Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Transaksi Non Tunai: pengujian Theory of Interpersonal Behaviour T2 912014021 BAB V

BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

5.1.

Kesimpulan
Terbukti dalam sebuah pengambilan keputusan

bertransaksi tidak hanya dipengaruhi oleh minat saja,
namun juga dipengaruhi oleh kebiasaan dan juga
kondisi fasilitas yang dapat mendukung sebuah
perilaku. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan diketahui bahwa terdapat pengaruh Sikap
(Attitude), Faktor lingkungan sosial (Social Factors)
dan Emosional (Affect) berpengaruh signifikan pada
minat (Intention) terhadap transaksi non tunai. Hasil
lainnya

yaitu

mempengaruhi


Frequency

of

Past

Behaviour

signifikan pada kebiasaan (habits).

Intention dan habit menjadi variabel yang dapat
membentuk

sebuah

perilaku.

Sedangkan


ketersediaan fasilitas yang membantu (facilitating
conditions) menjadi satu-satunya moderator yang
dapat mempermudah realisasi pembentukan minat
menjadi perilaku.

5.2.

Implikasi teoritis
Penelitian ini melengkapi penelitian sebelumnya

yang dilakukan oleh Liao, dan Handa (2010), dan

71

Garcia-Swartz, Hahn, dan Layne-Farrar (2006). Bila
Liao,

dan

Handa


(2010)

membuktikan

bahwa

perubahan perilaku ke arah cashless society karena
perkembangan

fasilitas

jenis

alat

pembayaran

elektronik, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh
Garcia-Swartz,


Hahn,

dan

Layne-Farrar

(2006)

menunjukkan perilaku bertransaksi secara non tunai
dilakukan karena adanya keuntungan bagi konsumen
karena kemudahan dan biaya transaksi yang lebih
murah, maka penelitian ini menunjukkan bahwa
kebiasaan (habbit) juga berperan dalam pembentukan
perilaku non tunai.
Penelitian

ini

menunjukkan


bahwa

teori

perilaku Triandis (1977) yaitu Theory of Interpersonal
Behaviour

yang

merupakan

pengembangan

dari

Theory of Planned Behaviour dari Ajzen (1991) relevan
untuk

mengakomodir


research

gap

tersebut.

Pembentukan perilaku tidak hanya berasal dari
kognitif dan afektif saja. Namun hal yang dilakukan
yang

sifatnya

berulang

meskipun

itu

tidak


diminatinya, ataupun terpaksa karena regulasi baik
yang diberikan oleh pemerintah, maupun tempat
bekerja, dapat membentuk sebuah perilaku transaksi
non tunai. Kondisi yang memfasilitasi pun juga dapat
mempermudah pembentukan perilaku, meskipun
seorang individu tidak memiliki pemahaman atau

72

minat yang cukup tentang alat pembayaran non tunai,
namun bisa saja individu tersebut tetap membeli atau
menggunakan alat pembayaran non tunai tersebut
dikarenakan memiliki sumber daya yang cukup.

5.3.

Implikasi Manajemen
Berdasarkan


kesimpulan

penelitian

yang

diperoleh dan implikasi teoritis yang dimunculkan,
maka

dikembangkan

implikasi

terapan

yang

diharapkan dapat memberikan sumbangan kepada
pihak perbankan, Bank Indonesia, dan pemerintah
selaku pemangku kepentingan dalam pembentukan

perilaku non tunai dalam masyarakat (cashless
society), antara lain:
1. Kecenderungan

keuangan

di

terbesar
Indonesia

pengguna
memilih

jasa
untuk

melakukan perilaku transaksi non tunai
berdasarkan


minat.

keuntungan

dan

Sosialisasi
keamanan

akan
dalam

melakukan transaksi non tunai perlu lebih
digiatkan

untuk

mewujudkan

cashless


society. Metode pemasaran alat transaksi
non tunai menggunakan metode pemasaran
secara

komunitas,

lebih

efektif

untuk

membentuk perilaku transaksi non tunai.

