2016 Hukum Sesi 12 Dinarjati Sengketa LH 1

PENYELESAIAN SENGKETA
LINGKUNGAN HIDUP
Disampaikan dalam Kuliah S2 KMPK-IKM UGM
“Hukum, Etika dan Regulasi Kesehatan Masyarakat”
Oleh :
Dinarjati Eka Puspitasari, S.H., M.Hum
Yogyakarta, 21 Maret 2016

Dinar 2016

Penegakan Hukum - UUPPLH
1.Sanksi Administratif (Pasal 71-83)
2.Sanksi Keperdataan (Pasal 84-93)
a. Litigasi
i. Proses acara perdata
ii. Class Action
iii. Legal Standing
iv. Citizen Law Suit – Actio
Popularis
b. Non Litigasi
 ADR (UU No 30 Tahun 1999)

3. Sanksi Pidana (Pasal 94-120)

Sanksi Administrasi
(UUPPLH)
1. Teguran tertulis
2. Paksaan Pemerintah
3. Pembekuan izin
lingkungan
4. Pencabutan izin
lingkungan

Dinar 2016

Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup
• Penyelesaian sengketa lingkungan hidup dapat

ditempuh melalui pengadilan atau di luar pengadilan
• Pilihan penyelesaian sengketa lingkungan hidup
dilakukan secara sukarela oleh para pihak yang
bersengketa

• Gugatan melalui pengadilan hanya dapat ditempuh
apabila upaya penyelesaian sengketa di luar
pengadilan yang dipilih dinyatakan tidak berhasil oleh
salah satu atau para pihak yang bersengketa

Dinar 2016

Penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan
dilakukan untuk mencapai kesepakatan mengenai :
1. Bentuk dan besarnya ganti rugi
2. Tindakan pemulihan akibat pencemaran dan/atau
perusakan
3. Tindakan tertentu untuk menjamin tidak akan terulangnya
pencemaran dan/atau perusakan
4. Tindakan untuk mencegah timbulnya dampak negatif
terhadap lingkungan hidup
Dinar 2016

Pengecualian :
Penyelesaian sengketa di luar pengadilan tidak

berlaku terhadap tindak pidana lingkungan
hidup

 Penyelesaian sengketa lingkungan hidup melalui

pengadilan dijelaskan dalam pasal 87-93 UUPPLH.
 Penyelesaian sengketa LH melalui pengadilan :

1. Dengan gugatan biasa
2. Class Action
3. Legal Standing
4. Actio Popularis
5. Citizen Law Suit

Dinar 2016

Definisi Class Action (2)
* PERMA No. 1 Tahun 2002 tentang Acara Gugatan
Perwakilan Kelompok
* Di Indonesia terminologi class action diubah menjadi

Gugatan Perwakilan Kelompok.
* PERMA No. 1 Tahun 2002 merumuskan Gugatan
Perwakilan Kelompok (Class Action) sebagai berikut:
 suatu prosedur pengajuan gugatan, dimana satu
orang atau lebih yang mewakili kelompok
mengajukan gugatan untuk dirinya sendiri dan
sekaligus mewakili sekelompok orang yang jumlahnya
banyak, yang memiliki kesamaan fakta atau kesamaan
dasar hukum antara wakil kelompok dan anggota
kelompoknya.
Dinar 2016

Unsur-unsur Class Action
1.
2.
3.
4.
5.

Gugatan secara perdata

Wakil kelompok (class representative)
Anggota Kelompok (class members)
Adanya Kerugian  class representative & class
member benar2 mengalami kerugian
Kesamaan peristiwa/fakta dan dasar hukum

Dinar 2016

Class Action dalam UUPPLH
Pasal 91
Masyarakat berhak mengajukan gugatan perwakilan
kelompok untuk kepentingan dirinya sendiri dan/atau untuk
kepentingan masyarakat apabila mengalami kerugian akibat
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup
Syarat-syarat gugatan dapat diajukan apabila :
1. Terdapat kesamaan fakta atau peristiwa
2. Kesamaan dasar hukum
3. Kesamaan jenis tuntutan di antara wakil kelompok dan
anggota kelompoknya
Dinar 2016


Legal Standing dalam UUPPLH
Pasal 92
Dalam rangka pelaksanaan tanggung jawab perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup, organisasi lingkungan hidup berhak
mengajukan gugatan untuk kepentingan pelestarian fungsi
lingkungan hidup
Organisasi lingkungan hidup dapat mengajukan gugatan apabila
memenuhi persyaratan :
1. Berbentuk badan hukum
2. Menegaskan di dalam anggaran dasarnya bahwa organisasi
tersebut didirikan untuk kepentingan pelestarian fungsi lingkungan
hidup
3. Telah melaksanakan kegiatan nyata sesuai dengan anggaran
dasarnya paling singkat 2 tahun
Dinar 2016

Citizen Law Suit
Citizen Lawsuit pada intinya adalah mekanisme bagi Warga Negara
untuk menggugat tanggung jawab Penyelenggara Negara atas

kelalaian dalam memenuhi hak-hak warga Negara.
Kelalaian tersebut didalilkan sebagai Perbuatan Melawan Hukum,
sehingga CLS diajukan pada lingkup peradilan umum dalam hal ini
perkara Perdata.
Oleh karena itu atas kelalaiannya, dalam petitum gugatan, Negara
dihukum untuk mengeluarkan suatu kebijakan yang bersifat mengatur
umum (regeling) agar kelalaian tersebut tidak terjadi lagi di kemudian
hari.
Dinar 2016

Penyelesaian Sengketa Alternatif
(ADR = Alternative Dispute Resolution)
UU No 30 Tahun 1999 ttg Arbitrase & alternative Penyelesaian Sengketa

Keuntungan mekanisme ADR :

1. Sifat kesukarelaan dalam proses
2. Prosedurnya cepat

- Arbitrase

- Mediasi
- Negosiasi
- Konsiliasi

3. Keputusan non-judicial
4. Kontrol oleh manajer yg paling tahu ttg kebutuhan organisasi

5. Prosedur rahasia (confidential)
6. Fleksibilitas yg besar dalam penyelesaian masalah
7. Hemat waktu & biaya
8. Kemungkinan untuk melaksanakan kesepakatan tinggi
9. Kesepakatan yg lebih baik daripada sekedar kompromi
10. Keputusan bertahan sepanjang waktu

Dinar 2016

Fungsi Arbitrase
Terdapat beberapa alasan mengapa para pihak
menggunakan arbitrase, yaitu :
a. Adanya kebebasan, kepercayaan, & keamanan

b. Wasit/Arbiter memiliki keahlian
c. Lebih cepat & hemat biaya
d. Bersifat rahasia
e. Adanya kepekaan arbiter
Dinar 2016
f. Bersifat nonpreseden
g. Pelaksanaan putusan lebih mudah dilaksanakan