Pengaruh produksi gula, impor gula, bea masuk gula terhadap harga gula nasional tahun 1991-2005 - USD Repository

  i

PENGARUH PRODUKSI GULA, IMPOR GULA, BEA MASUK

GULA TERHADAP HARGA GULA NASIONAL

  

Tahun 1991-2005

S K R I P S I

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Disusun Oleh:

HELEN MEILIA

  

NIM : 021324005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA ii

SKRIPSI

  

PENGARUH PRODUKSI GULA, IMPOR GULA, BEA MASUK

GULA TERHADAP HARGA GULA NASIONAL

Tahun 1991-2005

  

Oleh:

HELEN MEILIA

NIM : 021324005

  

Telah disetujui oleh : Dosen Pembimbing I (Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si) Tanggal, 21 November 2006 Dosen Pembimbing II (Drs. P.A. Rubiyanto) Tanggal, 19 Desember 2006 iii SKRIPSI PENGARUH PRODUKSI GULA, IMPOR GULA, BEA MASUK TERHADAP HARGA GULA NASIONAL Tahun 1991-2005

  Dipersiapkan dan ditulis oleh: HELEN MEILIA NIM:021324005 Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Pada tanggal 17 Januari 2007 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat Susunan Panitia Penguji Nama lengkap Tanda Tangan Ketua : Drs. Sutarjo Adisusilo, J.R ………. Sekretaris : Y. Harsoyo, S.Pd.,M.Si ………….

  

Anggota : Y. Harsoyo, S.Pd.,M.Si ………….

Anggota : Drs. P.A Rubiyanto …………. Anggota : S. Widanarto P, S.Pd.,M.Si …………. iv Yogyakarta, 17 Februari 2007

  

Arti Ayat Kursi

Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)

melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus

  

(makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur.

Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada

yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa

izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa dari ilmu Allah

melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah

meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa

berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi

lagi Maha Besar.

  

Arti Ayat Al-fatihah

Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam yang

Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, yang menjaga hari

pembalasan, hanya kepada Engkau kami menyembah dan

hanya kepada Engkau kami memohon pertolongan.

  

Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus yaitu jalan

mereka yang telah Engkau beri nikmat bukan jalan

mereka yang dimurkai dan bukan jalan mereka yang

sesat. Semoga Allah mengabulkan. Amien

   Kupersembahkan karya ini untuk: Allah SWT yang selalu memberikan rahmat-Nya. Kedua orang tuaku yang selalu menyayangiku. Dosen-dosenku yang selalu membimbingku. Kakak dan adikku yang selalu mendoakanku. Teman-teman yang selalu v MOTTO Kita mengerti bahwa kita tidak sempurna, tapi jangan

takut tentang hal itu, kita harus berjuang untuk

hari esok yang sukses, selalu berani dan tangguh

karena masih ada hari esok yang merupakan dasar baru

bagi kita.

  Roda kehidupan selalu berputar, ada kalanya kita berada di atas

dan ada kalanya di bawah, saat kita di atas raihlah kesuksesan,

j angan lupakan kenyataan j ika kita berada di bawah,

berusahalah… Hidup butuh teman, persahabatan dan orang di sekeliling, tanpa hal itu hidup seperti mati. Hidup adalah tentang memilih untuk mengunakan hidupmu untuk

orang lain dengan cara yang tidak bisa digantikan dengan cara

lain…..(chiken soup)

  Harapan adalah rak tempatku mengantungkan keberhasilan, dengan

bangga memperlihatkan segala yang berhasil ku wujudkan dengan

bantuan harapan…..(Kalsey Brunone)

  Dikecewakan memang sesuatu yang menyakitkan apalagi

yang mengecewakan kita adalah orang terdekat kita

“jangan pernah mengecewakan jika tidak mau dikecewakan”.

