PERAN “PROEFSTATION OOST JAVA” TERHADAP INDUSTRI GULA NASIONAL TAHUN 1947-1958.

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

PERAN “PROEFSTATION OOST JAVA” TERHADAP
INDUSTRI GULA NASIONAL TAHUN 1947-1958

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan
guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Ilmu Sejarah
Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret

Disusun Oleh
HASYRUL AFIF
C. 0509016

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA

2014
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user
ii

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user
iii

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id


commit to user
iv

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

MOTTO

Neverending story, hidupmu tidak akan berakhir ketika kamu tidur pulas di
malam hari, sebab masiih ada hari esok yang lebih menantang untuk
dihadapi, bangun dan hadapi setiap tantangannya!
Penulis

Victory love preparation (tidak ada sebuah kemenangan tanpa persiapan)
Film “The Mechanic”

commit to user
v


perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan
untuk:
1. Kedua orang tua tercinta Bapak
Samsul

Anam

dan

Ibu

Masrokhani
2. Kakak-kakakku Mufid dan Hanum


commit to user
vi

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberi
kemudahan dan limpahan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Peran Proefstation Oost Java Terhadap
Industri Gula Nasional Tahun 1947-1958”.
Dalam pelaksanaannya, skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak, baik dorongan, bimbingan, dan pengarahan yang diberikan. Untuk itu
sudah sepantasnya penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni
Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Dra. Sawitri Pri Prabawati, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Ilmu Sejarah

Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Dra. Sri Wahyuningsih, M. Hum, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Sejarah
Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Tiwuk Kusuma Hastuti, S.S, M.Hum, selaku pembimbing skripsi yang
memberikan dorongan, masukan dan kritik dalam proses penulisan dan
penyelesaian skripsi.
5. Yusana Sasanti Dadtun, S.S., M.Hum, selaku Pembimbing Akademik
yang senantiasa memberikan motivasinya.
6. Segenap staf dan dosen pengajar di Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Sastra
dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta, terimakasih atas ilmu
yang bermanfaat.
7. Segenap staf dan karyawan UPT. Perpustakaan UNS, Perpustakaan FSSR
UNS, Perpustakaan Universitas Gajah Mada, dan Monumen Pers
Surakarta. Segenap staf ruang baca dan bagian penyelamatan arsip statis
Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur yang telah
memberikan banyak bantuan dan masukan terkait pencarian sumber data
primer dan sekunder dalam penulisan skripsi ini,
commit to user
vii


perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

8. Ibu dan Bapak yang telah meluangkan waktu kerjanya untuk mencari
sumber penelitian dan selalu memberikan kasih sayang dengan ikhlas serta
doa yang tak pernah putus kepada penulis.
9. Kakak-kakaku Abdul Mufid dan Farida Hanum yang tidak henti-hentinya
memberikan semangat, dukungan dan doa untuk adik satu-satunya ini.
10. Untuk teman-teman “Kontrakan Ceria”, Dimas, Ipung, Latif, Leo, Sukri,
Tito dan Yudha, teman-teman Ilmu Sejarah Angkatan 2009 yang telah
memberi semangat dari awal sampai akhir.
11. Semua pihak yang telah membantu, sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak lepas dari
kekurangan dan kekeliruan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya saran
maupun kritik yang membangun. Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya
saran maupun kritik yang membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua pembaca.
Wassalamualaikum Wr. Wb.


Surakarta, 27 Januari 2014

Penulis

commit to user
viii

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN..........................................................................


ii

HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................

iii

HALAMAN PERNYATAAN..........................................................................

iv

HALAMAN MOTTO.......................................................................................

v

HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................................

vi

KATA PENGANTAR.......................................................................................


vii

DAFTAR ISI.....................................................................................................

ix

DAFTAR TABEL.............................................................................................

xii

DAFTAR ISTILAH..........................................................................................

xiii

DAFTAR SINGKATAN...................................................................................

xvi

DAFTAR GAMBAR........................................................................................


xviii

DAFTAR BAGAN ...........................................................................................

xviii

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………….

xix

ABSTRAK........................................................................................................

xxii

BAB

BAB

I


II

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................

