Sesi 1 Kelembagaan Bank sentral tegal ca

MATERI LOKAKARYA KEBANKSENTRALAN GURU SMA/SMK BIDANG
STUDI EKONOMI

KELEMBAGAAN BANK SENTRAL

TEGAL, 3 – 4 FEBRUARI 2015
PUSAT RISET DAN EDUKASI BANK SENTRAL

Topik Bahasan

1

• Perkembangan Kelembagaan
Bank Sentral

2

• Perkembangan Bank Sentral di
Beberapa Negara

3


• Perkembangan Tujuan, Fungsi,
dan Kelembagaan Bank
Indonesia

4

• Hubungan Kelembagaan Bank
Indonesia

5

• Independensi, Transparansi, dan
Akuntabilitas Bank Indonesia

2

Perkembangan Kelembagaan Bank
Sentral
Enam Peran dan Fungsi Bank Sentral

Bank sentral merupakan lembaga keuangan sentral yang berperan
strategis bagi perekonomian suatu negara. Secara garis besar,
peranan strategis bank sentral dapat dilihat dari enam peran dan
fungsi bank sentral yaitu:
1. Bank sirkulasi, bank sentral diberi mandat untuk menerbitkan dan
mengatur alat/instrumen pembayar yang sah (legal tender) di suatu
negara/wilayah.
2. Kasir pemerintah, bank sentral diberi mandat untuk melakukan
berbagai layanan perbankan pemerintah.
3. Bankers bank, bank sentral bertindak sebagai bankir bagi bank
komersial.
4. Otoritas moneter, bank sentral diberi mandat untuk memelihara
stabilitas moneter.
5. Otoritas sistem keuangan, bank sentral diberi mandat untuk
mencapai dan menjaga stabilitas sistem keuangan.
6. Otoritas sistem pembayaran, bank sentral diberi mandat untuuk

3

ngan Kelembagaan Bank Sentral


4

entral
Keseluruhan fungsi tersebut mengalami evolusi dari masa ke masa sesuai
dengan perkembangan ekonomi, sosial politik serta teori ekonomi.
Pendirian Sveriges Risk Bank (1668) di Swedia dan Bank of England (1694) di
Inggris merupakan cikal bakal bank sentral modern.

Bank Sirkulasi
& Bankers’
bank

 Bank
komersial
berfungsi sbg
bank sirkulasi.
 Juga sbg
bankers’ bank
(lenders of

the last
resort).
 Peran
kebijakan
moneter,
perbankan,
dan sistem
pembayaran

Bank Sentral
(dahulu)

Bank Sentral
(dewasa ini)

 Peran kebijakan
moneter,
perbankan, dan
sistem pembayaran
meningkat.

 Kadang masih sbg
bank komersial.
 Sebagai bagian dr
Pemerintah,
termasuk
pembiayaan fiskal
dan program
Pemerintah.
 Tujuan jamak

 Tujuan tunggal,
yaitu stabilitas
harga, utk
pertumbuhan
ekonomi.
 Fokus pd tiga
tugas: kebijakan
moneter,
perbankan, dan
sistem

pembayaran.
 Independen dr
Pemerintah dg
koordinasi.


Perkembangan Kelembagaan Bank5
Sentral
Definisi dan Fungsi Bank Sentral
• Dalam definisi yang paling sederhana, bank sentral adalah
bank yang memegang simpanan bank lain dan
menggunakannya untuk settlement pembayaran antar
bank (Singleton, 2011)
• Menurut Hawke (1973), bank sentral adalah sebuah
organisasi yang berdiri antara pemerintah dan
perbankan
• Menurut Kisch dan Elkin (1932), bank sentral adalah
‘bagian dari kebijakan publik dan bukan merupakan
instrumen dari kepentingan pribadi’. Bank sentral
menerapkan

(dan
kadang
membantu
memformulasikan) kebijakan publik pada sektor
perbankan, dan yang terkait dengan variabel ekonomi
yang dapat dipengaruhi melalui sektor perbankan.

