BULLETIN KORSA 2016 Edisi IV lite

Galeri

Edisi IV Tahun 2016
KORSA - Edisi IV Tahun 2016

Senyum jajaran pengurus baru saat Pengukuhan Dewan Pengurus Korpri Kabupaten Sleman Periode 2016-2021

KORPRI kembali menggiatkan kegiatan penghijauan pada Family Gathering
di Dusun Kemiri, Purwobinangun, Pakem

Jalin soliditas antar anggota, KORPRI mengundang seluruh anggota KORPRI
dalam senam massal di Lapangan Denggung.

Keceriaan kala mengikuti lomba bakiak antar instansi memperingati HUT
Korpri Tahun 2016 di Lapangan Denggung

Semangat ASN mengikuti lomba gobak sodor antar instansi memperingati
HUT Korpri Tahun 2016 di Lapangan Denggung

KORPRI Sleman
Dirikan AMAN Mart

Pembinaan rohani bagi anggota KORPRI untuk memberikan pencerahan
untuk menunjang pegawai mengemban ketugasannya

12

Berbagai lomba digelar dalam Peringatan HUT KORPRI ke-45

KORPRI Diminta
Tinggalkan Ego Priyayi

KORSA - Edisi IV Tahun 2016

KORSA - Edisi IV Tahun 2016

inovasi

KORPRI Sleman Dirikan Aman Mart

dari redaksi
Salam bahagia.

Syukur Alhamdulillah di tahun 2016 ini Tabloid KORSA edisi IV hadir
kembali di tengah-tengah pembaca. Berbagai artikel dan liputan
menarik mengenai aktivitas KORPRI Sleman kami hadirkan ke tengahtengah pembaca.
Dalam perjalanannya KORPRI Sleman terus berusaha berinovasi dalam
mensejahterakan anggotanya. Kegiatan-kegiatan bermanfaat terus
dihadirkan. Beberapa inovasi menarik kami hadirkan dalam artikel Tali
Asih dan Bakti Sosial KORPRI Sleman yang diharapkan dapat
memberikan inspirasi bagi pembaca untuk saling berbagi kepada
sesama.
Satu hal baru yang juga kami angkat dalam edisi ini adalah AMAN Mart
sebagai terobosan terbaru KORPRI Sleman. Setelah sebelumnya
sukses dengan Koperasi AMAN, KORPRI Sleman melebarkan
jangkauan pelayanannya dengan membuka AMAN Mart yang
diresmikan langsung oleh Bupati Sleman Sri Purnomo.
Dalam edisi ini kami juga mengangkat profil R. Djoko Handoyo, SH
terkait kiprah dan pengabdiannya di KORPRI Sleman. Tidak lupa kami
sajikan dokumentasi kemeriahan gathering family dan rangkaian
kegiatan olahraga yang mengeratkan kekeluargaan anggota KORPRI
Sleman.
Kami berharap semua

tulisan yang kami sajikan ini
bermanfaat bagi pembaca
dan juga masyarakat pada
umumnya.
Selamat Membaca.......

daftar isi
3

KORPRI Sleman Dirikan Aman Mart

4

Tali Asih KORPRI

5

Bank Sleman Juarai Lomba Kibar
Bendera


5

Bakti Sosial KORPRI Sleman bagi
Anggota yang Sakit

6

KORPRI Berencana Bentuk LKBH

7

KORPRI Diminta Tinggalkan Ego Priyayi

8

Profil R. Djoko Handoyo

9

Pengajian untuk Pembinaan Rohani

Anggota

10

Dana Sosial Bagi Anggota KORPRI
yang Sakit dan Meninggal Dunia

11

Kemeriahan Family Gathering Korpri
Sleman

12

Galeri Foto

Di penghujung tahun 2016 ini KORPRI Kabupaten Sleman membuat terobosan baru untuk melayani kebutuhan anggotanya.
Terobosan baru tersebut berupa pendirian toko “Aman Mart” yang akan menjual berbagai kebutuhan pokok untuk anggota
KORPRI. Sekretaris Dewan Pengurus KORPRI Sleman, B. Endang Kusmawati mengatakan tujuan didirikannya “Aman Mart”
adalah untuk menampung dan memasarkan produk-produk unggulan hasil pertanian dan hasil industri di Kabupaten Sleman.

Endang berharap produk-produk yang dijual di “Aman Mart” lebih banyak muatan lokalnya sehingga dapat dinikmati oleh
anggota KOPRI Sleman.

P

endirian “Aman Mart”
menurut Endang
dilatarbelakangi keinginan
KORPRI Sleman untuk
meningkatkan pelayanan
anggotanya dalam memenuhi
kebutuhan. “Sebelumnya KORPRI
Sleman telah memfasilitasi
anggotanya untuk memenuhi
kebutuhan seperti kendaraan,
laptop, handphone, seragam dan
lainnya. Dan kali ini pendirian
“Aman Mart” diharapkan dapat
melayani anggota KORPRI dalam
memenuhi kebutuhan pokok

seperti beras, sayuran dan
kebutuhan pokok sehari-hari
lainnya,” ungkap Endang
menjelaskan.
“Aman Mart” didirikan di
Jalan Candi Sari atau tepatnya di
sebelah timur Sekretariat KORPRI
Sleman. Lokasi ini sengaja dipilih
agar Anggota KORPRI yang
bekerja di komplek perkantoran
Pemkab Sleman lebih mudah dan
dekat bila ingin berbelanja
kebutuhan pokok. Endang
mengatakan jam buka “Aman
Mart” menyesuaikan dengan jam
kerja pegawai karena keberadaan
toko ini memang untuk melayani
kebutuhan pegawai.
Akan Kembangkan Layanan Antar
Endang berharap dengan

adanya “Aman Mart” para
pegawai tidak perlu jauh-jauh
untuk berbelanja atau untuk
memenuhi kebutuhan pokoknya.
Dengan semakin dekatnya lokasi
berbelanja kebutuhan pokok ini

