianalisis pada reservoar karbonat yaitu berupa
zona sesar dikarenakan sulitnya untuk menginterpretasi struktur sesar pada reservoir karbonat.
Metode yang digunakan adalah atribut seismik, yaitu atribut spektral dekomposisi Continuous
Wavelet Transform (CWT) dan Atribut Similarity,. Hasil analisa dari atribut menunjukkan
atribut spektral dekomposisi CWT, dan Similarity terlihat jelas pada peta atribut. Sesar berarah
barat daya menuju timur laut.
Kata Kunci: Karbonat reef, Spektral Dekomposisi Continuous Wavelet Transform (CWT),
Atribut Similarity
PENDAHULUAN
Batuan karbonat memiliki kontribusi besar terhadap cadangan minyak dunia.
Sebagian besar total jumlah cadangan minyak dunia ada pada reservoar jenis batuan
karbonat. Batuan karbonat terbentuk pada kondisi lingkungan tertentu, seperti kondisi
suhu, sinar matahari dan kestabilan tektonik. Batuan karbonat rentan terhadap
patahan dan pelipatan dibandingkan dengan sandstone, maka akan memungkinkan
terbentuknya rekahan sebagai jalan untuk mengalirkan fluida reservoar (minyak, gas,
dan air). Salah satu analisis untuk mengetahui karakter karbonat di setiap daerah
adalah interpretasi seismik.
Interpretasi data seismik merupakan proses pengolahan data seismik lanjutan yang
berguna untuk mendapatkan berbagai informasi yang terkandung didalam data seismik
termasuk zona sesar. Penentuan sesar secara konvensional dilakukan dengan cara
melakukan interpretasi langsung pada data seismik karena sesar mayor sudah terlihat
pada penampang vertikal. Penentuan sesar dengan metode ini pada umumnya tidak
terlepas dari bias interpretasi dan kurang dapat mengevaluasi sesar secara lebih detail.
Oleh karena itu, diperlukan adanya suatu metode untuk mendeteksi adanya sesar.
Salah satu metode geofisika yang sudah lama berkembang adalah atribut seismik yang
membantu memetakan sesar dan struktur geologi
Lapangan X merupakan lapangan migas yang berada di Cekungan Jawa Timur,
formasi Tuban dan berumur Miosen. Berdasarkan data dari PT JOB PertaminaPetrochina East Java jenis reservoar pada lapangan penelitian merupakan batuan
karbonat berjenis reef berarah barat - timur. Litologi pada formasi ini kaya fosil dan
dicirikan oleh lapisan koral masif. Sesar pada sekitar lapisan karbonat tersebut menjadi
fokus pada penelitian ini.
Penelitian dengan menggunakan atribut seismik sudah pernah dilakukan
oleh peneliti sebelumnya. Berdasarkan penelitian Jibrin dkk (2009), interpretasi
sesar dan struktur penyertanya dengan menggunakan atribut similarity dan
curvature terhadap data seismik 3-D berhasil mengidentifikasi struktur dengan
lebih detail dan dalam waktu yang lebih cepat dari data seismik yang sangat
ISBN 978-602-71279-1-9
FG-49
SEMINAR NASIONAL JURUSAN FISIKA FMIPA UM 2015
besar. Najmiah, dkk. (2013), Kenampakan adanya patahan dan bentuk bodi
reservoar kurang bisa terlihat jelas pada data seismik konvensional, oleh karena
itu perlu dilakukan analisis seismik atribut yang dapat memperlihatkan adanya
patahan dan bentuk bodi resevoar secara lebih jelas menggunakan atribut
variance.
Berdasarkan hal di atas pada penelitian ini difokuskan untuk mengidentifikasi dan
menginterpretasi struktur sesar pada zona reservoir karbonat dilakukan dengan
analisis atribut-atribut tersebut. Salah satu alasan yang menarik untuk dibahas pada
penelitian ini adalah mengidentifkasi dan menganalisis struktur sesar dengan metode
beberapa atribut seismik, yaitu Spektral Dekomposisi Continuous Wavelet Transform
(CWT), atribut Similarity,. Penelitian ini diharapkan dapat mengidentifikasi adanya
zona sesar yang berperan sebagai minyak dalam penyaluran dan pergerakkan minyak
selanjutnya pada suatu petroleum system.
METODE PENELITIAN
Data dan Perangkat yang digunakan
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer berupa data seismic,
data horizon, dan data geologi. Data seismic memiliki jumlah Inline = 259 (1200-1459)
dan Crossline = 199 (5241-5440) jarak spasi antar inline sebesar 10 m dan sampling
rate sebesar 2 ms. Data geologi meliputi informasi geologi regional daerah. terdapat
beberapa data mengenai kondisi umum regional cekungan Jawa Timur berupa kondisi
stratigrafi, tektonik, stratigrafi dan petroleum system.