  

Jangan takut dengan pengalaman-pengalaman sulit

dalam hidupmu, karena pengalaman-pengalaman itu merupakan guru bagimu… vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 17 Januari 2007 Penulis, Helen Meilia vii

ABSTRAK

  

PENGARUH PRODUKSI GULA, IMPOR GULA, BEA MASUK GULA

TERHADAP HARGA GULA NASIONAL

Helen Meilia

Nim: 021324005

  

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2007

Tujuan penelitian ini untuk: (1) melihat pengaruh produksi gula terhadap

harga gula nasional, (2) melihat pengaruh impor gula terhadap harga gula nasional,

dan (3) melihat pengaruh bea masuk gula terhadap harga gula nasional.

  Jenis penelitian ini adalah studi kasus dan ex post de facto. Teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan studi pustaka. Teknik

analisis data yang digunakan adalah analisis korelasi secara individual dan analisis

regresi linear berganda.

  Nilai koefisien determinasi (R² ) diperoleh sebesar 0,739, yang menunjukkan

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen adalah sebesar 73,9 %

sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Kesimpulan yang dapat diambil dari

hasil analisis adalah model regresi linear berganda menyatakan bahwa variabel

independen, yaitu produksi gula, impor gula, bea masuk gula secara bersama-sama

mempengaruhi variabel dependen yaitu harga gula nasional. Model regresi linear

secara individual menyatakan bahwa: (1) produksi gula tidak berpengaruh dan tidak

signifikan terhadap harga gula nasional, (2) impor gula berpengaruh dan signifikan

terhadap harga gula nasional, dan (3) bea masuk gula berpengaruh dan signifikan

terhadap harga gula nasional.

  Dari hasil penelitian ini penulis menyarankan: (1) pemerintah hendaknya

membuat kebijakan tentang kebutuhan gula dalam negeri sehingga impor gula tidak

melebihi kebutuhan gula dalam negeri dan tidak dibanjiri oleh gula luar negeri agar

harga gula nasional menjadi stabil, dan (2) pemerintah hendaknya melindungi gula

dalam negeri dari serbuan gula impor dengan menetapkan tarif bea masuk yang sesuai. viii

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF SUGAR PRODUCTION, SUGAR IMPORT,SUGAR

  

Helen Meilia

Nim: 021324005

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

  

2007

The aims of this researsch were to find out (1) the influence of sugar

production toward national sugar price, (2) the influence of suger import toward

national sugar price, and (3) the influence sugar import duty toward national sugar

price.

  The type of this research is a case study and ex post de facto. The techniques

of collecting data were documentation and library research. The techniques of data

analysis were individual correlation analysis and doubled linear regression.

  The value of determinacy coefficient (R²) was obtained 0,739. It meant that

the influence of independent variables toward dependent variable was 73,9% while

the rest of them was influenced by the other factors. The conclusion that can be

drawn from the analysis was the doubled linear regression model stated that all

independent variables, namely sugar production, sugar import, and sugar import duty

influenced national sugar price as dependent variable. The individual linear

regression model stated: (1) sugar production did not influence national sugar price

significantly, (2) sugar impor influended national sugar price significantly, and (3)

sugar import duty influenced national sugar price.

  From the result of this research, it is advised that (1) the goverment should

make a policy about domestic sugar needs in order to protect sugar import so the

national sugar price stabilizes, and (2) the goverment should protect domestic sugar by determining appropriate tax for imported sugar. ix

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat, berkat dan bimbingan-Nya sehingga penulis dapat menulis dan menyusun skripsi yang berjudul “Pengaruh Produksi Gula, Impor Gula, dan Bea Masuk Gula Terhadap Harga Gula Nasional” dengan baik.

  Skripsi disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Ilmu Pengetahuan

Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

  Dalam penyusunan Skripsi ini Penulis tidak terlepas dari dukungan dan bantuan berbagai pihak, oleh karena itu Penulis mengucapkan banyak terima kasih pada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Skripsi ini, terutama kepada:

  

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed, Ph.d. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan.

  

2. Bapak Drs. Sutarjo Adisusilo, J.R. Selaku Ketua Jurusan Ilmu Pengetahuan

Sosial.

  

3. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.si. Selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Ekonomi dan selaku Dosen Pembimbing I yang dengan sabar telah membimbing Penulis dalam menyusun Skripsi ini.