Salam
Redaksi

diharapkan bila pegawai di komplek
perkantoran Pemkab Sleman ingin
berbelanja maka bisa mampir saat
istirahat atau sembari pulang kerja.
Untuk meningkatkan
pelayanan belanja kebutuhan pokok
bagi pegawai, ke depan “Aman Mart”
juga akan mengembangkan layanan
delivery service atau jasa
pengiriman barang belanjaan. “Kita

akan kembangkan delivery service,
sehingga pegawai tinggal telepon
kepada Aman Mart dan barang
belanjaan akan dikirim ke pegawai
yang memasan,” Ungkap Endang.
Endang mengatakan dengan adanya
delivery service ini diharapkan
anggota KORPRI dapat terpenuhi
kebutuhan belanjanya tanpa harus
meninggalkan pekerjaan di
kantornya.

makanan dan minuman KORPRI sudah
menjalin kerjasama dengan ASPIKA
(Asosiasi Pengusaha Minuman dan
Makanan) Sleman. Sedangkan untuk
mensuplai berbagai produk hasil
pertanian seperti beras, sayuran dan
lainnya, KORPRI sudah berkoordinasi
dengan ASPARTAN (Asosiasi Pasar

Tani) Sleman dan KWT (Kelompok
Wanita Tani) di Sleman.
Endang menjelaskan untuk awal
pembukaan “Aman Mart” ini masih
belum terlalu banyak UKM yang
bergabung untuk memasarkan produknya. Endang berharap ke depan semakin
banyak UKM yang bergabung dan
pihaknya selalu terbuka bagi semua
UKM di Sleman yang akan memasarkan
produknya melalui “Aman Mart”. Endang
menjelaskan bagi UKM yang akan
bergabung dipersilahkan untuk
menghubungi pihak Asosiasi agar
memudahkan untuk berkoordinasi.
Lebih lanjut Endang mengatakan
bahwa rencana pendirian “Aman Mart”
sudah mendapatkan persetujuan dari
Bupati Sleman. Bahkan menurut Endang
Bupati berencana akan membuat surat
edaran agar anggota KORPRI Sleman

lebih mengedepankan untuk menggunakan produk-produk buatan Sleman.
Endang berharap langkah yang diambil
KORPRI dapat semakin meningkatkan
kecintaan kita terhadap produk-produk
asli Sleman.
Meski mewadahi produk Sleman
namun “Aman Mart” juga tetap menjual
berbagai produk pabrikan. “Kita tetap
jual produk pabrikan karena kebutuhan
pokok yang dibutuhkan anggota KORPRI
belum semua bisa dicukupi dengan
produk-produk UKM Sleman,”ungkap
Endang.■

Mewadahi Produk Sleman
Keberadaan “Aman Mart”
ditargetkan dapat mewadahi
pemasaran produk-produk unggulan
Sleman. “Kita berharap sebagian
besar produk yang dijual merupakan
hasil produksi asli dari Sleman
karena kita juga ingin membantu
masyarakat dalam memasarkan
berbagai produk yang dihasilkan,
sehingga nanti para pegawai dapat
merasakan beras Sleman, makanan
kecil produk Sleman, sayuran produk
Sleman,” ungkap Endang.
Untuk mewujudkan target
tersebut KORPRI Sleman sudah
menggandeng sejumlah asosiasi di
Kabupaten Sleman untuk
bekerjasama. Dalam mensuplai
berbagai produk olahan seperti

Susunan Redaksi
Pelindung : Drs. H. Sri Purnomo, MSI Pembina : Drs. Iswoyo Hadiwarno, R. Djoko Handoyo, SH Penanggung Jawab
: B. Endang Kusmawati Redaksi : Wartono, BA Aris Herbandang, S.IP, Nima Hikmawati, Tri Sunu Yulianto, Dian
Kusumadewi, Donni Kardika Fotografer : Supardono, Hermantara Dwi Laksana Lay Out : Agastya Dedy Kusuma
Distribusi : Aris Munandar Percetakan : Mucomm Jalan Monumen Jogja Kembali No. 92, Sinduadi, Mlati, Sleman.

Isi di luar tanggung jawab percetakan. Redaksi menerima naskah berupa artikel, opini, atau ide-ide menarik dari pembaca.
Kirimkan tulisan artikel anda dalam bentuk ketikan rapi atau file, dilengkapi dengan identitas dan foto. Tulisan yang dikirimkan
akan menjadi hak redaksi “KORSA”. Kirimkan tulisan/ artikel ke alamat redaksi “KORSA”: Jl. Candisari No. 2, Beran, Tridadi, Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta 55511 Telp. (0274) 7494447

2

3

KORSA - Edisi IV Tahun 2016

KORSA - Edisi IV Tahun 2016

Bank Sleman Juarai
Lomba Kibar Bendera

Memperingati Hari Ulang Tahun
KORPRI ke 45 Korpri Kabupaaten
sleman mengadakan berbagai lomba
dan kegiatan sosial. Untuk lomba
pengibar bendera dilaksanakaan
Rabu (9/11) di lapangan Pemda
Sleman. Peserta dalam lomba
pengibar bendera tersebut sebanyak
14 regu dari SKPD, UPT Yandik dan
Kecamatan. Hal tersebut disampaikan
sekretaris Korpri kabupaten Sleman
Dra.B. Endang Pusmawati, S.Sos
saat dijumpai disela-sela lomba
pengibar bendera.