Perkembangan Kelembagaan Bank6
Sentral
Definisi dan Fungsi Bank Sentral
Menurut Singleton (2006), kegiatan bank sentral meliputi:
1. Bank sentral menerbitkan uang (dalam bentuk kertas dan koin) untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat.
2. Bank sentral menerapkan dan memformulasikan kebijakan moneter.
3. Bank sentral menjalankan tugas sebagai bank dan lembaga
pelayanan bagi pemerintah, dan terkadang mengelola utang luar
negeri
4. Bank sentral menyimpan cadangan/simpanan
menyelesaikan settlement keuangan antar bank


bank

umum

dan

5. Bank sentral memelihara dan mempertahankan kekuatan sistem
keuangan, dan pada saat tertentu bertindak sebagai lender of last
resort serta bertugas mengawasi perbankan
6. Bank sentral menjalankan kebijakan pemerintah dalam hal nilai tukar
dan memelihara serta mengelola cadangan devisa
7. Bank sentral turut mendorong pembangunan ekonomi
8. Bank sentral memberi
kebijakan ekonomi
9. Bank

sentral

turut


saran

serta

kepada

dalam

pemerintah

perjanjian

menyangkut

kerjasama

moneter

Perkembangan Kelembagaan Bank7
Sentral

Definisi dan Fungsi Bank Sentral
Tujuh area utama tugas bank sentral (McKinley dan Banaian,
2005)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Pengendalian kebijakan moneter;
Pengelolaan nilai tukar dan cadangan devisa;
Agen fiskal
Sebagai lender of last resort;
Mengawasi dan mengatur perbankan;
Mengelola sistem pembayaran;
Mengelola dan memelihara mata uang;

Menurut Charles Goodhart (1991, p.5), kenapa bank sentral karena

posisinya dalam sistem berada di tengah-tengah/sentral, bank
sentral memiliki kekuatan politik sebagai bank pemerintah,
kekuasaan yang dimiliki biasanya sangat besar, dan yang terpenting
adalah kemampuan bank sentral untuk menyediakan uang dalam
jumlah besar menjadikan bank sentral sebagai ‘bank-nya bank’,
yaitu bank yang menyediakan likuiditas ekstra pada saat bank

Perkembangan Kelembagaan Bank8
Sentral
Tujuan dan Tugas Bank Sentral

Perkembangan Kelembagaan Bank9
Sentral
Tujuan dan Tugas Bank Sentral

Perkembangan Kelembagaan Bank
10
Sentral
Peran Bank Sentral dalam Aliran Dana

Laba/Rugi
Dana

Rmh Tangga

Perush.

Pemerintah

Sistem
Keuangan

Pasar
Keuangan

Keterlibatan
Pemerintah /
Bank Sentral

Penabung

Laba/Rugi
Dana

Rmh Tangga

Peminjam

Dana
Laba/Rugi

Perantara
Keuangan
Infrastruktur dan
Lingkungan

Sumber: Hubbard (2002), dimodifikasi

Dana
Laba/Rugi

Perush.

Pemerintah

Perkembangan Kelembagaan Bank
11
Sentral
Tata Kelola Bank Sentral

Perkembangan Kelembagaan Bank
12
Sentral
Tata Kelola Bank Sentral
A. Independensi (berbagai literatur)
1. Independensi Kelembagaan (Institutional Independence),
kedudukan bank sentral berada di luar lembaga pemerintah
dan/atau bebas dari campur tangan pemerintah atau pihak lain.
2. Independensi Sasaran Akhir (Goal Independence),
kebebasan bank sentral dalam menetapkan sasaran akhir
kebijakan moneter sebagai penjabaran dari tujuan yang ditetapkan
dalam UU.
3. Independensi Instrumen (Instrument Independence),
kebebasan bank sentral dalam menggunakan instrumen moneter
dan menetapkan sendiri target operasional kebijakan moneter
untuk mencapai sasaran akhir yang ditetapkan.
4. Independensi Personal (Personal Independence),
kemampuan dan kewenangan dewan gubernur bank sentral
sebagai badan pembuat kebijakan untuk menolak campur tangan
pemerintah dan/atau pihak lain dalam melaksanakan tugas-tugas
yang ditetapkan UU.
5. Independensi Keuangan (Financial Independence),
kewenangan yang diberikan UU kepada bank sentral untuk