  

4. Bapak Drs. P.A. Rubiyanto. Selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak

memberikan bantuan dan bimbingan serta semangat bagi Penulis dalam menyusun Skripsi ini.

  

5. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.si. Atas bimbingan yang diberikan kepada

Penulis. Penulis ucapkan banyak terima kasih.

  

6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi PEK dan PAK : Bu Wigati, Pak Yoni,

Pak Teguh, Bu Prem, Pak Wid, Pak Bondan, Pak Heri, Bu Catur, Pak Muhadi, Pak Sapto, Bu Indah. Terima kasih.

  

7. Mbak Titin, Pak Wawiek dan Mbak Aris, yang telah membantu Penulis dalam

mengurus administrasi selama kuliah terlebih dalam penyusunan Skripsi ini.

  

8. Kedua Orang Tuaku yang tercinta, Bapak Selar Irawan, dan Ibu Suparti atas

Doa, bimbingan dan kasih sayangnya, Penulis ucapkan terima kasih. (Mak, Pak…, Aku dah Lulus Naaa…!!!) I LOVE U FOREVER…

  

9. Kakakku Didik Sulistiawan, kita cari duit sama-sama yok buat Adik Lely

kuliah, Kak Ipong Harjito… cepet dong lulusnya…, jangan minta duit terus, Adikku Leli Sulestari belajar yang rajin ya dek

  ….(ayo sama-sama bahagiakan Bapak dan Mamak…semangat…aku sayang kalian). x

  

10. Si mbah kakung Joyo (Alm) dan si mbah putri cepat sembuh ya, buat

keluargaku di Surabaya makasi atas semuanya…jangan takut Lebaran pasti

kami ke Surabaya lagi….(miss u).

  11. Si mbah kakung Slamet dan Si mbah putri (Alm) makasi doanya, kapan ke

Jawa, tak anter wes …arep neng ndi ????? Dan keluargaku di Baturaja,

keluarga Wak Mia, keluarga Bie Manik, keluarga Bie Masih, keluarga Bie Ija

yang selalu menyambut kedatanganku dengan bahagia serta keluarga

Tangerang……(t erima kasih semuanya)

  

12. Buat yang terkasih mas Yo2k yang senantiasa memberikan masukan,

dukungan, dan semangat sampai saat ini….adik da lulus mas…!!!!???

makasi ya doanya .

13. Keluarga di Temanggung, Bapak dan Ibu, Om Bandi, keluarga Pak Subuh.

  

Tiada yang bisa Penulis berikan selain ucapan terimakasih atas dukungan dan

doanya.

  

14. Temen-temen seperjuanganku PEK’02 yang selalu menemaniku,

menyayangiku, terima kasih atas kebersamaan kita, persaudaraan kita selama

ini, pengalaman yang lucu, bahagia, mengharukan, menyebalkan. Terimakasih

sekali lagi atas semuanya dan atas kenagan yang indah yang telah kita lewati

bersama-sama ….(teman-temanku aku g’ akan pernah lupakan kalian semua)

  

15. Teman baikku Novi…(aku akan ingat n selalu kangen sama kamu adik

kecilku), Ruri…( makasi yeeee…aku boleh maen, ngerumpi n nginep

ditempatmu).. buat kalian berdua berusaha cepet susul ak yoo..Mbak Anggie (

semangat terussss!!..kita beli batagor yok??. Totok de geng..(ada Wili, Didik,

Aristo, Tatak, Heri, Rita, Wancong….ndang rampong tak doain ngeh ???).

  

16. Kakak tingkatku….(Rina, Riana, Silas, Itak, Li2s, Elis, Ana….makasi atas

kebersamaanya nunggu antrian). Stip …jangan setres trus, Ronal, Kaka, Si Pe,

kapan mancing lagi…

  

Hohok … ☺ Shinto, Joyo, Bruno, Dion, Sigit

…ayo semangat…dong, aku duluan ya…???!!!. Buat Nug…..(mana gaji

pertamanya..tak tunggu???).