Lebih lanjut disampaikan
bahwa target dalam lomba pengibar
bendera tersebut sebanyak 47 tim,
namun sampai batas waktu
pendaftaran ditutup yang mendaftar
hanya 14 tim, dan yang hadir
mengikuti lomba hanya 8 regu.
Bertindak sebagai juri Sersan Satu
Zainuri Ahmad dari Kodim 0732
Sleman, Aiptu Jani dari Polres Sleman
dan Chairul Umam dari PPI (Purna
Paskibrakaa Indonesia) Sleman.
Ditambahkan Endang bahwa
para juara dalam lomba pengibar

bendera tersebut akan mendapatkan
hadiah berupa Piagam Penghargaan,
Trophy dan uang pembinaan. Sedang
materi dalam penilaian tersebut PBB,
Postur & Kostum/kerapian, dan
pengibaran.
Setelah melalui penjurian yang
ketat akhirnya yang berhak mendapat
juara I regu/tim dari Bank Sleman,
juara II UPT Yandik Sleman, juara III
UPT Yandik Prambanan, dan juara
harapan I regu Sekretariat Daerah
Kabupaten Sleman.■

Tali Asih KORPRI

Bentuk Penghargaan bagi Anggota KORPRI

P

rogram tali asih merupakan
program usulan dari berbagai
anggota KORPRI dalam rangka
merespon adanya PP 32 tahun 2010
yang ditetapkan dalam Rapat Kerja
Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten
Sleman pada bulan Desember 2012 dan
telah dijadikan program prioritas bagi
Dewan Pengurus KORPRI sejak tahun
2013 hingga sekarang.
Menurut Wakil Ketua Dewan
Pengurus KORPRI Kabupaten Sleman,
Iswoyo Hadirwarno, program tali asih
bertujuan untuk memberikan
penghargaan kepada anggota KORPRI
yang purna tugas.
Penerima Tali Asih
Merujuk pada Peraturan Ketua
Dewan Pengurus KORPRI No. 20/DP
Kab.Slm/IV/ 2013 tentang standar
operasional prosedur pemberian tali
asih. Tali Asih diberikan kepada anggota
KORPRI yang purna tugas sesuai batas
usia pensiun, anggota KORPRI yang
pensiun dini, anggota KORPRI yang

meninggal dunia sebelum memasuki
batas usia pensiun, serta anggota
KORPRI yang pindah tugas ke luar
daerah.
Sumber dana tali asih KORPRI
berasal dari iuran anggota secara rutin
setiap bulan sebesar Rp 5.000,- per
anggota. Mulai Februari 2013 sampai
dengan Juni 2016 per anggota
memberikan total iuran sebanyak Rp
205.000,-. Hingga saat ini anggota
KORPRI Kabupaten Sleman terdata
sebanyak 11. 870 anggota.
Besaran yang diterima oleh
anggota KORPRI yang purna tugas
sesuai dengan batas usia pensiun,
anggota KORPRI yang pensiun dini,
maupun anggota KORPRI yang
meninggal dunia sebelum memasuki
batas usia pensiun adalah sama, yakni
sebesar Rp. 1.000.000,-, sementara bagi
anggota KORPRI yang pindah tugas ke
daerah lain sebesar Rp. 500.000,-.
KORPRI salurkan tali asih bagi ratusan
anggota
Pemberian tali asih dilaksanakan

4

2 kali dalam setahun. Sejak dimulainya
program tali asih, tiap tahunnya KORPRI
menyalurkan tali asih bagi ratusan
anggotanya. Di tahun 2016 ini, KORPRI
telah menyalurkan tali asih kepada 590
anggota.
Pemberian tali asih tahun 2016
periode pertama yakni anggota KORPRI
yang purna tugas per 1 Januari-1 Juni
2016 sebanyak 283 anggota, terdiri dari
234 anggota KORPRI yang purna tugas
sesuai batas usia pensiun, 24 orang
anggota yang pensiun dini, 24 orang
anggota yang meninggal dunia sebelum
memasuki batas usia pensiun, dan 1
orang anggota yang alih tugas/mutasi
keluar daerah.
Sementara periode ke-2 yakni
anggota KORPRI yang purna tugas per 1
Juli – 20 Desember 2016 sebanyak 307
anggota, terdiri atas anggota KORPRI
yang purna tugas/pensiun sesuai batas
usia pensiun sebanyak 261 (PNS dan
BUMD), pensiun dini 17 orang,
meninggal dunia sebelum memasuki
batas usia pensiun sebanyak 29 orang.■

Korpri Sleman Kunjungi
Anggota yang Sakit
KORPRI Kabupaten Sleman
melakukan kunjungan ke rumah 6
(enam) PNS Pemkab Sleman yang
sedang sakit pada Jumat (11/11)
dalam rangka bhakti sosial
memperingati HUT KORPRI ke 45.
Kunjungan dibagi menjadi tiga
kelompok yaitu Kelompok pertama
dipimpin oleh Sekda Kabupaten
Sleman Drs. Iswoyo Hadiwarno,
kelompok kedua dipimpin oleh
Asisten Sekda Bidang Administrasi R.
Djoko Handoyo, SH, dan kelompok

ketiga dipimpin oleh Kepala Bappeda
Kabupaten Sleman drg. Intriati
Yudatiningsih, M.Kes
Kunjungan tersebut sebagai
wujud perhatian KORPRI Kabupaten
Sleman pada anggotanya yang saat
ini masih aktif sebagai PNS namun
tidak dapat menjalankan tugasnya
karena sakit. Harapannya melalui
kunjungan yang dilakukan dapat
mempererat silaturahmi serta dapat
memotivasi anggota KORPRI yang
dikunjungi.