1

B. Perumusan Masalah...................................................................

7

C. Tujuan Penelitian.......................................................................

7

D. Manfaat Penelitian.....................................................................

8

E. Tinjauan Pustaka........................................................................

8

F. Metode Penelitian......................................................................

12

G. Sistematika Penulisan................................................................

17

AWAL PERKEMBANGAN
GULA DI JAWA
commit toINDUSTRI
user
ix

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

19

BAB

III

A. Awal Industri Gula di Pesisir Utara Jawa..................................

19

1. Periode VOC......................................................................

19

2. Periode Tanam Paksa 1830-1870………………………..

23

3. Periode Liberal setelah Tanam Paksa.................................

36

B. Industri Gula di Pedalaman Pulau Jawa...................................

38

PERAN PROEFSTATION OOST JAVA DALAM INDUSTRI
GULA NASIONAL 1947-1958

41

A. Tanaman Tebu......................................................................... 41
B. Industri Gula di Jawa sebelum Abad ke-20…………………

42

C. Berdirinya Proefstation di Jawa…………………………….

46

D. Pemilihan Pasuruan sebagai Lokasi Proefstation Oost Java..

50

E. Industri Gula masa Pendudukan Jepang…………………….

52

F. Peran POJ terhadap Industri Gula Nasional tahun 1947-

BAB

IV

1958.........................................................................................

53

1. Pemuliaan Tanaman Tebu………………………………..

54

2. Peningkatan Produktivitas Gula…………………………

64

3. Perluasan Pabrik Gula……………………………………

72

4. Penentuan Harga Gula……………………………………

78

NASIONALISASI PROEFSTATION OOST JAVA
A. Nasionalisasi Perusahaan Belanda di Indonesia........................

83

1. Pembentukan PPN dan BPPGN.........................................

85

2. Dinamika Industri Gula Nasional tahun 1947-1958...........

87

3. Nasionalisasi Perusahaan dan Perkebunan Belanda oleh
Pemerintah RI.....................................................................

90

B. Nasionalisasi Proefstation Oost Java......................................... 102
1. Proses Nasionalisasi POJ.................................................... 103
2. POJ Pasca Nasionalisasi tahun 1958……………………..
BAB V

107

KESIMPULAN...............................................................................
109
commit to user
x

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................

114

LAMPIRAN........................................................................................................

120

commit to user
xi

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1

Tanaman Tebu Pemerintah, 1845-1850
Produksi Gula Pemerintah dan Swasta, 1837-1865

Tabel 2

32

(Dalam 1000 Pikul)
Perdagangan Ekspor Gula tahun 1850-1870

33

Tabel 3

Besaran uang tambahan sewa lahan tebu yang harus

34

Tabel 4

Tabel Ekspor Gula tahun 1921-1924 dengan Negara
Tujuan (Dalam Ton)

Tabel 5

45

Luas Produksi dan Hasil Gula Putih di Jawa 1940, 19541959

Tabel 6

71

Uang Sewa untuk Tanaman Tebu Musim Giling
1956/1957

Tabel 7

Tabel 8

76

Besaran Uang Tambahan Sewa Lahan Tebu yang harus
Dibayar POJ

78

Harga Gula Putih/pasir tahun 1950-1957

80

commit to user
xii

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

DAFTAR ISTILAH
Agrarische Wet

Undang-undang yang dikeluarkan oleh pemerintah kolonial
Belanda di tahun 1870 untuk mengakhiri tanam paksa dan
mulai menerapkan politik liberal.

Bau

Satuan ukuran luas tanah 7.096 m².

Beerendiesten

Kerja wajib umum di masa kolonial.

Cash crop

Tanaman perdagangan.

Cultuurdiesten

Kerja wajib garap penanaman.

Cultuurstelsel

Tanam paksa

Ekspor

Pengiriman barang dagangan ke luar negeri.

Gulden

Mata uang Belanda dari abad ke-19 sampai sekarang.

Hak Erfpacht

Hak Guna Usaha, yang memungkinkan seseorang menyewa
tanah terlantar yang telah menjadi milik negara yang selama
maksimum 75 tahun sesuai kewenangan yang diberikan
hak eigendom (kepemilikan)

Hektare

Satuan ukuran luas 10.000 m² atau 100 are.

Imperialisme

Sistem politik yang bertujuan menjajah negara lain untuk
mendapatkan kekuasaan dan keuntungan yang lebih besar.

Impor

Pemasukan barang dan sebagainya dari luar negeri.

Industri

Kegiatan memproses atau mengolah barang dengan
menggunakan sarana dan peralatan seperti mesin.

Inflasi

kemerosotan nilai uang (kertas) karena banyak dan
cepatnya uang beredar sehingga menyebabkan harga
barang-barang naik.

Inventarisasi

Pencatatan barang-barang milik kantor yang dipakai dalam
melakukan tugas.
commit to user
xiii

perpustakaan.uns.ac.id

Java Oorlog

digilib.uns.ac.id

Perang Jawa yang melibatkan Pangeran Diponegoro.
melawan Belanda

Kapitalisme

Sistem dan paham ekonomi yang modalnya bersumber
pada modal pribadi atau modal perusahaan swasta dengan
ciri persaingan pasar bebas.