  

17. Adek tingkatku. PE’03, 04, 05. Semangat terus ….cepet lulus ya…jangan

main terus. (Ingat perjuanganmu masih panjang loooh…)

  18. Temen-temen in the kosku, Diah, Vero, Sabet, Uci, Tazya, Seli, Lia, Weni,

Neko, Ana, Aie, Nova, Mita, Dian, Sisal, Lia jangkung…makasi atas

semuanya…ingat jaga keamanan kos yo…mas Agung…(adek sayang sama

kang mas sama seperti tazyong).

  19. BG 8498 FF, Beksiku, makasih ya sobat dah nemeni aku ketika aku sedih,

senang, panas, dan hujan, semoga kamu selalu menjadi BG ku yang selalu

seksi…!! Beksi..?!

  

20. Buat teman-teman Brojodento 7, Gober, Ivan, Bajaj, Neng, Budi layau,

Cecep, John, Nandus, Brutus, Cen hoo…..(makasi yeee menyeng boleh main

t4 kalian…buat Kak Acus ma Bang Be…. .( makasih banget at as kasih xi sayangnya, semoga Tuhan membalas semua kebaikan n melindungi kalian. Love u).

  21. Semua pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan satu per satu yang banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis mengucapkan terima kasih. Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penulisan skripsi

ini, serta Penulis menyadari bahwa penelitian ini belum sempurna karena masih

banyak kelemahan dan kekurangan yang ada di dalamnya. Oleh karena itu Penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.

  Yogyakarta, 17 Februari 2007 Penulis, Helen Meilia

  xii

DAFAR ISI

Halaman

  Halaman Judul ……………...………………………………………………….. i Halaman Persetujuan ………………………………………………………….. ii Halaman Pengesahan …………………………………………………………. iii Halaman Persembahan ………………………………………………………... iv Motto ………………………………………………………………………….… v Pernyataan Keaslian Karya ………………………………………….. ……... vi Abstrak ………………………………………………………………………… vii Abstract ……………………………………………………………………….. viii Kata Pengantar ………………………………………………………………... ix Daftar Isi ………………………………………………………………………. xii Daftar Tabel …………………………………………………………………... xvi Daftar Gambar ………………………………………………………………. xvii

  BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………… 1 A. . Latar Belakang ….……………………………………………………….. 1

B. Rumusan Masalah ……………………………………………………… 10

C. Batasan Masalah ……………………………………………….............. 10

D. Tujuan Penelitian ……………………………………………................. 10

E. Manfaat Penelitian ……………………………………………............... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………………... 12

  xiii

  b) Manfaat Perdagangan Internasional ……………………………. 27

  

F. Hipotesis ………………………………………………………………... 38

  

E. Kerangka Berpikir ……………………………………………………… 36

  

D. Hasil penelitian yang relevan ….…………………………………... …... 34

  a) Efek Terhadap Perdagangan ………..……...…………………... 32

  3. Bea masuk gula / Tarif Impor …………….………………...…. ….. 32

  c) Teori Permintaan Impor dan Penawaran Ekspor ………….. ….. 28

  a) Perdagangan Internasional …………………………...………… 26

  

B. Kebijakan pergulaan nasional …………………………………. .……... 14

  2. Impor ……………………………………………………….............. 26

  b) Faktor-faktor produksi …………………….…………………… 22

  a) Pengertian produksi ……………………..……………………… 21

  1. Produksi gula ………………………..……………………………… 20

  

C. Faktor yang mempengaruhi harga gula nasional ……..……………. 18

  2. Dewan gula ………………………………………………………… 17

  1. Tataniaga gula ……………………………………………………… 14

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……………………………. …… 39 A. Jenis penelitian …………………………………………………………. 39

B. Data dan sumber data penelitian ……………………………..…………. 39

C. Variabel penelitian dan pengukurannya ………………...……………… 41

D. Teknik pengumpulan data ……………………………………………… 41

  xiv

  1. Uji normalitas dan linieritas …………………………………………. 42

  2. Uji asumsi klasik …………………………………………….............. 43

  3. Analisis regresi linier berganda ……………………………………… 47

  4. Uji koefisien regresi secara individu ………………………………… 48

  5. Uji koefisien regresi secara serempak ……………………………….. 50

  BAB IV GAMBARAN UMUM VARIABEL ……………………….............. 53 A. Harga gula nasional …………………………………………………….. 53