Perkembangan Kelembagaan Bank
13
Sentral
Tata Kelola Bank Sentral
B. Transparansi (Geraats, 2002)
1. Transparansi Politik (Political Transparency),
transparansi dalam bentuk tujuan-tujuan formal, target-target
kuantitatif dan kejelasan tentang struktur institusi.
2. Transparansi Ekonomi, Prosedur, dan Kebijakan (Economic,
Procedural, and Policy Transparency),
transparansi untuk mengetahui latar belakang kebijakan-kebijakan
yang dilakukan.
3. Transparansi Operasional (Operational Transparency),
diperlukan untuk mengetahui kendala-kendala dalam proses
pencapaian suatu kebijakan.
C. Akuntabilitas
Bank sentral yang baik adalah yang berwibawa, dapat dipercaya, dan
melakukan tugasnya dengan baik. Bank sentral harus bertanggung
jawab terhadap pelaksanaan tugasnya dan diawasi olelh lembaga
pengawas berkoordinasii dengan pemerintah. Akuntabilitas tersebut
juga ditunjukkan kepada masyarakat yang direalisasikan dengan
mengkomunikasikan berbagai kebijakan yang ditermpuhnya.

Perkembangan Bank Sentral di
Beberapa Negara

14

Perkembangan Bank Sentral di
Beberapa Negara

15

rkembangan Tujuan, Fungsi, dan Kelembagaan
16
nk Indonesia

Peristi
wa
Penting

Peran

Landasa
n
Hukum

Status

Peran dan kelembagaan bank sentral di Indonesia juga mengalami
evolusi dr bank sirkulasi hingga menjadi bank sentral dewasa ini.

1945-1952

1953-1967

 Bentuk formal bank
sentral belum ada.
 De Javasce Bank (DJB) vs
BNI.
 UUD 1945 Pasal 23: BI sbg
bank sentral
 UU Nasionalisasi DJB

 BI sebagai bank sentral RI.
 Bagian dr Pemerintah
 Kebijakan oleh Dewan
Moneter
 UU No. 11 Th 1953 ttg BI sbg
pengganti DJB wet 1922.

 DJB dan BNI sbg bank
sirkulasi.
 Mata uang Belanda &
Jepang vs. ORI.
 Dominasi politik dan
pembiayaan bank sentral.
 Pencetakan uang vs.
Sanering (Gunting

 Tugas: (i) Stabilitas moneter,
(ii)Pengedaran uang, (iii)
Sistem pembayaran.
 Peran sbg: (i) Agen Pemb, (ii)
Kasir Pem, (ii) Bankers bank
 Masih menjalankan fungsi
bank komersial.
 Pencetakan uang utk defisit
fiskal vs. Sanering 1959 dan
hyperinflasi 1965/68.

rkembangan Tujuan, Fungsi, dan Kelembagaan
17
nk Indonesia

Peristi
wa
Penting

Peran

Landasa
n
Hukum

Statu
s

1968-1998
 BI sebagai bank sentral RI
 Bagian dari Pemerintah
 Peran dan kebijakan oleh Dewan
Moneter
 UU No. 13 Th 1968 ttg Bank Sentral.
 Tugas: (i) Stabilitas nilai rupiah, (ii)
Mendorong produksi, kesempatan
kerja.
 Masih berperan sbg: (i) Agen
Pembangunan, (ii) Kasir Pemerintah,
(ii) Bankers bank.
 Stabilisasi ekon (1968-72)
Fungsi bank komersial tidak ada lagi.
 Hasil minyak (1973-82) & kebijakan
kredit selektif KLBI).
 Deregulasi (1983-92) dan kebijakan
moneter tidak langsung.
 Krisis 1997, BLBI, reformasi.
 Konflik tujuan stabilitas harga dan
kurs rupiah vs. tujuan ekonomi lain.