5

Dalam kunjungan tersebut
KORPRI Kabupaten Sleman
memberikan bantuan masing-masing
uang tunai sebesar Rp 1.000.000,pada Dra. Dwi Retno Hartuti (Guru
SMPN 1 Pakem), Fitriyani (Perawat
Puskesmas Prambanan), Sutaryono
(Dinas Kesehatan), Arkomah (Guru
SDN Banyurejo 1 Tempel), Drs.
Iriyanto (Guru Madya SDN Jambon 2
Gamping), dan Sri Murdiyati (SDN
Mejing 2 Gamping).■

KORSA - Edisi IV Tahun 2016

S

KORPRI Berencana Bentuk LKBH

alah satu program Bidang Perlindungan dan Bantuan
Hukum KORPRI Sleman adalah memberikan perlindungan
dan bantuan bagi anggota KORPRI yang terkena masalah
hukum baik dalam bentuk konsultasi dan bantuan dalam bentuk
materiil. saat ini bantuan yang diberikan masih terbatas pada
konsultasi-konsultasi masalah hukum dan belum optimal
mendampingi anggota KORPRI di pengadilan. Untuk itu perlu
dibentuk Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH)
KORPRI Kabupaten Sleman yang dapat lebih intens dalam
mendampingi anggota KORPRI yang tersandung masalah
hukum.
Demi melindungi anggotanya yang tersandung masalah
hukum, Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) Pemkab
Sleman berencana membuat Lembaga Konsultasi dan Bantuan
Hukum (LKBH). Konsep LKBH-nya tidak saja menyediakan jasa
hukum, tapi juga mensosialisasikan pencegahan tindak pidana
korupsi.
Belajar dari Banjarmasin dan Sidoarjo
Dalam rangka mewujudkan LKBH di Sleman, KORPRI
Sleman telah melakukan study komparatif dengan Dewan
Pengurus KORPRI di Kabupaten Sidoarjo dan Dewan Pengurus
KORPRI Kota Banjarmasin yang sudah terlebih dahulu
membentuk LKBH. Tujuan utama dilakukannya studi komparatif
ini adalah untuk mengumpulan dasar-dasar hukum
pembentukan LKBH KORPRI.
Dari kunjungan ke DP KORPRI Sidoarjo, terdapat sejumlah
pembelajaran yang dapat dijadikan rujukan bagi KORPRI Sleman
dalam mendirikan LKBH nya ke depan. Di Kabupaten Sidoarjo,
perlindungan hukum diberikan kepada semua anggota KORPRI
yang terlibat kasus hukum karena menjalankan tugas jabatan.
Sekretaris DP KORPRI Sleman Bernadeta Endang Kusmawati,
S.Sos, menyampaikan bahwa tujuan utama pendirian LKBH
adalah melindungi setiap PNS yang dalam ketugasannya terkena
kasus hukum.
Untuk melindungi PNS, DP KORPRI Sidoarjo juga akan
mendampingi anggota KORPRI yang terkena kasus hukum
hingga di pengadilan serta membantu meringankan vonis

6

anggota KORPRI dengan memberikan pendapat hukum pada
sejumlah instansi hukum yang terkait. Hal yang sama
rencananya juga akan dilakukan oleh DP KORPRI Sleman. Setiap
permasalahan hukum akan ditindaklanjuti dengan rapat
koordinasi untuk meringankan beban dari yang bersangkutan.
Selama ini KORPRI Sleman telah menjalankan sebagian
fungsi LKBH. Jika PNS terkena masalah hukum, DP KORPRI
Sleman telah melakukan mediasi bagi anggota KORPRI yang
terkena masalah hukum, apabila kedua belah pihak yang
berperkara adalah anggota KORPRI. Disamping itu, KORPRI
Sleman juga telah melakukan sosialisasi mengenai hal-hal yang
berpotensi menimbulkan masalah hukum sebagai salah satu
bentuk pencegahan.

Gandeng PERADI Sebagai Mitra
Salah satu terobosan KORPRI dalam upayanya
mendirikan LKBH adalah dengan menggandeng PERADI
(Perhimpunan Advokat Indonesia) sebagai mitra DP KORPRI
Sleman. Di tahun 2017 mendatang, KORPRI berencana
memberikan pendampingan secara penuh bagi anggota KORPRI
yang dalam ketugasannya tersandung masalah hukum. Secara
konkret dijelaskan oleh Sekretaris KORPRI Sleman bahwa setiap
anggota KORPRI yang terkena kasus hukum akan mendapat
pendapingan dari pengacara. KORPRI akan membantu biaya
pengacara hingga Rp. 5 juta yang diambil dari dana iuran
anggota KORPRI. Endang menegaskan bahwa untuk membiayai
pendampingan ini, tidak ada yang dibiayai APBD melainkan dari
iuran anggota.
Endang berharap dengan restrukturisasi organisasi yang
akan dilakukan di awal 2017 mendatang, KORPRI Sleman dapat
lebih berperan dalam membentuk PNS yang lebih professional
dan memberikan peningkatan kesejahteraan bagi anggotanya.
DP KORPRI Sleamn di tahun 2017 akan menjadi UPT di bawah
Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan.
Menurut
Endang, besar atau kecilnya organisasi dinilai dari seberapa
besar manfaat yang diberikan organisasi tersebut kepada
anggotanya.

KORSA - Edisi IV Tahun 2016

KORPRI Diminta Tinggalkan Ego Priyayi

H

UT KORPRI ke-45 yang jatuh
29 November 2016 oleh
Pemerintah Kabupaten
Sleman ditandai dengan pelaksanaan
Upacara Bendera di Lapangan
Denggung Sleman yang diikuti
anggota KORPRI Dinas, instansi,
serta BUMD di lingkungan Pemkab
Sleman.
Bertindak selaku inspektur
upacara Pj. Sekda Sleman Drs.
Iswoyo Hadiwarno sementara
pengibar bendera dari KORPRI Bank
Sleman sebagai juara pada lomba
pengibaran bendera, untuk
pembacaan UUD 45 dari Bank
Sleman sementara pengucap Panca
Prasetya KORPRI dari Kecamatan
Depok keduanya juga menjuarai
lomba yang dilaksanakan untuk
memeriahkan HUT KORPRI. Dalam
kesempatan ini juga dibacakan
AD/ART KORPRI.
Sementara itu Pj. Sekda
Kabupaten Sleman Iswoyo
Hadiwarno membacakan amanat
Presiden RI selaku Penasehat
KORPRI Pusat mengatakan tema
peringatan Hari Ulang Tahun ke-45
KORPRI adalah “Bersama KORPRI
Meneguhkan Netralitas dan
Meningkatkan Profesionalisme
Aparatur Sipil Negara". Sangat tepat
semangatnya dalam menyambut
pesta demokrasi Pemilihan Umum
Kepala Daerah Serentak tahun 2017.
Tema ini menjadi momentum Pilkada
Serentak 2017 sebagai ajang ujian
atas netralitas dan profesionalisme,
juga sebagai ujian untuk menerapkan
Panca Prasetya KORPRI. Ingatlah

