PENDAHULUAN Pembelajaran Biologi Berbasis Masalah Dengan Metode Inquary Dan Modified Inquary Ditinjau Dari Ketrampilan Proses Sains Dan Sikap Ilmiah Siswa Pada SMP Negeri 3 Pracimamtoro Wonogiri Tahun Pelajaran 2012/2013.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Undang-undang Sisdiknas
nomor 20 tahun 2003). Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) merupakan pengetahuan
yang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum (universal), dan
berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperimen (Carin dan Sund dalam
Wenno 2008). Merujuk pada pengertian IPA itu, maka dapat disimpulkan bahwa
hakikat IPA meliputi empat unsur utama yaitu: (1) Sikap: rasa ingin tahu tentang
benda, fenomena alam, dan makhluk hidup; (2) Proses: meliputi hipotesis,
eksperimen, evaluasi, dan kesimpulan; (3) Produk: berupa fakta, prinsip, teori,
dan hukum; (4) Aplikasi: penerapan metode ilmiah dalam kehidupan sehari-hari.
Ditinjau dari segi proses, IPA memiliki berbagai keterampilan proses sains
yang terdiri atas keterampilan proses dasar dan keterampilan proses terpadu.
Keterampilan proses dasar meliputi: (1) pengamatan, (2) pengukuran (3)
menyimpulkan, (4) meramalkan, (5) menggolongkan dan (6) mengkomunikasikan
Sedangkan keterampilan proses terpadu meliputi: (1) pengontrolan variabel, (2)

interpretasi data, (3) perumusan hipotesa, (4) pendefinisian variable, dan (5)

1

2

merancang eksperimen. Melalui keterampilan proses sains dikembangkan sikap
dan nilai yang meliputi rasa ingin tahu, jujur, sabar, terbuka, berpikir logis, kritis,
tekun, ulet, cermat, disiplin, peduli terhadap lingkungan, memperhatikan
keselamatan kerja, dan bekerjasama dengan orang lain.
Secara umum penguasaan sains siswa Indonesia masih rendah. Prestasi
bidang sains siswa Indonesia dalam kompetisi di tingkat internasional masih
rendah dibandingkan dengan negara-negara lain. Kondisi tersebut juga terjadi pada
proses pembelajaran IPA di SMPN 3 Pracimantoro. Keadaan ini dapat dilihat dari nilai
rata-rata Ujian Nasional 3 tahun terakhir. Tahun pelajaran 2009/2010 rata-rata nilai ujian
nasional IPA 6,78 dan menempati peringkat 58, tahun 2010/2011 rata-rata 7,58 pada
peringkat 100, dan pada tahun 2011/2012 rata-rata nilai IPA 7,59 dengan peringkat 98 (
dokukumen kuruikulum SMP N3 Pracimantoro).

Berdasarkan hasil penelusuran menunjukkan bahwa rendahnya prestasi

belajar IPA SMP N3 Pracimantoro disebabkan oleh proses pembelajaran teacher
centered yang memposisikan siswa sebagai botol kosong yang diisi dengan ilmu
pengetahuan, sehingga kurang relevan dengan empat pilar pendidikan yang
dicanangkan oleh UNESCO yaitu: siswa mau dan mampu berbuat (learning to
do), belajar membangun pengetahuanya (learning to know),

membangun

pengetahuan, kepercayaan dirinya (learning to be), dan kemampuan belajar
berinteraksi (learning to live together) di masyarakat. Krisdiyanto (2010) berjudul
: Pe belajara berbasis

asalah

elalui

etode proyek da i kuiri diti jau dari

kreati itas da sikap il iah sis a diperoleh kesi pula : Tidak ada interaksi


3

antara metode pembelajaran (proyek dan inquiry) terhadaap prestasi belajar
biologi.
Menyadari adanya kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran biologi di
SMP Negeri 3 Pracimantoro, maka

perlu solusi untuk memecahkan

permasalahan melalui upaya peningkatan prestasi belajar siswa. Upaya yang
tepat dengan memilih model pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut maka
penerapan model pembelajaran berbasis masalah dengan metode inquiry dan
modified inquiry diharapkan dapat menjadi alternatif solusinya.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas, diidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Metode pembelajaran yang digunakan selama ini kurang bervariasi, kurang
sesuai dengan karakteristik siswa, karakteristik materi pelajaran, dan
karakteristik lingkungan sehingga prestasi belajar siswa menjadi rendah
2. Kemampuan siswa dalam memecahkan masalah rendah, sebagai akibat
proses pembelajaran yang belum memberikan ruang kepada siswa untuk

menerapkan pengetahuan yang dimilikinya dalam memecahan masalah yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, sehingga kurang berpikir kritis, dan
kreatif
3. Guru belum memperhatikan faktor internal yang berpengaruh terhadap
prestasi belajar siswa misalnya keterampilan proses sains, sikap ilmiah, gaya
belajar, kreativitas, konsep diri, keingintahuan, dan motivasi belajar

4

4. Kemampuan untuk menggunakan keterampilan proses sains siswa rendah
indikatornya siswa belum menguasai keterampilan mengajukan pertanyaan,
melakukan percobaan, mengolah data, dan mengkomunikasikan temuannya
dengan temannya
5.