1999Sekarang

BANK
INDONESIA
dewasa ini ...

erkembangan Tujuan, Fungsi, dan Kelembagaa
18
ank Indonesia
Pasca reformasi terdapat
perubahan politik hukum
yang cukup mendasar,
dengan lingkungan sosial
dan politik yang berubah
cepat turut menyumbang
atas fenomena
ditransformasikan-nya BI
menjadi bank sentral yang
independen.

1946
Pendirian
BNI
sbg bank umum yg
berfungsi sbg bank
sirkulasi

Men
c
sta ipta
kan
bil
eko
i
nom tas
i

1951

Nasionalisasi
de Javasche Bank
menggantikan BNI sbg
bank sirkulasi

1997/1998

Pendirian BI
sbg Bank Sentral
(UU no. 11 Th 1953)
 BI sebagai bank
komersial dg fungsi
bank sirkulasi dan
pengawasan bank
 BI (sebagai bagian
dari pemerintah)
diminta untuk
membiayai proyekproyek pemerintah.

Krisis

1953

1999
1968

Diundangkan
UU no. 13 Th 1968
ttg Bank Sentral
BI sbg bagian Pemerintah,
Setingkat kementerian negara

BI menjalankan peran sebagai
otoritas moneter, pengawasan
bank dan kasir pemerintah dan
pengedaran uang

2008

BI sebagai bank sentral
independen
(UU no. 23 Th 1999)

Krisis

2004
UU 3 Th 2004
amandemen
pertama UUBI

Kedudukan BI sebagai
lembaga negara yang
independen berada
diluar pemerintahan
yang diberikan
wewenang
mengatur/menerbitkan
peraturan.

2008
PERPPU
amandemen
kedua UUBI

 Penguatan akuntabilitas,
transparansi, dan
krediibilitas 
pembentukan BSBI
 Fungsi LOLR 
pengaturan mengenai
FPD

 Perlunya langkah responsif
dalam membendung
dampak krisis
 Menjaga kepercayaan masy.
thd perbankan
 Mengatasi kesulitan
pendanaan jangka pendek
bagi bank
 Mengubah ketentuan kriteria
agunan FPJP

18

erkembangan Tujuan, Fungsi, dan Kelembagaa
19
ank Indonesia

atus dan Kedudukan BI
Sesuai dengan Undang Undang Repuplik Indonesia
tentang Bank Indonesia No. 23 Tahun 1999 sebagaimana
telah diubah dengan UU No.3 tahun 2004 dan UU No.6
tahun 2009
• BI adalah Bank Sentral Republik Indonesia
• BI adalah badan hukum dan lembaga negara yang
independen dalam melakukan tugas dan wewenangnya
bebas dari campur tangan Pemerintah dan atau pihak
lain, kecuali untuk hal-hal tertentu yang secara tegas
diatur dalam undang-undang
• Pemberian independensi diimbangi dengan
pelaksanaan akuntabilitas dan transparansi.