Komoditi

Barang dagangan utama atau bahan mentah yang dapat
digolongkan menurut mutunya sesuai dengan standar
perdagangan internasional.

Konservatif

Bersikap mempertahankan keadaan, kebiasaan dan tradisi
yang berlaku.

Kontingensi

Sistem

penyerahan

produksi

komoditi

perdagangan

berdasarkan kuota yang ditentukan.
Leveransi

Penyerahan wajib.

Liberal

Bersifat bebas.

Monopoli

Situasi pengadaan barang dagangan tertentu yang sekurangkurangnya sepertiga dikuasai oleh satu orang atau
organisasi.

Nasionalisasi

Proses, cara, perbuatan menjadikan sesuatu, terutama milik
asing menjadi milik bangsa/negara, biasanya diikuti dengan
penggantian yang merupakan kompensasi.

Oosthoek

Wilayah Jawa bagian Timur dari Pasuruan sampai
Banyuwangi.

Pikul

Beban yang digandar atau ditaruh di atas bahu.

Proefstation

Istilah dari bahasa Belanda yang berarti penelitian.

Rendemen

Keuntungan atau kelebihan dalam pendapatan suatu
perusahaan.

Rijksdaalder

commit toBelanda
user dari abad ke-16 sampai 18.
Mata uang Kerajaan
xiv

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Sarakosa

Gula Kristal putih.

Sistem Priyangan

Sistem penanaman kopi yang dilakukan total di tanah milik
rakyat Priyangan.

Sistem Reynoso

Teknologi budidaya tanaman tebu yang ditemukan oleh
Don Alvaro Reynoso di awal abad ke-19 dan diterapkan di
hampir seluruh negara penghasil gula.

Solum

Bagian atas tanah yang sebagian besar telah mengalami
pelapukan.

Staatsblaad

Lembaran negara.

Suiker Campagne

Masa dimulainya musim giling tebu di pabrik gula.

Suiker Wet

Undang-undang yang dikeluarkan tahun 1870 mengatur
penghapusan kewajiban budidaya tebu kepada petani secara
bertahap di Hindia Belanda.

Sukrosa

Hablur putih, C12H22O11 yang larut dalam air, diperoleh dari
tebu atau gula bit.

Tanah Partikelir

Tanah yang bukan milik pemerintah.

Uang Kasepan

Uang sewa dari tanah penduduk yang disewa oleh
pemerintah.

Varietas

Kelompok tanaman dalam jenis atau spesies tertentu yang
dapat dibedakan dari kelompok lain berdasarkan suatu sifat
atau sifat tertentu.

commit to user
xv

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

DAFTAR SINGKATAN

AD

Angkatan Darat

ASSI

Algemeen Syndicaat van Suikerfabrikanten in Indonesie

BANAS

Badan Nasionalisasi Perusahaan-Perusahaan Belanda

BAPPHAR

Badan Penguasaan Perusahaan Pharmasi

BAPPIT

Badan Penguasaan Perusahaan Industri Tambang

BP3G

Balai Penyelidikan Perusahaan-Perusahaan Gula

BPPGN

Badan Penyelenggara Perusahaan Gula Negara

BPU-PPGN

Badan Pimpinan Umum Perusahaan Perkebunan Gula
Negara

BUP

Badan Usaha Dagang

HS

Hoofd Suiker

HVA

Handels Vereeniging Amsterdam

ISSCT

International Society of Sugarcane Technologist

KMB

Konferensi Meja Bundar

NHM

Nederlandsche Handel Maatchappij

NIVAS

Nederlandsch Indie Veereningde Voor de Afzet van Suiker

P3GI

Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia

PERMESTA

Perdjuangan Semesta

POJ

Proefstation Oost Java

PP

Peraturan Pemerintah

PPGI

Pusat Penjualan Gula Indonesia

PPN

Pusat Perkebunan Negara

PPRI

Perusahaan Perkebunan Republik Indonesia

PRRI

Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia

RCMA

Rubber Cultuur-Maatshappij Amsterdam

RUP

Rancangan Undang-undang Pemerintah

SHS

Superieure Hoofd Suiker

SK

Surat Keputusan
commit Buruh
to userSeluruh Indonesia
Serikat Organisasi

SOBSI

xvi

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

UU

Undang-Undang

VOC

Vereeningde Oost-Indies Compagnie

commit to user
xvii

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1

Gedung Proefstation Oost Java di Pasuruan Jawa 47
Timur tahun 1920

Gambar 2

Tebu diangkut dengan lori menuju ke pabrik

64

Gambar 3

Mesin Penjernih Nira

68

commit to user
xviii

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1

Surat kepada Tuan Bupati Pasuruan dari Direktur
POJ, 5 Juli 1950 tentang perjanjian sewa tanah
yang sudah disahkan.

