Index of /ProdukHukum/kehutanan

Komitmen Penyelesaian Kredit KUK-DAS, KUHR dan KUPA antara
Departemen Kehutanan dengan Pihak Bank Pembangunan Daerah
Wilayah Jaw a, Bali, NTB, NTT dan Maluku.
Dalam rangka mencari solusi penyelesaian piutang Negara dalam hal ini kredit
KUK-DAS, KUHR dan KUPA, Biro Keuangan bersama-sama dengan Direktorat
Bina Perhutanan Sosial, Direktorat Bina Rehabilitasi Hutan dan Lahan (Direktorat
Jenderal RLPS), Biro Hukum dan Organisasi serta Pusat Pengendalian Wilayah I I
telah menyelenggarakan Rapat Koordinasi Penyelesaian Kredit KUK-DAS, KUHR,
KUPA dengan pihak BPD dan I nstansi terkait pada tanggal 25 s.d. 27 Pebruari
2009 di Yogyakarta.
Rapat Koordinasi tersebut dihadiri lebih kurang 100 peserta yang terdiri dari
wakil-wakil BPD Jawa Barat dan Banten beserta Cabang, BPD Jawa Tengah dan
Cabang, BPD Jawa Timur dan Cabang, BPD DI . Yogyakarta dan Cabang, BPD Bali
dan Cabang, BPD NTB dan Cabang, BPD NTT dan Cabang, BPD Maluku dan
Cabang, BPDAS Wilayah Jawa, Bali, NTB, NTT dan Maluku serta Departemen
Kehutanan Pusat. Rapat Koordinasi diawali oleh Laporan Ketua Panitia dalam hal
Kepala Biro Keuangan selanjutnya pembukaan rapat koordinasi yang sedianya
oleh Sekretaris Jenderal, mengingat pada waktu yang bersamaan Sekretaris
Jenderal mendapat tugas yang lebih penting dari Menteri Kehutanan, maka
sambutan pembukaan dibacakan oleh Direktur Jenderal RLPS dan penutupan
rapat koordinasi oleh SAM Bidang Penanganan Perkara Kehutanan.

Peran pihak Bank Pembangunan Daerah dalam piutang KUK-DAS, KUHR dan
KUPA adalah sebagai executing pada kredit KUK-DAS dan chanelling pada KUHR
dan KUPA. Selanjutnya Direktorat Jenderal RLPS sebagai penanggung jawab
program, Biro Hukum dan Organisasi bertindak sebagai think tank dalam segi
peraturan perundangan, dan SAM Bidang Penanganan Perkara Kehutanan
sebagai Ketua Tim Koordinasi Penyelesaian Kredit KUK-DAS, KUHR dan KUPA.
Rakor Penyelesaian Kredit KUK-DAS, KUHR dan KUPA dengan BPD dan I nstansi
terkait wilayah Jawa, Bali, NTB, NTT dan Maluku mempunyai arti sangat penting
mengingat hal ini berkaitan dengan peningkatan opini Laporan Keuangan
Departemen Kehutanan.
Apresiasi Laporan Keuangan Departemen Kehutanan sejak tahun 2005, 2006,
2007 dinyatakan disclaimer of opinion salah satu penyebabnya adalah piutang
yang tidak diyakini kewajarannya tertanam pada KUK-DAS, KUHR dan KUPA
tersebut dan Menteri Kehutanan dengan tegas memerintahkan agar tahun 2009
apresiasi Laporan Keuangan Departemen Kehutanan naik peringkat menjadi
Wajar Dengan Pengecualian.