erkembangan Tujuan, Fungsi, dan Kelembagaa
20
ank Indonesia

atus dan Kedudukan BI
Bank Indonesia adalah lembaga Negara yang
mempunyai wewenang :
• Mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari suatu
negara
• Merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter
• Mengatur dan menjaga kelancaran sistem
pembayaran
• Menjaga stabilitas sistem keuangan
• Menjalankan fungsi sebagai “lender of the last
resort”

erkembangan Tujuan, Fungsi, dan Kelembagaa
21
ank Indonesia

atus dan Kedudukan BI

BPK

Meyampaikan
laporan keuangan
BI yang telah
diperiksa

Hasil
telaah
BADAN SUPERVISI
Laporan
triwulanan/
sewaktu-waktu,
Tahunan

Kepala
Negara

DPR
- Laporan Tahunan,
triwulanan/
sewaktu-waktu
- persetujuan ATBI
(operasional)

Kepala
Pemerintaha
n

Presiden
o Menetapka
n UU BI
o Pemilihan
Pimpinan BI

Koordinasi

MA
Mengambil
sumpah
dan janji
anggota
Dewan
Gubernur

Menteri
Kementeria
n

Memeriksa
laporan keuangan
BI

PUBLIK
(Informasi
Tahunan)
Primary
Constitutional
Organs:
Presiden, DPR, MPR, BPK, MK, DPD,
MA
Auxiliary Institutions: BI, KPK, KY

erkembangan Tujuan, Fungsi, dan Kelembagaa
22
ank Indonesia

atus dan Kedudukan BI

fiscal policy

monetary policy

controlling

erkembangan Tujuan, Fungsi, dan Kelembagaa
23
ank Indonesia

atus dan Kedudukan BI – Materi Pokok UU BI
Ketentuan Umum
(Pasal 1-3)

Ketentuan Penutup
(Pasal 79)

- Uang Rupiah (Ps. 2-3)

Ketentuan Peralihan
(Pasal 73-78)

Status, Tempat Kedudukan, &
Modal (Pasal 4-6)
- Status (Ps. 4)

Ketentuan Pidana & Sanksi Adm
(Pasal 65-72)

- Modal (Ps. 6)
Tujuan Dan Tugas
(Pasal 7-9)

Akuntabilitas Dan Anggaran
(Pasal 58-64)

Hubungan Internasional
(Pasal 57)

- Tujuan (Ps. 7)
- Tugas (Ps. 8)

UU BI

Hubungan Dengan Pemerintah
(Pasal 52-56)
Dewan Gubernur
(Pasal 36-51)
Tugas Mengatur & Mengawasi
Bank (Pasal 24-35)
- Dialihkan menjadi kewenangan OJK
- UU BI (UU No. 23 Th 1999) ditetapkan tanggal 17 Mei 1999, (13 Bab, 79 Pasal)
- Dua kali perubahan, yaitu UU No. 3 Th, 2004 dan UU No. 6 Th. 2009)

Tugas Menetapkan &
Melaksanakan Kebijakan Moneter
(Pasal 10-14)
- Kebijakan Moneter (Ps. 10)
- Fungsi LOLR (Ps. 11)
- Kebijakan nilai tukar (Ps. 12)
- Pengelolaan cadev (Ps. 13)
- Penyelenggaraan survei (Ps. 14)
Tugas Mengatur Dan Menjaga
Kelancaran Sistem Pembayaran
(Pasal 15-23)
- Kewenangan di bidang SP (Ps. 15)
- Kliring & Setelmen (Ps. 16-18)

erkembangan Tujuan, Fungsi, dan Kelembagaa
24
ank Indonesia

atus dan Kedudukan BI – Hubungan UU BI dan UU Lainnya
 Kewenangan
Mikroprudensial perbankan
oleh OJK. Makroprudensial
perbankan oleh BI.
 Koordinasi bauran kebijakan
BI-OJK (pengaturan dan
pengawasan).
 Sistem informasi yang
terintegrasi.

 Kewenangan BI dalam
pengelolaan Rupiah
 Perencanaan,
pencetakan, dan
pemusnahan Rupiah
berkoordinasi dengan
Pemerintah.
 Cakupan Sistem
Pembayaran (tunai dan
non tunai).