bahwa pengabdian anggota KORPRI
bukanlah kepada kepentingan
kelompok maupun individu. melainkan
pengabdian anggota KORPRI
hanyalah kepada negara, bangsa, dan
rakyat.
“Ketika kita bicara tentang
pemberantasan praktik korupsi dan
pungli, ketika kita bicara tentang
peningkatan kualitas pelayanan
publik, tentang memenangkan
kompetisi global dengan pelayanan
publik yang prima, maka
sesungguhnya anggota KORPRI
berada di garis depan perjuangan,
Agar Indonesia bisa menjadi bangsa
pemenang dalam era kompetisi global
maka rakyat membutuhkan anggota
KORPRI yang disiplin, bertanggung
jawab, dan berorientasi kerja”, jelas
Presiden RI dalam sambutannya.
Presiden juga mengajak
masyarakat untuk segera tinggalkan
pola pikir masa Ialu seperti ego
sektoral, mental priyayi, mental
penguasa, dan mental koruptif, yang
hanya terpaku pada formalitas belaka.
Fokuskan energi pada intisari dari
pelayanan publik yaitu memberikan
pelayanan terbaik kepada rakyat.
Untuk itu setiap anggota KORPRI
haruslah menjadi aset bangsa, yang
menjadi bagian dari solusi bangsa,
dan bukannya bagian dari rnasalah
bangsa. Artinya teruslah melakukan
inovasi-inovasi agar pelayanan publik
bisa makin murah, makin cepat, makin
akurat, dan makin baik. Hilangkan
berbagai kendala yang dapat
mengurangi produktivitas dan
menghambat akselerasi laju

7

pembangunan nasional,
KORPRI akan segera
bertransformasi menjadi Korps
Profesi Pegawai Aparatur Sipil
Negara RI. Dalam bentuk baru itu,
fungsi pemerintahan yang diemban
berupa pembinaan dan
pengembangan profesi Aparatur
Sipil Negara, memberikan
perlindungan hukum dan advokasi
kepada anggota ASN, memberikan
rekomendasi terhadap pelanggaran
kode etik dan kode perilaku, serta
meningkatkan kesejahteraan
anggotanya. Presiden berharap
Korps Profesi Pegawai Aparatur Sipil
Negara RI menjadi pusat inovasi dan
tempat lahirnya loncatan loncatan
kemajuan dalam peningkatan
kualitas pelayanan publik. Sebagai
bagian yang tidak terpisahkan dari
pemerintahan, korps berperan
menjaga kode etik profesi, standar
pelayanan profesi dan mewujudkan
Jiwa Korps Aparatur Sipil Negara
sebagai pemersatu bangsa.
Selesai upacara dilanjutkan
dengan ziarah ke makam mantan
pengurus KORPRI Sleman Alm Drs.
Suharsono di makam Sucen
Pandowoharjo Sleman.

profil

KORSA - Edisi IV Tahun 2016

KORSA - Edisi IV Tahun 2016

profil

R. Djoko Handoyo, SH

“ASN Harus Terus Belajar dan Berinovasi”
34 tahun menjadi PNS, R. Djoko
Handoyo, SH menatap masa pensiun
yang akan dimulainya Februari 2017
nanti. Pria ini bercerita tentang
pengabdian dan harapannya kepada
KORPRI Sleman

S

ejak menduduki jabatan
Asisten Sekda Bidang
Administrasi sejak 2003,
otomatis ia harus mencurahkan
perhatiannya kepada KORPRI.
Sleman menganut sistem jabatan
melekat dalam kepengurusan
KORPRI dimana Ketua KORPRI akan
otomatis dijabat oleh Sekda,
sedangkan Wakil Ketua otomatis
dijabat oleh Asisten Sekda Bidang
Administrasi. Dengan begitu R. Djoko
Handoyo, SH sudah berkiprah
sebagai Wakil Ketua Korpri selama
kurang lebih 14 tahun.
Disinggung mengenai
pengalaman menarik selama menjadi
Wakil Ketua Korpri, ayah dua anak ini
sangat bangga dengan program tali
asih bagi anggota KORPRI yang
menderita sakit dan juga tali asih
pensiunan. “Bagi saya itu sangat
berkesan, karena membuat bahagia
orang lain. Mereka yang menerima
tali asih ini sangat senang. Program
ini bagus dan harus dilanjutkan dan
sepengetahuan saya di daerah lain
mungkin belum ada. Momen
memberikan tali asih dan melihat
senyum bahagia mereka yang
menerimanya bagi saya menjadi
pengalaman yang menarik.”
Di awal 2017, Pemerintah
Kabupaten Sleman merombak
susunan SKPD berikut pejabatnya.
KORPRI yang tadinya Sekretariat
berubah menjadi setingkat UPT.
Meski sedikit menyayangkan
turunnya status ini, Djoko berharap
KORPRI tetap aktif berkegiatan.
“Kemarin dengan adanya
kelembagaan SKPD Sekretariat
Korpri kegiatannya menjadi hidup
bermacam-macam. Dengan
statusnya sekarang sebagai UPT,
mudah-mudahan kegiatan KORPRI
menjadi tambah banyak, bukannya
berkurang. Selama ini KORPRI
Sleman sudah cukup bagus. Di
bidang olahraga selalu mewakili DIY
dalam PORKORPRI tingkat nasional.
Penanaman dan penghijauan juga
bagi saya itu adalah prestasi
meskipun tidak dilombakan, karena
itu sangat baik dalam menjaga
kelestarian lingkungan.