Pada Rapat Koordinasi Penyelesaian KUK-DAS, KUHR dan KUPA dengan pihak
BPD dan I nstansi Terkait Wilayah Jawa, Bali, NTB, NTT dan Maluku telah
terdapat kesepakatan antara pihak BPD dengan Departemen Kehutanan untuk

bersama-sama menuntaskan kredit KUK-DAS, KUHR dan KUPA yang dituangkan
dalam Berita Acara Komitmen Penyelesaian Kredit KUK-DAS, KUHR dan KUPA
Wilayah Jawa, Bali, NTB, NTT dan Maluku yang ditandatangani oleh wakil-wakil
BPD dan wakil-wakil dari Departemen Kehutanan. Terdapat 12 point yang segera
ditindak lanjuti pada tahun 2009 baik oleh BPD maupun Departemen Kehutanan,
sebagai berikut:
1. BPD secara aktif akan melakukan penagihan kepada mitra usaha dan atau
kelompok tani yang telah dan akan jatuh tempo maupun penagihan
recoveries (KUK-DAS);
2. Bersama-sama melakukan rekonsiliasi jumlah piutang yang wajib dibayar oleh
penanggung utang/ kesamaan data jumlah piutang yang wajib dibayar oleh
kreditur/ penanggung hutang selambat-lambatnya pada akhir bulan Maret
2009 sudah selesai;
3. BPD melakukan penghentian perhitungan bunga pinjaman KUK-DAS,
terhadap kredit yang macet sesuai ketentuan yang berlaku;
4. Departemen Kehutanan menetapkan penghentian perhitungan bunga
pinjaman KUHR,KUPA terhadap kredit macet sesuai ketentuan yang berlaku;
5. BPD segera memblokir dana-dana yang masih berada di rekening kelompok
tani dan mitra usaha sesuai dengan surat Departemen Kehutanan,
selanjutnya pemindah bukuan dana-dana yang diblokir tersebut mengikuti

mekanisme perbankan yang berlaku;
6. Bersama-sama melakukan persiapan untuk revisi/ addendum Administration
Arranggement (AA) KUK-DAS serta penanda tanganan revisi dimaksud
selambat-lambatnya pada akhir bulan Maret 2009, terkait dengan pengaturan
persyaratan pengajuan klaim kredit macet khususnya kredit yang disalurkan
pada tahun anggaran 1996/ 1997 dan tahun 1997/ 1998;
7. Bersama-sama dengan Tim Verifikasi dari Departemen Kehutanan melakukan
roadmap klaim KUK-DAS, inventarisasi KUPA dan KUHR baik dari aspek teknis
maupun financial, sebagai antisipasi dini pada mitra usaha dan kelompok tani
terutama yang masih memiliki kegiatan usaha maupun yang sudah tidak
terlacak;
8. Bersama-sama melakukan inventarisasi dokumentasi yang terkait dengan
penyaluran kredit untuk antisipasi apabila ditempiuh penyelesaian kredit
melalui jalur hukum;
9. BPD segera mengajukan klaim kredit setelah selesainya Addendum
Administration Arranggement (AA) paling lambat Desember 2009;
10. Bersama-sama melakukan pendekatan persuasif dengan memanggil mitra
untuk memberikan paparan yang menjelaskan kondisi teknis dan financial
dihadapan instansi terkait sebagai langkah-langkah pengambilan kebijakan
selanjutnya;


11. Departemen
Kehutanan
merevitalisasi
administrasi
piutang
bila
memungkinkan diserahkan PUPN/ KPKNL untuk dilakukan penjadualan ulang
maupun penghapusan piutang Negara;
12. Seluruh pihak terkait harus mempersiapkan data pendukung (kronologis
penunjukan mitra usaha, lokus usaha dsb.) sebagai antisipasi upaya
penyelesaian melalui jalur hukum, apabila tidak bisa diselesaikan melalui
kesepakatan sebagaimana point pada nomor 11.
Selanjutnya rapat koordinasi serupa untuk wilayah Sumatera, Kalimantan dan
Sulawesi direncanakan pada minggu keempat bulan April 2009 di Batam.

Kepala Biro Keuangan

TTD.
Budi Hardjo

NI P. 1953057 198003 1 004