 Kewenangan BI dalam
memberikan izin,
mengatur, dan
mengawasi, serta
mendapat laporan dari
penyelenggara transfer
dana.

 Pengalihan perizinan,
pengaturan dan pengawasan
dari BI ke OJK

rkembangan Status dan Kedudukan
25
nk Indonesia
terhadap

an BI

barang & jasa
(harga)

Kestabilan nilai rupiah terhadap
barang dan jasa diukur dengan atau
tercermin dari perkembangan laju
inflasi.

Mencapai dan
memelihara kestabilan
nilai rupiah

Kestabilan nilai rupiah sangat
penting
untuk
mendukung
pembangunan ekonomi yang
berkelanjutan
dan
meningkatkan
kesejahteraan
rakyat.

terhadap mata
uang negara
lain

Kestabilan nilai rupiah terhadap mata
uang negara lain diukur dengan atau
tercermin dari perkembangan nilai tukar
rupiah terhadap mata uang negara lain.

Wacana perubahan Tujuan BI (dual objectives) *:
Tujuan Bank Indonesia adalah
- mencapai dan memelihara kestabilan
nilai rupiah
- serta ikut mendorong terpeliharanya
kestabilan sistem keuangan untuk
mendukung
pertumbuhan
ekonomi
yang inklusif dan berkelanjutan

*Rekomendasi
*Rekomendasi IMF
IMF (2010):
(2010): mandat
mandat mendorong
mendorong
SSK
SSK perlu
perlu dinyatakan
dinyatakan secara
secara eksplisit
eksplisit sebagai
sebagai
tujuan
tujuan di
di dalam
dalam UU
UU BI
BI

erkembangan Status dan Kedudukan
26
ank Indonesia

gas dan Wewenang BI

erkembangan Status dan Kedudukan
27
ank Indonesia

gas dan Wewenang BI
A. Tugas menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
1) menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan
memerhatikan sasaran laju inflasi,
2) Melakukan pengendalian moneter dengan tidak terbatas
pada operasi pasar terbuka di pasar uang, baik rupiah
maupun valuta asing, dan
3) Menetapkan tingkat diskonto, menetapkan cadangan
minimum, dan mengatur kredit atau pembiayaan.
B. Tugas mengatur dan menjaga kelancaran sistem
pembayaran
1) melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin
atas penyelenggaraan jasa sistem pembayaran,
2) Mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran
untuk menyampaikan laporan kegiatannya, dan
menetapkan penggunaan alat/instrumen pembayaran

erkembangan Status dan Kedudukan
28
ank Indonesia

gas dan Wewenang BI
C. Tugas mengatur dan mengawasi bank*)
1) Menetapkan peraturan,
2) Memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan dan
kegiatan usaha tertentu dari bank,
3) Mengawasi bank baik secara individual maupun sebagai
sistem perbankan,
4) Mengenakan sanksi terhadap bank sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
*) sejak 1 Januari 2014 tugas mengatur dan mengawasi
bank, sesuai dengan UU No 21 Tahun 2011 tentang
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dialihkan dari Bank
Indonesia ke OJK. Tugas tersebut digantikan dengan
tugas Bank Indonesia untuk mencapai dan memelihara
stabilitas sistem keuangan

erkembangan Status dan Kedudukan
29
ank Indonesia

i, Misi, dan Nilai-Nilai Strategis BI
VISI BANK INDONESIA
Menjadi lembaga bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan nilai-nilai
strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil
MISI BANK INDONESIA
1.
2.

3.
4.