Sekarang KORPRI menjadi UPT, sya
berharap semakin maju. Mudahmudahan teman-teman tidak kendor
semangatnya dan jangan kembali
menjadi seperti awal dulu ketika
belum ada Sekretariat KORPRI.
Semoga bermacam-macam kegiatan
yang sudah ada selama ini tidak
mandek.
Ia memandang PNS harus
memiliki rasa memiliki dan
kebanggaan sebagai anggota KORPRI.
Korps pegawai ini positif untuk wadah
bermacam-macam. Menurutnya PNS
masih terlalu anteng dalam
berorganisasi di KORPRI. “Tidak perlu
vulgar seperti serikat buruh yang
penting punya semangat korsa yang
sama. Harus punya banyak kegiatan
yang hidup dan tidak cuma sekadar
mengumpulkan iuran.” harapnya.
R. Djoko Handoyo, SH tinggal di
kawasan dusun Tambakrejo, Desa
Sariharjo, Kecamatan Ngaglik. Tidak
terlalu jauh dari kantornya di kawasan
Beran sebagai pusat pemerintahan
Sleman. Istrinya bekerja di
UST sebagai dosen. Kedua
putranya laki-laki semua
dan tidak ada yang berkarir
sebagai PNS. Saat ini
Djoko Handoyo telah
memiliki cucu satu orang.
Perjalanan karirnya
sebagai PNS di Sleman
dimulai sejak tahun 1982
di BKD, atau yang pada
masa itu sering disebut
dengan Personalia. Tahun
1985 pindah ke Dipenda.
Tahun 1990 pindah ke
Bappeda, 2000 ke DPKAD,
dan 2003 menjadi Asisten
Sekda Bidang Administrasi
hingga sekarang. “Jadi
kalau dihitung-hitung saya
mengabdi 34 tahun. Tapi
dari sekian SKPD itu saya
bukan sebagai Kepala lho
ya. Saya itu malah belum
pernah memegang SKPD
sebagai kepala
dinas/badan. Dari Kepala
Bidang Pendapatan
langsung ke Asisten”
ujarnya sambil tertawa.
Pria ramah ini
tertawa lagi ketika ditanya
mengenai persiapan
menghadapi masa
pensiun. “Bayangan saya
pensiun itu di rumah, tidak
cepat bangun tidur, dan

8

tidak perlu buru-buru mandi. Santai
di rumah. Tapi menurut teman yang
berpengalaman sudah mengalami
pensiun, senangnya itu cuma 3
bulan. Setelah itu ngelangut.
Resepnya ya harus berkegiatan apa
saja. Olahraga, nyapu atau jalanjalan, yang penting jangan mandek,
jangan diem.”
Untuk seterusnya ia mengaku
belum ada rencana. “Usaha ya gak
bakat tapi supaya berkegiatan
bolehlah nanti dicoba. Ternak ikan
atau burung. Fokus yang mana sih
belum, tapi karena terdorong harus
berkegiatan tetap harus ada nanti.
Sekarang saya sedang mencermati,
tanya sana, tanya sini piye carane
berusaha yang ringan-ringan. Tak
perlu mengejar target.”
Aktifitas lainnya, R. Djoko
Handoyo, SH hingga saat ini masih
menjabat sebagai Ketua PELTI
Sleman sampai 2018. Sudah dua
periode ini. Ia juga tercatat pernah
menjabat sebagai General Manager

klub sepakbola kebanggaan warga
Sleman, PSS Sleman. Di masa itu
klub liga Indonesia termasuk PSS
masih diperbolehkan menggunakan
dana APBD. Kini di era profesional,
klub sepakbola diharuskan mandiri
dan dilarang memakai dana APBD.
R. Djoko Handoyo mengaku ada
permintaan untuk ikut mengurusi
PSS Sleman sesudah pensiun
sebagai PNS nanti.
Sebagai senior di birokrasi

dan KORPRI, R. Djoko Handoyo, SH
memiliki pesan kepada juniorjuniornya di pemerintahan Sleman.
“Teman-teman sebagai ASN harus
terus beride, berimprovisasi,
berinovasi. Yang sudah ada perlu
ditingkatkan kemudian terapkan ideide baru. Dipelajari aturan main ASN,
UU dan PP-nya. Sebetulnya tuntutan
ASN itu seperti apa, jangan-jangan
sudah berubah banyak tapi kita
belum tahu. Jadi kita perlu secara

mandiri aktif mempelajari aturan
ASN. Saya yakin ada hal baru di
ASN cuma barangkali belum
terbaca. Gak usah nunggu yang
lain berubah, dimulai dari diri
sendiri dengan menguasai UU
dan PP tentang ASN. Apabila
aturan-aturan ini sudah
dipahami, dengan sendirinya itu
nanti akan mengubah pola pikir
dan mental ASN menjadi lebih
baik.” pungkasnya.■

Pengajian Untuk
Pembinaan Rohani Anggota
Korpri Kabupaten Sleman
menyelenggarakan pengajian dalam
rangka hari ulang tahun ke-45 Korpri
Kab. Sleman tahun 2016 pada Jumat
[25/11] di serambi Masjid Agung DR.
Wahidin Soedirohoesodo Kab. Sleman.
Dewan Pembina Korpri
Kabupaten Sleman, H. Iswoyo
Hadiwarno menyampaikan bahwa
pengajian yang dihadiri kurang lebih
200 orang anggota Korpri tersebut
bertujuan sebagai pembinaan rohani
anggotanya. “Pengajian ini merupakan
salah satu rangkaian acara dalam
memperingati HUT Korpri yang
sebelumnya juga telah dilakukan
beberapa kegiatan seperti perlombaanperlombaan dan bakti sosial”,
Iswoyo mengharapkan melalui
pengajian sebagai pembinaan rohani
dapat memberikan pencerahan untuk
menunjang dan mendukung tugas
amanah yang diemban, apapun
jabatannya. Sesuai dengan tema HUT
Korpri 'Bersama Meneguhkan Netralitas
dan Meningkatkan Profesionalisme
Aparatur Sipil Negara', Iswoyo
mengajak agar jangan sampai terhasut