120

Lampiran 2

Kementrian Pertanian Djawatan Perkebunan
Jakarta kepada Directuire Proefstation voor de
suiker di Pasuruan, perihal hasil tebu giling
1950/1951.

121

Lampiran 3

Surat kepada walikota Pasuruan dari Direktur POJ,
15 Januari 1953 tentang perjanjian sewa tanah,
pembayaran sewa tanah, uang ganti rugi
pemakaian tanah.

124

Lampiran 4

Kementrian Pertanian Djawatan Perkebunan
Kepala Bagian Gula kepada HVA. Perihal : Luas
dan hasil penggilingan tahun 1952/53 dari PG
Djatiroto, Semboro dan Gunung Sari, 16 Februari
1954.

125

Lampiran 5

Surat dari ISSCT kepada POJ untuk ikut serta
dalam “World Cane Collection” di Kostarika tahun
1955

126

Lampiran 6

Telegram tentang pengiriman bibit dari Pasuruan
ke pantai utara Jawa, 4 Juli 1955.

129

Lampiran 7

Peraturan Menteri Agraria No. 3 tahun 1955,
tentang Uang Sewa Tanah untuk Tanaman Tebu
Musim tahun 1956/1957.

131

Lampiran 8

Surat kepada Kementerian Djawatan Perkebunan
dari direktur Proefstation Oost Java. Perihal ijin
memasukkan bibit tebu dari Amerika Serikat, 11
September 1956.

140

Lampiran 9

Surat Keputusan Menteri Perekonomian 13
September
1956,
pembentukan
Panitia
Pertimbangan Harga Gula-Pasir.

142

Lampiran 10

Daftar pabrik gula yang giling tahun 1956, malende
fabrieken in 1955 en 1956.
commit to user

143

xix

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Lampiran 11

Kumpulan surat penelitian tentang penyakit getah
(gora ) pada tebu, 5 November 1955.

146

Lampiran 12

Surat kepada direksi PPN baru pusat di Jakarta, 10
Mei 1958 tentang hubungan pihak direksi lama
dengan pihak perusahaan perkebunan.

148

Lampiran 13

Surat kepada M. Djono Gondoprawiro selaku
asisten wedono Kota Pasuruan, 23 Desember 1957
tentang
laporan
pelaksanaan
pengoperan
penguasaan atas Proefstation voor de JavaSuikerindustrie.

149

Lampiran 14

Bagan Organisasi BP3G Pasuruan.

151

Lampiran 15

Peraturan Pemerintah No. 23 tahun 1958, tentang
penempatan semua perusahaan Belanda di bawah
penguasaan Pemerintah Republik Indonesia.

153

Lampiran 16

Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 1958, tentang
penempatan perusahaan-perusahaan perkebunan
atau pertanian milik Belanda di bawah penguasaan
Pemerintah Republik Indonesia.

156

Lampiran 17

Undang-Undang No. 86 tahun 1958, tentang
Nasionalisasi
Perusahaan-perusahaan
Milik
Belanda.

159

Lampiran 18

Peraturan Pemerintah No. 2 tahun 1959, tentang
pokok-pokok
pelaksanaan
Undang-undang
Nasionalisasi Perusahaan Belanda. (UU No. 86
tahun 1959).

162

Lampiran 19

Peraturan Pemerintah No. 3 tahun 1959, tentang
pembentukan Badan Nasionalisasi Perusahaan
Belanda.

166

Lampiran 20

Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1959, tentang
tugas kewajiban Panitia Penetapan Ganti Kerugian
perusahaan-perusahaan milik Belanda yang
dikenakan nasionalisasi dan cara mengajukan
permintaan ganti kerugian.