Mencapai stabilitas nilai rupiah dan menjaga efektivitas transmisi kebijakan moneter untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas
Mendorong sistem keuangan nasional bekerja secara efektif dan efisien serta mampu
bertahan terhadap gejolak internal dan eksternal untuk mendukung alokasi sumber
pendanaan/pembiayaan dapat berkontribusi pada pertumbuhan dan stabilitas perekonomian
nasional
Mewujudkan sistem pembayaran yang aman, efisien, dan lancar yang berkontribusi terhadap
perekonomian, stabilitas moneter dan stabilitas sistem keuangan dengan memperhatikan
aspek perluasan akses dan kepentingan nasional
Meningkatkan dan memelihara organisasi dan SDM Bank Indonesia yang menjunjung tinggi
nilai-nilai strategis dan berbasis kinerja, serta melaksanakan tata kelola (governance) yang
berkualitas dalam rangka melaksanakan tugas yang diamanatkan UU

NILAI-NILAI STRATEGIS BANK INDONESIA
Trust and Integrity – Professionalism – Excellence – Public Interest – Coordination and
Teamwork

Hubungan Kelembagaan Bank
Indonesia
Hubungan Keuangan dengan Pemerintah

Hubungan Bank Indonesia dengan pemerintah diatur dengan
jelas dalam Undang Undang Repuplik Indonesia tentang Bank
Indonesia No. 23 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU
No.3 tahun 2004 dan UU No.6 tahun 2009, yaitu:
1. Sebagai counterpart pemerintah dalam menetapkan
sasaran inflasi, penerbitan surat hutang pemerintah dan
penetapan asumsi-asumsi makro ekonomi dengan
penyusunan APBN
2. Sebagai pemegang kas pemerintah
3. Dapat mewakili pemerintah dalam berhubungan dengan
pihak creditor luar negeri
4. Memberikan masukan kepada pemerintah (pusat dan
daerah) dalam rangka memajukan perekonomian dan
pembangunan (nasional dan daerah)

30

Indonesia
Koordinasi dengan Pemerintah, Hubungan
Internasional dan Pihak Terkait Lainnya
Koordinasi dengan pemerintah dan DPR:
 Bank Indonesia setiap awal tahun anggaran menyampaikan
informasi tertulis mengenai evaluasi pelaksanaan kebijakan
moneter den rencana kebijakan moneter yang akan datang
kepada pemerintah.
 Bank Indonesia menyampaikan laporan triwulanan dan sewaktuwaktu kepada DPR tentang perkembangan pelaksanaan tugas
dan wewenangnya.
 Bank Indonesia wajib menyampaikan laporan keuangan tahunan
kepada BPK.
 Pemerintah dapat meminta pendapat Bank Indonesia dalam
rapat kabinet yang membahas ekonomi, perbankan, dan
keuangan yang berkaitan dengan tugas BI.
 Pemerintah dapat menghadiri Rapat Dewan Gubernur BI dengan
hak bicara, tetapi tanpa hak suara.

31

Indonesia
Koordinasi dengan Pemerintah, Hubungan
Internasional dan Pihak Terkait Lainnya

32

Hubungan Internasional
Bank Indonesia menjalin hubungan kerja dengan lembaga-lembaga
internasional dalam bidang: (a) investasi bersama untuk kestabilan pasar
valuta asing, (ii) penyelesaian transaksi lintas negara, (iii) hubungan
koresponden, (iv) tukar-menukar informasi mengenai hal-hal yang terkait
dengan tugas-tugas selaku bank sentral, termasuk dalam melakukan
pengawasan bank, dan (v) pelatihan/penelitian di bidang moneter dan
sistem pembayaran
Keanggotaan Bank Indonesia di beberapa lembaga dan forum
internasional:
1) The South East Asian Central Banks Research and Training Centre
(SEACEN Centre),
2) The South East Asian, New Zealand and Australia Forum of Banking
Supervision (SEANZA).
3) The Executive Meeting of East Asian and Pacific Central Banks
(EMEAP),
4) ASEAN Central Bank Forum (ACBF), dan

Indonesia
Koordinasi dengan Pemerintah, Hubungan
Internasional dan Pihak Terkait Lainnya