Adapun perangkat yang digunakan adalah Opendetect 4.1 dan Petrel 2009
Tahap Penelitian
1.
2.
3.
4.
Pada penelitian ini terdapat langkah langkah sebagai berikut:
Data seismik dan peta struktur waktu di aplikasikan atribut seismik.
Melakukan interpretasi struktur sesar pada data seismik dan peta struktur waktu.
Konfirmasi struktur sesar dari data geologi.
Memetakan struktur patahan pada zona penelitian.
Data
Seismik
Data
Geologi
Gambar 11: Peta struktur
waktu zona B2
Atribut
Atribut
Spektral
Similarit
Dekomposi
y
Interpretasi
Struktur Patahan
Konfirmasi
Struktur
Patahan dari
data geologi
Pemetaan
Struktur Patahan
Gambar 1.1 Diagram Alir Penelitian
ISBN 978-602-71279-1-9
FG-50
SEMINAR NASIONAL JURUSAN FISIKA FMIPA UM 2015
1.
a.
Pengolahan Atribut Seismik
CWT
Pada data ini memiliki tiga variasi frekuensi low = 10 Hz, middle = 30 Hz dan high
= 50 Hz. Analisis spektrum frekuensi dapat dilihat dari gambar 1.7a dan 1.7b.
Aplikasi dekomposisi spektral pada seismik dan peta struktur waktu selesai
dilakukan. Data di save dalam format .segy dan diexport ke dalam format .segy.
Kemudian dilakukan export spektral dekomposisi CWT dari software OpendTect dan di
import ke dalam software petrel yang selanjutnya akan dilakukan interpretasi untuk
menentukan indikasi adanya zona sesar.
Gambar 1.2a Time
Frequency Spectrum
pada zona target
Gambar 1.2b Amplitude
Spectrum pada zona target
b. Atribut Similarity
Pengolahan data menggunakan atribut seismik similarity bertujuan untuk
mengetahui pola penyebaran patahan. Proses atribut similarity dilakukan di
software OpendTect 4.2. Konsep atribut similarity mencari kesamaan trace dari
bentuk batuan karbonat seperti parabola sehingga trace satu dengan yang lain
berbeda-beda.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Analisis Data Seismik
Pada area penelitian ini menggunakan data seismik Poststack 3D reservoir
karbonat untuk mengevaluasi hasil atribut seismik dalam karakterisasi zona sesar.
Gambar 1.3a merupakan penampang inline 1370 sebelum dilakukan interpretasi sesar.
Daerah penelitian pada formasi tuban karbonat yang terbentuk oleh perkembangan
karbonat (reef). onlap terbentuk dari reflektor kuat yang berada sekitar tubuh batuan
karbonat. Terminasi reflektor kuat ini menjadi batas kontak litologi antara tubuh
batuan karbonat (reef).
ISBN 978-602-71279-1-9
FG-51
SEMINAR NASIONAL JURUSAN FISIKA FMIPA UM 2015
Gambar 1.3b merupakan penampang 1370 yang telah dilakukan interpretasi sesar.
Terdapat beberapa jenis sesar geser yang terlihat. Jenis sesar geser yang terlihat antara
F1 - F2 adalah sesar geser berjenis flower structure negatif karena reflektor yang
memiliki satu kesamaan waktu antara dua sesar terlihat turun daripada reflektor pada
kanan dan kiri. Sedangkan jenis sesar geser antara F1 F2 dan F3 - F4 merupakan
sesar geser jenis flower structure positif karena reflektor yang memiliki satu kesamaan
waktu antara dua sesar terlihat naik daripada reflektor pada kanan dan kiri.
F1
F2
F3
F4
Flower
structure
(-)
a
Flower
structure
(+)
b
Gambar 1.3 Hasil Interpretasi Struktur pada Penampang Seismik original di Inline
1370
Gambar 1.4a merupakan penampang crossline 5241 sebelum dilakukan interpretasi
sesar. Terlihat adanya beberapa sesar pada penampang crossline ini. Gambar 1.4b
merupakan penampang crossline 5241 yang telah dilakukan interpretasi sesar. Jenis
sesar yang terlihat pada penampang crossline juga sama yaitu sesar geser. Jenis sesar
geser yang terlihat anatar F1-F2 dan F3-F4 adalah flower structure negatif. Sedangkan
flower structure positif terlihat pada sesar geser antara F3-F4.