Materi pembelajaran biologi pada kelas IX antara lain: a). Mendeskripsikan
sistem ekskresi pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan, b).
Mendeskripsikan sistem reproduksi dan penyakit yang berhubungan dengan
sistem reproduksi pada manusia, c). Mendeskripsikan sistem koordinasi dan
alat indera pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan, d).

Mengidentifikasi kelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi,
seleski alam, dan perkembangbiakan, e). Mendeskripsikan konsep pewarisan
sifat pada makhluk hidup, f). Mendeskripsikan proses pewarisan dan hasil
pewarisan sifat dan penerapannya, g).Mendeskripsikan

penerapan

bioteknologi dalam mendukung kelangsungan hidup manusia melalui
produksi pangan.
C. Pembatasan Masalah
Adapun pembatasan masalah penelitian ini antara lain :
1. Model pembelajaran yang diterapkan dalam penelitian ini adalah
pembelajaran berbasis masalah
2. Metode pembelajaran yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode
inquiry dan modified inquiry

5

3. Keterampilan proses sains yang dicapai dibatasi pada kemampuan
mengamati, mengklasifikasi, memprediksi, mengukur, menyimpulkan, dan

mengkomunikasikan
4. Sikap ilmiah siswa yang dicapai dibatasi pada sikap, jujur, terbuka, objektif,
teliti, disiplin, kerjasama, tanggung jawab, menyampaikan ide, menghargai
pendapat orang lain, rasa ingin tahu, dan kritis
5. Bahan ajar yang disampaikan dalam pembelajaran ini dibatasi pada Standar
Kompetensi 2 : Memahami kelangsungan hidup makluk hidup. Kompetensi
Dasar 2.4 : Mendiskripsikan penerapan bioteknologi dalam mendukung
kelangsungan hidup manusia melalui produksi pangan.
D. Rumusan Masalah
1. Apakah terdapat kontribusi pembelajaran bebasis masalah dengan metode
inquiry dan modified inquiry terhadap prestasi belajar biologi?
2. Apakah terdapat kontribusi keterampilan proses sains terhadap prestasi
belajar biologi?
3. Apakah terdapat kontribusi sikap ilmiah terhadap prestasi belajar biologi?
4. Apakah terdapat interaksi antara penggunaan metode inquiry dan modified
inquiry, keterampilan proses sains dan sikap ilmiah siswa terhadap prestasi
belajar biologi?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui :


6

1. Kontribusi pembelajaran berbasis masalah dengan metode inquiry dan
modified inquiry terhadap prestasi belajar biologi.
2. Kontribusi keterampilan proses sains terhadap prestasi belajar biologi.
3. Konteribusi sikap ilmiah terhadap prestasi belajar biologi.
4. Interaksi antara penggunaan metode inquiry dan modified inquiry,
keterampilan proses sains dan sikap ilmiah siswa terhadap prestasi belajar
biologi.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
a. Mendapat pengetahuan pembelajaran bebasis masalah dengan metode
inquiry dan modified inquiry ditinjau dari keterampilan proses sains dan
sikap ilmiah siswa terhadap prestasi belajar biologi
b. Menambah dan mengembangkan wawasan Ilmu Pengetahuan Alam
khususnya pengembangan ilmu biologi serta melengkapi teori yang telah
ada.
2. Manfaat Praktis

a. Memberikan alternatif model pembelajaran biologi.
b. Memberikan masukan bagi para pendidik melakukan inovasi dalam
pelaksanaan pembelajaran.
c. Dapat digunakan sebagai acuan dalam pembelajaran.

Dokumen yang terkait

Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan SMA Negeri 1 Binjai Tahun 2009

1 54 103

Efektivitas Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berfikir (SPPKB) Terhadap Hasil Belajar Dan Aktivitas Siswa Menggunakan Strategi Synergetic Teaching (Pada Mata Pelajaran Biologi di SMP Negeri 10 Jember)

0 2 18

Pengaruh Metode Eksperimen Dengan Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Konsep Sistem Pencernaan

0 5 303

Pembelajaran Tari Muli Siger Dengan Menggunakan Metode Drill Pada Siswa Di SMP Negeri 1 Jati Agung Tahun Pelajaran 2013/2014

2 12 127

Perbedaan Prestasi Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kontekstual Dan Berbasis Masalah Dengan Kemampuan Awal Pada Mata Pelajaran Fisika Siswa Kelas XII IPA Di SMA Negeri 13 Bandar Lampung

0 5 117

Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Pratikum Pada Topik Pengukuran Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Proses Sains Siswa SMP

0 0 11

36 Perbedaan Hasil Keterampilan Proses Sains Melalui Model Pembelajaran Inquiry dan Model Pembelajaran Inquiry dengan Metode Pictorial Riddle bagi Siswa SMP Negeri 1 Gunungsari Tahun Ajaran 20152016

0 1 5

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Ditinjau Dari Kecerdasan Emosional Dan Spiritual Siswa Smp

0 0 13

Studi Literatur Pembelajaran Kimia Berbasis Masalah Ditinjau Dari Kemampuan Menggunakan Laboratorium Virtual

0 0 7

Sikap Integrasi Nasional Ditinjau Dari Pemahaman Nilai-Nilai Sejarah Dan Sikap Sosial Siswa

0 1 14