B. Produksi gula nasional …………………………………………………. 56

C. Impor gula nasional …………………………………………………….. 58

D. Bea masuk nasional …………………………………………………….. 60

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN …………………………. 63 A. Analisis data ……………………………………………………………. .63

  1. Pengujian normalitas ……………………………………………. 63

  2. Pengujian linieritas ……………………………………………… 65

  3. Pengujian asumsi klasik ………………………………………… 67

  4. Uji statistik ……………………………………………………… 71

  

B. Pembahasan …………………………………………………………….. 76

  1. Hipotesis pertama ……………………………………................ 76

  2. Hipotesis kedua ………………………………………………... 78

  3. Hipotesis ketiga ……………………………………..…………. 81

  4. Pengujian variabel secara serentak …………………................. 84

  xv

  BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ………………………..…………… 88 A. Kesimpulan ………………………………………..…………………… 88

B. Saran …………………………………………..……………………….. 89

C. Keterbatasan penelitian ……………………………..…………………. 89

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………..………………... 90 DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………..………………… 92

  xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan kinerja industri gula nasional …………............... 3Tabel 1.2 Tarif Impor gula dibeberapa negara tahun 2002 ………………... 7Tabel 1.3 Tarif Bea masuk atas impor gula ……...………………................. 9Tabel 2.1 Tarif Bea masuk terhadap harga gula …………...…………….. 15Tabel 3.1 Statistik Durbin-watson Ho ada autokorelasi positif …………... 46Tabel 3.2 Statistik Durbin-watson Ho ada autokorelasi negatif ………….. 47Tabel 4.1 Harga, Produksi, Impor dan Bea masuk gula nasional …… ……55Tabel 4.2 Perkembangan kinerja industri gula nasional …………………. 57Tabel 4.3 Bea masuk gula dibeberapa negara tahun 2002 ………………... 61Tabel 5.1 Uji Normalitas data dan kolmogrov …………………………….. 63Tabel 5.2 Uji Normalitas ……………………………………………………. 64Tabel 5.3 Uji linieritas produksi gula ……………………………………… 66Tabel 5.4 Uji linieritas Impor gula ………………………………………… 66Tabel 5.5 Uji linieritas bea masuk gula ……………………………………. 67Tabel 5.6 Uji Multikolinieritas …………………………………………….. 68Tabel 5.7 Uji Heteroskedastisitas ………………………………………….. 69Tabel 5.8 Uji t ………………………………………………………………. 72Tabel 5.9 Uji F ……………………………………………………………… 74Tabel 5.10 Uji R …………………………………………………………….. 75

  xvii

Tabel 5.12 Impor dan harga gula nasional …………………………………80Tabel 5.13 Bea masuk gula dan harga gula ………………………………... 82Tabel 5.14 Produksi gula, Impor gula, Bea masuk gula dan harga gula nasional. …………………...…………………………………….. 85 xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Perubahan tingkat produksi terhadap harga dan tingkat keseimbangan ..………………………….. 25Gambar 2.2 Kurve ekspor dan impor ………………….……………. 30Gambar 2.3 Kurve penewaran ekspor dan permintaan impor……. 31Gambar 2.4 Efek tarif impor ………………………………………… 32Gambar 2.5 Pengaruh Produksi gula, Impor gula, Bea masuk gula terhadap harga gula nasional ………..………....... 38Gambar 4.1 Grafik harga gula nasional …………………………….. 54Gambar 4.2 Grafik Produksi gula nasional ………………..……….. 56Gambar 4.3 Grafik Impor gula nasional ……………..…………....... 59Gambar 4.4 Grafik Bea masuk gula nasional ………………………. 60

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia adalah negara agraris yang artinya negara yang

  sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani serta tanahnya subur. Karena kesuburan tanahnya negara Indonesia sebagai negara agraris dianggap negara berpotensi tinggi dalam bidang pertanian. Sebagai negara agraris, perekonomian negara Indonesia ditunjang oleh beberapa sektor antara lain sektor peternakan, perikanan, perkebunan dan pertanian. Dilihat dari posisi negara Indonesia yaitu sebagai negara agraris yang berpotensi dibidang pertanian, sebesar 7.42% masukan bagi perekonomian negara Indonesia berasal dari pertanian.

  Sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi di Indonesia memegang peranan yang sangat penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Hal tersebut dapat dilihat dari aspek kontribusi pertanian terhadap PDB yang begitu besar yaitu sebesar 7,42% lebih besar jika dibandingkan dengan sektor peternakan yang sebesar 2,13%, sektor perikanan yang sebesar 2,40%, dan perkebunan yang sebesar 2,49%, selain memberikan aspek kontribusi yang begitu besar, sektor pertanian juga memberikan lapangan kerja bagi penduduk Indonesia, penyediaan penganekaragaman menu makanan dan sektor pertanian yang kontribusinya untuk mengurangi jumlah orang miskin di begitu besar serta peranannya terhadap nilai devisa yang dihasilkan dari kegiatan ekspor dan impor.(Tobing, A.H. 2006: 4).

  Pada saat ini ketika permintaan terhadap pangan meningkat sebagai akibat dari adanya peningkatan jumlah penduduk dan pendapatan masyarakat yang nantinya terjadi peningkatan permintaan terhadap jenis dan kualitas pangan. Diharapkan aspek produksi pertanian berperan penting dalam menghadapi masalah ini dengan melakukan pemantapan dan perluasan swasembada pangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia yang semakin meningkat tersebut.

  Perkebunan merupakan salah satu sub sektor pertanian yang diharapkan mampu meningkatkan produksi ekspor non migas serta untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri khususnya keperluan industri serta umumnya untuk konsumsi masyarakat. Untuk itu telah dilakukan kebijakan dan kegiatan untuk meningkatkan hasil dan mutu produksi, perkebunan baik perkebunan rakyat, perkebunan negara serta perkebunan milik swasta.

  Komoditi tanaman tebu merupakan salah satu jenis sub sektor dari perkebunan yang berperan sangat penting dalam negara, karena tanaman tebu merupakan bahan dasar dari pembuatan gula. Gula merupakan bagian terpenting dari kehidupan kita sebagai manusia, selain memberikan rasa manis pada makanan dan minuman, gula juga dibutuhkan oleh tubuh kita sebagai penambah stamina dalam bentuk kalori. Tidak bagi manusia saja, gula juga memproduksi makanan dan minuman yang bahan dasar pembuatannya berasal dari gula.

  Melihat pentingnya gula bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat dan industri baik makanan dan minuman membuat konsumsi gula masyarakat dan industri makanan dan minuman yang ada di Indonesia mengalami kenaikan atau peningkatan yang cukup besar sedangkan produksinya tetap pada posisi yang rendah bahkan mengalami penurunan. Produksi yang rendah ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain adalah luas areal yang kurang di pulau Jawa untuk menanam tebu yang merupakan bahan dasar pembuatan gula karena areal tersebut sudah menjadi pemukiman penduduk, ditambah lagi jumlah pabrik gula yang sedikit, serta pabrik gula yang kurang efisien karena usia pabrik sudah lama dan tidak layak pakai. Peningkatan konsumsi gula dan rendahnya produksi gula dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut ini:

Tabel 1.1 Perkembangan Kinerja Industri Gula Nasional.