dengan adanya isu-isu yang tidak
menguntungkan seperti yang sering
muncul di media sosial akhir-akhir ini
tanpa sumber yang jelas.
Dalam pengajian tersebut, K.H Muh.
Kasyadi, BA sebagai penceramah dalam
pengajian tersebut menyampaikan
bahwa sudah seharusnya setiap
manusia mempersiapkan diri untuk
kehidupan yang akan datang. Manusia
harus bisa memanfaatkan kesempatan
dalam kehidupan ini dengan sebaikbaiknya, karena banyak orang yang
terlena akan semua yang ada di dunia.
Menurutnya jikalau manusia ingat akan
kematian, maka akan berhati-hati
dalam menjalankan kehidupannya.
“Dalam kehidupan, manusia
mengalami susah, sengsara, kecewa,
maupun bahagia. Ibaratnya hidup itu
seperti tasbih, apabila diputar kemana
saja akan kembali pada satu titik,
apapun profesi pekerjaannya nanti akan
kembali ke satu titik itu, yakni kembali
kepada Allah SWT dan hanya Allah SWT
yang mengetahui kapan waktunya.“
jelas Kasyadi dalam ceramahnya.■

9

liputan

KORSA - Edisi IV Tahun 2016

KORSA - Edisi IV Tahun 2016

liputan
Kemeriahan
Family
Gathering
Korpri
Sleman

Dana Sosial Bagi Anggota KORPRI
yang Sakit dan Meninggal Dunia

K

ORPRI Kabupaten Sleman berkomitmen untuk terus
meningkatkan profesionalisme pegawai sebagai pelayan
masyarakat dan abdi Negara. Selain itu, KORPRI juga
semakin peduli terhadap kesejahteraan anggotanya.
Kepedulian KORPRI Kabupaten Sleman ini diwujudkan
dengan memberikan bantuan kepada anggota KORPRI yang
sakit dan meninggal dunia.

Terlaksana dari tahun 2012 hingga sekarang
Dana sosial adalah suatu kegiatan pengumpulan dana
melalui anggota KORPRI untuk anggota KORPRI. Kegiatan ini
merupakan lanjutan dari Program Asuransi KORPRI yang
bekerja sama dengan PT.Asuransi Jasaraharja Putera yang
mulai pada bulan Juni 2012 kegiatan tersebut dikelola sendiri
dengan nama dana sosial.
Pada tahun 2012, dana sosial telah disalurkan kepada
25 orang anggota KORPRI yang meninggal dunia. Pada tahun
2013 dana sosial disalurkan kepada 42 orang anggota KORPRI
yang meninggal dunia, 219 orang anggota KORPRI yang rawat
inap dan 25 orang anggota KORPRI yang sakit terminasi.
Sementara itu di tahu 2014, dana sosial telah disalurkan
kepada 36 orang anggota KORPRI yang meninggal, 176
anggota KORPRI rawat inap dan 65 orang anggota KORPRI
yang sakit terminasi.
Mulai tahun 2015, dana sosial yang disalurkan bagi para
anggota KORPRI meningkat. Hal ini karena iuran dana sosial
setiap anggota KORPRI juga meningkat yang semula sebesar
Rp. 3000,- menjadi sebesar Rp. 5000,-. Sehingga bantuan dana
sosial disalurkan kepada anggota KORPRI yang meninggal
dunia (uang duka) yang semula sebesar Rp. 5.000.000,menjadi sebesar Rp. 6.000.000,-, Anggota KORPRI yang sakit
dengan rawat inap lebih dari 2 hari dirumah sakit yang semula
sebesar Rp. 500.000,- menjadi sebesar Rp. 750.000,-, dan
anggota KORPRI yang sakit berat/terminasi (dibuktikan dengan
surat keterangan dari dokter yang merawat) yang semula
sebesar Rp. 250.000,- menjadi sebesar Rp. 300.000,-./bulan.
Di tahun 2015, dana sosial telah disalurkan kepada 59

10

orang anggota KORPRI yang meninggal dunia, 353 orang
anggota KORPRI yang rawat inap dan 95 orang anggota
KORPRI yang sakit terminasi. Sedangkan pada tahun 2016,
dana sosial telah disalurkan kepada 53 orang yang meninggal
(uang duka), 305 orang yang rawat inap, dan 94 orang yang
sakit terminasi.
Di samping itu dari hasil Rapat Kerja KORPRI Tahun
2015 disepakati adanya program dana sosial family sejak
bulan Agustus 2016, khususnya untuk istri/suami anggota
KORPRI yang meninggal dunia dan mendapatkan fasilitas
santunan sebesar Rp. 1.500.000,- serta karangan bunga.
Sampai dengan bulan September 2016 telah memfasilitasi 4
orang istri/suami anggota KORPRI yang meninggal dunia.
Mekanisme Pengajuan Dana Sosial
Mekanisme pengajuan dana sosial untuk rawat inap,
yakni dengan mengajukan permohonan bantuan dana sosial
kepada Ketua Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten Sleman c.q
Sekretaris Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten Sleman yang
dilampiri dengan Kwitansi asli pembayaran dari rumah sakit
(jika foto copy dilegalisir), Surat keterangan dirawat di rumah
sakit serta Foto copy KTP.
Pengajuan dana sosial/uang duka anggota yang
meninggal dunia, yakni dengan mengajukan permohonan
bantuan uang duka kepada Ketua Dewan Pengurus KORPRI
Kabupaten Sleman c.q Sekretaris Dewan Pengurus KORPRI
Kabupaten Sleman yang dilampiri dengan Surat kematian, Foto
copy KTP almarhum/almarhumah, Foto Copy KTP ahli waris,
Foto copy Surat Nikah bagi yang sudah menikah serta Foto
copy KK.
Waktu pengajuan paling lambat 7 ( tujuh ) hari setelah
kejadian dengan melaporkan ke Sekretariat DP KORPRI secara
tertulis dengan alamat Jalan Candisari No.02, Beran, Tridadi,
Sleman, telp.0274-868405 psw.1454, 0274-7494447.
Sementara waktu pencairan dana paling lambat 5 (lima) hari
setelah pengajuan apabila semua berkas sudah lengkap.