171

Lampiran 21

Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 1959, tentang
penentuan perusahaan pertanian/perkebunan milik
commit nasionalisasi.
to user
Belanda yang dikenakan

175

xx

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Lampiran 22

Harian Java Post, 15 April 1953

176

Lampiran 23

Harian Suara Rakyat, 5 April 1957

177

Lampiran 24

Harian Pewarta Surabaya, 10 Desember 1957

178

Lampiran 25

Harian Pewarta Surabaya, 12 Desember 1957

179

Lampiran 26

Harian Pewarta Surabaya, 19 Desember 1957

180

commit to user
xxi

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

ABSTRAK

HASYRUL AFIF. C.0509016. 2014. Peran Proefstation Oost Java Terhadap
Industri Gula Nasional Tahun 1947-1958. Skripsi: Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas
Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui apa yang melatarbelakangi
pendirian Proefstation Oost Java di Pasuruan, Jawa Timur. 2) Mengetahui
peranan POJ terhadap industri gula nasional tahun 1947-1958. 3) Mengetahui
proses dan dampak nasionalisasi POJ terhadap industri gula nasional setelah tahun
1958.
Penelitian ini menggunakan metode historis yaitu heuristik, kritik Sumber
(kritik intern dan kritik ekstern), interpretasi dan historiografi. Sumber penelitian
dikumpulkan melalui studi dokumen arsip, buku, koran dan majalah. Sumber
primer yang digunakan antara lain arsip instansi pemerintah, arsip Pusat
Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI), dan Badan Perpustakaan dan
Kearsipan Provinsi Jawa Timur. Adapun sumber sekunder yang digunakan antara
lain buku-buku referensi, artikel, serta penelitian terdahulu yang berkaitan tentang
tema yang diambil oleh penulis.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran sebuah lembaga penelitian
seperti POJ, sangat penting. POJ awalnya lembaga bentukan pemerintah kolonial
Belanda yang akhirnya dinasionalisasi oleh pemerintah Republik Indonesia di
tahun 1958. Hasil-hasil penemuan POJ pasca kemerdekaan berupa varietas dan
cara cocok tanam tebu cukup membantu pabrik-pabrik gula dalam memproduksi
gula. POJ berperan penting dalam pembibitan bibit tebu baru, pemeliharaan tebu
dan bibit dari penyakit, pendistribusian hasil penelitian ke pabrik gula, serta
menentukan ekspor dan impor varietas.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah POJ yang mulai dibangkitkan oleh
para pengusaha gula yang tergabung dalam Algemeen Syndicaat van
Suikerfabrikanten in Indonesie di awal 1950 dan berperan penting dalam industri
gula nasional di antara tahun 1950 sampai 1958 sebelum putus di tengah jalan
karena nasionalisasi pemerintah RI di penghujung tahun 1958. Upaya untuk
membangkitkan industri gula nasional yang digadang-gadang pemerintah RI sejak
masa nasionalisasi sampai sekarang belum tercapai. Nasionalisasi menyebabkan
berkurangnya tenaga ahli dan dokter gula/ilmuwan/peneliti yang di tahun 19501958 masih didominasi oleh orang-orang Belanda. Ketidakmampuan pemerintah
RI mengganti secara cepat, otomatis mengurangi produktivitas POJ dan industri
gula nasional pasca nasionalisasi.

commit to user
xxii

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

ABSTRACT
HASYRUL AFIF C.0509016. 2013. Function of Proefstation Oost Java for
National Sugar Industry in 1947-1958. Thesis: History Department of Faculty of
Letters and Fine Arts, Surakarta Sebelas Maret University.
This research have purpose to: 1) to find out the reasons why Proefstation
Oost Java established in Pasuruan, East Java. 2) to find out the function of
Proefstation Oost Java for National Sugar Industry in 1947-1958. 3) to find out
the process and influence of POJ’s nationalization for national sugar industry after
1958.
This research employed historical method including heuristic, source
critique (internal and external critiques), interpretation and historiography. The
source of research was collected using document study and archive, books,
newspaper, and magazine. The primary source were used included government
archive, archive of “Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia” and “Badan
Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur. Secondary source were used
included reference books, articles, and previous studies which relevant to the
theme who taken by the writer.
The result showed that function of research facility like POJ was very
important. POJ started by Netherland Indies government and it become
nationalization by Republic of Indonesia in 1958. Results of POJ’s innovation
after independence of Indonesia like variety and method of planted sugarcane help
sugar factories for sugar production. Other purpose of POJ are made new sugar
seed cane, sugarcane cultivation and seed from disease, distribution this result to
sugar factories, and make certain about export and import varieties.
The conclusion that could be drawn was that POJ who resurrected by
sugar industrialist who organized in Algemeen Syndicaat van Suikerfabrikanten in
Indonesie in early 1950 and have important function for national sugar industry
between 1950 to 1958 before cut in the middle road because of nationalization
from Indonesia government in the last 1958. The effort to resurrect national sugar
industry which Indonesia government did was not finish yet. Nationalization
cause decrease of staff and sugar doctor/scientist/researcher that dominated with
Dutchman. The Indonesia government cannot replace that staff in short time, and
automatically decrease the production of POJ and national sugar industry.

commit to user
xxiii