  Tahun Luas areal (Ha)

  Produksi (Ton Hablur)

  Rendemen (%)

  Konsumsi (Ton)

  Impor (Ton) 1994 428.726 2.448.833 8,02 2.851.770 402.937

  1995 420.630 2.096.471 6,97 2.888.843 792.372 1996 403.266 2.094.195 7,32 2926.398 832.203 1997 385.669 2.189.974 7,83 2.964.441 774.468 1998 378.293 1.491.553 5,49 3.002.979 1.511.426 1999 340.800 1.488.599 6,96 3.042.018 1.533.419 2000 340.660 1.690.667 7,04 3.087.618 1.396.951 2001 344.441 1.725.467 6,85 3.133.932 1.408.465 2002 350.723 1.755.434 6,88 3.180.941 1.425.507 2003 335.725 1.631.919 7,21 3.228.655 1.596.736 2004 344.793 2.051.644 7,67 3.281.928 1.230.284

  Pada tabel 1.1 di atas dapat kita lihat di tahun 2004 konsumsi gula mencapai 3.281.928 (ton), sedangkan hasil produksi yang mampu diproduksi hanya sebesar 2.051.644 (ton) atau sekitar 7,67%, karena kebutuhan masyarakat dan industri makanan dan minuman meningkat di tahun 2004 maka konsumsi gula di tahun 2005 pun ikut meningkat sebesar 3.324.622 (ton) sedangkan produksi gula di tahun 2005 tetap pada posisi yang rendah yakni sebesar 2.219.778 (ton) atau sekitar 7,84%. Jika kita lihat fakta ini maka jelas sekali bahwa permintaan atau konsumsi masyarakat Indonesia lebih besar dari pada produksi gula yang ada di Indonesia yang akhirnya akan berpengaruh pada harga gula nasional.

  Ketika konsumsi gula masyarakat serta industri makanan dan minuman di tahun 2005 sebesar 3.324.622 (ton) produksi gula yang mampu dihasilkan hanya sekitar 2.219.778 (ton) maka terjadi kekurangan konsumsi gula sebesar 1.104.884 (ton). Untuk mengatasi hal ini, pemerintah Indonesia mengambil kebijakan dengan melakukan impor gula dari luar negeri sebesar kekurangan konsumsi masyarakat yang dapat dilihat pada tabel 1.1 di atas, yaitu terjadinya impor gula sebesar 1.104.884 (ton). Kebijakan ini akan menyebabkan terjadinya persaingan gula impor dan gula nasional menjadi tidak sehat atau tidak seimbang (Didik. J. Rochbini. Suara merdeka, 25 April 2005).

  Gula Indonesia tidak mampu bersaing dengan gula impor dari sisi harga dan kualitas. Artinya, industri gula nasional terpuruk bila dibandingkan sebesar 2.650/kg lebih rendah dibandingkan dengan harga gula luar negeri seperti Jepang yang jauh lebih tinggi yaitu sebesar 16.500/kg. Sedangkan kalau dilihat dari sisi kualitas, kualitas gula luar negeri lebih baik dari gula dalam negeri dilihat dari gula luar negeri lebih putih dan bersih. Sehingga konsumen dalam negeri kita lebih suka gula impor dari pada gula nasional. akhirnya impor gula menjadi ancaman bagi industri gula nasional, sekaligus bagi petani tebu, tetapi tidak bagi industri makanan dan minuman yang ada di negara Indonesia serta masyarakat karena impor gula dapat memberikan manfaat bagi industri makanan dan minuman serta masyarakat.

  Dengan adanya impor gula yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gula dalam negeri yang begitu besar, dapat membuat jumlah gula dalam negeri mengalami kenaikan. Selain jumlah gula dalam negeri mengalami kenaikan, impor gula juga dapat memberikan peluang bagi penyelundupan gula ke negara Indonesia yang dapat berakibat pada harga gula nasional menjadi menurun. Naik dan turunnya harga gula nasional berpengaruh kepada pelaku usaha khususnya petani tebu, industri makanan dan minuman yang menggunakan gula sebagai bahan dasar dalam setiap proses produksinya, serta masyarakat. Bagi petani tebu harga gula nasional mampu memberikan insentif pada mereka karena ketika harga gula nasional tinggi maka akan mendorong petani tebu untuk menanam tebu sehingga dapat meningkatkan produksi tebu nasional akan tetapi ketika harga gula turun atau rendah akibat adanya impor ketanaman lain yang lebih menguntungkan bagi mereka sehingga akan berpengaruh pada produksi tebu yang menurun (Nugroho, B. 2006: 89).