KORPRI Sleman mengadakan
Family Gathering dalam rangka HUT
ke-45. Kegiatan ini berlangsung di
Dusun Kemiri Purwobinangun Pakem
Minggu (4/12). Dalam acara tersebut
juga dilakukan penanaman pohon untuk
penghijauan. Hadir pada kesempataan
tersebut antara lain Bupati Sleman Drs.
Sri Purnomo, Msi, Plt. Sekda Sleman
Drs. Iswoyo Hadiwarno, dan para
pejabat di lingkungan Pemkab Sleman.
Dalam family Gathering tersebut juga
diisi berbagai kegiatan antara lain
senam massal, susur jalan dan
penanaman pohon.
Dalam sambutannya, Bupati
Sleman berharap kegiatan tersebut
semakin mempererat tali silaturahmi
antara anggota KORPRI pada umumnya
dan khususnya di Kabupaten Sleman
sehingga ke depan berdampak pada
semakin meningkatkan kekompakan
anggota KORPRI.
“KORPRI harus kompak, KORPRI
harus solid. Kekompakan dan soliditas
anggota KORPRI sangat penting.
Dengan adanya Kekompakan dan
soliditas anggota KORPRI maka akan
terbentuk kekuatan besar yang
diharapkan akan semakin optimal
dalam melaksanakan amanah
pembangunan di negeri ini dan juga
dalam melayani masyarakat. Bila hal ini
terwujud maka insya Allah kemakmuran
masyarakat yang menjadi tujuan
pembangunan terus dapat
ditingkatkan.” ungkap Sri Purnomo.
Lebih lanjut disampaikan bahwa
disamping HUT Korpri juga
memperingati Hari Cinta Puspa dan
Satwa Nasional. Kegiatan tersebut
merupakan momen yang baik untuk
membangun kesadaran serta
membentuk kecintaan terhadap puspa

dan satwa agar keanekaragaman
hayati tetap lestari. Melalui momen
tersebut kita bersama-sama
mengingatkan keberadaan puspa dan
satwa yang ada di alam untuk
dipertahankan agar mereka tidak
mengalami kepunahan, tambah Supati
Sleman. Puspa dan satwa di alam yang
kita miliki merupakan daya dukung
lingkungan yang menjadi salah satu
modal pembangunan kita.
Berkenaan dengan hal tersebut,
dalam kesempatan tersebut bupati
mengajak kepada semua pihak baik
anggota KORPRI, maupun seluruh
lapisan masyarakat untuk menjaga
kesinambungan puspa dan satwa yang
merupakan kekayaan alam kita.
Sedangkan Dra. Tri Endah
Yitnani yang juga panitia HUT Korpri ke
45 maelaporkan bahwa maksud dan
tujuan Family Gathering tersebut
sebagai sarana hiburan dan rekreasi
bagi anggota KORPRI dan keluarganya,
sebagai bentuk kepedulian KORPRI
kepada masyarakat dan sebagai sarana
promosi potensi desa di wilayah
kabupaten sleman, serta sebagai
sarana kegiatan pelestarian lingkungan
hidup. Lebih lanjut dilaporkan bahwa
pada kesempatan tersebut juga
dilakukan penanaman pohon sebagai
penghijauan berupa Pohon Manggis
sebanyak 600 batang, Apokat 550
batang, Jambu biji merah 600 batang,
Sirsat 550 batang, Beringin 50 bataang,
Preh 50 batang dan Asem Jawa 50
batang, penanaman di lahan 5 ha di
wilayah Purwobinangun Pakem. Pada
kesempatan tersebut juga dilakukan
pemeriksaan kesehatan gratis, serta
basar/pasar murah.
Pada kesempatan tersebut juga
dilakukan penyerahan hadiah kejuaraan

11

dalam rangka HUT KORPRI ke 45,
yaitu Lomba ponpes berwawasan
lingkungan hidup juara I Ponpes
Taruna Al'Quran Lempongsari
Sariharjo Ngaglik. Lomba kampung
iklim juara I Dusun Salam, Trumpon
Merdikorejo Tempel. Lomba Sekolah
Adiwiyata kategori SD/MI juara I SD
Islam Al-Azhar 31. Kategori
SMP/Mts juara I SMP N 1 Ngemplak,
kategori SMA/SMK/MA juara I
SMKN 1 Kalasan.
Selanjutnya lomba
kebersihan dan keteduhan kota
(green & Clean) predikat Emas/Gold
antara lain Dusun Wonosari
Padukuhan wonosari, Bangunkerto
Turi, predikat Perak/Silver antara
lain Padukuhan Wonorejo Sariharjo
Ngaglik, Predikat Biru/Blue antara
lain padukuhan Kebur Lor
Argomulyo Cangkringan.
Penyerahan piala dilakukan oleh
Bupati Sleman.
Sedang untuk pertandingan
Bulutangkis juara I UPT. Yandik
Sleman, Pertandingan Bola Voli
Putra juara I PDAM Sleman, Juara
Bola Voli Putri juara I UPT Yandik
Depok. Pertandingan Futsal Putra
juara I PDAM Sleman, Pertandingan
Futsal Putri juara I UPT Yandik
Seyegan. Pertandingan Tenis
lapangan juara I UPT Yandik Depok,
Pertandingan Catur juara I Agus Dwi
S (Kecamatan Turi) Pertandingan
tenis meja Putra juara I PDAM
Sleman, pertandingan tenis meja
Putri juara I PD BPR Bank Sleman.
Penyerahan hadiah dilakukan oleh
bupati sleman secara simbolis.