F2
F4
F1
F3
a
b
Flower
structure (-)
Flower
structure (+)
Gambar 1.4 Hasil Interpretasi Struktur pada Penampang Seismik original di crossline
5241
ISBN 978-602-71279-1-9
FG-52
SEMINAR NASIONAL JURUSAN FISIKA FMIPA UM 2015
Hasil Analisis Dekomposisi spektral Continuous Wavelet Transform CWT)
Pada gambar 1.5a, b, c merupakan hasil dari running spectral dekomposisi pada
frekuensi 50 Hz , 30 Hz, dan 10 Hz. Pada gambar 1.5a yang tidak menunjukkan adanya
patahan yang jelas, pada gambar 1.5b adanya patahan yang mulai terlihat pada
penampang seismik berarah timur laut-barat daya, sedangkan pada gambar 1.5c
memperlihatkan adanya patahan yang lebih jelas dari pada kedua frekuensi
sebelumnya yaitu pada frekuensi 10 Hz sesuai dengan gambar patahan pada
penampang seismik pada gambar 1.5d
F1
F1 F2
F2
F3
F3
F4
F4
a
F1
b
F2
F1
F2
F3
F3
F4
c
F4
d
Gambar 1.5 Penampang Seismik pada Inline 1370 dengan Dekomposisi Spektral
Berbasis Transformasi Wavelet Kontinyu (CWT) dengan 3 variasi,a. low frekuensi = 10
Hz, b. middle frekuensi = 30 Hz, c. high frekuensi = 50 Hz
ISBN 978-602-71279-1-9
FG-53
SEMINAR NASIONAL JURUSAN FISIKA FMIPA UM 2015
F2
F1
F3
F4
Gambar 1.6 Penampang Seismik pada Xline 5241 dengan Atribut Spektral Dekomposisi
CWT
Dari hasil analisis struktur pada 10 Hz menunjukkan spektral Amplitude tinggi
seperti pada warna kuning hitam memiliki frekuensi tinggi sedangkan warna biru
menunjukan Amplitude rendah. Dikarenakan adanya anomali frekuensi, karena prinsip
dekomposisi spektral adalah mencari anomali di frekuensi rendah, ketika
mendekomposisikan frekuensi maka di frekuensi 10 Hz terlihat adanya lapisan
karbonat yang diinterpretasi dengan garis warna merah yang memanjang dari arah
barat menuju timur. Zona sesar juga terlihat dengan jelas yang ditandai dengan garis
berarah timur laut. Seperti yang terlihat pada gambar 1.7
Gambar 1.7 Peta Atribut Spekral Dekomposisi dengan frekuensi 10 Hz
Hasil Analisis Atribut Similarity
Atribut similarity digunakan untuk kesamaan antar trace. Hasil interpretasi similarity
menunjukkan adanya sesar geser yang terlihat jelas. Jenis sesar geser berupa flower
structure karena diantara dua sesar terdapat reflector turun. arah dari sesar geser
timur laut dan barat daya. Hal tersebut sesuai dengan gambar 1.8a dan 1.8b
ISBN 978-602-71279-1-9
FG-54
SEMINAR NASIONAL JURUSAN FISIKA FMIPA UM 2015
F1 F2
F3
F4
F
F2
1
F
3
F
4
a
b
Gambar 1.8 Penampang Seismik pada Inline 1370 dan Xline 5241 dengan Atribut
Similarity
Gambar 1.9 Peta Atribut Similarity
Gambar 1.9 peta atribut menunjukan hasil atribut seismik similarity pada horizon top
tuban. warna putih menunjukkan adanya ketidaksamaan antara trace satu dengan
trace lain. Hal ini dissimilarity sangat efektif untuk menggambarkan pola patahan.
Pada horizon top tuban, pola patahan dapat digambarkan dengan baik, sesar yang
terlihat mengarah timur laut-barat daya.
KESIMPULAN
1. Dekomposisi Spektral CWT dapat memperlihatkan adanya patahan pada reservoar
karbonat lebih jelas di frekuensi 10 Hz
2. Atribut similarity dapat memperlihatkan zona sesar dengan jelas
koheren yang rendah
pada nilai
3. Jenis sesar yang terlihat merupakan jenis sesar geser flower structure.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu
dalam proses pelaksanaan penelitian ini.
ISBN 978-602-71279-1-9
FG-55
SEMINAR NASIONAL JURUSAN FISIKA FMIPA UM 2015
DAFTAR RUJUKAN
Jibrin, B.W., et.al, 2009, Application of Volumetric Seismik Attributes to Delineate Fault
Geometry: Examples From The Outer Fold And Trust Belt, Deepwater Niger Delta
(Join Development Zone), dGB Earth Sciences.
Satyana, A. H., dan Purwaningsih, M. E. 2003. Geochemistry Of The East Java Basin:
New Observation On Oil Grouping, Genetic Gas Type And Trends Of Hydrocarbon
Habitats. 29th Annual Convention Proceeding, IndonesianPetroleum Association
Sribudiyani., Muchsin, N., Ryacudu, R., Kunto, T., Astono, P., Prasetya, I., Sapiie, B.,
Asikin, S., Harsolumakso, A. H., dan Yulianto, I. 2003. The Collision OfThe East
Java Microplate And Its Implication For Hydrocarbon Occurrences
ISBN 978-602-71279-1-9
FG-56