  Selain harga gula dapat memberikan insentif bagi petani tebu, harga gula bisa juga menjadi input bagi industri makanan dan minuman yang menggunakan gula sebagai bahan dasar dalam setiap produksinya. Ketika harga gula rendah akibat impor dan penyelundupan maka industri makanan dan minuman yang menggunakan gula sebagai bahan dasar dalam setiap proses produksinya dapat menjalankan usahanya dengan baik karena dengan adanya harga gula nasional yang rendah membuat industri makanan dan minuman seperti ini dapat membeli gula dengan harga murah dan digunakan dengan efisien bagi setiap proses produksinya sehingga industri makanan dan minuman seperti ini dapat menghasilkan hasil produksi yang baik, hasil produksi yang murah harganya sesuai dengan pendapatan masyarakat dan biaya produksi yang dikeluarkanya sehingga masyarakat mampu membeli hasil produksi tersebut dan meningkatkan labanya serta industri makanan dan minuman yang menggunakan bahan dasar gula dalam setiap produksinya dapat menjalankan usahanya dengan baik. Serta, bagi masyarakat sendiri sebagai konsumen harga gula nasional berperan penting yaitu sebagai patokan bagi masyarakat untuk menentukan seberapa banyak gula yang mereka butuhkan dalam pemenuhan kebutuhannya sehari-hari sesuai dengan pendapatan mereka. Dengan adanya harga gula nasional yang rendah maka

  Jelas sekali dengan adanya impor gula dari luar negeri dapat membantu pemerintah dalam memenuhi kekurangan konsumsi dan memberikan manfaat pada industri makanan dan minuman serta masyarakat tetapi apabila impor gula yang terlalu banyak akibat adanya penyelundupan maka akan membuat harga gula nasional rendah yang berakibat petani tebu enggan menanam tebu yang merupakan bahan dasar pembuatan gula sehingga nantinya akan berpengaruh pada produksi gula nasional yang rendah dan harga gula nasional yang semakin terpuruk.

  Melihat industri dan harga gula nasional akibat adanya kebijakan impor semakin terpuruk dan kalah bersaing dengan industri dan harga gula luar negeri maka Indonesia melindungi industri dalam negeri dengan membuat proteksi yaitu dengan menetapkan tarif impor atau bea masuk yang sesuai, yang dapat dilihat pada tabel 1.2 berikut ini:

Tabel 1.2 Tarif Impor Gula Dibeberapa Negara Tahun 2002

  No. Negara Tarif impor

  1. Indonesia Rp 550-Rp 700/kg

  2. Uni eropa 240%

  3. Banglades 200%

  4. Amerika serikat 155%

  5. Filipina 133% Sumber: Harsoyo,Y. 2004:155 . Dalam tabel terlihat bahwa negara Indonesia sudah menetapkan tarif impor sebesar Rp 550-700/kg untuk melindungi industri dalam negeri kita atau nasional, tetapi tarif yang ditetapkan oleh negara Indonesia masih rendah jika Bila kita perhatikan negara maju seperti Jepang dan Amerika Serikat menetapkan tarif bea masuk lebih besar dari negara Indonesia yaitu sebesar 100% sementara negara Indonesia sebersar 20%-25%, sekarang pertanyaannya apakah kita mesti mengikuti negara lain untuk melindungi industri gula dalam negeri?. Pertanyaan seperti ini menimbulkan jawaban yang beragam ada pro dan kontra. Golongan yang setuju dengan penetapan bea masuk tinggi karena ingin melindungi produksi gula tetapi bagi golongan yang tidak setuju seperti konsumen mengapa melindungi pabrik gula yang tidak efisien dan membeli gula dengan harga yang mahal (Prihardana, R. 2005: 29).

  Memang menetapkan tarif bea masuk yang tinggi memberatkan industri yang menggunakan bahan baku gula, tetapi selama pasar gula internasional masih memperdagangkan produk residual yang sangat murah maka tarif yang tinggi merupakan pilihan yang paling baik. (Harsoyo, Y.

  2004: 157).