73

2. Investasi untuk jumlah ketersediaan alat

transaksi

non

tunai

serta

jaringan

komunikasi yang stabil menjadi hal yang
perlu diperhatikan dan ditingkatkan oleh
para

pemangku

kepentingan

untuk

membentuk perilaku transaksi non tunai
terwujud.
5.4.

Keterbatasan dan Agenda Penelitian yang

Akan Datang
Penelitian ini mengambil sampel pada DKI
Jakarta yang merupakan pusat pemerintahan dan
pusat bisnis yang mana fasilitas dan ketersediaan alat
transaksi non tunai relatif lebih baik dibandingkan
daerah lain. Penelitian ini belum membuktikan
apakah hasil yang sama dapat dihasilkan bila
terdapat sampel responden yang berasal dari luar ibu
kota Negara. Oleh karena itu diperlukan penelitian
lebih lanjut dengan menggunakan responden yang
lebih variatif dalam segi geografis.
Penelitian
adanya

ini

pengaruh

belum
literasi

mempertimbangkan
keuangan

dalam

pembentukan perilaku keuangan seorang individu.
Diduga,

literasi

pembentukan

keuangan

minat

secara

dapat

mempengaruhi

langsung,

ataupun

membentuk sikap (attitude) terlebih dahulu sebelum

74

membentuk minat. Diperlukan penelitian lebih lanjut
dengan mempertimbangkan variabel literasi keuangan
yang

dapat

mempengaruhi

pembentukan

pembentukan sikap, dan membentuk minat secara
langsung.
Ada potensi perilaku seorang individu dapat
berbeda tergantung pada produk alat transaksi non
tunai yang digunakan. Khususnya pada kartu debit
dan kredit, perilaku individu terhadap penggunaan
kartu kredit belum dipertimbangkan pada penelitian
ini. Belum dipilah juga perilaku penggunaan alat
transaksi non tunai dalam konteks laku pandai yang
menyasar

pada

kalangan

ekonomi

menengah

kebawah, dan dalam konteks Layanan Keuangan
Digital (LKD) yang menyasar pada kalangan ekonomi
menengah keatas. Perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut dengan mempertimbangkan dan memilah
faktor-faktor tersebut.
Penelitian
adanya

ini

kemungkinan

belum
social

mempertimbangkan
factor

juga

dapat

mempengaruhi habit. Perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut untuk mengkritisi Theory of Interpersonal
Behaviour dimana diduga faktor budaya dalam social
factors dapat mempengaruhi terbentuknya habit.
Pada penelitian ini belum dijabarkan jawaban
terhadap pertanyaan terbuka pada angket yang

75

disebarkan untuk dapat dilakukan cross check dengan
pertanyaan persepsi yang diajukan. Pada penelitian
selanjutnya perlu dilakukan cross check

terhadap

pertanyaan persepsian melalui pertanyaan terbuka
seperti berapa jumlah alat transaksi yang digunakan,
berapa lama telah menggunakan alat tersebut, untuk
meyakini konsistensi jawaban responden serta dapat
memberikan informasi yang lebih akurat terkait habit.

76

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Eksistensi Sanksi dalam Hukum T2 322014001 BAB V

0 1 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Disposition Effect dalam Transaksi Valuta Asing T2 912014015 BAB V

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Transaksi Non Tunai: pengujian Theory of Interpersonal Behaviour T2 912014021 BAB I

1 1 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Transaksi Non Tunai: pengujian Theory of Interpersonal Behaviour T2 912014021 BAB II

6 20 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Transaksi Non Tunai: pengujian Theory of Interpersonal Behaviour T2 912014021 BAB IV

2 4 32

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Transaksi Non Tunai: pengujian Theory of Interpersonal Behaviour

0 1 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Transaksi Non Tunai: pengujian Theory of Interpersonal Behaviour

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Theory of Planned Behavior: Prediktor Pemilihan Profesi Sebagai Praktisi Akuntansi T2 932010021 BAB V

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Minat Siswa Untuk Melanjutkan Sekolah Berdasarkan Theory Planned Behavior T2 942010044 BAB V

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Christian Entrepreneurship T2 912010027 BAB V

0 0 48