03 penjas adapted bagi tunagrahita ok

Oleh
Erwin Setyo Kriswanto
erwin_sk@uny.ac.id

PENDIDIKAN OLAHRAGA
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Tunagrahita

Anak yang secara nyata
mengalami hambatan dan
keterbelakangan perkembangan
mental intelektual jauh dibawah
rata-rata sedemikian rupa
sehingga mengalami kesulitan
dalam tugas-tugas akademik,
komunikasi maupun sosial.

Ciri–Ciri Fisik dan
Penampilan

Anak Tunagrahita
a. Penampilan fisik tidak seimbang, misalnya
b.
c.
d.
e.
f.

kepala terlalu kecil/besar
Tidak dapat mengurus diri sendiri sesuai usia
Perkembangan bicara/bahasa terlambat
Tidak ada/kurang sekali perhatiannya
terhadap lingkungan (pandangan kosong)
Koordinasi gerakan kurang (gerakan sering
tidak terkendali)
Sering keluar ludah (cairan) dari mulut
(ngiler)

Klasifikasi Tunagrahita
1.Berdasarkan Kapasitas Intelektual (skor IQ)

Tubagrahita ringan IQ 50-70
Tunagrahita sedang IQ 35-50
Tunagrahita berat IQ 20-35
Sangat berat memiliki IQ dibawah 20
2. Berdasarkan kemampuan akademik
Tunagrahita mampudidik
Tunagrahita mampulatih
Tungrahita perlurawat

Klasifikasi kemampuan anak
tunagrahita, dalam
 Tunagrahita
ringan
kemandiriannya
dimasyarakat
dalam penyesuaian social maupun bergaul, mampu menyesuaikan diri pada
lingkungan social yang lebih luas dan mampu melakukan pekerjaan setingkat
semi terampil.
 Tunagrahita sedang
mampu melakukan keterampilan megurus diri sendiri(self-helf); mampu

mengadakan adaptasi social dilingkungan terdekat; dan mampu mengerjakan
pekerjaan rutin yang perlu pengawasan atau bekerja di tempat kerja
terlindung (sheltered work-shop)
 Tungrahita berat dan sangat berat,
mereka sepanjang hidupnya selalu tergantung batuan dan perawatan orang

Faktor-faktor Penyebab
Ketunagrahitaan
1. Faktor keturunan
 Penyebab kelainan yang berkaitan dengan

berbagai factor keturunan, meliputi hal-hal
berikut.
 Kelainan kromosom
 Kelainan gen

Gangguan metabolisme dan gizi
Metabolisme dan gizi merupakan factor yang

sangat penting dalam perkembangan

individual terutama perkembangan sel-sel
otak. Kegagal;an metabolism dan kegagalan
pemenuhan kebutuhan gizi dapat
mengakibatkan terjadinya gangguan fisik dan
mental pada individu.

Infeksi dan keracunan

Keadaan ini disebabkan oleh terjangkitnya
penyakit-penyakit selama janin masih berada
dalam kandungan.
Trauma dan zat radioaktif
Terjadinya trauma terutama pada otak ketika
bai dilahirkan atau terkena radiasi zat
radioaktif saat hamil dapat mengakibtakan
ketunagrahitaan.

Masalah pada kelahiran

bayi yang menderita kerusakan otak,

kejang, dan nafas pendek. Kerusakan juga
dapat disebabkan oleh trauma mekanis
terutama pada kelahiran yang sulit.
Factor lingkungan
kurangnya rangsangan intelektual yang
memadai mengakibatkan timbulnya
hambatan dalam perkembangan inteligensia
sehingga anak dapat berkembang menjadi
anak retardasi mental

Kesulitan anak
tunagrahita
kesulitan dalam akademik yaitu : berhitung,

penundaan bahasa, mengalami hambatan dalam
ingatan, kurang dapat mengontrol lingkungan dan
kesulitan – kesulitan secara umum.
Besar – kecilnya derajat retardasi yang
memepengaruhinya tingkat intelektualnya,  yang
berarti anak tuna grahita tidak akan mencapai

kematangan intelektual seperti teman
sebayannya.
Sering menjadi sasasran kenakalan dan kejahilan
anak atau orang normal lainnya, akibat dari
ketidakmampuan mereka dalam memahami
norma – norma sosial dan menyesuaikan diri
didalamnya.