33

Keanggotaan Bank Indonesia mewakili pemerintah Indonesia di
beberapa lembaga dan forum internasional:
1) Association of South East Asian Nations (ASEAN)
2) ASEAN + 3 (ASEAN + China, Jepang, dan Korea)
3) Asia Pacific Economic Cooperation (APEC)
4) Manila Framework Group
5) Asia-Europe Meeting (ASEM)
6) Islammic Development Bank (IDB)
7) International Monetary Fund (IMF)
8) World Bank, termasuk keanggotaan di International Bank for
Reconstruction and Development (IBRD), International Development
Association (IDA), International Finance Cooperation (IFC), dan Multiateral
Investment Guarantee Agency (MIGA)
9) World Trade Organization (WTO)
10) Intergovernmental Group of 20 (G20)
11) Intergovernmental Group of 15 (G15 sebagai observer), dan
12) Intergovernmental Group of 24 (G24 sebagai observer)

Independensi, Akuntabilitas, &
AuditKinerja
Kinerja
Transparansi Bank Indonesia
Audit

34

Penyampaianlaporan
laporantugas
tugas
1.1. Penyampaian
Laporan bhn
bhnevaluasi
evaluasikinerja
kinerjaBI
BI
2.2. Laporan
dan
Dewan
Gubernur
oleh
DPR
dan Dewan Gubernur oleh DPR
3.
DPRmeminta
memintapenjelesan
penjelesanpelaks
pelaks
3. DPR
tugas&&wewenang
wewenangBI
BI
tugas

Independensi
Independensi
Institutional
1.1. Institutional
Goal
2.2. Goal
Instrument
3.3. Instrument
Personal
4.4. Personal
Budget
5.5. Budget

BankIndonesia
Indonesia
Bank
UU
No.23/1999
UU No.23/1999
sbgmndiubah
diubah
sbgmn
Terakhirdgn
dgn
Terakhir
UU
No.6/2009
UU No.6/2009

Akuntabilitas
Akuntabilitas

AuditAnggaran
Anggaran
Audit
Penyampaiananggaran
anggaranoperasional
operasional
• • Penyampaian
kebijakankhusus
khususke
keDPR
DPR
&&kebijakan
Pemeriksaankeuangan
keuanganoleh
olehBPK
BPK
• • Pemeriksaan
Penyampaianlaporan
laporankeuangan
keuangan
• • Penyampaian
tahunanke
kemasyarakat
masyarakat
tahunan
PengawasanLain
Lain
Pengawasan
BadanSupervisi
Supervisi
Badan

Transparansi
Transparansi
Informasievaluasi
evaluasipelaks
pelakskebijakan
kebijakan
• • Informasi
Komunikasikeputusan
keputusanRDG
RDG
• • Komunikasi
Penerbitpublikasi
publikasi
• • Penerbit
Laporantriwulan
triwulan&&tahunan
tahunanke
kepemerintah
pemerintah
• • Laporan
Forumdiskusi
diskusipakar,masyarakat,
pakar,masyarakat,pemerintah
pemerintah
• • Forum

Kurikulumkebanksentralan
kebanksentralan
• Kurikulum

Independensi, Akuntabilitas, &
Transparansi Bank Indonesia

35

Badan Supervisi Bank Indonesia (BSBI)

Membantu DPR dalam melaksanakan fungsi pengawasan di
bidang anggaran terhadap BI, yaitu berupa:
1. Telaah atas laporan keuangan tahunan BI
2. Telaah atas anggaran operasional dan investasi BI
3. Telaah atas prosedur pengambilan keputusan kegiatan
operasional di luar kebijakan moneter dan pengelolaan
aset BI
BSBI dalam menjalankan tugasnya tidak melakukan penilaian
terhadap kinerja Dewan Gubernur dan tidak ikut mengambil
keputusan serta tidak ikut memberikan penilaian terhadap
kebijakan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, baik kebijakan
di bidang moneter, sistem pembayaran, maupun
makroprudensial.