Karakteristik Anak
Tunagrahita
A. Segi intelektualnya.
 
1.
Anak tunagrahita mampu mengetahui atau
menyadari situasi, benda-benda dan orang di
sekitarnya,
namun
mereka
tidak
mampu

memahami keberadaan dirinya. Hal tersebut
disebabkan oleh faktor bahasa yang manjadi
hambatan, dikarenakan mereka pada umunya
sulit untuk mengatakan atau menyampaikan kata
yang sesuai dengan keadaan yang diinginkannya.
 

2.Mereka berkesulitan untuk memecahkan masalahmasalah yang ada, tidak mampu membuat suatu
rencana bagi dirinya, dan anak tersebut pun sulit
untuk memilih alternatif pilihan yang berbeda. c.
 
3.Mereka sulit sekali untuk menuliskan simbol-angka,
sehingga secara umum mereka memiliki kesulitan
dalam bidang membaca, menulis dan berhitung.
4.Kemampuan belajar anak tunagrahita terbatas.
Mereka mengalami kesulitan yang berarti dalam
pengetahuan yang bersifat konsep dan dalam
menempatkan dirinya dengan keadaan situasi
lingkungannya.


B. Segi tingkah laku (perilaku adaptif).
 
1.Perkembangan
anak
tunagrahita
lamban.
Sulit
mempelajari sikap tertentu,  bahkan sulit melakukan
pekerjaan yang ditugaskan walaupun tugas tersebut
 bagi orang normal sangat sederhana.
 2. Faktor kognitif merupakan hal yang sulit bagi anak
tersebut, khususnya yang  berkenaan dengan perhatian
dengan atau konsentrasi, ingatan, berbicara dengan
bahasa
yang
benar,
dan
dalam
kemampuan
akademiknya.

3.Anak
tunagrahita
seringkali
merasakan
ketidakmampuan dalam melakukan suatu pekerjaan
atau tugas yang diberikan padanya, karena seringnya
melakukan
kesalahan-kesalahan
pada
saat
melakukannya.

Bagaimana Pelaksanaan Pembelajaran
yang baik?
Pembelajaran harus menarik dan
menyenangkan sehingga akan terjadi
proses akomodasi kognitif anak. Jangan
hanya memberikan perintah dan larangan.
Tetapi berikanlah penghargaan bila anak
dapat melaksanakan tugas dengan baik.


Ketrampilan Dasar
Komunikasi
Tunagrahita berat tidak mampu

berkomunikasi
Tunagrahita sedang mampu
berkomunikasi secara sederhana yang
mempunyai kemampuan komunikasi
baik hanya sebagian
Tunagrahita ringan mampu
berkomunikasi layaknya anak-anak
normal

Penjas bagi Tunagrahita
Kemampuan motorik pada anak tunagrahita

adalah gerak khusus yangmenggunakan
motorik halus (fine-motor) dan gerak
menyeluruh denganmenggunakan otot-otot

besar (grossmotor), sehingga intervensi
pembelajaran dapat dilakukan melalui pola
gerak dalam permainan sederhana bersifat
terapeutik.Delpie (2006:64)

Terapi permainan untuk Tunagrahita yang

difokuskan pada kemampuan gerak fisik
sebaiknya dipilih jenis permainan yang aktif.
Aktivitas fisik menitikberatkan pada
kebugaran jasmani dan gerak
Contoh permainan yang bisa di pakai adalah
menirukan gerak binatang, adu punggung,
bola gelinding, gerak-gerak lucu, menari, dll.